88

63
PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT DARI SISI KANAN DAN KIRI PADA POSISI 15 0 TERHADAP HASIL TEMBAKAN PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA N 1 BAWANG BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2004/2005 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Nama : Herry Subarkah NIM : 6314000024 Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas : Ilmu Keolahragaan UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2005

Transcript of 88

Page 1: 88

PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT DARI SISI KANAN DAN KIRI PADA POSISI 150 TERHADAP HASIL TEMBAKAN PADA

SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA N 1 BAWANG BANJARNEGARA

TAHUN AJARAN 2004/2005

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Nama : Herry Subarkah

NIM : 6314000024

Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Fakultas : Ilmu Keolahragaan

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2005

Page 2: 88

SARI

Herry Subarkah, 2005. Pengaruh Latihan Jump Shoot Dari Sisi Kanan dan Kiri Posisi 150 terhadap Hasil Tembakan pada Siswa Putra Ekstrakurikuler Bola Basket SMA N I Bawang Banjarnegara Tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi. Jurusan PKLO. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah ada perbedaan pengaruh latihan jump shoot dari sisi kanan dan kiri pada posisi 150 terhadap hasil tembakan 2) Mana yang lebih baik antara latihan jump shoot dari sisi kanan dan kiri posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Perbedaan pengaruh latihan jump shoot dari sisi kanan dan kiri terhadap hasil tembakan 2) Apabila ditemukan ada perbedaan pengaruh dari kedua perlakuan maka akan diuji lanjut untuk mengetahui metode mana yang lebih baik terhadap hasil tembakan jump shoot. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005 yang berjumlah 30 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes tembakan jump shoot dari sisi kanan dan kiri posisi 150 pada jarak 15 feet. Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik statistik dengan rumus t-test short method dengan derajat kebebasan (db) N-1 yaitu 14, dengan taraf signifikansi 5%. Hasil perhitungan menunjukkan t-hitung 2,86 sedangkan t-tabel pada d.b. 14 dengan taraf signifikansi 5% diperoleh harga t-tabel 2,14. dengan t-hitung lebih besar dari t-tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara latihan jump shoot dari sisi kanan dan sisi kiri posisi 150 terhadap hasil tembakan. Berdasarkan perhitungan mean kelompok eksperimen I = 2,67 lebih besar dari mean kelompok eksperimen II = 1,87. Karena Me1 > Me2, maka latihan jump shoot dari sisi kanan lebih baik dari pada latihan jump shoot dari sisi kiri posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun pelajaran 2004/2005. Disarankan kepada guru olahraga, pelatih, dan pemain bola basket putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara, dalam melakukan latihan tembakan jump shoot hendaknya dilakukan dari sisi kanan posisi 150. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pembanding.

Page 3: 88
Page 4: 88
Page 5: 88

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO :

“Tak selamanya hambatan sebagai penghalang dalam meraih prestasi namun

kadangkala mampu menjadi cambuk dalam mencapai cita-cita” (Peneliti)

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

1. Bapak Soewarso dan Ibu Tuti tercinta.

2. Saudara-saudaraku Evi, Nurdin, Arief, Didi dan Diana.

3. Imme dan B 5824 P Sahabatku 4. Teman-teman PKLO angkatan 2000

dan almamater yang kubanggakan.

Page 6: 88

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis skripsi dalam rangka memenuhi

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, terutama

kepada yang terhormat :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan pada

penulis menempuh kuliah di Universitas Negeri Semarang.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan ijin, kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang telah

memberikan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. Tohar, M.Pd dan Dr. Khomsin, M.Pd selaku pembimbing yang telah

sabar memberikan petunjuk dan bimbingan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Drs. Achmad Chozin, selaku Kepala Sekolah SMA N I Bawang Banjarnegara

yang telah memberikan ijin menggunakan siswanya kepada peneliti untuk

melaksanakan penelitian ini.

Page 7: 88

6. Karyawan-karyawati Fakultas Ilmu Keolahragaan yang telah memberikan

petunjuk dalam melaksanakan penelitian.

7. Siswa-siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara

yang telah bersedia dijadikan sampel.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangannya dan jauh dari sempurna, hal ini semata-mata karena keterbatasan

kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak

yang terkait pada khususnya, serta bagi para pembaca.

Page 8: 88

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i

SARI................................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................ v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI...................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul.................................................................... 1

B. Permasalahan ................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7

D. Penegasan Istilah.............................................................................. 7

E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 9

BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori................................................................................. 10

1. Permainan Bola Basket .............................................................. 10

2. Dasar-dasar Permainan Bola Basket .......................................... 11

3. Pengertian Tembakan dalam Bola Basket.................................. 12

4. Jenis Tembakan dan Teknik Pelaksanaannya ............................ 15

a. Tembakan Dua Tangan di Atas Kepala ............................... 15

b. Tembakan dengan Satu Tangan ........................................... 17

c. Tembakan Lay Up ................................................................ 18

d. Tembakan Hook Shoot ......................................................... 20

5. Teknik Tembakan Jump Shoot................................................... 20

a. Fase Persiapan...................................................................... 21

b. Fase Pelaksanaan.................................................................. 22

c. Fase Follow Through ........................................................... 23

Page 9: 88

6. Metode Latihan Jump Shoot ...................................................... 24

a. Pengertian Latihan ............................................................... 24

b. Prinsip-Prinsip Latihan ........................................................ 25

7. Jump Shoot sebagai obyek Penelitian ........................................ 28

8. Pengertian Jump Shoot dari sisi kiri pada posisi 150.................. 32

9. Pengertian Jump Shoot dari Sisi kanan pada posisi 150............. 32

B. Hipotesis........................................................................................... 33

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi ............................................................................................ 36

B. Sampel dan Teknik Sampling .......................................................... 36

C. Variabel Penelitian ........................................................................... 37

D. Metode Penelitian ............................................................................ 37

E. Rancangan Penelitian ....................................................................... 38

F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 42

G. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 43

H. Metode Analisis Data....................................................................... 44

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 46

B. Pembahasan...................................................................................... 47

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ......................................................................................... 49

B. Saran................................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 50

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................. 52

Page 10: 88

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar Posisi Tembakan Terhadap Ring..................................................... 5

2. Gambar Dasar Gerakan Tembakan Satu Tangan .......................................... 14

3. Gambar Tembakan Dua Tangan di Atas Kepala .......................................... 16

4. Gambar Tembakan Satu Tangan di Atas Kepala ......................................... 18

5. Gambar Tembakan Lay Up ........................................................................... 19

6. Gambar Tembakan Hook Shoot .................................................................... 20

7. Gambar Fase Persiapan Tembakan Jump Shoot ........................................... 22

8. Gambar Fase Pelaksanaan Tembakan Jump Shoot ....................................... 23

9. Gambar Fase Follow Through Tembakan Jump Shoot................................. 24

10. Gambar Daerah dan Jenis Tembakan ........................................................... 29

11. Gambar Latihan Jump Shoot Sisi Kiri Posisi 150 ......................................... 32

12. Gambar Latihan Jump Shoot Sisi Kanan Posisi 150 ..................................... 33

13. Gambar Posisi (jarak) tembakan Terhadap Ring ......................................... 42

Page 11: 88

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Penetapan Tema Skripsi....................................................................... 52

2. Surat Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi................................................ 53

3. Permohonan Ijin Penelitian dari Dekan FIK UNNES Semarang ke

SMA I Bawang Banjarnegara ....................................................................... 54

4. Surat Keterangan Penelitian dari SMA N I Bawang Banjarnegara .............. 55

5. Data Hasil Tes Pembagian Kelompok Eksperimen I dan Kelompok

Eksperimen II ................................................................................................ 56

6. Daftar Kelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II

Berdasarkan Hasil Tes Awal Serta Mean Dari Tiap-Tiap Kelompok........... 57

7. Data Hasil Tes akhir Kelompok Eksperimen I ............................................ 58

8. Data Hasil Tes Akhir Kelompok Eksperimen II .......................................... 59

9. Daftar Hasil Tes Akhir Kelompok Eksperimen I dan Kelompok

Eksperimen II serta Mean dari Tiap-tiap Kelompok..................................... 60

10. Analisis Data ................................................................................................. 61

11. Tabel nilai-nilai t ........................................................................................... 63

12. Uji Perbedaan Hasil Post Test Antara Kelompok Eksperimen I dan

Kelompok Eksperimen II .............................................................................. 64

13. Program Latihan jump shoot sisi kanan dan kiri posisi 150 .......................... 65

14. Daftar Petugas Penelitian .............................................................................. 70

15. Gambar Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 71

Page 12: 88

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Permainan bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang

perkembangannya sangat pesat. Olahraga ini banyak digemari di kalangan

mahasiswa, pelajar dan kalangan masyarakat umum. Perkumpulan-perkumpulan

bola basket seekarang juga banyak bermunculan di berbagai daerah. Berbagai

kejuaraan dan tournament-tournament yang bersifat daerah atau nasional bahkan

tingkat internasional sering diselenggarakan.

Bola basket masuk ke Indonesia berawal dari pedagang Cina dan mulai

berkembang atau mendapat tempat di masyarakat mulai dari Yogyakarta, Solo,

dan sekitarnya sesudah kemerdekaan. Di sekolah-sekolah permainan bola basket

mendapat tanggapan yang positif dan dimasukkan ke dalam mata pelajaran

pendidikan olahraga. Bola basket merupakan olahraga permainan yang

menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper (dilempar

ke kanan dan ke kiri) boleh dipantulkan ke lantai (di tempat atau sambil berjalan)

dan tujuannya adalah memasukkan bola ke basket atau keranjang lawan. Bola

basket dimainkan oleh 2 regu yang masing-masing terdiri dari 5 orang. Setiap

regu berusaha mencetak angka ke keranjang lawan dan mencegah regu lain

mencetak angka (Perbasi, 2005:1).

