9. BAB II

36
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1Electric Submersible Pump Electric Submersible Pump (ESP) adalah rangkaian pompa sentrifugal bertingkat ( stage ) yang terdiri dari beberapa unit yang dipergunakan untuk mengangkat fluida dari dalam sumur ke permukaan lalu mempunyai impeller dan diffuser , bagian impeller berputar untuk memberikan kecepatan terhadapcairanyang dipompakan dan diffuser sebagai bagian yang diam karena berfungsi mengubah tenaga yang berupa kecepatan tinggi menjadi kecepatan rendah tetapi memiliki tekanan tinggi. Pompa ini bekerja dengan tenaga listrik dan dipasang dibawah permukaan fluida dalam suat sumur produksi. Pompa ESP dibuat atas dasar pompa sentrifugal bertingkat banyak dimana keseluruhan dari pompa dan motornya ditenggelamkan kedalam cairan. Pompa inidigerakkan dengan motor listrik dibawah permukaan melalui suatu poros motor ( shaft ) yang memutar pompa, dan akan memutar sudut-sudut ( impeller ) pompa. Perputaran sudut-sudut itu menimbulkan gaya sentri yang digunakan untuk mendorong fluida ke permukaan. Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA EP Asset 1 Field Lirik

description

jjkk

Transcript of 9. BAB II

BAB IITINJAUAN TEORI

2.1 Electric Submersible PumpElectric Submersible Pump (ESP) adalah rangkaian pompa sentrifugal bertingkat (stage) yang terdiri dari beberapa unit yang dipergunakan untuk mengangkat fluida dari dalam sumur ke permukaan lalu mempunyai impeller dan diffuser, bagian impeller berputar untuk memberikan kecepatan terhadap cairan yang dipompakan dan diffuser sebagai bagian yang diam karena berfungsi mengubah tenaga yang berupa kecepatan tinggi menjadi kecepatan rendah tetapi memiliki tekanan tinggi. Pompa ini bekerja dengan tenaga listrik dan dipasang dibawah permukaan fluida dalam suatu sumur produksi.Pompa ESP dibuat atas dasar pompa sentrifugal bertingkat banyak dimana keseluruhan dari pompa dan motornya ditenggelamkan kedalam cairan. Pompa ini digerakkan dengan motor listrik dibawah permukaan melalui suatu poros motor (shaft) yang memutar pompa, dan akan memutar sudut-sudut (impeller) pompa. Perputaran sudut-sudut itu menimbulkan gaya sentrifugal yang digunakan untuk mendorong fluida ke permukaan.

Peralatan Electric Submersible Pump terdiri dari dua bagian utama, yaitu : komponen bawah permukaan (Subsurface) dan komponen permukaan (Surface). Komponen bawah permukaan meliputi centralizer, motor, seal protector, intake, gas separator, pumping barel, tubing naple, check valve, bleeder valve, tubing, tubbing hanger dan kabel. Sedangkan peralatan permukaan meliputi : well head, flow line, junction box, transformer dan switchboard. Peralatan bawah permukaan (Subsurface) CentralizerCentralizer adalah peralatan yang diletakkan paling dasar pada pemasangan ESP. Centralizer berfungsi untuk menjaga kedudukan rangkaian ESP agar tidak bergeser atau posisinya selalu ditengah agar tidak terbentur casing pada saat pompa beroperasi, sehingga kerusakan kabel karena gesekan dapat dicegah.

