A08ssa

157
POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia) Oleh: Sushane Sarita A14203008 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

description

dsvs

Transcript of A08ssa

  • POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN

    MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)

    Oleh:

    Sushane Sarita

    A14203008

    PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

    FAKULTAS PERTANIAN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2008

  • 34

    RINGKASAN SUSHANE SARITA. Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia. (Di bawah bimbingan DJUARA P. LUBIS).

    Internet tidak serta merta dapat diakses oleh semua mahasiswa, meskipun

    dapat digunakan di mana saja mahasiswa berada. Menurut penelitian seorang

    mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, keterbatasan biaya dapat

    membatasi mahasiswa UGM dalam berkomunikasi melalui internet. Data yang

    diperoleh dari klasifikasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 1999,

    golongan menengah ke ataslah yang sebagian besar menggunakan internet dan

    sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria (Sholen, 1999). Kebutuhan

    mahasiswa akan informasi dapat diperoleh salah satunya melalui internet. Namun,

    terdapat berbagai faktor yang menyebabkan kebutuhan akan informasi tersebut

    tidak dapat dipenuhi oleh mahasiswa.

    Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pola mahasiswa dalam

    menggunakan internet, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pola

    mahasiswa dalam menggunakan internet, dan mengidentifikasi dampak internet

    terhadap mahasiswa. Pada penelitian ini, data kuantitatif dikumpulkan dengan

    menyebarkan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden, sedangkan data

    kualitatif dikumpulkan dengan wawancara mendalam. Data kuantitatif tersebut

    diolah, kemudian diuji dengan tabulasi silang dan uji statistik Chi-Square untuk

    data nominal, sedangkan data ordinal dan interval diuji dengan Korelasi

    Spearman.

  • 35

    Jumlah responden perempuan pada penelitian ini lebih banyak daripada

    laki-laki. Responden berasal dari Departemen KPM, GM, IKK, dan Program

    Studi GMSK. Umumnya, responden aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang

    ada di IPB. Motif sebagian besar responden dalam menggunakan internet adalah

    mencari informasi akademik.

    Mayoritas responden memiliki uang saku antara Rp. 500.000,- sampai Rp

    800.000,- per bulan. Selain itu, mayoritas Ayah responden berpenghasilan sedang,

    yaitu antara Rp. 1.500.000,- sampai Rp. 3.000.000,- per bulan, sedangkan

    penghasilan ibu responden tergolong tinggi, yaitu di atas Rp. 2.000.000,- per

    bulan. Sebagian besar responden menggunakan internet atas anjuran teman.

    Dalam menggunakan internet, responden juga mendapat dorongan dari

    dosen/asisten dosen.

    Frekuensi penggunaan internet pada awal semester dan saat libur berkisar

    antara satu sampai dua kali per minggu, sedangkan saat ujian sebagian besar

    responden tidak menggunakan internet, karena harus belajar dengan bahan yang

    bukan dari internet. Durasi penggunaan internet pada awal semester dan saat libur

    berkisar antara satu sampai dua jam per kunjungan. Sebagian besar responden

    menggunakan internet melalui warnet dan aktivitas online yang banyak dilakukan

    adalah chatting.

    Semakin aktif mahasiswa berorganisasi, maka semakin tinggi frekuensi

    penggunaan internet pada awal semester. Semakin tinggi semester yang sedang

    diikuti mahasiswa, maka frekuensi penggunaan internet saat ujian juga tinggi,

    berarti mahasiswa semester VI dan VIII dapat mempengaruhi frekuensi saat ujian.

    Mahasiswa yang berasal dari Departemen KPM mempengaruhi frekuensi

  • 36

    penggunaan internet saat ujian. Kemudian, mahasiswa yang berasal dari

    Departemen KPM dan IKK juga mempengaruhi frekuensi penggunaan internet

    saat libur.

    Faktor yang mempengaruhi durasi penggunaan pada awal semester salah

    satunya jenis kelamin. Jenis kelamin menentukan durasi penggunaan internet pada

    awal semester dan saat ujian, karena uji statistik menunjukkan mahasiswa

    perempuan lebih banyak menggunakan internet dengan durasi sedang pada awal

    semester dan saat ujian daripada laki-laki. Semakin tinggi semester yang sedang

    diikuti mahasiswa, maka durasi penggunaan internetnya saat ujian dan libur juga

    tinggi. Mahasiswa Semester VI mempengaruhi durasi saat ujian dan saat libur

    Semakin tinggi penghasilan ibu dan uang saku, maka frekuensi

    penggunaan internet saat libur juga tinggi. Dorongan dosen/asisten dosen

    mempengaruhi durasi penggunaan internet pada awal semester. Penelitian

    Shoulen (1999) yang menyebutkan sebesar 70 persen laki-laki mendominasi

    penggunaan internet tidak terbukti. Tidak terdapat ketimpangan gender di

    kalangan mahasiswa FEMA, IPB dalam mengakses internet, karena mahasiswa

    perempuan cenderung lebih banyak menggunakan internet daripada laki-laki.

    Namun, terdapat kecenderungan ketimpangan ekonomi di kalangan mahasiswa

    FEMA, IPB dalam mengakses internet, karena rendahnya penghasilan Ibu dan

    uang saku dapat membatasi penggunaan internet, khususnya saat libur.

    Frekuensi dan durasi penggunaan internet tidak mempengaruhi prestasi

    akademik mahasiswa. Selain itu, pola mahasiswa menggunakan internet tidak

    mempengaruhi waktu luang.

  • 37

    POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN

    MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)

    Oleh:

    Sushane Sarita

    A14203008

    SKRIPSI

    Sebagai Bagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

    pada

    Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

    Fakultas Pertanian

    Institut Pertanian Bogor

    PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

    FAKULTAS PERTANIAN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2008

  • 38

    PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

    FAKULTAS PERTANIAN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang disusun oleh:

    Nama : Sushane Sarita

    NRP : A14203008

    Program Studi : Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

    Judul : Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa

    Institut Pertanian Bogor (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas

    Ekologi Manusia)

    Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana

    Pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat,

    Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

    Menyetujui, Dosen Pembimbing

    Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS. NIP. 131 476 600

    Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

    Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr. NIP. 131 124 019

    Tanggal Kelulusan:

  • 39

    PERNYATAAN

    DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

    POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN

    MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR (Kasus Mahasiswa Strata 1

    Fakultas Ekologi Manusia) BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA

    PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK

    TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA

    MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA

    SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG

    PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN, KECUALI

    SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.

    DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA

    DAN SAYA BERSEDIA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN

    PERNYATAAN INI.

    Bogor, Agustus 2008 Sushane Sarita

    A14203008

  • 40

    RIWAYAT HIDUP PENULIS

    Penulis yang bernama Sushane Sarita Ervyn Prasetyawati merupakan anak

    pertama dari tiga bersaudara, yang dilahirkan di Jakarta tanggal 22 September

    2008, dari orang tua yang bernama Bapak Herry Prasetyo dan Ibu Iik Inggawati.

    Pendidikan formal penulis dimulai di TK Al-Ikhlas Bekasi pada tahun 1990,

    kemudian dilanjutkan di SD Mutiara 17 Agustus Bekasi pada tahun 1991. Lulus

    Sekolah Dasar pada tahun 1997, penulis melanjutkan ke SLTPN I Bekasi dan

    pada tahun 2000 masuk ke SMU PUSAKA I Jakarta. Penulis berkesempatan

    untuk melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2003

    melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Saat ini, berada di Fakultas

    Pertanian, Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Ketika

    mengikuti kegiatan perkuliahan, penulis aktif menjadi asisten praktikum mata

    kuliah Dasar-Dasar Komunikasi selama dua semester (2007-2008).

  • 41

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan

    berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis panjatkan puji

    syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat, karunia, dan hidayah yang telah

    diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sekaligus, penulis

    ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang

    telah membantu penyelesaian skripsi ini, baik secara langsung ataupun tidak

    langsung, antara lain:

    1. Keluarga di Solo, Papa, Mama, Yuke, dan Chika yang telah memberikan

    semangat dan dukungan tanpa mengenal lelah. Kepada semua keluarga di

    Jakarta yang telah memberikan dukungan, baik secara moral dan fisik.

    2. Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah

    memberikan saran dan masukan untuk kelancaran proses penulisan skripsi.

    3. Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS, DEA sebagai penguji utama dalam sidang

    skripsi dan dosen pembimbing akademik.

    4. Martua Sihaloho, SP, MSi sebagai dosen penguji skripsi perwakilan dari

    komisi pendidikan dan informan dalam penelitian ini.

    5. Bapak Heru Sukoco (Kepala Sub Direktorat Sistem Jaringan dan Strategi

    Komunikasi KPSI) dan Mbak Dini Harmita atas informasi dan kesempatan

    yang diberikan kepada penulis.

    6. Meiditeriano yang telah memberikan semangat, inspirasi, dan motivasi

    bagi penulis, sehingga penulisan skripsi dapat diselesaikan dengan baik.

    7. Teman-teman seperjuangan: Nurina, Oline, dan Yanti atas informasi dan

    motivasinya.

    8. Hernisa Astiwi dan Hessie Putri Andina yang telah memberikan masukan

    dan semangat kepada penulis.

    9. Semua rekan-rekan KPM Angkatan 40 atas semangat dan dukungannya,

    terutama (Sasti, Dian, Naida, Putri, dan Andina).

    10. Semua rekan-rekan KPM Angkatan 41, terutama Intan, Frita, Refi, Tina,

    Momon, Adisty, Nessa, Fitri, dan Tutut atas informasi, bantuan, dan

    semangatnya.

  • 42

    11. Teman-teman KPM dan IKK 42, terutama Rahma, Puspa, Anda, Yudha,

    Ade, Rofian, dan Lusi yang telah membantu penulis atas informasi dan

    dukungannya.

    12. Mbak Maria dan Mbak Nisa (Staf Sekretariat KPM) terima kasih atas

    informasi akademik dan keberadaan Dosen Pembimbing yang telah

    diberikan kepada penulis.

    13. Rekan-rekan kost Wisma Riza, terutama Teh Intan, Mas Ollied, Mas Fajri,

    dan Ferry, atas informasi dan dukungannya.

    14. Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian

    Skripsi ini.

  • 43

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas

    rahmat, petunjuk, dan nikmat-Nya dalam mengerjakan Skripsi yang berjudul

    Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian

    Bogor, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

    Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

    Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Melalui skripsi ini penulis mencoba

    untuk mengetahui pola penggunaan internet, dari segi durasi dan frekuensi

    penggunaaan, faktor-faktor yang mempengaruhi pola penggunaan internet ,dan

    mengetahui dampak internet di kalangan mahasiswa, dalam segi prestasi

    akademik dan waktu luang mahasiswa.

    Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

    bagi semua pihak yang membacanya dan dapat dijadikan masukan bagi penelitian

    selanjutnya dengan minat yang sama.

