9 teori kontrak 1-cie

19

Click here to load reader

Transcript of 9 teori kontrak 1-cie

Page 1: 9 teori kontrak 1-cie

1

KONTRAK USAHA

Tujuan Instruksional UmumPeserta setelah sesi ini dapat mengerti dan memahami fungsi dan operasionalkontrak dalam LKM

Tujuan Instruksional Khusus1. Peserta memahami konsep tentang kepemilikan2. Peserta memahami teori tentang batasan kepemilikan3. Peserta memahami teori tentang kontrak4. Peserta mampu melaksankan konsep tentang kontrak5. Peserta menegerti tentang substansi kontrak

Peserta mampu menjalankan dan menerapkan teori tentang kontrak dalamoperasional LKM yang dilakukan

MetodeDiskusi dan tanya jawab

Kerangka Materi Kepemilikan Kontrak Substansi Kontrak

lkmko

pdki.

com

Page 2: 9 teori kontrak 1-cie

2

Bab.I. Pendahuluan

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas untuk berhubungan dengan orang

lain dalam kerangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia sangat

beragam, sehingga terkadang secara pribadi ia tidak mampu untuk memenuhinya,

dan harus berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu manusia dengan

manusia lain dalam memenuhi kebutuhan, harus terdapat aturan yang menjelaskan

hak dan kewajiban keduanya berdasarkan kesepakatan. Proses untuk membuat

kesepakatan dalam kerangka memenuhi kebutuhan keduanya, lazim disebut dengan

proses untuk berakad atau melakukan kontrak. Kontrak sangat penting dalam upaya

untuk menjelaskan hak- dan kewajiban kedua belah pihak yang melakukan kontrak,

sehingga terhindar dari persengketaan dan perselisihan (dispute).

lkmko

pdki.

com

Page 3: 9 teori kontrak 1-cie

3

Bab. II. Kepemilikan

Hak milik (kepemilikan) adalah hubungan antara manusia dengan harta yang

ditetapkan oleh hukum, dimana manusia memiliki kewenangan khusus untuk

melakukan transaksi terhadap harta tersebut, sepanjang tidak ditemukan hal yang

melarangnya. Kepemilikan adalah sesuatu yang dimiliki oleh manusia, baik berupa

harta benda (zat) atau nilai manfaat.

Secara bahasa, kepemilikan bermakna pemilikan manusia atas suatu harta dan

kewenangan untuk bertransaksi secara bebas terhadapnya. Menurut istilah ahli

hukum, kepemilikan adalah keistimewaan atas suatu benda yang menghalangi pihak

lain bertindak atasnya dan memungkinkan pemiliknya untuk bertransaksi secara

langsung di atasnya selama tidak ada halangan undang-undang.

Ketika seseorang telah memiliki harta benda dengan jalan yang dibenarkan hukum,

maka ia memiliki kewenangan khusus atasnya. Ia memiliki kekhususan untuk

mengambil manfaat atau bertransaksi atasnya sepanjang tidak ada halangan hukum

yang mencegahnya, seperti gila, idiot, anak kecil dan lainnya. Keistimewaan itu juga

bisa mencegah orang lain untuk memanfaatkan atau bertransaksi atas kepemilikan

harta tersebut, kecuali terdapat aturan yang membolehkannya, seperti adanya akad

(kontrak) perwakilan.

Secara asal, harta benda boleh dimiliki. Namun, terdapat beberapa kondisi yang

tidak memungkinkan untuk memiliki harta tersebut. Seperti harta yang dikhususkan

untuk memenuhi kebutuhan dan manfaat publik (fasilitas umum) seperti jalanan

umum, jembatan, benteng, sungai, laut, museum, perpustakaan umum dan lainnya.

