1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

25
1 PENGARUH PERUBAHAN GIRO WADIAH, TABUNGAN MUDHARABAH DAN DEPOSITO MUDHARABAH TERHADAP PERUBAHAN PEMBIAYAAN YANG DIBERIKAN BANK SYARIAH (Studi Kasusdi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk) YULIANTI 083403122 Dibimbing oleh: H. Tedy Rustendi, SE., Msi. Iwan Hermansyah, SE., Ak. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Perubahan Giro Wadiah, Perubahan Tabungan Mudharabah, Perubahan Deposito Mudharabah,Perubahan Pembiayaan,(2) Pengaruh Perubahan Giro Wadiah, Perubahan Tabungan Mudharabah, Perubahan Deposito Mudharabah baik secara parsial dan simultan terhadap Pembiayaan yang Diberikan Bank Syariah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dalam hal ini PT. Bank Muamalat Indonesia dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) perubahan giro wadiah tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan pembiayaan yang diberikan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia (2) Perubahan tabungan mudharabah tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan pembiayaan yang diberikan PT. Bank Muamalat Indonesia (3) Deposito mudharabah berpengaruh signifikan terhadap perubahan pembiayaan yang diberikan PT. Bank Muamalat Indonesia(4) Perubahan Giro Wadiah, Tabungan Mudharabah dan Deposito Mudharabah secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan pembiayaan yang diberikan PT. Bank Muamalat Indonesia. Kata kunci: Perubahan Giro Wadiah, Tabungan Mudharabah, Deposito Mudharabah, Pembiayaan yang Diberikan.

Transcript of 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

Page 1: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

1

PENGARUH PERUBAHAN GIRO WADIAH, TABUNGAN

MUDHARABAH DAN DEPOSITO MUDHARABAH TERHADAP

PERUBAHAN PEMBIAYAAN YANG DIBERIKAN BANK SYARIAH

(Studi Kasusdi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

YULIANTI

083403122

Dibimbing

oleh:

H. Tedy Rustendi, SE., Msi.

Iwan Hermansyah, SE., Ak.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Perubahan Giro Wadiah,

Perubahan Tabungan Mudharabah, Perubahan Deposito Mudharabah,Perubahan

Pembiayaan,(2) Pengaruh Perubahan Giro Wadiah, Perubahan Tabungan

Mudharabah, Perubahan Deposito Mudharabah baik secara parsial dan simultan

terhadap Pembiayaan yang Diberikan Bank Syariah. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan

studi kasus.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data Primer yaitu data

yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dalam hal ini PT. Bank Muamalat

Indonesia dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari penelitian

kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) perubahan giro wadiah

tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan pembiayaan yang diberikan oleh

PT. Bank Muamalat Indonesia (2) Perubahan tabungan mudharabah tidak

berpengaruh signifikan terhadap perubahan pembiayaan yang diberikan PT. Bank

Muamalat Indonesia (3) Deposito mudharabah berpengaruh signifikan terhadap

perubahan pembiayaan yang diberikan PT. Bank Muamalat Indonesia(4)

Perubahan Giro Wadiah, Tabungan Mudharabah dan Deposito Mudharabah

secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan pembiayaan

yang diberikan PT. Bank Muamalat Indonesia.

Kata kunci: Perubahan Giro Wadiah, Tabungan Mudharabah, Deposito

Mudharabah, Pembiayaan yang Diberikan.

Page 2: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

2

LATAR BELAKANG

PENELITIAN

Sistem ekonomi syariah atau

biasa disebut dengan Ekonomi Islam,

semakin populer bukan hanya di

negara-negara Islam tapi bahkan juga

di negara-negara barat. Kegiatan

ekonomi dalam pandangan Islam

bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan hidup seseorang secara

cukup dan sederhana, memenuhi

kebutuhan keluarga, memenuhi

kebutuhan jangka panjang,

memberikan bantuan sosial dan

sumbangan menurut jalan Allah

SWT.

Keberadaan perbankan

syariah sebagai bagian dari sistem

perbankan nasional diharapkan dapat

mendorong perkembangan

perekonomian suatu negara.

Karakteristik sistem perbankan

syariah yang beroperasi berdasarkan

prinsip bagi hasil memberikan

alternatif sistem perbankan yang

saling menguntungkan bagi

masyarakat dan bank, serta

menonjolkan aspek keadilan dalam

bertransaksi, investasi yang beretika,

mengedepankan nilai-nilai

kebersamaan dan persaudaraan

dalam berproduksi, dan menghindari

kegiatan spekulatif dalam

bertransaksi keuangan. Dengan

menyediakan beragam produk serta

layanan jasa perbankan yang

beragam dengan skema keuangan

yang lebih bervariatif, perbankan

syariah menjadi alternatif sistem

perbankan yang kredibel dan dapat

dinikmati oleh seluruh golongan

masyarakat Indonesia tanpa

terkecuali.

Seiring dengan meningkatnya

pertumbuhan ekonomi, perbankan

syariah saat ini masih berada pada

tahap perkembangan dengan tetap

gencar untuk meningkatkan

pangsanya, salah satu nya dari sisi

pembiayaan. Selama tahun 2011

perbankan syariah, yang merupakan

instrumen pengembangan ekonomi

nasional telah mampu memberikan

dukungan besar terhadap

pengembangan sektor riil yang ada

selama ini. BI mencatat total aset

perbankan syariah per September

2011 mencapai Rp126,4 triliun.

Di Indonesia, perbankan

syariah sudah ada sejak tahun 1992

yang di awali dengan berdirinya PT.

Bank Muamalat Indonesia (BMI).

Page 3: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

3

Keberadaan BMI muncul pasca

pemberlakuan UU No.7 Tahun 1992

tentang perbankan yang menerapkan

sistem bagi hasil. BMI diresmikan

dengan modal disetor berasal dari

umat Islam sebesar Rp. 106 milyar.

Bank Indonesia juga merinci

Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun

1992 tentang bank berdasarkan

prinsip bagi hasil selain penetapan

UU No. 7 Tahun 1992 sebagai

pendukung perkembangan perbankan

syariah. Dengan adanya Undang-

undang tersebut, perbankan syariah

di Indonesia mendapatkan

kesempatan yang lebih luas untuk

berkembang, menyelenggarakan

kegiatan usaha, termasuk

memberikan kesempatan kepada

bank umum konvensional untuk

membuka kantor cabang yang

melaksanakan operasional perbankan

yang berdasarkan prinsip syariah.

