repository.ump.ac.id › 9109 › 3 › BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1....

34
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa dasar-dasar ilmu yang menjadi fondasi dan landasan teori. Beberapa teori dan ilmu yang menjadi pertimbangan dasar dijelaskan sebagai berikut: 1. Teori Pengharapan Teori harapan disebut juga dengan teori ekspektansi (expectancy theory of motivation). Penjelasan paling diterima secara luas mengenai motivasi adalah teori pengharapan dari Victor H. Vroom, dalam teori ini motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang dari perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya. Artinya apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan terdapat kesempatan untuk memperolehnya, maka yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya (Suyono 2014). Dalam istilah yang lebih praktis, teori pengharapan menyatakan bahwa karyawan akan berupaya lebih baik jika karyawan tersebut meyakini upaya itu menghasilkan penilaian kerja yang baik dan akan mendorong imbalan organisasi seperti bonus, kenaikan penghargaan finansial atau gaji serta promosi. Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

Transcript of repository.ump.ac.id › 9109 › 3 › BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1....

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Penelitian ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa dasar-dasar ilmu yang

menjadi fondasi dan landasan teori. Beberapa teori dan ilmu yang menjadi

pertimbangan dasar dijelaskan sebagai berikut:

1. Teori Pengharapan

Teori harapan disebut juga dengan teori ekspektansi (expectancy

theory of motivation). Penjelasan paling diterima secara luas mengenai

motivasi adalah teori pengharapan dari Victor H. Vroom, dalam teori ini

motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh

seseorang dari perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan

mengarah kepada hasil yang diinginkannya. Artinya apabila seseorang

sangat menginginkan sesuatu, dan terdapat kesempatan untuk

memperolehnya, maka yang bersangkutan akan berupaya mendapatkannya

(Suyono 2014). Dalam istilah yang lebih praktis, teori pengharapan

menyatakan bahwa karyawan akan berupaya lebih baik jika karyawan

tersebut meyakini upaya itu menghasilkan penilaian kerja yang baik dan

akan mendorong imbalan organisasi seperti bonus, kenaikan penghargaan

finansial atau gaji serta promosi.

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

13

Dalam Robbins (2006) teori pengharapan berfokus pada tiga

hubungan:

a. Hubungan upaya-kinerja, probabilitas yang dipersepsikan oleh

individu yang mengeluarkan sejumlah upaya tertentu itu akan

mendorong kinerja

b. Hubungan kinerja-imbalan, sampai sejauh mana individu itu meyakini

bahwa berkinerja pada tingkat tertentu akan mendorong tercapainya

imbalan yang diinginkan

c. Hubungan imbalan-sasaran pribadi, sampai sejauh mana imbalan-

imbalan organisasi memenuhi sasaran atau kebutuhan pribadi individu

serta potensi daya tarik imbalan tersebut bagi individu tersebut

Teori pengharapan merupakan kekuatan yang memotivasi

seseorang untuk bekerja giat dalam mengerjakan pekerjaannya

tergantung dari hubungan timbal balik antara apa yang diinginkan dan

dibutuhkan dari hasil pekerjaan itu. Expectancy Theory berasumsi bahwa

seseorang mempunyai keinginan untuk menghasilkan suatu karya pada

waktu tertentu tergantung pada tujuan-tujuan khusus orang yang

bersangkutan dan juga pemahaman seseorang tersebut tentang nilai suatu

prestasi kerja sebagai alat untuk mencapai tujuan. Kunci dari teori

pengharapan adalah pemahaman sasaran individu dan keterkaitan antara

upaya dan kinerja serta antara kinerja dan imbalan (Suyono, 2014).

Oleh karena itu pemilihan karir mahasiswa akuntansi ditentukan

oleh pengharapan karir yang akan dipilih, apakah karir tersebut dianggap

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

14

dapat memenuhi kebutuhan dan daya tarik untuk masing-masing

individu. Misalnya apakah karir mereka pilih dapat memberikan gaji

yang tinggi, bonus, keamanan kerja dan fasilitas untuk meningkatkan

keahlian dan kemampuan.

2. Profesi Akuntan Publik

Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang

disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Timbul dan berkembangnya

profesi akuntan publik di suatu negara adalah sejalan dengan

berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan

dinegara tersebut. Pihak-pihak diluar perusahaan memerlukan informasi

mengenai perusahaan untuk pengambilan keputusan tentang hubungan

mereka dengan perusahaan. Di satu pihak, manajemen perusahaan ingin

menyampaikan informasi mengenai pertanggungjawaban pengelolaan

dana yang berasal dari luar dan pihak luar perusahaan ingin memperoleh

informasi yang andal dari manajemen perusahaan mengenai

pertanggungjawaban dana yang mereka investasikan. Adanya dua

kepentingan yang berlawanan inilah yang menyebabkan timbul dan

berkembangnya profesi akuntan publik (Mulyadi dan Puradiredja, 1998).

Akuntan publik merupakan auditor independen. Auditor

independen adalah para praktisi individual atau anggota kantor akuntan

publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien. Klien

dapat berupa perusahaan bisnis yang berorientasi laba, organisasi nirlaba,

badan-badan pemerintahan, maupun individu perseorangan. Disamping

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

15

itu, auditor juga menjual jasa lain yang berupa konsultasi pajak, konsultasi

manajemen, penyusunan sistem akuntansi, penyusunan laporan keuangan,

serta jasa-jasa lainnya. Akuntan publik bekerja dan memperoleh

penghasilan yang dapat berupa fee per jam kerja dan menjalankan

pekerjaannya di bawah suatu kantor akuntan publik (Halim, 2018).

Namun menurut Undang-Undang No 5 tahun 2011 mengartikan

Profesi Akuntan Publik merupakan profesi yang jasa umumnya adalah jasa

asurans dan hasil pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik sebagai

salah satu pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan, dengan

demikian profesi akuntan publik memiliki peranan yang besar dalam

mendukung perekonomian nasional yang sehat, efisien, serta

meningkatkan transparansi dan mutu informasi dalam bidang keuangan.

