› resources › download › profil › PROFIL_KAB_KOTA_2014 › 3373... Email: dkk.salatiga@yahoo...

182
Dinas Kesehatan Kota Salatiga Jl. Hasanudin No. 110A Salatiga 50721 Telp. 0298-326146 Fax: 0298-322697 Email: [email protected]

Transcript of › resources › download › profil › PROFIL_KAB_KOTA_2014 › 3373... Email: dkk.salatiga@yahoo...

Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Jl. Hasanudin No. 110A Salatiga 50721

Telp. 0298-326146 Fax: 0298-322697

Email: [email protected]

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah,

dan Nasional (Persen) Tahun 2011-2014…………………………………………………..

7

Gambar 3.1 Jumlah Kematian Neonatal Menurut Puskesmas Di Kota Salatiga Tahun 2014. 9

Gambar 3.2 Angka Kematian Bayi Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014.………………………….. 11

Gambar 3.3 Angka Kematian Balita (AKABA) Kota SalatigaTahun 2010-2014…………………. 12

Gambar 3.4 Angka Kematian Ibu di Kota Salatiga Tahun 2010-2014…………………………….. 13

Gambar 3.5 Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) Kota Salatiga Tahun 2010-2014……………. 14

Gambar 3.6 Jumlah Penderita Diobati dan Angka Kesembuhan TB Paru di Kota Salatiga

Tahun 2010-2014…………………………………………………………………...................

15

Gambar 3.7 Balita dengan Pneumonia Yang Ditangani Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014. 16

Gambar 3.8 Jumlah Penemuan Kasus HIV/AIDS Kota Salatiga Tahun 2010-2014…………… 17

Gambar 3.9 Kasus Sifilis Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Kota Salatiga

Tahun 2014……………………………………………………………………………………………

18

Gambar 3.10 Jumlah Perkiraan Kasus Diare dan Diare Pada Balita Di Kota Salatiga Tahun

2010-2014……………………………………………………………………………………………..

19

Gambar 3.11 Penemuan AFP Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014……………………………..…….. 21

Gambar 3.12 Kasus PD3I Kota Salatiga Tahun 2006-2013……………………………………………… 22

Gambar 3.13 IR dan CFR Kasus DBD Kota Salatiga Tahun 2006-2014…………….……………... 23

Gambar 3.14 Proporsi Kasus Baru Penyakit Tidak Menular Kota Salatiga Tahun 2014……….. 24

Gambar 4.1 Cakupan kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014. 27

Gambar 4.2 Cakupan Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Kota Salatiga

Tahun 2010-2014…………………………………..……………………………………………….

29

Gambar 4.3 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Di Kota Salatiga Th 2010-2014…................... 30

Gambar 4.4 Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat Kapsul Vitamin A Di Kota Salatiga Tahun

2010-2014………………………………………………………………………………………………

30

Gambar 4.5 Prevalensi Ibu Hamil Anemia Kota Salatiga Tahun 2010-2014…………….………. 32

Gambar 4.6 Cakupan Pemberian Tablet Fe Pada Bumil Kota Salatiga Tahun 2010-2014…. 32

v

Gambar 4.7

Gambar 4.8

Cakupan Bumil Risti Yang Ditangani Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014……….

Cakupan Penanganan Neonatal Dengan Komplikasi Kota Salatiga Tahun

2010-2014………………………………………………………………………………………………

33

34

Gambar 4.9 Cakupan Peserta KB Aktif Kota Salatiga Tahun 2014……............................... 35

Gambar 4.10 Persentase Pemakaian Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif Kota Salatiga

Tahun 2014……………………………………………………………………………………………

35

Gambar 4.11 Persentase KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi Kota Salatiga Tahun 2014… 36

Gambar 4.12 Persentase Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) Kota Salatiga Tahun 2010-2014.. 37

Gambar 4.13 Persentase Kunjungan Neonatal KN1 dan KN3 Di Kota Salatiga Tahun

2014……………………………………………………………………………………………………….

37

Gambar 4.14

Gambar 4.15

Cakupan ASI Ekslusif Kota Salatiga Th. 2010-2014………………………………......

Cakupan Kunjungan Bayi Kota Salatiga Th. 2010-2014………………………………..

39

41

Gambar 4.16

Gambar 4.17

Imunisasi Dasar Lengkap Bayi Kota Salatiga Tahun 2010-2014…….…………..

Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita (6-59 bln) Di Kota Salatiga

Tahun 2011-2014…………………………………………………………………………………….

43

44

Gambar 4.18 Cakupan Pelayanan Anak Balita Kota Salatiga Tahun 2011-2014………………… 46

Gambar 4.19 Cakupan Balita Ditimbang kota Salatiga Tahun 2011-2014….………………………. 47

Gambar 4.20 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI Kota Salatiga Tahun 2010-

2014……………………………………………………………………………………………………….

50

Gambar 4.21 Pelayanan Gigi Tumpatan dan Pencabutan Gigi Tetap Kota Salatiga Tahun

2010-2014………………………………………………………………………………………………

51

Gambar 4.22

Gambar 4.23

Gambar 4.24

Gambar 4.25

Gambar 4.26

Peresentase Cakupan Murid SD/MI yang Diperiksa Kesehatan Gigi dan Mulut

Di Kota salatiga Tahun 2010-2014…………………………………………………………….

Pelayanan Kesehatan Usila Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014….…………………

Persentase Peserta Menurut Jenis Jaminan Pelayanan Kesehatan Kota

Salatiga Tahun 2014………………………………………………………………………………..

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Di Sarana Kesehatan Kota Salatiga Tahun

2010-2014………………………………………………………………………………………………

Jumlah Kunjungan Rawat Inap Di Sarana Kesehatan Tahun 2010-2014……….

51

52

54

55

56

vi

Gambar 4.27

Gambar 4.28

Gambar 4.29

Gambar 4.30

Gambar 4.31

Gambar 4.32

Jumlah Kunjungan Pelayanan Kesehatan Jiwa Di Sarana Kesehatan Di Kota

Salatiga Tahun 2010-2014……………..………………………………………………………..

BOR RSU Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014…………………………....

AVLOS RS Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014…………………………..

TOI RS Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014….……………………………

Cakupan Strata PHBS Rumah Tangga Tingkat Kota Salatiga Tahun 2010-2014

Persentase Rumah Sehat Kota salatiga Tahun 2010-2014…………………………..

57

59

60

60

62

64

Gambar 4.33 Persentase Jamban Menurut Jenisnya di Kota Salatiga Tahun 2014…………….. 65

Gambar 4.34 Persentase TUPM Sehat Kota Salatiga Tahun 2010-2014….………………………… 66

Gambar 5.1 Strata Posyandu Kota Salatiga Tahun 2010-2014……………………………………….. 72

Gambar 5.2 Rasio Tenaga Medis Per 100.000 Penduduk di Kota Salatiga Tahun 2014……… 75

Gambar 5.3 Rasio Dokter Spesialis Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014………………………...... 76

Gambar 5.4 Rasio Dokter Umum Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014……………………………… 76

Gambar 5.5 Rasio Dokter Gigi Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014…….………………………….. 77

Gambar 5.6 Rasio Tenaga Perawat dan Bidan Terhadap 100.000 Penduduk Di Kota

Salatiga Tahun 2014………………………………………………………………………………..

77

Gambar 5.7 Rasio Bidan Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014….………………………………………. 78

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga

penyusunan Buku Profil Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2014 dapat diselesaikan. Profil

Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2014 merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan

untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian pembangunan kesehatan di

Kota Salatiga.

Profil kesehatan Kota Salatiga merupakan penyajian yang komprehensif dari data

derajat kesehatan, upaya kesehatan, dan sumber daya kesehatan. Profil kesehatan

menggunakan data yang bersumber dari pengelola program kesehatan di lingkungan Dinas

Kesehatan Kota Salatiga dan lintas sektor yang berkaitan dengan program kesehatan.

Data yang ditampilkan pada Profil Kesehatan Kota Salatiga dapat membantu untuk

mengetahui capaian hasil pembangunan kesehatan dan data digunakan sebagai salah satu

dasar untuk merencanakan program pembangunan kesehatan selanjutnya. Di samping

memuat gambaran hasil capaian pembangunan kesehatan, Profil Kesehatan dimaksudkan

untuk melengkapi kebutuhan data dan informasi di bidang kesehatan maupun bidang lain

yang membutuhkan.

Terdapat perbedaan Profil Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2014 dengan Profil

Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2013, karena penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2014

mengacu pada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2013 Edisi Revisi 2014.

Selanjutnya diharapkan kritik dan saran yang membangun, serta partisipasi dari

berbagai pihak terutama dalam proses pengumpulan data yang akurat, tepat waktu dan sesuai

kebutuhan. Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam

penyusunan Profil Kesehatan ini kami mengucapkan terima kasih.

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………..……………..……………………………………...... i

DAFTAR ISI………………………………………….……………………………………………….. ii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………………….. iii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….……………………………….. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................

B. Sistematika Penyajian.................................................................................

1

1

2

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH

A. Keadaan Geografi........................................................................................

B. Keadaan Penduduk ....................................................................................

C. Keadaan Ekonomi……................................................................................

D. Keadaan Pendidikan……………………………………………………………

4

4

4

6

8

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. Angka Kematian…………….........................................................................

B. Angka Kesakitan…………………………………..........................................

9

9

13

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. Pelayanan Kesehatan ………......................................................................

B. Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan ……………………………………..

C. Perilaku Hidup Sehat……... ……………………………………………………

D. Keadaan Lingkungan …………………………………………………………

26

26

53

61

62

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Sarana Kesehatan........................................................................................

B. Tenaga Kesehatan........................................................................................

C. Pembiayaan Kesehatan................................................................................

68

68

74 79

BAB VI KESIMPULAN

A. Situasi Derajat Kesehatan.……………………………………………............

B. Situasi Upaya Kesehatan……………………………………………………….

C. Situasi Sumber Daya Kesehatan……………………………………………….

80

81

83

LAMPIRAN

iii

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1

TABEL 2.2

TABEL 2.3

TABEL 3.1

TABEL 5.1

Jumlah Penduduk Kota Salatiga Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex Rasio

Tahun 2014………………………………………………………………..…………..

Jumlah Penduduk Kota Salatiga Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Tahun 2014………………………………………………………………………..…..

Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Salatiga Tahun 2014……………………….

Faktor Penyebab Kematian Bayi Kota Salatiga Tahun 2014…………….

Jumlah Sarana Kesehatan Di Kota Salatiga Tahun 2014………………..

5

6

9

10

70

iv

Profil Kesehatan Kota Salatiga 2014 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kota Salatiga Sehat merupakan impian yang harus diwujudkan.

Berbagai upaya pembangunan di bidang kesehatan telah dilakukan guna

mewujudkan impian tersebut. Upaya tersebut tidak bisa dilakukan oleh sektor

kesehatan saja, tetapi harus dilakukan secara holistik bersama stakeholder,

lintas sektor dan masyarakat. Kegiatan-kegiatan program pembangunan

kesehatan yang dilakukan oleh sektor kesehatan maupun non kesehatan yang

berhubungan dengan masalah kesehatan, merupakan data atau fakta yang

perlu dicatat dan dikelola dengan baik dalam suatu sistem informasi. Peran

data dan informasi program pembangunan kesehatan terasa makin diperlukan

guna pengambilan keputusan disetiap program, tahapan dan jenjang

administrasi.

Prioritas pembangunan kesehatan tahun 2014 masih menempatkan

pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai prioritas utama pembangunan

kesehatan dilanjutkan dengan pelayanan kesehatan masyarakat miskin,

penanggulangan penyakit menular dan tidak menular serta gizi buruk.

Program-program tersebut sangat berkaitan untuk meningkatkan kesehatan

masyarakat Kota Salatiga.

Buku Profil Kesehatan Salatiga disusun guna menggambarkan situasi

dan kondisi kesehatan masyarakat Kota Salatiga. Profil Kesehatan ini berisi data

dan informasi yang menunjukkan derajat kesehatan, sumber daya kesehatan,

dan upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan kesehatan di

Kota Salatiga. Oleh karena itu Profil Kesehatan Kota Salatiga dapat digunakan

untuk mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan di Kota Salatiga pada

tahun yang bersangkutan.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 2014 2

B. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Adapun sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Salatiga sebagai berikut :

Bab-1 : Pendahuluan

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan

sistematika penyajiannya.

Bab-2 : Gambaran Umum

Bab ini menyajikan data-data tentang gambaran umum Kota Salatiga. Selain

uraian tentang letak geografis, administratif, dan informasi umum lainnya, bab

ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan

faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan, ekonomi, sosial budaya dan

lingkungan.

Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan

angka status gizi masyarakat.

Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan

rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan

kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan

kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.

Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir

indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan

kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Salatiga.

Bab-5 : Situasi Sumber Daya kesehatan

Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan

kesehatan, dan sumber daya kesehatan lainnya.

Bab-6 : Kesimpulan

Bab ini berisi sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah

lebih lanjut dari profil kesehatan kota Salatiga tahun 2013. Selain keberhasilan–

keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini mengemukakan hal-hal yang dianggap

masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 2014 3

Lampiran

Pada lampiran ini berisi resume (angka pencapaian Kota Salatiga) dan 87 tabel

data indikator kesehatan termasuk pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Bidang Kesehatan.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 4

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH

A. KEADAAN GEOGRAFI

Kota Salatiga di kelilingi wilayah Kabupaten Semarang. Terletak

antara 007.17’ dan 007.17’.23” Lintang Selatan dan antara 110.27’.56,81”

dan 110.27’.56,81” dan 110.32’.4,64” Bujur Timur. Secara morfologi Kota

Salatiga berada di daerah cekungan kaki gunung Merbabu, di antara

gunung-gunung kecil antara lain Gajah Mungkur, Telomoyo dan Payung

Rong.

Seluruh wilayah Kota Salatiga dikelilingi oleh wilayah Kabupaten

Semarang, yaitu:

Sebelah Utara : Kecamatan Pabelan (Desa Pabelan dan Desa

Pejaten) dan Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo, Desa Watu serta

Desa Agung)

Sebelah Selatan: Kecamatan Getasan (Desa Sumogawe, Desa

Samirono seta Desa Jetak ) dan Kecamatan Tengaran (Desa

Patemon dan Desa Karang Duren)

Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan (Desa Ujung-Ujung, Desa

Sukoharjo serta Desa Glawan) dan Kecamatan Tengaran (Desa

Bener, Desa Tegal Waton serta Desa Nyamat)

Sebelah Barat : Kecamatan Tuntang (Desa Candirejo, Desa Jombor,

Desa Sraten serta Desa Gendongan) dan Kecamatan Getasan (Desa

Polobogo).

Secara administrasi Kota Salatiga terbagi menjadi 4 kecamatan dan

22 kelurahan. Luas wilayah Kota Salatiga tercatat sebesar 5.678,110

hektar atau 56.781 km2

B. KEADAAN PENDUDUK

1. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk

Jumlah penduduk Kota Salatiga pada tahun 2014 (sumber Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil) sebanyak 195.754 jiwa, dengan

Profil Kesehatan Kota Salatiga 5

kepadatan rata-rata 3 jiwa untuk setiap kilometer persegi. Tingkat

kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Sidomukti yaitu 3,89 jiwa

per kilometer persegi dan yang terendah kepadatan penduduknya

terjadi di Kecamatan Argomulyo yaitu 2,62 jiwa perkilometer persegi.

Jumlah rumah tangga yang ada sebanyak 60.362 Rumah

Tangga dengan rata-rata Anggota Rumah Tangga adalah 3,19 jiwa

untuk setiap rumah tangga. Jumlah penduduk terbanyak berada di

Kecamatan Sidorejo sebanyak 54.534 jiwa dan terendah berada di

Kecamatan Sidomukti yaitu 43.492 jiwa.

2. Rasio Jenis Kelamin Penduduk

Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari rasio

jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk

perempuan. Jumlah Penduduk laki-laki di Salatiga 96.922 jiwa dan

jumlah penduduk Perempuan di Salatiga 95.369 jiwa. Sehingga dapat

kita dapatkan Rasio Jenis Kelaminnya sebesar 101,63. Rincian Data

Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel.2.1. Jumlah Penduduk Kota Salatiga Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex Rasio tahun 2014

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Sex Rasio

1 Sidorejo 27.257 28.020 97,27

2 Sidomukti 21.991 22.582 97,38

3 Argomulyo 24.405 24.243 100,6

4 Tingkir 23.390 23.866 98,0

Jumlah 97.043 98.711 98,31

Sumber : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Salatiga

3. Komposisi Penduduk Menurut Umur

Komposisi penduduk Kota Salatiga menurut golongan umur dan

jenis kelamin menunjukan bahwa penduduk laki-laki maupun

perempuan proporsi terbesar berada pada kelompok umur 30-34

tahun.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 6

Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin tahun

2014 sebagai berikut :

Tabel.2.2. Jumlah Penduduk Kota Salatiga Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2014

NO KELOMPOK UMUR

(TAHUN)

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN

L+P

1 2 3 4 5

1 0 - 4 5.222 4.950 10.172

2 5 - 9 7.909 7.446 15.355

3 10 - 14 7.468 7.067 14.535

4 15 - 19 7.126 6.857 13.983

5 20 - 24 7.368 7.079 14.447

7 25 - 29 7.438 7.758 15.196

8 30-34 8.993 9.158 18.151

9 35-39 8.900 8.739 17.639

10 40-44 7.493 7.448 14.941

11 45-49 6.805 7.242 14.047

12 50-54 5.770 6.395 12.165

13 55-59 5.360 5.668 11.028

14 60-64 4.176 4.079 8.255

15 65-69 2.365 2.510 4.875

16 70-74 1.646 2.126 3.772

17 >75 3.004 4.189 7.193

C. KEADAAN EKONOMI

Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang

ekonomi dapat dilihat dari pertumbuhan angka Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga

konstan. PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh

unit usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai

barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu

wilayah. Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga tahun 2010 yang

ditunjukan oleh laju Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas

dasar harga konstan tahun 2000 sebesar 5,01%.

Laju pertumbuhan PDRB Kota Salatiga tahun 2014 mencapai

4,80%, sedikit melambat dibandingkan tahun 2013 dengan pertumbuhan

Profil Kesehatan Kota Salatiga 7

6,27%. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa

Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,90%. Lapangan usaha

Pertambangan dan Penggalian merupakan lapangan usaha yang menjalani

kontraksi tertinggi yaitu 5,13%.

Gambar 2.1

Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga,

Propinsi Jawa Tengah dan Nasional (persen) Tahun 2011-2014

6.58

5.53

6.27

5.14

5.42

6.176.03

5.58

5.02

4.8

5.34

5.3

4

4.5

5

5.5

6

6.5

7

2011 2012 2013 2014

Salatiga Jawa Tengah Nasional

Sumber: BPS Kota Salatiga

Berdasarkan gambar tersebut di atas, terlihat bahwa tren

perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga berbanding terbalik

dengan Propinsi Jawa Tengah. Ketika perkembangan pertumbuhan

ekonomi Kota Saltiga turun, Propinsi Jawa Tengah naik. Begitu pula

sebaliknya, ketika perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga

sedang naik, Propinsi Jawa Tengah malah turun. Sedangkan

perkembangan pertumbuhan ekonomi nasional cenderung turun dari

tahun ke tahun.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 8

D. KEADAAN PENDIDIKAN

Tingkat pendidikan berkaitan dengan kemampuan menyerap dan

menerima informasi kesehatan serta kemampuan berperan aktif dalam

pembangunan kesehatan. Masyarakat yang memiliki pendidikan lebih

tinggi, pada umumnya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas

sehingga lebih mudah menyerap dan menerima informasi, serta dapat ikut

berperan serta dalam mengatasi masalah kesehatan dirinya dan

keluarganya.

Situasi pendidikan penduduk Kota Salatiga tahun 2014 seperti pada

tabel 2.3 berikut ini :

Tabel.2.3. Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Salatiga Tahun 2014.

N

o

Kecamatan Tdk/Blm

sekolah

Blm

tamat

SD/MI

Tmt SD

sederajat

SMP

sederajat

SMA

Sederaj

at

Diplo

ma

Univer

sitas

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Sidorejo 8.453 5.932 9.097 8.011 15.672 2.473 5.638

2 Sidomukti 6.976 4.721 7.835 6.902 12.156 1.903 4.080

3 Argomulyo 7.458 5.614 9.704 8.031 12.859 1.761 3.221

4 Tingkir 7.084 5.834 8.222 7.402 13.288 1.972 3.455

Jumlah 29.971 22.101 34.858 30.346 53.975 7.299 16.394

Sumber : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Salatiga

Profil Kesehatan Kota Salatiga 9

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Untuk mengetahui situasi derajat kesehatan masyarakat dapat dinilai

melalui beberapa indikator antara lain angka kematian, angka kesakitan dan

status gizi. Derajat kesehatan Kota Salatiga dapat digambarkan melalui Angka

Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu,

situasi dan kondisi angka kesakitan (morbiditas), dan status gizi masyarakat.

Faktor lain yang mempengaruhi derajat kesehatan, baik berasal dari

sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan

prasarana kesehatan dan juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan,

lingkungan sosial, dan faktor lain.

A. ANGKA KEMATIAN

1. Angka Kematian Neonatal

Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah jumlah kematian bayi

umur kurang dari 28 hari (0-28 hari) per 1.000 kelahiran hidup dalam

kurun waktu satu tahun. AKN menggambarkan tingkat pelayanan

kesehatan ibu dan anak termasuk antenatal care, pertolongan

persalinan, dan postnatal ibu hamil. Semakin tinggi angka kematian

neonatal semakin rendah tingkat pelayanan kesehatan ibu dan anak.

AKN Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 12,43 /1.000 KH. Jumlah

Kematian Neonatal tertinggi di wilayah Puskesmas Sidorejo Lor dan

Mangunsari, sedangkan yang terendah di wilayah Puskesmas

Cebongan. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut

ini:

8

4

8

4

1

5

Sidlor Klcc Mgsr Tglrj Ceb Sidul

Gambar 3.1 Jumlah Kematian Neonatal Menurut Puskesmas

Di Kota Salatiga Th.2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 10

2. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi (0-11

bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB

menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang

berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan

antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan

KB, serta kondisi lingkungan sosial ekonomi.

AKB di Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 37 kasus (15,15/

1000 KH) dan tahun 2013 sebanyak 40 kasus (15,9/1000 KH)

meningkat jika dibandingkan tahun 2012 sebesar 11,4 per 1.000

Kelahiran Hidup atau sebanyak 31 kasus. Angka Kematian Bayi (AKB)

di Kota Salatiga kondisinya mengalami fluktuasi. Banyak faktor yang

mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk menentukan

faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Faktor

penyebab kematian bayi tahun 2014 antara lain :

Tabel 3.1

Faktor Penyebab Kematian Bayi Kota Salatiga Tahun 2014

Angka Kematian Bayi (AKB) dipengaruhi oleh tingkat

pengetahuan ibu, usia ibu, status sosial, ekonomi, , tingkat pendidikan,

staus gizi, budaya dll. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor

aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan, serta kesadaran

masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan

modern (lebih baik) dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor

yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kematian bayi.

Faktor Penyebab 0-6 hari 7-28 hari 29 hari -1 bln

Asfiksia 4 0 0

BBLR 18 1 0

Kelainan

kongenital

1 1 4

Diare 0 0 1

Lain-lain 4 1 2

Jumlah 27 3 7

Profil Kesehatan Kota Salatiga 11

Berbagai upaya penurunan AKB telah dilakukan antara lain

penanganan mulai dari perawatan masa kehamilan, yaitu pemberian

tablet tambah darah / Fe 90 guna mencegah terjadinya pendarahan

waktu melahirkan, upaya pemberian susu ibu hamil yang kurang energi

kronis untuk mencegah Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR ). Disamping

itu pemberian vitamin A dua kali pada ibu nifas akan dapat

meningkatkan kesehatan dan daya tahan pada ibu dan bayinya. Upaya

lain yaitu dengan meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan

dengan pengembangan manajemen asfeksia, dan BBLR, kunjungan

neonatal oleh petugas kesehatan. Diharapkan akan terjadi penurunan

AKB, seiring dengan upaya-upaya yang dilakukan. Gambaran AKB

tahun 2010-2014 dapat dillihat pada gambar dibawah ini.

3. Angka Kematian Balita ( AKABA )

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian Balita

0-5 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun.

AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan pada balita,

pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, pelayanan Posyandu, dan tingkat

keberhasilan program KIA/Posyandu serta faktor kondisi sanitasi

lingkungan.

AKABA tahun 2014 sebesar 16,16 per 1.000 KH atau 39 kasus,

menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 17,3/1000 KH (43

9.6 7.4

11.4

15.96 15.15

2010 2011 2012 2013 2014

Gambar. 3.2 Angka Kematian Bayi Kota Salatiga Tahun 2010-2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 12

kasus), AKABA di Kota Salatiga tahun 2010-2014 secara umum

meningkat, seperti dalam gambar 3.3 berikut ini.

4. Angka Kematian Ibu ( AKI )

Kematian ibu adalah kematian wanita pada masa kehamilan,

persalinan sampai 42 hari setelah persalinan, baik sebagai akibat

langsung dari kehamilan atau persalinanya, maupun sebagai akibat

tidak langsung dari penyakit lain kecuali kecelakaan. Lebih 90%

kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung yaitu perdarahan,

infeksi dan eklamsia. Ketiga penyebab langsung kematian ibu ini

disebut komplikasi kebidanan (komplikasi obstetri). Selain itu,

persalinan lama (lebih dari 12 jam) dan pengguguran kandungan

(abortus terinfeksi) dapat berakibat perdarahan dan atau infeksi.

Kurang dari 10% kematian ibu disebabkan oleh penyebab tidak

langsung, misalnya penyakit yang sudah diderita ibu sejak sebelum

hamil atau penyakit lain yang diderita pada masa kehamilan. Keadaan

gizi sejak sebelum hamil, kehamilan yang terlalu sering/dekat, terjadi

pada usia terlalu muda atau tua dapat menambah risiko timbulnya

gangguan. Kematian ibu juga diwarnai oleh penyebab mendasar, yaitu

rendahnya status wanita, terutama di pedesaan, dan rendahnya

tingkat pendidikan.

10.27 7.79

12.5

17.2 16.15

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

2010 2011 2012 2013 2014

Gambar 3.3 AKABA Kota Salatiga Tahun 2010-2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 13

Di Kota Salatiga tahun 2014 terjadi 2 kasus kematian ibu.

Penyebab kematian ibu tahun 2014 disebabkan oleh perdarahan

(penyebab langsung) dan Dengue Syock Syndrome (penyebab tidak

langsung).

Kematian ibu biasanya juga terjadi karena tidak mempunyai akses

ke pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan

kegawatdaruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambat

mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat

mencapai fasilitas kesehatan, terlambat mendapatkan pelayanan di

fasilitas kesehatan.

Berbagai upaya penurunan angka kematian ibu telah dilakukan

antara lain penerapan Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) yang bertujuan untuk antisipasi dan

deteksi dini resiko pada masa kehamilan dan persalinan yang berbasis

masyarakat, Puskesmas PONED serta RS PONEK.

Angka kematian Ibu di Kota Salatiga dapat di lihat pada gambar 3.4.

dibawah ini.

B. ANGKA KESAKITAN

1. Case Notification Rate (CNR) Kasus Baru BTA +

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar

melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis.