PT. Bank Muamalat

Indonesia dipilih untuk ditelaah,

karena merupakan pelopor bank

syariah di Indonesia. Dari sisi

pembiayaan Bank Muamalat

Indonesia memberikan dukungan

pembiayaan melalui berbagai skema

pembiayaan baik jual beli ataupun

bagi hasil. Bank Muamalat telah

menawarkan hampir semua jenis

produk dan pelayanan perbankan,

baik berupa produk Funding (Giro

Wadiah, Tabungan Mudharabah,

Deposito Mudharabah) dan

Pembiayaan (Pembiayaan

Mudharabah, Bai’Bitsaman Ajil,Al

Qadr Hasan) maupun jasa-jasa

lainnya seperti jualbeli valuta asing

(AlSharf), pemberian jaminan (Al

kafalah), penerbitan LC (Al

Wakalah), dan jasa-jasa lain seperti

yang dapat diberikan oleh Bank

Umum. Salah satu misi Bank

Muamalat adalah ikut berperan

dalam pembangunan ekonomi

nasional, terutama melalui

peningkatan peranan pengusaha

muslim dan bertekad untuk bertindak

sebagai katalisator dalam

mengembangkan Lembaga-Lembaga

Keuangan Syariah.

Memperhatikan fungsi pokok

perbankan sebagai lembaga yang

mempunyai fungsi intermediasi

keuangan/ dana, dan manfaat yang

besar bagi masyarakat (sektor riil).

Fungsi penggunaan dana yang

terpenting bagi bank komersial

adalah fungsi pembiayaan.

Page 4: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

4

Pembiayaan merupakan indikator

utama untuk mengukur

perkembangan/ pertumbuhan pangsa

pasar perbankan syariah nasional.

Besarnya pembiayaan yang berhasil

di salurkan oleh bank syariah sangat

di pengaruhi oleh adanya dana dari

pihak ketiga di antaranya giro

wadiah, tabungan mudharabah dan

deposito mudharabah.

Apabila dana yang berhasil

dikumpulkan oleh bank lebih besar

dari pada pembiayaan yang

dilakukan, maka biayadana yang

harus dibayar oleh bank semakin

besar. Dengan demikian, maka

tingkat bagi hasil yang dibagikan

kepada masyarakat menjadi semakin

kecil. Demikian juga sebaliknya, jika

kebutuhan dana pembiayaan lebih

tinggi dari pada dana masyarakat

yang dikumpulkan maka bank akan

mengalami kekurangan dana.

IDENTIFIKASI MASALAH

Agar masalah yang akan

dibahas memperoleh kejelasan dan

pembahasannya lebih terarah, maka

penulis mengidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana perubahan giro

wadiah pada PT. Bank

Muamalat Indonesia.

2. Bagaimana perubahan tabungan

mudharabah pada PT. Bank

Muamalat Indonesia.

3. Bagaimana perubahan deposito

mudharabah pada PT. Bank

Muamalat Indonesia.

4. Bagaimana perubahan

pembiayaan yang diberikan pada

PT. Bank Muamalat Indonesia.

5. Bagaimana pengaruh perubahan

giro wadiah, tabungan

mudharabah, deposito

mudharabah secara parsial

terhadap perubahan pembiayaan

yang diberikan pada PT. Bank

Muamalat Indonesia.

6. Bagaimana pengaruh perubahan

giro wadiah, tabungan

mudharabah, deposito

mudharabah secara simultan

terhadap perubahan pembiayaan

yang diberikan pada PT. Bank

Muamalat Indonesia.

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam UU No. 21 Tahun

2008 Pasal 1 disebutkan bahwa :

Page 5: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

5

“Perbankan syariah adalah segala

sesuatu yang menyangkut tentang

bank syariah dan unit usaha syariah,

mencangkup kelembagaan, kegiatan

usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya”

Pengertian umum bank

syariah atau Bank Islam menurut

Ktut Silvanita (2009:34):

“ Bank syariah adalah bank yang

beroperasikan dengan prinsip

syariah, yaitu aturan perjanjian

berdasarkan hukum Islam antara

bank dan pihak lain dalam

penyimpanan dana dan/ atau

pembiayaan kegiatan usaha”.

Giro wadiah dapat di artikan

sebagai bentuk simpanan yang

penarikannya dilakukan setiap saat

dengan menggunakan cek, bilyet

giro, sarana perintah lainnya atau

dengan cara pemindahbukuan yang

didasarkan pada prinsip titipan

sehingga nasabah tidak mendapatkan

keuntungan berupa bunga, melainkan

bonus yang nilainya tidak boleh

diperjanjikan diawal akad. (Abdul

Ghofur Anshori, 2007 : 81).

Berdasarkan Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1998 Tabungan

mudharabah,simpanan yang

penarikannya hanya dapat dilakukan

menurut syarat tertentu yang

disepakati, tetapi tidak dapat ditarik

dengan cek, bilyet giro, dan atau alat

lainnya yang dipersamakan dengan

itu.

Menurut Rizal Yaya, Aji

Erlangga Martawireja, dan Ahim

Abdurahim (2009:61), Deposito

mudharabah yaitu simpanan dana

dengan skema pemilik dana

(shahibul maal) memercayakan

dananya untuk dikelola bank

(mudharib) dengan hasil yang

diperoleh dibagi antara pemilik dana

dan bank dengan nisbah yang

disepakati sejak awal.

MenurutMuhamadSyafi’I

Antonio ( 2001: 160) :

“Pembiayaanmerupakansalahsatutug

aspokok bank,

yaitupemberianfasilitaspenyediaanda

nauntukmemenuhikebutuhanpihak-

pihak yang merupakandeficit unit.”

KERANGKA PEMIKIRAN

Menurut Lukman Denda

Wijaya (2005:49), dana-dana yang

dihimpun dari masyarakat ternyata

merupakan sumber dana terbesar

yang paling diandalkan oleh bank

Page 6: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

6

(bisa mencapai 80%-90% dari

seluruh dana yang dikelola oleh

bank). Dana dari masyarakat terdiri

atas beberapa jenis, yaitu giro,

deposito, tabungan. Dana yang

berhasil dihimpun oleh bank lalu

ditanamkan dalam aktiva produktif.