Gerakan-gerakan yang kompleks dalam permainan bola basket yaitu

terdiri dari gabungan unsur-unsur gerakan yang terkoordinasi dengan baik

Page 13: 88

memerlukan waktu yang cukup lama untuk menguasainya, agar lebih mudah

mempelajari keterampilan gerakan bola basket perlu memperhatikan beberapa

aspek dalam berlatih antara lain dengan cara menganalisis gerakan-gerakan

tersebut. Gerakan-gerakan yang dimasukkan ke dalam bagian-bagian dimulai

dengan gerakan-gerakan sederhana menuju kepada gerakan yang sukar akhirnya

akan memudahkan dalam proses belajar.

Pembinaan bola basket mengalami suatu peningkatan di semua tingkatan

mulai dari tingkat nasional, daerah maupun di tingkat sekolah. Upaya yang

dirintis dalam beberapa tahun terakhir membuahkan hasil yang cukup

menggembirakan antara lain makin banyaknya kompetisi yang digulirkan baik

pada kelompok umur, pelajar, mahasiswa, maupun klub-klub umum. Kenyataan

ini diharapkan nantinya akan muncul pemain-pemain yang handal dalam membela

bangsa dan negara di kancah regional maupun internasional. Dengan adanya

berbagai macam kejuaraan ini, diharapkan akan terjadi persaingan dalam meraih

prestasi. Sehingga perkumpulan-perkumpulan bola basket baik dari sekolah

maupun klub-klub yang mengikutinya akan lebih meningkatkan metode latihan

permainan bola basket.

Pembinaan olahraga bola basket di sekolah jika hanya menggantungkan

pada alokasi jam pelajaran terasa sulit rasanya untuk meningkatkan prestasi siswa.

Cara lain yang harus ditempuh agar prestasi siswa di cabang olahraga bola basket

meningkat adalah dengan menambah jam latihan diluar jam pelajaran yaitu

dengan kegiatan ekstrakurikuler atau siswa bergabung dengan klub-klub bola

basket yang ada di daerahnya. Dipihak lain banyak persoalan yang perlu

Page 14: 88

ditanggulangi antara lain masalah pemahaman tentang peraturan permainan bola

basket yang dikuasai oleh para atlet, pembimbing dan insan bola basket di

indonesia yang mengakibatkan timbulnya interpretasi yang berbeda (PB perbasi,

2000:3).

Perkembangan cabang olahraga bola basket di kabupaten Banjarnegara

akhir-akhir ini mengalami kemajuan yang menggembirakan. Hal ini terbukti

setiap tahun diadakan kejuaraan bola basket Bara Sakti Cup, selain itu setiap akhir

tahun secara rutin diadakan kejuaraan antar pelajar SMP dan SMA. Jumlah

peserta yang mengikuti kejuaraan ini selalu bertambah hal ini membuktikan

bahwa sekolah-sekolah dan masyarakat umum yang mengikuti kejuaraan ini telah

mengalami kemajuan. Kejuaraan bola basket Bara Sakti Cup diadakan setiap

bulan Mei dan kejuaraan antar pelajar se-kabupaten Banjarnegara diselenggarakan

setiap bulan September. Selain itu kejuaraan rutin setiap tahun yang lain adalah

Hexos cup pada bulan Agustus dan aktif diikuti SMA-SMA yang ada di

kabupaten Banjarnegara.

Keberadaan kegiatan ekstrakurikuler bola basket di sekolah-sekolah sangat

tepat sebagai upaya pembibitan dan pembinaan prestasi siswa. Akan tetapi

kegiatan ekstrakurikuler apabila dilaksanakan satu minggu sekali hasilnya dirasa

belum maksimal. Hal ini terbukti pada kegiatan ekstrakurikuler yang ada di

SMA I Bawang Banjarnegara pada tahun 2002 sampai 2003, Menjelang diadakan

kejuaraan bola Basket Bara Sakti Cup pada tahun 2004 kegiatan ekstrakurikuler

ditambah jam latihannya yaitu dua sampai tiga kali tiap minggu. Hasil prestasi

yang lebih menggembirakan dapat diraih tim putra dan tim putri SMA N I

Page 15: 88

Bawang Banjarnegara yaitu menjadi juara II tingkat kabupaten. Melihat kenyataan

ini maka kegiatan ekstrakurikuler SMA N I Bawang Banjarnegara perlu

menambah frekuensi latihan agar memperoleh prestasi yang lebih baik lagi.

Shooting dalam permainan bola basket adalah salah satu teknik

menembakkan bola ke jaring lawan. Dalam bola basket teknik ini paling banyak

untuk mencetak angka dan menentukan kemenangan dalam pertandingan, sebab

kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke ring basket. Setiap

regu yang menguasai bola selalu mencari kesempatan untuk dapat melakukan

shooting, oleh karena itu unsur shooting ini merupakan teknik dasar yang harus

dipelajari dengan baik dan benar serta meningkatkan keterampilan dengan latihan.

Seorang pemain yang baik harus mengetahui kapan waktu dan posisi yang

tepat untuk melakukan shooting dalam permainan, sehingga shooting yang

dilakukan akan mendapat angka. Oleh karena itu setiap pemain harus mengetahui

apakah ia dalam posisi yang menguntungkan untuk melakukan shooting atau

apakah ia harus mengoperkan bola yang ia kuasai kepada teman yang dalam

posisi menguntungkan. Keputusan itu harus diambil dengan segera bila regu ingin

menjadi juara. Karena pada dasarnya tujuan dari permainan bola basket adalah

memasukkan bola kedalam ring basket lawan sebanyak mungkin, dengan

memperhatikan teknik dasar dalam permainan bola basket.

Jump Shoot adalah tembakan yang sangat penting penggunaannya dalam

bola basket. Apabila seorang pemain melakukan tembakan jump shoot dengan

baik maka ia merupakan ancaman yang berbahaya bagi lawan-lawannya untuk

Page 16: 88

mencetak gol setiap saat, apabila ia menguasai bola, sebab pemain itu dapat

melakukan tembakan jump shoot dari situasi apapun, misalnya selagi ia

melakukan dribble, dan menerima umpan dalam keadaan diam dan bergerak (M.

Sajoto, 1985: 22).

Penggolongan jump shoot sisi kanan dan sisi kiri posisi 150 termasuk pada

daerah dan jenis tembakan, seperti yang dikemukakan M. Sajoto “Di daerah ini

dikerjakan tembakan-tembakan tolak tangan satu, tembakan tolak tangan dua,

jump shoot dan hook shoot” (1985:24). Selama pengamatan di lapangan tembakan

jump shoot merupakan tembakan yang sulit dibendung lawan, karena bola baru

dilepaskan saat loncatan mencapai titik tertinggi.

Agar dapat berhasil dalam melakukan suatu tembakan diperlukan suatu

latihan yang teratur dengan memperhatikan teknik tembakan yang benar. Dalam

pemberian materi latihan dapat menggunakan pendekatan praktik yang bervariasi

guna mencapai tujuan yang diinginkan. Ada beberapa metode dalam

menyampaikan materi latihan, sehingga siswa mudah dalam menguasai materi

yang diajarkan dan dapat menerapkan dalam situasi yang tepat.

150

15-300

300-450

450-900 450-900

300 450

15-300

150

Posisi tembakan terhadap ring

(Sumber : Pengurus Daerah Perbasi Jawa Tengah, 1991:92)

Page 17: 88

Bentuk tembakan jump shoot dari sisi kanan dan sisi kiri mempunyai hasil

tembakan yang berbeda, apabila jump shoot dilakukan dari sisi kanan pada posisi

150 berarti tangan yang berperan untuk melepas bola adalah tangan kanan yang

berarti posisinya lebih dekat dengan ring dan sebaliknya apabila kita melakukan

jump shoot dari sisi kiri pada posisi 150 berarti tangan kanan yang berperan

melepas bola posisinya lebih jauh dari ring dan keduanya mempunyai arah

tembakan yang berbeda.

Teknik jump shoot yang pertama harus dilakukan adalah penguasaan

teknik dasar dari teori di atas, mengingat jump shoot dari posisi 150 adalah arah

tembakan yang tidak bisa menggunakan bantuan pantulan papan basket.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis bermaksud mengadakan penelitian

dengan judul: “Pengaruh Latihan Jump Shoot dari Sisi Kanan dan Kiri pada

Posisi 150 terhadap hasil tembakan pada Siswa Putra Ekstrakurikuler Bola Basket

SMAN I Bawang Banjarnegara Tahun Ajaran 2004/2005”

Alasan penulis mengambil judul tersebut antara lain:

1. Tembakan jump shoot merupakan salah satu teknik tembakan yang harus

dikuasai oleh pemain bola basket karena tembakan ini sulit dibendung lawan.

2. Dalam permainan bola basket, pemain yang memiliki kemampuan shooting

yang baik merupakan modal utama untuk memenangkan permainan.

3. Latihan tembakan jump shoot pada posisi 150 sisi kanan dan kiri dapat

meningkatkan kemampuan menguasai tembakan jump shoot.

4. Berdasarkan pemantauan peneliti di perpustakaan FIK UNNES belum ada

penelitian serupa.

Page 18: 88

B. Permasalahan

Seperti yang telah diuraikan dimuka dan dijelaskan dalam alasan

pemilihan judul, maka masalah yang timbul dalam penelitian ini kemudian

penulis merumuskan dalam bentuk pertanyaan :

1. Apakah ada perbedaan pengaruh latihan jump shoot dari sisi kanan dan kiri

pada posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler

bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005?

