9 teori kontrak 1-cie
Click here to load reader
Transcript of 9 teori kontrak 1-cie
1
KONTRAK USAHA
Tujuan Instruksional UmumPeserta setelah sesi ini dapat mengerti dan memahami fungsi dan operasionalkontrak dalam LKM
Tujuan Instruksional Khusus1. Peserta memahami konsep tentang kepemilikan2. Peserta memahami teori tentang batasan kepemilikan3. Peserta memahami teori tentang kontrak4. Peserta mampu melaksankan konsep tentang kontrak5. Peserta menegerti tentang substansi kontrak
Peserta mampu menjalankan dan menerapkan teori tentang kontrak dalamoperasional LKM yang dilakukan
MetodeDiskusi dan tanya jawab
Kerangka Materi Kepemilikan Kontrak Substansi Kontrak
lkmko
pdki.
com
2
Bab.I. Pendahuluan
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas untuk berhubungan dengan orang
lain dalam kerangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia sangat
beragam, sehingga terkadang secara pribadi ia tidak mampu untuk memenuhinya,
dan harus berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu manusia dengan
manusia lain dalam memenuhi kebutuhan, harus terdapat aturan yang menjelaskan
hak dan kewajiban keduanya berdasarkan kesepakatan. Proses untuk membuat
kesepakatan dalam kerangka memenuhi kebutuhan keduanya, lazim disebut dengan
proses untuk berakad atau melakukan kontrak. Kontrak sangat penting dalam upaya
untuk menjelaskan hak- dan kewajiban kedua belah pihak yang melakukan kontrak,
sehingga terhindar dari persengketaan dan perselisihan (dispute).
lkmko
pdki.
com
3
Bab. II. Kepemilikan
Hak milik (kepemilikan) adalah hubungan antara manusia dengan harta yang
ditetapkan oleh hukum, dimana manusia memiliki kewenangan khusus untuk
melakukan transaksi terhadap harta tersebut, sepanjang tidak ditemukan hal yang
melarangnya. Kepemilikan adalah sesuatu yang dimiliki oleh manusia, baik berupa
harta benda (zat) atau nilai manfaat.
Secara bahasa, kepemilikan bermakna pemilikan manusia atas suatu harta dan
kewenangan untuk bertransaksi secara bebas terhadapnya. Menurut istilah ahli
hukum, kepemilikan adalah keistimewaan atas suatu benda yang menghalangi pihak
lain bertindak atasnya dan memungkinkan pemiliknya untuk bertransaksi secara
langsung di atasnya selama tidak ada halangan undang-undang.
Ketika seseorang telah memiliki harta benda dengan jalan yang dibenarkan hukum,
maka ia memiliki kewenangan khusus atasnya. Ia memiliki kekhususan untuk
mengambil manfaat atau bertransaksi atasnya sepanjang tidak ada halangan hukum
yang mencegahnya, seperti gila, idiot, anak kecil dan lainnya. Keistimewaan itu juga
bisa mencegah orang lain untuk memanfaatkan atau bertransaksi atas kepemilikan
harta tersebut, kecuali terdapat aturan yang membolehkannya, seperti adanya akad
(kontrak) perwakilan.
Secara asal, harta benda boleh dimiliki. Namun, terdapat beberapa kondisi yang
tidak memungkinkan untuk memiliki harta tersebut. Seperti harta yang dikhususkan
untuk memenuhi kebutuhan dan manfaat publik (fasilitas umum) seperti jalanan
umum, jembatan, benteng, sungai, laut, museum, perpustakaan umum dan lainnya.
Harta ini tidak bisa diprivatisasi dan dimiliki oleh individu, namun ia harus tetap
menjadi aset publik untuk dimanfaatkan bersama. Jika harta benda tersebut sudah
tidak dikonsumsi oleh publik, maka harta tersebut kembali kepada asalnya, yakni
bisa dimiliki oleh individu. Begitu juga dengan aset-aset pemerintahan. Aset ini tidak
boleh diperjualbelikan (privatisasi) kecuali ada ketetapan pemerintah yang
dilatarbelakangi adanya dlarurat atau kemaslahatan yang mendesak. Aset
pemerintah layaknya harta anak yatim yang tidak boleh ditransaksikan kecuali
lkmko
pdki.
com
4
terdapat kebutuhan dan kemaslahatan yang mendesak. Ada juga harta yang bisa
dimiliki secara mutlak tanpa batasan, yakni selain kedua harta di atas.
