95660171-tabungan-mudharabah
-
Upload
sartonomupat -
Category
Documents
-
view
50 -
download
2
Transcript of 95660171-tabungan-mudharabah
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Ketentuan-ketentuan umum Tabungan Mudharabah
1. Pembukaan Tabungan Mudharabah
a. Penabung diwajibkan mengisi aplikasi dan menandatangani formulir \
aplikasi pembukaan di atas materai yang cukup, dilampiri foto copy kartu
identitas (KTP/SIM/Kartu Mahasiswa) dan mengisi lembar KCTT di
hadapan petugas yang berwenang.
b. apabila penabung lebih dari satu orang, maka dalam buku tabungan
dicantumkan tambahan tulisan pilihan “DAN/ATAU”.
c. Unit Pelayanan Nasabah menyiapkan akad dan meminta nasabah untuk
mempelajarinya dan menandatanganinya.
1. Buku Tabungan
a. Tabungan Mudharabah diperuntukan oleh semua lapisan masyarakat.
b. PT. BRI Syariah menerbitkan buku tabungan mudharabah.
c. Semua persediaan blanko tabungan mudharabah di simpan, dipelihara dan
dikerjakan oleh Unit Pelayanan Nasabah dengan demikian teller tidak
diperbolehkan menyimpan blanko buku tabungan. Apabila data transaksi
yang menyebabkan adanya penggantian buku tabungan mudharabah, maka
teller meminta langsung kepada Unit Pelayanan Nasabah, dengan
menyertakan buku tabungan yang lama.
d. Apabila terdapat perbedaan saldo tabungan antara buku tabungan dengan
catatan / pembukuan pada BRI Syariah maka yang benar adalah saldo
menurut catatan / pembukuan BRI Syariah.
e. Buku tabungan disimpan dan dipegang oleh penabung yang bersangkutan.
Segala kerugian atas penyalahangunaan buku tabungan dalam bentuk
apapun menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari nasabah.
f. Dalam hal perubahan tanda tangan dan alamat nasabah, maka nasabah
wajib segera memberitahukan secara tertulis perubahan tersebut kepada
Kantor BRI Syariah
rekening).
g. Apabila buku tabungan hilang, maka penabung berkewajiban untuk
melaporkan ke Kantor BRI Syariah Unit asal rekening dengan
menyerahkan surat pernyataan hilang dari kantor kepolisian setempat.
h. Jika penabung meninggal dunia, maka saldo tabungan akan dibayarkan
kepada ahli warisnya yang sah menurut hukum.
i. Buku tabungan yang hilang diganti dengan buku tabungan baru serta di
beri nomor rekening baru.
j. Penabung dikenakan biaya administrasi Rp. 10.000,- atas kehilangan buku
tabungan tersebut.
3. Penyetoran
a. Penyetoran pertama saat pembukaan minimal Rp. 25.000,- selanjutnya
setoran minimal Rp.10.000,-
Unit asal rekening (tempat penabung membuka
b. Setoran melalui Kanca BRI Syariah lain (kanca On-line) minimal Rp.
20.000,-
c. Penyetoran dapat dilakukan dengan atau tanpa buku tabungan. Untuk
penyetoran tanpa buku tabungan, data dan transaksi akan di cetak pada
buku tabungan pada saat penabung melakukan transaksi berikutnya dengan
menggunakan buku tabungan.
d. Pada saat penyetoran, Kantor BRI Syariah Unit Transaksi dapat menjamin
bahwa selain pengisian nomor kantor unit tujuan jelas dan tepat, juga kode
kantor unit asal dan nomor rekening yang bersangkutan harus sudah dapat
dipastikan kebenarannya.
e. Penyetoran dilakukan dengan mengisi formulir slip setoran.
f. Penyetoran dilakukan dengan tunai atau dengan pemindahbukuan.
2. Penarikan
a. Penarikan di Kanca BRI Syariah (On-Line) minimal Rp. 20.000,-
b. Penarikan dana dapat dilakukan secara tunai atau pemindahbukuan.
c. Penarikan tunai dan pemindahbukuan dapat dikuasakan dengan
melampirkan Surat Kuasa yang sah dari penabung disertai asli bukti diri
dari pihak pemilik penerima kuasa.
d. Penarikan di Teller dilakukan dengan mengisi slip penarikan dan wajib
menggunakan buku tabungan, baik untuk pengambilan di Kantor Unit
Asal maupun di Kantor Unit Transaksi.
e. Jumlah minimal penarikan, serta jumlah saldo tersisa harus memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Undang-Undang Syariah (UUS) BRI.