Penempatan dalam aktiva produktif

dilakukan dengan tujuan untuk

menciptakan pendapatan bank

melalui aktiva produktif yang

menghasilkan. Aktiva produktif

adalah penanaman dana bank syariah

dalam rupiah maupun valuta asing

dalam bentuk pembiayaan, piutang,

ijarah, qardh, surat berharga syariah,

penempatan, penyertaan , komitmen

dan kontijensi pada transaksi

rekening administratif serta Sertifikat

Wadiah bank Indonesia (PAPSI,

2003 :III.67).

Salah satu komponen aktiva

produktif yang jumlahnya terbesar

adalah pembiayaan yang diberikan

oleh bank syariah. Kegiatan

pembiayaan merupakan salah satu

tugas pokok bank, yaitu pemberian

fasilitas penyediaan dana untuk

memenuhi kebutuhan pihak-pihak

yang merupakan deficit unit.

Keberadaan dana pihak

ketiga dalam hal ini giro wadiah,

tabungan mudharabah dan deposito

mudharabah memiliki hubungan erat

dengan pembiayaan yang akan

diberikan oleh bank syariah. Pihak

bank harus dapat melakukan

manajemen kebutuhan dana dan

kebutuhan pembiayaan. Apabila

terjadi miss management, maka yang

akan terjadi bukannya profit justru

kemungkinan besar akan

menimbulkan biaya. Apabila dana

yang berhasil dikumpulkan oleh bank

lebih besar dari pada pembiayaan

yang dilakukan, maka biayadana

yang harus dibayar oleh bank

semakin besar. Dengan demikian,

maka tingkat bagi hasil yang

dibagikan kepada masyarakat

menjadi semakin kecil. Demikian

juga sebaliknya, jika kebutuhan dana

pembiayaan lebih tinggi dari pada

dana masyarakat yang dikumpulkan

maka bank akan mengalami

kekurangan dana. (Sunarto Zulkifli,

27:119)

Atasdasarpernyataantersebut

makapenulistertarikuntukmenelitiper

ubahanpembiayaan yang

diberikanoleh PT. Bank

Page 7: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

7

MuamalatIndonesia.Menurut

Muhammad Syafi’I Antonio (2001 :

160),

pembiayaanmerupakansalahsatutugas

pokok bank,

yaitupemberianfasilitaspenyediaanda

nauntukmemenuhikebutuhanpihak-

pihak yang merupakandeficit

unit.Dalam perbankan syariah

biasanya bank menyediakan barang

nyata (asset), baik yang didasarkan

pada konsep jual beli, sewa-

menyewa, ataupun bagi hasil.

Perubahanpembiayaan yang

diberikan PT. Bank Muamalat

Indonesia

didasarkanpadaselisihantarajumlah

nominal

pembiayaanpadaperiodeberjalandeng

anjumlah nominal

pembiayaanperiodesebelumnya.

HIPOTESIS

Berdasarkankerangkapemikiran

di atas,

penulismengemukakanhipotesisdarip

enelitianiniyaitusebagaiberikut :

1. Perubahangirowadiah,

tabunganmudharabahdandeposit

omudharabahsecaraparsialberpe

ngaruhsecara signifikan

terhadapperubahanpembiayaan

yang diberikan bank syariah.

2. Perubahan

girowadiah,tabunganmudharaba

hdandepositomudharabahsecara

simultan berpengaruh secara

signifikan terhadap

perubahanpembiayaan yang

diberikan bank syariah.

METODE PENELITIAN

Metode Yang Digunakan

Penelitian yang akan dilakukan

menggunakan metode

penelitiandeskriptif, dengan

pendekatan studi kasus.

Operasionalisasi Variabel

Berdasarkan judul penelitian yaitu

“Pengaruh Perubahan Giro

wadiah, Tabungan Mudharabah

dan Deposito Mudharabah

terhadap Perubahan Pembiayaan

yang diberikan Bank Syariah”,

maka penelitian ini memiliki 4

variabel, dimana 3 variabel bebas

(Independent Variabel), yakni Giro

Wadiah (X1), Tabungan Mudharabah

(X2), dan Deposito Mudharabah (X3)

serta variabel terikat ( Dependent

Page 8: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

8

Variabel) yakni Total Pembiayaan

yang diberikan bank syariah (Y).

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel

penelitian

Definisi Indikator Skala

Perubahan Giro

Wadiah ( X1)

Giro wadiah yaitu simpanan yang penarikannya

dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,

bilyet giro, sarana perintah lainnya atau dengan

cara pemindahbukuan yang didasarkan pada

prinsip titipan sehingga nasabah tidak

mendapatkan keuntungan berupa bunga,

melainkan bonus yang nilainya tidak boleh

diperjanjikan diawal akad.

(Abdul Ghofur Anshori, 2007 : 81)

Besarnya perubahan

nominal giro

wadiah yaitu selisih

jumlah giro wadiah

periode berjalan

dengan periode

sebelumnya

Rasio

Perubahan

Tabungan

mudharabah (

X2)

Tabungan mudharabah adalah simpanan yang

penarikannya hanya dapat dilakukan menurut

syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak

dapat ditarik dengan cek atau alat yang

dipersamakan dengan itu.

(Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja, Ahim

Abdurahim, 2009 : 60)

Besarnya perubahan

nominal tabungan

mudharabah yaitu

selisih jumlah

tabungan

mudharabah

periode berjalan

dengan periode

sebelumnya

Rasio

Perubahan

Deposito

Mudharabah

(X3)

Deposito Mudharabah adalah Simpanan pihak

ketiga (perorangan atau badan hukum) yang

penarikannya hanya dapat dilakukan dalam

jangka waktu tertentu dengan mendapatkan

imbalan bagi hasil berdasarkan kesepakatan

bersama.

(Muhammad Syafi’i Antonio dan Karneen

Permataatmadja, 2000:20)

Besarnya perubahan

nominal deposito

mudharabah yaitu

selisih jumlah

deposito

mudharabah

periode berjalan

dengan periode

sebelumnya.

