95140134 Arsitektur Kristen Awal
-
Upload
winnie-anggie -
Category
Documents
-
view
351 -
download
21
Transcript of 95140134 Arsitektur Kristen Awal
-
8/12/2019 95140134 Arsitektur Kristen Awal
1/16
-
8/12/2019 95140134 Arsitektur Kristen Awal
2/16
Sejarah Kristen Awal dimulai dari Jaman Constaintine (Constantine I 280-337 M, Kaisar Roma dengan
sebutan Konstaintin yang Agung/ Constaintine the Great, terkenal dengan kebijakannya menerima
dan mengesahkan agama Kristen, sama dan setingkat dengan kepercayaan yang sudah ada
sebelunnya. Terkenal pula sebagai Kaisar Roma yang memindahkan pusat administrasi dan
pemerintahan dari Roma ke Konstatntiopel Constantinople sekarang Istanbul di Turki, pada 330).
Hingga Charlemagne (800). Serbuan Huns (Huns adalah suku bangsa Mongol yang hampir satu abad
sangat berpengaruh terhadap sejarah eropa, dengan serangan-serangan dan penguasaan, hingga
454 M). Yaitu orang-orang mongol ke Eropa sekitar 376, berhasil menguasai wilayah utara hingga
Itali. Pada 410 Roma jatuh ke tangan orang-orang Goth di bawah Alaric.
Peperangan tersebut hanya bagian kecil dari berbagai konflik di Eropa. Pada 584 orang-orang
Lomdard (orang-orang jermal berasal dari skandinavia atau jermal utara yang mendominasi seluruh
itali antara 584-774), menguasai hampir seluruh itali sampir sekitar dua abad.
Pada 800, charlemange (charlemange adalah raja frank, kaisar terbesar dalam dinasti carolingian
yang juga di ambil dari namanya. Charlemange artinya charles agung charles the great, juga
digelari Charles I, selain menjadi raja perancis, juga emperor tahta suci romawi holy RomanEmpire) dinobatkan menjadi Emperor oleh Paus dari Roma, sejak itu kekaisaraan menyatu dalam
sisitem pemerintahan dengan tahta suci romawi, berlangsung hingga 1806. Roma tidak lagi
mendominasi budaya dan arsitektur kristen sejak tahun 800-1000, karna sekain timbul regionalisme,
juga pengaruh romanesque menjadi lebih kuat.
Constatine memindah pusat pemerintahan dari roma ke istanbul di wilayah byzantine yang namanya
kemudian di ubah menjadi Constantinople. Sistem pemerintahan juga di ubah menjadi kekuasaan
mutlak (absolute monarch) hingga saat kematianya pada 337. Kekuatan kristen menjadi goyah karna
kekacauan ditimbulkan oleh julian apostate, sehingga ke keisaran romawi pada 364 terpecah
menjadi dua: valentian memerintah wilayah barat dan sodaranya valens diwilayah timur. Teodosius
379-95 berhasil menyatukan kembali kekuasaan wilayah timur dan barat
Suatu rangkaian emperium di barat berakhir pada 376 M, setelah emperium barat dan diruntuhkan
oleh Zeno memerintah di konstantinople. Kembali lagi terjadi perubahan kekuasaan, menjadi
teodoric dan goth yang memerintah itali 493-526, dimana tercapai masa puncak kedamaian dan
kemakmuran. Pada jaman kebangkitan ini, budaya dan seni byzantine banyak mendapat pengaruh
dari zaman kristen awal berikutnya raja di pilih dari semacam negara bagian dari spanyol, gaul
(sebagian besar perancis sekarang), afrika utara dan itali sendiri. Emansipasi di eropa barat langsung
dengan kontrol dengan emperium, mendorong berkembangnya budaya romano-teotonic,
memberikan kemudahan, pada berdirinya negara-negara baru (bukti dari sejarah ini, hingga
sekarang masih terlihat pada banyak nya negara-negara kecil di eropa seperti monaco, belgia dll,
berasal dari sistem veodal, para tuan tanah). Kecendrungan semacam itu medorong kristen menjadi
lebih kuat, ditangan para uskup (bishop) di roma. Formasi dari negara baru ini selain membuat
budaya regional jg mendorong berkembangnya bahasa-bahasa mengganti bahasa latin.
