8 Keterampilan Dasar Mengajar

12
 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 1. Ke terampil an Be rta nya Keterampilan ini sangat diperlukan dan dikuasai oleh seorang guru, karena hampir semua kegiat an belajar , guru mengaj ukan perta nyaan dan kualitas pertany aan menent ukan kuali tas  jawaban pertanyaan tersebut dari siswa. Pertanyaan guru dapat mengaktifkan siswa sehingga terli bat secara optimal dalam pembel ajaran , di samping mengece k pemahaman murid terhadap mater i yang dibaha s. Keterliba tan ini akan mampu memot ivasi murid untuk belajar karena ia merasa ikut berperan dalam pembelajaran. Perlu ditekankan, bahwa dalam konteks ini, yang dimaksud dengan pertanyaan adalah semua pertanyaan guru (tidak terlepas dari kalimat tanya) yang meminta respon dari siswa, dengan demikian, kalimat perintah dan kalimat tanya, dalam konteks ini, termasuk ke dalam jenis pertanyaan. Keterampilan bertanya sebagai berikut: Keterampilan bertanya dasar yang terdiri dari komponenkomponen berikut: a. Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, memudahkan murid untuk memahaminya. Pemberi an acuan, yait u informasi yang di ber ikan sebelum me ngajukan  pertanyaan. !nformasi ini diperlukan untuk menjawab pertanyaan.  b. Pemusatan perhatian, kadangkadang guru perlu memulai pertanyaan dengan cakupan yang luas, kemudian memusatkan perhatian murid pada satu tugas yang lebih sempit. c. Penyebaran pertanyaan, yang diajukan kepada murid, hendaknya ditujukan ke seluruh kelas,  bukan kepada murid tertentu. "etelah memberikan waktu sejenak untuk berpikir, barulah guru menunjuk secara acak murid lain untuk menanggapi jawaban temannya. d. Pemindaha n gil ir an. "at u per tany aan yang komple ks dapat dij awa b ole h bebera pa mur id, sehingga semua ak#tif untuk memikirkan pertany aan yang diberikan. e. Pember ian waktu berpi kir . "etel ah mengaj ukan pertany aan, guru hendakny a membe rikan kesempatan kepada murid untuk b erpikir, sebelum menjawab. f  . Pemberi an tuntuna#n. $ika perta nyaan guru tidak dapat dijawab oleh murid, guru hendakny a memberikan tuntunan. %untunan dapat diberikan dengan cara:  mengungkapkan pertanyaan dengan cara lain&  menyederhanakan pertanyaan& dan  mengulangi penjelasan (acuan) sebelumnya. Keterampilan bertanya lanjut, yang terdiri dari komponenkomponen berikut:

description

baca saja

Transcript of 8 Keterampilan Dasar Mengajar

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR1. Keterampilan Bertanya

Keterampilan ini sangat diperlukan dan dikuasai oleh seorang guru, karena hampir semua kegiatan belajar, guru mengajukan pertanyaan dan kualitas pertanyaan menentukan kualitas jawaban pertanyaan tersebut dari siswa. Pertanyaan guru dapat mengaktifkan siswa sehingga terlibat secara optimal dalam pembelajaran, di samping mengecek pemahaman murid terhadap materi yang dibahas. Keterlibatan ini akan mampu memotivasi murid untuk belajar karena ia merasa ikut berperan dalam pembelajaran. Perlu ditekankan, bahwa dalam konteks ini, yang dimaksud dengan pertanyaan adalah semua pertanyaan guru (tidak terlepas dari kalimat tanya) yang meminta respon dari siswa, dengan demikian, kalimat perintah dan kalimat tanya, dalam konteks ini, termasuk ke dalam jenis pertanyaan. Keterampilan bertanya sebagai berikut:Keterampilan bertanya dasar yang terdiri dari komponen-komponen berikut: a. Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, memudahkan murid untuk memahaminya. Pemberian acuan, yaitu informasi yang diberikan sebelum mengajukan pertanyaan. Informasi ini diperlukan untuk menjawab pertanyaan. b. Pemusatan perhatian, kadang-kadang guru perlu memulai pertanyaan dengan cakupan yang luas, kemudian memusatkan perhatian murid pada satu tugas yang lebih sempit.c. Penyebaran pertanyaan, yang diajukan kepada murid, hendaknya ditujukan ke seluruh kelas, bukan kepada murid tertentu. Setelah memberikan waktu sejenak untuk berpikir, barulah guru menunjuk secara acak murid lain untuk menanggapi jawaban temannya.d. Pemindahan giliran. Satu pertanyaan yang kompleks dapat dijawab oleh beberapa murid, sehingga semua ak`tif untuk memikirkan pertanyaan yang diberikan.e. Pemberian waktu berpikir. Setelah mengajukan pertanyaan, guru hendaknya memberikan kesempatan kepada murid untuk berpikir, sebelum menjawab.f. Pemberian tuntuna`n. Jika pertanyaan guru tidak dapat dijawab oleh murid, guru hendaknya memberikan tuntunan. Tuntunan dapat diberikan dengan cara: mengungkapkan pertanyaan dengan cara lain; menyederhanakan pertanyaan; dan mengulangi penjelasan (acuan) sebelumnya.Keterampilan bertanya lanjut, yang terdiri dari komponen-komponen berikut: 1. Mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam dalam menjawab pertanyaan, yaitu dari tingkat yang paling rendah (mengingat) ke tingkat yang ting gi, seperti memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi. 2. Pengaturan urutan pertanyaan, yaitu mulai pertanyaan yang paling sederhana diikuti dengan yang kompleks, sampai kepada pertanyaan yang paling kompleks 3. Penggunan pernyaan pelacak dengan berbagai tekhnik seperti: Klarifikasi, yaitu meminta penjelasan lebih lanjut atas jawaban siswa. Meminta siswa memberi alasan atas jawabannya Meminta ketepatan jawaban Meminta jawaban yang lebih relevan Meminta contoh Meminta jawaban yang lebih kompleksDalam menerap keterampilan bertanya, guru perlu menghindari kebiasaan sebagai berikut: - mengulangi pertanyaan sendiri atau pertanyaan siswa - menjawab pertanyaan sendiri - menunjuk dulu sebelum bertanya - mengajukan pertanyaan yang mengundang jawaban serempak- mengajukan pertanyaan ganda ( pertanyaan dengan jawaban ganda) Jika seluruh keterampilan ini dikuasi oleh guru maka ia akan mampu bertanya efektif, sehingga dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, yang sekaligus berarti meningkatkan keefektifan pembelajaran.2. Ketrampilan Memberikan PenguatanPenguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Seorang guru perlu menguasai keterampilan memberikan penguatan karena penguatan merupakan dorongan bagi siswa untuk meningkatkan penampilannya, serta dapat meningkatkan perhatian. Penguatan dapat diberikan dalam bentuk: a. Verbal, yaitu berupa kata-kata, kalimat pujian, seperti bagus, tepat sekali, atau saya puas akan pekerjaanmu. b. Nonverbal, yaitu berupa: - gerak mendekati, - mimik dan gerakan badan, - sentuhan, - kegiatan yang menyenangkan, serta - token (symbol atau benda kecil lain).Dalam memberikan penguatan, guru perlu memperhatikan hal-hal berikut. a. Penguatan harus diberikan dengan hangat dan antusias sehingga peserta dapat merasakan kehangatan tersebut. b. Penguatan yang diberikan harus bermakna, yaitu sesuai dengan perilaku yang diberi penguatan. c. Hindarkan respon negative terhadap jawaban peserta. d. Peserta yang diberikan penguatan harus jelas (sebutkan namanya, tujukan pandangan kepadanya). e. Penguatan dapat juga diberikan kepada kelompok peserta tertentu. f. Agar menjadi lebih efektif, penguatan harus diberikan segera setelah perilaku yang baik. g. Jenis penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi.3. Ketrampil n Mengadakan VariasiKehidupan akan lebih menarik jika dijalani dengan penuh variasi. Dalam kegiatan belajar mengajar ada perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi para siswa, serta mengarungi kejenuhan dan kebosanan.Variasi dalam kegiatan belajar-mengajar dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian. a. Variasi d alam gaya mengajar, yang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti: 1. Variasi suara: rendah, tinggi, besar, kecil, 2. Memusatkan perhatian 3. Membuat kesenyapan sejenak 4. Mengadakan kontak pandang 5. Variasi gerakan badan dan mimik, dan 6. Mengubah posisi, misalnya dari depan kelas ke tengah atau ke belakang kelas. b. Variasi