aaaaaaaaaateguhlistrik
-
Upload
teguh-widiyanto -
Category
Documents
-
view
51 -
download
0
Transcript of aaaaaaaaaateguhlistrik
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 1/32
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO
MENGGUNAKAN METODE FAUT TREE ANALYSIS(FTA) DAN FAILURE MODE, EFFECT AND
CRITICALLITY ANALYSIS PADA INSTALASI LISTRIK150 KV DI PLTU PT PJB UP GRESIK
Oleh : Achmad Muchdianto
NRP : 6508040515
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 2/32
LATAR BELAKANG
Sebagai perusahaan penghasil energi listrik dengan kapasitas tinggi dan
teknologi yang canggih serta investasi yang tinggi, tentunya perusahaan juga tidak bisa lepas dari risiko selama waktu oprerasional supply energilistrik secara kontinuitas pada instalasi listrik 150 Kv
Dengan adanya gangguan-gangguan yang ada di instalasi listrik 150 kVyang dapat menimbulkan potensi bahaya seperti kebakaran padatransformator, maka perusahaan perlu mengadakan suatu kajian yang tepatuntuk mengidentifikasi bahaya, melakukan penilaian risiko yang disebabkan
oleh gangguan yang memungkinkan dapat menimbulkan kegagalan ataukerusakan sistem instalasi listrik 150 kV yang dapat memberikan dampaksignifikan baik dari pekerja, aset perusahaan serta supply energi listrik.
Untuk mengetahui penyebab kegagalan itu, maka perlu dilakukan analisapenyebab kegagalan instalasi listrik 150 kV dengan menggunakan metode FTA ( Fult Tree Analysis) FMECA (Failure Mode Effect & Criticality Analisis),karena metode ini mengidentifikasi komponen secara lengkap juga
mencantumkan penentuan rangking resiko komponen kritis, kemudian hasildari penilaian risiko.
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 3/32
PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bahaya apa sajakah yang ternadi pada instalasi listrik tegangan 150 kV diPLTU PT. PJB UP Gresik.
2. Gangguan apa saja yang dapat menyebabkan risiko kegagalan padainstalasi listrik tegangan 150 kV di PLTU PT. PJB UP Gresik denganmetode FMECA (Failure Mode Effect &Criticality Analisis)
3. Berapakah nilai risiko yang ada pada instalasi listrik tegangan 150 kV diPLTU.PT. PJB UP Gresik
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi bahaya pada instalasi listrik tegangan 150 kV di PLTUPT. PJB UP Gresik.
2. Menentukan gangguan yang dapat menyebabkan risiko kegagalan padainstalasi listrik tegangan 150 kV di PLTU PT. PJB UP Gresik dengan
metode FMECA (Failure Mode Effect & Criticality Analisis)3. Melakukan penilaian risiko yang ada pada instalasi listrik tegangan 150 kV
di PLTU PT. PJB UP Gresik
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 4/32
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mampu mengetahui sumber bahaya dan mengetahui penyebab kerusakan
tersebut.
2. Mampu mengetahui besarnya resiko akibat dari gangguan yang medapatmenyebabkan kegagalan pada peralatan atau komponen pada instalasilistrik tegangan 150 kV
3. Memberikan masukan kepada PT. PJB UP Gresik tentang besarnya resikoakibat kegagalan pada instalasi listrik tegangan 150 kV.
BATASAN PENELITIAN
Batasan penelitian yang digunakan adalah :
1. Penelitian ini dilakukan pada instalasi listrik tegangan 150 kV PLTU di PT.PJB UP Gresik.
2. Penelitian dalakukan hanya pada instalasi listrik tegangan 150 kV PLTU
unit 1, yaitu pada transformator daya dan switchyard..
3. Data kegagalan didalam transformator daya dan juga termasuk kegagalandiluar transformator yang dapat mempengaruhi transformator.