Arsitektur Gereja Basilika dan gereja
Pada setiap jaman kebudayaan berkembang termasuk seni dan arsitektur kadang-kadang secara
sadar dan kadang secara tidak disadari. Seni masa lampau terekspresi pada masa sesudahnya. Dalam
arsitektur suatu gaya merupakan perkembangan atau pengembangan dari gaya sebelumnya, setelah
mengalami suatu rangakaian perubahan secara berangsur-angsur atau sedikit demi sedikit. Parapengrajin dan seniman pada jaman Kristen Awal merupakan penerus dari tradisi Romawi. Namun
-
8/12/2019 95140134 Arsitektur Kristen Awal
3/16
menurunnya kemakmuran yang sejalan dengan menurunnya kekuasaan, membuat pembangunan
lebih menyusuaikan pada kegunaannya dan kesediaan bahan jadi faktor tertentu.
Bangunan jaman kristen awal (awal abad IV hingga akhir abad VIII), mempunyai nilai yang
mendasarkan pada penyelesaian masalah kontruksi. Gereja-gereja Basilikan mempunyai kolom-
kolom berjarak lebar menyangga entablaure ataupun pelengkungan untuk mendapatkan bentangan
lebih lebar. Ciri lain dari gereja-gereja basilika adalah kerangka atap dari kayu di atas ruang umat
utama (nave), di kiri-kanan terdapat sayap atau di sebut aisle. Kolom berderet dikiri-kanan
membentuk ruang panjang, pada ujungnya terdapat apse yang denahnya berbentuk setengah
lingkaran atau setengah segi banyak.
Atrium atau halaman dikelilingi oleh portico, sebagai ruang peralihan dari luar kedalam gerejajuga
menjadi ciri dari arsitektur jaman Kristen Awal.
Warna, kaca warna dan mozaik mulai banyak digunakan dalam bangunan-bangunan pada jaman ini,
termasuk lukisan pada bagian dalam dari kubah.
Basilika (basilica) telah disebut di depan adalah banguna pada jaman romawi, digunakan untuk
gedung pengadilan. Pada jaman kristen, kemungkinan bentuk bangunan yang biasanya besar, mgahdan indah menjadi inspirasi para arsitek untuk membangun gereja. Jadi istilah gereja basilika
digunaka untuk gereja yang besar biasanya terbesar dilingkungannya.
Gereja basilika santo petrus (basilica church saint peter) di roma (330) didirikan oleh Constantine di
dekat martyrdom S. Petrus di dalam circus nero. Gereja basilika ini didirikan di lokasi di mana
Katedral yang sekarang berada dengan nama yang sama, dalam komplek vatikan, di roma. Denahnya
segi empat, terdiri dari bagian utama dan bagian peralihan berupa atrium dikelilingi oleh portico ,
yang denah keseluruhan juga segi empat. Sebelum masuk ke atrium ada dua menara kembar
mengapit gerbang masuk. Gerbang masuk ini dapat di capai melalui tangga melebar, hampir selebar
gereja.
Bagian utama terdiri dari nave yaitu ruang umat utama, di tengah, diapit kembar aisle yang terdiri
dari dua lajur. Pada ujung sumbu tengah dari nave, terdapat apse, dalam hal ini denahnya setengah
lingkaran. Pada tengahnya diletakan altar. Di sebelah selatan menempel pada sanctuary, terdapat
unit kembar denahnya lingkaran, beratap kubah, satu untuk makam Honorius, lainya untuk gereja
kecil.
Dinding kiri-kanan nave tinggi dan lebar, ditumpu oleh deretan kolom. Seperti pada kebanyakan
bangunan romawi, kolom-kolom tersebut bercorak dekorasi korintien. Kolom berderet menyangga
pelengkung-pelengkung. Atap dari nave, berupa kontruksi kuda-kuda kayu, berbentuk pelana yaitu
atap berisi miring dua. Pada sepanjang dinding bagian atas dari nave, terdapat deretan jendela
masing-masing ambangnya lengkung, khas arsitektur Kristen Awal. Aisle yang terdiri dari dua lajur,
konstruksi atapnya setengah kuda-kuda (kuda-kuda dengan satu sisi miring), juga disanggga oleh
deretan kolom menyangga pelengkung-pelengkung seperti pada nave
Wajah depan bagian utama bagian utama dari Gereja Basilika Santo Petrus (basilica church saint
peter) di roma merupakan ciri dari arsitektur Kristen Awal, yaitu sama dengan penampang
melintang. Simetris, bagian tengah adalah dinding ujung dari nave, bagian kiri dan kanan, dinding
ujung dari aisle. Kontruksi atap portico setengah kuda-kuda, sisi miring tunggal, bagian dalam di
sangga oleh kolom-kolom terbuka kearah atrium, sisi lainnya dinding.
