79
Transcript of 79
MANAJEMEN KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA (KONI) PROPINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2005
SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Sains
Disusun oleh : Nama : Ferdyan Lelly Hendrawan NIM : 6250401022 Program Studi : Ilmu Keolahragaan, S1 Jurusan : Ilmu Keolahragaan Fakultas : Ilmu Keolahragaan
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2005
SARI
Ferdyan Lelly Hendrawan, 2005. “Manajemen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Propinsi Jawa Tengah Sebagai Koordinator dan Pembina Kegiatan Olahraga Prestasi Di Jawa Tengah Tahun 2005”, Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan manajemen KONI Propinsi Jawa Tengah dalam mengkoordinasikan dan membina kegiatan olahraga prestasi di Jawa Tengah tahun 2005.
Penelitian ini dilakukan secara kualitatif, adapun sumber data dalam penelitian ini berdasarkan data yang ada pada KONI Propinsi Jawa Tengah tahun 2005, metode yang digunakan pada penelitian ini metode deskriptif. Metode pengumpulan data dalam penelitian adalah observasi, wawancara atau interview dan dokumen.
Dari hasil penelitian dapat digambarkan bahwa KONI Propinsi Jawa Tengah adalah satu-satunya organisasi keolahragaan nasional yang berwenang mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga prestasi di Jawa Tengah. Dalam aktivitas organisasi berdasarkan pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KONI sebagai dasar dalam aktivitas organisasi. Dasar, status, azas, dan tujuan organisasi tercantum dalam Anggaran Dasar KONI. Program kerja telah disusun dengan jelas tentang tujuan dan prioritas program yang disusun dan ditetapkan dalam Musorda dan Raparda. Dalam menjalankan aktivitas organisasi, KONI Propinsi Jawa Tengah membentuk susunan pengurus berdasarkan hasil Musorda dengan masa periode kepengurusan selama 4 (empat) tahun yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan organisasi melalui fungsi dan tanggung jawab pada saat menjalankan aktivitas organisasi. Dalam melaksanakan organisasi, KONI Propinsi Jawa Tengah mempunyai anggota antara lain : Pengda Cabang Olahraga dan Badan Fungsional serta KONI Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Tengah. KONI Propinsi Jawa Tengah telah menunjukkan keberhasilan dalam melaksanakan pembinaan olahraga di Jawa Tengah, terlihat dengan pencapaian prestasi olahraga pada tingkat nasional.
KONI Propinsi Jawa Tengah dalam menjalankan aktivitas organisasi dilaksanakan berdasarkan fungsi manajemen sebagai dasar/fundamental dari organisasi, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan. Secara umum manajemen pada KONI Propinsi Jawa Tengah tahun 2005 telah dilaksanakan dengan runtut, bertahap dan berhasil guna, bila terjadi kekurangan disana-sini merupakan suatu hal yang wajar, dari keberhasilan ini diharapkan mampu menunjang prestasi olahraga Jawa Tengah pada tingkat Nasional.
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Pada hari : Rabu Tanggal : 7 September 2005
Panitia Ujian Ketua Panitia, Sekretaris, Drs. Sutardji, M.S Drs. Taufiq Hidayah, M.Kes. NIP. 130523506 NIP. 132050000
Dewan Penguji,
1. Drs. Ery Pratiknyo DW, M.Kes. (Ketua) NIP. 131813649
2. Drs. H. Soegiyanto KS, MS ( Anggota) NIP. 130937114
3. Drs. H. Soekardi, M.Pd. (Anggota) NIP. 130340674
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
1. “ Akal yang lurus akan menghasilkan bangunan yang baik, pikiran yang bagus
akan menghasikan pendapat yang tepat, sangkaan yang benar mengetahui hasil
yang halus dan bisa terhindar dari penyakit jiwa ” (Imam Al-Ghozali).
2. “ Barang siapa memberi kemudahan terhadap kesulitan orang lain, maka Allah
akan memberi kemudahan ” (Al-Hadist).
Skripsi ini dipersembahkan buat :
1. Bapak, Ibu dan Adik tercinta
2. Keluarga dan Saudaraku
3. Teman seperjuangan IKOR 2001
4. Teman aktivis mahasiswa FIK UNNES
5. Teman-temanku
6. Almamaterku
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, yang berjudul “ Manajemen Komite
Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Propinsi Jawa Tengah Sebagai Koordinator
dan Pembina Kegiatan Olahraga Prestasi di Jawa Tengah Tahun 2005”.
Atas terselesainya skripsi ini, disampaikan rasa hormat dan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Drs. Sutardji, MS Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang. Atas ijinnya dalam penelitian ini.
