A. Hasil Pengolahandan Analisis...

38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan dan analisis data berpedoman pada langkah-langkah yang telah diuraikan pada BAB III. Pada bagian ini akan diuraikan hasil pengolahan dan analisis data sebagai berikut 1. Karakteristik Sampel Penelitian Berdasarkan kriteria dan klasifikasi pada masing-masing variabel, maka dapat diidentifikasi beberapa hal seperti berikut: a. Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel 4.01 menunjukkan bahwa sampel yang berjumlah 265 orang mahasiswa ternyata terdapat 76 orang atau 28,68 % yang tergolong aktif mengikuti program ekstra-kurikuler, dan sebagian besar 71,32 % atau sebanyak 189 mahasiswa tergolong mahasiswa yang kurang aktif dalam mengikuti program kegiatan ekstra-kurikuler. Mereka lebih banyak meng- konsentrasikan dirinya pada kegiatan akademik dibandingkan dengan mahasiswa aktivis. 102

Transcript of A. Hasil Pengolahandan Analisis...

Page 1: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data berpedoman pada langkah-langkah yang telah

diuraikan pada BAB III. Pada bagian ini akan diuraikan hasil pengolahan dan

analisis data sebagai berikut

1. Karakteristik Sampel Penelitian

Berdasarkan kriteria dan klasifikasi pada masing-masing variabel, maka dapat

diidentifikasi beberapa hal seperti berikut:

a. Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler.

Tabel 4.01 menunjukkan bahwa sampel yang berjumlah 265 orang

mahasiswa ternyata terdapat 76 orang atau 28,68 % yang tergolong aktif

mengikuti program ekstra-kurikuler, dan sebagian besar 71,32 % atau

sebanyak 189 mahasiswa tergolong mahasiswa yang kurang aktif dalam

mengikuti program kegiatan ekstra-kurikuler. Mereka lebih banyak meng-

konsentrasikan dirinya pada kegiatan akademik dibandingkan dengan

mahasiswa aktivis.

102

Page 2: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

TABEL 4.01

PARTISIPASI MAHASISWA DALAM PROGRAM

KEGIATAN EKSTRA-KURIKULER

103

KATAGORI JUMLAH PRESENTASE

AKTIVIS (Yl) 76 26,68NON-AKTIVIS (Y2) 189 71,32

JUMLAH 265 100

Pengelompokan mahasiswa didasarkan atas skor yang diperoleh dari angket

yang nereka isi. Skor yang mereka peroleh atas dasar jabatan yang pernah

dialami selama enam semester dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan

antara lain jabatan dalam Senat Mahasiswa Institut, Senat Mahasiswa

Fakultas, Himpunan Mahasiswa Jurusan, Badan Perwakilan Mahasiswa,

Unit Kegiatan Mahasiswa dan kegiatan mahasiswa lainnya, seperti

kepanitiaan yang dibentuk sewaktu-waktu sesuai dengan keperiuan sebagai

perwujudan pelaksanaan program organisasi kemahasiswaan. Setiap jabatan

yang dialami mahasiswa diberi nilai sesuai dengan pembobotannya. Jabatan

Ketua adalah jabatan yang memperoleh bobot penilaian lebih tinggi dari

pada sekretaris. Jabatan Sekretaris memperoleh bobot penilaian lebih tinggi

dari pada bendahara. Jabatan Bendahara memperoleh bobot penilaian lebih

tinggi dari pada Ketua Seksi. Begitu juga jabatan Ketua Seksi memperoleh

bobot penilaian lebih tinggi dari pada anggota. Pembobotan ini berdasarkan

asumsi bahwa seorang ketua adalah jabatan yang memperoleh wewenang

Page 3: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

104

mengelola suatu organisasi dan meniikul tanggung jawab atas keberhasilan

dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Namun dalam pelaksanaannya

secara organisatoris birokrasi wewenang ketua sebagian dilimpahkan kepada

pejabat yang lebih rendah dalam tanggung jawab sesuai dengan kewe-

wenangannya. Oleh karena itu bobot tanggung jawabnya sesuai dengan

tinggi rendahnya jabatan yang didudukinya. Nilai-nilai yang diperoleh itu

dikumpulkan kemudian dijumlahkan menjadi skor partisipasi mahasiswa

dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Sebagai gambaran partisipasi

mahasiswa dalam kegiatan program ekstra-kurikuler dapat dilihat pada rata-

rata skor yaitu 24,37 dan simpangan baku 12,02. Mahasiswa yang mem

peroleh skor di atas rata-rata (24,37) terdapat 76 orang atau 26,28 %

termasuk kelompok mahasiswa aktivis dan mahasiswa yang memperoleh

skor di bawah rata-rata terdapat 189 orang atau 71,32 %termasuk kelompok

mahasiswa non-aktivis. Rentang skor yang diperoleh antara 0 - 59.

Mahasiswa yang termasuk kelompok non-aktivis yang memiliki skor antara

0-24 sebanyak 189. Betapa tidak, selama 6 semester rata-rata mereka

hanya mencapai skor antara 0-4. Artinya mahasiswa non-aktivis ini hanya

terlibat dalam program kemahasiswaan pada tarap anggota, bahkan tidak

sama sekali. Mahasiswa kelompok ini diduga kegiatannya sehari-hari hanya

berkaitan dengan program kurikuler saja. Dikhawatirkan mahasiswa

Page 4: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

105

kelompok non-aktivis ini kelak menjadi sarjana yang berwawasan ke

masyarakatan dan kenegaraannya sempit. Sebaliknya terdapat 26,28 %

mahasiswa termasuk kelompok aktivis. Mereka aktif dalam berbagai ke

giatan kemahasiswaan seperti Senat Mahasiswa Institut, Senat Mahasiswa

Fakultas, Himpunan Mahasiswa Jurusan dan kegiatan-kegiatan Iain seperti

kegiatan dalam Unit Kegiatan Mahasiswa yang terdiri atas kegiatan ke

terampilan, kerohanian, kesenian, olahraga, bakti sosial dan seminar.

Dalam berbagai kegiatan yang diikuti mahasiswa terjadi "hubungan" atau

interaksi sosial (Mar'at, 1981:108) yang mengandung kontak sosial yang

terdiri atas proses persepsi, proses belajar, proses pengalaman. Proses ini

ditentukan oleh komponen sikapyaitu kogniti£ afektif dan konatif. Hal inilah

yang menyebabkan timbulnya kekhawatiran dikalangan mahasiswa non-

aktivis, bila mereka terlalu aktif dalam kegiatan ekstra-kurikuler akan meng-

hambat program studi mereka. Oleh karena itu aktivitas mereka dalam ke

giatan ekstra-kurikuler ala kadarnya.

b. IPK MKDU

1) Gambaran Umum IPK MKDU Mahasiswa IKIP Bandung

Gambaran umum IPK MKDU mahasiswa IKIP Bandung dapat dilihat

pada tabel 4.02. Ternyata dari 265 sampel mahasiswa yang memperoleh

IPK MKDU di atas 3,0 terdapat 103 orang atau 38,87 %, di bawah 3,0

Page 5: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

106

terdapat 62 orang atau 61,13 % dan tidak ada yang memperoleh IPK

MKDU kurang dari 2,00. Skor rata-rata 2,99.

