81654400 Makalah Influenza Isi

download 81654400 Makalah Influenza Isi

of 8

Transcript of 81654400 Makalah Influenza Isi

  • 7/30/2019 81654400 Makalah Influenza Isi

    1/8

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme

    biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya

    dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan

    memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan

    selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil

    asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang

    diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,

    glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.

    Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan,

    dan tumbuhan. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya.

    Virus yang menyebabkan influenza menyerang saluran pernapasan, virus campak

    menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang

    sel-sel saraf.

    1.2 Tujuan Penulisan

    Tujuan penulisan makalah ini, adalah :

    1. Memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Virologi

    2. Untuk menambah pengetahuan

    3. Sebagai sarana tukar menukar informasi

    1

  • 7/30/2019 81654400 Makalah Influenza Isi

    2/8

    N dalam

    singkatan H5N1

    untuk

    H dalam H5N1singkatan untuk"hemagglutinin "

    BAB II

    PENYAKIT INFLUENZA

    2.1. Virus Flu Burung (H5N1)

    Flu burung (avian influenza) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

    virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung

    adalah virus influenza tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian

    ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain sepertibabi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.

    Strain yang sangat virulen/ganas dan menyebabkan

    flu burung adalah dari subtipe A H5N1. Hal ini terlihat

    dari hasil studi yang menunjukkan bahwa unggas yang

    sakit mengeluarkan virus influenza A (H5N1) dengan

    jumlah besar dalam kotorannya. Virus tersebut dapat

    bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 220 C dan

    lebih dari 30 hari pada 00 C.

    Influenza A subtipe virus H5N1, yang telah

    beradaptasi terhadap unggas dan sangat patogen disebut juga HPAI A(H5N1)

    (highly pathogenic avian influenza virus of type A of subtype H5N1),

    menimbulkan flu unggas, atau "flu burung". Virus ini merupakan virus epizootic

    (penyebab epidemik di mahluk non manusia) dan juga panzootic (yang dapat

    menginfeksi binatang dari berbagai spesies dari area yang

    sangat luas.

    Seperti semua influenza subtipe A lainnya, subtipe

    H5N1 adalah virus RNA. Memiliki genom tersegmentasi

    delapan dari satu-helai RNA, disingkat PB2, PB1, PA,

    HA, NP, NA, MP dan NS. HA kode untuk hemaglutinin,

    suatu antigen glikoprotein yang ditemukan pada

    permukaan virus influenza dan bertugas untuk mengikat

    virus ke sel yang terinfeksi. Kode NA untuk

    2

  • 7/30/2019 81654400 Makalah Influenza Isi

    3/8

    neuraminidase, suatu antigen glikosilasi

    enzim yang ditemukan pada permukaan

    virus influenza. Ini memfasilitasi pelepasan

    virus dari sel yang terinfeksi progeni. Para

    hemagglutinin (HA) dan neuraminidase

    (NA) menentukan struktur protein untai

    RNA yang relevan sebagai target untuk

    obat antivirus dan antibodi. HA dan NA juga digunakan sebagai dasar untuk

    penamaan berbagai subtipe virus influenza A.

    Sifat virus sangat labil, mudah berubah bentuk dan tidak ganas menjadi ganas

    dan sebaliknya. Virus Avian Influenza akan mati pada sediaan alkohol 70%

    ammonium kuatener, chlorin, formalin 2-5%, iodoform kompleks (iodines),

    senyawa fenol dan natrium/kalium hipoklorit. Kelemahan virus tersebut adalah

    tidak tahan panas. Virus akan mati pada pemanasan 600 C selama 30 menit atau

    560 C selama 3 jam. Pada daging akan mati pada suhu 800C selama 1 menit. Pada

    telur akan mati pada suhu 640C selama 4,5 menit.

    2.2. Patogenesis

    Penyebaran virus avian influenza terjadi melalui udara (droplet infection)

    dimana virus dapat tertanam pada membran mukosa yang melapisi saluran nafas

    atau langsung memasuki alveoli (tergantung ukuran droplet). Virus yang tertanam

    pada membran mukosa akan terpajan mukoprotein yang mengandung asam sialat

    yang dapat mengikat virus. Reseptor spesifik yang dapat berikatan dengan virus

    influenza berkaitan dengan spesies darimana virus berasal.