Dalam Undang-Undang No 5 tahun 2011 pasal 3 ayat 1 yang

berbunyi akuntan publik memberikan jasa asurans yang meliputi:

1. Jasa audit atas informasi keuangan historis

2. Jasa reviu atas informasi keuangan historis

3. Jasa asurans lainnya

Akuntan yang hendak berpraktik sebagai akuntan publik harus

memperoleh izin dari Menteri. Menurut Undang-Undang No 5 tahun 2011

pasal 6 ayat 1 berisi tentang syarat-syarat mendapat izin manjadi Akuntan

Publik yaitu:

a. Memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

16

b. Berpengalaman praktik memberikan jasa sebagaimana dimaksud

pasal 3

c. Berdomilisi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

d. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak

e. Tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin

Akuntan Publik

f. Tidak pernah dipidana yang telah mempuyai kekuatan hukum tetap

karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan

pidana 5 tahun atau lebih

g. Menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan

oleh Menteri

h. Tidak berada dalam pengampuan

3. Karir di Kantor Akuntan Publik

Karir umumnya diartikan sebagai ide untuk terus bergerak ke atas

dalam garis pekerjaan yang dipilih seseorang (Yanti, 2014). Tujuan karir

adalah posisi di masa mendatang yang ingin dicapai oleh individu dalam

pekerjaannya. Pada saat ini karir telah mengalami pergeseran menuju karir

tanpa batas. Kunci keberhasilan karir pada masa yang akan datang lebih

dicerminkan dari pengalaman hidup seseorang daripada posisi yang

dimilikinya (Sari, 2013).

Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 pasal 25 ayat 2

tentang Akuntan Publik, menyebutkan bahwa akuntan publik dalam

memberikan jasanya wajib melalui Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

17

bentuk usaha perseorangan, persekutuan perdata, firma atau bentuk usaha

lain yang sesuai dengan karakteristik profesi akuntan publik.

Berkarir di Kantor Akuntan Publik dapat menghasilkan pendapatan

yang tinggi atau besar dan bervariasi dibandingkan dengan pendapatan

yang diperoleh dari karir yang lain, karena semakin besar perusahaan atau

klien yang menggunakan jasa akuntan publik, pendapatan yang diterima

akan semakin tinggi (Yanti, 2014). Berikut ini adalah gambaran jenjang

karir akuntan publik (Mulyadi, 2002):

a. Audit junior, bertugas melaksanakan prosedur audit secara rinci,

membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit

yang telah dilaksanakan

b. Audit senior, bertugas untuk melaksanakan audit dan bertanggung

jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai

dengan rencana, mengarahkan dan mereview pekerjaan auditor

junior

c. Manajer, merupakan pengawas audit yang bertugas membantu

auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit,

mereview kertas kerja, laporan audit dan management letter

d. Partner, bertanggung jawab atas hubungan dengan klien dan

bertanggung jawab secara keseluruhan mengenai auditing

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) merupakan asosiasi

profesi akuntan publik. Tujuan IAPI yaitu mewujudkan akuntan publik

yang berintegritas, berkualitas dan berkompetisi berstandar internasional,

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

18

mendorong pertumbuhan dan independensi profesi yang sehat dan

kondusif bagi profesi akuntan publik, menjaga martabat profesi akuntan

publik dan kepercayaan publik, melindungi kepentingan publik dan

akuntan publik, serta mendorong terwujudnya good governance di

Indonesia. Kategori anggota IAPI terdiri atas: (IAPI, 2018)

a. CPA pemegang izin akuntan publik, yaitu perorangan yang

memiliki sertifikat CPA dan memiliki izin akuntan publik

b. CPA selain pemegang izin akuntan publik, yaitu perorangan yang

memiliki sertifikat CPA namun tidak memiliki izin akuntan publik

c. Anggota muda, yaitu perorangan yang dinyatakan mendapatkan

sertifikat A-CPA

d. Anggota pemula, yaitu perorangan yang terdaftar sebagai peserta

Ujian Profesi Akuntan Publik pada ujian tingkat dasar

e. Anggota umum, yaitu perorangan yang terdaftar sebagai rekan non

akuntan publik dan perorangan yang memiliki minat terhadap

profesi akuntan publik

f. Anggota kehormatan, yaitu perorangan yang berjasa kepada profesi

akuntan publik

4. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan Publik

Sari (2013) menyatakan persepsi dapat diartikan sebagai proses

kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi

tentang lingkungannya melalui panca inderanya (melihat, mendengar,

mencium, menyentuh dan merasakan). Pemilihan karir mahasiswa

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

19

akuntansi ditentukan oleh pengharapan akan karir yang akan mereka pilih

apakah karir tersebut dianggap dapat memenuhi kebutuhan individu

mereka dan apakah karir tersebut mempunyai daya tarik bagi mereka.

Misalnya apakah karir tersebut dapat memberikan imbalan organisasi yang

layak seperti bonus, kenaikan penghargaan finansial atau gaji dan promosi

(Suyono, 2014).

Proses untuk menjadi seorang akuntan publik dibutuhkan waktu

yang cukup lama dan panjang terutama untuk mendapatkan izin sebagai

akuntan publik. Dimulai dengan pendidikan S1 Akuntansi, kemudian

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA), mengikuti ujian CPA dan

mengajukan izin ke Kementerian Keuangan. Untuk mendapatkan Nomor

Register Akuntan dari Kementerian Keuangan diperlukan waktu 3 sampai

4 bulan sejak lulus pendidikan profesi (Sari, 2016). Panjangnya proses

yang dilalui untuk bisa menjadi seorang akuntan publik akan menimbulkan

persepsi negatif bagi mahasiswa akuntansi untuk menjadi seorang akuntan

publik.

