a

download a

of 2

description

a

Transcript of a

Struktur Birokrasi Kolonial masa sentralisasiRaja Belanda (pemerintahan tertinggi) dilaksanakan oleh Menteri JajahanGubernur Jenderal (penyelenggara pemerintahan umum) didampingi raad van indie(dewan hindia)KerajaanGubernur Jenderal pada perkembangan di dampingi oleh departemen (direksi) yang masing-masing berdiri sendiri. Pada tahun 1933, terdapat 6 departemen, sebagai berikut:a. Departemen van Justitie (kehakiman)b. Departemen van Financiean (keuangan)c. Departemen van Binenland Bestuur (dalam negeri)d. Departemen van Onerwijs en Eredeinst (pendidikan dan kebudayaan)e. Departemen Economische Zaken (ekonomi)f. Departemen Verkeer en waterstaat (pekerjaan umum)Selain 6 departemen sipil, terdapat 2 departemen militer :a. Departemen angkatan perang (Oorlog)b. Departemen angkatan laut (Marine)Direktur dari departemen-departemen sipil diangkat oleh gubernur jenderal sedang panglima angkatan darat dan laut diangkat oleh raja (Kroon).Tahun 1903 diberlakukan Undang-undang Desentralisasi dimana dengan Undang-undang tersebut dibentuklah Dewan Lokal yang memiliki otonomi. Dengan adanya dewan lokal maka pemerintah lokal perlu dibentuk dan disesuaikan. Maka terbentuklah: Provinsi, kabupaten, kotamadya, dan kecamatan serta desa.Meskipun ada upaya untuk modernisasi struktur birokrasi tetapi tetap saja masih mempertahankan beberapa bagian struktur politik sebelumnya. Hal ini dilakukan demi kepentingan praktis dan untuk mempertahankan loyalitas, khususnya loyalitas elit bumi putra.Untuk jabatan teritorial diatas tingkat kabupaten dipegang oleh orang-orang Belanda/ Eropa.Pada perkembangannya, karena semakin luas Hindia Belanda maka dibutuhkan tenaga kerja untuk mengelola administrasi negara semakin meningkat. Sehingga ada pendamping pejabat teritorial yang disebut pejabat non teritorial yang setingkat kabupaten (asisten residen), kawedanan (asisten wedono).