99.4

212.5

74.3

279.2

82.85

2010 2011 2012 2013 2014

Gambar 3.4 Angka Kematian Ibu Kota Salatiga Tahun 2010-2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 14

Berdasarkan data dari Puskesmas dan Rumah sakit angka

penemuan kasus baru Tuberkulosis Paru terkonfirmasi bakteriologis

(BTA Positif) yang tercatat (Case Notification Rate/ CNR BTA Positif)

tahun 2014 di Kota Salatiga sebesar 128,73 per 100.000 penduduk.

Kemudian proporsi kasus terduga (suspek) TB paru terkonfirmasi

bakteriologis (BTA positif) di antara seluruh kasuss terduga (suspek)

TB yang diperiksa dahaknya di Kota Salatiga, sebesar 7,24%.

Sedangkan CNR untuk semua kasus sebesar 259,52 per 100.000

penduduk.

Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+) sejak tahun 2012

meningkat dikarenakan adanya perbedaan cara perhitungan.

Perhitungan tersebut adalah bahwa penderita TB Paru BTA (+) adalah

semua penderita yang ditemukan di sarana pelayanan kesehatan tanpa

melihat status domisili/tempat tinggal penderita. Sedangkan

perhitungan pada sebelum tahun 2012, hanya penderita yang

berdomisili di wilayah Kota Salatiga. Perlu diketahui bahwa di Kota

Salatiga terdapat RS khusus Paru dr Ario Wirawan dan Balai Kesehatan

Paru Masyarakat (BKPM). Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+)

dari tahun 2010-2014 dapat dlihat pada gambar berikut:

30.9

44.62

99.5

142.72

128.73

2010 2011 2012 2013 2014

Gambar 3.5 Penemuan Kasus TB BTA (+) Kota Salatiga Tahun 2010-2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 15

Proporsi kasus TB anak di antara kasus baru Tuberkulosis Paru

yang tercatat sebesar 18%. Hal ini menunjukan bahwa penularan

kasus TB BTA Positif kepada anak cukup besar.

Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang diobati dan sembuh dari

tahun 2010-2014 dapat dilihat pada angka kesesembuhan, berturut-

turut 2010-2014 adalah 80,85%, 63,64%, ,69,17%, 76,73% dan

71,42%. Tahun 2014 target Cure Rate atau angka kesembuhan

sebesar 90%.

2. Presentase Balita Dengan Pneumonia Ditangani

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru

(alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai napas cepat dan atau

kesukaran bernapas.

Tatalaksana pneumonia adalah diberikannya pelayanan kesehatan

sesuai klasifikasinya, untuk pneumonia ringan dan sedang diberikan

antibiotika dan pneumonia berat dirujuk ke sarana kesehatan yang

lebih memadai.

Penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani pada tahun

2014 sebesar 542 (44,68%) dari sasaran sebesar 1213. Pada tahun

2013 sebesar 544(44,40%) penderita dari perkiraan kasus sebesar

2010 2011 2012 2013 2014

Diobati 48 55 240 202 294

CR/Sembuh 40 35 166 155 210

0

50

100

150

200

250

300

350

Gambar 3.6. Jumlah Penderita Diobati dan Angka Kesembuhan

TB Paru Di Kota Salatiga tahun 2010-2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 16

1.225 sasaran. Angka penemuan penderita pneumonia dari tahun

2010-2014 berturut- turut adalah 52,21%, 41,81%, 33,28%, 44,40%

dan 44,68%. Masih rendahnya angka penemuan balita dengan

pneumonia, dikarenakan petugas kesehatan masih sangat hati-hati

untuk mendiagnosa bahwa pasiennya adalah pneumonia. Dari semua

kasus yang ditemukan seluruhnya (100%) sudah mendapat

penanganan.

3. Persentase HIV/AIDS Ditangani

Sesuai kebijakan program pencegahan dan pemberantasan

penyakit HIV/AIDS, seluruh penderita HIV/AIDS harus mendapatkan

pelayanan sesuai standar. Tata laksana penderita HIV/AIDS meliputi

Voluntary Counseling Testing`(VCT) yaitu tes konseling secara

sukarela, perawatan orang sakit dengan HIV/AIDS, pengobatan Anti

Retroviral (ARV), pengobatan infeksi oportunistik, dan rujukan kasus

spesifik.

Tahun 2014 ditemukan kasus baru penderita HIV/AIDS sebanyak

23, tahun 2013 ditemukan penderita HIV/AIDS sebanyak 14 kasus dan

tahun 2012 ditemukan kasus baru penderita HIV/AIDS sebanyak 17

kasus. Keseluruhan (100%) kasus HIV/AIDS di Kota Salatiga yang

ditemukan tersebut sudah mendapatkan penanganan sesuai standar.

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

2010 2011 1012 2013 2014

Perkiraan JumlahPneumonia Balita

1218 990 1253 1225 1213

Pneumonia BalitaDitemukan/Diangani

636 414 417 544 542

Gambar 3.7 Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani Kota

Salatiga Tahun 2010-2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 17

Jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan dari tahun 2001-2014 di Kota

Salatiga dapat dilihat pada gambar 3.8 berikut ini:

4. Jumlah Kasus Sifilis

Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh

bakteri spiroset Trepanoma pallidum sub-spesies pallidum.Penularan

penyakit ini melalui kontak seksual. Di samping itu juga dapat

ditularkan dari ibu ke janinselama kehamilan atau saat kelahiran, yang

menyebabkan terjadinya sifilis congenital.

Jumlah kasus sifilis di kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 1.191

kasus. Kelompok umur terbanyak berturut-turut sebagai berikut:umur

25-49 th sebanyak 612 kasus, umur 20-24 th sebanyak 346 kasus,

umur 15-19 th sebanyak 187 kasus, umur >=50 th sebanyak 44 kasus

dan umur 5-14 th sebanyak 2 kasus. Berdasarkan jenis kelamin

perempuan lebih banyak kasusnya dibandingkan dengan laki-laki yaitu

1.116 dibanding 75 kasus. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar

berikut:

2 1

0

9 7

6

17

27

14

23

12

6

17

14

23

-5

0

5

10

15

20

25

30

Gambar 3.8 Jumlah Penemuan Kasus Baru HIV/AIDS Kota Salatiga s.d tahun

2014

Jml Kasus

Profil Kesehatan Kota Salatiga 18

5. Darah Donor Diskrining Terhadap HIV

Salah satu strategi untuk meminimalkan penularan penyakit

melalui transfusi darah adalah melalui skrining darah donor. HIV/AIDS

merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui transfusi darah,

sehingga setiap darah donor harus dilakukan skrining terhadap HIV.

Jumlah pendonor di Kota Salatiga melalui UTD PMI Kota Salatiga

pada tahun 2014 sebanyak 7.979 dan 100% diskrining terhadap HIV

dengan hasil positif HIV 7 (0,09%) pendonor.

6. Persentase Balita Dengan Diare Ditangani

Definisi operasional penemuan penderita diare adalah jumlah

penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di

suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.

Jumlah kasus diare pada balita di tahun 2014 sebanyak 4.438

(105,9%) dari perkiraan kasus sebanyak 4.189 Semua kasus diare baik

pada balita maupun non balita sudah mendapat penanganan (100%).

0

100

200

300

400

500

600

5-14th

15-19th

20-24th

25-49th

>=50th

Laki-laki 2 3 19 37 14

Perempuan 0 184 327 575 30

Gambar 3.9 Kasus Sifilis Menurut Kelompok Umur Dan

Jenis Kelamin Kota Salatiga Th. 2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 19

7. Angka Penemuan Kasus Baru Kusta per 100.000 penduduk

Penyakit kusta atau lepra disebabkan oleh bakteri

Mycrobacterium leprae. Bakteri ini mengalami proses pembelahan

cukup lama antara 2-3 minggu. Daya tahan hidup kuman kusta

mencapai 9 hari di luar tubuh manusia. Kuman kusta memiliki masa

inkubansi 2-5 tahun bahkan bisa lebih dari 5 tahun. Penatalaksanaan

kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif,

menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak

dan mata.

Tahun 2014 di kota Salatiga dilaporkan sebanyak 6 kasus baru

semuanya kasus Multi Basiler (MB). Di wilayah Provinsi Jawa Tengah

Kota Salatiga termasuk katagori beban rendah dengan angka NCDR

sebesar 3,07 per 100.000 penduduk.

8. Angka “Acute Flaccid Paralysis” (AFP)

Dalam upaya membebaskan Indonesia dari Penyakit Polio, maka

pemerintah telah melaksanakan Program Eradikasi Polio (ERAPO) yang

2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah perkiraan kasusdiare

6554 7654 7691 4115 4189

Jumlah Diare pada Balitadan ditangani

1994 4276 5766 4745 4438

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

Gambar 3.10. Jumlah Perkiraan Kasus Diare dan Diare Pada Balita

Di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 20

terdiri dari pemberian imunisasi polio rutin, pemberian imunisasi masal

pada anak balita maupun PIN (Pekan Imunisasi Nasional) dan

survelans AFP.

Eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar

indigenous selama 3 tahun berturut-turut di suatu region yang

dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi. Dasar

pemikiran Eradikasi Polio adalah :

a. Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm

carrier pada manusia.

b. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan.

c. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas > 90 % dan

mudah dalam pemberian.

d. Layak dilaksanakan secara operasional.

Salah satu strategi yang dilakukan untuk mencapai eradikasi polio yaitu

melakukan surveilans AFP sesuai dengan standar sertifikasi. Surveilans

AFP merupakan pengamatan dan penjaringan semua sifat kelumpuhan

pada poliomyelitis. Prosedur pembuktian penderita AFP terserang virus

polio liar atau tidak adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pelacakan terhadap anak usia <15 tahun yang

mengalami kelumpuhan mendadak (<14 hari) dan menetukan

diagnose awal.

b. Mengambil specimen tinja penderita tidak lebih dari 14 hari sejak

kelumpuhan, sebanyak dua kali selang waktu pengambilan I dan II

>24 jam.

c. Mengirim kedua specimen tinja ke laboratorium dengan

pengemasan khusus.

d. Hasil pemeriksaan specimen tinja akan menjadi bukti virology

adanya virus polio liar di dalamnya.

e. Diagnosa akhir ditentukan pada 60 hari sejak kelumpuhan.

Pemeriksaan klinis ini dilakukan oleh dokter spesialis anak atau

syaraf untuk menentukan apakah masih ada kelumpuhan atau

tidak.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 21

Hasil pemeriksaan virologis dan klinis akan menjadi bukti

penengakan diagnose kasusu AFP termasuk kasusu polio atau tidak,

sehingga dapat diketahui apakah ada polio liar di masyarakat.

Cakupan penemuan dan penanganan penyakit AFP adalah

jumlah kasus AFP non polio yang ditemukan diantara 100.000

penduduk usia < 15 tahun pertahun di satu wilayah kerja tertentu.

Jumlah kasus AFP yang ditemukan dan ditangani tahun 2014 sebanyak

2 kasus. Penemuan kasus AFP sejak tahun 2010-2014 dapat dilihat

pada gambar berikut.

9. Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Yang Dapat

Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Yang termasuk dalam PD3I yaitu Polio, Campak, Difteri, Pertusis,

Tetanus (Non Neonatorum), Tetanus Neonatorum, dan Hepatitis.

Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit tersebut,

diperlukan komitmen global untuk menekan turunnya angka kesakitan

dan kematian yang lebih banyak dikenal dengan Eradikasi Polio

(ERAPO), Reduksi Campak (Redcam), dan Eliminasi Tetanus

Neonatorum (ETN). Dari tahun 2006 sampai dengan 2013 jumlah

kasus PD3I yang dilaporkan adalah sebagai berikut:

1

2 2

5

2

2010 2011 2012 2013 2014

Gambar 3.11 Penemuan AFP Kota Salatiga Tahun 2010-2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 22

10. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000

Penduduk

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh

virus dengue dan ditularkan oleh vector nyamuk Aedes Aegypty.

Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur <15 tahun,

namun dapat juga menyerang orang dewasa.

Penderita DBD yang ditangani adalah persentase penderita DBD

yang ditangani sesuai standar di satu wilayah dalam waktu satu tahun

dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang ditemukan

/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama.

Jumlah penderita DBD dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010

mengalami peningkatan kasus. Hal ini disebabkan oleh karena cuaca

yang tidak menentu sehingga menyebabkan perkembangan jentik

nyamuk yang tidak terkontrol. Jumlah kasus tersebut berturut-turut

adalah tahun 2006 sebanyak 57 penderita IR: 38,9/100.000 penduduk,

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Hepatitis B 7 0 0 0 0 4 0 0 0

Polio 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Campak 28 42 53 115 198 168 94 0 0

T. Neonatorum 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tetanus 2 0 0 0 0 0 0 0 0

Pertusis 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Difteri 2 0 0 0 0 0 0 1 0

Gambar 3.12 Kasus PD3I Kota Salatiga Tahun 2008-2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 23

tahun 2007 sebesar 141 kasus (IR: 80, CFR:0,71), tahun 2008 sebesar

72 kasus (IR: 40, CFR:1,39%), tahun 2009 sebanyak 109 (IR:65,

CFR:0,92%), tahun 2010 sebesar 155 kasus (IR:91). Pada tahun 2011

terjadi penurunan kasus yaitu sebesar 13 kasus (IR:7,4%), tahun

2012 sebanyak 13 kasus, tahun 2013 sebanyak 61 kasus dan tahun

2014 sebanyak 9 kasus. Dari semua kasus yang ditemukan sudah

mendapat penanganan sesuai dengan standar. Beberapa upaya yang

dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam rangka penurunan

kasus demam berdarah antara lain penggerakan pemberantasan

sarang nyamuk, pemeriksaan jentik berkala, dan sosialisasi

penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue.

Berikut gambar jumlah kasus DBD dari tahun 2006 sampai dengan

tahun 2014.

11. Angka Kesakitan Malaria per 1.000 Penduduk

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih

menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Untuk Kota

Salatiga malaria meskipun tidak termasuk daerah endemis, namun

kasus penyakit malaria masih ditemukan. Kasus malaria tahun 2014 di

Kota Salatiga sebesar 33 kasus (API : 0,17 per 1.000 penduduk).

38.9

80

40

65

91

7.4 12.83

31.72

4.6 0 0.71 1.39 0.92 0 0 0 1.6 0

20 20 20 20 20

55 55 55 55

-20

0

20

40

60

80

100

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Gambar 3.13 IR dan CFR Kasus DBD Kota Salatiga Tahun 2006-2014

Incidence Rate (IR)

CFR

target

Profil Kesehatan Kota Salatiga 24

12. Penyakit Tidak Menular

Data kasus penyakit tidak menular yang diperoleh antara lain

kanker servik, kanker mamae, kanker hati, kanker paru, diabetes

mellitus, angina pektoris, dekompensasio kordis, hipertensi, stroke,

asma bronkhial dan kecelakaan lalu lintas.

Faktor resiko terjadinya penyakit tidak menular, dibagi menjadi

dua yaitu faktor genetik yang merupakan faktor yang tidak dapat

diubah (unchanged risk faktor), dan faktor resiko yang dapat diubah

(change risk faktor), misalnya, pola makan yang tidak seimbang,

makanan yang mengandung zat adiktif, mengkonsumsi rokok, kurang

berolah raga dan faktor kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap

kesehatan.

Penyakit tidak menular merupakan suatu penyakit yang tidak

bisa disembuhkan secara medis, tetapi hanya bisa dikendalikan.

Penyakit tidak menular juga merupakan penyebab utama kematian

tertinggi bila dibandingkan dengan penyakit menular.

Kasus penyakit tidak menular di Kota Salatiga tahun 2014 dapat

dilihat pada gambar 3.14 berikut:

13. Cakupan Desa/ Kelurahan Terkena KLB Ditangani <24 Jam

Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya

kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara

epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam jangka waktu tertentu.

0,46% 8,87%

62%

7%

0,34%

13%

6% 3%

Gambar 3.14 Proporsi Kasus baru Penyakit Tidak Menular

di Kota Salatiga Tahun 2014

Kanker

DM

Hipertensi

Jantung

Stroke

PPOK

Asma

Psikosis

Profil Kesehatan Kota Salatiga 25

KLB penyakit menular dan keracunan masih merupakan salah satu

masalah kesehatan masyarakat. Jenis KLB yang terdapat di Kota

Salatiga tahun 2014 yaitu Chikungunya, diare dan AFP. Chikungunya

terjadi di satu kecamatan 2 kelurahan dengan jumlah penderita

sebanyak 152 penderita. Diare terjadi di 3 (tiga) kecamatan 3 (tiga)

kelurahan dengan jumlah penderita sebanyak 78 penderita dan jumlah

kematian sebanyak 3 penderita. Sedangkan AFP ditemukan di 2

kecamatan 2 kelurahan dengan jumlah penderita 2 orang.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 26

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. PELAYANAN KESEHATAN

1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4

Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian

pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan,

dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada semester pertama (usia

kehamilan 0-12 minggu), 1 kali pada trisemeter kedua (usia kehamilan

12-24 minggu), dan 2 kali pada trisemester ketihga (usia kehamilan 24-

36 minggu). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk

menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin, berupa

deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi

kehamilan.

Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas,

yaitu:

1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan;

2. Pengukuran tekanan darah;

3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA);

4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);

5. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi

tetanus toksoid sesuai status imunisasi;

6. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama

kehamilan;

7. Penentuan persentase janin dan denyut jantung janin (DJJ);

8. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan

konseling, termasuk keluarga berencana);

9. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin

darah (Hb) dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah

dilakukan sebelumnya).

10. Tatalaksana kasus.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 27

Untuk menilai cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat

digunakan indikator cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu

hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali,

dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun

waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang

telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling

sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan sasaran

ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator

tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil

dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke

tenaga kesehatan.

Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa cakupan ibu hamil K4 di Kota

Salatiga pada tahun 2014 sebesar 2.789 bumil (94,96%) meningkat jika

dibandingkan capaian tahun 2013 sebesar 93,46%.

Gambar 4.1

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4

di Kota Salatiga Th. 2010 - 2014

88,00%

90,00%

92,00%

94,00%

96,00%

98,00%

100,00%

102,00%

K1 96,00% 96,30% 96,70% 99,02% 100%

K4 92,90% 96,60% 95,40% 93,46% 94,96%

2010 2011 2012 2013 2014

Berbagai kegiatan telah dilakukan guna peningkatan cakupan

pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu dengan semakin mendekatkan

akses pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat dan

Profil Kesehatan Kota Salatiga 28

pengembangan kelas ibu hamil. Melalui kelas ibu hamil diharapkan akan

meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil dan

keluarganya dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu secara

paripurna. Di samping itu kegiatan luar gedung, seperti pendataan,

pelayanan di posyandu, kunjungan rumah, dan sweeping kasus drop out

merupakan upaya yang dilakukan guna peningkatan kunjungan K4.

2. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

Upaya kesehatan ibu bersalin dilaksanakan dalam rangka

mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan

persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I

sampai dengan kala IV persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu

bersalin diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong tenaga

kesehatan terlatih (Cakupan Pn). Indikator ini memperlihatkan tingkat

kemampuan pemerintah dalam menyediakan pelayanan persalinan

berkualitas yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.

Cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan sudah mencapai

target (90%) yaitu sebesar 100%. Meskipun cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan sudah mencapai target, namun angka

kematian ibu masih tinggi. Untuk mengetahui cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan dapat dilihat pada gambar 4.2 di

bawah ini.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 29

Gambar 4.2

Cakupan Persalinan Yang Ditolong Oleh Nakes

Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014

0,00%

50,00%

100,00%

150,00%

Pertolongan persalinan

oleh nakes terlatih

95,10% 94,80% 95% 100% 99,88%

Pertolongan persalian

oleh dukun terlatih

4,90% 5,20% 0% 0% 0%

2010 2011 2012 2013 2014

3. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas

Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai

standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh

tenaga kesehatan. Masa sesudah persalinan (Masa Nifas) berpeluang

untuk terjadinya kematian ibu maternal, sehingga perlu mendapatkan

pelayanan kesehatan masa nifas yang dikunjungi oleh tenaga kesehatan

minimal 3 (tiga) kali sejak persalinan dengan ketentuan waktu:

a. Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari

setelah persalinan.

b. Kunjungan nifas kedua dalam waktu 2 minggu setelah persalinan

(8-14 hari)

c. Kunjunagn nifas ketiga dalam waktu 6 minggu setelah persalinan

(36-42 hari).

Pelayanan ibu nifas meliputi pemberian vitamin A dosis tinggi ibu

nifas yang kedua dan pemeriksaan kesehatan pasca persalinan untuk

mengetahui apakah terjadi pendarahan pasca persalinan, keluar cairan

berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 (dua) hari, payudara bengkak

kemerahan disertai rasa sakit dan lain–lain. Kunjungan terhadap ibu

nifas yang dilakukan petugas kesehatan biasanya bersamaan dengan

kunjungan neonatus. Cakupan pelayanan ibu nifas sbb:

Profil Kesehatan Kota Salatiga 30

Gambar.4.3 Cakupan Pelayanan Nifas Kota Salatiga

Tahun 2010-2014

96.14%

95.20%

95.85%

96.36%

94.90%

94.00%

94.50%

95.00%

95.50%

96.00%

96.50%

2010 2011 2012 2013 2014

4. Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A

Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan bayinya yang

dilaksanakan di rumah dan atau rumah bersalin dengan pertolongan

dukun bayi atau tenaga kesehatan. Suplementasi vitamin A pada ibu

nifas merupakan salah satu program penanggulangan kekurangan

vitamin A.

Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan ibu

nifas yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) pada

periode sebelum 40 hari setelah melahirkan. Cakupan ibu nifas

mendapat kapsul vitamin A di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 99,92%

(2.428 dari 2.306 ibu nifas).

Gambar 4.4.Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat Kapsul

Vitamin A di Kota Salatiga Tahun 2010-2014

54,44

89,6695,98

99,92 99,92

0

20

40

60

80

100

120

2010 2011 2012 2013 2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 31

5. Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil dan WUS

Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan

program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur

termasuk ibu hamil. Menurut WHO, tetanus maternal dan neonatal

dikatakan tereleminasi apabila hanya terdapat kurang dari satu kasus

tetanus neonatal per 1.000 kelahiran hidup di setiap kabupaten. Strategi

yang dilakukan untuk meneleminasi tetanus neonatorum dan maternal

adalah:

1. Pertolongan persalinan yang aman dan bersih

2. Cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata

3. Penyelenggaraan surveilans Tetanus Neonatorum

Jumlah ibu hamil tahun 2014 sebesar 2.937 yang mendapat TT I

sebesar 1.402 (47,7%), TT2 sebesar 1.109 (37,8%),TT3 sebesar 186

(6,3%), TT4 sebesar 68 (2,3%), TT5 sebesar 44 (1,5%).

6. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe

Program penanggulangan anemia yang dilakukan adalah dengan

memberikan tablet tambah darah yaitu preparat Fe yang bertujuan

untuk meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya

yang dialami ibu hamil. Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar

haemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal (batasan anemi pada

ibu hamil < 11 gram%). Anemi pada ibu hamil menyebabkan

pendarahan sebelum atau saat persalinan, resiko melahirkan BBLR,

meningkatnya resiko kematian ibu dan bayi. Pemberian tablet Fe

kepada ibu hamil minimal 90 tablet selama periode kehamilan. Indikator

cakupan pemberian Fe yaitu Fe1 dan Fe3. Prevalensi ibu hamil anemia

dan cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil dapat dilihat pada

gambar 4.5 dan Gambar 4.6 berikut ini:

Profil Kesehatan Kota Salatiga 32

4,06

2,53

3,53

2,11

6,71

0

1

2

3

4

5

6

7

2010 2011 2012 2013 2014

Gambar 4.5

Prevalensi Ibu Hamil Anemia

Kota Salatiga Tahun 2010-2014

Gambar 4.6

Cakupan Pemberian Tablet Fe pada Bumil

Kota Salatiga Tahun 2010-2014

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

Jml Bumil 3254 3123 3003 3151 2937

Fe1 2502 2984 2903 3009 2937

Fe3 2972 3007 2870 2800 2708

2010 2011 2012 2013 2014

7. Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani

Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu

dengan komplikasi kebidanan untuk mendapatkan penanganan definitive

sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan

dasar dan rujukan. Diperkirakan sekitar 15-20% ibu hamil akan

mengalami komplikasi kebidanan. Komplikasi dalam kehamilan dan

persalinan tidak dapat diduga sebelumnya oleh karenanya semua

persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan agar komplikasi

kebidanan dapat segera dideteksi dan ditangani.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 33

Cakupan ibu hamil risiko tinggi dan komplikasi yang ditangani

tahun 2014 sebesar 147,6% (867 kasus) komplikasi. Cakupan

penanganan ibu hamil resiko tinggi dan komplikasi meningkat, hal ini

dapat diartikan bahwa semakin banyak ibu hamil yang mengalami

komplikasi kebidanan. Oleh karena itu komplikasi kebidanan pada ibu

hamil harus segera dapat dideteksi dini dan ditangani.

Gambar 4.7 Cakupan Bumil Risti Yang Ditangani

Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014

100%77.30%

42.12%

100%

147.60%

0%

50%

100%

150%

200%

2010 2011 2012 2013 2014

Bumil Risti yg Ditangani

8. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi Ditangani

Neonatal dengan komplikasi adalah neonatal dengan penyakit dan

atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian,

sepert asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neontaorum, infeksi/sepsis,

trauma lahir, BBLR (berat lahir < 2500 gram), sindroma gangguan

pernafasan, dan kelainan congenital maupun yang termasuk klasifikasi

kuning dan merah pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi

Muda (MTBM).

Komplikasi yang menjadi penyebab kematian terbesar adalah

asfiksia, bayi berat lahir rendah dan infeksi. Komplikasi dapat dicegah

dan ditangani, namun secara umum terkadang terkendala oleh banyak

faktor antara lain: akses ke sarana pelayanan kesehatan, keadaan sosial

ekonomi, system rujukan yang belum berjalan dengan baik,

terlambatnya deteksi dini dan kesadaran orang tua untuk mencari

pertolongan kesehatan. Penanganan neonatal dengan komplikasi adalah

penanganan terhadap neonatal sakit dan atau neonatal dengan kelainan

Profil Kesehatan Kota Salatiga 34

atau komplikasi/kegawatdaruratan yang mendapat pelayanan sesuai

standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) terlatih baik

di rumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan

kesehatan rujukan.

Pelayanan sesuai standar antara lain sesuai dengan standar MTBM,

manajemen asfiksia bayi baru lahir, manjemen bayi berat lahir rendah,

pedoman pelayanan neonatal essensial di timgkat pelayanan kesehatan

dasar, PONED, PONEK atau standar operasional pelayanan lainnya.

Perhitungan sasaran neonates dengan komplikasi dihitung

berdasarkan 15% dari jumlah bayi baru lahir. Indikator ini mengukur

kemampuan manajemen program kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam

menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara professional kepada

neonates dengan komplikasi. Permasalahan dalam perhitungan indikator

neonatal resiko tinggi yang mendapatkan pelayanan kesehatan di

antaranya disebabkan belum adanya keseragaman dalam penentuan

neonatal yang termasuk dalam resiko tinggi, sehingga belum semua

neonatal dengan resiko tinggi/komplikasi dicatat dan dlaporkan.