Namun apabila peluang seseorang dalam berkarir pada suatu

profesi sangat kecil dikarenakan persaingan yang ketat, serta ketersediaan

lapangan pekerjaan tersebut sangat sedikit, maka motivasi seseorang untuk

berkarir dalam profesi tersebut menjadi kurang. Sementara peluang untuk

berkarir sebagai akuntan publik masih sangat terbuka lebar karena jumlah

akuntan publik di Indonesia masih sangat minim (Sari, 2016).

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

20

Menurut Yanti (2014) akuntan publik sebagai salah satu profesi

yang mampu memberikan peluang dalam dunia kerja, profesi akuntan

publik terus berkembang seiring dengan berkembangnya dunia usaha dan

pasar modal di Indonesia. Mahasiswa akuntansi yang cenderung memilih

akuntan publik sebagai pemilihan karirnya karena dengan informasi

semakin banyak perusahaan-perusahaan yang berdiri baik dalam

perseorangan maupun perusahaan berbentuk badan hukum, jasa seorang

akuntan publik akan semakin banyak dicari dan hal ini menyebabkan

semakin banyak peluang kerja yang ditawarkan.

Dengan demikian, persepsi seseorang tidak selamanya sama dan

tepat, tetapi dapat berbeda dari kenyataan yang objektif. Mahasiswa

akuntansi akan memilih profesi tertentu karena ia memiliki persepsi yang

baik dan pertimbangan yang cukup terhadap profesi tersebut (Aprilyan dan

Laksito, 2011).

5. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik

a. Penghargaan Finansial

Penghargaan finansial atau gaji adalah sebuah penghargaan yang

berwujud finansial. Penghargaan finansial tersebut dipertimbangkan

dalam pemilihan profesi karena tujuan utama seseorang bekerja adalah

memperoleh penghargaan finansial. Penghasilan atau penghargaan

finansial yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan telah

diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya

tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya.

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

21

Kompensasi finansial yang rasional menjadi kebutuhan mendasar bagi

kepuasan kerja. Penghargaan finansial atau gaji dipandang sebagai alat

ukur untuk menilai pertimbangan jasa yang telah diberikan karyawan

sebagai imbalan yang telah diperolehnya. Seseorang yang bekerja tidak

hanya sekedar memenuhi kebutuhan ekonomi saja, akan tetapi alasan

kuat yang mendasar sampai sekarang mengapa seseorang bekerja hanya

untuk alasan faktor ekonomi. Hal ini berkaitan dengan pemenuhan

kebutuhan fisiologi (Suyono, 2014).

Menurut Hasibuan (2005) gaji adalah balas jasa yang dibayar

secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang

pasti, maksudnya gaji akan tetap dibayarkan walaupun pekerja tersebut

tidak masuk kerja. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa gaji merupakan suatu balas jasa dalam bentuk uang yang

diterima oleh seseorang sebagai hasil pekerjaan yang terselesaikan dan

merupakan daya tarik perusahaan untuk memberikan kepuasan kepada

karyawan.

Penghargaan finansial dipertimbangkan dalam pemilihan profesi

karena tujuan utama seseorang bekerja adalah memperoleh

penghargaan finansial atau gaji yang dapat memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari. Menurut Chan (2012) Akuntan publik dalam kenyataannya

mengaudit tidak hanya satu perusahaan saja, namun biasanya dua atau

lebih perusahaan dalam sekali tempo. Semakin besar perusahaan yang

menggunakan jasa akuntan publik, maka pendapatan yang diterima

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

22

akan semakin tinggi. Yanti (2014) mengatakan berkarir di Kantor

Akuntan Publik dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi atau besar

dan bervariasi dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari

karir yang lain. Hal ini disebabkan semakin besar perusahaan atau klien

yang menggunakan jasa akuntan publik, maka pendapatan yang

diterima oleh akuntan publik juga akan semakin tinggi.

Indikator penghargaan finansial menurut Suparman dan Sholichah

(2017) yaitu:

1) Gaji awal yang tinggi, gaji awal merupakan kompensasi yang

diberikan kepada pegawai yang baru saja memulai bekerja disuatu

perusahaan, profesi akuntan publik dianggap memiliki gaji awal

yang tinggi sebagai auditor junior pada suatu kantor akuntan

publik

2) Kenaikan gaji lebih cepat, kenaikan gaji merupakan

bertambahnya jumlah kompensasi yang diberikan perusahaan

kepada pegawai seiring dengan tanggungjawab yang diberikan,

profesi akuntan publik dianggap memiliki kenaikan gaji yang

relatif cepat berdasarkan jenjang karirnya

3) Dana pensiun, dana pensiun merupakan dana pensiun merupakan

dana yang sengaja dihimpun secara khusus dengan tujuan untuk

memberikan manfaat kepada pegawai pada saat mereka mencapai

usia pensiun, meninggal dunia atau cacat

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

23

b. Pelatihan Profesional

Pelatihan profesional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan

peningkatan keahlian terhadap prestasi (Sari, 2013). Pelatihan

profesional dapat dikategorikan sebagai penghargaan yang tidak

berwujud finansial. Dalam memilih karir tidak hanya bertujuan mencari

penghargaan finansial, tetapi juga ada keinginan untuk berprestasi dan

mengembangkan diri. Pada faktor pelatihan profesional, biasanya

mahasiswa akan melihat apakah sebelum bekerja diberikan pelatihan

sebagai bekal mereka dalam bekerja. Untuk meningkatkan

kemampuannya dalam bekerja apakah ada pelatihan-pelatihan baik

yang diselenggarakan di tempat mereka bekerja atau yang

diselenggarakan oleh pihak luar lembaga mereka bekerja (Suyono,

2014).