-
8/12/2019 95140134 Arsitektur Kristen Awal
4/16
Basilika S. Maria Maggiore juaga di roma (432), di bangun oleh Paus Sixtus III (432-440). Slah satu
dari tempat basilika di roma masih ada, sehingga dapat di liahat keindahan antara lain dari nave,
diapit kembar kiri-kanan oleh aisle tunggal (salah satu).
Kolom-kolom marmer berderet dikiri-kanan nave, coraknya Ionik, menyangga entablature
berhiaskan mozaik asli dari jaman Paus Sixtus III. Jendela atas berderet, selang-seling dengan panel-
panel, dimana masing-masing dihiasi lukisan. Lukisan pada panel dinding tersebut bertema sejarah
Perjanjian lama, di antaranya lukisan penyebrangan Laut Merah dan jatuhnya Jericho. Rengka atap
ditutup dengan plafond, diukir dengan pola kotak-kotak.
Gereja S. Clemente di Roma (1099-1108), dibangun kembali di atas lokasi dimana sebelumnya sudah
ada gereja, jauh lebih tua yang dibongkar.Bebe rapa pondasi lama masih ada pada ruang bawah
http://3.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCbO4XnhpPI/AAAAAAAAAGU/EF5uXeZ1gPA/s1600/q4.jpghttp://2.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCbO3_Ki1DI/AAAAAAAAAGM/fzh4G3GhpWY/s1600/q3.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCbO4XnhpPI/AAAAAAAAAGU/EF5uXeZ1gPA/s1600/q4.jpghttp://2.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCbO3_Ki1DI/AAAAAAAAAGM/fzh4G3GhpWY/s1600/q3.jpg -
8/12/2019 95140134 Arsitektur Kristen Awal
5/16
tanah yang beratap pelengkup(crypt). Meskipun dibangun pada jaman Kristen awal, namun ciri
arsitektur jaman Kristen awal masih sangat kuat mendominasi gereja ni.
Atrium dikelilingi portico atau arcade di sebelah timur dari unit pertama, di tengah-tengah ada air
mancur untuk pensucian dan pemandian. Pintu masuk ke dalam atrium ada dua : yang utama di
depan sebelah timur melalui sebuah porch, satu lainnya pada portico lateral utara. Bagian utama
gereja seperti hampir semua gereja pada jamannyasegi empat, memanjang diujunga terdapat apse ,
sanctuary dan altar. Di bagian depan dari nave ada choir yaitu tempat untuk koor penyanyi gereja.
Choir dikelilingi dinding semacam pagar (balustrade), di kiri terdapat gospel ambo, di sebelah kanan
epistle ambo, tempat berkotbah dan membaca ayat-ayat suci dari Injil. Meskipun pandangan dari
luar simetris, namun aisle dari gereja tidak sama, yang di sebelah selatan lebih lebar.
http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=627798490825212387
Konstruksi portico lateral berupa kolom-kolom lonik, depan dan belakang berupa pelengkung patah
silang diagonal. Pada ruang utama, kolom-kolom berderet pada kiri kanan nave juga lonik
menyangga pelengkung-pelengkung, dihias dengan mozaik, molding dan relief. Apse denahnya
setengah lingkaran, beratap setengah kubah, dihias ornament gaya baroque. Gereja S. clement di
Roma (1099-1108), denah dan potongan membujur (kiri), tempat duduk para Uskup, kepala dari
kolom untuk ilin (cendelabrum) dan detail sudut panel dari balustrade pada choir (kanan atas). Porch
(gerbang masuk), atrium dikelilingi portico, gospel ambo (kiri-bawah) dan epistle ambo (gambar-
gambar di kanan-tengah). Ruang dalam (bawah).