Gambar 2.1 Centralizer

MotorMotor merupakan tenaga penggerak utama pada ESP. Motor dipasang pada bagian paling bawah setelah centralizer pada rangkaian ESP dan motor digerakan oleh arus listrik yang dikirim melalui kabel dari permukaan. Motor berfungsi untuk menggerakan pompa dengan mengubah tenaga listrik menjadi tenaga kinetik.Motor listrik penggerak pompa adalah 3 fasa. Motor listrik ini dimasukkan kedalam rumah motor yang diisi dengan minyak motor untuk pendinginan dan merupakan isolasi motor terhadap fluida sumur. Jenis motor pompa ESP adalah motor listrik dua kutup, tiga fasa yang di isi minyak pelumas khusus yang mempunyai tahanan listrik (elektric strength). Fungsi dari minyak pelumas tersebut yaitu sebagai pelumas, sebagai tahanan (isolasi) dan sebagai media penghantar panas motor yang ditimbulkan oleh perputaran rotor ketika motor tersebut sedang bekerja.Secara garis besar motor ini mempunyai dua bagian pokok, yaitu rotor yang merupakan gulungan kabel halus yang berputar dan stator yaitu gulungan kabel halus yang stasioner dan menempel pada badan motor.Stator menginduksi aliran listrik dan mengubah menjadi tenaga putaran pada rotor, dengan berputarnya rotor maka poros (shaft) yang berada di tengahnya akan ikut berputar, sehingga poros yang saling berhubungan akan ikut berputar juga (poros pompa,intake dan seal protector).

Gambar 2.2 MotorGambar 2.3 Rangkaian Motor Seal protectorSeal protectoradalah peralatan pada ESP yang berfungsi untuk menahan fluida agar tidak masuk ke motor sehingga motor tidak terbakar. Seal protector diisi dengan oil yang memiliki nilai tahanan tinggi karena jika nilai tahanan rendah maka akan mengantarkan arus listrik dan akan menyebabkan motor terbakar.

Secara prinsip protector mempunyai empat fungsi utama, yaitu:1) Menahan masuknya fluida formasi ke dalam motor.2) Menahan beban dorongyang ditimbulkan oleh pompa pada saat pompa mengangkat cairan.3) Menyeimbangkan tekanan yang ada di dalam motor dengan tekanan anullus.4) Menyediakan ruang apabila terjadi ekspansi minyak dari dalam motor karena panas.

Gambar 2.4 Seal Protector IntakeIntake adalah tempat masuknya fluida dari lubang pemboran ke dalam pompa. Intake dapat disambungkan pada pompa yang bertujuan untuk memperbaiki efisiensi pompa. Intake dipasang di bawah pompa atau diatas seal protector dimana cara menyambung sumbunya memakai coupling. Intake dirancang untuk mengurangi volume gas yang masuk ke dalam pompa. Intake biasanya digunakan pada sumur yang memiliki kandungan gas relatif sedikit sehingga kandungan gas dapat diabaikan.

Gambar 2.5 Intake Gas separatorGas separator digunakan sebagai pengganti intake pada sumur yang memiliki kandungan gas relatif tinggi. Apabila gas separator yang digunakan maka intake tidak digunakan pada rangkaian pompa. Ketika menggunakan gas separator maka fluida dari lubang pemboran masuk kedalam pompa melalui gas separator kemudian gas dengan fluida dipisahkan setelah itu gas dikeluarkan keanulus sedangkan cairan akan dialirkan menuju ke permukaan melalui tubing.

Pumping BarrelPumping Barrel merupakan Multistages Centrifugal Pump, yang terdiri dari: impeller, diffuser, shaft (tangkai) dan housing (rumah pompa). Di dalam housing pompa terdapat sejumlah stage, dimana tiap stage terdiri dari satu impeller dan satu diffuser. Jumlah stage yang dipasang pada setiap pompa akan dikorelasi langsung dengan Head Capacity dari pompa tersebut. Dalam pemasangannya bisa menggunakan lebih dari satu (tandem) tergantung dari Head Capacity yang dibutuhkan untuk menaikkan fluida dari lubang sumur ke permukaan. Impeller merupakan bagian yang bergerak, sedangkan diffuser adalah bagian yang diam. Seluruh stage disusun secara vertikal, dimana masing-masing stage dipasang tegak lurus pada poros pompa yang berputar pada housing. Prinsip kerja pompa ini adalah fluida yang masuk kedalam pompa melalui intake akan diterima oleh stage paling bawah dari pompa, impeller akan mendorongnya masuk, sebagai akibat proses centrifugal maka fluida tersebut akan terlempar keluar dan diterima oleh diffuser. Oleh diffuser, tenaga kinetis (velocity) fluida akan diubah menjadi tenaga potensial (tekanan) dan diarahkan ke stage selanjutnya. Pada proses tersebut fluida memiliki energi yang semakin besar dibandingkan pada saat masuknya. Kejadian tersebut terjadi terus-menerus sehingga tekanan head pompa berbanding linier dengan jumlah stages, artinya semakin banyak stage yang dipasangkan, maka semakin besar kemampuan pompa untuk mengangkat fluida.

