› xmlui › bitstream › handle... · BAB 1 PENDAHULUAN 1 - Universitas Widyatama2019-10-30 ·...

15
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan penghasil dan pengekspor tembakau terbaik di dunia, ini merupakan sebuah anugrah yang diberikan kepada bangsa ini karena tanah yang subur serta jumlah sumber daya manusia yang melimpah yang membuat lapangan pekerjaan terbuka dikarenakan tingkat industri rokok yang semakin maju dan tingkat persaingan yang sehat dalam beberapa tahun terakhir. Pasar rokok yang terus berkembang ini membuat angka penyerapan tenaga kerja ke dalamnya semakin banyak, ditambah sumbangsih ke dalam pendapatan suatu daerah dan juga negara sangat baik hal ini juga menjadikan Indonesia masuk ke dalam sepuluh besar negara dengan pangsa rokok terbesar tahun 2011. Gambar 1.1 Negara Dengan Pangsa Pasar Rokok Terbesar Sumber : Clarity Research Indonesia, 2012

Transcript of › xmlui › bitstream › handle... · BAB 1 PENDAHULUAN 1 - Universitas Widyatama2019-10-30 ·...

Page 1: › xmlui › bitstream › handle... · BAB 1 PENDAHULUAN 1 - Universitas Widyatama2019-10-30 · 3 Gambar 1.2 Perilaku Merokok Masyarakat Indoensia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penghasil dan pengekspor

tembakau terbaik di dunia, ini merupakan sebuah anugrah yang diberikan kepada

bangsa ini karena tanah yang subur serta jumlah sumber daya manusia yang

melimpah yang membuat lapangan pekerjaan terbuka dikarenakan tingkat industri

rokok yang semakin maju dan tingkat persaingan yang sehat dalam beberapa tahun

terakhir. Pasar rokok yang terus berkembang ini membuat angka penyerapan tenaga

kerja ke dalamnya semakin banyak, ditambah sumbangsih ke dalam pendapatan

suatu daerah dan juga negara sangat baik hal ini juga menjadikan Indonesia masuk

ke dalam sepuluh besar negara dengan pangsa rokok terbesar tahun 2011.

Gambar 1.1 Negara Dengan Pangsa Pasar Rokok Terbesar

Sumber : Clarity Research Indonesia, 2012

Page 2: › xmlui › bitstream › handle... · BAB 1 PENDAHULUAN 1 - Universitas Widyatama2019-10-30 · 3 Gambar 1.2 Perilaku Merokok Masyarakat Indoensia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan

2

Semakin banyaknya konsumen rokok membuat para produsen rokok banyak

melakukan inovasi mengenai rokok dan menciptakan dua jenis rokok yang

dikonsumsi oleh para perokok yaitu rokok kretek dan filter. Peredaran rokok yang

semakin tumbuh dari tahun ke tahun dengan tingkat konsumen yang tak terkendali

dari kaum tua, pemuda hingga merambah ke anak – anak usia sekolah menengah

membuat orang tua dan pemerintah sangat perihatin. Menurut The Tobacco Atlas

3rd edition, 2009 terkait persentase penduduk dunia yang mengkonsumsi tembakau

didapat sebanyak 57% pada penduduk Asia dan Australia, 14% pada penduduk

Eropa timur dan pecahan Uni Soviet, 12% penduduk Amerika, 9% penduduk Eropa

Barat, dan 8% pada penduduk Timur Tengah serta Afrika. Sementara itu ASEAN

merupakan sebuah kawasan dengan 10% dari seluruh perokok dunia dan 20%

penyebab kematian global akibat tembakau. Presentase perokok pada penduduk di

negara ASEAN tersebar di Indonesia (46,16%), Vietnam(14,11%), Myanmar

(8,73%), Thailand (7,74), Malaysia (2,90%), Kamboja (2,07%). Laos (1,23%),

Singapura (0,39%), dan Brunei (0,04%). Hal ini menjadikan Indonesia menjadi

negara dengan tingkat persentase perokok tertinggi di ASEAN.

