A-Pengantar_-.pdf

download A-Pengantar_-.pdf

of 25

Transcript of A-Pengantar_-.pdf

  • Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan

    KARAKTERISTIK HPTK

    Romi, S.H., [email protected]

    Bagian Hukum Administrasi NegaraFakultas Hukum Universitas Andalas

  • Peristilahan HPTK Arbeidsrecht (Belanda) Labor Law (Inggris) Droit dLabourer (Perancis) Hukum Perburuhan (Indonesia) Hukum Perburuhan (Indonesia) Hukum Ketenagakerjaan (Indonesia)

  • Istilah Teknis Sehari-Hari Buruh, stp org yg melakukan pekerjaan di bawah perintah orang

    lain dengan mendapatkan upah. Asumsi yang berkembang (hasilpolitik divide et impera Belanda) adl org yg melakukan pekerjaanhanya dengan mengandalkan tenaga saja (pekerja kasar/bluecollar);

    Pekerja/Karyawan, stp org yg dapat menghasilkan barang ataujasa. Stp pekerja/karyawan dapat jadi seorang buruh. Tapi tdkjasa. Stp pekerja/karyawan dapat jadi seorang buruh. Tapi tdkstp buruh adl karyawan. Pekerja dpt berupa swa-pekerja yaitustp org yg bekerja dengan modal, risiko atau tanggung jawabsendiri. Cth: dokter, pelukis dan pengacara;

    Pegawai, asumsi yang berkembang adl org yg melakukanpekerjaan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan. Padadasarnya sama saja dengan buruh karena bekerja pada negaradan digaji oleh negara. Hanya saja seorang pegawai tidak tundukpada UU Ketenagakerjaan tapi mrk terikat pada UU AparaturSipil Negara (UU No. 5 Tahun 2014).

  • Istilah Yuridis Peristilahan yuridis yang berkaitan dengan Hukum Ketenagakerjan dan Perburuhan

    dapat kita temukan di dalam perundang-undangan ketenagakerjaan. Di antaraperistilahan yang patut kita perhatikan, antara lain adalah:

    1. Pekerja/Buruh, adalah setiap orang yang bekerja pada orang lain dengan menerimaupah atau imbalan dalam bentuk lain (Pasal 1 angka 3 UU Ketenagakerjaan );

    2. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja padawaktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja (Pasal 1 angka 1 UUKetenagakerjaan)Ketenagakerjaan)

    3. Tenaga Kerja adalah setiap orang yg mampu melakukan pekerjaan gunamenghasilkan barang atau jasa utk memenuhi kebutuhan sendiri maupunmasyarakat (Pasal 1 angka 2 UU Ketenagakerjaan);

    4. Hubungan Kerja, adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruhberdasarkan perjanjian kerja, yg mempunyai unsur-unsur pekerjaan, upah danperintah (Pasal 1 angka 15 UU Ketenagakerjaan)

    5. Perjanjian Kerja, adalah perjanjian antara pekerja/buruh dg pengusaha atau pemberikerja yg memuat syarat2 kerja, hak, dan kewajiban para pihak (Pasal 1 angka 14 UUKetenagakerjaan );

  • Istilah Yuridis Lanjutan.. Pengusaha, adalah: a. Orang-perseorangan, persekutuan, atau badan hukum

    yg menjalankan perusahaan milik sendiri; b. Orang-perseorangan,persekutuan, atau badan hukum yg secara berdiri sendiri menjalankanperusahaan bukan miliknya; c. Orang-perseorangan, persekutuan, ataubadan hukum yg berada di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan b yg berkedudukan di luar wilayah Indonesia

    Anak, adalah setiap orang yg berumur 18 tahun (Pasal 1 angka 24 UU Anak, adalah setiap orang yg berumur 18 tahun (Pasal 1 angka 24 UUKetenagakerjaan);

    1 hari adalah waktu selama 24 jam (Pasal 1 angka 28 UU Ketenagakerjaan)

    Upah adalah hak pekerja/buruh yg diterima dan dinyatakan dalam bentukuang sbg imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruhyg ditetapkan dan dibayarkan sesuai dg perjanjian kerja, kesepakatan, atauperaturan perundang-undangan termasuk tunjangan-tunjangan baginpekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yg telahatau akan dilakukan (Pasal 1 angka 24 UU Ketenagakerjaan)

  • Pengertian HPTK (1) Hukum Perburuhan (Arbeidrecht) adalah bagian dari hukum yang berlaku

    yang pada pokoknya mengatur hubungan antara buruh dan majikan, buruhdengan buruh, dan buruh dengan pengusaha. (Mr. Molenaar)

