A08ssa
-
Upload
novi-lalalala -
Category
Documents
-
view
225 -
download
5
description
Transcript of A08ssa
-
POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN
MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
(Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)
Oleh:
Sushane Sarita
A14203008
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
-
34
RINGKASAN SUSHANE SARITA. Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia. (Di bawah bimbingan DJUARA P. LUBIS).
Internet tidak serta merta dapat diakses oleh semua mahasiswa, meskipun
dapat digunakan di mana saja mahasiswa berada. Menurut penelitian seorang
mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, keterbatasan biaya dapat
membatasi mahasiswa UGM dalam berkomunikasi melalui internet. Data yang
diperoleh dari klasifikasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 1999,
golongan menengah ke ataslah yang sebagian besar menggunakan internet dan
sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria (Sholen, 1999). Kebutuhan
mahasiswa akan informasi dapat diperoleh salah satunya melalui internet. Namun,
terdapat berbagai faktor yang menyebabkan kebutuhan akan informasi tersebut
tidak dapat dipenuhi oleh mahasiswa.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pola mahasiswa dalam
menggunakan internet, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pola
mahasiswa dalam menggunakan internet, dan mengidentifikasi dampak internet
terhadap mahasiswa. Pada penelitian ini, data kuantitatif dikumpulkan dengan
menyebarkan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden, sedangkan data
kualitatif dikumpulkan dengan wawancara mendalam. Data kuantitatif tersebut
diolah, kemudian diuji dengan tabulasi silang dan uji statistik Chi-Square untuk
data nominal, sedangkan data ordinal dan interval diuji dengan Korelasi
Spearman.
-
35
Jumlah responden perempuan pada penelitian ini lebih banyak daripada
laki-laki. Responden berasal dari Departemen KPM, GM, IKK, dan Program
Studi GMSK. Umumnya, responden aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang
ada di IPB. Motif sebagian besar responden dalam menggunakan internet adalah
mencari informasi akademik.
Mayoritas responden memiliki uang saku antara Rp. 500.000,- sampai Rp
800.000,- per bulan. Selain itu, mayoritas Ayah responden berpenghasilan sedang,
yaitu antara Rp. 1.500.000,- sampai Rp. 3.000.000,- per bulan, sedangkan
penghasilan ibu responden tergolong tinggi, yaitu di atas Rp. 2.000.000,- per
bulan. Sebagian besar responden menggunakan internet atas anjuran teman.
Dalam menggunakan internet, responden juga mendapat dorongan dari
dosen/asisten dosen.
Frekuensi penggunaan internet pada awal semester dan saat libur berkisar
antara satu sampai dua kali per minggu, sedangkan saat ujian sebagian besar
responden tidak menggunakan internet, karena harus belajar dengan bahan yang
bukan dari internet. Durasi penggunaan internet pada awal semester dan saat libur
berkisar antara satu sampai dua jam per kunjungan. Sebagian besar responden
menggunakan internet melalui warnet dan aktivitas online yang banyak dilakukan
adalah chatting.
Semakin aktif mahasiswa berorganisasi, maka semakin tinggi frekuensi
penggunaan internet pada awal semester. Semakin tinggi semester yang sedang
diikuti mahasiswa, maka frekuensi penggunaan internet saat ujian juga tinggi,
berarti mahasiswa semester VI dan VIII dapat mempengaruhi frekuensi saat ujian.
Mahasiswa yang berasal dari Departemen KPM mempengaruhi frekuensi
-
36
penggunaan internet saat ujian. Kemudian, mahasiswa yang berasal dari
Departemen KPM dan IKK juga mempengaruhi frekuensi penggunaan internet
saat libur.
Faktor yang mempengaruhi durasi penggunaan pada awal semester salah
satunya jenis kelamin. Jenis kelamin menentukan durasi penggunaan internet pada
awal semester dan saat ujian, karena uji statistik menunjukkan mahasiswa
perempuan lebih banyak menggunakan internet dengan durasi sedang pada awal
semester dan saat ujian daripada laki-laki. Semakin tinggi semester yang sedang
diikuti mahasiswa, maka durasi penggunaan internetnya saat ujian dan libur juga
tinggi. Mahasiswa Semester VI mempengaruhi durasi saat ujian dan saat libur
Semakin tinggi penghasilan ibu dan uang saku, maka frekuensi
penggunaan internet saat libur juga tinggi. Dorongan dosen/asisten dosen
mempengaruhi durasi penggunaan internet pada awal semester. Penelitian
Shoulen (1999) yang menyebutkan sebesar 70 persen laki-laki mendominasi
penggunaan internet tidak terbukti. Tidak terdapat ketimpangan gender di
kalangan mahasiswa FEMA, IPB dalam mengakses internet, karena mahasiswa
perempuan cenderung lebih banyak menggunakan internet daripada laki-laki.
Namun, terdapat kecenderungan ketimpangan ekonomi di kalangan mahasiswa
FEMA, IPB dalam mengakses internet, karena rendahnya penghasilan Ibu dan
uang saku dapat membatasi penggunaan internet, khususnya saat libur.
Frekuensi dan durasi penggunaan internet tidak mempengaruhi prestasi
akademik mahasiswa. Selain itu, pola mahasiswa menggunakan internet tidak
mempengaruhi waktu luang.
-
37
POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN
MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
(Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)
Oleh:
Sushane Sarita
A14203008
SKRIPSI
Sebagai Bagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
pada
Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
-
38
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang disusun oleh:
Nama : Sushane Sarita
NRP : A14203008
Program Studi : Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Judul : Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas
Ekologi Manusia)
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS. NIP. 131 476 600
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr. NIP. 131 124 019
Tanggal Kelulusan:
-
39
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL
POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN
MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR (Kasus Mahasiswa Strata 1
Fakultas Ekologi Manusia) BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK
TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA
MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA
SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG
PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN, KECUALI
SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA
DAN SAYA BERSEDIA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN
PERNYATAAN INI.
Bogor, Agustus 2008 Sushane Sarita
A14203008
-
40
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis yang bernama Sushane Sarita Ervyn Prasetyawati merupakan anak
pertama dari tiga bersaudara, yang dilahirkan di Jakarta tanggal 22 September
2008, dari orang tua yang bernama Bapak Herry Prasetyo dan Ibu Iik Inggawati.
Pendidikan formal penulis dimulai di TK Al-Ikhlas Bekasi pada tahun 1990,
kemudian dilanjutkan di SD Mutiara 17 Agustus Bekasi pada tahun 1991. Lulus
Sekolah Dasar pada tahun 1997, penulis melanjutkan ke SLTPN I Bekasi dan
pada tahun 2000 masuk ke SMU PUSAKA I Jakarta. Penulis berkesempatan
untuk melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2003
melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Saat ini, berada di Fakultas
Pertanian, Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Ketika
mengikuti kegiatan perkuliahan, penulis aktif menjadi asisten praktikum mata
kuliah Dasar-Dasar Komunikasi selama dua semester (2007-2008).
-
41
UCAPAN TERIMA KASIH
Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis panjatkan puji
syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat, karunia, dan hidayah yang telah
diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sekaligus, penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang
telah membantu penyelesaian skripsi ini, baik secara langsung ataupun tidak
langsung, antara lain:
1. Keluarga di Solo, Papa, Mama, Yuke, dan Chika yang telah memberikan
semangat dan dukungan tanpa mengenal lelah. Kepada semua keluarga di
Jakarta yang telah memberikan dukungan, baik secara moral dan fisik.
2. Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan saran dan masukan untuk kelancaran proses penulisan skripsi.
3. Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS, DEA sebagai penguji utama dalam sidang
skripsi dan dosen pembimbing akademik.
4. Martua Sihaloho, SP, MSi sebagai dosen penguji skripsi perwakilan dari
komisi pendidikan dan informan dalam penelitian ini.
5. Bapak Heru Sukoco (Kepala Sub Direktorat Sistem Jaringan dan Strategi
Komunikasi KPSI) dan Mbak Dini Harmita atas informasi dan kesempatan
yang diberikan kepada penulis.
6. Meiditeriano yang telah memberikan semangat, inspirasi, dan motivasi
bagi penulis, sehingga penulisan skripsi dapat diselesaikan dengan baik.
7. Teman-teman seperjuangan: Nurina, Oline, dan Yanti atas informasi dan
motivasinya.
8. Hernisa Astiwi dan Hessie Putri Andina yang telah memberikan masukan
dan semangat kepada penulis.
9. Semua rekan-rekan KPM Angkatan 40 atas semangat dan dukungannya,
terutama (Sasti, Dian, Naida, Putri, dan Andina).
10. Semua rekan-rekan KPM Angkatan 41, terutama Intan, Frita, Refi, Tina,
Momon, Adisty, Nessa, Fitri, dan Tutut atas informasi, bantuan, dan
semangatnya.
-
42
11. Teman-teman KPM dan IKK 42, terutama Rahma, Puspa, Anda, Yudha,
Ade, Rofian, dan Lusi yang telah membantu penulis atas informasi dan
dukungannya.
12. Mbak Maria dan Mbak Nisa (Staf Sekretariat KPM) terima kasih atas
informasi akademik dan keberadaan Dosen Pembimbing yang telah
diberikan kepada penulis.
13. Rekan-rekan kost Wisma Riza, terutama Teh Intan, Mas Ollied, Mas Fajri,
dan Ferry, atas informasi dan dukungannya.
14. Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian
Skripsi ini.
-
43
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas
rahmat, petunjuk, dan nikmat-Nya dalam mengerjakan Skripsi yang berjudul
Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian
Bogor, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Melalui skripsi ini penulis mencoba
untuk mengetahui pola penggunaan internet, dari segi durasi dan frekuensi
penggunaaan, faktor-faktor yang mempengaruhi pola penggunaan internet ,dan
mengetahui dampak internet di kalangan mahasiswa, dalam segi prestasi
akademik dan waktu luang mahasiswa.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak yang membacanya dan dapat dijadikan masukan bagi penelitian
selanjutnya dengan minat yang sama.