Rasio

Page 9: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

9

Perubahan

Pembiayaan Y

Pembiayaanmerupakansalahsatutugaspokok

bank,

yaitupemberianfasilitaspenyediaandanauntukme

menuhikebutuhanpihak-pihak yang

merupakandeficit unit.

(MuhamadSyafi’I Antonio, 2001: 160)

Perubahan

pembiayaan yaitu

selisih jumlah

nominal

pembiayaan yang

diberikan bank

syariah periode

berjalan dengan

periode

sebelumnya.

Rasio

Berdasarkan judul penelitian

yaitu “Pengaruh Perubahan Giro

wadiah, Tabungan Mudharabah

dan Deposito Mudharabah

terhadap Perubahan Pembiayaan

yang diberikan Bank Syariah”,

gambar/model paradigma penelitian

bisa dilihat dalam gambar 1 berikut

ini :

Penelitian yang dilakukan

menggunakan

teknikanalisaregresiganda.

Analisisinidigunakanapabilainginme

ngetahuibagaimanakeadaan

(naikturunnya)

variabeldependenbiladuavariabelinde

pendensebagaifaktorprediktordimani

pulasi (dinaikturunkannilainya).

1. PersamaanRegresiBerganda

Gambar 1

Paradigma Penelitian

X1

X2

X3

Y

0

Page 10: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

10

Analisis ini digunakan untuk

mengetahui hubungan fungsional

antara variasi-variasi variabel X

terhadap Y, dengan rumus:

𝑌 = 𝑏0 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3 + 𝑒(Sugiyono, 2007:261)

2. KoefisienKorelasiGanda

𝑅𝑦𝑥1𝑥2 = 𝑟2𝑦𝑥1 + 𝑟2𝑦𝑥2 − 2𝑟𝑦𝑥1. 𝑟𝑦𝑥2 . 𝑟𝑦. 𝑟𝑥1𝑥2

1 − 𝑟2𝑥1𝑥2

(Sugiyono, 2007 : 154)

Untukmenginterprestasikankriterianil

aikoefisienkorelasimakadigunakanpe

domaninterpretasikoefisienkorelasise

bagaiberikut :

Tabel 1

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Sumber :Sugiyono (2007 : 183)

3. KoefisienDeterminasi Lebih jelasnya, rumus

koefisien determinasi dapat dilihat

sebagai berikut:

Kd = (r)2

x 100 %

Page 11: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

11

Untuk mencari pengaruh

faktor lain yang mempengaruhi

variabel Y maka digunakan rumus

koefisien non determinasi sebagai

berikut :

Knd = 1 – (r)2 x 100 %

Selanjutnya dilakukan penetapan

hipotesis operasional, penetapan

tingkat signifikansi, kaidah

keputusan dan penarikan kesimpulan

sebagai berikut :

1. Hipotesis

1. SecaraParsial

Ho : YX1 = 0

Ha : YX1 ≠ 0

Ho : YX2=0

Ha : YX2≠0

Ho : YX3=0

Ha : YX3≠0

2. SecaraSimultan

Ho : YX1X2X3 = 0

Ha : YX1X2X3 ≠ 0

3. UjiSignifikan

1. Secaraparsialmenggunakanuji

t

Pengujian signifikan terhadap

koefisien korelasi parsial

menggunakan uji t tersebut dengan

rumus sebagai berikut :

t =

𝑟 𝑛 − 2

1 − 𝑟2

(Sugiyono,2007:231)

2) Secara simultan

menggunakan uji F

Pengujian signifikansi

terhadap koefisien korelasi ganda

menggunakan uji F dengan formula

sebagai berikut :

R = 𝑅2(𝑛−𝑚−1)

𝑚(1−𝑅2)

(Sugiyono, 2007:286)

c. Kaidah Keputusan

Kaidah keputusan dengan

taraf nyata 5% sebagai berikut :

1). Terima Ho jika –t1/2 α ≤ thit

≤ t1/2 α

2). Tolak Ho jika - t1/2 α > thit

atau thit > t1/2 α

Atau

1). Terima Ho jika Fh <

Ftabel

2). Tolak Ho jika Fh > Ftabel

d. Penarikan kesimpulan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Page 12: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

12

Tabel 2

Data Giro Wadiah

PT. Bank Muamalat Indonesia

(dalam Miliaran Rupiah)

Periode Giro Wadiah Perubahan

Rupiah %

2002 191,72 -

2003 260,92 69,2 27%

2004 446,05 185,13 71%

2005 514,07 68,02 15%

2006 1.268,34 754,27 147%

2007 929,72 (338,62) -27%

2008 754,48 (175,24) -19%

2009 1.188,44 433,96 58%

2010 2.192,90 1.004,46 85%

2011 2.498,45 305,55 14%

Sumber : Annual Report PT. Bank Muamalat Indonesia pada PT. Bank muamalat

Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya.

Dari tabel tersebut dapat dilihat

bahwa perubahan giro wadiah yang

terbesar terjadi pada tahun 2006

yaitu sebesar 147% dimana jumlah

nominal giro wadiah meningkat

tajam dari periode sebelumnya yang

sebesar Rp. 68,02 miliar meningkat

tajam menjadi Rp. 754,27 miliar. Hal

ini karena adanya pengaruh dari

tingkat kepercayaan masyarakat pada

PT. Bank Muamalat Indonesia untuk

menyimpan dananya serta didukung

dengan publikasi produk PT. Bank

Muamalat Indonesia yang sangat

baik.

Tabel 3

Data Tabungan Mudharabah

Page 13: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

13

(dalam Miliaran Rupiah)

Periode Tabungan Mudharabah Perubahan

Rupiah %

2002 449,62 - -

2003 662,34 212,72 47%

2004 1.177,91 515,57 78%

2005 1.611,78 433,87 37%

2006 2.505,91 894,13 55%

2007 3.407,78 901,87 36%

2008 3.291,30 (116,48) -3%

2009 4.492,19 1200,89 36%

2010 5.258,47 766,28 17%

2011 6.065,25 806,78 15%

Sumber : Annual Report PT. Bank Muamalat Indonesia pada PT. Bankmuamalat

Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya

Dari keterangan tersebut dapat dilihat

bahwa perubahan Tabungan

Mudharabah yang terbesar terjadi

pada tahun 2006 yaitu sebesar 55%

dimana jumlah nominal tabungan

mudharabah meningkat tajam dari

periode sebelumnya yang sebesar

Rp. 433,87 miliar meningkat tajam

menjadi Rp. 894,13 miliar. Meskipun

besarnya perubahan tabungan

mudharabah mengalami penurunan

pada tahun 2008, namun penurunan

tersebut lebih sedikit di bandingkan

dengan giro wadiah dan deposito

mudharabah. Hal ini menunjukkan

bahwa tabungan mudharabah

merupakan salah satu produk yang

sangat diminati oleh masyarakat pada

Bank Muamalat.