Harta ini tidak bisa diprivatisasi dan dimiliki oleh individu, namun ia harus tetap

menjadi aset publik untuk dimanfaatkan bersama. Jika harta benda tersebut sudah

tidak dikonsumsi oleh publik, maka harta tersebut kembali kepada asalnya, yakni

bisa dimiliki oleh individu. Begitu juga dengan aset-aset pemerintahan. Aset ini tidak

boleh diperjualbelikan (privatisasi) kecuali ada ketetapan pemerintah yang

dilatarbelakangi adanya dlarurat atau kemaslahatan yang mendesak. Aset

pemerintah layaknya harta anak yatim yang tidak boleh ditransaksikan kecuali

lkmko

pdki.

com

Page 4: 9 teori kontrak 1-cie

4

terdapat kebutuhan dan kemaslahatan yang mendesak. Ada juga harta yang bisa

dimiliki secara mutlak tanpa batasan, yakni selain kedua harta di atas.

Kepemilikan Benda

Dalam kepemilikan ini, bentuk fisik harta dimiliki oleh seseorang, namun manfaat

benda tersebut dimiliki oleh orang lain. Seperti, ada pemilik rumah memberikan

wasiat kepada orang lain untuk menempati rumahnya, atau menanami kebun yang

dimilikinya selama 3 tahun, misalnya. Ketika pemilik rumah yang berwasiat tersebut

meninggal pada tahun pertama, maka bentuk fisik rumah tersebut menjadi milik ahli

waris, sedangkan manfaat rumah tersebut (sebagai tempat tinggal) tetap menjadi

milik orang yang diberi wasiat sampai batas akhir 3 tahun.

Kepemilikan Manfaat

Adalah hak untuk memanfaatkan harta benda orang lain melalui sebab-sebab yang

dibenarkan oleh hukum. Terdapat 5 sebab yang dapat menimbulkan hak

pemanfaatan yakni kontrak pinjaman, sewa, wasiat .

Sewa adalah kontrak pemindahan kepemilikan manfaat dengan adanya kompensasi.

Penyewa berhak mendapatkan manfaat atas barang yang disewa, namun tidak

memiliki hak apa pun atas bentuk fisik barang yang disewa. Hak yang dimilikinya

hanyalah hak manfaat. Penyewa boleh mengambil manfaat untuk dirinya, atau untuk

orang lain.

Wasiat adalah sebuah kesepakatan dimana seseorang memberikan wasiat kepada

orang lain untuk mengambil suatu nilai manfaat. Orang yang diberi wasiat berhak

untuk menikmati manfaat, baik untuk diri pribadinya atau orang lain, baik dengan

atau tanpa kompensasi.

Batasan Kepemilikan

1. Tidak menimbulkan bahaya bagi orang lain tetapi manfaat

2. Tidak semua harta dapat dimiliki individu, ada 3 macam yang dilarang dimiliki

individu :

a. Rumah individu, sungai, dan fasum-fasum lain

b. Harta yang diwujudkan Tuhan, spt. Bhn. Tambang, air, rumput

lkmko

pdki.

com

Page 5: 9 teori kontrak 1-cie

5

c. Harta yang hilang dan yang tidak ada pewarisnya

3. Peran sosial , spt. CSR, hibah, dll

4. Batasan moral, spt. dilarangnya penipuan, monopoli, dll

5. Penentuannya melalui mekanisme yang di tetapkan oleh hukum

lkmko

pdki.

com

Page 6: 9 teori kontrak 1-cie

6

Bab.III. Kontrak

DEFINISI

Menurut istilah, kontrak adalah hubungan/ keterkaitan antara ijab dan qabul atas

diskursus yang dibenarkan oleh hukum Undang Undang dan memiliki implikasi

hukum tertentu. Dengan ungkapan lain, kontrak merupakan keterkaitan antara

keinginan/ statemen kedua pihak yang dibenarkan oleh UU dan akan menimbulkan

implikasi hukum tertentu. Dalam arti lain Kontrak usaha atau disebut juga akad

adalah suatu kesepakatan antara dua belah pihak atau lebih dalam menjalankan

usaha yang mengatur kesepahaman-kesepahaman dan menjadi pengikat pihak-pihak

yang terlibat. Unsur utama dalam kontrak adalah Ijab dan qabul yang merupakan

ucapan atau tindakan yang mencerminkan kerelaan dan keridlaan kedua pihak untuk

melakukan kontrak/ kesepakatan.

