8-13-ryzan-mikro-4..

22
ISOLASI DAN INOKULASI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam bidang mikrobiologi ada beberapa teknik- teknik dasar tertentu yang perlu diketahui dan dipahami serta dipelajari oleh mahasiswa termasuk para peneliti dalam bidang mikrobiologi untuk digunakan dalam laboratorium. Teknik-teknik tersebut digunakan dalam memelihara bakteri, mengisolasinya dalam biakan murni (hanya mengandung satu macam bakteri), mengamatinya dan mengidentifikasi mikroorganisme. Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril sebelum digunakan. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik dalam pembiakan mikroorganisme. Medium akan menstimulir pertumbuhan mikroba yang dipelihara karena mengandung komponen-komponen yang dibutuhkan oleh mikroba tersebut seperti senyawa-senyawa organik (ptotein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin) sehingga akan memperoleh biakan mikroorganisme yang murni dan dapat melihat mikroorganisme yang ada disekitar kita. RYZAN RAHMAT SALEH RIZKY WULAN APRILYANI. F1F1 13 116

description

laporan mikrobiologi farmasi

Transcript of 8-13-ryzan-mikro-4..

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangDalam bidang mikrobiologi ada beberapa teknik-teknik dasar tertentu yang perlu diketahui dan dipahami serta dipelajari oleh mahasiswa termasuk para peneliti dalam bidang mikrobiologi untuk digunakan dalam laboratorium. Teknik-teknik tersebut digunakan dalam memelihara bakteri, mengisolasinya dalam biakan murni (hanya mengandung satu macam bakteri), mengamatinya dan mengidentifikasi mikroorganisme. Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril sebelum digunakan. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik dalam pembiakan mikroorganisme. Medium akan menstimulir pertumbuhan mikroba yang dipelihara karena mengandung komponen-komponen yang dibutuhkan oleh mikroba tersebut seperti senyawa-senyawa organik (ptotein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin) sehingga akan memperoleh biakan mikroorganisme yang murni dan dapat melihat mikroorganisme yang ada disekitar kita.Pentingnya mengisolasi suatu mikroba dari lingkungan kita seperti pada makanan (subtrat padat), minuman (subtrar cair) atau pada diri kita sendiri karena banyaknya mikroba / bakteri yang sulit untuk diamati atau dibedakan secara langsung oleh panca indera. Sehingga dengan isolasi akan mempermudah kita untuk melihat dan mengamati bentuk-bentuk pertumbuhan mikroba pada beberapa medium yang berbeda-beda serta melihat morfologi dari mikroba tersebut.