Gambar berikut merupakan cakupan penanganan neonatal dengan

komplikasi di Kota Salatiga:

Gambar 4.8

Cakupan Penanganan Neonatal Dengan Komplikasi Kota

Salatiga Th 2010-2014

68

28,3

42,36

97,06 94,84

0

20

40

60

80

100

120

2010 2011 2012 2013 2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 35

9. Persentase Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi

Keluarga Berencana yaitu suatu upaya yang berguna untuk

perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan

dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan

kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya.

Cakupan peserta KB aktif secara rinci seperti pada gambar 4.9.

sebagai berikut:

Gambar. 4.9. Cakupan Peserta KB Aktif Kota Salatiga

Tahun 2010-2014

71,7

76,8 78,27

69,6

82,59

60

65

70

75

80

85

2010 2011 2012 2013 2014

tahun

Caku

pan

Sedangkan jenis kontrasepsi peserta KB aktif pada tahun 2014 seperti

pada gambar berikut :

Gambar 4.10

Persentase Pemakaian Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif

Tahun 2014

0,3

68,3

4,60,0114

8,54,4

IUD MOP IMPLAN SUNTIK PIL KONDOM MOW

10. Persentase Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi

Peserta Keluarga Berencana (KB) Baru adalah Pasangan Usia Subur

(PUS) yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat dan

Profil Kesehatan Kota Salatiga 36

atau PUS yang menggunakan kembali salah satu cara/alat kontrasepsi

setelah mereka berakhir masa kehamilannya.

Pada peserta KB baru, persentase metode kontrasepsi yang

terbanyak digunakan adalah metode suntik sebesar 46,4%, kemudian

implant sebesar 23,4%, IUD sebesar 15,9%, PIl 9,3% dan MOW 0,4%.

Gambar 4.11

Persentase KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi

Kota Salatiga Th. 2014

15.90%

0.40%

23.40%

4.60%

46.40%

9.30%

IUD

MOW

Implan

Kondom

Suntik

Pil

11. Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah

Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat

badan kurang dari 2500 gram. Penyebab terjadinya BBLR antara lain

karena ibu hamil mengalami anemia, kurang asupan gizi waktu dalam

kandungan, ataupun lahir kurang bulan. Bayi yang lahir dengan berat

badan rendah perlu penanganan yang serius, karena pada kondisi

tersebut bayi mudah sekali mengalami hipotermi yang biasanya akan

menjadi penyebab kematian.

Persentase bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kota Salatiga Tahun

2014 sebanyak 87 (3,6%), menurun jika dibandingkan tahun 2013

sebesar 138 (5,5%). Gambaran persentase BBLR selama lima tahun

terakhir dapat dilihat pada gambar 4.12.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 37

Gambar 4.12

Persentase Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Kota Salatiga

Th. 2010-2014

2.023.04

5.5 5.5

3.6

0

2

4

6

Persentase 2.02 3.04 5.5 5.5 3.6

2010 2011 2012 2013 2014

12. Cakupan Kunjungan Neonatus

Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia sampai dengan 28

hari, di mana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di

dalam rahim menjadi di luar rahim.

Kunjungan Neonatus (KN) adalah kunjungan yang dilakukan oleh

petugas kesehatan ke rumah ibu bersalin, untuk memantau dan

memberi pelayanan kesehatan untuk ibu dan bayinya. Kunjungan

Neonatus dibagi tiga yaitu KN1 adalah kunjungan pada 0-2 hari, KN2

adalah kunjungan 2-7 hari dan KN3 adalah kunjungan setelah 7-28 hari.

Persentase kunjungan neonatus KN1 dan KN3 kota Salatiga dapat dilihat

pada gambar berikut:

92

94

96

98

100

Gambar 4.13

Persentase Kunjungan Neonatal KN1 dan KN3 Di Kota Salatiga Th.

2014

KN1 95.4 100 99.3 98.05

KN3 95.7 99.2 95.5 96.11

2011 2012 2013 2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 38

13. Persesntase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif

Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang

sempurna dan terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi

yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi

yang optimal.

ASI adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan

kepada bayi, dalam keadaan miskin merupakan hadiah satu-satunya,

dalam keadaan sakit mungkin merupakan hadiah yang menyelamatkan

jiwanya (UNICEF). Oleh sebab itu pemberian ASI perlu diberikan secara

eksklusif sampai umur 6 (enam) bulan dan tetap mempertahankan

pemberian ASI dilanjutkan bersama makanan pendamping sampai usia 2

(dua) tahun.

Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan

telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No.

450/Menkes/SK/IV/2004 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 Tahun

2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. ASI eksklusif adalah Air

Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam)

bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau

minuman lain. Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya

mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja

pada kurun waktu tertentu.

Pemberian ASI eksklusif bukan hanya isu nasional namun juga

merupakan isu global. Pernyataan bahwa dengan pemberian susu

formula kepada bayi dapat menjamin bayi tumbuh sehat dan kuat,

ternyata menurut laporan UNICEF ( Feat About Breast Feeding)

merupakan kekeliruan fatal, karena meskipun insiden diare rendah pada

bayi yang diberi susu formula, namun pada masa pertumbuhan

berikutnya bayi yang tidak diberi ASI ternyata memiliki peluang yang

jauh lebih besar untuk menderita hipertensi, jantung, kanker, obesitas,

diabetes dll.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 39

Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas capaian ASI

Eksklusif Kota Salatiga pada tahun 2014 sebesar 47,85% (457 bayi dari

955 ) meningkat jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 46,6% (418 dari

897 bayi usia 0-6 bulan), 2012 sebesar 45,12% (601 dari 1.332 bayi

usia 0-6 bulan), terjadi sedikit penurunan bila dibandingkan tahun 2011

yaitu 48,03% (550 dari 1.145 bayi usia 0-6 bln). Berbagai upaya

promosi tentang ASI Ekslusif telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan

beserta jaringannya. Hal ini dapat dilihat dengan berdirinya ruang-ruang

laktasi di tempat-tempat kerja/perusahaan. Cakupan ASI Eksklusif Kota

Salatiga dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar. 4.14

Cakupan ASI Eksklusif Kota Salatiga Th.2010-2014

35.9

46.6

47.8548.03 45.12

0

10

20

30

40

50

60

2010 2011 2012 2013 2014

cakupan ASI Ekslusif

Beberapa hal yang menghambat pemberiaan ASI eksklusif

diantarannya adalah:

1. Rendahnnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai

manfaat ASI dan cara menyusui yang benar.

2. Kurangnnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari

petugas kesehatan.

3. Faktor sosial budaya.

4. Kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja.

5. Gencarnya pemasaran susu formula.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 40

Upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan

cakupan pemberiaan ASI eksklusif tetap berpedoman pada Sepuluh

Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui yaitu:

1. Sarana pelayanan Kesehatan mempunyai kebijakan Peningkatan

Pemberiaan Air Susu Ibu (PP-ASI) tertulis yang secara rutin

dikomunikasikan kepada semua petugas.

2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan

ketrampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut.

3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui

dan penatalaksana dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir

sampai umur 2 tahun termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.

4. Membantu ibu menyusui bayinya dalam 30 menit setelah

melahirkan yang dilakukan di ruang bersalin ( inisiasi dini). Apabila

ibu mendapat operasi caesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu

sadar.

5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara

mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi

medis.

6. Tidak memberikan makanan dan minuman apapun selain ASI

kepada bayi baru lahir.

7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama

bayi 24 jam sehari.

8. Membantu ibu menyusui semau ibu, tanpa pembatasan terhadap

lama dan frekuensi menyusui.

9. Tidak memberikan dot atau kempeng bayi yang diberi ASI

10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI)

dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah

sakit, rumah bersalin atau sarana pelayanan kesehatan.

Selain hal tersebut diatas, upaya yang dilakukan adalah dengan

melakukan sosialisasi agar di tempat-tempat kerja misalnya perusahaan,

untuk menyediakan pojok ASI.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 41

14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi

Pelayanan kesehatan bayi termasuk salah satu dari beberapa

indikator yang bisa menjadi ukuran keberhasilan upaya peningkatan

kesehatan bayi dan balita. Pelayanan kesehatan bayi ditujukan pada

bayi usia 29 hari sampai dengan 11 bulan dengan memberikan

pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan

yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan, perawat)

minimal 4 kali, yaitu pada usia 29 hari-2 bulan, 3-5 bulan, 6-8 bulan dan

9-12 bulan sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu.

Pelayanan yang diberikan terdiri dari penimbangan berat badan,

pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, dan campak),

Stimulasi deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) bayi,

pemberian vitamin A pada bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan

bayi serta penyuluhan ASI Eksklusif, pemberian makanan pendamping

ASI (MP-ASI) dan lain-lain.

Cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat menggambarkan upaya

pemerintah dalam meningkatkan akses bayi untuk memperoleh

pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan

atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta

peningkatan kualitas hidup bayi. Cakupan pelayanan kesehatan bayi

tahun 2010-2014 Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar berikut:

0

50

100

150

Gambar 4.15

Cakupan Kunjungan Bayi Kota Salatiga

Tahun 2010-2014

Cakupan Kunjungan bayi 97.5 95.68 111 95.3 99.05

Target 90 90 90 90 90

2010 2011 2012 2013 2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 42

15. Cakupan Desa/ Kelurahan ”Universal Child Immunization”

(UCI)

Desa atau Kelurahan UCI adalah desa/ kelurahan di mana minimal

85 % dari jumlah bayi yang ada di desa/ kelurahan tersebut sudah

memperoleh imunisasi dasar lengkap. Imunisasi dasar lengkap pada bayi

(0-11 bulan) meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 3 dosis

Hepatitis B dan 1 dosis campak.

Cakupan desa/ kelurahan UCI di Kota Salatiga sejak tahun 2010

sampai 2014 seluruhnya merupakan kelurahan UCI.

16. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi

Tujuan program imunisasi adalah menurunkan angka kesakitan,

kematian dan kecacatan bayi, anak dan balita akibat penyakit PD3I

(Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) seperti penyakit TBC,

Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio Hepatitis B, Campak, dan pneumonia.

Bayi seharusnya mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG

1 kali, DPT-HB-HiB 3 kali , Polio 4 kali, HB Uniject 1 kali dan campak 1

kali. Sebagai indikator kelengkapan status imunisasi dasar engkap bagi

bayi dapat dilihat dari hasil cakupan imunisasi campak, karena imunisasi

campak merupakan imunisasi yang terakhir yang diberikan pada bayi

umur 9 bulan dengan harapan imunisasi sebelumnya sudah diberikan

dengan lengkap (BCG, DPT-HB-Hib, Polio dan HB)

Selain imunisasi rutin, program imunisasi juga melaksanakan

program imunisasi tambahan / suplemen yaitu bulan Imunisasi Anak

Sekolah (BIAS) DT, BIAS Campak yang diberikan pada semua usia kelas

1 SD/MI/SDLB/SLB, Blacklog Fighting (melengkapi status imunisasi).

Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi di Kota Salatiga dapat dilihat

pada gambar berikut :

Profil Kesehatan Kota Salatiga 43

Gambar 4.16. Imunisasi Dasar Lengkap Bayi

Tahun 2010-2014

115,5699,38

108,0696,7193,1

0

20

40

60

80

100

120

140

2010 2011 2012 2013 2014

17. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita

Salah satu upaya program perbaikan gizi masyarakat adalah

melalui pemberian kapsul vitamin A. Program ini bertujuan untuk

mencegah dan menurunkan prevalensi kekurangan Vitamin A (KVA)

pada balita. Cakupan yang tinggi dari pemberian kapsul vitamin A dosis

tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA pada masyarakat.

Vitamin A berperan terhadap penurunan angka kematian dan kesakitan,

karena Vitamin A dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap

penyakit infeksi seperti campak, diare, dan ISPA (Infeksi Saluran

Pernafasan Akut). Vitamin A juga bermanfaat untuk kesehatan mata dan

membantu proses pertumbuhan. Oleh karena itu vitamin A sangat

penting untuk kesehatan dan kelangsungan hidup.

Pemberian kapsul vitamin A dilakukan terhadap bayi (6-11 bulan)

dengan dosis 100.000 SI, anak balita (12-59 bulan) dengan dosis

200.000 SI dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI,

sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI.

Pemberian kapsul vitamin A diberkan secara serentak setiap bulan

Februari dan Agustus pada balita usia 6-59 bulan.

Cakupan Balita yang mendapat Vitamin dari tahun 2010 dapat

dilihat pada gambar di bawah ini:

Profil Kesehatan Kota Salatiga 44

Gambar 4.17 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita (6-59

bulan) di Kota salatiga Tahun 2010-2014

99,5999,66

94,91

99,5499,09

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

2010 2011 2012 2013 2014

18. Cakupan Baduta Ditimbang

Cakupan baduta ditimbang di Posyandu merupakan reduksi dari

data jumlah balita ditimbang di Posyandu untuk memberi fokus kepada

sasran prioritas balita di bawah dua tahun sesuai dengan tema sentral

promosi upaya kesehatan ’1000 Hari Pertama Kehidupan’. Indikator ini

mempunyai arti yang hampir sama dengan indikator jumlah balita di

timbang. Nilai D/S Baduta Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 77,9%.

19. Cakupan Pelayanan Anak Balita

Tidak hanya bayi, Balita atau anak berumur di bawah lima tahun

atau 12-59 bulan juga harus mendapatkan pelayanan pemantauan

pertumbuhan setiap bulan, minimal 8 kali dalam setahun yang tercatat

di kohort anak balita dan pra sekolah, buku KIA/KMS atau buku

pencatatan dan pelaporan lainnya.

Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan

pertinggi/panjang badan (BB/TB). Ditingkat masyarakat pemantauan

pertumbuhan adalah pengukuran berat bandan per umur (BB/U) setiap

bulan di Posyandu, Taman Bermain, Pos PAUD, Taman Penitipan Anak

dan Taman Kanak-Kanak, serta Raudatul athfal dll. Bila berat badan

tidak naik dalam 2 bulan berturut-turt atau berat badan anak balita di

Profil Kesehatan Kota Salatiga 45

bawah garis merah harus dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan untuk

menentukan status gizinya dan upaya tindak lanjut.

Pemantauan perkembangan meliputi penilaian perkembangan

gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan

kemandirian, pemeriksaan daya dengar, daya lihat. Jika ada keluhan

atau kecurigaan terhadap anak, dilakukan pemeriksaan untuk gangguan

mental emosional, autism serta gangguan pemusatan perhatian dan

hiperaktifitas. Bila ditemukan penyimpangan atau gangguan

perkembangan harus dilakukan rujukan kepada tenaga kesehatan yang

lebih memiliki kompetensi.

Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak usia 12-59

bulan dilaksanakan melalui pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini

Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan)

dan tercatat pada kohort anak balita dan prasekolah atau pencatatan

dan pelaporan lainnya. Pelayanan SDIDTK dilakukan oleh tenaga

kesehatan, ahli gizi, penyuluh kesehatan masyarakat dan petugas sektor

lain yang dalam menjalankan tugasnya melakukan stimulasi dan deteksi

dini penyimpangan tumbuh kembang anak. Suplemen Vitamin A dosis

tinggi (200.000 IU) diberikan pada anak umur 12-59 bulan 2 kali per

tahun (bulan Februari dan Agustus).

Cakupan pelayanan anak balita di kota Salatiga dapat dilihat pada

gambar berikut:

Profil Kesehatan Kota Salatiga 46

Gambar 4. 18

Cakupan Pelayanan Anak Balita Kota Salatiga

Th. 2011-2014

53

80.984.5

80.37

0

50

100

Persentase 53 80.9 80.37 84.5

2011 2012 2013 2014

20. Cakupan Balita Ditimbang

Jumlah balita ditimbang di Posyandu merupakan data indikator

terpantaunya pertumbuhan balita melalui pengukuran perubahan berat

badan setiap bulan sesuai umur. Balita yang rutin menimbang adalah

balita yang selalu terpantau pertumbuhannya. Secara kuantitatif

indikator balita ditimbang menjadi indikator pantauan sasaran

(monitoring covered), sedangkan secara kualitatif merupakan indikator

cakupan deteksi dini (surveillance covered). Semakin besar persentase

balita ditimbang semakin tinggi capaian sasaran balita yang terpantau

pertumbuhannya, dan semakin besar peluang masalah gizi bisa

ditemukan secara dini.

D/S atau balita ditimbang merupakan gambaran dari keterlibatan

masyarakat dalam mendukung kegiatan pemantauan pertumbuhan di

Posyandu. Kehadiran balita di Posyandu merupakan hasil dari akumulasi

peran serta ibu, keluarga, kader dan seluruh komponen masyarakat

dalam mendorong, mengajak, memfasilitasi dan mendukung balita agar

ditimbang di Posyandu untuk dipantau pertumbuhannya. Dengan

demikian indikator D/S dapat dikatakan sebagai indikator partisipasi

masyarakat dalam kegiatan Posyandu.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 47

Gambar 4.19

Cakupan Balita Ditimbang Di Kota Salatiga

Th. 2011-2014

80,1

77

80,1

74,5

70

72

74

76

78

80

82

Persentase 80,1 77 80,1 74,5

2011 2012 2013 2014

21. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi

pemantauan tumbuh kembang Balita di Posyandu, dilanjutkan dengan

penentuan status gizi oleh bidan di desa atau petugas kesehatan

lainnya. Penemuan kasus gizi buruk harus segera ditindak lanjuti dengan

rencana tindak yang jelas, sehingga penanggulangan gizi buruk

memberikan hasil yang optimal.

Pendataan gizi buruk di Jawa Tengah didasarkan pada 2 kategori

yaitu dengan indikator membandingkan berat badan dengan umur

(BB/U) dan kategori kedua adalah membandingkan berat badan dengan

tinggi badan (BB/TB). Skrining pertama dilakukan di Posyandu dengan

membandingkan berat badan dengan umur melalui kegiatan

penimbangan, jika ditemukan balita yang berada di bawah garis merah

(BGM) atau dua kali tidak naik (2T), maka dilakukan konfirmasi status

gizi dengan menggunakan indikator berat badan menurut tinggi badan.

Jika ternyata balita tersebut merupakan kasus gizi buruk, maka segera

dilakukan perawatan gizi buruk sesuai pedoman di Posyandu dan

Puskesmas. Jika ternyata terdapat penyakit penyerta yang berat dan

tidak dapat ditangani di Puskesmas maka segera dirujuk ke rumah sakit.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 48

Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang

ditangani di sarana pelayanan kesehatan dan atau di rumah oleh tenaga

kesehatan sesuai tata laksana gizi buruk. Perkembangan cakupan balita

gizi buruk yang mendapat perawatan tahun 2006 sampai dengan tahun

2014 adalah sebesar 100 % kasus gizi buruk mendapat pelayanan.

Jumlah kasus gizi buruk tahun 2014 sebesar 5 kasus.

22. Persentase Desa/Kelurahan dengan Garam Beryodium Baik

Persentase desa/keluraham dengan garam beryodium baik

menggambarkan identitas mutu garam beryodium yang dikonsumsi

penduduk di desa/kelurahan. Kadar garam beryodium baik yang

dianjurkan bahwa garam mengandung KJO3 30-80 ppm. Target

kelurahan beryodium baik tahun 2014 sebesar 80%. Sesuai Kepres

No.69 tahun 1994, semua garam yang beredar di Indonesia harus

mengandung yodium. Kebijakan ini berakaitan dengan masih tingginya

kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia.

GAKY merupakan masalah gizi yang serius karena dapat menyebabkan

penyakit gondok atau kretin. Kekurangan unsur yodium dalam

makananan sehari-hari dapat menurunkan tingkat kecerdasan

seseorang. Dalam garam beryodium juga terdapat unsur natrium maka

konsumsi garam beryodium pun harus dibatasi. Kelebihan konsumsi

natrium dapat memicu timbulnya penyakit tekanan darah tinggi. Untuk

menghindari pengaruh sampingan dari onsumsi garam beryodium yang

berlebihan maka dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari

6 gram per orang per hari atau sekitar satu sendok teh setiap hari.

Kelurahan di Kota Salatiga 100% masyarakatnya sudah termasuk

kelurahan dengan garam beryodum baik.

23. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

Penjaringan kesehatan siswa Sekolah Dasar (SD) dan setingkat

adalah pemeriksaan kesehatan terhadap murid baru kelas 1 SD dan

Madrasah Ibtidaiyah (MI), yang meliputi pengukuran tinggi badan, berat

Profil Kesehatan Kota Salatiga 49

badan, pemeriksaan ketajaman mata, ketajaman pendengaran,

kesehatan gigi, kelainan mental emosional dan kebugaran jasmani.

Pelaksanaan penjaringan kesehatan dikoordinir oleh Puskesmas bersama

dengan guru sekolah dan kader/ konselor kesehatan. Setiap Puskesmas

mempunyai tugas melakukan penjaringan kesehatan siswa SD/MI di

wilayah kerjanya dan dilakukan satu kali pada setiap awal tahun ajaran

baru sekolah.

Kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah (Health Screening)

bertujuan untuk mengelompokan anak sekolah dalam berbagai kategori

sehat dan sakit yang memerlukan tindakan lebih lanjut, serta

mendapatkan gambaran kesehatan anak sekolah dan mengikuti

perkembangan serta pertumbuhan anak sekolah sebagai pertimbangan

dalam menyusun program pembinaan kesehatan sekolah.

Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI oleh tenaga

kesehatan/guru UKS/kader kesehatan sekolah pada tahun 2014 sebesar

99,94% (3.378 siswa) sedangkan tahun 2013, 2012, dan 2011 dari

seluruh siswa (100%) sudah mendapat pelayanan kesehatan tahun 2011

sebesar 3.169 siswa dan tahun 2012 sebesar 3.324 siswa. Dan tahun

2013 sebesar 3.554 siawa. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD

dan setingkat dari tahun 2007-2010 adalah sebanyak 3.088 siswa,

3.094 siswa, 3.103 siswa dari 3.259 siswa (95,2 %), dan tahun 2010

sebanyak 3.112 (93,87%) siswa dari 3.315 siswa.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 50

Gambar.4.20. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa

SD/MI Tahun 2010-2014

100

99.94100100

93.87

90

92

94

96

98

100

102

2010 2011 2012 2013 2014

Ca

ku

pa

n

24. Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas meliputi

kegiatan pelayanan dasar gigi dan upaya kesehatan gigi sekolah.

Kegiatan pelayanan dasar gigi adalah tumpatan (penambalan) gigi tetap

dan pencabutan gigi tetap. Indikasi dari perhatian masyarakat bila

tumpatan gigi tetap semakin bertambah banyak berarti masyarakat lebih

memperhatikan kesehatan gigi yang merupakan tindakan preventif

sebelum gigi tetap rusak dan harus dicabut, sedang pencabutan gigi

tetap adalah tindakan kuratif dan rehabilitatif karena sudah tidak ada

alternatif lainnya.

Di tahun 2014 jumlah tumpatan gigi tetap sebanyak 5.777

tindakan dan jumlah pencabutan gigi tetap sebesar 4.203 tindakan.

Dilihat dari ratio tumpatan dan pencabutan gigi tetap (1,37) dapat

disimpulkan bahwa masyarakat Kota Salatiga masih kurang

memperhatikan kesehatan gigi.

Gambar di bawah ini menyajikan jumlah dan ratio pelayanan dasar

gigi Kota Salatiga pada beberapa kurun waktu terakhir :

Profil Kesehatan Kota Salatiga 51

3870 3910 4185 3356 4203

64384022 4345 4987 4345

0

10000

Tumpatan

Gambar 4.21.

Pelayanan Gigi Tumpatan dan Pemcabutan Gigi Tetap

di Kota Salatiga Tahun 2010-2014

Tumpatan 6438 4022 4345 4987 5777

Cabut Gigi 3870 3910 4185 3356 4203

2010 2011 2012 2013 2014

25. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan

Setingkat

Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lainnya adalah Upaya

Kesehatan Gigi Sekolah yang merupakan upaya promotif dan preventif

kesehatan gigi khususnya untuk anak sekolah. Kegiatan UKGS meliputi

pemeriksaan gigi pada seluruh murid untuk mendapatkan data murid

yang memerlukan perawatan dasar gigi dan mulut.

Presentase murid SD/MI Kota Salatiga yang mendapatkan

pemeriksaan gigi dan mulut tahun 2014 sebesar 44,03%, menurun jika

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Gambar 4.22. Persentase Cakupan Murid SD/MI yang Diperiksa Kesehatan

Gigi dan Mulut di Kota Salatiga

Tahun 2010-2014

0

20

40

60

80

100

120

% Murid SD/MI

Diperiksa

100 100 99.6 100 44.03

2010 2011 2012 2013 2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 52

26. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila)

Pelayanan kesehatan usia lanjut yang dimaksudkan adalah

pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan termasuk

dalam kelompok usia lanjut adalah kelompok umur lebih atau sama

dengan 60 tahun. Di Indonesia populasi usila semakin meningkat yaitu

414% dari tahun 1990 s/d 2025. Untuk itu diperlukan upaya agar proses

menjadi tua pada usila tetap berjalan namun menjadi tua yang tetap

sehat, berguna, produktif, tidak menjadi beban di masyarakat.

Pelayanan kesehatan usia lanjut merupakan salah satu upaya tersebut.

Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut tahun 2014 sebesar 70%

(10.978 dari 15.683), tahun 2013 sebesar 72,29% (11.003 dari 15.221

orang), dan tahun 2012 sebesar 72,29% (10.788 orang dari 14.924

orang). Cakupan pelayanan kesehatan Usila dari tahun 2010-2014

dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.23. Pelayanan Kesehatan Usila Di Kota Salatiga Tahun

2010 - 2014

68.5

69

69.5

70

70.5

71

71.5

72

72.5

Yankes Lansia 71.07 70.92 72.29 72.29 70

2010 2011 2012 2013 2014

27. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus

Diberikan Pelayanan Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota

Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat

yang dapat diakses masyarakat merupakan sarana kesehatan yang telah

mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan gawat darurat

Profil Kesehatan Kota Salatiga 53

sesuai standar dan dapat diakses oleh masyarakat dalam kurun waktu

tertentu. Kemampuan pelayanan gawat darurat yang dimaksud adalah

upaya cepat dan tepat untuk segera mengatasi puncak kegawatan yaitu

henti jantung dengan Resusitasi Jantung Paru Otak (Cardio-Pulmonary-

Cerebral-Resucitation) agar kerusakan organ yang terjadi dapat

dihindarkan atau ditekan sampai minimal dengan mengunakan Bantuan

Hidup Dasar (Basic Life Support/BLS) dan Bantuan Hidup Lanjut (ALS).

Sarana kesehatan yang dimaksud hal ini adalah rumah sakit baik rumah

sakit umum maupun khusus. Rumah Sakit di Kota Salatiga yang

dianggap mampu melaksanakan tersebut sebanyak 7 rumah sakit.

B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Dalam upaya mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-

tingginya, sebagaimana tujuan pembangunan kesehatan, maka sejak

tanggal 1 Januari 2014 pemerintah telah menetapkan Jaminan

Kesehatan Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia secara bertahap

hingga 1 Januari 2019. Jaminan kesehatan ini merupakan pola

pembiayaan yang bersifat wajib, artinya pada tanggal 1 Januari 2019

seluruh masyarakat Indonesia (tanpa terkecuali) harus telah menjadi

peserta. Melalui penerapan Jaminan Kesehatan Nasional ini, diharapkan

tidak ada masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat miskin yang

tidak berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan di kala sakit dengan

alasan tidak memiliki biaya.

