A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan...

67

Transcript of A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan...

Page 1: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan
Page 2: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan

kasasi

1. Permohonan kasasi dapat diajukan oleh Terdakwa

atau Kuasa hukumnya yang diberi kuasa khusus

untuk itu, maupun oleh Oditur kepada Panitera

Pengadilan yang telah memutus perkaranya pada

Tk. Pertama atau Tk. Pertama dan Terakhir.

Permohonan tersebut diajukan dalam waktu 14

(empat belas) hari setelah putusan yang dimintakan

Kasasi itu diberitahukan/diucapkan.

-- 1 --

Page 3: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

2. Panitera wajib memberitahukan adanya

permohonan kasasi dari pihak yang satu kepada

pihak yang lainnya (formulir model : 31 a dan 31 b).

3. Panitera setelah menerima permohonan kasasi

perkara pidana wajib membuat akta permohonan

kasasi yang ditandatangani oleh Panitera dan

pemohon kasasi (formulir model : 30 a dan 30 b).

Akta tersebut diteruskan ke Urminradang untuk

dicatat dalam register perkara oleh pemegang

buku register dan selanjutnya dilekatkan pada

berkas perkara.

-- 2 --

Page 4: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

4.Apabila tengggang waktu 14 (empat belas) hari

setelah putusan banding diberitahukan, Terdakwa

atau Oditur tidak mengajukan permohonan kasasi,

maka yang bersangkutan dianggap menerima

putusan banding dan Panitera wajib membuat akta

putusan telah memperoleh kekuatan hukum tetap

(formulir model ; 17a). Apabila Terdakwa atau

Oditur sesudah itu mengajukan permohonan

kasasi, Panitera membuat akta terlambat

mengajukan permohonan kasasi (formulir model :

37a dan 37b). Akta tersebut dicatat dalam buku

register.

-- 3 --

Page 5: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

5. Pemohon kasasi wajib mengajukan memori

kasasi yang memuat alasan-alasannya dan

memori kasasi tersebut harus sudah diserahkan

kepada Panitera yang bersangkutan dalam

waktu 14 (empat belas) hari terhitung mulai hari

berikutnya sesudah mengajukan permohonan

kasasi.

6. Apabila pemohon kasasi adalah Terdakwa

yang kurang memahami hukum, Panitera wajib

menanyakan apakah alasan Pemohon

mengajukan kasasi. Selanjutnya Panitera

menuangkan alasan-alasan tersebut dalam

memori kasasi.

-- 4 --

Page 6: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

7. Panitera wajib membuat akta penerimaan

memori kasasi yang ditandatangani oleh

Panitera dan Pemohon (formulir model : 34

a dan 34 b).

8. Jika memori kasasi diserahkan oleh

Pemohon setelah lewat tenggang waktu

yang ditentukan, Panitera membuat akta

terlambat menyerahkan memori kasasi dan

dilekatkan dalam berkas perkara (formulir

model : 39).

--- 5 --

Page 7: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

9. Panitera wajib menyampaikan salinan memori

kasasi yang diajukan oleh salah satu pihak

kepada pihak lainnya dan pihak lain itu berhak

mengajukan kontra memori kasasi dalam

waktu paling lambat 14 (empat belas) hari

setelah diterimanya salinan memori kasasi.

Selanjutnya Panitera wajib menyampaikan

salinan kontra memori kasasi kepada pemohon

kasasi.

--- 6 ---

Page 8: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

10. Panitera wajib membuat akta penerimaan

kontra memori kasasi yang ditanda

tangani oleh Panitera dan yang

mengajukan kontra memori kasasi

(formulir model : 35 a dan 35 b).

11. Dalam hal pemohon kasasi tidak

menyerahkan memori kasasi, Panitera

harus membuat akta tidak mengajukan

memori kasasi (formulir model : 38).

