94187354 Artikel Audit
description
Transcript of 94187354 Artikel Audit
-
ABSTRAK
M Fauzan S. Gafur. Pengaruh Sikap Profesionalisme Internal Auditor Terhadap Peranan
Internal Auditor Dalam Pengungkapan Penemuan Audit ( suatu studi kasus untuk persyataratan
Ujian Tengah Semester dalam mata kuliah Pengauditan I ).
Pengaruh sikap profesionalisme internal auditor terhadap peranan internal auditor dalam
pengungkapan penemuan audit, ada 2 (dua) hal yang ingin dikemukakan disini, yaitu (1) sikap
profesionalisme auditor internal auditor adalah standar profesionalisme internal auditor ,
pengetahuan dan kecakapan, hubungan antar manusia dan komunikasi, pendidikan
berkelanjutan, dan ketelitian professional. (2) peranan internal auditor dalam pengungkapan
temuan audit, adalah unsur temuan audit
Kata kunci : internal auditor, sikap profesionalisme, peranan
-
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Peran internal audit adalah suatu fungsi penilaian yang independen yang ada dalam suatu
organisasi dengan tujuan menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi-organisasi yang
dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk membantu para anggota organisasi agar mereka dapat
melaksanakan tanggung-jawabnya secara efektif. profesi internal audit sangat dituntut akan
kemampuaannya memberikan jasa yang terbaik dan sesuai dengan yang dibutuhkan dan
diperintahkan manajemen tertinggi suatu organisasi. Dengan adanya internal audit maka akan
diperoleh hasil proses audit yaitu berupa temuan audit, temuan audit dihasilkan dari proses
perbandingan antara apa yang seharusnya terdapat dan apa yang sebenarnya terdapat.
Untuk meningkatkan kualitas peran internal auditor dalam mengungkapkan temuan audit,
internal auditor memerlukan kemampuan profesional yaitu kemampuan individu dalam
melaksanakan tugas, yang berarti kualifikasi personalia yang sesuai dengan bidang tugas
internal audit dan berkaitan dengan kemampuan profesionalnya dalam bidang audit serta
penguasaan atas bidang operasional terkait dengan kegiatan perusahaan.
-
KERANGKA TEORITIS
1. Profesionalisme
Professional menurut Roy Suryo, yang disebut professional bukanlah pengakuan publik
ataupun pengakuan suatu lembaga profesi melainkan pengakuan diri sendiri (pelaku profesi).
Hubungan etika kerja professional dengan kehidupan manusia digunakan untuk mengawal
tingkahlaku ahli professional dalam bentuk menyuruh melakukannya dan meninggalkan perkara
yang mendatangkan kesalahan sama ada di sisi undang-undang negara maupun statusnya
sebagai professional. Oleh itu, etika kerja professional merupakan satu landasan kepada
masyarakat yang membolehkan teknokrat mengawal tingkahlakunya sendiri serta
membolehkan masyarakat sosial mengawasi dan menilai setiap tindak tanduk mereka dari
semasa ke semasa. Tentunya tidak mudah mendefinisikan arti professional ini. Ada beberapa
definisi praktis misalnya: Profesional berarti bayaran, seperti petinju profesional, petenis
profesional, dsb. Biasanya ini berhubungan dengan olah raga. Namun dalam dunia kerjapun,
kata profesional sering rancu, terutama ketika memisahkan antara jenjang manajerial dan
jenjang profesional.
Menurut http://rovicky.wordpress.com ada tiga hal pokoo yang mesti dilakukan /
dipegang oleh seorang pekerja professional, yaitu :
- Tidak memaksa,
- Tidak mengiba, dan
- Tidak berjanji.
Sikap moral profesi ini sangat dikontrol oleh konsep diri seseorang antara lain sikap
menghadapi tantangan, cobaan serta hambatan.
1. Tidak memaksa
Seorang yang berjiwa atau bermoral profesional tetunya akan memiliki keahlian teknis yang
khusus yang mendukung keprofesionalannya. Dengan demikian dia akan mempunyai kekuatan
(`power). Sehingga dengan power yang dia miliki, dia dapat melakukan tindakan untuk
menekan pihak lain.
-
2. Tidak berjanji
Satu sikap moral professional dalam menghadapi apapun yang telah, sedang dan bakal terjadi
juga hal yang harus diperhatikan. Sikap ihlas dalam menghadapi keberhasilan maupun
kegagalan merupakan sikap professional yang ketiga. Berjanji merupakan tindakan yang
mungkin sekali menjadikan kita melanggar dua sikap moral sebelumnya yang disebutan diatas.