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 5/32
TINJAUAN PUSTAKA
Transformator DayaTransformator daya adalah suatu alat listrik yang dapat mentransferenergi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrikyang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsipinduksi-elektromagnet. Penggunaannya dalam system tenagamemungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk
tiap-tiap keperluan misalnya, kebutuhan akan tegangan tinggi dalampengiriman daya listrik jarak jauh.Dalam bidang tenaga listrik pemakaian transformator dikelompokkanmenjadi:
1. Transformator daya.2. Transformator distribusi.3. Transformator pengukuran: yang terdiri dari transformator arus
dan transformator tegangan.Untuk suatu pembangkit jenis transformator yang digunakan adalahtransformator daya ste- up sebagai penaik tegangan
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 6/32
Contoh gambar transformator daya step-up
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 7/32
Switchyard
Bagian dari gardu induk yang dijadikan sebagai tempat peletakan
peralatan-peralatan listrik yang berada diruang terbuka. Bagian-bagian switchyard antara lain:- LA (Lightning Arrester)
Berfungsi untuk melindungi (pengaman) peralatan listrik digardu induk dari tegangan lebih akibat terjadinya sambaranpetir (lightning surge).
- PT (Potential Transformer)
Berfungsi untuk merubah besaran tegangan dari tegangantinggi ke tegangan rendah atau memperkecil besarantegangan listrik pada sistem tenaga listrik listrik pada sistemtenaga listrik, menjadi besaran tegangan untuk pengukuran.
- CT (Current Transformer)Berfungsi merubah besaran arus dari arus yang besar ke arusyang kecil atau memperkecil besaran arus listrik pada sistem
tenaga listrik, menjadi arus untuk sistem pengukuran.
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 8/32
- PMT (Circuit breaker)Adalah peralatan pemutus, yang berfungsi untuk memutusrangkaian listrik dalam keadaan berbeban (berarus). CB dapatdioperasikan pada saat jaringan dalam kondisi normal maupunpada saat terjadi gangguan.
- PMS (Disconnecting Switch)berfungsi untuk memisahkan rangkaian listrik dalam keadaantidak berbeban. Dalam GI, DS terpasang di :1. Transformator Bay (TR Bay)
2. Transmission Line Bay (TL Bay)3. Busbar.4. Bus Couple.
- Rel (busbar)
Suatu penghantar yang berupa tembaga persegi sebagaipenghubung (connecting) dari suatu peralatan listruk keperalatan listrik yang lain.
- ES (Earthing Switch):
Suatu saklar yang digunakan untuk mengamankan systemapabila terjadi gangguan fasa terhadap tanah
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 9/32
Contoh gambar Switchyard 150 kV
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 10/32
Risiko
Standar Australia / New Zealand (1999) memaparkan
bahwa risiko adalah kemungkinan dari suatu kejadianyang tidak diinginkan yang akan mempengaruhi suatuaktivitas atau objek. Risiko tersebut akan diukur dalamtermilogy Consequences (konsekuensi) dan Likelihood
(kemungkinan / probabilitas). Dapat dijelaskan pulabahwa risiko adalah pemaparan tentang kemungkinandari suatu hal seperti kerugian atau keuntungan secarafinansial, kerusakan fisik, kecelakaan atauketerlambatan, sebagai konsekuensi dari suatu aktivitas.
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 11/32
Function Block Diagram
Sebelum melakukan identifikasi sebuah sistem, maka sistem yang ditinjau
diungkapkan terlebih dahulu dalam sebuah function block diagram yangmenunjukkkan keterkaitan antar komponen penyususn system. Setiapkomponen diawali oleh sebuah blok. Selanjudnya disusun sebuah functionaldiagram yang menunjukkan:
1. Keterkaitan fungsi setiap komponen secara menyeluruh
2. Urutan proses yang dikehendaki terjadi dalam sistem tersebut.
Fault Tree Analysis (FTA)Fault Tree Analysis berorientasi pada fungsi atau yang lebih dikenal dengantop down approach, karena analisa ini berawal dari sistem level (top) danmeneruskannya ke bawah. Event potensial yang menyebabkan kegagalandari suatu sistem engineering dan probabilitas terjadinya event tersebutdapat ditentukan dengan FTA. Sebuah Top Even yang merupakan definisidari kegagalan suatu sistem harus ditentukan terlebih dahulu dalam
mengkonstruksi FTA. Sistem kemudian dianalisa untuk menemukan semuakemungkinan yang didefinisikan pada Top Event .
