A. Penelitian Relevan Status BBM mahasiswa PBSI UMP ...repository.ump.ac.id/1308/3/AZIZ SEFULLOH -...

22
BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan Penelitian mengenai Jenis-jenis Kalimat pada Pemakaian Bahasa Gaul di Status BBM mahasiswa PBSI UMP angkatan 2012 kelas A berbeda dengan jenis penelitian sejenis yang telah ada. Untuk membuktikannya, peneliti meninjau dua penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Mahasiswa tersebut adalah Waluyaningsih dan Riana. Penelitian Waluyaningsih dilakukan pada tahun 2010 dan penelitian Riana pada tahun 2013. Sedangkan penelitian dengan judul Jenis- jenis Kalimat pada Pemakaian Bahasa Gaul di Status BBM mahasiswa PBSI UMP angkatan 2012 kelas A dilakukan pada tahun 2016. Perbedaan penelitian sebelumnya dapat dilihat sebagai berikut. 1. Penelitian dengan Judul Ragam Bahasa Gaul dalam Wacana Kartu Seluler pada Koran Harian Kompas Penelitian tersebut dilakukan oleh Waluyaningsih pada tahun 2010 dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Penelitian Waluyaningsih bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembentukan ragam bahasa tidak baku (gaul) serta aspek dan efek komunikasi dalam wacana iklan kartu seluler pada koran harian Kompas. Dalam proses pembentukan bahasa gaul dalam wacana iklan kartu seluler pada koran harian Kompas membahas mengenai: (a) proses nasalisasi “kata kerja aktif – in” untuk membentuk kata kerja aktif transitif, (b) penghilangan, (c) pemendekan, (d) penggunaan istilah lain, (e) penggantian, (f) pengindonesiaan bahasa asing (inggris dan daerah), (g) penggunaan bahasa inggris secara utuh, (h) penambahan. Penelitian 9 JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

Transcript of A. Penelitian Relevan Status BBM mahasiswa PBSI UMP ...repository.ump.ac.id/1308/3/AZIZ SEFULLOH -...

  • 9

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Penelitian Relevan

    Penelitian mengenai Jenis-jenis Kalimat pada Pemakaian Bahasa Gaul di

    Status BBM mahasiswa PBSI UMP angkatan 2012 kelas A berbeda dengan jenis

    penelitian sejenis yang telah ada. Untuk membuktikannya, peneliti meninjau dua

    penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Mahasiswa tersebut

    adalah Waluyaningsih dan Riana. Penelitian Waluyaningsih dilakukan pada tahun

    2010 dan penelitian Riana pada tahun 2013. Sedangkan penelitian dengan judul Jenis-

    jenis Kalimat pada Pemakaian Bahasa Gaul di Status BBM mahasiswa PBSI UMP

    angkatan 2012 kelas A dilakukan pada tahun 2016. Perbedaan penelitian sebelumnya

    dapat dilihat sebagai berikut.

    1. Penelitian dengan Judul Ragam Bahasa Gaul dalam Wacana Kartu Seluler pada Koran Harian Kompas

    Penelitian tersebut dilakukan oleh Waluyaningsih pada tahun 2010 dari

    Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Penelitian Waluyaningsih bertujuan untuk

    mendeskripsikan proses pembentukan ragam bahasa tidak baku (gaul) serta aspek dan

    efek komunikasi dalam wacana iklan kartu seluler pada koran harian Kompas. Dalam

    proses pembentukan bahasa gaul dalam wacana iklan kartu seluler pada koran harian

    Kompas membahas mengenai: (a) proses nasalisasi “kata kerja aktif – in” untuk

    membentuk kata kerja aktif transitif, (b) penghilangan, (c) pemendekan, (d)

    penggunaan istilah lain, (e) penggantian, (f) pengindonesiaan bahasa asing (inggris

    dan daerah), (g) penggunaan bahasa inggris secara utuh, (h) penambahan. Penelitian

    9

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 10

    tersebut merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data pada penelitian berupa

    kosakata ragam bahasa tidak baku (gaul) yang terdapat dalam wacana iklan kartu

    seluler pada koran harian kompas. Metode penelitian ada tiga tahap, yaitu: (a) Tahap

    penyediaan data, (b) Tahap analisisan data, (c) Tahap hasil analisis data. Dalam tahap

    penyediaan data metode yang digunakan metode simak teknik sadap dan metode

    cakap dan teknik lanjutannya yaitu teknik catat. Kemudian metode yang digunakan

    dalam tahap analisis data adalah metode padan dengan teknik dasar teknik Pilah Unsur

    Penentu (PUP). Metode analisis lain yang digunakan adalah metode agih. Teknik

    dasar yang digunakan dalam metode agih adalah teknik Bagi Unsur Langsung (BUL).

    Teknik lanjutan metode agih yang digunakan adalah teknik lesap, teknik ganti.

    Sedangkan tahap penyajian hasil analisis data, menggunakan metode penyajian

    informal dan penyajian formal.

    Penelitian di atas memiliki perbedaan dan persamaan dengan penelitian yang

    akan peneliti lakukan. Perbedaannya yaitu penelitian yang akan peneliti lakukan

    mengenai analisis jenis-jenis kalimat pada pemakaian bahasa gaul di status BBM

    Mahasiswa PBSI UMP angkatan 2012 kelas A. Sedangkan penelitian di atas

    berkenaan dengan proses terbentuknya ragam bahasa tidak baku (gaul). Serta aspek

    dan efek komunikasi ragam bahasa tidak baku (gaul) dalam wacana kartu seluler pada

    koran harian kompas. Persamaannya penelitian di atas dengan penelitian yang akan

    peneliti lakukan, yaitu sama-sama meneliti tentang ragam bahasa tidak baku (gaul).

