91908988-KPSW

5
KPSW Definisi Ketuban Pecah Dini (KPD) didefinisikan sebagai Pecahnya Ketuban Sebelum Waktunya (KPSW) melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada ahir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. KPD preterm adalah KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan (Rukiyah, 2010) KPD atau KPSW ialah pecahnya ketuban sebelum melahirkan atau sebelum inpartu, pada pembukaan 4 cm (fase laten). Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan (Nugroho, 2010) Etiologi Menjelang usia kehamilan cukup bulan kelemahan fokal terjadi pada selaput janin di atas serviks internal yang memicu robekan dilokasi ini. Beberapa proses patologi (termasuk Perdarahan dan Infeksi) dapat menyebabkan terjadinya KPD atau KPSW (Rukiyah, 2010)

Transcript of 91908988-KPSW

Page 1: 91908988-KPSW

KPSW

Definisi

Ketuban Pecah Dini (KPD) didefinisikan sebagai Pecahnya Ketuban Sebelum Waktunya

(KPSW) melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada ahir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya

melahirkan. KPD preterm adalah KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD yang

memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan (Rukiyah,

2010)

KPD atau KPSW ialah pecahnya ketuban sebelum melahirkan atau sebelum inpartu, pada

pembukaan 4 cm (fase laten). Hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum

waktunya melahirkan (Nugroho, 2010)

Etiologi

Menjelang usia kehamilan cukup bulan kelemahan fokal terjadi pada selaput janin di atas

serviks internal yang memicu robekan dilokasi ini. Beberapa proses patologi (termasuk

Perdarahan dan Infeksi) dapat menyebabkan terjadinya KPD atau KPSW (Rukiyah, 2010)

Penyebab KPD atatu KPSW masih belum diketahuaidan tidak dapat ditentukan secara

pasti. Beberapa laporan menyebutkan factor-faktor yang berhubungan erat dengan KPD atau

KPSW, namun factor –faktor mana yang lebih berperan sulit diketahui (Nugroho, 2010)

Beberapa factor risiko dari KPD atau KPSW yaitu

1. Polihidramnion (cairan ketuban berlebihan)

2. Pernah riwayat KPD atau KPSW sebelumnya

3. Kelainan atau kerusakan selaput ketuban

Page 2: 91908988-KPSW

4. Kelahiran kembar

5. Trauma

6. Serviks (leher rahim) yang pendek pada usia kehamilan 23 minggu.

7. Infeksi pada kehamilan seperti bacterial vaginosis(Nugraho, 2010)

Faktor predisposisi

Factor pencetus kejadian ketuban pecah dini dan ketuban pecah sebelum waktunya harus

diwaspadai jika adanya kehamilan multiple, riwayat persalinan preterm sebelumnya, tindakan

senggama : tidak berpengaruh kepada resiko, kecuali jika hygine buruk, predisposisi terhadap

infeksi, perdarahan pervaginam(Rukiyah, 2010)

Tanda dan gejala

Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina. Aroma air

ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes

atau menetes, dengan cirri pucat dan bergaris warna darah. Cairan ini tidak akan berhenti atau

kering karena terus diproduksi sampai kelahiran. Tetapi bila duduk atau berdiri, kepala janin

yang sudah terletak di bawah biasanya mengganjal atau menyumbat kebocoran untuk sementara.

Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah

cepatmerupakan tanda-tanda infeksi terjadi (Rukiyah, 2010)

Diagnosa

Dengan speculum DTT, lakukan pemeriksaan Inspekulo. Nilai apakah cairankeluar

melalui ostium uteri atau terkumpul di forniks posterior. Jangan lakukan pemeriksaan dalam

Page 3: 91908988-KPSW

dengan mengunakan jari, karena tidak membantu diagnosis dan dapat mengundang

infeksi(Rukiyah, 2010)

Jenis dan penatalaksanaan KPD dan KPSW

a. KPD atau KPSW saat preterm (< 37 minggu) insidensi 2-4% dari kehamilan tunggal dan

7-10 % dari kehamilan kembar. KPD atau KPSW < 32 minggu tatalaksana mencakup

obat antibiotic untuk kultur servikovaginal (+), pembatasan aktifitas, pemantauan infeksi,

pemeriksaan janin secara regular, pemeriksaan USG secara teratur per 3-4 minggu, tes

lakmus (tes nitrasi) lakmus merah berubah menjadi biru menunjukan adanya cairan

ketuban. KPD 32-34 minggu tatalaksana observasi mencakup pemberian Antibiotik untuk

memperpanjang masa laten pengobatan kortikosteroid antenatal. KPD >34 minggu

penentuan pematangan paru-parujanin. (Rukiyah, 2010)

b. KPD atau KPSW saat aterm (> 37 minggu) insidensi 8-10% dari kehamilan cukup bulan :

Tatalaksana KPD atau KPSW aterm tidak ada kontraindikasi terhadap tatalaksana

observasi seperti gawat janin , perdarahan, pervaginam tanpa diketahuai penyebabnya,

proses melahirkan aktif. Segera induksi dengan atau tanpa pematangan serviks (Rukiyah,

2010)