90605186-ModulETABS-PBK
-
Upload
lukiyono-pawiro -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
Transcript of 90605186-ModulETABS-PBK
SESI 02
MEMBUAT STRUKTUR BANGUNAN LANJUT
Pada sesi ini kita akan mencoba mendesain struktur bangunan beton bertulang. Gambar di
bawah merupakan bentuk struktur bangunan yang akan dimodelkan pada ETABS.
Gambar 01-8 Denah dan Elevasi Struktur
1. Tentukan satuan yang akan digunakan (misalnya ubah satuan menjadi kN-m)
2. Buat model baru dengan cara File > New Model
3. Pilih No pada box New Model Initialization untuk menentukan sendiri model baru yang
akan dibuat, kemudian akan muncul dialog box Building Plan Grid System and Story
Data Definition.
4. Masukan data-data geometri model struktur pada Grid Dimensions dan Story
Dimensions, selanjutnya pilih Grid Only.
kemudian klik OK. Akan ditampilkan bentuk geometri yang sebelumnya telah
ditentukan.
5. Ubah satuan menjadi N-mm.
6. Definisikan material dengan masuk ke menu Define > Material Properties atau klik
toolbar , maka muncul dialog box Define Material. Pilih material CONC (beton)
kemudian klik Modify/Show Material, kemudian muncul dialog box Material Property
Data. Masukan properti material yang akan digunakan.
kemudian klik OK.
7. Definisikan penampang yang akan digunakan pada model dengan masuk ke menu
Define > Frame Sections atau klik toolbar , maka muncul dialog box Define Frame
Properties. Pilih Add Rectangular, kemudian muncul dialog box Rectangular Sections.
Masukan dimensi penampang kolom (pastikan material yang digunakan CONC),
kemudian klik Reinforcement, maka akan muncul dialog box Reinforcement Data,
untuk megubah parameter-parameter penulangan diantaranya tipe desain dan selimut
beton.
kemudian klik OK. Lakukan hal yang sama yaitu dengan memilih Add Rectangular
untuk membuat penampang balok induk dan balok anak.
8. Definisikan pelat lantai yang akan digunakan pada model dengan masuk ke menu Define
> Wall/Slab/Deck Sections atau klik toolbar , maka muncul dialog box Define
Wall/Slab/Deck Sections. Pilih Add New Slab, kemudian muncul dialog box Wall/Slab
Sections. Masukan data properti (geometri dan material) pelat kemudian klik OK.
9. Untuk menyimpan data model pilih menu File > Save atau klik toolbar , maka muncul
dialog box Save Model File As. Masukan nama file, kemudian klik Save.
10. Definisikan beban statik yang akan diaplikasikan pada model dengan masuk ke menu
Define > Static Load Cases atau klik toolbar , maka muncul dialog box Define Static
Load Case Names. ETABS secara default telah memasukan beban statik berupa beban
mati (DEAD) dan beban hidup (LIVE).
Catatan : Self Weight Multiplier pada DEAD bernilai 1 berarti ETABS akan secara
otomatis memperhitungkan berat sendiri pada beban mati.
Untuk memodifikasi beban, pilih beban dan modifikasi kemudian klik Modify Load,
sedangkan untuk menambah beban, isikan nama beban dan pilih tipe beban kemudian
klik Add New Load. Setelah selesai klik OK.
11. Definisikan diapraghma yang akan diaplikasikan pada model dengan masuk ke menu
Define > Diaphragms, maka muncul dialog box Diaphragms atau klik toolbar . Klik
Add New Diaphragm, muncul dialog box Diaphragm Data. Masukan nama diapraghma
(misal : D2) pada Diaphragm, kemudian pilih Rigid pada Rigidity kemudian klik OK.
Lakukan hal yang sama yaitu dengan memilih Add New Diaphragm untuk membuat
diapraghma sejumlah lantai pada model struktur.
12. Definisikan kombinasi beban yang akan diaplikasikan pada model dengan masuk ke
menu Define > Load Combinations atau klik toolbar , maka muncul dialog box
Define Load Combinations. Klik Add New Combo, muncul dialog box Load Combination
Data. Masukan nama kombinasi beban pada Load Combination Names, kemudian pilih
Case Name dan masukan nilai Scale Factor untuk kombinasi yang dibuat dan klik Add.
kemudian klik OK. Lakukan hal yang sama yaitu dengan memilih Add New Combo untuk
membuat kombinasi beban selanjutnya.
