A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

23
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.5. KEBIJAKAN AKUNTANSI Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2020 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar- dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh LPP RRI yang merupakan entitas pelaporan dari RRI Makassar. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 187/PB/2017 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar, terdapat perubahan akun-akun terutama pada akun pendapatan negara bukan pajak. A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Laporan Keuangan periode 30 Juni 2020 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh RRI Makassar. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. A.3 BASIS AKUNTANSI Menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayarhal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemeirntah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. A.4. DASAR PENGUKURAN Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai proses historis. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing ditranslasi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan. Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan adalah sebagai berikut: Kebijakan Akuntansi Basis Akuntansi Dasar Pengukuran Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 21

Transcript of A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Pendekatan

Penyusunan Laporan

Keuangan

A.5. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2020 telah mengacu pada Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-

dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu

entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi

yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan

oleh LPP RRI yang merupakan entitas pelaporan dari RRI Makassar. Disamping itu, dalam

penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di

lingkungan pemerintahan.

Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 187/PB/2017 tentang

Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar, terdapat perubahan akun-akun

terutama pada akun pendapatan negara bukan pajak.

A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi

Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk

menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan

SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan dan aset

lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial

lainnya.

Laporan Keuangan periode 30 Juni 2020 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh

aspek keuangan yang dikelola oleh RRI Makassar. Laporan Keuangan ini dihasilkan

melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang

terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai

dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian

Negara/Lembaga.

A.3 BASIS AKUNTANSI

Menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional,

dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan

Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi

dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan

saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis

akuntansi yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau

setara kas diterima atau dibayarhal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemeirntah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan.

A.4. DASAR PENGUKURAN

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap

pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan dalam penyusunan dan

penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai proses historis.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang

menggunakan mata uang asing ditranslasi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang

rupiah.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai

wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat

sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi

kewajiban yang bersangkutan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan

Keuangan adalah sebagai berikut:

Kebijakan Akuntansi

Basis Akuntansi

Dasar Pengukuran

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 21

-

-

-

-

-

a.

b.

c.

-

-

Belanja

-

-

-

-

Beban

-

-

-

Aset

Aset Lancar a.

-

-

-

a)

(1) Pendapatan- LRA

Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan / atau

Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara

khusus pengakuan pendapatan-LO pada adalah sebagai berikut:

Pendapatan-LRA

Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan.

Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan periode

waktu sewa.Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau

dokumen lain yang dipersamakan.

Akuntansi Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran).

Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).

Akuntansi Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran).

Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Pendapatan-LO

(3) Belanja

Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas

dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang

mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan

yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN

Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada

saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara (KPPN)

Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi

bersadarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan

Keuangan.

(4) Beban

(2) Pendapatan- LO

Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya

penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode

pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi

aset atau timbulnya kewajiban.

Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi

berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan

Keuangan.(5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset

Lainnya.Aset Lancar

Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta

asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.

Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai

perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.

Piutang diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul

hak yang didukung sengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau

telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 22

b)

-

-

-

*

*

*

Aset Tetap b.

-

-

-

a.

b.

c.

1. Satu bulan terhitung sejak

Tanggal Surat Tagihan Ketiga

tidak dilakukan pelunasan.

1. Satu bulan

terhitung sejak

Tanggal Surat

Tagihan Ketiga tidak

dilakukan pelunasan.

Penyisihan

Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang

menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan

hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.

Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable

value) . Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih.

Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan

jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan

penyisihannya adalah sebagai berikut:

0.5%

10%

50%

100%

Lancar

Kualitas Piutang

Belum dilakukan pelunasan

s.d. tanggal jatuh tempo

Uraian

Belum dilakukan

pelunasan s.d. tanggal

jatuh tempo

Satu bulan terhitung sejak

tanggal Surat Tagihan

Pertama tidak dilakukan

pelunasan.

Satu bulan terhitung

sejak tanggal Surat

Tagihan Pertama tidak

dilakukan pelunasan.

Satu bulan terhitung sejak

tanggal Surat Tagihan Kedua

tidak dilakukan pelunasan

Satu bulan terhitung

sejak tanggal Surat

Tagihan Kedua tidak

dilakukan pelunasan

Kurang Lancar

Diragukan

Macet

2. Piutang telah diserahkan

kepada panitia Urusan

Piutang Negara/DJKN

2. Piutang telah

diserahkan kepada

panitia Urusan Piutang

Negara/DJKN

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi

(TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca

disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.

Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca

dikalikan dengan:harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara

lainnya.

Aset Tetap

Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah

maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.

Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapasitas sebagai

berikut :

Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olahraga yang

nilainya sama dengan atau lebih dari Rp 1.000.000 (satu juta rupiah);

Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih

dari Rp.25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah);

Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapasitas tersebut

di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,

jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan

barang bercorak kesenian.

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 23

-

-

c.

-

-

a.

b.

c.

-

-

-

d.

-

-

Aset Lainnya e.

-

-

-

Penyusutan Aset Tetap

Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang

jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan

penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset

kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi

penggunaannya.

Piutang Jangka Panjang

Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern)

10 s.d. 50 Tahun

5 s.d. 40 Tahun

4 tahun

Piutang Jangka Panjang

Tanah;

Konstruksi dalam pengerjaan (KDP); dan

Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam

kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola

Barang untuk dilakukan penghapusan.

Perhitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester

tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu

dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata

setiap semester selama Masa Manfaat.

Gedung dan Bangunan

Jalan, Jaringan dan Irigasi

Penggolongan Masa manfaat Aset Tetap

Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang

disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan

kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat tidak sesuai dengan

rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir

direklafikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.

Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca

pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan di bidang pengelolaan BMN / BMD.

Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan Aset Tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan

kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.

Penyusutan Aset Tetap tidak dilakukan terhadap:

Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri

Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka

Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.

Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Kelompok Aset Tetap

Peralatan dan Mesin

Masa Manfaat

2 s.d. 20 Tahun

Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan

diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal

pelaporan.Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan

Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai

yang direalisasikan.Aset Lainnya

Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesai nilai tercatat neto yaitu sebesar harga

perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.

Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis

lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak

terbatas tidak dilakukan amortisasi.

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 24

-

Kewajiban

-

-

a.

b.