Bogor, Agustus 2008
Penulis
-
44
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR............................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah........................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................... 4
1.4 Kegunaan Penelitian.......................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Internet dan Dampaknya.................................................... 6
2.2 Pola Mahasiswa dalam Menggunakan Internet................. 12
2.3 Kerangka Pemikiran.......................................................... 21
2.4 Definisi Operasional.......................................................... 23
2.5 Hipotesis Penelitian........................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................. 29
3.2 Teknik Pemilihan Responden............................................. 29
3.3 Metode Pengumpulan Data................................................ 31
3.4 Teknik Pengolahan dan Analisa Data................................ 31
-
45
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN
KARAKTERISTIK RESPONDEN
4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekologi Manusia
Institut Pertanian Bogor..................................................... 33
4.2 Faktor Individu................................................................... 37
4.2.1 Jenis Kelamin............................................................ 37
4.2.2 Motif Menggunakan Internet.................................... 38
4.2.3 Departemen Asal Responden.................................... 39
4.2.4 Keanggotaan dalam Organisasi................................. 39
4.3 Faktor Eksternal Responden
4.3.1 Keadaan Ekonomi..................................................... 40
4.3.1.1 Uang Saku..................................................... 41
4.3.1.2 Penghasilan Ayah Responden....................... 41
4.3.1.3 Penghasilan Ibu Responden.......................... 41
4.3.2 Dorongan Menggunakan Internet.............................. 42
4.3.3 Dorongan Dosen/Asisten Dosen............................... 43
BAB V POLA PENGGUNAAN INTERNET DAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
5.1 Frekuensi Penggunaan Internet.......................................... 45
5.1.1 Frekuensi Penggunaan Internet dan
Pengaruh Faktor Individu......................................... 47
5.1.1.1 Jenis Kelamin................................................ 47
5.1.1.2 Motif Menggunakan Internet........................ 50
5.1.1.3 Semester yang Sedang Diikuti...................... 53
5.1.1.4 Departemen Asal........................................... 56
5.1.1.5 Keanggotaan dalam Organisasi..................... 58
5.1.2 Frekuensi Penggunaan Internet dan
Pengaruh Faktor Eksternal........................................ 60
5.1.2.1 Keadaan Ekonomi......................................... 60
-
46
5.1.2.2 Dorongan Menggunakan Internet................. 68
5.1.2.3 Dorongan Dosen/Asisten Dosen................... 70
5.1.3 Lokasi Penggunaan Internet..................................... 73
5.1.3.1 Lokasi Penggunaan Internet
menurut Faktor Individu............................... 74
5.1.3.2 Lokasi Penggunaan Internet
menurut Faktor Eksternal............................. 78
5.1.4 Aktivitas Online........................................................ 82
5.1.4.1 Aktivitas Online menurut
Faktor Individu............................................. 82
5.1.4.2 Aktivitas Online menurut
Faktor Eksternal............................................ 85
5.2 Durasi Penggunaan Internet............................................... 88
5.2.1 Durasi Penggunaan Internet dan
Pengaruh faktor Individu.......................................... 89
5.2.1.1 Jenis Kelamin................................................ 91
5.2.1.2 Motif Menggunakan Internet........................ 93
5.2.1.3 Semester yang Sedang Diikuti...................... 95
5.2.1.4 Departemen Asal.......................................... 98
5.2.1.5 Keanggotaan dalam Organisasi.................... 100
5.2.2 Durasi Penggunaan Internet dan
Pengaruh Faktor Eksternal........................................ 102
5.2.2.1 Keadaan Ekonomi......................................... 104
5.2.2.2 Dorongan Menggunakan Internet.................. 109
5.2.2.3 Dorongan Dosen/Asisten Dosen................... 111
5.3 Resume Pola Penggunaan Internet..................................... 113
-
47
BAB VI DAMPAK INTERNET DI KALANGAN
MAHASISWA
6.1 Pengaruh Pola Penggunaan Internet
terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa.......................... . 121
6.2 Pengaruh Pola Penggunaan Internet
terhadap Waktu Luang Mahasiswa.................................. . 123
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan........................................................................ 126
7.1 Saran.................................................................................. 129
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 130
LAMPIRAN......................................................................................... 132
-
48
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Judul
1. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor
Berdasarkan Jenis Kelamin, Semester, dan
Departemen Tahun 2008......................................................... 36
2. Jumlah dan Persentase Responden
menurut Faktor Individu Tahun 2008.................................... 38
3. Jumlah dan Persentase Responden
menurut Keadaan Ekonomi Tahun 2008................................ 40
4. Jumlah dan Persentase Responden menurut
Dorongan Menggunakan Internet Tahun 2008...................... 42
5. Jumlah dan Persentase Responden menurut
Dorongan Dosen/Asisten Dosen Tahun 2008........................ 43
6. Jumlah dan Persentase Responden menurut
Frekuensi Menggunakan Internet Tahun 2008....................... 45
7. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut
Frekuensi Menggunakan Internet dan
Faktor Individu Tahun 2008.................................................. 48
8. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut
Frekuensi Menggunakan Internet dan
Faktor Eksternal Tahun 2008................................................. 61
9. Jumlah dan PersentaseMahasiswa FEMA IPB
Bogor menurut Lokasi Menggunakan Internet dan
Faktor Individu Tahun 2008.................................................. 75
10. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut
Lokasi Menggunakan Internet dan
Faktor Eksternal Tahun 2008................................................. 80
-
49
11. Jumlah dan Persentase Mahasiswa FEMA IPB
Bogor menurut Aktivitas Online dan
Faktor Individu Tahun 2008.................................................. 83
12. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut
Aktivitas Online dan
Faktor Eksternal Tahun 2008................................................. 86
13. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut
Durasi Menggunakan Internet Tahun 2008........................... 88
14. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut
Durasi Menggunakan Internet dan
Faktor Individu Tahun 2008.................................................. 90
15. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut
Frekuensi Menggunakan Internet dan
Faktor Eksternal Tahun 2008................................................. 103
16. Hasil Uji Statistik untuk Frekuensi
Penggunaan Internet Mahasiswa FEMA IPB
Tahun 2008............................................................................ 115
17. Hasil Uji Statistik untuk Durasi
Penggunaan Internet Mahasiswa FEMA IPB
Tahun 2008............................................................................ 117
18. Pola Penggunaan Internet dan Perubahan IPK
Mahasiswa FEMA IPB Bogor Tahun 2008........................... 122
19. Pola Penggunaan Internet dan Waktu Luang
Mahasiswa FEMA IPB Bogor Tahun 2008........................... 124
-
50
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Kerangka Pemikiran Pola Penggunaan dan
Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa IPB.................. 22
-
51
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Kuesioner Survey Pola Penggunaan dan Dampak
Internet di Kalangan Mahasiswa IPB...................................... 133
2. Panduan Pertanyaan................................................................. 135
3. Pelaksanaan Wawancara dengan Informan
Tahun 2008.............................................................................. 137
4. Metode Pengumpulan Data Tahun 2008................................. 138
-
52
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi baru, seperti internet
telah mendorong terbentuknya masyarakat informasi: sebuah paradigma yang
secara sosial-ekonomi merestrukturisasi ruang dan waktu dimensi tradisional, di
mana masyarakat hidup, bekerja, dan berinteraksi (Loader, 1998). Masyarakat
informasi diartikan sebagai sekelompok orang dalam suatu bangsa yang mayoritas
angkatan kerjanya terdiri dari para pekerja informasi, di mana informasi
merupakan elemen paling penting (Rogers yang dikutip oleh Nasution, 1989).
Transformasi yang sangat mendasar pada masyarakat yang diakibatkan oleh
kemunculan teknologi komunikasi dan informasi baru, mempunyai konsekuensi
terhadap pembagian sosial, pertentangan, dan perbedaan (Loader, 1998).
Media online (internet) sebagai hasil perkembangan teknologi komunikasi
dan informasi yang ada di dunia, saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan
manusia. Melalui fungsinya sebagai media informasi dan komunikasi, internet
dapat menghubungkan manusia yang ada di dunia ini tanpa terhalang oleh ruang
dan waktu.
Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang
menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Internet tercipta oleh suatu peristiwa
tak terduga pada tahun 1969, yaitu lahirnya ARPANET (Advanced Research
Projects Agency Network), suatu proyek eksperimen Kementerian Pertahanan
Amerika Serikat bernama DARPA (Departement of Advanced Research Projects
Research Agency). Misi awalnya sederhana, yaitu menggali teknologi jaringan
-
53
yang dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya jauh,
seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar (LaQuey yang dikutip
oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005).
ARPANET berhasil membantu mengembangkan sejumlah jaringan
lainnya, yang kemudian saling berhubungan. Penggunaannya kini mencakup
berbagai kalangan, para pengelola media massa (penerbit surat kabar dan majalah,
radio siaran, dan televisi), penerbit buku, artis, guru dan dosen, pustakawan,
penggemar komputer, dan pengusaha. Sebagian besar komputer dan jaringan yang
tersambungkan ke internet masih berkaitan dengan masyarakat pendidikan dan
penelitian. Kenyataan ini tidaklah mengejutkan, karena internet memang lahir dari
benih penelitian. Namun, semakin banyak universitas kini bekerja sama dengan
kalangan bisnis untuk mengembangkan berbagai katalog dan arsip online
(LaQuey yang dikutip oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005).
Akademisi di Indonesia adalah salah satu pihak yang tergolong paling
awal menggunakan internet (Febrian, 2003). Internet merupakan sumber alternatif
untuk memenuhi kebutuhan informasi ilmiah yang menunjang kebutuhan
akademis. Hal tersebut dikarenakan internet dapat menyediakan informasi yang
terkini, sehingga mudah mendapatkan dokumen yang dibutuhkan (Andriany,
2006).
Internet juga dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk membantu mencari
informasi yang berkaitan dengan tugas dan penelitian, bahkan sebagai sarana
komunikasi antar mahasiswa. Internet digunakan oleh mahasiswa Universitas
Gajah Mada (UGM) Yogyakarta sebagai media komunikasi dan untuk membantu
-
54
mencari data yang berhubungan dengan penelitian6. Saat ini, Perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi sudah semakin hebat. Internet pun dapat
diakses di mana saja pengguna berada. Teknologi seperti Wi-Fi (Wireless-
Fidelity) sudah banyak digunakan di lingkungan kampus. Sejak tahun 2004,
Institut Pertanian Bogor (IPB) telah mengembangkan teknologi Wi-Fi di
lingkungan kampus untuk membantu memudahkan mahasiswa dalam mengakses
internet.