Gereja Saint Paolo Fouri le Mura (380) adalah juga salah satu dari basilica utama di Roma, dibangun
diatas makam dari Santo Paulus (Saint Paul). Pada 1832 gereja mengalami musibah kebakaran
sehingga hampir memusnahkan seluruh bamgunan, namun didirikan kembali menurut rancangan
aslinya.Denah, pandangan depan tata ruang gereja, identik dengan Gereja Basilika Santo Petrus, Roma, lama
http://1.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCbO468Z9UI/AAAAAAAAAGc/9pNGQojvb9c/s1600/q5.jpg -
8/12/2019 95140134 Arsitektur Kristen Awal
6/16
yan sudah tidak ada. Nave diapit kembar oleh aisle ganda di kiri kanan, apse diujung berdenah
setengah lingkaran. Kolom berderet membujur terdiri dari empat baris, menyngga dinding dan
konstruksi atap : di tengah kuda-kuda dari atap pelana, kiri-kanan setengah kuda-kuda ganda dari
atap satu sisi miring. Semua kepala kolom dihias dengan corak Korintien.
Atrium dikelilingi portico menjadi cirri dari arsitektur gereja pada jaman ini, dahulu juga ada, namun
asebagian sudah runtuh.
Diluar Roma tidak sedikit gereja dan basilika dibangun dengan arsitektur berciri khas seperti beberpa
http://3.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCcyN9PObcI/AAAAAAAAAHU/DmP1Q-drp9Y/s1600/q8.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCcyNdnoSyI/AAAAAAAAAHM/t-jRvGRpDyU/s1600/q7.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCcyN9PObcI/AAAAAAAAAHU/DmP1Q-drp9Y/s1600/q8.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCcyNdnoSyI/AAAAAAAAAHM/t-jRvGRpDyU/s1600/q7.jpg -
8/12/2019 95140134 Arsitektur Kristen Awal
7/16
gerejadikemukakan diatas. Di Ravenna, sebuah kota di Itali utara-timur, beberapa kilometer dari
pantai Mediterania, terdapat sebuah gereja bernama S. Apollinare in Classe (534-9). Gereja didirikan
oleh Justanian diatas lokasi dimana sebelunya terdapat kuil pemujaan dewa Apolo. Kemungkinan
besar seniman dan pengrajin dalam membangun gereja ini dari Byzantine, sehingga pengaruh
arsitektur Constantinople cukup besar dalam gereja ini.
Bentuk denah sederhana, segi empat panjang 45.70 M x 30 M, nave ditengah apit kembar di kiri-
kanan oleh aisle-tunggal. Atrium-nya saat ini sudah tidak ada, ruang peralihan luar dan dalam hanya
berupa narthex. Kolom berderet di kiri-kanan menyangka deretan pelengkung berkepala Korintien,
dihias dengan mozaik, alur=alur dan lukisan dinding apse dibanding dengan bagian utamanya cukup
besar, denah di dalam setengah lingkaran penuh, namun dinding luarnya setengah polygonal. Apse
ini dalam tinggi, dicapai harus melalui tangga, karena berada di atas ruang yang sebagian di bawah
tanah (crypt).
Ada perbedaan secara prinsip dibanding dengan gereja-gereja dibahas sebelum ini adalah
pandangan depan yang tidak simetris. Yang membuat tidak simetris adalah sebuah unit di sebelah
kiri atau utara depan dari gereja untuk masuk dari sisi utara. Campanil atau menara lonceng yang
terdapat di sisi utara, denahnya juga agak berbeda dibanding dengan lainnya, disini berbentuk
lingkaran.
http://1.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCcyOS7yfvI/AAAAAAAAAHc/OHPzg2Lido0/s1600/q9.jpg -
8/12/2019 95140134 Arsitektur Kristen Awal
8/16
-
8/12/2019 95140134 Arsitektur Kristen Awal
9/16
bentuk kerucut hampir datar, bentuk segi tiga. Dengan demikian dari segi ruang dalam, maka
kubahnya hanya berfungsi sebagai penutup semacam plafond, namun berubah ceruk (bagian dalam
dari kubah). Pada dinding bagian atas terdapat tujuh jendela, karena tebalnya dinding, jendela-
jendela yang ambangnya pelengkung ini mirip seperti ceruk. Pintu masuk dari sisi di bawah salah
satu dari tujuh jendela
. Di Solonica, sebuah kota di pantai barat Laut Agean ( sekarang dalam wilayah Yunani ), terdapat
sebuah gereja bernama St. George, didirikan ketika wilayah itu menjadi jajahan romawi ( 300 ).
Denahnya berbeda dengan gerejagereja didirikan sejaman yang cenderung membuat denah segi
empat, disini lingkaran Dinidingnya berbentuk silindris sangat tebal, tidak kurang dari lima meter.