-- 7--

Page 9: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

12.Terhadap perkara yang diancam dengan pidana

penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau diancam

pidana denda, atau permohonan kasasi yang tidak

memenuhi syarat-syarat formal, Katera membuat

surat keterangan bahwa permohonan kasasi tidak

memenuhi syarat formal, kemudian Kepala

Pengadilan Tk. Pertama membuat Penetapan yang

menyatakan bahwa permohonan kasasi tidak dapat

diterima (formulir model ; 38a). Berkas perkara tidak

dikirimkan ke Mahkamah Agung ( perhatikan Pasal

45A Undang-Undang Nomor: 5 Tahun 2004 Ttg

Perubahan atas UU No. 14 Th 1985 Ttg MA jo SEMA

Nomor 11 Tahun 2010 ).

-- 8 --

Page 10: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

13. Setelah Pengadilan Tk. Pertama menerima

permohonan kasasi, Panitera Pengadilan

yang bersangkutan wajib segera

mengirimkan berkas perkara kepada

Ketua Mahkamah Agung paling lambat

14 (empat belas) hari setelah tenggang

waktu penyerahan memori kasasi.

Surat pengantar dari pengadilan tersebut

dengan tembusan kepada Dirjen

Badilmiltun dan Kadilmiltama.

-- 9 --

Page 11: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

14.Apabila dalam tenggang waktu 14 (empat

belas) hari sesudah pengajuan permohonan

kasasi, salah satu pihak menyerahkan

tambahan memori kasasi atau tambahan kontra

memori kasasi, Panitera Pengadilan yang

bersangkutan wajib membuat akta tambahan

memori atau akta penerimaan tambahan

kontra memori kasasi (formulir model : 34 a

atau 34 b dan 35 a atau 35 b dengan

penyesuaian seperlunya) dan selanjutnya

mengirimkan secara tersendiri kepada Ketua

Mahkamah Agung. -- 10 --

Page 12: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

15. Dalam hal permohonan kasasi diajukan oleh

Terdakwa yang berada dalam tahanan,

Panitera segera membuat laporan kasasi

kepada Ketua Mahkamah Agung untuk

menentukan status penahanan Terdakwa,

dengan memperhatikan SEMA Nomor : 3

Tahun 1987.

-- 11 –

Page 13: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

B. Kelengkapan berkas perkara kasasi

1. Kelengkapan berkas perkara kasasi meliputi :

a. Surat pengantar

b. Bundel A

c. Bunde B

Bundel A terdiri dari :

B A P dari Penyidik

Bapat Ormil/ti

SPH Kaotmil/ti

--- 12 --

Page 14: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

Skeppera

Surat dakwaan

Surat pelimpahan perkara

Tapkim

Tapsid

Relaas panggilan

Nota keberatan (eksepsi)

Tanggapan atas eksepsi

Putusan sela

Tuntutan

-- 13 --

Page 15: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

Nota pembelaan

Tanggapan atas nota pembelaan (replik)

Duplik

Putusan

Petikan putusan

BAS

Surat-surat lain

-- 14 --

Page 16: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

Bundel B terdiri dari :

Surat kuasa khusus kepada PH (kalau ada)

Akta pemberitahuan putusan banding

Akta permohonan kasasi

Akta pemberitahuan permohonan kasasi

Memori kasasi

Akta penerimaan memori kasasi

Akta tidak mengajukan memori kasasi

Akta pemberitahuan / penyerahan memori kasasi.

-- 16--

Page 17: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

Kontra memori kasasi

Akta pemberitahuan / penyerahan kontra

memori kasasi

Surat pemberitahuan mempelajari berkas

perkara

Salinan putusan tingkat pertama

Salinan putusan tingkat banding (jika ada)

Surat surat lain

Soft copy/CD putusan tingkat pertama, banding

dan memori kasasi.