Kontrak atau Akad yang dilakukan harus berpijak pada diskursus yang dibenarkan

oleh Undang-undang, tidak boleh bertentangan dengan UU yang berlaku. Seperti

kesepakatan untuk membunuh, transaksi narkoba, aksi perampokan, dan lainnya.

Hal ini tidak bisa dikatakan sebagai kontrak (akad). Selain itu, akad atau kontrak

tersebut juga memiliki implikasi hukum tertentu, seperti pindahnya kepemilikan, hak

sewa dan lainnya. Dengan adanya kontrak atau akad, maka akan menimbulkan

pindahnya, munculnya ataupun berakhirnya suatu hak dan kewajiban.

Komponen Kontrak (Rukun)

Dalam sebuah Kontrak Usaha terdapat unsur-unsur (rukun) yang harus terpenuhi

sehingga kontrak tersbut dianggap sah, unsur tersebut ialah :

1. Pelaku akad atau kontrak yang terdiri dari dua pihak atau lebih yang melakukan

kontrak usaha (seperti: pemodal dan pengusaha, pembeli dan penjual, yang

menyewakan dan yang menyewa)

2. obyek kontrak yang berbentuk usaha tau barang (seperti: usaha yang

dikerjasamakan, barang yang diperjual-belikan, tempat yang disewakan, dll)

3. Serah terima obyek yang dikontrakkan (modal, barang dan uang, manfaat)

lkmko

pdki.

com

Page 7: 9 teori kontrak 1-cie

7

Ijab dan Qabul

Ijab qabul merupakan ungkapan yang menunjukkan kerelaan/ kesepakatan dua

pihak yang melakukan kontrak/ akad. ijab adalah ungkapan yang pertama kali

dilontarkan oleh salah satu dari pihak yang akan melakukan akad. Dimana ia

menunjukkan maksud/ kehendak dengan penuh kerelaan, baik datangnya dari pihak

penjual atau pembeli. Qabul adalah sebaliknya. Untuk menetapkan apakah itu ijab

atau qabul, sangat bergantung pada awal lahirnya ungkapan tersebut, tidak

memandang siapa yang mengungkapkannya. ijab berarti juga ungkapan yang

dilontarkan oleh pemilik barang (penjual), walau pun datangnya kemudian

(ownership offering).

Sedangkan qabul adalah ungkapan yang menunjukkan penerimaan dari orang yang

akan memiliki barang (pembeli), walau pun datangnya di awal (accepting). Ijab qabul

dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk yang dapat menunjukkan kehendak dan

kesepakatan. Bisa dengan menggunakan ucapan, tindakan, isyarat, atau pun

korespondensi. Ucapan dapat diungkapkan dalam berbagai macam bentuk, yang

terpenting dapat merepresentasikan maksud dan tujuannya. Dengan perkembangan

sarana komunikasi Ijab dan Qabul dapat juga melalui handphone, internet, dll.

Sepanjang maksud dan tujuan tercapai tanpa menimbulkan penipuan dan kerugian

keduabelah pihak yang melakukan kontrak. Majlis akad akan terbentuk ketika surat,

faks, email sampai pada pihak yang dituju.

Untuk mereralisasikan Ijab dan Qabul para Ahli Hukum telah membuat aturan dan

kondisinya antara lain :

Adanya kejelasan maksud dari kedua pihak. Dalam arti, ijab qabul yang

dilakukan harus bisa mengekspresikan tujuan dan maksud keduanya dalam

bertransaksi. Penjual mampu memahami apa yang diinginkan oleh pembeli,

dan begitu juga sebaliknya.