    2. Penelitian dengan Judul Proses Pembentukan Kata dalam Ragam Bahasa Gaul pada Tabloid Gaul Edisi 15 – 21 Tahun 2012

    Penelitian tersebut dilakukan oleh Riana pada tahun 2013 dari Universitas

    Muhammadiyah Purwokerto. Penelitian Riana bertujuan untuk mendeskripsikan

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 11

    proses pembentukan kata dalam ragam bahasa gaul pada tabloid Gaul edisi 15 – 21

    tahun 2012. Proses pembentukan dalam kata bahasa gaul pada tabloid Gaul membahas

    mengenai: (a) nasalisasi “kata kerja aktif – in” untuk membentuk kata kerja aktif

    transitif. (b) bentuk pasif 1: “di + Kata Dasar + -in”, (c) bentuk pasif 2: “ke + Kata

    Dasar”, (d) penggunaan istilah lain, (e) pengindonesiaan bahasa asing (inggri), (f)

    penggunaan bahasa inggris secara utuh, (g) satuan yang lebih ringkas, (h) pemendekan

    kata: singkatan, penggalan, akronim, (i) perubahan huruf, (j) sisipan “-ok-“, (k)

    penggantian suku kata akhir, (l) nasalisasi kata kerja aktif. Penelitian tersebut

    merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data pada penelitian berupa kata ragam

    bahasa tidak baku (gaul) yang terdapat dalam wacana tabloid Gaul edisi 15 hungga

    edisi 21 tahun 2012. Tahap penelitian ada tiga tahap, yaitu: (a) Tahap penyediaan data,

    (b) Tahap analisis data, (c) Tahap penyajian hasil analisis data. Dalam tahap

    penyediaan data metode yang digunakan metode pustaka. Kemudian metode yang

    digunakan dalam tahap analisis data, menggunakan metode agih. Teknik dasar yang

    digunakan dalam metode agih adalah teknik Bagi Unsur Langsung (BUL). Teknik

    lanjutan metode agih yang digunakan adalah teknik lesap, teknik ganti. Sedangkan

    tahap penyajian hasil analisis data, menggunakan metode penyajian informal dan

    penyajian formal.

    Penelitian tersebut memiliki perbedaan dan persamaan dengan penelitian yang

    akan peneliti lakukan. Perbedaannya yaitu penelitian yang akan peneliti lakukan

    mengenai analisis jenis-jenis kalimat pada pemakaian bahasa gaul di status BBM

    Mahasiswa PBSI UMP angkatan 2012 kelas A. Sedangkan penelitian di atas

    berkenaan dengan proses pembentukan kata dalam ragam bahasa gaul. Ragam bahasa

    gaul itu terdapat pada tabloid Gaul edisi 15 – 21 tahun 2012. Persamaannya penelitian

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 12

    di atas dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu sama-sama meneliti tentang

    ragam bahasa tidak baku (gaul).

    B. Kalimat

    1. Pengertian Kalimat

    Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang berupa klausa yang dapat berdiri

    sendiri dan mengandung pikiran lengkap (Putrayasa, 2009: 1). Menurut Alisyahbana,

    (dalam Putrayasa, 2009: 1), kalimat adalah satuan bentuk bahasa yang terkecil, yang

    mengucapkan suatu pikiran yang lengkap. Sedangkan menurut Dewi (2009: 3),

    kalimat adalah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai

    nada akhir turun dan naik. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik

    turun, keras lemah, disertai jeda, dan akhiri intonasi naik atau turun. Dalam wujud

    tulisan kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengann tanda baca titik (.),

    tanya (?), atau seru (!).

    Jadi dapat disimpulkan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil berupa

    klausa yang dapat berdiri sendiri dan mengandung pikiran lengkap. Kalimat dalam

    bahasa lisan yaitu satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang, disertai

    nada akhir turun dan naik. Sedangkan kalimat dalam bahasa tulis adalah suatu kalimat

    yang dimulai dari huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca. Tanda baca tersebut

    diantaranya tanda baca baca titik (.), tanya (?), atau seru (!). Pada kalimat yang

    berwujud tulisan juga dapat digunakan tanda koma (,), titik dua (:) tanda pisah (-).

    2. Fungsi Sintaksis Unsur Kalimat

    Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang biasa disebut jabatan kata (peran

    kata), yakni yakni subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 13

    (Ket) (Achmad, 2015: 185). Sedangkan menurut Dewi (2009: 3), dalam kalimat

    terdapat beberapa fungsi sintaksis. Fungsi sintaksis unsur kalimat dapat dimiliki oleh

    setiap kalimat. Unsur kalimat tersebut merupakan satuan gramatik dan unsur tersebut

    dapat berupa kata, frasa, atau klausa yang membentuk kalimat. Selanjutnya unsur-

    unsur dalam kalimat dapat diuraikan sebagai berikut:

    a. Subjek (selanjutnya disebut S)

    Menurut Achmad (2015: 185), subjek (S) merupakan bagian kalimat yang

    menunjuk pada pelaku, tokoh sosok sesuatu hal, atau suatu masalah yang menjadi

    pokok pembicaraan. Sebagian besar subjek diisi oleh kata benda, kata kerja, dan

    klausa. Subjek kalimat dapat dicari dengan rumus pertanyaan apa atau siapa. Subjek

    pada kalimat umumnya terletak di sebelah kiri predikat dan dapat diikuti partikel pun.