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 12/32
Fault Tree Analysis dapat dijelaskan sebagai suatu bentuk diagram logicyang dapat menggambarkan analisa kerusakan atau kegagalan dari partkomponen dan bisa juga kombinasi dari beberapa bentuk kegagalan dari
suatu system.
Gambar berikut merupakan symbol-simbol yang digunakan dalam FTAbeserta pengertiannya
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 13/32
Failure Mode, Effect and Criticallity Analysis (FMECA)
FMECA merupakan teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi, memprioritaskan,
dan mengeliminasi potensial failure dari suatu sistem, desain atau proses
sebelum digunakan.
FMECA worksheet merupakan dokumen lembar kerja yang digunakan untuk
merecord semua hasil analisa pada sistem.
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 14/32
METODOLOGI PENELITIAN
Diagram Alir penelitian
Tahap Pengumpulan Data
Start
Identifikasi masalah dan PenentuanTujuan
Studi literatur :
1 . Trafo daya2 . resiko 4. FTA
3 manajemen resiko 5 FMECA
.
.
Studi Lapangan dan Wawancara
Pengumpulan Data:
Data Primer :Wawancara pada pihak engineering dan maintenance:
1 . Penjelasan sistem instalasi tegangan 150 kV2 . Bahaya dari sistem instalasi tegangan 150 kV3 . Kegagalan atau kerusakan dari Bahaya dari
sistem instalasi tegangan150 kVData Sekunder
:
1. . -Data peralatan yang terdapat pada sisteminstalasi 150 kV .
3 . Data kegagalan peralatan
Function Block Diagram
Identifikasi menggunakan FTA
Tahap Pengolahan data
- kegagalan pada komponen trafo- kegagalan komponen pada diswitchyard
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 15/32
: :
:
Analisa :
Analisa Function Block Diagram Analisa Fault Tree Analysis Analisa Failure Mode Effect andCriticallity Analysis
:
.Kesimpulan dan saran
Finis
Penentuanseverity dan occurance
dengan metode FMECA
Melakukan penilaian resiko denganmengalikanSeverity denganOccurance
Tahap Analisa Data
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 16/32
Pengumpulan dan Analisa data
Pengumpulan Data
Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dibagi menjadi 2 bagian yaitu: data
primer dan sekunder. Data-data tersebut diperoleh dari data-data hasilwawancara dengan pihak engineering PT. PJB Gresik dan data kegagalan dariinstalasi listrik 150 kV.
Pengolahan DataPada tahap ini akan dilakukan pengolahan data. Pengolahan data dimulai dari
tahap pembuatan Functional Block Diagram , pengidentifikasian risiko hinggatahap penentuan level risiko. Tahap pengidentifikasian risiko dalam penelitian ini
menggunakan FTA (Fault Tree Analysis) dan FMECA (Failure Mode, Effect, and Criticality Analysis ).
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 17/32
Function Block Diagram
Pada pembuatan Function Block diagram ini mengacu pada single line diagram
instalasi listrik 150 kV pada unit 1
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 18/32
Fault Tree Analysis (FTA)
Identifikasi FTA ini digunakan untuk mengetahui penyebab kegagalan dari trafo
daya. Dari top event dari suatu kegagalan maka dapat diketahui basic event atau
penyebab dasar dari suatu kegagalan.
