94814493-makalah-pelabuhan-docx

9
Pengaruh tata letak pemecah gelombang terhadap kolam pelabuhan MAKALAH diajukan sebagai prasyarat dan nilai tugas Mata Kuliah Perencanaan Pelabuhan oleh DWI WILUJENG S. NIM 091910301037 JURUSAN S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER 2012

Transcript of 94814493-makalah-pelabuhan-docx

Page 1: 94814493-makalah-pelabuhan-docx

Pengaruh tata letak pemecah gelombang

terhadap kolam pelabuhan

MAKALAH

diajukan sebagai prasyarat dan nilai tugas

Mata Kuliah Perencanaan Pelabuhan

oleh

DWI WILUJENG S.

NIM 091910301037

JURUSAN S1 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

2012

Page 2: 94814493-makalah-pelabuhan-docx

ALASAN PENGAMBILAN JUDUL / TOPIK

Kolam pelabuhan merupakan salah satu komponen penting untuk

beroperasinya pelabuhan. Dalam perencanaan pelabuhan, pelabuhan harus bisa

memberi kemudahandan keamanan kapal – kapal yang masuk dan keluar ke dan

dari pelabuhan. Kolam pelabuhan adalah lokasi tempat dimana kapal berlabuh,

berolah gerak, melakukan aktivitas bongkar muat, mengisi perbekalan yang

terlindung dari ombak dan mempunyai kedalaman yang cukup untuk kapal yang

beroperasi dipelabuhan itu. Agar terlindung dari ombak biasanya kolam

pelabuhan dilindungi dengan pemecah gelombang.

TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengaruh sedimen yang terjadi dari tata letak pemecah

gelombang terhadap kolam pelabuhan?

2. Untuk mengetahui pengaruh gelombang yang terjadi dari tata letak

pemecah gelombang terhadap kolam pelabuhan?

3. Untuk mengetahui tata letak pemecah gelombang yang baikuntuk kolam

pelabuhan?

DASAR –DASAR KEPUSTAKAAN

Kolam pelabuhan adalah bagian dari sarana dan fasilitas pelabuhan yang

berbentuk perairan yang mempunyai kedalaman yang disyaratkan. Kolam

pelabuhan adalah lokasi tempat dimana kapal berlabuh, berolah gerak, melakukan

aktivitas bongkar muat, mengisi perbekalan yang terlindung dari ombak dan

mempunyai kedalaman yang cukup untuk kapal yang beroperasi dipelabuhan itu.

Agar terlindung dari ombak biasanya kolam pelabuhan dilindungi dengan

pemecah gelombang.

Fungsi kolam pelabuhan adalah untuk menampung kapal dalam

melakukan berth time (waktu sandar) selama dalam pelabuhan, agar kapal dapat

dengan mudah melakukan bongkar muat tanpa terganggu oleh gelombang. Oleh

Page 3: 94814493-makalah-pelabuhan-docx

sebab itu kolam pelabuhan seharusnya berada di dalam wilayah yang terlindung.

Kolam pelabuhan mempunyai bentuk memanjang yang biasanya dipakai untuk

pelabuhan Petikemas, dan kolam yang mempunyai bentuk jari, dapat dibuat bila

garis pantai mempunyai kedalaman terbesar menjorok ke laut dan tidak teratur

khususnya dibangun untuk melayani kapal dengan muatan umum (general cargo).

Panjang kolam tidak kurang dari panjang total kapal (Loa) ditambah dengan ruang

yang diperlukan untuk penambatan yaitu sebesar lebar kapal. Apabila dermaga

digunakan untuk tambatan tiga kapal atau kurang, lebar kolam di antara dermaga

adalah sama dengan panjang kapal (LOA). Sedangkan dermaga untuk empat kapal

atau lebih, lebar kolam adalah 1,5 LOA.

