88
Transcript of 88
PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT DARI SISI KANAN DAN KIRI PADA POSISI 150 TERHADAP HASIL TEMBAKAN PADA
SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA N 1 BAWANG BANJARNEGARA
TAHUN AJARAN 2004/2005
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Nama : Herry Subarkah
NIM : 6314000024
Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
SARI
Herry Subarkah, 2005. Pengaruh Latihan Jump Shoot Dari Sisi Kanan dan Kiri Posisi 150 terhadap Hasil Tembakan pada Siswa Putra Ekstrakurikuler Bola Basket SMA N I Bawang Banjarnegara Tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi. Jurusan PKLO. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah ada perbedaan pengaruh latihan jump shoot dari sisi kanan dan kiri pada posisi 150 terhadap hasil tembakan 2) Mana yang lebih baik antara latihan jump shoot dari sisi kanan dan kiri posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Perbedaan pengaruh latihan jump shoot dari sisi kanan dan kiri terhadap hasil tembakan 2) Apabila ditemukan ada perbedaan pengaruh dari kedua perlakuan maka akan diuji lanjut untuk mengetahui metode mana yang lebih baik terhadap hasil tembakan jump shoot. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005 yang berjumlah 30 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes tembakan jump shoot dari sisi kanan dan kiri posisi 150 pada jarak 15 feet. Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik statistik dengan rumus t-test short method dengan derajat kebebasan (db) N-1 yaitu 14, dengan taraf signifikansi 5%. Hasil perhitungan menunjukkan t-hitung 2,86 sedangkan t-tabel pada d.b. 14 dengan taraf signifikansi 5% diperoleh harga t-tabel 2,14. dengan t-hitung lebih besar dari t-tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara latihan jump shoot dari sisi kanan dan sisi kiri posisi 150 terhadap hasil tembakan. Berdasarkan perhitungan mean kelompok eksperimen I = 2,67 lebih besar dari mean kelompok eksperimen II = 1,87. Karena Me1 > Me2, maka latihan jump shoot dari sisi kanan lebih baik dari pada latihan jump shoot dari sisi kiri posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun pelajaran 2004/2005. Disarankan kepada guru olahraga, pelatih, dan pemain bola basket putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara, dalam melakukan latihan tembakan jump shoot hendaknya dilakukan dari sisi kanan posisi 150. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pembanding.
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO :
“Tak selamanya hambatan sebagai penghalang dalam meraih prestasi namun
kadangkala mampu menjadi cambuk dalam mencapai cita-cita” (Peneliti)
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
1. Bapak Soewarso dan Ibu Tuti tercinta.
2. Saudara-saudaraku Evi, Nurdin, Arief, Didi dan Diana.
3. Imme dan B 5824 P Sahabatku 4. Teman-teman PKLO angkatan 2000
dan almamater yang kubanggakan.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis skripsi dalam rangka memenuhi
persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, terutama
kepada yang terhormat :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan pada
penulis menempuh kuliah di Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan ijin, kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang telah
memberikan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Tohar, M.Pd dan Dr. Khomsin, M.Pd selaku pembimbing yang telah
sabar memberikan petunjuk dan bimbingan penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Drs. Achmad Chozin, selaku Kepala Sekolah SMA N I Bawang Banjarnegara
yang telah memberikan ijin menggunakan siswanya kepada peneliti untuk
melaksanakan penelitian ini.
6. Karyawan-karyawati Fakultas Ilmu Keolahragaan yang telah memberikan
petunjuk dalam melaksanakan penelitian.
7. Siswa-siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara
yang telah bersedia dijadikan sampel.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangannya dan jauh dari sempurna, hal ini semata-mata karena keterbatasan
kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak
yang terkait pada khususnya, serta bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
SARI................................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................ v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI...................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul.................................................................... 1
B. Permasalahan ................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7
D. Penegasan Istilah.............................................................................. 7
E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 9
BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori................................................................................. 10
1. Permainan Bola Basket .............................................................. 10
2. Dasar-dasar Permainan Bola Basket .......................................... 11
3. Pengertian Tembakan dalam Bola Basket.................................. 12
4. Jenis Tembakan dan Teknik Pelaksanaannya ............................ 15
a. Tembakan Dua Tangan di Atas Kepala ............................... 15
b. Tembakan dengan Satu Tangan ........................................... 17
c. Tembakan Lay Up ................................................................ 18
d. Tembakan Hook Shoot ......................................................... 20
5. Teknik Tembakan Jump Shoot................................................... 20
a. Fase Persiapan...................................................................... 21
b. Fase Pelaksanaan.................................................................. 22
c. Fase Follow Through ........................................................... 23
6. Metode Latihan Jump Shoot ...................................................... 24
a. Pengertian Latihan ............................................................... 24
b. Prinsip-Prinsip Latihan ........................................................ 25
7. Jump Shoot sebagai obyek Penelitian ........................................ 28
8. Pengertian Jump Shoot dari sisi kiri pada posisi 150.................. 32
9. Pengertian Jump Shoot dari Sisi kanan pada posisi 150............. 32
B. Hipotesis........................................................................................... 33
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi ............................................................................................ 36
B. Sampel dan Teknik Sampling .......................................................... 36
C. Variabel Penelitian ........................................................................... 37
D. Metode Penelitian ............................................................................ 37
E. Rancangan Penelitian ....................................................................... 38
F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 42
G. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 43
H. Metode Analisis Data....................................................................... 44
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 46
B. Pembahasan...................................................................................... 47
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ......................................................................................... 49
B. Saran................................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................. 52
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Gambar Posisi Tembakan Terhadap Ring..................................................... 5
2. Gambar Dasar Gerakan Tembakan Satu Tangan .......................................... 14
3. Gambar Tembakan Dua Tangan di Atas Kepala .......................................... 16
4. Gambar Tembakan Satu Tangan di Atas Kepala ......................................... 18
5. Gambar Tembakan Lay Up ........................................................................... 19
6. Gambar Tembakan Hook Shoot .................................................................... 20
7. Gambar Fase Persiapan Tembakan Jump Shoot ........................................... 22
8. Gambar Fase Pelaksanaan Tembakan Jump Shoot ....................................... 23
9. Gambar Fase Follow Through Tembakan Jump Shoot................................. 24
10. Gambar Daerah dan Jenis Tembakan ........................................................... 29
11. Gambar Latihan Jump Shoot Sisi Kiri Posisi 150 ......................................... 32
12. Gambar Latihan Jump Shoot Sisi Kanan Posisi 150 ..................................... 33
13. Gambar Posisi (jarak) tembakan Terhadap Ring ......................................... 42
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Penetapan Tema Skripsi....................................................................... 52
2. Surat Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi................................................ 53
3. Permohonan Ijin Penelitian dari Dekan FIK UNNES Semarang ke
SMA I Bawang Banjarnegara ....................................................................... 54
4. Surat Keterangan Penelitian dari SMA N I Bawang Banjarnegara .............. 55
5. Data Hasil Tes Pembagian Kelompok Eksperimen I dan Kelompok
Eksperimen II ................................................................................................ 56
6. Daftar Kelompok Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II
Berdasarkan Hasil Tes Awal Serta Mean Dari Tiap-Tiap Kelompok........... 57
7. Data Hasil Tes akhir Kelompok Eksperimen I ............................................ 58
8. Data Hasil Tes Akhir Kelompok Eksperimen II .......................................... 59
9. Daftar Hasil Tes Akhir Kelompok Eksperimen I dan Kelompok
Eksperimen II serta Mean dari Tiap-tiap Kelompok..................................... 60
10. Analisis Data ................................................................................................. 61
11. Tabel nilai-nilai t ........................................................................................... 63
12. Uji Perbedaan Hasil Post Test Antara Kelompok Eksperimen I dan
Kelompok Eksperimen II .............................................................................. 64
13. Program Latihan jump shoot sisi kanan dan kiri posisi 150 .......................... 65
14. Daftar Petugas Penelitian .............................................................................. 70
15. Gambar Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 71
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Permainan bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang
perkembangannya sangat pesat. Olahraga ini banyak digemari di kalangan
mahasiswa, pelajar dan kalangan masyarakat umum. Perkumpulan-perkumpulan
bola basket seekarang juga banyak bermunculan di berbagai daerah. Berbagai
kejuaraan dan tournament-tournament yang bersifat daerah atau nasional bahkan
tingkat internasional sering diselenggarakan.
Bola basket masuk ke Indonesia berawal dari pedagang Cina dan mulai
berkembang atau mendapat tempat di masyarakat mulai dari Yogyakarta, Solo,
dan sekitarnya sesudah kemerdekaan. Di sekolah-sekolah permainan bola basket
mendapat tanggapan yang positif dan dimasukkan ke dalam mata pelajaran
pendidikan olahraga. Bola basket merupakan olahraga permainan yang
menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper (dilempar
ke kanan dan ke kiri) boleh dipantulkan ke lantai (di tempat atau sambil berjalan)
dan tujuannya adalah memasukkan bola ke basket atau keranjang lawan. Bola
basket dimainkan oleh 2 regu yang masing-masing terdiri dari 5 orang. Setiap
regu berusaha mencetak angka ke keranjang lawan dan mencegah regu lain
mencetak angka (Perbasi, 2005:1).