-

Ekuitas

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Anggaran Setelah

Revisi

Jumlah Belanja 27.528.764.000

4

Kelompok Aset Tetap Tak Berwujud

Software Komputer

Franchise

20

25

50

70

10

-

-

-

1.237.500.000

5.809.622.000

20.481.642.000

Belanja

Selama periode berjalan telah melakukan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kegiatan sesuai dengan

kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut

berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja, antara lain :

Aset Lain-Lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu

harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

5

Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri,

Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa,

Perlindungan Varietas, Tanaman Semusim.

Hak Cipta Karya Seni Terapan, Paten Biasa, Perlindungan

Varietas Tanaman Tahunan

Hak Cipta atas Ciptaan Gol. II, Hak Ekonomi Pelaku

Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram

Hak Cipta atas Ciptaan Gol. I

Penerimaan Negara Bukan Pajak -

Belanja Pegawai 20.481.642.000

5.809.622.000

Belanja Modal 1.237.500.000

Belanja Bantuan Sosial -

Penggolongan Masa manfaat Aset Tak Berwujud

Masa Manfaat (Tahun)

27.528.764.000

Belanja Barang

(6) Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan

kewajiban jangka panjang.

Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah

tanggal pelaporan.Kewajiban Jangka Pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang

Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang

Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan

untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah

tanggal pelaporan.

Kewajiban dicatat sebesai nilai normal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah

pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

(7) Ekuitas

Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode.

Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

2020Uraian

Pendapatan

Jumlah Pendapatan -

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 25

B.1

B.1.1

B.2

-

-

Penerimaan Negara Bukan Pajak

Uraian

Realisasi Belanja

Rp11.466.918.991

Realisasi Belanja pada TA 2020 adalah sebesar Rp11.466.918.991 atau 41,65 % dari

anggaran belanja sebesar Rp.27.528.764.000 Rincian anggaran dan realisasi belanja TA

2020 adalah sebagai berikut:

Realisasi Pendapatan

Rp18.767.472

Realisasi Penerimaan

Negara Bukan Pajak

Rp18.767.472

Penerimaan Negara Bukan Pajak

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2020

dan 2019 adalah masing- masing sebesar Rp18.767.472 dan Rp106.092.686. Penerimaan

Negara Bukan Pajak TA 2020 mengalami penurunan sebesar 82,31 dari TA 2019 . Rincian

Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah sebagai berikut :

Perbandingan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Semester I TA 2020 dan 2019

%

(82,31)

REALISASI T.A.

2019

REALISASI

T.A.2020

18.767.472 106.092.686

18.767.472 106.092.686

Pendapatan

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2020 adalah sebesar

Rp18.767.472 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan

sebesar Rp0. Pendapatan RRI Makassar terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak

sebesar Rp18.767.472 dengan rincian sebagai berikut :

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

18.767.472

Sedangkan Rincian PNBP Lainnya adalah sebagai berikut :

Perbandingan PNBP Lainnya Semester I TA 2020 dan 2019

(82,31)

Belanja

18.767.472

URAIAN %

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak mengalami penurunan sebesar 82,31 persen

dibanding tahun sebelumnya. Rincian pendapatan adalah sebagai berikut :

Perbandingan Realisasi Pendapatan Semester I TA 2020 dan 2019

(83,81)

(82,31)

REALISASI T.A.

2019

105.092.472

106.092.686

REALISASI T.A.

2020

17.017.472

Jumlah

%

Penerimaan Negara Bukan Pajak

Jumlah

Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan

Bangunan

Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun

Anggaran Yang Lalu- 214 (100,00)

Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun

Anggaran Yang Lalu1.750.000 1.000.000 75,00

REALISASI T.A.

2019

106.092.686

106.092.686

18.767.472

18.767.472

REALISASI

T.A.2020URAIAN

Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya

(82,31)

(82,31)

URAIAN

- - -

18.767.472

-

- Jumlah

RealisasiAnggaran

2020

Jumlah

%

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 26

B.3

Realisasi Belanja

Rp11.466.918.991

Realisasi Belanja

Pegawai

Rp8.588.943.509

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Semester I TA 2020

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

Komposisi Anggaran dan Realisasi Tahun 2020

Dibandingkan dengan TA 2019, Realisasi Belanja TA 2020 mengalami kenaikan sebesar

0,14% . Berikut rincian realisasi belanja TA 2020 dan TA 2019.

Perbandingan Realisasi Belanja Semester I TA 2020 dan 2019

8.588.943.509

11.466.918.991

% thdp

Angg.

41,93

36,11

63,03

-

41,65

Realisasi

2.097.981.982

779.993.500

-

Anggaran

20.481.642.000

5.809.622.000

1.237.500.000

-

27.528.764.000

U R A I A N

Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai per tanggal 30 Juni 2020 dan 2019 adalah masing-masing

sebesar Rp8.588.943.509 dan Rp8.957.184.403. Belanja Pegawai adalah belanja atas

kompensasi baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri

Sipil (PNS) dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus sebagai

PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang

berkaitan dengan pembentukan modal.

Realisasi Belanja Pegawai TA 2020 mengalami penurunan sebesar 4,11 % dari TA 2019.

Hal ini disebabkan

Belanja Modal

Belanja Bantuan Sosial

Jumlah

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2020

Belanja Bantuan Sosial

Belanja Modal

Belanja Barang

Belanja Pegawai

URAIAN

Jumlah

%

(4,11)

(3,26)

140,35

-

0,14

REALISASI T.A.

2019

8.957.184.403

2.168.662.202

324.517.300

-

11.450.363.905

REALISASI T.A.

2020

8.588.943.509

2.097.981.982

779.993.500

-

11.466.918.991

20.481.642.000

5.809.622.000

1.237.500.000 -

8.588.943.509

2.097.981.982

779.993.500

-

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Bantuan Sosial

Anggaran

Realisasi

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 27

B.4

B.5

8.957.184.403

REALISASI T.A.

2019

202.096.736

114.376.000

REALISASI T.A.

2020

(30,27)

1.221.289.912

455.284.910

167.180.700

Realisasi Belanja

Barang

Rp2.097.981.982

Realisasi Belanja Modal

Rp779.993.500Realisasi Belanja Modal per tanggal 30 Juni 2020 dan 2019 adalah masing-masing

sebesar Rp779.993.500 dan Rp324.517.300. Belanja Modal merupakan pengeluaran

anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu

periode akuntansi.