-- 17 --

Page 18: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

2. Pengajuan permohonan kasasi harus

menyertakan dokumen elektronik yang

meliputi :

a. Relaas pemberitahuan putusan banding

b. Tanda terima memori kasasi

c. Memori kasasi

d. Akta permohonan kasasi

-- 18 --

Page 19: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

e. Kontra memori kasasi

f. Surat dakwaan Ormil/ti

g. Putusan Pengadilan tingkat pertama; dan /

atau

h. Putusan Pengadilan tingkat banding

(SEMA No 1 Th 2014 tanggal 29 Januari 2014 Ttg

Perubahan atas SEMA No 14 Th 2010 Ttg Dokumen

elektronik sbg kelengkapan permohonan kasasi

dan PK)

-- 19 --

Page 20: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

3. Selama perkara kasasi belum diputus oleh

Mahkamah Agung, permohonan kasasi dapat

dicabut sewaktu-waktu dan dalam hal sudah

dicabut, tidak boleh diajukan permohonan

kasasi lagi. Apabila pencabutan permohonan

kasasi dilakukan sebelum berkas perkara dikirim

ke Mahkamah Agung, berkas tersebut tidak

perlu dikirim ke Mahkamah Agung.

-- 20 --

Page 21: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

4. Atas pencabutan tersebut Panitera membuat

Akta pencabutan permohonan kasasi yang

ditandatangani oleh Panitera dan

Pemohon kasasi (formulir model 32 a dan 32 b).

Akta tersebut dikirim ke Mahkamah Agung

dengan tembusan kepada Pengadilan tingkat

banding yang putusannya dimohonkan kasasi.

5. Pencabutan permohonan kasasi harus

diberitahukan pihak lainnya, untuk itu Panitera

membuat akta pencabutan permohonan kasasi

(formulir model : 33 dan 33 b).

--21 --

Page 22: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

6. Dalam hal perkara telah diputus oleh

Mahkamah Agung maka berdasarkan

salinan putusan, Panitera membuat surat

panggilan untuk memberitahukan isi

putusan kepada Oditur dan Terdakwa.

Setelah isi putusan diberitahukan, Panitera

membuat Akta pemberitahuan isi

putusan kasasi (formulir model : 29 a dan

29 b).

-- 22--

Page 23: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

7. Dalam hal Terdakwa tidak diketahui tempat

tinggalnya atau sudah tidak berstatus

militer dan tidak diketahui tempat

tinggalnya, atau bertempat tinggal di luar

negeri, Panitera memberitahukan putusan

melalui kepala Desa atau pejabat atau

melalui Perwakilan Republik Indonesia di

Terdakwa biasa bertempat tinggal.

--- 23 ---

Page 24: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

8. Dalam hal upaya diatas belum berhasil, Panitera

memanggil dan memberitahukan putusan melalui 2

(dua) buah surat kabar yang terbit di daerah hukum

Pengadilan Tk. pertama atau daerah hukum yang

berdekatan (formulir model : 18c).

9. Dalam hal upaya pengumuman pertama belum

berhasil, Panitera memanggil dan memberitahukan

putusan untuk kedua kali melalui 2 (dua) buah surat

kabar setelah 14 (empat belas) hari dari pengumuman

yang pertama, dengan menyatakan bahwa putusan

telah mempunyai kekuatan hukum tetap, pada

pengumuman dimuat (formulir model : 18 c). Untuk hal

ini Panitera membuat berita acara pemuatan

pengumuman.

-- 24 --

Page 25: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

10. Salinan putusan kasasi diberikan kepada

perwira penyerah perkara, Oditur, Polisi militer

dan Ankum, sedangkan kepada Terdakwa atau

Penasihat hukumnya diberikan atas

permintaan.

11. Pemegang buku register mencatat dengan

cermat dalam register terkait, semua kegiatan

perkara yang berkenaan dengan perkara

kasasi, dan pelaksanaan putusan ke dalam

buku register induk yang bersangkutan.

-- 25 --

Page 26: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

C. Pencatatan dan penelitian perkara yang

dimintakan kasasi demi kepentingan

hukum.

1. Demi kepentingan hukum terhadap semua

putusan yang telah memperoleh kekuatan

hukum tetap dari pengadilan lain selain

Mahkamah Agung, dapat diajukan 1 (satu)

kali permohohan kasasi demi kepentingan

hukum oleh Oditur Jenderal (Orjen).