Mahasiswa akuntansi yang memilih karir menjadi akuntan publik

memerlukan pelatihan kerja karena untuk menjadi akuntan publik yang

dapat melaksanakan pekerjaan audit dengan baik tidak cukup hanya

dengan pendidikan formal semata tetapi juga harus menjalani pelatihan

teknis yang cukup (Yanti, 2014). Indikator pelatihan profesional

menurut Suparman dan Sholichah (2017) yaitu:

1) Pelatihan sebelum mulai bekerja, meliputi pelatihan-pelatihan

yang diberikan sebelum memulai pekerjaan sebagai bekal saat

bekerja

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

24

2) Pelatihan profesional, merupakan pelatihan khusus yang diberikan

oleh instansi lain atau diluar lembaga guna meningkatkan

profesionalisme

3) Pelatihan kerja rutin, merupakan pelatihan kerja yang dilakukan

di dalam lembaga dan dilakukan secara rutin guna untuk

peningkatan keahlian

4) Pengalaman kerja, pengalaman kerja yang bervariasi akan

membantu akuntan publik dalam meningkatkan pengetahuannya

mengenai kekeliruan dan kecurangan dan menghasilkan kualitas

audit yang lebih baik

c. Pertimbangan Pasar Kerja

Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya

lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Keamanan

kerja merupakan faktor yang menyebabkan karir yang dipilih dapat

bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan jauh dari kasus

PHK (Chan, 2012). Karir yang diharapkan bukan pilihan karir

sementara, akan tetapi harus dapat terus berlanjut sampai seseorang

nantinya akan pensiun.

Menurut Suyono (2014) Pekerjaan yang memiliki pasar kerja yang

lebih luas akan lebih diminati daripada pekerjaan yang pasar kerjanya

kecil. Hal ini karena peluang pengembangan dari pekerjaan dan imbalan

yang diperoleh akan lebih banyak. Pertimbangan pasar kerja dapat

menjadi alasan atau faktor bagi seseorang dalam menentukan karirnya.

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

25

Dengan demikian, pertimbangan pasar kerja merupakan faktor yang

dapat mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk menentukan karirnya

sebagai akuntan pubik.

Akuntan publik sebagai salah satu jenis profesi yang mampu

memberikan peluang dalam dunia kerja. Disamping adanya dukungan

dari pemerintah, perkembangan profesi akuntan publik juga sangat

ditentukan oleh perkembangan ekonomi dan kesadaran masyarakat

akan manfaat jasa akuntan publik (Talamaosandi dan Wirakusuma,

2017).

Indikator pertimbangan pasar kerja menurut Suparman dan

Sholichah (2017) yaitu:

1) Keamanan kerjanya lebih terjamin, merupakan faktor dimana

profesi yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu yang

lama. Profesi yang dipilih diharapkan bukan merupakan pilihan

profesi sementara, tetapi dapat berlanjut sampai tiba waktu

pensiun

2) Lapangan kerja yang ditawarkan mudah diketahui, merupakan

kemudahan akses lowongan pekerjaan yang menunjukan akses

informasi akan suatu pekerjaan mudah untuk diperoleh atau

diketahui

d. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan suasana yang terjadi disekitar para

pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan tugas-

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

26

tugas yang dibebankan (Senjari, 2016). Lingkungan kerja merupakan

salah satu faktor yang berpengaruh terhadap motivasi pemilihan karir

seseorang karena terkait dengan produktivitas seseorang dalam

lingkungan kerja yang digeluti (Sari, 2013). Lingkungan kerja dalam

akuntan publik merupakan lingkungan kerja yang lebih banyak dituntut

untuk menghadapi tantangan karena bervariasinya jasa yang diberikan

oleh klien dapat menimbulkan berbagai macam tekanan kerja untuk

mencapai hasil yang sempurna. Tekanan dari klien dengan adanya

batasan waktu yang mengharuskan seorang akuntan publik seringkali

lembur serta adanya tingkat kompetisi yang tinggi antar karyawan

(Aprilyan dan Laksito, 2011).

Mahasiswa akuntansi yang memiliki jiwa kompetensi yang tinggi

biasanya cenderung memilih lingkungan pekerjaan yang bisa

memberikan tantangan sehingga mahasiswa akan mendapatkan

kepuasan tersendiri ketika dapat menyelesaikan tantangan yang

diberikan dengan baik (Aprilyan dan Laksito, 2011). Mahasiswa

akuntansi yang memilih karir menjadi akuntan publik menganggap

segala sesuatu yang akan terjadi didalam lingkungan kerja akuntan

publik pada saat ia bekerja nanti merupakan suatu pengorbanan yang

harus dihadapi dan penghargaan atau kepuasan yang akan didapatkan

nanti lebih besar daripada pengorbanan yang dihadapi (Suyono, 2014).

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

27

Indikator lingkungan kerja menurut Sari (2013) yaitu:

1) Sifat pekerjaan, dalam indikator sifat pekerjaan meliputi rutin,

atraktif dan sering lembur. Rutin merupakan pekerjaan yang

dikerjakan secara teratur dan tidak berubah-ubah, atraktif

berkaitan dengan pekerjaan yang memiliki tantangan, dan

lembur merupakan pekerjaan yang dikerjakan diluar waktu kerja

2) Tingkat persaingan, merupakan suatu usaha untuk

memperlihatkan atau menonjolkan kemampuan masing-masing

karyawan. Profesi akuntan publik memiliki tingkat persaingan

yang ketat antar sesama akuntan publik

3) Banyaknya tekanan kerja, profesi akuntan publik merupakan

profesi yang dituntut untuk menghadapi tantangan karena

bervariasinya jasa yang diberikan oleh klien yang menimbulkan

berbagai macam tekanan kerja untuk mencapai hasil yang

sempurna

e. Nilai-Nilai Sosial

Nilai-nilai sosial merupakan faktor yang menunjukkan

kemampuan seseorang di masyarakat atau nilai-nilai seseorang yang

dapat dilihat dari sudut pandang orang lain di lingkungannya

(Suparman dan Sholichah, 2017). Nilai-nilai sosial berkaitan dengan

pandangan masyarakat terhadap nilai-nilai sosial dari suatu karir yang

dipilih (Chan, 2012). Akuntan publik menyediakan jasanya kepada

masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

28

dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan

publik akan menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan

standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang

dilakukan oleh anggota profesinya (Yanti, 2014). Menurut Aini (2017)

nama baik yang susah payah dibangun oleh akuntan publik dan atau

Kantor Akuntan Publik pun dapat lenyap seketika bila terbukti gagal

mendeteksi kesalahan maupun kecurangan yang material dari laporan

keuangan yang diauditnya.