2. Manakah yang lebih baik antara latihan jump shoot dari sisi kanan dan ki

ri posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler bola

basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan jump shoot dari sisi kanan

dan jump shoot dari posisi kiri posisi 150 terhadap hasil tembakan pada

siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Banjarnegara tahun

ajaran 2004/2005.

2. Apabila ditemukan ada perbedaan pengaruh dari kedua perlakuan maka

akan diuji lanjut untuk mengetahui metode mana yang lebih baik terhadap

hasil tembakan.

D. Penegasan istilah

Agar tidak mengalami salah pengertian dalam beberapa makna dalam

penelitian ini perlu diadakan penegasan istilah sebagai berikut:

Page 19: 88

1. Perbedaan

Perbedaan menurut (WJS Poerwadarminta, 1976:731), beda

adalah”sesuatu yang menjadikan berlainan atau tidak sama antara dua

benda”. Perbedaan berasal dari kata “beda” mendapat awalan per- dan

akhiran –an. Jadi pengaruh yang dimaksud di sini adalah hasil akhir dari

proses latihan jump shoot dari sisi kanan dan sisi kiri ring basket pada

posisi 150.

2. Latihan

Menurut Harsono, latihan adalah” Proses yang sistematis dari

berlatih, atau bekerja secara berulang-ulang, dengan kian hari menambah

jumlah beban latihan atau pekerjaannya (1986:27). Latihan yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah latihan jump shoot dari sisi kanan dan sisi kiri

pada posisi 150.

3. Jump shoot

Jump shoot berasal dari kata “jump” dan “shoot”, jump artinya

meloncat dan shoot artinya menembak. Jadi jump shoot adalah tembakan

sambil meloncat. Menurut kamus istilah olahraga jump shoot adalah

tembakan yang dilakukan oleh pemain sambil meloncat (Depdikbud,

1982:81).

4. Sisi kanan dan kiri

Sisi menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah: (arah, tepi) sebelah

kanan atau kiri sesuatu benda; samping; rusuk (WJS Poerwadarminta,

1976:766).

Jump shoot dari sisi kanan dan sisi kiri pada posisi 150 adalah

melakukan jump shoot pada tempat yang ditentukan yaitu sisi kanan dan

Page 20: 88

sisi kiri ring basket pada posisi 150 dan dilakukan tanpa awalan artinya

dilakukan di tempat..

5. Hasil Tembakan

Menurut Poerwadarminta (1976:348), hasil adalah:”akibat,

kesudahan (dari pertandingan, ujian dan sebagainya)”. Maksud dari istilah

hasil tembakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah jumlah bola yang

berhasil masuk pada ring basket.

6. Posisi 150

Posisi menurut kamus bahasa Indonesia adalah : letak, kedudukan

(W.J.S. Poerwadarminta: 1976:766) jadi yang dimaksud posisi 150 dalam

penelitian ini adalah menembak pada posisi 150 arah kanan dan kiri ring

basket pada area yang ditentukan, dimana pada saat menembak arah bola

yang dilakukan tidak bisa menggunakan pantulan papan basket.

7. SMA N I Bawang Banjarnegara

SMA N I Bawang Banjarnegara adalah sekolah menengah atas

yang berada di Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara.

E. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pembanding bagi

guru, pelatih, dan pembina bola basket dalam memberikan latihan

tembakan jump shoot dalam memilih posisi menembak yang tepat bagi

siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif

pemberian latihan jump shoot bagi penggemar bola basket.

Page 21: 88

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Permainan Bola Basket

Bola basket merupakan olahraga permainan yang menggunakan

bola besar, dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper (dilempar), boleh

dipantulkan ke lantai baik di tempat atau sambil berjalan dan tujuannya

adalah memasukkan bola ke ring lawan (Imam Sodikun, 1992:8).

Bola basket termasuk jenis permainan yang komplek, yang berarti

gerakannya terdiri dari gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinasi

rapi, sehingga dapat bermain dengan baik. Jika cara memegang bola saja

salah, tentu ia tidak dapat melemparkan bola dengan baik. Sebelum ia

menerima bola, ia harus dapat menangkap bola dengan baik pula untuk

dikuasai. Untuk dapat menerobos lawan dengan baik, ia harus dapat

menggiring dengan baik pula.Untuk dapat bekerja sama dengan baik, tentu

ia harus menguasai teknik melempar, menangkap, menggiring bola dengan

baik (Imam Sodikun, 1992:47). Gerakan yang baik menimbulkan efisiensi

kerja dan berkat latihan yang teratur mendapatkan efektifitas yang baik

pula. Seorang pemain atau regu dapat bermain dengan baik, maka mereka

dituntut untuk dapat melakukan setiap unsur gerak yang benar. Oleh

karena itu penguasan terhadap teknik dasar dalam permainan bola basket

harus didahulukan. Penguasaan teknik dasar yang benar akan menunjang

keterampilan bermain selanjutnya.

Page 22: 88

2. Dasar- dasar permainan bola basket

Gerakan yang efektif dan efisien dalam permainan bola basket

adalah merupakan suatu tujuan dalam penguasaan teknik dasar yang baik.

Adapun beberapa teknik dasar yang perlu diketahui dalam permainan bola

basket adalah sebagai berikut: (a) Passing (teknik melempar dan

menangkap bola); (b) Dribling (teknik menggiring bola); (c) Shooting

(teknik menembak); (d) Ball handling (penguasaan bola); (d) Rebounding

(teknik merayah bola); (e) Intercept (teknik memotong arah passing bola);

(f) Steals (teknik merebut bola); (g) Foot work (teknik pergerakan kaki)

(Pengurus Daerah Perbasi Jawa Tengah, 1991:68).

Apabila kelima teknik dasar tersebut telah dimiliki dengan baik

oleh seorang pemain, Maka ia sudah dapat bermain dengan baik.

Selanjutnya untuk meningkatkan prestasi tinggal memperbanyak ulangan

latihan yang cukup, sehingga dapat menjadi gerakan yang otomatis.

Pengangkatan prestasi ini adalah tugas guru atau pelatih yang akan

mengantarkan kepada prestasi yang maksimal (Imam Sodikun, 1992:48).

Teknik dasar menembak adalah hal yang harus dikuasai dengan

baik oleh para pemain bola basket. “Jika anda tidak dapat memasukkan

bola atau tembakan melalui ring, maka anda tidak akan memenangkan

pertandingan melawan tim-tim lain (Wooden, 1979:94).

Memasukkan bola ke dalam ring lawan dalam permainan bola

basket merupakan tujuan utama untuk memperoleh kemenangan, agar

dalam memasukkan bola ke dalam ring dapat terarah maka teknik

menembak harus dikuasai dengan baik. Dalam permainan bola basket

Page 23: 88

kemenangan suatu tim ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke

keranjang lawan yang dihitung dengan angka.

3. Pengertian Tembakan dalam Permainan Bola Basket

Tembakan atau shooting merupakan teknik dasar terpenting yang

harus dikuasai dengan baik oleh pera pemain bola basket. Dalam bukunya

Wooden mengatakan bahwa “Jika anda tidak dapat memasukkan bola atau

tembakan melalui ring, anda tidak akan memenangkan pertandingan

melawan tim-tim lain”(1979:94).

Keterampilan yang harus dimiliki setiap pemain bola basket adalah

kemampuan memasukkan bola atau menembak. Hal ini sesuai dengan

tujuan permainan bola basket yang mengharuskan setiap regu untuk

memasukkan bola sebanyak mungkin ke basket lawan dan mencegah

terjadinya kemasukkan di pihak sendiri.

Kemampuan setiap regu di dalam melakukan tembakan

mempengaruhi hasil yang dicapai dalam suatu pertandingan, seperti yang

dikemukakan oleh Imam Sodikun bahwa: “menembak merupakan sasaran

akhir setiap bermain. Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu

ditentukan oleh keberhasilannya di dalam menembak. Oleh karena itu

unsur menembak merupakan teknik dasar yang harus dipelajari dengan

baik dan benar serta ditingkatkan ketrampilannya dengan latihan”

(1992:70).

Menembak merupakan suatu keterampilan yang sangat penting dan

untuk memiliki keterampilan dibutuhkan latihan terus-menerus. Latihan

menembak direncanakan secara sistematis sehingga setiap pemain akan

Page 24: 88

mempraktekkan tipe tembakan yang paling disukainya dalam

pertandingan. Latihan ini meliputi semua jenis tipe tembakan dari posisi

yang berbeda dan dalam pola yang mereka sukai. Seseorang yang baik

harus mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan tembakan dan ia

harus mempunyai keyakinan tembakan yang dilakukannya itu akan

berhasil. Oleh karena itu ia harus mengetahui posisi dimana saat ia

menembak. Apakah dalam posisi penjagaan atau tidak. Keputusan ini

harus diambil bila regunya ingin menjadi juara.