Adanya kesesuaian antara ijab dan qabul. Terdapat kesesuaian antara ijab

dan qabul dalam hal obyek transaksi atau pun harga. Artinya, terdapat

kesamaan di antara keduanya tentang kesepakatan, maksud dan obyek

transaksi. Jika tidak terdapat kesesuaian, maka akad dinyatakan batal.

lkmko

pdki.

com

Page 8: 9 teori kontrak 1-cie

8

Misalnya, pembeli bermaksud membeli mobil tipe X, tapi penjual

memahaminya dengan tipe Y, maka di sini tidak terdapat kesesuaian.

Adanya pertemuan antara ijab dan qabul (berurutan dan nyambung). Ijab

qabul dilakukan dalam satu majlis. Satu majlis di sini tidak berarti harus

bertemu secara fisik dalam satu tempat. Yang terpenting adalah kedua pihak

mampu mendengarkan maksud masing-masing, apakah akan menetapkan

kesepakatan atau menolaknya.

Satu majlis akad bisa diartikan sebagai suatu kondisi yang memungkinkan

kedua pihak untuk membuat kesepakatan, atau pertemuan pembicaraan

dalam satu obyek transaksi. Dalam hal ini disyaratkan adanya kesepakatan

antara kedua pihak, tidak menunjukkan adanya penolakan atau pembatalan

dari keduanya.

Ijab qabul akan dinyatakan batal, jika :

Penjual menarik kembali ungkapannya sebelum terdapat qabul dari pembeli

Adanya penolakan ijab oleh pembeli. Dalam arti, apa yang diungkapkan

penjual tidak disetujui/ ditolak oleh pembeli

Berakhirnya majlis akad. Jika kedua pihak belum mendapatkan kesepakatan,

namun keduanya telah terpisah dari majlis akad, maka ijab qabul dinyatakan

batal

Kedua pihak atau salah satu, hilang syarat kecakapan dalam bertransaksi

sebelum terjadi kesepakatan, seperti : gila, ayan dll

Rusaknya obyek transaksi sebelum terjadinya qabul atau kesepakatan

Pelaku Akad (akid) /pihak yang bertransaksi

‘Akid adalah pihak-pihak yang akan melakukan transaksi, dalam hal jual beli mereka

adalah penjual dan pembeli. Ahli hukum memberikan persyaratan atau kriteria yang

harus dipenuhi oleh ‘akid, yakni ia harus memiliki kecakapan ataupun ahli juga

otoritatif.

lkmko

pdki.

com

Page 9: 9 teori kontrak 1-cie

9

Syarat-syarat Kontrak

Dalam melakukan aktifitas yang dijalankan melalui prosedur kontrak, para pelaku

kontrak harus mengetahui hal-hal yang dibolehkan ataupun syarat-syarat sebelum

melakukan sebuah ikatan kontrak, dalam hal ini ada beberapa hal yang harus

diperhatikan agar sebuah kontrak tersebut memberikan sebuah manfaat kepada

masyarakat, antara lain :

Obyek transaksi harus ada ketika akad/ kontrak sedang dilakukan. Tidak

diperbolehkan bertransaksi atas obyek yang belum jelas dan tidak ada waktu

akad. Karena hal ini akan menimbulkan masalah saat serah terima.

Obyek transaksi bisa diserahterimakan saat terjadinya akad, atau

dimungkinkan di kemudian hari. Walau pun barang tersebut ada dan dimiliki

oleh pelaku, namun tidak bisa diserahterimakan, maka akad batal adanya.

Adanya kejelasan tentang obyek transaksi. Dalam arti, barang tersebut

diketahui secara detil oleh kedua pihak, hal ini dimaksudkan untuk

menghindari terjadinya perselisihan di kemudian hari. Obyek transaksi tidak

bersifat misterius dan mengandung unsur penipuan

Obyek Usaha kontrak harus bersifat baik dan memberikan manfaat luas bagi

masyarakat.

