8.Arah Kiblat

36
MENGHITUNG ARAH KIBLAT & MENGUKUR ARAH KIBLAT • Kata Arah Kiblat, dua kata ini yang akan dicari formulasi dan hitungan penentuannya. Kata arah berarti jurusan, tujuan dan maksud [1] , yang lain memberi arti jarak terdekat [2] yang diukur melalui lingkaran besar pada permukaan bumi [3] , dan yang lain artinya jihad, syathrah dan azimuth [4] . Sedangkan kata Kiblat berarti Ka’bah yang terletak di dalam Masjidil Haram kota Mekah. Para ulama sepakat menghadap ke arah kiblat merupakan syarat sahnya shalat, maka kaum muslimin wajib menghadap ke arah kiblat dalam melakukan ibadah shalat. Dengan demikian arah kiblat adalah suatu arah (kiblat di Mekah) yang wajib dituju oleh umat Islam ketika ibadah shalat. QS. Al Baqarah (2) ayat 142, 143, 144, 145,148, dan 149 Sabda Nabi SAW : Artinya : Ka’bah (Baitullah) adalah kiblat bagi orang-orang di masjidil haram, masjidil haram adalah kiblat bagi orang-orang penduduk tanah haram (Mekah), dan tanah haram (Mekah) adalah kiblat bagi semua umatku di bumi, baik di barat maupun di timur. ( HR. Al Baihaqi dari Abu Hurairah) [5] .

Transcript of 8.Arah Kiblat

Page 1: 8.Arah Kiblat

MENGHITUNG ARAH KIBLAT & MENGUKUR ARAH KIBLAT• Kata Arah Kiblat, dua kata ini yang akan dicari formulasi dan hitungan

penentuannya. Kata arah berarti jurusan, tujuan dan maksud[1], yang lain memberi arti jarak terdekat[2] yang diukur melalui lingkaran besar pada permukaan bumi[3], dan yang lain artinya jihad, syathrah dan azimuth[4]. Sedangkan kata Kiblat berarti Ka’bah yang terletak di dalam Masjidil Haram kota Mekah. Para ulama sepakat menghadap ke arah kiblat merupakan syarat sahnya shalat, maka kaum muslimin wajib menghadap ke arah kiblat dalam melakukan ibadah shalat. Dengan demikian arah kiblat adalah suatu arah (kiblat di Mekah) yang wajib dituju oleh umat Islam ketika ibadah shalat.

• QS. Al Baqarah (2) ayat 142, 143, 144, 145,148, dan 149• Sabda Nabi SAW : Artinya : Ka’bah (Baitullah) adalah kiblat bagi orang-orang di masjidil haram,

masjidil haram adalah kiblat bagi orang-orang penduduk tanah haram (Mekah), dan tanah haram (Mekah) adalah kiblat bagi semua umatku di bumi, baik di barat maupun di timur. ( HR. Al Baihaqi dari Abu Hurairah)[5].

Page 2: 8.Arah Kiblat

• Kiblat pertama Muslimin menuju ke arah Baitul Maqdis. Akan tetapi, karena orang-orang Yahudi menjadikannya sebagai bahan ejekan; dan selalu berkata :” Kalian Muslimin tidak memiliki agama yang tetap, oleh sebab itu kalian berdiri menghadap kiblat kami”.

• Allah SWT Maha Mengetahui, sehingga tidak sekedar ejekan Yahudi, hikmah yang bisa kita petik dari pemindahan arah kiblat ini, namun juga secara geografis, andai kiblat tetap di Majidil Aqsha di Palestina; saat ini kita akan kesulitan menentukan arah kiblat.

• Masjidil Aqsha berada di lokasi dengan koordinat LU sebesar 31°46′ 40.93″. Garis ini jelas tidak dilalui matahari saat MIHADAA, sebab paling pol (mentok) matahari akan melewati pada garis Lintang Utara tanggal 21 Juni, tepat berada di lintang 23.5° LU. Jadi mustahil kita menentukan arah kiblat dengan melihat bayangan matahari.