3. Biaya administrasi.
Kepada penabung Tabungan Mudharabah dikenakan biaya administrasi sesuai
ketentuan yang berlaku.
a. Biaya administrasi bulanan.
b. Penutupan rekening.
c. Penggantian Butab/Kartu ATM yang dikarenakan hilang.
d. Transaksi pengambilan/penyetoran di Kantor Cabang BRI Syariah lain
(Cabang On-Line) diatas jumlah tertentu..
6. Rekening Pasif
a. Rekening Tabungan Mudhrabah Pasif adalah rekening Tabungan
Mudharabah yang bersaldo dibawah Rp. 10.000,- dan dalam waktu 12
bulan berturut-turut tidak bermutasi (di luar mutasi pajak dan bagi hasil).
b. Rekening yang pasif, tidak bermutasi selama tiga bulan, maka rekening
ditutup secara otomatis oleh sistem dan sisa saldo sebagai pendapatan bagi
bank.
7. Penutupan Rekening Tabungan
a. Penabung berhak setiap saat menutup rekening tabungannya selama kas
buka pada Kanca asal.
b. Bank hanya akan melakukan penutupan rekening apabila penabung telah
memenuhi semua kewajiban kepada Bank BRI Syariah.
c. Penutupan rekening Tabungan Mudharabah dapat dilakukan di Kantor
Unit BRI Syariah Asal Rekening (tempat penabung yang bersangkutan
membuka rekening).
d. Pejabat yang ditunjuk di Kantor Unit BRI Syariah Asal rekening
memastikan kartu yang ditutup digunting dua bagian.
e. Penutupan rekening tabungan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp.
10.000,-
B. Prosedur pembukaan Tabungan Mudharabah
Prosedur yang diberikan oleh PT. BRI Syariah tidaklah sulit. Adapun prosedur
yang berlaku untuk menjadi penabung pada Tabungan Mudharabah secara garis
besar adalah sebagai berkut :
a. Nasabah
1) Calon nasabah (shahibul maal) datang ke kantor BRI Syariah dan
langsung menghubungi Unit Pelayanan Nasabah.
2) Sebelum calon Nasabah membuka rekening Tabungan Mudharabah di
BRI Syariah, hal yang paling utama yang harus dilakukan oleh nasabah
tersebut adalah memperlihatkan
mahasiswa agar
kartu
dapat
identitas
dlihat
diri
dan
seperti
diperiksa KTP/SIM/Kartu
keabsahannya oleh Unit Pelayanan Nasabah.
3) Kemudian nasabah meminta Unit Pelayanan Nasabah untuk
menjelaskan tentang Tabungan Mudharabah dan syarat-syarat apa saja
yang harus dipenuhi oleh nasabah.
4) Setelah nasabah mendapatkan informasi dan penjelasan dari Unit
Pelayanan Nasabah dan calon nasabah pun bersedia menjadi penabung
pada Tabungan mudharabah, selanjutnya nasabah akan diberikan
formulir pembukaan Tabungan Mudharabah oleh Unit Pelayanan
Nasabah.
5) Calon nasabah mengisi formulir yang berisikan antara lain :
a. Nama
b. Tempat dan tanggal lahir
c. Alamat
d. No. telepon
e. jenis kelamin
f. Nama gadis ibu kandung
g. No. KTP/SIM/Kartu Mahasiswa’Paspor
h. Pekerjaan
i. Alamat pekerjaan
j. NPWP
k. KCTT (Kartu Contoh Tanda Tangan)
6) Setelah formulir diisi dengan lengkap, formulir tersebut diserahkan
kembali pada Unit Pelayanan Nasabah untuk diperiksa dan di input.
7) Nasabah menyerahkan foto copy bukti identitas diri yaitu,
KTP/SIM/Kartu Mahasiswa/Paspor dan lain-lain.
8) Mengisi slip setoran awal sebagai syarat untuk membuka rekening
Tabungan Mudharabah.
b. Unit Pelayanan Nasabah (UPN)
1) Melayani calon Nasabah (shahibul maal) dengan memberikan
penjelasan dan informasi tentang Tabungan Mudharabah.
2) Setelah calon penabung bersedia menjadi nasabah (shahibul maal)
Tabungan Mudharabah pada Bank BRI Syariah, kemudian Unit
Pelayanan Nasabah memberikan formulir pembukaan rekening kepada
nasabah untuk kemudian diisi oleh calon nasabah.
3) Selanjutnya Unit Pelayanan Nasabah menerima kembali formulir yang
sudah diisi dengan lengkap dan benar oleh nasabah sesuai dengan bukti
identitas diri.