Realisasi Belanja Modal pada TA 2020 mengalami kenaikan sebesar 140,35%

dibandingkan TA 2019 disebabkan oleh Naiknya Pagu Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Tahun Anggaran 2020 dibandingkan Tahun sebelumnya.

(14,38)

(5,01)

(13,53)

Belanja Tunjangan Umum PNS

2.168.662.202

-

2.168.662.202 (3,26)

Belanja Tunj. Fungsional PNS

Belanja Tunj. Struktural PNS

Belanja Tunj. Anak PNS

97.515.000

124.905.000

16.506.904

156.789.300

476.538.000

63.670.000

Perbandingan Belanja Pegawai Semester I TA 2020 dan 2019

%

(12,43)

(29,09)

(12,23)

(13,98)

(4,13)

(10,23)

(16,59)

REALISASI T.A.

2019

3.897.812.200

-

2.097.981.982

Belanja Uang Makan PNS

Belanja Tunj. Beras PNS

Belanja Tunj. PPh PNS

URAIAN

Belanja Gaji Pokok PNS

Belanja Pembulatan Gaji PNS

Belanja Tunj. Suami/Istri PNS

REALISASI T.A.

2020

3.413.453.900

38.790

262.777.050

65.282.798

93.490.000

106.940.000

15.679.537

135.570.240

427.767.000

54.700

299.397.020

75.896.664

53.105.000

Belanja Uang Honor Tetap

Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan)

Belanja Uang Lembur -

2.511.737.018

-

5,34

10,66

(4,12)

(99,99)

1.236.950.062

8.957.771.868

587.465

-

2.645.979.046

1.368.860.216

8.588.943.577

68

8.588.943.509 (4,11)

Jumlah Belanja kotor

Pengembalian Belanja Pegawai

Jumlah Belanja

URAIAN

Belanja Perjalanan Dalam Negeri

Belanja Pemeliharaan

Belanja Jasa

Belanja Barang Non Operasional

Belanja Barang Operasional

Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 33.016.510 61.670.500

128.859.950

92.350.000

1.231.911.099

318.849.465

239.758.402

Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang per tanggal 30 Juni 2020 dan 2019 adalah masing-masing

sebesar Rp2.097.981.982 dan Rp2.168.662.202. Belanja Barang adalah pembelian barang

dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun

yang tidak dipasarkan. Realisasi Belanja Barang TA 2020 mengalami penurunan sebesar

3,26% dari Realisasi TA 2019.

Hal ini antara lain disebabkan oleh Perbandingan Belanja Barang Semester I TA 2020 dan 2019

%

(36,24)

(19,26)

(0,86)

42,79

(46,46)

Jumlah Belanja Kotor

Pengembalian Belanja

Jumlah Belanja

(3,26)

-

Belanja Modal

2.097.981.982

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 28

B.5.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

B.5.2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

B.5.3 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

- 193.500.000 (100,00)

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan per tanggal 30 Juni 2020 dan 2019

adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp193.500.000 Realisasi Belanja Modal Gedung

dan Bangunan TA 2020 mengalami penurunan sebesar 100,00% dibandingkan Realisasi TA

2019. Belanja Gedung dan Bangunan ini berasal dari .

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan Semester I TA 2020 dan 2019

%

-

(100,00)

-

131.017.300

URAIAN JENIS BELANJA

Jumlah Belanja

Pengembalian Belanja

Jumlah Belanja Kotor

-

REALISASI T.A.

2020

-

779.993.500

-

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Belanja Penambahan Nilai Gedung dan

Bangunan

Belanja Modal Gedung dan Bangunan

193.500.000

-

193.500.000

REALISASI T.A.

2020

- - -

-

-

-

-

Jumlah Belanja

Realisasi Belanja Modal

Peralatan dan Mesin

Rp779.993.500

Realisasi Belanja Modal

Gedung dan Bangunan

Rp0

Realisasi Belanja

Modal, Jalan, Irigasi dan

Jaringan Rp0

REALISASI

T.A.2020

779.993.500

-

779.993.500

-

779.993.500

-

-

140,35

-

324.517.300

495,34

495,34

REALISASI T.A.

2019

131.017.300

-

131.017.300

-

495,34

-

-

-

Realisasi Belanja Modal, Jalan, Irigasi dan Jaringan per tanggal 30 Juni 2020 dan 2019

adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0, sebesar 0,00 % dibandingkan Realisasi TA

2019. Hal ini disebabkan .

%

-

140,35

REALISASI T.A.

2019

-

131.017.300

193.500.000

324.517.300 779.993.500

-

-

-

779.993.500

URAIAN

Belanja Modal Tanah

Perbandingan Belanja Modal Semester I TA 2020 dan 2019

Belanja Modal Lainnya

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 495,34

(100,00)

(100,00)

REALISASI T.A.

2019

-

-

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per tanggal 30 Juni 2020 dan 2019 masing-

masing sebesar Rp779.993.500 dan Rp131.017.300, mengalami kenaikan sebesar 495,34

% bila dibandingkan dengan realisasi TA 2019. Hal ini disebabkan oleh Naiknya Pagu

Belanja Modal Peralatan dan Mesin Tahun Anggaran 2020 dibandingkan Tahun

sebelumnya.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Semester I TA 2020 dan 2019

%

Pengembalian

Jumlah Belanja Kotor

URAIAN JENIS BELANJA

Jumlah Belanja Kotor

Pengembalian Belanja

Jumlah Belanja

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 29

B.6 Catatan Penting Lainnya Laporan Realisasi Anggaran

C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran

Penjelasan tentang Kas Di Bendahara Pengeluaran :

C.2 Persediaan

C.3

C.4

- - -

-

-

-

REALISASI T.A.

2019

Nilai Persediaan yang Belum Diregister per tanggal30 Juni 2020 dan 2019 masing-masing

adalah sebesar Rp0 dan Rp0.

Jenis

Jumlah

Barang Konsumsi

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

-

-

-

-

REALISASI T.A.