TABEL 4.02

IPK MKDU MAHASISWA IKIP BANDUNG

KATAGORI IPK MKDU JUMLAH PRESENTASE

TINGGI 3,10-4,00 103 38,87

SEDANG 2,10-3,00 162 61,13

RENDAH -2,00 0 0

JUMLAH 265 100,00

2) Gambaran umum IPK MKDU mahasiswa aktivis

Tabel 4.03 menunjukkan, bahwa dari 76 mahasiswa yang termasuk

kelompok aktivis ternyata yang memperoleh IPK MKDU di atas 3,00

sebanyak 45 orang atau 59,21 % di bawah 3,0 terdapat 31 orang atau

40,79 %.

TABEL 4.03

IPK MKDU MAHASISWA AKTIVIS IKIP BANDUNG

KATAGORI IPK MKDU JUMLAH PRESENTASE

TINGGI 3,10-4,00 45 59,21

SEDANG 2,10-3,00 31 40,79

RENDAH -2,00 0 0

JUMLAH 76 100

Tabel 4.03 ini menunjukkan bahwa walaupun para aktivis sibuk dengan

kegiatan kemahasiswaan tetapi mereka dapat meraih nilai MKDU yang

cukup baik. Hal ini sudah tentu berkat kerja keras mereka dan kemampu

an mereka mengatur kegiatannya sehari-hari

Page 6: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

107

yaitu dengan mengikuti jadwal harian yang cukup ketat. Kesibukan

mereka dalam berbagai kegiatan ekstra-kurikuler tidak menjadikan

mereka lalai melaksanakan tugas utamanya sebagai mahasiswa yaitu

"belajar".

3) Gambaran IPK MKDU kelompok mahasiswa non-aktivis

IPK MKDU mahasiswa non-aktivis dapat dilihat pada tabel 4.04.

Mahasiswa yang memperoleh nilai di atas 3,00 sebanyak 58 orang dan

103 responden atau 56,31 % atau 31,22 % dari 189 mahasiswa non-

aktivis.

TABEL 4.04

IPK MKDU MAHASISWA NON-AKTIVIS

KATAGORI IPK MKDU JUMLAH PRESENTASE

TINGGI 3,10-4,00 58 31,22

SEDANG 2,10-3,00 131 68,78

RENDAH -2,00 0 0

JUMLAH 189 100,00

Mahasiswa non-aktivis lebih banyak waktu untuk belajar dibandingkan

dengan mahasiswa "aktivis". Namun ternyata "banyaknya waktu" tidak

menjamin "keberhasilan" mahasiswa dalam meraih "prestasi akademik".

Keberhasilan prestasi banyak tergantung pada pemanfeatan waktu secara

efektif dalam belajar. Di lain pihak mahasiswa sebagai calon pemimpin di

masa yang akan datang diharapkan selalu akrab dengan lingkungan dan

masyarakat sehingga mereka "peka" terhadap keresahan yang dirasakan oleh

anggota masyarakat. Selanjutnya diharapkan mereka akan merasa terpanggil

Page 7: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

108

untuk turut bertanggung Jawab atas keresahan termaksud, sehingga mereka

turut berpartisipasi dalam upaya memecahkan permasalahan yang dihadapi

masyarakat. Keterlibatan mereka dalam kegiatan kemasyarakatan secara

bertahap para mahasiswa terlatih berpikir kritis, logis baik indukatif maupun

dedukatif dan mampu mengendalikan emosinya dalam menghadapi berbagai

masalah.

c Tanggung jawab Sosial

1) Gambaran Umum Tanggung jawabSosial Mahasiswa IKIP Bandung.

Gambaran umum tanggung jawab sosial mahasiswa IKIP Bandung dapat

dilihat pada tabel 4.05 Tanggung jawab sosial dalam penelitian ini dibagi

tiga katagori berdasarkan skor yang diperoleh. Mahasiswa yang memiliki

skor antara 146-165 termasuk katagori sedang. Mahasiswa yang ter

masuk katagori tinggi dalam hai tanggung jawab sosialnya, yaitu

mahasiswa yang memperoleh skor di atas 165, dan mahasiswa yang

memiliki tanggung jawab sosial rendah, yaitu mahasiswa yang mem

peroleh skor di bawah 146. Atas dasar itu ternyata terdapat 52 responden

yang masuk katagori tinggi, 158 responden masuk katagori sedang dan

55 responden masuk ke dalam katagori rendah.

Page 8: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

TABEL 4.05

TANGGUNG JAWAB SOSIAL MAHASISWA IKIP BANDUNG

KATAGORI SKOR JUMLAH PRESENTASE

TINGGI 166-lebfli 55 19,62

SEDANG 146-165 158 59,62

RENDAH s/d 145 55 20,76

JUMLAH 265 100,00

109

Pada tabel 4.05 menunjukan terdapat 210 mahasiswa atau 79,24 %

memiliki tanggung jawab sosial rata-rata dan di atas rata-rata. Hal ini

diartikan bahwa di samping mereka memperhatikan kepentingan sendiri

tetapi cukup besar perhatiannya terhadap kepentingan umum. Namun

perlu diwaspadai 20,76 % mahasiswa yang memiliki tanggung jawab

rendah. Diduga mereka terlalu mementingkan diri sendiri dan kurang

memperhatikan kepentingan umum. Padahal mereka itu adalah calon

pendidik dan calon pemimpin bangsa di masayang akan datang.

2) Gambaran Tanggungjawab Sosial Mahasiswa Aktivis

Tabel 4.06 menunjukkan, bahwa dari 76 responden terdapat 36 orang

atau 47,37 % yang termasuk mahasiswa yang memiliki tanggung jawab

sosial katagori tinggi, 37 orang atau 48,68 % masuk katagori sedang dan

3 orang atau 3,95 % masuk ke dalam katagori rendah.

Page 9: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

TABEL 4.06

TANGGUNG JAWAB SOSIAL MAHASISWA AKTIVIS

110

KATAGORI SKOR JUMLAH PRESENTASE

TINGGI 166-lebih 36 47,37

SEDANG 146-165 37 48,68

RENDAH s/d 145 3 3,95

JUMLAH 76 100,00

3) Gambaran Tanggung jawab Sosial Mahasiswa Non-aktivis

Tabel 4.07 menunjukkan, bahwa dari 189 responden terdapat 16 orang

atau 8,47 % yang termasuk mahasiswa yang memiliki tanggung jawab

sosial katagori tinggi, 121 orang atau 64 % masuk katagori sedang dan 52

orang atau 27 % masuk ke dalam katagori rendah.

TABEL 4.07

TANGGUNG JAWAB SOSIAL MAHASISWA NON-

AKTIVIS

KATAGORI SKOR JUMLAH PRESENTASE

TINGGI 166-lebih 16 8,47

SEDANG 146-165 121 64,02

RENDAH s/d 145 52 27,51

JUMLAH 189 100,00

Tabel 4.06 dan tabel 4.07 kita bandingkan. Ternyata dari dua kelompok

mahasiswa ini yang memiliki tanggung jawab sosial tinggi adalah mahasiswa

aktivis 36 orang atau 13,58 % dan mahasiswa non-aktivis 16 orang atau

6,04 %. Jumlah dan prosentase responden menunjukkan, bahwa mahasiswa

aktivis lebih unggul tanggung jawab sosialnya dibandingkan dengan

Page 10: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

Ill

mahasiswa non-aktivis. Hal ini diduga ada kaitannya dengan berbagai

kegiatan non-akademik atau ekstra-kurikuler yang dilakukan mahasiswa

aktivis menuntut tanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukannya.

Biasanya jenis kegiatannya banyak bermanfaat luas bagi masyarakat dan

dalam melakukan kegiatannya sering kali mengorbankan kepentingan

dirinya demi kepentingan "umum". Hal inilah yang menjadikan dia menjadi

manusia yang memiliki tanggungjawab sosialyang tinggi.