Gambar 2.6 Pumping Barrel

Gambar 2.7 DiffuserGambar 2.8 Impeller Tubing napleTubing naple adalah tubing yang memiliki ukuran panjang lebih pendek daripada tubing biasanya. Tubing naple biasanya digunakan sebagai penghubung dari pompa ke check valve, sebelum dihubungkan dengan tubing yang biasanya.

Check valveLetak peralatan ini berada satu joint diatas pompa yang berfungsi apabila pompa berhenti bekerja (Shut Down), maka check valve akan menahan fluida agar tidak keluar dari tubing (turun ke pompa lagi) dan menahan partikel-partikel padat agar tidak mengendap didalam pompa serta menjaga tubing agar tetap penuh dengan fluida pada saat pompa berhenti.Check valve dipasang pada diatas pompa yang dihubungkan dengan tubing naple. Hal ini bertujuan untuk menjaga fluida agar tetap berada diatas pompa. Jika check valve tidak dipasang, maka kebocoran fluida dari tubing (kehilangan fluida) akan melalui pompa yang dapat menyebabkan aliran balik dari fluida yang naik keatas, sebab aliran balik (back flow) tersebut membuat putaran impeller berbalik arah dan dapat menyebabkan motor terbakar atau rusak. Jadi umumnya chevk valve digunakan agar tubing tetap terisi penuh dengan fluida pada saat pompa mati dan mencegah agar fluida tidak turun ke pompa.

Gambar 2.9 Check Valve Bleeder valveBleeder valve dipasang diatas check valve. Bleeder valve berfungsi ketika akan dilakukan proses well service atau proses pencabutan pompa. Ketika akan dilakukan proses pencabutan pompa pin bleeder pada bleeder valve akan dipatahkan dengan besi yang bertujuan agar fluida pada tubing keluar ke anulus melalui lubang pada bleeder valve sehingga tidak berceceran diluar sumur.

Gambar 2.10 Bleeder Valve TubingTubing adalah pipa panjang yang berfungsi untuk mengalirkan fluida dari pompa ke permukaan kemudian menuju ke flow line. Tubbing diletakkan diatas bleeder valve sampai ke well head dan dihubungkan oleh Tubing Hanger.

Tubing HangerTubing Hanger yang terdapat pada well head merupakan penghubung antara tubing dengan well head. Tubing Hanger berfungsi sebagai tempat untuk menggantungkan tubing agar tetap pada kedudukannya. KabelTenaga listrik dari permukaan dialirkan ke motor melalui kabel yang terdiri dari tiga kabel tembaga yang di isiolasi satu sama lain. Kabel listrik yang digunakan adalah tiga jenis konduktor. Dilihat dari bentuknya, ada dua jenis yaitu flat cable type dan round cable type yang berfungsi sebagai media penghantar arus listrik dari switchboard sampai ke motor di dalam sumur. Kabel dilapisi dengan naple tape yang berfungsi untuk melindungi kabel, satu lapis naple tape memiliki ketahanan sampai dengan 600 volt. Peralatan permukaan (Surface) Well headWell head atau kepala sumur adalah tempat untuk menggantungnya tubing di dalam sumur. Well head yang digunakan untuk instalasi ESP tidak sama dengan well head untuk sumur sembur alam. Perbedaannya yaitu adanya kabel yang melalui tubing head. Well head dilengkapi dengan Tubing Hanger khusus yang mempunyai lubang untuk kabel pack off.

Gambar 2.11 Well Head Flow lineFlow line adalah tempat mengalirkan fluida dari dalam sumur atau dari tubing untuk kemudian fluida tersebut dialirkan ke manifold.