dalam penggunaan dalam media dan bahan pelajaran, yang meliputi: 1. Variasi alat dan bahan yang bisa dilihat 2. Variasi alat dan bahan yang dapat didengar, serta 3. Variasi alat dan bahan yang dapat diraba dan dimanipulasi. c. Variasi dalam pola interaksi dan kegiatan Pola interaksi dapat berbentuk: klasikal, kelompok, dan perorangan sesuai dengan keperluan, sedangkan variasi kegiatan dapat berupa mendengarkan informasi, menelaah materi, diskusi, latihan, atau demonstrasi. Variasi yang dilakukan guru hendaknya sesuai dengan kondisi kelas, lancar, dan logis, sehingga tidak mengganggu alur pembelajaran yang sedang berlangsung Tugasnya, setiap variasi harus mempunyai tujuan/sasaran yang jelas, dan bukan dilakukan hanya untuk tujuan variasi.4. Ketrampilan MenjelaskanDalam kaitan dengan kegiatan belajar mengajar- mengajar, menjelaskan berarti mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata urutan yang terencana secara sistimatis, sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh siswa definisi ini dapat dipahami bahwa keterampilan menjelaskan mutlak perlu dimiliki oleh para guru. Kegiatan menjelaskan bertujuan untuk: - Membimbing siswa memahami berbagai konsep, hukum, prinsip, atau prosedur- Membimbing siswa menjawab pertanyaan mengapa secara bernalar - Melibatkan siswa untuk berfikir - Mendapatkan balikan mengenal pemahaman siswa, serta - Mendorong murid menghayati berbagai proses penalaran.Kerampilan menjelaskan terdiri dari berbagai komponen sebagai berikut. Komponen merencanakan penjelasan, yang mencakup: a. Isi pesan (pokok-pokok materi) yang dipilih dan disusun secara sistematis di sertai dengan contoh-contoh, dan b. Hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik penerima pesan siswa. Ketika merencanakan isi pesan (pokok-pokok materi), karateristik siswa haruslah dipertimbangkan, sehingga materi mudah dicerna. Misalnya, penggunaan istilah/bahasa dan tingkat kesukaran materi haruslah disesuaikan dengan karateritik siswa.Dalam menerapkan keterampilan menjelaskan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. a. Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, ataupun akhir pelajaran sesuai dengan keperluan. b. Penjelasan harus relevan dengan tujuan. c. Materi yang dijelaskan harus bermakna d. Penjelasan yang diberikan sesuai degan kemampuan dan latar belakang siswa.5. Ketrampilan Membuka dan Menutup pelajaranMembuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan penuh perhatian pada diri siswa. Sedangkan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru/ untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Tujuan kegiatan membuka dan menutup pelajaran adalah untuk: 1. membangkitkan motivasi dan perhatian siswa, 2. membuat siswa memahami batas tugasnya, 3. membantu siswa memahami hubungan berbagai materi yang disajikan, dan 4. membantu mahasiswa mengetahui tingkat berhasilnya.Komponen-komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran adalah sebagai berikut. 1. Membuka pelajaran, mencakup hal-hal berikut. a. Menarik perhatian siswa dengan berbagai cara, seperti menciptakan satu kejadian yang menarik. b. Menimbulkan motivasi dengan: kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan, dan memperhatikan minat siswa. c. Memberikan acuan dengan cara:- mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas, - menyarankan langka-langka yang akan dilakukan, - mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas, dan - mengajukan pertanyaan. d. Membuat kaitan, dengan cara: - mengajukan pertanyaan atau persepsi, atau - mengkaji ulang pelajaran yang lalu. 2. Menutup pelajaran, mencakup hal-hal berikut: a. Meninjau kembali, dengan cara merangkum atau membuat ringkasan, b. Mengadakan evaluasi penguasaan siswa, dengan meminta mereka: - mendemostrasikan keterampilan, - menerapkan ide baru pada situasi lain, - mengekspresikan pendapat sendiri - memberikan soal-soal