    Bogor, Agustus 2008

    Penulis

  • 44

    DAFTAR ISI

    Halaman

    DAFTAR TABEL................................................................................ xvi

    DAFTAR GAMBAR............................................................................ xviii

    DAFTAR LAMPIRAN........................................................................ xix

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang.................................................................. 1

    1.2 Perumusan Masalah........................................................... 4

    1.3 Tujuan Penelitian............................................................... 4

    1.4 Kegunaan Penelitian.......................................................... 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Internet dan Dampaknya.................................................... 6

    2.2 Pola Mahasiswa dalam Menggunakan Internet................. 12

    2.3 Kerangka Pemikiran.......................................................... 21

    2.4 Definisi Operasional.......................................................... 23

    2.5 Hipotesis Penelitian........................................................... 28

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................. 29

    3.2 Teknik Pemilihan Responden............................................. 29

    3.3 Metode Pengumpulan Data................................................ 31

    3.4 Teknik Pengolahan dan Analisa Data................................ 31

  • 45

    BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN

    KARAKTERISTIK RESPONDEN

    4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekologi Manusia

    Institut Pertanian Bogor..................................................... 33

    4.2 Faktor Individu................................................................... 37

    4.2.1 Jenis Kelamin............................................................ 37

    4.2.2 Motif Menggunakan Internet.................................... 38

    4.2.3 Departemen Asal Responden.................................... 39

    4.2.4 Keanggotaan dalam Organisasi................................. 39

    4.3 Faktor Eksternal Responden

    4.3.1 Keadaan Ekonomi..................................................... 40

    4.3.1.1 Uang Saku..................................................... 41

    4.3.1.2 Penghasilan Ayah Responden....................... 41

    4.3.1.3 Penghasilan Ibu Responden.......................... 41

    4.3.2 Dorongan Menggunakan Internet.............................. 42

    4.3.3 Dorongan Dosen/Asisten Dosen............................... 43

    BAB V POLA PENGGUNAAN INTERNET DAN

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

    5.1 Frekuensi Penggunaan Internet.......................................... 45

    5.1.1 Frekuensi Penggunaan Internet dan

    Pengaruh Faktor Individu......................................... 47

    5.1.1.1 Jenis Kelamin................................................ 47

    5.1.1.2 Motif Menggunakan Internet........................ 50

    5.1.1.3 Semester yang Sedang Diikuti...................... 53

    5.1.1.4 Departemen Asal........................................... 56

    5.1.1.5 Keanggotaan dalam Organisasi..................... 58

    5.1.2 Frekuensi Penggunaan Internet dan

    Pengaruh Faktor Eksternal........................................ 60

    5.1.2.1 Keadaan Ekonomi......................................... 60

  • 46

    5.1.2.2 Dorongan Menggunakan Internet................. 68

    5.1.2.3 Dorongan Dosen/Asisten Dosen................... 70

    5.1.3 Lokasi Penggunaan Internet..................................... 73

    5.1.3.1 Lokasi Penggunaan Internet

    menurut Faktor Individu............................... 74

    5.1.3.2 Lokasi Penggunaan Internet

    menurut Faktor Eksternal............................. 78

    5.1.4 Aktivitas Online........................................................ 82

    5.1.4.1 Aktivitas Online menurut

    Faktor Individu............................................. 82

    5.1.4.2 Aktivitas Online menurut

    Faktor Eksternal............................................ 85

    5.2 Durasi Penggunaan Internet............................................... 88

    5.2.1 Durasi Penggunaan Internet dan

    Pengaruh faktor Individu.......................................... 89

    5.2.1.1 Jenis Kelamin................................................ 91

    5.2.1.2 Motif Menggunakan Internet........................ 93

    5.2.1.3 Semester yang Sedang Diikuti...................... 95

    5.2.1.4 Departemen Asal.......................................... 98

    5.2.1.5 Keanggotaan dalam Organisasi.................... 100

    5.2.2 Durasi Penggunaan Internet dan

    Pengaruh Faktor Eksternal........................................ 102

    5.2.2.1 Keadaan Ekonomi......................................... 104

    5.2.2.2 Dorongan Menggunakan Internet.................. 109

    5.2.2.3 Dorongan Dosen/Asisten Dosen................... 111

    5.3 Resume Pola Penggunaan Internet..................................... 113

  • 47

    BAB VI DAMPAK INTERNET DI KALANGAN

    MAHASISWA

    6.1 Pengaruh Pola Penggunaan Internet

    terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa.......................... . 121

    6.2 Pengaruh Pola Penggunaan Internet

    terhadap Waktu Luang Mahasiswa.................................. . 123

    BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

    7.1 Kesimpulan........................................................................ 126

    7.1 Saran.................................................................................. 129

    DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 130

    LAMPIRAN......................................................................................... 132

  • 48

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    Judul

    1. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor

    Berdasarkan Jenis Kelamin, Semester, dan

    Departemen Tahun 2008......................................................... 36

    2. Jumlah dan Persentase Responden

    menurut Faktor Individu Tahun 2008.................................... 38

    3. Jumlah dan Persentase Responden

    menurut Keadaan Ekonomi Tahun 2008................................ 40

    4. Jumlah dan Persentase Responden menurut

    Dorongan Menggunakan Internet Tahun 2008...................... 42

    5. Jumlah dan Persentase Responden menurut

    Dorongan Dosen/Asisten Dosen Tahun 2008........................ 43

    6. Jumlah dan Persentase Responden menurut

    Frekuensi Menggunakan Internet Tahun 2008....................... 45

    7. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

    Frekuensi Menggunakan Internet dan

    Faktor Individu Tahun 2008.................................................. 48

    8. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

    Frekuensi Menggunakan Internet dan

    Faktor Eksternal Tahun 2008................................................. 61

    9. Jumlah dan PersentaseMahasiswa FEMA IPB

    Bogor menurut Lokasi Menggunakan Internet dan

    Faktor Individu Tahun 2008.................................................. 75

    10. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

    Lokasi Menggunakan Internet dan

    Faktor Eksternal Tahun 2008................................................. 80

  • 49

    11. Jumlah dan Persentase Mahasiswa FEMA IPB

    Bogor menurut Aktivitas Online dan

    Faktor Individu Tahun 2008.................................................. 83

    12. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

    Aktivitas Online dan

    Faktor Eksternal Tahun 2008................................................. 86

    13. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

    Durasi Menggunakan Internet Tahun 2008........................... 88

    14. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

    Durasi Menggunakan Internet dan

    Faktor Individu Tahun 2008.................................................. 90

    15. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

    Frekuensi Menggunakan Internet dan

    Faktor Eksternal Tahun 2008................................................. 103

    16. Hasil Uji Statistik untuk Frekuensi

    Penggunaan Internet Mahasiswa FEMA IPB

    Tahun 2008............................................................................ 115

    17. Hasil Uji Statistik untuk Durasi

    Penggunaan Internet Mahasiswa FEMA IPB

    Tahun 2008............................................................................ 117

    18. Pola Penggunaan Internet dan Perubahan IPK

    Mahasiswa FEMA IPB Bogor Tahun 2008........................... 122

    19. Pola Penggunaan Internet dan Waktu Luang

    Mahasiswa FEMA IPB Bogor Tahun 2008........................... 124

  • 50

    DAFTAR GAMBAR

    Nomor Halaman

    1. Kerangka Pemikiran Pola Penggunaan dan

    Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa IPB.................. 22

  • 51

    DAFTAR LAMPIRAN

    Nomor Halaman

    1. Kuesioner Survey Pola Penggunaan dan Dampak

    Internet di Kalangan Mahasiswa IPB...................................... 133

    2. Panduan Pertanyaan................................................................. 135

    3. Pelaksanaan Wawancara dengan Informan

    Tahun 2008.............................................................................. 137

    4. Metode Pengumpulan Data Tahun 2008................................. 138

  • 52

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi baru, seperti internet

    telah mendorong terbentuknya masyarakat informasi: sebuah paradigma yang

    secara sosial-ekonomi merestrukturisasi ruang dan waktu dimensi tradisional, di

    mana masyarakat hidup, bekerja, dan berinteraksi (Loader, 1998). Masyarakat

    informasi diartikan sebagai sekelompok orang dalam suatu bangsa yang mayoritas

    angkatan kerjanya terdiri dari para pekerja informasi, di mana informasi

    merupakan elemen paling penting (Rogers yang dikutip oleh Nasution, 1989).

    Transformasi yang sangat mendasar pada masyarakat yang diakibatkan oleh

    kemunculan teknologi komunikasi dan informasi baru, mempunyai konsekuensi

    terhadap pembagian sosial, pertentangan, dan perbedaan (Loader, 1998).

    Media online (internet) sebagai hasil perkembangan teknologi komunikasi

    dan informasi yang ada di dunia, saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan

    manusia. Melalui fungsinya sebagai media informasi dan komunikasi, internet

    dapat menghubungkan manusia yang ada di dunia ini tanpa terhalang oleh ruang

    dan waktu.

    Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang

    menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Internet tercipta oleh suatu peristiwa

    tak terduga pada tahun 1969, yaitu lahirnya ARPANET (Advanced Research

    Projects Agency Network), suatu proyek eksperimen Kementerian Pertahanan

    Amerika Serikat bernama DARPA (Departement of Advanced Research Projects

    Research Agency). Misi awalnya sederhana, yaitu menggali teknologi jaringan

  • 53

    yang dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya jauh,

    seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar (LaQuey yang dikutip

    oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005).

    ARPANET berhasil membantu mengembangkan sejumlah jaringan

    lainnya, yang kemudian saling berhubungan. Penggunaannya kini mencakup

    berbagai kalangan, para pengelola media massa (penerbit surat kabar dan majalah,

    radio siaran, dan televisi), penerbit buku, artis, guru dan dosen, pustakawan,

    penggemar komputer, dan pengusaha. Sebagian besar komputer dan jaringan yang

    tersambungkan ke internet masih berkaitan dengan masyarakat pendidikan dan

    penelitian. Kenyataan ini tidaklah mengejutkan, karena internet memang lahir dari

    benih penelitian. Namun, semakin banyak universitas kini bekerja sama dengan

    kalangan bisnis untuk mengembangkan berbagai katalog dan arsip online

    (LaQuey yang dikutip oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005).

    Akademisi di Indonesia adalah salah satu pihak yang tergolong paling

    awal menggunakan internet (Febrian, 2003). Internet merupakan sumber alternatif

    untuk memenuhi kebutuhan informasi ilmiah yang menunjang kebutuhan

    akademis. Hal tersebut dikarenakan internet dapat menyediakan informasi yang

    terkini, sehingga mudah mendapatkan dokumen yang dibutuhkan (Andriany,

    2006).