Internet tidak serta merta dapat diakses oleh semua mahasiswa, meskipun
dapat digunakan di mana saja mahasiswa berada. Menurut penelitian seorang
mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, keterbatasan biaya dapat
membatasi mahasiswa UGM dalam berkomunikasi melalui internet1. Data yang
diperoleh dari klasifikasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 1999,
golongan menengah ke ataslah yang sebagian besar menggunakan internet dan
sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria (Sholen, 1999).
Kebutuhan mahasiswa akan informasi dapat diperoleh salah satunya
melalui internet. Namun, terdapat berbagai faktor yang menyebabkan kebutuhan
akan informasi tersebut tidak dapat dipenuhi oleh mahasiswa. Permasalahan
utama yang menarik untuk diteliti adalah bagaimana pola mahasiswa dalam
menggunakan internet, sehingga dapat diketahui apakah masih terdapat
ketimpangan pada mahasiswa dalam mengakses internet? Ketimpangan tersebut
dapat diketahui dengan mengkaji lebih lanjut bagaimana internet mempengaruhi
prestasi akademik mahasiswa sebagai salah satu dampak dari penggunaan
internet?
6 Data ini dari http://www.members.iinet.com, pada tanggal 4 April 2007.
-
55
1.2 Perumusan masalah
Saat ini, jaringan internet telah tersedia di IPB. Dengan kemampuannya
menyediakan berbagai informasi, mahasiswa menggunakan internet, antara lain
memenuhi kebutuhan akademik mereka. Pertanyaan yang kemudian muncul
adalah apakah ketersediaan jaringan internet tersebut mempengaruhi prestasi
akademik mahasiswa? Secara lebih rinci, permasalahan dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana pola mahasiswa IPB dalam menggunakan internet?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pola mahasiswa IPB dalam
menggunakan internet?
3. Bagaimana dampak penggunaan internet di kalangan mahasiswa IPB?
1.3 Tujuan penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Mendeskripsikan pola mahasiswa IPB dalam menggunakan internet.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pola mahasiswa IPB
dalam menggunakan internet.
3. Mengidentifikasi dampak penggunaan internet di kalangan mahasiswa IPB.
-
56
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca untuk
menambah wawasan dan informasi mengenai pola penggunaan dan dampak
internet di kalangan mahasiswa. Bagi mahasiswa, penelitian ini juga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan informasi ataupun acuan dalam menggunakan
internet untuk memenuhi kebutuhan mereka dan dapat digunakan sebagai bahan
penulisan yang berkaitan dengan pola penggunaan dan dampak internet di
kalangan mahasiswa.
-
57
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Internet dan Dampaknya
Dewasa ini penggunaan internet telah merasuk pada hampir semua aspek
kehidupan, baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan, bahkan keagamaan. Berita-
berita teraktual dapat diketahui dengan mengklik situs-situs berita di web. Internet
dapat menyajikan informasi mengenai perkembangan kurs mata uang ataupun
perkembangan di lantai bursa lebih cepat dari media mana pun. Hadirnya e-
commerce membuat kegiatan bisnis dapat dilakukan secara lintas negara tanpa
pelakunya perlu untuk beranjak dari ruangan (Febrian, 2003).
Selain itu, internet juga dimanfaatkan sebagai sarana dakwah maupun
diskusi keagamaan. Bagi orang yang gemar bersosialisasi atau mencari sahabat,
internet menawarkan berjuta kesempatan, baik melalui e-mail ataupun chattroom.
Apabila dalam surat menyurat konvensional yang menggunakan jasa pos, sebuah
surat dapat menghabiskan waktu berminggu-minggu, maka sebuah e-mail hanya
membutuhkan waktu dalam hitungan detik untuk dapat menjangkau segala sudut
dunia. Internet juga menjadi favorit bagi para pengguna yang gemar untuk
bermain game, karena melalui game server seseorang dapat bermain game dengan
lawan dari negara lain. Pecinta musik juga semakin dimanja dengan hadirnya klip-
klip MP3 dari lagu-lagu favorit. Bagi yang haus akan informasi dunia
entertainment, internet adalah surga dengan berlimpahnya situs-situs web para
artis, baik nasional maupun internasional. Aneka referensi, jurnal, maupun hasil
penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang
-
58
berlimpah. Cukup dengan memanfaatkan search engine, mahasiswa tidak perlu
lagi mengaduk-aduk buku di perpustakaan, karena materi-materi yang relevan
dapat segera ditemukan. Materi-materi yang terdapat di internet cenderung lebih
up-to-date (Febrian, 2003).
Pengguna internet di Indonesia saat ini sudah meluas, mulai dari kalangan
perguruan tinggi, institusi pemerintahan, perusahaan, sekolah, sampai masyarakat
umum. Internet pun tidak hanya ada di kota-kota besar saja, tetapi juga daerah
pedesaan yang wilayahnya dapat dijangkau oleh suatu jaringan internet. Berikut
ini adalah data klasififikasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 1999, yaitu
(Shoulen, 1999):
1. Sebagian besar pengguna internet berusia antara 25-40 tahun. Sebagian besar
adalah single atau menikah, tetapi belum mempunyai anak.
2. Sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria.
3. Sebagian besar pengguna internet berpendidikan tinggi, minimal Strata 1 (S1).
Sangat jarang pengguna aktif internet yang hanya berpendidikan rendah,
seperti Sekolah Dasar (SD).
4. Pendapatan rata-rata per tahun pengguna internet cukup tinggi. Di Indonesia
sendiri, golongan menengah ke ataslah yang sebagian besar mendominasi
penggunaan internet.
Internet dapat dikatakan memenuhi syarat untuk memenuhi fungsi media
massa bagi masyarakat. Fungsi internet bagi masyarakat (Dominick yang dikutip
oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005), antara lain:
1. Pengawasan (surveillance). Fungsi ini meliputi warning or Beware
Surveilllance (fungsi pengawasan peringatan), yang mana internet dapat
-
59
menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung
berapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya
serangan militer; instrumental surveillance (fungsi pengawasan instrumental)
adalah fungsi internet untuk menyampaikan atau menyebarkan informasi yang
memiliki kegunaan atau dapat membantu pengguna dalam kehidupan sehari-
hari, contohnya berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop,
bagaimana harga saham di bursa efek, ide-ide tentang mode, produk-produk
baru, dan sebagainya; serta fungsi informasi.
2. Penafsiran (interpretation). Fungsi ini meliputi fungsi adaptasi lingkungan,
fungsi pendidikan, dan fungsi meyakinkan pengguna internet dalam bentuk
partisipasi untuk menyampaikan opini mengenai isu-isu yang sedang terjadi
agar dapat mengajak partisipan untuk membahasnya disertai perspektif
terhadap isu tersebut, sehingga dapat memperluas wawasan partisipan.
3. Pertalian (linkage). Fungsi ini meliputi fungsi menciptakan rasa kebersatuan.
4. Penyebaran nilai-nilai (transmission of value). Fungsi ini meliputi fungsi
mempengaruhi dan memanipulasi lingkungan.
5. Hiburan (entertainment). Fungsi membius termasuk di dalam fungsi hiburan
karena kemampuan internet untuk mengurangi ketegangan pikiran pengguna
dan menbuat pikiran pengguna menjadi segar kembali.
Beberapa bentuk jaringan internet, yaitu: LAN (Local Area Network) dan
WAN (Wide Area Network). Wide Area Network (WAN) sendiri adalah jaringan
yang biasanya digunakan hanya untuk keperluan organisasi/institusi/perusahaan.
Jaringan internet dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa komputer
standar (secara teknis dikenal sebagai protokol) yang memungkinkan beragam
-
60
jaringan komputer dan komputer yang berbeda saling berkomunikasi. Protokol ini
dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
TCP/IP memungkinkan banyak orang untuk menggunakan internet pada saat yang
bersamaan dengan menggunakan komputer pribadi, sebuah saluran telepon, dan
perangkat yang disebut modem, yang menerjemahkan sinyal komputer menjadi
sinyal telepon dan sebaliknya (Daryanto, 2004).
Diperlukan Internet Service Provider (ISP) agar dapat akses ke internet.
Saat ini, PT Telkom (PT Telekomunikasi Indonesia) menyediakan fasilitas
TelkomNet@Instan yang bersifat semi ISP, di mana seseorang bisa mengakses
internet Telkom tanpa harus berlangganan ke ISP tertentu (Daryanto, 2004).
Selain ISP, diperlukan Software untuk berhubungan dengan internet, tanpa
Software yang sesuai, seseorang tidak dapat mengakses internet. Setelah dapat
online, maka pengguna dapat mengakses internet dan menggunakan fasilitas-
fasilitas yang ada di dalamnya sesuai dengan keinginan.
Semua kegiatan manusia saat ini dapat dilakukan melalui internet. Internet
sebagai suatu bentuk dari kemunculan teknologi informasi dan komunikasi baru
telah mencapai ke semua aspek kehidupan masyarakat, mulai dari politik,
ekonomi, sosial, budaya, agama, hukum, pendidikan, hiburan dan sebagainya.
Kelebihan internet yang tidak mengenal batas geografis, dapat menjangkau
masyarakat di pedesaan sekalipun. Kapan pun pengguna ingin mengakses internet,
berbagai ISP (Internet Service Provider) menawarkan kemudahan kepada
pengguna untuk dapat mengakses internet, karena sifat internet yang tidak
mengenal batas waktu untuk mengaksesnya. Internet juga dapat memberikan
informasi yang diinginkan oleh pengguna dalam hitungan detik. Internet juga
-
61
dikatakan tidak mengenal perbedaan. Tidak peduli suku, agama, ras, warna kulit,
gender, warga negara, usia, pekerjaan ataupun jabatan sekalipun untuk
menghalangi seseorang menggunakan internet (Loader, 1998). Hal tersebut dapat
terjadi, karena tidak adanya pengawasan akan siapa dan apa saja yang ada di
dalam internet.