    Partikel pun mengandung arti menggantikan kata juga, saja, meski, biar, kendati.

    Partikel pun juga menyatakan aspek bahwa perbuatan mulai terjadi dan untuk

    menguatkan atau manyatakan pokok kalimat (Depdiknas, 2007: 920). Pada kalimat,

    subjek dapat menjadi objek jika kalimat tersebut dipasifkan (Dewi, 2009: 3). Subjek

    yang diisi kata benda sebagai berikut:

    Contoh: Ayah membaca koran di teras

    S (kata benda) P O ket. Tempat

    b. Predikat (selanjutnya disebut P)

    Menurut Dewi (2009: 5), predikat merupakan unsur yang harus ada dalam

    kalimat. Oleh karena itu predikat disebut unsur inti kalimat. Unsur predikat dapat diisi

    oleh kata kerja, kata benda, kata sifat, kata bilangan, frasa kerja, frasa benda,

    frasasifat, atau frasa bilangan. Predikat (P) adalah bagian dari kalimat yang memberi

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 14

    tahu perbuatan yang dilakukan subjek. Predikat dapat dicari dengan rumus pertanyaan

    bagaimana, mengapa atau diapakan (Achmad, 2015: 186). Berikut predikat yang

    berupa kata kerja yaitu:

    Contoh: Aditya sedang membaca buku

    S P O

    c. Objek (selanjutnya disebut O)

    Menurut Dewi (2009: 5), objek terletak setelah predikat. Objek wajib hadir

    dalam kalimat transitif, dalam kalimat intransitif objek tidak diperlukan. Objek dalam

    kalimat aktif akan menjadi subjek dalam kalimat pasif. Objek dapat berupa kata benda

    atau frasa benda, dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif dan dapat diganti dengan

    pronomina –nya. Letak objek di belakang predikat yang berupa verba transitif, yaitu

    verba yang menuntut wajib hadirnya objek. Objek dapat dicari dengan rumus

    pertanyaan apa atau siapa terhadap tindakan subjek (Achmad, 2015: 187). Berikut

    objek yang berupa kata benda yaitu:

    Contoh: Amin meletakkan buku di meja

    S P O ket. Tempat

    d. Pelengkap (selanjutnya disebut Pel.)

    Menurut Dewi (2009: 6), pelengkap disebut juga komplemen. Pelengkap pada

    dasarnya mirip dengan objek sehingga orang sering mencampuradukkan pengertian

    objek dan pelengkap. Objek dan pelengkap sama-sama terletak di belakang predikat.

    Pelengkap berupa frasa benda, frasa kerja, frasa sifat, frasa depan, atau klausa.

    Pelengkap berada langsung di belakang predikat jika tidak ada objek dan di belakang

    objek jika objek hadir dalam kalimat. Selanjutnya pelengkap tidak dapat dijadikan

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 15

    subjek dalam kalimat pasif, tidak dapat diganti dengan –nya, kecuali bergabung

    dengan preposisi selain di, ke, dari, dan akan. Contoh pelengkap sebagai berikut:

    Contoh: Ibu sedang belajar menanam pohon mangga di pekarangan

    e. Keterangan (selanjutnya disebut Ket.)

    Menurut Dewi (2009: 7), keterangan merupakan fungsi sintaksis yang paling

    mudah berpindah tempat. Keterangan dapat berada di akhir, di awal, atau di tengah

    kalimat. Kehadiran keterangan dapat bersifat manasuka atau dapat ada atau tidak

    dalam kalimat. Keterangan dapat berupa frasa benda, frasa kerja, frasa sifat, atau frasa

    depan. Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan pelengkap dan klausa

    dalam kalimat (Achmad, 2015:189). Keterangan alat dalam kalimat sebagai berikut:

    Contoh: Fahri memotong kertas dengan gunting

    S P ]O Ket. Alat

    Menurut Dewi (2009: 7) keterangan dapat dibagi menjadi sembilan jenis.

    Jenisrangan yaitu keterangan tempat, waktu, alat, tujuan, cara, penyerta, perbandingan

    atau kemiripan, dan sebab. Sejalan dengan pendapat Dewi, Achmad (2015: 189)

    membagi keterangan menjadi delapan jenis, antara lain keterangan waktu, tempat,

    cara, alat, alasan/ sebab, tujuan, similatif, dan penyerta. Perbedaan pendapat dua ahli

    tersebut hanya pada keterangan similatif. Untuk lebih jelasnya, macam-macam

    keterangan menurut Dewi (2009: 7) akan di uraikan sebagai berikut:

    1) Tempat

    Fungsinya keterangan tempat yaitu untuk memberikan informasi mengenai

    tempat terjadinya peristiwa atau keadaan. Keterangan tempat juga berfungsi untuk

    menunjukan tempat yang dituju atau arah. Selanjutnya keterangan tempat juga

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 16

    berfungsi untuk menerangkan tempat asal atau yang ditinggalkan. Dapat pula

    digunakan sebagai jawaban pertanyaan di mana, ke mana, dan dari mana. Makna

    keterangan tempat dapat diketahui dengan adanya kata depan di, ke, dari, dalam, pada.