Nilai-nilai sosial mendorong pekerjaan akuntan publik lebih

dihargai dan mendapat tempat distrata sosial masyarakat. Kepedulian

dan perhatian pada sekitar oleh seorang akuntan akan meningkatkan

nilai intrinsik dan nilai jual akuntan (Senjari, 2016). Mahasiswa

akuntantansi yang memilih karir sebagai akuntan publik mengharapkan

dengan ditugaskannya seorang akuntan publik diberbagai tempat dan

perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda maka bisa

menambah pengetahuannya di bidang selain akuntansi karena interaksi

yang dilakukan tidak hanya dengan sesama akuntan, pengalaman kerja

yang didapatkan juga semakin bervariasi dan terbukanya kesempatan

dipromosikan atau mempromosikan jasanya sebagai akuntan publik

(Suyono, 2014).

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

29

Indikator nilai-nilai sosial menurut Suparman dan Sholichah

(2017) yaitu:

1) Kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial, akuntan publik

dianggap lebih berkesempatan untuk melakukan kegiatan sosial

yang mendorong pekerjaan akuntan publik lebih dihargai dan

mendapat tempat di strata sosial masyarakat

2) Kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, profesi

akuntan publik akan ditugaskan diberbagai tempat dan

perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda akan

mengakibatkan profesi akuntan publik lebih berkesempatan

untuk berinteraksi dengan orang lain dan tidak sebatas dengan

sesama akuntan saja

3) Kesempatan untuk menjalankan hobi diluar pekerjaan, akuntan

publik dianggap memiliki kesempatan untuk menjalankan hobi

diluar pekerjannya sebagai seorang auditor independen

4) Perhatian terhadap perilaku individu, sebagai seorang akuntan

publik atau seorang auditor independen ia lebih memperhatikan

perilaku individu orang lain dalam menjalankan pekerjaannya

5) Gengsi pekerjaan dimata orang lain, profesi akuntan publik

dianggap sebagai pilihan karir yang lebih bergengsi dibanding

karir profesi akuntansi lainnya

6) Kesempatan untuk bekerja dengan ahli dibidang lain, seorang

akuntan publik memiliki kesempatan untuk bekerja dengan ahli

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

30

dibidang lain karena bervariasinya jasa yang diberikan oleh

klien membuat seorang akuntan publik lebih berkesempatan

untuk bertemu dan bekerja dengan ahli dibidang lain

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah kumpulan dari hasil-hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh peniliti-peneliti terdahulu, yang mana penelitian tersebut

memiliki kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian

yang berkaitan dengan faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional,

petimbangan pasar kerja, lingkungan kerja dan nilai-nilai sosial yang

digunakan sebagai dasar acuan:

Tabel 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

NO Penulis & Tahun Variabel yang

Digunakan

Hasil

1. Petrus Suparman

dan Sholichah

(2017)

Variabel independen

penghargaan finansial,

pelatihan profesional,

pertimbangan pasar

kerja dan nilai-nilai

sosial

Variabel dependen

pemilihan profesi

akuntan publik

Penghargaan finansial,

pelatihan profesional,

pertimbangan pasar kerja

dan nilai-nilai sosial

berpengaruh positif

terhadap pemilihan profesi

sebagai akuntan publik

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

31

Lanjutan Tabel 2.1

2. Andi Setiawan

Chan (2012)

Variabel independen

penghargaan finansial,

pelatihan profesional,

pengakuan profesional,

nilai-nilai sosial,

lingkungan kerja,

pertimbangan pasar

kerja, personalitas dan

pencapaian akademik

Variabel dependen

pemilihan karir sebagai

akuntan publik

Pelatihan profesional dan

personalitas berpengaruh

positif terhadap pemilihan

karir menjadi akuntan

publik, sedangkan

penghargaan finansial,

lingkungan kerja,

pertimbangan pasar kerja

dan pencapaian akademik

tidak berpengaruh

terhadap pemilihan karir

menjadi akuntan publik.

3. Maya Sari (2013) Variabel independen

penghargaan finansial,

pelatihan profesional,

pengakuan profesional,

nilai-nilai sosial,

lingkungan kerja dan

pertimbangan pasar

kerja

Variabel dependen

pemilihan karir sebagai

akuntan publik

Pengakuan profesional dan

pertimbangan pasar kerja

berpengaruh positif

terhadap minat menjadi

akuntan publik. Sedangkan

penghargaan finansial,

pelatihan profesional,

nilai-nilai sosial dan

lingkungan kerja tidak

berpengaruh terhadap

pemilihan karir sebagai

akuntan publik.

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

32

Lanjutan Tabel 2.1

4. Nadyah Yulis Defi

Yanti, Kusni

Hidayati dan Ali

Rasyidi (2017)

Variabel independen

penghargaan finansial,

pengakuan profesional,

pertimbangan pasar

kerja, persyaratan

akuntan publik dan nilai-

nilai sosial

Variabel dependen

pemilihan karir sebagai

akuntan publik

Penghargaan finansial,

pengakuan professional,

pertimbangan pasar kerja,

persyaratan akuntan publik

dan nilai-nilai sosial, sama-

sama berpengaruh positif

dalam pemilihan karir

mahasiswa akuntansi

sebagai akuntan publik.

5. Novri Yanti (2014) Variabel independen

nilai intrinsik pekerjaan,

penghargaan finansial,

lingkungan kerja,

pengakuan profesional,

nilai-nilai sosial,

pertimbangan pasar

kerja dan personalitas

Variabel dependen

pemilihan karir akuntan

publik

Penghargaan finansial,

lingkungan kerja,

pengakuan profesional dan

pertimbangan pasar kerja

berpengaruh positif

terhadap pemilihan karir

akuntan publik. Nilai

intrinsik pekerjaan, nilai-

nilai sosial dan personalitas

tidak berpengaruh dalam

pemilihan karir akuntan

publik.