Didalam memberikan gambaran perilaku merokok penduduk Indonesia,

akan dilakukan analisis deskripsi sederhana yang datanya diambil dari Riskesdas

tahun 2007 ataupun tahun 2013, dan dikombinasi dengan jumlah penduduk dari

Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi

sedikit peningkatan proporsi masyarakat yang merokok tiap hari dari tahun 2007

ke tahun 2013 (23,7% - 24,3%). Sedangkan perokok kadang-kadang sedikit

menurun dari 5,5% menjadi 5,0%.

Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa perilaku merokok masyarakat di

Indonesia tidak banyak berubah selama lima tahun terakhir. Selanjutnya jika dilihat

rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap perhari pada tahun 2007 rata-rata 12

batang perhari, sedangkan pada tahun 2013 rata-rata jumlah batang rokok yang

dihisap 12,3 batang perhari.

Page 3: › xmlui › bitstream › handle... · BAB 1 PENDAHULUAN 1 - Universitas Widyatama2019-10-30 · 3 Gambar 1.2 Perilaku Merokok Masyarakat Indoensia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan

3

Gambar 1.2 Perilaku Merokok Masyarakat Indoensia Berdasarkan

Riskesdas 2007 dan 2013

Sumber : P2-PL, Laporan TB07 per 14 februari 2015, Kemenkes RI, 2015

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) hampir 80%

perokok memulai tindakannya ini ketika usianya belum mencapai 19 tahun.

Umumnya orang mulai merokok sejak muda dan tidak tahu resiko mengenai bahaya

adiktif rokok. Keputusan konsumen untuk mebeli rokok tidak didasarkan pada

informasi yang cukup tentang resiko produk yang dibeli, efek ketagihan dan

dampak pembelian yang dibebenkan pada orang lain.

Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa prevalensi konsumsi tembakau

pada penduduk usia di atas 15 tahun semakin meningkat jika dilihat dalam tahun

1995 sampai 2013 terlihat peningkatan konsisten walaupun tidak terlalu signifikan,

baik untuk grafik yang menunjukkan perokok berjenis kelamin pria, maupun grafik

yang menunjukkan perokok berjenis kelamin wanita, hal ini dipengaruhi karena

mudah mendapatkan rokok yang murah dan lingkungan sekitar yang dengan cepat

mempengaruhi perilaku buruk ini tanpa adanya pengetahuan yang memadai akan

resiko yang berdampak terhadap kesehatan.

Page 4: › xmlui › bitstream › handle... · BAB 1 PENDAHULUAN 1 - Universitas Widyatama2019-10-30 · 3 Gambar 1.2 Perilaku Merokok Masyarakat Indoensia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan

4

Gambar 1.3 Prevalensi Konsumsi Tembakau pada Penduduk Usia >

15 Tahun

Sumber : Susenas 1995, 2001, dan 2004, Badan Pusat Statistik

Riskesdas 2007 dan 2010, Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan

Jika dilihat berdasarkan provinsi, maka proporsi tertinggi perokok setiap

hari pada Provinsi Kepulauan Riau (27,2%) dan terendah di Provinsi Papua(16,2%).

Lima provinsi tertinggi proporsinya adalah Kepulauan Riau, Jawa Barat, Bengkulu,

Gorontali, dan Nusa Tenggara Barat hal ini ditunjukkan dari gambar di bawah ini.

Gambar 1.4 Proporsi Penduduk Usia > 10 Tahun yang Tiap Hari

Merokok

Sumber : Riskesdas 2013, Badan Penelitian dan Pengembang Kesehatan

Page 5: › xmlui › bitstream › handle... · BAB 1 PENDAHULUAN 1 - Universitas Widyatama2019-10-30 · 3 Gambar 1.2 Perilaku Merokok Masyarakat Indoensia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan

5

Dengan tingginya proporsi perokok pada provinsi Jawa Barat maka penulis

tertarik mengambil lokasi tempat kuliah penulis sebagai sampel untuk mencoba

untuk melakukan penelitian. Universitas yang menjadi salah satu favorit mahasiswa

di Jawa Barat yang berdiri sejak tahun 1973 (STIEB) atau yang lebih dikenal

sekarang sebagai Universitas Widyatama terletak di Jalan Cikutra No.204 A

Bandung telah memiliki pengalaman selama puluhan tahun dalam menghasilkan

lulusan yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Dengan moto

“Friendly Campus For Future Business Pro”, Universitas Widyatama

menyediakan fasilitas pembelajaran yang mutakhir dan inovatif, didukung fasilitas

teknologi informasi dan komunikasi untuk proses pembelajaran dan akses informasi

akademik dengan layanan berbasis web diantaranya berupa Multy Access Learning

(MAL) seperti fasilitas stasiun TV ( UTama TV) untuk komunitas, jejaring sosial,

tabloid/majalah (Komunita) sebagai media penyebaran informasi kampus agar para

mahasiswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja (Learning Without Limits).

(www.widyatama.ac.id)

Dengan program reguler yang memiliki lulusan yang berkualitas UTama

juga memiliki program kuliah khusus kelas karyawan yang tidak menetapkan

batasan umur dan tahun kelulusan bagi para calon mahasiswanya dimana penulis

mengemban ilmu pengetahuan. Fasilitas yang berbeda disediakan dari universitas

lain diantaranya Pojok Bursa Widyatama, Sarana Ibadah, Career Center, Serta Food

Court yang cukup nyaman dan bebas untuk merokok, hal ini sangat memanjakan

perokok dengan menempatkannya tempat yang seharusnya untuk merokok, berbeda

dengan kampus-kampus lain yang ada di Bandung yang menerapkan Green

Campus namun kurang efektif. Universitas Widyatama memberikan solusi yang

terbaik dan sangat efektif yang dirasakan oleh mahasiswanya.

Penempatan gambar peringatan kesehatan pada kemasan yang wajib dimuat

pada setiap kemasan bungkus rokok, sebagai upaya pemerintah untuk menimbulkan

resiko persepsi di kalangan konsumen untuk itu penulis mencoba melakukan uji pra

survei dengan 30 orang sebagai sampel dilakukan untuk menguji apakah gambar

peringatan kesehatan memberikan dampak kepada perokok dengan asumsi bahwa

harga dan jumlah isi dalam kemasan disamakan, dengan subjek rokok mild yang

Page 6: › xmlui › bitstream › handle... · BAB 1 PENDAHULUAN 1 - Universitas Widyatama2019-10-30 · 3 Gambar 1.2 Perilaku Merokok Masyarakat Indoensia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan

6

cocok dengan konsumen dengan tingkat usia 18-30 tahun dan masing-masing

bungkus rokok memiliki gambar peringatan.

Uji Pra Survei :

Terima kasih atas waktunya telah bersedia mengisi kuisioner dengan sesuai

yang kriteria yang anda benar-benar rasakan, cukup dengan mencentrang (√)

dikotak yang telah disediakan.

Tabel 1.1 Varian Rokok Mild Tersedia di Pasaran

Class Mild (1)

Dunhill Mild

(2)

Magnum Mild

(3)

GG Mild (4)

U Mild (5)

Tabel 1.2 Gambar Peringatan Kesehatan Pada Kemasan

Page 7: › xmlui › bitstream › handle... · BAB 1 PENDAHULUAN 1 - Universitas Widyatama2019-10-30 · 3 Gambar 1.2 Perilaku Merokok Masyarakat Indoensia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan

7

Pertanyaan :

1. Seumpama semua gambar peringatan kesehatan

yang ditetapkan pemerintah tertera pada masing-

masing bungkus rokok, maka yang paling menarik

minat beli anda?

(1) (2) (3) (4) (5)

2. Jika dilihat dari gambar peringatan kesehatan

terdapat pada masing-masing bungkus rokok mana

yang paling menjelaskan bahaya merokok?

3. Jika dilihat dari gambar peringatan kesehatan yang

tertera pada masing-masing kemasan, mana yang

paling meyakinkan anda?

Dari tanggapan 30 responden diatas dapat dikumpulkan data sebagai berikut :

Dari 30 responden memberikan tanggapan bahwa GG Mild paling menarik

minat beli konsumen, hal ini terlihat dari grafik diatas dominan ke warna merah

yang notabene menunjukkan respon minat beli terhadap GG Mild cukup besar.