Kedalaman kolam pelabuhan harus memperhitungkan gerak kapal akibat

pengaruh alam, seperti gelombang, angin dan pasang surut. Pada umumnya,

kedalaman kolam pelabuhan adalah 1,1, kali draft kapal pada muatan penuh di

bawah elevasi air muka rencana. Kedalaman kolam pelabuhan diberikan pada

tabel berikut.

Page 5: 94814493-makalah-pelabuhan-docx

Tinjauan gelombang

Pemecah gelombang adalah bangunan yang digunakan untuk melindungi

daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang. Bangunan ini memisahkan

daerah perairan dari laut bebas, sehingga perairan pelabuhan tidak banyak

dipengaruhi oleh gelombang besar di laut. Daerah perairan dihubungkan dengan

laut oleh mulut pelabuhan dengan lebar tertentu, dan kapal keluar/masuk

pelabuhan melalui celah tersebut. Dengan adanya pemecah gelombang ini daerah

pelabuhan menjadi tenang dan kapal bisa melakukan bongkar muat barang

dengan mudah.

Gambar berikut menunjukkan contoh pemecah gelombang.

Pada prinsipnya pemecah gelombang dibuat sedemikian rupa sehingga

mulut pelabuhan tidak menghadap ke arah gelombang dan arus dominan yang

terjadi di lokasi pelabuhan. Gelombang yang datang dengan membentuk sudut

dengan garis pantai dapat menimbulkan arus sepanjang pantai. Kecepatan arus

yang besar akan bisa mengangkut sedimen dasar dan membawanya searah dengan

arus tersebut. Mulut pelabuhan yang menghadap arus tersebut akan

memungkinkan masuknya sedimen ke dalam perairan pelabuhan yang berakibat

terjadinya pendangkalan.

Page 6: 94814493-makalah-pelabuhan-docx

Tinjauan sedimen

Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan, mineral dan material

organik yang melayang-layang di dalam air, udara, maupun yang dikumpulkan di

dasar sungai atau laut oleh pembawa atau perantara alami lainnya. Sedimen pantai

dapat berasal dari erosi pantai, dari daratan yang terbawa oleh sungai, dan dari

laut dalam yang terbawa oleh arus ke daerah pantai. Dalam ilmu teknik pantai

dikenal istilah pergerakan sedimen pantai atau transpor sedimen pantai. Bambang

Triatmodjo (1999) menjelaskan bahwa definisi dari transpor sedimen pantai

adalah gerakan sedimen di daerah pantai yang disebabkan oleh gelombang dan

arus yang dibangkitkannya. Transpor sedimen pantai inilah yang akan

menentukan terjadinya sedimentasi atau erosi di daerah pantai. Transpor sedimen

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu transpor sedimen menuju dan meninggalkan

pantai (onshore - offshore transport) yang memiliki arah rata-rata tegak lurus

pantai dan transpor sepanjang pantai (longshore transport) yang memiliki arah

rata-rata sejajar pantai.

Pada prinsipnya pemecah gelombang dibuat sedemikian rupa sehingga

mulut pelabuhan tidak menghadap ke arah gelombang dan arus dominan yang

terjadi di lokasi pelabuhan. Gelombang yang datang dengan membentuk sudut

dengan garis pantai dapat menimbulkan arus sepanjang pantai. Kecepatan arus

yang besar akan bisa mengangkut sedimen dasar dan membawanya searah dengan

arus tersebut. Mulut pelabuhan yang menghadap arus tersebut akan

memungkinkan masuknya sedimen ke dalam perairan pelabuhan yang berakibat

terjadinya pendangkalan.

Dasar pertimbangan bagi perencanaan breakwater (pemecah gelombang) adalah

(Ditjen Perikanan Tangkap, 2002):

1. Bisa meredam energi gelombang, baik di mulut maupun di kolam

pelabuhan,sehingga aman untuk manuver kapal masuk maupun keluar,

maupun bongkar muat ikan/ barang.