Gambar 2.12 Flow Line

Junction boxJunction box adalah tempat (kotak) yang terletak diantara switchboard dan well head. Junction box biasanya diletakan 15 feet dari kepala sumur dan normalnya 2 sampai 3 feet diatas permukaan tanah.Fungsi Junction box antara lain:1. Menghubungkan kabel switchboard dan kabel dari well head.2. Sebagai ventilasi terhadap adanya gas yang mungkin bermigrasi ke permukaan melalui kabel agar terbuang ke atmosfir.Namun untuk aplikasi di lapangan ada beberapa sumur yang tidak lagi menggunakan junction box hal ini dikarenakan sudah tidak ada gas yang terproduksi dari reservoir, sehingga junction box tidak perlu dipasang.

Gambar 2.13 Junction Box

SwitchboardSwitchboard adalah panel kontrol kerja dipermukaan saat pompa bekerja yang dilengkapi dengan motor controller, overload protection, underload protection dan ammeter chart yang bekerja secara otomatis jika terjadi penyimpangan.

Gambar 2.14 Switchboard TransformerTransformer berfungsi untuk mengubah tegangan (voltage) dari sumber arus (generator) menjadi tegangan yang sesuai dengan operating voltage motor di bawah permukaan.

Tegangan input pada stasiun pemakain dinaikan menggunakan step up transformer sampai dengan tegangan yang dibutuhkan oleh motor.

Gambar 2.15 TransformerAdapun fungsi dari pompa Electric Submersible Pump adalah sebagai berikut : Mempermudah penanggulangan scale. Mampu memompa cairan dalam jumlah yang besar. Lebih mudah dioprasikan dan biaya operasi rendah.Syarat-syarat dalam pemilihan untuk penggunaan pompa ESP adalah tekanan formasi sudah mulai mengecil atau tidak ekonomis, laju produksi antara 200-60.000 STB/day, produktivity index masih tinggi, sumur tidak mempunyai problem kepasiran dan tersedia peralatan ESP.

2.1.1 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Electric Submersible Pumpa. Keuntungan ESP dapat dipakai dengan laju produksi sampai 100.000 BPD. Dapat dipergunakan untuk fluida yang memiliki viskositas tinggi. Dapat dipasang pada sumur-sumur dalam. Dapat dipasang pada pemboran horizontal dan pemboran directional. Dapat dipasang pada sumur yang berdiameter kecil. Sesuai dipergunakan pada sumur-sumur yang mempunyai PI tinggi.b. Kerugian Biaya pertama pemasangan ESP relatif lebih mahal dibandingkan dengan sistem artificial lift yang lain. Pompa sentrifugal didesain beroperasi pada putaran yang tetap. Kurang baik pada sumur yang memiliki problem kepasiran.

Tidak bisa digunakan pada sumur yang mempunyai GOR tinggi. Sukar dalam melakukan perawatan karena ESPmembutuhkan listrik.

Gambar 2.16 Electric Submersible Pump Unit

2.1.2 Sistem Kerja Electric Submersible PumpBerdasarkan pada prinsip kerja pompa sentrifugal dengan sumbu putar tegak lurus. Pompa sentrifugal adalah mesin hidraulik dengan jalan memutar cairan melalui impeller pompa. Cairan yang masuk kedalam impeller pompa mengikuti poros pompa yang dikumpulkan dalam rumah pompa atau difusser. Impeller terdiri dari dua piringan yang didalamnya terdapat dua sudu. Pada saat impeller diputar dengan kecepatan tertentu. Cairan yang berada di dalam impeller keluar dengan tenaga potensial dan kinetik tertentu. Cairan yang tertampung didalam rumah pompa kemudian dialirkan melalui pipa keluar (difusser), dimana sebagian tenaga kinetik dan potensial berubah menjadi tekanan, karena cairan dilemparkan keluar maka terjadi proses penghisapan. Kemudian cairan diterima oleh impeller pada stage selanjutnya atau stage diatasnya, begitu seterusnya hingga cairan sampai di permukaan.