Internet terus berubah, tumbuh, dan menjadi semakin baik, serta
menimbulkan dampak yang hebat pada kehidupan masyarakat (LaQuey yang
dikutip oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005). Kehadiran internet menimbulkan
dampak terhadap individu dan masyarakat. Pada aras individu, internet dapat
memberikan dampak positif maupun negatif. Dampak positif internet pada aras
individu, yaitu internet dapat memudahkan seseorang untuk melakukan kegiatan
apapun (Febrian, 2003), seperti berbisnis dan berdagang, berkorespondensi,
bekerja, bersosialisasi, mendengarkan musik, mengikuti kursus ataupun
perkuliahan, dan mencari informasi yang diinginkan. Hal tersebut mungkin untuk
dilakukan karena kemampuan internet yang tidak mengenal batas geografis dan
kemampuan software internet yang menggunakan teknologi canggih, membuat
seseorang dapat dengan mudah mengakses internet di mana pun berada.
Internet juga dapat memberikan dampak negatif terhadap individu, antara
lain: pengguna dapat dengan mudah mengakses situssitus seks dan pornografi
yang muncul di internet, karena tidak adanya pengawasan dari lembaga terkait
atau negara akan situs-situs yang terlarang untuk muncul di internet. Seseorang
terkadang sulit membedakan antara dunia maya dengan dunia nyata karena
seringnya mengakses internet (Loader, 1998). Hal ini karena internet dapat
memanipulasi lingkungan nyata, sehingga pengguna sering tidak menyadarinya.
-
62
Internet memang telah merasuk ke segala aspek kehidupan, baik sosial,
ekonomi, pendidikan, hiburan, bahkan keagamaan. Pada aras masyarakat, internet
memang banyak membantu dan memudahkan masyarakat dalam melakukan
kegiatan. Tidak heran bila internet dapat memberikan dampak yang positif kepada
masyarakat, antara lain: masyarakat dapat dengan mudah akses pada informasi-
informasi atau berita-berita teraktual mengenai isu-isu yang sedang terjadi di
seluruh dunia; melalui chattroom dan kelompok mailing list, masyarakat dapat
bersosialisasi dan berpartisipasi untuk mengeluarkan pendapat (Loader, 1998);
masyarakat dapat belajar tanpa mengenal batas geografis dan keterbatasan waktu
dengan adanya program Computer-Assisted Learning Instruction (CAI)
(Schramm yang dikutip oleh Djohari, 1999); dengan adanya program e-commerce
masyarakat dapat berdagang dan berbisnis tanpa perlu untuk beranjak dari
ruangan (Febrian, 2003); dan masyarakat dapat menambah pengetahuan karena
dapat mengakses informasi pada internet dengan mudah, contohnya pencarian
informasi melalui web7. Hal-hal tersebut sangat mungkin dilakukan oleh
masyarakat karena kemampuan internet yang tidak mengenal batas geografis,
tidak adanya pengawasan akan aliran informasi yang ada pada internet, dan
kecanggihan software-software internet dalam menyediakan fasilitas-fasilitas
yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Dampak negatif dari internet di kalangan masyarakat, antara lain
menimbulkan ketimpangan dan kelebihan informasi (information overload).
7 Data ini diambil dari http://www.members.iinet.com, pada tanggal 4 April 2007.
-
63
Beberapa bukti bahwa internet dapat menimbulkan kelebihan informasi di
kalangan masyarakat, yaitu internet dapat meresahkan masyarakat dengan adanya
situs-situs seks dan pornografi, serta terorisme di internet, sebagai buktinya anak-
anak dapat dengan mudah menemukan situs-situs seks dan pornografi melalui
internet, seseorang juga dapat belajar membuat bom lewat internet karena terdapat
situs yang menyediakan cara-cara membuat bom (Loader, 1998), dan internet juga
dapat membuat masyarakat menyalahgunakan penggunaan internet untuk
melakukan pembajakan lagu-lagu dan film-film, serta perampasan hak cipta karya
intelektual orang lain/organisasi/perusahaan yang ada pada internet (Starling,
2000).
Ketimpangan yang diakibatkan oleh internet kepada masyarakat, yaitu
ketimpangan akses masyarakat terhadap informasi dan ketimpangan dalam hal
gender. Biaya untuk mengakses internet yang belum dapat dijangkau oleh seluruh
masyarakat Indonesia, membuat akses masyarakat terhadap internet menjadi
terhambat, karena umumnya masyarakat dengan status ekonomi yang baik dapat
dengan mudah akses terhadap internet, sedangkan masyarakat dengan status
ekonomi yang kurang baik agak kesusahan untuk mengakses internet. Pada tahun
1999, sebanyak 70 persen pengguna internet didominasi oleh kaum pria. Hal ini
merupakan salah satu indikasi bahwa masih terdapat berbagai ketimpangan pada
masyarakat dalam mengakses internet (Shoulen, 1999).
2.2 Pola Mahasiswa dalam Menggunakan Internet
Pengguna internet tidak hanya pada kalangan terbatas saja, tetapi sudah
meliputi masyarakat umum. Internet pun tidak hanya digunakan untuk kegiatan
-
64
penelitian atau akademis saja, tetapi juga kegiatan-kegiatan lain, seperti berdagang
dan berbisnis (sekarang dikenal dengan e-commerce), mencari informasi tentang
dunia hiburan, bermain game, berbincang-bincang, kegiatan belajar atau sebagai
media untuk belajar (Computer-Assisted Learning Instruction/CAI), berdakwah,
dan lain-lain.
Kelebihan internet yang tidak mengenal batas geografis juga menjadikan
internet sebagai sarana yang ideal untuk melakukan kegiatan belajar jarak jauh,
baik melalui kursus tertulis maupun perkuliahan (Febrian, 2003). Hal ini juga
dibuktikan dengan hadirnya komputer dengan program Computer-Assisted
Learning Instruction (CAI) yang berfungsi sebagai guru dalam membantu seorang
siswa untuk mempelajari sesuatu (Schramm yang dikutip oleh Djohari, 1999).
Adanya CAI diharapkan dapat memperluas kemungkinan pendidikan dengan
menanggulangi jarak dan waktu, sehingga berbagai pendapat untuk solusi sebuah
masalah bisa didapatkan dari tempat yang jauh dalam waktu yang relatif cepat
(Tella yang dikutip oleh Djohari, 1999).
Pemanfaatan internet oleh mahasiswa sendiri juga sudah terlihat sejak
tahun 1999. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh seorang
mahasiswa IPB bernama Isa Djohari pada tahun 1999. Penelitian tersebut
memperlihatkan bahwa rata-rata frekuensi akses internet mahasiswa IPB pada saat
itu adalah 3.01 kali per bulan dan lebih dari separuh mahasiswa mengakses
internet hanya sampai satu jam, melalui warnet (warung internet), rumah, dan
lainnya. Penggunaan internet oleh mahasiswa IPB terutama didasari oleh motif
korespondensi, diikuti oleh motif mencari informasi non-akademik, dan motif
mencari informasi akademik. Sebagian besar mahasiswa IPB lebih puas pada
-
65
internet dibandingkan dengan kepuasan pada media lain dalam mencari informasi
akademik daripada literatur-literatur yang didapatkan dari perpustakaan, tetapi
mahasiswa IPB belum memanfaatkan potensi internet sebagai media penunjang
belajar secara optimal. Tiga fitur utama internet yang banyak diakses oleh para
pengguna adalah (Severin & Tankard yang dikutip oleh Andina, 2006):
1. E-mail
E-mail adalah pesan elektronik (electronic mail). Dengan hadirnya e-mail,
para pengguna dapat berkomunikasi ke seluruh dunia dengan sangat mudah
dan cepat.
2. Newsgroup dan Mailing List
Newsgroup dan mailing list adalah sistem berbagi pesan secara elektronik
yang memungkinkan orang-orang yang tertarik pada masalah yang sama untuk
saling bertukar informasi dan opini. Saat ini, sudah tersedia kurang lebih
20.000 newsgroup dengan berbagai jenis topik. Beberapa pengguna banyak
mendapatkan manfaat dari fasilitas ini, karena mereka dapat memperoleh
berita secara lebih cepat dan lebih baik daripada media surat kabar. Selain itu,
newsgroup memungkinkan terjadinya respon langsung terhadap suatu berita
sebagaimana tidak bisa dilakukan oleh koran dan majalah.
3. World Wide Web
World Wide Web yang juga lebih dikenal dengan www atau web. Fasilitas ini
merupakan sebuah sistem informasi yang dapat diakses melalui komputer lain
secara cepat dan tepat.
Perkembangan teknologi saat ini sudah semakin hebatnya. Terbukti
dengan adanya teknologi wireless di lingkungan kampus, seperti yang digunakan
-
66
oleh STIKOM Surabaya dan IPB, membuat civitas akademika kedua perguruan
tinggi tersebut dapat dengan mudah mengakses internet. Civitas akademika dapat
menikmati akses internet melalui peralatan mobile, seperti laptop, PDA (Personal
Digital Assistant), dan PC (Personal Computer) sekalipun, yang dilengkapi
dengan teknologi Wi-Fi (Wireless-Fidelity). Teknologi ini merupakan
pengembangan dari teknologi wireless Local Area Network (LAN) yang
memungkinkan semua orang dapat melakukan akses internet dimana pun berada
tanpa harus pergi ke warnet atau ke tempat-tempat yang mempunyai koneksi
internet (Febrian, 2003). Perkembangan teknologi wireless ini juga sudah
digunakan oleh IPB. Terbukti sudah banyak civitas akademika IPB yang
memanfaatkan teknologi wireless ini untuk mencari informasi akademik maupun
non-akademik dan berkorespondensi, tetapi apakah dengan adanya teknologi
wireless ini mahasiswa ataupun pengajar di IPB sudah menggunakan internet
untuk membantu memudahkan pencarian informasi?
Alasan mahasiswa IPB pada saat pertama kali menggunakan internet
adalah alasan pendidikan, kepentingan penggunaan internet untuk komunikasi
pribadi, permainan, dan akses informasi publik. Mahasiswa tersebut digolongkan
sebagai pengguna aktif internet dan diketahui bahwa intensitas penggunaan
internet oleh pengguna aktif yang menggunakan aplikasi personal e-mail,
bussiness e-mail, world wide web, download software/film/music, dan mailing list
cenderung memiliki intensitas penggunaan internet yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pengguna internet yang menggunakan aplikasi lainnya.
Mahasiswa yang mengakses internet melalui kampus ataupun warnet cenderung
digolongkan sebagai pengguna aktif (Nahdiati, 2005).