Gerakan-gerakan yang kompleks dalam permainan bola basket yaitu
terdiri dari gabungan unsur-unsur gerakan yang terkoordinasi dengan baik
memerlukan waktu yang cukup lama untuk menguasainya, agar lebih mudah
mempelajari keterampilan gerakan bola basket perlu memperhatikan beberapa
aspek dalam berlatih antara lain dengan cara menganalisis gerakan-gerakan
tersebut. Gerakan-gerakan yang dimasukkan ke dalam bagian-bagian dimulai
dengan gerakan-gerakan sederhana menuju kepada gerakan yang sukar akhirnya
akan memudahkan dalam proses belajar.
Pembinaan bola basket mengalami suatu peningkatan di semua tingkatan
mulai dari tingkat nasional, daerah maupun di tingkat sekolah. Upaya yang
dirintis dalam beberapa tahun terakhir membuahkan hasil yang cukup
menggembirakan antara lain makin banyaknya kompetisi yang digulirkan baik
pada kelompok umur, pelajar, mahasiswa, maupun klub-klub umum. Kenyataan
ini diharapkan nantinya akan muncul pemain-pemain yang handal dalam membela
bangsa dan negara di kancah regional maupun internasional. Dengan adanya
berbagai macam kejuaraan ini, diharapkan akan terjadi persaingan dalam meraih
prestasi. Sehingga perkumpulan-perkumpulan bola basket baik dari sekolah
maupun klub-klub yang mengikutinya akan lebih meningkatkan metode latihan
permainan bola basket.
Pembinaan olahraga bola basket di sekolah jika hanya menggantungkan
pada alokasi jam pelajaran terasa sulit rasanya untuk meningkatkan prestasi siswa.
Cara lain yang harus ditempuh agar prestasi siswa di cabang olahraga bola basket
meningkat adalah dengan menambah jam latihan diluar jam pelajaran yaitu
dengan kegiatan ekstrakurikuler atau siswa bergabung dengan klub-klub bola
basket yang ada di daerahnya. Dipihak lain banyak persoalan yang perlu
ditanggulangi antara lain masalah pemahaman tentang peraturan permainan bola
basket yang dikuasai oleh para atlet, pembimbing dan insan bola basket di
indonesia yang mengakibatkan timbulnya interpretasi yang berbeda (PB perbasi,
2000:3).
Perkembangan cabang olahraga bola basket di kabupaten Banjarnegara
akhir-akhir ini mengalami kemajuan yang menggembirakan. Hal ini terbukti
setiap tahun diadakan kejuaraan bola basket Bara Sakti Cup, selain itu setiap akhir
tahun secara rutin diadakan kejuaraan antar pelajar SMP dan SMA. Jumlah
peserta yang mengikuti kejuaraan ini selalu bertambah hal ini membuktikan
bahwa sekolah-sekolah dan masyarakat umum yang mengikuti kejuaraan ini telah
mengalami kemajuan. Kejuaraan bola basket Bara Sakti Cup diadakan setiap
bulan Mei dan kejuaraan antar pelajar se-kabupaten Banjarnegara diselenggarakan
setiap bulan September. Selain itu kejuaraan rutin setiap tahun yang lain adalah
Hexos cup pada bulan Agustus dan aktif diikuti SMA-SMA yang ada di
kabupaten Banjarnegara.
Keberadaan kegiatan ekstrakurikuler bola basket di sekolah-sekolah sangat
tepat sebagai upaya pembibitan dan pembinaan prestasi siswa. Akan tetapi
kegiatan ekstrakurikuler apabila dilaksanakan satu minggu sekali hasilnya dirasa
belum maksimal. Hal ini terbukti pada kegiatan ekstrakurikuler yang ada di
SMA I Bawang Banjarnegara pada tahun 2002 sampai 2003, Menjelang diadakan
kejuaraan bola Basket Bara Sakti Cup pada tahun 2004 kegiatan ekstrakurikuler
ditambah jam latihannya yaitu dua sampai tiga kali tiap minggu. Hasil prestasi
yang lebih menggembirakan dapat diraih tim putra dan tim putri SMA N I
Bawang Banjarnegara yaitu menjadi juara II tingkat kabupaten. Melihat kenyataan
ini maka kegiatan ekstrakurikuler SMA N I Bawang Banjarnegara perlu
menambah frekuensi latihan agar memperoleh prestasi yang lebih baik lagi.
Shooting dalam permainan bola basket adalah salah satu teknik
menembakkan bola ke jaring lawan. Dalam bola basket teknik ini paling banyak
untuk mencetak angka dan menentukan kemenangan dalam pertandingan, sebab
kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke ring basket. Setiap
regu yang menguasai bola selalu mencari kesempatan untuk dapat melakukan
shooting, oleh karena itu unsur shooting ini merupakan teknik dasar yang harus
dipelajari dengan baik dan benar serta meningkatkan keterampilan dengan latihan.
Seorang pemain yang baik harus mengetahui kapan waktu dan posisi yang
tepat untuk melakukan shooting dalam permainan, sehingga shooting yang
dilakukan akan mendapat angka. Oleh karena itu setiap pemain harus mengetahui
apakah ia dalam posisi yang menguntungkan untuk melakukan shooting atau
apakah ia harus mengoperkan bola yang ia kuasai kepada teman yang dalam
posisi menguntungkan. Keputusan itu harus diambil dengan segera bila regu ingin
menjadi juara. Karena pada dasarnya tujuan dari permainan bola basket adalah
memasukkan bola kedalam ring basket lawan sebanyak mungkin, dengan
memperhatikan teknik dasar dalam permainan bola basket.
Jump Shoot adalah tembakan yang sangat penting penggunaannya dalam
bola basket. Apabila seorang pemain melakukan tembakan jump shoot dengan
baik maka ia merupakan ancaman yang berbahaya bagi lawan-lawannya untuk
mencetak gol setiap saat, apabila ia menguasai bola, sebab pemain itu dapat
melakukan tembakan jump shoot dari situasi apapun, misalnya selagi ia
melakukan dribble, dan menerima umpan dalam keadaan diam dan bergerak (M.
Sajoto, 1985: 22).
Penggolongan jump shoot sisi kanan dan sisi kiri posisi 150 termasuk pada
daerah dan jenis tembakan, seperti yang dikemukakan M. Sajoto “Di daerah ini
dikerjakan tembakan-tembakan tolak tangan satu, tembakan tolak tangan dua,
jump shoot dan hook shoot” (1985:24). Selama pengamatan di lapangan tembakan
jump shoot merupakan tembakan yang sulit dibendung lawan, karena bola baru
dilepaskan saat loncatan mencapai titik tertinggi.
Agar dapat berhasil dalam melakukan suatu tembakan diperlukan suatu
latihan yang teratur dengan memperhatikan teknik tembakan yang benar. Dalam
pemberian materi latihan dapat menggunakan pendekatan praktik yang bervariasi
guna mencapai tujuan yang diinginkan. Ada beberapa metode dalam
menyampaikan materi latihan, sehingga siswa mudah dalam menguasai materi
yang diajarkan dan dapat menerapkan dalam situasi yang tepat.
150
15-300
300-450
450-900 450-900
300 450
15-300
150
Posisi tembakan terhadap ring
(Sumber : Pengurus Daerah Perbasi Jawa Tengah, 1991:92)
Bentuk tembakan jump shoot dari sisi kanan dan sisi kiri mempunyai hasil
tembakan yang berbeda, apabila jump shoot dilakukan dari sisi kanan pada posisi
150 berarti tangan yang berperan untuk melepas bola adalah tangan kanan yang
berarti posisinya lebih dekat dengan ring dan sebaliknya apabila kita melakukan
jump shoot dari sisi kiri pada posisi 150 berarti tangan kanan yang berperan
melepas bola posisinya lebih jauh dari ring dan keduanya mempunyai arah
tembakan yang berbeda.
Teknik jump shoot yang pertama harus dilakukan adalah penguasaan
teknik dasar dari teori di atas, mengingat jump shoot dari posisi 150 adalah arah
tembakan yang tidak bisa menggunakan bantuan pantulan papan basket.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis bermaksud mengadakan penelitian
dengan judul: “Pengaruh Latihan Jump Shoot dari Sisi Kanan dan Kiri pada
Posisi 150 terhadap hasil tembakan pada Siswa Putra Ekstrakurikuler Bola Basket
SMAN I Bawang Banjarnegara Tahun Ajaran 2004/2005”
Alasan penulis mengambil judul tersebut antara lain:
1. Tembakan jump shoot merupakan salah satu teknik tembakan yang harus
dikuasai oleh pemain bola basket karena tembakan ini sulit dibendung lawan.
2. Dalam permainan bola basket, pemain yang memiliki kemampuan shooting
yang baik merupakan modal utama untuk memenangkan permainan.
3. Latihan tembakan jump shoot pada posisi 150 sisi kanan dan kiri dapat
meningkatkan kemampuan menguasai tembakan jump shoot.
4. Berdasarkan pemantauan peneliti di perpustakaan FIK UNNES belum ada
penelitian serupa.
B. Permasalahan
Seperti yang telah diuraikan dimuka dan dijelaskan dalam alasan
pemilihan judul, maka masalah yang timbul dalam penelitian ini kemudian
penulis merumuskan dalam bentuk pertanyaan :
1. Apakah ada perbedaan pengaruh latihan jump shoot dari sisi kanan dan kiri
pada posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler
bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005?
2. Manakah yang lebih baik antara latihan jump shoot dari sisi kanan dan ki
ri posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler bola
basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan jump shoot dari sisi kanan
dan jump shoot dari posisi kiri posisi 150 terhadap hasil tembakan pada
siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Banjarnegara tahun
ajaran 2004/2005.