Dasar-dasar gerakan tembakan satu tangan sebagai berikut: (a)

Posisi awal untuk tembakan seperti menangkap bola; (b) Tanpa

menghiraukan gaya tembakan yang dilakukan, posisi badan tetap sama; (c)

Lengan atas sejajar dengan lantai dan lengan bawah diarahkan (ditekuk)

dengan sudut 900; (d) Dalam melepaskan tembakan pergelangan tangan di

bawah belakang bola; (e) Dalam posisi ini siku, bahu,tangan dan bola

harus mengarah pada sasaran yang teramat penting bahwa sambil menjaga

posisi ini tangan dalam posisi mengungkit; (f) Sebelum melepaskan

tembakan, siku jangan terlalu jauh dari samping badan, gerakan siku

merubah sudut tembakan dapat mempengaruhi sasaran dan kontrol bola;

(g) Cara menembakkan bola adalah meluruskan lengan menuju sasaran,

melecutkan pergelangan tangan kedepan bola memutar dari ujung jari. Jika

teknik ini dilakukan dengan benar bola akan memutar back spin; (h)

Prosedur latihan yang baik dimulai dengan tangan dibawah bola, memutar

pargelangan tangan dan lengan diarah pada sudut 900, kemudian

Page 25: 88

diluruskan menuju sasaran dengan menggunakan ujung jari untuk menjaga

bola menuju ring; (i) Untuk belajar kontrol akan memberi busur pada bola

yang tepat pada bahu, siku, pergelangan tangan dan bola segaris menuju

sasaran (Joe William, 1983:31).

Dalam melakukan gerakan tembakan satu tangan, lepaskan bola

melambung ke sasaran dengan putaran bola back spin. Badan tegak lurus,

kepala mengikuti gerakan lengan dan lepasnya bola dari pergelangan

tangan. Jari telunjuk mempunyai tekanan paling kuat dan sebaliknya

menjadi jari terakhir yang memberikan dorongan. Bola harus dipegang

dengan mantap tanpa ragu dan dengan jari-jari serta ibu jari untuk

mendukung pegangan. Seorang pemain harus mempunyai keyakinan

dengan kemampuannya untuk melakukan tembakan jika ia ingin menjadi

penembak yang baik. Berikut penulis sajikan dasar tembakan satu tangan

di bawah ini.

Dasar gerakan tembakan satu tangan

Sumber : Hal Wissel (1997), Bola Basket Program Pemahiran Teknik dan Taktik, Jakarta: Rajagrafindo (hal 48-49).

4. Jenis Tembakan dan Teknik Pelaksanaannya

Page 26: 88

Melakukan tembakan dalam permainan bola basket memerlukan

gerakan yang komplek meliputi gerakan tungkai, tubuh dan lengan

termasuk di dalamnya pandangan, keseimbangan, posisi tangan,

pengaturan siku, irama tembakan, dan pelaksanaannya. Agar dapat

terkoordinasi dengan baik, hal ini memerlukan waktu latihan yang cukup

lama untuk menguasainya, dalam mempelajari ketrampilan gerak perlu

memperhatikan beberapa aspek dalam berlatih, antara lain dengan cara

menganalisa koordinasi gerakan saat melakukan tembakan. Tembakan

merupakan suatu gerakan yang dapat menghasilkan point dan merupakan

keahlian yang sangat penting dalam suatu pertandingan. Point dapat

tercipta gerakan tembakan yang dilakukan oleh pemain. Mereka bisa

memasukkan bola ke dalam keranjang dengan berbagai gerakan tembakan

yang memungkinkan dilakukan para pemain.

Adapun jenis tembakan yang ada dalam pemainan bola basket akan

dibahas berikut ini :

a. Tembakan dua tangan di atas kepala.

Jenis tembakan ini biasa digunakan oleh para pemain pemula

yang merasa keberatan atau kesulitan dalam melakukan tembakan

dengan menggunakan satu tangan. Tembakan dua tangan diatas kepala

dilakukan bila dalam keadaan detik terakhir dan jarak penembak jauh

dari ring. Pada pelaksanaan tembakan yang menggunakan dua tangan,

kekuatan tolakan tangan kanan dan tangan kiri tidak sama sehingga

ketepatannya kurang terjamin.

Page 27: 88

Pelaksanaan tembakan dua tangan di atas kepala adalah sebagai

berikut: (a) Bola dipegang seperti sikap memegang untuk operan dua

tangan tolakan dari dada, dari pegangan tersebut bawalah bola ke atas

sedikit agak kedepan kepala, sikap berdiri dengan kedua kaki terbuka

seenaknya sejajar atau salah satu kaki sedikit kedepan dari kaki

lainnya; (b) Kedua lutut secara lentukan, condongkan bahu kedepan,

gunakan kaki lebih lebar; (c) Arah kedua mata pada titik bidikan pada

basket, tembakan bola dengan menolakkan kedua tangan dengan

kekuatan dan berirama; (d) Jarak dapat diperjauh sampai titik daerah

yang jauhnya srategis dari basket (Imam Sodikun, 1992:61).

Untuk lebih jelasnya lihat gambar tembakan dua tangan di atas kepala

Tembakan dua tangan di atas kepala

Sumber: Rachmat Supono (1968), Choaching Bola Basket : Jakarta

Direktur Djendral Olahraga dan Pemuda. Hal (53).

Keterangan gambar :

(a) Kedua tangan memegang bola diatas kepala atau kening (b) Kedua kaki ditekuk (c) Kedua kaki lurus diikuti dengan kedua tangan mendorong bola (d) Bola didorong menuju ring diikuti dengan gerakan follow through

atau gerakan lanjutan b. Tembakan dengan satu tangan (one hand set shoot )

Page 28: 88

Tembakan satu tangan sering digunakan dalam permainan bola basket sekarang ini, kerena gerakan tidak terlalu sulit dilakukan dan juga sebagai dasar dalam melakukan tembakan yang lain.

Tembakan dengan satu tangan harus diutamakan, sebab kecepatan tembakan lebih terjamin dan koordinasi lebih mudah dikuasai, bila dibandingkan dengan tembakan dua tangan (Sukintaka, 1988:22).

Dalam kenyataan sekarang ini tembakan satu tangan lebih banyak digunakan dalam permainan bola basket, kerena keefektifan gerakannya dapat menjamin ketepatan dari tembakan yang dilakukan. Untuk hasil terbaik sebaiknya menggunakan tambakan satu tangan dari atas kepala.

Adapun pelaksanaan tembakan satu tangan di atas kepala, sebagai berikut: (a) Posisi berdiri seenaknya dengan kaki kanan sedikit di depan kaki kiri; (b) Bola dipegang seperti pada operan dua tangan diteruskan dengan pegangan ini, hantarkan bola kedepan atau dari bahu sebelah kanan sidikit memutar lengan bawah kanan ke sebelah luar, sehingga sebagian besar berat bola terletak di permukaan jari-jari dan dan hampir seluruh telapak tangan; (c) Tugas tangan kiri hanya membantu agar bola tidak jatuh sebelum ditembakkan; (d) Pada saat melepaskan tembakan, kekuatan kadua lutut dan bersamaan dengan itu bawalah bola sedikit ke belakang dan mulailah dengan irama gerakan menembak; (e) Irama gerakan ikutan dengan mengikuti sedikit memindahkan gerak badan ke kaki depan; (f) Tangan kiri terus membantu letak bola di tangan kanan sampai menjelang bola terlepas dari jari-jari tangan kanan; (g) Jarak tembakan dapat diperjauh sampai titik atau daerah jaraknya strategis dari basket (Imam Sodikun, 1992:61- 62).

Di bawah ini penulis sajikan gambar tembakan satu tangan di atas kepala :

Tembakan satu tangan di atas kepala

Page 29: 88

Sumber:Imam Sodikun (1992), Olahraga Pilihan Bola Basket: Jakarta, Dirjendikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

(hal:61-62).

c. Tembakan lay up (lay up shoot ).

Tembakan lay up adalah janis tembakan yang efektif sebab dilakukan dari jarak yang sedekat-dekatnya dengan basket. Hal ini menguntungkan karena tembakan dari jarak jauh dapat diperdekat ke basket dengan melakukan lompat-langkah-lompat.

Cara melakukan tembakan lay up yang benar adalah dimulai dari menangkap bola sambil melayang mendarat salah satu kaki yang lain melompat ke atas mendekati basket sampai memasukkan bola basket, baik dengan satu tangan atau dengan menggunakan dua tangan.

Cara memasukkan bola dapat langsung ke basket melalui pantulan papan yang telah disediakan.

Pelaksanaan lay up adalah sebagai berikut: (a) Saat menerima bola harus dalam keadaan melayang; (b) Saat melangkah, langkah pertama harus lebar atau jauh memelihara keseimbangan, langkah kedua pendek untuk memperoleh awalan tolakan yang kuat agar dapat meloncat setinggi-tingginya; (c) Saat melepaskan bola untuk menembak, bola harus dilepaskan (dilecutkan) dengan kekuatan ujung jari, sebaiknya memantulkan pada papan pantul sekitar garis tegak sebelah kanan pada petak kecil di atas basket, bila dilakukan dari sebelah kanan simpai. Bila dilakukan dari sebelah kiri simpai maka pantulan bola juga pada papan sebelah kiri sampai dekat dari garis tegak disamping simpai (Imam Sodikun, 1992:234-235).

Di bawah ini penulis sajikan gambar rangkaian gerakan tembakan lay up

Tembakan lay up

Sumber: Imam Sodikun ( 1992), Olahraga Pilihan Bola Basket: A B C

Jakarta Dirjendikti proyek pembinaan Tenaga Kependidikan (hal 234)

d. Hook Shoot

Page 30: 88

Prinsip pelaksanaannya adalah sebagai berikut: (a) Sikap bola pada waktu dibawa ke atas untuk dilepas ke samping kiri, kaki kanan ditekuk untuk menjaga keseimbangan badan, disertai pula dengan lengan kiri lurus; (b) Saat bola dilecutkan di atas kepala, mengarah ke samping lurus dengan bahu (M. Sajoto, 1985:21).

Tembakan Hook Shoot

Sumber: M.Sajoto (1985), Permainan Bola Basket dan Peraturan Praktis. Semarang: IKIP Semarang (hal 12).

