92306009 Jaras Piramidalis Dan Ekstramidalis
-
Upload
putri-padmosuwarno -
Category
Documents
-
view
139 -
download
18
description
Transcript of 92306009 Jaras Piramidalis Dan Ekstramidalis
1. UMN dan LMN
Kontrol gerak oleh Sistem Saraf Pusat terbagi menjadi Sistem Saraf Somatis (SSS) dan
Sistem Saraf Otonom (SSO). Sistem saraf somatis mengontrol kontraksi otot skelet secara
sadar (volunter). Sedangkan Sistem saraf otonom mengontrol gerak organ visceral secara
tidak sadar (involunter) (Martini, 2008).
Berdasarkan letak anatomis, motoneuron pada sistem saraf somatis terbagi menjadi
dua, yakni Upper Motorneuron (UMN) dan Lower Motorneuron (LMN). Upper
motorneuron adalah semua neuron yang menyalurkan impuls motorik ke lower
motorneuron dan terbagi menjadi susunan piramidalis dan extrapiramidalis. Upper
motorneuron berjalan dari korteks serebri sampai dengan medulla spinalis sehingga kerja
dari upper motorneuron akan mempengaruhi aktifitas dari lower motorneuron (Sidharta,
2009).
Lower motorneuron adalah neuron-neuron yang menyalurkan impuls motorik pada
bagian perjalanan terakhir ke sel otot skeletal, hal ini, yang membedakan dengan upper
motorneuron. Lower motorneuron mempersarafi serabut otot dengan berjalan melalui
radix anterior, nervus spinalis dan saraf tepi. Lower motorneuron memiliki dua jenis yaitu
alfa-motorneuron memiliki akson yang besar, tebal dan menuju ke serabut otot ekstrafusal
(aliran impuls saraf yang berasal dari otak/medulla spinalis menuju ke efektor), sedangkan
gamma-motorneuron memiliki akson yang ukuran kecil, halus dan menuju ke serabut otot
intrafusal (aliran impuls saraf dari reseptor menuju ke otak/medulla spinalis). Begitu
halnya dengan nervi cranialis merupakan dari LMN karena nervus-nervus cranialis ini
sudah keluar sebelum medulla spinalis yaitu di pons dan medulla oblongata (Sidharta,
2009 ; Snell, 2007).
2. Jaras piramidal dan ektrapiramidal
Sistem saraf somatis secara umum melibatkan tiga tingkat neuron yang disebut
neuron descendens. Neuron tingkat satu sistem saraf somatis berada di sistem saraf pusat
tempat impuls tersebut berasal. Neuron tingkat pertama memiliki badan sel di dalam
cortex cerebri atau berada di tempat asal impuls. Neuron tingkat kedua adalah sebuah
neuron internuncial (interneuron) yang terletak di medulla spinalis. Akson neuron tingkat
kedua pendek dan bersinaps dengan neuron tingkat ketiga di columna grisea anterior
(Snell, 2002)
Gambar1. Jaras neuron motorik (tingkat 1, 2 dan 3)
Secara fungsi klinis tractus descendens dibagi menjadi tractus pyramidals dan
extrapyramidals. Tractur pyramidals terdiri dari tractus corticospinal dan tractus
corticobulbar. Tractus extrapyramidals dibagi menjadi lateral pathway dan medial
pathway. Lateral pathway terdiri dari tractus rubrospinal dan medial pathway terdiri dari
tractus vestibulospinal, tractus tectospinal dan tractus retikulospinal. Medial pathway
mengontrol tonus otot dan pergerakan kasar daerah leher, dada dan ekstremitas bagian
proksimal (Martini, 2006).
Gambar2. Jaras pyramidal dan ekstrapiramidal
Tractus Corticospinal
Serabut tractus corticospinal berasal dari sel pyramidal di cortex cerebri. Dua pertiga
serabut ini berasal dari gyrus precentralis dan sepertiga dari gyrus postcentralis. Serabut
desendens tersebut lalu mengumpul di corona radiata, kemudian berjalan melalui crus
posterius capsula interna. Pada medulla oblongata tractus corticospinal nampak pada
permukaan ventral yang disebut pyramids. Pada bagian caudal medulla oblongata tersebut
85% tractus corticospinal menyilang ke sisi kontralateral pada decussatio pyramidalis
sedangkan sisanya tetap pada sisi ipsilateral walaupun akhirnya akan tetap bersinaps pada
neuron tingkat tiga pada sisi kontralateral pada medulla spinalis. Tractus corticospinalis
yang menyilang pada ducassatio akan membentuk tractus corticospinal lateral dan yang
tidak menyilang akan membentuk tractus corticospinal anterior (Snell, 2002)
.