• Ka’bah di Masjidil Haram kota Mekkah, berada di garis koordinat 21°25′20.94″ Lintang Utara. Garis ini di bawah 23.5° LU batas matahari melakukan Mihaadaa-nya. Jadi setiap 28 Mei dan 16 juli sore hari sekitar 16:20 menit waktu GMT+7, kita dapat menentukan arah kiblat yang cukup akurat namun mudah.

Page 3: 8.Arah Kiblat

• Maka dengan perintah Allah SWT kiblat tersebut diubah dari Baitul Maqdis ke Mekah. Setelah itu, orang-orang Yahudi mengajukan kritikan lain, yaitu bahwa jika kiblat yang pertama benar, maka kenapa kalian mengubahnya; dan jika kiblat kedua yang benar, maka salat kalian selama mengghadap kiblat pertama, adalah sia-sia.

• Firman Allah SWT dalam QS.5 (Al-Maidah):97 yang artinya:“Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia”.

Page 4: 8.Arah Kiblat

• Arah kota Mekah yang terdapat Ka’bah (sebagai kiblat kaum muslimin) dapat diketahui dari setiap titik di permukaan bumi ini berada pada permukaan bola bumi, maka untuk menentukan arah kiblat dapat dilakukan dengan menggunakan Ilmu Ukur Segitiga Bola (Spherical Trigonometri). Penghitungan dan pengukuran dilakukan dengan derajat sudut dari titik kutub utara, dengan menggunakan alat bantu mesin hitung atau kalkulator.

• Untuk perhitungan arah kiblat, ada 3 buah titik yang harus dibuat, yaitu :• 1. Titik A, diletakkan di Ka’bah (Mekah)• 2. Titik B, diletakkan di lokasi tempat yang akan ditentukan arah kiblatnya.• 3. Titik C, diletakkan di titik kutub utara.• Titik A dan titik C adalah dua titik yang tetap (tidak berubah-ubah), karena

titik A tepat di Ka’bah (Mekah) dan titik C tepat di kutub utara (titik sumbu), sedangkan titik B senantiasa berubah, mungkin berada di sebelah utara equator dan mungkin pula berada di sebelah selatannya, tergantung pada tempat mana yang akan ditentukan arah kiblatnya.

Page 5: 8.Arah Kiblat

Segitiga Bola

Page 6: 8.Arah Kiblat

• Bila ketiga titik tersebut dihubungkan dengan garis lengkung pada lingkaran besar, maka terjadilah segitiga bola ABC, seperti gambar di bawah ini. Titik A adalah posisi Ka’bah (Mekah), titik B adalah posisi lokasi tempat/kota, dan titik C adalah kutub utara/titik sumbu.

• Ketiga sisi segitiga ABC di samping ini diberi nama dengan huruf kecil dengan nama sudut didepannya (dihadapannya). Sisi BC dinamakan sisi a, karena berada di depan/ berhadapan dengan sudut A. Sisi CA dinamakan sisi b, karena berada di depan/berhadapan dengan sudut B. Sisi AB dinamakan sisi c, karena berada di depan/berhadapan dengan sudut C. Atau sudut di antara sisi b dan sisi c dinamakan sudut A, sudut di antara sisi c dan sisi a dinamakan sudut B, dan sudut di antara sisi a dan sisi b dinamakan sudut C. Sudut-sudut itu dihitung dengan derajat sudut.

• Gambar di atas, dapatlah diketahui bahwa yang dimaksud dengan perhitungan arah kiblat adalah suatu perhitungan untuk mengetahui berapa besar nilai sudut B, yakni sudut yang diapit oleh sisi a dan sisi c.

Page 7: 8.Arah Kiblat

• Pembuatan gambar segitiga bola seperti di atas sangat berguna untuk membantu menentukan nilai sudut arah kiblat bagi suatu tempat dipermukaan bumi ini dihitung/diukur dari suatu titik arah mataangin ke arah mataangin lainnya, misalnya diukur dari titik Utara ke Barat (U-B), atau diukur searah jarum jam dari titik Utara (UTSB).