Karena kegagalan maka akan muncul pemaksaan atau mengiba dari salah satu pihak, atau
bahkan kedua pihak. Sehingga kesiapan menerima apapun yang bakan terjadi merupakan
sikap moral profesi yang dibutuhkan.
3. Tidak mengiba
Pada saat-saat tertentu kesulitan atau hambatan muncul baik dipihak pekerja maupun
perusahaan. Krisis ekonomi saat lalu (soalnya saya yakin saat ini sudah mulai tahap
penyembuhan) banyak mengakibatkan kesulitan dikedua pihak. Tentunya tidak bisa hanya
dengan mengiba untuk menghadapi kesulitan ini, dan tentunya tindakan mengiba ini bukan
moral yang professional
Pengertian Professional Menurut Para Ahli berikut ini :
I. Menurut Prof. Edgar Shine yang dikutip oleh Parmono Atmadi (1993), sarjana arsitektur
pertama yang berhasil meraih gelar doktor di Indonesia, merumuskan pengertian
professional tersebut sebagai berikut ;
1. Bekerja sepenuhnya (full time) berbeda dengan amatir yang sambilan
2. Mempunyai motivasi yang kuat.
3. Mempunyai pengetahuan (science) dan keterampilan (skill)
4. Membuat keputusan atas nama klien (pemberi tugas)
5. Berorientasi pada pelayanan ( service orientation )
6. Mempunyai hubungan kepercayaan dengan klien
7. Otonom dalam penilaian karya
8. Berasosiasi professional dan menetapkan standar pendidikan
9. Mempunyai kekuasaan (power) dan status dalam bidangnya.
10. Tidak dibenarkan mengiklankan diri
-
II. Prof. Soempomo Djojowadono (1987), seorang guru besar dari Universitas Gadjahmada
(UGM) merumuskan pengertian professional tersebut sebagai berikut ;
1. Mempunyai sistem pengetahuan yang isoterik (tidak dimiliki sembarang orang)
2. Ada pendidikannya dan latihannya yang formal dan ketat
3. Membentuk asosiasi perwakilannya.
4. Ada pengembangan Kode Etik yang mengarahkan perilaku para anggotanya
5. Pelayanan masyarakat/kemanusian dijadikan motif yang dominan.
6. Otonomi yang cukup dalam mempraktekkannya
7. Penetapan kriteria dan syarat-syarat bagi yang akan memasuki profesi.
Rujukan berikutnya dapat diambil dari pendapat Soemarno P. Wirjanto (1989), Sarjana hukum
dan Ketua LBH Surakarta, dalam seminar Akademika UNDIP 28-29 Nopember 1989, yang
mengutip Roscoe Pond, mengartikan istilah professional sebagai berikut ;\
1. Harus ada ilmu yang diolah di dalamnya.
2. Harus ada kebebasan, tidak boleh ada hubungan hirarki.
3. Harus mengabdi kepada kepentingan umum, yaitu hubungan kepercayaan antara ahli
dan klien.
4. Harus ada hubungan Klien, yaitu hubungan kepercayaan antara ahli dan klien.
5. Harus ada kewajiban merahasiakan informasi yang diterima dari klien. Akibatnya hrus
ada perlindungan hukum.
6. Harus ada kebebasan ( = hak tidak boleh dituntut ) terhadap penentuan sikap dan
perbuatan dalam menjalankan profesinya.
7. Harus ada Kode Etik dan peradilan Kode Etik oleh suatu Majlis Peradilan Kode Etik
8. Boleh menerima honorarium yang tidak perlu seimbang dengan hasil pekerjaannya
dalam kasus-kasus tertentu (misalnya membantu orang yang tidak mampu ).
-
Untuk ini dipandang perlu untuk memberikan catatan kecenderungan pada waktu ini dalam
memberikan pengertian profesional sebagai berikut :
Mampu menata, mengelolah dan mengendalikan dengan baik.
Trampil
Berpengalaman dengan pengalaman yang cukup bervariasi
Menguasai standar pendidikan minimal
Menguasai standar penerapan ilmu dan praktik
Kreatif dan berpandangan luas yang sudah dibuktikan dalam praktik
Memiliki kecakapan dan keahlian yang cukup tinggi dan bekemampuan memecahkan
problem teknis.