Tabel 4

Data Deposito Mudharabah

PT. Bank Muamalat Indonesia

Page 14: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

14

(dalam Miliaran Rupiah)

Periode Deposito Mudharabah Perubahan

Rupiah %

2002 1.055,35 - -

2003 1.585,60 530,25 50%

2004 2.706,60 1.121,00 71%

2005 3.624,36 917,76 34%

2006 3.063,16 (561,20) -15%

2007 4.353,83 1.290,67 42%

2008 5.398,18 1.044,35 24%

2009 7.636,27 2.238,09 41%

2010 9.942,07 2.305,80 30%

2011 17.246,10 7.304,03 73%

Sumber : Annual Report PT. Bank Muamalat Indonesia pada PT. Bank muamalat

Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya.

Dari keterangan tersebut dapat dilihat

bahwa perubahan deposito

mudharabahah yang terbesar terjadi

pada tahun 2011 yaitu sebesar 73%

dimana jumlah nominal deposito

mudharabah meningkat dari periode

sebelumnya yang sebesar Rp.

2.305,80 miliar meningkat menjadi

Rp. 7.304,03 miliar. Hal tersebut

menunjukkan adanya peningkatan

kepercayaan masyarakat pada PT.

Bank Muamalat Indonesia serta

dikarenakan sifat dari deposito

mudharabah itu sendiri yang

penarikannya hanya dapat dilakukan

pada saat tertentu sesuai dengan

kesepakatan yang telah ditentukan

sebelumnya

Tabel 5

Data Pembiayaan

PT. Bank Muamalat Indonesia

Page 15: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

15

(dalam Miliaran Rupiah)

Periode Pembiayaan Perubahan

Rupiah %

2002 1.747,87 - -

2003 2.373,04 625,17 36%

2004 4.184,70 1.811,66 76%

2005 5.887,74 1.703,04 41%

2006 6.628,09 740,35 13%

2007 8.618,05 1.989,96 30%

2008 10.517,86 1.899,81 22%

2009 11.428,01 910,15 9%

2010 15.917,69 4.489,68 39%

2011 22.469,19 6.551,50 41%

Sumber : Annual Report PT. Bank Muamalat Indonesia pada PT.

Bankmuamalat Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya.

Berdasarkan tabel diatas dapat

terlihat bahwa perkembangan jumlah

pembiayaan dari tahun ke tahun

selalu meningkat. Hal ini, selain

disebabkan dana untuk pemberian

pembiayaan sangat dibutuhkan oleh

masyarakat, juga didukung oleh

peningkatan dana pihak ketiga

periode tahun 2002 sampai dengan

tahun 2011 yang disajikan sebagai

salah satu sumber dalam pemberian

pembiayaan.

Pengaruh Perubahan Giro Wadiah

terhadap Pembiayaan yang

Diberikan pada PT. Bank

Muamalat Indonesia

Untuk mengetahui derajat

keeratan (hubungan) antara

perubahan giro wadiah dengan

pembiayaan yang diberikan

dilakukan perhitungan dengan

menggunakan softwareSPSS.

Berdasarkan perhitungan SPSSnilai

Page 16: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

16

koefisien korelasi diperoleh sebesar

0,245 yang berarti bahwa perubahan

giro wadiah mempunyai hubungan

yang rendah terhadap perubahan

pembiayaan yang diberikan bank

syariah.

Dari hasil koefisien regresi

perubahan giro wadiah ( X1) sebesar

1,221 dalam hal ini berarti setiap

penambahan perubahan giro wadiah

sebesar Rp. 1,- dimana nilai

koefisien variabel X lain tetap akan

meningkatkan perubahan

pembiayaan yang diberikan (Y)

sebesar Rp. 1,221 atau sebesar 122%.

Namun sebaliknya, jika perubahan

giro wadiah menurun Rp. 1,- dengan

asumsi bahwa nilai variabel X lain

tetap maka perubahan pembiayaan

diprediksi mengalami penurunan

sebesar Rp. 1,221 atau sebesar 122%.

Dengan tingkat keyakinan 95% (α =

5% ), maka df = n-2 = 9-2 = 7 maka

diperoreh ttabel sebesar 2,365 dan

berdasarkan perhitungan SPSS

diperoleh thitung sebesar 1,328

sehingga thitung< ttabel dengan tingkat

signifikansi 0,242 > 0,05.

Dikarenakan thitung< ttabel dan tingkat

signifikansi lebih besar dari 0,05

maka kaidah keputusannya adalah

Ho terima atau Ha ditolak.

Dengan demikian dapat

ditarik kesimpulan bahwa perubahan

giro wadiah secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap

perubahan pembiayaan yang

diberikan oleh PT. Bank Muamalat

Indonesia.

Pengaruh Perubahan Tabungan

Mudharabah terhadap Perubahan

Pembiayaan yang Diberikan pada

PT. Bank Muamalat Indonesia

Untukmengetahui pengaruh

perubahan tabungan mudharabah

(X2) terhadap perubahan pembiayaan

yang diberikan (Y) dilakukan analisis

korelasi yang digunakan untuk

mengetahui kekuatan hubungan antar

variabel. Berdasarkan perhitungan

hasil SPSS, nilai korelasi diperoleh

0,147 yang berarti bahwa perubahan

tabungan mudharabah mempunyai

hubungan yang sangat rendah

terhadap perubahan pembiayaan

yang diberikan bank syariah.

Dari hasil koefisien regresi

perubahan tabungan mudharabah

(X2 ) adalah sebesar -1,032 dalam hal

ini berarti setiap penambahan sebesar

Page 17: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

17

Rp. 1,- perubahan tabungan

mudharabah (X1) dimana perubahan

Giro wadiah ( X1) dan perubahan

deposito mudharabah (X3) tetap,

akan menurunkan jumlah

pembiayaan yang diberikan (Y)

sebesar Rp. 1,032 atau 103%. Namun

sebaliknya, jika perubahan tabungan

mudharabah turun Rp. 1,- dimana

perubahan giro wadiah ( X1) dan

perubahan deposito mudharabah

(X3) tetap maka perubahan

pembiayaan diprediksi mengalami

peningkatan sebesar Rp. 1,032 atau

103%.