Tidak mengandung unsur-unsur penipuan, perjudian, pornografi, narkoba,

dan atau hal-hal yang dilarang oleh Undang Undang Republik Indonesia.

Ada kejelasan dalam setiap transaksi sehingga tidak berpotensi merugikan

pihak-pihak tertentu.

Jenis-Jenis Kontrak dalam LKM

Kontrak yang diterapkan dalam LKM Koperasi PMK ini, berdasarkan sifatnya dapat

dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. kontrak yang bersifat komersial yang meniscayakan adanya manfaat langsung

yang bersifat finansial atau fisik atas penggunaan dana. Kontrak ini antara lain

kerjasama bagi hasil, jual beli dan sewa.

2. Kontrak yang bersifat non komersial atau kebajikan yang tidak menghasilkan

manfaat finasial atau yang bersifat fisik dan langsung dan semata-mata

lkmko

pdki.

com

Page 10: 9 teori kontrak 1-cie

10

bertujuan kebajikan. Termasuk dalam kontrak ini adalah pinjaman atau qard

(tanpa keuntungan dan tanpa bagi hasil) dan anjak piutang atau hiwalah.

Deskripsi atas kedua jenis kontrak ini akan diurai di bawah ini.

KONTRAK KOMERSIAL

1. Kerjasama Modal (Mudharabah)

Kerjasama modal (mudharabah), adalah suatu bentuk perniagaan dimana pemilik

modal menyetorkan modalnya kepada pengguna modal untuk diniagakan dengan

pendapatan/keuntungan akan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan proporsi

bagi hasil diantara kedua belah pihak. Kerjasama modal terbagi menjadi

a. Revenue sharing adalah kerjasama modal dimana pihak pemodal

mendapatkan bagian dari pendapatan dari pengusaha namun tidak

menanggung kerugian usaha,

b. Loss and Profit Sharing, adalah kerjasama modal dimana pihak pemodal dan

pengusaha berbagi keuntungan dan kerugian sesuai dengan proporsi yang

disepakati diantara kedua belah pihak, dengan catatan kerugian yang

ditanggung oleh pemodal bukan merupakan kelalaian pengguna modal,

maksimal sebesar modal yang disertakan dalam usaha.

lkmko

pdki.

com

Page 11: 9 teori kontrak 1-cie

11

Skema Kerjasama Modal (Mudharabah)

Kontrak kerjasama modal ini dapat diterapkan pada kegiatan penghimpunandana dan penyaluran dana LKM Koperasi PMK.

Beberapa syarat pembiayaan bagi hasil

Bisnis yang dibiayai relatif dapat dipisahkan dengan kegiatan bisnis

lainnya

Layak (sesuai hasil analisa kelayakan)

Intervensi pemilik dana relatif dimungkinkan

Ketersediaan SDM , baik dari perilaku bisnis ataupun pemilik dana

Secara nyata penerima dana menunjukkan tingkat amanah yang

memadari (history)

PERJANJIANBAGI HASIL

PenggunaDana

PemilikDana

MODAL 100 %KEAHLIAN

USAHA

Y %X %PEMBAGIAN

PENDAPATAN/KEUNTUNGAN

MODAL

lkmko

pdki.

com

Page 12: 9 teori kontrak 1-cie

12

2. Kontrak Kerjasama Usaha (Musyarakah)/ Partnership

Kerjasama usaha adalah suatu bentuk kontrak kerjasama perniagaan antara

beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya dalam suatu usaha, dimana

masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta dalam pelaksanaan

manajemen usaha tersebut. Keuntungan dan risiko dibagi menurut proporsi

penyertaan modal atau berdasarkan kesepakatan bersama.