    Arbeidsrecht sebagai sesuatu yang meliputi hukum yang berkenaan denganhubungan kerja, dimana pekerjaan itu dilakukan di bawah pimpinan dandengan keadaan penghidupan langsung bersangkut paut dengan hubungankerja itu. (Mr. M.G Levenbach)kerja itu. (Mr. M.G Levenbach)

    Hukum Perburuhan (Arbeidrecht) adalah hukum yang berkenaan denganpekerjaan yang dilakukan di bawah pimpinan orang lain dan dengankeadaan penghidupan yang langsung bergantung dengan pekerjaan itu.(Mr. Mok)Hukum Perburuhan (Arbeidrecht) meliputi pula pekerjaan yangdilakukan oleh swa-pekerja yang melakukan pekerjaan atas tanggung jawabdan risiko sendiri (Mr. N.E.H van Esveld)

    Hukum Perburuhan adalah suatu himpunan peraturan, baik tertulismaupun tidak yang berkenaan dengan kejadian di mana seseorang bekerjapada orang lain dengan menerima upah (Iman Soepomo)

  • Pengertian HPTK (2) Hukum Perburuhan adalah keseluruhan peraturan-peraturan hukum

    mengenai hubungan kerja yang mengakibatkan seseorang secarapribadi di tempatkan di bawah perintah/pimpinan orang lain danmengenai keadaan-keadaaan penghidupan yang langsungbersangkut-paut dengan hubungan kerja tersebut (Soetikno).

    Hukum Perburuhan adalah sebagian dari hukum yang berlaku (segalaperaturan-peraturan) yang menjadi dasar dalam mengatur hubungan

    Hukum Perburuhan adalah sebagian dari hukum yang berlaku (segalaperaturan-peraturan) yang menjadi dasar dalam mengatur hubungankerja antara buruh (pekerja) dengan majikan atau perusahaannya,mengenai tata kehidupan dan tata kerja yang langsung bersangkutpaut dengan hubungan kerja tersebut (G. Karta Sapoetra dan RG.Widianingsih).

    Merujuk pada definisi yg dirumuskan dalam Pasal 1 angka 1 UUKetenagakerjaan, Hukum Ketenagakerjaan adalah seperangkatkaidah hukum positif yang berkaitan dengan tenaga kerja, baiksebelum bekerja, selama atau dalam hubungan kerja, dan sesudahhubungan kerja

  • Pengertian HPTK (3) Dari rumusan-rumusan di atas dapat ditarik kesimpulan beberapa unsur

    hukum perburuhan sebagai berikut:1. Adanya serangkaian kaidah baik tertulis maupun tidak tertulis.2. Mengatur tentang kejadian hubungan kerja antara pekerja dan

    pengusaha/majikan.3. Adanya orang (buruh/pekerja) yang bekerja pada atas perintah pihak3. Adanya orang (buruh/pekerja) yang bekerja pada atas perintah pihak

    lain (majikan/pengusaha).4. Adanya upah.5. Mengatur perlindungan pekerja/buruh.

    Dengan demikian hukum perburuhan tidak mencakup pengaturan tentang :1. Kerja dengan tanggungjawab/resiko sendiri (swapekerja).2. Kerja yang dilakukan untuk orang lain atas dasar kesukarelaan.3. Kerja seorang pengurus atau wakil suatu organisasi/perkumpulan.

  • Sifat HPTK Hukum perburuhan bersifat perdata dan publik. Sifat perdata hukum perburuhan melekat pada prinsip dasar

    adanya hubungan kerja yang ditandai dengan adanyaperjanjian kerja antara buruh/pekerja denganpengusaha/majikan.

    Sifat publik hukum perburuhan dapat dilihat dari:1. Adanya sanksi pidana dan sanksi administratif bagi

    pelanggar ketentuan di bidang perburuhan/ketenagakerjaan.

    2. Ikut campur tangan pemerintah dalam menetapkanbesarnya standar upah (Upah Minimum).

  • Hakikat HPTK Hakikat hukum perburuhan dapat dilihat dari pola hubungan

    antara buruh/pekerja dengan majikan/pengusaha baik secarayuridis mapun sosiologis.