2. Bapak Drs. H. Djanu Ismanto, MS. Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan
petunjuk dan bimbingannya dalam menyusun skripsi ini.
3. Ketua Umum KONI Propinsi Jawa Tengah Bapak H. Murdoko, SH. atas ijinya
dalam penelitian.
4. Bapak Drs. H. Soegiyanto KS, MS. Pembimbing Utama yang telah memberikan
petunjuk dan bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. H. Soekardi, M.Pd. Pembimbing Pendamping yang telah memberikan
petunjuk dan bimbingannya dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Taufik Hidayah, M.Kes. Pendamping Akademik yang telah
memberikan petunjuk, bimbingan dan motivasinya dalam penyelesaikan studi.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang
atas bekal ilmunya selama pada masa pekuliahan.
v
8. Karyawan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES yang telah memberikan bantuan
penyelesaian skripsi ini.
9. Pengurus dan staf KONI Propinsi Jawa Tengah yang telah memberikan bantuan
dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu , atas bantuannya.dalam
penyusunan skripsi ini.
Semoga atas atas segala bantuannya kepada penulis akan mendapatkan
mendapatkan imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca, Amin.
Semarang, September 2005
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul …………………………………………………………… i
Halaman Sari ……………………………………………………………. ii
Halaman Pengesahan …………………………………………………….. iii
Halaman Motto dan Persembahan ……………………………………….. iv
Kata Pengantar …………………………………………………………… v
Daftar Isi …………………………………………………………………. vii
Daftar Lampiran …………………………………………………………. x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul ……………………………………… 1
1.2 Permasalahan ………………………………………………… 3
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………….. 3
1.4 Penegasan Istilah …………………………………………….. 3
1.5 Manfaat Penelitian …………………………………………… 5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Umum Manajemen ..……………………………… 6
2.1.1 Pengertian Manajemen ……………………………………… 6
2.1.2 Fungsi Manajemen ………………………………………….. 7
2.1.3 Planing atau Perencanaan …………………………………... 8
2.1.4 Organizing atau Pengorganisasian …………………………. 11
2.1.5 Actuating atau Penggerakan ………………………………… 16
vii
2.1.6 Controling atau Pengawasan ………………………………… 20
2.2 Gambaran Umum KONI Propinsi Jawa Tengah ..…………….. 24
2.2.1 Sejarah KONI Propinsi Jawa Tengah ……………………….. 24
2.2.2 Status, Azas dan Dasar KONI ………………………………. 26
2.2.3 Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi KONI ……………………. 26
2.2.4 Keanggotaan KONI Propinsi Jawa Tengah …………………. 27
2.2.5 Program Kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ……………….. 28
2.2.6 Kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ……………….. 37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ……………………………………………… 45
3.2 Sumber Data …………………………………………………… 46
3.3 Metode Pengumpulan Data …………………………………….. 46
3.4 Metode Analisis Data …………………………………………… 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ………………………………………………… 49
4.1.1 Perencanaan (Planing) ……………………………………….. 49
4.1.2 Pengorganisasian (Organizing) ……………………………… 50
4.1.3 Penggerakan (Actuating) ……………………………………. 52
4.1.4 Pengawasan (Controling) …………………………………… 53
4.2 Pembahasan ……………………………………………………. 54
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ………………………………………………………. 58
5.2 Saran …………………………………………………………… 58
viii
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 60
LAMPIRAN ………………………………………………………………. 61
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Bagan Struktur Oraganisasi KONI Propinsi Jawa Tengah
2. Susunan Pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah
3. Instrumen Penelitian
4. Daftar Pertanyaan Wawancara
5. Daftar Hasil Wawancara
6. Daftar Pengda Cabang Olahraga dan Badan Olahraga Fungsional Anggota KONI
Propinsi Jawa Tengah
7. Daftar KONI Kabupaten/Kota Anggota KONI Propinsi Jawa Tengah
8. Penetapan Pembimbing
9. Permohonan Ijin Penelitian
10. Surat Keterangan Penelitian
11. Gambar Pelaksanaan Penelitian
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Olahraga merupakan kebutuhan manusia yang merupakan unsur pokok dan
sangat berpengaruh dalam pembentukan jiwa (rohani) dan jasmani (raga/tubuh) yang
kuat. Sebagaimana sesuai dengan semboyan Yunani Kuno yang berbunyi : Orandum
est ut sit, mens sana in corpore sano yang dapat diartikan “semoga hendaknya,
dalam badan/tubuh/raga yang kuat bersemayam jiwa yang sehat“. Sehingga setiap
manusia yang sering melakukan kegiatan olahraga akan memiliki kesehatan rohani
dan jasmani yang lebih baik dibanding manusia yang jarang atau tidak pernah
melakukan kegiatan olahraga.