Skema Kerjasama Usaha (Musyarakah)

B x Profit x Y%A+B

PERJANJIANBAGI HASIL

MITRA Koperasi

Modal Rp BModal Rp A

USAHA

A x Profit x X%A+B

PEMBAGIANPENDAPATAN/KEUNTU

NGAN

Modal Koperasilkmko

pdki.

com

Page 13: 9 teori kontrak 1-cie

13

Realisasi UsahaHasil penjualan pulsa setiap hari rata-rata 150 nomor pulsa dengan rata-ratakeuntungan Rp 2.000 adapun hasil penjualan setiap bulan adalah sebagai berikut :

Bulan Jml Pulsa Harga Beli Harga jual MarginProfit

perbulan

1 3,750 50,000 52,000 2,000 7,500,000

2 4,000 50,000 53,000 3,000 12,000,000

3 3,500 50,000 51,000 1,000 3,500,000

4 3,800 50,000 52,000 2,000 7,600,000

5 4,200 50,000 53,000 3,000 12,600,000

6 3,600 50,000 51,000 1,000 3,600,000

7 3,750 50,000 52,000 2,000 7,500,000

8 4,000 50,000 53,000 3,000 12,000,000

9 3,500 50,000 51,000 1,000 3,500,000

10 3,800 50,000 52,000 2,000 7,600,000

11 4,200 50,000 53,000 3,000 12,600,000

12 3,600 50,000 51,000 1,000 3,600,000

Perhitungan Bagi Hasil

1 2 3 4 5 6

BulanModal LKM

( 2 - 6 )Total

ModalProfit

BulananBagi HasilKJKS 30%

Bayarpenyertaan

ke LKM*(2 : 3) x 4 x

30%

1 10,000,000 15,000,000 7,500,000 1,500,000 1,000,000

2 9,000,000 15,000,000 12,000,000 2,160,000 1,000,000

3 8,000,000 15,000,000 3,500,000 560,000 1,000,000

4 7,000,000 15,000,000 7,600,000 1,064,000 1,000,000

lkmko

pdki.

com

Page 14: 9 teori kontrak 1-cie

14

5 6,000,000 15,000,000 12,600,000 1,512,000 1,000,000

6 5,000,000 15,000,000 3,600,000 360,000 1,000,000

7 4,000,000 15,000,000 7,500,000 600,000 1,000,000

8 3,000,000 15,000,000 12,000,000 720,000 1,000,000

9 2,000,000 15,000,000 3,500,000 140,000 1,000,000

10 1,000,000 15,000,000 7,600,000 152,000 1,000,000

- 12,600,000 -

*penyertaan syirkah Bang Doel diakhir bulan

3. Jual Beli (Murabahah)

Kontrak jual beli adalah perjanjian jual beli barang atas dasar suka sama suka dengan

harga pokok diketahui oleh penjual dan pembeli dan keuntungan disetujui pula oleh

kedua belah pihak. Pembayaran atas jual beli ini sebesar pokok ditambah margin

yang dibayar baik dengan cara tempo ataupun cicilan.

Skema Kerjasama Jual Beli (Murabahah)

1. Negosiasi danPersyaratan

2. Kontrak Jual Beli

Penjual MITRA

6. Bayar

SUPLIERPENJUAL

3. Beli Barang 44 Kirim

5. Terimabarang dandokumen

lkmko

pdki.

com

Page 15: 9 teori kontrak 1-cie

15

Contoh pembiayaan dengan kontrak jual beli

1. Jual Beli Pembayaran Angsuran)

Pak Aceng memerlukan mesin pencabut ayam, dari hasil survey harga

mesin Rp. 1.000.000 dan Pak Aceng bersedia membeli mesin ke KOPERASI

PMK Rp. 1.200.000,-

Dari hasil musyawarah diketahui :

Mesin dijual oleh KOPERASI PMK Rp. 1.200.000

Tabungan yang dimiliki untuk uang muka Rp. 200.000

Sisa hutang Pak Aceng Rp. 1.000.000

Sumber pelunasan dari kekuatan simpan Rp. 5.000./hr

Pak Aceng wajib mengangsur Rp. 5000.00/ hari selama 200 hari

Apabila Pak Aceng tidak dapat melunasi dalam jangka waktu 200 hari karena sakit

selama 1 minggu tidak boleh ada tambahan (denda) apapun.