0

5

10

15

Class Mild DunhillMild

MagnumMild

GG Mild U Mild

Pertanyaan 1

Class Mild Dunhill Mild Magnum Mild

GG Mild U Mild

Page 8: › xmlui › bitstream › handle... · BAB 1 PENDAHULUAN 1 - Universitas Widyatama2019-10-30 · 3 Gambar 1.2 Perilaku Merokok Masyarakat Indoensia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan

8

Dari 30 responden memberikan tanggapan bahwa gambar pada kemasan

yang tertera gg mild dan dunhill mild adalah gambar yang paling menjelaskan

dampak dari bahaya merokok.

Dari 30 responden memberikan tanggapan bahwa gambar pada kemasan

yang tertera dunhill mild dan gg mild adalah gambar yang paling meyakinkan

konsumen akan dampak dari bahaya merokok.

Menarik untuk diperhatikan bahwa GG Mild paling menarik minat beli

konsumen, walaupun terdapat gambar peringatan kesehatan yang menyatakan

bahwa dampak terburuk dapat terkena kanker mulut. Jika dilihat dengan sekilas

pandangan, Gudang Garam melakukan strategi pemasaran yang diluar dugaan

dengan produk lainnya, untuk itu lahirlah sebuah produk dengan desain kemasan

0

5

10

15

Class Mild DunhillMild

MagnumMild

GG Mild U Mild

Pertanyaan 2

Class Mild Dunhill Mild Magnum Mild

GG Mild U Mild

0

5

10

15

Class Mild DunhillMild

MagnumMild

GG Mild U Mild

Pertanyaan 3

Class Mild Dunhill Mild Magnum Mild

GG Mild U Mild

Page 9: › xmlui › bitstream › handle... · BAB 1 PENDAHULUAN 1 - Universitas Widyatama2019-10-30 · 3 Gambar 1.2 Perilaku Merokok Masyarakat Indoensia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan

9

menarik terbaru yaitu GG Mild Limited Edition Pack limited edition pertama dari

industri rokok. (www.gudanggaramtbk.com)

Gambar 1.5 GG Mild Limited Edition by @ArioAnin

Sumber : dokumentasi pribadi (2017)

Hal ini sangat berbeda dengan strategi pemasaran para pesaing yang

melakukan banyak inovasi dengan menawarkan perubahan dari segi rasa, ukuran

dari ketebalan rokok, dan harga. Gudang Garam mengambil langkah dengan

mengubah desain kemasan produknya, walaupun sudah ada himbauan dari

pemerintah untuk mencantumkan gambar peringatan kesehatan 40% letaknya pada

kemasan, GG Mild memberikan kesan berbeda yang terletak pada bagian kemasan

dengan bekerja sama dengan seorang art director dan concept illustrator yang

sudah tidak diragukan lagi ialah Ario Anindito. Beliau membuat kemasan GG Mild

semakin menarik dengan membeikan gambaran “Style Of New Generation” dengan

menargetkan generasi milenial yang menginginkan kepuasan, memiliki jiwa

dinamis serta bersifat kekinian. Pendekatan utama yang ditekankan kepada

konsumen oleh kemasan GG Mild dari sisi seni yakni musik, ilustrasi, dan fotografi

dengan menyasar usia 18-30 tahun untuk mengundang minat beli masyarakat.

Pada tahun 2007 Universitas Indonesia melakukan penelitian tentang

efektivitas peringatan kesehatan pada kemasan bungkus rokok yang berupa teks,

Peringatan: Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan

gangguan kehamilan dan janin. Dari penelitian tersebut mendapatkan sebesar 90%

responden, 97% di antaranya adalah perokok aktif yang pernah membaca

Page 10: › xmlui › bitstream › handle... · BAB 1 PENDAHULUAN 1 - Universitas Widyatama2019-10-30 · 3 Gambar 1.2 Perilaku Merokok Masyarakat Indoensia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan

10

peringatan tersebut. Dari jumlah tersebut 43% tidak mempercayai akan peringatan

tersebut karena tidak merasakan dampak seperti diperingatkan itu, 26% tidak

termotivasi berhenti mengkonsumsi rokok dan 76% menginginkan peringatan

kesehatan diubah menjadi gambar dan tulisan. Sepertiga jumlah perokok bahkan

menginginkan pesan peringatan kesehatan pada bagian luar kemasan rokok

dicantumkan secara spesifik dan menakutkan.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 mengenai

Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau Bagi

Kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam rangka melaksanakan ketentuan

Pasal 116 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan sesuai

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 28 Tahun 2013 tentang

pencantuman peringatan kesehatan dan informasi kesehatan pada kemasan produk

tembakau, maka Pemerintah mewajibkan seluruh perusahaan rokok yang beredar

di Indonesia untuk mencantumkan gambar peringatan kesehatan pada bagian luar

kemasan rokok disetiap kemasan produknya mulai tanggal 24 Juni 2014. Terdapat

lima gambar peringatan kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kementerian

Kesehatan untuk dapat dicantumkan dan dicetak pada setiap kemasan rokok

terutama pada bungkus dan kardus rokok. Kelima tema gambar tersebut yaitu,

merokok membunuhmu, merokok dekat dengan anak berbahaya bagi mereka,

merokok sebabkan kanker mulut, merokok sebabkan kanker tenggorokan, dan

merokok sebabkan kanker paru-paru dan bronkitis kronis.

Menurut Public Health England (PHE) di Australia dalam 20 tahun terakhir

terjadi penurunan jumlah perokok. Sejak tahun 2012 mereka menerapkan

standarisasi bungkus rokok yang diwajibkan kepada seluruh produsen rokok, hasil

penelitian ini juga menguatkan bukti bahwa mengubah bungkus rokok menjadi

membosankan dan tidak menarik akan mengurangi angka perokok. Minat

seseorang untuk merokok ternyata juga dipengaruhi oleh iklan dan desain kemasan

rokok. Bungkus rokok yang polos tanpa symbol atau merek rokok namun diberikan

gambar-gambar “seram” bahaya merokok lebih efektif mengurangi jumlah perokok

dalam jangka panjang. (www.kompas-health.com).

Page 11: › xmlui › bitstream › handle... · BAB 1 PENDAHULUAN 1 - Universitas Widyatama2019-10-30 · 3 Gambar 1.2 Perilaku Merokok Masyarakat Indoensia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan

11

Studi lebih lanjut dilakukan oleh peneliti David T. Levy beserta rekan-

rekannya pada November 2016 silam dengan mengembangkan model kebijakan

SimSmoke oleh Georgetown Lombardi yang melihat dampak kebijakan masa lalu

serta kebijakan masa depan yang telah digunakan dan divalidasi dari 20 negara,

mereka melihat perubahan di tingkat merokok di Australia, Kanada dan Inggris

yang telah menerapkan label peringatan bergambar seram dilaksanakan di Kanada,

diperkirakan 12 persen hingga 20 persen terjadi penurunan perokok, setelah gambar

seram mulai digunakan di Australia pada 2006, perokok dewasa turun hingga 21,3

persen pada 2007, dan 19 persen pada 2008, setelah implementasi di Inggris pada

2008, perokok turun 10 persen pada tahun berikutnya. Para peneliti memperkirakan

penerapan gambar mengerikan di Amerika langsung mengurangi perokok sebesar

5 persen dalam waktu dekat, meningkat menjadi 10 persen dalam jangka panjang.

Intinya adalah bahwa peringatan bergambar akan membantu melindungi kesehatan

masyarakat, ada hubungan langsung antara peringatan ini dan peningkatan berhenti

merokok dan mengurangi masyarakat untuk memulai merokok.

