8 btk

33
BIAYA TENAGA KERJA

Transcript of 8 btk

Page 1: 8 btk

BIAYA TENAGA KERJA

Page 2: 8 btk

BIAYA TENAGA KERJA (BTK)

Biaya Tenaga Kerja dan Cara Pengelolaannya

Pengawasan Biaya Tenaga Kerja

Penentuan Besarnya Biaya Tenaga Kerja

Akuntansi Biaya Tenaga Kerja

Biaya-biaya yang Berhubungan dengan Tenaga

Kerja

Page 3: 8 btk

Biaya tenaga keja ?

• Tenaga kerja

– Usaha fisik atau mental yang dikeluarkan

karyawan untuk mengolah produk.

• Biaya tenaga kerja

– Harga yang dibebankan untuk penggunaan

tenaga kerja manusia

Page 4: 8 btk

Biaya Tenaga Kerja dan Cara Pengelolaannya

Penggolongan Kegiatan dan Biaya Tenaga Kerja :

1. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam

organisasi perusahaan

2. Penggolongan menurut kegiatan departemen-

departemen dalam perusahaan

3. Penggolongan menurut jenis pekerjaan

4. Penggolongan menurut hubungannya dengan

produk

Page 5: 8 btk

Menurut fungsi pokok dalam perusahaan

• BTK produksi

– Gaji karyawan pabrik, upah lembur, upah

mandor pabrik, gaji manajer pabrik

• BTK pemasaran

– Upah karyawan pemasaran, biaya komisi

pramuniaga, gaji manajer pemasaran

• BTK adm dan umum

– Gaji karyawan bagian adm, personalia,

sekretariat

Page 6: 8 btk

Menurut departemen dalam perusahaan

• Digolongkan sesuai dengan departemen

yang menjadi tempat kerja yang ada

diperusahaan

– BTK akuntansi, personalia

Page 7: 8 btk

Menurut jenis pekerjaannya

• Digolongkan sesuai dengan sifat

pekerjaannya

– Operator, mandor, personalia

Page 8: 8 btk

Menurut hubungannya dengan produk

• Tenaga kerja langsung

– Karyawan yang secara langsung ikut

memproduksi produk jadi & dapat diusut

langsung keproduk

• Tenaga kerja tidak langsung

– Tenaga kerjanya tidak dapat diusut secara

langsung kepada produk

Page 9: 8 btk

Pengawasan Biaya Tenaga Kerja

Tujuan utama Mencapai efisiensi Tenaga Kerja,

termasuk di dalamnya masalah penentuan tingkat

kompensasi (gaji dan upah) yang memadai, menjaga

agar kualitas produk yang dihasilkan memenuhi standar

kualitas dan dapat dicapainya volume produksi secara

optimal.

Alat ukur Prsestasi standar prestasi, sebagai alat ukur

produktivitas dan efesiensi prestasi kerja dan untuk

menilai perbedaan antara yang diharapkan dengan yang

dicapai.

Page 10: 8 btk

Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja

Produktivitas tenaga kerja adalah sebagai suatu ukuran kinerja produksi menggunakan pengeluaran atas usaha manusia sebagai tolak ukurnya.Hal ini merupakan jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh seorang pekerja.

Page 11: 8 btk

Merencanakan Produktivitas

• Suatu rencana untuk memperbaiki

produktivitas sebaiknya memberikan

tanggung jawab kepada manajer dalam

penerapannya.

Page 12: 8 btk

Mengukur Produktivitas

• Setelah rencana

diformulasikan,produktivitas sebaiknya di

ukur,dianalisis,diinterprestasikan,dan

dipahami.

Page 13: 8 btk

Dampak Ekonomi dari produktivitas

• Apabila produktivitas meningkat,laba

bisnis dan pendapatan riil pekerja juga

meningkat.Lebih lanjut,peningkatan

produktivitas memungkinkan masyarakat

untuk memperoleh output yang lebih

banyak dan lebih baik dari sumber daya

yang tersedia dalam perekonomian.

Page 14: 8 btk

Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen

yang Lebih Baik atas Sumber Daya Manusia

• Empat Asumsi dasar yang merupakan karakteristik dari manajemen sumber daya manusia yang lebih baik:

1. Orang yang melakukan pekerjaan tersebut adalah orang yang palaing memiliki kualifikasi untuk memperbaikinya.

2. Pengambilan Keputusan Sebaiknya terjadi di tingkat paling bawah yang memungkinkan

3. Partisipasi pekerja meningkatkan kepuasan keja dan komitmen atas tujuan perusahaan.

4. Ada sejumlah besar ide yang dimiliki oleh pekerja yang menunggu untuk disentuh.

Page 15: 8 btk

Perencanaan & Analisa BTK, tahapannya meliputi:

a. Pengembangan Produk, fungsinya: membuat kreasi produk

baru/perbaikan rancangan / bentuk produk yang sudah ada.