2. Jual Beli Pembayaran Tempo

Didi seorang penjual ayam potong, omzet rata-rata setiap hari 75 kg karkas,

sistem pembelian ke suplier dengan cara jual putus artinya pagi ayam diantar

sore bayar dengan harga Rp 14.000/kg Pak Didi jual ke konsumen Rp. 17.000

(keuntungan Rp. 3000), biaya susut dan tidak terjual Rp 1.000, maka

keuntungan Didi Rp 2.000/kg. Didi mengajukan pembiayaan kepada

KOPERASI PMK untuk keperluan modal tersebut, karena jika bayar ke suplier

dengan cara kontan mendapat harga khusus yaitu sebesar Rp 13.250 /kg.

Dari hasil analisa dana yang disetujui KOPERASI PMK adalah 75 kg x Rp 3.250

= Rp. 993.750

Dari kasus diatas KOPERASI PMK melakukan bisnis riil dengan mekanisme

pasar, tidak dengan cara cicilan modal kerja karena salah satu ciri yang

membedakan jual beli modal kerja dengan konsep bunga adalah pada bisnis

riilnya. KOPERASI PMK menawarkan pembayaran tempo selama 1 (satu)

minggu, dengan memberikan gambaran perbandingan kepada Didi sebagai

berikut (asumsi 75 kg)

lkmko

pdki.

com

Page 16: 9 teori kontrak 1-cie

16

SUPLIER KOPERASIPMK

Selisih

H A R G A (Rp) 14.000 13.450 550

Waktu (hari) 1 7 6

Keuntungan tetap 550 x 75 kg 550x75x 6

Total selisih profit Tetap 42.250/hari 247.500

Dari perbandingan diatas, KOPERASI PMK mewajibkan Pak Didi untuk

menabung setiap hari sebesar 50% dari keuntungan perhari yang diterima

atau sebesar Rp 20.000. Sehingga dalam waktu 50 hari Pak Didi dapat mandiri

karena untuk mebeli karkas dengan kontan dapat mengambil dari

tabungannya bahkan memiliki kebiasaan menabung. Dengan tidak merubah

pola suplier harga KOPERASI PMK lebih murah Rp 550 dan waktu lebih lama 1

minggu maka Pak Didi bersedia dengan tawaran KOPERASI PMK.

4. Sewa

Kontrak sewa adalah perjanjian sewa menyewa suatu barang dalam waktu tertentu

melalui pembayaran sewa. Pada perjanjian ini digunakan untuk mengambil manfaat

suatu barang dan atau tempat dengan sistem sewa.

LKM Koperasi PMK bertindak selaku yang menyewakan, dan anggota sebagai yang

menyewa. Beberapa contoh diantaranya adalah sewa rumah, kios, ataupun sewa

untuk perlengkapan pesta. Jangka waktu sewa disesuaikan dengan kegunaan sewa

tersebut. lkmko

pdki.

com

Page 17: 9 teori kontrak 1-cie

17

Skema Kontrak Usaha Sewa Menyewa

KONTRAK KEBAJIKAN

Kontrak kebajikan ini bersifat non-komersial tidak mengambil keuntungan) untuk membantu

memulihkan kondisi dan atau memenuhi kebutuhan dasar pengguna dana. Kontrak

kebajikan ini dimaksudkan agar anggota tidak serta merta menggunakan modal kerja

usahanya ketika menghadapai resiko-resiko atau kebutuhan-kebutuhan yang bersifat

mendesak.

1. Pinjam (Qard)

Pinjam adalah kontrak diantara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman dimana

pemberi pinjaman meminjamkan sejumlah uang atau barang tertentu dalam jangka

waktu tertentu yang harus dikembalikan oleh penerima pinjaman dengan tidak

boleh memperjanjikan kelebihan atas jumlah pokok pinjaman.