13. Definisikan beban struktur yang akan diperhitungkan sebagai massa untuk perhitungan
beban gempa dengan masuk ke menu Define > Mass Source atau klik toolbar , maka
muncul dialog box Define Mass Source. Pilih From Load, kemudian tambahkan beban
yang akan diperhitungkan dan klik OK.
14. Langkah selanjutnya adalah menggambar model struktur. Pastikan Display Title Bar
pada windows Plan View menunjukan STORY4 dan Plan View Drawing and
Assignments Option menunjukan Similar Stories.
15. Gambar kolom dengan masuk ke menu Draw > Line Objects > Create Columns in
Region atau klik toolbar pada samping kiri layar, maka muncul dialog box
Properties of Object. Pilih Property dengan nama K40X60, kemudian blok seluruh grid
pada Plan View, maka objek kolom akan tergambar.
16. Untuk memutar arah sumbu kolom, pilih semua kolom dengan masuk ke menu Select >
at Pointer/in Window atau klik toolbar pada samping kiri layar, kemudian blok
semua kolom. Pilih Assign < Frame/Line < Local Axes, maka muncul dialog box Axis
Orientation.
17. Gambar balok induk dengan masuk ke menu Draw > Line Objects > Create Lines in
Region atau klik toolbar pada samping kiri layar, maka muncul dialog box
Properties of Object. Pilih Property dengan nama BI30X50, kemudian blok seluruh grid
pada Plan View, maka objek balok induk akan tergambar.
18. Gambar balok anak dengan masuk ke menu Draw > Line Objects > Create Secondary
Beams in Region atau klik toolbar pada samping kiri layar, maka muncul dialog box
Properties of Object. Pilih Property dengan nama BA20X40 dan masukan No. of Beams
menjadi 2, kemudian blok seluruh grid pada Plan View, maka objek balok anak akan
tergambar.
19. Gambar pelat lantai dengan masuk ke menu Draw > Area Objects > Draw Areas atau
klik toolbar , pada samping kiri layar, maka muncul dialog box Properties of Object.
Pilih Property dengan nama Pelat, kemudian blok seluruh grid pada Plan View, maka
objek pelat lantai akan tergambar.
20. Untuk menampilkan pelat lantai yang telah dibuat, masuk pada menu View > Set
Building View Options atau klik toolbar , maka muncul dialog box Set Building View
Options. Pada Special Effects check Object Fill dan check Appy to All Windows.
Klik OK, maka tampilan menjadi seperti yang terlihat dibawah ini.
21. Untuk mengikat (constrain) semua nodal antara balok dan kolom pada lantai 1, blok
semua nodal tersebut, pilih menu Assign > Joint/Point > Diaphragms atau klik toolbar
, maka muncul dialog box Assign Diaphragm. Pilih Diaphragm D1, kemudian klik
OK. Lakukan hal yang sama pada semua lantai.
22. Langkah selanjutnya adalah mengaplikasikan beban pada model struktur. Pastikan
Display Title Bar pada windows Plan View menunjukan STORY4 dan Plan View
Drawing and Assignments Option menunjukan Similar Stories.
23. Pilih pelat lantai yang akan dibebani, kemudian masuk ke menu Assign > Shell/Area
Loads > Uniform atau klik toolbar , maka muncul dialog box Uniform Surface Loads.
Pilih Load Case Name SDL untuk memasukan beban mati tambahan, ubah Units
(satuan) menjadi kg-m dan isikan nilai Load (beban) yang akan diaplikasikan.
Kemudian klik OK. Lakukan hal yang sama untuk mengaplikasikan beban hidup (LL).
24. Selanjutnya adalah melakukan analisis dinamik untuk mendapatkan perioda struktur.
Masuk ke menu Assign > Clear Display of Assigns untuk menghilangkan tampilan hasil
assignment. Kemudian masuk ke menu Analyze > Set Analysis Options, maka muncul
dialog box Analysisi Options. Pilih Full 3D, kemudian klik OK.
25. Analisis model struktur dengan masuk ke menu Analyze > Run Analysis atau klik
toolbar , maka ETABS akan langsung melakukan analisis. Setelah analisis maka
tampilan menjadi seperti yang terlihat dibawah ini.
26. Selanjutnya adalah menampilkan perioda hasil analisis. Pilih menu Display > Show
Table, maka muncul dialog box Choose Tables for Display dan ckeck list Modal
Information. Kemudian klik OK, maka akan muncul dialog box
27. Selanjutnya adalah menampilkan hasil analisis yaitu gaya-gaya dalam dan deformasi
struktur. Sebagai contoh, kita akan melihat gaya-gaya dalam dan deformasi pada portal
2. Klik pada windows sebelah kanan kemudian masuk ke menu View > Set Elevatiosn
View atau klik toolbar , maka muncul dialog box Set Elevatiosn View dan pilih
Elevations 2.