Pada bagian atas 15 M dari tanah sedikit berkurang ketebalannya mejadi sekitar tiga meter. Atapnya
kubah berdiameter 24.40 M, namun di atasnya terdapat konstruksi kerangka kayu ditutup genteng,
berbentuk kerucut hampir datar, bertumpuk tiga. Dengan demikian dari segi ruang dalam, maka
kubah hanya berfungsi sebagai penutup semacam plafond, namun berupa ceruk ( bagian dalam dari
kubah ). Pada dinding bagian atas terdapat tujuh jendela, karena tebalnya dinding jendelajendela
yang ambangyna pelengkung ini mirip seperti ceruk. Pintu masuk dari sisi di bawah selalu satu daritujuh jendela.
Apse terdapat di ujung sebuah ruang yang denahnya segi empat, menjorok ke luar dinding, pada
sumbu membujur dari nave yang bentuknya lingkaran tersebut. Selain ketujuh jendela, semua
jendela besar kecil lain ambangnya juga pelengkung, khas Romawi gereja ini tidak mempunyai
hiasan, sangat bertolak belakang dengan bangunanbangunan lain yang sejamannya.
Salah satu gereja yang menyandang nama karena mepunyai denah berbentuk lingkaran adalah
gereja St. Stefano Rotondo di Roma ( 46883 ). Gerja ini terbesar di antara gerejagereja lain
berdenah lingkaran ( diameter 64 M ). Lingkaran terdiri dari dua bagian : lingkaran dalam dan
lingkaran luar. Lingkaran luar dibagi menjadi delapan segmen, untuk empat buah kapel ( gereja kecil
). Masingmasing kapel mempunyai pintu langsung, denahnya radial bagian dari lingkaran. Apse
kecil dari setiap kapel, menjorok ke luar, denahnya setengah lingkaran.
http://3.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCc9tZ5Uk1I/AAAAAAAAAH8/3VxoRjCJmlQ/s1600/q12.jpg -
8/12/2019 95140134 Arsitektur Kristen Awal
10/16
Altar utama terdapat di tengah dari lingkaran dalam ( lingkaran pusat ), bergaris tengah 23,17 M.
Bagian ini dikelilingi oleh 23 kolom silindris model Korientin, menyangga pelengkung dan entablature
berbentuk cincin. Di atas entablature, ada tambour dari sebuah atap nerupa kerangka kudakuda
kayu pyramidal, ditutup oleh genting. Tambour sangat tinggi, sekitar 23.00 M, dari permukaan
tanah, pada bagian atas terdapat berderet jendela yang ambang atasnya pelengkung. Atap lingkaran
tengah dahulu berupa kubah, namun saat ini bentuknya kerucut, tidak terlalu runcing, terdiri dari
kudakuda kayu ditutup genting
Lingkaran tengah atau lingkaran pusat tersebut dikelilingi oleh semacam gang ( ambulatory ), padagaris kelilingnya terdapat deretan melingkar kolomkolom silindris Korintien. Atap lingkaran luar
tersebut setengah kudakuda membentuk sisi miring tunggal, posisinya jauh lebih rendah dari atap
lingkaran
Makam dan Babtistery
Meskipun tidak semuanya, namun bentuk gereja segi empat panjang merupakan kecenderungan
http://2.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCdBfhm2zHI/AAAAAAAAAIM/BazZr6Gj-qg/s1600/q14.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCc9t_W2JbI/AAAAAAAAAIE/7Rc7yX5FlFw/s1600/q13.jpghttp://2.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCdBfhm2zHI/AAAAAAAAAIM/BazZr6Gj-qg/s1600/q14.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCc9t_W2JbI/AAAAAAAAAIE/7Rc7yX5FlFw/s1600/q13.jpg -
8/12/2019 95140134 Arsitektur Kristen Awal
11/16
dan menjadi salah satu cirri kecenderungan dan menjadi salah satu cirri arsitektur Kristen Awal.
Sebaliknya bangunan makam pada jaman yang sama, lebih banyak yang denahnya lingkaran atau
polygonal. Kemungkinan bentuk lingkaran cocok untuk makam karena mempunyai titik focus,
sehingga pada titik itulah sangat tepat untuk meletakkan makam.