    Berikut ini keterangan yang ditandai dengan kata depan di, ke, dari, yaitu:

    Contoh: Andre berbicara dengan Ikbal di kamar

    Ayah pergi ke medan

    Ibu dari Manado

    2) Waktu

    Keterangan waktu berfungsi untuk menginformasikan berlangsungnya sesuatu

    dalam waktu tertentu. Keterangan waktu dapat pula berfungsi untuk memberikan

    informasi mengenai saat terjadinya peristiwa. Unsur pengisi keterangan waktu bukan

    saja menjawab pertanyaan bilamana. Keterangan waktu dapat juga menjawab

    pertanyaan sejak bilamana, hingga bilamana, dan berapa lama. Preposisi atau kata

    penghubungnya yaitu sebelum, sesudah, selama, sepanjang. Berikut ini keterangan

    waktu yang menggunakan kata penghubung sebelum, sesudah, dan sepanjang dalam

    kalimat, yaitu:

    Contoh: Saudara harus datang ke kantor sebelum pukul 5

    Sesudah pukul sepuluh baru boleh pergi

    Sepanjang tahun ini banyak terjadi bencana alam di Indonesia

    3) Alat

    Keterangan alat menjelaskan tentang dengan alat apa seseorang melakukan

    sesuatu (Ramlan, 1987: 128). Fungsinya keterangan alat yaitu untuk menyatakan ada

    tidaknya alat yang dipakai untuk melakukan suatu perbuatan. Keterangan alat

    digunakan untuk menjawab pertanyaan dengan apa. Selain dapat menjawab

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 17

    pertanyaan tersebut, keterangan alat juga dapat menjawab pertanyaan dengan

    memakai kata hubung. Preposisi atau kata penghubungnya keterangan alat yaitu:

    dengan. Keterangan alat dalam kalimat sebagai berikut:

    Contoh: Ikbal memotong kertas dengan gunting

    Ibu memotong sayuran dengan pisau

    Ayah memotong bambu dengan golok

    4) Tujuan

    Keterangan tujuan berfungsinya untuk menunjukkan arah. Di dalam kalimat,

    keterangan tujuan dapat juga berfungsi untuk menunjukan jurusan. Adapun fungsi

    keterangan tujuan yang lain yaitu untuk menunjukkan maksud perbuatan atau

    kejadian. Ciri keterangan tujuan yaitu dapat menjawab pertanyaan untuk siapa, bagi

    siapa, kepad siapa. Preposisi atau kata penghubungnya yaitu: agar/ supaya, untuk,

    bagi, demi. Contoh kalimat Agar kamu pintar, kamu harus belajar, keterangan

    tujuannya yaitu pada kalimat Agar kamu pintar, sedangkan kalimat kamu harus

    belajar adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan.

    5) Cara

    Keterangan cara berfungsi untuk menyatakan jalannya suatu peristiwa dalam

    kalimat itu berlangsung. Selain fungsi tersebut, keterangan cara juga dapat digunakan

    untuk menjawab pertanyaan bagaimana subjek. Misalnya pada kalimat Pencuri itu

    lari dengan cepat. Di dalam kalimat frasa dengan cepat menduduki fungsi keterangan

    cara. Buktinya yaitu dapat menjawab pertanyaan bagaimana pencuri itu lari. Preposisi

    kata penghubungnya keterangan cara yaitu: dengan, secara, dengan cara, dengan jalan.

    Berikut ini kalimat yang menggunakan keterangan cara dalam kalimat dengan

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 18

    menggunakan kata penghubung dengan dan secara, sebagai berikut:

    Contoh: Pencuri itu masuk ke rumah dengan diam-diam

    Secara hati-hati saat menganalisis data

    6) Penyerta

    Fungsinya keterangan penyerta yaitu untuk menyatakan ada tidaknya orang

    yang menyertai orang lain dalam melakukan sesuatu. Dapat dikemukakan bahwa

    makna penyerta ditandai oleh kata depan dengan. Selain kata tersebut kata beserta dan

    bersama juga digunakan untuk menandai makna ini. Keterangan penyerta dapat

    menjawab pertanyaan dengan atau bersama dengan siapa. Preposisi atau kata

    penghubung keterangan penyerta yaitu: dengan dan bersama. Berikut ini kaliamt yang

    menggunakan keterangan penyerta, yaitu sebagai berikut:

    Contoh: Abdul pergi dengan adiknya

    Ahmad berlibur ke Jakarta bersama kedua orang tuannya

    7) Perbandingan atau kemiripan

    Perbandingan atau kemiripan menduduki fungsi keterangan. Fungsinya untuk

    menyatakan kesetaraan atau kemiripan antara suatu keadaan. Dapat pula menyatakan

    kesetaraan kejadian atau perbuatan dengan keadaan. Selanjutnya dapat menyatakan

    kesetaraan kejadian atau perbuatan yang lain. Ada juga perbandingan yang tidak

    menunjukan persamaan, dalam hal ini digunakan kata depan daripada. Preposisi atau

    kata penghubungnya yaitu: seperti, bagaikan, laksana. Keterangan perbandingan atau

    kemiripan dalam kalimat yaitu:

    Contoh: Rudi berlari seperti angin

    Royan bertingkah bagaikan seorang dewa

    Sinar matamu laksana bintang di langit

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 19

    8) Sebab

    Jenis keterangan yang terakhir yaitu keterangan sebab. Fungsi keterangan

    sebab yaitu untuk menyatakan sebab atau alasan terjadinya suatu keadaan. Keterangan

    tersebut di dalam kalimat dapat juga menyatakan kejadian. Selanjutnya keterangan

    sebab dapat menunjukan perbuatan yang terjadi. Keterangan sebab dalam kalimat

    dapat dicari dengan pertanyaan mengapa atau sebab. Preposisi atau kata

    penghubungnya yaitu: karena, sebab. Berikut ini contoh kalimat yang menggunakan

    keterangan sebab dengan kata penghubung karena dan sebab, yaitu:

    Contoh: Karena perempuan itu, Ahmad rela meninggalkan istrinya

    Sebab kecerobohannya tidak memakai helm, maka Martono ditilang

    polisi

    3. Jenis Kalimat Berdasarkan Isinya

    Menurut Putrayasa (2009: 19), jenis-jenis kalimat dibedakan berdasarkan 6

    hal, yaitu: (a) jenis kalimat berdasarkan isi. (b) jenis kalimat berdasarkan jumlah

    klausa. (c) jenis kalimat berdasarkan predikat yang membentuknya. (d) jenis kalimat

    berdasarkan sifat hubungan Aktor-Aksi. (e) jenis kalimat berdasarkan struktur internal

    klausa utama. (f) jenis kalimat berdasarkan ada tidaknya perubahan dalam

    pengucapan. Dalam pembahasan kali ini, peneliti hanya membatasi mengenai jenis

    kalimat berdasarkan isinya. Menurut Putrayasa (2009: 19) jenis kalimat berdasarkan

    isinya dapat dibedakan atas tiga bagian, yaitu kalimat berita, kalimat tanya dan

    kalimat perintah. sedangkan menurut Cook dalam Tariga (2009: 18) menyebut jenis

    kalimat berdasarkan isinya dengan istilah kalimat berdasarkan jenis responsi yang

    diharapkan dibedakan atas tiga bagian, yaitu kalimat pernyataan, kalimat pertanyaan

    dan kalimat perintah. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang jenis kalimat

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 20

    berdasarkan isinya:

    a. Kalimat Berita

    Kalimat berita adalah kalimat yang mengandung suatu pengungkapaan

    peristiwa atau kejadian. Kalimat berita sering juga disebut kalimat pernyataan.

    Menurut Dewi (2009: 20) kalimat berita merupakan kalimat yang berisi pemberitaan.

    Kalimat berita diakhiri dengan intonasi netral dan nada turun. Dalam kalimat berita

    tidak ada unsur yang ditonjolkan. Kalimat berita yaitu kalimat yang dibentuk untuk

    menyiarkan informasi tanpa mengharapkan responsi tertentu (Cook dalam Putrayasa,

    2009: 19). Sedangkan menurut Achmad (2015: 208) kalimat berita adalah kalimat

    yang isinya memberitahukan sesuatu.

    1) Bentuk Penulisan kalimat Berita

    Menurut Putrayasa (2009: 20) bentuk penulisan kalimat berita dimulai dengan

    huruf kapital di awal kalimat. Sedangkan menurut Achmad (2015: 208) penulisan

    kalimat berita biasanya diakhiri tanda titik (.). Pada akhir kalimat digunakan tanda

    titik (.). tanda titik (.) berfungsi untuk menunjukan kalimat tersebut sudah selesai.

    Misalnya pada kalimat “Anak itu bermain bola.” Kalimat tersebut merupakan kalimat

    berita, karena berisi pemberitaan ada anak yang bermain bola. Bentuk penulisan

    kalimat berita tersebut di awali huruf kapital pada kata Anaknya. Di akhir kalimat

    berita itu di akhiri tanda baca titik (.). Bentuk penulisan kalimat berita yang lain

    sebagai berikut:

    Contoh: Korban Lapindo blokir rumah Ical.

    Aksi premanisme terjadi di kota-kota besar.

    Anak itu bermain bola

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 21

    2) Struktur Kalimat Berita

    Menurut Putrayasa (2009: 20), kalimat berita dipisahkan menjadi dua struktur,

    yaitu struktur utama dan struktur variasi atau struktur inversi. Struktur utama kalimat

    berita mengikuti hukum D-M. Hukum D-M (singkatan dari diterangkan-

    menerangkan) menyebutkan bahwa baik dalam kata majemuk maupun dalam kalimat,

    segala sesuatu segala yang menerangkan selalu terletak di belakang yang diterangkan.

    Sedangkan struktur inversinya dibagi menjadi dua, yaitu struktur inversi total dan

    struktur inversi sebagian. Untuk lebih jelas tentang struktur kalimat berita, berikut

    pemapaparannya, yaitu:

    a) Struktur Utama

    Penyusunan frasa-frasa pada struktur utama ini mengikuti hukum D-M

    (Diterangkan-Menerangkan). Artinya, frasa yang dianggap penting akan didahulukan

    dari frasa yang dianggap kurang penting. Berdasarkan hukum D-M tersebut, terdapat

    beberapa struktur utama dalam bahasa Indonesia, yaitu: (1) Subjek-Predikat (S-P),

    contoh: Gubernur itu diperiksa. (2) Subjek-Predikat-Objek (S-P-O), contoh: Ketua

    DPRD menerima usulan itu. (3) Subjek-Predikat-Objek-Keterangan (S-P-O-K),

    contoh: Kepala Sekolah mengumumkan berita itu tadi pagi.

    b) Struktur Variasi atau Struktur Inversi

    Struktur variasi atau struktur inversi dibedakan atas dua bagian, yaitu: Struktur

    inversi total dan struktur inversi parsial atau sebagian. Inversi total terjadi kalau frasa

    predikat secara keseluruhan mendahului subjek. Sedangkan struktur inversi parsial

    dalam kalimat, terjadi apabila frasa objek, adverbial, atau objek dan adverbial

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 22

    mendahului subjek. Jadi struktur inversi parsial atau sebagian terjadi apabila predikat

    pada kalimat tetap berada di belakang subjek. Berikut adalah struktur variasi atau

    struktur inversi di dalam kalimat, yaitu:

    Contoh struktur inversi total: Bawa bibit itu kemari

    P S Ket

    Contoh struktur inversi parsial: Dengan sangat keras Andi menangis

    O S P

    b. Kalimat Tanya

    Menurut Putrayasa (2009: 26), kalimat tanya adalah kalimat yang mengandung

    suatu pertanyaan kepada orang lain. Ahli lain mengatakan bahwa kalimat tanya adalah

    kalimat yang berisikan pertanyaan seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk

    memperoleh jawaban dari pihak yang ditanya (Dewi, 2009: 21). Sedangkan menurut

    Achmad (2015: 210) kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu

    atau seseorang yang bertujuan untuk memperoleh informasi atau reaksi (jawaban)

    tentang masalah yang diharapkan. Kata tanya yang dipergunakana yaitu bagaimana,

    di mana, berapa, kapan, dan lain-lain.

    1) Bentuk Penulisan kalimat Tanya

    Menurut Putrayasa (2009: 27), penulisan kalimat tanya dimulai dengan huruf

    kapital. Kemudian di akhir kalimat tanya menggunakan tanda tanya (?). Tanda baca

    tanya (?) digunakan untuk menggantikan intonasi tanya. Sedangkan menurut Achmad

    (2015: 210) menyatakan bahwa kalimat tanya diakhiri dengan tanda tanya (?).

    Misalnya pada kalimat “Di mana rumahmu?”. Kalimat tersebut merupakan kalimat

    tanya, bentuk penulisannya yaitu diawali huruf kapital pada kata Di. Sedangkan di

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 23

    akhir kalimat terdapat tanda baca tanya (?). Kalimat tanya yang lain sebagai berikut:

    Contoh: Apa Saudara seorang mahasiswa?

    Bagaimana cara menggunakan alat ini?

    2) Struktur Kalimat Tanya.

    Menurut Putrayasa (2009:27), membedakan struktur kalimat tanya menjadi 6

    (enam) struktur, yairu: a) Struktur kalimat berita (KB) + intonasi tanya, contoh

    kalimatnya yaitu: Mereka bercerai? . b) Struktur inversi kalimat berita (KB) +

    intonasi tanya, contoh kalimatnya yaitu: Berceraikah mereka?. c) Struktur kalimat

    berita (KB) + kata tanya “apa”, contoh kalimatnya sebagai berikut: Apakah buku ini

    dipinjamkan?. d) Struktur pengganti unsur kalimat berita (KB) dengan kata tanya,

    contoh kalimatnya sebagai berikut: Kepada siapakah Gadis memberikan surat itu?. e)

    Struktur frasa, contoh kalimatnya yaitu: Gaun itu, siapakah perancangnya?. f) Struktur

    kalimat langsung, contoh kalimatnya sebagai berikut: Pukul berapakah ayah

    berangkat?. Tanya Bagus

    c. Kalimat Perintah

    Menurut Putrayasa (2009: 31), kalimat perintah adalah kalimat yang isinya

    menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki. Ciri-ciri kalimat

    perintah adalah mempergunakan intonasi perintah, diakhiri dengan nada naik pada

    akhir kalimat. Kata kerja yang dipakai untuk mendukung isi perintah biasanya

    merupakan kata dasar, mempergunakan partikel pengeras –lah. Dalam bentuk tulis

    kalimat perintah diakhiri dengan tanda seru (!). Kalimat perintah dapat berisi

    permohonan, ajakan, persilaan, larangan, ejekan, atau harapan (Dewi, 2009: 22).

    Sedangkan menurut Achmad (2015: 207), kalimat perintah adalah kalimat yang

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 24

    bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Berikut

    ini beberapa kali mat perintah yang lain, yaitu:

    Contoh: Buanglah sampah itu

    Belajarlah hingga pandai

    Cuci piring itu

    1) Bentuk Penulisan Kalimat Perintah

    Menurut Putrayasa (2009: 31) bentuk penulisan kalimat perintah dimulai

    dengan huruf Kapital. Sedangkan di akhir kalimat perintah menggunakan tanda titik

    (.) atau tanda seru (!). Sedangkan menurut Achmad (2015: 207), menyatakan bahwa

    dalam penulisannya kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru (!). Tanda

    baca seru digunakan untuk mengganti intonasi perintah. Misalnya pada kalimat

    “Tutuplah pintu itu !”. Bentuk penulisan pada kalimat tersebut yaitu diawali huruf

    kapital pada kata “Tutuplah”. Selanjutnya pada contoh kalimat tersebut diakhiri

    dengan tanda baca seru (!). Bentuk penulisan kalimat perintah yang lain sebagai

    berikut:

    Contoh: Berikan buku ini kepadanya kalau dia datang !

    Tanamkanlah modalmu di perusahaan ini !

    Mandilah sekarang!

    Berjuanglah hingga berhasil!