5. Teknik tembakan jump shoot

Tembakan jump shoot sama dengan menembak satu tangan, hanya ada dua penyesuaian dasar. Pada tembakan melompat dilakukan dengan cara angkat bola tinggi dan menembak setelah melompat dan bila bola dilepaskan tidak bersamaan dengan lompatan.

Ketinggian lompatan tergantung pada jarak tembakan. Pada

tembakan dalam ( Inside jump ) jika dijaga ketat, kaki harus memompakan

tenaga yang cukup untuk melompat lebih tinggi. Jump shoot akan terasa

apabila melepas bola pada saat melompat, dibandingkan pada saat berada

di puncak lompatan. Upaya lompatan yang seimbang sehingga bisa

menembak tanpa beban. Keseimbangan dan kontrol lebih penting dari

pada penambahan tingginya lompatan, irama yang halus dan follow

through juga merupakan komponen penting untuk jump shoot. Mendarat

dengan seimbang pada posisi yang sama saat lompat.

Page 31: 88

Jump shoot dilakukan pada saat lompatan berada pada titik

maksimal. Adapun teknik gerakan jump shoot menurut Wissel adalah

sebagai berikut :

a. Fase Persiapan

1. Kaki, terentang lebar

2. Jari-jari kaki lurus

3. Lutut lentur

4. Bahu rileks

5. Tangan yang tidak menembak di bawah bola

6. Tangan yang menembak di belakang bola

7. Ibu jari rileks

8. Siku masuk

9. Bola pada posisi tinggi di antara tinggi telinga dan bahu

10. Lihat target

Page 32: 88

Fase persiapan

(Wissel, 1997:56)

b. Fase Pelaksanaan

1. Lompat, lalu tembak

2. Tinggi lompatan bergantung pada jarak tembakan

3. Rentangkan kaki, punggung

4. Rentangkan siku

5. Lenturkan pinggang dan jari-jari ke depan

6. Lepaskan melalui jari telunjuk

7. Laju penyeimbang pada bola sampai terlepas

8. Irama yang sama

9. Lihat target

Page 33: 88

Fase pelaksanaan

(Wissel, 1997:56)

c. Fase follow through

1. Rentangkan lengan

2. Jari telunjuk menunjuk pada target

3. Telapak tangan ke bawah saat menembak

4. Seimbangkan dengan telapak tangan ke atas

5. Lihat target

6. Mendarat dengan seimbang (pada posisi yang sama saat

melompat).

Follow through

(Wissel, 1997:56)

6. Metode Latihan Jump Shoot

a. Pengertian latihan

Page 34: 88

Latihan atau training adalah suatu proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja secara berulang-ulang, dengan kian hari menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya (Harsono, 1986:27). Sedangkan menurut Bompa (1994:4) latihan adalah aktivitas olahraga yang sistematik dalam waktu yang lama ditingkatkan secara progresif dan indidual yang mengarah kepada ciri-ciri fungsi fisiologis dan psikologis manusia untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.

b. Prinsip-prinsip Latihan

Prinsip-prinsip latihan harus diketahui dan dipahami dengan baik dan benar oleh pelatih dan atlet, dengan demikian akan memperkuat keyakinannya, selama menjalani latihan untuk meraih prestasi. Seperti yang dikemukakan A. Kamiso” agar latihan tidak merusak baik fisik maupun psikis dan masih dalam batas-batas kemampuan olahragawan, maka perlu memperhatikan prinsip-prinsip latihan” (1991:77). Prinsip-prinsip latihan yang akan dikemukakan di sini adalah:

1) Latihan harus sepanjang tahun tanpa terseling (prinsip kontinuitas

dalam latihan)

Sifat adaptasi atlet terhadap beban latihan yang diterima labil dan sementara, maka untuk mencapai mutu prestasi maksimal, perlu adanya beban latihan sepanjang tahun terus menerus secara teratur, terarah, dan kontinu.

2) Kenaikan beban latihan yang teratur

Latihan makin lama makin meningkat beratnya, tetapi

kenaikan beban latihan harus sedikit demi sedikit, untuk menjaga

agar tidak terjadi over training dan proses adaptasi atlet terhadap

loading akan terjamin keteraturannya.

3) Individual (perorangan atlet)

Setiap atlet sebagai manusia yang terdiri dari jiwa dan raga

pasti berbeda-beda dalam segi fisik, mental, watak, dan tingkatan

kemampuannya. Perbedaan-perbedaan itu perlu diperhatikan oleh

Page 35: 88

pelatih agar pemberian dosis latihan, metode latihan dapat serasi

untuk mencapai mutu prestasi tiap-tiap individu. Olahraga yang

bersifat regu meskipun tujuan akhir kekompakkan regu, namun

proses melatihnya pasti lewat individu-individu dari anggota regu

dimana minta perhatian dalam hal fisik, mental, watak dan

kemampuannya.

4) Interval

Prinsip interval sangat penting dalam rencana latihan yang

berguna untuk pemulihan fisik dan mental atlet dalam menjalankan

latihan.

5) Prinsip stress ( penekanan)

Latihan harus mengakibatkan penekanan fisik dan mental

atlet. Beban latihan yang dikerjakan oleh atlet sebaiknya atlet

betul-betul merasakan berat, kemudian timbul kelelahan fisik dan

mental secara menyeluruh.

6) Prinsip spesialisasi (spesifik)

Latihan harus memiliki ciri dan bentuk yang khas sesuai

cabang olahraga, dengan demikian sesuai sifat dan tuntutan tiap-

tiap cabang olahraga yang selalu berbeda-beda.

Untuk dapat menguasai teknik melakukan jump shoot pada posisi 150 dengan baik diperlukan metode latihan yang baik dan berbagai macam variasi latihan harus dilaksanakan, sehingga pemain tidak mengalami kejenuhan dalam melakukan latihan.

7) Pemanasan (warming up)

Page 36: 88

Pemanasan bertujuan menyiapkan fisik dan psikis sebelum latihan. Selain itu pemanasan dilakukan terutama untuk menghindari cedera.

Menurut Rahmat Supono (1996:65) mudah atau sukarnya latihan menembak ditentukan oleh:

(a) Dekat jauhnya antara basket dengan penembak

Kedudukan penembak yang posisinya lebih dekat

dengan ring basket maka kemungkinan untuk mencetak point

lebih besar daripada penembak yang posisinya lebih jauh

dengan ring basket.

(b) Mobilitas penembak

Menembak dari posisi diam akan lebih mudah jika

dibandingkan dengan menembak dari posisi berlari, melompat

atau bergerak memutar.

(c) Sikap permulaan menembak

Sikap menghadap ke arah basket dalam posisi

menembak menyerang atau membelakangi basket akan

mempengaruhi mudah atau sulitnya menembak. Menembak

dengan menghadap langsung ke arah basket akan lebih mudah

daripada membelakangi basket.

(d) Frekuensi tembakan

Lebih sedikit jumlah kesempatan yang diberikan kepada penembak untuk melaksanakan tembakan akan lebih sukar.

(e) Situasi atau suasana terhadap penembak

Situasi atau suasana fisik dan psikis seperti adanya penjagaan yang menghalangi penembak, keletihan, pengaruh

Page 37: 88

dan faktor pertandingan yang lain memberikan pengaruh dalam melaksanakan tembakan.

Adapun faktor-faktor yang mendukung dalam melatih ketepatan tembakan adalah sebagai berikut :(a) frekuensi diulang-ulang sebanyak mungkin agar menjadi otomatis; (b) Jarak sasaran dari dekat ke semakin jauh; (c) Gerak dari lambat ke yang cepat; (d) Sering diadakan pertandingan sebagai pilihan (William joe, 1973:43).

7. Jump Shoot Sebagai Obyek Penelitian

Jump shoot merupakan tembakan yang paling sering digunakan, maka dari itu harus diberikan kapada pemain sedini mungkin agar penguasaan jump shoot lebih baik dan mahir. Ini seperti yang dikemukakan oleh Wooden bahwa latihan menembak harus menitikberatkan, membentuk dan meningkatkan jump shoot (1979:97).

Pada pemain pemula bola basket, teknik jump shoot merupakan teknik yang sulit untuk dipelajari gerakannya. Teknik tersebut memerlukan koordinasi gerak kaki dan tangan yang baik dan membutuhkan latihan yang disiplin. Teknik jump shoot sangatlah diutamakan harus dikuasai bagi para pemain bola basket itu sendiri. Pada permainan bola basket apabila seorang pemain menguasai teknik jump shoot dengan baik pada posisi disegala tempat, maka dalam pertandingan pemain tersebut merupakan ancaman bagi lawan dalam mencetak angka pada setiap saat.

Daerah dan Jenis Tembakan

(M. Sajoto,1981:24)

6 5

7

7

4

4

3

3

2

2

2

1

1

2

2

4

Daerah dan jenis tembakan dibagi menjadi tujuh, yaitu :

1) Daerah 1

Page 38: 88

Di daerah ini bola ditembakkan menyeser/ memantul papan. Tembakan gaetan, tembakan step away shoot dan semua lay up shoot dikerjakan dengan memantulkan papan.

2) Daerah 2

Di daerah ini dilakukan tembakan-tembakan tolak tangan satu, tembakan tolak tangan dua, jump shoot tembakan diatas dan hook shoot.

3) Daerah 3

Di daerah ini dilakukakan tembakan tolak tangan satu, tembakan tolak

tangan dua dan tembakan loncat ( one hand shoot, two hand shoot dan

jump shoot).

4) Daerah 4

Di daerah ini hanya untuk two hand shoot

5) Daerah 5

Di daerah ini hanya dilakukan two hand shoot jarak jauh dan hanya

penembak mahir yang menembak dari daerah ini.