Cukup kreatif, cukup cakap, ahli dan cukup berkemampuan memecahkan problem
teknis yang sudah dibuktikan dalam praktik.
Beberapa unsur yang sangat penting mengenai professional yaitu Sikap jujur dan
obyektif,Penguasaan ilmu dalam praktik,Pengalaman yang cukup
bervariasi,Berkompeten memecahkan problem teknis yang sudah dibuktikan dalam
praktik.
Kalau dilihat inti dari batasan diatas maka dapat dilihat bahwa pengertian profesional
tidak dapat dibebaskan dari pengalaman praktik. Timbul pertanyaan bagaimana cara yang
dapat memungkinkan seseorang bisa mempersiapkan dirinya menjadi seorang profesional
dalam waktu yang relatif singkat ? Jawabannya adalah pemagangan yang tepat, bervariasi dan
efektif. Untuk mempersingkat masa pemagangan maka studi berbagai kasus baik yang terkait
dengan evaluasi masalah serta cara penanggulangan termasuk studi perbandingan dalam
berbagai aspek pembangunan akan sangat membantu mempercepat sesorang ahli untuk
mencapai tingkat profesional.
2. Audit internal
-
Perkembangan profesi internal auditing, dewasa ini melaju sangat cepat seiring dengan
perkembangan jaman pada era globalisasi. Adapun definisi atau pengertian internal auditing
juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Yaitu menurut ara ahli adalah sebagai berikut :
Menurut Sawyer
Internal auditing is an independent appraisal function establised within an organization to
examine and evaluate its activities as a service to organization .
Internal audit adlah suatu fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam suatu organisasi
untuk mengkaji dan mengevaluasi aktivitas organisasi untuk mengkaji dan mengevaluasi
aktivitas organisasi sebagai bentuk jas ayang diberikan bagi organisasi.
Menurut Institute of internal Auditor
Internal auditing is an independent, objektive assurance and consulting activity designed to add
value and improve an organizations operations. It helps an organization accomplish its
objective by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the
affectiveness of risk management, control and governance process.
Internal audit adalah suatu aktivitas independen,yang memberikan jaminan keyakinan serta
konsultasi yang dirancang untuk memberikan jaminan keyakinan serta konsultasi yang
dirangcang untuk memberikan suatu nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi
organisasi. Internal auditing membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuannya dengan
cara memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematis untuk mengevaluasi dan
meningkatkan keefeektivan manajemen resiko, pengendalian dan proses pengaturan dan
pengelolaan organisasi.
AICPA (American Institute of Certified Public Accountants)
Internal control comprises the plan of organization and all of the coordinated methods and
measures adopted within a business to safeguad its cassets,chek the accuracy and realibility of
-
its accounting data,promate operational efficieny, and encourage adhrence to prescribed
manegerial policies
Pengawasan Intern meliputi susunan organisasi dan semua metode serta ketentuan yang
terkoordinir dan dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta benda miliknya, memeriksan
kecermatan dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha
dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan perusahaan yang telah digariskan.
-
PEMBAHASAN
Fungsi Internal Auditor
Internal auditor bekerja di suatu perusahan untuk melakukan audit bagi kepentingan
manajemen perusahan. Untuk menjalankan tugas dengan baik, internal auditor harus berada
diluar fungsi lini suatu organisasi, tetapi tidak lepas dari hubungan atasan-bawahan seperti
lainnya.
Auditor biasanya meminta keterangan dari manajemen yang mestinya dan staf internal
auditor mengenai berbagai hal berkaitan dengan fungsi internal auditor sebagai berikut :
1. Status internal auditor dalam organisasi entitas
2. Penetapan standart profesional
3. Perencanaan audit termasuk sifat, saat, dan lingkup pekerjaan audit
4. Akses ke catatan dan apakah terdapat pembatasan atas lingkup aktivitas mereka.
Sikap moral profesi ini sangat dikontrol oleh konsep diri seseorang antara lain sikap
menghadapi tantangan, cobaan serta hambatan.
1. Tidak memaksa
Seorang yang berjiwa atau bermoral profesional tetunya akan memiliki keahlian teknis yang
khusus yang mendukung keprofesionalannya. Dengan demikian dia akan mempunyai kekuatan
(`power). Sehingga dengan power yang dia miliki, dia dapat melakukan tindakan untuk
menekan pihak lain.