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

33

Lanjutan Tabel 2.1

6. Lara Absara

Aprilyan dan Herry

Laksito (2011)

Variabel independen

nilai-nilai intrinsik

pekerjaan, penghargaan

finansial, lingkungan

kerja, pelatihan

profesional, pengakuan

profesional, nilai-nilai

sosial, pertimbangan

pasar kerja dan

personalitas

Variabel dependen

pemilihan karir sebagai

akuntan publik

Nilai intrinsik pekerjaan,

penghargaan finansial,

pelatihan profesional,

pengakuan profesional,

nilai-nilai sosial,

pertimbangan pasar kerja

dan personalitas

berpengaruh positif

terhadap pemilihan karir

sebagai akuntan publik.

Lingkungan kerja tidak

berpengaruh terhadap

pemilihan karir sebagai

akuntan publik.

7. Odia J.O. dan

Ogiedu K.O (2013)

Variabel independen

personalitas, minat

siswa, prospek pekerjaan

dengan gaji tinggi dan

kinerja di sekolah

Variabel dependen

pemilihan karir

mahasiswa akuntansi

Faktor personal dan faktor

yang berhubungan dengan

pekerjaan seperti minat

siswa, prospek pekerjaan

dengan gaji tinggi dan

kinerja di sekolah

menengah berpengaruh

positif pada pilihan karir

mahasiswa akuntansi pada

universitas di Nigeria.

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

34

Lanjutan Tabel 2.1

8. Ernie Riswandari

(2017)

Variabel independen

Penghargaan finansial,

pelatihan profesional,

pengakuan profesional,

nilai-nilai sosial,

lingkungan kerja,

pertimbangan pasar

kerja dan personalitas

Variabel dependen

Pemilihan karir akuntan

publik

Pelatihan profesional,

pengakuan profesional,

lingkungan kerja dan

personalitas berpengaruh

positif terhadap pemilihan

karir sebagai akuntan publik.

Penghargaan finansial,

nilai-nilai sosial,

pertimbangan pasar kerja

berpengaruh negatif

terhadap pemilihan karir

sebagai akuntan publik.

9. Nanang Agus

Suyono (2014)

Variabel independen

penghargaan finansial,

pelatihan profesional,

pengakuan profesional,

nilai-nilai sosial,

lingkungan kerja,

pertimbangan pasar

kerja dan kepribadian

Variabel dependen

pemilihan karir sebagai

akuntan publik

Penghargaan finansial,

pelatiahan profesional,

nilai-nilai sosial,

pertimbangan pasar kerja

dan kepribadian

berpengaruh positif

terhadap pemilihan karir

sebagai akuntan publik.

Sedangkan lingkungan

kerja dan pengakuan

profesional tidak

berpengaruh terhadap

pemilihan karir sebagai

akuntan publik.

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

35

Lanjutan Tabel 2.1

10. Indah Putri Ambari

dan I Wayan

Ramantha (2017)

Variabel independen

pertimbangan pasar

kerja, pengakuan

profesional, nilai-nilai

sosial, lingkungan kerja,

dan personalitas

Variabel dependen

pemilihan karir sebagai

akuntan publik

Pertimbangan pasar kerja,

pengakuan profesional,

nilai-nilai sosial,

lingkungan kerja dan

personalitas berpengaruh

positif terhadap pemilihan

karir sebagai akuntan publik.

11. Lilis Kurnia Sari

(2016)

Variabel independen

intrinsik pekerjaan,

lingkungan kerja dan

pertimbangan pasar

kerja

Variabel dependen

pemilihan karir sebagai

akuntan publik

Intrinsik pekerjaan,

lingkungan kerja dan

pertimbangan pasar kerja

berpengaruh positif

terhadap pemilihan karir

sebagai akuntan publik

12. Satoshi Sugahara

dan Gregory

Boland (2009)

Variabel independen

nilai intrinsik, prospek

karir, pertimbangan

pasar kerja, lingkungan

kerja, penghargaan

finansial, pengaruh

pihak lain

Variabel dependen

pemilihan karir

mahasiswa akuntansi

dan non akuntansi

Pertimbangan pasar kerja,

dan penghargaan finansial

berpengaruh positif

terhadap pemilihan karir

mahasiswa akuntansi dan

non akuntansi. Sedangkan

nilai intrinsik, prospek karir,

lingkungan kerja dan

pengaruh dari pihak lain

tidak mempengaruhi

pemilihan karir mahasiswa

akuntansi dan non akuntansi.

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

36

Lanjutan Tabel 2.1

13. Ni Komang Putri

Sari Talamaosandi

dan Made Gede

Wirakusuma

(2017)

Variabel independen

lingkungan kerja, nilai-

nilai sosial,

pertimbangan pasar

kerja dan personalitas

Variabel dependen

pemilihan karir sebagai

akuntan publik

Lingkungan kerja, nilai-

nilai sosial, petimbangan

pasar kerja dan personalitas

berpengaruh positif

terhadap pemilihan karir

sebagai akuntan publik.

14. Tsega Mengiste

Dibabe, Asnake

Worku Wubie,

Gedifew Agalu

Wondmagegn

(2015)

Variabel independen

lingkungan kerja,

peluang kerja,

pengalaman kerja dan

status sosial

Variabel dependen

pilihan karir mahasiswa

akuntansi

Lingkungan kerja, peluang

kerja, pengalaman kerja

berpengaruh positif

terhadap pemilihan karir

mahasiswa akuntansi,

sedangkan status sosial tidak

berpengaruh terhadap

pemilihan karir mahasiswa

akuntansi

15. Suyatmin, M.

Abdul Aris dan

Wahyono (2008)

Variabel independen

Persepsi mahasiswa

akuntansi mengenai

lingkungan kerja

akuntan publik

Variabel dependen

pilihan karir mahasiswa

akuntansi sebagai

akuntan publik

Persepsi mahasiswa

akuntansi mengenai

lingkungan kerja akuntan

publik berpengaruh

negatif terhadap pemilihan

karir mahasiswa akuntansi

sebagai akuntan publik

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

37

Lanjutan Tabel 2.1

16. Muhammad

Radinal Ramdhan

(2017)

Variabel independen

penghargaan finansial,

pelatihan profesional,

nilai-nilai sosial,

lingkungan kerja,

pertimbangan pasar

kerja dan pengakuan

profesional

Variabel dependen

pemilihan karir sebagai

akuntan publik

Pelatihan profesional,

pengakuan profesional dan

lingkungan kerja

berpengaruh positif

terhadap pemilihan karir

sebagai akuntan publik.