6) Daerah 6

Di daerah ini dilakukan two hand shoot dalam usaha terakhir misal

waktu kurang 30 detik hampir habis.

7) Daerah 7

Tidak perlu menembak dari daerah ini (M Sajoto, 1969:17).

Jenis tembakan jump shoot termasuk pada daerah no 2 dan no 3,

jump shoot di daerah no 2 pada posisi 150 terdiri dari dua sisi yaitu sisi

Page 39: 88

kanan dan sisi kiri dimana pada daerah ini saat menembak arah bola

langsung ditujukan ke ring basket (tidak bisa menggunakan papan pantul).

Dalam hal penelitian ini masing-masing tempat tes untuk jump shoot dari sisi kanan dan sisi kiri pada posisi 150 masuk pada daerah 2. adapun klasifikasinya sebagai berikut : murid kelas 5-6 dari posisi 9 feet (kaki), murid kelas 7-9 menembak pada posisi 12 feet (kaki) dan murid kelas 10-mahasiswa menembak dari posisi 15 feet (kaki). Posisi shooting daerah 15o diukur dari tengah ring basket.

Keunggulan-keunggulan tembakan jump shoot antara lain:

a. Sesuai dengan tujuan akhir dari permainan bola basket, untuk

memperoleh nilai yang lebih banyak dari lawannya para pemain selalu

melakukan jump shoot dilakukan dengan cepat sehingga pemain-

pemain bertahan tidak dapat membendung pemain yang melakukan

jump shoot.

b. Bagi pemain yang mempunyai tinggi badan lebih pendek dari pemain

bertahan, jump shoot dilakukan untuk menghindari blok dari pemain

bertahan.

c. Dengan gerakan meloncat k eatas, jarak ring dengan tangan penembak

akan lebih dekat sehingga persentase masuknya bola lebih banyak

karena jarak dan akurasi tembakan.

d. Jump shoot biasanya dilakukan dari daerah medium, maksudnya

adalah agar garis samping tembakan hukuman dan garis setengah

lingkaran di dalam daerah tembakan hukuman serta di sekitar daerah

tembakan hukuman sampai batas tembakan hukuman sampai batas

tembakan three point.

Page 40: 88

Jump shoot sangat luas penggunannya dalam bola basket terbukti

apabila seorang pemain melakukan jump shoot dengan baik, ia merupakan

ancaman yang berbahaya bagi lawan-lawannya untuk mencetak nilai

setiap saat apabila ia menguasai bola. Sebab pemain tersebut dapat

melakukan jump shoot dari situasi apapun.

8. Pengertian jump shoot dari sisi kiri pada posisi 150

Jump shoot dari sisi kiri pada posisi 150 dalam penelitian ini adalah jump shoot tanpa awalan, artinya tembakan yang dilakukan sambil meloncat dari tempat (dari penembak berdiri) dan dilakukan pada titik yang sudah ditentukan yaitu pada jarak 15 feet pada posisi tembakan 150.

Latihan jump shoot dari sisi kiri posisi 150

Keterangan gambar :

(a) Testee siap melakukan jump shoot

X

a

b

c

(b) Petugas memberi aba-aba tanda jump shoot siap dilaksanakan

(c) Ring basket

9. Pengertian jump shoot dari sisi kanan pada posisi 150

Page 41: 88

Jump shoot dari sisi kanan pada posisi 150 dalam penelitian ini adalah melakukan jump shoot tanpa awalan (artinya tembakan yang dilakukan sambil meloncat dari tempat penembak berdiri) dan dilakukan pada titik yang telah ditentukan yaitu pada jarak 15 feet pada posisi tembakan 150.

Latihan jump shoot dari sisi kanan posisi 150

Keterangan gambar :

(a) testee siap melakukan jump shoot

(b) petugas memberi aba-aba tanda jump shoot siap dilaksanakan

(c) Ring basket

X

a

b

c

B. HIPOTESIS

Hipotesis dapat dipandang sebagai konsekuensi artinya sifatnya sementara yang mungkin benar atau salah dan diterima jika fakta-fakta membenarkan penolakan dan penerimaan hipotesis tergantung dari nilai-nilai penyelidikan terhadap fakta-fakta yang dikumpulkan (Sutrisno Hadi, 1989:63).

Berdasarkan pada permasalahan, tujuan penelitian, serta landasan teori yang telah dijelaskan, maka penulis mengajukan hipotesis :

Ada Perbedaan pengaruh latihan jump shoot dari sisi kanan dan jump shoot dari sisi kiri pada posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005.

Page 42: 88

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian mencakup prosedur dan instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian, Sehubungan dengan hal tersebut, maka berikut ini akan diuraikan tentang bagaimana metode penentuan obyek penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian, metode pengumpulan data, metode analisa data.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dimana dalam

pelaksanaannya menggunakan cara atau perlakuan yang berbeda antara dua

kelompok yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Dalam

melaksanakan eksperimen ini pola yang digunakan adalah pola Matched by

Subject Design atau biasa disingkat pola M-S. Dalam pola M-S matching

dilakukan terhadap subyek demi subyek. Subyek matching sudah tentu juga group

matching karena hakekat dari Subject matching adalah sedemikian rupa sehingga

pemasangan-pemasangan subyek otomatis akan menyeimbangkan kedua group

tersebut (Sutrisno Hadi, 1998:484).

Jadi dalam penelitian ini terlebih dahulu diadakan tes awal sebagai dasar

untuk menyusun kelompok, yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok

eksperimen II. Kelompok eksperimen I diberi perlakuan berupa jump shoot dari

sisi kanan dan kelompok eksperimen II diberi perlakuan berupa jump shoot dari

sisi kiri pada posisi 150. Kemudian diadakan tes akhir untuk mengetahui

perbedaan hasil tembakan jump shoot setelah kedua kelompok diberi perlakuan

kemudian data hasil tes akhir tersebut dibandingkan dengan rumus t – tes.

Populasi

Page 43: 88

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung

ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik

tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin

dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 1992:6).

Menurut Sutrisno Hadi Populasi adalah seluruh penduduk yang

dimaksud untuk diselidiki disebut populasi atau universum. Populasi dibatasi

sebagai sejumlah penduduk atau areal individu yang paling sedikit

mempunyai sifat yang sama (2000: 220).

Pengertian di atas mengandung maksud populasi adalah seluruh

individu yang akan dijadikan obyek penelitian dan keseluruhan dari individu

itu paling tidak harus memiliki sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang

Banjarnegara Tahun Ajaran 2003/2004 yang berjumlah 30 siswa.

Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi

Arikunto, 1997:109). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa

putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran

2004/2005 sebanyak 30 siswa.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan total

sampling yaitu jumlah keseluruhan populasi dijadikan sampel untuk penelitian

yaitu 30 siswa.

Variabel Penelitian

Page 44: 88

Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1997:96). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu : Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi :

(a). jump shoot dari sisi kanan

(b). jump shoot dari sisi kiri.

Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu :

Hasil tembakan

Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian

eksperimen adalah metode penelitian yang menetapkan ada tidaknya

hubungan sebab akibat antara fenomene-fenomena dan menarik hukum-

hukum tentang hubungan sebab akibat. Metode eksperimen merupakan salah

satu metode yang paling jitu untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan

menggunakan satu atau lebih kelompok eksperimen, satu atau lebih perlakuan

dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok eksperimen

yang lain (Sutrisno Hadi, 1988:427).

Dalam penelitian ini akan diteliti perbedaan pengaruh latihan jump

shoot dari sisi kanan dan sisi kiri posisi 150 terhadap hasil tembakan pada

siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun

ajaran 2004/2005.

Page 45: 88

Untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan jump shoot dari sisi

kanan dan sisi kiri pada posisi 15, maka sampel dikelompokkan menjadi dua

kelompok yang sama dari hasil jump shoot sisi kiri dan jump shoot dari sisi

kanan, yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Penentuan

perlakuan terhadap kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II

dilakukan undian tentang jump shoot dari sisi kanan dan jump shoot dari sisi

kiri. Berdasarkan undian, kelompok eksperimen I memperoleh perlakuan jump

shoot dari sisi kanan dan kelompok eksperimen II memperoleh perlakuan

jump shoot dari sisi kiri.

Rancangan Penelitian

Tahap persiapan

Pada tahap ini mendata semua siswa putra peserta ekstrakurikuler

bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara yang berjumlah 30.

Selanjutnya ditetapkan sampel dengan teknik total sampling.

Tahap pelaksanaan latihan

Kegiatan latihan dalam penelitian ini meliputi tiga hal yang pokok yaitu :

Tes awal (Pre Test)

Tes awal dilaksanakan pada tanggal 25 November 2004 pukul

14.00 WIB sampai dengan selesai. Bertempat di lapangan bola basket

SMA N I Bawang Banjarnegara, Jl Raya pucang Kabupaten Banjarnegara.

Sebelum melakukan kegiatan tes, sampel diberi pemanasan terlebih dahulu

oleh petugas. Pada saat pemanasan sedang dilakukan petugas yang lain

mempersiapkan lapangan yang akan digunakan untuk tes dan blangko

Page 46: 88

pencatat hasil. Selanjutnya siswa diberi penjelasan serta contoh

pelaksanaan jump shoot dari sisi kanan dan kiri pada posisi 150.

Pada pelaksanaan tes awal sebagai dasar pengelompokkan yaitu

menentukan kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Adapun

pelaksanaannya tiap-tiap sampel melakukan 10 kali tembakan yang terdiri

dari 5 tembakan dari sisi kanan dan 5 tembakan dari sisi kiri pada jarak 15

feet posisi 150. Hasil yang diperoleh sampel dicatat dalam blanko penilaian

selanjutnya hasil tes awal tersebut di-match-kan sehingga terdapat

kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II.