2. Hubungan IPK MKDU dengan Tanggungjawab Sosial

a. Penyebaran sampel secara keseluruhan berdasarkan tinggi rendahnyatanggung jawab sosial dan IPK MKDU

Tabel 4.08 menunjukkan penyebaran sampel berdasarkan tinggi

rendahnya tanggung jawab sosial dan IPK MKDU. Titik temu dua

variabel pada katagori tinggi, yaitu Tanggung jawab Sosial dengan IPK

MKDU terdapat 43 orang atau 16,60 %. Artinya 16,60 % mahasiswa ini

memiliki katagori tinggi baik IPK MKDU maupun tanggung jawab

sosialnya. Dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara keberhasilan

MKDU dengan tanggung jawabsosial. Hal ini diperkuat oleh data, bahwa

terdapat titik temu 112 orang atau 42,26 % dari dua variabel pada

katagori sedang. Artinya 47,26 % mahasiswa memiliki katagori sedang

baik IPK MKDU maupun tanggung jawab sosialnya. Di lain pihak

Page 11: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

112

terdapat 5,28 % yang memiliki IPK MKDU tinggi tetapi memiliki

tanggung jawab sosial rendah. Dalam kehidupan sehari-hari kita melihat

orang yang dianggap telah memiliki pendidikan cukup dianggap memiliki

tanggung jawab sosial tinggi pula. Namun ada juga orang yang telah

cukup "berpendidikan" tetapi tanggung jawab sosialnya rendah.

Pendidikan yang diperolehnya tidak menggambarkan perilaku manusia

yang berpendidikan. Kejujuran tampaknya bergantung pada faktor-faktor

situasional. Hal ini menurut A.V. Kelly (S. Nasution, 1988:31)

menyebabkan korelasi antara pengetahuan moral dengan kelakuan moral

rendah. Manusia yang telah mengetahui yang baik tidak berarti berbuat

yang baik. Seorang yang mencontek dalam keadaan tertentu belum berarti

bahwa ia akan mencontek dalam semua situasi. Ia mencontek bergantung

pada kemungkinan akan kedapatan dan dihukum. Seseorang akan lebih

hati-hati bila mencontek bukan karena ia lebih jujur.

TABEL 4.08

PRESENTASE PENYEBARAN KESELURUHAN SAMPEL

BERDASARKAN TINGGI RENDAHNYA TANGGUNG

JAWAB SOSIAL DAN IPK MKDU

IPK

MKDU

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

JML %R S T

f % f % f %

R 0 - 0 - 0 - 0 -

S 41 15,47 112 42,26 8 3.02 161 60,75

T 14 5,28 46 17,36 44 16,60 104 39,25

JML 55 20,76 158 59,62 52 19,62 265 100

Page 12: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

Keterangan: R

S

T

Rendah

SedangTinggi

113

b. Penyebaran Sampel Berdasarkan Kelompok Mahasiswa dan TinggiRendahnya Tanggung Jawab Soaial dan IPK MKDU

Tabel 4.09 menunjukkan bahwa sebanyak 189 mahasiswa dari 265

responden atau 71,32 %termasuk ke dalam kelompok non-aktivis dan 76

orang (28,68 %) termasuk ke dalam kelompok mahasiswa aktivis.

TABEL 4.09

PENYEBARAN SAMPEL BERDASARKAN KELOMPOKMAHASISWA TINGGI RENDAHNYA TANGGUNG JAWAB

SOSIAL DAN IPK MKDU

KELOMPOK

MAHASISWA

IPK

MKDU

T .SOSIAL JML %

R S T

NON-AKHVIS

R 0 0 0 0

S 38 89 3 130

T 14 32 13 59

JML 52 121 16 189 71,32

AKTIVIS

R 0 0 0 0

S 3 23 5 31

T 0 14 31 45

JML 3 37 36 76 28,68

JML 55 158 52 265 100,00

Keterangan : R

S

T

Rendah

SedangTinggi

Selanjutnya perhatikan titik temu pada kolom mahasiswa non-aktivis

terdapat 13 mahasiswa yang memiliki tanggung jawab sosial tinggi dan

IPK MKDU tinggi. Di lain pihak mahasiswa aktivis memiliki 31 orang

Page 13: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

114

yang masuk kriteria tinggi dalam hal tanggung jawab sosial maupun IPK

MKDU - nya.

c. Presentase penyebaran sampel pada masing-masing kelompok mahasiswaberdasarkan tinggi rendahnya tanggung jawabsosial dengan IPK MKDU

Jumlah dan presentase mahasiswa baik mahasiswa aktivis maupun

mahasiswa non-aktivis dalam hal perolehan IPK MKDU dihubungkan

dengan tanggung jawab sosialnya dapat dilihat padatabel 4.10.

TABEL 4.10

PRESENTASE PENYEBARAN SAMPEL BERDASARKAN KELOMPOKMAHASISWA DAN TINGGI RENDAHNYA TANGGUNG JAWAB

SOSIAL DAN IPK MKDU

KELOMPOK

MAHASISWA

IPK

MKDU

TANGGUNGJAWAB1SOSIAL

JML %R S T

f % f % f %

NON-AKTIVIS

R 0 - 0 - 0 - 0

49,0622,26

S 38 14,34 89 33,58 3 1,13 130

T 14 5,28 32 12,08 13 4,91 59

JML 52 19,62 121 45,66 16 6,04 189 71,32

AKTIVIS

R 0 - 0 - 0 - 0

11,7016,98

S 3 1,13 23 8,68 5 1,89 31

T 0 - 14 5.78 31 11,70 45

JML 3 1,13 37 13,46 36 13,59 16 28,68

JML 55 20,75 158 59,62 52 19,63 265 100

Keterangan R

S

T

Rendah

SedangTinggi

Mahasiswa non-aktivis yang memiliki IPK MKDU dan tanggung jawab

sosial tinggi 4,91 %. Di lain pihak mahasiswa aktivis yang memiliki

tanggung jawab sosial tinggi dan IPK MKDU tinggi terdapat 11,70 %. Hal

Page 14: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

115

ini menunjukkan kesibukan mahasiswa aktivis tidak menghambat terhadap

keberhasilan prestasi belajar yang dicapainya. Selanjutnya yang menarik

perhatian pada tabel 4.09 dan 4.10 ini adalah pada kolom mahasiswa aktivis

ternyata tidak ada satu mahasiswapun yang memiliki IPK MKDU tinggi

tetapi tanggung jawab sosialnya rendah. Di lain pihak pada kolom

mahasiswa non-aktivis terdapat 14 orang atau 5,28 % mahasiswa yang me

miliki IPK MKDU tinggi tetapi tanggung jawab sosialnya rendah. Walaupun

jumlah atau prosentasenya "sedikit", tetapi patut menjadi perhatian para

"pembina" khususnya. Hal ini biasanya kelompok yang kurang bertanggung

jawab dapat "menodai" nama baik kelompok mahasiswa secara keseluruhan.