tertulis. c. Memberikan tindak lanjut, yang dapat berupa pekerjaan rumah, merancang sesuatu, atau bekunjung kesuatu tempat. Keterampilan membuka pelajaran akan merupakan awal keberhasilan seorang guru karena kiat membuka pelajaran sangat menentukan termotivasi tidaknya siswa dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran menentukan tingkat pemantapan pembelajaran yang dilakukan. Tidak semua keterampilan yang disebutkan di atas harus ditampilkan pada setiap membuka dan menutup pelajaran. Guru dapat memilih cara/keterampilan yang paling sesuai dengan tujuan, materi, siswa, serta kondisi kelas. Kegiatan membuka dan menutup pelajaran tidak saja dilakukan pada awal dan akhir kegiatan, tetapi juga pada awal dan akhir kegiatan, tetapi juga pada awal dan akhir setiap penggal kegiatan, dengan catatan bahwa: kegiatan ini harus bemakna dan berkesinambungan.6. Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok KecilDiskusi kelompok kecil merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar - mengajar yang penggunaannya cukup sering diperlukan. Ciri-ciri diskusi kelompok kecil adalah: a. Melibatkan 3-9 orang peserta, b. Berlangsung dalam interaksi tatap muka yang informal, artinya setiap anggota dapat berkomunikasi langsung dengan anggota lainnya, c. Mempunyai tujuan yang dicapai dengan kerja sama antara anggota lainnya, d. Berlangsung menurut proses yang sistematis. Diskusi kelompok kecil memungkinkan siswa: a. Berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah, b. Meningkatkan pemahaman atas masalah penting, c. Meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, d. Mengembangkan kemampuan berfikir dan berkomunikasi, serta e. Membina kerja sama yang sehat, kelompok yang kohesif, dan bertanggungjawab.Komponen keterampilan yang perlu dimiliki oleh pemimpin diskusi kelompok kecil adalah sebagai berikut. a. Memusatkan perhatian, yang dapat dilakukan dengan cara: - Merumuskan tujuan diskusi secara jelas - Merumuskan kembali masalah, jika terjadi penyimpangan, - Menandai hal-hal yang tidak relevan jika terjadi penyimpangan, serta - Merangkum hasil pembicaraan pada saat-saat tertentu. b. Memperbesar masalah atau urutan pendapat, dengan cara: - Menguraikan kembali atau merangkum urutan pendapat peserta,- Mengajukan pertanyaan pada anggota kelompok tentang pendapat anggota lain, atau - Menguraikan gagasan anggota kelompok dengan tambahan informasi. c. Menganalisis pandangan siswa, dengan cara: - Meneliti apakah alasan yang dikemukakan punya dasar yang kuat, dan - Memperjelas hal-hal yang disepakati dan yang tidak disepakati. d. Meningkatkan urusan siswa, dengan cara: - Mengajukan pertanyaan kunci yang menentang mereka untuk berpikir, - Memberi contoh pada saat yang tepat, - Menghangatkan suasana dengan mengajukan pertanyaan yang mengundang perbedaan pendapat, - Memberi waktu untuk berpikir, dan - Mendengarkan dengan penuh perhatian e. Menyebarkan kesempatan berpartipasi, dengan cara: - Memancing pendapat peserta yang enggan berpartisipasi - Memberikan kesempatan pertama pada peserta yang enggan berpatisipasi, - Mencegah secara bijaksana peserta yang suka memonopoli pembicaraan, - Mendorong siswa untuk mengomentari pendapat temanya, serta - Meminta pendapat siswa jika terjadi jalan buntu. f. Menutup diskusi yang dapat dilakukan dengan cara: - Merangkum hasil diskusi, - Memberikan gambaran tindak lanjut, atau - Mengajak para siswa menilai proses diskusi yang telah berlangsung. Dalam pelaksanaan diskusi, perlu diperhatikan hal-hal berikut. a. Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim terbuka, b. Diskusi yang efektif selalu didahului oleh perencanaan yang matang, yang mencakup: 1. Topik yang sesuai 2. Persiapan/pemberian informasi pendahuluan, 3. Menyiapkan diri sebagai pemimpin diskusi, 4. Pembentukan kelompok diskusi, serta 5. Pengaturan tempat duduk yang memungkinkan semua anggota kelompok bertatap muka.7. Ketrampilan Mengelola KelasKeterampilan mengelola kelas adalah keterampilan dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang optimal guna terjadinya proses belajar-mengajar yang serasi dan efektif. Guru perlu menguasai keterampilan ini agar dapat: - Mendorong siswa mengembangkan tanggungjawab individu maupun klasikal dalam berperilaku yang sesuai dengan tata tertib serta aktivitas yang sedang berlangsung.- Menyadari kebutuhan siswa serta - Memberikan respon yang efektif terhadap perilaku siswa. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal. Penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal dapat dilakukan dengan cara berikut: - Menunjukkan sikap tanggap dengan cara: memandang secara seksama, mendekati, memberikan pertanyaan atau memberi reaksi terhadap gangguan dalam kelas.- Membagi perhatian secara visual dan verbal. - Memusatkan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan siswa dan menuntut tanggung jawab siswa. - Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas - Menegur secara bijaksana, yaitu secara jelas dan tegas, bukan berupa peringatan atau ocehan, serta membuat aturan. - Memberikan penguatan bila perlu. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap respon negative siswa yang berkelanjutan. Untuk mengatasi hal ini guru dapat menggunakan 3 jenis strategi yaitu: modifikasi tingkah laku, pengelolaan (proses) kelompok, serta menemukan dan mengatasi perilaku yang menimbulkan masalah. a. Modifikasi Tingkah Laku Dalam strategi ini terhadap 3 hal komponen yang harus dikuasai guru yaitu: (1) Mengajarkan tingkah laku baru yang diinginkan dengan cara memberikan contoh dan bimbingan, (2) Meningkatkan dan memunculkan tingkah laku siswa yang baik dengan memberikan penguatan, dan (3) Mengurangi munculnya tingkah laku yang kurang baik dengan memberi hukuman.Ketika hal ini harus dilakukan guru dengan catatan bahwa: (1) Pelaksanaan dilakukan segera setelah perilaku terjadi, serta (2) Hukuman harus dilakukan secara pribadi dan tersendiri, hanya bila diperlukan. Pengelolaan/ Proses kelompok Dalam strategi ini, kelompok dimanfaatkan dalam memecahkan masalah- masalah pengelolaan kelas yang muncul, terutama melalui diskusi. Dua hal yang perlu dilakukan guru adalah: (1) Memperlancar tugas-tugas dengan cara mengusahakan terjadinya kerjasama dan memantapkan standar serta prosedur kerja; serta (2) Memelihara kegiatan kelompok, dengan cara memelihara dan memulihkan semangat, menangani konflik yang timbul, serta memperkecil masalah yang timbul. Menemukan dan mengatasi tingkah laku yang menimbulkan masalah. Dalam strategi ini perlu ditekankan bahwa setiap tingkah laku yang keliru merupakan gejala dari suatu sebab. Untuk mengatasinya, ada berbagai teknik yang dapat ditekankan sesuai dengan hakikat tersebut, yaitu sebagai berikut: (1) pengabaikan yang direncanakan, (2) campur tangan dengan isyarat, (3) mengawasi dari dekat, (4) mengakui perasaan negative siswa, (5) mendorong kesadaran siswa untuk mengungkapkan perasaannya, (6) menjauhkan benda-benda yang bersifat mengganggu, (7) menyusun kembali program belajar,(8) menghilangkan ketegangan dengan humor (9) menghilangkan penyebab gangguan (10) pengekangan secara fisik, dan (11) pengasinganDalam menerapkan keterampilan mengelola kelas, perlu diingat 6 prinsip berikut. - Kehangatan dan keantusiasan dalam mengajar, yang dapat menciptakan iklim kelas yang menyenangkan. - Menggunakan kata-kata atau tindakan yang dapat menantang siswa untuk berpikir. - Menggunakan berbagai variasi yang dapat menghilangkan kebosanan - Keluwesan guru dalam pelaksanaan tugas - Penekanan pada hal-hal yang bersifat positif - Penanaman disiplin diri sendiri Selanjutnya, dalam mengelola kelas, guru hendaknya menghindari hal-hal sebagai berikut. 1. Campur tangan yang berlebihan. 2. Kesenyapan/penghentian suatu pembicaraan/kegiatan karena ketidaksiapan guru. 3. Ketidak siapan memulai dan mengakhiri pelajaran. 