Penghargaan finansial, dan

pertimbangan pasar kerja

berpengaruh negatif,

sedangkan nilai-nilai sosial

tidak berpengaruh dalam

pemilihan karir sebagai

akuntan publik

17. Dian Putri

Merdekawati dan

Ardiani Ika

Sulistyawati (2011)

Variabel independen

penghargaan finansial,

pelatihan profesional,

nilai-nilai sosial,

lingkungan kerja dan

pertimbangan pasar

kerja

Variabel dependen

pemilihan karir akuntan

publik dan non akuntan

publik

Pelatihan profesioanl

berpengaruh positif

terhadap pemilihan karir

sebagai akuntan publik.

Nilai-nilai sosial

berpengaruh negatif

terhadap pemilihan karir

sebagai akuntan publik,

sedangkan penghargaan

finansial, lingkungan kerja

dan pertimbangan pasar

kerja tidak berpengaruh.

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

38

Lanjutan Tabel 2.1

18. Yunifan

Rusdiansyah

(2017)

Variabel independen

penghargaan fiansial,

pelatihan profesional,

pengakuan profesional,

nilai-nilai sosial,

lingkungan kerja,

pertimbangan pasar

kerja, personalitas

Variabel dependen

Pemilihan karir akuntan

publik

Pertimbangan pasar kerja,

pelatihan profesional,

nilai-nilai sosial dan

lingkungan kerja tidak

berpengaruh terhadap

pemilihan karir sebagai

akuntan publik.

Pernghargaan Finansial,

dan personalitas

berpengaruh positif

terhadap pemilihan karir

sebagai akuntan publik.

19. Vitriyan Espa,

Septian Marli

Arista dan Gema

Fitria Sari (2016)

Variabel independen

penghargaan finansial,

pelatihan profesional,

nilai-nilai sosial,

lingkungan kerja,

pertimbangan pasar

kerja dan personalitas

Variabel dependen

pemilihan karir bagi

mahasiswa akuntansi

Personalitas berpengaruh

positif terhadap pemilihan

karir sebagai akuntan publik.

Pelatihan profesional

berpengaruh negatif,

sedangkan penghargaan

finansial nilai-nilai sosial,

lingkungan kerja dan nilai-

nilai sosial tidak

berpengaruh terhadap

pemilihan karir sebagai

akuntan publik.

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

39

Lanjutan Tabel 2.1

20. Kadek Era

Wahyuni, Ni

Wayan Rustiarini,

Luh Komang

Merawati (2016)

Variabel independen

Pengakuan profesional,

nilai-nilai sosial,

fleksibilitas kerja,

keamanan kerja,

lingkungan kerja,

pertimbangan pasar

kerja

Variabel dependen

minat mahasiswa

akuntansi untuk berkarir

sebagai akuntan publik

Pengakuan profesional,

keamanan kerja, lingkungan

kerja, nilai-nilai sosial

berpengaruh positif

terhadap pemilihan karir

sebagai akuntan publik,

sedangkan fleksibilitas kerja

dan pertimbangan pasar

kerja tidak berpengaruh

terhadap pemilihan karir

sebagai akuntan publik.

C. Kerangka Pemikiran

Undang-Undang No 5 tahun 2011 mengartikan Profesi Akuntan

Publik merupakan profesi yang jasa umumnya adalah jasa asurans dan hasil

pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik sebagai salah satu

pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan, dengan demikian, profesi

akuntan publik memiliki peranan yang besar dalam mendukung perekonomian

nasional yang sehat, efisien, serta meningkatkan transparansi dan mutu

informasi dalam bidang keuangan.

Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai

kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi

sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan

kepuasan kepada karyawannya (Suyono, 2014). Pelatihan profesional meliputi

hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian terhadap prestasi (Sari,

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

40

2013). Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya

lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Keamanan kerja

merupakan faktor yang menyebabkan karir yang dipilih dapat bertahan dalam

jangka waktu yang cukup lama dan jauh dari kasus PHK (Chan, 2012).

Lingkungan kerja merupakan suasana yang terjadi di sekitar para

pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan tugas-tugas

yang dibebankan. Nilai-nilai sosial merupakan nilai pada setiap individu yang

dinilai sama oleh sudut pandang orang lain yang berada di lingkungannya

(Senjari, 2016). Dengan adanya beberapa pembahasan tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi pemilihan karir Akuntan Publik diatas peneliti mengambil

Kerangka pemikiran sebagai berikut

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

H2 (+)

H3 (+)

H4 (+)

H5 (+)

H1 (+) Penghargaan Finansial (X1)

Pertimbangan Pasar Kerja

(X3)

Pelatihan Profesional (X2)

Lingkungan Kerja (X4)

Nilai-Nilai Sosial (X5)

Pemilihan Karir

Sebagai Akuntan

Publik (Y)

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

41

D. Hipotesis

1. Penghargaan finansial

Penghargaan finansial atau gaji adalah sebuah penghargaan yang

berwujud finansial. Penghargaan finansial tersebut dipertimbangkan dalam

pemilihan profesi karena tujuan utama seseorang bekerja adalah

memproleh penghasilan. Menurut Suyono (2014) bahwa penghasilan atau

penghargaan finansial yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan

telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai

daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya.