2. Apabila ditemukan ada perbedaan pengaruh dari kedua perlakuan maka
akan diuji lanjut untuk mengetahui metode mana yang lebih baik terhadap
hasil tembakan.
D. Penegasan istilah
Agar tidak mengalami salah pengertian dalam beberapa makna dalam
penelitian ini perlu diadakan penegasan istilah sebagai berikut:
1. Perbedaan
Perbedaan menurut (WJS Poerwadarminta, 1976:731), beda
adalah”sesuatu yang menjadikan berlainan atau tidak sama antara dua
benda”. Perbedaan berasal dari kata “beda” mendapat awalan per- dan
akhiran –an. Jadi pengaruh yang dimaksud di sini adalah hasil akhir dari
proses latihan jump shoot dari sisi kanan dan sisi kiri ring basket pada
posisi 150.
2. Latihan
Menurut Harsono, latihan adalah” Proses yang sistematis dari
berlatih, atau bekerja secara berulang-ulang, dengan kian hari menambah
jumlah beban latihan atau pekerjaannya (1986:27). Latihan yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah latihan jump shoot dari sisi kanan dan sisi kiri
pada posisi 150.
3. Jump shoot
Jump shoot berasal dari kata “jump” dan “shoot”, jump artinya
meloncat dan shoot artinya menembak. Jadi jump shoot adalah tembakan
sambil meloncat. Menurut kamus istilah olahraga jump shoot adalah
tembakan yang dilakukan oleh pemain sambil meloncat (Depdikbud,
1982:81).
4. Sisi kanan dan kiri
Sisi menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah: (arah, tepi) sebelah
kanan atau kiri sesuatu benda; samping; rusuk (WJS Poerwadarminta,
1976:766).
Jump shoot dari sisi kanan dan sisi kiri pada posisi 150 adalah
melakukan jump shoot pada tempat yang ditentukan yaitu sisi kanan dan
sisi kiri ring basket pada posisi 150 dan dilakukan tanpa awalan artinya
dilakukan di tempat..
5. Hasil Tembakan
Menurut Poerwadarminta (1976:348), hasil adalah:”akibat,
kesudahan (dari pertandingan, ujian dan sebagainya)”. Maksud dari istilah
hasil tembakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah jumlah bola yang
berhasil masuk pada ring basket.
6. Posisi 150
Posisi menurut kamus bahasa Indonesia adalah : letak, kedudukan
(W.J.S. Poerwadarminta: 1976:766) jadi yang dimaksud posisi 150 dalam
penelitian ini adalah menembak pada posisi 150 arah kanan dan kiri ring
basket pada area yang ditentukan, dimana pada saat menembak arah bola
yang dilakukan tidak bisa menggunakan pantulan papan basket.
7. SMA N I Bawang Banjarnegara
SMA N I Bawang Banjarnegara adalah sekolah menengah atas
yang berada di Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara.
E. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pembanding bagi
guru, pelatih, dan pembina bola basket dalam memberikan latihan
tembakan jump shoot dalam memilih posisi menembak yang tepat bagi
siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif
pemberian latihan jump shoot bagi penggemar bola basket.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Permainan Bola Basket
Bola basket merupakan olahraga permainan yang menggunakan
bola besar, dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper (dilempar), boleh
dipantulkan ke lantai baik di tempat atau sambil berjalan dan tujuannya
adalah memasukkan bola ke ring lawan (Imam Sodikun, 1992:8).
Bola basket termasuk jenis permainan yang komplek, yang berarti
gerakannya terdiri dari gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinasi
rapi, sehingga dapat bermain dengan baik. Jika cara memegang bola saja
salah, tentu ia tidak dapat melemparkan bola dengan baik. Sebelum ia
menerima bola, ia harus dapat menangkap bola dengan baik pula untuk
dikuasai. Untuk dapat menerobos lawan dengan baik, ia harus dapat
menggiring dengan baik pula.Untuk dapat bekerja sama dengan baik, tentu
ia harus menguasai teknik melempar, menangkap, menggiring bola dengan
baik (Imam Sodikun, 1992:47). Gerakan yang baik menimbulkan efisiensi
kerja dan berkat latihan yang teratur mendapatkan efektifitas yang baik
pula. Seorang pemain atau regu dapat bermain dengan baik, maka mereka
dituntut untuk dapat melakukan setiap unsur gerak yang benar. Oleh
karena itu penguasan terhadap teknik dasar dalam permainan bola basket
harus didahulukan. Penguasaan teknik dasar yang benar akan menunjang
keterampilan bermain selanjutnya.
2. Dasar- dasar permainan bola basket
Gerakan yang efektif dan efisien dalam permainan bola basket
adalah merupakan suatu tujuan dalam penguasaan teknik dasar yang baik.
Adapun beberapa teknik dasar yang perlu diketahui dalam permainan bola
basket adalah sebagai berikut: (a) Passing (teknik melempar dan
menangkap bola); (b) Dribling (teknik menggiring bola); (c) Shooting
(teknik menembak); (d) Ball handling (penguasaan bola); (d) Rebounding
(teknik merayah bola); (e) Intercept (teknik memotong arah passing bola);
(f) Steals (teknik merebut bola); (g) Foot work (teknik pergerakan kaki)
(Pengurus Daerah Perbasi Jawa Tengah, 1991:68).
Apabila kelima teknik dasar tersebut telah dimiliki dengan baik
oleh seorang pemain, Maka ia sudah dapat bermain dengan baik.
Selanjutnya untuk meningkatkan prestasi tinggal memperbanyak ulangan
latihan yang cukup, sehingga dapat menjadi gerakan yang otomatis.
Pengangkatan prestasi ini adalah tugas guru atau pelatih yang akan
mengantarkan kepada prestasi yang maksimal (Imam Sodikun, 1992:48).
Teknik dasar menembak adalah hal yang harus dikuasai dengan
baik oleh para pemain bola basket. “Jika anda tidak dapat memasukkan
bola atau tembakan melalui ring, maka anda tidak akan memenangkan
pertandingan melawan tim-tim lain (Wooden, 1979:94).
Memasukkan bola ke dalam ring lawan dalam permainan bola
basket merupakan tujuan utama untuk memperoleh kemenangan, agar
dalam memasukkan bola ke dalam ring dapat terarah maka teknik
menembak harus dikuasai dengan baik. Dalam permainan bola basket
kemenangan suatu tim ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke
keranjang lawan yang dihitung dengan angka.
3. Pengertian Tembakan dalam Permainan Bola Basket
Tembakan atau shooting merupakan teknik dasar terpenting yang
harus dikuasai dengan baik oleh pera pemain bola basket. Dalam bukunya
Wooden mengatakan bahwa “Jika anda tidak dapat memasukkan bola atau
tembakan melalui ring, anda tidak akan memenangkan pertandingan
melawan tim-tim lain”(1979:94).
Keterampilan yang harus dimiliki setiap pemain bola basket adalah
kemampuan memasukkan bola atau menembak. Hal ini sesuai dengan
tujuan permainan bola basket yang mengharuskan setiap regu untuk
memasukkan bola sebanyak mungkin ke basket lawan dan mencegah
terjadinya kemasukkan di pihak sendiri.
Kemampuan setiap regu di dalam melakukan tembakan
mempengaruhi hasil yang dicapai dalam suatu pertandingan, seperti yang
dikemukakan oleh Imam Sodikun bahwa: “menembak merupakan sasaran
akhir setiap bermain. Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu
ditentukan oleh keberhasilannya di dalam menembak. Oleh karena itu
unsur menembak merupakan teknik dasar yang harus dipelajari dengan
baik dan benar serta ditingkatkan ketrampilannya dengan latihan”
(1992:70).
Menembak merupakan suatu keterampilan yang sangat penting dan
untuk memiliki keterampilan dibutuhkan latihan terus-menerus. Latihan
menembak direncanakan secara sistematis sehingga setiap pemain akan
mempraktekkan tipe tembakan yang paling disukainya dalam
pertandingan. Latihan ini meliputi semua jenis tipe tembakan dari posisi
yang berbeda dan dalam pola yang mereka sukai. Seseorang yang baik
harus mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan tembakan dan ia
harus mempunyai keyakinan tembakan yang dilakukannya itu akan
berhasil. Oleh karena itu ia harus mengetahui posisi dimana saat ia
menembak. Apakah dalam posisi penjagaan atau tidak. Keputusan ini
harus diambil bila regunya ingin menjadi juara.
Dasar-dasar gerakan tembakan satu tangan sebagai berikut: (a)
Posisi awal untuk tembakan seperti menangkap bola; (b) Tanpa
menghiraukan gaya tembakan yang dilakukan, posisi badan tetap sama; (c)
Lengan atas sejajar dengan lantai dan lengan bawah diarahkan (ditekuk)
dengan sudut 900; (d) Dalam melepaskan tembakan pergelangan tangan di
bawah belakang bola; (e) Dalam posisi ini siku, bahu,tangan dan bola
harus mengarah pada sasaran yang teramat penting bahwa sambil menjaga
posisi ini tangan dalam posisi mengungkit; (f) Sebelum melepaskan
tembakan, siku jangan terlalu jauh dari samping badan, gerakan siku
merubah sudut tembakan dapat mempengaruhi sasaran dan kontrol bola;
(g) Cara menembakkan bola adalah meluruskan lengan menuju sasaran,
melecutkan pergelangan tangan kedepan bola memutar dari ujung jari. Jika
teknik ini dilakukan dengan benar bola akan memutar back spin; (h)
Prosedur latihan yang baik dimulai dengan tangan dibawah bola, memutar
pargelangan tangan dan lengan diarah pada sudut 900, kemudian
diluruskan menuju sasaran dengan menggunakan ujung jari untuk menjaga
bola menuju ring; (i) Untuk belajar kontrol akan memberi busur pada bola
yang tepat pada bahu, siku, pergelangan tangan dan bola segaris menuju
sasaran (Joe William, 1983:31).