4) Mengentry data statis calon nasabah pada sistem/komputer sesuai
dengan formulir aplikasi pembukaan rekening Tabungan Mudharabah.
5) Unit Pelayanan Nasabah menyiapkan akad dan meminta nasabah untuk
mempelajari dan menandatanganinya.
6) Kemudian Unit Pelayanan Nasabah menyerahkan semua dokumen
pembukaan rekening Tabungan Mudharabah kepada Assistant
Manager Operasional (AMO).
c. Assistant Manager Operasional (AMO)
1) Memeriksa kelengkapan dokumen, pengisian formulir dan pencocokan
tanda tangan pada kartu specimen.
2) Mengaktifkan rekening penabung kemudian menandatangani aplikasi
pembukaan rekening dan Akad Mudharabah.
3) Menyerahkan kembali dokumen-dokumen rekening ke Unit Pelayanan
Nasabah.
d. Unit Pelayanan Nasabah (UPN)
1) Unit Pelayanan Nasabah menerima kembali dokumen-dokuemn
rekening dari Assistant Manager Operasional.
2) Selanjutnya Unit Pelayanan Nasabah menyimpan berkas pembukaan
rekening dalam file. Meminta nasabah untuk mengisi dan
menandatangani tanda setoran sebagai maker untuk kemudian meminta
penabung untuk melakukan penyetoran awal di Teller.
e. Teller
1) Menerima dan memeriksa slip setoran dan uang tunai sejumlah yang
tertera pada tanda tangan setoran.
2) Mencetak buku tabungan dan meminta nasabah untuk menandatangani
Kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT).
3) Menginput data kedalam komputer serta slip setoran dan buku
tabungan diberi validasi.
4) Menandatangani buku tabungan dan slip setoran diberikan stempel
bank BRI Syariah, lalu teller menyerahkan kembali buku tabungan
kepada nasabah.
5) Dibagian pembukuan akan di jurnal.
D. Kas
K. Tabungan Mudharabah
C. Prosedur Penyetoran Tabungan Mudharabah
a. Penabung
1) Mengisi slip penyetoran.
2) Slip setoran dan uang diserahkan kebagian teller.
b. Teller
1) Menerima slip setoran, buku tabungan dan uang.
2) Memeriksa kebenaran pengisian slip setoran dan menghitung
jumlah uang apakah sudah sesuai dengan yang ditulis pada slip
setoran.
3) Lalu kemudian di input kedalam komputer lalu diberikan validasi
pada slip setoran dan pada buku tabungan.
4) Mencetak buku tabungan jika penabung membawa buku tabungan.
5) Menyerahkan buku tabungan dan asli tanda setoran yang telah di
validasi kepada penabung.
6) Slip setoran diserahkan ke AMO/pinca.
7) Dibagian pembukuan akan dijurnal.
D.Kas
K.Tabungan Mudharaba.
Prosedur Penarikan Tabungan Mudharabah
a. Penabung
1) Mengisi slip penarikan dan menyertakan buku tabungan pada saat
melakukan penarikan.
2)
b.
Slip penarikan dan buku tabungan diserahkan ke teller.
Teller
1) Menerima slip penarikan dan buku tabungan dari penabung, lalu
memeriksa jumlah uang,tanda tangan, saldo dan tanda pengenal
diri atau KTP nasabah.
2) Apabila jumlah penarikan di atas wewenang teller, meminta fiat
bayar kepada pejabat yang mempunyai kewenangan yang lebih
tinggi.
3) Input kedalam komputer, lalu dibubuhi validasi pada slip
penarikan dan buku tabungan.
4) Menandatangani slip penarikan dan buku tabungan dan
memberikan kembali buku tabungan beserta jumlah uang yang
ditarik ke nasabah.
5) Menyimpan bukti pembukuan (slip penarikan) untuk dicocokan
dengan DMH pada akhir.
6)
7)
Slip penarikan diserahkan ke AMO/pinca
Dibagian pembukuan akan di jurnal
D. Tabungan Mudharabah
K. Kas
c. AMO/Pinca
1) Menerima slip penarikan, buku tabungan dan kartu identitas dari
teller.
2) Memeriksa dan mencocokan slip penarikan, buku
identitas penabung dengan data pada komputer.
3) Apabila sudah diyakini benar, lakukan pengesahan pada komputer
dan menandatangani slip penarikan sebagai signer.
4) Mencocokan bukti pembukuan dengan DMH pada akhir hari.
tabungan,
D. PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH
Contoh : Studi Kasus
Perhitungan pendapatan yang akan dibagikan dapat dimisalkan pada transaksi
yang berkaitan dengan tabungan di Bank BRI Syariah sebagai berikut.