B. Maksud PraktikumMaksud dari praktikum adalah untuk menumbuhkan mikroba pada satu medium dengan metode inokulasi dan isolasi serta untuk mengetahui sifat morfologi dan sifat pertumbuhan dari mikroba tersebut.C. Tujuan PraktikumTujuan dari praktikum adalah untuk mengetahui dan memahami cara menginokulasi dan mengisolasi suatu mikroba dari lingkungannya sehingga dapat diketahui morfologi dan sifat pertumbuhan dari mikroba tersebut.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Teori UmumNama bakteri berasal dari kata bakterion (bahasa Yunani) yang berarti tongkat atau batang. Sejalan dengan pertambahnya pengetahuan, sekarang bakteri digunakan untuk mikroorganisme bersel satu, berkembang biak dengan pembelahan diri, serta memiliki ukuran mikron sehingga hanya tampak dengan mikroskop. Secara alami, mikroba di alam ditemukan dalam populasi campuran. Untuk memperoleh biakan murni dapat dilakukan isolasi yang diawali dengan pengenceran bertingkat. Proses isolasi mikroba adalah memisahkan mikroba satu dengan mikroba lain yang berasal dari campuran berbagai mikroba untuk dapat mempelajari sifat biakan, morfologi dan sifat mikroba lainnya. Bakteri aerob merupakan bakteri yang membutuhkan O2 untuk pertumbuhannya. Sistem enzimnya membutuhkan O2 sebagai elektron aseptor pada proses fosforilasi oksidatifnya (Puspitasari, 2012).Mikroorganisme banyak terdapat di alam dengan kekhasan metabolisme dan kometabolismenya yang dapat dimanfaatkan dalam penguraian suatu polutan, misalnya hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi. Dalam proses metabolisme, mikroorganisme menggunakan minyak bumi sebagai substrat untuk memperoleh sumber karbon dan energi bagi perkembangbiakkannya, sedangkan dalam proses kometabolisme, minyak bumi juga akan ditransformasikan sehingga dapat didegradasi. Kedua proses itu memerlukan kondisi lingkungan yang harus sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme. Mikroorganisme yang dapat hidup dan berperan dalam penguraian hidrokarbon adalah bakteri, sedangkan kehadiran mikroorganisme lain yang tidak terlalu dominan tetapi cukup berperan yaitu jamur, ragi, alga, dan aktinomisetes (Nugroho, 2007). Isolasi bakteri dari spons merupakan inokulasi tahap awal menghasilkan isolat bakteri yang belum murni. Hasil inokulasi dengan metode agar tuang pada sampel yang diencerkan sangat beragam pada setiap pengenceran. Pemurnian isolat bakteri bertujuan untuk memisahkan hasil inokulasi yang terdiri dari banyak koloni bakteri yang berlainan jenis sehingga didapat koloni bakteri murni pada setiap biakan bakteri. Koloni bakteri yang diambil untuk dimurnikan adalah koloni yang dominan. Pemurnian dengan menggunakan metode cawan gores (Pastra, 2012).Mikroba mampu hidup dan ditemukan pada kondisi yang ekstrim seperti suhu, salinitas, pH yang relatif tinggi atau rendah dan lingkungan yang berkadar garam tinggi dimana organisme lain tidak dapat hidup. Mikroba yang dapat hidup dan tumbuh pada lingkungan panas dikenal sebagai mikroba termofilik. Pada lingkungan yang ekstrim tersebut, bakteri termofilik dapat menghasilkan enzim dengan sifat tahan terhadap suhu tinggi yang dikenal sebagai enzim termostabil. Enzim termostabil ini sedang mendapat perhatian besar, karena enzim-enzim ini sangat cocok untuk proses industri yang memerlukan suhu tinggi. Ketahanannya terhadap suhu menyebabkan enzim termostabil memiliki nilai komersial yang sangat tinggi (Sari, 2012).Mikroorganisme dapat disingkirkan, dihambat atau dibunuh dengan sarana atau proses fisik atau bahan kimia yang tersedia berbagai teknik dan sarana yang bekerja menurut berbagai macam cara yang berbeda-beda. Proses fisik adalah suatu prosedur yang mengakibatkan perubahan. Sedangkan bahan kimia adalah suatu substansi (padat, cair, atau gas) yang dicirikan oleh komposisi molekuler yang pasti dan menyebabkan terjadinya reaksi. Cara kerja bahanbahannkimia tersebut ada yang dapat mematikan bentuk-bentuk vegetatif bakteri yang disebut bakteriosida, dan ada yang hanya menghambat pertumbuhan bakteri yang disebut bakteriostatis (Helmiyati, 2010).Bakteri pada umumnya, merupakan penyebab utama penyakit yang ditularkan dari ternak ke manusia melalui pangan. Bakteri yang menyerang ternak saat di kandang dapat menular ke manusia karena pemeliharaan dan proses panen yang tidak higienis. Daging adalah bagian dari hewan yang dipotong dan lazim dikonsumsi manusia, termasuk otak serta isi rongga dada dan rongga perut. Hewan potong yang dimaksud adalah ternak ruminansia (sapi, kerbau, domba, kambing), kuda, dan unggas (ayam, itik, entok, burung dara,kalkun, angsa, burung puyuh, dan belibis). Daging merupakan bahan pangan yang sangat baik untuk pertumbuhan mikroba karena: 1) memiliki kadar air yang tinggi (68,75%), 2) kaya akan zat yang mengandung nitrogen, 3) kaya akan mineral untuk pertumbuhan mikroba, dan 4) mengandung mikroba yang menguntungkan bagi mikroba lain (Gustiani, 2009).Media adalah suatu substansi yang terdiri dari campuran zat-zat makanan(nutrisi) yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembang biakan jasad renik(mikroorganisme). Media dapat berbentuk padat, cair dan semi padat (semi solid) .Didalam laboratorium mikrobiologi, kultur media sangat penting untuk isolasi,pengujian sifat-sifat phisis dan biokhemis bakteria serta untuk diagnosa suatu penyakit. Zat makanan yang dibutuhkan bakteri pada umumnya sangat bervariasi, dapat berbentuk senyawa-senyawa organik sederhana atau senyawa-senyawa organik komplek(majemuk). Untuk menumbuhkan bakteri pada tanah cukup dengan mempergunakansenyawa organik sederhana, tetapi bakteri patogen membutuhkan media' yangmengandung ekstrak daging bagi pertumbuhan dan perkembang biakannya. Ekstrakdaging mengandung antara lain : asam-asam amino dan pepton. Pepton adalah sebagai sumber/persediaan nitrogen bagi pertumbuhan bakteri, mudah larut dalam air, tidak rusak/menggumpal pada suhu tinggi dan juga berfungsi sebagai buffer (penyangga) (Hidayat, 1999).