Selain itu seiring dengan perkembangan olahraga, olahraga juga digunakan
sebagai sarana untuk mengangkat harkat dan martabat. Hal tersebut dapat dicapai
melalui prestasi yang membanggakan dibidang olahraga. Untuk mencapai tujuan
tersebut, di Indonesia telah ada satu organisasi keolahragaan nasional yang
berwenang mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga
prestasi. Organisasi yang dimaksud adalah Komite Olahraga Nasional Indonesia
(KONI) yang mempunyai tujuan untuk mewujudkan prestasi olahraga yang
membanggakan, membangun watak bangsa untuk mengangkat harkat dan martabat
bangsa Indonesia (KONI, 1999 : 3). Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, KONI
mempunyai susunan organisasi mulai dari tingkat kecamatan sampai ketingkat pusat.
Rangkaian susunan Pimpinan KONI tersebut, berkewajiban untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya sesuai dengan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga
xi
(AD/ART) dan keputusan lain yang mengikat, seperti keputusan Musornas,
Raparnas, Musorda, Musda dan Raparda.
Dengan susunan organisasi yang sangat komplek tersebut, KONI sebagai
satu-satunya wadah yang mengkoordinasikan dan membina olahraga prestasi di
Indonesia dituntut untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik serta memiliki
pengelolaan manajemen yang teratur. Sehingga menjadi organisasi yang mandiri
dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Hal tersebut menjadi nilai mati dan harus
dilaksanakan oleh KONI karena keberhasilan suatu organisasi termasuk KONI tidak
akan pernah tercapai tanpa adanya suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
kerja serta dengan adanya suatu pengawasan atas pelaksanaan kerja. Syarat-syarat
tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan manajemen. Dengan memiliki
manajemen yang baik dan teratur, KONI akan mampu melaksanakan tugasnya
dengan lebih profesional. Dengan kerja yang profesional KONI akan mampu
menghadapi tantangan yang dihadapi. Serta dapat mencapai tujuannya dalam
mewujudkan prestasi olahraga yang membanggakan, membangun watak bangsa
untuk mengangkat moral bangsa.
Selain hal tersebut diatas, peran aktif anggota masyarakat sangat dibutuhkan
dalam upaya pencapaian tujuan tersebut. Namun pada kenyataannya, pemahaman
masyarakat tentang tujuan dan tugas KONI yang masih kurang membuat peran
masyarakat belum maksimal bahkan sebagian masyarakat tidak peduli dengan
perkembangan olahraga prestasi yang menjadi tujuan keberadaan KONI. Upaya yang
harus dilakukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat adalah dengan
xii
memberikan pemahaman tentang tujuan dan tugas KONI, sehingga pada akhirnya
peranan masyarakat dalam meningkatkan olahraga prestasi dapat ditingkatkan.
1.2 Permasalahan
Dari latar belakang tersebut, maka dapat ditarik permasalahan “Bagaimana
manajemen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Propinsi Jawa Tengah
Tahun 2005 ? “
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang ini adalah dapat
mendiskripsikan manajemen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Propinsi
Jawa Tengah Tahun 2005.
1.4 Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan untuk memberikan pemahaman
tentang arah penelitian yang akan dilakukan, maka perlu ditegaskan istilah-istilah
mengenai komponen pokok penelitian yaitu manajemen, Komite Olahraga Nasional
Indonesia (KONI).
1.4.1 Manajemen
Dalam memberikan definisi manajemen muncul beberapa pendapat. Menurut
definisi yang dikembangkan oleh Manullang, manajemen adalah seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan karyawan, pemberian perintah dan
xiii
pengawasan terhadap human and resources untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan (Djati Julitriarsa dan John Suprihanto, 1988 : 3). George R. Terry
memberikan definisi manajemen sebagai suatu proses yang membedakan atas
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan kerja dan pengawasan
dengan memanfaatkan ilmu maupun seni untuk menyelesaikan tujuan yang telah
ditetapkan (Soewarno Handayaningrat, 1982 : 20).
1.4.2 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Propinsi Jawa Tengah
Dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) KONI tentang
status KONI diartikan bahwa KONI adalah satu-satunya organisasi keolahragaan
nasional yang berwenang mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh
kegiatan olahraga prestasi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia (KONI 1999 : 3). KONI Propinsi Jawa Tengah merupakan kepanjangan
tangan dari KONI pusat yang berkedudukan dan memiliki wilayah kerja di Propinsi
Jawa Tengah. KONI Propinsi Jawa Tengah mempunyai kantor di Komplek GOR Jati
Diri Karangrejo Semarang.