Gambar 2.17Impeller and Diffuser

2.2 Sucker Rod PumpSucker Rod Pump adalah alat yang dipakai untuk menaikkan minyak bumi dari dalam sumur ke permukaandenganmenggunakanpompa. Metode pompa ini dipakai untuk sumur-sumur yang sudah tidak memiliki tekanan yang cukup untuk menaikkan atau mengalirkan minyak bumi sampai ke permukaan.Peralatan Sucker Rod Pump terdiri dari dua bagian utama, yaitu: komponen bawah permukaan dan komponen permukaan. Komponen bawah permukaan meliputi: Tubing Naple atau GasAnchor, Standing Valve, Travelling Valve, Plunger, Working Barrel, Tubing, SuckerRod, Pony Rod dan Polished Rod. Sedangkan peralatan permukaan meliputi : Primer Mover, Belt Guard, Gear Reducer, Crank, Counterweight, Pitman, Walking Beam, Horse Head, Breddel, Carrier Bar, Stuffing Box, Polished Rod, Pumping Tee, Sampsons Post, Seedly Bearing dan Equalizer. Peralatan bawah permukaan (Subsurface) Tubing NapleTubing naple adalah bagian paling bawah ketika pada rangkaian pompa yang berfungsi sebagai penyanggah agar lumpur yang berada pada dasar lapisan tidak ikut masuk kedalam pompa pada saat fluida akan diproduksi.Tubing naple biasanya digunakan pada sumur yang memiliki kandungan gas relatif sedikit sehingga kandungan gas dapat diabaikan. GasAnchorMerupakan komponen pompa yang dipasang di bagian bawah dari pompa yang berfungsi untuk memisahkan gas dari minyak agar gas tidak ikut terproduksi, untuk menghidari masuknya pasir atau padatan kedalam pompa.

Gambar 2.18 Gas Anchor Standing ValveMerupakan bola yang ikut bergerak naik turun menurut gerakan plunger dan berfungsi mengalirkan minyak dari working barrel masuk ke plunger dan hal ini terjadi pada saat plunger bergerak ke atas dan selanjutnya standing valve membuka. Pada saat plunger bergerak ke bawah standing valveakan menutup untuk mencegah fluida keluar ke annulus.

Gambar 2.19 Standing Valve Travelling ValveMerupakan bola yang ikut bergerak naik turun menurut gerakan plunger dan berfungsi mengalirkan minyak dari working barrel masuk ke plunger dan hal ini terjadi pada saat plunger bergerak ke bawah serta menahan minyak keluar dari plunger pada saat plunger bergerak ke atas.

Gambar 2.20 Travelling Valve PlungerMerupakan bagian dari pompa yang terdapat di dalam barrel dan dapat bergerak naik turun yang berfungsi sebagai penghisap minyak dari formasi masuk ke barrel yang kemudian diangkat ke permukaan melalui tubing.

Gambar 2.21 Plunger Working BarrelMerupakan tempat dimana plunger dapat bergerak naik-turun sesuai dengan langkah pemompaan dan menampung minyak terisap oleh plunger pada saat bergerak ke atas (up stroke).

Gambar 2.23 Working Barrel TubingSeperti halnya pada peralatan sembur alam, tubing digunakan untuk mengalirkan minyak dari dasar sumur ke permukaan setelah minyak diangkat oleh plunger pada saat up stroke. Sucker rodMerupakan batang/rod penghubung antara plunger dengan peralatan di permukaan.Fungsi utamanya adalah melanjutkan gerak lurus naik turun dari horse head ke plunger.

Pony RodPony rod merupakan rod yang mempunyai panjang yang lebih pendek dari panjang rod umumnya. Fungsinya adalah untuk melengkapi panjang dari sucker rod apabila tidak mencapai kepanjangan yang dibutuhkan.

Gambar 2.24 Sucker Rod Pump dan Pony rod Polished RodPolished rodmerupakantempatrod yang beradadiluarsumur yang menghubungkansucker rod stringdengancarrier bardandapatnaikturundalamstuffing box.