Salah satu contoh dari kecenderunagn ini adalah makam St. Constanza di Roma, dibangun pada 330
oleh Constantine untuk makam adiknya Constantia. Pintu masuk melalui sebuah porch, berdinding
tanpa tiang denga tiga pintu masuk, terbesar di tengah diapit kembar di kiri kanan dengan pintu
lebih kecil. Ketiga pintu ambangnya melengkung, khas Kristen Awal.
Ruang dalam terdiri dari bagian tengah berdenah lingkaran diameter 12.20 M, dikelilingi oleh
semacam nave tetapi melingkar lebarnya 5.00 M. Gang semcam nave melingkar tersbut terbentuk
oleh dinding luar dan deretan kolom granit posisinya pada lingkaran, sebanyak 12 buah, masing
masing ganda dan kembar. Penampang atap gang, berupa pelengkung setengah lingkaran. Kolom
kolom menjadi tumpuan dari pelengkung, yang juga posisinya melingkar. Pada bagian atas diameter
dinding mengecil, menjadi tambur ( tambour ) atau drum, menumpu atap berbentuk kubah. Di
sekeliling tambour terdapat berderet jendela atas, ambang atasnya pelengkung setengah lingkaran,
seperti jendela di sebagian besar bangunan jaman Romawi. Identik dengan gereja disebut terakhir
sebelum ini, kibah ditutup oleh atap berbentuk pyramidal. Dengan demikian kontruksi kubah lebih
berfungsi sebagai plafond.
http://4.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCdBgORuisI/AAAAAAAAAIU/FHhKlONGiLY/s1600/q15.jpg -
8/12/2019 95140134 Arsitektur Kristen Awal
12/16
Meskipun denah makam Theodoric di Ravenna ( 530 ) juga lingkaran, namun bentuknya sangat
berbeda dengan makam Constanza di Roma, tersebut di atas. Makam terdiri dari dua lantai, dinding
bagian bawah lebih tebal dan uniknya did lam berdenah salib sama kaki. Dinding bagian luar
poligoanl sepuluh sisi ( decagonal ) berdiameter 13.7 M pada setiap sudut terapat semacam pilaster,
bentuk mengikuti denahnya. Atap yang juga menjdai plafond dari lantai bawah berbentuk
pelengkung.
Lantai dua dindingnya tidak setebal lantai satu, denah bagian dalam lingkaran penuh, sedangkanbagian luar decagonal. Selain denahnya yang berbentuk salib, keunikannya lain dari makam, adalah
tangga yang berada di luar ( biasanya ada di dalam ) ada dua di kiri kanan pintu masuk lantai
bawah. Atap terdiri dari kubah yang ceruknya tidak dalam berdiameter 10 : 70 M.
http://1.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCdBg7EIz4I/AAAAAAAAAIk/NrRiAyJfkXg/s1600/q17.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCdBgbIBS3I/AAAAAAAAAIc/gnNS8q6vBDE/s1600/q16.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCdBg7EIz4I/AAAAAAAAAIk/NrRiAyJfkXg/s1600/q17.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCdBgbIBS3I/AAAAAAAAAIc/gnNS8q6vBDE/s1600/q16.jpg -
8/12/2019 95140134 Arsitektur Kristen Awal
13/16
-
8/12/2019 95140134 Arsitektur Kristen Awal
14/16
Semua dinding terbuat dari konstruksi bata, pada sisisisi luar dihias dengan pelengkung mati.
Hiasan di luar tidak terlalu banyak hanya berupa molding dan semacam cornice, membentuk garis
garis besar horizontal dan miring mengikuti kemiringan atap. Pada dinding tengah ynag tinggi,
masingmasing terdapat sebuah jendela atas. Pada ruang dlam terdapat cukup banyak hiasan,
anatar lain dekorasi pada pelengkung, termasuk lukisan dinding.
Babtistery adalah bagian dari sebuah gereja atau kapel, dapat juga berupa bangunan khusus untukupacara pembabtisan adalah Babtistery Constantine di Roma ( 43240 ) di bangun di dekat gereja
Lateran. Yang membangun adalah Sixtus III. Nama Constantine dipakai karena kepadanya
pembabtisan ini diberikan untuk penghormatan. Babtistery Constantine adalah salah satu tertua
lainnya di Italy, sehingga kemungkinan besar menjadi model banyak ditiru di di tempat lain.