3. Hasil Pengujian Asumsi Statistika

Pengujian asumsi statistik yang dilalukan adalah normalitas distribusi

frekuensi skor setiap variabel, homogenitas varians, signifikansi regresi dan

linieritas regresi y atas x. Ada pun hasilnya adalah sebagai berikut:

a. Distribusi frekuensi skor variabel partisipasi mahasiswa dalam program

kegiatan ekstra-kurikuler IPK MKDU dan tanggung jawab sosial

mahasiswa adalah normal. Hal ini dapat dilihat pada hasil perhitungan

berikut ini:

Page 15: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

116

1) Harga Chi-kuadrat hitung pada variabel partisipasi mahasiswa dalam

program kegiatan ekstra-kurikuler adalah 4.192 lebih kecil dari pada

Chi-kuadrat tabel (5,0.0,5) yakni 11.10.

2) Dan untuk variabel tanggung jawab sosial, harga Chi-kuadrat hitung

sebesar 5.642. Ini juga lebih kecil dari pada Chi-kuadrat tabel

(5,0.0,5) yakni 11.10.

Apa bila dirangkumkan, maka hasil pengujian normalitas pada ketiga

variabel penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11

TABEL 4.11

RANGKUMAN PENGUJIAN NORMALITAS DISTRIBUSI

VARIABEL X2 HITUNG X2 TABEL PENAPSIRAN

AKTIVITAS

IPK MKDU

T. SOSIAL

4.192

3.951

5.642

11.1

11.1

11.1

NORMAL

NORMAL

NORMAL

b. Varians pada variabel tanggung jawab sosial menunjukkan variansi yang

homogen. Ini dibuktikan dengan hasil perhitungan dari uji F, dimana

harga F hitung varians sebesar 1.28 lebih kecil dari pada F tabel (75,188)

(0.05) yakni 1,35 (interpolasi).

c. Model persamaan regresi Y atas X, meliputi persamaan regresi y atas xl

dan y atas x2. Hasilnya dikemukakan sebagai berikut:

Page 16: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

117

1) Model persamaan regresi Y atas XI adalah

y = 33.95 + 19.66x1 memiliki koefisien regresi yang sangat signifikan.

Hal ini dibuktikan oleh harga F hitung sebesar 105.00 yang jauh lebih

besar dari pada harga F tabel (0.05) (1,263) yaitu 3.89 (dengan

interpolasi).

Hasil perhitungan itu menunjukkan adanya ketergantungan yang

signifikan dari tanggung jawab sosial pada IPK MKDU. Artinya

tinggi rendahnya tanggung jawab sosial seseorang ada kaitannya

dengan tinggi rendahnya IPKMKDU yang bersangkutan. Bilaseorang

mahasiswa memiliki IPK MKDU tinggi maka biasanya tanggung

jawab sosialnya pun tinggi dan sebaliknya.

Model persamaan tersebut dipandang memiliki persamaan regresi

yang linier, karena dari hasil pengujian melalui analisis variansi teruji

bahwa harga F hitung yakni 1.195 lebih kecil dari pada F tabel

(0.05X93,170) sebesar 1.34 (dengan interpolasi).

Berarti pada tingkat kepercayaan 90 % dengan dk ( 48,215 ) model

persamaan regresi tersebut linier. Hasil pengujian regresi di atas,

diikhtisarkan dalam tabel berikut ini:

Page 17: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

TABEL 4.12

HASIL PENGUJIAN SIGNIFIKANSI

DAN LINIERITAS REGRESI Y ATAS X

VARIABEL

SIGNIFIKANSI

REGRESI Y ATAS X

LINIERITAS

REGRESI Y ATAS X

F Sign, pada (2) F Sign, pada (2)

XI

X2

105.00

89.44

0.05

0.05

1.195

1.42

0.05

0.10

118

Keterangan : XI -Variabel IPK MKDUX2=Variabel Partisipasi Mahasiswa dalam

Program Kegiatan Rkstra-KurikulerY =Variabel Tanggungjawab sosial

3. Analisis Korelasi

XI IPK MKDU

X2 Partisipasi Mahasiswa dalam Program Kegiatan Ekstra-kurikuler

Y = Tanggung jawab Sosial

a. Korelasi antaraIPK MKDU dengan Tanggung jawab Sosial

(Xl.Y)r = 0,53

Kontribusi relatif IPK MKDU terhadap tanggung jawab sosial.

Berdasarkan persamaan Y = 33.95 + 19.66 XI, dihitung koefisien

korelasi sederhana antar dua variabel. Hasilnya diperoleh r YX1 = 0,53.

Untuk menguji taraf koefisien korelasi tersebut, digunakan uji r-kritis dua

pihak yang menghasilkan r = 0,12. Selanjutnya harga r-hitung di

bandingkan dengan r-kritis ternyata signifikan pada taraf kepercayaan

95 %. Dengan demikian dapat ditafsirkan bahwa terdapat hubungan

Page 18: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

119

korelatif yang positif signifikan antara IPK MKDU dengan tanggung

jawab sosial. Dengan mengontrol variabel partisipasi mahasiswa dalam

program kegiatan ekstra-kurikuler (X2)7 maka dihitung koefisien korelasi

parsial (RYX1-2). Dari perhitungan itu, maka diperoleh harga

rYXl-2 = 0.40. Selanjutnya untuk menguji taraf signifikansinya

digunakan uji t. Dari perhitungan diperoleh nilai t = 2.91 > t (0.01) 2.576.

Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara IPK MKDU dengan

tanggung jawab sosial tak dapat diabaikan. Ini berarti MKDU ber

kontribusi secara signifikan terhadap tanggung jawab sosial. Nilai

kontribusinya sebesar 0,16 atau 16 %. Artinya MKDU memiliki andil

sebesar 16 % terhadap tanggung jawab sosial seseorang dan 84 % adalah

andil dari faktor yang tidak diukur.

b. Korelasi antara Partisipasi Mahasiswa dalam Program Kegiatan Ekstra-

kurikuler dengan Tanggung jawab Sosial (X2.Y) r = 0.50

Kontribusi relatif Partisipasi Mahasiswa dalam Program Kegiatan Ekstra-

kurikuler terhadap tanggung jawab sosial berdasarkan persamaan

Y = 78.43 + 0.59X2, dihitung koefisien korelasi sederhana antar dua

variabel. Hasilnya diperoleh r YX2 = 0,50. Untuk menguji taraf koefisien

korelasi tersebut, digunakan r-kritis dua pihak yang menghasilkan

r = 0,12. Ketika dibandingkan harga r-hitung dengan harga r-kritis

Page 19: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

120

ternyata signifikan pada taraf kepercayaan 95 %. Dengan demikian dapat

ditafsirkan bahwa terdapat hubungan korelasi yang positif signifikan

antara partisipasi mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler

dengan tanggung jawab sosial.

Dengan mengontrol variabel partisipasi mahasiswa dalam program ke

giatan ekstra-kurikuler (X2), maka dihitung koefisien korelasi parsial

(RYX2-1). Dari perhitungan itu diperoleh harga rYX2-l = 0,35, maka

diperoleh nilai t = 2.91 > t (0.01) 2.576. Hal ini menunjukkan hubungan

antara aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler

terhadap tanggung jawab sosial. Nilai kontribusinya sebesar 0,13 atau

13 %. Artinya partsipasi mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-

kurikuler memiliki andil 13 %terhadap tinggi rendahnya tanggung jawab

sosial para mahasiswa dan 87 %adaiah andil dari faktor lain yang tidak

diukur.

c. Korelasi antara IPK MKDU bersama Partisipasi Mahasiswa dalam

Program Kegiatan Ekstra-kurikuler dengan Tanggung jawab Sosial

(Xl.X2-Y)r = 0,61

Mengacu pada persamaan Y= 41.03 + 14.16X1 + 0.38X2 dan asumsi-

asumsi statistik yang telah dikemukakan terdahulu, dihitung koefisien

korelasi ganda variabel IPK MKDU dan partisipasi mahasiswa dalam

Page 20: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

121

program kegiatan ekstra-kurikuler dan tanggung jawab sosial. Hasilnya

diperoleh RX1X2-Y - 0.61. Untuk menguji taraf koefisien korelasi

tersebut, digunakan uji F hitung = 77.413 > F tabel (0.05) (2,264) - 3.04

(interpolasi). Dari data tersebut nampak F-hitung lebih besar dari F-tabcl.