1.5 Manfaat Penelitian
Dalam melaksanakan setiap penelitian diharapkan agar mendapatkan manfaat
dari penelitian. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.5.1 Bagi pihak KONI
xiv
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat dipertimbangkan untuk
meningkatkan profesionalisme kerja dan kegiatan KONI Propinsi Jawa Tengah
dalam mengkoordonasi dan membina olahraga prestasi di Jawa Tengah.
1.5.2 Bagi peneliti
Dapat mengetahui secara jelas mengenai manajemen KONI Propinsi Jawa
Tengah dalam mengkoordonasi dan membina olahraga prestasi di Jawa Tengah.
1.5.3 Bagi pembaca
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi yang dapat menambah pemahaman
tentang manajemen KONI Propinsi Jawa Tengah dalam mengkoordonasi dan
membina olahraga prestasi di Jawa Tengah.
xv
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Umum Manajemen
2.1.1 Pengertian Manajemen
Menurut definisi yang dikembangkan oleh Manullang, manajemen adalah
seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan karyawan, pemberian
perintah dan pengawasan terhadap human and resources untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan (Djati Julitriarsa dan John Suprihanto, 1988 : 3).
George R. Terry memberikan definisi manajemen sebagai suatu proses yang
membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan kerja
dan pengawasan dengan memanfaatkan ilmu maupun seni untuk menyelesaikan
tujuan yang telah ditetapkan (Soewarno Handayaningrat, 1982 : 20). Dalam definisi
yang dikemukakan oleh George R. Terry tersebut memandang manajemen sebagai
suatu proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
pelaksanaan dan pengawasan.
Sedangkan Tom Degenaars lebih menitikberatkan pada definisi manajemen
pada bimbingan kegiatan kelompok dan penggunaan sumber daya manusia dalam
pencapaian tujuan. Manajemen oleh Tom Degenaars didefinisikan sebagai suatu
proses yang berhubungan dengan bimbingan kegiatan kelompok dan berdasar atas
tujuan yang jelas yang harus dicapai dengan menggunakan sumber-sumber tenaga
(Soewarno Handayaningrat, 1982 : 19).
2.1.2 Fungsi Manajemen
xvi
Perkembangan ilmu manajemen yang pesat sesuai dengan akumulasi dan
perkembangan jaman, memunculkan pendapat yang beragam tentang fungsi
manajemen. Salah satu pendapat adalah yang dikemukakan oleh George R. Terry.
Fungsi manajemen tersebut dikenal dengan singkatan POAC (Soewarno
Handayaningrat, 1982 : 25), yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2) Pengorganisasian
(Organizing), (3) Penggerakan (Actuating), (4) Pengawasan (Controlling).
Perencanaan merupakan dasar dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan lainnya
dalam suatu organisasi, sehingga perencanaan ditempatkan sebagai fungsi pertama.
Perencanaan dapat disusun dengan mempertimbangkan hasil penelitian, observasi
atau dengan argumentasi. Perencanaan merupakan penjabaran dari strategi awal
organisasi.
Untuk melaksanakan perencanaan dengan baik diperlukan adanya suatu
organisasi yang cocok. Sehingga kemudian muncul fungsi yang kedua yaitu fungsi
pengorganisasian. Dalam fungsi pengorganisasian perlu ditelaah tentang kegiatan
yang dilakukan, hakekat organisasi, proses interaksi, prinsip organisasi dan tipe
organisasi yang akan dijalankan.
Dengan terbentuknya suatu organisasi, dibutuhkan adanya usaha untuk
menggerakkan organisasi tersebut. Dalam proses penggerakkan tersebut perlu
dicermati pula proses intraksi antar manusia. Sehingga perlu adanya tatanan
menyangkut manusia, pendekatan, potensi, perilaku serta segala hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan aktivitas organisasi.
Setelah ketiga fungsi tersebut berjalan, yang terakhir muncul adalah perlu
adanya suatu pengawasan terhadap jalannya proses-proses sebelumnya. Pada
xvii
hakekatnya pengawasan mencakup penilaian apakah adanya kemajuan atau tidak,
perlunya penyegaran atau tidak. Sehingga pengawasan harus mampu menjadi suatu
upaya dalam meluruskan roda organisasi agar tidak terjadi penyimpangan dalam
organisasi tersebut. Pengawasan juga dapat dijadikan sebagai langkah evaluasi
aktivitas organisasi menyangkut proses perencanaan, pengorganisasian maupun
tahapan pelurusan sesuai dengan visi dan misi yang diemban.