Dalam melakukan gerakan tembakan satu tangan, lepaskan bola
melambung ke sasaran dengan putaran bola back spin. Badan tegak lurus,
kepala mengikuti gerakan lengan dan lepasnya bola dari pergelangan
tangan. Jari telunjuk mempunyai tekanan paling kuat dan sebaliknya
menjadi jari terakhir yang memberikan dorongan. Bola harus dipegang
dengan mantap tanpa ragu dan dengan jari-jari serta ibu jari untuk
mendukung pegangan. Seorang pemain harus mempunyai keyakinan
dengan kemampuannya untuk melakukan tembakan jika ia ingin menjadi
penembak yang baik. Berikut penulis sajikan dasar tembakan satu tangan
di bawah ini.
Dasar gerakan tembakan satu tangan
Sumber : Hal Wissel (1997), Bola Basket Program Pemahiran Teknik dan Taktik, Jakarta: Rajagrafindo (hal 48-49).
4. Jenis Tembakan dan Teknik Pelaksanaannya
Melakukan tembakan dalam permainan bola basket memerlukan
gerakan yang komplek meliputi gerakan tungkai, tubuh dan lengan
termasuk di dalamnya pandangan, keseimbangan, posisi tangan,
pengaturan siku, irama tembakan, dan pelaksanaannya. Agar dapat
terkoordinasi dengan baik, hal ini memerlukan waktu latihan yang cukup
lama untuk menguasainya, dalam mempelajari ketrampilan gerak perlu
memperhatikan beberapa aspek dalam berlatih, antara lain dengan cara
menganalisa koordinasi gerakan saat melakukan tembakan. Tembakan
merupakan suatu gerakan yang dapat menghasilkan point dan merupakan
keahlian yang sangat penting dalam suatu pertandingan. Point dapat
tercipta gerakan tembakan yang dilakukan oleh pemain. Mereka bisa
memasukkan bola ke dalam keranjang dengan berbagai gerakan tembakan
yang memungkinkan dilakukan para pemain.
Adapun jenis tembakan yang ada dalam pemainan bola basket akan
dibahas berikut ini :
a. Tembakan dua tangan di atas kepala.
Jenis tembakan ini biasa digunakan oleh para pemain pemula
yang merasa keberatan atau kesulitan dalam melakukan tembakan
dengan menggunakan satu tangan. Tembakan dua tangan diatas kepala
dilakukan bila dalam keadaan detik terakhir dan jarak penembak jauh
dari ring. Pada pelaksanaan tembakan yang menggunakan dua tangan,
kekuatan tolakan tangan kanan dan tangan kiri tidak sama sehingga
ketepatannya kurang terjamin.
Pelaksanaan tembakan dua tangan di atas kepala adalah sebagai
berikut: (a) Bola dipegang seperti sikap memegang untuk operan dua
tangan tolakan dari dada, dari pegangan tersebut bawalah bola ke atas
sedikit agak kedepan kepala, sikap berdiri dengan kedua kaki terbuka
seenaknya sejajar atau salah satu kaki sedikit kedepan dari kaki
lainnya; (b) Kedua lutut secara lentukan, condongkan bahu kedepan,
gunakan kaki lebih lebar; (c) Arah kedua mata pada titik bidikan pada
basket, tembakan bola dengan menolakkan kedua tangan dengan
kekuatan dan berirama; (d) Jarak dapat diperjauh sampai titik daerah
yang jauhnya srategis dari basket (Imam Sodikun, 1992:61).
Untuk lebih jelasnya lihat gambar tembakan dua tangan di atas kepala
Tembakan dua tangan di atas kepala
Sumber: Rachmat Supono (1968), Choaching Bola Basket : Jakarta
Direktur Djendral Olahraga dan Pemuda. Hal (53).
Keterangan gambar :
(a) Kedua tangan memegang bola diatas kepala atau kening (b) Kedua kaki ditekuk (c) Kedua kaki lurus diikuti dengan kedua tangan mendorong bola (d) Bola didorong menuju ring diikuti dengan gerakan follow through
atau gerakan lanjutan b. Tembakan dengan satu tangan (one hand set shoot )
Tembakan satu tangan sering digunakan dalam permainan bola basket sekarang ini, kerena gerakan tidak terlalu sulit dilakukan dan juga sebagai dasar dalam melakukan tembakan yang lain.
Tembakan dengan satu tangan harus diutamakan, sebab kecepatan tembakan lebih terjamin dan koordinasi lebih mudah dikuasai, bila dibandingkan dengan tembakan dua tangan (Sukintaka, 1988:22).
Dalam kenyataan sekarang ini tembakan satu tangan lebih banyak digunakan dalam permainan bola basket, kerena keefektifan gerakannya dapat menjamin ketepatan dari tembakan yang dilakukan. Untuk hasil terbaik sebaiknya menggunakan tambakan satu tangan dari atas kepala.
Adapun pelaksanaan tembakan satu tangan di atas kepala, sebagai berikut: (a) Posisi berdiri seenaknya dengan kaki kanan sedikit di depan kaki kiri; (b) Bola dipegang seperti pada operan dua tangan diteruskan dengan pegangan ini, hantarkan bola kedepan atau dari bahu sebelah kanan sidikit memutar lengan bawah kanan ke sebelah luar, sehingga sebagian besar berat bola terletak di permukaan jari-jari dan dan hampir seluruh telapak tangan; (c) Tugas tangan kiri hanya membantu agar bola tidak jatuh sebelum ditembakkan; (d) Pada saat melepaskan tembakan, kekuatan kadua lutut dan bersamaan dengan itu bawalah bola sedikit ke belakang dan mulailah dengan irama gerakan menembak; (e) Irama gerakan ikutan dengan mengikuti sedikit memindahkan gerak badan ke kaki depan; (f) Tangan kiri terus membantu letak bola di tangan kanan sampai menjelang bola terlepas dari jari-jari tangan kanan; (g) Jarak tembakan dapat diperjauh sampai titik atau daerah jaraknya strategis dari basket (Imam Sodikun, 1992:61- 62).
Di bawah ini penulis sajikan gambar tembakan satu tangan di atas kepala :
Tembakan satu tangan di atas kepala
Sumber:Imam Sodikun (1992), Olahraga Pilihan Bola Basket: Jakarta, Dirjendikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
(hal:61-62).
c. Tembakan lay up (lay up shoot ).
Tembakan lay up adalah janis tembakan yang efektif sebab dilakukan dari jarak yang sedekat-dekatnya dengan basket. Hal ini menguntungkan karena tembakan dari jarak jauh dapat diperdekat ke basket dengan melakukan lompat-langkah-lompat.
Cara melakukan tembakan lay up yang benar adalah dimulai dari menangkap bola sambil melayang mendarat salah satu kaki yang lain melompat ke atas mendekati basket sampai memasukkan bola basket, baik dengan satu tangan atau dengan menggunakan dua tangan.
Cara memasukkan bola dapat langsung ke basket melalui pantulan papan yang telah disediakan.
Pelaksanaan lay up adalah sebagai berikut: (a) Saat menerima bola harus dalam keadaan melayang; (b) Saat melangkah, langkah pertama harus lebar atau jauh memelihara keseimbangan, langkah kedua pendek untuk memperoleh awalan tolakan yang kuat agar dapat meloncat setinggi-tingginya; (c) Saat melepaskan bola untuk menembak, bola harus dilepaskan (dilecutkan) dengan kekuatan ujung jari, sebaiknya memantulkan pada papan pantul sekitar garis tegak sebelah kanan pada petak kecil di atas basket, bila dilakukan dari sebelah kanan simpai. Bila dilakukan dari sebelah kiri simpai maka pantulan bola juga pada papan sebelah kiri sampai dekat dari garis tegak disamping simpai (Imam Sodikun, 1992:234-235).
Di bawah ini penulis sajikan gambar rangkaian gerakan tembakan lay up
Tembakan lay up
Sumber: Imam Sodikun ( 1992), Olahraga Pilihan Bola Basket: A B C
Jakarta Dirjendikti proyek pembinaan Tenaga Kependidikan (hal 234)
d. Hook Shoot
Prinsip pelaksanaannya adalah sebagai berikut: (a) Sikap bola pada waktu dibawa ke atas untuk dilepas ke samping kiri, kaki kanan ditekuk untuk menjaga keseimbangan badan, disertai pula dengan lengan kiri lurus; (b) Saat bola dilecutkan di atas kepala, mengarah ke samping lurus dengan bahu (M. Sajoto, 1985:21).
Tembakan Hook Shoot
Sumber: M.Sajoto (1985), Permainan Bola Basket dan Peraturan Praktis. Semarang: IKIP Semarang (hal 12).
5. Teknik tembakan jump shoot
Tembakan jump shoot sama dengan menembak satu tangan, hanya ada dua penyesuaian dasar. Pada tembakan melompat dilakukan dengan cara angkat bola tinggi dan menembak setelah melompat dan bila bola dilepaskan tidak bersamaan dengan lompatan.