Hal ini berarti secara bersama-sama MKDU dan partisipasi mahasiswa

dalam program kegiatan ekstra-kurikuler dan tanggung jawab sosial ber-

korelasi secara positif signifikan dengan tanggung jawab sosial. Nilai

kontribusinya sebesar 0,37 atau 37 %. Artinya MKDU dan Partisipasi

mahasiswa dalam kegiatan program ekstra-kurikuler memiliki andil se

besar 37 % terhadap tinggi rendahnya tanggung jawab sosial mahasiswa

selebihnya 73 % adalah andil dari faktor lain yang tidak diukur. Faktor

pergaulannya dengan teman sebaya, misalnya mau tidak mau dia ikut

serta dalam berbagai kegiaiaii, karena dikhawatirkxm di asingkan dari

kelompoknya atau tidak boleh bergaul dengan rekan mahasiswanya. Ana

lisis korelasi antar variabel ini dirangkum dalam tabel 4.13 berikut ini.

TABEL 4.13

KORELASI IPK MKDU-TANGGUNG JAWAB SOSIAL-

AKTTVTTAS MAHASISWA DALAM PROGRAM

EKSTRA-KURIKULER

VARIABEL r r-kritis KONTRIBUSI KETERANGAN

Xl.Y 0,53 0,12 0,28 SIG. tk. 95%

Y.X1-2 0,40 0,16 t. hit > t. tab

X2.Y 0,50 0,12 0,25 SIG. tk 95%

Y.X2-1 0,35 0,13 t. hit > t. tab

Y.X1.X2 0,61 0,37 f. hit > f. tab

Page 21: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

122

4. Analisis Jalur

Ketiga variabel dalam penelitian ini, yaitu IPK MKDU (Xi), Partisipasi

Mahasiswa dalam Program Kegiatan Ekstra-kurikuler (X2) dan Tanggung

jawab Sosial (X3) menunjukkan adanya korelasi satu sama lain. Namun

belum teruji kausal dari suatu variabel lain. Analisis jalur menguji kausal

yang diteorikan, tetapi bukan untuk menurunkan teori kausal tersebut

(Sudjana, 1992:29).

Selanjutnya dengan analisis jalur ini diuji pula kausal dari Pendidikan

Agama (PAX Pendidikan Kewiraan (PK), Pendidikan Pancasila (PP) , Ilmu

Sosial Dasar (ISD), sebagai sub-mata kuliah MKDU, terhadap tanggung

jawab sosial mahasiswa IKIP Bandung.

Dalam hal analisis jalur ini penulis meminta bantuan ahli statistik, maka

dengan menggunakan komputer diperoleh data sebagai berikut ini,

DESKRIPSI VARIABEL

1 -> pa 5 —> tsos2 —> pk 6 -> mkdu3 -> pmp 7 —> isd4 -• prt 8 -> ibd/iad

♦*♦ SUB SISTEM 1 : 05 (01, 02, 03, 04, 06, 07)

Page 22: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

123

MATRIK KORELASI

pa pk pmp prt mkdu isd tsos

pa 1.00000 0.15083 -0.00642 -0.00851 0.51012 0.13545 0.13798

pk 0.15083 1.00000 0.13542 0.01977 0.54998 0.08159 0.04298

pmp -0.00642 0.13542 1.00000 0.00248 0.46108 0.14743 -0.06386

prt -0.00851 0.01977 0.00248 1.00000 0.04435 0.14607 0.19624

tnkdu 0.51012 0.54998 0.46108 0.04435 1.00000 0.58450 0.00764

isd 0.13545 0.08159 0.14743 0.14607 0.58450 1.00000 -0.06793

MATRIK INVERS

pa pk pmp prt mkdu isd

pa 2.01290 0.86573 0.89971 -0.03574 -2.49270 0.98629

pk 0.86573 2.11483 0.75793 -0.08691 -2.61722 1.14092

pmp 0.89971 0.75793 1.78875 -0.03698 -2.18813 0.83695

prt -0.03574 -0.08691 -0.03698 1.02808 0.17483 -0.23498

mkdu -2.49270 -2.61722 -2.18813 0.17483 6.40437 -2.89515

isd 0.98629 1.14092 0.83695 -0.23498 -2.89515 2.37647

NILAI PATH

P 05 -01 = 0.164437652448322 t = 2.027602136207860

P 05 - 02 = 0.047398000573849 t = 0.570183117378400

P 05 - 03 = -0.038336688147402 t = -0.501455612884457

P 05 - 04 = 0.212738660146254 t = 3.670505728317150

P 05 - 06 = -0.036792178388795 t = -0.254336971421335

P 05 -07 = -0.097988695401952 t = -1.111991883280790

P06-Un= 0.961614592103284

R2 = 0.075297376254035

Variabel 05 Dipengaruhi oleh variabel 01, 02, 03, 04, 06, 07Sebesar 7.52974%

Dipengaruhi variabel yang tidak di ukur sebesar 92.47026 %

Ada tiga langkah yang ditempuh dalam analisis jalur, yaitu membuat matrik

korelasi, kemudian matrik invers dan akhiraya diperoleh nilai path atau

Page 23: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

124

koefisien jalur. Efek langsung dari satu variabel ke variabel lain signifikan,

bila koefisien jalur kedua variabel tersebut lebih besar dari 0,05 dan efek tak

langsung dapat diketahui dari hasil pengurangan korelasi kedua variabel oleh

koefisien jalurnya (Sudjana, 1992:309).

Atas dasar analisis jalur tersebut maka diperoleh data nilai efek langsung

maupun tak langsung dari MKDU berikut sub mata kuliah MKDU dan

kegiatan mahasiswa terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa IKIP

Bandung. Data efeklangsung dan tidak langsung tersebut dapat dilihat pada

tabel 4.14

TABEL 4.14

EFEK LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG

DARI SETIAP VARIABEL TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Mata Kuliah Tanggung jawab Efek langsung Efek tidak

dan Kegiatan sosial KJ> 0,005 langsung r-KJMKDU - 0.0367 Tidak Signifikan 0.0443

PA 0.2127 Signifikan - 0.0265

PK 0.0473 Signifikan 0.0044

PMP - 0.0383 Tidak Signifikan - 0.0255

ISD - 0.0979 Signifikan 0.0300

PRT 0.2127 Signifikan - 0.0165

Data pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa tidak semua variabel memiliki

efek langsung terhadap tanggung jawab sosial. Hal ini berarti kualitas

tanggung jawab sosial selain disebabkan oleh faktor langsung dan efek tidak

langsung yaitu melalui variabel lain atau faktor yang tidak diukur. Dalam hal

ini variabel yang memiliki efek langsung terhadap tanggung jawab sosial

Page 24: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

125

(t.sos) adalah Pendidikan Agama (PA), Pendidikan Kewiraan (PK) dan

Partisipasi Mahasiswa dalam Program Kegiatan Ekstra-kurikuler (PRT).