Klik OK, maka tampilan menjadi seperti yang terlihat dibawah ini.
28. Untuk menampilkan gaya dalam, pilih menu Display > Show Member Forces/Stress
Diagram > Frame/Pier/Spandrel Forces atau klik toolbar , maka muncul dialog
box Member Force Digram for Frames. Selanjutnya pilih beban dan gaya dalam yang
akan ditampilkan, kemudian klik OK.
Maka tampilan menjadi seperti yang terlihat dibawah ini.
29. Klik kanan pada salah satu frame, maka akan muncul dialog box seperti yang dapat
dilihat dibawah ini.
30. Untuk menampilkan deformasi struktur, pilih menu Display > Show Deformed Shape
atau klik toolbar , maka muncul dialog box Deformed Shape. Selanjutnya pilih beban,
kemudian klik OK.
Maka tampilan menjadi seperti yang terlihat dibawah ini.
31. Ubah satuan menjadi kN-mm, kemudian klik kanan pada salah satu frame, maka akan
muncul dialog box seperti yang dapat dilihat dibawah ini.
32. Untuk menampilkan reaksi perletakan, pilih menu Show Member Forces/Stress
Diagram > Support/Spring Reactions atau klik toolbar , maka muncul dialog box
Point Reaction Forces. Selanjutnya pilih beban, kemudian klik OK.
Maka tampilan menjadi seperti yang terlihat dibawah ini.
33. Pastikan Snap to Grid Intersections and Points aktif dengan klik pada toolbar ,
kemudian klik kanan pada salah satu point perletakan, maka akan muncul dialog box
seperti yang dapat dilihat dibawah ini.
34. Ubah tampilan pada windows sebelah kanan menjadi 3 dimensi dengan klik pada
toolbar . Selanjutnya untuk pilih menu Display > Show Undeformed Shape atau klik
toolbar , menghilangkan tampilan hasil analisis.
35. Langkah selanjutnya adalah melakukan desain struktur. Untuk menghilangkan tampilan
pelat lantai, pilih menu View > Set Building View Options atau klik toolbar , maka
muncul dialog box Set Building View Options. Pada Special Effects uncheck Object Fill
dan check Appy to All Windows, kemudian OK.
36. Untuk merubah Design Code dan parameter-parameter desain, pilih menu Options >
Preferences > Composite Beam Design, maka muncul dialog box Preferences. Setelah
selesai kemudian klik OK.
37. Untuk memilih beban atau kombinasi beban untuk desain, pilih menu Design >
Composite Beam Design > Select Design Combo atau klik toolbar , maka muncul
dialog box Design Load Combinations Selections. Setelah selesai kemudian klik OK.
38. Untuk memulai desain, pilih menu Design > Composite Beam Design > Start Design
Without Similarity atau klik toolbar , maka ETABS akan langsung melakukan
desain.
39. Untuk memverifikasi apakah profil analisis dan profil desain telah sama, pilih menu
Design > Composite Beam Design > Verify Analysis Vs Design Section atau klik toolbar
, maka akan muncul dialog box seperti yang dapat dilihat di bawah ini.
40. Apabila profil analisis dan profil desain belum sama atau belum sesuai seperti info yang
diperlihatkan pada dialog box di atas, maka lakukan analisis kembali dengan memilih
menu Analyze > Run Analysis atau klik toolbar . Kemudian lakukan desain dengan
masuk ke menu Design > Composite Beam Design > Start Design Without Similarity
atau klik toolbar .
41. Lakukan verifikasi ulang. Apabila belum sesuai, ulangi langkah diatas. Apabila telah
sesuai, maka akan ditampilkan dialog box seperti diperlihatkan dibawah ini.
42. Lakukan verifikasi terhadap syarat kekuatan dengan memilih menu Design > Composite
Beam Design > Verify all Members Passed, atau klik toolbar , maka akan muncul
dialog box seperti yang dapat dilihat di bawah ini.
Info yang ditampilkan dialog box diatas menunjuka bahwa semua balok-balok
komposit telah memenuhi syarat kekuatan.
43. Untuk melihat hasil desain yang lebih detail dari salah satu frame, klik kanan pada salah
satu frame, maka akan muncul dialog box Interactive Composite Beam Design and
Riview seperti yang diperlihatkan dibawah ini.
Kemudian klik OK, untuk mengakhiri tampilan hasil desain diatas.