2020

-

-

-

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2020 dan 2019 adalah masing-masing

sebesar Rp.125.438.000 dan Rp.0. Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara

Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan berada di bawah tanggung jawab

Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggung

jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening Kas Negara per tanggal neraca. Rincian Kas

di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:

Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran Semester I TA 2020 dan 2019

-

-

- 125.438.000

124.416.000

Realisasi Belanja

Modal, Jalan, Irigasi dan

Jaringan Rp0

Tanah

Rp382.678.968.000

Kas di Bendahara

Pengeluaran

Rp125.438.000

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi & Jaringan Semester I TA 2020 dan 2019

Persediaan

Rp147.538.043

Persediaan yang Belum

Diregister Rp0

1.022.000 Bank BRI

Uang Tunai

Jumlah

URAIAN JENIS BELANJA

Jumlah Belanja

Pengembalian Belanja

Jumlah Belanja Kotor

Belanja Modal Jaringan

%

-

-

tidak ada

TAHUN 2019TAHUN 2020Keterangan

Nilai Persediaan tanggal 30 Juni 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar

Rp147.538.043 dan Rp80.833.037. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang

atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah,

dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Rincian Persediaan per 30 Juni 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Rincian Persediaan Semester I TA 2020 dan 2019

80.833.037

REALISASI T.A.2020

147.538.043

145.332.143 79.418.687

REALISASI T.A. 2019

Bahan untuk Pemeliharaan 2.205.900 1.414.350

Persediaan tersebut di atas dalam kondisi baik

Persediaan yang Belum Diregister

Tanah

Nilai aset tetap berupa Tanah yang dimiliki per 30 Juni 2020 dan 2019 adalah sebesar

Rp382.678.968.000 dan Rp382.678.968.000. Nilai Tanah tersebut . Mutasi nilai Tanah

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tidak ada

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 30

Penjelasan tentang kondisi Tanah

C.5

C.6

a.

b.

-

-

C.7

C.8

Tidak ada

241.000 m2 Dusun Bontosunggu, Gowa

8

Mutasi tambah:

21.091.664.424 Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2020

5.000 m2

63.579.265.000

5

9.119.000 Transfer Masuk

(17.904.324.309)

3.196.459.115

Mutasi transaksi pengurangan peralatan mesin berupa:

Tidak ada mutasi kurang

Mutasi Kurang:

Peralatan dan Mesin

Belum Diregister Rp0

Gedung dan Bangunan

Rp33.563.889.400Saldo Gedung dan Bangunan per 30 Juni 2020 dan 2019 adalah masing-masing

sebesar Rp33.563.889.400 dan Rp33.563.889.400. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan

Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Tanah Belum Diregister

Rp0

Peralatan dan Mesin

Rp21.100.783.424

-

Dusun Bontosunggu, Gowa 8.925.000.000

Kabupaten Mamuju 150.000.000

Jl. Rajawali, Makassar

382.678.968.000 Jumlah

Lokasi

Rincian saldo Tanah per 30 Juni 2020 adalah sebagai berikut:

Rincian Tanah Semester I TA 2020

No.

1

Mutasi kurang :

382.678.968.000

4

Tanah Belum Diregister

Nilai aset tetap berupa Tanah Belum Diregister yang dimiliki per per 30 Juni 2020 dan

2019 adalah sebesar Rp0 dan Rp0.

Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2020

Mutasi transaksi penambahan peralatan mesin berupa:

Mutasi Tambah 1 Buah P.C Unit sebesar Rp. 9.119.000

Nilai Buku per 30 Juni 2020

Nilai Peralatan dan Mesin Belum Diregister per 30 Juni 2020 dan 2019 adalah Rp0 dan

Rp0.

Gedung dan Bangunan

Peralatan dan Mesin Belum Diregister

Luas

1.321 m2

Peralatan dan Mesin

Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 30 Juni 2020 dan 2019 adalah

Rp21.100.783.424 dan Rp21.091.664.424. Nilai Peralatan dan Mesin dan mutasi nilai

Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

175.170 m2 Jl. Baji Dakka, Makassar 57.846.025.000

6 35.000 m2 Dusun Bontosunggu, Gowa 8.400.000.000

7 35.000 m2

Nilai

13.945.670.000

2 5.581 m2 Jl. Baji Dakka, Makassar 20.902.798.000

3 13.156 m2 Jl. Riburane No. 3 Makassar 208.930.210.000

-

Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2020

Mutasi tambah :

382.678.968.000

Saldo per 30 Juni 2020

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 31

-

-

-

-

C.9

C.10

-

-

C.11

C.12 Aset Tetap Lainnya

-

-

Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan Belum Diregister per 30 Juni 2020 dan 2019 adalah

masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi dan Jaringan

Belum Diregister pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah,

peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap

Lainnya per 30 Juni 2020 dan 2019 adalah Rp.356.847.250 dan Rp.356.847.250. Aset

tetap tersebut . Mutasi transaksi terhadap Aset Tetap Lainnya pada tanggal pelaporan

adalah sebagai berikut :

1.657.239.000

(1.420.490.572)

236.748.428

Mutasi Kurang:

Saldo per

Nilai Buku per

Akumulasi Penyusutan s.d.

Mutasi transaksi penambahan Jalan, Irigasi dan Jaringan berupa:

Tidak ada mutasi tambah

Jalan, Irigasi dan Jaringan Belum Diregister

Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Gedung dan Bangunan Belum Diregister

Saldo Gedung dan Bangunan Belum Diregister per 30 Juni 2020 dan 2019 adalah

masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan

Belum Diregister pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Jalan, Irigasi dan Jaringan

Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 30 Juni 2020 dan 2019 adalah Rp.1.657.239.000

dan Rp.1.657.239.000. Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi dan Jaringan pada tanggal

pelaporan adalah sebagai berikut:

1.657.239.000 Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2020

Mutasi tambah:

(8.283.452.608)

25.280.436.792

Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2020

Mutasi tambah:

Saldo per 30 Juni 2020

Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2020

Nilai Buku per 30 Juni 2020

33.563.889.400

Aset Tetap Lainnya

Rp356.847.250

Gedung dan Bangunan

Belum Diregister Rp0

Jalan, Irigasi dan

Jaringan Belum

Diregister Rp0

Jalan, Irigasi dan

Jaringan

Rp1.657.239.000

Mutasi transaksi pengurangan Jalan, Irigasi dan Jaringan berupa:

Tidak ada mutasi kurang

Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan

ini.

Mutasi transaksi penambahan Gedung dan Bangunan berupa:

Tidak ada Mutasi Tambah

Mutasi transaksi pengurangan Gedung dan Bangunan berupa:

Tidak ada Mutasi Kurang

33.563.889.400

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 32

C.13

C.14

C.15

(17.904.324.309)

Nilai Perolehan

21.100.783.424

Nilai Buku

3.196.459.115

2 Gedung dan Bangunan 33.563.889.400 (8.283.452.608) 25.280.436.792

3 Jalan, Irigasi dan Jaringan

(27.629.512.489) 29.049.246.585 56.678.759.074

-

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap disajikan pada Lampiran Laporan keuangan ini.