    Internet juga dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk membantu mencari

    informasi yang berkaitan dengan tugas dan penelitian, bahkan sebagai sarana

    komunikasi antar mahasiswa. Internet digunakan oleh mahasiswa Universitas

    Gajah Mada (UGM) Yogyakarta sebagai media komunikasi dan untuk membantu

  • 54

    mencari data yang berhubungan dengan penelitian6. Saat ini, Perkembangan

    teknologi komunikasi dan informasi sudah semakin hebat. Internet pun dapat

    diakses di mana saja pengguna berada. Teknologi seperti Wi-Fi (Wireless-

    Fidelity) sudah banyak digunakan di lingkungan kampus. Sejak tahun 2004,

    Institut Pertanian Bogor (IPB) telah mengembangkan teknologi Wi-Fi di

    lingkungan kampus untuk membantu memudahkan mahasiswa dalam mengakses

    internet.

    Internet tidak serta merta dapat diakses oleh semua mahasiswa, meskipun

    dapat digunakan di mana saja mahasiswa berada. Menurut penelitian seorang

    mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, keterbatasan biaya dapat

    membatasi mahasiswa UGM dalam berkomunikasi melalui internet1. Data yang

    diperoleh dari klasifikasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 1999,

    golongan menengah ke ataslah yang sebagian besar menggunakan internet dan

    sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria (Sholen, 1999).

    Kebutuhan mahasiswa akan informasi dapat diperoleh salah satunya

    melalui internet. Namun, terdapat berbagai faktor yang menyebabkan kebutuhan

    akan informasi tersebut tidak dapat dipenuhi oleh mahasiswa. Permasalahan

    utama yang menarik untuk diteliti adalah bagaimana pola mahasiswa dalam

    menggunakan internet, sehingga dapat diketahui apakah masih terdapat

    ketimpangan pada mahasiswa dalam mengakses internet? Ketimpangan tersebut

    dapat diketahui dengan mengkaji lebih lanjut bagaimana internet mempengaruhi

    prestasi akademik mahasiswa sebagai salah satu dampak dari penggunaan

    internet?

    6 Data ini dari http://www.members.iinet.com, pada tanggal 4 April 2007.

  • 55

    1.2 Perumusan masalah

    Saat ini, jaringan internet telah tersedia di IPB. Dengan kemampuannya

    menyediakan berbagai informasi, mahasiswa menggunakan internet, antara lain

    memenuhi kebutuhan akademik mereka. Pertanyaan yang kemudian muncul

    adalah apakah ketersediaan jaringan internet tersebut mempengaruhi prestasi

    akademik mahasiswa? Secara lebih rinci, permasalahan dalam penelitian ini

    adalah:

    1. Bagaimana pola mahasiswa IPB dalam menggunakan internet?

    2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pola mahasiswa IPB dalam

    menggunakan internet?

    3. Bagaimana dampak penggunaan internet di kalangan mahasiswa IPB?

    1.3 Tujuan penelitian

    Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

    adalah:

    1. Mendeskripsikan pola mahasiswa IPB dalam menggunakan internet.

    2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pola mahasiswa IPB

    dalam menggunakan internet.

    3. Mengidentifikasi dampak penggunaan internet di kalangan mahasiswa IPB.

  • 56

    1.4 Kegunaan Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca untuk

    menambah wawasan dan informasi mengenai pola penggunaan dan dampak

    internet di kalangan mahasiswa. Bagi mahasiswa, penelitian ini juga dapat

    dimanfaatkan sebagai bahan informasi ataupun acuan dalam menggunakan

    internet untuk memenuhi kebutuhan mereka dan dapat digunakan sebagai bahan

    penulisan yang berkaitan dengan pola penggunaan dan dampak internet di

    kalangan mahasiswa.

  • 57

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Internet dan Dampaknya

    Dewasa ini penggunaan internet telah merasuk pada hampir semua aspek

    kehidupan, baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan, bahkan keagamaan. Berita-

    berita teraktual dapat diketahui dengan mengklik situs-situs berita di web. Internet

    dapat menyajikan informasi mengenai perkembangan kurs mata uang ataupun

    perkembangan di lantai bursa lebih cepat dari media mana pun. Hadirnya e-

    commerce membuat kegiatan bisnis dapat dilakukan secara lintas negara tanpa

    pelakunya perlu untuk beranjak dari ruangan (Febrian, 2003).

    Selain itu, internet juga dimanfaatkan sebagai sarana dakwah maupun

    diskusi keagamaan. Bagi orang yang gemar bersosialisasi atau mencari sahabat,

    internet menawarkan berjuta kesempatan, baik melalui e-mail ataupun chattroom.

    Apabila dalam surat menyurat konvensional yang menggunakan jasa pos, sebuah

    surat dapat menghabiskan waktu berminggu-minggu, maka sebuah e-mail hanya

    membutuhkan waktu dalam hitungan detik untuk dapat menjangkau segala sudut

    dunia. Internet juga menjadi favorit bagi para pengguna yang gemar untuk

    bermain game, karena melalui game server seseorang dapat bermain game dengan

    lawan dari negara lain. Pecinta musik juga semakin dimanja dengan hadirnya klip-

    klip MP3 dari lagu-lagu favorit. Bagi yang haus akan informasi dunia

    entertainment, internet adalah surga dengan berlimpahnya situs-situs web para

    artis, baik nasional maupun internasional. Aneka referensi, jurnal, maupun hasil

    penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang

  • 58

    berlimpah. Cukup dengan memanfaatkan search engine, mahasiswa tidak perlu

    lagi mengaduk-aduk buku di perpustakaan, karena materi-materi yang relevan

    dapat segera ditemukan. Materi-materi yang terdapat di internet cenderung lebih

    up-to-date (Febrian, 2003).

    Pengguna internet di Indonesia saat ini sudah meluas, mulai dari kalangan

    perguruan tinggi, institusi pemerintahan, perusahaan, sekolah, sampai masyarakat

    umum. Internet pun tidak hanya ada di kota-kota besar saja, tetapi juga daerah

    pedesaan yang wilayahnya dapat dijangkau oleh suatu jaringan internet. Berikut

    ini adalah data klasififikasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 1999, yaitu

    (Shoulen, 1999):

    1. Sebagian besar pengguna internet berusia antara 25-40 tahun. Sebagian besar

    adalah single atau menikah, tetapi belum mempunyai anak.

    2. Sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria.

    3. Sebagian besar pengguna internet berpendidikan tinggi, minimal Strata 1 (S1).

    Sangat jarang pengguna aktif internet yang hanya berpendidikan rendah,

    seperti Sekolah Dasar (SD).

    4. Pendapatan rata-rata per tahun pengguna internet cukup tinggi. Di Indonesia

    sendiri, golongan menengah ke ataslah yang sebagian besar mendominasi

    penggunaan internet.

    Internet dapat dikatakan memenuhi syarat untuk memenuhi fungsi media

    massa bagi masyarakat. Fungsi internet bagi masyarakat (Dominick yang dikutip

    oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005), antara lain:

    1. Pengawasan (surveillance). Fungsi ini meliputi warning or Beware

    Surveilllance (fungsi pengawasan peringatan), yang mana internet dapat

  • 59

    menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung

    berapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya

    serangan militer; instrumental surveillance (fungsi pengawasan instrumental)

    adalah fungsi internet untuk menyampaikan atau menyebarkan informasi yang

    memiliki kegunaan atau dapat membantu pengguna dalam kehidupan sehari-

    hari, contohnya berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop,

    bagaimana harga saham di bursa efek, ide-ide tentang mode, produk-produk

    baru, dan sebagainya; serta fungsi informasi.

    2. Penafsiran (interpretation). Fungsi ini meliputi fungsi adaptasi lingkungan,

    fungsi pendidikan, dan fungsi meyakinkan pengguna internet dalam bentuk

    partisipasi untuk menyampaikan opini mengenai isu-isu yang sedang terjadi

    agar dapat mengajak partisipan untuk membahasnya disertai perspektif

    terhadap isu tersebut, sehingga dapat memperluas wawasan partisipan.

    3. Pertalian (linkage). Fungsi ini meliputi fungsi menciptakan rasa kebersatuan.

    4. Penyebaran nilai-nilai (transmission of value). Fungsi ini meliputi fungsi

    mempengaruhi dan memanipulasi lingkungan.

    5. Hiburan (entertainment). Fungsi membius termasuk di dalam fungsi hiburan

    karena kemampuan internet untuk mengurangi ketegangan pikiran pengguna

    dan menbuat pikiran pengguna menjadi segar kembali.

    Beberapa bentuk jaringan internet, yaitu: LAN (Local Area Network) dan

    WAN (Wide Area Network). Wide Area Network (WAN) sendiri adalah jaringan

    yang biasanya digunakan hanya untuk keperluan organisasi/institusi/perusahaan.

    Jaringan internet dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa komputer

    standar (secara teknis dikenal sebagai protokol) yang memungkinkan beragam

  • 60

    jaringan komputer dan komputer yang berbeda saling berkomunikasi. Protokol ini

    dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

    TCP/IP memungkinkan banyak orang untuk menggunakan internet pada saat yang

    bersamaan dengan menggunakan komputer pribadi, sebuah saluran telepon, dan

    perangkat yang disebut modem, yang menerjemahkan sinyal komputer menjadi

    sinyal telepon dan sebaliknya (Daryanto, 2004).

    Diperlukan Internet Service Provider (ISP) agar dapat akses ke internet.

    Saat ini, PT Telkom (PT Telekomunikasi Indonesia) menyediakan fasilitas

    TelkomNet@Instan yang bersifat semi ISP, di mana seseorang bisa mengakses

    internet Telkom tanpa harus berlangganan ke ISP tertentu (Daryanto, 2004).

    Selain ISP, diperlukan Software untuk berhubungan dengan internet, tanpa

    Software yang sesuai, seseorang tidak dapat mengakses internet. Setelah dapat

    online, maka pengguna dapat mengakses internet dan menggunakan fasilitas-

    fasilitas yang ada di dalamnya sesuai dengan keinginan.

    Semua kegiatan manusia saat ini dapat dilakukan melalui internet. Internet

    sebagai suatu bentuk dari kemunculan teknologi informasi dan komunikasi baru

    telah mencapai ke semua aspek kehidupan masyarakat, mulai dari politik,

    ekonomi, sosial, budaya, agama, hukum, pendidikan, hiburan dan sebagainya.

    Kelebihan internet yang tidak mengenal batas geografis, dapat menjangkau

    masyarakat di pedesaan sekalipun. Kapan pun pengguna ingin mengakses internet,

    berbagai ISP (Internet Service Provider) menawarkan kemudahan kepada

    pengguna untuk dapat mengakses internet, karena sifat internet yang tidak

    mengenal batas waktu untuk mengaksesnya. Internet juga dapat memberikan

    informasi yang diinginkan oleh pengguna dalam hitungan detik. Internet juga

  • 61

    dikatakan tidak mengenal perbedaan. Tidak peduli suku, agama, ras, warna kulit,

    gender, warga negara, usia, pekerjaan ataupun jabatan sekalipun untuk

    menghalangi seseorang menggunakan internet (Loader, 1998). Hal tersebut dapat

    terjadi, karena tidak adanya pengawasan akan siapa dan apa saja yang ada di

    dalam internet.