-- 26 --

Page 27: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

2. Permohonan kasasi demi kepentingan hukum

diajukan secara tertulis oleh Orjen kepada

Mahkamah Agung melalui Panitera

Pengadilan yang memutus perkara pada Tk.

pertama atau Tk. pertama dan terakhir,

disertai risalah yang memuat alasan

permintaan. Panitera membuat Akta

penerimaan risalah kasasi demi kepentingan

hukum (formulir model : 36).

-- 27 --

Page 28: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

3. Salinan risalah sebagaimana dimaksud di

atas, oleh Panitera segera disampaikan

kepada yang berkepentingan untuk

diketahui.

4. Kepala Pengadilan segera meneruskan

permintaan dimaksud kepada Mahkamah

Agung.

-- 28 --

Page 29: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

5. Dalam hal perkara telah diputus oleh Mahkamah

Agung maka berdasarkan salinan putusan

kasasi demi kepentingan hukum, Panitera

membuat surat panggilan untuk

memberitahukan isi putusan kepada Orjen

dan Terdakwa, selanjutnya setelah isi

putusan diberitahukan, Panitera membuat

akta pemberitahuan isi putusan kasasi demi

kepentingan hukum (formulir model : 29 a dan

29 b dengan penyesuaian seperlunya).

-- 29 --

Page 30: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

6. Dalam hal Terdakwa bertempat tinggal di

daerah hukum Pengadilan tingkat pertama

lain, Panitera meminta bantuan kepada

Panitera Pengadilan tersebut untuk

memberitahukan isi putusan kasasi demi

kepentingan hukum kepada Terdakwa,

Panitera yang melaksanakan

pemberitahuan putusan membuat akta

pemberitahuan isi putusan kasasi demi

kepentingan hukum.

-- 30 --

Page 31: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

D. Pencatatan dan penelitian perkara yang

dimintakan peninjauan kembali

1. Terhadap putusan Pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap, kecuali

putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan

hukum, dapat diajukan permintaan peninjauan

kembali oleh Terpidana atau Ahli warisnya kepada

Mahkamah Agung.

2. Terhadap putusan Pengadilan yang menyatakan

dakwaan terbukti tetapi tidak diikuti oleh suatu

pemidanaan dan telah memperoleh kekuatan

hukum tetap, Oditur dapat mengajukan permintaan

peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung.

-- 31 --

Page 32: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

3. Panitera Pengadilan yang memutus perkara

pada Tk. pertama atau Tk. pertama dan

terakhir, setelah menerima permohonan

peninjauan kembali (PK) wajib membuat akta

permohonan PK yang ditandatangani oleh

panitera dan pemohon (formulir model ; 40).

Akta tersebut diteruskan ke Urminradang

(Panmud perkara) untuk dicatat oleh

pemegang buku register dalam register

perkara dan selanjutnya dilekatkan pada

berkas perkara.

-- 32 --

Page 33: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

4. Apabila pemohon peninjauan kembali (PK) adalah Terpidana yang kurang memahami hukum, Panitera wajib menanyakan apakah alasan pemohon mengajukan PK. Selanjutnya Panitera menuangkan alasan-alasan tersebut dalam surat permohonan PK.

5. Setelah menerima berkas permintaan peninjauan kembali, Panitera segera menyerahkan kepada Kaurminradang untuk dicatat oleh pemegang buku register, kemudian Panitera menyampaikan kepada kepala Pengadilan setelah dilengkapi dengan formulir penetapan penunjukan Hakim (tapkim) dan formulir penetapan hari sidang (tapsid).

-- 33 --

Page 34: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

6. Kepala Pengadilan menunjuk Hakim/Majelis Hakim yang tidak memeriksa perkara semula yang dimintakan peninjauan kembali (PK), untuk memeriksa apakah permintaan PK memenuhi alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 248 ayat (2) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 (form model : 41).