Kepemilikan Benda
Dalam kepemilikan ini, bentuk fisik harta dimiliki oleh seseorang, namun manfaat
benda tersebut dimiliki oleh orang lain. Seperti, ada pemilik rumah memberikan
wasiat kepada orang lain untuk menempati rumahnya, atau menanami kebun yang
dimilikinya selama 3 tahun, misalnya. Ketika pemilik rumah yang berwasiat tersebut
meninggal pada tahun pertama, maka bentuk fisik rumah tersebut menjadi milik ahli
waris, sedangkan manfaat rumah tersebut (sebagai tempat tinggal) tetap menjadi
milik orang yang diberi wasiat sampai batas akhir 3 tahun.
Kepemilikan Manfaat
Adalah hak untuk memanfaatkan harta benda orang lain melalui sebab-sebab yang
dibenarkan oleh hukum. Terdapat 5 sebab yang dapat menimbulkan hak
pemanfaatan yakni kontrak pinjaman, sewa, wasiat .
Sewa adalah kontrak pemindahan kepemilikan manfaat dengan adanya kompensasi.
Penyewa berhak mendapatkan manfaat atas barang yang disewa, namun tidak
memiliki hak apa pun atas bentuk fisik barang yang disewa. Hak yang dimilikinya
hanyalah hak manfaat. Penyewa boleh mengambil manfaat untuk dirinya, atau untuk
orang lain.
Wasiat adalah sebuah kesepakatan dimana seseorang memberikan wasiat kepada
orang lain untuk mengambil suatu nilai manfaat. Orang yang diberi wasiat berhak
untuk menikmati manfaat, baik untuk diri pribadinya atau orang lain, baik dengan
atau tanpa kompensasi.
Batasan Kepemilikan
1. Tidak menimbulkan bahaya bagi orang lain tetapi manfaat
2. Tidak semua harta dapat dimiliki individu, ada 3 macam yang dilarang dimiliki
individu :
a. Rumah individu, sungai, dan fasum-fasum lain
b. Harta yang diwujudkan Tuhan, spt. Bhn. Tambang, air, rumput
lkmko
pdki.
com
5
c. Harta yang hilang dan yang tidak ada pewarisnya
3. Peran sosial , spt. CSR, hibah, dll
4. Batasan moral, spt. dilarangnya penipuan, monopoli, dll
5. Penentuannya melalui mekanisme yang di tetapkan oleh hukum
lkmko
pdki.
com
6
Bab.III. Kontrak
DEFINISI
Menurut istilah, kontrak adalah hubungan/ keterkaitan antara ijab dan qabul atas
diskursus yang dibenarkan oleh hukum Undang Undang dan memiliki implikasi
hukum tertentu. Dengan ungkapan lain, kontrak merupakan keterkaitan antara
keinginan/ statemen kedua pihak yang dibenarkan oleh UU dan akan menimbulkan
implikasi hukum tertentu. Dalam arti lain Kontrak usaha atau disebut juga akad
adalah suatu kesepakatan antara dua belah pihak atau lebih dalam menjalankan
usaha yang mengatur kesepahaman-kesepahaman dan menjadi pengikat pihak-pihak
yang terlibat. Unsur utama dalam kontrak adalah Ijab dan qabul yang merupakan
ucapan atau tindakan yang mencerminkan kerelaan dan keridlaan kedua pihak untuk
melakukan kontrak/ kesepakatan.
Kontrak atau Akad yang dilakukan harus berpijak pada diskursus yang dibenarkan
oleh Undang-undang, tidak boleh bertentangan dengan UU yang berlaku. Seperti
kesepakatan untuk membunuh, transaksi narkoba, aksi perampokan, dan lainnya.
Hal ini tidak bisa dikatakan sebagai kontrak (akad). Selain itu, akad atau kontrak
tersebut juga memiliki implikasi hukum tertentu, seperti pindahnya kepemilikan, hak
sewa dan lainnya. Dengan adanya kontrak atau akad, maka akan menimbulkan
pindahnya, munculnya ataupun berakhirnya suatu hak dan kewajiban.