• Untuk perhitungan arah kiblat, hanya diperlukan dua data tempat : 1). data lintang dan bujur Ka’bah (Mekah) f = 21o 25’ LU dan λ = 39o 50’ BT. 2). Data lintang tempat dan bujur tempat lokasi/kota yang akan dihitung arah kiblatnya. Sedangkan data lintang dan bujur tempat lokasi/kota yang akan dihitung arah kiblatnya dapat diambil dari taqwim/daftar/peta/buku yang tersedia lintang dan bujur tempatnya serta dari GPS (global positioning system).

Page 8: 8.Arah Kiblat

Hukum Arah Kiblat• Kiblat sebagai pusat tumpuan umat Islam dalam mengerjakan ibadah

dalam konsep arah terdapat beberapa hukum yang berkaitan yang telah ditentukan secara syariat yaitu:

a. Hukum Wajib• Ketika shalat fardhu ataupun shalat sunat menghadap kiblat

merupakan syarat sahnya shalat• Ketika melakukan tawaf di Baitullah.• Ketika menguburkan jenazah maka harus diletakkan miring bahu

kanan menyentuh liang lahat dan muka menghadap kiblat.• Ketika memotong bintang ternak b. Hukum Sunat• Bagi yang ingin membaca Al-Quran, berdoa, berzikir, tidur (bahu

kanan dibawah) dan lain-lain yang berkaitan.

Page 9: 8.Arah Kiblat

c. Hukum Haram• Ketika membuang air besar atau kecil di tanah lapang tanpa ada

dinding penghalang.d. Hukum Makruh• Membelakangi arah kiblat dalam setiap perbuatan seperti membuang

air besar atau kecil dalam keadaan berdinding, tidur menelentang sedang kaki selunjur ke arah kiblat dan sebagainya.

Dalil Al-Quran Berkaitan Arah Kiblat

Page 10: 8.Arah Kiblat

Dalil Al-Quran Berkaitan Arah Kiblat

Surah Al-Baqarah ayat 149 : Artinya :"Dan dari mana saja engkau keluar (untuk mengerjakan

shalat) hadapkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram (Ka'bah). Sesunggunya perintah berkiblat ke Ka'bah itu benar dari Allah (tuhanmu) dan ingatlah Allah tidak sekali-kali lalai akan segala apa yang kamu lakukan".

Page 11: 8.Arah Kiblat

Surah Al-Baqarah ayat 150: • Artinya: "Dan dari mana saja engkau keluar (untuk mengerjakan solat)

maka hadapkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram (Ka'bah) dan dimana sahaja kamu berada maka hadapkanlah muka kamu ke arahnya, supaya tidak ada lagi sebarang alasan bagi orang yang menyalahi kamu, kecuali orang yang zalim diantara mereka (ada saja yang mereka jadikan alasannya). Maka janganlah kamu takut kepada cacat cela mereka dan takutlah kamu kepada-Ku semata-mata dan supaya Aku sempurnakan nikmat-Ku kepada kamu, dan juga supaya kamu beroleh petunjuk hidayah (mengenai perkara yang benar)".

Page 12: 8.Arah Kiblat

Hadits Berkaitan Arah Kiblat

Dari Abu Hurairah r.a. • "Dari Abu Hurairah ra katanya : Sabda Rasulullah SAW. Di antara

Timur dan Barat terletaknya kiblat (Ka'bah) ".

Page 13: 8.Arah Kiblat

Dari Anas bin Malik r.a. • "Bahwasanya Rasullullah s.a.w (pada suatu hari) sedang mendirikan solat dengan

menghadap ke Baitul Maqdis. Kemudian turunlah ayat Al-Quran: "Sesungguhnya kami selalu melihat mukamu menengadah ke langit (berdoa mengadap kelangit). Maka turunlah wahyu memerintahkan Baginda mengadap ke Baitullah (Ka'bah). Sesungguhnya kamu palingkanlah mukamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Kemudian seorang lelaki Bani Salamah lalu, ketika itu orang ramai sedang ruku' pada rakaat kedua shalat fajar. Beliau menyeru, sesungguhnya kiblat telah berubah. Lalu mereka berpaling ke arah kiblat". (Diriwayatkan Oleh Muslim)

Berdasarkan ayat Al Qur'an dan hadits yang telah dinyatakan maka jelaslah bahwa menghadap arah kiblat itu merupakan satu kewajipan yang telah ditetapkan dalam hukum atau syariat. Maka tiadalah kiblat yang lain bagi umat Islam melainkan Ka'bah di Baitullah di Masjidil Haram.