7. Sebelum Hakim/Hakim Ketua menetapkan hari sidang, Panitera menyusun rencana sidang dengan memperhatikan tempat tinggal/domisili/satuan Pemohon.

-- 34--

Page 35: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

8. Hakim/Majelis Hakim yang telah ditunjuk segera

memperlajari berkas perkara, selanjutnya

menetapkan hari sidang (form model : 41 a).

9. Panitera memanggil Terpidana dan Oditur untuk

hadir dalam sidang guna menyampaikan

pendapatnya.

10. Atas pemeriksaan tsb dibuat Berita Acara

Pemeriksaan (Form Model : 42 a) yang

ditandatangani oleh Hakim / Majelis Hakim, Oditur,

Panitera dan Terpidana.

-- 35 --

Page 36: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

11. Berdasarkan Berita acara pemeriksaan itu dibuat berita acara pendapat (Bapat) yang ditandatangani oleh Hakim/Majelis Hakim dan Panitera (form model : 42 b).

12. Kepala Pengadilan, segera mengirimkan permintaan peninjauan kembali yang dilampiri berkas perkara semula, berita acara pemeriksaan dan berita acara pendapat, kepada Mahkamah Agung yang tembusan surat pengantarnya disampaikan kepada Terpidana dan Oditur.

-- 36--

Page 37: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

13. Dalam hal suatu perkara yang dimintakan

peninjauan kembali adalah putusan

banding, maka tembusan surat

pengantarnya dilampiri salinan berita

acara pemeriksaan dan salinan berita

acara pendapat kemudian disampaikan

kpd Pengadilan Tk. banding ybs.

14. Permintaan peninjauan kembali atas suatu

putusan tidak menangguhkan maupun

menghentikan pelaksanaan putusan.

-- 37 --

Page 38: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

15. Permintaan peninjauan kembali atas suatu

putusan hanya dapat dilakukan satu kali. (SEMA No. 7 Tahun 2014 tanggal 31 Desember 2014 Ttg

Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana)

16. Pemegang buku register mencatat dengan

cermat dalam register terkait semua yang

berkenaan dengan perkara peninjauan

kembali, dan pelaksanaan putusan ke dalam

buku register induk yang bersangkutan.

-- 38 --

Page 39: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

E. Kelengkapan berkas perkara peninjauan

kembali

1. Kelengkapan berkas perkara peninjauan kembali meliputi :

a. Surat pengantar

b. Bundel A

c. Bunde B

Bundel A terdiri dari :

B A P dari Penyidik

Berita acara pemeriksaan sidang

Berita acara pelaksanaan putusan sela

-- 39--

Page 40: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

Surat dakwaan

Surat tuntutan

Penetapan penunjukan hakim

Surat-surat lainnya

Bundel B terdiri dari :

Surat pengantar pengiriman berkas / status Terpidana

Relaas pemberitahuan putusan Pengadilan yang dimintakan peninjauan kembali

Akta permohonan peninjauan kembali

-- 40 --

Page 41: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

Surat kuasa khusus (jika ada)

Memori peninjauan kembali

Akta penerimaan memori peninjauan kembali

Relaas pemberitahuan tentang adanya permohonan peninjauan kembali

Relaas pemberitahuan memori peninjauan kembali

Pendapat Jaksa/Oditur

Putusan Pengadilan tingkat pertama

-- 41--

Page 42: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

Putusan Pengadilan tingkat banding

Putusan kasasi

Novum (bukti baru) dari pemohon PK

Berita acara pendapat Hakim PK

Barang bukti

-- 42--

Page 43: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

2. Pengajuan permohonan peninjauan kembali (PK) harus menyertakan dokumen elektronik yang meliputi :

a. Akta permohonan PK

b. Berita acara pendapat Hakim

c. Memori PK

d. Kontra memori PK

e. Putusan Pengadilan tingkat pertama ; dan/atau

f. Putusan Pengadilan tingkat banding ; dan/atau

g. Putusan tingkat kasasi

-- 43 --

Page 44: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

1. Penyertaan dokumen elektronik tersebut harus dilakukan melalui fitur komunikasi data(menu upaya hukum) pada direktori putusa MARI.