    Internet terus berubah, tumbuh, dan menjadi semakin baik, serta

    menimbulkan dampak yang hebat pada kehidupan masyarakat (LaQuey yang

    dikutip oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005). Kehadiran internet menimbulkan

    dampak terhadap individu dan masyarakat. Pada aras individu, internet dapat

    memberikan dampak positif maupun negatif. Dampak positif internet pada aras

    individu, yaitu internet dapat memudahkan seseorang untuk melakukan kegiatan

    apapun (Febrian, 2003), seperti berbisnis dan berdagang, berkorespondensi,

    bekerja, bersosialisasi, mendengarkan musik, mengikuti kursus ataupun

    perkuliahan, dan mencari informasi yang diinginkan. Hal tersebut mungkin untuk

    dilakukan karena kemampuan internet yang tidak mengenal batas geografis dan

    kemampuan software internet yang menggunakan teknologi canggih, membuat

    seseorang dapat dengan mudah mengakses internet di mana pun berada.

    Internet juga dapat memberikan dampak negatif terhadap individu, antara

    lain: pengguna dapat dengan mudah mengakses situssitus seks dan pornografi

    yang muncul di internet, karena tidak adanya pengawasan dari lembaga terkait

    atau negara akan situs-situs yang terlarang untuk muncul di internet. Seseorang

    terkadang sulit membedakan antara dunia maya dengan dunia nyata karena

    seringnya mengakses internet (Loader, 1998). Hal ini karena internet dapat

    memanipulasi lingkungan nyata, sehingga pengguna sering tidak menyadarinya.

  • 62

    Internet memang telah merasuk ke segala aspek kehidupan, baik sosial,

    ekonomi, pendidikan, hiburan, bahkan keagamaan. Pada aras masyarakat, internet

    memang banyak membantu dan memudahkan masyarakat dalam melakukan

    kegiatan. Tidak heran bila internet dapat memberikan dampak yang positif kepada

    masyarakat, antara lain: masyarakat dapat dengan mudah akses pada informasi-

    informasi atau berita-berita teraktual mengenai isu-isu yang sedang terjadi di

    seluruh dunia; melalui chattroom dan kelompok mailing list, masyarakat dapat

    bersosialisasi dan berpartisipasi untuk mengeluarkan pendapat (Loader, 1998);

    masyarakat dapat belajar tanpa mengenal batas geografis dan keterbatasan waktu

    dengan adanya program Computer-Assisted Learning Instruction (CAI)

    (Schramm yang dikutip oleh Djohari, 1999); dengan adanya program e-commerce

    masyarakat dapat berdagang dan berbisnis tanpa perlu untuk beranjak dari

    ruangan (Febrian, 2003); dan masyarakat dapat menambah pengetahuan karena

    dapat mengakses informasi pada internet dengan mudah, contohnya pencarian

    informasi melalui web7. Hal-hal tersebut sangat mungkin dilakukan oleh

    masyarakat karena kemampuan internet yang tidak mengenal batas geografis,

    tidak adanya pengawasan akan aliran informasi yang ada pada internet, dan

    kecanggihan software-software internet dalam menyediakan fasilitas-fasilitas

    yang dibutuhkan oleh masyarakat.

    Dampak negatif dari internet di kalangan masyarakat, antara lain

    menimbulkan ketimpangan dan kelebihan informasi (information overload).

    7 Data ini diambil dari http://www.members.iinet.com, pada tanggal 4 April 2007.

  • 63

    Beberapa bukti bahwa internet dapat menimbulkan kelebihan informasi di

    kalangan masyarakat, yaitu internet dapat meresahkan masyarakat dengan adanya

    situs-situs seks dan pornografi, serta terorisme di internet, sebagai buktinya anak-

    anak dapat dengan mudah menemukan situs-situs seks dan pornografi melalui

    internet, seseorang juga dapat belajar membuat bom lewat internet karena terdapat

    situs yang menyediakan cara-cara membuat bom (Loader, 1998), dan internet juga

    dapat membuat masyarakat menyalahgunakan penggunaan internet untuk

    melakukan pembajakan lagu-lagu dan film-film, serta perampasan hak cipta karya

    intelektual orang lain/organisasi/perusahaan yang ada pada internet (Starling,

    2000).

    Ketimpangan yang diakibatkan oleh internet kepada masyarakat, yaitu

    ketimpangan akses masyarakat terhadap informasi dan ketimpangan dalam hal

    gender. Biaya untuk mengakses internet yang belum dapat dijangkau oleh seluruh

    masyarakat Indonesia, membuat akses masyarakat terhadap internet menjadi

    terhambat, karena umumnya masyarakat dengan status ekonomi yang baik dapat

    dengan mudah akses terhadap internet, sedangkan masyarakat dengan status

    ekonomi yang kurang baik agak kesusahan untuk mengakses internet. Pada tahun

    1999, sebanyak 70 persen pengguna internet didominasi oleh kaum pria. Hal ini

    merupakan salah satu indikasi bahwa masih terdapat berbagai ketimpangan pada

    masyarakat dalam mengakses internet (Shoulen, 1999).

    2.2 Pola Mahasiswa dalam Menggunakan Internet

    Pengguna internet tidak hanya pada kalangan terbatas saja, tetapi sudah

    meliputi masyarakat umum. Internet pun tidak hanya digunakan untuk kegiatan

  • 64

    penelitian atau akademis saja, tetapi juga kegiatan-kegiatan lain, seperti berdagang

    dan berbisnis (sekarang dikenal dengan e-commerce), mencari informasi tentang

    dunia hiburan, bermain game, berbincang-bincang, kegiatan belajar atau sebagai

    media untuk belajar (Computer-Assisted Learning Instruction/CAI), berdakwah,

    dan lain-lain.

    Kelebihan internet yang tidak mengenal batas geografis juga menjadikan

    internet sebagai sarana yang ideal untuk melakukan kegiatan belajar jarak jauh,

    baik melalui kursus tertulis maupun perkuliahan (Febrian, 2003). Hal ini juga

    dibuktikan dengan hadirnya komputer dengan program Computer-Assisted

    Learning Instruction (CAI) yang berfungsi sebagai guru dalam membantu seorang

    siswa untuk mempelajari sesuatu (Schramm yang dikutip oleh Djohari, 1999).

    Adanya CAI diharapkan dapat memperluas kemungkinan pendidikan dengan

    menanggulangi jarak dan waktu, sehingga berbagai pendapat untuk solusi sebuah

    masalah bisa didapatkan dari tempat yang jauh dalam waktu yang relatif cepat

    (Tella yang dikutip oleh Djohari, 1999).

    Pemanfaatan internet oleh mahasiswa sendiri juga sudah terlihat sejak

    tahun 1999. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh seorang

    mahasiswa IPB bernama Isa Djohari pada tahun 1999. Penelitian tersebut

    memperlihatkan bahwa rata-rata frekuensi akses internet mahasiswa IPB pada saat

    itu adalah 3.01 kali per bulan dan lebih dari separuh mahasiswa mengakses

    internet hanya sampai satu jam, melalui warnet (warung internet), rumah, dan

    lainnya. Penggunaan internet oleh mahasiswa IPB terutama didasari oleh motif

    korespondensi, diikuti oleh motif mencari informasi non-akademik, dan motif

    mencari informasi akademik. Sebagian besar mahasiswa IPB lebih puas pada

  • 65

    internet dibandingkan dengan kepuasan pada media lain dalam mencari informasi

    akademik daripada literatur-literatur yang didapatkan dari perpustakaan, tetapi

    mahasiswa IPB belum memanfaatkan potensi internet sebagai media penunjang

    belajar secara optimal. Tiga fitur utama internet yang banyak diakses oleh para

    pengguna adalah (Severin & Tankard yang dikutip oleh Andina, 2006):

    1. E-mail

    E-mail adalah pesan elektronik (electronic mail). Dengan hadirnya e-mail,

    para pengguna dapat berkomunikasi ke seluruh dunia dengan sangat mudah

    dan cepat.

    2. Newsgroup dan Mailing List

    Newsgroup dan mailing list adalah sistem berbagi pesan secara elektronik

    yang memungkinkan orang-orang yang tertarik pada masalah yang sama untuk

    saling bertukar informasi dan opini. Saat ini, sudah tersedia kurang lebih

    20.000 newsgroup dengan berbagai jenis topik. Beberapa pengguna banyak

    mendapatkan manfaat dari fasilitas ini, karena mereka dapat memperoleh

    berita secara lebih cepat dan lebih baik daripada media surat kabar. Selain itu,

    newsgroup memungkinkan terjadinya respon langsung terhadap suatu berita

    sebagaimana tidak bisa dilakukan oleh koran dan majalah.

    3. World Wide Web

    World Wide Web yang juga lebih dikenal dengan www atau web. Fasilitas ini

    merupakan sebuah sistem informasi yang dapat diakses melalui komputer lain

    secara cepat dan tepat.

    Perkembangan teknologi saat ini sudah semakin hebatnya. Terbukti

    dengan adanya teknologi wireless di lingkungan kampus, seperti yang digunakan

  • 66

    oleh STIKOM Surabaya dan IPB, membuat civitas akademika kedua perguruan

    tinggi tersebut dapat dengan mudah mengakses internet. Civitas akademika dapat

    menikmati akses internet melalui peralatan mobile, seperti laptop, PDA (Personal

    Digital Assistant), dan PC (Personal Computer) sekalipun, yang dilengkapi

    dengan teknologi Wi-Fi (Wireless-Fidelity). Teknologi ini merupakan

    pengembangan dari teknologi wireless Local Area Network (LAN) yang

    memungkinkan semua orang dapat melakukan akses internet dimana pun berada

    tanpa harus pergi ke warnet atau ke tempat-tempat yang mempunyai koneksi

    internet (Febrian, 2003). Perkembangan teknologi wireless ini juga sudah

    digunakan oleh IPB. Terbukti sudah banyak civitas akademika IPB yang

    memanfaatkan teknologi wireless ini untuk mencari informasi akademik maupun

    non-akademik dan berkorespondensi, tetapi apakah dengan adanya teknologi

    wireless ini mahasiswa ataupun pengajar di IPB sudah menggunakan internet

    untuk membantu memudahkan pencarian informasi?

    Alasan mahasiswa IPB pada saat pertama kali menggunakan internet

    adalah alasan pendidikan, kepentingan penggunaan internet untuk komunikasi

    pribadi, permainan, dan akses informasi publik. Mahasiswa tersebut digolongkan

    sebagai pengguna aktif internet dan diketahui bahwa intensitas penggunaan

    internet oleh pengguna aktif yang menggunakan aplikasi personal e-mail,

    bussiness e-mail, world wide web, download software/film/music, dan mailing list

    cenderung memiliki intensitas penggunaan internet yang lebih tinggi

    dibandingkan dengan pengguna internet yang menggunakan aplikasi lainnya.