Trafo terbakar
Kegagalanminyak trafo
Adanya
tegangan lebih
Terjadi
teganganSurge
A
B C
Panaslebih pada
minyak trafo
HB singkatdidalam trafo
Gangguan diswitchyard dan jaringan
Beban lebih KegagalanSistempendingin
Kelembaban
minyak trafo
Viskositasminyak trafo
menurun
Penyumbatanpada silicagel
D
F G H I
Kerusakanpada arrestersaat terjaditeg surge
3 4
1 2
E
D a r i 5 . 6
D a r i L + 7
D a r i 8 . 9
D a r i M + 1 0 + N
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 19/32
Minimal Cut Set
A = B+C
= (D+E) + (1+2)
= {[(F+G+H+I) + (3+4)] + (1+2)}= {[(5.6) + (L+7) + (8.9) + (M+10+N) + (3+4)] + (1+2)}
= {[(5.6) + (13.14) + ((11+12)+(7)) + (8.9)] + [(13+14) + 10+(15+16)] + [(3+4) + (1+2)]}
Pembebananmelebihi
kapasitas trafo
PMT tidakdapat bekerjasaat beban
lebih
kegagalandidalam bushing
Terjadi HBsingkat didalamkumparan trafo
Bushing
pecah/rusak
Penurunan
level minyakbushing
Penyumbatanpada radiator
Kipas pendingintidak bekerja
Pompa sirkulasitidak bekerja
Motor kipasrusak
Sumberlistrik putus
Motor pomparusak
Pipa bocor
HB singkatdiswitchyard atau jaringan
PMT tidakdapat bekerja
saat HBsingkat
L
M N
5 6 7 8 910
11 12
13 14 15 16
K e F
K e G
K e H
K e I
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 20/32
Dari perhitungan diatas untuk mengetahui kejadian yangdapat menyebabkan kebakaran transformator, dimana
kejadian tersebut merupakan suatu kegagalanpenyebab dasar dari kebakaran transformator.
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 21/32
Failure Mode Effect And Criticallity Analysis (FMECA)
Identifikasi bahaya dilakukan dengan menggunakan Failure Mode Effect and
Criticality Analysis ( FMECA), namun dalam pengerjaannya perlu ditentukan kategori
penilaian severity dan occurance, terlebih dahulu kategori penilaian tersebut diambildari instruksi kerja proses identifikasi dan evaluasi bahaya potensial dan resiko K3milik perusahaan PT PJB Unit Pembangkitan Gresik.
Criticality Number = Severity x Occurance
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 22/32
melakukan
pengecekan
rutinitas pada
indicator
temperatur dan
melakukan
pencatatan
temperatur
melakukan
pengujian minyak
trafo secara
berkala
422melakukan
pengecekan
rutinitas
pada
indicator
temperatur
dan
melakukan
pencatatan
temperatur
melakukan
pengujian
minyak trafo
secara
berkala
Amperemeter
menunjukkan
nilai tinggi.
PMT trip
silicagel
berwarna biru
Indikator
temperatur
mengalami
kenaikan
Warna minyak
trafo keruh
trafo
menjadi
over
heating
Tejadi
hubung
singkat
timbul gas yang
mudah terbakar,
serta viskositas
minyak
menurun
isolasiminyak trafo
1
Recommendation
/action
(CN)(O)(S)Existing
preventive
Detection
means
Failure
effect
Failure
case
Failure modeFunctionEquipmentIden,
no
Approved byMission :
Compiled byReference :
SheetPart name :
DateSystem :
Keterangan :S = Severity CN = 4O = Occcurance Level risiko berada pada kategori Moderate
CN = Criticality NumberS x O
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 23/32
Analisa Function Block Diagram
Pada function block diagram tersebut menjelaskan proses instalasi listrik 150kV, yang dimulai dari generator sebagai sumber energi listrik kemudiantegangan listrik keluaran dari generator merupakan tegangan menengah akandinaikkan transformator daya step-up menjadi tengan tinggi 150 kV, yang manatransformator merupakan peralatan utama dari suatu instalasi listrik. Selanjunya
energi lisrik keluaan dari trafo akan terkumpul diswitchyard, dimana didalamswitchyard akan dilakukan proses pengaturan dan penyaluran energi listrik,
setelah itu energi listrik disalurkan melalui jaringan transmisi tegangan tinggimenuju ke gardu induk.