B. Uraian Bahan1. Agar (Ditjen POM,1979: 74)Nama resmi: AgarNama lain: Agar-agarPemerian: Tidak berbau atau bau lemah, berasa musilago pada lidah.Kelarutan : Tidak larut dalam air dingin, dan larut dalam air mendidih.Kegunaan: Sebagai bahan pemadat medium.Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.2. Aquadest (Ditjen POM,1979: 96)Nama resmi: Aqua DestillataNama lain: Air sulingRM / BM: H2O / 18,02Rumus struktur: H O - HPemerian: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa. Kegunaan: Sebagai sumber nutrien mikroba dan pelarut medium.Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.3. Dekstrosa (FI III : 300)Nama resmi: DextrosumSinonim: Glukosa, DekstrosaRM / BM: C6H12O6/180,16 Pemerian: Hablur tidak berwarna, serbuk halus atau butiran putih, tidak berbau, rasa manis.Kelarutan: Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih, agak sukar larut dalam etanol (95%).Kegunaan: Sebagai sumber nutrient yang spesifik untuk mikroba jamur.Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.Produksi: DifcoTM Bocton, Dickinson and company Sparks, MD 21152 USA

4. Etanol (Ditjen POM, 1979, Hal. 65)Nama resmi: AethanolumSinonim: AlkoholRM / BM: C2H6O/46,07 Pemerian: Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak; bau khas; rasa panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap. Kelarutan: Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam eter P.Kegunaan: Sebagai antiseptikPenyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya; di tempat sejuk, jauh dari nyala api. 5. Pepton (Ditjen POM, 1995: 1191)Nama resmi : PeptonPemerian: Serbuk, kuning kemerahan sampai coklat, bau khas tidak busuk.Kelarutan: Larut dalam air, memberikan larutan berwarna coklat kekuningan yang bereaksi asam.Kegunaan: Sebagai zat tambahan6. Ekstrak Beef (Ditjen POM,1995: 1152)Nama resmi: Beef ExtractNama lain: Kaldu nabati, kaldu hewani, ekstrak beefPemerian: Berbau dan berasa pada lidah. Kaldu daging sapi konsentrat diperoleh dangan mengekstraksi daging sapi segar tanpa lemak, dangn cara merebus dalam air dan menguapkan kaldu pada suhu rendah dalam hampa udara sampai terbentuk residu kental berbentuk pasta. Massa berbentuk pasta, berwarna coklat kekuningan sampai coklat tua, bau dan rasa seperti daging, sedikit asam.Kelarutan: Larut dalam air dingin.Penyimpanan: Simpan dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.Produksi: DifcoTM Bocton, Dickinson and company Sparks, MD 21152 USA7. Ekstrak Yeast (Ditjen POM, 1995: 1153)Nama resmi: Yeast ExtractSinonim : Sari ragi, ekstrak ragiPemerian: Serbuk; kuning kemerahan sampai coklat, bau khas tidak busuk.Kelarutan : Larut dalam air, membentuk larutan kuning sampai coklat, bereaksi asam lemah.

BAB IIIMETODE KERJAA. Alat Dan Bahan 1. AlatAlat yang digunakan pada percobaan ini adalah:ISOLASI DAN INOKULASI13

a. RYZAN RAHMAT SALEH RIZKY WULAN APRILYANI.F1F1 13 116b. Autoklafc. Batang pengadukd. Bunsen e. Cawan petri f. Enkasg. Inkubatorh. Labu Erlenmeyer i. Pipet tetesj. Sendok tandukk. Timbangan analitikl. Lap halus m. Lap kasarn. Oveno. Tabung reaksi sterilp. Rak tabungq. Spoit 10 ml dan 1 mlr. Ose bulat2. 3. Bahan Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:a. b. Aquadestc. Plastik wrapd. Aluminium foile. Kasaf. Karetg. tissueh. Etanol i. Kapas j. Kertask. Medium NA (Nutrient agar)l. Medium PDA (Potato Dextrose Agar)m. Sampel air hujann. Sampel air galono. Sampel air tambakp. Sampel air danauq. Sampel air gotr. Sampel lumpur hitams. Sampel tanah sampaht.