Akumulasi Penyusutan

Aset Tetap

Peralatan dan Mesin

-

359.997.000

No.

1

Saldo per 30 Juni 2020

Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2020

Mutasi tambah:

Perolehan/Penambahan KDP

Mutasi Kurang:

Saldo per 30 Juni 2020

Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2020

Nilai Buku per 30 Juni 2020

356.847.250

-

(21.245.000)

1.657.239.000 236.748.428

4 Aset Tetap Lainnya 335.602.250

356.847.250

(21.245.000)

335.602.250

Saldo Nilai Perolehan per 1 Januari 2020

Mutasi tambah:

Reklasifikasi Masuk

Akumulasi

Penyusutan

356.847.250

Aset Tetap yang Belum

Diregister Rp0

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2020 dan 2019 adalah masing-

masing Rp27.629.512.489 dan Rp26.119.027.822. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan selama masa

manfaat aset yang bersangkutan selain untuk Tanah dan Konstruksi Dalam Pengerjaan

(KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2020 adalah sebagai

berikut :

Konstruksi Dalam

Pengerjaan

Rp779.993.500

Akumulasi Penyusutan

Aset Tetap

Rp27.629.512.489

Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan per 30 Juni 2020 dan 2019 adalah masing-masing

sebesar Rp.779.993.500 dan Rp.0. Konstruksi Dalam Pengerjaan merupakan aset tetap

yang sedang dalam proses pengerjaan atau pembangunan, yang pada tanggal neraca

belum selesai dibangun seluruhnya. Pembayaran Uang Muka Kerja 30% Pengadaan

Pemancar 10 KW Mutasi transaksi pada Konstruksi Dalam Pengerjaan pada tanggal

pelaporan adalah sebagai berikut :

Mutasi tambah/kurang:

Tidak ada

Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Aset Tetap yang Belum Diregister

Saldo Aset Tetap yang Belum Diregister per 30 Juni 2020 dan 2019 adalah Rp.0 dan

Rp.0.

Konstruksi Dalam Pengerjaan

-

359.997.000

Mutasi Kurang:

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Semester I Tahun 2020

(1.420.490.572)

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 33

C.16

C.17

-

-

C.18

C.19

Saldo Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya per 30 Juni 2020 dan 2019

adalah Rp1.494.150.199 dan Rp1.494.150.199. Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya

merupakan kontra akun Aset lainnya yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas

penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya.

Sedangkan Amortisasi Aset Lainnya merupakan akumulasi amortisasi tak berwujud yang

mencakup penurunan kapsitas atau masa manfaat yang diakui pemerintah dari sejak

diperoleh atau atau dibeli oleh satker. Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas

dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa

manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi. Rincian Akumulasi Penyusutan dan

Amortisasi Aset Lainnya per 30 Juni 2020 adalah sebagai berikut:

Akumulasi Penyusutan

dan Amortisasi Aset

Lainnya 1.494.150.199

Saldo Aset Lain-lain per 30 Juni 2020 dan 2019 adalah Rp1.465.084.401 dan

Rp1.465.084.401. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada

dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun

mutasi Aset Lain-lain adalah sebagai berikut:

Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 30 Juni 2020 dan 2019 adalah Rp29.065.798 dan

Rp29.065.798. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki,

tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada RRI Makassar berupa

Software.

Mutasi Tambah

Mutasi Kurang

Tidak ada mutasi kurang

Mutasi Kurang:

Saldo Akhir 1.465.084.401

-

(1.465.084.401)

Aset Tak Berwujud

Saldo per 30 Juni 2020

Akumulasi Penyusutan 30 Juni 2020

Saldo Aset Lainnya yang Belum Diregister per 30 Juni 2020 dan 2019 adalah Rp0 dan

Rp0.

Nilai Buku per 30 Juni 2020

Transaksi penambahan dan pengurangan Aset Lain-lain dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tidak ada Mutasi Tambah

Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku

tersaji pada lampiran Laporan Keuangan ini.

Aset Lainnya yang Belum Diregister

Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

Aset Lain-lain

Rp1.465.084.401

Aset Lainnya yang

Belum Diregister Rp0

Mutasi Aset Tak Berwujud adalah sebagai berikut:

29.065.798

-

29.065.798

Aset Tak Berwujud Rp0

(29.065.798)

-

Saldo Nilai per 1 Januari 2020

Mutasi tambah:

Transfer Masuk

Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya

Aset Lain-lain

1.465.084.401

-

(1.465.084.401)

Saldo per 1 Januari 2020

Mutasi tambah:

Nilai Buku per 30 Juni 2020

-

Saldo Nilai per 30 Juni 2020

Akumulasi Amortisasi s.d. 30 Juni 2020

Mutasi Kurang:

Penghentiaan Aset Dari Penggunaan

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 34

C.20

C.21

Penjelasan tentang Uang Muka dari KPPN :

C.22

C. 45

hibah yang belum disahkan berasal dari bank

Uang Persediaan berupa Uang Tunai dan Non Tunai (Kartu KKP)

Catatan Penting Lainnya neraca

Saldo Uang Muka dari KPPN per 30 Juni 2020 dan 2019 masing-masing sebesar

Rp125.438.000 dan Rp0.Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau

Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerja dan

masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.

Akum. Penyusutan/

Amortisasi

-

REALISASI T.A.2019REALISASI T.A.2019

Pendapatan Diterima Dimuka

Pendapatan Diterima Dimuka per 30 Juni 2020 dan 2019 masing-masing sebesar

Rp178.455.167 dan Rp178.455.167. Rincian Pendapatan Diterima Dimuka sebagai berikut :

Rincian Pendapatan Diterima Dimuka adalah sebagai berikut

Uraian

Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

-

(1.494.150.199) -

(29.065.798)

Nilai Buku

178.455.167

Ekuitas

Uraian

Uang Persedian

Total

Jumlah

125.438.000

Tambahan Uang Persediaan -

125.438.000

1.465.084.401

1.494.150.199

Aset Lainnya

Ekuitas

Rp412.477.290.961

Uang Muka dari KPPN

Rp125.438.000

Ekuitas per 30 Juni 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp412.477.290.961.

dan Rp413.131.958.122. Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih

antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan

Perubahan Ekuitas.