Pada tahun 2014 peserta jaminan kesehatan di Kota Salatiga

sebesar 63,68% (124.654 jiwa) dari jumlah penduduk sebesar 194.754

jiwa. Persentase peserta menurut jenis jaminan kesehatan sebagai

berikut:

Profil Kesehatan Kota Salatiga 54

Gambar 4.24

Persentase Peserta Menurut Jenis Jaminan Kesehatan

Di Kota Salatiga Th.2014

15,1; 26%

2,34; 4%

22,08; 37%

4,36; 7%

6; 10%

9,28; 16%

JKN

PBI APBN

PPU

PBPU

BP

JAMKESDA

Pada gambar di atas diketahui bahwa peserta jaminan kesehatan

terdiri dari Jaminan Kesehatan Nasional dan Jamkesda. Untuk peserta

asuransi perusahaan dan asuransi swasta datanya belum tersedia.

Peserta JKN sebanyak 124.654 jiwa terdiri dari :

1. Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN adalah peserta jaminan

kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan orang

tidak meampu yang dibayar oleh pemerintah melalui APBN sebanyak

105.899 jiwa (15,10%).

2. PBI APBD adalah peserta PBI jaminan kesehatan meliputi orang yang

tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang dibayar oleh

pemerintah daerah melalui APBD sebanyak 37.803 jiwa (2,34%).

3. Pekerja Penerima Upah (PPU) adalah peserta jaminan kesehatan

yang terdiri dari PNS,TNI, POLRI, pejabat Negara, pegawai

pemerintah non PNS, dan pegawai swasta sebesar 43.226 jiwa

(22,08%).

4. Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU/Mandiri) adalah jaminan

kesehatan dengan peserta yang berasai dari pekerja luar hubungan

Profil Kesehatan Kota Salatiga 55

kerja atau pekerja mandiri termasuk warga Negara asing yang

bekerja di Indonesia paling sedikit 6 (enam) bulan sebanyak 8.533

jiwa (4,36%).

5. Bukan Pekerja (BP) adalah peserta jaminan kesehatan yang terdiri

dari investor, pemberi kerja, penerima pension, veteran, dan perintis

kemerdekaan sebanyak 11.747 jiwa (6,0%).

Sedangkan untuk jaminan kesehatan yang lain yaitu jamkesda

sebanyak 18.755 jiwa (9,58%).

2. Jumlah Kunjungan Rawat jalan, Rawat Inap di Sarana

Pelayanan Kesehatan

1. Cakupan Rawat Jalan

Cakupan rawat jalan adalah cakupan kunjungan rawat jalan

baru di sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta di satu

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan rawat

jalan di sarana kesehatan di Kota Salatiga pada tahun 2014 sebesar

472.298 kunjungan, menurun bila dibandingkan tahun 2013 sebesar

457.591.

Gambar 4.25. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan

di Sarana Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2010-2014

407.936

423.720

472.298451.183

457.591

360000

380000

400000

420000

440000

460000

480000

kunjungan rawat jalan 423720 407936 451183 457591 472298

2010 2011 2012 2013 2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 56

2. Cakupan Rawat Inap

Cakupan rawat inap adalah cakupan kunjungan rawat inap baru

di sarana pelayanan kesehatan swasta dan pemerintahan di satu

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan rawat inap di

sarana kesehatan di Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 34.848

kunjungan meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak

25.735.

Gambar 4.26. Jumlah Kunjungan Rawat Inap di Sarana

Kesehatan Tahun 2010-2014

44.962

34.848

25.02319.789

23.142

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

Jumlah kunjungan

Rawat Inap

19789 25023 25986 25735 34848

2010 2011 2012 2013 2014

3. Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan

Kesehatan

Pelayanan gangguan jiwa adalah pelayanan pada pasien yang

mengalami gangguan kejiwaan, yang meliputi gangguan pada perasaan,

proses piker, dan perilaku yang menimbulkan penderitaan pada individu

dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosialnya. Jumlah

kunjungan gangguan jiwa di puskesmas dan rumah sakit umum daerah

Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 6.074 pasien. Kunjungan tersebut

meningkat jika dibandingkan tahun 2013 sebanyak 5.523 (2,87% dari

jumlah penduduk) kunjungan, tahun 2012 sebesar 3.169 (1,69%) dan

Profil Kesehatan Kota Salatiga 57

tahun 2011 sebesar 2.896 (1,62%). Data kunjungan pelayanan

kesehatan jiwa dari tahun ke tahun terjadi peningkatan. Jumlah

kunjungan pelayanan kesehatan jiwa di sarana kesehatan di wilayah

Kota Salatiga tahun 2010-2014 dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar .4.27

Jumlah Kunjungan Pelayanan Kesehatan Jiwa

Di Sarana Kesehatan Kota Salatiga

Tahun 2010-2014

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

JML KUNJUNGAN 3621 2896 3169 5253 6074

2010 2011 2012 2013 2014

4. Angka Kematian Pasien Rumah Sakit

a. Gross Death Rate (GDR)

Gross Death Rate (GDR) yaitu angka kematian umum untuk

tiap-tiap 1.000 penderita keluar. GDR tidak melihat berapa lama

psien berada di Rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai

GDR yang baik tidak lebih dari 45 per 1.000 penderita keluar.

Berdasarkan data yang masuk tahun 2014 rata-rata GDR di

Rumah Sakit di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 32,7 per 1.000

penderita ke luar.

b. Angka Kematian Penderita yang Dirawat <48 jam (NDR)

Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian 48 jam setelah

dirawat untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. Asumsinya jika

pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti

Profil Kesehatan Kota Salatiga 58

ada faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi

meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48

jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang

ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal.

Indikator ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah

sakit. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang

dari 25 per 1.000 penderita keluar.

Berdasarkan data yang terlaporkan pada tahun 2014 nilai

NDR di rumah sakit di Kota salatiga masih di bawah angka 25/1.000

penderita keluar. Nilai rata-rata NDR rumah sakit di Kota Salatiga

sebesar 21,64 per 1000 penderita keluar. Data tersebut belum

semua rumah sakit melaporkan.

5. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit

a. Pemakaian Tempat Tidur (BOR)

Pelayanan kesehatan (rumah sakit) dapat diukur kinerjanya

antara lain dengan melihat persentase pemanfaatan tempat tidur

rumah sakit atau Bed Occupation Rate (BOR). Pemanfaataan tempat

tidur melalui indikator BOR dengan memperhitungkan jumlah hari

perawatan di rumah sakit terhadap jumlah tempat tidur dan jumlah

hari dalam setahun. Angka BOR yang rendah menunjukan

kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh

masyarakat. Sedangkan BOR yang tinggi (>85%) menunjukan

tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi, sehingga perlu

pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat tidur. BOR

yang ideal untuk suatu rumah sakit adalah antara 60% sampai

dengan 85%.

Persentase rata-rata pemakaian tempat tidur rumah sakit di

Kota Salatiga pada tahun 2014 adalah 52,83 %. BOR tersebut masih

dalam angka ideal. Gambaran BOR RSU Pemerintah tahun 2010-

2014 di Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 59

Gambar 4.28. BOR RSU Pemerintah Di Kota

Salatiga Tahun 2010-2014

0

20

40

60

80

100

RSUD 60,3 60,2 67,8 57,3 58,9

RS ARIO

WIRAWAN

64 69,5 75,8 68,5 58,72

RS dr.ASMIR 24,9 63,2 69 71,4 80,2

2010 2011 2012 2013 2014

b. Bed Turn Over (BTO)

BTO menunukan frekuensi pemakaian tempat tidur berapa

kali dalam satu satuan waktu tertentu (1 tahun) dipakai. Indikator

ini memberikan gambaran tingkat efisiensi dari pemakaian tempat

tidur di rumah sakit. Nilai ideal BTO selama satu tahun sebesar 40-

50 kali. Rata-rata BTO rumah sakit di Kota Salatiga Tahun 2014

sebesar 44,14 kali. Angka ini masih dalam interval angka BTO

ideal.

c. Rata-Rata Lama Rawat Seorang Pasien (ALOS)

Average Length of Stay (ALOS) merupakan indikator yang

mencerminkan rata-rata lama hari perawatan yang diperoleh dari

perbandingan jumlah hari perawatan pasien keluar terhadap

jumlah pasien keluar baik hidup maupun mati. ALOS yang ideal

adalah antara 6-9 hari. Rata-rata lama rawat seorang pasien di

rumah sakit di Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 4,42 hari. Angka

tersebut masih dalam interval ideal.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 60

0

2

4

6

Gambar. 4.29. AVLOS RS PEMERINTAH

DI KOTA SALATIGA TH 2010-2014

RSUD 4.5 4.4 4.1 4.6 4.38

RSPAW 4.2 5.6 5.5 0.9 5.4

Rumkit Tk IV dr Asmir 4.2 4.9 4.6 5 4.46

2010 2011 2012 2013 2014

d. Rata-Rata Hari Tempat Tidur Tidak Ditempati (TOI)

Rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur di rumah

sakit diukur melalui indikator TOI. Angka ideal untuk TOI adalah

1-3 hari. Rata-rat TOI rumah sakit di Kota Salatiga sebesar 3,90

hari. Hal ini menggambarkan bahwa interval pemakaian tempat

tidur di Kota Salatiga kurang efisien karena masih melebihi nilai

ideal 1-3 hari.

0

5

10

15

Gambar 4.30. TOI RS PEMERINTAH DI KOTA SALATIGA

TH 2010-2014

RSUD 2,9 2,9 2 3,4 2,95

RSPAW 3,3 2,5 1,8 0,4 3,78

Rumkit dr.Asmir 12,7 2,9 2,1 2 1,2

2010 2011 2012 2013 2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 61

C. PERILAKU HIDUP SEHAT

1. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga

merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar

sadar, mau dan mampu melakukan PHBS dalam memelihara dan

meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit

dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam

gerakan kesehatan masyarakat.

Adapun 16 indikator PHBS tatanan Rumah Tangga tersebut meliputi:

a. Variabel KIA dan Gizi terdiri dari persalinan nakes; ASI Eksklusif;

penimbangan balita, gizi seimbang.

b. Variabel Kesehatan Lingkungan terdiri dari air bersih, jamban,

sampah, kepadatan hunian,lantai rumah.

c. Variabel gaya hidup terdiri dari aktifitas fisik, tidak merokok, cuci

tangan, kesehatan gigi dan mulut, miras/narkoba.

d. Variabel upaya kesehatan masyarakat terdiri dari Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan (JPK) dan Pemberantasan Sarang

Nyamuk (PSN).

Hasil kajian PHBS tatanan rumah tangga di Kota Salatiga tahun

2014 sebesar 88 % rumah tangga sudah ber-PHBS. Hasil kegiatan

survey cakupan strata PHBS yang belum mencapai target adalah

Puskesmas Cebongan sebesar 81% dan Sidorejo Kidul sebesar 70%

dari target 87%. Sedangkan hasil cakupan PHBS tatanan rumah tangga

Kota Salatiga tahun 2014 yang terendah adalah Merokok 35%, Aktifitas

fisik 59% dan ASI eksklusif 61%.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 62

Gambar 4.31

Cakupan Strata PHBS rumah tangga Tingkat Kota Salatiga Th. 2010-2014

84,1

96,3

91,8394

88

75

80

85

90

95

100

2010 2011 2012 2013 2014

cakupan

D. KEADAAN LINGKUNGAN

Derajat kesehatan selain dipengaruhi oleh perilaku dan pelayanan

kesehatan juga dipengaruhi oleh faKtor lingkungan. Program Lingkungan

Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih

sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahaan untuk

menggerakan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan.

Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut adalah

melaksanakan :

1. Pengawasan kualitas air dan sanitasi dasar

2. Pengawasan Hygiene dan Sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU)

3. Pengawasan Hygiene dan Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan

(TPM)

Indikator sasaran kegiatan pengawasan kualitas air dan sanitasi

dasar meliputi:

1. Desa yang melaksanakan STBM

2. Proporsi Penduduk Akses Air minum

3. Proporsi Penduduk Akses Jamban

Indikator sasaran kegiatan Pengawasan Hygiene dan Sanitasi TTU

dan TPM terdiri dari:

1. Proporsi TTU memenuhi syarat

2. Proporsi TPM memenuhi syarat

Profil Kesehatan Kota Salatiga 63

3. Proporsi Puskesmas yang ramah lingkungan

4. Proporsi rumah sakit yang ramah lingkungan

5. Proporsi Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga memenuhi

syarat.

Hasil capaian masing-masing indikator sasaran adalah sebagai

berikut:

1. Persentase Rumah sehat

Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang

berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan

keluarga. Rumah haruslah sehat dan nyaman agar penghuninya dapat

berkarya untuk meningkatkan produktifitas. Konstruksi rumah dan

lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor

risiko penularan berbagai jenis penyakit khususnnya penyakit berbasis

lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue, Malaria, Flu Burung, TB

Paru dan lain-lain.

Tahun 2014 jumlah keseluruhan rumah sebanyak 40.779 rumah,

yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 33.780 (82,84%). Rumah

sehat tahun 2014 meningkat dibandingkan tahun 2013 sebanyak 30.077

rumah (74,57%).

Tahun 2013 jumlah rumah yang diperiksa sebanyak 40.335 dan

yang sehat sebanyak 30.077 rumah (74,57%), sedangkan tahun 2012

jumlah rumah yang diperiksa 39.796 rumah dan jumlah rumah yang

sehat sebesar 28.388 rumah (71,3%).

Pada tahun 2010 rumah yang diperiksa sebanyak 16.870 rumah

dan yang memenuhi kriteria rumah sehat sebanyak 13.220 rumah atau

78,36 %, kondisi ini menurun 14,6% dibandingkan tahun 2011 yaitu dari

sampel rumah diperiksa sebesar 16.707 rumah yang memenuhi kriteria

rumah sehat sebesar 10.427 rumah (62,4%).

Profil Kesehatan Kota Salatiga 64

Gambar 4.32

Persentase Rumah Sehat Kota Salatiga Tahun 2010-2014

78.36

62.471.3 74.57

82.84

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2010 2011 2012 2013 2014

2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang

Layak

Adanya perubahan paradigma dalam pembangunan sektor air

minum dan penyehatan lingkungan dalam penggunaan prasarana dan

sarana yang dibangun, melalui Kebijakan Air Minum dan Penyehatan

Lingkunganan yang ditandatangani oleh Bappenas, Departemen

Kesehatan, Departemen Dalam Negeri serta Departemen Pekerjaan

Umum memberikan dampak cukup berarti terhadap penyelenggaraan

kegiatan penyediaan air bersih dan sanitasi khususnnya di daerah.

Strategi pelaksanaan yang diantaranya meliputi penerapan pendekatan

tanggap kebutuhan, peningkatan sumber daya manusia, kampanye

kesadaran masyarakat, upaya peningkatan penyehatan lingkungan,

pengembangan kelembagaan dan penguatan sistem monitoring serta

evaluasi pada semua tingkatan proses pelaksanaan penyediaan Air

Bersih dan Sanitasi.

Jenis sarana akses air minum yang dipantau meliputi sumur gali

(SGL) Terlindung, SGL dengan Pompa, Sumur Bor dengan Pompa,

Terminal Air (TA), Mata Air Terlindung, penanmpungan Air Hujan

(PAH),Perpinaan BPSPAM. Tahun 2014 capaian akses terhadap air

Profil Kesehatan Kota Salatiga 65

minum yang memenuhi syarat Kota Salatiga Thaun 2014 sebesar

83,31%. Proporsi dari masing-maisng jenis sarana air minum adalah

sebagai berikut:SGL Terlindung sebesar 11,70%, SGL Pompa sebesar

0,29 %, Sumur Bor Pompa sebesar 0,51%, Terminal Air 0,34%, Mata Air

Terlindung sebesar 0,005%, PDAM-BPSPAM sebesar 70,46%.

3. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak

Capaian penduduk dengan akses jamban sehat pada tahun 2014

adalah 81,57%. Jenis sarana sanitasi dasar yang dipantau sebagai akses

jamban sehat meliputi jamban komunal, leher angsa, plengsengan dan

cemplung. Capaian masing-masing jenis sarana sanitasi dasar sebagai

berikut:

Gambar 4.33

Persentase Jamban Menurut Jenisnya di Kota Salatiga Tahun 2014

0,34

68

8,095,13

Komunal

Leher Angsa

Plengsengan

Cemplung

4. Persentase Tempat-Tempat Umum memenuhi Syarat

Tempat-tempat umum adalah kegiatan bagi umum yang dilakukan

oleh badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung

digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap

serta memiliki fasilitas. Pengawasan sanitasi tempat umum bertujuan

untuk mewujudkan kondisi yang memenuhi syarat kesehatan agar

masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan

penyakit serta tidak menyebkan gangguan terhadap kesehatan

masyarakat di sekitarnya.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 66

Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum meliputi sarana wisata,

sarana ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi, dan sosial.

- Sarana wisata, meliputi : hotel berbintang, losmen, salon/

pangkas rambut, usaha rekreasi, hiburan umum dan gedung

pertemuan/ gedung pertunjukan.

- Sarana ibadah, meliputi : masjid/ mushola, gereja, klentheng,

pura, wihara.

- Sarana transportasi, meliputi: terminal, stasiun, pelabuhan udara,

pelabuhan laut, pangkalan sado.

- Sarana ekonomi dan sosial, meliputi: pasar, pusat perbelanjaan,

apotik, sarana/ panti sosial, sarana pendidikan dan sarana

kesehatan.

Cakupan tempat – tempat umum yang sehat tahun 2014 sebesar

87,61% meningkat jika dibandingkan tahun 2013 sebesar

85,51%.

Gambar 4.34.

PERSENTASE TUPM SEHAT KOTA SALATIGA

TAHUN 2010-2014

85.10%

87.61%

85.51%

87.34%

93.06%

80.00%

82.00%

84.00%

86.00%

88.00%

90.00%

92.00%

94.00%

2010 2011 2012 2013 2014

Profil Kesehatan Kota Salatiga 67

5. Persentase Tempat Pengelolaal Makanan memenuhi Syarat,

Dibina dan Diuji Petik

Sasaran pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan meliputi Jasa

boga, Rumah Makan/Restoran, depot Air Minum dan Makanan jajanan.

Pada tahun 2014 capaian TPM Memenuhi Syarat sebesar 84,55%.

Sedangkan TPM yang belum memenuhi syarat sebanyak 15,45%.

TPM yang dilakukan pembinaan sebanyak 100%, dan yang diuji petik

sebanyak 17,10%.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 68

BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan

bahwa fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan atau tempat yang

digunakan untuk menyelenggarakan upay pelayanan kesehatan, baik

promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh

pemerintah, pemerintah daerah, dan ataumasyarakat. Fasilitas pelayanan

kesehatan yang dibahas pada bagian ini terdiri dari Puskesmas, Rumah Sakit,

dan upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).

A. SARANA KESEHATAN

1. Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus

Berdasarkan Undang–Undang No.44 Tahun 2009, Rumah Sakit

Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehata pada

semua bidang dan jenis penyakit. Sedangkan Rumah Sakit Khusus

adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu

bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu,

golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya. Jumlah

rumah sakit umum di kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 5 sedangkan

rumah sakit khusus sebanyak 2 unit.

2. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan upaya keseshatan masyarakat dan upaya kesehatan

perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya

promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya di wilayah kerja Permenkes no.75 Tahun 2014.

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk

mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam

rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 69

Dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat pembangunan

berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat

pelayanan kesehatan masyarakat primer, dan pusat pelayanan

kesehatan perorangan primer, Puskesmas berkewajiban memberikan

upaya kesehatan wajib terdiri dari:

a. Upaya promosi kesehatan

b. Upaya kesehatan lingkungan

c. Upaya kesehtan ibu dan anak sera keluarga berencana

d. Upaya perbaikan gizi

e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

f. Upaya pengobatan

Jumlah puskesmas di Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 6 unit

1 Puskesmas rawat inap, 5 non rawat inap). Rasio Puskesmas terhadap

30.000 penduduk di Kota Salatiga pada tahun 2014 sebesar 0,92.

Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan, Puskesmas

didukung oleh jaringan pelayanan Puskesmas terdiri dari atas Puskesmas

Pembantu, Puskesmas keliling dan bidan desa. Tahun 2014 jumlah Pustu

di Kota Salatiga sebanyak 22 unit, dan Puskesling 124 unit.

3. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan

Sarana pelayanan kesehatan adalah rumah sakit, puskesmas dan

jaringannya, sarana pelayanan lain, dan sarana produksi dan distribusi

kefarmasian. Rumah sakit terdiri atas rumah sakit umum dan rumah

sakit khusus, sedangkan puskesmas dan jaringannya terdiri atas

puskesmas rawat inap, puskesmas non rawat inap, puskesmas keliling,

dan puskesmas pembantu. Sarana pelayanan lain terdiri atas balai

pengobatan/klinik, praktik dokter perorangan, praktik pengobatan

tradisional, bank darah rumah sakit, dan unit transfusi darah. Sarana

produksi dan distribusi kefarmasian terdiri dari usaha kecil obat

tradisional, apotik dan toko obat.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 70

Tabel 5.1

Jumlah sarana Kesehatan Di Kota Salatiga Tahun 2014

NO FASILITAS KESEHATAN JUMLAH

1. Rumah Sakit 5

2. Rumah Sakit Khusus 2

3. Puskesmas dan Jaringannya 161

4. Sarana Pelayanan Lain 243

5. Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian 32

4. Persentase Rumah Sakit dengan Kemampuan Pelayanan

Gawat Darurat Level 1

Tahun 2014 jumlah Rumah Sakit di Kota Salatiga sebanyak 7 buah,

dan seluruhnya telah mempunyai kemampuan pelayanan gawat darurat

level 1.

5. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat terdiri atas

Kelurahan Siaga dan Posyandu. Kelurahan Siaga sebanyak 22 buah

(100%) dan Posyandu sebanyak 287 buah.

a. Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan

diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam

memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya lima program

prioritas yang meliputi (KB, KIA, GIZI, Imunisasi dan penanggulangan

diare dan ISPA) degan tujuan mempercepat penurunan angka kematian

ibu dan bayi.

Berdasarkan Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor: 411.4/05768,

tanggal 20 Februari 2007 tentang Pedoman teknis penghitungan strata

Posyandu secara kuantitatis yang terdiri dari 35 indikator, dengan

penilaian sebagai berikut:

Profil Kesehatan Kota Salatiga 71

a) Variabel input : kepengurusan, kader, sarana, prasarana dan

dana

b) Variabel Proses : pelaksanaan program pokok, program

pengemabangan dan administrasi.

c) Variabel Output: D/S, N/S, K/S, cakupan K4, pertolongan

persalinan oleh nakes, cakupan peserta KB, imunisasi, dana

sehat, Cakupan Fe, Cakupan Vitamin A, Cakupan pemberian

ASI eksklusif dan frekuensi penimbangan.

Penghitungan skor akhir dilakukan dengan menggunakan rumus:

Penentuan strata posyandu sebagai berikut:

Skor ≤ 60 % : Posyandu pratama

Skor > 60-70% : Posyandu madya

Skor > 70-80% : Posyandu purnama

Skor > 80% : Posyandu mandiri

Jumlah posyandu di Kota Salatiga pada tahun 2014 sebanyak 287

posyandu dengan kategori pratama sebesar 17,07% (49 posyandu),

kategori madya sebesar 28,92% (83 posyandu), kategori purnama

sebesar 39,02% (112 posyandu), kategori mandiri sebesar 14,98% (43

posyandu). Perkembangan strata Posyandu dapat dilihat pada gambar

sebagai berikut :

Total Skor = Jumlah skor x 100%

35

Profil Kesehatan Kota Salatiga 72

Gambar 5.1.

Strata Posyandu Kota Salatiga Th.2010-2014

0

10

20

30

40

50

2010 8,87 43,62 36,52 10,99

2011 14,13 30,04 40,28 15,55

2012 18,73 26,5 38,87 15,9

2013 17,07 28,92 39,02 14,98

2014 17,07 28,92 39,02 14,98

Pratama Madya Purnama Mandiri

a) Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat

melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata

jumlah kader sebanyak lima orang atau cakupan kelima kegiatan

utamanya dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan,

serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni

kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu. Posyandu yang

mencapai strata purnama pada tahun 2014 sebanyak 112 posyandu

(39,02%) meningkat bila dibandingkan tahun 2012 mencapai 110

posyandu (38,87%),

b) Posyandu Mandiri

Posyandu Mandiri adalah Posyandu sudah dapat melaksanakan

kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader

sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya

lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta

telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola

oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK di wilayah kerja

Posyandu. Pada tahun 2014 jumlah Posyandu mandiri sebesar 43

buah (14,98%).

Profil Kesehatan Kota Salatiga 73

6. Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan

Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan obat

pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat dan perbekalan

kesehatan Kabupaten/Kota disatu wilayah pada kurun waktu tertentu.

Dalam hal ini adalah ketersediaan obat di Instalasi Farmasi Dinas

Kesehatan Kota Salatiga pada tahun 2014. Angka ketersediaan obat

sesuai kebutuhan sebesar 100%. Obat pelayanan kesehatan dasar

dikategorikan dalam obat esensial dan obat generik. Obat esesnsial

adalah obat yang paling banyak diperlukan oleh suatu populasi dan

ditetapkan oleh para ahli yang kemudian dibakukan dalam daftar Obat

Esensial Nasional. Obat Generik adalah obat dengan nama resmi yang

ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang

dikandungnya. Ketersediaan obat esensial di Instalasi Farmasi Dinas

Kesehatan Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 100%, sedangkan

ketersediaan obat generik sebesar 92%. Hal ini belum mencapai target

sebesar 100%, karena terdapat beberapa item obat yang ketersediaanya

belum mencapai 100%.

7. Ketersediaan Obat Narkotika dan Psikotropika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau

bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat

menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,

mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan

ketergantungan yang dibedakann ke dalam golongan sebagaimana

terlampir dalam undang-undang yang kemudian ditetapkann dalam

Keputusan Menteri Kesehatan. Psikotropika adalah zat atau obat baik

ilmiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psiko aktif

melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan

perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.

Ketersediaan narkotika dan psikotropika sesuai kebutuhan adalah

ketersediaan narkotika dan psikotropika untuk pelayanan dasar di unit

pengelola obat dan perbekalan kesehatan kabupaten/kota di satu

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Ketersediaan narkotika dan

Profil Kesehatan Kota Salatiga 74

psikotropika sesuai kebutuhan di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota

Salatiga pada tahun 2014 sebesar 100%.

8. Penulisan Resep Obat Generik

Penulisan obat generik adalah penulisan resep obat generik di

fasilitas sarana kesehatan pemerintah. Data yang masuk dari

Puskesmas, BKPM dan Rumah Sakit Pemerintah di wilayah Kota Salatiga

untuk penulisan resep obat generik diperoleh sebesar 76,41%.

9. Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan 4 Pelayanan

Kesehatan Spesialis Dasar

Keseluruhan (100%) Rumah Sakit yang ada di Kota Salatiga sudah

menyelenggarakan empat pelayanan kesehatan spesialis dasar. Empat

pelayanan kesehatan spesialis dasar yaitu spesialis penyakit kebidanan

dan kandungan, spesialis penyakit dalam, psesialis bedah, dan spesialis

anak. Penyelenggaraan empat spesialis dasar berkaitan dengan

persyaratan perizinan pendirian Rumah Sakit.

.

10. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah

Sarana Pelayanan Kesehatan terdiri dari 3 (tiga) Rumah Sakit,

1(satu) Puskesmas Perawatan, 5(lima) Puskesmas Non Perawatan,

1(satu) Balai Kesehatan Paru Masyarakat, 22 Pustu, 1(satu) buah

Instalasi Farmasi.

11. Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta

Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta terdiri dari Rumah Sakit

Umum sebanyak 3 buah, Rumah Sakit Bersalin 4 buah, Balai

Pengobatan/klinik sebanyak 17 buah, Apotek sebanyak 26 buah, praktek

dokter perorangan sebanyak 218 buah.

B. TENAGA KESEHATAN

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal

21 menyebutkan bahwa pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan,

pendayagunaan , pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam

rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dalam Peraturan Presiden

Profil Kesehatan Kota Salatiga 75

Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional dijelaskan bahwa

untuk melaksanakan upaya kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan

diperlukan sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi dalam jumlah,

jenis dan kualitasnya serta terdistribusi secara adil dan merata.

Sesuai dengan peraturan Presiden Nomor 32 tahun 1996 tentang

Tenaga Kesehatan memutuskan bahwa tenaga kesehatan terdiri dari tenaga

medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan

masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik dan tenaga keteknisisan

medis.

1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (dokter, spesialis, dokter

gigi) di Sarana Kesehatan

Tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan

di masyarakat memiliki peran yang penting dalam percepatan

pembangunan kesehatan. Berdasarkan data tahun 2014 jumlah tenaga

medis sebanyak 211 orang yang terdiri dari 83 dokter spesialis, 3 dokter

psesilais gigi, 105 dokter umum, 20 dokter gigi.

Rasio tenaga medis tahun 2014 di Kota Salatiga sebanyak 96,04 per

100.000 penduduk untuk tenaga dokter spesialis dan dokter umum.

Rasio untuk dokter gigi dan dokter gigi spesialis sebesar 11,75 per

100.000 penduduk.

0

20

40

60

Gambar 5.2

Rasio Tenaga Medis Per 100.000 Penduduk

di Kota Salatiga Th. 2014

Rasio 42,4 53,6 10,2 1,5

Dr. Spesialis Dr. Umum Drg. Spesialis Dokter Gigi

Rasio dokter spesialis tahun 2014 meningkat bila dibandingkan tahun

2013, sehingga kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan

Profil Kesehatan Kota Salatiga 76

spesialistik semakin terpenuhi. Adapun rasio dokter spesialis dari tahun

2010-2014 dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 5.3

Rasio dr. Spesialis

di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014

0

10

20

30

40

50

Rasio dr. spesialis 18,9 35,3 24,6 27,04 42,4

2010 2011 2012 2013 2014

Rasio Dokter Umum per 100.000 penduduk tahun 2014 sebesar

53,64 per 100.000 penduduk menurun jika dibandingkan tahun 2013

sebesar 56,68 dan tahun 2012 sebesar 59,9. Namun rasio tersebut

masih di atas target nasional sebesar 40 per 100.000 penduduk

Gambar 5.4.

Rasio Dokter Umum

di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014

50

55

60

65

Rasio dr umum 56,1 60 59,9 56,68 53,64

2010 2011 2012 2013 2014

Rasio dokter gigi di Kota Salatiga per 100.000 penduduk tahun

2014 sebesar 9,7 per 100.000 penduduk menurun bila dibandingkan

tahun 2013 sebesar 13,0 sedangkan tahun 2012 sebesar 15,5. Pada

tahun 2009 sebesar 15,2 (26 drg), tahun 2010 sebesar 16,1 (29 dokter

gigi), dan tahun 2011 sebesar 9,5 (20 dokter gigi). Rasio tersebut

Profil Kesehatan Kota Salatiga 77

menurun dan masih dibawah target nasional sebesar 11 per 100.000

penduduk.

Gambar 5.5

Rasio Dokter Gigi

di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Rasio Drg 16,1 9,5 15,5 13 9,7

2010 2011 2012 2013 2014

2. Jumlah dan Rasio Tenaga Bidan dan Perawat di Sarana

Kesehatan

Tenaga keperawatan yang terdiri dari tenaga perawat, perawat gigi

dan bidan. Jumlah tenaga keperawatan di Kota Salatiga tahun 2014

yaitu sebanyak 446 perawat, 22 perawat gig dan 164 bidan. Rasio

tenaga perawat sebesar 223,24 per 100.000 penduduk, perawat gigi

11,24 per 100.000 penduduk dan 166,14 per 100.000 penduduk untuk

tenaga bidan.

223.24

11.24

166.14

0

100

200

300

Rasio

Gambar 5.6

Rasio Tenaga Perawat Dan Bidan Terhadap

100.000 Penduduk di Kota Salatiga Tahun 2014

Perawat

Perawat Gigi

Bidan

Profil Kesehatan Kota Salatiga 78

Jumlah tenaga bidan di Kota Salatiga meningkat bila dibandingkan

tahun sebelumnya. Pada tahun 2013 tenaga bidan sebesar 135 orang

dengan rasio terhadap 100.000 penduduk sebesar 70,21. Pada tahun

2012 sebesar 132 bidan dengan rasio terhadap 100.000 penduduk

sebesar 55, tahun 2011 sebesar 47 (112 bidan) dan tahun 2010 sebesar

60,2 (114 bidan), Rasio tersebut sudah melebihi target nasional sebesar

100 per 100.000 penduduk.

Gambar 5.7.

Rasio Bidan di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014

0

50

100

150

200

Rasio Bidan 60,2 47 55 70,21 166,14

2010 2011 2012 2013 2014

3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di sarana

Kesehatan

Tenaga kefarmasian terdiri dari Tenaga teknis Kefarmasian dan

Apoteker. Jumlah tenaga kefarmasian di Kota Salatiga Tahun 2014

sebanyak 172, yang terdiri dari Tenaga Teknis Kefarmasian sebanyak

114 dan Apoteker sebanyak 58. Rasio tenga kefarmasian sebesar 87,87

per 100.000 penduduk.

4. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat dan

Tenaga Kesehatan Lingkungan di Sarana Kesehatan

Tenaga kesehatan masyarakat di Kota Salatiga sebesar 23 tenaga

dengan rasio sebesar 11,75 per 100.000 penduduk. Sedangkan jumlah

tenaga kesehatan lingkungan sebesar 17 tenaga dengan rasio sebesar

8,68 per 100.000 penduduk. Tenaga kesehatn masyarakat sebagian

besar berada di Rumah Sakit, sedangkan untuk tenaga Kesehatan

Lingkungan tersebar di Puskesmas dan Rumah Sakit.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 79

5. Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi Di Sarana Kesehatan

Tenaga gizi terdiri dari tenaga Nutrisionis dan Dietisien, namun

tenaga Dietisien di Kota Salatiga belum ada. Tenaga Nutrisionis adalah

tenaga kesehatan lulusan SPAG, Diploma III, Diploma IV dan Strata 1

bidang gizi. Sedangkan tenaga Dietisien adalah tenaga kesehatan

lulusan Diploma IV dan Strata 1 bidang gizi yang telah mengikuti

program intenship gizi. Tenaga Nutrisionis di Kota Salatiga tahun 2014

sebanyak 34 tenaga. Rasio tenaga nutrisionis terhadap 100.000

penduduk tahun 2014 sebesar 17,37.

6. Jumlah dan Rasio Teknisi Medis dan Tenaga Keterapian

Fisik di Sarana Kesehatan

Tenaga Keterapian Fisik terdiri dari Fisioterapis, Okupasi Terapis,

Terapis Wicara dan Akupunktur. Jumlah tenaga keterapian Fisik di Kota

Salatiga tahun 2014 sebanyak 22 orang.

Sedangkan jumlah tenaga Teknisi Medis sebanyak 77 orang yang

terdiri dari radiographer 22 orang, Teknisi elektromedis 4 orang, Analis

kesehatan 45 orang, refraksionis optisien 1 orang, dan rekam medis dan

informasi kesehatan sebanyak 46 orang.

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

1. Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD

Tahun 2014 jumlah anggaran kesehatan Kota Salatiga (Dinas

Kesehatan dan RSUD) sebesar Rp. 164.576.860.100,-. Anggaran

tersebut bersumber dari dana APBD Kota Salatiga, APBD Propinsi, APBN

(DAK, TP BOK), Pinjaman Hibah Luar Negeri/PHLN (WHO, GAFI, GF) dan

Sumber lain (DBHCHT).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan dan RSU,

anggaran kesehatan bersumber APBD Kota Salatiga tahun 2014 sebesar

Rp.133.001.611.000,- dari total belanja APBD sebesar Rp.

905.738.400.000,- atau sekitar 14,6%, pada tahun 2013 sebesar

Rp.60.780.575.046,- dari total APBD Kota Salatiga sebesar

Rp.855.343.918.000,- atau sekitar 9,27 %.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 80

BAB VI

KESIMPULAN

A. SITUASI DERAJAT KESEHATAN

1. Angka Kematian

a. Angka kematian neonatal tahun 2014 sebesar 12 per 1.000

kelahiran hidup.

b. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar

15,33 per 1.000 kelahiran hidup atau sebesar 37 bayi, menurun

bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 16,0 per 1000

kelahiran hidup (40 kasus).

c. Angka Kematian Balita (AKABA) di Kota Salatiga tahun tahun 2014

sebesar 16,16 per 1.000 kelahiran hidup atau sebesar 39 balita,

menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 17,15 per 1000

kelahiran hidup (43 kasus).

d. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar

82,85 per 100.000 kelahiran hidup atau sebesar 2 kasus, menuru

jika dibandingkan tahun tahun 2013 sebesar 279,2 per 100.000

kelahiran hidup (7 kasus)

2. Angka Kesakitan

a. Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang diobati dan sembuh

tahun tahun 2014 sebesar 210 (71,43%) penderita dari 294

penderita, menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 155

(76,73%) penderita dari 202 penderita.

b. Penderita pnemounia yang ditemukan dan ditangani tahun 2014

sebesar 542 (44,7%) dari jumlah diperkirakan sebesar 1.213

penderita. Pada tahun 2013 ditemukan sebesar 544 (44%) dari

jumlah diperkirakan sebesar 1.225 penderita.

c. Kasus baru HIV/AIDS tahun 2014 sebanyak 23 kasus meningkat

jika dibandingkan tahun 2013 sebanyak 14 kasus dan

keseluruhannya sudah mendapatkan penanganan sesuai standar.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 81

d. Jumlah penderita diare balita yaitu tahun tahun 2014 sebesar

4.438 (105,9%) dari jumlah perkiraan 4.189 menurun jika

dibandingkan tahun 2013 sebanyak 4.745 kasus dan

keseluruhannya telah mendapatkan penanganan.

e. Penderita DBD yang ditangani pada tahun 2014 sebesar 9 kasus

menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebanyak 61 kasus dan

semua kasus sudah ditangani sesuai dengan standar.

f. Pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus PD3I sedangkan pada

tahun sebelumnya sebagai berikut, tahun 2011 sebesar 168

kasus, tahun 2012 sebesar 64 kasus, dan tahun 2013 ditemukan

1 kasus dhipteri.

B. SITUASI UPAYA KESEHATAN

1. Pelayanan Kesehatan

a. Secara keseluruhan pelayanan kesehatan di Kota Salatiga tahun

2014 terdiri dari : (1) Cakupan K1 sebesar 100%; (2) Cakupan K4

sebesar 94,96% (3) Cakupan persalinan ditolong tenaga

kesehatan sebesar 99,9% (4) Cakupan pelayanan nifas sebesar

94,9% (5) Cakupan pemberian vitamin A ibu nifas sebesar

99,92%; (6) Cakupan pemberian 90 tablet Fe sebesar 92,20%;

(7) Cakupan penanganan komplikasi kebidanan sebesar 147,60%.

Cakupan tersebut sudah berada di atas target.

b. Pada pelayanan kesehatan bayi dan balita, cakupan yang masih

rendah adalah cakupan ASI ekslusif sebesar 47,85%, sedangkan

cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 99,05% dan cakupan

pelayananan kesehatan anak balita sebesar 84,52%.

c. Pelayanan kesehatan yang masih rendah cakupannya adalah

cakupan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut murid SD/MI

sebesar 44,03% dan cakupan murid SD/MI yang mendapat

perawatan sebesar 65,13%. Sedangkan penjaringan kesehatan

murid SD/MI sebesar 99,94% dari target seharusnya 100%.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 82

2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

Indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan terdiri dari:

a. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan sebesar 63,68% terdiri

dari peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Penerima Bantuan

Iuran APBN, PBI APBD, Pekerja Penerima Upah (PPU), Pekerja

Bukan Penerima Upah (PBPU), Bukan Pekerja dan peserta

Jamkesda.

b. Cakupan rawat jalan sebesar 241,27% dan cakupan rawat inap

17,80%.

c. Tahun 2014 rata-rata Gross Death Rate (GDR)rumah sakit di Kota

Salatiga sebesar 3,27 per 1.000 pasien keluar, Net Death Rate

(NDR) sebesar 3,04 per 1000 pasien keluar.

d. Tingkat pemanfaatan RS di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar

52,83% (BOR). Nilai ideal BOR sebesar 60-85%. Sedangakan

frekuensi pemakaian tempat tidur dalam setahun sebesar 44,14

kali. Nilai ideal BTO sebesar 40-50 kali.

e. Rata-rata tempat tidur yang tidak ditempati dari saat terisi ke saat

terisi berikutnya (TOI) tahu 2014 di rumah sakit Kota Salatiga

sebesar 3,90 hari. Ideal TOI sebesar 1-3 hari.

f. ALOS atau rata-rata lama perawatan pasien sebesar 4,42 hari,

sedangkan ideal ALOS 6-9 hari.

3. Perilaku Hidup Masyarakat

Pencapaian indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kota

Salatiga tahun 2014 sebesar 87,72%.

4. Keadaan Lingkungan

Indikator keadaan lingkungan di Kota Salatiga tahun 2014 terdiri dari:

a. Persentase Rumah Sehat

Jumlah rumah yang memenuhi syarat sebesar 82,84% (33.780

rumah) dari 40.779 rumah.

b. Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak

Pada tahun 2014 penduduk Kota Salatiga yang mempunyai akses

terhadap air minum yang layak sebesar 83,31 % (163.083) jiwa.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 83

c. Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan

Di Kota Salatiga pada tahun 2014 terdapat 40 penyelenggara air

minum yang diperiksa sampelnya dan 16 (40%) penyelenggara

dinyatakan memenuhi syarat fisik, bakteriologi, dan kimia.

d. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak

Jumlah penduduk Kota Salatiga tahun 2014 yang memiliki akses

terhadap sanitasi yang layak sebesar 159.681 jiwa (81,57%).

e. Kelurahan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Jumlah Kelurahan yang melaksanakan STBM di Kota Salatiga tahun

2014 sebanyak 8 kelurahan.

f. Tempat-Tempat Umum yang Memenuhi Syarat

Tempat-tempat umum (TTU ) yang memenuhi syarat tahun 2014

di Kota Salatiga sebesar 87,61% (191 TTU)

C. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

1. Sarana Kesehatan

a. Jumlah rumah sakit di Kota Salatiga sebanyak 7 (tujuh) buah yang

terdiri dari 5 rumah sakit umum dan 2 (dua) rumah sakit khusus.

b. Jumlah Puskesmas sebanyak 6 UPT dan 1 BKPM. Rasio Puskesmas

terhadap 30.000 penduduk di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar

0,91.

c. Jumlah Posyandu 287 buah dengan jumlah Posyandu strata

mandiri sebesar 14,98% (43 buah).

d. Jumlah kelurahan siaga di Kota Salatiga tahunn 2014 sebanyak 22

(100%).

2. Tenaga Kesehatan

a. Rasio tenaga medis yang terdiri dari dokter spesialis dan dokter

umum di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 96,04 per 100.000

penduduk, sedangkan dokter spesialis gigi dan dokter gigi sebesar

11,75 per 100.000 penduduk.

Profil Kesehatan Kota Salatiga 84

b. Rasio perawat terhadap penduduk sebesar 223,24 per 100.000

penduduk, perawat gigi sebesar 11,24 per 100.000 penduduk dan

bidan sebesar 166,4 per 100.000 penduduk perempuan.

c. Rasio tenaga kefarmasian Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 87,87

per 100.000 penduduk.

d. Rasio tenaga kesehatan masyarakat tahun 2014 di Kota Salatiga

sebesar 11,75 per 100.000 penduduk dan tenaga kesehatan

lingkungan sebesar 8,68 per 100.000 penduduk.

e. Rasio tenaga gizi di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 17,37 per

100.000 penduduk.

f. Rasio tenaga keterapian fisik tahun 2014 di Kota Salatiga sebesar

11,24 per 100.000 penduduk sedangkan tenaga keteknisian medis

sebesar 39,34 per 100.000 penduduk.

3. Pembiayaan Kesehatan

Total anggaran APBD Kota Salatiga Tahun 2014 sebesar Rp.

905.738.400.000,- sedangkan anggaran kesehatan yang berasal dari

APBD sebesar Rp.133.001.611.000,-. Persentase anggaran kesehatan

dibandingkan total APBD sebesar 14,6%.

Demikian gambaran hasil pembangunan kesehatan di Kota Salatiga

tahun 2014 sebagai wujud nyata kinerja seluruh jajaran sektor kesehatan dan

non kesehatan di Kota Salatiga dalam upaya mewujudkan kesehatan

masyarakat Kota Salatiga.

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 61.792 Km2

Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 22 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 97.043 98.711 195.754 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,1 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2

3,2 Jiwa/Km2

Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 40,0 per 100 penduduk produktif Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 98,3 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! 1,00 % Tabel 3

9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi

a. SMP/ MTs 0,00 0,00 30.346,00 % Tabel 3

b. SMA/ SMK/ MA 0,00 0,00 53.975,00 % Tabel 3

c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3

d. Diploma I/Diploma II 0,00 0,00 1.997,00 % Tabel 3

e. Akademi/Diploma III 0,00 0,00 6.112,00 % Tabel 3

f. Universitas/Diploma IV 0,00 0,00 16.247,00 % Tabel 3

g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 147,00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 1.268 1.146 2.414 Tabel 4

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 18 4 11 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4

12 Jumlah Kematian Neonatal 17 13 30 neonatal Tabel 5

13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 13 11 12 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

14 Jumlah Bayi Mati 22 15 37 bayi Tabel 5

15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 17 13 15,33 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

16 Jumlah Balita Mati 23 16 39 Balita Tabel 5

17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 18 14 16,16 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

18 Kematian Ibu

Jumlah Kematian Ibu 2 Ibu Tabel 6

Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 82,85 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

B.2 Angka Kesakitan

19 Tuberkulosis

Jumlah kasus baru TB BTA+ 146 15 252 Kasus Tabel 7

Proporsi kasus baru TB BTA+ 57,94 5,95 % Tabel 7

CNR kasus baru BTA+ 74,58 7,66 128,73 per 100.000 penduduk Tabel 7

Jumlah seluruh kasus TB 288 220 508 Kasus Tabel 7

CNR seluruh kasus TB 147,12 112,39 259,51 per 100.000 penduduk Tabel 7

Kasus TB anak 0-14 tahun 18,11 % Tabel 7

Persentase BTA+ terhadap suspek #DIV/0! #DIV/0! 7,24 % Tabel 8

Angka kesembuhan BTA+ 0,00 0,00 71,43 % Tabel 9

Angka pengobatan lengkap BTA+ 0,00 0,00 1,36 % Tabel 9

Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 0,00 0,00 72,79 % Tabel 9

Angka kematian selama pengobatan 1,02 3,07 4,09 per 100.000 penduduk Tabel 9

20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 44,95 44,44 44,69 % Tabel 10

21 Jumlah Kasus HIV 6 9 15 Kasus Tabel 11

22 Jumlah Kasus AIDS 5 3 8 Kasus Tabel 11

23 Jumlah Kasus Syphilis 75 1.116 1.191 Kasus Tabel 11

24 Jumlah Kematian karena AIDS 9 3 12 Jiwa Tabel 11

25 Donor darah diskrining positif HIV 0,11 0,06 0,09 % Tabel 12

26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 99,24 112,53 105,94 % Tabel 13

27 Kusta

Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 1 5 6 Kasus Tabel 14

Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0,51 2,55 3,07 per 100.000 penduduk Tabel 14

Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 % Tabel 15

Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15

Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15

Angka Prevalensi Kusta 0,00 0,05 0,05 per 10.000 Penduduk Tabel 16

Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17

Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 #DIV/0! 100,00 % Tabel 17

28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

AFP Rate (non polio) < 15 th 4,99 per 100.000 penduduk <15 tahunTabel 18

Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19

Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 19

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Tabel 20

Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20

Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20

Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20

29 Incidence Rate DBD 3,07 1,53 4,60 per 100.000 penduduk Tabel 21

30 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00 % Tabel 21

31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,16 0,01 0,17 per 1.000 penduduk berisikoTabel 22

32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 22

33 Angka Kesakitan Filariasis 1 2 2 per 100.000 penduduk Tabel 23

34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 0,00 0,00 32,06 % Tabel 24

35 Persentase obesitas 0,00 0,00 0,00 % Tabel 25

36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 0,00 % Tabel 26

37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,00 % Tabel 26

38 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 100 % Tabel 29

40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 94,96 % Tabel 29

41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 99,88 % Tabel 29

42 Pelayanan Ibu Nifas 94,90 % Tabel 29

43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 99,92 % Tabel 29

44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 47,91 % Tabel 30

45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 92,20 % Tabel 32

46 Penanganan komplikasi kebidanan 147,60 % Tabel 33

47 Penanganan komplikasi Neonatal 105,15 83,19 94,73 % Tabel 33

48 Peserta KB Baru 4,4 % Tabel 36

49 Peserta KB Aktif 82,59 % Tabel 36

50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37

51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3,47 3,75 3,60 % Tabel 37

52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 99,13 96,86 98,05 % Tabel 38

53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 95,58 96,68 96,11 % Tabel 38

54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 48,18 48,36 47,85 % Tabel 39

55 Pelayanan kesehatan bayi 96,85 101 99,05 % Tabel 40

56 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 41

57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 97,95 100,61 99,21 % Tabel 43

58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 97,00 102,01 99,38 % Tabel 43

59 Bayi Mendapat Vitamin A 97,83 95,95 96,84 % Tabel 44

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 100,45 99,41 99,93 % Tabel 44

61 Baduta ditimbang 77,93 77,86 77,90 % Tabel 45

62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,68 0,48 0,58 % Tabel 45

63 Pelayanan kesehatan anak balita 87,60 81,48 84,52 % Tabel 46

64 Balita ditimbang (D/S) 73,53 75,43 74,49 % Tabel 47

65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,95 1,19 1,07 % Tabel 47

66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100 100 100 % Tabel 48

67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 99,94 99,94 99,94

% Tabel 49

68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1,37 % Tabel 50

69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 41,07 % Tabel 51

70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100 sekolah Tabel 51

71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 40,17 48,19 44,03 sekolah Tabel 51

72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 64,08 66,08 65,13 Tabel 51

73Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan

mulut 64,08 66,08 65,13 % Tabel 51

74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) #DIV/0! #DIV/0! 70,00 % Tabel 52

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

Persentase

75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan #DIV/0! #DIV/0! 63,68 % Tabel 53

76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 154,02 223,31 241,27 % Tabel 54

77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 7,01 6,82 17,80 % Tabel 54

78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 0,72 2,32 32,72 per 1000 pasien keluar Tabel 55

79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 0,48 1,87 21,64 per 1000 pasien keluar Tabel 55

80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 52,83 % Tabel 56

81 Bed Turn Over (BTO) di RS 44,14 Kali Tabel 56

82 Turn of Interval (TOI) di RS 3,90 Hari Tabel 56

83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 4,42 Hari Tabel 56

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

87 Rumah Tangga ber-PHBS 87,72 % Tabel 57

C.4 Keadaan Lingkungan

88 Persentase rumah sehat 82,84 % Tabel 58

89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 83,31 % Tabel 59

90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 40,00 % Tabel 60

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

91 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 81,57 % Tabel 61

92 Desa STBM - % Tabel 62

93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 87,61 % Tabel 63

TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 84,55 % Tabel 64

TPM tidak memenuhi syarat dibina 100,00 % Tabel 65

TPM memenuhi syarat diuji petik 17,10 % Tabel 65

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Sarana Kesehatan

94 Jumlah Rumah Sakit Umum 5 RS Tabel 67

95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 2 RS Tabel 67

96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 1 Tabel 67

97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 5 Tabel 67

Jumlah Puskesmas Keliling 124 Tabel 67

Jumlah Puskesmas pembantu 22 Tabel 67

98 Jumlah Apotek 30 Tabel 67

99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100 % Tabel 68

100 Jumlah Posyandu 287 Posyandu Tabel 69

101 Posyandu Aktif 54,01 % Tabel 69

102 Rasio posyandu per 100 balita 2,82 per 100 balita Tabel 69

103 UKBM

Poskesdes - Poskesdes Tabel 70

Polindes - Polindes Tabel 70

Posbindu 16 Posbindu Tabel 70

104 Jumlah Desa Siaga 22 Desa Tabel 71

105 Persentase Desa Siaga 100 % Tabel 71

D.2 Tenaga Kesehatan

106 Jumlah Dokter Spesialis 53 30 83 Orang Tabel 72

107 Jumlah Dokter Umum 44 61 105 Orang Tabel 72

108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 96,04 per 100.000 penduduk Tabel 72

109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 2 18 20 Orang Tabel 72

110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 11,75 per 100.000 penduduk Tabel 72

111 Jumlah Bidan 164 Orang Tabel 73

112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 166,14 per 100.000 penduduk Tabel 73

113 Jumlah Perawat 148 298 446 Orang Tabel 73

114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 223,24 per 100.000 penduduk Tabel 73

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

115 Jumlah Perawat Gigi 5 17 22 Orang Tabel 73

116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 34 138 172 Orang Tabel 74

117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 10 13 23 Orang Tabel 75

118 Jumlah Tenaga Sanitasi 8 9 17 Orang Tabel 76

119 Jumlah Tenaga Gizi 1 33 34 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan

120 Total Anggaran Kesehatan 164.576.860.100 Rp Tabel 81

121 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 14,68 % Tabel 81

122 Anggaran Kesehatan Perkapita 840.733,06 Rp Tabel 81

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Sidorejo 16.247 0 6 6 55.276 17.778 3,11 3,40

2 Sidomukti 11.460 0 4 4 44.573 14.107 3,16 3,89

3 Argomulyo 18.536 0 6 6 48.648 15.495 3,14 2,62

4 Tingkir 15.549 0 6 6 47.257 15.367 3,08 3,04

JUMLAH (KAB/KOTA) 61.792 0 22 22 195.754 62.747 3,12 3,17

Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota

- Dinas Dukcapil

JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

NO KECAMATAN

DESA KELURAHANDESA +

KELURAHAN

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN

1 2 3 4 5 6

1 0 - 4 5.222 4.950 10.172 105,49

2 5 - 9 7.909 7.446 15.355 106,22

3 10 - 14 7.468 7.067 14.535 105,67

4 15 - 19 7.126 6.857 13.983 103,92

5 20 - 24 7.368 7.079 14.447 104,08

6 25 - 29 7.438 7.758 15.196 95,88

7 30 - 34 8.993 9.158 18.151 98,20

8 35 - 39 8.900 8.739 17.639 101,84

9 40 - 44 7.493 7.448 14.941 100,60

10 45 - 49 6.805 7.242 14.047 93,97

11 50 - 54 5.770 6.395 12.165 90,23

12 55 - 59 5.360 5.668 11.028 94,57

13 60 - 64 4.176 4.079 8.255 102,38

14 65 - 69 2.365 2.510 4.875 94,22

15 70 - 74 1.646 2.126 3.772 77,42

16 75+ 3.004 4.189 7.193 71,71

JUMLAH 97.043 98.711 195.754 98,31

ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 40

Sumber:

- Dinas Dukcapil

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI+

PEREMPUAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS 141.709

2PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG

MELEK HURUF0 #DIV/0! #DIV/0! 99,97%

3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 52.072 #DIV/0! #DIV/0! 36,75

b. SD/MI 34.858 #DIV/0! #DIV/0! 24,60

c. SMP/ MTs 30.346 #DIV/0! #DIV/0! 21,41

d. SMA/ MA 53.975 #DIV/0! #DIV/0! 38,09

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 1.997 #DIV/0! #DIV/0! 1,41

g. AKADEMI/DIPLOMA III 6.112 #DIV/0! #DIV/0! 4,31

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 16.247 #DIV/0! #DIV/0! 11,47

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 147 #DIV/0! #DIV/0! 0,10

Sumber : Disdikpora/BPS

TABEL 3

JUMLAH PERSENTASE

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

NO VARIABEL

TABEL 4

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sidorejo Sidorejo Lor 269 9 278 255 3 258 524 12 536

2 Sidomukti Kalicacing 152 1 153 112 0 112 264 1 265

3 Mangunsari 170 4 174 117 0 117 287 4 291

4 Argomulyo Tegalrejo 203 4 207 225 0 225 428 4 432

5 Cebongan 181 2 183 161 0 161 342 2 344

6 Tingkir Sidorejo Kidul 293 3 296 276 2 278 569 5 574

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.268 23 1.291 1.146 5 1.151 2.414 28 2.442

17,8 4,3 11,5

Sumber: Seksi Kesga

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

NO KECAMATANNAMA

PUSKESMAS

HIDUP

PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATI HIDUP + MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

JUMLAH KELAHIRAN

TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Sidorejo Sidorejo Lor 4 7 0 7 4 5 1 6 8 12 1 13

2 Sidomukti Kalicacing 1 2 1 3 3 3 0 3 4 5 1 6

3 Mangunsari 6 7 0 7 2 2 0 2 8 9 0 9

4 Argomulyo Tegalrejo 2 2 0 2 2 3 0 3 4 5 0 5

5 Cebongan 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1

6 Tingkir Sidorejo Kidul 4 4 0 4 1 1 0 1 5 5 0 5

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 22 1 23 13 15 1 16 30 37 2 39

13 17,35 1 18,14 11 13,09 0,87 13,96 12,43 15,33 0,83 16,16

Sumber: Seksi Kesga

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH KEMATIAN

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYI BALITA BAYI ANAK

BALITABALITA NEONATAL

NO KECAMATAN PUSKESMAS

BALITA ANAK

BALITABAYI

ANAK

BALITANEONATAL NEONATAL

TABEL 6

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun

≥35

tahunJUMLAH

< 20

tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Sidorejo Sidorejo Lor 524 1 1 2 0 0 0 1 1 2

2 Sidomukti Kalicacing 264 0 0 0 0 0 0 0

3 Mangunsari 287 0 0 0 0 0 0 0

4 Argomulyo Tegalrejo 428 0 0 0 0 0 0 0

5 Cebongan 342 0 0 0 0 0 0 0

6 Tingkir Sidorejo Kidul 569 0 0 0 0 0 0 0

2.414 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 82,85

Sumber: Seksi Kesga

Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas

- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

KEMATIAN IBU

JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR

HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL

TABEL 7

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Sidorejo Sidorejo Lor 27.257 28.019 55.276 1 50,00 1 50,00 2 1 33,33 2 66,67 3 0,00

2 Sidomukti Kalicacing 10.051 10.495 20.546 2 50 2 50,00 4 2 40 3 60,00 5 0,00

3 Mangunsari 11.940 12.087 24.027 1 50 1 50,00 2 1 50 1 50,00 2 0,00

4 Argomulyo Tegalrejo 13.132 12.909 26.041 5 63 3 37,50 8 5 63 3 37,50 8 0,00

5 Cebongan 11.273 11.334 22.607 2 100 0 0,00 2 2 100 0 0,00 2 0,00

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 23.391 23.866 47.257 3 27 8 72,73 11 6 38 10 62,50 16 3 18,75

RSP dr Ario Wirawan 92 68 43 31,85 135 154 65 84 35,29 238 8 3,36

RSUD 5 63 3 37,50 8 66 56 52 44,07 118 48 40,68

RS dr Asmir 2 100 0 0,00 2 2 67 1 33,33 3 0 0,00

BKPM 33 42 45 57,69 78 49 43 64 56,64 113 33 29,20

JUMLAH (KAB/KOTA) 97.044 98.710 195.754 146 58 15 6 252 288 57 220 43 508 92 18

CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 74,58 7,66 128,73

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 147,12 112,39 259,51

Sumber : Seksi P2

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 195754

L+P

JUMLAH SELURUH

KASUS TB

L P

L+P

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KASUS TB ANAK

0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH KASUS BARU BTA+

L P

TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

TB PARU

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sidorejo Sidorejo Lor 48 1 1 2 #DIV/0! #DIV/0! 4,17

2 Sidomukti Kalicacing 93 2 2 4 #DIV/0! #DIV/0! 4,30

3 Mangunsari 61 1 1 2 #DIV/0! #DIV/0! 3,28

4 Argomulyo Tegalrejo 133 5 3 8 #DIV/0! #DIV/0! 6,02

5 Cebongan 111 2 0 2 #DIV/0! #DIV/0! 1,80

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 133 3 8 11 #DIV/0! #DIV/0! 8,27

RSUD 243 5 3 8 #DIV/0! #DIV/0! 3,29

RS dr Asmir 99 2 0 2 #DIV/0! #DIV/0! 2,02

RSP dr Ario Wirawan 1.034 92 43 135 #DIV/0! #DIV/0! 13,06

BKPM 1.527 33 45 78 #DIV/0! #DIV/0! 5,11

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 3.482 146 106 252 #DIV/0! #DIV/0! 7,24

Sumber: Seksi P2

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

% BTA (+)

TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS

SUSPEK

TABEL 9

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L + PJUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H% L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Sidorejo Sidorejo Lor 9 7 16 0,00 0,00 16 100,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 100,00 0 0 0

2 Sidomukti Kalicacing 1 2 3 0,00 0,00 3 100,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 100,00 0 0 0

3 Mangunsari 5 3 8 0,00 0,00 6 75,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 75,00 0 0 0

4 Argomulyo Tegalrejo 2 2 4 0,00 0,00 4 100,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 100,00 0 0 0

5 Cebongan 3 1 4 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 1 25,00 0,00 0,00 25,00 0 0 0

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 5 6 11 0,00 0,00 10 90,91 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 90,91 0 1 1

RSUD 11 8 19 0,00 0,00 8 42,11 0,00 0,00 1 5,26 0,00 0,00 47,37 2 4 6

RS dr Asmir 3 3 6 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 2 33,33 0,00 0,00 33,33 0 1 1

RSP dr Ario Wirawan 79 51 130 0,00 0,00 90 69,23 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 69,23 0 0 0

BKPM 50 43 93 0,00 0,00 73 78,49 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 78,49 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 168 126 294 0 0,00 0 0,00 210 71,43 0 0,00 0 0,00 4 1,36 0,00 0,00 72,8 2 6 8

ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 1,0 3,1 4,1

Sumber: Seksi P2

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

JUMLAH KEMATIAN

SELAMA PENGOBATAN

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L L + P

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP

(COMPLETE RATE)

L P

BTA (+) DIOBATI

ANGKA KEBERHASILAN

PENGOBATAN

(SUCCESS RATE/SR)P L + P

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Sidorejo Sidorejo Lor 1.690 1.507 3.197 169 151 320 53 31,4 37 24,6 90 28,2

2 Sidomukti Kalicacing 559 611 1.170 56 61 117 31 55,5 30 49,1 61 52,1

3 Mangunsari 727 753 1.480 73 75 148 33 45,4 29 38,5 62 41,9

4 Argomulyo Tegalrejo 726 945 1.671 73 95 167 18 24,8 18 19,0 36 21,5

5 Cebongan 850 850 1.700 85 85 170 15 17,6 21 24,7 36 21,2

6 Tingkir Sidorejo Kidul 1.455 1.455 2.910 146 146 291 45 30,9 72 49,5 117 40,2

RS pemerintah + swasta 75 65 140

JUMLAH (KAB/KOTA) 6.007 6.121 12.128 601 612 1.213 270 44,9 272 44,44 542 44,7

Sumber: Seksi P2

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH BALITAJUMLAH PERKIRAAN

PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS

PNEUMONIA PADA BALITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L P L + P

TABEL 11

TAHUN 2014

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

L P L+PPROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+PPROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P L P L+PPROPORSI

KELOMPOK

UMUR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 1 1 0 0 0 0,00

1 5 - 14 TAHUN 0 1 1 6,67 0 0 0 0,00 0 0 0 2 0 2 0,17

2 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 3 184 187 15,70

3 20 - 24 TAHUN 2 2 4 26,67 2 0 2 25,00 2 1 3 19 327 346 29,05

4 25 - 49 TAHUN 4 6 10 66,67 2 3 5 62,50 7 1 8 37 575 612 51,39

5 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0,00 1 0 1 12,50 0 0 0 14 30 44 3,69

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 9 15 5 3 8 9 3 12 75 1.116 1.191

PROPORSI JENIS KELAMIN 40,00 60,00 62,50 37,50 75,00 25,00 6,30 93,70

Sumber: SEKSI P2

Sumber: Seksi P2

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN

NO KELOMPOK UMUR

H I V AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS SYPHILIS

TABEL 12

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 PMI Kota Salatiga 4.722 3.257 7.979 4.722 100,00 3.257 100,00 7.979 100,00 5 0,11 2 0,06 7 0,09

JUMLAH 4.722 3.257 7.979 4.722 100,00 3.257 100,00 7.979 100,00 5 0,11 2 0 7 0,09

Sumber: Seksi P2

P L + P

JUMLAH PENDONOR

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP

HIV

L P

POSITIF HIV

L + P L

TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Sidorejo Sidorejo Lor 27.257 28.019 55.276 583 600 1.183 466 80 565 94 1.031 87

2 Sidomukti Kalicacing 10.051 10.495 20.546 215 225 440 278 129 304 135 582 132

3 Mangunsari 11.940 12.087 24.027 256 259 514 314 123 354 137 668 130

4 Argomulyo Tegalrejo 13.132 12.909 26.041 281 276 557 155 55 128 46 283 51

5 Cebongan 11.273 11.334 22.607 241 243 484 284 118 312 129 596 123

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 23.391 23.866 47.257 501 511 1.011 564 113 714 140 1.278 126

JUMLAH (KAB/KOTA) 97.044 98.710 195.754 2.077 2.112 4.189 2.061 99,2 2.377 112,5 4.438 105,9

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber: Seksi P2

P L + PL

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK

DIARE

JUMLAH TARGET

PENEMUAN

DIARE DITANGANI

TABEL 14

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 1 0 1 1 0 1

2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Mangunsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Cebongan 0 0 0 0 2 2 0 2 2

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 0 0 3 3 0 3 3

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 5 6 1 5 6

PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 0,00 16,67 83,33 16,67 83,33

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,51 2,55 3,07

Sumber: Seksi P2

PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS BARU

TABEL 15

KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 6 7 8 9 10

1 Sidorejo Sidorejo Lor 1 - 0,00 0 0

2 Sidomukti Kalicacing - - 0,00 0 0

3 Mangunsari - - 0,00 0 0

4 Argomulyo Tegalrejo - - 0,00 0 0

5 Cebongan 2 - 0,00 0 0

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 3 - 0,00 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 - 0,00 - 0

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -

Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTA

0-14 TAHUN

KASUS BARU

CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMASPENDERITA

KUSTA

TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Mangunsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Cebongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Tingkir Sidorejo Kidul 0 0 0 0 1 1 0 1 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 1 1 0 1 1

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,0 0,1 0,1

Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 Mangunsari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100

4 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 Cebongan 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100

Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga

NO KECAMATAN PUSKESMAS

RFT PB

L + P

PENDERITA PB PENDERITA MB

L + P

RFT MB

L PL P

TABEL 18

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

<15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP

(NON POLIO)

1 2 3 4 5

1 Sidorejo Sidorejo Lor 11.189 1

2 Sidomukti Kalicacing 9.074 0

3 Mangunsari 1

4 Argomulyo Tegalrejo 10.237 0

5 Cebongan 0

6 Tingkir Sidorejo Kidul 9.562 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 40.062 2

AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 4,99

Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:40.062

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Mangunsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Cebongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0,00 0,00 0,00

Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga

PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMAS

DIFTERI

JUMLAH KASUS

MENINGGAL

JUMLAH KASUS

MENINGGAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM

JUMLAH KASUS

MENINGGAL

TABEL 20

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Mangunsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Cebongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0,0

Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga

JUMLAH KASUS PD3I

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAK

JUMLAH KASUS

MENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sidorejo Sidorejo Lor 2 1 3 0 0 0 0,0 0,0 0,0

2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0

3 Mangunsari 1 1 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0

4 Argomulyo Tegalrejo 1 0 1 0 0 0 0,0 0,0 0,0

5 Cebongan 1 0 1 0 0 0 0,0 0,0 0,0

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 1 1 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 3 9 0 0 0 0,0 0,0 0,0

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 3,1 1,5 4,6

Sumber: seksi P2 DKK Salatiga

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

TABEL 22

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 - - - - 0,00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 - - - - 0,00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 Mangunsari 0 0 0 - - - - 0,00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

4 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 - - - - 0,00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

5 Cebongan 0 0 0 - - - - 0,00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 0 - - - - 0,00 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

RS dr Asmir 58 6 64 58 6 64 27 46,55 - - 27 42,19 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00

RSUD 1 1 2 1 1 2 1 100,00 1 100 2 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00

RS Puri Asih 3 1 4 3 1 4 3 100,00 1 100 4 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 66 13 70 62 8 70 31 50,00 2 25 33 47,14 0 0 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 195.754

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0,16 0,01 0,17

Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga

PUSKESMAS

POSITIF

L P L+P

SEDIAAN DARAH DIPERIKSA

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CFRMENINGGAL SUSPEK

MALARIA

NO KECAMATAN

TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0 0 0 1 1

2 Sidomukti Kalicacing 0 0 0 0 0 0

3 Mangunsari 0 0 0 0 0 0

4 Argomulyo Tegalrejo 0 0 0 0 1 1

5 Cebongan 0 0 0 0 0 0

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 0 1 1 2

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 3 4

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0,51 1,53 2,04

Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

TABEL 24

CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 194 #DIV/0! 746 #DIV/0! 940 #DIV/0! 50 25,77 241 32,3056 291 30,96

2 Sidomukti Kalicacing 0 16 #DIV/0! 124 #DIV/0! 140 #DIV/0! 7 43,75 51 41,129 58 41,43

3 Mangunsari 0 11 #DIV/0! 93 #DIV/0! 104 #DIV/0! 4 36,36 33 35,4839 37 35,58

4 Argomulyo Tegalrejo 0 31 #DIV/0! 345 #DIV/0! 376 #DIV/0! 11 35,48 127 36,8116 138 36,70

5 Cebongan 0 12 #DIV/0! 62 #DIV/0! 74 #DIV/0! 2 16,67 7 11,2903 9 12,16

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 12 #DIV/0! 79 #DIV/0! 91 #DIV/0! 6 50,00 14 17,7215 20 21,98

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 276 #DIV/0! 1.449 #DIV/0! 1.725 #DIV/0! 80 28,99 473 32,6432 553 32,06

Sumber: Posbindu

PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN

HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUAN

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH

LAKI-LAKI

TABEL 25

CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 7 8 9 10 11 12

1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 Sidomukti Kalicacing 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 Mangunsari 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

4 Argomulyo Tegalrejo 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 Cebongan 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber:

OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN

JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

TABEL 26

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Sidorejo Sidorejo Lor #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

2 Sidomukti Kalicacing #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 Mangunsari #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

4 Argomulyo Tegalrejo #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

5 Cebongan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Sumber: Seksi P3

Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat

CBE: Clinical Breast Examination

TUMOR/BENJOLAN

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

PEMERIKSAAN LEHER

RAHIM DAN PAYUDARAIVA POSITIF

NO KECAMATAN PUSKESMASPEREMPUAN

USIA 30-50 TAHUN

TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

DIKETAHUIDITANGGU-

LANGIAKHIR L P L+P

0-7

HARI

8-28

HARI

1-11

BLN

1-4

THN

5-9

THN

10-14

THN

15-19

THN

20-44

THN

45-54

THN

55-59

THN

60-69

THN

70+

THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 Chikungunya 1 2 01/06/2014 01/06/2014 01/06/2014 30 44 74 0 0 1 3 9 5 4 31 12 1 4 4 0 0 0 144 216 360 20,83 20,37 20,56 - - -

15/1/2014 15/1/2014 15/1/2014 22 30 52 0 0 1 2 4 9 2 17 8 2 4 3 0 0 0 96 144 240 22,92 20,83 21,67 - - -

20/10/2014 20/10/2014 21/10/2014 11 15 26 0 0 0 0 1 2 1 8 6 4 3 1 0 0 0 146 214 360 7,53 7,01 7,22 - - -

2 Diare 3 3 04/11/2014 04/11/2014 04/12/2014 2 3 5 0 0 0 0 1 1 1 0 2 0 0 0 0 1 1 2 3 5 100,00 100,00 100,00 - 33,33 20,00

29/09/2014 29/09/2014 30/09/2014 19 36 55 0 0 0 0 0 0 0 52 3 0 0 0 0 0 0 30 45 75 63,33 80,00 73,33 - - -

10/03/2014 10/03/2014 10/04/2014 4 12 16 0 0 0 0 1 0 1 5 4 3 1 1 0 0 0 100 140 240 4,00 8,57 6,67 - - -

27/10/2014 27/10/2014 27/10/2014 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 1 3 50,00 - 33,33 100,00 - 100,00

27/10/2014 27/10/2014 27/10/2014 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 3 5 50,00 - 20,00 100,00 - 100,00

3 AFP 2 2 08/11/2014 08/11/2014 08/12/2014 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 100,00 - 100,00 - - -

11/03/2014 11/03/2014 11/03/2014 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 100,00 - 100,00 - - -

Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga

WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA

JUMLAH

DESA/KEL

CFR (%)

NOJENIS KEJADIAN

LUAR BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITAJUMLAH

KEMATIAN

JUMLAH

PENDUDUK

TERANCAM

JUMLA

H KEC

YANG TERSERANG

TABEL 28

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %

1 2 3 4 5 6

1 Sidorejo Sidorejo Lor 7 7 100,00

2 Sidomukti Kalicacing 1 1 100,00

3 Mangunsari 1 1 100,00

4 Argomulyo Tegalrejo 0 0 -

5 Cebongan 1 1 100,00

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 0 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 10 10 100,00

Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga

KLB DI DESA/KELURAHAN

NO PUSKESMASKECAMATAN

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM

TABEL 29

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Sidorejo Sidorejo Lor 698 698 100,0 670 96,0 535 535 100,0 490 91,6 533 99,62617

2 Sidomukti Kalicacing 292 292 100,0 282 96,6 263 263 100,0 257 97,7 263 100

3 Mangunsari 390 390 100,0 371 95,1 290 287 99,0 263 90,7 290 100

4 Argomulyo Tegalrejo 480 480 100,0 471 98,1 426 426 100,0 410 96,2 426 100

5 Cebongan 372 372 100,0 360 96,8 342 342 100,0 342 100,0 342 100

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 705 705 100,0 635 90,1 574 574 100,0 544 94,8 574 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.937 2.937 100,0 2.789 94,96 2.430 2.427 99,9 2.306 94,9 2.428 99,92

Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga

K1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL

PERSALINAN

DITOLONG NAKES

MENDAPAT

YANKES NIFAS

IBU NIFAS

MENDAPAT VIT A JUMLAH

TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Sidorejo Sidorejo Lor 698 136 19,5 111 15,9 34 4,9 13 1,9 5 0,7 163 23,4

2 Sidomukti Kalicacing 292 44 15,1 33 11,3 13 4,5 2 0,7 0 - 48 16,4

3 Mangunsari 390 67 17,2 41 10,5 27 6,9 10 2,6 6 1,5 84 21,5

4 Argomulyo Tegalrejo 480 480 100,0 459 95,6 0 - 0 - 0 - 459 95,6

5 Cebongan 372 209 56,2 180 48,4 62 16,7 30 8,1 24 6,5 296 79,6

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 705 466 66,1 285 40,4 50 7,1 13 1,8 9 1,3 357 50,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.937 1.402 47,7 1.109 37,8 186 6,3 68 2,3 44 1,5 1.407 47,9

Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL

JUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Sidorejo Sidorejo Lor 11.943 255 2,1 138 1,2 40 0,3 17 0,1 6 0,1

2 Sidomukti Kalicacing 4.400 101 2,3 56 1,3 14 0,3 1 0,0 0 -

3 Mangunsari 5.125 89 1,7 50 1,0 36 0,7 9 0,2 6 0,1

4 Argomulyo Tegalrejo 5.596 442 7,9 394 7,0 0 - 0 - 0 -

5 Cebongan 4.881 373 7,6 319 6,5 71 1,5 40 0,8 38 0,8

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 10.167 834 8,2 475 4,7 34 0,3 7 0,1 14 0,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 42.112 2.094 5,0 1.432 3,4 195 0,5 74 0,2 64 0,2

Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS

(15-39 TAHUN)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS

TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Sidorejo Sidorejo Lor 698 698 100,00 645 92,41

2 Sidomukti Kalicacing 292 292 100,00 282 96,58

3 Mangunsari 390 390 100,00 352 90,26

4 Argomulyo Tegalrejo 480 480 100,00 471 98,13

5 Cebongan 372 372 100,00 360 96,77

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 705 705 100,00 598 84,82

JUMLAH (KAB/KOTA) 2937 2.937 100,00 2.708 92,20

Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga

KECAMATANJUMLAH

IBU HAMILNO PUSKESMAS

TABEL 33

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

S % L P L + P L P L + P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Sidorejo Sidorejo Lor 698 140 277 198,4 269 255 524 40 38 79 24 59,5 26 68,0 50 63,6

2 Sidomukti Kalicacing 292 58 60 102,7 152 112 264 23 17 40 22 96,5 8 47,6 30 75,8

3 Mangunsari 390 78 98 125,6 170 117 287 26 18 43 9 35,3 6 34,2 15 34,8

4 Argomulyo Tegalrejo 480 96 125 130,2 203 225 428 30 34 64 57 187,2 45 133,3 102 158,9

5 Cebongan 372 74 116 155,9 181 161 342 27 24 51 36 132,6 24 99,4 60 117,0

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 705 141 191 135,5 293 276 569 44 41 85 52 118,3 34 82,1 86 100,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.937 587 867 147,6 1.268 1.146 2.414 190 172 362 200 105,2 143 83,2 343 94,7

Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga

JUMLAH BAYIPERKIRAAN

BUMIL

DENGAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

PERKIRAAN NEONATAL

KOMPLIKASI

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

L + PL P

PENANGANAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH

IBU HAMIL

TABEL 34

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

PESERTA KB AKTIF

MKJP

IUD % MOP % MOW %IM

PLAN% JUMLAH %

KON

DOM % SUNTIK % PIL %

OBAT

VAGI

NA

%LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Sidorejo Sidorejo Lor 46 0,7 0 0,0 8 0,1 117 1,8 171 2,7 287 4,5 5.637 88,3 288 4,5 0,0 0,0 6.212 97,3 6.383 100,0

2 Sidomukti Kalicacing 1.375 46,0 0 0,0 0 0,0 84 2,8 1.459 48,8 105 3,5 118 3,9 1.307 43,7 0,0 0,0 1.530 51,2 2.989 100,0

3 Mangunsari 63 2,7 0 0,0 3 0,1 242 10,3 308 13,1 114 4,9 1.745 74,3 182 7,7 0,0 0,0 2.041 86,9 2.349 100,0

4 Argomulyo Tegalrejo 56 1,6 3 0,1 23 0,7 120 3,5 202 5,8 172 5,0 2.520 72,7 570 16,5 0,0 0,0 3.262 94,2 3.464 100,0

5 Cebongan 269 9,9 0 0,0 41 1,5 284 10,4 594 21,8 243 8,9 1.404 51,5 486 17,8 0,0 0,0 2.133 78,2 2.727 100,0

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 254 4,0 0 0,0 0 0,0 276 4,3 530 8,3 142 2,2 5.184 80,7 566 8,8 0,0 0,0 5.892 91,7 6.422 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.063 8,5 3 0,01 75 0,3 1.123 4,6 3.264 13,4 1.063 4,4 16.608 68,3 3.399 14,0 0 0,0 0 0,0 21.070 86,6 24.334 100,0

Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MKJP +

NON

MKJP

% MKJP +

NON MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMAS NON MKJP

TABEL 35

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

PESERTA KB BARU

MKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Sidorejo Sidorejo Lor 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 5,0 19 95,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 20 100,0 20 100,0

2 Sidomukti Kalicacing 4 15,4 0 0,0 0 0,0 3 11,5 7 26,9 19 73,1 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 19 73,1 26 100,0

3 Mangunsari 34 14,3 0 0,0 0 0,0 102 42,9 136 57,1 12 5,0 73 30,7 17 7,1 0 0,0 0 0,0 102 42,9 238 100,0

4 Argomulyo Tegalrejo 26 17,6 0 0,0 0 0,0 33 22,3 59 39,9 2 1,4 76 51,4 11 7,4 0 0,0 0 0,0 89 60,1 148 100,0

5 Cebongan 57 43,2 0 0,0 5 3,8 44 33,3 106 80,3 5 3,8 20 15,2 1 0,8 0 0,0 0 0,0 26 19,7 132 100,0

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 84 11,6 0 0,0 0 0,0 119 16,5 203 28,1 20 2,8 409 56,6 90 12,5 0 0,0 0 0,0 519 71,9 722 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 205 15,9 0 0,0 5 0,4 301 23,4 511 39,7 59 4,6 597 46,4 119 9,3 0 0,0 0 0,0 775 60,3 1.286 100,0

Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NON MKJPMKJP +

NON

MKJP

% MKJP

+ NON

MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Sidorejo Sidorejo Lor 8.237 20 0,2 6.383 77,5

2 Sidomukti Kalicacing 3.276 26 0,8 2.989 91,2

3 Mangunsari 3.690 238 6,4 2.349 63,7

4 Argomulyo Tegalrejo 4.049 148 3,7 3.464 85,6

5 Cebongan 3.726 132 3,5 2.727 73,2

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 6.487 722 11,1 6.422 99,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 29.465 1.286 4,4 24.334 82,6

Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga

PESERTA KB AKTIF

JUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 37

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Sidorejo Sidorejo Lor 269 255 524 269 100,0 255 100,0 524 100,0 10 3,71747 5 2,0 15 2,9