Di lain pihak koefisien jalur ISD signifikan memiliki efek langsung, tetapi

terbalik arah, yaitu tanggung jawab sosial memiliki efek langsung terhadap

ISD. Pendidikan Pancasila, tidak memiliki efek langsung terhadap kualitas

variabel Tanggung jawab Sosial (t.sos). Artinya nilai-nilai Pendidikan

Pancasilaberpengaruh terhadap tanggung jawab sosial secara sendiri-sendiri

kalau melalui variabel lain, misalnya berintegrasi dengan pendidikan agama

(pa) atau pendidikan kewiraan (pk) atau kegiatan kemahasiswaan (prt).

Bagan 4.1 menggambarkan korelasi ketiga variabel dalam pemilihan ini dan

sub mata kuliah MKDU terhadap tanggung jawab sosial serta koefisien jalur

MKDU. Partisipasi mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler, sub

mata kuliah MKDU terhadap tanggung jawab sosial.

MKDU (6) tidak memiliki efek langsung terhadap tanggung jawab sosial (5)

karena koefisien jalurnya -0,03679. Namun tanggung jawab sosial

mahasiswa IKIP Bandung dipengaruhi oleh pendidikan agama (1),

pendidikan kewiraan (2), pendidikan pancasila (3), partisipasi mahasiswa

dalam program kegiatan ekstra-kurikuler (4) dan ISD secara bersama-sama

sebesar 7,52 % yang berarti kualitas tanggung jawab sosial dipengaruhi oleh

variabel yang tidak diukur sebesar 92,47 %.

Page 25: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

BAGAN 4.1

KOEFISIEN KORELASI DAN KOEFISIEN JALURSETIAP VARIABEL

Keterangan:

1 = Pendidikan Agama2 = Pendidikan Kewiraan

3 = Pendidikan Pancasila

4 = Partisipasi Mahasiswa dalam Program Ekstra-kurikuler5 = Tanggung jawab Sosial6 = MKDU

7-ISD

126

Page 26: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

127

Makna dari data ini menunjukkan bahwa manusia sebagai mahluk sosial

yang ber-Tuhan dalam kehidupannya dipengaruhi oleh berbagai hal, antara

lain keluarga, adat istiadat, agama, sosial, ekonomi, politik, keamanan.

Namun secara individual dampak pengaruh lingkungan itu berbeda,

walaupun mereka berada di lingkungan yang sama. Hal ini berarti setiap

individu menunjukkan eksistensinya. Perbedaan ini disebabkan oleh

perbedaan kemampuan individual, antara lain perbedaan daya nalar,

keimanan kepada Tuhan, norma, serta nilai-nilai yang dianutnya. Implikasi

dari hasil penelitian ini adalah proses belajar mengajar pendidikan umum

yang tertuang dalam MKDU merupakan integrasi dari berbagai sub mata

kuliah yang bertujuan meningkatkan kualitas berpikir kritis dan penanaman

nilai-nilai yang terkandung dalam pembahasan topik-topik mengenai agama,

sosial-ekonomi dan poiitik, pertahanan dan keamanan serta lingkungan

hidup dan kelestarian alam, sehingga pengaruh MKDU terhadap tanggung

jawab sosial lebih besar dibandingkan dengan hasil yang pernah dicapai.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa MKDU berkontribusi terhadap tanggung

jawab sosial mahasiswa sebesar 16 %. Berarti 84 % adalah faktor lain yang

berkontribusi terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa. Dengan kata lain faktor-

faktor yang tidak diukur cukup besar andilnya dalam pembinaan tanggung jawab

Page 27: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

128

sosial. Seperti suasana kampus yang edukatif religius akan memberikan andil

dalam kontribusi terhadap tanggung jawab sosial. Hal ini merupakan bukti bahwa

manusia adalah mahluk individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk individu akan

memberikan respon terhadap stimulus yang diterimanya. Respon ini merupakan

hasil penghayatan dalam dirinya secara individual. Namun kemampuan peng-

hayatan itu tidak lepas dari hasil interaksi sosial yang pernah dialaminya.

Bagaimanapun juga manusia memerlukan kehadiran orang lain dalam hidupnya.

Kehadiran "orang lain" baik secara kelompok maupun secara sendiri-sendiri

menimbulkan konflik pada diri masing-masing. Konflik muncul pada waktu

manusiaharus memutuskan satu dari dua alternatifpilihan yang bertentangan yaitu

antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Dalam hal menghadapi konflik

ini setiap manusia memiliki "kiatnya" masing-masing. Disinilah akan nampak

perbedaan kualitas tamnggung jawab manusia. Manusia yang memiliki tanggung

jawab sosial yangtinggi akan menunda kepentingan pribadinya dan mendahulukan

kepentingan umum. Dengan demikian tindakan yang diambil merupakan keputus

an yang telah diperhitungkan dengan sematang-matangnya. Oleh karena itu

pengetahuan yang diperoleh pengalaman yang dihayati dengan baik akan meng

hasilkan nilai-nilai kehidupan sebagai pedoman dalam menghadapi masalah

kehidupannya. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa jalur MKDU tidak

merupakan penyebab langsung terhadap tinggi rendahnya kualitas tanggung jawab

Page 28: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

129

sosial. Sebaliknya partisipasi mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler

menjadi penyebab langsung tinggi rendahnya kualitas tanggung jawab sosial

mahasiswa. Makna dari angka-angka yang diperoleh dari perhitungan yang

tercantum pada bagan 4.1 bahwa :

1. Tinggi rendahnya Tanggung jawab Sosial mahasiswa (5) bukan akibat langsung

oleh tinggi rendahnya IPK MKDU (6) Mahasiswa yang bersangkutan. Hal ini

berdasarkan koefisien jalur yang diperoleh -0,03679 lebih kecil dari 0,05.

2. Tinggi rendahnya Tanggung jawab Sosial mahasiswa (5) akibat langsung dari

tinggi rendahnya Partisipasi Mahasiswa dalam Kegiatan Program Ekstra-

kurikuler. Hal ini berdasarkan koefisien jalur yang diperoleh 0,21273 lebih

besar dari 0,05.

3. Pendidikan Pancasila (3) tidak berakibat langsung terhadap tinggi rendahnya

tanggung jawabsosial, karena koefisien jalurnya - 0,0383 lebih kecil dari 0,05.

4. Pendidikan Kewiraan (2) berakibat langsung terhadap tinggi rendahnya tang

gungjawab sosial, karenakoefisien jalurnya0,0473 dibulatkan menjadi 0,05.

5- Pendidikan Agama berakibat langsung terhadap tinggi rendahnya tanggung

jawab sosial, karena koefisien jalurnya 0,1644 lebih besar dari 0,05.

6. Ilmu Sosial Dasar memiliki koefisien jalur -0,0979 signifikan dilihat dari batas

keberartian 0,05. Hal ini berarti tinggi rendahnya tanggung jawab sosial

Page 29: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

130

berakibat langsung terhadap tinggi rendahnya IPK MKDU yang dicapai

mahasiswa.