2.1.3 Planing atau Perencanaan
2.1.3.1 Pengertian Planing atau Perencanaan
Dalam setiap organisasi, hal yang paling penting adalah maksud dan tujuan
organisasi tersebut. Untuk dapat mencapai suatu maksud dan tujuan diperlukan
adanya cara untuk pencapaiannya. Cara tersebut bisa dikatakan sebagai suatu
perencanaan. Perencanaan oleh Sondang P. Siagian merupakan usaha sadar dan
pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang dimasa depan, di
dalam dan oleh suatu organisasi, dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan
sebelumnya (Soekardi, 2005 : 6).
2.1.3.2 Langkah Menyusun Perencanaan
Secara garis besar perencanaan atau program dapat dikelompokkan menjadi
program jangka panjang (PJP), program jangka menengah (PJM) dan program
jangka pendek (PJPd).
xviii
Setelah disusun program secara garis besar seperti diatas, perencanaan harus
bersifat menyeluruh atau mencakup semua aspek dan memberdayagunakannya.
Dalam hal ini, menurut Soekardi, perlu dikaji mengenai hal-hal sebagai berikut :
2.1.3.2.1 Siapa (SI) yang saja yang terkait dalam kegiatan organisasi tersebut.
2.1.3.2.2 Apa (A) saja yang dilakukan oleh seluruh pelaku dalam organisasi.
2.1.3.2.3 Bilamana (BI) aktivitas organisasi itu dilakukan.
2.1.3.2.4 Dimana (DI) kegiatan itu dilakukan.
2.1.3.2.5 Bagaimana (BA) strategi pelaksanaannya.
Hal yang tidak kalah penting untuk dipahami dalam penyusunan program
adalah perwujudan menyatukan potensi yang ada menjadi sinergi yang kuat dan
besar. Hal tersebut menyangkut perlunya team work dari personal dalam organisasi,
perlunya pola partisipasi dalam organisasi serta perlunya menumbuhkan budaya
kerja organisasi.
Langkah terakhir yang perlu ditempuh dalam penyusunan perencanaan
adalah adanya upaya efisiensi. Upaya tersebut dapat ditempuh dengan adanya
efisiensi pendanaan, waktu, penugasan personal serta dengan adanya pola organisasi
yang efektif.
2.1.3.3 Ciri-ciri Perencanaan Yang baik
Menurut Sukardi (2005 : 9) dalam menentukan perencanaan yang baik, suatu
perencanaan harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
2.1.3.3.1 Rencana harus memudahkan pencapaian tujuan yang hendak dicapai.
Rencana bukan merupakan tujuan tetapi merupakan cara.
xix
2.1.3.3.2 Rencana yang tersusun harus memenuhi persyaratan teknis. Rencana
tersebut harus didukung oleh data yang akurat serta teknis penyelesaian
kerja yang baik.
2.1.3.3.3 Rencana harus disertai rincian yang cermat, ruang, metode, sumber dana,
target waktu, standar mutu dan hasil yang diharapkan.
2.1.3.3.4 Rencana perlu dilakukan secara button up, sehingga tidak terjadi dikotomi
antara perencanaan dan pelaksanaan serta pelaksana tidak merasa dipaksa
tetapi karena kesadaran.
2.1.3.3.5 Rencana yang disusun tidak bertele-tele, tetapi dapat dicapai dengan baik
(tidak muluk-muluk atau sederhana).
2.1.3.3.6 Rencana tidak kaku, sehingga masih memungkinkan adanya tolerasi
(fleksibelitas).
2.1.3.3.7 Rencana harus pragmatis. Yaitu rencana tersebut tetap idealis tetapi dapat
dilakukan secara praktis, tidak menghilangkan nilai kebajikan serta
memperhitungkan kesulitan di lapangan.
2.1.3.3.8 Rencana tersebut harus dapat menggambarkan situasi dan kondisi yang
terjadi dimasa depan, sehingga mampu dijadikan peramal masa depan.
2.1.3.4 Manfaat Perencanaan
Dengan memiliki perencanaan yang baik suatu organisasi akan memperoleh
manfaat :
2.1.3.4.1 Perencanaan dapat dijadikan alat pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan kegiatan organisasi.
xx
2.1.3.4.2 Untuk memilih dan menentukan prioritas dari beberapa alternatif atau
pilihan yang ada.
2.1.3.4.3 Untuk mengarahkan dan menuntun pelaksanaan kegiatan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
2.1.3.4.4 Untuk menghadapi dan mengurangi ketidakpastian di masa yang akan
datang.