2 Sidomukti Kalicacing 152 112 264 152 100,0 112 100,0 264 100,0 4 2,6 3 2,7 7 2,7

3 Mangunsari 170 117 287 170 100,0 117 100,0 287 100,0 3 1,8 1 0,9 4 1,4

4 Argomulyo Tegalrejo 203 225 428 203 100,0 225 100,0 428 100,0 5 2,5 12 5,3 17 4,0

5 Cebongan 181 161 342 181 100,0 161 100,0 342 100,0 6 3,3 5 3,1 11 3,2

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 293 276 569 293 100,0 276 100,0 569 100,0 16 5,5 17 6,2 33 5,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.268 1.146 2.414 1.268 100,0 1.146 100,0 2.414 100,0 44 3,5 43 3,8 87 3,6

Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + P

BBLR

JUMLAH LAHIR HIDUP

L

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

PNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Sidorejo Sidorejo Lor 269 255 524 279 103,7 239 93,7 518 98,9 228 84,8 207 81,2 435 83,0

2 Sidomukti Kalicacing 152 112 264 152 100,0 109 97,3 261 98,9 153 100,7 123 109,8 276 104,5

3 Mangunsari 170 117 287 178 104,7 117 100,0 295 102,8 157 92,4 133 113,7 290 101,0

4 Argomulyo Tegalrejo 203 225 428 194 95,6 213 94,7 407 95,1 211 103,9 230 102,2 441 103,0

5 Cebongan 181 161 342 177 97,8 162 100,6 339 99,1 176 97,2 159 98,8 335 98,0

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 293 276 569 277 94,5 270 97,8 547 96,1 287 98,0 256 92,8 543 95,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.268 1.146 2.414 1.257 99,1 1.110 96,9 2.367 98,05 1.212 95,6 1.108 96,7 2.320 96,11

Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga

KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)

P L + PL

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)

L

JUMLAH BAYI

NO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P

TABEL 39

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sidorejo Sidorejo Lor 108 95 203 67 62,0 45 47,4 112 55,2

2 Sidomukti Kalicacing 32 39 71 26 81,3 23 59,0 45 63,4

3 Mangunsari 50 37 87 6 12,0 4 10,8 10 11,5

4 Argomulyo Tegalrejo 54 93 147 11 20,4 37 39,8 48 32,7

5 Cebongan 103 105 208 41 39,8 73 69,5 114 54,8

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 120 119 239 74 61,7 54 45,4 128 53,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 467 488 955 225 48,2 236 48,4 457 47,85

Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

USIA 0-6 BULAN

L + P

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN

JUMLAH BAYI

PUSKESMAS

L P

TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sidorejo Sidorejo Lor 269 255 524 261 97,0 223 87,5 484 92,4

2 Sidomukti Kalicacing 152 112 264 131 86,2 133 118,8 264 100,0

3 Mangunsari 170 117 287 138 81,2 156 133,3 294 102,4

4 Argomulyo Tegalrejo 203 225 428 208 102,5 224 99,6 432 100,9

5 Cebongan 181 161 342 184 101,7 173 107,5 357 104,4

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 293 276 569 306 104,4 254 92,0 560 98,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.268 1.146 2.414 1.228 96,8 1.163 101 2.391 99,05

Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BAYI

PELAYANAN KESEHATAN BAYI

TABEL 41

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

1 2 3 4 5 6

1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 6 100,0

2 Sidomukti Kalicacing 2 2 100,0

3 Mangunsari 2 2 100,0

4 Argomulyo Tegalrejo 3 3 100,0

5 Cebongan 3 3 100,0

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 6 6 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 100,0

Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

DESA/KELURAHANDESA/KEL UCI

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

BAYI DIIMUNISASI

Hb < 7 hari BCG

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Sidorejo Sidorejo Lor 269 255 524 262 97,40 244 95,69 506 96,56 250 92,94 236 92,55 486 92,75

2 Sidomukti Kalicacing 152 112 264 150 98,68 112 100,00 262 99,24 140 92,11 113 100,89 253 95,83

3 Mangunsari 170 117 287 151 88,82 122 104,27 273 95,12 147 86,47 131 111,97 278 96,86

4 Argomulyo Tegalrejo 203 225 428 199 98,03 233 103,56 432 100,93 198 97,54 220 97,78 418 97,66

5 Cebongan 181 161 342 178 98,34 161 100,00 339 99,12 190 104,97 163 101,24 353 103,22

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 293 276 569 291 99,32 269 97,46 560 98,42 301 102,73 276 100,00 577 101,41

JUMLAH (KAB/KOTA) 1268 1146 2414 1231 97,08 1141 99,56 2372 98,26 1226 96,69 1139 99,39 2365 97,97

L + P L P L + PNO KECAMATAN L PPUSKESMAS

JUMLAH LAHIR HIDUP

TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

BAYI DIIMUNISASI

DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Sidorejo Sidorejo Lor 269 255 524 259 96,28 240 94,12 499 95,23 275 102,23 201 78,82 476 90,84 277 102,97 239 93,725 516 98,47 277 102,97 239 93,725 516 98,47

2 Sidomukti Kalicacing 152 112 264 104 68,42 137 122,32 241 91,29 118 77,63 135 120,54 253 95,83 131 86,184 122 108,93 253 95,83 131 86,184 122 108,93 253 95,83

3 Mangunsari 170 117 287 141 82,94 151 129,06 292 101,74 143 84,12 159 135,90 302 105,23 130 76,471 159 135,9 289 100,7 130 76,471 159 135,9 289 100,7

4 Argomulyo Tegalrejo 203 225 428 192 94,58 216 96,00 408 95,33 191 94,09 219 97,33 410 95,79 192 94,581 199 88,444 391 91,36 186 91,626 215 95,556 401 93,69

5 Cebongan 181 161 342 180 99,45 150 93,17 330 96,49 189 104,42 155 96,27 344 100,58 190 104,97 178 110,56 368 107,6 184 101,66 178 110,56 362 105,8

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 293 276 569 353 120,48 283 102,54 636 111,78 315 107,51 261 94,57 576 101,23 322 109,9 256 92,754 578 101,6 322 109,9 256 92,754 578 101,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.268 1.146 2.414 1.229 96,92 1.177 102,71 2.406 99,67 1.231 97,082 1.130 98,60 2.361 97,80 1.242 97,95 1.153 100,61 2.395 99,21 1.230 97,003 1.169 102,01 2.399 99,38

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BAYI

(SURVIVING INFANT)

P L + PL P L + P L L P L + PL P L + P

TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Sidorejo Sidorejo Lor 173 162 335 173 100,00 136 83,95 309 92,24 1.432 1.249 2.681 1.432 100,00 1.223 97,92 2.655 99,03 1.605 1.411 3.016 1.605 100,00 1.359 96,31 2.964 98,28

2 Sidomukti Kalicacing 53 61 114 53 100,00 61 100,00 114 100,00 500 541 1.041 500 100,00 541 100,00 1.041 100,00 553 602 1.155 553 100,00 602 100,00 1.155 100,00

3 Mangunsari 81 72 153 81 100,00 72 100,00 153 100,00 652 666 1.318 652 100,00 666 100,00 1.318 100,00 733 738 1.471 733 100,00 738 100,00 1.471 100,00

4 Argomulyo Tegalrejo 55 92 147 55 100,00 90 97,83 145 98,64 653 777 1.430 651 99,69 773 99,49 1.424 99,58 708 869 1.577 706 99,72 863 99,31 1.569 99,49

5 Cebongan 112 122 234 112 100,00 122 100,00 234 100,00 630 648 1.278 668 106,03 648 100,00 1.316 102,97 742 770 1.512 780 105,12 770 100,00 1.550 102,51

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 124 158 282 111 89,52 159 100,63 270 95,74 1.227 1.202 2.429 1.214 98,94 1.202 100,00 2.416 99,46 1.351 1.360 2.711 1.325 98,08 1.361 100,07 2.686 99,08

JUMLAH (KAB/KOTA) 598 667 1.265 585 97,83 640 95,95 1.225 96,84 5.094 5.083 10.177 5.117 100,45 5.053 99,41 10.170 99,93 5.692 5.750 11.442 5.702 100,18 5.693 99,01 11.395 99,59

Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga

PL

MENDAPAT VIT A

NO KECAMATAN PUSKESMAS

L + P

JUMLAH BAYI

MENDAPAT VIT A

JUMLAH

P

MENDAPAT VIT A

LL PL + P

JUMLAH

L + P

TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Sidorejo Sidorejo Lor 708 575 1.283 482 409 891 68,1 71,1 69,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0

2 Sidomukti Kalicacing 197 229 426 165 187 352 83,8 82 82,6 0 0,0 1 0,5 1 0,3

3 Mangunsari 305 307 612 279 262 541 91,5 85 88,4 0 0,0 3 1,1 3 0,6

4 Argomulyo Tegalrejo 275 411 686 237 336 573 86,2 82 83,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0

5 Cebongan 543 561 1.104 461 478 939 84,9 85 85,1 5 1,1 3 0,6 8 0,9

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 609 605 1.214 431 421 852 70,8 70 70,2 9 2,1 3 0,7 12 1,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 2.637 2.688 5.325 2.055 2.093 4.148 77,9 78 77,9 14 0,7 10 0,5 24 0,6

Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga

% (D/S) L P L+P

NO KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)

JUMLAH BADUTA

DILAPORKAN (S)

DITIMBANG BGM

JUMLAH (D)

TABEL 46

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sidorejo Sidorejo Lor 1.419 1.271 2.690 914 64,4 742 58,4 1.656 61,6

2 Sidomukti Kalicacing 477 515 992 467 97,9 422 81,9 889 89,6

3 Mangunsari 603 638 1.241 479 79,4 448 70,2 927 74,7

4 Argomulyo Tegalrejo 617 753 1.370 710 115,1 704 93,5 1.414 103,2

5 Cebongan 631 629 1.260 619 98,1 627 99,7 1.246 98,9

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 1.188 1.193 2.381 1.134 95,5 1.130 94,7 2.264 95,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.935 4.999 9.934 4.323 87,6 4.073 81,5 8.396 84,5

Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + P

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

L

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+PJUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Sidorejo Sidorejo Lor 1.690 1.507 3.197 1.060 1.002 2.062 62,7 66,5 64,5 3 0,3 4 0,4 7 0,3

2 Sidomukti Kalicacing 559 611 1.170 478 517 995 85,5 85 85,0 3 0,6 6 1,2 9 0,9

3 Mangunsari 727 753 1.480 616 630 1.246 84,7 84 84,2 2 0,3 12 1,9 14 1,1

4 Argomulyo Tegalrejo 726 945 1.671 646 796 1.442 89,0 84 86,3 3 0,5 6 0,8 9 0,6

5 Cebongan 850 850 1.700 675 698 1.373 79,4 82 80,8 11 1,6 11 1,6 22 1,6

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 1.455 1.455 2.910 942 974 1.916 64,7 67 65,8 20 2,1 16 1,6 36 1,9

JUMLAH (KAB/KOTA) 6.007 6.121 12.128 4.417 4.617 9.034 73,5 75 74,5 42 1,0 55 1,2 97 1,1

Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga

P

DITIMBANG

JUMLAH (D) % (D/S)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BALITA

DILAPORKAN (S)

BALITA

L+P

BGM

L

TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

KASUS BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sidorejo Sidorejo Lor - - - - 0,0 - 0,0 - 0,0

2 Sidomukti Kalicacing - - - - 0,0 - 0,0 - 0,0

3 Mangunsari - - - - 0,0 - 0,0 - 0,0

4 Argomulyo Tegalrejo - - - - 0,0 - 0,0 - 0,0

5 Cebongan 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 2 5 3 100,0 2 100,0 5 100,0

Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga

P L + P

MENDAPAT PERAWATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

L

JUMLAH DITEMUKAN

TABEL 49

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Sidorejo Sidorejo Lor 586 567 1.153 586 100,0 567 100,0 1.153 100,0 33 33 100,00

2 Sidomukti Kalicacing 86 70 156 85 98,8 69 98,6 154 98,7 9 9 100,00

3 Mangunsari 286 246 532 286 100,0 246 100,0 532 100,0 14 14 100,00

4 Argomulyo Tegalrejo 175 146 321 175 100,0 146 100,0 321 100,0 14 14 100,00

5 Cebongan 183 150 333 183 100,0 150 100,0 333 100,0 14 14 100,00

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 468 417 885 468 100,0 417 100,0 885 100,0 30 30 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.784 1.596 3.380 1.783 99,9 1.595 99,9 3.378 99,94 114 114 100,00

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 99,9 99,9 99,9

Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga

JUMLAH

MENDAPAT

PELAYANAN

KESEHATAN

(PENJARINGAN)

%

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)

L P L + P

SD DAN SETINGKAT

TABEL 50

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI

TETAP

RASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN

1 2 3 4 5 6

1 Sidorejo Sidorejo Lor 947 1.148 0,8

2 Sidomukti Kalicacing 1.527 700 2,2

3 Mangunsari 674 963 0,7

4 Argomulyo Tegalrejo 906 498 1,8

5 Cebongan 849 479 1,8

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 874 415 2,1

JUMLAH (KAB/ KOTA) 5.777 4.203 1,4

Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN

TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Sidorejo Sidorejo Lor 33 - 0,0 33 100 224 212 436 305 136,2 339 159,9 644 147,7 305 339 644 65 21,3 97 28,6 162 25,2

2 Sidomukti Kalicacing 8 6 75,0 8 100 966 971 1.937 13 1,3 86 8,9 99 5,1 13 86 99 45 346,2 40 46,5 85 85,9

3 Mangunsari 14 13 92,9 14 100 539 440 979 346 64,2 361 82,0 707 72,2 346 361 707 284 82,1 306 84,8 590 83,5

4 Argomulyo Tegalrejo 14 - 0,0 14 100 332 329 661 194 58,4 198 60,2 392 59,3 194 198 392 97 50,0 118 59,6 215 54,8

5 Cebongan 13 13 100,0 13 100 332 329 661 94 28,3 84 25,5 178 26,9 94 84 178 88 93,6 75 89,3 163 91,6

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 30 14 46,7 30 100 913 784 1.697 376 41,2 409 52,2 785 46,3 376 409 785 272 72,3 340 83,1 612 78,0

JUMLAH (KAB/ KOTA) 112 46 41,1 112 100 3.306 3.065 6.371 1.328 40,2 1.477 48,2 2.805 44,03 1.328 1.477 2.805 851 64,1 976 66,1 1.827 65,1

Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga

JUMLAH

SD/MI DGN

SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH

SD/MI

MENDAPAT

YAN. GIGI

% %

MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH

SD/MI

TABEL 52

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P L % P % L+P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sidorejo Sidorejo Lor 1.913 #DIV/0! #DIV/0! 1.411 73,76

2 Sidomukti Kalicacing 2.016 #DIV/0! #DIV/0! 1.375 68,20

3 Mangunsari 1.482 #DIV/0! #DIV/0! 967 65,25

4 Argomulyo Tegalrejo 1.956 #DIV/0! #DIV/0! 1.365 69,79

5 Cebongan 1.706 #DIV/0! #DIV/0! 1.185 69,46

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 6.610 #DIV/0! #DIV/0! 4.675 70,73

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 15.683 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 10.978 70,00

Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 53

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 105.899 #DIV/0! #DIV/0! 54,10

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 37.803 #DIV/0! #DIV/0! 19,31

1.2 PBI APBD 4.590 #DIV/0! #DIV/0! 2,34

1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 43.226 #DIV/0! #DIV/0! 22,08

1.4Pekerja bukan penerima upah

(PBPU)/mandiri8.533 #DIV/0! #DIV/0! 4,36

1.5 Bukan pekerja (BP) 11.747 #DIV/0! #DIV/0! 6,00

2 Jamkesda 18.755 #DIV/0! #DIV/0! 9,58

3 Asuransi Swasta 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00

4 Asuransi Perusahaan 0 #DIV/0! #DIV/0! 0,00

0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 124.654 #DIV/0! #DIV/0! 63,68

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN

NO JENIS JAMINAN KESEHATAN

PESERTA JAMINAN KESEHATAN

JUMLAH %

TABEL 55

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Sidorejo Lor 24.564 41.564 66.128 0 1.028 292 1.320

2 Kalicacing 12.813 20.078 32.891 0 246 206 452

3 Mangunsari 13.012 21.588 34.600 0 427 1.132 1.559

4 Tegalrejo 12.448 19.897 32.345 0 411 480 891

5 Cebongan 19.381 24.271 43.652 140 287 247 534

6 Sidorejo Kidul 22.639 41.204 63.843 0 374 466 840

SUB JUMLAH I 104.857 168.602 273.459 0 0 140 2.773 2.823 5.596

1 RSUD Kota Salatiga 68.331 15.055 478

2 RSU Ananda 986 956 1.942 273 269 542 0

3 RS Puri Asih 12.761 12.079 24.840 5.196 0

4 Rumkit Tk IV dr Asmir 5.880 16.953 22.833 2.732 3.308 6.040 0

5 RS Paru dr.Ario Wirawan 20.510 16.781 37.291 3.555 2.906 6.461 0

6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik 4.471 5.063 9.534 243 254 497 0

7 RSB Mutiara Bunda 13.846 917 0

SUB JUMLAH II 44.608 51.832 178.617 6.803 6.737 34.708 0 0 478

1 BKPM 20.222 0 0

SUB JUMLAH III 0 0 20.222 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 149.465 220.434 472.298 6.803 6.737 34.848 2.773 2.823 6.074

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 97.043 98.711 195.754 97.043 98.711 195.754

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 154,0 223,3 241,3 7,0 6,8 17,8

Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga

Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

TABEL 55

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 RSUD Kota Salatiga 295 15.000 713 427 - 47,5 - 28,5

2 RSU Ananda 50 273 269 542 - - - - - - - -

3 RS Puri Asih 103 5.196 7 11 18 18 3,5 - 3,5

4Rumkit Tk IV dr

Asmir 100 2150 3.890 6.040 3 6 9 42 36 78 1,4 1,5 1,5 7,0 9,3 12,9

5RS Paru dr.Ario

Wirawan162 3555 2.906 6.461 238 146 384 123 94 217 66,9 50,2 59,4 19,0 32,3 33,6

6RS Sejahtera Bhakti

dan Holistik50 243 254 497 3 7 10 3 7 10 6,0 27,6 20,1 6,0 27,6 20,1

7 RSB Mutiara Bunda 25 917 - - - - -

785 34.653 7.319 34.653 251 170 1.134 168 137 750 0,7 2,3 32,7 0,5 1,9 21,64

Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

JUMLAH

TEMPAT TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI

≥ 48 JAM DIRAWATNO

NAMA RUMAH

SAKITa

TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

NONAMA RUMAH

SAKITa

JUMLAH

TEMPAT TIDUR

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

JUMLAH HARI

PERAWATAN

JUMLAH LAMA

DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 RSUD Kota Salatiga 295 15.000 63.375 65.769 58,9 50,85 2,95 4,38

2 RSU Ananda 50 542 2.916 2.916 16,0 10,84 28,29 5,38

3 RS Puri Asih 103 5.196 15.298 17.202 40,7 50,45 4,29 3,31

4 Rumkit Tk IV dr Asmir 100 6.040 29.273 26.930 80,2 60,4 1,20 4,46

5RS Paru dr.Ario

Wirawan162 6.461 34.724 34.912 58,72 39,88 3,78 5,40

6RS Sejahtera Bhakti

dan Holistik50 497 1.988 1.616 10,9 9,94 32,72 3,25

7 RSB Mutiara Bunda 25 917 3.792 3.852 41,6 36,68 5,82 4,20

785 34.653 151.366 153.197 52,83 44,14 3,90 4,42

Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

KABUPATEN/KOTA

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

JUMLAHJUMLAH

DIPANTAU% DIPANTAU

JUMLAH

BER- PHBS % BER- PHBS

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Sidorejo Sidorejo Lor 15.191 1.200 7,9 1.100 92

2 Sidomukti Kalicacing 6.312 308 4,9 298 97

3 Mangunsari 7.148 416 5,8 390 94

4 Argomulyo Tegalrejo 8.206 450 5,5 437 97

5 Cebongan 6.884 396 5,8 324 82

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 15.526 649 4,2 450 69

JUMLAH (KAB/KOTA) 59.267 3.419 5,8 2.999 88

Sumber: Seksi Promkes DKK Salatiga

RUMAH TANGGA

TABEL 57

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Sidorejo Sidorejo Lor 11288 8.039 71,22 3.249 3.249 100,00 647 19,91 8.686 76,95

2 Sidomukti Kalicacing 5058 4.289 84,80 769 480 62,42 179 37,29 4.468 88,34

3 Mangunsari 4897 3.265 66,67 1.632 300 18,38 168 56,00 3.433 70,10

4 Argomulyo Tegalrejo 6054 4.899 80,92 1.155 450 38,96 327 72,67 5.226 86,32

5 Cebongan 4767 3.559 74,66 1.208 943 78,06 475 50,37 4.034 84,62

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 8715 7.396 84,87 1.319 1.200 90,98 537 44,75 7.933 91,03

JUMLAH (KAB/KOTA) 40.779 31.447 77,12 9.332 6.622 70,96 2.333 35,23 33.780 82,84

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

SELURUH

RUMAH

Sumber: Seksi PL DKK Salatiga

TABEL 58

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)

2013

JUMLAH

RUMAH YANG

BELUM

MEMENUHI

SYARAT

RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI

SYARAT

2014

TABEL 59

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Sidorejo Sidorejo Lor 55.276 3.776 20.986 2.725 14.131 206 423 125 289 0 - 0 - 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6.132 28.092 6.127 27.421 41.841 75,69

2 Sidomukti Kalicacing 20.546 462 1.848 439 1.756 76 251 70 280 0 - 0 - 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4.316 16.215 4.316 16.203 18.239 88,77

3 Mangunsari 24.027 710 3.550 258 1.137 - 0 0 0 182 749 182 749 0 - - 0 1 90 0 0 0 0 0 0 4.288 19.152 4.288 19.152 21.038 87,56

4 Argomulyo Tegalrejo 26.041 304 750 264 550 - 0 0 0 1 250 1 250 4 200 1 200 1 9 1 9 0 0 0 0 6.156 24.345 6.156 24.345 25.354 97,36

5 Cebongan 22.607 1.020 5.041 830 4.143 - 0 0 0 0 - 0 - 11 468 11 468 1 96 0 0 0 0 0 0 3.528 15.070 3.528 15.070 19.681 87,06

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 47.257 1.107 1.178 674 1.178 - 0 0 0 0 - 0 - 0 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10.894 35.752 10.089 35.752 36.930 78,15

JUMLAH (KAB/KOTA) 195.754 7.379 33.353 5.190 22.895 282 674 195 569 183 999 183 999 15 668 12 668 3 195 1 9 0 0 0 0 35.314 138.626 34.504 137.943 163.083 83,31

Sumber: Seksi PL DKK Salatiga

PENDUDUK

DENGAN AKSES

BERKELANJUTAN

TERHADAP AIR

MINUM LAYAK

JU

MLA

H

%

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

MEMENUHI

SYARATKECAMATAN PUSKESMAS

PENDUDU

K

TERMINAL AIR

JU

MLA

H S

AR

AN

A

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

MATA AIR TERLINDUNG

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA

NO MEMENUHI

SYARATMEMENUHI SYARAT

PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)

JU

MLA

H S

AR

AN

A MEMENUHI

SYARAT

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H S

AR

AN

A

TABEL 60

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

JUMLAH SAMPEL

DIPERIKSA

JUMLAH JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7

1 Sidorejo Sidorejo Lor 4 4 1 25,00

2 Sidomukti Kalicacing 5 5 2 40,00

3 Mangunsari 3 3 2 66,67

4 Argomulyo Tegalrejo 1 1 0 0,00

5 Cebongan 11 11 5 45,45

6 Tingkir Sidorejo Kidul 16 16 6 37,50

JUMLAH (KAB/KOTA)40 40 16 40,00

Sumber: Seksi PL DKK Salatiga

MEMENUHI SYARAT

(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN

JUMLAH

PENYELENGGARA

AIR MINUM

PUSKESMAS

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

TABEL 61

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Sidorejo Sidorejo Lor 55276 1 165 1 165 100 9.790 42.978 8.450 38.819 90,323 442 2.522 270 1.891 74,98 337 1.974 124 1.184 59,98 42059 76,1

2 Sidomukti Kalicacing 20546 - - - - #DIV/0! 4.639 15.204 4.289 14.263 93,811 189 1.795 129 1.375 76,602 168 979 87 702 71,706 16340 79,5

3 Mangunsari 24027 2 496 2 496 100 3.055 14.055 3.055 14.055 100 1.017 4.373 993 3.736 85,433 1.012 4.486 830 3.661 81,609 21948 91,3

4 Argomulyo Tegalrejo 26041 - - - - #DIV/0! 2.315 11.575 2.315 11.575 100 1.390 6.950 1.390 6.950 100 900 4.500 900 4.500 100 23025 88,4

5 Cebongan 22607 - - - - #DIV/0! 5.566 18.731 4.977 17.429 93,049 737 2.211 - - 0 133 399 - - 0 17429 77,1

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 47257 - - - - #DIV/0! 13.837 43.518 9.947 36.990 84,999 235 1.890 235 1.890 100 - - - - #DIV/0! 38880 82,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 195.754 3 661 3 661 100 39.202 146.061 33.033 133.131 91,148 4.010 19.741 3.017 15.842 80,249 2.550 12.338 1.941 10.047 81,431 159.681 81,57

Sumber: Seksi PL DKK Salatiga

MEMENUHI SYARAT

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

MEMENUHI SYARAT

JU

ML

AH

SA

RA

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA

KECAMATAN PUSKESMAS

JENIS SARANA JAMBAN

LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK MEMENUHI SYARAT

JU

ML

AH

SA

RA

NA

KOMUNAL

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

ML

AH

SA

RA

NA MEMENUHI SYARAT

PENDUDUK

DENGAN AKSES

SANITASI LAYAK

(JAMBAN)

NO

TABEL 62

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 1 16,67 0 0 0 0

2 Sidomukti Kalicacing 2 - 0,00 0,0 0 0,0 0

3 Mangunsari 2 2 100,00 0,0 0 0,0 0

4 Argomulyo Tegalrejo 3 3 100,00 0,0 0 0,0 0

5 Cebongan 3 2 66,67 0,0 0 0,0 0

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 6 - 0,00 0,0 0 0,0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 22 8 36,36 0,0 0 0 0

Sumber: Seksi PL DKK Salatiga

PUSKESMASJUMLAH DESA/

KELURAHAN

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN STBM

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

DESA STOP BABS

(SBS)

TABEL 63

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

SD

SL

TP

SL

TA

PU

SK

ES

MA

S

RU

MA

H

SA

KIT

UM

UM

BIN

TA

NG

NO

N

BIN

TA

NG

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Sidorejo Sidorejo Lor 33 15 13 8 1 1 7 78 28 84,8 13 86,7 10 76,9 8 100,0 1 100,0 1 100,0 2 28,6 63 80,8