Tujuan: menaikkan potensi penjualan produk perusahaan.

b. Teknik Produksi, fungsi: mengatur mesin dan peralatan dalam

keadaan baik, mengatur aliran produk serta pekerjaan yang dapat

menekan jumlah Tenaga Kerja.

Tujuan: menghasilkan produk dengan kuantitas dan kualitas yang

baik dan memungkinkan menekan biaya.

c. Perencanaan, rute dan skedul produksi. Mengatasi kekacauan rute

dan skedul produksi / terjadi waktu yang menganggur (idle time) /

ketidak efisienan operasi perusahaan dalam menghasilkan produk

untuk menekan biaya.

Page 16: 8 btk

Pembagian tugas fungsional dalam organisasi. Bagian-bagian

yang berhubungan dengan Tenaga Kerja:

a. Bagian Personalia menyediakan tenaga kerja yang dapat

bekerja dengan efisien, sesuai dengan permintaan bagian lainnya

yang memerlukan tenaga kerja.

b. Bagian Kesehatan mengusahakan agar semua tenaga kerja

selalu sehat agar dapat bekerja dengan produktif dan efisien.

c. Bagian Penelitian Gerak dan Waktu menentukan metode kerja

yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi sekaligus

dapat dipakai sebagai alat mengukur prestasi.

Page 17: 8 btk

d. Bagian Perencanaan Produksi menyusun perencanaan

produksi yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi

kerja.

e. Bagian Produksi melaksanakan kegiatan produksi sesuai

dengan skedul produksi yang telah ditentukan dengan cara yang

berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien)

f. Bagian Pencatatan Waktu kerja menjamin ketelitian pencatatan

jam kerja yang telah dilaksanakan oleh setiap karyawan sebagai

dasar penentuan besarnya biaya tenaga kerja.

g. Bagian Gaji dan upah menghitung, membayar dan

mendistribusikan biaya tenaga kerja.

h. Bagian Akuntansi Biaya menyelenggarakan pencatatan biaya

tenaga kerja atas dasar distribusi biaya tenaga kerja dan jam kerja

karyawan untuk penyusunan laporan harga pokok produksi /

laporan kartu harga pokok pesanan.

Page 18: 8 btk

Penentuan Besarnya Biaya Tenaga kerja

1. Program gaji dan Upah Insentif

Meningkatkan produktivitas karyawan yang berarti akan

meningkatkan penghasilan karyawan yang produktivitasnya tinggi

dan sekaligus dapat menekan biaya produksi setahun. Syarat-

syarat:

a. Upah insentif hendaknya didasarkan pada standar prestasi

yang disusun atas dasar penelitian gerak dan waktu,

evaluasi jabatan dan tingkatan jabatan.

b. Pengetrapan upah insentif hendaknya mendorong pekerja

untuk menaikkan produk.

c. Hanya produk yang memenuhi standar kualitas yang akan

memperoleh insentif.

d. Program insentif memerlukan dukungan kemampuan

administrasi yang lebih tinggi karena perhitungan upahnya lebih

rumit.

Page 19: 8 btk

2. Premi Lembur

Premi lembur dibayarkan kepada karyawan yang bekerja melebihi

jam kerja maksimal dalam satu periode tertentu sesuai dengan

ketentuan yang diatur dalam peraturan perburuhan.

3. Biaya Tenaga Kerja Lain-lain

a. Pensiun balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang

telah berhenti bekerja pada perusahaan dan memenuhi

persyaratan untuk menerima pensiun.

b. Tunjangan liburan

c. Bonus bagian laba ; untuk karyawan yang digaji tetap/bulan

persentase tertentu dari jumlah laba / sebesar gaji selama 1

bln / berdasarkan peraturan yang berlaku dalam

perusahaan. Besarnya diperhitungkan sebagai biaya setiap bulan.

Untuk karyawan Pabrik sebesar BOP, Untuk karyawan

pemasaran sebesar Biaya pemasaran, untuk karyawan

administrasi dan umum sebesar biaya administrasi dan umum.

d. Biaya waktu setup (setel)

Page 20: 8 btk

e. Biaya pendidikan dan latihan

f. Biaya waktu menganggur / waktu tunggu

Beban atas gaji dan upah karyawan;

Jumlah gaji dan upah karyawan yang dibayarkan adalah sebesar gaji

dan upah kotor dikurangi dengan beban potongan atas gaji dan upah

yang ditanggung karyawan. Misal: pajak pendapatan karyawan, dana

pensiiun, asuransi hari tua, asuransi kesehatan.

Akuntansi Biaya Tenaga Kerja;

Bagian Akuntansi Keuangan, mencatat:

• Terjadinya biaya gaji dan upah semua karyawan dan timbulnya

hutang-hutang yang berhubunngan dengan gaji dan upah.