2. Keberadaan dokumen elektronik tersebut menjadi kelengkapan dari bundel - B -, sehingga apabila dokumen elektronik tidak disertakan dalam berkas permohonan, Mahkamah Agung RI akan menyatakan berkas tersebut tidak lengkap.

(SEMA No 1 Th 2014 tanggal 29 Januari 2014 Ttg Perubahan atas SEMA No 14 Th 2010 Ttg Dokumen elektronik sbg kelengkapan permohonan kasasi dan PK)

-- 44--

Page 45: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

F. Pencatatan dan penelitian perkara yang

dimintakan grasi

1. Terhadap putusan Pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap, dapat

diajukan permohonan grasi kepada Presiden secara

tertulis oleh :

a. Terpidana dan atau kuasa hukumnya.

b.Keluarga Terpidana dengan persetujuan

Terpidana.

c. Keluarga Terpidana tanpa persetujuan

Terpidana, dalam hal pidana yang

dijatuhkan adalah pidana mati.

-- 45 --

Page 46: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

2. Putusan pidana yang dapat dimohonkan

grasi adalah :

a. Pidana mati.

b. Pidana seumur hidup.

c. Pidana penjara paling rendah 2 (dua)

tahun.

3. Permohonan grasi hanya dapat diajukan 1

(satu) kali.

-- 46 --

Page 47: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

4. Permohonan grasi diajukan paling lama 1

(satu) tahun sejak putusan BHT. (ps.7 ayat 2 UU

No. 5 Tahun 2010 tentang perubahan UU No.

22 Tahun 2002 Tentang grasi).

5. Permohonan grasi diajukan kepada Presiden

dan salinannya disampaikan kepada

Pengadilan yang memutus perkara pada Tk.

pertama atau Tk. pertama dan terakhir untuk

diteruskan kepada Mahkamah Agung.

-- 47 --

Page 48: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

6. Dalam hal permohonan Grasi diajukan oleh

Terpidana yang sedang menjalani pidananya di

Lembaga Pemasyarakatan (lapas), maka

permohonan dan salinannya disampaikan kpd

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (kalapas)

selanjutnya kalapas menyampaikan

permohonan grasi tsb kpd Presiden, dan

salinannya dikirim kpd Pengadilan yang

memutus perkara pada Tk. pertama atau Tk.

pertama dan terakhir paling lambat 7 (tujuh)

hari dihitung sejak diterimanya permohonan

grasi dan salinannya.

-- 48--

Page 49: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

7. Panitera wajib membuat akta penerimaan

salinan permohonan grasi (formulir model :

45), selanjutnya berkas perkara beserta

salinan permohonan grasi diteruskan kepada

Mahkamah Agung.

Apabila permohonan grasi tidak memenuhi

persyaratan, maka Panitera membuat Akta

Penolakan permohonan grasi (formulir model

: 46) yang dicatat dalam buku register induk

namun berkas tidak dilanjutkan.

-- 49--

Page 50: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

8. Dalam jangka waktu paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal penerimaan salinan permohonan grasi, Pengadilan Tk. pertama mengirimkan salinan permohonan tersebut dan berkas perkara Terpidana kepada Mahkamah Agung.

--50--

Page 51: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

9. Salinan keputusan Presiden yang diterima oleh Pengadilan yang memutus perkara pada Tk. pertama atau Tk. pertama dan terakhir dicatat oleh pemegang buku register dalam register induk perkara dan diberitahukan oleh Panitera kepada Terpidana dengan membuat Akta pemberitahuan keputusan grasi (formulir model : 47 a dan 47 b).

-- 51 --

Page 52: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

10. Salinan keputusan Presiden yang diterima

oleh Pengadilan yang memutus perkara pada

Tk. pertama atau Tk. pertama dan terakhir

dicatat oleh pemegang buku register dalam

register induk perkara dan diberitahukan oleh

Panitera kepada Terpidana dengan membuat

akta pemberitahuan keputusan grasi (formulir

model : 47 a dan 47 b).