Gambar3. Tractus Piramidalis
Tractus Corticobulbar
Serabut tractus corticobulbar mengalami perjalanan yang hampir sama dengan tractus
corticospinal, namun tractus corticobulbar bersinaps pada motor neuron nervus cranialis
III, IV, V, VI, VII, IX, X, XI, XII. Tractus coricobulbar menjalankan fungsi kontrol
volunter otot skelet yang terdapat pada mata, dagu, muka dan beberapa otot pada faring
dan leher. Seperti halnya dengan tractus corticospinal, tractus corticobulbar pun
mengalami persilangan namun persilangannya terdapat pada tempat keluarnya motor
neuron tersebut. (Martini, 2006).
Medial Pathway
Medial Pathway (jalur medial) mempersarafi dan mengendalikan tonus otot dan
pergerakan kasar dari leher, dada dan ekstremitas bagian proksimal. Upper motor neuron
jalur medial berasal dari nukleus vestibularis, colliculus superior dan formasio retikularis.
(Martini, 2006).
Nukleus vestibularis menerima informasi dari N VIII dari reseptor di vestibulum
untuk mengontrol posisi dan pergerakan kepala. Tractus descendens yang berasal dari
nukleus tersebut ialah tractus vestibulospinalis. Tujuan akhir dari sistem ini ialah untuk
menjaga postur tubuh dan keseimbangan. (Martini, 2006).
Colliculus superior menerima sensasi visual. Tractus descendens yang berasal dari
colliculus superior disebut tractus tectospinal. Fungsi tractus ini ialah untuk mengatur
refleks gerakan postural yang berkaitan dengan penglihatan (Snell, 2002).
Formasio retikularis ialah suatu sel-sel dan serabut-serabut saraf yang membentuk
jejaring (retikular). Jaring ini membentang ke atas sepanjang susunan saraf pusat dari
medulla spinalis sampai cerebrum. Formatio reticularis menerima input dari hampir semua
seluruh sistem sensorik dan memiliki serabut eferen yang turun memengaruhi sel-sel saraf
di semua tingkat susunan saraf pusat. Akson motor neuron dari formatio retikularis turun
melalui traktus retikulospinal tanpa menyilang ke sisi kontralateral. Fungsi dari tractus
reticulospinalis ini ialah untuk menghambat atar memfasilitasi gerakan voluntar dan
kontrol simpatis dan parasimpatis hipotalamus (Martini 2006; Snell, 2002).
Gambar4. Tractus Medial
Lateral Pathway
Lateral Pathway (jalur lateral) berfungsi sebagai kontrol tonus otot dan presisi
pergerakan dari ekstremitas bagian distal. Upper motor neuron dari jalur lateral ini terletak
dalam nukleus ruber (merah) yang terletak dalam mesencephalon. Akson motor neuron
dari nukleus ruber ini turun melalui tractus rubrospinal. Pada manusia tractus rubrospinal
kecil dan hanya mencapai corda spinalis bagian cervical. (Martini, 2006).
3. Anatomi dan fungsi fisiologis nervus cranialis
Saraf kranialis adalah saraf perifer yang berpangkal pada otak dan batang otak.
Fungsinya sensorik motorik dan khusus. Yang dimaksud dengan fungsi khusus adalah
fungsi yang bersifat pancaindra seperti, penghiduan, penglihatan, pengecapan,
pendengaran dan keseimbangan. Saraf kranialis terdiri atas 12 pasang. Saraf kranialis
pertama langsung berhubungan dengan otak. Saraf kranialis kedua dan ketiga berpangkal
di mesensefalon, saraf kranialis keempat, kelima, keenam dan ketujuh berinduk di pons
dan saraf kranialis kedelapan sampai keduabelas berasal dari medula oblongata (Sloane,
2004).