Perlakuan (treatment)

Setelah subyek dipisahkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen I dan kalompok eksperimen II, Selanjutnya kelompok

eksperimen I diberi latihan jump shoot dari sisi kanan dan kelompok

eksperimen II diberi latiihan jump shoot dari sisi kiri.

Pada prinsipnya latihan dalam penelitian ini adalah meningkatkan

kemampuan jump shoot dalam usaha memasukkan bola ke ring basket.

Agar memperoleh hasil yang bermanfaat maka dibutuhkan jangka waktu

tertentu. Dalam penelitian ini penulis menetapkan frekuensi latihan untuk

satu minggu empat kali latihan yaitu hari Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu.

Frekuensi latihan ini sesuai dengan pendapat M. Sajoto (1995:138) yang

mengutip pendapat Brooks dan Fahey menyatakan bahwa “Latihan

hendaknya dengan frekuensi antara tiga sampai lima kali perminggu….”

Page 47: 88

Pemberian latihan makin lama makin meningkat frekuensi

latihannya guna mencapai hasil yang optimal, yaitu dengan menambah

jumlah repetisi disetiap pertemuan sedangkan jumlah set tetap yaitu 3 set.

Di sini penulis menetapkan waktu penelitian 16 kali pertemuan ditambah

dua kali tes yaitu tes awal dan tes akhir. Pemberian latihan dimulai pada

tanggal 25 november 2004 sampai 27 desember 2004, dilaksanakan pada

hari Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu pada pukul 14.30- selesai.

Kegiatan latihan dalam penelitian ini meliputi tiga hal yang pokok

yaitu :

1). Warming up (pemanasan)

Sebelum melakukan latihan inti terlebih dahulu diberikan

pamanasan atau latihan pendahuluan terhadap sampel dengan tujuan untuk

mempersiapkan kondisi fisik dan mental untuk menghadapi latihan yang

akan dilakukan agar tidak terjadi cedera.

Pemanasan sangat diperlukan untuk menyiapkan kondisi tubuh

sebelum latihan inti dimulai. Pemanasan dalam penelitian ini meliputi lari

keliling lapangan, latihan penguluran atau peregangan (stretching) dan

senam yang menunjang latihan jump shoot.

2). Latihan inti

Latihan ini dilakukan untuk melakukan program latihan yang telah

disusun. Dalam latihan ini telah dibagi dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Kelompok eksperimen I diberi

latihan jump shoot dari sisi kanan dan kelompok eksperimen II diberi

latihan jump shoot dari sisi kiri pada posisi 150.

Page 48: 88

3). Cooling down (Penenangan)

Kegiatan ini bertujuan untuk memulihkan kondisi tubuh kedalam

semula atau sebelum latihan, Sehingga ketegangan-ketegangan otot akan

berkurang secara berangsur-angsur dan kemungkinan terjadinya rasa sakit

dapat dihindari. Selain itu pada tahap penenangan juga diadakan evaluasi

secara keseluruhan terhadap subyek tentang latihan yang akan dilakukan.

Post test (tes akhir)

Setelah menjalani latihan selama 16 kali latihan maka dilaksanakan

post test atau tes akhir terhadap obyek. Pelaksanaan tes akhir ini

dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2004 pada pukul 15.00 WIB

sampai selesai.

Tes yang digunakan yaitu jump shoot pada jarak 15 feet posisi 150

sisi kanan untuk kelompok eksperimen I dan sisi kiri untuk kelompok

eksperimen II. Tujuan diberikan tes akhir adalah untuk mengetahui

perbedaan hasil latihan yang dicapai anak coba dari tiap-tiap kelompok.

Tahap analisis

Pada tahap ini dilakukan analisis data berdasarkan hasil tes jump

shoot yang dilakukan oleh sampel. Analisis yang digunakan adalah teknik

t-tes, yang membandingkan antara hasil tembakan jump shoot kelompok

eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Setelah diketahui t-hitung

kemudian dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian ini digunakan sebagai

dasar untuk menetapkan diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan.

Page 49: 88

Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode

untuk beberapa metode, kebetulan istilah bagi instrumennya memang sama

dengan metodenya, instrumen untuk metode tes adalah tes atau soal tes,

instrumen untuk metode angket atau kuisioner adalah angket atau koesioner,

instrumen untuk observasi adalah check list ( Suharsimi Arikunto, 1997:126).

Dalam penelitian ini menggunakan tes tembakan jump shoot dari sisi

kanan dan jump shoot dari sisi kiri pada jarak 15 feet pada posisi 150,.validitas

instrumen adalah 0,37 sampai 0,91 dan reliabilitas instrumen adalah 0,84

sampai 0,97(AAHPERD Skills Tes Manual,1984).

Posisi (jarak) tembakan terhadap ring

(Sumber : Rolayne Wilson, 1984:96)

Page 50: 88

Pelaksanaan dari tes ini adalah :

Persiapan : testee berdiri pada daerah yang ditentukan yaitu pada sisi kanan atau sisi kiri pada jarak 15 feet posisi 150, mendengar aba-aba “ ya” testee melakukan tembakan sebanyak 10 kali.

Peraturan : jump shoot dilakukan tanpa awalan.

Skor : bola yang masuk diberi nilai satu.

Penilaian : setiap bola yang masuk diberi skor satu. Skor tes adalah jumlah bola yang masuk ke ring basket, makin banyak bola masuk skor tes makin baik.

Tujuan : mengukur dan mengetahui hasil tembakan jump shoot sisi kanan

dan jump shoot sisi kiri pada posisi 150 dalam permainan bola

basket.

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data peneliti menggunakan metode eksperimen,

yaitu metode yang menggunakan suatu gejala yang disebut percobaan atau

latihan. Kegiatan dalam penelitian ini meliputi tes awal atau pre experiment

test dan tes akhir atau post test. Untuk itu penelitian ini menggunakan metode

eksperimen.

Menetapkan ada tidaknya hubungan sebab akibat tentang fenomena-

fenomena dan membuat hukum-hukum tentang hubungan sebab akibat itu.

Metode eksperimen adalah metode yang paling jitu untuk menyelidiki

hubungan sebab akibat (Sutrisno Hadi, 1988:427).

Dalam penelitian ini diseimbangkan kedua kelompok dengan cara

subject matching dengan cara ordinal pairing, yaitu anak coba yang hasil

tesnya sama atau hampir sama dipasangkan dengan menggunakan rumus

Page 51: 88

matching a b b a ; selanjutnya anggota tiap pasang dipisahkan untuk dijadikan

kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Dengan demikian kedua

kelompok eksperimen itu berangkat dari hal yang sama. Kelompok

eksperimen I mendapat perlakuan jump shoot dari sisi kanan dan kelompok

eksperimen II mendapat perlakuan jump shoot dari sisi kiri.

Metode Analisis Data

Setelah dilaksanakan tes akhir terhadap sampel, data akan dianalisis

sebagai berikut:

Untuk mengolah data digunakan rumus t-test, rumus pendek taraf

signifikan 5% sebagai langkah pengolahan data rumus t-tesnya adalah: Rumus

t-test (Sutrisno Hadi, 1988:455).

t =

)1N(Nd

|MD|2

−Σ

Keterangan :

MD : Mean perbedaan dari kelompok eksperimen I dan kelompok

eksperimen II

d2 : jumlah deviasi dari mean perbedaan

N : jumlah pasangan subyek

Untuk dapat memasukkan data ke dalam rumus t-tes tersebut harus

diketahui terlebih dahulu nilai dari mean perbedaan (MD), yang dicari

dengan rumus :

Page 52: 88

MD = NDΣ

Dan perlu diketahui bahwa :

D = Xe1 – Xe2 dan d = 0.

Hipotesis nihil akan diuji kebenarannya berdasarkan taraf signifikan

5% dan db = N – 1 = 15 – 1= 14 . Hal ini berarti bahwa 95% dari keputusan

adalah benar kemungkinan kesalahan keputusan 5%.

Dalam perhitungan ini ada kemungkinan- kemungkinan sebagai

berikut :

Apabila nilai t yang diperoleh dari perhitungan itu sama atau lebih besar dari

nilai t tabel, berarti nilai signifikan. Maka hipotesis nihil ditolak. Apabila

nilai t yang diperoleh dari perhitungan statistik itu lebih kecil dari t tabel,

berarti tidak signifikan. Maka hipotesis nihil tidak dapat ditolak.

Page 53: 88

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan t-test dan rumus

pendek (short method), maka dapat diketahui bahwa nilai t hitung lebih besar

dibandingkan dengan nilai ttabel yaitu 2,86 > 2,14 maka hipotesis kerja yang

menyatakan ada perbedaan pengaruh latihan jump shoot dari sisi kanan dan

sisi kiri posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler

bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005, diterima

artinya ada perbedaan pengaruh antara latihan jump shoot dari sisi kanan dan

sisi kiri posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler

bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005.

Berdasarkan hasil perbedaan mean (rata-rata) diperoleh MX1 = 2,67 dan

MX2 = 1,87 berarti MX1 > MX2 , maka ditemukan pula bahwa latihan jump

shoot dari sisi kanan lebih baik dibandingkan latihan jump shoot dari sisi kiri

posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler bola

basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005.

B. Pembahasan

Dari perhitungan diperoleh mean kelompok eksperimen I lebih besar

dari pada kelompok eksperimen II yaitu 2,67 > 1,87, maka latihan jump shoot

dari sisi kanan lebih baik dibandingkan latihan jump shoot dari sisi kiri posisi

Page 54: 88

150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket

SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005.