Komponen Kontrak (Rukun)
Dalam sebuah Kontrak Usaha terdapat unsur-unsur (rukun) yang harus terpenuhi
sehingga kontrak tersbut dianggap sah, unsur tersebut ialah :
1. Pelaku akad atau kontrak yang terdiri dari dua pihak atau lebih yang melakukan
kontrak usaha (seperti: pemodal dan pengusaha, pembeli dan penjual, yang
menyewakan dan yang menyewa)
2. obyek kontrak yang berbentuk usaha tau barang (seperti: usaha yang
dikerjasamakan, barang yang diperjual-belikan, tempat yang disewakan, dll)
3. Serah terima obyek yang dikontrakkan (modal, barang dan uang, manfaat)
lkmko
pdki.
com
7
Ijab dan Qabul
Ijab qabul merupakan ungkapan yang menunjukkan kerelaan/ kesepakatan dua
pihak yang melakukan kontrak/ akad. ijab adalah ungkapan yang pertama kali
dilontarkan oleh salah satu dari pihak yang akan melakukan akad. Dimana ia
menunjukkan maksud/ kehendak dengan penuh kerelaan, baik datangnya dari pihak
penjual atau pembeli. Qabul adalah sebaliknya. Untuk menetapkan apakah itu ijab
atau qabul, sangat bergantung pada awal lahirnya ungkapan tersebut, tidak
memandang siapa yang mengungkapkannya. ijab berarti juga ungkapan yang
dilontarkan oleh pemilik barang (penjual), walau pun datangnya kemudian
(ownership offering).
Sedangkan qabul adalah ungkapan yang menunjukkan penerimaan dari orang yang
akan memiliki barang (pembeli), walau pun datangnya di awal (accepting). Ijab qabul
dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk yang dapat menunjukkan kehendak dan
kesepakatan. Bisa dengan menggunakan ucapan, tindakan, isyarat, atau pun
korespondensi. Ucapan dapat diungkapkan dalam berbagai macam bentuk, yang
terpenting dapat merepresentasikan maksud dan tujuannya. Dengan perkembangan
sarana komunikasi Ijab dan Qabul dapat juga melalui handphone, internet, dll.
Sepanjang maksud dan tujuan tercapai tanpa menimbulkan penipuan dan kerugian
keduabelah pihak yang melakukan kontrak. Majlis akad akan terbentuk ketika surat,
faks, email sampai pada pihak yang dituju.
Untuk mereralisasikan Ijab dan Qabul para Ahli Hukum telah membuat aturan dan
kondisinya antara lain :
Adanya kejelasan maksud dari kedua pihak. Dalam arti, ijab qabul yang
dilakukan harus bisa mengekspresikan tujuan dan maksud keduanya dalam
bertransaksi. Penjual mampu memahami apa yang diinginkan oleh pembeli,
dan begitu juga sebaliknya.
Adanya kesesuaian antara ijab dan qabul. Terdapat kesesuaian antara ijab
dan qabul dalam hal obyek transaksi atau pun harga. Artinya, terdapat
kesamaan di antara keduanya tentang kesepakatan, maksud dan obyek
transaksi. Jika tidak terdapat kesesuaian, maka akad dinyatakan batal.
lkmko
pdki.
com
8
Misalnya, pembeli bermaksud membeli mobil tipe X, tapi penjual
memahaminya dengan tipe Y, maka di sini tidak terdapat kesesuaian.
Adanya pertemuan antara ijab dan qabul (berurutan dan nyambung). Ijab
qabul dilakukan dalam satu majlis. Satu majlis di sini tidak berarti harus
bertemu secara fisik dalam satu tempat. Yang terpenting adalah kedua pihak
mampu mendengarkan maksud masing-masing, apakah akan menetapkan
kesepakatan atau menolaknya.
Satu majlis akad bisa diartikan sebagai suatu kondisi yang memungkinkan
kedua pihak untuk membuat kesepakatan, atau pertemuan pembicaraan
dalam satu obyek transaksi. Dalam hal ini disyaratkan adanya kesepakatan
antara kedua pihak, tidak menunjukkan adanya penolakan atau pembatalan
dari keduanya.