-
67
Pola mahasiswa dalam menggunakan internet juga dipengaruhi oleh
faktor-faktor individual dan faktor lingkungan. Faktor individu terdiri dari jenis
kelamin, tempat tinggal, jumlah penerimaan, dan kemampuan bahasa inggris,
sedangkan faktor lingkungan terdiri dari tahun masuk, jurusan studi mahasiswa,
dan tempat mengakses internet (Djohari, 1999). Selain itu, faktor lingkungan juga
dapat terdiri dari keberadaan orang lain dan media massa lain. Keberadaan orang
lain di sini merujuk pada seseorang yang dekat (teman, kakak, atau adik) di mana
secara bersamaan mengakses internet dengan remaja tersebut. Media massa lain di
sini adalah faktor eksternal yang mempengaruhi remaja dalam memberikan
informasi mengenai situs-situs internet (Andina, 2006).
Penggunaan internet oleh mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM)
pada tahun 2001 kebanyakan sebagai sarana komunikasi dengan sesama
mahasiswa UGM ataupun dengan orang-orang di seluruh dunia dan sebagai alat
untuk mencari data penelitian. Sebagai sarana komunikasi mahasiswa UGM, situs
web berguna untuk mencari data, berita, mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan baru, dan lain lain. Banyak mahasiswa menggunakan internet untuk
penelitian, atau mencari berita asing, tetapi yang paling populer adalah e-mail.
Sebesar 66 persen mahasiswa yang pernah menggunakan internet, juga pernah
chatting melalui internet. Melalui IRC (Internet Chat Relay), banyak mahasiswa
UGM yang tidak hanya mencari teman baru, tetapi juga pacar. Kadang-kadang,
hubungan dengan teman chatting menjadi lebih dekat, dan mahasiswa itu menjalin
hubungan romantis atau persahabatan jarak jauh8.
8 Data ini diambil dari http://www.members.iinet.com, pada tanggal 4 April 2007.
-
68
Uang saku yang diberikan oleh orang tua ternyata membatasi mahasiswa
untuk mengakses internet. Pada tahun 2001, mahasiswa UGM hanya dapat
mengeluarkan biaya sebesar Rp. 19.000,- per bulan untuk mengakses internet,
karena rata-rata warnet di sekitar kampus UGM memberlakukan tarif sebesar Rp.
3.500,- per jam untuk menggunakan internet. Lokasi mahasiswa dalam mengakses
internet pun berpengaruh dalam menentukan pola penggunaan internet oleh
mahasiswa9.
Pola penggunaan internet di kalangan mahasiswa dapat dilihat dari
beberapa hal, yaitu: frekuensi menggunakan internet, durasi menggunakan
internet, lokasi penggunaan internet, aktivitas online, aplikasi yang digunakan,
dan biaya yang dikeluarkan. Pola penggunaan internet sendiri sebenarnya
dipengaruhi oleh karakteristik individu dan karakteristik lingkungan. Faktor-
faktor yang termasuk ke dalam karakteristik individu, antara lain: jenis kelamin,
uang saku, motif mahasiswa dalam menggunakan internet yang terdiri atas motif
mencari informasi akademik dan non-akademik. Selain karakteristik individu,
pola penggunaan internet juga dipengaruhi oleh karakteristik lingkungan, yaitu
program studi, dan keberadaan orang lain. Keberadaan orang lain di sini merujuk
pada seseorang yang dekat (teman, kakak atau adik) di mana secara bersamaan
mengakses internet.
Menurut Steven M. Chafee, dampak internet terhadap individu meliputi
efek kognitif, afektif, dan behavioral (Karlinah dkk., 1999 yang dikutip oleh
Ardianto dan Erdinaya, 2005), yaitu:
9 Data ini diambil dari http://www.members.iinet.com, pada tanggal 4 April 2007.
-
69
1. Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya
informatif bagi dirinya. Pada efek kognitif ini, akan dibahas tentang
bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari
informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya.
Media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, sudah tentu media massa
akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan sosial yang
timpang, bias, dan tidak cermat.
2. Efek afektif, yang mana kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan
dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahukan khalayak tentang
sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan
perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan sebagainya.
3. Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam
bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Dewasa ini, media massa telah
melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi khalayak, contohnya banyak
terdapat berbagai jenis buku, majalah maupun surat kabar yang telah
membahas berbagai macam keterampilan. Dengan demikian, media massa
tersebut dapat dijadikan sebagai media pendidikan. Menurut Teori Belajar
Sosial dari Bandura, orang cenderung meniru perilaku yang diamatinya.
Fungsi media bagi individu dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu:
kepuasan, kesenangan, dan pemakaian, yang mencerminkan tingkat keteraturan
dan prediksibilitas yang meyakinkan. Fungsi internet bagi individu dapat dilihat
dari fungsi media massa bagi individu (McQuail, 1991), yaitu:
-
70
1. Informasi. Fungsi media massa sebagai informasi menyangkut:
a. mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan
lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia
b. mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan
hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan
c. memuaskan rasa ingin tahu dan minat minat umum
d. belajar dan pendidikan diri sendiri
e. memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan
2. Identitas pribadi menyangkut:
a. menemukan penunjang nilai-nilai pribadi
b. menemukan model perilaku
c. mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain (dalam media)
d. meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri
3. Integrasi dan interaksi sosial:
a. memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial
b. mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa
memiliki
c. menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial
d. memperoleh teman
e. membantu menjalankan peran sosial
f. memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi keluarga, teman, dan
masyarakat
-
71
4. Hiburan:
a. melepaskan diri dari masalah
b. bersantai
c. memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis
d. mengisi waktu
e. penyaluran emosi
Mahasiswa dapat memperoleh informasi yang diinginkannya, baik
informasi akademik maupun non-akademik melalui internet. Selain itu,
keberadaan internet yang dapat menyuguhkan fasilitas yang menarik, seperti
games dan gosip yang mana berpotensi sebagai media hiburan bagi mahasiswa di
kala lelah ataupun bosan dengan rutinitas kuliah. Adanya fasilitas chatting, e-mail,
dan milis (mailing list) yang disediakan oleh internet juga dapat digunakan oleh
mahasiswa dalam berinteraksi. Sebagai contoh, mahasiswa UGM lebih banyak
menggunakan internet sebagai media untuk berkomunikasi dengan sesama
mahasiswa UGM ataupun dengan orang-orang di seluruh dunia dan sebagai alat
untuk mencari data penelitian. Banyak mahasiswa UGM yang menggunakan
internet juga untuk mencari teman bahkan pacar10. Penggunaan internet di
kalangan mahasiswa ternyata menimbulkan dampak yang besar, yaitu berupa
perolehan pengetahuan dan informasi (kognitif), sebagai hiburan (afektif), dan
interaksi sosial (behavioral).
10 Data ini diambil dari http://www.members.iinet.com, pada tanggal 4 April 2007.
-
72
2.3 Kerangka Pemikiran
Internet merupakan salah satu media untuk menyebarkan informasi.
Kelebihan utama yang ditawarkan internet adalah kecepatan penyediaan dan
penyebaran informasi yang relatif lebih luas dan cepat dibandingkan media lain
(Hadi, 2006). Internet berfungsi sebagai sumber informasi dan sumber
komunikasi yang masih bersifat komplementer (Andriany, 2006). Oleh karena itu,
untuk memenuhi kebutuhan informasi, mahasiswa tidak hanya cukup
mengandalkan buku teks di perpustakaan saja, tetapi juga dengan menggunakan
internet. Penggunaan internet di kalangan mahasiswa sebagian besar untuk
penambahan wawasan dan pengetahuan (Hadi, 2006).
Pola penggunaan internet di kalangan mahasiswa dipengaruhi oleh
karakteristik individu (jenis kelamin, program studi, daerah asal, lama studi, uang
saku, ipk, partisipasi organisasi, motif penggunaan, dan pengalaman penggunaan)
(Hadi, 2006) dan faktor eksternal (media massa lain dan keberadaan orang lain)
(Andina, 2006). Pada penelitian ini, faktor individu terdiri dari: jenis kelamin;
motif menggunakan internet (motif berkorespondensi, motif mencari informasi
akademik, dan mencari informasi non-akademik) (Djohari,1999); semester yang
sedang diikuti; Departemen asal; dan keanggotaan dalam organisasi, sedangkan
faktor eksternal terdiri dari: ekonomi; dorongan menggunakan internet; dan
dorongan dosen/asisten dosen. Dorongan menggunakan internet di sini merujuk
pada seseorang yang dekat (teman, kerabat atau diri sendiri) yang memberi
informasi kepada mahasiswa untuk mengakses internet saat berkuliah di IPB.
Pola penggunaan internet di kalangan mahasiswa dapat diketahui melalui
frekuensi penggunaan internet, durasi penggunaan internet, lokasi penggunaan
-
73
internet, dan aktivitas online. Variabel tersebut didapat dari pola penggunaan
internet oleh remaja (frekuensi dan durasi) (Andina, 2006) dan mahasiswa (lokasi,
alasan, aplikasi yang digunakan, dan aktivitas online) (Nahdiati, 2005).
Dampak internet dapat diketahui dari pola mahasiswa dalam menggunakan
internet, dalam penelitian ini dampak tersebut terjadi pada aras kognitif dan
behavioral. Dampak internet di kalangan mahasiswa diukur melalui prestasi
akademik (kognitif) dan waktu luang (behavioral). Kerangka pemikiran dalam
penelitian ini dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa IPB
Keterangan :
: mempengaruhi
Pola Penggunaan Internet
1. Frekuensi 2. Durasi 3. Lokasi 4. Aktivitas online
Dampak dalam Mengakses Internet
1. Prestasi Akademik
(kognitif) 2. Waktu luang
(behavioral) Faktor Eksternal 1. Keadaan ekonomi
Penghasilan Ayah Penghasilan Ibu Uang saku
2. Dorongan menggunakan internet
3. Dorongan dosen/asisten dosen
Faktor Individu
1. Jenis kelamin 2. Motif menggunakan
internet 3. Semester yang
sedang diikuti 4. Departemen asal 5. Keanggotaan dalam
organisasi
-
74
2.4 Definisi Operasional
Pengukuran variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini
akan dibatasi pada rumusan penjabaran masing-masing variabel tersebut secara
operasional. Variabel-variabel tersebut adalah:
1. Jenis kelamin adalah karakteristik biologis responden yang terdiri dari laki-
laki dan perempuan.