Page 14: 8.Arah Kiblat

Konsep Ijtihad dalam menentukan Arah Qiblat• Kesemua empat mazhab yaitu Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali telah bersepakat

bahwa menghadap kiblat salah satu merupakan syarat sahnya shalat. Bagi Mazhab Syafii telah menambah dan menetapkan tiga kaidah yang bisa digunakan untuk memenuhi syarat menghadap kiblat yaitu:

1. Menghadap Kiblat Yakin (Kiblat Yakin)• Seseorang yang berada di dalam Masjidil Haram dan melihat langsung Ka'bah, wajib

menghadapkan dirinya ke Kiblat dengan penuh yakin. Ini yang juga disebut sebagai “Ainul Ka’bah”. Kewajiban tersebut bisa dipastikan terlebih dahulu dengan melihat atau menyentuhnya bagi orang yang buta atau dengan cara lain yang bisa digunakan misalnya pendengaran. Sedangkan bagi seseorang yang berada dalam bangunan Ka’bah itu sendiri maka kiblatnya adalah dinding Ka’bah.

2. Menghadap Kiblat Perkiraan (Kiblat Dzan)• Seseorang yang berada jauh dari Ka'bah yaitu berada diluar Masjidil Haram atau di

sekitar tanah suci Mekkah sehingga tidak dapat melihat bangunan Ka’bah, mereka wajib menghadap ke arah Masjidil Haram sebagai maksud menghadap ke arah Kiblat secara dzan atau kiraan atau disebut sebagai “Jihadul Ka’bah”. Untuk mengetahuinya dapat dilakukan dengan bertanya kepada mereka yang mengetahui seperti penduduk Makkah atau melihat tanda-tanda kiblat atau “shaff” yang sudah dibuat di tempat-tempat tersebut.

Page 15: 8.Arah Kiblat

3. Menghadap Kiblat Ijtihad (Kiblat Ijtihad)• Ijtihad arah kiblat digunakan seseorang yang berada di luar tanah suci Makkah

atau bahkan di luar negara Arab Saudi. Bagi yang tidak tahu arah dan ia tidak dapat mengira Kiblat Dzan nya maka ia boleh menghadap kemanapun yang ia yakini sebagai Arah Kiblat. Namun bagi yang dapat mengira maka ia wajib ijtihad terhadap arah kiblatnya. Ijtihad dapat digunakan untuk menentukan arah kiblat dari suatu tempat yang terletak jauh dari Masjidil Haram. Diantaranya adalah ijtihad menggunakan posisi rasi bintang, bayangan matahari, arah matahari terbenam dan perhitungan segitiga bola maupun pengukuran menggunakan peralatan modern.

• Bagi lokasi atau tempat yang jauh seperti Indonesia, ijtihad arah kiblat dapat ditentukan melalui perhitungan falak atau astronomi serta dibantu pengukurannya menggunakan peralatan modern seperti kompas, GPS, theodolit dan sebagainya. Penggunaan alat-alat modern ini akan menjadikan arah kiblat yang kita tuju semakin tepat dan akurat. Dengan bantuan alat dan keyakinan yang lebih tinggi maka hukum Kiblat Dzan akan semakin mendekati Kiblat Yakin. Dan sekarang kaidah-kaidah pengukuran arah kiblat menggunakan perhitungan astronomis dan pengukuran menggunakan alat-alat modern semakin banyak digunakan secara nasional di Indonesia dan juga di negara-negara lain. Bagi orang awam atau kalangan yang tidak tahu menggunakan kaidah tersebut, ia perlu taqlid atau percaya kepada orang yang berijtihad.