(www.gatranews.com)

Health Pictorial Warning atau gambar peringatan kesehatan lebih efektif

dari pada peringatan dalam bentuk tulisan atau teks dalam meningkatkan motivasi

untuk berhenti dan tidak untuk memulai merokok di kalangan masyarakat atau

pemuda, peringatan secara tertulis atau teks yang sangat kecil pengaruhnya

terhadap para perokok. Tujuan ini untuk mengevaluasi efektivitas yang dirasakan

gambar peringatan kesehatan pada kemasan rokok di kalangan pemuda. Semua

peringatan bergambar dianggap lebih efektif dari peringatan teks secara tertulis di

pesan terkait dan variabel dampak terkait, termasuk niat untuk berhenti atau tidak

mulai merokok di kalangan sekolah dan universitas. Sedangkan gambar peringatan

kesehatan pada kemasan juga tetap tidak mempengaruhi konsumen rokok untuk

berhenti merokok, para konsumen rokok ini beranggapan bahwasannya merokok

itu tidak akan mengalami sakit seperti dalam halnya pada gambar kemasan yang

ada ditiap – tiap bungkus rokok. Seperti yang diungkapkan dalam penelitian yang

dilakukan oleh Hala Alaouie, Rema A Afifi, Pascale Hadad, Ziyad Mahfoud, Rima

Nakkash 2013 dalam penelitian “ Effectiveness of pictorial health warnings on

Page 12: › xmlui › bitstream › handle... · BAB 1 PENDAHULUAN 1 - Universitas Widyatama2019-10-30 · 3 Gambar 1.2 Perilaku Merokok Masyarakat Indoensia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan

12

cigarette packs among Lebanese school and university students” yang

menyimpulkan bahwa gambar peringatan kesehatan yang terdapat di iklan luar

ruangan maupun di kemasan rokok sangat efektif untuk mengurangi konsumsi

rokok dikalangan siswa dan mahasiswa karena mereka masih ingat dengan

kesehatan pada dirinya dan masa depan dan dari segi ekonomi akan menambah

biaya pengeluaran.

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan ditujukan untuk bisa mencegah

kerusakan yang mampu merusak generasi penerus dan para pecandu untuk bisa

berhenti merokok, mereka dituntut untuk mampu memahami bahwa dampak buruk

dari merokok cukuplah tinggi sehingga nantinya mampu menekan minat beli

mereka untuk mengkonsumsi rokok. Minat beli merupakan salah satu aspek

psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap sikap keputusan yang

akan, dilakukan dan minat beli juga merupakan sumber motivasi yang akan

mengarahkan seseorang dalam melakukan apa yang hendak mereka lakukan.

Menurut Kotler dan Keller (2013:181), minat beli konsumen adalah sebuah perilaku

konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih

suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan

mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk.

Berdasarkan penjabaran diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Gambar Peringatan Kesehatan Pada Kemasan dan Resiko

Yang Dipersepsikan Terhadap Minat Beli”. (Studi Kasus Konsumen Rokok GG

Mild Pada Mahasiswa Universitas Widyatama).

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang bisa dirangkum dari latar belakang ialah :

1. Indonesia menjadi negara dengan pasar rokok terbesar dikarenakan

sumber daya alam yang berlimpah, jumlah angkatan muda yang memiliki

jiwa sosial yang tinggi. Kebiasaan buruk dengan senang merokok

Page 13: › xmlui › bitstream › handle... · BAB 1 PENDAHULUAN 1 - Universitas Widyatama2019-10-30 · 3 Gambar 1.2 Perilaku Merokok Masyarakat Indoensia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan

13

membuat pemerintah mengubah peraturan-peraturan untuk menekan agar

jumlah perokok untuk menyelamatkan generasi masa depan.

2. Pencantuman gambar peringatan kesehatan di permukaan bungkus rokok

menjadi salah satu strategi pemerintah, beberapa penelitian menunjukkan

bahwa strategi ini membuat konsumen mengurangi minat belinya akibat

resiko yang dipersepsikan konsumen di benaknya tersimulasi dari gambar

peringatan kesehatan tersebut.

3. Gudang Garam merupakan melakukan strategi pemasaran yang cukup

unik dan berbeda dengan pesaing lainnya. Perusahaan membuat desain

kemasan yang cukup menarik walaupun sudah dibuat Gambar Peringatan

Kesehatan sebesar 40% dari total keseluruhan kemasan, diharapkan

strategi ini membantu menarik minat beli konsumen untuk mau

mengkonsumsi Produk GG Mild.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam bagian latar belakang,

maka untuk mengidentifikasi permasalahan, Adapun masalahnya sebagai

berikut:

1. Bagaimana pengaruh gambar peringatan kesehatan pada kemasan terhadap

minat beli mahasiswa untuk rokok GG Mild.