Ketinggian lompatan tergantung pada jarak tembakan. Pada
tembakan dalam ( Inside jump ) jika dijaga ketat, kaki harus memompakan
tenaga yang cukup untuk melompat lebih tinggi. Jump shoot akan terasa
apabila melepas bola pada saat melompat, dibandingkan pada saat berada
di puncak lompatan. Upaya lompatan yang seimbang sehingga bisa
menembak tanpa beban. Keseimbangan dan kontrol lebih penting dari
pada penambahan tingginya lompatan, irama yang halus dan follow
through juga merupakan komponen penting untuk jump shoot. Mendarat
dengan seimbang pada posisi yang sama saat lompat.
Jump shoot dilakukan pada saat lompatan berada pada titik
maksimal. Adapun teknik gerakan jump shoot menurut Wissel adalah
sebagai berikut :
a. Fase Persiapan
1. Kaki, terentang lebar
2. Jari-jari kaki lurus
3. Lutut lentur
4. Bahu rileks
5. Tangan yang tidak menembak di bawah bola
6. Tangan yang menembak di belakang bola
7. Ibu jari rileks
8. Siku masuk
9. Bola pada posisi tinggi di antara tinggi telinga dan bahu
10. Lihat target
Fase persiapan
(Wissel, 1997:56)
b. Fase Pelaksanaan
1. Lompat, lalu tembak
2. Tinggi lompatan bergantung pada jarak tembakan
3. Rentangkan kaki, punggung
4. Rentangkan siku
5. Lenturkan pinggang dan jari-jari ke depan
6. Lepaskan melalui jari telunjuk
7. Laju penyeimbang pada bola sampai terlepas
8. Irama yang sama
9. Lihat target
Fase pelaksanaan
(Wissel, 1997:56)
c. Fase follow through
1. Rentangkan lengan
2. Jari telunjuk menunjuk pada target
3. Telapak tangan ke bawah saat menembak
4. Seimbangkan dengan telapak tangan ke atas
5. Lihat target
6. Mendarat dengan seimbang (pada posisi yang sama saat
melompat).
Follow through
(Wissel, 1997:56)
6. Metode Latihan Jump Shoot
a. Pengertian latihan
Latihan atau training adalah suatu proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja secara berulang-ulang, dengan kian hari menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya (Harsono, 1986:27). Sedangkan menurut Bompa (1994:4) latihan adalah aktivitas olahraga yang sistematik dalam waktu yang lama ditingkatkan secara progresif dan indidual yang mengarah kepada ciri-ciri fungsi fisiologis dan psikologis manusia untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.
b. Prinsip-prinsip Latihan
Prinsip-prinsip latihan harus diketahui dan dipahami dengan baik dan benar oleh pelatih dan atlet, dengan demikian akan memperkuat keyakinannya, selama menjalani latihan untuk meraih prestasi. Seperti yang dikemukakan A. Kamiso” agar latihan tidak merusak baik fisik maupun psikis dan masih dalam batas-batas kemampuan olahragawan, maka perlu memperhatikan prinsip-prinsip latihan” (1991:77). Prinsip-prinsip latihan yang akan dikemukakan di sini adalah:
1) Latihan harus sepanjang tahun tanpa terseling (prinsip kontinuitas
dalam latihan)
Sifat adaptasi atlet terhadap beban latihan yang diterima labil dan sementara, maka untuk mencapai mutu prestasi maksimal, perlu adanya beban latihan sepanjang tahun terus menerus secara teratur, terarah, dan kontinu.
2) Kenaikan beban latihan yang teratur
Latihan makin lama makin meningkat beratnya, tetapi
kenaikan beban latihan harus sedikit demi sedikit, untuk menjaga
agar tidak terjadi over training dan proses adaptasi atlet terhadap
loading akan terjamin keteraturannya.
3) Individual (perorangan atlet)
Setiap atlet sebagai manusia yang terdiri dari jiwa dan raga
pasti berbeda-beda dalam segi fisik, mental, watak, dan tingkatan
kemampuannya. Perbedaan-perbedaan itu perlu diperhatikan oleh
pelatih agar pemberian dosis latihan, metode latihan dapat serasi
untuk mencapai mutu prestasi tiap-tiap individu. Olahraga yang
bersifat regu meskipun tujuan akhir kekompakkan regu, namun
proses melatihnya pasti lewat individu-individu dari anggota regu
dimana minta perhatian dalam hal fisik, mental, watak dan
kemampuannya.
4) Interval
Prinsip interval sangat penting dalam rencana latihan yang
berguna untuk pemulihan fisik dan mental atlet dalam menjalankan
latihan.
5) Prinsip stress ( penekanan)
Latihan harus mengakibatkan penekanan fisik dan mental
atlet. Beban latihan yang dikerjakan oleh atlet sebaiknya atlet
betul-betul merasakan berat, kemudian timbul kelelahan fisik dan
mental secara menyeluruh.
6) Prinsip spesialisasi (spesifik)
Latihan harus memiliki ciri dan bentuk yang khas sesuai
cabang olahraga, dengan demikian sesuai sifat dan tuntutan tiap-
tiap cabang olahraga yang selalu berbeda-beda.
Untuk dapat menguasai teknik melakukan jump shoot pada posisi 150 dengan baik diperlukan metode latihan yang baik dan berbagai macam variasi latihan harus dilaksanakan, sehingga pemain tidak mengalami kejenuhan dalam melakukan latihan.
7) Pemanasan (warming up)
Pemanasan bertujuan menyiapkan fisik dan psikis sebelum latihan. Selain itu pemanasan dilakukan terutama untuk menghindari cedera.
Menurut Rahmat Supono (1996:65) mudah atau sukarnya latihan menembak ditentukan oleh:
(a) Dekat jauhnya antara basket dengan penembak
Kedudukan penembak yang posisinya lebih dekat
dengan ring basket maka kemungkinan untuk mencetak point
lebih besar daripada penembak yang posisinya lebih jauh
dengan ring basket.
(b) Mobilitas penembak
Menembak dari posisi diam akan lebih mudah jika
dibandingkan dengan menembak dari posisi berlari, melompat
atau bergerak memutar.
(c) Sikap permulaan menembak
Sikap menghadap ke arah basket dalam posisi
menembak menyerang atau membelakangi basket akan
mempengaruhi mudah atau sulitnya menembak. Menembak
dengan menghadap langsung ke arah basket akan lebih mudah
daripada membelakangi basket.
(d) Frekuensi tembakan
Lebih sedikit jumlah kesempatan yang diberikan kepada penembak untuk melaksanakan tembakan akan lebih sukar.
(e) Situasi atau suasana terhadap penembak
Situasi atau suasana fisik dan psikis seperti adanya penjagaan yang menghalangi penembak, keletihan, pengaruh
dan faktor pertandingan yang lain memberikan pengaruh dalam melaksanakan tembakan.
Adapun faktor-faktor yang mendukung dalam melatih ketepatan tembakan adalah sebagai berikut :(a) frekuensi diulang-ulang sebanyak mungkin agar menjadi otomatis; (b) Jarak sasaran dari dekat ke semakin jauh; (c) Gerak dari lambat ke yang cepat; (d) Sering diadakan pertandingan sebagai pilihan (William joe, 1973:43).
7. Jump Shoot Sebagai Obyek Penelitian
Jump shoot merupakan tembakan yang paling sering digunakan, maka dari itu harus diberikan kapada pemain sedini mungkin agar penguasaan jump shoot lebih baik dan mahir. Ini seperti yang dikemukakan oleh Wooden bahwa latihan menembak harus menitikberatkan, membentuk dan meningkatkan jump shoot (1979:97).
Pada pemain pemula bola basket, teknik jump shoot merupakan teknik yang sulit untuk dipelajari gerakannya. Teknik tersebut memerlukan koordinasi gerak kaki dan tangan yang baik dan membutuhkan latihan yang disiplin. Teknik jump shoot sangatlah diutamakan harus dikuasai bagi para pemain bola basket itu sendiri. Pada permainan bola basket apabila seorang pemain menguasai teknik jump shoot dengan baik pada posisi disegala tempat, maka dalam pertandingan pemain tersebut merupakan ancaman bagi lawan dalam mencetak angka pada setiap saat.
Daerah dan Jenis Tembakan
(M. Sajoto,1981:24)
6 5
7
7
4
4
3
3
2
2
2
1
1
2
2
4
Daerah dan jenis tembakan dibagi menjadi tujuh, yaitu :
1) Daerah 1
Di daerah ini bola ditembakkan menyeser/ memantul papan. Tembakan gaetan, tembakan step away shoot dan semua lay up shoot dikerjakan dengan memantulkan papan.
2) Daerah 2
Di daerah ini dilakukan tembakan-tembakan tolak tangan satu, tembakan tolak tangan dua, jump shoot tembakan diatas dan hook shoot.
3) Daerah 3
Di daerah ini dilakukakan tembakan tolak tangan satu, tembakan tolak
tangan dua dan tembakan loncat ( one hand shoot, two hand shoot dan
jump shoot).
4) Daerah 4
Di daerah ini hanya untuk two hand shoot
5) Daerah 5
Di daerah ini hanya dilakukan two hand shoot jarak jauh dan hanya
penembak mahir yang menembak dari daerah ini.
6) Daerah 6
Di daerah ini dilakukan two hand shoot dalam usaha terakhir misal
waktu kurang 30 detik hampir habis.