Skema Kontrak pinjam (Qard)

Kontrak ini dapat diimplementasikan pada penyaluran dana untuk kebutuhan

pendidikan, kesehatan, pembebasan dari jerat rentenir dan lain-lain.

Contoh: Biaya masuk sekolah

Milik MilikOBJEKSEWA MITRA

PEMILIKBARANGSEWAAN

3. SewaBeli2. Beli objek sewa

PESAN OBJEKSEWA

KOPERASIPMK

AnggotaPemilikDana

lkmko

pdki.

com

Page 18: 9 teori kontrak 1-cie

18

2. Anjak Piutang (Hawalah)

Anjak Piutang adalah akad pengalihan utang dari orang yang berhutang kepada

orang lain yang wajib menanggungnya. Dalam hal ini merupakan pemindahan beban

utang dari orang yang berhutang menjadi tanggungan orang yang berkewajiban

membayar utang. Kontrak ini dapat diimplementasikan untuk membebaskan

masyarakat dari jerat rentenir. Dalam prakteknya koperasi harus langsung

membayar hutang calon anggota kepada rentenir sehingga hutang calon anggota

berpindah kepada koperasi sebesar yang telah dibayarkan koperasi.

3. Titipan

Titipan diartikan sebagai meninggalkan atau meletakan sesuatu pada orang lain

untuk dijaga dan dipelihara. Titipan yang dimaksud dalam kontrak ini adalah

anggota menitipkan dananya pada koperasi untuk dikelola dan koperasi

bertanggungjawab atas dana titipan tersebut. Kontrak ini dapat diimplementasikan

dalam penghimpunan dana antara lain dalam bentuk simpanan lancar baik

perseorangan maupun kelompok.

Anggota Rentenir

Koperasi

1. Berhutang

2. Pembayaran HutangAnggota

3. PembayaranHutang

dg jasa 0 %

Anggota Koperasi

Pemanfaat

1. Titipan dana

4. Beri bonus

2. Pemanfaat dana3. Bagi

lkmko

pdki.

com

Page 19: 9 teori kontrak 1-cie

19

Substansi Kontrak

Substansi kontrak atau akad merupakan pilar terbangunnya sebuah akad. Substansi

akad diartikan sebagai maksud pokok/ tujuan yang ingin dicapai dengan adanya akad

yang dilakukan. Hal ini merupakan sesuatu yang penting, karena akan berpengaruh

terhadap implikasi tertentu.

Substansi akad akan berbeda untuk masing-masing akad yang berbeda. Untuk akad

jual beli, substansi akadnya adalah pindahnya kepemilikan barang kepada pembeli

dengan adanya penyerahan harga jual. Dalam akad sewa-menyewa, tujuannya

adalah pemindahan kepemilikan nilai manfaat barang dengan adanya upah sewa.

Akad pernikahan adalah halalnya untuk bersenang-senang bagi kedua pasangan, dan

lainnya. Motif yang dimiliki oleh seseorang tidak berpengaruh terhadap bangunan

akad. Akad akan tetap sah sepanjang motif yang bertentangan dengan hukum tidak

diungkapkan secara verbal dalam prosesi akad. Misalnya, seseorang menyewa

sebuah gedung, akad sewa tetap sah dan penyewa berhak untuk memiliki nilai

manfaat sewa serta berkewajiban untuk membayar upah (substansi). Walau pun

mungkin, ia memiliki motif akan menggunakan gedung tersebut untuk bisnis

narkoba, dll yang dilarang negara. Akad sewa akan tetap sah sepanjang motif

tersebut tidak dinyatakan secara verbal dalam akad. Dengan alasan, motif berbeda

dengan substansi, dan motif tidak bisa membatalkan akad. Secara dzahir, akad tetap

sah tanpa melihat motif yang tidak sesuai dengan hukum.

lkmko

pdki.

com