Page 16: 8.Arah Kiblat

Data dan Rumus Arah Kiblat yang Digunakan

1. Data yang Digunakan :

2. Data lintang dan bujur Ka’bah (kota Mekah) yaitu : 1). φ lintang Ka’bah (kota Mekah) φ = 21o 25’ LU 2). λ bujur Ka’bah (kota Mekah) λ = 39o 50’ BT3. Rumus Arah Kiblat a. Rumus I 2 Tg ½ (λ2 – λ1 ) Cos φ1

Tg β = ————————————————————— Tg2 ½ (λ2 – λ1 ) Sin (φ1+ φ2) + Sin (φ1– φ2)

φ1 = Lintang kota Mekah

λ1 = Bujur kota Mekah

φ2 = Lintang kota/tempat

λ 2 = Bujur kota/tempat

NO ARAB INGGRIS SIMBOL

1 lintang tempat البلد عرض latitude phi = φ

2 bujur tempat البلد طول longitude lambda = λ

Page 17: 8.Arah Kiblat

b. Rumus II Cotg γ. Sin (a – p)

Cotg β = —————————— Sin p a = 900 – Ø2

b = 900 – Ø1

γ = θ2 – θ1

Tg p = Tg b Cos γ Ø1 = Lintang kota Mekah

θ1 = Bujur kota Mekah

Ø2 = Lintang kota/tempat

θ2 = Bujur kota/tempat

Page 18: 8.Arah Kiblat

c. Rumus III Cotg b Sin a

Cotg β = ——————— – Cos a Cotg γ (Rumus III) Sin γ a = 900 – Ø2

b = 900 – Ø1

γ = θ2 – θ1

Ø1 = Lintang kota Mekah

θ1 = Bujur kota Mekah

Ø2 = Lintang kota/tempat

θ2 = Bujur kota/tempat

Page 19: 8.Arah Kiblat

d. Rumus IV Cos ½ (a – b) Tg ½ (α + β) = ——————— Cotg ½ γ Cos ½ (a + b) Cos ½ (a – b) Tg ½ (α – β) = ——————— Cotg ½ γ Cos ½ (a + b) a = 900 – Ø2

b = 900 – Ø1

γ = θ2 – θ1

Ø1 = Lintang kota Mekah

θ1 = Bujur kota Mekah

Ø2 = Lintang kota/tempat

θ2 = Bujur kota/tempat

Page 20: 8.Arah Kiblat

Contoh Perhitungan Arah Kiblat

Pertanyaan : Hisablah/hitunglah arah kiblat kota Jakarta.Jawab :

- Data yang diketahui : a. Lintang tempat kota Mekah (φ1) = 21o 25’ LU

Bujur tempat kota Mekah (λ1) = 39o 50’ BT

b. Lintang tempat kota Jakarta (φ2) = 6o 10’ LS

Bujur tempat kota Jakarta (λ 2) = 106o 49’ BT

- Langkah-langkah yang harus ditempuh : a. Dicari dulu dengan rumus bantu : φ1– φ2 = 21o 25’– (-6o 10’)

= 21o 25’ + 6o 10’ = 27o 35’

φ1+ φ2 = 21o 25’+ (-6o 10’)

= 21o 25’ – 6o 10’ = 15o 15’

λ2 – λ1 =106o 49’ – 39o 50’

= 66o 59’

Page 21: 8.Arah Kiblat

b. Data dimasukkan dalam rumus arah kiblat 2 Tg ½ (λ2 – λ1 ) Cos φ1

Tg β = ————————————————————— (Rumus I) Tg2 ½ (λ2 – λ1 ) Sin (φ1+ φ2) + Sin (φ1– φ2)

2 Tg ½ (66o 59’ ) Cos 21o 25’ Tg β = ————————————————————— Tg2 ½ (66o 59’ ) Sin 15o 15’ + Sin 27o 35’ 2 Tg 33o 29’ 30” Cos 21o 25’ Tg β = ————————————————————— Tg2 33o 29’ 30” Sin 15o 15’ + Sin 27o 35’

(2 x 0,661676419) x 0,930949638 Tg β = ————————————————————— (0,661676419)2 0,263031214 + 0,463038229