    Mahasiswa yang mengakses internet melalui kampus ataupun warnet cenderung

    digolongkan sebagai pengguna aktif (Nahdiati, 2005).

  • 67

    Pola mahasiswa dalam menggunakan internet juga dipengaruhi oleh

    faktor-faktor individual dan faktor lingkungan. Faktor individu terdiri dari jenis

    kelamin, tempat tinggal, jumlah penerimaan, dan kemampuan bahasa inggris,

    sedangkan faktor lingkungan terdiri dari tahun masuk, jurusan studi mahasiswa,

    dan tempat mengakses internet (Djohari, 1999). Selain itu, faktor lingkungan juga

    dapat terdiri dari keberadaan orang lain dan media massa lain. Keberadaan orang

    lain di sini merujuk pada seseorang yang dekat (teman, kakak, atau adik) di mana

    secara bersamaan mengakses internet dengan remaja tersebut. Media massa lain di

    sini adalah faktor eksternal yang mempengaruhi remaja dalam memberikan

    informasi mengenai situs-situs internet (Andina, 2006).

    Penggunaan internet oleh mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM)

    pada tahun 2001 kebanyakan sebagai sarana komunikasi dengan sesama

    mahasiswa UGM ataupun dengan orang-orang di seluruh dunia dan sebagai alat

    untuk mencari data penelitian. Sebagai sarana komunikasi mahasiswa UGM, situs

    web berguna untuk mencari data, berita, mengikuti perkembangan ilmu

    pengetahuan baru, dan lain lain. Banyak mahasiswa menggunakan internet untuk

    penelitian, atau mencari berita asing, tetapi yang paling populer adalah e-mail.

    Sebesar 66 persen mahasiswa yang pernah menggunakan internet, juga pernah

    chatting melalui internet. Melalui IRC (Internet Chat Relay), banyak mahasiswa

    UGM yang tidak hanya mencari teman baru, tetapi juga pacar. Kadang-kadang,

    hubungan dengan teman chatting menjadi lebih dekat, dan mahasiswa itu menjalin

    hubungan romantis atau persahabatan jarak jauh8.

    8 Data ini diambil dari http://www.members.iinet.com, pada tanggal 4 April 2007.

  • 68

    Uang saku yang diberikan oleh orang tua ternyata membatasi mahasiswa

    untuk mengakses internet. Pada tahun 2001, mahasiswa UGM hanya dapat

    mengeluarkan biaya sebesar Rp. 19.000,- per bulan untuk mengakses internet,

    karena rata-rata warnet di sekitar kampus UGM memberlakukan tarif sebesar Rp.

    3.500,- per jam untuk menggunakan internet. Lokasi mahasiswa dalam mengakses

    internet pun berpengaruh dalam menentukan pola penggunaan internet oleh

    mahasiswa9.

    Pola penggunaan internet di kalangan mahasiswa dapat dilihat dari

    beberapa hal, yaitu: frekuensi menggunakan internet, durasi menggunakan

    internet, lokasi penggunaan internet, aktivitas online, aplikasi yang digunakan,

    dan biaya yang dikeluarkan. Pola penggunaan internet sendiri sebenarnya

    dipengaruhi oleh karakteristik individu dan karakteristik lingkungan. Faktor-

    faktor yang termasuk ke dalam karakteristik individu, antara lain: jenis kelamin,

    uang saku, motif mahasiswa dalam menggunakan internet yang terdiri atas motif

    mencari informasi akademik dan non-akademik. Selain karakteristik individu,

    pola penggunaan internet juga dipengaruhi oleh karakteristik lingkungan, yaitu

    program studi, dan keberadaan orang lain. Keberadaan orang lain di sini merujuk

    pada seseorang yang dekat (teman, kakak atau adik) di mana secara bersamaan

    mengakses internet.

    Menurut Steven M. Chafee, dampak internet terhadap individu meliputi

    efek kognitif, afektif, dan behavioral (Karlinah dkk., 1999 yang dikutip oleh

    Ardianto dan Erdinaya, 2005), yaitu:

    9 Data ini diambil dari http://www.members.iinet.com, pada tanggal 4 April 2007.

  • 69

    1. Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya

    informatif bagi dirinya. Pada efek kognitif ini, akan dibahas tentang

    bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari

    informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya.

    Media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, sudah tentu media massa

    akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan sosial yang

    timpang, bias, dan tidak cermat.

    2. Efek afektif, yang mana kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan

    dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahukan khalayak tentang

    sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan

    perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan sebagainya.

    3. Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam

    bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Dewasa ini, media massa telah

    melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi khalayak, contohnya banyak

    terdapat berbagai jenis buku, majalah maupun surat kabar yang telah

    membahas berbagai macam keterampilan. Dengan demikian, media massa

    tersebut dapat dijadikan sebagai media pendidikan. Menurut Teori Belajar

    Sosial dari Bandura, orang cenderung meniru perilaku yang diamatinya.

    Fungsi media bagi individu dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu:

    kepuasan, kesenangan, dan pemakaian, yang mencerminkan tingkat keteraturan

    dan prediksibilitas yang meyakinkan. Fungsi internet bagi individu dapat dilihat

    dari fungsi media massa bagi individu (McQuail, 1991), yaitu:

  • 70

    1. Informasi. Fungsi media massa sebagai informasi menyangkut:

    a. mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan

    lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia

    b. mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan

    hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan

    c. memuaskan rasa ingin tahu dan minat minat umum

    d. belajar dan pendidikan diri sendiri

    e. memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan

    2. Identitas pribadi menyangkut:

    a. menemukan penunjang nilai-nilai pribadi

    b. menemukan model perilaku

    c. mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain (dalam media)

    d. meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri

    3. Integrasi dan interaksi sosial:

    a. memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial

    b. mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa

    memiliki

    c. menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial

    d. memperoleh teman

    e. membantu menjalankan peran sosial

    f. memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi keluarga, teman, dan

    masyarakat

  • 71

    4. Hiburan:

    a. melepaskan diri dari masalah

    b. bersantai

    c. memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis

    d. mengisi waktu

    e. penyaluran emosi

    Mahasiswa dapat memperoleh informasi yang diinginkannya, baik

    informasi akademik maupun non-akademik melalui internet. Selain itu,

    keberadaan internet yang dapat menyuguhkan fasilitas yang menarik, seperti

    games dan gosip yang mana berpotensi sebagai media hiburan bagi mahasiswa di

    kala lelah ataupun bosan dengan rutinitas kuliah. Adanya fasilitas chatting, e-mail,

    dan milis (mailing list) yang disediakan oleh internet juga dapat digunakan oleh

    mahasiswa dalam berinteraksi. Sebagai contoh, mahasiswa UGM lebih banyak

    menggunakan internet sebagai media untuk berkomunikasi dengan sesama

    mahasiswa UGM ataupun dengan orang-orang di seluruh dunia dan sebagai alat

    untuk mencari data penelitian. Banyak mahasiswa UGM yang menggunakan

    internet juga untuk mencari teman bahkan pacar10. Penggunaan internet di

    kalangan mahasiswa ternyata menimbulkan dampak yang besar, yaitu berupa

    perolehan pengetahuan dan informasi (kognitif), sebagai hiburan (afektif), dan

    interaksi sosial (behavioral).

    10 Data ini diambil dari http://www.members.iinet.com, pada tanggal 4 April 2007.

  • 72

    2.3 Kerangka Pemikiran

    Internet merupakan salah satu media untuk menyebarkan informasi.

    Kelebihan utama yang ditawarkan internet adalah kecepatan penyediaan dan

    penyebaran informasi yang relatif lebih luas dan cepat dibandingkan media lain

    (Hadi, 2006). Internet berfungsi sebagai sumber informasi dan sumber

    komunikasi yang masih bersifat komplementer (Andriany, 2006). Oleh karena itu,

    untuk memenuhi kebutuhan informasi, mahasiswa tidak hanya cukup

    mengandalkan buku teks di perpustakaan saja, tetapi juga dengan menggunakan

    internet. Penggunaan internet di kalangan mahasiswa sebagian besar untuk

    penambahan wawasan dan pengetahuan (Hadi, 2006).

    Pola penggunaan internet di kalangan mahasiswa dipengaruhi oleh

    karakteristik individu (jenis kelamin, program studi, daerah asal, lama studi, uang

    saku, ipk, partisipasi organisasi, motif penggunaan, dan pengalaman penggunaan)

    (Hadi, 2006) dan faktor eksternal (media massa lain dan keberadaan orang lain)

    (Andina, 2006). Pada penelitian ini, faktor individu terdiri dari: jenis kelamin;

    motif menggunakan internet (motif berkorespondensi, motif mencari informasi

    akademik, dan mencari informasi non-akademik) (Djohari,1999); semester yang

    sedang diikuti; Departemen asal; dan keanggotaan dalam organisasi, sedangkan

    faktor eksternal terdiri dari: ekonomi; dorongan menggunakan internet; dan

    dorongan dosen/asisten dosen. Dorongan menggunakan internet di sini merujuk

    pada seseorang yang dekat (teman, kerabat atau diri sendiri) yang memberi

    informasi kepada mahasiswa untuk mengakses internet saat berkuliah di IPB.

    Pola penggunaan internet di kalangan mahasiswa dapat diketahui melalui

    frekuensi penggunaan internet, durasi penggunaan internet, lokasi penggunaan

  • 73

    internet, dan aktivitas online. Variabel tersebut didapat dari pola penggunaan

    internet oleh remaja (frekuensi dan durasi) (Andina, 2006) dan mahasiswa (lokasi,

    alasan, aplikasi yang digunakan, dan aktivitas online) (Nahdiati, 2005).

    Dampak internet dapat diketahui dari pola mahasiswa dalam menggunakan

    internet, dalam penelitian ini dampak tersebut terjadi pada aras kognitif dan

    behavioral. Dampak internet di kalangan mahasiswa diukur melalui prestasi

    akademik (kognitif) dan waktu luang (behavioral). Kerangka pemikiran dalam

    penelitian ini dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 1.

    Gambar 1. Kerangka Pemikiran Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa IPB

    Keterangan :

    : mempengaruhi

    Pola Penggunaan Internet

    1. Frekuensi 2. Durasi 3. Lokasi 4. Aktivitas online

    Dampak dalam Mengakses Internet

    1. Prestasi Akademik

    (kognitif) 2. Waktu luang

    (behavioral) Faktor Eksternal 1. Keadaan ekonomi

    Penghasilan Ayah Penghasilan Ibu Uang saku

    2. Dorongan menggunakan internet

    3. Dorongan dosen/asisten dosen

    Faktor Individu

    1. Jenis kelamin 2. Motif menggunakan

    internet 3. Semester yang

    sedang diikuti 4. Departemen asal 5. Keanggotaan dalam

    organisasi

  • 74

    2.4 Definisi Operasional

    Pengukuran variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini

    akan dibatasi pada rumusan penjabaran masing-masing variabel tersebut secara

    operasional. Variabel-variabel tersebut adalah:

    1. Jenis kelamin adalah karakteristik biologis responden yang terdiri dari laki-

    laki dan perempuan.