-- 52 --

Page 53: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

G. Tahapan penyelesaian perkara pidana militer di

Mahkamah Agung

1. Penerimaan berkas perkara

Unit kerja penerima berkas perkara (Biro umum)

melaksanakan tugasnya :

a. Menerima, mengagendakan dan memilah

berkas perkara sesuai dengan jenis perkaranya.

b. Melakukan input data pada sistem informasi.

c. Mendistribusikan berkas perkara kepada unit

kerja penelaah berkas yang sesuai dengan

perkaranya (Direktorat pratalak militer).

-- 53 --

Page 54: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

2. Penelaahan berkas perkara

Direktorat Pratalak militer melaksanakan tugasnya al :

a. Meneliti kelengkapan dan kesesuaian berkas perkara, termasuk dokumen elektroniknya.

b. Menelaah syarat formal perkara dan membuat catatan penelaahan.

c. Melakukan input data pada sistem informasi.

d. Mendistribusikan perkara ke Kepaniteraan muda perkara pidana militer.

e. Apabila berkas tidak lengkap, maka Dit Pratalakmil meminta kelengkapan berkas perkara ke Pengadilan pengaju.

--54 --

Page 55: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

3. Registrasi berkas perkara

Kepaniteraan muda perkara melaksanan

tugasnya al:

a. Memberi nomor register perkara.

b. Melakukan input data pada sistem informasi

dan buku register perkara.

c. Menyiapkan lembar pendapat (adviceblad)

Hakim agung.

d. Mengirimkan memorandum kepada ketua

MA untuk penentuan distribusi perkara.

-- 55 --

Page 56: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

5. Penetapan kamar, majelis Hakim dan distribusi perkara.

a. Ketua MA menetapkan kamar yang mengadili dan mendisposisikan kpd ketua kamar untuk menunjuk majelis Hakimnya.

b. Ketua kamar menetapkan majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkaranya.

c. Penetapan majelis Hakim disampaikan kpd Panmud perkara dan Panmud kamar.

-- 56 --

Page 57: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

d. Panmud perkara menyampaikan Tapkim kepada

majelis Hakim dan Panitera pengganti (PP) disertai

dgn penyampaian dokumen elektronik berkas

perkara bundel “B” dan lembar pendapat.

e. Berkas perkara bundel “A” dan “B” (dok. Kertas)

oleh Panmud perkara disampaikan kepada Tualis utk

disimpan yg sewaktu waktu diperlukan oleh anggota

majelis Hakim.

f. Guna percepatan penyelesaian minutasi konsep

putusan pasca persidangan Hakim agung P1 dibantu

PP dan operator membuat konsep putusan dgn

memanfaatkan templat putusan dan dokumen

elektronik yang tersedia.

-- 57 --

Page 58: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

6. Penetapan hari musyawarah dan ucapan

a. Setelah menerima Tapkim , dlm jangka waktu

maks 90 hari, Tualis harus sudah menetapkan hari

musyawarah dan ucapan.

b. Setelah Tualis menetapkan hari musyawarah dan

ucapan, Panmud kamar melaksanakan :

1) Input data informasi jadwal sidang pada

sistem informasi.

2) Mendistribusikan surat penetapan hari

musyawarah kpd anggota majelis dan Panitera

pengganti dgn tembusan kpd Panitera.

--58--

Page 59: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

7. Pembacaan berkas

a. Setelah menerima berkas, aggota majelis Hakim dan Panitera pengganti mengidentifikasi kemungkinan adanya konflik kepentingan sesuai yg diatur dlm UU.

b. Setiap aggota majelis Hakim membaca dan memeriksa berkas perkara secara serentak sesuai jangka waktu yg tlh ditetapkan.

c. Pemeriksaan berkas perkara dilaksanakan dgn memanfatkan dokokumen elektronik bundel “B” yg tersedia, jika diperlukan dpt melihat berkas bundel “A” yg ada pada Tualis

-- 59 --

Page 60: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

d. Setiap Aggt. majelis Hakim memberikan

pendapatnya dlm lembar pendapat utk

dibawa ke sidang musyawarah dan ucapan

yg telah ditetapkan.

e. Panmud kamar menyampaikan rol sidang

kpd setiap Aggt. Majelis Hakim dan

Panitera pengganti sebelum sebelum hari

sidang musyawarah dan ucapan.