Page 22: 8.Arah Kiblat

1,323352838 x 0,930949638 Tg β = ————————————————————— 0,437815683 x 0,263031214 + 0,463038229 1,323352838 x 0,930949638 Tg β = —————————————— 0,437815683 + 0,463038229 1,231974846 Tg β = ——————— 0,57819742 Tg β = 2,130716609 β = 64,85812941 β = 640 51’ 29.27 β = 640 51’ 29’’ Jadi arah kiblat Jakarta 640 51’ 29’’ dari Utara ke Barat

Page 23: 8.Arah Kiblat

Cotg β = (Rumus II) a = 900 – Ø2

b = 900 – Ø1

= θ2 – θ1

Tg p = Tg b Cos Ø1 = Lintang kota Mekah 210 25’ LU

θ1 = Bujur kota Mekah 390 50’ BT

Ø2 = Lintang kota/tempat 60 10’ LS

θ2 = Bujur kota/tempat 106049’ BT

Catatan 10 = 60’ (baca 60 menit) 1’ = 60” (baca 60 sekon)

pSin

pa-Sin.Cotgγ

Page 24: 8.Arah Kiblat

a = 900 – Ø2 = 900 – (– 60 10’) = 900 + 6010’ = 96010’

b = 900 – Ø1 = 900 – 210 25’ = 68035’

= θ2 – θ1 = 106049’ – 390 50’ = 66059’

Tg p = Tg b CosTg p = Tg 68035’ Cos 66059’

= 2,549515957 x 0,390998876 = 0,996857873 p = 440 54’ 35”

a - p = 96010’ – 440 54’ 35” = 510 15’ 25”

Page 25: 8.Arah Kiblat

Cotg β = pSin

pa-Sin.Cotgγ

"'0

"'0'0

355444Sin

251551Sin.5966Cotg

"'0

"'0'0

355444Sin

251551Sin5966Tg

1

705991755,0

779960341,0353948341,2

1

705991755,0

779960341,0424818158,0

4693274458,0705991755,0

331341316,0

13070855,24693274458,0

1

tg

1 cotg

β tg1

β cotg

2,13070855tgβ

β = 64,85804607β = 640 51’ 28.97β = 640 51’ 29’’

Page 26: 8.Arah Kiblat
Page 27: 8.Arah Kiblat
Page 28: 8.Arah Kiblat

Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis (kiri) Jerusalem di Palestina dan Masjidil Haram (kanan) Makkah, Arab Saudi

Page 29: 8.Arah Kiblat

A. Kaidah Arah Kiblat Tradisional

1. Istiwa A'zam - Matahari Istiwa di Atas Ka'bah• Kejadian saat posisi matahari istiwa (kulminasi) tepat di atas Ka'bah

terjadi dua kali setahun yaitu pada setiap tanggal 28 Mei sekitar pukul 16.18 WIB dan pada 16 Juli sekitar jam 16.28 WIB. Ketika matahari istiwa di atas Ka'bah, bayang-bayang objek tegak di seluruh dunia akan lurus ke arah kiblat.

Kedudukan matahari di atas Ka'bah yang menyebabkan bayangan tegak diseluruh dunia searah kiblat

Page 30: 8.Arah Kiblat

• Panduan untuk menentukan arah kiblat dari sesuatu tempat pada tanggal dan jam yang telah ditentukan diatas:

1. Dirikan sebuah tiang di sekitar lokasi yang hendak diukur arah kiblatnya.

2. Pastikan tiang tersebut tegak dan lurus. Untuk meyakinkan posisi tegaknya dapat diukur menggunakan bandul yang tergantung pada seutas tali.

3. Tempat yang dipilih untuk pengukuran ini tidak boleh terlindung dari cahaya matahari. Oleh karena matahari berada di Barat, maka bayangan akan kearah Timur, maka arah kiblat ialah bayang yang menghadap ke Barat.