Dengan melihat sampel yang sama atau homogen diberi latihan jump

shoot dari sisi kanan untuk kelompok eksperimen I dan latihan jump shoot dari

sisi kiri untuk kelompok eksperimen II pada posisi 150, ternyata ditemukan

hasil akhir yang berbeda. Hasil latihan jump shoot dari sisi kanan lebih baik

dibandingkan latihan jump shoot dari sisi kiri pada posisi tembakan 150. Hal

ini disebabkan karena apabila seorang penembak melakukan jump shoot dari

sisi kanan, bola akan lebih mudah diarahkan karena tangan yang berperan

untuk melepas bola cenderung lebih dekat dengan ring basket, selain itu

seorang pemain bola basket yang menembak dari sisi kanan akan lebih mudah

menghindari blok yang dilakukan oleh musuh.

Sedangkan pada tembakan jump shoot dari sisi kiri posisi 150 bola

akan lebih sulit diarahkan karena tangan yang berperan untuk melepas bola

cenderung lebih jauh dengan ring basket. Dari kedua hal tersebut akan

berpengaruh terhadap hasil tembakan pada saat bola dilepaskan dari tangan

penembak.

Hambatan-hambatan yang ditemui peneliti pada saat penelitian antara lain :

1. Siswa yang rumahnya jauh sering terlambat mengikuti jalannya

latihan.

2. Ada beberapa siswa yang belum bisa melaksanakan jump shoot

dengan baik dan benar sehingga membuat peneliti lebih intensif

untuk mengajarkan teknik tembakan jump shoot.

Page 55: 88

3. Adanya postur tubuh yang berbeda-beda sehingga postur tubuh

yang pendek sering melakukan tembakan air ball.

4. Pengawasan yang sulit dilakukan di luar penelitian sehingga siswa

seringkali melakukan jump shoot dari sisi manapun tanpa

terkontrol.

5. Pada saat latihan berlangsung, ada beberapa siswa yang sakit atau

tidak mengikuti latihan sesuai dengan program latihan sehingga

mempengaruhi hasil post test.

Page 56: 88

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan 

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa

simpulan antara lain:

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara hasil latihan jump shoot

dari sisi kanan dengan hasil latihan jump shoot dari sisi kiri.

2. Latihan jump shoot dari sisi kanan lebih baik dibandingkan latihan jump

shoot dari sisi kiri posisi 15o.

B. Saran 

Adapun beberapa saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan hasil penelitian

ini adalah :

1. Setelah mengetahui hasil tembakan pada tes akhir, penulis memberikan

saran kepada guru olahraga, pelatih dan siswa putra peserta ekstrakurikuler

bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara dalam melatih tembakan jump

shoot pada posisi 150 sebaiknya dilakukan dari sisi kanan.

2. Bagi para siswa hendaknya lebih memperioritaskan melakukan jump shoot

dari sisi kanan saat bertanding agar dapat memenangkan pertandingan.

3. Bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian sejenis, hendaknya

menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi sehingga dapat

memperoleh hasil yang lebih sempurna.

Page 57: 88

DAFTAR PUSTAKA

A. Kamiso, 1991. Ilmu Kepelatihan Dasar. Semarang : IKIP Semarang.

A. Sarumpaet, dkk. 1992. Permainan Besar, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti.

Depdikbud,1982.Petunjuk Mengajar Olahraga Pendidikan, Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Harsono, 1986. Ilmu Choaching. Jakarta : Pusat Ilmu Olahraga KONI pusat.

Imam Sodikun, 1992. Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta: PPLPTK Dirjen Dikti Depdikbud.

Imam Soejadi, 1979. Permainan dan Metodik Jilid II. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Depdikbud.

Keputusan Dekan FIK UNNES NO. 59/FIK/2002. Pedoman Penyusunan Skripsi Mahasiswa Program Strata 1 FIK UNNES.

M. Sajoto, 1985. Permainan Bola Basket dan Peraturan Praktis. Semarang : IKIP Semarang.

-----------, 1990. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize.

Pengurus Daerah Perbasi Jawa Tengah, 1991. Buku Pegangan Pelatih Bola Basket. Semarang: Pengda Perbasi.

Perbasi, 2005. Peraturan Permainan Bola Basket. Jakarta : PB PERBASI.

Purwadarminta W.J.S, 1979. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Page 58: 88

Rachmat Supono, 1968. Coaching Bola Basket. Jakarta: Direktur Jendral Olahraga dan Pemuda.

Rolayne Wilson, EdD, 1996. Assesing Sport Skills. Human Kinetics Publisher.

Suharsimi Arikunto, 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukintaka, 1982. Permainan dan Metodik. Jakarta: Percetakan Negara RI.

Sutrisno Hadi, 1988. Metodologi Research Jilid I. Yogyakarta: Andi Offset.

----------------, 2000. Statistik Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset.

----------------,1988. Metodologi Research Jilid III. Yogyakarta: Andi Offset.

William, Joe.1973.Winning Basket Ball. New York City: Galarhad Books.

Wissel, Hall.1997. Bola Basket Program Pemahiran Teknik dan Taktik. Jakarta: Rajagrafindo.

Wooden, john R, 1979. Praktikal Modern Basket Ball. Los Angeles California.

Page 59: 88

62

ANALISIS DATA

Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus

t-test cara pendek. Adapun data yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

ΣD=12.00

Σd2=16.4000

N=15

Untuk mencari Mean Deviasi (MD) menggunakan rumus :

Md =NDΣ

= 15

00.12 = 0,8000

Perhitungan data tersebut dimasukkan dalam rumus :

t =

)1N(Nd

|MD|2

−Σ

=

)115(154000,16

8000,0

=

2104000,16

8000,0

= 2,86

Page 60: 88

62

Dari hasil perhitungan statistik diatas diperoleh nilai t hitung adalah 2,86 dari

t tabel ini dikonsultasikan dengan nilai t tabel dengan derajat kebebasan d.b = N-1

15-1= 14 dan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai sebesar 2,14 dengan demikian

berarti nilai t hitung > t tabel (2,86>2,14) ini berarti hipotesis yang mengatakan ada

perbedaan pengaruh secara signifikan antara latihan jump shoot dari sisi kanan

dan sisi kiri posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler

bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005, diterima

Selanjutnya untuk mengetahui latihan mana yang lebih baik dicari Mean

dari kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II sebagai berikut:

M1 = NX1Σ

= 1540 = 2,67

M2 = NX2Σ

= 1528 = 1,87

maka M1 > M2 (2,67 > 1,87)

Page 61: 88

DAFTAR PETUGAS PENELITIAN

No Nama Jabatan Tugas

1

2

3

4

5

6

Herry Subarkah

Endi Setyo, S.pd

Deny Farid Fatullah,S.pd

Arief Tri Y

Widiono

Lucky Agung Z

Peneliti

Guru Penjaskes

Guru Penjaskes

Mahasiswa UNNES

Wiraswasta

Mahasiswa UMS

Pengawas Penelitian

Pembantu Pelaksana

Pembantu Pelaksana

Pemanggil Sampel

Pengambil Gambar

Pencatat Nilai

Lampiran 6

DAFTAR KELOMPOK EKSPERIMEN I DAN KELOMPOK EKSPERIMEN II BERDASARKAN HASIL TES AWAL SERTA MEAN DARI TIAP-TIAP KELOMPOK

SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA 1 BAWANG BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2004/2005

KELOMPOK EKSPERIMEN I KELOMPOK EKSPERIMEN II

NO NAMA HASIL NO NAMA HASIL

1. Tomi Kurniawan 4 1. Erick 4

2. Dasan 3 2. Kukuh PHP. 3

3. A. Mustajab 3 3. Anton 3

4. Agung N. 2 4. Herman 3

5. Syarif Hidayatullah 2 5. Adin 2

6. Yulis S. 2 6. Eko Tanjung 2

7. Jefri R. 2 7. Ardian S 2

8. Rafli 2 8. Ega Vijay 2

9. Eko N. 2 9. Teguh H. 2

10. Yanursa 1 10. Azizul AK. 1

70

Page 62: 88

11. Rais FA. 1 11. Nanang 1

12. Putut Giri 1 12. Yanuar 1

13. Eko A. 1 13. Rizal Dwi 1

14. Anggit S. 1 14. Syafri 1

15. Barata Wela 0 15. Wiji P. 0

N=15 Mean = 1527

=1.8 27 N=15 Mean = 1528

=1.86 28

Lampiran 9

HASIL TES AKHIR JUMP SHOOT

KELOMPOK EKSPERIMEN I DAN KELOMPOK EKSPERIMEN II

Kelompok Eksperimen I Kelompok Eksperimen II No No.Tes Nama Hasil No No.Tes Nama Hasil 1 2 Tomi K 3 1 14 Erick 2 2 12 Dasan 3 2 4 Kukuh 3 3 15 A. Mustajab 3 3 17 Anton B 1 4 1 Agung N 4 4 21 Herman P 1 5 3 Syarif H 5 5 6 Adin B P 3 6 10 Yulis S 2 6 7 Eko T 3 7 13 Jefri S 2 7 23 Ardian S 2 8 26 Rafli 2 8 25 Ega G 2 9 27 Eko N 3 9 30 Teguh H 1 10 8 Yanursa 2 10 5 Azizul 1 11 11 Rais F A 1 11 16 Nanang 1 12 19 Putu G 2 12 18 Yanuar 2 13 22 Eko A 3 13 24 Rizal Dwi 2 14 29 Anggit S 3 14 28 Syafri 2 15 9 Barata W 2 15 20 Wiji P 2 Σ = 40 Σ = 28

Mean Xe1 = 1540 = 2,67 Mean Xe2 =

1528 = 1,87

Page 63: 88