Kompensasi finansial yang rasional menjadi kebutuhan mendasar bagi

kepuasan kerja. Penghargaan finansial atau gaji dipandang sebagai alat

ukur untuk menilai pertimbangan jasa yang telah diberikan karyawan

sebagai imbalan yang telah diperolehnya.

Menurut Yanti (2014) berkarir di Kantor Akuntan Publik dapat

menghasilkan pendapatan yang tinggi atau besar dan bervariasi

dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari karir yang lain. Hal

ini disebabkan semakin besar perusahaan atau klien yang menggunakan

jasa akuntan publik, maka pendapatan yang diterima oleh akuntan publik

juga akan semakin tinggi. Suparman dan Sholichah (2017), Yanti dkk

(2017), Rusdiansyah dan Ardini (2017), Suyono (2014), Yanti (2014),

Odia dan Ogiedu (2013), Aprilyan dan Laksito (2011), serta Sugahara dan

Boland (2009) mengungkapkan bahwa penghasilan atau penghargaan

finansial berpengaruh positif dan menjadi salah satu faktor yang menjadi

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

42

pertimbangan pemilihan karir mahasiswa akuntansi menjadi akuntan

publik, berdasarkan penjelasan diatas maka akan diuji hipotesis:

H1: Penghargaan finansial berpengaruh positif terhadap pemilihan karir

sebagai akuntan publik

2. Pelatihan profesional

Menurut Sari (2013) Pelatihan profesional meliputi hal-hal yang

berhubungan dengan peningkatan keahlian terhadap prestasi. Pada faktor

pelatihan profesional, biasanya mahasiswa akan melihat apakah sebelum

bekerja diberikan pelatihan sebagai bekal mereka dalam bekerja. Untuk

meningkatkan kemampuannya dalam bekerja apakah ada pelatihan-

pelatihan baik yang diselenggarakan di tempat mereka bekerja atau yang

diselenggarakan oleh pihak luar lembaga mereka bekerja.

Mahasiswa akuntansi yang memilih karir menjadi akuntan publik

memerlukan pelatihan kerja karena untuk menjadi akuntan publik yang

dapat melaksanakan pekerjaan audit dengan baik tidak cukup hanya

dengan pendidikan formal semata tetapi juga harus menjalani pelatihan

teknis yang cukup (Yanti, 2014). Pada penelitian Suparman dan Sholichah

(2017), Ramdhan (2017), Riswandari (2017), Suyono (2014), Chan

(2012), Aprilyan dan Laksito (2011) serta Merdekawati dan Sulistyawati

(2011) menunjukan hasil bahwa pelatihan profesional berpengaruh positif

terhadap minat karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.

Berdasarkan penjelasan diatas maka akan diuji hipotesis:

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

43

H2: Pelatihan profesional berpengaruh positif terhadap pemilihan karir

sebagai akuntan publik

3. Pertimbangan pasar kerja

Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja dan tersedianya

lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja. Keamanan

kerja merupakan faktor yang menyebabkan karir yang dipilih dapat

bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan jauh dari kasus PHK

(Chan, 2012). Karir yang diharapkan bukan pilihan karir sementara, akan

tetapi harus dapat terus berlanjut sampai seseorang nantinya akan pensiun.

Hasil penelitian Suparman dan Sholichah (2017), Yanti dkk (2017),

Talamaosandi dan Wirakusuma (2017), Ambari dan Ramantha (2017),

Sari (2016), Yanti (2014), Suyono (2014), Sari (2013), Aprilyan dan

Laksito (2011) serta Sugahara dan Boland (2009) menunjukan bahwa

pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap pemilihan karir

mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik. Berdasarkan penjelasan

diatas maka akan diuji hipotesis:

H3: Pertimbangan pasar kerja berpengaruh positif terhadap pemilihan karir

sebagai akuntan publik

4. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan suasana yang terjadi disekitar para

pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan tugas-tugas

yang dibebankan (Senjari, 2016). Mahasiswa akuntansi yang memiliki jiwa

kompetensi yang tinggi biasanya cenderung memilih lingkungan pekerjaan

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

44

yang bisa memberikan tantangan sehingga mahasiswa akan mendapatkan

kepuasan tersendiri ketika dapat menyelesaikan tantangan yang diberikan

dengan baik (Aprilyan dan Laksito, 2011).

Talamaosandi dan Wirakusuma (2017), Ambari dan Ramantha

(2017), Ramdhan (2017), Riswandari (2017), Sari (2016), Wahyuni dkk

(2016), Dibabe dkk (2015), Yanti (2014), Sugahara dan Boland (2009)

menunjukan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap

pemilihan karir sebagai akuntan publik. Berdasarkan penjelasan diatas maka

akan diuji hipotesis:

H4: Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap pemilihan karir sebagai

akuntan publik

5. Nilai-Nilai Sosial

Menurut Suparman dan Sholichah (2017) nilai-nilai sosial

merupakan faktor yang menunjukkan kemampuan seseorang di masyarakat

atau nilai-nilai seseorang yang dapat dilihat dari sudut pandang orang lain di

lingkungannya. Nilai-nilai sosial berkaitan dengan pandangan masyarakat

terhadap nilai-nilai sosial dari suatu karir yang dipilih (Chan, 2012).

Akuntan publik menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan

kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat

terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi, jika profesi

tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan

profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya (Yanti, 2014). Hasil

penelitian Suparman dan Sholichah (2017), Yanti dkk (2017), Talamaosandi

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019

45

dan Wirakusuma (2017), Ambari dan Ramantha (2017), Wahyuni dkk

(2016), Suyono (2014), serta Aprilyan dan Laksito (2011) bahwa nilai-nilai

sosial berpengaruh positif terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik.

Berdasarkan penjelasan diatas maka akan diuji hipotesis:

H5: Nilai-nilai sosial berpengaruh positif terhadap pemilihan karir sebagai

akuntan publik

Pengaruh Penghargaan Finansial... Kurniasih Amwar Solihah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2019