2 Sidomukti Kalicacing 9 2 6 3 - 1 21 9 100,0 2 100,0 6 100,0 3 100,0 - #DIV/0! 1 #DIV/0! - - 21 100,0

3 Mangunsari 13 4 4 3 3 1 28 13 100,0 3 75,0 4 100,0 3 100,0 3 100,0 0 #DIV/0! 1 100,0 27 96,4

4 Argomulyo Tegalrejo 14 4 1 4 1 1 - 25 14 100,0 4 100,0 1 100,0 1 25,0 1 100,0 1 100,0 - #DIV/0! 22 88,0

5 Cebongan 14 - 1 4 - 2 1 22 14 100,0 - #DIV/0! 1 100,0 4 100,0 - #DIV/0! 1 50,0 - - 20 90,9

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 30 3 2 5 2 1 1 44 25 83,3 2 66,7 2 100,0 5 100,0 2 100,0 1 100,0 1 100,0 38 86,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 113 28 27 27 7 5 11 218 103 91,2 24 85,7 24 88,9 24 88,9 7 100,0 5 100,0 4 36,4 191 87,6

Sumber: Seksi PL DKK Salatiga

RUMAH SAKIT

UMUM

HOTELSARANA PENDIDIKAN

SD BINTANG NON BINTANG

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TEMPAT-TEMPAT UMUM

NO KECAMATAN PUSKESMAS

SARANA PENDIDIKANTEMPAT-TEMPAT

UMUM

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA KESEHATAN

PUSKESMAS

YANG ADA

JU

ML

AH

TT

U

SARANA

KESEHATANHOTEL

SLTP SLTA

TABEL 64

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL % JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Sidorejo Sidorejo Lor 436 13 17 6 338 374 85,78 30 11 3 18 62 14,22

2 Sidomukti Kalicacing 111 17 6 4 71 98 88,29 0 0 0 13 13 11,71

3 Mangunsari 79 1 1 4 60 66 83,54 0 0 0 13 13 16,46

4 Argomulyo Tegalrejo 77 0 0 2 56 58 75,32 2 13 0 4 19 24,68

5 Cebongan 99 1 3 5 72 81 81,82 0 0 1 17 18 18,18

6 Tingkir Sidorejo Kidul 298 5 52 10 186 253 84,90 2 2 0 41 45 15,10

JUMLAH (KAB/KOTA) 1100 37 79 31 783 930 84,55 34 26 4 106 170 15,45

Sumber: Seksi PL DKK Salatiga

KECAMATAN

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI

NO PUSKESMASJUMLAH

TPM

TABEL 65

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

JA

SA

BO

GA

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(D

AM

)

MA

KA

NA

N

JA

JA

NA

N

TO

TA

L

JA

SA

BO

GA

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR

MIN

UM

(D

AM

)

MA

KA

NA

N

JA

JA

NA

N

TO

TA

L

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Sidorejo Sidorejo Lor62 30 11 3 18 62 100,00 374 0 0 9 25 34 9,09

2 Sidomukti Kalicacing13 0 0 0 13 13 100,00 98 0 0 4 20 24 24,49

3 Mangunsari13 0 0 0 13 13 100,00 66 0 0 0 21 21 31,82

4 Argomulyo Tegalrejo19 2 13 0 4 19 100,00 58 0 0 0 0 0 0,00

5 Cebongan18 0 0 1 17 18 100,00 81 1 0 5 6 12 14,81

6 Tingkir Sidorejo Kidul45 2 2 0 41 45 100,00 253 3 2 3 60 68 26,88

JUMLAH (KAB/KOTA)170 34 26 4 106 170 100,00 930 4 2 21 132 159 17,10

Sumber: Seksi PL DKK SalatigaP

ER

SE

NT

AS

E T

PM

DIB

INA

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

JU

MLA

H T

PM

ME

ME

NU

HI S

YA

RA

T

HIG

IEN

E S

AN

ITA

SI

NO KECAMATAN

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

JU

MLA

H T

PM

TID

AK

ME

ME

NU

HI S

YA

RA

T

PUSKESMAS

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M

DIU

JI P

ET

IK

TABEL 6766

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECILKEBUTUHAN

TOTAL

PENGGUNAANSISA STOK

JUMLAH

OBAT/VAKSIN

PERSENTASE

KETERSEDIAAN

OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8

1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 19.950 15.200 20.200 35400 177,44

2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 59.400 35.900 29.300 65200,00 109,76

3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 3 11 7 18,00 600,00

4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 19.050 9.700 14.000 23700,00 124,41

5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 35.280 47.280 4.860 52140,00 147,79

6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 751.950 417.800 532.500 950300,00 126,38

7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 20.852 10.982 18.207 29189,00 139,98

8 Metampiron tablet 500 mg tablet 219.900 116.900 479.400 596300,00 271,17

9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - - - #DIV/0!

10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium

Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg

tablet 310.350 235.800 200.700 436500,00 140,65

11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +

polimiksin 10.000 IU/g

tube 75 - -

12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +

Heksaklorofen 250 mg

supp 1.080 820 10 830,00 76,85

13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam

Salisilat 3%

pot 534 226 196 422,00 79,03

14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet - - - #DIV/0!

15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +

Levodopa 250 mg

tablet - - - #DIV/0!

16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 256 350 10 360,00 140,63

17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 376.500 208.000 201.000 409000,00 108,63

18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet - - - #DIV/0!

19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet - - - #DIV/0!

20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - - - #DIV/0!

21 Atropin tetes mata 0,5% botol - - - #DIV/0!

22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul - - - #DIV/0!

23 Betametason krim 0,1 % krim 5.358 6.414 2.452 8866,00 165,47

24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 180 333 112 445,00 247,22

25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 365.850 226.200 193.700 419900,00 114,77

26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol - - - #DIV/0!

27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 2.702 3.700 - 3700,00 136,94

28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 43.650 74.800 - 74800,00 171,36

29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 926 142 - 142,00 15,33

30 Diazepam tablet 2 mg tablet 13.500 6.000 2.500 8500,00 62,96

31 Diazepam tablet 5 mg tablet - - - #DIV/0!

32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 195 561 - 561,00 287,69

33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 6.000 2.900 5.500 8400,00 140,00

34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet - - - #DIV/0!

35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet - - - #DIV/0!

36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 20 76 69 145,00 725,00

37 Etakridin larutan 0,1% botol - 103 67 170,00 #DIV/0!

38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul - - - #DIV/0!

39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 720 18 - 18,00 2,50

40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 13.500 7.000 1.000 8000,00 59,26

41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - - - #DIV/0!

42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - - - #DIV/0!

43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 1.374 927 573 1500,00 109,17

44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 3.270 30 - 30,00 0,92

45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 10.335 6.000 5.100 11100,00 107,40

46 Furosemid tablet 40 mg tablet 7.935 26.000 1.800 27800,00 350,35

47 Gameksan lotion 1 % botol - - - #DIV/0!

48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium

klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g

sach 38.642 26.120 16.249 42369,00 109,64

49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 234 647 97 744,00 317,95

50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 131.550 34.730 560 35290,00 26,83

51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 379.500 236.000 322.000 558000,00 147,04

52 Gliserin botol - - - #DIV/0!

53 Glukosa larutan infus 5% botol 23 23 7 30,00 130,43

54 Glukosa larutan infus 10% botol - - - #DIV/0!

55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul - - - #DIV/0!

56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 600 300 1.000 1300,00 216,67

57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet - - - #DIV/0!

58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet - - - #DIV/0!

59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 60.600 35.600 45.900 81500,00 134,49

60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 43.500 33.000 64.000 97000,00 222,99

61 Hidrkortison krim 2,5% tube 6.438 3.931 2.601 6532,00 101,46

62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 11.850 39.900 5.300 45200,00 381,43

63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 35.550 20.100 26.900 47000,00 132,21

64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 6.450 4.200 4.900 9100,00 141,09

65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 305.264 195.000 125.000 320000,00 104,83

66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 57.000 22.700 28.100 50800,00 89,12

67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 188.400 611.000 334.500 945500,00 501,86

68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 12.450 10.800 6.300 17100 137,3493976

69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - - - #DIV/0!

70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - - - #DIV/0!

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECILKEBUTUHAN

TOTAL

PENGGUNAANSISA STOK

JUMLAH

OBAT/VAKSIN

PERSENTASE

KETERSEDIAAN

OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 5.865 6.860 3.700 10560,00 180,05

72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 1.359 2.171 325 2496,00 183,66

73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 509.925 238.100 467.900 706000,00 138,45

74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul - - - #DIV/0!

75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul - - - #DIV/0!

76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet - - - #DIV/0!

77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 45.000 24.500 51.500 76000,00 168,89

78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +

Sulfadoxin 500 mg

tablet - - - #DIV/0!

79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg

+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml

botol 7.652 2.287 6.182 8469,00 110,68

80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi :

Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg

tablet 50.400 57.200 11.200 68400,00 135,71

81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi :

Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg

tablet - - - #DIV/0!

82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet - - - #DIV/0!

83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - - - #DIV/0!

84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 1.410 755 847 1602,00 113,62

85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 45 - -

86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 45 - -

87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - - #DIV/0!

88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - - - #DIV/0!

89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!

90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125

mg

tablet 600 30 - 30,00 5,00

91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 45 - -

92 Metronidazol tablet 250 mg tablet - - - #DIV/0!

93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet - - - #DIV/0!

94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - - - #DIV/0!

95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 192 139 35 174,00 90,63

96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - - - #DIV/0!

97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 900 400 1.300 1700,00 188,89

98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 6.300 3.300 7.200 10500,00 166,67

99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 15.519 10.257 3.792 14049,00 90,53

100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 717 1.847 - 1847,00 257,60

101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial - - - #DIV/0!

102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 1.620 - 48 48,00 2,96

103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 13.773 12.368 11.599 23967,00 174,01

104 Paracetamol tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!

105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 725.400 503.000 158.500 661500,00 91,19

106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - - #DIV/0!

107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet - - - #DIV/0!

108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 117.000 116.000 31.000 147000,00 125,64

109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 588 326 303 629,00 106,97

110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 111 32 65 97,00 87,39

111 Prednison tablet 5 mg tablet 76.500 28.000 18.000 46000,00 60,13

112 Primakuin tablet 15 mg tablet 15.000 330 670 1000,00 6,67

113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!

114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet - - - #DIV/0!

115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - - - #DIV/0!

116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet - - - #DIV/0!

117 Ringer Laktat larutan infus botol 708 3.494 - 3494,00 493,50

118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap

4%

tube 1.377 570 960 1530,00 111,11

119 Salisil bedak 2% kotak 6.602 4.533 2.674 7207,00 109,16

120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial - - - #DIV/0!

121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - - - #DIV/0!

122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - - - #DIV/0!

123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 107 64 87 151,00 141,12

124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - - - #DIV/0!

125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 693 2.918 - 2918,00 421,07

126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 1.410 1.660 444 2104,00 149,22

127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - - - #DIV/0!

128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul - - - #DIV/0!

129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 1.200 1.500 - 1500,00 125,00

130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul - 30 - 30,00 #DIV/0!

131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 316.500 162.000 48.000 210000,00 66,35

132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - - - #DIV/0!

133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 92.550 56.500 900 57400,00 62,02

134 Vaksin Rabies Vero vial 44 27 - 27,00 61,36

135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 530.910 244.000 57.000 301000,00 56,70

VAKSIN #DIV/0!

136 BCG vial 718 3.350 620 3970,00 552,92

137 T T vial 28.570 490 320 810,00 2,84

138 D T vial - - - #DIV/0!

139 CAMPAK 10 Dosis vial 1.414 1.405 435 1840,00 130,13

140 POLIO 10 Dosis vial 1.238 1.920 450 2370,00 191,44

141 DPT-HB vial 1.857 1.958 430 2388,00 128,59

142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 2.348 3.350 620 3970,00 169,08

143 POLIO 20 Dosis vial - - - #DIV/0!

144 CAMPAK 20 Dosis vial - - - #DIV/0!

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 1 0 3 5

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 0 0 0 0 1 2

1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 1 0 0 0 1

- JUMLAH TEMPAT TIDUR 9 9

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 5 5

3 PUSKESMAS KELILING 124 124

4 PUSKESMAS PEMBANTU 22 22

1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 -

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 10 10

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 228

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 3 3

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 1 1

7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1

1 INDUSTRI FARMASI -

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 1 1

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -

5 PEDAGANG BESAR FARMASI -

6 APOTEK 30 30

7 TOKO OBAT 1 1

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -

Sumber: Seksi RAPK & Seksi Farmamin DKK Salatiga

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

TABEL 68

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %

1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 5 5 100,00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 2 2 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 7 7 100,00

Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

TABEL 69

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15

1 Sidorejo Sidorejo Lor 24 33,33 14 19,44 25 34,72 9 12,50 72 34 47,22

2 Sidomukti Kalicacing 2 5,71 11 31,43 20 57,14 2 5,71 35 22 62,86

3 Mangunsari 2 6,90 12 41,38 8 27,59 7 24,14 29 15 51,72

4 Argomulyo Tegalrejo 3 7,14 10 23,81 16 38,10 13 30,95 42 29 69,05

5 Cebongan 12 31,58 13 34,21 9 23,68 4 10,53 38 13 34,21

6 Sidorejo Kidul Sidorejo Kidul 6 8,45 23 32,39 34 47,89 8 11,27 71 42 59,15

49 17,07 83 28,92 112 39,02 43 14,98 287 155 54,01

3

Sumber: Seksi Promkes DKK Salatiga

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MADYA PURNAMA MANDIRI

POSYANDU AKTIF

NO KECAMATAN PUSKESMAS

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH

JUMLAH (KAB/KOTA)

STRATA POSYANDU

PRATAMA

TABEL 70

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

POSKESDES POLINDES POSBINDU

1 2 3 4 5 6 7

1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 - - 6

2 Sidomukti Kalicacing 2 - - 2

3 Mangunsari 2 - - 2

4 Argomulyo Tegalrejo 3 - - 3

5 Cebongan 3 - - 2

6 Tingkir Sidorejo Kidul 6 - - 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 22 0 0 16

Sumber: Seksi Pemberdayaan Masyarakat

DESA/

KELURAHAN

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 71

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 - 2,00 3 1,00 6 100

2 Sidomukti Kalicacing 2 - 2,00 - 0,00 2 100

3 Mangunsari 2 1 1,00 - 0,00 2 100

4 Argomulyo Tegalrejo 3 - 0,00 3 0,00 3 100

5 Cebongan 3 - 2,00 1 0,00 3 100

6 Tingkir Sidorejo Kidul 6 - 6,00 - 0,00 6 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 22 1 13 7 1 22 100

Sumber: Seksi Pemberdayaan Masyarakat

DESA/KELURAHAN SIAGA

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/

KELURAHAN

TABEL 72

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Sidorejo Lor - - - 1 5 6 1 5 6 3 3 - - 3 3

2 Kalicacing - - - 1 2 3 1 2 3 1 1 - - 1 1

3 Mangunsari - - - 1 5 6 1 5 6 2 2 - - 2 2

4 Tegalrejo - - - 1 2 3 1 2 3 3 3 - - 3 3

5 Cebongan - - - 2 5 7 2 5 7 1 2 3 - 1 2 3

6 Sidorejo Kidul - - - 1 4 5 1 4 5 3 3 - - 3 3

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 7 23 30 7 23 30 1 14 15 - - - 1 14 15

1 RSUD Kota Salatiga 18 9 27 8 6 14 26 15 41 1 1 2 1 2 3 2 3 5

2 RSU Ananda 6 2 8 3 - 3 9 2 11 - 1 1 1 1

3 RS Puri Asih 9 7 16 3 6 9 12 13 25 - 1 1 1 1

4 Rumkit Tk IV dr Asmir 7 3 10 6 3 9 13 6 19 - - - - -

5 RS Paru dr.Ario Wirawan 5 5 10 6 5 11 11 10 21 - - - - - - -

6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - - - 4 4 8 4 4 8 - - - - - - -

7 RSB Mutiara Bunda 7 3 10 - 1 1 7 4 11 - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 52 29 81 30 25 55 82 54 136 1 3 4 1 2 3 2 5 7

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 1 2 6 10 16 7 11 18 - 1 1 1 1

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - 1 3 4 1 3 4 - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 53 30 83 44 61 105 97 91 188 2 18 20 1 2 3 3 20 23

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 42,4 53,639 96,04 10,217 1,5325 11,749

Keterangan : a termasuk S3

DOKTER

GIGI SPESIALIS TOTAL

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

TOTAL

Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga

DOKTER GIGI NO UNIT KERJA

TABEL 73

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Sidorejo Lor 9 1 9 10 0 3 3

2 Kalicacing 3 1 4 5 0 3 3

3 Mangunsari 5 1 5 6 0 3 3

4 Tegalrejo 5 2 2 4 2 1 3

5 Cebongan 13 6 11 17 1 2 3

6 Sidorejo Kidul 8 1 6 7 0 4 4

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 43 12 37 49 3 16 19

1 RSUD Kota Salatiga 44 48 113 161 2 1 3

2 RSU Ananda 6 1 2 3 0 0 0

3 RS Puri Asih 10 10 39 49 0 0 0

4 Rumkit Tk IV dr Asmir 18 17 10 27 0 0 0

5 RS Paru dr.Ario Wirawan 0 56 72 128 0 0 0

6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik 3 1 5 6 0 0 0

7 RSB Mutiara Bunda 13 1 7 8 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 94 134 248 382,00 2 1 3,00

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 9 0 6 6,00 0,00

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 18 2 7 9,00 0,00

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0,00 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 164 148 298 446,00 5 17 22,00

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 166,14 223,24 11,24

Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga

Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

BIDANPERAWAT

a

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI

TABEL 74

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

TENAGA TEKNIS

KEFARMASIANa APOTEKER

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14

1 Sidorejo Lor 4 4 8 1 1 4 5 9

2 Kalicacing 2 2 4 - 2 2 4

3 Mangunsari 2 2 4 - 2 2 4

4 Tegalrejo 2 2 4 - 2 2 4

5 Cebongan 2 2 4 - 2 2 4

6 Sidorejo Kidul 2 3 5 - 2 3 5

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 14 15 29 - 1 1 14 16 30

1 RSUD Kota Salatiga 5 11 16 2 2 4 7 13 20

2 RSU Ananda - - - - - - - - -

3 RS Puri Asih 1 5 6 - 1 1 1 6 7

4 Rumkit Tk IV dr Asmir - 2 2 1 - 1 1 2 3

5 RS Paru dr.Ario Wirawan - 7 7 1 1 2 1 8 9

6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - - - - - - - - -

7 RSB Mutiara Bunda - 2 2 - 1 1 - 3 3

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 27 33 4 5 9 10 32 42

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 4 47 51 6 39 45 10 86 96

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 1 1 - 3 3 - 4 4

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 24 90 114 10 48 58 34 138 172

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 87,87

Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga

Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA TOTAL

TENAGA KEFARMASIAN

TABEL 75

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Sidorejo Lor - - 1 1

2 Kalicacing - - 1 1

3 Mangunsari - - 2 2

4 Tegalrejo - 1 - 1

5 Cebongan - - 1 1

6 Sidorejo Kidul 1 1 2 1 3

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 1 1 3 6 9

1 RSUD Kota Salatiga 4 4 8 2 1 3

2 RSU Ananda - - - - - -

3 RS Puri Asih - 1 1 - - -

4 Rumkit Tk IV dr Asmir - - - - - -

5 RS Paru dr.Ario Wirawan 6 4 10 3 2 5

6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - - - - - -

7 RSB Mutiara Bunda - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 10 9 19 5 3 8

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 3 3 -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 10 13 23 8 9 17

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 11,75 8,68

Sumber: Seksi PSDK DKK Slaatiga

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TABEL 76

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

NUTRISIONIS DIETISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Sidorejo Lor 2 2 - - 2 2

2 Kalicacing 1 1 - - 1 1

3 Mangunsari 1 1 - - 1 1

4 Tegalrejo 1 - 1 - 1 - 1

5 Cebongan 1 1 - - 1 1

6 Sidorejo Kidul 2 2 - - 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 7 8 - - - 1 7 8

1 RSUD Kota Salatiga 14 14 - - 14 14

2 RSU Ananda 1 1 - - 1 1

3 RS Puri Asih 1 1 - - 1 1

4 Rumkit Tk IV dr Asmir 1 1 1 1

5 RS Paru dr.Ario Wirawan 7 7 7 7

6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik 1 1 - - 1 1

7 RSB Mutiara Bunda 1 1 - - - - 1 1

- 26 26 26 26

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 33 34 - - - 1 33 34

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 17,37 0 17,37

Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga

TOTAL

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)

TABEL 77

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Sidorejo Lor - - - - - - -

2 Kalicacing - - - - - - -

3 Mangunsari - - - - - - -

4 Tegalrejo - - - - - - -

5 Cebongan - - - - - - -

6 Sidorejo Kidul - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -

1 RSUD Kota Salatiga 1 4 5 1 1 1 - 1 - 2 5 7

2 RSU Ananda - - - - - - - - -

3 RS Puri Asih - - - - - - -

4 Rumkit Tk IV dr Asmir 2 3 5 - - - 2 3 5

5 RS Paru dr.Ario Wirawan 2 2 4 - - - 2 2 4

6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - 1 1 - - 2 2 - 3 3

7 RSB Mutiara Bunda - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 10 15 - 1 1 1 - 1 - 2 2 6 13 19

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 2 1 3 2 1 3

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 7 11 18 ` 1 1 1 - 1 - 2 2 8 14 22

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 9,20 0,51 0,51 1,02 11,24

Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJATENAGA KETERAPIAN FISIK

TOTAL

TABEL 78

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 Sidorejo Lor - - - - 3 3 - - - - - - - 3 3

2 Kalicacing - - - - 1 1 - - 1 1 - - - 2 2

3 Mangunsari - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1

4 Tegalrejo - - - - - - - - 1 1 - - - 1 1

5 Cebongan 2 2 - - - 1 1 2 - - 1 1 - - 1 4 5

6 Sidorejo Kidul - - - - 1 1 - - 1 1 - - - 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 2 2 - - - - - - - - - 1 7 8 - - - - - - - 4 4 - - - - - - 1 13 14

1 RSUD Kota Salatiga 4 5 9 - 3 3 - 6 11 17 1 1 - 2 4 6 - - 15 21 36

2 RSU Ananda - - - - - - - - - -

3 RS Puri Asih - 1 1 - 5 5 - 9 9 15 15

4 Rumkit Tk IV dr Asmir - 1 1 - 1 1 - - 4 4 - - - - - - - - 6 6

5 RS Paru dr.Ario Wirawan 4 5 9 1 8 9 6 17 23

6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - - - - - - - 2 2 - - - 2 2 - - - 4 4

7 RSB Mutiara Bunda - - - - - - - - - - - - 2 2 - - - 2 2

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 8 12 20 - - - 3 1 4 - - - 7 30 37 - 1 1 - - - 8 34 42 - - - - - - 15 48 63

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 8 14 22 - - - 3 1 4 - - - 8 37 45 - 1 1 - - - 8 38 46 - - - - - - 16 61 77

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 39,34

Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga

Keterangan:

*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan

TEKNISI

ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI

ANALISIS

KESEHATAN

REFRAKSIONIS

OPTISIENORTETIK PROSTETIK

REKAM MEDIS DAN

INFORMASI

KESEHATAN

TEKNISI TRANSFUSI

DARAH

TEKNISI

KARDIOVASKULERJUMLAH

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA TEKNISI MEDIS

RADIOGRAFER RADIOTERAPIS

TABEL 79

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Sidorejo Lor - - - - -

2 Kalicacing - - - - -

3 Mangunsari - - - - -

4 Tegalrejo - - - - -

5 Cebongan - - - - -

6 Sidorejo Kidul - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - -

1 RSUD Kota Salatiga - - - - -

2 RSU Ananda - - - - -

3 RS Puri Asih

4 Rumkit Tk IV dr Asmir

5 RS Paru dr.Ario Wirawan

6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik

7 RSB Mutiara Bunda - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - -

Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KESEHATAN LAINNYA

TOTALPENGELOLA PROGRAM

KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA

TABEL 80

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Sidorejo Lor - - - 5 4 9 - - - - - 5 4 9

2 Kalicacing - - - 3 4 7 - - - - 3 4 7

3 Mangunsari - - - 2 2 4 - - - - 2 2 4

4 Tegalrejo - - - 3 3 - - - - 1 1 1 3 4

5 Cebongan - - - 7 3 10 - - - - - 7 3 10

6 Sidorejo Kidul - - - 2 2 4 - - - - - 2 2 4

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 19 18 37 - - - - - - - - - - - - 1 - 1 20 18 38

1 RSUD Kota Salatiga - - - - - - - - -

2 RSU Ananda - - - - - - - - - -

3 RS Puri Asih

4 Rumkit Tk IV dr Asmir

5 RS Paru dr.Ario Wirawan - - - - 10 8 18

6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik - - - - - - - - - -

7 RSB Mutiara Bunda - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - 10 8 18 - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - -

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 1 7 7 14 - - - - - 7 8 15

JUMLAH (KAB/KOTA) - 1 1 26 25 51 - - - - - - - - - - - - 11 8 19 27 26 53

Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

STAF PENUNJANG

ADMINISTRASI

STAF PENUNJANG

TEKNOLOGI

STAF PENUNJANG

PERENCANAANTENAGA PENDIDIK

TENAGA

KEPENDIDIKANJURUNO UNIT KERJA

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

TOTALPEJABAT

STRUKTURAL

TABEL 81

KABUPATEN/KOTA SALATIGA

TAHUN 2014

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 133.001.611.000 80,81

a. Belanja Langsung 28.398.522.000 17,26

b. Belanja Tidak Langsung 49.103.089.000 29,84

c. Pendapatan fungsional BLUD RSUD 55.500.000.000 33,72

2 APBD PROVINSI 20.065.637.100 12,19

- Bantuan keuangan 20.026.107.000 12,17

- APBD Propinsi 39.530.100 0,02

3 APBN : 4.996.577.000 3,04

- Dana Alokasi Umum (DAU) - 0,00

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 4.382.877.000 2,66

- TP BOK 613.700.000 0,37

- Dana Dekonsentrasi - 0,00

- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota - 0,00

- Lain-lain (sebutkan) - 0,00

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 14.973.000 0,01

(sebutkan project dan sumber dananya)

- WHO,GAVI,GF 14.973.000 0,01

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 6.498.062.000 3,95

- DBHCHT 6.498.062.000 3,95

164.576.860.100

905.738.400.000

14,68

840.733,06 ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL APBD KAB/KOTA

TABEL 82

PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN

SALATIGA

2014

1 2 3 4 5 6

1 Sidorejo Sidorejo Lor 6 6 100,00

2 Sidomukti Kalicacing 2 2 100,00

3 Mangunsari 2 2 100,00

4 Argomulyo Tegalrejo 3 3 100,00

5 Cebongan 3 3 100,00

6 Tingkir Sidorejo Kidul 6 6 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 100,00

JUMLAH DESA/KEL DG GARAM

BERYODIUM YG BAIK

% DESA/KEL DG GARAM

BERYODIUM YG BAIK

KABUPATEN/KOTA

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

DESA/KEL

TABEL 83

PPOK Asma

Bronkial Psikosis

HemoragikNon

Hemoragik

1 3 4 5 6 8 9 11 12 13 14 15 16 17 18 19 21

32Kota Salatiga 24 50 15 13 182 1.952 96 21 1.621 14.177 662 38 44 3.132 1.399 613

Sumber : Seksi P3

Peny. Jantung & Pembuluh Darah

Hipertensi

Lain

Hipertensi

Essensial

Diabetes Mellitus

Dekomp

Kordis

AMIAngina

Pekt

Ca

mamae

KASUS PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT

PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2014

No. Kab/Kota

N e o p l a s m a

Stroke

2

Ca hepar

Ca

Paru ID DM ND DM

Ca

cervik