Gambar 6. Nervus kranialis beserta fungsinya (Sloane, 2004)
Fungsi dan sifat keduabelas nervus kranialis dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Nervus kranialis, sifat dan fungsinya (Sloane, 2004; Martini, 2006)
Nervus Cranial Anatomis Sifat Fungsi
Olfactorius (N. I) Asal: reseptor di epitel
olfaktoris
Melalui:
lamina et foramina cribosa
os ethmoidalis
Tujuan:
bulbus olfaktorius
Sensorik Penghidu
Opticus (N. II) Asal: retina mata
Melalui: kanalis optikus os
sphenoidalis
Tujuan: diencephalon via
chiasma opticum
Sensorik Penglihatan
Occulomotorius
(N. III)
Asal: Mesencephalon
Melalui: fissura orbitalis
superior os sphenoidalis
Tujuan:
Somatis: otot rectus superior,
medial et inferior, otot
obliqus inferior, otot levator
palpebra superior
Visceral: otot intrinsik bola
mata
Motorik Pergerakan bola mata,
pergerakan pupil
Trochlear (N. IV) Asal: Mesencephalon
Melalui: fissura orbitalis
superior os sphenoidalis
Tujuan: otot obliqus
superior
Motorik Pergerakan bola mata
Trigeminus (N.
V)
Asal:
Cabang oftalmika (sensori):
struktur orbitalis, nasal
Sensorik dan
motorik
Mengatur refleks
kornea, otot – otot
pengunyah
cavity, kulit dahi, kelopak
mata atas, alis, hidung
Cabang maxillaris (sensoris):
kelopak mata bawah, bibir
atas, gusi dan gigi, pipi,
hidung, palatum dan faring
Cabang mandibularis
(mixed):
Melalui:
Cabang Oftalmika : fisura
orbitalis superior
Cabang Maxillaris : foramen
rotundum
Cabang Mandibularis :
foramen ovale
Tujuan:
Sensori: pons
Motor : otot mastikasi
Abducens (N. VI) Asal: Pons
Melalui: fissura orbitalis
superior os sphenoidalis
Tujuan: otot rectus lateralis
Motorik Pergerakan bola mata
Facial (N. VII) Asal:
Sensorik: reseptor pengecap
pada 2/3 anterior lidah
Motorik : motor nuclei di
pons
Melalui: kanalis akustikus
interna, kanalis fasialis pada
foramina stylomastoidea
Tujuan:
Sensorik: nuclei sensoris di
pons
Gerak Somatis: otot ekspresi
Sensorik dan
motorik
Persarafi 2/3 anterior
lidah (sensoris), otot –
otot ekspresi wajah,
sekresi kelenjar ludah
wajah
Gerak visceral: gland
lakrimalis, gland mukus
nasalis, dll
Motorik:
Vestibulocochlear
(N. VIII)
Asal: reseptor keseimbangan
pada telinga dalam
Melalui: kanalis akustikus
internal os temporalis
Tujuan: nuclei vestibular
dan cochlear pada pons dan
medulla oblongata
Sensorik Keseimbangan dan
pendengaran
Glossopharyngea
l (N. IX)
Asal:
Sensorik: 1/3 posterior lidah,
sebagian faring dan palatum,
a. Carotis di leher
Motorik: motornuclei di
medula oblongata
Melalui: foramina jugularis
os osipitalis dan os
temporalis
Tujuan:
Sensorik: nuclei sensoris
medula oblongata
Gerak somatis: otot faring
Gerak visceral: gland
parotidea
Sensorik dan
motorik
Persarafi 1/3 posterior
lidah, sebagai reseptor
tekanan darah
Vagus (N. X) Asal:
Sensorik: faring sebagian,
aurikula, kanalis akustikus
eksternal, diafragma dan
organ viseral torax,
abdominopelvic cavity
Motorik: motor nuclei di
Sensorik dan
motorik
Hearth rate, sistem
digestif
medula oblongata
Melalui: foramina jugularis
antara os osipitalis dan os
temporalis
Tujuan:
Sensorik: nuclei sensoris dan
pusat otonom di medula
oblongata
Gerak visceral: otot palatum,
faring, organ pencernaan,
traktus respiratorius,
kardiovaskular sistem
Acessorius (N.
XI)
Asal: nuclei motorik di
korda spinalis dan medula
oblongata
Melalui: foramina jugularis
di antara os osipitalis dan os
temporalis
Tujuan:
Cabang internal: otot
palatum, faring, laring,
Cabang eksternal: m.
sternocleidomastoideus dan .
trapezius
Motorik Musculus trapezius,
musculus
sternocleidomastoideus
Hypoglossus (N.
XII)
Asal: nuclei motorik di
medula oblongata
Melalui:
Tujuan:
Motorik Pergerakan otot
intrinsik lidah