-

(1.465.084.401) -

178.455.167

Pendapatan Diterima

Dimuka Rp178.455.167

Rincian Uang Muka dari KPPN adalah sebagai berikut :

Pendapatan Sewa Diterima Dimuka

Total

178.455.167 178.455.167

Aset Tak Berwujud

Aset Tak Berwujud

Aset Lain-lain

Total

Uang Muka dari KPPN

-

29.065.798

Nilai Perolehan

-

Tidak ada

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 35

Beban Gaji Pokok PNS

Beban Pembulatan Gaji PNS

Beban Tunj. Suami/Istri PNS

Beban Tunj. Anak PNS

Beban Tunj. Struktural PNS

Beban Tunj. Fungsional PNS

Beban Tunj. PPh PNS

Jumlah 8.588.943.509

Jumlah Beban Persediaan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2020 dan 2019

adalah masing-masing sebesar Rp34.562.313 dan Rp106.336.106

D.3 Beban Persediaan

Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat komsumsi barang-barang yang habis

dipakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik dipasarkan maupun tidak dipasarkan.

Beban Persediaan Tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 67,50 persen dibandingkan

dengan Tahun 2019 disebabkan oleh Penurunan beban persediaan disebabkan karena

berkurangnya pagu anggaran belanja persediaan konsumsi. Rincian Beban Persediaan

untuk Tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

17.017.472,00

URAIAN

Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan

Bangunan

Jumlah 17.017.472,00 145.463.722,00

REALISASI T.A.

2019

REALISASI

T.A.2020

Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang

yang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada

pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh

pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah

dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.. Beban

Pegawai Tahun 2020 sebesar 4,11 persen dibandingkan dengan Tahun 2019 disebabkan

oleh tunjangan hari raya (THR) tahun ini yang dibayarkan komponen gaji saja tidak dengan

remunerasi. Rincian Beban Pegawai Semester I Tahun 2020 adalah sebagai berikut :

Rincian Beban Pegawai Semester I TA 2020 dan 2019

3.413.453.900 3.897.812.200

%

(12,43)

URAIAN

2019

145.463.722,00

2020

Jumlah Beban Pegawai untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2020 dan 2019 adalah

masing-masing sebesar Rp8.588.943.509 dan Rp8.957.184.403.

%

(88,30)

Pendapatan Negara

Bukan Pajak

Rp17.017.472

Beban Persediaan

Rp34.562.313

Beban Pegawai

Rp8.588.943.509

Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2020 dan 2019 adalah

sebesar Rp17.017.472 dan Rp145.463.722. Realisasi pendapatan negara bukan pajak

mengalami mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 88,30. Hal tersebut

disebabkan oleh . Rincian Pendapatan tersebut adalah sebagai berikut :"

D. PENJELASAN ATAS POS-POS OPERASIONAL

D.1 Pendapatan Negara Bukan Pajak

Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Semester I TA 2020 dan 2019

(88,30)

(4,13)

106.940.000 124.325.000 (13,98)

15.679.537 16.506.904 (5,01)

38.722 47.235 (18,02)

262.777.050 299.397.020 (12,23)

65.282.798 75.896.664 (13,98)

93.490.000 97.515.000

D.2 Beban Pegawai

8.957.184.403 (4,11)

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 36

Beban Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset

tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Beban Pemeliharaan

Tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 50,79 persen dibandingkan dengan Tahun 2019

disebabkan oleh Kenaikan beban pemeliharaan disebabkan adanya beban terkait asuransi

pesawat yang memiliki nilai cukup besar. Rincian Beban Pemeliharaan untuk Tahun 2020

dan 2019 adalah sebagai berikut :

Beban Barang dan Jasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas barang

dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban lain-lain berupa

beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang tidak menghasilkan aset

tetap. Beban Barang dan Jasa Tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 6,84 persen

dibandingkan dengan Tahun 2019 disebabkan oleh Belanja unutk penanganan Rp. .

Rincian Beban Barang dan Jasa Untuk Tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut :

REALISASI T.A.

2019

REALISASI

T.A.2020URAIAN JENIS BEBAN

93.005.000 215.491.000 Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

Jumlah 1.442.499.862 1.548.383.835,00

%

131,70

Rincian Beban Pemeliharaan Semester I TA 2020 dan 2019

Beban Bahan 92.350.000 105.376.000

(67,50)

D.4 Beban Barang dan Jasa

Jumlah Beban Barang dan Jasa untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2020 dan 2019

adalah masing-masing sebesar Rp1.442.499.862 dan Rp1.548.383.835.

Rincian Beban Barang dan Jasa Semester I TA 2020 dan 2019

REALISASI T.A.

2019

REALISASI

T.A.2020URAIAN JENIS BEBAN

Beban Keperluan Perkantoran 57.675.950 39.025.976

Beban Honor Operasional Satuan Kerja 68.250.000 65.330.000 4,47

Beban Barang Operasional Lainnya - 94.350.360 (100,00)

(12,36)

Beban Barang Non Operasional Lainnya

REALISASI T.A.

2019

REALISASI

T.A.2020

Rincian Beban Persediaan Semester I TA 2020 dan 2019

URAIAN

Beban Pemeliharaan

Rp387.276.006D.5 Beban Pemeliharaan

Beban Pemeliharaan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2020 dan 2019 adalah

masing-masing sebesar Rp387.276.006 dan Rp256.838.165.

Beban Barang dan Jasa

Rp1.442.499.862

(59,18)

Beban Persediaan bahan baku (100,00)

%

- 21.672.456

34.562.313 84.663.650 Beban Persediaan konsumsi

%

47,79

Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 2.934.000 3.390.400 (13,46)

Jumlah Beban Persediaan 34.562.313,00 106.336.106

- 9.000.000 (100,00)

Beban Langganan Listrik 1.061.842.740 1.043.106.983 1,80

Beban Langganan Telepon 97.992.172 102.079.116 (4,00)

Beban Langganan Air 80.000 160.000 (50,00)

Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 47.438.306 54.209.165 (12,49)

Beban Pemeliharaan Jaringan 26.119.500 16.823.400 55,26

(6,84)

Beban Pemeliharaan Lainnya 98.697.000 92.011.900 7,27

Beban Persediaan bahan untuk pemeliharaan (469.800) 788.700 (159,57)

Jumlah 387.276.006 256.838.165 50,79

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 37

Rincian Beban Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat Semester I TA 2020 dan 2019

-

%

(27,23)

Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam

Kota 2.400.000 - -

Beban Perjalanan Dinas merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam

rangka pelaksanaan tugas, fungsi dan jabatan. Beban Perjalanan Dinas Tahun 2020

mengalami penurunan sebesar 30,27 persen disebabkan oleh . Rincian Beban Perjalanan

Dinas untuk Tahun 2020 dan 2019 :

REALISASI T.A.