Kegagalan suatu peralatan dari adanya suatu gangguan dapat memepengaruhisystem instalasi tersebut, dan mempengaruhi kontinuitas operasi dari suatupenghasil energi listrik. Gangguan terdiri dari dua, yaitu gangguan internal dangangguan eksternal. Gangguan internal berasal dari gangguan didalam trafo
sedangkan gangguan eksternal berada pada switchyard dan saluran transmisi
tegangan tinggi.
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 24/32
Analisa FTA
Identifikasi bahaya menggunakan Fault Tree Analysis ini untuk menggambarkan
suatu kejadian kegagalan dari instalasi listrik tegangan 150 kV dimana top even adalah kebakaran dari transformator.dan dari gambaran tersebut dapatdiketahui penyebab dasar dari suatu kejadian tersebut.
Penyebab dasar dari kebakaran trafo adalah kegagalan peralatan proteksiuntuk melindungi trafo dari suatu gangguan dan kegagalan system pendingintrafo.
Peralatan proteksi berfungsi untuk :1. Gangguan hubung singkat
2. Beban lebih yang disebabkan pembebanan yang melebihi kapasitas daritrafo
3. Tegangan surge yang disebabkan oleh sambaran petir.
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 25/32
Sedangkan untuk system pendingin berfungsi untuk mendinginkan minyaktrafo yang merupakan pendingin sekaligus isolasi trafo dari panas berlebih,
sehingga temperature dari minyak trafo harus dijaga agar dapatmendinginkan trafo. Apabila terjadi kegagalan pada sistem pendingin makatemperatur meinyak mengalami kenaikan, sehingga tahanan isolasi minyakmengalami penurunan maka trafo akan terjadi panas.
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 26/32
Analisa FMECADalam analisa FMECA ini terdapat peralatan-peralatan transformator daya
150 kV dan switchyard yang dianalisa bentuk-bentuk kegagalan dan efekyang ditimbulkannya terhadap proses kerja instalasi listrik tegangantinggi150 kV.
Berdasarkan efek yang ditimbulkan, secara keseluruhan dapatmengganggu kinerja system instalasi listrik tegangan tinggi 150 kV. Adapunefek yang mengganggu kinerja system instalasi listrik 150 kV adalah:
- Kerusakan atau kegagalan peralatan yang ditimbulkan oleh suatu
gangguan, yang mengakibatkan operasional system instalasi listriktegangan tinggi 150 kV harus berhenti, sehingga proses produksiterganggu.
- Kerusakan atau kegagalan yang tidak sampai mengakibatkansystem instalasi listrik tegangan tinggi 150 kV terhenti namundapat menurunkan performansi trafo.
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 27/32
Penilaian resiko yang diberikan dalam FMECA menggunakan kriteria Criticality Number (CN) dengan factor yang mempengaruhi adalah tingkat keparahan (SN) dan tingkatkeseringan peristiwa terjadi (ON). Adapun peralatan yang dilakukan penilaian risiko padaFMECA antara lain :
1. Minyak trafo
Tingkat risiko berada pada kategori moderate , karena dalam penentuan severity berada pada kategori harmful dan penentuan Occurance berada pada kategoriUnlikely .
2. LV bushing
Tingkat risiko berada pada kategori toreable, karena dalam penentuan severity berada pada kategori harmful dan penentuan Occurance berada pada kategori
Very Unlikely .
3. HV bushing
Tingkat risiko berada pada kategori toreable, karena dalam penentuan severity berada pada kategori harmful dan penentuan Occurance berada pada kategoriUnlikely .
4. Tap-changger
Tingkat risiko berada pada kategori moderate, karena dalam penentuan severity berada pada kategori harmful dan penentuan Occurance berada pada kategoriUnlikely
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 28/32
5. Sistem pendingin trafo
Tingkat risiko pada radiator dan pompa sirkulasi minyak berada pada kategorimoderate, sedangkan pada kipas pendingin berada pada kategori torelable, karenadalam penentuan severity radiator dan pompa berada pada kategori harmful danpenentuan Occurance berada pada kategori Unlikely, sedangkan pada kipas pendingin severity berada pada kategori slightly harmful dan occurance berada pada kategori unlikely.