Dengan tingkat keyakinan

95% ( α = 5% ), maka df = n-2 = 9-2

= 7 maka diperoleh ttabel sebesar

2.365 dan berdasarkan perhitungan

SPSS diperoleh thitung sebesar -1,027

sehingga thitung< ttabel dengan tingkat

signifikansi 0,351 > 0,05.

Dikarenakan thitung< ttabel dan tingkat

signifikansi lebih besar dari 0,05

maka kaidah keputusannya adalah

Ho diterima atau Ha ditolak.

Berdasarkan kaidah

keputusan diatas, Ho diterima karena

thitung< ttabel. Dengan demikian dapat

ditarik kesimpulan bahwa perubahan

tabungan mudharabah secara parsial

tidak berpengaruh signifikan

terhadap perubahan pembiayaan

yang diberikan PT. Bank Muamalat

Indonesia.

Pengaruh Perubahan Deposito

Mudharabah terhadap Perubahan

Pembiayaan yang Diberikan pada

PT. Bank Muamalat Indonesia

Berdasarkan perhitungan SPSS nilai

koefisien korelasi diperoleh sebesar

0,883 yang berarti bahwa perubahan

deposito mudharabah (X3)

mempunyai hubungan yang sangat

kuat terhadap perubahan pembiayaan

yang diberikan PT. Bank Muamalat

Indonesia.

Dari hasil koefisien regresi

perubahan deposito mudharabah

(X3) sebesar 0,805 dalam hal ini

berarti setiap perubahan penambahan

sebesar Rp. 1,- dimana perubahan

giro wadiah (X1) dan perubahan

tabungan mudharabah (X2) tetap,

akan mengakibatkan peningkatan

perubahan pembiayaan yang

diberikan (Y) sebesar Rp. 0,805 atau

81%. Namun sebaliknya, jika

perubahan deposito mudharabah

menurun Rp. 1,- dimana giro wadiah

Page 18: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

18

(X1) dan tabungan mudharabah (X2)

tetap, maka akan menurunkan

perubahan pembiayaan yang

diberikan PT. Bank Muamalat

Indonesia sebesar Rp. 0,805 atau

81%.

Berdasarkan perhitungan

SPSSdiperoleh nilai thitung sebesar

4,972. Dengan mengambil taraf

signifikansi α sebesar 5% maka ttabel

sebesar 2,365 sehingga thitung (4,972)

> ttabel (2,365) dengan tingkat

signifikansi 0,004 <0,05 atau 0,4%

<5%. Dikarenakan thitung> ttabel dan

tingkat signifikansi lebih kecil dari

0,05 maka kaidah keputusannya

adalah Ho ditolak atau Ha diterima,

artinya perubahan deposito

mudharabah secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap

perubahan pembiayaan yang

diberikan.

Pengaruh Perubahan Giro Wadiah, Tabungan Mudharabah dan Deposito

Mudharabah Secara Simultan terhadap Perubahan Pembiayaan yang

Diberikan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia

Tabel 6

Rekapitulasi Perubahan Giro Wadiah, Tabungan Mudharabah, Deposito

Mudharabah dan Perubahan Pembiayaan

PT. Bank Muamalat Indonesia

(dalam Miliaran Rupiah)

Periode

Perubahan Giro

Wadiah

Perubahan Tabungan

Mudharabah

Perubahan Deposito

Mudharabah

Perubahan

Pembiayaan

(X1) (X2) (X3) (Y)

2002 - - - -

2003 69,2 212,72 530,25 625,17

2004 185,13 515,57 1.121 1.811,66

2005 68,02 433,87 917,76 1.703,04

2006 754,27 894,13 (561,2) 740,35

2007 (338,62) 901,87 1.290,67 1.989,96

2008 (175,24) (116,48) 1.044,35 1.899,81

2009 433,96 1.200,89 2.238,09 910,15

2010 1.004,46 766,28 2.305,80 4.489,68

Page 19: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

19

2011 305,55 806,78 7.304,03 6.551,50

Sumber : Annual Report PT. Bank Muamalat Indonesia pada PT. Bank Muamalat

Indonesia Kantor Cabang Tasikmalaya

Hipotesis yang diajukan adalah

“Perubahan giro wadiah, tabungan

mudharabah dan deposito

mudharabah secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap

perubahan pembiayaan yang

diberikan oleh PT. Bank Muamalat

Indonesia”. Dalam pengujian

hipotesis dilakukan serangkaian

langkah-langkah uji statistik yaitu uji

regresi ganda, analisis korelasi dan

analisis koefisien determinasi.

Dari tabel uji regresi ganda

maka diperoleh persamaan regresi

ganda sebagai berikut :

Y = 1185,465 + 1,221 (X1) – 1,032

(X2) + 0,805 (X3)

Dari persamaan diatas

diketahui konstanta sebesar 1185,465

menyatakan bahwa jika perubahan

giro wadiah bernilai nol, perubahan

tabungan mudharabah bernilai nol,

dan deposito mudharabah bernilai

nol maka nilai perubahan

pembiayaan sebesar 1185,465.

Dengan pengujian statistik

dapat diketahui penaksiran derajat

korelasi (R) Perubahan Giro Wadiah,

Tabungan Mudharabah dan Deposito

Mudharabah terhadap Pembiayaan

yang diberikan adalah sebesar 0,918

atau 92% ini berarti Perubahan Giro

Wadiah, Tabungan Mudharabah dan

Deposito Mudharabah secara

simultan memiliki hubungan yang

sangat kuat terhadap perubahan

pembiayaan yang diberikan PT.

Bank Muamalat Indonesia.