    Virus ini dapat berikatan dengan alpha 2,6 sialiloligosakarida yang berasal

    dari membran sel dimana didapatkan residu asam sialat yang dapat berikatan

    dengan residu galaktosa melalui ikatan 2,6 linkage. Virus avian influenza dapat

    berikatan dengan membran sel mukosa melalui ikatan yang berbeda yaitu 2,3

    linkage. Adanya perbedaan pada reseptor yang terdapat pada membran mukosa

    diduga sebagai penyebab mengapa virus avian influenza tidak dapat mengadakan

    replikasi secara efisien pada manusia. Mukoprotein yang mengandung reseptor ini

    3

  • 7/30/2019 81654400 Makalah Influenza Isi

    4/8

    akan mengikat virus sehingga perlekatan virus dengan sel epitel saluran napas

    dapat dicegah. Tetapi virus yang mengandung protein neuraminidase pada

    permukaannya dapat memecah ikatan tersebut.

    Virus selanjutnya akan melekat

    pada epitel permukaan saluran napas

    untuk kemudian bereplikasi di dalam sel

    tersebut. Replikasi virus terjadi selama

    4-6 jam sehingga dalam waktu singkat

    virus dapat menyebar ke sel-sel

    didekatnya. Masa inkubasi virus 18 jam

    sampai 4 hari, lokasi utama dari infeksi

    yaitu pada sel-sel kolumnar yang

    bersilia. Sel-sel yang terinfeksi akan

    membengkak dan intinya mengkerut

    dan kemudian mengalami piknosis. Bersamaan dengan terjadinya disintegrasi dan

    hilangnya silia selanjutnya akan terbentuk badan inklusi.

    H5N1 sebenarnya adalah jenis virus yang menyerang reseptor galactose yang

    ada pada hidung hingga ke paru-paru pada unggas yang tidak ditemukan pada

    manusia, dan serangan hanya terjadi disekitar alveoli yaitu di daerah paru-paru

    dimana oksigen disebarkan melalui darah. Oleh karena itu virus ini tidak gampang

    disebarkan melalui udara saat batuk atau bersin seperti layaknya virus flu biasa.

    Namun pada tahun 2002, jenis baru virus H5N1 muncul, dikenal dengan virus

    H5N1 tipe gen Z yang menjadi tipe gen dominan, yang menyebabkan penyakit

    akut pada populasi burung di Hongkong, termasuk disfungsi neurologi dan

    kematian pada bebek dan jenis unggas lainnya. Mutasi inilah yang dapat

    mengubah virus flu burung H5N1 yang tadinya tidak dapat menginfeksi manusia

    menjadi dapat dengan mudah menular dari unggas ke manusia.

    2.3. Gejala Klinis

    2.3.1 Gejala pada unggas

    Jengger, pial, kulit kaki, yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru

    4

  • 7/30/2019 81654400 Makalah Influenza Isi

    5/8

    Keluar cairan dari mata dan hidung

    Pembengkakan di bagian muka dan kepala

    Perdarahan di bawah kulit

    Perdarahan titik pada daerah dada,kaki dan telapak kaki

    Batuk,bersin dan terdengar suara ngorok

    Diare

    Kematian mendadak

    Pada bentuk yang paling patogenik, influenza pada ayam dan kalkun

    menimbulkan munculnya gejala mendadak tiba-tiba dan kematian hampir

    100% dalam dua hari. Karena virus menyebar dengan cepat pada situasi

    yang padat seperti pada peternakan intensif ayam dan kalkun, wabah ini

    dapat menimbulkan dampak ekonomi yang besar bagi peternak unggas.

    Gejala flu pada unggas beragam dan mungkin tidak spesifik. Karena gejala yang

    ringan ini dapat membuat diagnosis di lapangan menjadi sulit, mengikuti

    penyebaran flu unggas memerlukan uji laboratorium dari sampel yang berasal

    dari unggas yang terinfeksi. Masa inkubasi pada unggas : 1 minggu

    2.3.2 Gejala pada manusia

    Demam (suhu badan diatas 38o C)

    Batuk dan nyeri tenggorokan

    Radang saluran pernapasan atas

    Pneumonia

    Infeksi mata

    Nyeri otot

    Diare, muntah

    Perdarahan hidung dan gusi

    Masa inkubasi pada manusia : 1-3 hari.

    Masa infeksi 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala. Pada anak

    sampai 21 hari.