C. Diskusi Temuan

1. Temuan

Pengaruh lingkungan sosial menimbulkan respons yang berbeda pada maha

siswa. Hal ini tergantung pada kuat tidaknya rangsangan dari lingkungan sosial

nya yang dirasakan mahasiswa yang bersangkutan (Mar'at, 1981:27). Ling

kungan sosial sebagai suatu rangsangan akan mampu mengubah sikap se

seorang terhadap suatu obyek tergantung pada kekuatan rangsangan dan

kepekaan mahasiswa yang bersangkutan, sehingga dampaknya pun pada setiap

mahasiswa tidak sama. Selain dari itu bagi orang yang telah berusia lebih dari

20 tahun kepribadiannya sulit berubah (Slamet Imam Santoso, 1987:126) maka

tidak semua mahasiswa mengubah sikap awal menjadi sikap baru terhadap

suatu obyek. Itulah sebabnya walaupun semua mahasiswa berada dalam

kampus yang sama, tetapi tidaksemua mahasiswa berpartisipasi dalam program

kegiatan ekstra-kurikuler. Akibatnya secara garis besar ada dua kelompok

mahasiswa, yaitu mahasiswa aktivis dan mahasiswa non-aktivis. Perbedaan

sikap ini menimbulkan dampak selanjutnya terutama dalam hal IPK MKDU dan

tanggung jawab sosialnya. Kelompok mahasiswa aktivis lebih unggul di

bandingkan dengan kelompok mahasiswa non aktivis dalam hal IPK MKDU

Page 30: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

131

(59,21 % berbanding 31,22 %) dan tanggung jawab sosialnya (47,37 %

berbanding 8,47 %). Hasil pengolahan data menunjukkan ketiga variabel

penelitian ini saling berkaitan. Hal ini dibuktikan oleh korelasi IPK MKDU

dengan tanggung jawab sosial (r = 0,53), partisipasi mahasiswa dalam program

kegiatan ekstra-kurikuler dengan tanggung jawabsosial (r = 0,50), IPK MKDU

dengan partisipasi mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler (r =

0,45) gabungan IPK MKDU dan partisipasi mahasiswa dalam program kegiatan

ekstra-kurikuler dengan tanggung jawab sosial (r = 0,61). Hal ini disebabkan

karena tanggung jawab sosial merupakan hasil renungan, penghayatan dan

pelatihan tidak hanya pada waktu mengikuti MKDU saja, tetapi diperkuat pada

waktu mereka berinteraksi-sosial selama berpartisipasi dalam program kegiatan

ekstra-kurikuler. Pengetahuan yang mereka terima dalam MKDU dijadikan

acuan pada waktu mereka berpartisipasi dalam program kegiatan ekstra-

kurikuler. Di lain pihak mahasiswa non-aktivis yang waktu dan perhatiannya

lebih banyak dikonsentrasikan terhadap kegiatan akademik dari pada non-

akademik ternyata IPK MKDU dan tanggung jawab sosialnya lebih rendah

dibandingkan dengan mahasiswa aktivis. Hal ini disebabkan MKDU sebagai

pendidikan umum tidak hanya sebagai materi pengajaran yang harus dikuasai

dan dipahami secara teoritis tetapi juga harus dihayati, direnungkan kembali

serta dikaji ulang dilapangan. Penekanan MKDU pada "pendidikan"

Page 31: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

132

kewarganegaraan, misalnya yaitu diharapkan mahasiswa menjadi warga negara

yang baik. Salah satu perilaku warga negara yang baik adalah warga negara

yang memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah sosial ekonomi, masalah-

masalah sosial politik dan lain sebagainya, berkemampuan berpikir efektif

komunikatif daya penyesuaian yang tepat, mampu membeda-bedakan nilai-

nilai (J.B. Conant, 1950:65). Perilaku yang diharapkan akan dimiliki secara

bertahap kalau mahasiswa tersebut berpartisipasi dalam program kegiatan

ekstra-kurikuler atau kegiatan sosial lainnya. Ternyata penghayatan materi

MKDU bersamaan dengan pengalaman para mahasiswa pada waktu berpar

tisipasi dalam program kegiatan ekstra-kurikuler berkontribusi terhadap tang

gung jawab sosial sebesar 37 %. Kontribusi ini lebih besar dibandingkan

dengan kontribusi baik MKDU terhadap tanggungjawab sosial (16 %) maupun

kontribusi partisipasi mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler (13

%) secara sendiri-sendiri. Di lain pihak hasil pengolahan data dengan meng

gunakan analisis jalur membuktikan bahwa walaupun MKDU berkorelasi

dengan tanggung jawab sosial, tetapi kualitas tanggung jawab sosial belum

tentu akibat dari tinggi rendahnya IPK MKDU yang diperoleh mahasiswa,

karena korelasi tidak identik dengan kausal (Sudjana, 1992:305). Hal ini ter-

bukti berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur bahwa koefisien jalur MKDU

- tanggung jawab sosial -0,03679 lebih kecil dari 0,05 batas minimal keberartian

Page 32: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

133

(Sudjana, 1992:304). Di lain pihak koefisien jalur variabel partisipasi

mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler terhadap tanggung jawab

sosial signifikan yaitu 0,21273 lebih besar dari 0,05.

Selanjutnya diketahui pula, bahwa tidak semua sub mata kuliah dasar umum

menjadi penyebab kualitas tanggung jawab sosial mahasiswa. Koefisien jalur

Pendidikan Pancasila terhadap tanggung jawab sosial misalnya -0,03833 tidak

signifikan. Artinya Pendidikan Pancasila bukan penyebab tinggi rendahnya

tanggung jawab sosial mahasiswa, sebaliknya koefisien jalur ISD terhadap

tanggung jawab sosial -0,09798 signifikan pada batas keberartian 0,05. Artinya

bukan ISD menjadi penyebab tinggi rendahnya tanggung jawab sosial, tetapi

manusia yang bertanggungjawab sosial akan memperoleh IP ISD yang tinggi.

Sub mata kuliah dasar umum yang menjadi penyebab kualitas tanggung jawab

sosial mahasiswa adalah pendidikan agama (0,1644) dan pendidikan kewiraan

(0,05). Hasil analisis jalur memberi petunjuk kepada yang berwenang agar

dalam memberi kuliah MKDU keterkaitan antar sub mata kuliah tetap ada,

walaupun pendekatan maupun penekanan pembahasannya berbeda. MKDU

sebagai pendidikan umum mengandung nilai-nilai dalam setiap sub mata kuliah

harus merupakan kesatuan yang utuh. Dengan kata lain MKDU yang terdiri

atas berbagai sub mata kuliah tetapi memiliki keterkaitan satu sama lain.

Page 33: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

134

Dengan demikian setelah mahasiswa menyelesaikan MKDU akan memiliki

wawasan yang luas dan terpadu.

Hukuman adalah salah satu unsur yang penting dalam "penanaman disiplin"

seseorang (Hurlock, 1972:417). Lebih baik lagi hukuman itu tidak terjadi

menimpa seseorang. Untuk itu faktor "pengawasan" sangat penting perannya

dalam berbagai segi kehidupan. Dalam angket yang peneliti gunakan sebagai

alat penelitian ada tiga pernyataan yang perlu mendapat perhatian kita dalam

penanaman disiplin yaitu faktor pengawasan dan hukuman. Pernyataan yang

dimaksud adalah pernyataan nomor empat, nomor delapan dan nomor 33.

Nomor empat pemyataannya sebagai berikut ini. Saya melaporkan kepada

pengawas ujian bahwa teman saya mencontek pada waktu ujian. Responden

diminta untuk mencantumkan jawaban atau tanggapannya pada salah satu

kolom (Sangat Setuju, Setuju, Tidak Punya Pendapat, Tidak Setuju, Sangat

Tidak Setuju) yang telah disediakan dengan memberi tanda.