Page 31: 8.Arah Kiblat

2. Menggunakan Rasi Bintang (Konstelasi)• Rasi Bintang ialah sekumpulan bintang yang berada di suatu kawasan

langit serta mempunyai bentuk yang hampir sama dan kelihatan berdekatan antara satu sama lain. Menurut International Astronomical Union ( IAU ), kubah langit dibagi menjadi delapan puluh delapan (88) kawasan rasi bintang. Bintang-bintang yang berada disuatu kawasan yang sama adalah dalam satu rasi. Masyarakat dahulu telah menetapkan sesuatu rasi bintang mengikuti bentuk yang mudah mereka kenal pasti seperti bentuk-bentuk binatang dan benda-benda. Dengan mengetahui bentuk rasi tertentu, arah mata angin dan arah Kiblat dari suatu tempat dapat ditentukan.

a. Rasi Orion (Al-Babadour)• Pada rasi ini terdapat tiga bintang yang berderet yaitu Mintaka, Alnilam dan

Alnitak. Arah Kiblat dapat diketahui dengan mengunjurkan arah tiga bintang berderet tersebut ke arah Barat. Rasi Orion akan berada di langit Indonesia ketika waktu subuh pada Juli dan kemudian akan kelihatan lebih awal pada bulan Desember. Pada bulan Maret Rasi Orion akan berada ditengah-tengah langit pada waktu Maghrib.

Page 32: 8.Arah Kiblat

Bentuk Rasi Orion dan Penentuan Arah Kiblat.

Page 33: 8.Arah Kiblat

b. Menggunakan kedudukan Bintang Al-Qutbi / Kutub (Polaris)• Bintang-bintang akan kelihatan mengelilingi pusat kutub yang ditunjukkan

oleh bintang kutub (Polaris). Oleh itu bintang ini menunjukkan arah Utara benar dari manapun di muka bumi ini. Bintang kutub terletak dalam buruj al-judah (Rasi Bajak/Ursa Minoris) dan rasi ini hanya dapat dilihat oleh masyarakat di bagian Utara katulistiwa pada tengah malam pada bulan Juli hingga Desember setiap tahun. Kedudukan bintang kutub bisa dikenali berdasarkan bentuk rasi bintang ini.

Rasi Al-Judah (Bajak /Ursa Minoris)

Page 34: 8.Arah Kiblat

• Arah kiblat yang sesuai ditentukan berdasarkan perbedaan sudut sekitar 65°(Jawa/Sumatra ) ke kiri dari kedudukan bintang kutub seperti yang ditunjukkan dalam gambar. Gunakanlah petunjuk sudut dengan jari untuk menentukan nilai bukaan sudut.

Panduan jari untuk perkiraan nilai sudut. 

Page 35: 8.Arah Kiblat

3. Kaidah Matahari Terbenam• Secara umum jika kita merujuk kepada kedudukan matahari

terbenam untuk tujuan penentuan arah kiblat adalah tidak tepat. Ini disebabkan arah matahari terbenam di Indonesia akan berubah-ubah dari azimut 2460 hingga 29300. Walau bagaimanapun sebagai salah satu daripada langkah berijtihad, arah matahari terbenam dapat digunakan sekiranya diketahui perbedaan sudut di antara arah matahari dengan arah kiblat. Ada posisi istimewa terbenamnya matahari terlihat dari Indonesia yaitu saat matahari berada di Katulistiwa (Ekuator) yang disebut dengan peristiwa ekuinox dan saat matahari berada di Titik balik Utara/Selatan yang disebut Solstice.

Page 36: 8.Arah Kiblat

B. Kaidah Penentuan Arah Kiblat Modern

1. Menggunakan Kompas• Penandaan arah kiblat dengan kompas banyak diamalkan di kalangan

masyarakat Islam masa kini. Arah yang ditunjukkan oleh kompas adalah arah yang merujuk kepada arah utara magnet. Arah utara magnet ternyata tidak mesti sama dengan arah utara sebenarnya. Perbedaan arah utara ini disebut sebagai sudut serong magnet atau deklinasi yang juga berbeda diseiap tempat dan selalu berubah sepanjang tahun. Satu lagi masalah yang bisa timbul dari menggunakan kompas ialah tarikan gravitasi setempat dimana ia terpengaruh oleh bahan-bahan logam atau arus listrik di sekeliling kompas yang digunakan. Namun ia dapat digunakan sebagai alat alternatif sekiranya alat yang lebih teliti tidak ada.