Ijab qabul akan dinyatakan batal, jika :
Penjual menarik kembali ungkapannya sebelum terdapat qabul dari pembeli
Adanya penolakan ijab oleh pembeli. Dalam arti, apa yang diungkapkan
penjual tidak disetujui/ ditolak oleh pembeli
Berakhirnya majlis akad. Jika kedua pihak belum mendapatkan kesepakatan,
namun keduanya telah terpisah dari majlis akad, maka ijab qabul dinyatakan
batal
Kedua pihak atau salah satu, hilang syarat kecakapan dalam bertransaksi
sebelum terjadi kesepakatan, seperti : gila, ayan dll
Rusaknya obyek transaksi sebelum terjadinya qabul atau kesepakatan
Pelaku Akad (akid) /pihak yang bertransaksi
‘Akid adalah pihak-pihak yang akan melakukan transaksi, dalam hal jual beli mereka
adalah penjual dan pembeli. Ahli hukum memberikan persyaratan atau kriteria yang
harus dipenuhi oleh ‘akid, yakni ia harus memiliki kecakapan ataupun ahli juga
otoritatif.
lkmko
pdki.
com
9
Syarat-syarat Kontrak
Dalam melakukan aktifitas yang dijalankan melalui prosedur kontrak, para pelaku
kontrak harus mengetahui hal-hal yang dibolehkan ataupun syarat-syarat sebelum
melakukan sebuah ikatan kontrak, dalam hal ini ada beberapa hal yang harus
diperhatikan agar sebuah kontrak tersebut memberikan sebuah manfaat kepada
masyarakat, antara lain :
Obyek transaksi harus ada ketika akad/ kontrak sedang dilakukan. Tidak
diperbolehkan bertransaksi atas obyek yang belum jelas dan tidak ada waktu
akad. Karena hal ini akan menimbulkan masalah saat serah terima.
Obyek transaksi bisa diserahterimakan saat terjadinya akad, atau
dimungkinkan di kemudian hari. Walau pun barang tersebut ada dan dimiliki
oleh pelaku, namun tidak bisa diserahterimakan, maka akad batal adanya.
Adanya kejelasan tentang obyek transaksi. Dalam arti, barang tersebut
diketahui secara detil oleh kedua pihak, hal ini dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya perselisihan di kemudian hari. Obyek transaksi tidak
bersifat misterius dan mengandung unsur penipuan
Obyek Usaha kontrak harus bersifat baik dan memberikan manfaat luas bagi
masyarakat.
Tidak mengandung unsur-unsur penipuan, perjudian, pornografi, narkoba,
dan atau hal-hal yang dilarang oleh Undang Undang Republik Indonesia.
Ada kejelasan dalam setiap transaksi sehingga tidak berpotensi merugikan
pihak-pihak tertentu.
Jenis-Jenis Kontrak dalam LKM
Kontrak yang diterapkan dalam LKM Koperasi PMK ini, berdasarkan sifatnya dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. kontrak yang bersifat komersial yang meniscayakan adanya manfaat langsung
yang bersifat finansial atau fisik atas penggunaan dana. Kontrak ini antara lain
kerjasama bagi hasil, jual beli dan sewa.
2. Kontrak yang bersifat non komersial atau kebajikan yang tidak menghasilkan
manfaat finasial atau yang bersifat fisik dan langsung dan semata-mata
lkmko
pdki.
com
10
bertujuan kebajikan. Termasuk dalam kontrak ini adalah pinjaman atau qard
(tanpa keuntungan dan tanpa bagi hasil) dan anjak piutang atau hiwalah.
Deskripsi atas kedua jenis kontrak ini akan diurai di bawah ini.
KONTRAK KOMERSIAL
1. Kerjasama Modal (Mudharabah)
Kerjasama modal (mudharabah), adalah suatu bentuk perniagaan dimana pemilik
modal menyetorkan modalnya kepada pengguna modal untuk diniagakan dengan
pendapatan/keuntungan akan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan proporsi
bagi hasil diantara kedua belah pihak. Kerjasama modal terbagi menjadi
a. Revenue sharing adalah kerjasama modal dimana pihak pemodal
mendapatkan bagian dari pendapatan dari pengusaha namun tidak
menanggung kerugian usaha,
b. Loss and Profit Sharing, adalah kerjasama modal dimana pihak pemodal dan
pengusaha berbagi keuntungan dan kerugian sesuai dengan proporsi yang
disepakati diantara kedua belah pihak, dengan catatan kerugian yang
ditanggung oleh pemodal bukan merupakan kelalaian pengguna modal,
maksimal sebesar modal yang disertakan dalam usaha.
lkmko
pdki.
com
11
Skema Kerjasama Modal (Mudharabah)
Kontrak kerjasama modal ini dapat diterapkan pada kegiatan penghimpunandana dan penyaluran dana LKM Koperasi PMK.