7) Daerah 7
Tidak perlu menembak dari daerah ini (M Sajoto, 1969:17).
Jenis tembakan jump shoot termasuk pada daerah no 2 dan no 3,
jump shoot di daerah no 2 pada posisi 150 terdiri dari dua sisi yaitu sisi
kanan dan sisi kiri dimana pada daerah ini saat menembak arah bola
langsung ditujukan ke ring basket (tidak bisa menggunakan papan pantul).
Dalam hal penelitian ini masing-masing tempat tes untuk jump shoot dari sisi kanan dan sisi kiri pada posisi 150 masuk pada daerah 2. adapun klasifikasinya sebagai berikut : murid kelas 5-6 dari posisi 9 feet (kaki), murid kelas 7-9 menembak pada posisi 12 feet (kaki) dan murid kelas 10-mahasiswa menembak dari posisi 15 feet (kaki). Posisi shooting daerah 15o diukur dari tengah ring basket.
Keunggulan-keunggulan tembakan jump shoot antara lain:
a. Sesuai dengan tujuan akhir dari permainan bola basket, untuk
memperoleh nilai yang lebih banyak dari lawannya para pemain selalu
melakukan jump shoot dilakukan dengan cepat sehingga pemain-
pemain bertahan tidak dapat membendung pemain yang melakukan
jump shoot.
b. Bagi pemain yang mempunyai tinggi badan lebih pendek dari pemain
bertahan, jump shoot dilakukan untuk menghindari blok dari pemain
bertahan.
c. Dengan gerakan meloncat k eatas, jarak ring dengan tangan penembak
akan lebih dekat sehingga persentase masuknya bola lebih banyak
karena jarak dan akurasi tembakan.
d. Jump shoot biasanya dilakukan dari daerah medium, maksudnya
adalah agar garis samping tembakan hukuman dan garis setengah
lingkaran di dalam daerah tembakan hukuman serta di sekitar daerah
tembakan hukuman sampai batas tembakan hukuman sampai batas
tembakan three point.
Jump shoot sangat luas penggunannya dalam bola basket terbukti
apabila seorang pemain melakukan jump shoot dengan baik, ia merupakan
ancaman yang berbahaya bagi lawan-lawannya untuk mencetak nilai
setiap saat apabila ia menguasai bola. Sebab pemain tersebut dapat
melakukan jump shoot dari situasi apapun.
8. Pengertian jump shoot dari sisi kiri pada posisi 150
Jump shoot dari sisi kiri pada posisi 150 dalam penelitian ini adalah jump shoot tanpa awalan, artinya tembakan yang dilakukan sambil meloncat dari tempat (dari penembak berdiri) dan dilakukan pada titik yang sudah ditentukan yaitu pada jarak 15 feet pada posisi tembakan 150.
Latihan jump shoot dari sisi kiri posisi 150
Keterangan gambar :
(a) Testee siap melakukan jump shoot
X
a
b
c
(b) Petugas memberi aba-aba tanda jump shoot siap dilaksanakan
(c) Ring basket
9. Pengertian jump shoot dari sisi kanan pada posisi 150
Jump shoot dari sisi kanan pada posisi 150 dalam penelitian ini adalah melakukan jump shoot tanpa awalan (artinya tembakan yang dilakukan sambil meloncat dari tempat penembak berdiri) dan dilakukan pada titik yang telah ditentukan yaitu pada jarak 15 feet pada posisi tembakan 150.
Latihan jump shoot dari sisi kanan posisi 150
Keterangan gambar :
(a) testee siap melakukan jump shoot
(b) petugas memberi aba-aba tanda jump shoot siap dilaksanakan
(c) Ring basket
X
a
b
c
B. HIPOTESIS
Hipotesis dapat dipandang sebagai konsekuensi artinya sifatnya sementara yang mungkin benar atau salah dan diterima jika fakta-fakta membenarkan penolakan dan penerimaan hipotesis tergantung dari nilai-nilai penyelidikan terhadap fakta-fakta yang dikumpulkan (Sutrisno Hadi, 1989:63).
Berdasarkan pada permasalahan, tujuan penelitian, serta landasan teori yang telah dijelaskan, maka penulis mengajukan hipotesis :
Ada Perbedaan pengaruh latihan jump shoot dari sisi kanan dan jump shoot dari sisi kiri pada posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian mencakup prosedur dan instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian, Sehubungan dengan hal tersebut, maka berikut ini akan diuraikan tentang bagaimana metode penentuan obyek penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian, metode pengumpulan data, metode analisa data.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dimana dalam
pelaksanaannya menggunakan cara atau perlakuan yang berbeda antara dua
kelompok yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Dalam
melaksanakan eksperimen ini pola yang digunakan adalah pola Matched by
Subject Design atau biasa disingkat pola M-S. Dalam pola M-S matching
dilakukan terhadap subyek demi subyek. Subyek matching sudah tentu juga group
matching karena hakekat dari Subject matching adalah sedemikian rupa sehingga
pemasangan-pemasangan subyek otomatis akan menyeimbangkan kedua group
tersebut (Sutrisno Hadi, 1998:484).
Jadi dalam penelitian ini terlebih dahulu diadakan tes awal sebagai dasar
untuk menyusun kelompok, yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok
eksperimen II. Kelompok eksperimen I diberi perlakuan berupa jump shoot dari
sisi kanan dan kelompok eksperimen II diberi perlakuan berupa jump shoot dari
sisi kiri pada posisi 150. Kemudian diadakan tes akhir untuk mengetahui
perbedaan hasil tembakan jump shoot setelah kedua kelompok diberi perlakuan
kemudian data hasil tes akhir tersebut dibandingkan dengan rumus t – tes.
Populasi
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung
ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik
tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin
dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 1992:6).
Menurut Sutrisno Hadi Populasi adalah seluruh penduduk yang
dimaksud untuk diselidiki disebut populasi atau universum. Populasi dibatasi
sebagai sejumlah penduduk atau areal individu yang paling sedikit
mempunyai sifat yang sama (2000: 220).
Pengertian di atas mengandung maksud populasi adalah seluruh
individu yang akan dijadikan obyek penelitian dan keseluruhan dari individu
itu paling tidak harus memiliki sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang
Banjarnegara Tahun Ajaran 2003/2004 yang berjumlah 30 siswa.
Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi
Arikunto, 1997:109). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa
putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran
2004/2005 sebanyak 30 siswa.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan total
sampling yaitu jumlah keseluruhan populasi dijadikan sampel untuk penelitian
yaitu 30 siswa.
Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1997:96). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu : Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi :
(a). jump shoot dari sisi kanan
(b). jump shoot dari sisi kiri.
Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu :
Hasil tembakan
Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian
eksperimen adalah metode penelitian yang menetapkan ada tidaknya
hubungan sebab akibat antara fenomene-fenomena dan menarik hukum-
hukum tentang hubungan sebab akibat. Metode eksperimen merupakan salah
satu metode yang paling jitu untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan
menggunakan satu atau lebih kelompok eksperimen, satu atau lebih perlakuan
dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok eksperimen
yang lain (Sutrisno Hadi, 1988:427).
Dalam penelitian ini akan diteliti perbedaan pengaruh latihan jump
shoot dari sisi kanan dan sisi kiri posisi 150 terhadap hasil tembakan pada
siswa putra ekstrakurikuler bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun
ajaran 2004/2005.
Untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan jump shoot dari sisi
kanan dan sisi kiri pada posisi 15, maka sampel dikelompokkan menjadi dua
kelompok yang sama dari hasil jump shoot sisi kiri dan jump shoot dari sisi
kanan, yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Penentuan
perlakuan terhadap kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II
dilakukan undian tentang jump shoot dari sisi kanan dan jump shoot dari sisi
kiri. Berdasarkan undian, kelompok eksperimen I memperoleh perlakuan jump
shoot dari sisi kanan dan kelompok eksperimen II memperoleh perlakuan
jump shoot dari sisi kiri.
Rancangan Penelitian
Tahap persiapan
Pada tahap ini mendata semua siswa putra peserta ekstrakurikuler
bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara yang berjumlah 30.
Selanjutnya ditetapkan sampel dengan teknik total sampling.
Tahap pelaksanaan latihan
Kegiatan latihan dalam penelitian ini meliputi tiga hal yang pokok yaitu :
Tes awal (Pre Test)
Tes awal dilaksanakan pada tanggal 25 November 2004 pukul
14.00 WIB sampai dengan selesai. Bertempat di lapangan bola basket
SMA N I Bawang Banjarnegara, Jl Raya pucang Kabupaten Banjarnegara.
Sebelum melakukan kegiatan tes, sampel diberi pemanasan terlebih dahulu
oleh petugas. Pada saat pemanasan sedang dilakukan petugas yang lain
mempersiapkan lapangan yang akan digunakan untuk tes dan blangko
pencatat hasil. Selanjutnya siswa diberi penjelasan serta contoh
pelaksanaan jump shoot dari sisi kanan dan kiri pada posisi 150.
Pada pelaksanaan tes awal sebagai dasar pengelompokkan yaitu
menentukan kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Adapun
pelaksanaannya tiap-tiap sampel melakukan 10 kali tembakan yang terdiri
dari 5 tembakan dari sisi kanan dan 5 tembakan dari sisi kiri pada jarak 15
feet posisi 150. Hasil yang diperoleh sampel dicatat dalam blanko penilaian
selanjutnya hasil tes awal tersebut di-match-kan sehingga terdapat
kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II.