2. Mampu memperkecil sedimentasi di mulut dan kolam pelabuhan.

3. Pemecah gelombang harus mampu menahan gelombang rencana.

Page 7: 94814493-makalah-pelabuhan-docx

4. Kegiatan kapal dalam bongkar berada pada kolam pelabuhan yang aman

terhadapgangguan gelombang.

5. Tipe konstruksi mempertimbangkan kemudahan pelaksanaan, ketersediaan

bahan dan harga.

6. Ramah lingkungan, khususnya terhadap morfologi pantai.

Penentuan tata letak pemecah gelombang yang baik

Telah dijelaskan didepan bahwa arah gelombang dan angin dominan

sangat berpengaruh terhadap kolam pelabuhan. Di tinjau pelayaran, diharapkan

kapal – kapal yang masuk ke mulut pelabuhan tidak menerima serangan

gelombang dan angin dari sisi kapal yang dapat membahayakan gerak kapal.

Ditinjau dari sisi pelayaraan, mulut pemecah gelombang sebiknya mengarah ke

datangnya gelombang, namun mulut pelabuhan yang menghadap arah datangnya

akan menyababkan masuknya energi gelombang besar ke pelabuhan, sehingga

mengganggu kapal yang sedang melakukan bongkar muat barang. Demikian juga

mulut pelabuhan yang menghadap datangnya gelombang dan arah arus sepanjang

pantai juga menyebabkan sedimentasi di pelabuhan. Oleh karena itu diambil

kompromi sehingga didapat pelabuhan yang andal dan memungkinkan kapal –

kapal dapat berlabuh dengan mudah dan aman, namun juga pelabuhan tidak

banyak mengalami sedimentasi.

Pertimbangan pemilihan tata letak

Tinjauan Tata letak a Tata letak b

Pelayaran Baik Jelek

Ketenangan pelabuhan jelek Baik

Sedimentasi jelek Baik

Tata letak a : Mulut pelabuhan menghadap arah datangnya gelombang

Tata letak b : Mulut pelabuhan tidak menghadap arah datangnya gelombang

Page 8: 94814493-makalah-pelabuhan-docx

RANCANGAN ANALISIS

1. Tempat Penelitian

Penelitian dapat dilaksanakan di salah satu pelabuhan yang terdapat di

Indonesia. Misal, penelitian di lakukan di pelabuhan Tanjung Priok, Surabaya.

2. Bahan dan Alat

Untuk bahan penelitian bangunan pemecah gelombang yang terdapat di

pelabuhan Tanjung Priok. Bagaimana tata letak bangunan pemecah

gelombang dan apa saja pengaruh yang diberikan pada kolam pelabuhan.

3. Pengambilan Data

Penelitian di fokuskan pada reaksi-reaksi yang muncul pada kolam

pelabuhan. Arah datangnya gelombang juga menentukan reaksi yang muncul

pada kolam pelabuhan.

4. Analisa Data

Data-data yang diperoleh, dianalisa dan dipakai sebagai acuan pembuatan

laporan hasil penelitian. Data-data tersebut meliputi tipe bangunan pemecah

gelombang, layout bangunan pemecah gelombang, arah gelombang yang

dominan dan luas kolam pelabuhan.

5. Hasil dan Pembahasan

Hasil dari penelitian ini adalah berupa laporan penelitian yang berisi

kelemahan dan kelebihan dari bangunan pemecah gelombang di pelabuhan

Tanjung Priok. Hasil tersebut dapat menjadi masukan apakah bangunan

pemecah gelombang di pelabuhan tersebut perlu di revisi atau masih dapat di

prtahankan bentuk dan layout (tata letak) nya.

Page 9: 94814493-makalah-pelabuhan-docx

IDENTITAS DIRI

NAMA : DWI WILUJENG SUKMANINGRUM

NIM : 091910301037

NO HP : 085749308714