2. Motif menggunakan internet adalah alasan yang berasal dari dalam diri
responden untuk menggunakan internet, diukur dengan pertanyaan mengenai
alasan responden dalam menggunakan internet. Motif dibagi ke dalam tiga
kategori, yaitu motif mencari informasi akademik, motif mencari informasi
non-akademik, dan motif berkorespondensi.
3. Semester yang sedang diikuti adalah periode studi mahasiswa selama
berkuliah di IPB. Satu periode studi berlangsung selama enam bulan.
Responden pada penelitian ini adalah responden dari semester II, IV, VI, dan
VIII.
4. Departemen asal adalah institusi di bawah fakultas di mana mahasiswa
mengambil mata kuliah mayor. Departemen yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah departemen yang berada di bawah Fakultas Ekologi Manusia IPB,
terdiri dari: Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Gizi
Masyarakat, dan Ilmu Keluarga dan Konsumen. Disertakan juga dalam
penelitian ini Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber daya Keluarga
(khusus untuk mahasiswa semester VIII, karena terkait dengan kebijakan
phasing out ).
-
75
5. Keanggotaan dalam organisasi adalah keikutsertaan responden pada suatu
bagian dalam organisasi selama berkuliah di IPB. Diukur dengan mengajukan
pertanyaan apakah responden mengikuti organisasi kemahasiswaan di IPB.
6. Keadaan ekonomi dapat diukur melalui penghasilan Ayah, penghasilan Ibu,
dan uang saku. Penghasilan Ayah adalah jumlah uang (dalam rupiah) yang
didapat dari hasil bekerja/usaha/pemberian per bulan. Penghasilan Ibu adalah
besarnya penghasilan (dalam rupiah) yang diperoleh Ibu responden dari hasil
bekerja/usaha/pemberian per bulan. Uang saku adalah jumlah uang (dalam
rupiah) yang berasal dari pemberian orang tua, beasiswa, dan hasil bekerja
tambahan atau berdagang untuk membiayai pengeluaran per bulan responden,
seperti membeli makan, membeli pulsa, jajan, membeli baju,
membeli/fotokopi bahan kuliah, mengakses internet, dan membayar kos
(khusus untuk mahasiswa yang tinggal di Bogor dengan kos). Diukur melalui
tiga pertanyaan berkaitan dengan jumlah uang saku, penghasilan Ayah, dan
penghasilan Ibu responden per bulan. Uang saku terdiri dari beberapa
kategori, yaitu:
a. rendah (kurang dari Rp. 500.000,- per bulan)
b. sedang (Rp. 500.000,- per bulan - Rp. 800.000,- per bulan)
c. tinggi (di atas Rp. 800.000,- per bulan)
Kategori untuk penghasilan Ayah, yaitu:
a. rendah (kurang dari Rp. 1.500.000,- per bulan)
b. sedang (Rp. 1.500.000,- per bulan - Rp. 3.000.000,- per bulan)
c. tinggi (di atas Rp. 3.000.000,- per bulan)
d. tidak berpenghasilan
-
76
Kategori untuk penghasilan Ibu, yaitu:
a. rendah (kurang dari Rp. 1.000.000,- per bulan)
b. sedang (Rp. 1.000.000,- per bulan - Rp. 2.000.000,- per bulan)
c. tinggi (di atas Rp. 2.000.000,- per bulan)
d. tidak berpenghasilan
7. Dorongan menggunakan internet adalah dorongan dari orang-orang terdekat
responden yang memberikan informasi untuk menggunakan internet semasa
berkuliah di IPB. Dorongan orang lain diukur dengan pertanyaan mengenai
siapa yang memberitahukan responden tentang internet. Kategori inisiatif
untuk menggunakan internet, yaitu:
a. teman = 1
b. kerabat = 2
c. inisiatif sendiri = 3
8. Dorongan dosen atau asisten dosen adalah staf pengajar/orang yang membantu
untuk mengajar salah satu mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa dan
memberikan informasi kepada mahasiswa untuk menggunakan internet
berkaitan dengan tugas kuliah. Diukur dengan mengajukan dua pertanyaan
kepada responden. Kategori untuk dorongan dosen/asisten dosen, yaitu:
a. ya = 1
b. tidak = 2
10. Frekuensi penggunaan internet adalah periode mengakses internet yang
dihitung berdasarkan jumlah mengakses internet oleh responden per minggu.
Frekuensi penggunaan internet terdiri dari frekuensi awal semester, saat ujian,
-
77
dan saat libur. Namun, masing-masing frekuensi mempunyai kategori sama,
diantaranya:
a. rendah: 1 sampai 2 kali per minggu
b. sedang: 3 sampai 4 kali per minggu
c. tinggi: di atas 4 kali per minggu
d. tidak mengakses
11. Durasi penggunaan internet mengindikasikan pada berapa lama waktu yang
diperlukan seorang mahasiswa dalam mengakses internet, dihitung
berdasarkan lama waktu yang digunakan responden untuk mengakses internet
pada setiap kunjungan. Terdapat tiga durasi mahasiswa dalam menggunakan
internet, yaitu durasi penggunaan pada awal semester, saat ujian, dan saat
libur. Masing-masing durasi mempunyai beberapa kategori yang sama,
diantaranya:
a. rendah: kurang dari 1 jam per kunjungan
b. sedang: 1 sampai 2 jam per kunjungan
c. tinggi: di atas 2 jam per kunjungan
d. tidak mengakses
12. Lokasi penggunaan internet adalah tempat di mana seorang mahasiswa biasa
mengakses internet. Kategori lokasi penggunaan internet, diantaranya:
a. Warnet = 1
b. Rumah = 2
c. Hot spot kampus = 3
d. Cyber mahasiswa = 4
e. Kos = 5
-
78
13. Aktivitas online mengindikasikan pada kegiatan yang dilakukan seorang
mahasiswa ketika sedang mengakses internet. Diukur dengan pertanyaan
mengenai kegiatan apa yang dilakukan oleh responden ketika sedang
menggunakan internet (online) dan situs apa yang dibuka. Aktivitas online
mempunyai beberapa kategori, diantaranya:
a. mencari artikel/jurnal/informasi akademik = 1
b. membaca dan menulis blog = 2
c. mencari informasi/gambar/lagu/video/game/komik = 3
d. chatting = 4
e. membuka/membaca/mengirim email = 5
f. download lagu/video/gambar/antivirus/game = 6
g. membuka situs friendster/my space/facebook = 7
12. Prestasi akademik mengindikasikan pada jumlah IPK (Indeks Prestasi
Kumulatif) responden semester ini, jumlah IPK semester lalu, dan
perubahannya, karena responden telah mengakses internet. Diukur dengan
mengajukan dua pertanyaan berkaitan dengan jumlah ipk responden.
13. Waktu luang mengindikasikan jumlah waktu yang dimiliki oleh mahasiswa
selain digunakan untuk mengikuti kegiatan perkuliahan dan mengakses
internet. Diukur dengan pertanyaan mengenai apakah setelah menggunakan
internet, waktu luang responden menjadi berkurang.
-
79
2.5 Hipotesis Penelitian
Pola mahasiswa dalam menggunakan internet meliputi frekuensi
penggunaan internet, durasi penggunaan internet, lokasi penggunaan internet, dan
aktivitas online. Diduga, pola mahasiswa dalam menggunakan internet
dipengaruhi oleh faktor penggunaan internet, yang mana terdiri atas: faktor
individu dan faktor eksternal. Faktor individu terdiri atas: jenis kelamin, motif
menggunakan internet, semester sedang yang diikuti, departemen asal, dan
keanggotaan dalam organisasi; sedangkan faktor eksternal terdiri atas: keadaan
ekonomi (diukur melalui penghasilan ayah, penghasilan ibu, dan uang saku),
dorongan menggunakan internet, dan dorongan dosen atau asisten dosen.
Pola mahasiswa dalam menggunakan internet diduga mempunyai dampak
bagi mahasiswa, yang meliputi prestasi akademik (kognitif) dan waktu luang
(behavioral). Prestasi akademik mahasiswa diketahui melalui perubahan nilai dari
IPK semester sebelumnya dengan semester yang sedang ditempuh saat ini.
Penelitian ini berindikasi pada hipotesis berikut:
1. Faktor individu (jenis kelamin, motif menggunakan internet, semester yang
sedang diikuti, departemen asal, dan keanggotaan dalam organisasi)
mempengaruhi pola penggunaan internet (frekuensi dan durasi).
2. Faktor eksternal (keadaan ekonomi, dorongan menggunakan internet, dan
dorongan dosen/asisten dosen) mempengaruhi pola penggunaan internet
(frekuensi dan durasi).
3. Pola penggunaan internet (frekuensi dan durasi) mempengaruhi dampak
penggunaan internet (prestasi akademik dan waktu luang).
-
80
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian
Bogor, Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Namun, data sekunder
diperoleh dari dokumentasi kantor Departemen Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat (KPM), Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), Ilmu Gizi/Gizi
Masyarakat (GM), dan KPSI (Kantor Pusat Sistem Informasi IPB).
Data yang dikumpulkan dari kantor Program Studi Gizi Masyarakat dan
Sumber Daya Keluarga (GMSK) diperlukan dalam penelitian ini, karena
mahasiswa semester VIII GMSK diikutsertakan dalam penelitian ini. Mahasiswa
semester VIII Program Studi GMSK disebut mahasiswa phasing out dari
Departemen GM dan IKK. Data perkembangan jaringan internet di kampus IPB
Dramaga diperoleh dari KPSI.
Pengumpulan data dilakukan selama bulan April 2008. Pengolahan data
dan penulisan hasil laporan dilakukan selama bulan Mei 2008.
3.2 Teknik Pemilihan Responden
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi
Manusia, Institut Pertanian Bogor yang sedang menjalani masa studi. Responden
penelitian ini adalah mahasiswa semester II Tingkat Persiapan Bersama (TPB)
sampai semester VIII dari Departemen KPM, IKK, GM, dan Program Studi
GMSK.