    Yuridis : buruh/pekerja adalah bebas. Prinsip di Neg. RI tdkseorangpun boleh diperbudak, diperulur atau diperhamba.Diperulur, terikat menanam komoditas untuk menguntungkanDiperulur, terikat menanam komoditas untuk menguntungkanpenjajah. Perhambaan, mengabdi kpd seseorang karena karenaterikat sebagai jaminan atas pinjaman

    Sosiologis : buruh/pekerja adalah tidak bebas. Sbg orang yg tdkpunya bekal hidup lain selain tenaganya, ia terpaksa bekerja padaorang lain. Majikan/pengusaha inilah yg pada dasarnyamenentukan syarat-syarat kerja

  • Teori Ketidakseimbangan Kompensasi

    bahwa antara pemberi kerja dan penerima kerja adaketidaksamaan kedudukan secara sosial-ekonomis. Penerimakerja sangat bergantung pada pemberi kerja. Oleh karena itu,Hukum Perburuhan memberi hak lebih banyak kepada pihakyang lemah daripada pihak yang kuat. Hukum bertindak tidakyang lemah daripada pihak yang kuat. Hukum bertindak tidaksama kepada masing-masing pihak dengan maksud agarterjadi suatu keseimbangan yang sesuai. Hal ini dipandangsebagai jawaban yang tepat terhadap rasa keadilan umum.

    Pencetusnya adalah Mr. M.G. Rood HPTK lebih lebih dominan muatan perlindungan buruhnya

    dibanding perlindungan thd pengusaha

  • Fungsi HPTK Fungsi Mengatur (Regulerend Recht), yaitu untuk menciptakan

    hubungan yang seimbang dan harmonis antara buruh/pekerjadengan majikan/pengusaha, dalam hal ini pemerintah hanya bersifatmengatur atau memberi pedoman, misalnya dalam hal pembuatanperjanjian kerja, perjanjian kerja bersama atau penyelesaianperselisihan hubungan industrialperselisihan hubungan industrial

    Fungsi Memaksa (Dwingen Recht): fungsi ini bertujuan untukmelindungi kepentingan buruh. Ketentuan yang bersifat memaksa inilebih ditujukan kepada majikan/pengusaha. Fungsi ini ditandaidengan adanya ketentuan memaksa bagi kedua belah pihak.Misalnya kewajiban pengusaha untuk memberikan upah sesuaidengan ketentuan upah minimum, pemberian perlindungan berupajaminan sosial ketenagakerjaan

  • Tujuan HPTK Secara Umum adalah melaksanakan keadilan sosial dalam bidang

    perburuhan/ketenagakerjaan; Berdasarkan Pasal 4 UU NO. 13 Tahun 2003, pembangunan

    ketenagakerjaan bertujuan untuk:a. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secaraa. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara

    optimal dan manusiawi.b. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan

    tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunannasional dan derah.

    c. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalammewujudkan kesejahteraan.

    d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.

  • SUMBER HPTK Sumber hukum adalah segala apa saja yang dapat

    menimbulkan kaidah-kaidah yang mempunyai kekuatanyang bersifat memaksa;

    Sumber hukum terdiri dari sumber hukum material (isi)dan sumber hukum formal (bentuk);

    Sumber hukum material adalah kesadaran hukum Sumber hukum material adalah kesadaran hukummasyarakat atau faktor yang membantu pembentukanhukum. Di Indonesia sumber hukum material adalahPancasila;

    Sumber Hukum Formal adalah tempat di mana kitadapat menemukan hukum atau sumber darimana suatukaidah/peraturan memperoleh kekuatan hukum

  • Sumber (Formal) HPTK

    meliputi:1. Peraturan Perundang-undangan2. Kebiasaan3. Perjanjian Kerja3. Perjanjian Kerja4. Traktat5. Yurisprudensi (Putusan PHI)6. Doktrin

  • Peraturan Perundang-Undangan

    Dasar hukumnya adl Pasal 7 UU No. 12/2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-Undangan:

    1. UUD 1945

    2. Ketetapan MPR

    3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang

    4. Peraturan Pemerintah

    5. Peraturan Presiden

    6. Peraturan Daerah Provinsi

    7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

  • Prtrn Peru-UU-an dalam HPTK

    a. UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaanb. UU No.1/1970 tentang Keselamatan Kerjac. UU No.7/1981 tentang Wajib Lapor Lowongan

    PekerjaanPekerjaand. UU No. 21/2000 tentang Serikat Pekerjae. UU No.2/2004 tentang Penyelesaian Perselisihan

    Industrialf. UU No. 39/2004 tentang Perlindungan dan dan

    Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negerig. Dan lain2...

  • KebiasaanMuncul karena adanya kelemahan dari

    hukum tertulis

    Melahirkan hukum tidak tertulis (konvensi)jika dilakukan secara teratur dan tanpajika dilakukan secara teratur dan tanpakeberatan (banding) dari masyarakat

    Di Sumatera Barat, misalnya ada

    ketentuan bersirosok dalam jual belisapi

  • Perjanjian Kerja Menurut Pasal 1 angka 14 UU Ketenagakerjaan,

    Perjanjian Kerja adalah Perjanjian antara seorangburuh/pekerja dengan pengusaha yang memuatsyarat-syarat kerja, hak dan kewajiban parapihak;pihak;

    Pasal 1 angka 15 UU Ketenagakerjaan jugamendefinisikan hubungan kerja sebagai hubunganantara pengusaha dengan buruh/pekerjaberdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyaiunsur pekerjaan, upah dan perintah.