    2. Motif menggunakan internet adalah alasan yang berasal dari dalam diri

    responden untuk menggunakan internet, diukur dengan pertanyaan mengenai

    alasan responden dalam menggunakan internet. Motif dibagi ke dalam tiga

    kategori, yaitu motif mencari informasi akademik, motif mencari informasi

    non-akademik, dan motif berkorespondensi.

    3. Semester yang sedang diikuti adalah periode studi mahasiswa selama

    berkuliah di IPB. Satu periode studi berlangsung selama enam bulan.

    Responden pada penelitian ini adalah responden dari semester II, IV, VI, dan

    VIII.

    4. Departemen asal adalah institusi di bawah fakultas di mana mahasiswa

    mengambil mata kuliah mayor. Departemen yang dimaksud dalam penelitian

    ini adalah departemen yang berada di bawah Fakultas Ekologi Manusia IPB,

    terdiri dari: Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Gizi

    Masyarakat, dan Ilmu Keluarga dan Konsumen. Disertakan juga dalam

    penelitian ini Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber daya Keluarga

    (khusus untuk mahasiswa semester VIII, karena terkait dengan kebijakan

    phasing out ).

  • 75

    5. Keanggotaan dalam organisasi adalah keikutsertaan responden pada suatu

    bagian dalam organisasi selama berkuliah di IPB. Diukur dengan mengajukan

    pertanyaan apakah responden mengikuti organisasi kemahasiswaan di IPB.

    6. Keadaan ekonomi dapat diukur melalui penghasilan Ayah, penghasilan Ibu,

    dan uang saku. Penghasilan Ayah adalah jumlah uang (dalam rupiah) yang

    didapat dari hasil bekerja/usaha/pemberian per bulan. Penghasilan Ibu adalah

    besarnya penghasilan (dalam rupiah) yang diperoleh Ibu responden dari hasil

    bekerja/usaha/pemberian per bulan. Uang saku adalah jumlah uang (dalam

    rupiah) yang berasal dari pemberian orang tua, beasiswa, dan hasil bekerja

    tambahan atau berdagang untuk membiayai pengeluaran per bulan responden,

    seperti membeli makan, membeli pulsa, jajan, membeli baju,

    membeli/fotokopi bahan kuliah, mengakses internet, dan membayar kos

    (khusus untuk mahasiswa yang tinggal di Bogor dengan kos). Diukur melalui

    tiga pertanyaan berkaitan dengan jumlah uang saku, penghasilan Ayah, dan

    penghasilan Ibu responden per bulan. Uang saku terdiri dari beberapa

    kategori, yaitu:

    a. rendah (kurang dari Rp. 500.000,- per bulan)

    b. sedang (Rp. 500.000,- per bulan - Rp. 800.000,- per bulan)

    c. tinggi (di atas Rp. 800.000,- per bulan)

    Kategori untuk penghasilan Ayah, yaitu:

    a. rendah (kurang dari Rp. 1.500.000,- per bulan)

    b. sedang (Rp. 1.500.000,- per bulan - Rp. 3.000.000,- per bulan)

    c. tinggi (di atas Rp. 3.000.000,- per bulan)

    d. tidak berpenghasilan

  • 76

    Kategori untuk penghasilan Ibu, yaitu:

    a. rendah (kurang dari Rp. 1.000.000,- per bulan)

    b. sedang (Rp. 1.000.000,- per bulan - Rp. 2.000.000,- per bulan)

    c. tinggi (di atas Rp. 2.000.000,- per bulan)

    d. tidak berpenghasilan

    7. Dorongan menggunakan internet adalah dorongan dari orang-orang terdekat

    responden yang memberikan informasi untuk menggunakan internet semasa

    berkuliah di IPB. Dorongan orang lain diukur dengan pertanyaan mengenai

    siapa yang memberitahukan responden tentang internet. Kategori inisiatif

    untuk menggunakan internet, yaitu:

    a. teman = 1

    b. kerabat = 2

    c. inisiatif sendiri = 3

    8. Dorongan dosen atau asisten dosen adalah staf pengajar/orang yang membantu

    untuk mengajar salah satu mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa dan

    memberikan informasi kepada mahasiswa untuk menggunakan internet

    berkaitan dengan tugas kuliah. Diukur dengan mengajukan dua pertanyaan

    kepada responden. Kategori untuk dorongan dosen/asisten dosen, yaitu:

    a. ya = 1

    b. tidak = 2

    10. Frekuensi penggunaan internet adalah periode mengakses internet yang

    dihitung berdasarkan jumlah mengakses internet oleh responden per minggu.

    Frekuensi penggunaan internet terdiri dari frekuensi awal semester, saat ujian,

  • 77

    dan saat libur. Namun, masing-masing frekuensi mempunyai kategori sama,

    diantaranya:

    a. rendah: 1 sampai 2 kali per minggu

    b. sedang: 3 sampai 4 kali per minggu

    c. tinggi: di atas 4 kali per minggu

    d. tidak mengakses

    11. Durasi penggunaan internet mengindikasikan pada berapa lama waktu yang

    diperlukan seorang mahasiswa dalam mengakses internet, dihitung

    berdasarkan lama waktu yang digunakan responden untuk mengakses internet

    pada setiap kunjungan. Terdapat tiga durasi mahasiswa dalam menggunakan

    internet, yaitu durasi penggunaan pada awal semester, saat ujian, dan saat

    libur. Masing-masing durasi mempunyai beberapa kategori yang sama,

    diantaranya:

    a. rendah: kurang dari 1 jam per kunjungan

    b. sedang: 1 sampai 2 jam per kunjungan

    c. tinggi: di atas 2 jam per kunjungan

    d. tidak mengakses

    12. Lokasi penggunaan internet adalah tempat di mana seorang mahasiswa biasa

    mengakses internet. Kategori lokasi penggunaan internet, diantaranya:

    a. Warnet = 1

    b. Rumah = 2

    c. Hot spot kampus = 3

    d. Cyber mahasiswa = 4

    e. Kos = 5

  • 78

    13. Aktivitas online mengindikasikan pada kegiatan yang dilakukan seorang

    mahasiswa ketika sedang mengakses internet. Diukur dengan pertanyaan

    mengenai kegiatan apa yang dilakukan oleh responden ketika sedang

    menggunakan internet (online) dan situs apa yang dibuka. Aktivitas online

    mempunyai beberapa kategori, diantaranya:

    a. mencari artikel/jurnal/informasi akademik = 1

    b. membaca dan menulis blog = 2

    c. mencari informasi/gambar/lagu/video/game/komik = 3

    d. chatting = 4

    e. membuka/membaca/mengirim email = 5

    f. download lagu/video/gambar/antivirus/game = 6

    g. membuka situs friendster/my space/facebook = 7

    12. Prestasi akademik mengindikasikan pada jumlah IPK (Indeks Prestasi

    Kumulatif) responden semester ini, jumlah IPK semester lalu, dan

    perubahannya, karena responden telah mengakses internet. Diukur dengan

    mengajukan dua pertanyaan berkaitan dengan jumlah ipk responden.

    13. Waktu luang mengindikasikan jumlah waktu yang dimiliki oleh mahasiswa

    selain digunakan untuk mengikuti kegiatan perkuliahan dan mengakses

    internet. Diukur dengan pertanyaan mengenai apakah setelah menggunakan

    internet, waktu luang responden menjadi berkurang.

  • 79

    2.5 Hipotesis Penelitian

    Pola mahasiswa dalam menggunakan internet meliputi frekuensi

    penggunaan internet, durasi penggunaan internet, lokasi penggunaan internet, dan

    aktivitas online. Diduga, pola mahasiswa dalam menggunakan internet

    dipengaruhi oleh faktor penggunaan internet, yang mana terdiri atas: faktor

    individu dan faktor eksternal. Faktor individu terdiri atas: jenis kelamin, motif

    menggunakan internet, semester sedang yang diikuti, departemen asal, dan

    keanggotaan dalam organisasi; sedangkan faktor eksternal terdiri atas: keadaan

    ekonomi (diukur melalui penghasilan ayah, penghasilan ibu, dan uang saku),

    dorongan menggunakan internet, dan dorongan dosen atau asisten dosen.

    Pola mahasiswa dalam menggunakan internet diduga mempunyai dampak

    bagi mahasiswa, yang meliputi prestasi akademik (kognitif) dan waktu luang

    (behavioral). Prestasi akademik mahasiswa diketahui melalui perubahan nilai dari

    IPK semester sebelumnya dengan semester yang sedang ditempuh saat ini.

    Penelitian ini berindikasi pada hipotesis berikut:

    1. Faktor individu (jenis kelamin, motif menggunakan internet, semester yang

    sedang diikuti, departemen asal, dan keanggotaan dalam organisasi)

    mempengaruhi pola penggunaan internet (frekuensi dan durasi).

    2. Faktor eksternal (keadaan ekonomi, dorongan menggunakan internet, dan

    dorongan dosen/asisten dosen) mempengaruhi pola penggunaan internet

    (frekuensi dan durasi).

    3. Pola penggunaan internet (frekuensi dan durasi) mempengaruhi dampak

    penggunaan internet (prestasi akademik dan waktu luang).

  • 80

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian dilakukan pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian

    Bogor, Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Namun, data sekunder

    diperoleh dari dokumentasi kantor Departemen Komunikasi dan Pengembangan

    Masyarakat (KPM), Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), Ilmu Gizi/Gizi

    Masyarakat (GM), dan KPSI (Kantor Pusat Sistem Informasi IPB).

    Data yang dikumpulkan dari kantor Program Studi Gizi Masyarakat dan

    Sumber Daya Keluarga (GMSK) diperlukan dalam penelitian ini, karena

    mahasiswa semester VIII GMSK diikutsertakan dalam penelitian ini. Mahasiswa

    semester VIII Program Studi GMSK disebut mahasiswa phasing out dari

    Departemen GM dan IKK. Data perkembangan jaringan internet di kampus IPB

    Dramaga diperoleh dari KPSI.

    Pengumpulan data dilakukan selama bulan April 2008. Pengolahan data

    dan penulisan hasil laporan dilakukan selama bulan Mei 2008.

    3.2 Teknik Pemilihan Responden

    Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi

    Manusia, Institut Pertanian Bogor yang sedang menjalani masa studi. Responden

    penelitian ini adalah mahasiswa semester II Tingkat Persiapan Bersama (TPB)

    sampai semester VIII dari Departemen KPM, IKK, GM, dan Program Studi

    GMSK.