Grafik4.01

Jawaban RespondenTerhadap Pernyataan Nomor 4

ss 9%

s 21%

TPP 52 % 1

TS 29%

TST 9%| | 1 i

% 10 20 30 40 50

Page 34: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

Keterangan:

SS = Sangat SetujuS = SetujuTPP = Tidak Punya PendapatTS = Tidak SetujuSTS = Sangat Tidak Setuju% = Presentase

135

Yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 30 % dari 331 orang

responden. Yang tidak menyatakan setuju sebesar 70 %. Hal ini menunjukkan

bahwa para mahasiswa ini tinggi solidaritasnya terhadap teman. Mereka tidak

ingin menjatuhkan nama baik temannya. Namun di sisi lain dilihat dari sisi

"pengawasan" hal ini merupakan kelemahan Budaya kita memang sulit untuk

bertindak tegas terhadap si pelanggar aturan terutama terhadap teman sejawat

yang melanggar aturan. Bahkan seringkali kita melihat di masyarakat bila

terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh "oknum" aparat pemerintah misalnya

yang kebetulan oknum tersebut teman sejawat dalam lingkungan kerianya,

maka biasanya ia mendapat perlindungannya. Pada hal dalam undang-undang

tidak dikenal dengan "kebal hukum" bagi seorang warga negara. Selanjutnya

responden memberi tanggapan terhadap pernyataan nomor delapan yaitu saya

melaporkan kepada dosen yang berwenang bahwa soal ujian telah diketahui

mahasiswa sebelum ujian dimulai. Dan terhadap pernyataan nomor 33 yaitu

saya melaporkan kepada dosen bahwa ujian telah "bocor" walaupun saya akan

dibenci teman-teman.

Page 35: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

Grafik4.02

Jawaban RespondenTerhadap Pernyataan Nomor 8

SS

S

TPP

TS

STS 5%

15%

28%

18%

% 10' 20'

Keterangan :SS = Sangat SetujuS = SetujuTPP = Tidak Punya PendapatTS = Tidak SetujuSTS = Sangat Tidak Setuju% = Presentase

34%

30

Grafik4.03

Jawaban RespondenTerhadap Pernyataan Nomor 33

SS

S

TPP

TS

STS 6%

14%

26%

35%

19%

Keterangan :

SS = Sangat SetujuS = SetujuTPP = Tidak Punya PendapatTS = Tidak SetujuSTS = Sangat Tidak Setuju% = Presentase

136

40'

Page 36: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

137

Responden dalam merespon pernyataan baik pernyataan nomor delapan

maupun nomor 33 yang menyatakan setuju 49 % bagi nomor delapan, 40 %

bagi nomor 33 lebih kecil dibandingkan dengan jumlah responden yang

menyatakan tidak setuju, sangat tidak setuju dan tidak punya pendapat 51 %

bagi nomor delapan dan 60 % bagi nomor 33. Hal ini memperkuat keyakinan

kita bahwa budaya melaporkan ketimpangan perlu mendapat perhatian khusus,

karena resiko si pelapor cukup besar. Di lain pihak pelapor suatu hal yang

sangat penting dalam menghimpun informasi sebagai bahan pertimbangan

dalam pengambilan keputusan. Ketidak-beranian melaporkan ketimpangan

yang terjadi merupakan tantangan bagi kita yang sedang menggalakkan gerakan

disiplin nasional dan pengawasan melekat khususnya.

2. Temuan Makna

Penghayatan nilai-nilai yang terkandung dalam MKDU sebagai pendidikan

umum tidak cukup dilakukan di ruangan kelas dan di ruangan belajarnya saja,

tetapi lebih dari itu yaitu dialami sendiri di dalam kehidupan sehari-hari,

sehingga mahasiswa memiliki berbagai pengalaman. Pengalaman yang di

maksud diperoleh dalam berbagai program kegiatan ekstra-kurikuler. (E.G.

Williamson, Nelson B. Henry, 1952:230-239). Mahasiswa pada waktu aktif

dalam program kegiatan ekstra-kurikuler berhadapan langsung dengan ber

bagai masalah yang menuntut pemecahan dengan segera. Mahasiswa dalam

Page 37: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

138

situasi yang demikian betul-betul diuji bukan saja kemampuannya, tetapi itikad

dan tanggungjawabnya terhadap kepentingan umum sesuai dengan tugas yang

diembannya. Itikad untuk berbuat semaksimal mungkin dan siap menanggung

risiko atas segala perbuatannya. Proses pengambilan keputusannya berpegang

teguh pada demokrasi Pancasila, yaitu musyawarah dalam upaya mencapai

mufakat. Untuk itu mahasiswa wajib berjiwa besar, yaitu kemampuan dan ke-

beranian mengemukakan pendapat disertai argumentasi yang jelas dan dapat

dipertanggungjawabkan, dan siap menerima kritikan maupun celaan sekalipun.

Selain itu mereka dituntut memiliki kemampuan menganalisis, menarik

kesimpulan dan menilai berbagai pendapat sehingga berhasil menyusun

berbagai alternatifpilihan sebelum keputusan ditentukan. Akhirnya mereka juga

dituntut untuk memiliki keberanian mengambil keputusan dan mampu me-

yakinkan orang lain bahwa keputusannya adalah tindakan terbaik demi

kepentingan umum. Pengalaman ini disadari atau tidak disadari merupakan

pelatihan kepemimpinan. Betapa tidak, selama para mahasiswa aktif dalam

kegiatan ekstra-kurikuler mereka memperoleh pelatihan kepemimpinan. Dalam

hal ini Mar'at (1984:131) menyatakan bahwa mahasiswa yang menjadi

pemimpin yang berhasil tidak dikarenakan bakat dari lahir saja, juga tidak

hanya dilatih di kursus-kursus kemahasiswaan. Yang jelas adalah kerjasama

pimpinan mahasiswa tersebut dengan kelompok-kelompok kegiatan yang

Page 38: A. Hasil Pengolahandan Analisis Datadigilib.upi.edu/administrator/fulltext/t_pu_722_chapter4(1).pdf · Partisipasi/aktivitas mahasiswa dalam program kegiatan ekstra-kurikuler. Tabel

139

dikelolanya yang dapat membuat dan melatih seseorang menjadi pemimpin

yang berhasil. Dokter Cipto Mangunkusumo, Ir. Soekarno, Dr. Moch. Hatta,

Mr. Yamin adalah pemimpin bangsa Indonesia yang termasuk angkatan 45

yang sejak mahasiswa aktif dalam kegiatan ekstra-kurikuler. Begitu juga Ir.

Akbar Tanjung, dr. Abdul Gafur adalah tokoh-tokoh 65 adalah mahasiswa

aktivis yang menjadi pemimpin yang berhasil. Mereka betul-betul memiliki

tanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa antara ketiga variabel, yaitu IPK

MKDU, Aktivitas dalam Ekstra-kurikuler, dan Tanggung jawab Sosial

keterkaitannya positif dan signifikan. Hal ini diperkuat oleh data hasil penelitian

bahwa terdapat korelasi antara IPKMKDU dengan Tanggung Jawab Sosial, dan

korelasi antara Aktivitas/partisipasi Mahasiswa dalam Program Kegiatan

Ekstra-kurikuler dengan Tanggung jawab Sosial, serta korelasi antara IPK

MKDU dengan Partisipasi Mahasiswa dalam kegiatan Ekstra-kurikuler. Namun

demikian MKDU bukan penyebab tinggi rendahnya kualitas tanggung jawab

sosial. Berbeda dengan partisipasi mahasiswa dalam program kegiatan

mahasiswa akan menyebabkan tinggi rendahnya tanggung jawab sosial.