2019

REALISASI

T.A.2019URAIAN

- -

Jumlah - -

Beban Barang untuk diserahkan kepada Masyarakat/ Pemda merupakan beban pemerintah

dalam bentuk barang dan jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk mencapai tujuan

entitas. Beban Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2020 sebesar 0,00

dibandingkan dengan Tahun 2019 disebabkan oleh. Rincian Beban Barang Untuk

Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut :

REALISASI T.A.

2019

REALISASI

T.A.2020URAIAN

Beban Bantuan Sosial Tahun 2020 sebesar 0,00 disebabkan oleh . Rincian Tahun

2020 dan 2019 adalah sebagai berikut :

REALISASI T.A.

2019

REALISASI

T.A.2019URAIAN

D.6 Beban Perjalanan Dinas

Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2020 dan 2019 adalah

masing-masing sebesar Rp167.180.700 dan Rp239.758.402

Rincian Beban Perjalanan Dinas Semester I TA 2020 dan 2019

D.7 Beban Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat

Beban Barang Untuk Diserahkan kepada Masyarakat untuk periode yang berakhir pada 30

Juni 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0

Beban Perjalanan Dinas

Rp167.180.700

D.8 Beban Bantuan SosialBeban Bantuan Sosial untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2020 dan 2019 adalah

Rincian Beban Bantuan Sosial Semester I TA 2020 dan 2019

Beban Penyusutan dan

Amortisasi

Rp1.508.204.917

Beban Barang Untuk

Diserahkan kepada

Masyarakat Rp0

Beban Bantuan Sosial

Rp0

(30,27)

%

%

(30,56)

Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 89.940.000 123.590.000

- -

Beban Peralatan Dan Mesin Untuk Diserahkan

kepada Masyarakat/Pemda dalam bentuk

barang - Penanganan Pandemi COVID-19

-

-

D.9 Beban Penyusutan dan Amortisasi

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk periode yang berakhir 30 Juni 2020 dan

2019 adalah masing-masing sebesar Rp1.508.204.917 dan Rp1.824.165.986.

Beban Penyusutan dan Amortisasi merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas

nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset

yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi

penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud

Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai

berikut :

Jumlah - -

74.840.700 107.780.802 Beban Perjalanan Biasa

-

Jumlah 167.180.700,00 239.758.402

Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar

Kota - 8.387.600 (100,00)

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 38

Jumlah - -

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi

ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak

Tertagih untuk Tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut :

Jumlah Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasinal Lainnya untuk untuk periode yang

berakhir pada 30 Juni 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp1.991.905 dan

Rp29.042.532.

Jumlah - -

-

-

REALISASI T.A.

2019

REALISASI

T.A.2020URAIAN JENIS BEBAN

- - Beban Penyisihan Piutang PNBP

Beban Penyisihan Piutang Lainnya -

URAIAN JENIS BEBANREALISASI

T.A.2020

-

- -

- -

- -

D.13 Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasinal Lainnya

REALISASI T.A.

2019

-

%

D.12 Surplus (Defisit) Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang

Jumlah Surplus (Defisit) Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang untuk periode yang

berakhir pada 30 Juni 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0

Rincian Surplus (Defisit) Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang Semester I TA 2020 dan 2019

-

Jumlah - -

- Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN

Lainnya

D.11 Surplus (Defisit) Penjualan Aset Non Lancar

Jumlah Surplus (Defisit) Penjualan Aset Non Lancar untuk periode yang berakhir pada 30

Juni 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0

Rincian Surplus (Defisit) Penjualan Aset Non Lancar Semester I TA 2020 dan 2019

URAIAN JENIS BEBAN

-

REALISASI T.A.

2019

REALISASI

T.A.2020

1.508.204.917 Jumlah

Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk periode yang berakhir pada 30 Juni

2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0

Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Semester I TA 2020 dan 2019

- -

Surplus (Defisit)

Penjualan Aset Non

Lancar Rp0

Beban Penyisihan

Piutang Tak Tertagih

Rp0

D.10 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih

(6,06) 505.392.535 474.754.217

URAIAN

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin

Surplus (Defisit)

Penyelesaian Kewajiban

Jangka Panjang Rp0

Surplus (Defisit) dari

Kegiatan Non

Operasinal Lainnya

Rp1.991.905

%

Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Semester I TA 2020 dan 2019

REALISASI T.A.

2019

REALISASI

T.A.2020

1.508.204.917

Jumlah Amortisasi - -

1.824.165.986

-

Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 796.702.270 1.082.025.022 (26,37)

Beban Penyusutan Jalan dan Jembatan 236.748.430 236.748.429 0,00

(17,32)

-

(17,32)

%

-

-

-

-

%

-

Jumah Penyusutan 1.824.165.986

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 39

D.15 Catatan Penting Lainnya Laporan Operasional

%

(100,00)

Rincian Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasinal Lainnya Semester I TA 2020 dan 2019

Beban Penyesuaian Nilai Persediaan (30.447.345)

(8,95)

437 (5.665.220,00)

URAIAN JENIS BEBANREALISASI

T.A.2020

REALISASI T.A.

2019

Penerimaan Kembali Beban Pegawai Tahun

Anggaran Yang Lalu- 214,00

Penerimaan Kembali Beban Barang Tahun

Anggaran Yang Lalu1.750.000 75,00

Pendapatan PNBP -

(93,14)

1.000.000,00

Terjadinya pos-pos luar biasa disebabkan sebagai berikut :

E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

E. 1 Ekuitas Awal

Nilai Ekuitas Awal pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar

Rp.413.131.958.122,00 dan Rp.453.356.753.612,00

E.2 Surplus (Defisit) LO

E.3 DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR

Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk tahun 2020

dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp.0 dan Rp.0.