-- 60 --

Page 61: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

8. Persidangan musyawarah dan ucapan

a. Persidangan muscap dilaksanakan pada hari yang telah ditetapkan dgn dihadiri oleh seluruh Aggt. majelis Hakim dan Panitera pengganti (PP).

b. Segera setelah penjatuhan putusan PP menyusun petikan putusan.

c. Panmud kamar melakukan publikasi informasi perkara berdasarkan petikan putusan.

d. Publikasi informasi perkara berisi amar lengkap putusan dan tanggal putus.

-- 61 --

Page 62: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

9. Minutasi

a. Karena sifatnya rahasia, maka Panmud

perkara, Panmud kamar, PP dan Operator dan

tenaga lainnya yang membantu dlm

penyelesaian perkara wajib merahasiakan

konsep putusan.

b. PP dibantu Operator melengkapi konsep

putusan dgn menambahkan pertimbangan

hukum dan amar berdasarkan hasil

persidangan musyawarah dan ucapan.

-- 62--

Page 63: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

c. PP melakukan koreksi atas konsep putusan

yang telah lengkap dgn ketentuan :

1) Memastikan kesesuaian format

putusan dengan templat putusan.

2) Memastikan kesesuaian data dlm

konsep putusan dgn data pada berkas

perkara.

3) Memastikan tidak ada kesalahan

pengetikan.

--63--

Page 64: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

d. Setelah PP memastikan hasil koreksinya, Hakim agung P1 melakukan pengecekan dan koreksi kembali konsep putusan dengan ketentuan :

1) Memastikan kebenaran data yg dpt mengakibatkan batalnya putusan.

2) Memastikan kelengkapan pertimbangan hukum dan amar putusan.

3) Tualis melakukan pengecekan dan koreksi akhir atas konsep putusan dgn ketentuan memastikan kelengkapan pertimbangan hukum dan amar putusan.

-- 64--

Page 65: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

e. Tualis melakukan pengecekan dan koreksi

akhir atas konsep putusan dgn ketentuan

emastikan kelengkapan pertimbangan

hukum dan amar putusan.

f. Setelah ketentuan dlm huruf c, d dan e

terpenuhi, dokumen put. ditandatangani

oleh Tualis, Aggota majelis dan PP.

g. PP membuat salinan putusan setelah

dokumen putusan ditandatangani.

-- 65 --

Page 66: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

h. PP melakukan pemeriksaan akhir atas

kesesuaiannya antara dok. putusan dgn

salinan putusan dan dok. elektronik putusan.

i. PP mendistribusikan dokumen putusan,

salinan putusan dan dokumen elektronik

putusan kepada Panmud kamar.

j. Panmud kamar mengunggah dokumen

elektronik putusan pada direktori putusan.

k. Panmud kamar selanjutnya mendistribusikan

dokumen putusan, salinan put, dan dokumen

elektronik putusan kepada Panmud perkara.

-- 66 --

Page 67: A. Pencatatan dan penelitian perkara yang dimintakan 1 ... · Duplik Putusan ... Pengajuan permohonan peninjauan kembali perkara pidana) 16. Pemegang buku register mencatat dengan

10. Pengiriman berkas

a. Panmud perkara melakukan pemeriksaan

akhir atas otentikasi salinan putusan.

b. Panmud perkara mengirimkan salinan

putusan, berkas perkara bundel “A” ke

Pengadilan pengaju serta mengirimkan

dokumen putusan dan berkas perkara

bundel “B” ke unit kerja pengarsipan.

--67--