  • 81

    Pemilihan sampling dilakukan dengan menggunakan metode sampling

    acak terstratifikasi (stratified random sampling), di mana pengambilan sampel

    dimulai dari mahasiswa semester II sampai VIII pada tiga Departemen yang ada

    di bawah Fakultas Ekologi Manusia, IPB. Untuk menentukan sampel yang akan

    dijadikan responden: (1). Meminta daftar nama-nama mahasiswa Semester II

    sampai VIII Departemen KPM, GM, dan IKK kepada kantor Fakultas Ekologi

    Manusia, serta mahasiswa semester VIII Program Studi GMSK kepada kantor

    Program Studi GMSK dan (2). Dari setiap strata yang sudah ditentukan,

    responden dipilih secara acak dengan proporsi sebesar 10 responden, sehingga

    jumlah sampel yang didapat sebesar 120 responden. Berkaitan dengan kebijakan

    phasing out yang diberlakukan oleh IPB, maka khusus responden yang masih

    berada di bawah Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga

    disatukan menjadi 20 (dua puluh). Pada tahap ini keseluruhan responden diberikan

    kuesioner.

    Dilakukan wawancara mendalam untuk melengkapi kebutuhan data

    kualitatif pada penelitian ini. Untuk melakukan wawancara mendalam, peneliti

    memilih dua orang responden dari setiap semester pada ketiga Departemen di

    bawah Fakultas Ekologi Manusia dan Program Studi GMSK sebagai informan,

    yang mana hasil kuesionernya sesuai dengan kebutuhan penelitian. Akhirnya,

    didapat sebanyak 24 informan. Selain itu, diperlukan informan dari Kantor

    Pengembangan Sistem Informasi IPB (KPSI) dan dosen/asisten dosen Fakultas

    Ekologi Manusia IPB untuk melengkapi informasi mengenai perkembangan

    penggunaan internet di Kampus IPB, Dramaga, Bogor.

  • 82

    3.3 Metode Pengumpulan Data

    Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

    sekunder. Data primer dikumpulkan dengan metode survey dan wawancara

    mendalam. Instrumen pengumpulan data yang dipakai dalam survey adalah

    kuesioner (Singarimbun dan Effendi, 1989). Pengumpulan kuesioner dilakukan

    secara self-administratored, yaitu kuisioner dibagikan oleh peneliti dan diisi

    sendiri oleh 120 responden. Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan

    dengan pola penggunaan dan dampak internet di kalangan mahasiswa. Kuesioner

    survey pola penggunaan dan dampak internet di kalangan mahasiswa IPB dapat

    dilihat pada lampiran 1.

    Wawancara mendalam dilakukan kepada 24 informan secara bertahap.

    Dari 24 informan, dibagi menjadi enam kelompok, di mana setiap kelompok

    terdiri dari 4 informan semester II, IV, VI, atau VI pada setiap departemen

    ataupun program studi. Kemudian, peneliti melakukan wawancara mendalam

    pada setiap kelompok secara terpisah, dengan waktu dan tempat yang berbeda.

    Pelaksanaan wawancara dengan informan dapat dilihat pada lampiran 3. Untuk

    melakukan wawancara mendalam, dibuat panduan pertanyaan terlebih dahulu.

    Panduan pertanyaan untuk informan dapat dilihat pada lampiran 2, sedangkan

    metode pengumpulan data dapat dilihat lebih jelas pada lampiran 4.

    3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

    Data primer yang telah dikumpulkan ditabulasi, kemudian dilakukan

    analisis secara statistik. Hasil analisis diinterpretasikan untuk memperoleh

    kesimpulan atau fakta yang terjadi. Data kuantitatif diuji dengan uji Chi-Square

  • 83

    untuk melihat hubungan yang nyata antar variabel dengan data minimal berbentuk

    nominal. Sementara itu, untuk data dengan skala ordinal dan interval diolah

    dengan menggunakan uji Korelasi Spearman.

    Tingkat kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada

    tingkat signifikasinya pada taraf = 10 persen. Pengolahan data untuk uji

    spearman dan chi-square dilakukan dengan menggunakan komputer dengan

    program SPSS for windows versi 13.0. Hal ini dilakukan guna ketepatan,

    kecepatan proses perhitungan, dan kepercayaan hasil pengujian.

  • 84

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK

    RESPONDEN

    4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor

    Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor terletak di Jalan

    Kamper, Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Sejalan

    dengan Kebijakan Dasar Pendidikan IPB mengenai pengembangan kurikulum

    program pendidikan IPB, dilakukan penataan departemen dengan menerapkan

    kurikulum sistem Mayor-Minor bagi tingkat Sarjana, dan mulai berlaku bagi

    mahasiswa tahun masuk 2005/2006. Pada tahun 2007/2008, kurikulum Mayor-

    Minor ini juga berlaku bagi mahasiswa Pascasarjana11.

    Melalui penataan departemen tersebut, terbentuklah Fakultas Ekologi

    Manusia IPB berdasarkan Surat Keputusan Rektor No. 112/K13/OT/2005 tanggal

    2 Agustus 20056. Fakultas Ekologi Manusia terdiri dari tiga Departemen, yaitu

    Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (KPM), Ilmu Keluarga dan

    Konsumen (IKK), serta Gizi Masyarakat (GM). Departemen Ilmu Keluarga dan

    Konsumen serta Gizi Masyarakat dulunya adalah Program Studi Gizi Masyarakat

    dan Sumber Daya Keluarga/GMSK (mahasiswa yang berada di semester VIII

    sekarang disebut phasing out).

    Fasilitas yang disediakan oleh FEMA untuk mendukung kegiatan

    perkuliahan dan praktikum, antara lain laboratorium, ruang perkuliahan,

    auditorium, LCD proyektor, Laptop, dan lain-lain. Perpustakaan fakultas sendiri

    masih belum dapat disediakan oleh FEMA, karena kurangnya koleksi atau

    11 Laporan Tahunan Fakultas Ekologi Manusia Tahun 2007

  • 85

    dokumentasi ilmiah12. Namun, di setiap departemen sudah terdapat perpustakaan

    yang dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa akan berbagai literatur. Musholla

    dan toiletpun banyak disediakan oleh FEMA. Adapun untuk mendukung minat

    mahasiswa di bidang penyiaran, Agri FM (siaran radio) merupakan tempat yang

    tepat bagi mahasiswa untuk menyalurkan hobi dan minatnya.

    Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia dapat mengikuti berbagai kegiatan

    ilmiah, seperti mengikuti lomba penulisan karya ilmiah. Berbagai lomba

    penulisan karya ilmiah yang diikuti oleh mahasiswa FEMA, diantaranya

    Persentasi Pemikiran Kritis Mahasiswa (PPKM), Proposal Program Kreativitas

    Mahasiswa bidang Penulisan Ilmiah (PKMI), Lomba Karya Tulis Mahasiswa

    (LKTM), Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), dan kegiatan serupa

    lainnya7.

    Berbagai organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas yang dapat diikuti

    oleh mahasiswa, yaitu BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FEMA, DPM (Dewan

    Perwakilan Mahasiswa) FEMA, FORSIA (Forum Silahturahmi Mahasiswa Islam

    FEMA), dan kelompok Agrifarma. Pada tingkat Departemen, himpunan profesi

    (himpro) yang dapat diikuti oleh mahasiswa, antara lain Himpunan Mahasiswa

    Peminat Ilmu-ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (Himasiera),

    Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi (Himagizi), dan Himpunan Mahasiswa Ilmu

    Keluarga dan Konsumen (Himaiko). Selain itu, tentu saja mahasiswa FEMA juga

    dapat bergabung dengan berbagai organisasi kemahasiswaan dan UKM di tingkat

    Kampus IPB, seperti BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), DPM (Dewan

    Perwakilan Mahasiswa), Agriaswara, dan UKM-UKM lainnya.

    12 Laporan Tahunan Fakultas Ekologi Manusia Tahun 2007

  • 86

    Mahasiswa FEMA IPB berjumlah 791 orang. Mahasiswa semester VIII

    dari Program Studi KPM dan GMSK (sekarang disebut phasing out) sudah

    termasuk ke dalam jumlah tersebut13. Sebaran jumlah mahasiswa FEMA IPB dari

    semester II sampai VIII pada setiap departemen dan program studi, baik laki-laki

    dan perempuan tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 1.

    Terlihat bahwa mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian

    Bogor, baik dari semester II hingga VIII (termasuk GMSK) jumlahnya lebih

    banyak perempuan daripada laki-laki. Mahasiswa laki-laki berjumlah 150 orang

    dan perempuan sebanyak 641 orang.

    Mayoritas mahasiswa semester II, IV, dan VIII Departemen KPM

    jumlahnya lebih banyak perempuan daripada laki-laki, tetapi hal tersebut berbeda

    dengan semester VI. Jumlah mahasiswa perempuan dan laki-laki dari semester VI

    berimbang, yaitu perempuan sebanyak 50 orang dan laki-laki juga 50 orang.

    Mahasiswa semester II jumlahnya paling banyak, yaitu sekitar 108 orang.

    Jumlah mahasiswa perempuan dari Departemen GM lebih banyak

    daripada laki-laki, baik mahasiswa dari semester II sampai VIII. Walaupun jumlah

    mahasiswa semester II lebih banyak daripada semester VI, tetapi persentase

    mahasiswa perempuan dari semester VI lebih banyak, yaitu 85,71 persen,

    sedangkan mahasiswa perempuan dari semester II hanya sebesar 85,34 persen.

    13 Laporan Tahunan Fakultas Ekologi Manusia Tahun 2007

  • Tabel 1. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor Berdasarkan Jenis Kelamin, Semester, dan Departemen Tahun 2008

    36

    Dept. KPM Dept. GM Dept. IKK GMSK

    Sem 2 Sem 4 Sem 6 Sem 8 Sem 2 Sem 4 Sem 6 Sem 2 Sem 4 Sem 6 Sem 8

    Jenis

    kelamin

    Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

    Laki-laki 17 15,74 30 33,33 45 50 11 18,97 17 14,66 7 10 10 14,29 3 6,82 2 5 2 5,56 6 8,7

    Perem-

    puan 91 84,26 60 66,67 45 50 47 81,03 99 85,34 63 90 60 85,71 41 93,18 38 95 34 94,44 63 91,3

    Total 108 100 90 100 90 100 58 100 116 100 70 100 70 100 44 100 40 100 36 100 69 100

  • Mahasiswa perempuan dari semester II sampai VIII Departemen IKK

    lebih banyak dibandingkan persentase mahasiswa laki-laki. Meskipun jumlah

    mahasiswa semester IV lebih sedikit daripada semester II, tetapi persentase

    mahasiswa perempuan semester IV lebih besar, yaitu 95 persen. Kemudian,

    mahasiswa dari Program Studi GMSK juga persentasenya lebih besar perempuan

    daripada laki-laki, yang mana persentase mahasiswa perempuan sebesar 91,3

    persen dan laki-laki sebesar 8,7 persen.