Paad akhir bulan Juni 2009 diketahui data sebagai berikut :
1. Total Dana Masyarakat
2. Total Nilai Investasi
3. Pendapatan Bank
Rp. 143.904.005.833
Rp. 207.730.232.720
Rp. 10.190.172.202
Dengan penyaluran dana sebesar Rp. 143.904.005.833 maka pendapatan bank
yang diterima dari hasil penyaluran pembiayaan adalah Rp. 10.190.172.202.
Dari langkah-langkah di atas maka pendapatan yang akan di distribusikan
dapat dirumuskan sebagai berikut :
= Total Dana Masyarakat X Pendapatan Bank
Total Nilai Investasi
= Rp. 143.904.005.833 X Rp. 10.190.172.202
Rp. 207.730.232.720
= Rp. 7.059.187.198
Total pendapatan yang akan di distribusikan sebesar Rp. 7.059.187.198
Laporan Rekening Tabungan Mudharabah
Rekening Tuan ”X”
Juni 2009
( dalam rupiah )
Tgl
1
11
21
24
27
30
Transaksi
Setor Tunai
Transfer Masuk
Tarik Tunai
Setor Tunai
Tarik Tunai
Setor Tunai
JUMLAH
1.000.000
3.000.000
500.000
3.000.000
Debet Kredit
1.000.000
2.000.000
Saldo
1.000.000
3.000.000
2.500.000
5.500.000
4.500.000
7.500.000
24.000.000
Perhitungan bagi hasil Tabungan Mudharabah berdasarkan saldo rata-rata :
- Saldo rata-rata bulan juni adalah : Rp. 24.000.000 = Rp. 800.000
30 hari
- Ekuivalen Rate (ER) = Pendapatan yang akan di distribusikan
Total Dana Masyarakat
= Rp. 7.059.187.198
Rp. 143.904.005.833
(ER) = 4,90 %
X 100
- Jadi Ekuivalen Rate bulan Juni 2009 = 4,90 %
- Jangka Waktu (periode) Juni = 30 hari
Bagi hasil Tabungan Mudharabah dapat di hitung dengan rumus:
Bagi hasil Tabungan Mudharabah = saldo rata-rata X ER X periode
365 hari
= 800.000 X 4,90% X 30 hari
365 hari
Bagi hasil yang di terima nasabah = Rp 3.221,92
Pajak Tabungan
Saldo Tabungan di atas Rp. 7.000.000 di kenakan pajak 20% dari bagi hasil yang
di peroleh nasabah. Karena saldo tabungan nasabah Tuan ”X” adalah
Rp.7.500.000 maka beban pajak yang dikenakan dari bagi hasil yang diterima
adalah sebesar :
Bagi Hasil
Pajak ( 20% X Rp. 3.221,92)
Bagi hasil bersih
= Rp. 3.221,92
= Rp. 644,38 –
Rp. 2.577,54
Jurnal :
D. Bagi hasil Tabungan Mudharabah
K. K2l Pajak
K. Tabungan Mudharabah Tuan ” X ”
Rp. 3.221,92
Rp 644,38
Rp. 2.577,54
E. Prosedur penutupan rekening
a. Nasabah
1) Nasabah datang ke bank tempat dimana dia membuka rekening
Tabungan Mudharabah
2) Kemudian Nasabah menandatangani Unit Pelayanan Nasabah
untuk memberitahukan bahwa rekeningnya akan ditutup.
3) Setelah itu nasabah memberikan alasan kenapa rekeningnya ingin
ditutup.
4) Bank akan menutup Tabungan Nasabah jika nasabah memiliki
saldo Tabungan Mudharabah dibawah saldo minimal Rp. 10.000,-
c. Teller
1)
2)
3)
Menerima buku tabungan dan kartu identitas dari penabung.
Mencetak transaksi tertunda (pending).
Meminta penabung untuk membuat slip penarikan sebesar saldo
setelah dikurangi biaya penutupan dan bila ada diperhitungkan
bagi hasil, Zakat, dan pajak.
4) Memeriksa dan mencocokan tanda tangan pada slip penarikan
dengan tanda tangan pada kartu penabung.
5)
6)
7)
Mengentry data penutupan ke dalam sistem komputer.
Menandatangani slip penarikan sebagai cheker.
Menyerahkan buku tabungan, slip penarikan, Identitas Diri
(I D) kepada AMO/Pinca.
b. AMO/Pinca
1) Memeriksa dan mencocokan slip penarikan, buku tabungan,
identitas penabung dengan data pada komputer.