Sedangkan nilai koefisien

determinasi (R2) menunjukkan

besarnya pengaruh antara Perubahan

Giro Wadiah, Tabungan

Mudharabah dan Deposito

Mudharabah terhadap Pembiayaan

yang diberikan, yaitu sebesar 0,842

atau 84,2%. Artinya variabilitas

variabel perubahan pembiayaan yang

diberikan PT. Bank Muamalat

Indonesia dipengaruhi secara

simultan oleh variabel bebas yang

dalam hal ini adalah perubahan giro

Page 20: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

20

wadiah, tabungan mudharabah dan

deposito mudharabah. Pengaruh

variabel lainnya (faktor residu)

terhadap perubahan pembiayaan

yang diberikan bank syariah selain

perubahan giro wadiah, tabungan

mudharabah dan deposito

mudharabah adalah sebesar 15,8%.

Berdasarkan hasil penelitian,

kecilnya faktor lain (faktor residu)

yang mempengaruhi perubahan

pembiayaan yang diberikan PT.

Bank Muamalat Indonesia dapat

diartikan bahwa perubahan giro

wadiah, tabungan mudharabah dan

deposito mudharabah merupakan

faktor yang sangat kuat

mempengaruhi pada peningkatan

atau penurunan perubahan

pembiayaan yang diberikan PT.

Bank Muamalat Indonesia.

Untuk menguji hipotesis,

maka dilakukan pengolahan atas data

hasil penelitian. Dengan kriteria

tolak Ho jika Fhitung> Ftabel, maka

berdasarkan perhitungan SPSS

(terlampir) diperoleh nilai Fhitung

sebesar 8,887. Dengan mengambil

taraf signifikansi α = 5% maka Ftabel

sebesar 5,41 sehingga Fhitung > Ftabel

dengan tingkat signifikansi sebesar

0,019 yang berarti lebih kecil dari

tingkat α = 5%. Dikarenakan Fhitung>

Ftabel dan tingkat signifikansi lebih

kecil dari 0,05 maka kaidah

keputusannya adalah tolak Ho atau

terima Ha, artinya Perubahan Giro

Wadiah, Tabungan Mudharabah dan

Deposito Mudharabah secara

simultan berpengaruh secara

signifikan terhadap perubahan

pembiayaan yang diberikan PT.

Bank Muamalat Indonesia.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil dan

pembahasan penelitian mengenai

Pengaruh Perubahan Giro Wadiah,

Tabungan Mudharabah dan Deposito

Mudharabah terhadap Perubahan

Pembiayaan yang Diberikan oleh PT.

Bank Muamalat Indonesia periode

tahun 2002 sampai dengan tahun

2011 dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Keadaan Giro Wadiah,

Tabungan Mudharabah,

Deposito Mudharabah dan

Pembiayaan yang Diberikan

oleh PT. Bank Muamalat

Indonesia.

Page 21: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

21

1. Perubahan Giro Wadiah pada

PT. Bank Muamalat

Indonesia periode tahun

2002-2011 setiap tahunnya

mengalami peningkatan,

tercermin dari nilai

peningkatan perubahan giro

wadiah PT. Bank Muamalat

Indonesia. Hal ini disebabkan

karena kenaikan jumlah

rekening giro wadiah.

Penempatan oleh nasabah

lazimnya bertujuan untuk

memperlancar transaksi

bisnis dan bukan untuk tujuan

mengharapkan bagi hasil

yang tinggi.

2. Perubahan Tabungan

Mudharabah pada PT. Bank

Muamalat Indonesia periode

tahun 2002-2011 setiap

tahunnya secara global

mengalami peningkatan, hal

ini tercermin dari nilai

peningkatan perubahan

tabungan mudharabah PT.

Bank Muamalat Indonesia.

Peningkatan perubahan ini

mencerminkan bahwa

tabungan mudharabah PT.

Bank Muamalat Indonesia

semakin diminati oleh

masyarakat, seiring perluasan

jaringan kantor pelayanan

Bank Muamalat yang

memudahkan nasabah dalam

memanfaatkan layanan

perbankan syariah. Selain itu,

kemudahan yang diberikan

oleh produk inovatif Shar-ε

telah memungkinkan lebih

banyak nasabah untuk

membuka rekening tabungan

di Bank Muamalat.

3. Perubahan Deposito

Mudharabah pada PT. Bank

Muamalat Indonesia periode

tahun 2002-2011 setiap

tahunnya mengalami

peningkatan, terlihat dari

peningkatan perubahan

Deposito Mudharabah PT.

Bank Muamalat Indonesia.

Berbeda dengan giro, dana

deposito mudharabah akan

mengendap dibank karena

para pemegangnya (deposan)

tertarik dengan tingkat bagi

hasil yang ditawarkan oleh

PT. Bank Muamalat

Indonesia dan adanya

keyakinan bahwa pada saat

Page 22: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

22

jatuh tempo bila deposan

tidak ingin memperpanjang

jangka waktu simpanannya,

maka dananya dapat ditarik

kembali.

4. Perubahan Pembiayan yang

disalurkan oleh PT. Bank

Muamalat Indonesia tahun

2002-2011 mengalami

peningkatan setiap tahunnya

hal ini didorong oleh kondisi

makroekonomi yang relatif

stabil, sehingga membuka

peluang lebih banyak bagi

kegiatan usaha. Salah satu

ciri khas pembiayaan adalah

dukungan kepada sektor

usaha mikro, kecil dan

menengah (UMKM).

5. Berdasarkan hasil

perhitungan SPSS dapat

ditarik kesimpulan bahwa

perubahan giro wadiah

memiliki hubungan yang

rendah terhadap perubahan

pembiayaan yang diberikan

PT. Bank Muamalat

Indonesia. Dan secara parsial

tidak berpengaruh signifikan

terhadap perubahan

pembiayaan yang diberikan

oleh PT. Bank Muamalat

Indonesia.

6. Berdasarkan hasil

perhitungan SPSS dapat

ditarik kesimpulan bahwa

perubahan tabungan

mudharabah memiliki

hubungan yang sangat rendah

terhadap perubahan

pembiayaan yang diberikan

PT. Bank Muamalat

Indonesia. Dan dari hasil uji

hipotesis, perubahan

tabungan mudharabah secara

parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap

perubahan pembiayaan yang

diberikan PT. Bank

Muamalat Indonesia.