-
81
Pemilihan sampling dilakukan dengan menggunakan metode sampling
acak terstratifikasi (stratified random sampling), di mana pengambilan sampel
dimulai dari mahasiswa semester II sampai VIII pada tiga Departemen yang ada
di bawah Fakultas Ekologi Manusia, IPB. Untuk menentukan sampel yang akan
dijadikan responden: (1). Meminta daftar nama-nama mahasiswa Semester II
sampai VIII Departemen KPM, GM, dan IKK kepada kantor Fakultas Ekologi
Manusia, serta mahasiswa semester VIII Program Studi GMSK kepada kantor
Program Studi GMSK dan (2). Dari setiap strata yang sudah ditentukan,
responden dipilih secara acak dengan proporsi sebesar 10 responden, sehingga
jumlah sampel yang didapat sebesar 120 responden. Berkaitan dengan kebijakan
phasing out yang diberlakukan oleh IPB, maka khusus responden yang masih
berada di bawah Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga
disatukan menjadi 20 (dua puluh). Pada tahap ini keseluruhan responden diberikan
kuesioner.
Dilakukan wawancara mendalam untuk melengkapi kebutuhan data
kualitatif pada penelitian ini. Untuk melakukan wawancara mendalam, peneliti
memilih dua orang responden dari setiap semester pada ketiga Departemen di
bawah Fakultas Ekologi Manusia dan Program Studi GMSK sebagai informan,
yang mana hasil kuesionernya sesuai dengan kebutuhan penelitian. Akhirnya,
didapat sebanyak 24 informan. Selain itu, diperlukan informan dari Kantor
Pengembangan Sistem Informasi IPB (KPSI) dan dosen/asisten dosen Fakultas
Ekologi Manusia IPB untuk melengkapi informasi mengenai perkembangan
penggunaan internet di Kampus IPB, Dramaga, Bogor.
-
82
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer dikumpulkan dengan metode survey dan wawancara
mendalam. Instrumen pengumpulan data yang dipakai dalam survey adalah
kuesioner (Singarimbun dan Effendi, 1989). Pengumpulan kuesioner dilakukan
secara self-administratored, yaitu kuisioner dibagikan oleh peneliti dan diisi
sendiri oleh 120 responden. Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan
dengan pola penggunaan dan dampak internet di kalangan mahasiswa. Kuesioner
survey pola penggunaan dan dampak internet di kalangan mahasiswa IPB dapat
dilihat pada lampiran 1.
Wawancara mendalam dilakukan kepada 24 informan secara bertahap.
Dari 24 informan, dibagi menjadi enam kelompok, di mana setiap kelompok
terdiri dari 4 informan semester II, IV, VI, atau VI pada setiap departemen
ataupun program studi. Kemudian, peneliti melakukan wawancara mendalam
pada setiap kelompok secara terpisah, dengan waktu dan tempat yang berbeda.
Pelaksanaan wawancara dengan informan dapat dilihat pada lampiran 3. Untuk
melakukan wawancara mendalam, dibuat panduan pertanyaan terlebih dahulu.
Panduan pertanyaan untuk informan dapat dilihat pada lampiran 2, sedangkan
metode pengumpulan data dapat dilihat lebih jelas pada lampiran 4.
3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data primer yang telah dikumpulkan ditabulasi, kemudian dilakukan
analisis secara statistik. Hasil analisis diinterpretasikan untuk memperoleh
kesimpulan atau fakta yang terjadi. Data kuantitatif diuji dengan uji Chi-Square
-
83
untuk melihat hubungan yang nyata antar variabel dengan data minimal berbentuk
nominal. Sementara itu, untuk data dengan skala ordinal dan interval diolah
dengan menggunakan uji Korelasi Spearman.
Tingkat kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada
tingkat signifikasinya pada taraf = 10 persen. Pengolahan data untuk uji
spearman dan chi-square dilakukan dengan menggunakan komputer dengan
program SPSS for windows versi 13.0. Hal ini dilakukan guna ketepatan,
kecepatan proses perhitungan, dan kepercayaan hasil pengujian.
-
84
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK
RESPONDEN
4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor terletak di Jalan
Kamper, Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Sejalan
dengan Kebijakan Dasar Pendidikan IPB mengenai pengembangan kurikulum
program pendidikan IPB, dilakukan penataan departemen dengan menerapkan
kurikulum sistem Mayor-Minor bagi tingkat Sarjana, dan mulai berlaku bagi
mahasiswa tahun masuk 2005/2006. Pada tahun 2007/2008, kurikulum Mayor-
Minor ini juga berlaku bagi mahasiswa Pascasarjana11.
Melalui penataan departemen tersebut, terbentuklah Fakultas Ekologi
Manusia IPB berdasarkan Surat Keputusan Rektor No. 112/K13/OT/2005 tanggal
2 Agustus 20056. Fakultas Ekologi Manusia terdiri dari tiga Departemen, yaitu
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (KPM), Ilmu Keluarga dan
Konsumen (IKK), serta Gizi Masyarakat (GM). Departemen Ilmu Keluarga dan
Konsumen serta Gizi Masyarakat dulunya adalah Program Studi Gizi Masyarakat
dan Sumber Daya Keluarga/GMSK (mahasiswa yang berada di semester VIII
sekarang disebut phasing out).
Fasilitas yang disediakan oleh FEMA untuk mendukung kegiatan
perkuliahan dan praktikum, antara lain laboratorium, ruang perkuliahan,
auditorium, LCD proyektor, Laptop, dan lain-lain. Perpustakaan fakultas sendiri
masih belum dapat disediakan oleh FEMA, karena kurangnya koleksi atau
11 Laporan Tahunan Fakultas Ekologi Manusia Tahun 2007
-
85
dokumentasi ilmiah12. Namun, di setiap departemen sudah terdapat perpustakaan
yang dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa akan berbagai literatur. Musholla
dan toiletpun banyak disediakan oleh FEMA. Adapun untuk mendukung minat
mahasiswa di bidang penyiaran, Agri FM (siaran radio) merupakan tempat yang
tepat bagi mahasiswa untuk menyalurkan hobi dan minatnya.
Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia dapat mengikuti berbagai kegiatan
ilmiah, seperti mengikuti lomba penulisan karya ilmiah. Berbagai lomba
penulisan karya ilmiah yang diikuti oleh mahasiswa FEMA, diantaranya
Persentasi Pemikiran Kritis Mahasiswa (PPKM), Proposal Program Kreativitas
Mahasiswa bidang Penulisan Ilmiah (PKMI), Lomba Karya Tulis Mahasiswa
(LKTM), Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), dan kegiatan serupa
lainnya7.
Berbagai organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas yang dapat diikuti
oleh mahasiswa, yaitu BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FEMA, DPM (Dewan
Perwakilan Mahasiswa) FEMA, FORSIA (Forum Silahturahmi Mahasiswa Islam
FEMA), dan kelompok Agrifarma. Pada tingkat Departemen, himpunan profesi
(himpro) yang dapat diikuti oleh mahasiswa, antara lain Himpunan Mahasiswa
Peminat Ilmu-ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (Himasiera),
Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi (Himagizi), dan Himpunan Mahasiswa Ilmu
Keluarga dan Konsumen (Himaiko). Selain itu, tentu saja mahasiswa FEMA juga
dapat bergabung dengan berbagai organisasi kemahasiswaan dan UKM di tingkat
Kampus IPB, seperti BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), DPM (Dewan
Perwakilan Mahasiswa), Agriaswara, dan UKM-UKM lainnya.
12 Laporan Tahunan Fakultas Ekologi Manusia Tahun 2007
-
86
Mahasiswa FEMA IPB berjumlah 791 orang. Mahasiswa semester VIII
dari Program Studi KPM dan GMSK (sekarang disebut phasing out) sudah
termasuk ke dalam jumlah tersebut13. Sebaran jumlah mahasiswa FEMA IPB dari
semester II sampai VIII pada setiap departemen dan program studi, baik laki-laki
dan perempuan tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 1.
Terlihat bahwa mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian
Bogor, baik dari semester II hingga VIII (termasuk GMSK) jumlahnya lebih
banyak perempuan daripada laki-laki. Mahasiswa laki-laki berjumlah 150 orang
dan perempuan sebanyak 641 orang.
Mayoritas mahasiswa semester II, IV, dan VIII Departemen KPM
jumlahnya lebih banyak perempuan daripada laki-laki, tetapi hal tersebut berbeda
dengan semester VI. Jumlah mahasiswa perempuan dan laki-laki dari semester VI
berimbang, yaitu perempuan sebanyak 50 orang dan laki-laki juga 50 orang.
Mahasiswa semester II jumlahnya paling banyak, yaitu sekitar 108 orang.
Jumlah mahasiswa perempuan dari Departemen GM lebih banyak
daripada laki-laki, baik mahasiswa dari semester II sampai VIII. Walaupun jumlah
mahasiswa semester II lebih banyak daripada semester VI, tetapi persentase
mahasiswa perempuan dari semester VI lebih banyak, yaitu 85,71 persen,
sedangkan mahasiswa perempuan dari semester II hanya sebesar 85,34 persen.
13 Laporan Tahunan Fakultas Ekologi Manusia Tahun 2007
-
Tabel 1. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor Berdasarkan Jenis Kelamin, Semester, dan Departemen Tahun 2008
36
Dept. KPM Dept. GM Dept. IKK GMSK
Sem 2 Sem 4 Sem 6 Sem 8 Sem 2 Sem 4 Sem 6 Sem 2 Sem 4 Sem 6 Sem 8
Jenis
kelamin
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
Laki-laki 17 15,74 30 33,33 45 50 11 18,97 17 14,66 7 10 10 14,29 3 6,82 2 5 2 5,56 6 8,7
Perem-
puan 91 84,26 60 66,67 45 50 47 81,03 99 85,34 63 90 60 85,71 41 93,18 38 95 34 94,44 63 91,3
Total 108 100 90 100 90 100 58 100 116 100 70 100 70 100 44 100 40 100 36 100 69 100
-
Mahasiswa perempuan dari semester II sampai VIII Departemen IKK
lebih banyak dibandingkan persentase mahasiswa laki-laki. Meskipun jumlah
mahasiswa semester IV lebih sedikit daripada semester II, tetapi persentase
mahasiswa perempuan semester IV lebih besar, yaitu 95 persen. Kemudian,
mahasiswa dari Program Studi GMSK juga persentasenya lebih besar perempuan
daripada laki-laki, yang mana persentase mahasiswa perempuan sebesar 91,3
persen dan laki-laki sebesar 8,7 persen.