2) Apabila sudah diyakini benar, lakukan pengesahan pada komputer
dan menandatangani slip penarikan sebagai signer.
3) Mencocokan bukti pembukaan dengan Daftar Mutasi Harian
(DMH) pada hari akhir.
c. Teller
1) Mencetak transaksi penutupan dan membubuhkan stempel
”TUTUP” pada buku tabungan.
2) Menvalidasi slip penarikan dan mencetak transaksi pada buku
tabungan.
3)
4)
Menyerahkan uang dan asli Identitas Diri (ID) kepada penabung.
Menyimpan buku tabungan, slip penarikan untuk dicocokan
dengan DMH pada akhir hari.
F. MASALAH YANG DIHADAPI DAN PENYELESAIANNYA
Bank BRI Syariah dalam melakukan kegiatan peningkatan jumlah
nasabah menawarkan berbagai produk-produk Syariah, salah satunya adalah
Tabungan Mudharabah. Dalam meningkatkan nasabah, ada beberapa masalah
yang harus dihadapi oleh Bank BRI Syariah sehingga dapat menimbulkan dampak
yang tidak baik dalam melakukan aktivitas menghimpun dana dan meningkatkan
jumlah nasabah. Berikut ini adalah beberapa masalah yang harus dihadapi oleh
Bank BRI Syariah dalam meningkatkan jumlah nasabah :
1. Persaingan antar bank.
Daerah Depok saat ini merupakan salah satu daerah yang sedang
berkembang, oleh karena itu banyak bank yang membuka cabang syariah
sehingga menyebabkan persaingan antar bankmenjadi lebih kompetitif.
Alternatif penyelesaiannya :
a) Agar banyak masyarakat yang mengetahui dan mempercayakan untuk
menabung di Bank BRI Syariah, maka diperlukan sosialisasi dan promosi dari
bank, contohnya dengan mendirikan stand Bank BRI Syariah di kampus-
kampus serta di pusat perbelanjaan dan pusat bisnis, selain itu juga Bank BRI
Syarih harus menyebarkan brosur-brosur kapada msyarakat.
b) Bank BRI Syariah sebaiknya selalu memberikan pelayanan serta fasilitas yang
terbaik kepada para nasabahnya. Agar mampu bersaing bersama bank lainnya
yang berada di wilayah depok.
2. Kepercayaan
Saat ini masyarakat mulai ragu dengan sistem bunga yang dianggap
mengandung unsur riba dan hal itu diharamkan oleh agama,
Alternatif penyelesaiannya :
a) Untuk membantu kepercayaan masyarakat menyimpan dananya di Bank BRI
Syariah, Pemerintah telah mengembangkan perbankan syariah yang di nilai
dapat membantu memperkuat perbankan nasional dengan prinsip syariah
islam.
b) Pengelolaan bank harus dilakukan secara professional, supaya masyarakat
juga dapat mempercayai Bank tersebut untuk mengelola dana masyarakat
yang di simpan di bank secara baik dan jelas.
3. Promosi
Bank BRI Syariah saat ini masih kurang dikenal oleh masyarakat luas.
Hal itu dikarenakan kurangnya promosi yang dilakukan oleh BANK BRI
Syariah, sehingga masyarakat kurang mengetahuinya dan belum tertarik
menjadi salah satu nasabah di Bank BRI Syariah.
Alternatif penyelesaiannya :
a) Bank BRI Syariah harus memaksimalkan promosi untuk menarik minat
nasabah dengan cara memasang iklan diberbagai media, atau memberikan
hadiah langsung kepada nasabah yang baru saja membuka rekening tabungan,
deposito, maupun giro di Bank BRI Syariah. Serta mengadakan undian
berhadiah setiap bulannya sehingga nasabah antusia untuk menambah saldo
simpanannya di Bank BRI Syariah.
4. Fasilitas
Pada Bank BRI Syariah saat ini masih belum beroperasi secara online.
Sehingga nasabah harus selalu datang ke bank untuk melakukan transaksi
perbankan. Hal ini juga yang membuat masyarakat ragu untuk menyimpan
dananya di Bank BRI Syariah. Karena tuntutan jaman pada saat ini,
masyarakat menginginkan segala sesuatu yang serba praktis.
Alternatif penyelesaiannya :
a) Bank BRI Syariah harus segera beroperasi secara online untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kepada nasabah. Supaya semakin banyak nasabah yang
ingin menabung dalam Tabungan Mudharabah di Bank BRI syariah.