9 leaflet

download 9 leaflet

of 2

description

leaflet

Transcript of 9 leaflet

Pengertian

Medis Operatif Pria (MOP) adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapitas reproduksi pria dgn jalan melaku-kan oklusi vasa deferensiasi sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak terjadi.

Medis Operatif Pria (MOP) adalah pemotongan saluran sperma kiri dan kanan, agar cairan mani yang dikeluarkan pada saat ejakulasi tidak lagi mengan-dung sperma.

Indikasi

Pada dasarnya indikasi untuk melakukan MOP ialah bahwa pasangan suami-istri tidak menghendaki kehamilan lagi dan pihak suami bersedia bahwa tindakan kontrasepsi dilakukan pada dirinya

Kontraindikasi

1.Infeksi kulit lokal, misalnya Scabies

2.Infeksi traktus genetalia

3.Kelainan skrotum dan sekitarnya : Varicocele, Hydrocele besar, Filaria-sis, Hernia Inguinalis, Orchiopexy, luka parut bekas luka operasi hernia, skrotum yang sangat tebal.

4.Penyakit sistematik : penyakit-penyakit perdarahan, diabetes mellitus, penyakit jantung koroner.

5) Riwayat perkawinan, psikolog atau seksual yang tidak stabil.

Keuntungan

1.Efektif

2.Aman

3.Cepat

4Menyenangkan

5.Tidak menganggu hubungan seksual selanjutnya

6.Biaya rendah

Kerugian

1.Harus dengan tindakan operatif

2.Kemungkinan ada komplikasi seperti perdarahan dan infeksi

3.Tidak seperti sterilisasi wanita yang langsung menghasilkan steril permanen, pada vasektomi masih harus menunggu beberapa hari, minggu atau bulan sampai sel mani menjadi negatif

4.Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak lagi (reversibilitas tidak dijamin)

5.Pada orang-orang yang mempunyai problem-problem psikologis yang mempengaruhi seks, dapat dijadikan keadaan semakin parah.

Tehnik Pemasangan

1.Tehnik konvensional/tehnik standar

2.Teknik tanpa pisau/biasa dikenal tehnik VTP (Vasektomi Tanpa Pisau) 3.Tehnik pembakaran (cauterisasi)

Efektifitas

1.Angka keberhasilan 99%

2.Kegagalan kontap-pria umumnya disebabkan oleh:

a.Senggama yang tidak terlindungi sebelum semen/ejakulat bebas sama sekali dari spermatozoa

b.Rekanalisasi spontan dari vas deferens.

c.Pemotongan dan oklusi struktur jaringan lain selama operasi.

d.Jarang : duplikasi congenital dari vas deferens (terdapat> 1 vas deferens pada satu sisi)

3.Vasektomi dianggap gagal bila:

a.Pada analisis sperma setelah 3 bulan pasca-vasektomi atau setelah 10-12 kali ejakulat masih dijumpai spermatozoa

b.Dijumpai spermatozoa setelah sebelumnya azoosperma

cIstri hamil

4.Infertilitas yang tertunda setelah kontap

Komplikasi

1.Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat setelah tindakan disebabkan oleh penggunaan lidokain atau manipulasi berlebihan terhadap anyaman pembuluh darah disekitar vas deferensia.

2.Komplikasi pasca tindakan dapat berupa hematoma skrotalis, infeksi atau abses pada testis, atrofi testis, atau peradangan kronik granulomadi tempat insisi. Tempat mendapatkan pelayanan

1.Rumah sakit

2.Klinik yang tersedia pelayanan KB MOP

3.Dokter yang sudah terlatih

KONTRASEPSI METODE OPERATIF PRIA (MOP)

Oleh :

AGUNG SEPTA BHAKTIARINIM. 1212B0283PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKes SURYA MITRA HUSADA KEDIRI2014