6. Tangki+konservator
Tingkat risiko berada pada kategori torelable, karena dalam penentuan severity berada pada kategori harmful dan penentuan Occurance berada pada kategoriVery Unlikely .
7. Lightning Arrester Tingkat risiko berada pada kategori moderate, karena dalam penentuan severity berada pada kategori harmful dan penentuan Occurance berada pada kategoriUnlikely .
8. PMT (Pemutus)
Tingkat risiko berada pada kategori moderate, karena dalam penentuan severity berada pada kategori harmful dan penentuan Occurance berada pada kategoriUnlikely .
9. Earting Switch (ES)Tingkat risiko pada kategori Torelable , karena dalam penentuan severity beradapada kategori slightly harmful dan penentuan Occurance berada pada kategoriUnlikely .
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 29/32
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan1. Dalam mengidentifikasi bahaya pada instalasi listrik 150 kVpada kebakaran transformator daya disebabkan olehpembebanan melebihi kapasitas trafo, gangguan hubungsingkat didalam trafo, gangguan hubung singkat padaswitchyard dan saluran transmisi, kegagalan pada sistempendingin, adanya tegangan surge dan kegagalan padaperalatan-peralatan proteksi.
2. Dalam penelitian, diketahui bahwa kegagalan dari instalasilistrik 150 kV disebabkan oleh gangguan internal dan eksternal .Gangguan internal berasal dari trafo yaitu adanya kandungangas-gas pada minyak trafo yang disebabkan oleh hubungsingkat dan panas lebih pada trafo, sedangkan gangguaneksternal berasal dari switchyard atau jaringan transmisi yaituadanya tegangan surge, kegagalan peralatan-peralatan
proteksi pada switchyard seperti PMT, lightning arrester danearthing switch.
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 30/32
3. Nilai resiko peralatan berada pada kategori Torelable dan Moderate . Untuk kategori torelable nilai risiko 2
dengan nilai severity 2 (harmful ) dan nilai occurance1 (very unlikely ), adapun peralatan pada kategori iniyaitu:LV bushing, kipas pendingin, tangki-konservatordan earthing switch . Untuk kategori moderate nilairisiko 4 dengan nilai severity 2 (harmful ) dan nilaioccurance 2 (unlikely ),adapun peralatan padakategori ini yaitu : minyak trafo, tap-changger, HV
bushing, lightning arrester, PMT(pumutus), radiatordan pompa sirkulasi minyak trafo. Dari penelitian ini,untuk peralatan pada kategori torelable dilakukanrekomendasi pemeriksaan secara visual kondisiperalatan dan perawatan secara berkala.Sedangkanpada peralatan yang berada pada kategori moderate
dilakukan rekomendasi pemeriksaan,pengukurantahanan isolasi, pengukuran tahanan penanahan,perawatan dan memeriksa indikator-indikator .
5/14/2018 aaaaaaaaaateguhlistrik - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/aaaaaaaaaateguhlistrik 31/32
Saran
1. Diharapkan perusahaan mengembangkan metode identifikasibahaya dan penilaian risiko yang lebih detail dan terperincipada tiap peralatan.
2. Diharapkan dilakukan penelitian selanjutnya pada semua plant PT PJB UP Gresik khusnya area yang berpotensi bahayabesar.
3. Untuk memperkecil risiko, sebaiknya dilakukan suaturekomendasi pengujian tahanan isolasi peralatan dan tahananpenanahan untuk peralatan yang dibumikan, perawatansesuai jadwal yang ditentukan dan memeriksa serta mencatatnilai pada indikator-indikator seperti indikator temperaturepada trafo, gelas penduga, alat ukur volt dan amperemeter.