• Pembayaran atas hutang-hutang yang berhubungan dengan gaji dan

upah.

Page 21: 8 btk

Bagian Akuntansi Biaya, mencatat:

• Pembuatan jurnal distribusi atas buaya gaji dan upah

• Memasukkan perincian biaya gaji dan upah pada setiap pesanan,

proses, kegiatan / departemen

.

Page 22: 8 btk

Akuntansi biaya tenaga kerja

• Akuntansi biaya gaji dan upah

• Berdasarkan kartu hadir

BDP BTK

BOP

Biaya Adm & umum

Biaya pemasaran

Gaji dan upah

Page 23: 8 btk

• Berdasarkan gaji dan upah

Gaji dan upah

Utang PPh karyawan

Utang gaji dan upah

Page 24: 8 btk

Pembayaran gaji dan upah:

utang gaji dan upah

Kas

Penyetoran pajak:

Utang PPh karyawan

Kas

Page 25: 8 btk

Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen

yang Lebih Baik atas Sumber Daya Manusia

• Empat Asumsi dasar yang merupakan karakteristik dari manajemen sumber daya manusia yang lebih baik:

1. Orang yang melakukan pekerjaan tersebut adalah orang yang palaing memiliki kualifikasi untuk memperbaikinya.

2. Pengambilan Keputusan Sebaiknya terjadi di tingkat paling bawah yang memungkinkan

3. Partisipasi pekerja meningkatkan kepuasan keja dan komitmen atas tujuan perusahaan.

4. Ada sejumlah besar ide yang dimiliki oleh pekerja yang menunggu untuk disentuh.

Page 26: 8 btk

Rencana Pemberian Insentif

• Agar dapat berhasil,rencana pemberian insentif harus:

1. Dapat diterapkan dalam situasi dimana pekerja dapat meningkatkan output.

2. Menyediakan lebih banyak upah yang besarnya proposional terhadap output yang melebihi standar.

3. Menetapkan standar yang adil sehingga usaha tambahan akan menghasilkan pembayaran bonus.

Page 27: 8 btk

Tipe Rencana Pemberian Insentif

1. Rencana Unit Kerja langsung(Straight Piecework Plan) adalah Salah satu rencana pemberian insentifyang paling sederhana,yaitu membayar upah di atas tarif dasar unit produksi di atas standar.

2. Rencana Bonus Seratus Persen(One-Hundred-Percent Bonus Plan) adalah Merupakan suatu variasi dari rencana unit kerja langsung.

3. Rencana Bonus kelompok(Group Bonus Plan) adalah Industri menggunakan sejumlah besar variasi dari rencana pemberian insentif,dimana beberapa di antaranya bergantung pada kinerja produktifitas yang lebih superior dari suatu departement atau suatu pabrik secara keseluruhan dan dapat memasukkan tenaga kerja pendukung atau tenaga kerja tidak langsung selain tenaga kerja langsung.

Page 28: 8 btk

Rencana Insentif Organisasi (Pembagian

Keuntungan Organisasi)

• Rencana insetif organisasi,atau sebagaian uang

juga dikenal dengan rencana pembagian

keuntungan organisasi,telah dikembangkan

sebagai jawaban atas masalah produktivitas

yang telah menjadi wabah dalam industri-

industri di Amerika Serikat.Rencana pembagian

keuntungan organisasi mengharuskan

manajemen mencari partisipasi pekerja dan

berkomitmen untuk menyukseskan rencana

pemberian insentif tersebut.

Page 29: 8 btk

Standar Waktu dan Teori Kurva

Belajar (Learning Curve Theory)

• Teori kurva belajar (learning curva theory)

menyatakan bahwa setiap kali kuantitas output

kumulatif menjadi dua kali lipat, maka rata-rata

waktu kumulatif per unit berkurang sebesar

persentase tertentu.Berdasarkan kurva belajar

yang telah diobservasi, standar waktu yang

digunakan untuk menentukan besarnya insentif

seorang pekerja dapat berubah terhadap

standar waktu variabel dan bukannya standar

waktu tetap.

Page 30: 8 btk

Tujuan Rencana Pemberian

Insentif

• Untuk merangsang pekerja agar memproduksi

lebih banyak,sehingga mereka memperoleh

lebih banyak upah,tetapi pada saat yang

bersamaan tambahan output tersebut

mengurangi biaya per unit.

Page 31: 8 btk

Biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja

• Setup time

– Dimasukkan BTKL

– Dimasukkan BOP

BOP sesungguhnya

Kas

Utang dagang

Persediaan

– Dibebankan pada pesanan

Page 32: 8 btk

• Waktu menganggur

BDP BTKL

BOP sesungguhnya

Gaji dan upah

Page 33: 8 btk

TERIMA KASIH

Kemauan yang tinggi akan membuat kita

bisa melakukan semuanya