Beberapa syarat pembiayaan bagi hasil
Bisnis yang dibiayai relatif dapat dipisahkan dengan kegiatan bisnis
lainnya
Layak (sesuai hasil analisa kelayakan)
Intervensi pemilik dana relatif dimungkinkan
Ketersediaan SDM , baik dari perilaku bisnis ataupun pemilik dana
Secara nyata penerima dana menunjukkan tingkat amanah yang
memadari (history)
PERJANJIANBAGI HASIL
PenggunaDana
PemilikDana
MODAL 100 %KEAHLIAN
USAHA
Y %X %PEMBAGIAN
PENDAPATAN/KEUNTUNGAN
MODAL
lkmko
pdki.
com
12
2. Kontrak Kerjasama Usaha (Musyarakah)/ Partnership
Kerjasama usaha adalah suatu bentuk kontrak kerjasama perniagaan antara
beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya dalam suatu usaha, dimana
masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta dalam pelaksanaan
manajemen usaha tersebut. Keuntungan dan risiko dibagi menurut proporsi
penyertaan modal atau berdasarkan kesepakatan bersama.
Skema Kerjasama Usaha (Musyarakah)
B x Profit x Y%A+B
PERJANJIANBAGI HASIL
MITRA Koperasi
Modal Rp BModal Rp A
USAHA
A x Profit x X%A+B
PEMBAGIANPENDAPATAN/KEUNTU
NGAN
Modal Koperasilkmko
pdki.
com
13
Realisasi UsahaHasil penjualan pulsa setiap hari rata-rata 150 nomor pulsa dengan rata-ratakeuntungan Rp 2.000 adapun hasil penjualan setiap bulan adalah sebagai berikut :
Bulan Jml Pulsa Harga Beli Harga jual MarginProfit
perbulan
1 3,750 50,000 52,000 2,000 7,500,000
2 4,000 50,000 53,000 3,000 12,000,000
3 3,500 50,000 51,000 1,000 3,500,000
4 3,800 50,000 52,000 2,000 7,600,000
5 4,200 50,000 53,000 3,000 12,600,000
6 3,600 50,000 51,000 1,000 3,600,000
7 3,750 50,000 52,000 2,000 7,500,000
8 4,000 50,000 53,000 3,000 12,000,000
9 3,500 50,000 51,000 1,000 3,500,000
10 3,800 50,000 52,000 2,000 7,600,000
11 4,200 50,000 53,000 3,000 12,600,000
12 3,600 50,000 51,000 1,000 3,600,000
Perhitungan Bagi Hasil
1 2 3 4 5 6
BulanModal LKM
( 2 - 6 )Total
ModalProfit
BulananBagi HasilKJKS 30%
Bayarpenyertaan
ke LKM*(2 : 3) x 4 x
30%
1 10,000,000 15,000,000 7,500,000 1,500,000 1,000,000
2 9,000,000 15,000,000 12,000,000 2,160,000 1,000,000
3 8,000,000 15,000,000 3,500,000 560,000 1,000,000
4 7,000,000 15,000,000 7,600,000 1,064,000 1,000,000
lkmko
pdki.
com
14
5 6,000,000 15,000,000 12,600,000 1,512,000 1,000,000
6 5,000,000 15,000,000 3,600,000 360,000 1,000,000
7 4,000,000 15,000,000 7,500,000 600,000 1,000,000
8 3,000,000 15,000,000 12,000,000 720,000 1,000,000
9 2,000,000 15,000,000 3,500,000 140,000 1,000,000
10 1,000,000 15,000,000 7,600,000 152,000 1,000,000
- 12,600,000 -
*penyertaan syirkah Bang Doel diakhir bulan
3. Jual Beli (Murabahah)
Kontrak jual beli adalah perjanjian jual beli barang atas dasar suka sama suka dengan
harga pokok diketahui oleh penjual dan pembeli dan keuntungan disetujui pula oleh
kedua belah pihak. Pembayaran atas jual beli ini sebesar pokok ditambah margin
yang dibayar baik dengan cara tempo ataupun cicilan.