2.1.3.4.5 Perencanaan yang baik akan mendorong tercapainya tujuan.
2.1.4 Organizing atau Pengorganisasian
2.1.4.1 Pengertian Organisasi
Pengorganisasian berasal dari kata organisasi dan bahasa latin organum yang
memiliki arti alat atau bahan. Organisasi pada dasarnya memiliki beberapa ada ciri
khusus suatu organisasi, yaitu : adanya sekelompok manusia, kerja sama yang
harmonis dan kewajiban serta tanggung jawab untuk mencapai tujuan. Sehingga
organisasi dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang bekerja sama yang
dicanangkan dalam bentuk struktur organisasi atau gambaran skematis tentang
hubungan kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari pendapat tersebut kemudian dapat dilihat beberapa kedudukan
organisasi, sebagai berikut :
2.1.4.1.1 Organisasi merupakan hubungan struktural dan fungsional untuk
menyalurkan berbagai tanggung jawab.
2.1.4.1.2 Organisasi merupakan alat untuk melaksanakan koordinasi yang baik.
2.1.4.1.3 Organisasi merupakan alat untuk membantu pimpinan.
xxi
2.1.4.1.4 Organisasi merupakan wadah untuk menyatukan sumbangan-sumbangan
dari setiap orang atau satuan organisasi yang lebih kecil.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian merupakan suatu proses
untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi
tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi
dapat tercapai dengan efisien (Hani Handoko, 1984 : 168).
2.1.4.2 Ciri-ciri Organisasi
Berdasarkan atas uraian definisi organisasi diatas, maka dapat dikemukakan
ciri-ciri organisasi sebagai berikut :
2.1.4.2.1 Adanya kelompok orang yang saling dikenal.
2.1.4.2.2 Adanya kegiatan yang berbeda tetapi saling terkait (interdependent part)
yang merupakan kesatuan kegiatan.
2.1.4.2.3 Semua anggota memberikan masukan/sumbangan berupa tenaga maupun
pikiran.
2.1.4.2.4 Terdapat kewenangan, koordinasi dan pengawasan.
2.1.4.2.5 Mempunyai suatu tujuan (the idea of goals).
2.1.4.3 Prinsip-prinsip Organisasi
Dalam mencapai tujuan yang hendak dicapai, organisasi harus mampu
memenuhi prinsip-prinsip organisasi sebagai berikut :
2.1.4.3.1 Kejelasan tujuan yang ingin dicapai.
xxii
Prinsip ini menegaskan bahwa setiap organisasi yang dibentuk pasti memiliki
tujuan, tidak mungkin organisasi dibentuk tanpa memiliki suatu tujuan. Dengan
demikian program yang akan direalisasikan perlu diperjelas mengenai tujuan jangka
pendek, menengah dan panjang.
2.1.4.3.2 Penerimaan dan pemahaman tujuan organisasi.
Dengan organisasi seseorang akan memperoleh kepuasan karena pemenuhan
nilai kebersamaan dan dapat memberikan setitik kerja untuk organisasi. Pemenuhan
kepuasan dan tuntutan ini memang berujung pada menerima tujuan organisasi serta
dapat memahami dengan rasa keikhlasan. Sehingga mampu bekerja sama dengan
pengurus yang lain.
2.1.4.3.3 Kesatuan arah.
Untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi diperlukan adanya suatu
sistem untuk mengelola organisasi. Sehingga akan terjadi keterkaitan satu dengan
yang lain secara berantai yang terpadu, bulat dan utuh. Dengan demikian maka
halangan yang dihadapi organisasi tidak membuat goyah seluruh komponen dan
tetap berjalan dengan kesatuan arah.
2.1.4.3.4 Pembagian tugas.
Job discription atau rincian tugas setiap personal organisasi harus jelas dan
tidak tumpang tindih serta merupakan suatu sinergi. Keterbatasan kemampuan
seseorang juga menuntut adanya pembagian tugas. Pekerjaan harus dibagi-bagi
xxiii
sesuai dengan kemampuan (spesialisasi) sehingga kegiatan yang dilakukan lebih
efektif dalam mencapai tujuan.
2.1.4.3.5 Adanya pendelegasian wewenang.
Proses pelimpahan wewenang, pertanggungjawaban, pengambilan keputusan,
komunikasi, dan koordinasi dalam organisasi akan berjalan lebih efektif.
Keterbatasan kemampuan yang dimiliki seorang pemimpin untuk dapat
menyelesaikan pekerjaan sendiri menuntut adanya pelimpahan wewenang kepada
pejabat yang ada dibawahnya. Pelimpahan wewenang disini dapat dijabarkan dalam
hal pengambilan keputusan, hubungan dengan orang lain dan tindakan-tindakan lain
tanpa harus ada persetujuan dari pimpinan.