Denah bagian utama hexagonal, terdiri dari lingkaran dalam, dikelilingi oleh lingkaran luar dari
sebuah ambulatory. Jarak anatar dau dinding pada sisi berhadapan 19.20 M. Kedua lingkaran satu di
dalam, lainnya di luar terbentuk oleh delapan buah kolom pada setiap titik sudut segi delapan dalam
dan dinding. Lantai dari lingkaran dalam tutrun tigs trap dari lantai lingkaran luar. Kolom terbuat drai
marmer menumpu entablature berbeentuk cincin, di atsnya lagi ada kolom bentuknya sama dengan
yang di bawah, namun kebih kecil. Masingmasing kolom atas posisinya sama dengan yang di
bawah, juga menumpu entablature berbentuk cincin, di atsnya lagi pada setiap sisi ada dinding. Pada
setiap dinding bagian atas tersebut, terdapat jendela atas bentuknya lingkaran atau disebut mata
sapi ( oculus / bulls aye ). Bagaian dalam atau semacam plafond dari atap lingkaran dalam
berbentuk ceruk kubah. Bentuk kubah bukan bagian dari bola, namun paathpatah sebanyak
delapan buah sejumlah dindinding dari denah hexagonal. Atapnya piramida tumpul ditutup genting.
Babtistery lebih banyk berdenah lingkaran atau segi banyk, mungkin karena bentukbentuk
semacam itu memounyai titik focus, yaitu di tengah seperti pada banyak makam. Tempat
pembabtisan di tengah pada bagian titik focus tersebut, dapat dirasakan lebih khidmat.
http://1.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCdNDr45NlI/AAAAAAAAAI8/hQeGky8W3lM/s1600/q20.jpg -
8/12/2019 95140134 Arsitektur Kristen Awal
15/16
Sebuah babtistery di Nocera ( sebuah kota beberapa ratus kilometer di selatan timur ( Roma )
denahnya juga lingkaran didirikan sekitar abad empat.
Titik focus berada di tengah dari lingkaran dalam, terbentuk oleh delapan kolom berdiri pada setiap
titik sudut dari segi delapan yang jarak sisi berhadapan 6.10 M.
Lingkaran dalam ini dikelilingi lagi oleh dua lapis lingkaran. Lantainya turun tiga trap, mempunayi
atap yang lebih banyak berfungsi sebagai hiasan. Lingkaran luar pertama diameternya 11.60 M pada
sekelilingnya terdapat 15 kolom kembar berjejer ke arah titik pusat lingkaran ( konsentrik ). Kelimabelas kolom tersebut menyangga kubah yang tumpuannya berupa pelengkungpelengkung.
Lingkaran lapis luar berupa ambulatory terbentuk oleh kolomkolom tersebut dengan dinding yang
denahnya lingkaran penuh. Plafond dari ambulatory lengkunglengkung jga kosentrik. Meskipun
bagian atas di ruang dalam bagian tengah bentuknya kubah dan pelengkung disekelilingnya, namu
atapnya berbentuk kerucut. Atap sekelilingnya satu sisi miring. Pada dinding diantar atap tengah dan
kelilingnya ada sdelpan jendela atap.
Aneka Dekorasi Gereja pada jaman Kristen Awal
Dalam arsitektur Yunanai, dekorai hanya dibuat pada bagianbagian etrtentu dengan relief, ukiran,
dan lainlain, tidak sebanyak ornament pada jaman Romawi ( jaman kelanjutan yunani ). Pada
arsitektur Kristen Awal yang merupakan perkembangn dari gaya Romawi, dekorasi lebih banyak dari
sebelumnya, antara lain mosaic dan lukisan dinding.
http://3.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCdND3VSK1I/AAAAAAAAAJE/OlfmfXtyWzY/s1600/q21.jpg -
8/12/2019 95140134 Arsitektur Kristen Awal
16/16
Pengaruh Yunani, pada arsitektur Romawi dan Kristen Awal masih terkihat jelas pada Order yaitu
konstruksi terdiri dari kolom dan balok yang dihias ( entablature ). Yang paling banyak diantarnya
ialah Order Korientien, yang cirri khasnya pada hiasan floral pada kepalanya ( capita . Hiasan
geometric juga mulai dikembangkan apda jaman Kristen Awal, antara lain lantai, dinding, ukiran,
pada ointu dan jendela. Beberapa contoh dekorasi pda jaman Kristen Awla terlihat berikut.
http://3.bp.blogspot.com/_BQHBlWE7coU/TCdNEQoEguI/AAAAAAAAAJM/gG_ke4C8LgM/s1600/q22.jpg