E.4 KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS

Surplus (Defisit) dari

Kegiatan Non

Operasinal Lainnya

Rp1.991.905

Pos Luar Biasa Rp0

Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan 30.689.250 33.707.538,00

Jumlah Surplus (Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan

2019 adalah sebesar Rp.-12.109.657.930,00 dan Rp.-12.758.160.643,00. Surplus/Defisit LO

merupakan selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan non operasional, dan pos luar

biasa.

Koreksi yang Menambah/Mengurangi Ekuitas tahun pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019

adalah masing-masing sebesar Rp.0 dan Rp.0 yaitu sebagai berikut .

-

Ekuitas Awal

Rp413.131.958.122,00

Defisit LO Rp.-

12.109.657.930,00

Dampak Kumulatif

Perubahan Kebijakan

Akuntansi/Kesalahan

Mendasar Rp.0,00

-

-

Beban Perjalanan Dinas - -

Beban Persediaan - -

- - -

D.14 Pos Luar Biasa

Jumlah Pos Luar Biasa untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2020 dan 2019 adalah

masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0

Rincian Pos Luar Biasa Semester I 2020 dan 2019

Jumlah 1.991.905,00 29.042.532

Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak sering terjadi dan

bukan merupakan tugas pokok dan fungsi serta di luar kendali entitas. Rincian Pos Luar

Biasa Tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut :

URAIAN JENIS BEBANREALISASI

T.A.2020

REALISASI T.A.

2019

Jumlah - -

%

-

-

-

Tidak ada

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 40

Selisih Revaluasi Aset untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019

adalah masing-masing sebesar Rp.0,00 dan Rp.0,00. Revaluasi tersebut berasal dari

Selisih Revaluasi Nilai Aset Tetap mencerminkan koreksi atas kesalahan pencatatan

kuantitas aset pada laporan keuangan Rincian untuk tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Jenis Aset

Ekuitas Transaksi Lainnya

Jumlah

Jenis Aset Tetap Non Revaluasi

Koreksi Nilai Persediaan

Jumlah

Jumlah

E.4.4 Selisih Revaluasi Aset

Rincian Selisih Revaluasi Aset Tahun 2020

E.4.5 Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi

Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020

dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp.0 dan Rp.0. Koreksi ini .Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi Tahun 2020

E.4.1 Penyesuaian Nilai Aset

Jumlah

Jenis Koreksi

Koreksi atas Reklasifikasi Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya

Revaluasi Aset Tetap

Selisih Revaluasi Aset

Rp.0,00

Penyesuaian Nilai Aset tahun 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp.0 dan

Rp.0. Penyesuaian Nilai Aset merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat

penerapan kebijakan harga perolehan terakhir.

Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang diakibatkan

karena kesalahan dalam pencatatan persediaan yang terjadi pada periode sebelumnya.

Koreksi untuk tahun 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp.0,00 dan Rp.0,00.

Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Jenis Persediaan

Penyesuaian Nilai Aset

Rp.0,00

Koreksi Nilai Persediaan

Rp0,00E.4.2 Koreksi Nilai Persediaan

Rincian Koreksi Nilai Persediaan

Koreksi Aset Tetap Non

Revaluasi Rp0

Koreksi Atas

Reklasifikasi Rp0,00E.4.3 Koreksi Atas Reklasifikasi

Koreksi Atas Reklasifikasi tahun 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp.0 dan

Rp.0. Koreksi Atas Reklasifikasi merupakan koreksi atasatas reklasifikasi Persediaan/Aset

Tetap/Aset Lainnya.

Nilai Koreksi

-

-

Nilai Koreksi

-

Koreksi Nilai Persediaan

-

-

Nilai Koreksi

-

-

-

-

Nilai Koreksi

-

-

-

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 41

Diterima dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL) merupakan transaksi

antar entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).

Pada periode hingga 30 Juni 2020, DKEL sebesar Rp 11.466.918.991, sedangkan DDEL

sebesar Rp 18.767.472

Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu entitas ke

entitas lain pada internal KL, antar KL dengan BA-BUN.

- - -

Transfer Keluar sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp0 terdiri dari :

Rincian Transfer Keluar Tahun 2020

Nilai

-

-

Jumlah

E.5 Transaksi Antar Entitas

11.466.918.991

Nilai

Koreksi Lainnya

-

Jumlah

Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020

dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp.11.454.990.769 dan Rp.11.368.328.219.

Transaksi Antar Entitas adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas yang

berbeda baik internal Kementerian /Lembaga (KL), antar KL, antar BUN maupun KL

dengan BUN. terdiri dari :

Diterima dari Entitas Lain (18.767.472)

Transfer Keluar -

Transfer Masuk

Rincian Transaksi Antar Entitas Tahun 2020

E.4.6 Koreksi Lain-Lain

Rincian Koreksi Lain-Lain Tahun 2020

Transaksi Antar Entitas

Ditagihkan ke Entitas Lain

6.839.250

Pengesahan Hibah Langsung -

Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019

adalah masing-masing sebesar Rp.0 dan Rp.0. Koreksi Lain-lain merupakan koreksi selain

yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas pendapatan, koreksi atas beban,

koreksi atas hibah, piutang dan utang.. Koreksi ini adalah . Koreksi Lain-Lain terdiri dari :

Jenis Koreksi

Entitas Tujuan

-

Jumlah

Jenis

-

Transaksi Antar Entitas

Rp11.454.990.769

Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari :

E.5.1 Diterima dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL)

E.5.2 Transfer Masuk/Transfer Keluar

Koreksi Lain-Lain Rp0

Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -

11.454.990.769

Nilai Koreksi

-

-

-

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 42

E.7

F.1

F.2

Akumulasi Penyusutan Peralatan dan

Mesin Kantor Pusat

Tidak ada

PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN

Tidak ada

Catatan Penting Lainnya Laporan Perubahan Ekuitas

E.6 Ekuitas Akhir

Nilai Ekuitas Akhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar

Rp.412.477.290.961,00 dan Rp.451.966.921.188,00.

F. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA

KEJADIAN-KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA

(2.279.750)

Ekuitas Akhir

Rp412.477.290.961

Sedangkan Transfer Masuk sampai dengan 30 Juni 2020 sebesar Rp6.839.250 yang

terdiri dari :

Nilai

9.119.000

6.839.250

Entitas Asal

Kantor Pusat

Jenis

Peralatan dan Mesin

Jumlah

Tidak ada

Aplikasi Penyusunan LK dan CALK Satker versi 2020_6.I 43