    4.2 Faktor Individu

    Faktor individu terdiri dari jenis kelamin, motif menggunakan internet,

    semester yang sedang diikuti, departemen asal, dan keanggotaan dalam organisasi.

    Gambaran faktor individu mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia IPB tahun 2008

    dapat dilihat pada Tabel 2.

    4.2.1 Jenis Kelamin

    Jumlah mahasiswa FEMA adalah 791 orang. Mahasiswa tersebut antara

    lain berasal dari mahasiswa penerima BUD (Badan Utusan Daerah), USMI

    (Undangan Seleksi Masuk IPB), dan SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa

    Baru). Namun, dalam penelitian ini hanya diambil 120 responden yang dapat

    mewakili jumlah responden pada setiap semester. Berikut adalah tabel yang

    menggambarkan faktor individu mahasiswa FEMA, IPB.

  • 46

    Tabel 2. Jumlah dan Persentase Responden menurut Faktor Individu Tahun 2008

    Ciri Individu Jumlah Responden Persentase

    (%) Laki-laki 34 28,3 Jenis kelamin Perempuan 86 71,7 Mencari Informasi Akademik 82 68,3

    Mencari Informasi Non-Akademik 16 13,3

    Motif Menggunakan Internet

    Korespondensi 22 18,4 2 30 25 4 30 25 6 30 25

    Semester yang Sedang Diikuti 8 30 25

    KPM 40 33,3 GM 30 25 GMSK 20 16,7

    Departemen Asal IKK 30 25

    Ikut 88 73,33 Keanggotaan dalam Organisasi Tidak Ikut 32 26,67

    Persentase responden perempuan seperti terlihat pada Tabel 2 sebesar 71,7

    persen, sedangkan persentase responden laki-laki adalah 28,3 persen. Pada Tabel

    2 terlihat jumlah responden perempuan yang menggunakan internet lebih banyak

    daripada laki-laki.

    4.2.2 Motif Menggunakan Internet

    Motif menggunakan internet dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu motif

    berkorespondensi, motif mencari informasi akademik, dan mencari informasi non-

    akademik. Motif responden dalam menggunakan internet adalah mencari

    informasi akademik, kemudian diikuti oleh motif korespondensi dan mencari

    informasi non-akademik. Persentase dari responden yang menggunakan internet

    atas motif mencari informasi akademik, mencari informasi non-akademik, dan

    korespondensi masing-masing adalah 68,3 persen, 13,3 persen, 18,4 persen.

  • 47

    4.2.3 Departemen Asal Responden

    Departemen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah departemen yang

    berada di bawah Fakultas Ekologi Manusia IPB, terdiri dari: Departemen

    Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Gizi Masyarakat, dan Ilmu Keluarga

    dan Konsumen. Disertakan juga dalam penelitian ini Program Studi Gizi

    Masyarakat dan Sumber daya Keluarga (khusus untuk mahasiswa semester 8,

    karena terkait dengan kebijakan phasing out ).

    Tabel 2 menunjukkan, responden yang menggunakan internet dari

    Departemen KPM adalah 33,3 persen; GM sebesar 25 persen; Program Studi

    GMSK sebesar 20 persen; dan IKK sebesar 25 persen. Dengan demikian,

    penggunaan internet dari semua Departemen dan Program Studi tersebut tidak

    jauh berbeda.

    4.2.4 Keanggotaan Responden dalam Organisasi

    Responden yang mengikuti organisasi sebesar 73,33 persen, sedangkan

    responden yang tidak mengikuti organisasi sebesar 26,67 persen. Responden pada

    penelitian ini rata-rata mengikuti himpro (himpunan profesi) pada departemen dan

    beberapa organisasi dan UKM kampus atau fakultas, seperti Himasiera, Himagizi,

    Himaiko, FORSIA, BEM FEMA, IAAS, OMDA, Agriaswara, Badan Konsultasi

    Gizi (BKG), Persekutuan Mahasiswa Kristen, dan lain-lain. Internet sebagai

    media penyedia berbagai informasi dapat menjadi alternatif dalam mencari

    informasi yang berhubungan dengan kegiatan organisasi yang diikuti oleh

    mahasiswa tersebut.

  • 48

    Sebesar 56,7 persen atau sebanyak 68 responden yang mengikuti

    organisasi menganggap bahwa internet banyak berpengaruh untuk menambah

    informasi pada kegiatan organisasi. Kemampuan internet yang dapat menyediakan

    informasi secara efektif, mudah, jelas, dan cepat membuat responden

    memanfaatkan internet untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berkaitan

    dengan kegiatan organisasi.

    4.3 Faktor Eksternal Responden

    Faktor eksternal responden, terdiri dari: keadaan ekonomi, inisiatif

    menggunakan internet, dan dorongan dosen/asisten dosen. Pada Bab ini, akan

    dibahas mengenai faktor ekstenal responden.

    4.3.1 Keadaan Ekonomi

    Keadaan ekonomi dapat diukur melalui uang saku, penghasilan ayah, dan

    penghasilan ibu. Baik penghasilan ayah, penghasilan ibu, dan uang saku

    mempunyai kategori yang berbeda-beda. Gambaran keadaan ekonomi mahasiswa

    FEMA, IPB dapat dilihat pada Tabel 3.

    Tabel 3. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Keadaan Ekonomi Tahun 2008

    Keadaan Ekonomi Penghasilan

    Ayah Penghasilan Ibu Uang Saku Kategori

    Jml % Jml % Jml %

    Tinggi 16 13,33 52 43,33 18 15

    Sedang 68 56,67 8 6,67 66 55

    Rendah 24 20 8 6,67 36 30

    Tidak Berpenghasilan 12 10 52 43,33 0 0

  • 49

    4.3.1.1 Uang Saku

    Tabel 3 menunjukkan, uang saku mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia

    umumnya termasuk ke dalam kategori sedang, dengan persentase sebesar 55

    persen. Kemudian, diikuti oleh responden dengan uang saku rendah sebesar 30

    persen, dan tinggi sebesar 15 persen. Tidak semua responden memiliki keadaan

    ekonomi yang baik, karena responden berasal dari keluarga dengan latar belakang

    ekonomi yang berbeda-beda dan uang saku yang dimiliki oleh responden berasal

    dari berbagai sumber, selain dari pemberian orang tua, antara lain bekerja

    tambahan, berdagang, beasiswa, dan pemberian dari anggota keluarga lain.

    4.3.1.2 Penghasilan Ayah Responden

    Penghasilan Ayah responden mayoritas termasuk kategori sedang, dengan

    persentase sebesar 56,67 persen. Selain termasuk pada kategori sedang,

    penghasilan ayah responden juga termasuk ke dalam kategori yang rendah

    (sebesar 20 persen), tinggi (sebesar 13,3 persen), dan tidak berpenghasilan

    (sebesar 10 persen). Melihat penghasilan ayah responden yang sebagian besar

    termasuk pada kategori sedang, maka tidak heran apabila uang saku sebagian

    besar responden termasuk pada kategori sedang.

    4.3.1.3 Penghasilan Ibu Responden

    Sebagian besar penghasilan ibu responden termasuk ke dalam kategori

    tinggi (sebesar 43,33 persen), yaitu di atas Rp. 2.000.000,- per bulan dan tidak

    berpenghasilan (sebesar 43,33 persen). Lalu, penghasilan ibu responden juga

    termasuk kategori sedang (Rp. 1.000.000,- per bulan sampai Rp. 2.000.000,- per

  • 50

    bulan) dan rendah (kurang dari Rp. 1.000.000,- per bulan), masing-masing sebesar

    6,67 persen.

    Penghasilan ayah, penghasilan ibu, dan uang saku responden berbeda-

    beda. Uang saku yang dimiliki respondenpun bukan hanya berasal dari pemberian

    orang tua, tetapi juga diperoleh dari bekerja tambahan, berdagang, beasiswa, dan

    pemberian dari anggota keluarga lain.

    4.3.2 Dorongan Menggunakan Internet

    Dorongan menggunakan internet datang dari orang-orang terdekat

    responden, seperti teman, kerabat maupun diri sendiri yang memberi informasi

    untuk menggunakan internet semasa berkuliah di IPB. Pada Tabel 4, dapat dilihat

    data mengenai dorongan menggunakan internet.

    Tabel 4. Jumlah dan Persentase Responden menurut Dorongan Menggunakan Internet Tahun 2008

    Dorongan Menggunakan Internet Jumlah Responden

    Persentase (%)

    Teman 69 57,5 Kerabat 16 13,33 Sendiri 35 29,17

    Tabel 4 menggambarkan, sebesar 57,5 persen responden menjawab teman

    yang banyak memberikan informasi untuk menggunakan internet. Sebesar 29,17

    persen responden menggunakan internet atas dorongan sendiri, yaitu dengan

    menggunakan search engine. Sebesar 13,33 persen responden menjawab kerabat

    yang memberitahukan responden untuk menggunakan internet semasa berkuliah.

    Atas informasi teman, sebagian responden mengetahui mengenai

    penggunaan internet semasa berkuliah, baik informasi mengenai situs yang ada di

    internet, cara penggunaan, dan lokasi penggunaan. Berdasarkan hasil wawancara,

  • 51

    diketahui bahwa beberapa informan mengetahui informasi tentang internet dari

    teman, tetapi setelah itu mereka dapat mencari sendiri situs-situs lain. Hal tersebut

    dibuktikan oleh pernyataan berikut:

    Aku tau internet dan situs-situsnya dari temen, terus cari sendiri juga. (NV, GM 44)

    4.3.3 Dorongan Dosen/Asisten Dosen

    Dorongan dosen atau asisten dosen adalah staf pengajar/orang yang

    membantu untuk mengajar salah satu mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa

    dan memberikan informasi kepada mahasiswa untuk menggunakan internet

    berkaitan dengan tugas kuliah. Apakah dosen/asisten dosen juga memberi

    dorongan kepada responden untuk menggunakan internet dapat dilihat pada Tabel

    5.

    Tabel 5. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Dorongan Dosen/Asisten Dosen untuk Mengunakan Internet Tahun 2008

    Dorongan Dosen/asisten Dosen Jumlah Responden Persentase

    (%) Ya 114 95 Tidak 6 5

    Ada faktor lain yang mendorong responden untuk menggunakan internet.

    Salah satunya adalah dosen/asisten dosen. Sebesar 95 persen responden menjawab

    dosen/asisten dosen pernah mendorong mereka untuk menggunakan internet,

    terutama untuk memperkaya literatur yang akan digunakan untuk bahan pustaka

    dari tugas yang diberikan oleh dosen/asisten dosen tersebut.

    Dosen/asisten dosen te