7. Berdasarkan hasil

perhitungan SPSS dapat

ditarik kesimpulan bahwa

perubahan deposito

mudharabah memiliki

hubungan yang sangat kuat

terhadap perubahan

pembiayaan yang diberikan

PT. Bank Muamalat

Indonesia. Dan hasil uji

hipotesis, deposito

mudharabah secara parsial

Page 23: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

23

berpengaruh signifikan

terhadap perubahan

pembiayaan yang diberikan

PT. Bank Muamalat

Indonesia.

8. Pengujian secara simultan

menunjukkan bahwa hasil uji

hipotesis Perubahan Giro

Wadiah, Tabungan

Mudharabah dan Deposito

Mudharabah secara simultan

berpengaruh secara signifikan

terhadap perubahan

pembiayaan yang diberikan

PT. Bank Muamalat

Indonesia serta memiliki

hubungan yang sangat kuat

artinya, perubahan giro

wadiah, tabungan

mudharabah dan deposito

mudharabah akan disertai

dengan perubahan

pembiayaan yang diberikan

PT. Bank Muamalat

Indonesia.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang

telah dikemukakan diatas, penulis

mencoba memberikan saran-saran

yang diharapkan dapat memberikan

manfaat, yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Pihak Perusahaan

Guna meningkatkan jumlah

dana pihak ketiga dalam hal ini Giro

Wadiah, Tabungan Mudharabah dan

Deposito Mudharabah serta

Pembiayaan yang disalurkan,

perusahaan diharapkan lebih

meningkatkan kualitas pelayanan dan

peningkatan pemasaran agar dapat

menjangkau setiap lapisan

masyarakat. Dan untuk menstabilkan

kualitas pembiayaanyang diberikan,

pihak perusahaan dalam hal ini PT.

Bank Muamalat Indonesia lebih teliti

dalam melakukan analisis baik

sebelum pemberian pembiayaan

hingga pengembalian pembiayaan

serta keseluruhan hal tersebut

kembali mengacu kepada kebijakan

perusahaan, sehingga fungsi bank

sebagai lembaga intermediasi dapat

berjalan dengan lebih baik lagi.

2. Untuk Peneliti Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya,

penulis menyarankan untuk mencari

variabel penelitian yang lain dengan

tema penelitian yang sama.

Diharapkan dapat ditemukan sisi lain

yang dapat diteliti dari tema

Page 24: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

24

penelitian yang serupa,

menggunakan sampel yang lebih

banyak dan objek penelitian yang

berbeda pula.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Azis dan Mariyah Ulfah.

2010. Kapita Selekta Ekonomi Islam.

Bandung: Alfabeta.

Abdul Ghofur Anshori. 2007.

Perbankan Syariah di Indonesia.

Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Alexa. “Ciri-Ciri Bank Syariah”.

(http://www.majalaremaja.blogspot.

com/2012/05/ciri-ciri-bank-

syariah.html) diakses tanggal 20 Juni

2012 pukul 19.28 WIB.

Andi Prastowo. 2011. Memahami

Metode-Metode Penelitian, Edisi

Pertama. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Andri Soemitra. 2009. Bank dan

Lembaga Keuangan Syariah, Edisi

Pertama. Jakarta: Kencana.

Arief Fathon. 2008. Pengaruh Resiko

Pembiayaan (musyarakah dan

mudharabah) Terhadap Likuiditas

dan Dampaknya Pada Profitabilitas

Bank Syariah. Universitas Siliwangi.

Benny Kurniawan. 2012. Metodologi

Penelitian, Edisi Pertama.

Tangerang: jelajah Nusantara.

Indra Maolana Yusuf. 2011.

Pengaruh Pembiayaan Murabahah

Terhadap Liquiditas Bank.

Universitas Siliwangi.

Irma Devita Purnamasari. 2011.

Panduan Lengkap Hukum Praktis

Populer: Kiat-kiat Cerdas, Mudah,

dan Bijak Memahami Masalah

Hukum Jaminan Perbankan.

Bandung: Kaifa.

Khadijah Hadiyyatul Maulana. 2008.

Pengaruh Simpanan, Modal Sendiri,

Margin Keuntungan dan NPF (Non

Performing Financing) Terhadap

Pembiayaan Murabahah Pada Bank

Syariah Mandiri. Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga .

(http://www.skripsisyariah.com/displ

ay_ak.php) diakses tanggal 25 Juli

2012.

Ktut Sivanita. 2009. Bank dan

Lembaga Keuangan Lain. Jakarta:

Erlangga.

Muhammad Syafi’i Antonio dan

Karneen Permataatmadja. 1991. Apa

dan Bagaimana Bank Islam.

Yogyakarta: Dana Bhakti Prima

Yasa.

Muhammad dan Dwi Suwiknyo.

2009. AkuntansiPerbankan Syariah.

Yogyakarta : Trust Media.

Nazir. 2005. Metodologi Penelitian,

Edisi Keempat. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Rizal Yaya, dkk. 2009. Akuntansi

Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba

Empat.

Thamrin Abdullah dan Francis

Tantri. 2012. Bank dan Lembaga

Page 25: 1 pengaruh perubahan giro wadiah, tabungan mudharabah dan ...

25

Keuangan, Edisi Satu. Jakarta:

Rajawali Pers.

Wiroso. 2009. Produk Perbankan

Syariah. Jakarta: LPFE Usakti.

Wuri Ariyanti Novi Pratami. 2011.

Analisa Pengaruh Dana Pihak

Ketiga, Capital Adequacy Ratio

(CAR), Non performing Financing

(NPF) dan Return On Asset (ROA)

Terhadap Pembiayaan Pada

Perbankan Syariah. Universitas

Diponegoro. Skripsi dipublikasikan.

(http://www.skripsisyariah.com/displ

ay_ak.php) diakses tanggal 30 Juli

2012 pukul 21.25 WIB.

www.muamalatbank.co.id diakses

tanggal 18 Juni 2012 pukul 18.42

WIB.

Peraturan-peraturan yang

digunakan :

Peraturan Bank Indonesia Nomor

10/17/PBI/2008 tentang Produk

Bank Syariah dan Unit Usaha

Syariah.

Peraturan Bank Indonesia Nomor

11/10/PBI/2009 tentang Unit Usaha

Syariah.

Undang-Undang No. 10 tahun 1998

tentang Perbankan.

Undang-Undang No. 21 tahun 2008

tentang Perbankan Syariah.

PSAK No. 59 Tahun 2007 tentang

Laporan Keuangan.