4.2 Faktor Individu
Faktor individu terdiri dari jenis kelamin, motif menggunakan internet,
semester yang sedang diikuti, departemen asal, dan keanggotaan dalam organisasi.
Gambaran faktor individu mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia IPB tahun 2008
dapat dilihat pada Tabel 2.
4.2.1 Jenis Kelamin
Jumlah mahasiswa FEMA adalah 791 orang. Mahasiswa tersebut antara
lain berasal dari mahasiswa penerima BUD (Badan Utusan Daerah), USMI
(Undangan Seleksi Masuk IPB), dan SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Baru). Namun, dalam penelitian ini hanya diambil 120 responden yang dapat
mewakili jumlah responden pada setiap semester. Berikut adalah tabel yang
menggambarkan faktor individu mahasiswa FEMA, IPB.
-
46
Tabel 2. Jumlah dan Persentase Responden menurut Faktor Individu Tahun 2008
Ciri Individu Jumlah Responden Persentase
(%) Laki-laki 34 28,3 Jenis kelamin Perempuan 86 71,7 Mencari Informasi Akademik 82 68,3
Mencari Informasi Non-Akademik 16 13,3
Motif Menggunakan Internet
Korespondensi 22 18,4 2 30 25 4 30 25 6 30 25
Semester yang Sedang Diikuti 8 30 25
KPM 40 33,3 GM 30 25 GMSK 20 16,7
Departemen Asal IKK 30 25
Ikut 88 73,33 Keanggotaan dalam Organisasi Tidak Ikut 32 26,67
Persentase responden perempuan seperti terlihat pada Tabel 2 sebesar 71,7
persen, sedangkan persentase responden laki-laki adalah 28,3 persen. Pada Tabel
2 terlihat jumlah responden perempuan yang menggunakan internet lebih banyak
daripada laki-laki.
4.2.2 Motif Menggunakan Internet
Motif menggunakan internet dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu motif
berkorespondensi, motif mencari informasi akademik, dan mencari informasi non-
akademik. Motif responden dalam menggunakan internet adalah mencari
informasi akademik, kemudian diikuti oleh motif korespondensi dan mencari
informasi non-akademik. Persentase dari responden yang menggunakan internet
atas motif mencari informasi akademik, mencari informasi non-akademik, dan
korespondensi masing-masing adalah 68,3 persen, 13,3 persen, 18,4 persen.
-
47
4.2.3 Departemen Asal Responden
Departemen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah departemen yang
berada di bawah Fakultas Ekologi Manusia IPB, terdiri dari: Departemen
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Gizi Masyarakat, dan Ilmu Keluarga
dan Konsumen. Disertakan juga dalam penelitian ini Program Studi Gizi
Masyarakat dan Sumber daya Keluarga (khusus untuk mahasiswa semester 8,
karena terkait dengan kebijakan phasing out ).
Tabel 2 menunjukkan, responden yang menggunakan internet dari
Departemen KPM adalah 33,3 persen; GM sebesar 25 persen; Program Studi
GMSK sebesar 20 persen; dan IKK sebesar 25 persen. Dengan demikian,
penggunaan internet dari semua Departemen dan Program Studi tersebut tidak
jauh berbeda.
4.2.4 Keanggotaan Responden dalam Organisasi
Responden yang mengikuti organisasi sebesar 73,33 persen, sedangkan
responden yang tidak mengikuti organisasi sebesar 26,67 persen. Responden pada
penelitian ini rata-rata mengikuti himpro (himpunan profesi) pada departemen dan
beberapa organisasi dan UKM kampus atau fakultas, seperti Himasiera, Himagizi,
Himaiko, FORSIA, BEM FEMA, IAAS, OMDA, Agriaswara, Badan Konsultasi
Gizi (BKG), Persekutuan Mahasiswa Kristen, dan lain-lain. Internet sebagai
media penyedia berbagai informasi dapat menjadi alternatif dalam mencari
informasi yang berhubungan dengan kegiatan organisasi yang diikuti oleh
mahasiswa tersebut.
-
48
Sebesar 56,7 persen atau sebanyak 68 responden yang mengikuti
organisasi menganggap bahwa internet banyak berpengaruh untuk menambah
informasi pada kegiatan organisasi. Kemampuan internet yang dapat menyediakan
informasi secara efektif, mudah, jelas, dan cepat membuat responden
memanfaatkan internet untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berkaitan
dengan kegiatan organisasi.
4.3 Faktor Eksternal Responden
Faktor eksternal responden, terdiri dari: keadaan ekonomi, inisiatif
menggunakan internet, dan dorongan dosen/asisten dosen. Pada Bab ini, akan
dibahas mengenai faktor ekstenal responden.
4.3.1 Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi dapat diukur melalui uang saku, penghasilan ayah, dan
penghasilan ibu. Baik penghasilan ayah, penghasilan ibu, dan uang saku
mempunyai kategori yang berbeda-beda. Gambaran keadaan ekonomi mahasiswa
FEMA, IPB dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Keadaan Ekonomi Tahun 2008
Keadaan Ekonomi Penghasilan
Ayah Penghasilan Ibu Uang Saku Kategori
Jml % Jml % Jml %
Tinggi 16 13,33 52 43,33 18 15
Sedang 68 56,67 8 6,67 66 55
Rendah 24 20 8 6,67 36 30
Tidak Berpenghasilan 12 10 52 43,33 0 0
-
49
4.3.1.1 Uang Saku
Tabel 3 menunjukkan, uang saku mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia
umumnya termasuk ke dalam kategori sedang, dengan persentase sebesar 55
persen. Kemudian, diikuti oleh responden dengan uang saku rendah sebesar 30
persen, dan tinggi sebesar 15 persen. Tidak semua responden memiliki keadaan
ekonomi yang baik, karena responden berasal dari keluarga dengan latar belakang
ekonomi yang berbeda-beda dan uang saku yang dimiliki oleh responden berasal
dari berbagai sumber, selain dari pemberian orang tua, antara lain bekerja
tambahan, berdagang, beasiswa, dan pemberian dari anggota keluarga lain.
4.3.1.2 Penghasilan Ayah Responden
Penghasilan Ayah responden mayoritas termasuk kategori sedang, dengan
persentase sebesar 56,67 persen. Selain termasuk pada kategori sedang,
penghasilan ayah responden juga termasuk ke dalam kategori yang rendah
(sebesar 20 persen), tinggi (sebesar 13,3 persen), dan tidak berpenghasilan
(sebesar 10 persen). Melihat penghasilan ayah responden yang sebagian besar
termasuk pada kategori sedang, maka tidak heran apabila uang saku sebagian
besar responden termasuk pada kategori sedang.
4.3.1.3 Penghasilan Ibu Responden
Sebagian besar penghasilan ibu responden termasuk ke dalam kategori
tinggi (sebesar 43,33 persen), yaitu di atas Rp. 2.000.000,- per bulan dan tidak
berpenghasilan (sebesar 43,33 persen). Lalu, penghasilan ibu responden juga
termasuk kategori sedang (Rp. 1.000.000,- per bulan sampai Rp. 2.000.000,- per
-
50
bulan) dan rendah (kurang dari Rp. 1.000.000,- per bulan), masing-masing sebesar
6,67 persen.
Penghasilan ayah, penghasilan ibu, dan uang saku responden berbeda-
beda. Uang saku yang dimiliki respondenpun bukan hanya berasal dari pemberian
orang tua, tetapi juga diperoleh dari bekerja tambahan, berdagang, beasiswa, dan
pemberian dari anggota keluarga lain.
4.3.2 Dorongan Menggunakan Internet
Dorongan menggunakan internet datang dari orang-orang terdekat
responden, seperti teman, kerabat maupun diri sendiri yang memberi informasi
untuk menggunakan internet semasa berkuliah di IPB. Pada Tabel 4, dapat dilihat
data mengenai dorongan menggunakan internet.
Tabel 4. Jumlah dan Persentase Responden menurut Dorongan Menggunakan Internet Tahun 2008
Dorongan Menggunakan Internet Jumlah Responden
Persentase (%)
Teman 69 57,5 Kerabat 16 13,33 Sendiri 35 29,17
Tabel 4 menggambarkan, sebesar 57,5 persen responden menjawab teman
yang banyak memberikan informasi untuk menggunakan internet. Sebesar 29,17
persen responden menggunakan internet atas dorongan sendiri, yaitu dengan
menggunakan search engine. Sebesar 13,33 persen responden menjawab kerabat
yang memberitahukan responden untuk menggunakan internet semasa berkuliah.
Atas informasi teman, sebagian responden mengetahui mengenai
penggunaan internet semasa berkuliah, baik informasi mengenai situs yang ada di
internet, cara penggunaan, dan lokasi penggunaan. Berdasarkan hasil wawancara,
-
51
diketahui bahwa beberapa informan mengetahui informasi tentang internet dari
teman, tetapi setelah itu mereka dapat mencari sendiri situs-situs lain. Hal tersebut
dibuktikan oleh pernyataan berikut:
Aku tau internet dan situs-situsnya dari temen, terus cari sendiri juga. (NV, GM 44)
4.3.3 Dorongan Dosen/Asisten Dosen
Dorongan dosen atau asisten dosen adalah staf pengajar/orang yang
membantu untuk mengajar salah satu mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa
dan memberikan informasi kepada mahasiswa untuk menggunakan internet
berkaitan dengan tugas kuliah. Apakah dosen/asisten dosen juga memberi
dorongan kepada responden untuk menggunakan internet dapat dilihat pada Tabel
5.
Tabel 5. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Dorongan Dosen/Asisten Dosen untuk Mengunakan Internet Tahun 2008
Dorongan Dosen/asisten Dosen Jumlah Responden Persentase
(%) Ya 114 95 Tidak 6 5
Ada faktor lain yang mendorong responden untuk menggunakan internet.
Salah satunya adalah dosen/asisten dosen. Sebesar 95 persen responden menjawab
dosen/asisten dosen pernah mendorong mereka untuk menggunakan internet,
terutama untuk memperkaya literatur yang akan digunakan untuk bahan pustaka
dari tugas yang diberikan oleh dosen/asisten dosen tersebut.
Dosen/asisten dosen te