Skema Kerjasama Jual Beli (Murabahah)
1. Negosiasi danPersyaratan
2. Kontrak Jual Beli
Penjual MITRA
6. Bayar
SUPLIERPENJUAL
3. Beli Barang 44 Kirim
5. Terimabarang dandokumen
lkmko
pdki.
com
15
Contoh pembiayaan dengan kontrak jual beli
1. Jual Beli Pembayaran Angsuran)
Pak Aceng memerlukan mesin pencabut ayam, dari hasil survey harga
mesin Rp. 1.000.000 dan Pak Aceng bersedia membeli mesin ke KOPERASI
PMK Rp. 1.200.000,-
Dari hasil musyawarah diketahui :
Mesin dijual oleh KOPERASI PMK Rp. 1.200.000
Tabungan yang dimiliki untuk uang muka Rp. 200.000
Sisa hutang Pak Aceng Rp. 1.000.000
Sumber pelunasan dari kekuatan simpan Rp. 5.000./hr
Pak Aceng wajib mengangsur Rp. 5000.00/ hari selama 200 hari
Apabila Pak Aceng tidak dapat melunasi dalam jangka waktu 200 hari karena sakit
selama 1 minggu tidak boleh ada tambahan (denda) apapun.
2. Jual Beli Pembayaran Tempo
Didi seorang penjual ayam potong, omzet rata-rata setiap hari 75 kg karkas,
sistem pembelian ke suplier dengan cara jual putus artinya pagi ayam diantar
sore bayar dengan harga Rp 14.000/kg Pak Didi jual ke konsumen Rp. 17.000
(keuntungan Rp. 3000), biaya susut dan tidak terjual Rp 1.000, maka
keuntungan Didi Rp 2.000/kg. Didi mengajukan pembiayaan kepada
KOPERASI PMK untuk keperluan modal tersebut, karena jika bayar ke suplier
dengan cara kontan mendapat harga khusus yaitu sebesar Rp 13.250 /kg.
Dari hasil analisa dana yang disetujui KOPERASI PMK adalah 75 kg x Rp 3.250
= Rp. 993.750
Dari kasus diatas KOPERASI PMK melakukan bisnis riil dengan mekanisme
pasar, tidak dengan cara cicilan modal kerja karena salah satu ciri yang
membedakan jual beli modal kerja dengan konsep bunga adalah pada bisnis
riilnya. KOPERASI PMK menawarkan pembayaran tempo selama 1 (satu)
minggu, dengan memberikan gambaran perbandingan kepada Didi sebagai
berikut (asumsi 75 kg)
lkmko
pdki.
com
16
SUPLIER KOPERASIPMK
Selisih
H A R G A (Rp) 14.000 13.450 550
Waktu (hari) 1 7 6
Keuntungan tetap 550 x 75 kg 550x75x 6
Total selisih profit Tetap 42.250/hari 247.500
Dari perbandingan diatas, KOPERASI PMK mewajibkan Pak Didi untuk
menabung setiap hari sebesar 50% dari keuntungan perhari yang diterima
atau sebesar Rp 20.000. Sehingga dalam waktu 50 hari Pak Didi dapat mandiri
karena untuk mebeli karkas dengan kontan dapat mengambil dari
tabungannya bahkan memiliki kebiasaan menabung. Dengan tidak merubah
pola suplier harga KOPERASI PMK lebih murah Rp 550 dan waktu lebih lama 1
minggu maka Pak Didi bersedia dengan tawaran KOPERASI PMK.
4. Sewa
Kontrak sewa adalah perjanjian sewa menyewa suatu barang dalam waktu tertentu
melalui pembayaran sewa. Pada perjanjian ini digunakan untuk mengambil manfaat
suatu barang dan atau tempat dengan sistem sewa.
LKM Koperasi PMK bertindak selaku yang menyewakan, dan anggota sebagai yang
menyewa. Beberapa contoh diantaranya adalah sewa rumah, kios, ataupun sewa
untuk perlengkapan pesta. Jangka waktu sewa disesuaikan dengan kegunaan sewa
tersebut. lkmko
pdki.
com
17
Skema Kontrak Usaha Sewa Menyewa
KONTRAK KEBAJIKAN
Kontrak kebajikan ini bersifat non-komersial tidak mengambil keuntungan) untuk membantu
memulihkan kondisi dan atau memenuhi kebutuhan dasar pengguna dana. Kontrak
kebajikan ini dimaksudkan agar anggota tidak serta merta menggunakan modal kerja
usahanya ketika menghadapai resiko-resiko atau kebutuhan-kebutuhan yang bersifat
mendesak.