4. Penyimpangan, terutama yang berkaitan dengan disiplin diri. 5. Bertele-tele. 6. Pengulangan penjelasan yang tidak diperlukan.8. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan PerseoranganMengajar kelompok kecil dan individual, terjadi dalam konteks pengajaran klasikal. Di dalam kelas, seorang guru mungkin menghadapi banyak kelompok kecil serta banyak siswa yang masing-masing diberi kesempatan belajar secara kelompok atau secara individual. Penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan individual memungkinkan guru mengelola kegiatan jenis ini secara efektif dan efesien serta memainkan perannya sebagai: - Organisator kegiatan belajar-mengajar, - Sumber informasi bagi siswa,- Pendorong bagi siswa untuk belajar, - Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa, - Pendiagnosa dan pemberi bantuan kepada siswa sesuai dengan kebutuhannya, serta - Peserta kegiatan yang punya hak dan kewajiban seperti peserta lainnya.Pelajaran kelompok kecil dan individual masing-masing memerlukan keterampilan yang berkaitan dengan penanganan siswa dan penanganan tugas. Ada 4 kelompok keterampilan yang perlu dikuasai oleh guru dalam kaitan ini, yaitu sebagai berikut. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, yang dapat ditunjukkan dengan cara: Kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa, Mendengarkan secara simpatik gagasan yang dikemukakan siswa, Memberikan respon positif terhadap gagasan siswa, Membangun hubungan saling mempercayai, Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa, tanpa kecenderungan mendominasi, Menerima perasaan siswa dengan penuh perhatian dan keterbukaan, serta Mengendalikan situasi agar siswa merasa aman. Keterampilan mengorganisasikan, yang ditampilkan dengan cara: Memberi orientasi umum, Memuarisasikan kegiatan, Membentuk kelompok yang tepat, Mengkoordinasikan kegiatan, Membagi-bagi perhatian dalam berbagai tugas, serta Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi berupa laporan atau kesepakatan. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar, yang dapat ditampilkan dalam bentuk: Memberi penguatan yang sesuai, Mengembangkan supervisi proses awal yang mencakup sikap tanggap terhadap keadaan siswa pada awal kegiatan, Mengadakan supervisi proses lanjut, yang berupa bantuan yang diberikan secara selektif, berupa: (1) pelajaran tambahan, bila perlu, (2) melibatkan diri sebagai peserta diskusi, (3) memimpin diskusi, jika perlu, dan (4) bertindak sebagai katalisator, Mengadakan supervisi pemanduan, dengan cara mendekati setiap kelompok/perorongan agar mereka siap untuk mengikuti kegiatan akhir. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, yang meliputi hal-hal berikut: - Menetapkan tujuan pembelajaran. - Merencanakan kegiatan belajar. - Berperan sebagai penasehat. - Membantu mahasiswa menilai kemajuan sendiri.Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengajar kelompok kecil yaitu:a. Variasi pengorganisasian kelas besar, kelompok, individual disesuaikan dengan tujuan yang dicapai, kemampuan siswa, ketersediaan fasilitas, waktu, serta kemampuan dosen. b. Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan indifidual. Informasi umum sebaiknya disampaikan secara klasikal. c. Pengajaran kelompok kecil yang efektif selalu diakhiri dengan suatu kulminasi berupa rangkuman, pemantapan, kesepakatan, laporan, dan sebagainya. d. Guru perlu mengenal siswa secara individual agar dapat mengatur kondisi belajar dengan tepat.e. Dalam kegiatan individual, siswa dapat belajar secara bebas dengan bahan yang disiapkan.Posted by Nurmala Rahim on Thursday, February 6, 2014 - Rating: 4.5 Title : 8 Keterampilan Dasar MengajarDescription : KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 1. Keterampilan Bertanya Keterampilan ini sangat diperlukan dan dikuasai oleh seorang guru, karena hampir se...