Peralatan Permukaan (Surface)

Gambar 2.25 Peralatan Perermukaan Sucker Rod Pump Prime moverMerupakan pengerak utama, dimana prime mover akan memberikan gerakan putar yang diubah menjadi gerak naik turun pada polished rod dan sucker rod untuk diteruskan ke peralatan bawah permukaan. Prime mover dapat berupa mesin gas, diesel, motor bakar dan listrik. Prime mover ini disesuaikan dengan tersedianya sumber tenaga tersebut. Jadi pemilihan motor diusahakan mempunyai daya yang cukup untuk mengangkat fluida dan rangkaian rod dengan kecepatan yang diinginkan.

Gambar 2.26 Prime Mover Belt guardMerupakan sabuk untuk memindahkan gerak dari prime mover ke gear reducer. Gear reducerBerfungsi mengubah kecepatan putar dari prime mover menjadi langkah pemompaan yang sesuai. Gear reducer juga merupakan transmisi yang berfungsi untuk mengubah kecepatan putar dari prime mover. CrankMerupakan sepasang tangkai yang menghubungkan crank shaft pada gear reducer dengan counterweight. Pada crank ini terdapat lubang-lubang tempat pitman bearing. Besar kecilnya langkah atau stroke pemompaan yang diinginkan dapat diatur disini, dengan cara mengubah-ubah pitman bearing.Apabila kedudukan pitman bearing ke posisi lubang mendekati counterweight, maka langkah pemompaan menjadi bertambah besar atau sebaliknya, apabila menjauhi jarak antara crank shaft sampai dengan pitman bearing sebagai polished stroke length, yang fungsinya meneruskan gerak berputar dari crank shaft pada gear reducer ke walking bean melalui pitman.

Gambar 2.27Crank CounterweightMerupakan sepasang pemberat yang fungsinya : Untuk mengubah gerak berputar dari prime mover menjadi gerak naik turun. Menyimpan tenaga prime mover pada saat down-stroke atau pada saat counterweight menuju ke atas, yaitu pada saat kebutuhan tenaga kecil atau minimum.

Membantu tenaga prime mover pada saat up-stroke (saat counterweight bergerak ke bawah) sebesar tenaga potensialnya, karena kerja prime over yang terbesar adalah pada saat up-stroke (pompa bergerak ke atas) dimana sejumlah minyak ikut terangkat ke atas permukaan.

Gambar 2.28Counterweight Pitman Merupakan lengan penghubung antara walking bean pada equalizer hearing dengan crank. Lengan Pitman merubah gerakan berputar menjadi gerakan naik-turun.

Gambar 2.29Pitman

Walking BeanMerupakan tangkai horizontal dibawah horse head. Fungsinya merupakan gerak naik turun yang dihasilkan oleh pasangan pitman-crank-counterweight, ke rangkaian pompa di dalam sumur melalui rangkain rod.

Gambar 2.30 Walking Bean Horse HeadBerfungsi menurunkan gerak dari walking bean ke unit pompa di dalam sumur melalui bridle, polished rod dan sucker string atau merupakan kepala dari walking bean yang menyerupai kepala kuda.

Gambar 2.31Horse Head

BriddleBerfungsi sebagai tali penggantung carrier bar.

Gambar 2.32Briddle Carrier barMerupakan penyangga dari polished rod clamp.

Gambar 2.33Carrier Bar

Stuffing boxMerupakan alat dipasang diatas kepala sumur (casing atau tubing head) untuk mencegah atau menahan minyak agar tidak keluar bersama naik turunnya polished rod. Dengan demikian seluruh aliran minyak hasil pemompaan akan mengalir ke flowline melewati crosstee. Disamping itu juga berfungsi sebagai tempat kedudukan polished head rod, sehingga polished rod dapat bergerak naik turun dengan bebas.

Gambar 2.34Stuffing Box

Polished RodMerupakan bagian teratas dari rangkaian rod yang muncul di permukaan. Berfungsi untuk menghubungkan antara rangkaian rod di dalam sumur dengan peralatan di permukaan.

Gambar 2.35Polished Rod Pumping tee(Crosstee) Berfungsi untuk mengalirkan fluida produksi ke flow line. Sampson postMerupakan tiang penyangga walking bean.