B. Cara Kerjaa. Pengenceran Sampel Lumpur Hitam Di dimasukan sampel sebanyak 1 ml pada tabung reaksi pengenceran pertama Di tambahkan akuades sebanyak 9 ml kemudian diaduk. Diambil 1ml dari pengenceran pertama Ditambahkan akuades steril sebanyak 9 ml pada pengenceran ke 2 (10-2) Diulangi perlakuan yang sama hingga pengenceran ke 5 (10-5)b. Isolasi mikroorganismeMetode Tuang Disediakan 2 cawan petri yang masing-masing berisi medium PDA dan medium NA. Dimasukan sampel lumpur hitam dari tabung pengenceran terakhir (10-5) kedalam masing-masing cawan petri sebanyak 1 ml Dimasukan medium PDA kedalam cawan petri 1 dan medium NA kedalam cawan petri 2 masing-masing sebanyak 10 ml Diinkubasi medium PDA yang berisi sampel kedalam enkas selama 3 x 24 jam, dan medium NA yang berisi sampel pada inkubator selama 1 x 24 jam. Diamati c. Inokulasi mikroorganismeMedium Agar Miring Disiapkan semua alat-alat serta bahan yang digunkan. Disterilkan alat dan bahan yang digunakan dengan alkohol lalu dimasukkan ke dalam BSC. Disiapkan medium NA dengan cara mengambil NA sebanyak 10 mL menggunakan spoit lalu dipindahkan ke dalam tabung reaksi dan diatur kemiringan agar NA miring dapat terbentuk dengan baik. Sebelum dituang mulut tabung reakasi dan labu erlemeyer dipijarkan sebentar di atas nyala api. Dipijarkan ose bulat di atas nyala lampu spiritus, kemudian ose dimasukkan ke dalam cawan petri yang berisi biakan sampel bakteri dan lalu digores secara zig-zag ke dalam NA miring, lalu ose disterilkan. Diulangi langkah diatas untuk medium PDA dan biakan sampel jamur. Diberikan label pada tabung reaksi dan diinkubasi selam 1 x 24 jam pada suhu 37o.

BAB IVHASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan 1. Inokulasi MikrobaLABORATORIUM FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HALU OLEO

NAKeteranganPDAKeterangan

211. Tabung Reaksi2. Medium211. Tabung Reaksi2. Medium

MIKROBA : Air TambakMEDIUM : NA MiringMIKROBA : Air TambakMEDIUM : PDA Miring

LABORATORIUM FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HALU OLEO

NAKeteranganPDAKeterangan

211. Tabung Reaksi2. Medium211. Tabung Reaksi2. Medium

MIKROBA : Tanah SampahMEDIUM : NA MiringMIKROBA : Tanah SampahMEDIUM : PDA Miring

2. Isolasi BakteriLABORATORIUM FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HALU OLEO

NAKeteranganPDAKeterangan

3121. Penutup Cawan2. Medium3. Wadah Cawan3211. Penutup Cawan2. Medium3. Wadah Cawan

MIKROBA : Tanah SampahMEDIUM : NA MiringMIKROBA : Tanah SampahMEDIUM : PDA Miring

LAMPIRAN1. Skema Kerjaa. Lumpur hitampengenceran sampel

Dimasukan sebanyak 1 ml pada tabung

Tabung reaksi 1 rekasi pengenceran pertama

Ditambahkan akuades sebanyak 9 ml kemudian diaduk

Tabung reaksi 2

Diambil 1 ml dari pengenceran pertama Ditambahkan akuades steril sebanyak 9 ml (pengenceran 2) Diulangi perlakuan yang sama hingga pengenceran ke 5 (10-5)

Didinginkan

Diamati bentuk dan warnanya

Semi padat, kuning keruh

b. Nutrien Broth (NB)

Nutrien Broth (NB)

Ditimbang sebanyak 5,6 g

Erlenmeyer

Dipanaskan Ditambahkan aqudes sedikit demi sedikit hingga 100 mL Diaduk hingga homogen

Disterilkan

Didinginkan

Diamati bentuk dan warnanya

Cair, kuning jernih

c. Potato Dekstrose Agar (PDA)

Potato Dekstrose Agar (PDA)

Ditimbang sebanyak 5,6 gr

Erlenmeyer

Ditambahkan aquades sedikit demi sedikit hingga 100 ml

Dipanaskan Diaduk hingga homogen

Disterilkan

Didinginkan

Diamati bentuk dan warnanya

Semi padat, kuning keruh