2. Bagaimana pengaruh resiko yang dipersepsikan mahasiswa di Universitas

Widyatama terhadap minat beli rokok GG Mild.

3. Bagaimana pengaruh gambar peringatan kesehatan pada kemasan dan

resiko yang dipersepsikan terhadap minat beli mahasiswa di Universitas

Widyatama.

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, penelitian ini lebih

memfokuskan pada persepsi pengaruh gambar peringatan kesehatan pada

kemasan terhadap minat beli (survei pada konsumen rokok GG Mild di

Universitas Widyatama).

Page 14: › xmlui › bitstream › handle... · BAB 1 PENDAHULUAN 1 - Universitas Widyatama2019-10-30 · 3 Gambar 1.2 Perilaku Merokok Masyarakat Indoensia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan

14

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dapat diperoleh dalam penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh gambar peringatan kesehatan pada kemasan

terhadap minat beli mahasiswa untuk rokok GG Mild.

2. Untuk mengetahui pengaruh resiko yang dipersepsikan terhadap minat beli

mahasiswa terhadap rokok GG Mild di Universitas Widyatama.

3. Untuk mengetahui pengaruh gambar peringatan kesehatan pada kemasan

dan resiko dipersepsikan terhadap minat beli.

1.7 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti

Tugas Akhir merupakan serangkaian penelitian yang digunakan untuk

mengukur tingkat kemampuan dan memperluas wawasan ataupun

pengetahuan saya selaku peneliti.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak pengelola sebagai masukan

yang dapat menjadi pertimbangan dan menetapkan kebijakan dalam upaya

memenuhi kebutuhan para konsumen, serta menetapkan kebijakan dan

strategi dibidang pemasaran untuk pengembangan peluang bisnis.

3. Bagi Universitas Widyatama

Diharapkan hasil penelitian ini dapat mermberikan tambahan pengetahuan

bagi para pembaca dan sebagai referensi pembaca untuk dapat melanjutkan

penelitian.

Page 15: › xmlui › bitstream › handle... · BAB 1 PENDAHULUAN 1 - Universitas Widyatama2019-10-30 · 3 Gambar 1.2 Perilaku Merokok Masyarakat Indoensia Berdasarkan Riskesdas 2007 dan

15

1.8 Sistematika Penulisan

BAB I PEDAHULUAN

Dalam Bab I ini mencakup beberapa bagian diantaranya latar belakang masalah

penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam Bab II ini mencakup beberapa teori yang digunakan sebagai dasar dari

penelitian ini, penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, serta

pengembangan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam Bab III mencakup mengenai ruang lingkup dari penelitian yang terdiri

dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian, dan subjek

penelitian, metode yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian,

pengukuran variabel penelitian, teknik dalam pengumpulan data penelitian,

metode pengujian instrumen penelitian yang mencakup reliabilitas dan

validitas, metode analisis data penelitian, serta gambaran dari objek penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam Bab IV ini mencakup langkah dan tahapan yang digunakan dalam

proses penelitian, menyajikan hasil dari penelitian dalam bentuk data. Selain

dengan uraian, data penelitian dapat juga disajikan sebagai ilustrasi

(gambar,foto, diagram, grafik, tabel, dll.).Pembahasan berarti membandingkan

hasil yang diperoleh dengan data pengetahuan (hasil riset orang lain) yang

sudah dipublikasikan, kemudian menjelaskan implikasi data yang diperoleh

bagi ilmu pengetahuan atau pemanfaatannya

BAB V PENUTUP

Dalam Bab V ini merupakan kesimpulan dan implikasi manajerial dari

penelitian yang sekiranya mampu berguna dan dapat digunakan sebagai bahan

informasi dan pertimbangan untuk pihak-pihak yang ingin menggunakan hasil

penelitian ini.