Gambar 2.36Sampson Post Saddle BearingMerupakan tempat kedudukan dari walking bean pada sampson post pada bagian atas. EqualizerMerupakan bagian atas dari pitman yang dapat bergerak secara leluasa menurut kebutuhan operasi pemompaan minyak berlangsung.

Gambar 2.37 Equalizer2.2.1 Keuntungan dan kerugian Sucker Rod Pumpa. Keuntungan Tidak mudah rusak dan mudah diperbaiki di lapangan Mudah dioperasikan dan lebih ekonomis untuk penggunaan jangka panjang Fleksibel terhadap laju produksi, jenis fluida dan kecepatan bisa diganti Monitoring dari jauh dapat dilakukan bila pompa mati Harga relative murah (+/- $ 40.000 untuk 3000 ft)b. Kerugian Berat dan butuh tempat luas, transportasi sulit. Tidak baik untuk sumur miring/Offshore Untuk sumur dalam butuh unit besar karena laju produksi besar.2.2.2 Sistem Kerja Sucker Rod PumpPeralatan diatas permukaan Sucker Rod Pump disebut juga Surface equipment yang berfungsi sebagai penggerak, pengubah dan penerus daya. Kegunaan dari unit pompa yang berada di permukaan ini adalah untuk memindahkan tenaga ke pompa yang berada di dalam sumur untuk mengangkat fluida reservoir ke permukaan. Fluida ini dapat terangkat apabila tekanan pompa lebih besar daripada tekanan di bawah sumur. Semakin besarnya perbedaan temperatur yang terjadi maka semakin meningkat pula rata-rata produksi. Cara kerja dari unit pompa yang digunakan harus memiliki keserasian antara gear box dan struktur, di samping itu kapasitas stroke harus disesuaikan dengan produksi fluida yang kita inginkan.Pada saat Sucker Rod Pump melakukan downstroke dimana plunger bergerak turun ke bawah sehingga posisi traveling valve semakin mendekati standing valve. Hal ini mengakibatkan tekanan pada ruang antara traveling valve dan standing valve lebih besar dibandingkan tekanan di atas traveling valve dan di bawah standing valve sehingga ball pada traveling valve akan terdorong ke atas (traveling valve terbuka) sedangkan ball pada standing valve akan turun ke bawah (standing valve tertutup). Dengan demikian fluida yang ada pada ruang antara traveling valve dan standing valve akan masuk ke dalam plunger. Pada saat upstroke dimana plunger bergerak naik ke atas sehingga posisi traveling valve semakin menjauh dari standing valve. Hal ini mengakibatkan tekanan di atas traveling valve semakin besar dan ball pada traveling valve akan terdorong ke bawah (traveling valve tertutup). Dengan demikian fluida tidak bisa keluar dari plunger dan ikut terangkat ke atas menuju tubing. Dikarenakan tekanan pada ruang antara traveling valve dan standing valve lebih kecil dibandingkan tekanan di bawah standing valve maka ball pada standing valve akan naik ke atas (standing valve terbuka) didorong oleh fluida yang ada di dalam sumur sehingga fluida tersebut mengisi ruang antara traveling valve dan standing valve.

2.3 Operasi Produksi1. Production On FieldCara memproduksikan minyak yang langsung di sumur tersebut, baik dengan tanki maupun vacuum truck. Hal ini dilakukan adalah :a. Mengurangi back pressure pompa pompa sumur, sehingga kemampuan pompa bisa optimum.b. Ketiadaan material flowline.

Gambar 2.38Tanki Pengumpul2. Production by ManifoldCara memproduksikan minyak dengan membangun fasilitas flowline dan digabung di dalam header manifold.3. Production by Gathering StationCara memproduksikan minyak dengan membangun fasilitas produksi yang komplet, sehingga di dalam gathering station ini terjadi pemisahan antar fluida, baik terhadap gas, air maupun minyak. Untuk itu fasilitas produksi baik tanki, gas boot, wash tankatau FWKO, pompa, dan sebagainya ada di sana.Laporan Kerja Praktek PT. PERTAMINA EP Asset 1 Field Lirik6