1. Pinjam (Qard)
Pinjam adalah kontrak diantara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman dimana
pemberi pinjaman meminjamkan sejumlah uang atau barang tertentu dalam jangka
waktu tertentu yang harus dikembalikan oleh penerima pinjaman dengan tidak
boleh memperjanjikan kelebihan atas jumlah pokok pinjaman.
Skema Kontrak pinjam (Qard)
Kontrak ini dapat diimplementasikan pada penyaluran dana untuk kebutuhan
pendidikan, kesehatan, pembebasan dari jerat rentenir dan lain-lain.
Contoh: Biaya masuk sekolah
Milik MilikOBJEKSEWA MITRA
PEMILIKBARANGSEWAAN
3. SewaBeli2. Beli objek sewa
PESAN OBJEKSEWA
KOPERASIPMK
AnggotaPemilikDana
lkmko
pdki.
com
18
2. Anjak Piutang (Hawalah)
Anjak Piutang adalah akad pengalihan utang dari orang yang berhutang kepada
orang lain yang wajib menanggungnya. Dalam hal ini merupakan pemindahan beban
utang dari orang yang berhutang menjadi tanggungan orang yang berkewajiban
membayar utang. Kontrak ini dapat diimplementasikan untuk membebaskan
masyarakat dari jerat rentenir. Dalam prakteknya koperasi harus langsung
membayar hutang calon anggota kepada rentenir sehingga hutang calon anggota
berpindah kepada koperasi sebesar yang telah dibayarkan koperasi.
3. Titipan
Titipan diartikan sebagai meninggalkan atau meletakan sesuatu pada orang lain
untuk dijaga dan dipelihara. Titipan yang dimaksud dalam kontrak ini adalah
anggota menitipkan dananya pada koperasi untuk dikelola dan koperasi
bertanggungjawab atas dana titipan tersebut. Kontrak ini dapat diimplementasikan
dalam penghimpunan dana antara lain dalam bentuk simpanan lancar baik
perseorangan maupun kelompok.
Anggota Rentenir
Koperasi
1. Berhutang
2. Pembayaran HutangAnggota
3. PembayaranHutang
dg jasa 0 %
Anggota Koperasi
Pemanfaat
1. Titipan dana
4. Beri bonus
2. Pemanfaat dana3. Bagi
lkmko
pdki.
com
19
Substansi Kontrak
Substansi kontrak atau akad merupakan pilar terbangunnya sebuah akad. Substansi
akad diartikan sebagai maksud pokok/ tujuan yang ingin dicapai dengan adanya akad
yang dilakukan. Hal ini merupakan sesuatu yang penting, karena akan berpengaruh
terhadap implikasi tertentu.
Substansi akad akan berbeda untuk masing-masing akad yang berbeda. Untuk akad
jual beli, substansi akadnya adalah pindahnya kepemilikan barang kepada pembeli
dengan adanya penyerahan harga jual. Dalam akad sewa-menyewa, tujuannya
adalah pemindahan kepemilikan nilai manfaat barang dengan adanya upah sewa.
Akad pernikahan adalah halalnya untuk bersenang-senang bagi kedua pasangan, dan
lainnya. Motif yang dimiliki oleh seseorang tidak berpengaruh terhadap bangunan
akad. Akad akan tetap sah sepanjang motif yang bertentangan dengan hukum tidak
diungkapkan secara verbal dalam prosesi akad. Misalnya, seseorang menyewa
sebuah gedung, akad sewa tetap sah dan penyewa berhak untuk memiliki nilai
manfaat sewa serta berkewajiban untuk membayar upah (substansi). Walau pun
mungkin, ia memiliki motif akan menggunakan gedung tersebut untuk bisnis
narkoba, dll yang dilarang negara. Akad sewa akan tetap sah sepanjang motif
tersebut tidak dinyatakan secara verbal dalam akad. Dengan alasan, motif berbeda
dengan substansi, dan motif tidak bisa membatalkan akad. Secara dzahir, akad tetap
sah tanpa melihat motif yang tidak sesuai dengan hukum.
lkmko
pdki.
com