2. Tidak berjanji
Satu sikap moral professional dalam menghadapi apapun yang telah, sedang dan bakal terjadi
juga hal yang harus diperhatikan. Sikap ihlas dalam menghadapi keberhasilan maupun
kegagalan merupakan sikap professional yang ketiga. Berjanji merupakan tindakan yang
mungkin sekali menjadikan kita melanggar dua sikap moral sebelumnya yang disebutan diatas.
Karena kegagalan maka akan muncul pemaksaan atau mengiba dari salah satu pihak, atau
-
bahkan kedua pihak. Sehingga kesiapan menerima apapun yang bakan terjadi merupakan
sikap moral profesi yang dibutuhkan.
3. Tidak mengiba
Pada saat-saat tertentu kesulitan atau hambatan muncul baik dipihak pekerja maupun
perusahaan. Krisis ekonomi saat lalu (soalnya saya yakin saat ini sudah mulai tahap
penyembuhan) banyak mengakibatkan kesulitan dikedua pihak. Tentunya tidak bisa hanya
dengan mengiba untuk menghadapi kesulitan ini, dan tentunya tindakan mengiba ini bukan
moral yang professional
Sikap Profesionalisme Internal Audit
1. Kesesuaian dengan standar profesi
2. Pengetahuan dan kecakapan
3. Hubungan antar manusia dan komunikasi
4. Pendidikan berkelanjutan
5. Ketelitian profesional
Pengungkapan Temuan Audit
Pengungkapan adalah penyajian informasi yang sesuai dengan prinsip Akuntansi
Indonesia yang mencakup dimuatnya pengungkapan informasi yang memadai atas hal-hal yang
material (Ikatan Akuntan Indonesia). Sebagai contoh ancaman terhadap tuntutan hak paten
mungkin di anggap perlu oleh manajemen untuk membentuk cadangan kerugiannya, walaupun
tentunya manjemen akan berusaha sedapat mungkin untuk mengungkapannya.
Temuan audit adalah hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan tentang fakta. Berbagai
temuan yang diperlukan untuk mendukung atau menghindari kesalahan pengertian tentang
kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat oleh internal auditor harus dicantumkan dalam
laporan pemeriksaan akhir.
-
Peranan internal Auditor dalam penemuan audit
Peran internal audit adalah untuk memastikan apakah temuan audit itu memang ada
atau tidakm, untuk menilai atau mengevaluasi suatu aktivitas dalam hal mengungkapkan
temuan audit berdasarkan kriteria yang tepat untuk merekomendasikan suatu rangkaian
tindakan kepada pihak manajemen. Peran internal auditor harus dijalankan dengan posisi yang
independen dan kompeten agar kualitas pelayannannya dapat memuaskan pihak pemakai
informasi yang di berikan.
Sikap Profesionalisme Internal Auditor Terhadap Peranan Internal Auditor Dalam
Pengungkapan Penemuan Audit
Seorang auditor yang profesional akan selalu berusahan untuk mencapai hasil terbaik
dalam segala hal yang ia kerjakan. Prinsip yang menjadi pedoman internal auditor dalam
melakukan pengungkapan adalah sebagai berikut:
1. Pusatkan perhatian pada berbagai perbaikan atau kemajuan operasional yang telah
dicapai dan berikan pengungkapan yang terperinci, terutama sekali kepada auditee dan
pihak lain yang secara langsung berkepentingan terhadap tindakan korektif.
2. Berbagai jaminan yang diberikan kepada manajemen yang memilikii tingkatan yang
lebih tinggi dari pada auditee terutama sekali harus didasarkan pada kondisi yang
diharapkan.
-
KESIMPULAN
Ketelitian profesional diukur dari penerapan ketelitian dan kecakapan, ketelitian
yang berkompeten dan penelian yang pantas.
Hubungan antar manusia dan komunikasi diukur dari hubungan dengan pihak yang
diperiksa dan komunikasi lisan dan tulisan. Seorang internal auditor harus
mengenal dengan pihak yang akan diperiksa agar dapat menjelaskan maksud dan
tujuan dari pemeriksaannya serta audit program yang akan dilakukannya.
Internal auditor hanya mengusulkan suatu metode atau metode alternative untuk
memperbaiki kondisi sedangkan memilih tindakan koreksi merupakan pekerjaan
manajemen.
-
DAFTAR PUSAKA
http://rovicky.wordpress.com
http://bud1ww.blogspot.com/2011/05/audit-intern.html
mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta : Salemba Empat
Amin Widjaja Tunggal. 2000. Internal Auditing : Suatu Pengantar. Jakarta : Harvarindo.