2.1.4.3.6 Adanya rentang pengawasan.
Rentang pengawasan yang dilakukan oleh organisasi harus dijalankan sekecil
mungkin. Hal ini dilakukan dengan memperkecil jumlah seksi, bidang atau personal
yang ada dalam organisasi tersebut. Apabila rentang pengawasan terlalu besar, maka
pengawasan yang dilakukan pimpinan tidak dapat menjangkau atau sangat lambat,
tidak teliti dan tidak terus menerus. Sehingga menyebabkan adanya penyimpangan-
penyimpangan tugas, penggunaan sarana maupun dana.
2.1.4.3.7 Kesatuan perintah.
xxiv
Prinsip ini menuntut adanya satu perintah dan pertanggungungjawaban, yaitu
terhadap seorang pemimpin bukan bermaksud menggunakan pola otoriter. Prinsip ini
menekankan adanya pemahaman tentang kebijaksanaan pemimpin serta ketaatan dan
disiplin yang mantap. Dengan demikian masing-masing personal paham akan
mekanisme organisasi serta konsisten melakukan tugas yang diembannya.
2.1.4.4 Pembagian Pekerjaan
Dalam proses pengorganisasian, dikenal adanya pembagian pekerjaan
(division of work). Pembagian kerja adalah keharusan sebab tanpa adanya pembagian
kerja kemungkinan terjadinya tumpang tindih tugas menjadi amat besar. Dengan
pembagian kerja, dapat ditetapkan susunan organisasi serta hubungan dan wewenang
masing-masing unit organisasi atau bidang.
Pembagian kerja memiliki manfaat yang diperoleh dari penerapan dari
spesialisasi dan juga dalam rangka mewujudkan penempatan pada orang yang tepat
pada jabatan yang tepat dan dalam rangka memudahkan pengawasan oleh atasan.
Dalam melaksanakan pembagian kerja dalam suatu organisasi perlu dipahami
beberapa pedoman sebagai berikut:
2.1.4.4.1 Jumlah unit organisasi diusahakan sedikit mungkin sesuai dengan
kebutuhan.
2.1.4.4.2 Suatu unit organisasi harus mempunyai fungsi bulat dan berkaitan.
2.1.4.4.3 Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bila unit-unit yang telah ada
tidak tepat lagi menampung kegiatan-kegiatan baru tersebut, baik karena
beban kerja ataupun karena hubungan kegiatan yang sangat berbeda.
xxv
2.1.4.4.4 Secara garis besarnya dalam suatu organisasi dibedakan sesuai dengan
aktifitas yang dilakukan enam macam sifat organisasi, yaitu :
2.1.4.4.4.1 Unit yang melakukan penetapan kebijaksanaan umum bagi seluruh
perusahaan.
2.1.4.4.4.2 Unit pimpinan yang melakukan aktivitas penerapan kebijaksanaan umum
bagi berbagai kegiatan perusahaan.
2.1.4.4.4.3 Unit operasi yang melakukan aktivitas-aktivitas pokok perusahaan.
2.1.4.4.4.4 Unit penunjang (service unit) yang melakukan aktivitas yang membantu
memperlancar unit operasi dalam melakukan kegiatannya.
2.1.4.4.4.5 Unit pengawas yang melakukan aktivitas pemeriksaan dan pengawasan
kegiatan-kegiatan unit-unit operasi
2.1.4.4.4.6 Unit konsultasi yang melakukan aktivitas memberi bantuan keahlian
kepada pimpinan.
2.1.5 Actuating atau Penggerakan
2.1.5.1 Pengertian Penggerakan
Dalam organisasi, setelah terbentuk rencana dan organisasi, maka tahap
berikutnya yang harus dilaksanakan adalah penggerakan (actuating). Pada
hakekatnya penggerakan adalah menggerakan orang untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Prof. Dr. H. Arifin Abdulrahman
mengemukakan bahwa penggerakan adalah kegiatan yang dilakukan oleh
manajemen untuk membuat orang lain suka dan dapat bekerja (Djati Julitriarsa dan
John Suprihanto, 1988 : 65). Sehingga menggerakan orang bukanlah suatu pekerjaan
xxvi
yang mudah. Dalam menggerakan orang lain diperlukan seni untuk menggerakkan
orang lain. Kemampuan atau seni untuk menggerakkan orang lain dapat disebut
sebagai kepemimpinan (leadership).
2.1.5.2 Fungsi Penggerakan
Dalam menjalankan fungsinya, penggerakan adalah proses yang sangat berat.
Secara singkat menurut Sukardi (2005 : 15) fungsi penggerakan dapat diuraikan
sebagai berikut :
2.1.5.2.1 Fungsi komando, untuk bergerak sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
2.1.5.2.2 Fungsi direckting, pemberian petunjuk, bimbingan dan penentuan arah.
2.1.5.2.3 Fungsi actuating, diawali dengan konsultasi dengan bawahan, kemudian
diarahkan pada awal yang telah disepakati.