  • YURISPRUDENSI :

    Dalam arti sempit; merupakan ajaranhukum yang tersusun dari dan dalamperadilan, yang dipakai sebagailandasan hukumlandasan hukum

    Himpunan putusan-putusanpengadilan yang disusun secarasistematik

  • DOKTRIN

    Merupakan pendapat para ahlihukum yang melahirkan teori-teoridalam lapangan hukumdalam lapangan hukumadministrasi negara yang dapatmendorong timbulnya kaidah-kaidah hukum administrasi negara

  • SEJARAH SINGKAT HPTKa. Masa Sebelum Kemerdekaan

    1) Hukum Perburuhan Adat,bersifat tidak tertulis sehingga sulit untuk diinventarisir. Pada masa initelah ada perbudakan.

    2) Masa Penjajahan Belandaa)Masa Perbudakan, Peruluran, PerhambaanBudak adalah mrk yg melakukan pekerjaan untuk orang lain, dan tidakBudak adalah mrk yg melakukan pekerjaan untuk orang lain, dan tidak

    mempunyai hak apapun. Mereka sangat terikat dengan majikannya.Misalnya adalah di Kerajaan Sumba tahun 1877. PenghapusanPerbudakan dirintis oleh Raffles 1816, di Jawa berakhir 1854. di Indonesiaberakhir 1922.Peruluran adalah kewajiban seseorang untuk menanam tanaman tertentu

    pada sawah/ladangnya dan berkewajiban untuk menjualnya padakompeni.Perhambaan adalah orang yang terikat untuk memberikan tenaganya

    karena gadai/utang yang diperbuatnya

  • b) Masa Rodi (Kerja Paksa). Rodi ini awalnya mrpknpekerjaan gotong royong pada suatu desa. Rodi ini ada tigamacam yaitu: rodi gubernemen, rodi perorangan dan rodidesa. Ini dimanfaatkan oleh penjajah, misalnya dalampembangunan jalan raya Anyer-Panarukan dan tanam paksa(Cultuurstelsel) pada masa Hendrik Willem Daendels. Rodidihapus thn 1938

    c) Masa Poenale Sanctie , yaitu masa penerapan sanksi c) Masa Poenale Sanctie , yaitu masa penerapan sanksipidana terhadap pekerja yang meninggalkan pekerjaannyaberdasar Algemene Politie Strafreglement 1872. Ketentuantersebut menetapkan pidana denda sejuml Rp 16 Rp 25atau kerja paksa selama 7 12 hari bagi buruh yangmeninggalkan atau menolak pekerjaannya. Berkembangpesat tatkala diberlakukannya AW 1870. aturan ini dihapustahun 1879.

  • Koeli Ordonanntie

    Lahir pada thn 1880 lahir di Sumatera Timur. Salah satusyaratnya adl bekerja 3 tahun dgn praktik menyimpang.Penerapan poenale sanksi 3 bulan. Karakteristiknya:ancaman pidana didalam hubungan perdata, berpihakkepada pengusaha, bertentangan dengan asas hukumkepada pengusaha, bertentangan dengan asas hukum

    Pencabutan Kuli Ordonansi pada tanggal 1 Januari 1942beriringan dengan masuknya Jepang di Indonesiamengakhiri rezim poenale sanksi di Indonesia

  • 3) Masa Penjajahan Jepang.Pada masa ini tidak terdapat perubahan yang signifikan thdhk. Perburuhan karena Jepang tinggal dalam masa yangsingkat. Satu-satunya yang dapat dikemukakan dalam masa iniadalah adanya semacam kerja rodi yang dinamakanROMUSHA, yg dilakukan di luar batas kemanusiaan danbersifat pemerasan tanpa memperhatikan keadaan tenagakerja

    b. Masa Setelah Kemerdekaan. Sejak tahun 1948, pemerintah membuat produk hukum Sejak tahun 1948, pemerintah membuat produk hukum

    yang mengatur tentang perburuhan guna memperbaikinasib buruh. Exp; UU No. 12 Tahun 1948, UU No. 23 tahun1948, UU No. 21 Tahun 1954, UU No. 22/1957dsb.

    Sampai saat ini, pemerintah telah membuat sejumlahproduk perundang-undangan di bidang ketenagakerjaandan telah meratifikasi beberapa konvensi internasional(ILO). Beberapa produk perundang-undangan di bidangperburuhan antara lain: UU No. 21/2000, UU No. 13/2003,UU No. 2/2004, UU No. 39/2004 dlsb.