    2) Struktur Kalimat Perintah

    Kalimat perintah menggunakan kalimat berita sebagai sumber strukturnya

    ditambah dengan intonasi perintah. Menurut Suparman (dalam Putrayasa, 2009: 31),

    kalimat perintah mempunyai kemungkinan struktur sebagai berikut: (1) Struktur

    Subjek-Predikat (S-P), contoh: kalian beristirahat saja dulu !. (2) Struktur Keterangan

    Modal-Subjek-Predikat (Ket. Modal-S-P), contoh: Hendaknya Saudara memehami

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 25

    perasaannya !. (3) Struktur Predikat-Objek (P-O), contoh: Buanglah sampah itu !. (4)

    Struktur Predikat (P), dalam struktur ini yang digunakan hanya predikat, dari struktur

    predikat yang paling lengkap hingga tinggal predikatnya saja. Struktur P, merupakan

    struktur yang paling tepat, karena subjeknya orang kedua (kamu) yang tidak

    disebutkan. Sesungguhnya penyebutan orang kedua tidak perlu lagi, karena sudah

    cukup jelas (Putrayasa, 2009: 32), contoh: Kerjakanlah !. (5) Struktur Oleh – Kamu,

    struktur kalimat perintah ini hanya memperjelas pelakunya saja, yaitu orang kedua,

    contoh: Bacalah oleh kamu buku ini !. (6) Struktur Jangan dan Tidak, struktur kalimat

    perintah jangan dan tidak juga disebut kalimat larangan. Kata larangan jangan dan

    tidak mempunyai fungsi yang berbeda. Kata jangan digunakan untuk melarang

    melakuka sesuatu bagi lawan bicara yang kedudukannya lebih rendah daripada

    pembicara. Sementara kata tidak digunakan untuk melarang melakukan sesuatu bagi

    lawan bicara yang kedudukannya lebih tinggi daripaada pembicara, contoh: Jangan

    tidur !. (7), contoh: Biarlah mereka mengatasi persoalan itu !.

    C. Bahasa Gaul

    1. Pengertian Bahasa Gaul

    Bahasa Indonesia yang digunakan dikalangan anak remaja yang lebih dikenal

    dengan istilah ABG (Anak Baru Gede) Indonesia saat ini sangat berbeda dengan

    bahasa Indonesia yang baik dan benar. Menurut Mastuti (2008: 37), bahasa gaul

    adalah bahasa yang tidak mengikuti kaidah dan aturan yang berlaku. Ketidakbakuan

    bahasa gaul tersebut tercermin dalam kosa kata, struktur kalimat dan intonasi. Ragam

    bahasa gaul memiliki ciri khusus seperti singkat, lincah, dan kreatif. Kata-kata yang

    digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 26

    melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek.

    Sedangkan menurut Lumintaintang dalam Mastuti (2008: 38), bahasa gaul lebih

    cenderung memilih ragam santai, sehingga tidak terlalu baku.

    2. Pembentukan Bahasa Gaul

    Ada banya cara untuk menciptakan bahasa gaul, dari yang paling standar

    sesuai aturan-aturan tertentu sehingga mudah untuk dipelajari. Tidak hanya itu, bahasa

    gaul juga dapat dibentuk dari istilah-istilah baru yang sangat asing dan bahkan tidak

    terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Pembentukan kata dalam

    bahasa gaul tidak memiliki rumus yang tetap dan dapat berubah seiring perkembangan

    bahasa para pemakai bahasa tersebut. Bahasa gaul bersifat terbuka dalam menerima

    istilah-istilah baru, oleh karena itu setiap istilah dalam bahasa gaul tidak bertahan

    lama sesuai perkembangan zaman dan kalangan penutur bahasa tersebut. Bentuk

    bahasa gaul akan diuraikan lebih lanjut menururut dua ahli untuk saling melengkapi,

    yaitu sebagai berikut:

    a) Pembentukan Bahasa Gaul Menurut Indari Mastuti

    Menurut Mastuti (2008:56) ada sebelas peraturan dalam membentuk bahasa

    gaul, yaitu: 1) Proses nasalisasi kata kerja aktif + in untuk membentuk kata kerja

    transitif aktif, contoh: pikir menjadi mikirin. 2) Bentuk pasif 1: di + kata dasar + in,

    contoh: dua menjadi diduain. 3) Bentuk pasif 2: ke + kata dasar, contoh: timbang

    menjadi ketimbang. 4) Penghilangan huruf (fonem) awal, contoh: habis menjadi abis.

    5) Penghilangan huruf “h” pada awal suku kata bentuk baku, contoh: tahu menjadi

    tau. 6) Pemendekan kata atau kontraksi dari dua kata yang berbeda, contoh: terima

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 27

    kasih menjadi makasih. 7) Penggunaan istilah lain, contoh: cantik menjadi kece. 8)

    Pengganti huruf “a’ dengan “e”, contoh: benar menjadi bener. 9) Pengganti diftong

    “ au” dengan “o” dan “ai” dengan “e”, contoh: kalau menjadi kalo. 10)

    Pengindonesiaan bahasa asing (Inggris), contoh: sorry menjadi sori. 11) Penggunaan

    bahasa Inggris secara utuh, contoh: friend, what

    b) Pembentukan Bahasa Gaul Menurut i Dewa Putu Wijana

    Sebagian besar kata-kata yang digunakan dalam bahasa gaul sudah dikreasikan

    atau diubah maknanya oleh para pemakainya. Pengubahan tersebut bertujuan untuk

    memenuhi berbagai kepentingan tertentu. Kepentingan tersebut seperti untuk menjalin

    keakraban, melucu, menyindir, merahasiakan, dan sebagainya. Menurut Wijana (2010:

    54), dari sekian banyak kata-kata bahasa gaul remaja yang telah mengalami perubahan

    makna, jenis-jenis relasi hubungan bentuk dan makna yang dinyatakan dapat

    dibedakan menjadi dua, yakni singkatan dan akronim. Kedua pembentukan bahasa

    gaul tersebut diuraikan lebih lanjut sebagai berikut:

    1) Singkatan

    Menurut Wijana (2010: 18) singkatan adalah pemendekan yang tidak dapat

    dibaca sebagai kata biasa. Singkatan dapat dibentuk dengan bermacam-maacam cara,

    dan hasilnya adalah bentuk-bentuk pendek yang di dalam bahasa gaul diberi makna

    yang bermacam-macam. Satuan ekspresi bahasa gaul cukup banyak yang dikreasikan

    dengan singkatan yaitu: (1) Singkatan huruf awal (abreviasi), contoh: BOS artinya

    bekas orang susah. (2) Singkatan huruf awal diganti dengan angka, contoh: D3 artinya

    dagang duit dengkul (wiraswasta). (3) Singkatan angka digunakan untuk

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 28

    merepresentasikan kata, contoh: Dit4 yang artinya di tempat. (4) Singkatan berupa

    kata, contoh: BGT artinya banget (sangat, sekali). (5) Satu kata mungkin disingkat

    dengan satu huruf, sedangkan kata yang lain disigkat dengan beberapa huruf, contoh:

    MBGT artinya mahal banget.

    2) Akronim

    Berbeda dengan singkatan yang dibentuk dengan representasi huruf awal frasa,

    atau beberapa huruf yang ada dalam kata. Menurut Wijana (2010: 21) akronim adalah

    bentuk dari gabungan suku pembentuk frasa sehingga memungkinkan diucapkan

    seperti kata biasa. Sering kali di dalam akronim berlaku aturan yang sangat longgar.

    Dari kelonggaran tersebut sehingga bagian-bagian yang digabungkan tidak selalu suku

    kata satuan yang direpresentasikan. Kelonggaran inilah yang menyebabkan akronim

    sebagai satuan ekspresi yang paling besar jumlahnya dibandingkan dengan satuan

    ekspresi yang lain. Adapun contoh akronim bahasa gaul yaitu:

    a. Duren artinya duda keren b. Gimrong artinya gigi mrongos c. Hadija artinya hati-hati di jalan d. Sate kambing artinya saya yang kate kok kamu yang bingung e. Narkoba artinya nasi goreng karo bakwan

    Pada contoh (a), (b), dan (c) pembentukan dilakukan dengan penggabungan

    suku dengan berbagai kombinasinya, yakni suku awal dengan suku akhir (a) dan suku

    awal dengan suku awal (b) dan (c). Dalam (d) dan (e) yang digabungkan tidak persis

    suku kata, tetapi memungkinkan pula bagian kata. Misalnya bing dalam (d) mewakili

    bingung dan ko serta ba dalam (e) mewakili karo dan bakwan, yang jelas-jelas bukan

    suku kata-kata bersangkutan. Dari lima data di atas, terlihat bentuk akronim mungkin

    dibentuk menjadi bentuk yang belum ada sebelumnya, seperti gimrong, tetapi sangat

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 29

    memungkinkan pula dipadankan dengan bentuk-bentuk yang sudah ada sebelumnya

    dengan berbagai motivasi atau latar belakang yang tidak mudah diidentifikasikan,

    misalnya dengan buah-buahan duren, nama orang Hadija, dan obat terlarang narkoba.

    D. BlackBerry

    1. Pengertian BlackBerry

    BlackBery pertama kali diperkenalkan pada tahun 1995. Saat itu Research In

    Motion (RIM) pertama kali mengeluarkan BlackBery berupa 2-way pager yang

    dilengkapi dengan keyboard ukuran kecil. Baru pada tahun 1997 BlackBery secara

    resmi dikenalkan ke pasaran dan mendapatkan respon yang baik dari masyarakat.

    BlackBerry adalah salah satu smart phone canggih yang digunakan untuk

    berkomunikasi dengan sesama pengguna BlackBerry. BlackBerry merupakan

    gabungan dari fungsi komputer, elektronika, dan wireless. Fungsinya yaitu untuk

    bermain game, akses facebook, chatting, mendengarkan musik, menjelajah internet,

    dan sebagainya. Penemu BlackBerry yaitu Mike Lazaridis yang ingin membuktikan

    impian gurunya dengan menemukan teknologi terbaru dan canggih. Pada awalnya

    BlackBerry hanya bisa digunkan untuk sesama pengguna BlackBerry saja. Tetapi

    seiring perkembangan zaman, BlackBerry dapat digunakan pada sistem operasi

    Android dan IOS (Juju dan Matamaya, (2009: 1).

    2. BlackBerry messenger (BBM)

    Salah satu keunggulan BlackBerry adalah terdapatnya fitur blackberry

    Messenger (BBM). BBM adalah aplikasi chatting yang sudah terintegrasi dengan

    hendheld BlackBerry dan hanya dapat digunakan oleh sesama pemilik BlackBerry

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017

  • 30

    dengan menggunakan PIN yang dimiliki. Kelebihan dari BBM dibandingkan layanan

    pesan yang lain yaitu dapat menemukan fitur untuk mengirim file dan voice note.

    Tidak hanya untuk chatting saja, BBM juga dapat memberikan informasi,

    mengungkapkan perasaan dan lain-lain melalui status BBM. Seiring kemajuan zaman,

    fungsi BlackBery mungkin akan lebih canggih karena pengaruh perkembangan ilmu

    dan teknologi yang selalu berkembang (Juju dan Matamaya, 2009: 134).

    JENIS-JENIS KALIMAT ...,AZIZ SEFULLOH,FKIP UMP 2017