Perlakuan (treatment)
Setelah subyek dipisahkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen I dan kalompok eksperimen II, Selanjutnya kelompok
eksperimen I diberi latihan jump shoot dari sisi kanan dan kelompok
eksperimen II diberi latiihan jump shoot dari sisi kiri.
Pada prinsipnya latihan dalam penelitian ini adalah meningkatkan
kemampuan jump shoot dalam usaha memasukkan bola ke ring basket.
Agar memperoleh hasil yang bermanfaat maka dibutuhkan jangka waktu
tertentu. Dalam penelitian ini penulis menetapkan frekuensi latihan untuk
satu minggu empat kali latihan yaitu hari Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu.
Frekuensi latihan ini sesuai dengan pendapat M. Sajoto (1995:138) yang
mengutip pendapat Brooks dan Fahey menyatakan bahwa “Latihan
hendaknya dengan frekuensi antara tiga sampai lima kali perminggu….”
Pemberian latihan makin lama makin meningkat frekuensi
latihannya guna mencapai hasil yang optimal, yaitu dengan menambah
jumlah repetisi disetiap pertemuan sedangkan jumlah set tetap yaitu 3 set.
Di sini penulis menetapkan waktu penelitian 16 kali pertemuan ditambah
dua kali tes yaitu tes awal dan tes akhir. Pemberian latihan dimulai pada
tanggal 25 november 2004 sampai 27 desember 2004, dilaksanakan pada
hari Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu pada pukul 14.30- selesai.
Kegiatan latihan dalam penelitian ini meliputi tiga hal yang pokok
yaitu :
1). Warming up (pemanasan)
Sebelum melakukan latihan inti terlebih dahulu diberikan
pamanasan atau latihan pendahuluan terhadap sampel dengan tujuan untuk
mempersiapkan kondisi fisik dan mental untuk menghadapi latihan yang
akan dilakukan agar tidak terjadi cedera.
Pemanasan sangat diperlukan untuk menyiapkan kondisi tubuh
sebelum latihan inti dimulai. Pemanasan dalam penelitian ini meliputi lari
keliling lapangan, latihan penguluran atau peregangan (stretching) dan
senam yang menunjang latihan jump shoot.
2). Latihan inti
Latihan ini dilakukan untuk melakukan program latihan yang telah
disusun. Dalam latihan ini telah dibagi dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Kelompok eksperimen I diberi
latihan jump shoot dari sisi kanan dan kelompok eksperimen II diberi
latihan jump shoot dari sisi kiri pada posisi 150.
3). Cooling down (Penenangan)
Kegiatan ini bertujuan untuk memulihkan kondisi tubuh kedalam
semula atau sebelum latihan, Sehingga ketegangan-ketegangan otot akan
berkurang secara berangsur-angsur dan kemungkinan terjadinya rasa sakit
dapat dihindari. Selain itu pada tahap penenangan juga diadakan evaluasi
secara keseluruhan terhadap subyek tentang latihan yang akan dilakukan.
Post test (tes akhir)
Setelah menjalani latihan selama 16 kali latihan maka dilaksanakan
post test atau tes akhir terhadap obyek. Pelaksanaan tes akhir ini
dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2004 pada pukul 15.00 WIB
sampai selesai.
Tes yang digunakan yaitu jump shoot pada jarak 15 feet posisi 150
sisi kanan untuk kelompok eksperimen I dan sisi kiri untuk kelompok
eksperimen II. Tujuan diberikan tes akhir adalah untuk mengetahui
perbedaan hasil latihan yang dicapai anak coba dari tiap-tiap kelompok.
Tahap analisis
Pada tahap ini dilakukan analisis data berdasarkan hasil tes jump
shoot yang dilakukan oleh sampel. Analisis yang digunakan adalah teknik
t-tes, yang membandingkan antara hasil tembakan jump shoot kelompok
eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Setelah diketahui t-hitung
kemudian dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian ini digunakan sebagai
dasar untuk menetapkan diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan.
Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode
untuk beberapa metode, kebetulan istilah bagi instrumennya memang sama
dengan metodenya, instrumen untuk metode tes adalah tes atau soal tes,
instrumen untuk metode angket atau kuisioner adalah angket atau koesioner,
instrumen untuk observasi adalah check list ( Suharsimi Arikunto, 1997:126).
Dalam penelitian ini menggunakan tes tembakan jump shoot dari sisi
kanan dan jump shoot dari sisi kiri pada jarak 15 feet pada posisi 150,.validitas
instrumen adalah 0,37 sampai 0,91 dan reliabilitas instrumen adalah 0,84
sampai 0,97(AAHPERD Skills Tes Manual,1984).
Posisi (jarak) tembakan terhadap ring
(Sumber : Rolayne Wilson, 1984:96)
Pelaksanaan dari tes ini adalah :
Persiapan : testee berdiri pada daerah yang ditentukan yaitu pada sisi kanan atau sisi kiri pada jarak 15 feet posisi 150, mendengar aba-aba “ ya” testee melakukan tembakan sebanyak 10 kali.
Peraturan : jump shoot dilakukan tanpa awalan.
Skor : bola yang masuk diberi nilai satu.
Penilaian : setiap bola yang masuk diberi skor satu. Skor tes adalah jumlah bola yang masuk ke ring basket, makin banyak bola masuk skor tes makin baik.
Tujuan : mengukur dan mengetahui hasil tembakan jump shoot sisi kanan
dan jump shoot sisi kiri pada posisi 150 dalam permainan bola
basket.
Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data peneliti menggunakan metode eksperimen,
yaitu metode yang menggunakan suatu gejala yang disebut percobaan atau
latihan. Kegiatan dalam penelitian ini meliputi tes awal atau pre experiment
test dan tes akhir atau post test. Untuk itu penelitian ini menggunakan metode
eksperimen.
Menetapkan ada tidaknya hubungan sebab akibat tentang fenomena-
fenomena dan membuat hukum-hukum tentang hubungan sebab akibat itu.
Metode eksperimen adalah metode yang paling jitu untuk menyelidiki
hubungan sebab akibat (Sutrisno Hadi, 1988:427).
Dalam penelitian ini diseimbangkan kedua kelompok dengan cara
subject matching dengan cara ordinal pairing, yaitu anak coba yang hasil
tesnya sama atau hampir sama dipasangkan dengan menggunakan rumus
matching a b b a ; selanjutnya anggota tiap pasang dipisahkan untuk dijadikan
kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Dengan demikian kedua
kelompok eksperimen itu berangkat dari hal yang sama. Kelompok
eksperimen I mendapat perlakuan jump shoot dari sisi kanan dan kelompok
eksperimen II mendapat perlakuan jump shoot dari sisi kiri.
Metode Analisis Data
Setelah dilaksanakan tes akhir terhadap sampel, data akan dianalisis
sebagai berikut:
Untuk mengolah data digunakan rumus t-test, rumus pendek taraf
signifikan 5% sebagai langkah pengolahan data rumus t-tesnya adalah: Rumus
t-test (Sutrisno Hadi, 1988:455).
t =
)1N(Nd
|MD|2
−Σ
Keterangan :
MD : Mean perbedaan dari kelompok eksperimen I dan kelompok
eksperimen II
d2 : jumlah deviasi dari mean perbedaan
N : jumlah pasangan subyek
Untuk dapat memasukkan data ke dalam rumus t-tes tersebut harus
diketahui terlebih dahulu nilai dari mean perbedaan (MD), yang dicari
dengan rumus :
MD = NDΣ
Dan perlu diketahui bahwa :
D = Xe1 – Xe2 dan d = 0.
Hipotesis nihil akan diuji kebenarannya berdasarkan taraf signifikan
5% dan db = N – 1 = 15 – 1= 14 . Hal ini berarti bahwa 95% dari keputusan
adalah benar kemungkinan kesalahan keputusan 5%.
Dalam perhitungan ini ada kemungkinan- kemungkinan sebagai
berikut :
Apabila nilai t yang diperoleh dari perhitungan itu sama atau lebih besar dari
nilai t tabel, berarti nilai signifikan. Maka hipotesis nihil ditolak. Apabila
nilai t yang diperoleh dari perhitungan statistik itu lebih kecil dari t tabel,
berarti tidak signifikan. Maka hipotesis nihil tidak dapat ditolak.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan t-test dan rumus
pendek (short method), maka dapat diketahui bahwa nilai t hitung lebih besar
dibandingkan dengan nilai ttabel yaitu 2,86 > 2,14 maka hipotesis kerja yang
menyatakan ada perbedaan pengaruh latihan jump shoot dari sisi kanan dan
sisi kiri posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler
bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005, diterima
artinya ada perbedaan pengaruh antara latihan jump shoot dari sisi kanan dan
sisi kiri posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler
bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005.
Berdasarkan hasil perbedaan mean (rata-rata) diperoleh MX1 = 2,67 dan
MX2 = 1,87 berarti MX1 > MX2 , maka ditemukan pula bahwa latihan jump
shoot dari sisi kanan lebih baik dibandingkan latihan jump shoot dari sisi kiri
posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler bola
basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005.
B. Pembahasan
Dari perhitungan diperoleh mean kelompok eksperimen I lebih besar
dari pada kelompok eksperimen II yaitu 2,67 > 1,87, maka latihan jump shoot
dari sisi kanan lebih baik dibandingkan latihan jump shoot dari sisi kiri posisi
150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler bola basket
SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005.