    5

  • 7/30/2019 81654400 Makalah Influenza Isi

    6/8

    2.4. Diagnosis

    Diagnosis ditegakkan dengan :

    1. Anamnesis tentang gejala yang diderita oleh penderita dan adanya riwayat

    kontak atau adanya faktor risiko, seperti kematian unggas secara mendadak,

    atau unggas sakit di peternakan/dipelihara di rumah, atau kontak dengan

    pasien yang didiagnosis avian influenza (H5N1), atau melakukan perjalanan

    ke daerah endemis avian influenza 7 hari sebelum timbulnya gejala.

    2. Pemeriksaan fisik: suhu tubuh > 38 C, napas cepat dan hiperemi farings

    (farings kemerahan)

    3. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) diperoleh leukopenia, limfopenia,

    trombositopenia ringan sampai sedang dan kadar aminotransferase yang

    meningkat sedikit atau sedang, kadar kreatinin juga meningkat.

    4. Pemeriksaan analisis gas darah dan elektrolit diperlukan untuk mengetahui

    status oksigenasi pasien, keseimbangan asam-basa dan kadar elektrolit pasien.

    5. Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi adanya avian influenza H5N1

    dengan Immunofluorescence assay, Enzyme Immunoassay, Polymerase

    Chain Reaction (PCR) dan Real-time PCR assay, Biakan Virus. Dari hasil

    pemeriksaan ini dapat ditentukan status pasien apakah termasuk curiga

    (suspect), mungkin (probable) atau pasti (confirmed).

    6. Pada pemeriksaan radiologi dengan melakukan X-foto toraks didapatkan

    gambaran infiltrat yang tersebar atau terlokalisasi pada paru. Hal ini

    menunjukkan adanya proses infeksi oleh karena virus atau bakteri di paru-

    paru atau yang dikenal dengan pneumonia. Gambaran hasil radiologi tersebut

    dapat menjadi indikator memburuknya penyakit avian influenza.

    6

  • 7/30/2019 81654400 Makalah Influenza Isi

    7/8

    BAB III

    PENUTUP

    3.1. Kesimpulan

    Flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan oleh strain virus

    influenza tipe A. Virus flu burung biasanya tidak menginfeksi manusia. Namun,

    ada kasus tertentu yang menyebabkan penyakit pernapasan yang berat pada

    manusia. Dalam kebanyakan kasus, orang yang terinfeksi telah di kontak dekat

    dengan unggas yang terinfeksi atau dengan benda yang terkontaminasi oleh

    kotoran mereka. Namun demikian, ada kekhawatiran bahwa virus tersebut dapat

    bermutasi menjadi lebih mudah menular antar manusia, meningkatkan

    kemungkinan pandemi influenza. Mengendalikan penyakit pada hewan adalah

    langkah pertama dalam mengurangi risiko terhadap manusia.

    Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan

    dan perut. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu

    segera mendapatkan perhatian medis. Penanganan medis maupun pemberian obat

    dilakukan oleh petugas medis yang berwenang. Obat-obatan yang biasa diberikan

    adalah penurun panas dan anti virus. Di antara antivirus yang dapat digunakan

    adalah jenis yang menghambat replikasi dari neuramidase (neuramidase

    inhibitor), antara lain Oseltamivir (Tamiflu) dan Zanamivir. Masing-masing dari

    antivirus tersebut memiliki efek samping dan perlu diberikan dalam waktu

    tertentu sehingga diperlukan opini dokter.

    3.2. Saran

    Kepada masyarakat disarankan untuk lebih menjaga personal misalnya

    dengan mencuci tangan menggunakan antiseptik. Kebersihan tubuh dan

    pakaian juga perlu dijaga.

    Segera laporkan kepada pihak yang berwenang apabila ada unggas yg

    sakit/mati mendadak di lingkungan tempat tinggal

    7

  • 7/30/2019 81654400 Makalah Influenza Isi

    8/8

    DAFTAR PUSTAKA

    http://id.wikipedia.org/wiki/Virus. diunduh tanggal 23 November 2011 pukul

    14.45

    http://id.wikipedia.org/wiki/Influenza. diunduh tanggal 23 November 2011 pukul

    14.54

    http://id.wikipedia.org/wiki/Flu_burung. diunduh tanggal 23 November 2011

    pukul 14.30

    http://en.wikipedia.org/wiki/Influenza_A_virus_subtype_H5N1. diunduh tanggal

    23 November 2011 pukul 14.34

    http://www.who.int/mediacentre/factsheets/avian_influenza/en/. diunduh tanggal

    23 November 2011 pukul 14.58

    http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/072005/flu_burung.pdf. diunduh tanggal

    23 November 2011 pukul 14.30

    8