Dengan melihat sampel yang sama atau homogen diberi latihan jump
shoot dari sisi kanan untuk kelompok eksperimen I dan latihan jump shoot dari
sisi kiri untuk kelompok eksperimen II pada posisi 150, ternyata ditemukan
hasil akhir yang berbeda. Hasil latihan jump shoot dari sisi kanan lebih baik
dibandingkan latihan jump shoot dari sisi kiri pada posisi tembakan 150. Hal
ini disebabkan karena apabila seorang penembak melakukan jump shoot dari
sisi kanan, bola akan lebih mudah diarahkan karena tangan yang berperan
untuk melepas bola cenderung lebih dekat dengan ring basket, selain itu
seorang pemain bola basket yang menembak dari sisi kanan akan lebih mudah
menghindari blok yang dilakukan oleh musuh.
Sedangkan pada tembakan jump shoot dari sisi kiri posisi 150 bola
akan lebih sulit diarahkan karena tangan yang berperan untuk melepas bola
cenderung lebih jauh dengan ring basket. Dari kedua hal tersebut akan
berpengaruh terhadap hasil tembakan pada saat bola dilepaskan dari tangan
penembak.
Hambatan-hambatan yang ditemui peneliti pada saat penelitian antara lain :
1. Siswa yang rumahnya jauh sering terlambat mengikuti jalannya
latihan.
2. Ada beberapa siswa yang belum bisa melaksanakan jump shoot
dengan baik dan benar sehingga membuat peneliti lebih intensif
untuk mengajarkan teknik tembakan jump shoot.
3. Adanya postur tubuh yang berbeda-beda sehingga postur tubuh
yang pendek sering melakukan tembakan air ball.
4. Pengawasan yang sulit dilakukan di luar penelitian sehingga siswa
seringkali melakukan jump shoot dari sisi manapun tanpa
terkontrol.
5. Pada saat latihan berlangsung, ada beberapa siswa yang sakit atau
tidak mengikuti latihan sesuai dengan program latihan sehingga
mempengaruhi hasil post test.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa
simpulan antara lain:
1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara hasil latihan jump shoot
dari sisi kanan dengan hasil latihan jump shoot dari sisi kiri.
2. Latihan jump shoot dari sisi kanan lebih baik dibandingkan latihan jump
shoot dari sisi kiri posisi 15o.
B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan hasil penelitian
ini adalah :
1. Setelah mengetahui hasil tembakan pada tes akhir, penulis memberikan
saran kepada guru olahraga, pelatih dan siswa putra peserta ekstrakurikuler
bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara dalam melatih tembakan jump
shoot pada posisi 150 sebaiknya dilakukan dari sisi kanan.
2. Bagi para siswa hendaknya lebih memperioritaskan melakukan jump shoot
dari sisi kanan saat bertanding agar dapat memenangkan pertandingan.
3. Bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian sejenis, hendaknya
menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi sehingga dapat
memperoleh hasil yang lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
A. Kamiso, 1991. Ilmu Kepelatihan Dasar. Semarang : IKIP Semarang.
A. Sarumpaet, dkk. 1992. Permainan Besar, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti.
Depdikbud,1982.Petunjuk Mengajar Olahraga Pendidikan, Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.
Harsono, 1986. Ilmu Choaching. Jakarta : Pusat Ilmu Olahraga KONI pusat.
Imam Sodikun, 1992. Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta: PPLPTK Dirjen Dikti Depdikbud.
Imam Soejadi, 1979. Permainan dan Metodik Jilid II. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Depdikbud.
Keputusan Dekan FIK UNNES NO. 59/FIK/2002. Pedoman Penyusunan Skripsi Mahasiswa Program Strata 1 FIK UNNES.
M. Sajoto, 1985. Permainan Bola Basket dan Peraturan Praktis. Semarang : IKIP Semarang.
-----------, 1990. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize.
Pengurus Daerah Perbasi Jawa Tengah, 1991. Buku Pegangan Pelatih Bola Basket. Semarang: Pengda Perbasi.
Perbasi, 2005. Peraturan Permainan Bola Basket. Jakarta : PB PERBASI.
Purwadarminta W.J.S, 1979. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rachmat Supono, 1968. Coaching Bola Basket. Jakarta: Direktur Jendral Olahraga dan Pemuda.
Rolayne Wilson, EdD, 1996. Assesing Sport Skills. Human Kinetics Publisher.
Suharsimi Arikunto, 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukintaka, 1982. Permainan dan Metodik. Jakarta: Percetakan Negara RI.
Sutrisno Hadi, 1988. Metodologi Research Jilid I. Yogyakarta: Andi Offset.
----------------, 2000. Statistik Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset.
----------------,1988. Metodologi Research Jilid III. Yogyakarta: Andi Offset.
William, Joe.1973.Winning Basket Ball. New York City: Galarhad Books.
Wissel, Hall.1997. Bola Basket Program Pemahiran Teknik dan Taktik. Jakarta: Rajagrafindo.
Wooden, john R, 1979. Praktikal Modern Basket Ball. Los Angeles California.
62
ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus
t-test cara pendek. Adapun data yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
ΣD=12.00
Σd2=16.4000
N=15
Untuk mencari Mean Deviasi (MD) menggunakan rumus :
Md =NDΣ
= 15
00.12 = 0,8000
Perhitungan data tersebut dimasukkan dalam rumus :
t =
)1N(Nd
|MD|2
−Σ
=
)115(154000,16
8000,0
−
=
2104000,16
8000,0
= 2,86
62
Dari hasil perhitungan statistik diatas diperoleh nilai t hitung adalah 2,86 dari
t tabel ini dikonsultasikan dengan nilai t tabel dengan derajat kebebasan d.b = N-1
15-1= 14 dan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai sebesar 2,14 dengan demikian
berarti nilai t hitung > t tabel (2,86>2,14) ini berarti hipotesis yang mengatakan ada
perbedaan pengaruh secara signifikan antara latihan jump shoot dari sisi kanan
dan sisi kiri posisi 150 terhadap hasil tembakan pada siswa putra ekstrakurikuler
bola basket SMA N I Bawang Banjarnegara tahun ajaran 2004/2005, diterima
Selanjutnya untuk mengetahui latihan mana yang lebih baik dicari Mean
dari kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II sebagai berikut:
M1 = NX1Σ
= 1540 = 2,67
M2 = NX2Σ
= 1528 = 1,87
maka M1 > M2 (2,67 > 1,87)
DAFTAR PETUGAS PENELITIAN
No Nama Jabatan Tugas
1
2
3
4
5
6
Herry Subarkah
Endi Setyo, S.pd
Deny Farid Fatullah,S.pd
Arief Tri Y
Widiono
Lucky Agung Z
Peneliti
Guru Penjaskes
Guru Penjaskes
Mahasiswa UNNES
Wiraswasta
Mahasiswa UMS
Pengawas Penelitian
Pembantu Pelaksana
Pembantu Pelaksana
Pemanggil Sampel
Pengambil Gambar
Pencatat Nilai
Lampiran 6
DAFTAR KELOMPOK EKSPERIMEN I DAN KELOMPOK EKSPERIMEN II BERDASARKAN HASIL TES AWAL SERTA MEAN DARI TIAP-TIAP KELOMPOK
SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA 1 BAWANG BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2004/2005
KELOMPOK EKSPERIMEN I KELOMPOK EKSPERIMEN II
NO NAMA HASIL NO NAMA HASIL
1. Tomi Kurniawan 4 1. Erick 4
2. Dasan 3 2. Kukuh PHP. 3
3. A. Mustajab 3 3. Anton 3
4. Agung N. 2 4. Herman 3
5. Syarif Hidayatullah 2 5. Adin 2
6. Yulis S. 2 6. Eko Tanjung 2
7. Jefri R. 2 7. Ardian S 2
8. Rafli 2 8. Ega Vijay 2
9. Eko N. 2 9. Teguh H. 2
10. Yanursa 1 10. Azizul AK. 1
70
11. Rais FA. 1 11. Nanang 1
12. Putut Giri 1 12. Yanuar 1
13. Eko A. 1 13. Rizal Dwi 1
14. Anggit S. 1 14. Syafri 1
15. Barata Wela 0 15. Wiji P. 0
N=15 Mean = 1527
=1.8 27 N=15 Mean = 1528
=1.86 28
Lampiran 9
HASIL TES AKHIR JUMP SHOOT
KELOMPOK EKSPERIMEN I DAN KELOMPOK EKSPERIMEN II
Kelompok Eksperimen I Kelompok Eksperimen II No No.Tes Nama Hasil No No.Tes Nama Hasil 1 2 Tomi K 3 1 14 Erick 2 2 12 Dasan 3 2 4 Kukuh 3 3 15 A. Mustajab 3 3 17 Anton B 1 4 1 Agung N 4 4 21 Herman P 1 5 3 Syarif H 5 5 6 Adin B P 3 6 10 Yulis S 2 6 7 Eko T 3 7 13 Jefri S 2 7 23 Ardian S 2 8 26 Rafli 2 8 25 Ega G 2 9 27 Eko N 3 9 30 Teguh H 1 10 8 Yanursa 2 10 5 Azizul 1 11 11 Rais F A 1 11 16 Nanang 1 12 19 Putu G 2 12 18 Yanuar 2 13 22 Eko A 3 13 24 Rizal Dwi 2 14 29 Anggit S 3 14 28 Syafri 2 15 9 Barata W 2 15 20 Wiji P 2 Σ = 40 Σ = 28
Mean Xe1 = 1540 = 2,67 Mean Xe2 =
1528 = 1,87