2.1.5.2.4 Fungsi motivating, berarti memberikan dorongan kepada bawahan,
sehingga timbul dorongan instrinsik pada para pegawainya untuk bekerja
secara optimal dan ikhlas.
2.1.5.3 Faktor yang Mempengaruhi Penggerakkan
Dalam proses penggerakkan terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan
antara lain ; mens (sumber daya manusia), money (sumber daya keuangan), materials
(sarana prasarana), methode (pendekatan), dan machines (peralatan). (Soekardi,
2005 : 18).
xxvii
Manusia (mens and women) merupakan sarana penting atau sarana utama
manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manusia sangat diperlukan
sebagai sarana manajemen dan mendapat pertimbangan utama karena manusia
merupakan titik sentral manajemen. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa tidak
mungkin suatu organisasi mencapai suatu tujuan tanpa adanya manusia.
Setiap organisasi sangat membutuhkan dana/keuangan. Dalam kegiatan
organisasi terdapat beberapa sumber dana, yaitu : (1) Iuran anggota; (2) Bantuan
pemerintah atau pihak ke-tiga; (3) Usaha lain yang sah dan tidak mengikat. Efisiensi
dalam penggunaan uang dapat mempengaruhi kesuksesan atau kelancaran aktivitas
organisasi. Selain itu, dalam pengelolaan keuangan diperlukan adanya keterbukaan,
sehingga ada kejelasan darimana sumber dananya, digunakan untuk apa, kapan
penggunaannya, berapa jumlahnya dan bagaimana pertanggungjawabannya.
Dalam pelaksanaan aktivitas organisasi diperlukan adanya sarana prasarana
atau materials. Dalam menjalankan roda organisasi olahraga terdapat sarana
perkantoran sebagai basis aktivitas dan sarana latihan sebagai pusat pembinaan
prestasi serta diperlukan prasarana lain sebagai penunjang. Maka diperlukan adanya
pengadaan dan pengelolaan aset ini baik sarana maupun prasarananya.
Dalam mencapai tujuan, diperlukan adanya kegiatan-kegiatan yang berdaya
guna dan berhasil guna. Sehingga diperlukan adanya suatu pendekatan atau cara
kerja (methode). Pendekatan yang baik akan dapat melancarkan roda organisasi,
tetapi sebaliknya pendekatan yang kaku dapat menyulitkan aktivitas organisasi. Olah
karena itu, methode dapat dianggap sebagai sarana manajemen untuk mencapai
tujuan.
xxviii
Peralatan merupakan kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh suatu
organisasi. Tanpa adanya perlengkapan yang memadai, organisasi akan menghadapi
hambatan bahkan bisa terjadi kemunduran. Peralatan yang dimiliki oleh organisasi
harus sesuai dengan tuntutan kemajuan teknologi. Maka organisasi yang baik dan
lanjar sangat memerlukan peralatan yang up to date.
2.1.5.3 Prinsip Penggerakan
Dalam menggerakkan organisasi dipengaruhi adanya situasi dan kondisi
lapangan serta kesadaran dan toleransi dari aspek yang terkait. Menurut Soekardi,
(2005, 20) dalam menunjang kesuksesan dalam menggerakkan organisasi diperlukan
beberapa prinsip sebagai berikut :
2.1.5.3.1 Perlunya kejelasan tentang hakekat organisasi kepada seluruh anggota,
sehingga dapat bekerja dengan penuh kesadaran untuk berorganisasi.
2.1.5.3.2 Perlunya keikutsertaan anggota dalam setiap pengambilan keputusan,
sehingga setiap anggota merasa ikut memiliki dan berbuat terbaik untuk
organisasi.
2.1.5.3.3 Perlu pengakuan tentang harkat dan martabat manusia secara hakiki,
sehingga keterlibatanya merasa dibutuhkan oleh organisasi.
2.1.5.3.4 Perlu komunikasi secara baik antara manager dan tenaga tehnis, sehingga
tidak terjadi kesenjangan.
2.1.5.3.5 Perlu persamaan persepsi dalam setiap langkah pencapaian sasaran
sehingga manager tidak merasa sendirian.
xxix
2.1.5.3.6 Perlunya pemahan kedalam tingkat kemajuan teknik, maupun kedewasaan
berfikir dan bertindak dalam organisasi.
2.1.5.3.7 Perlunya pemahaman tentang hakekat pemenuhan kebutuhan anggota
dalam aktivitas organisasi, sehingga dicapai kemajuan pemenuhan
kebutuhan fisik maupun kejiwaan anggota.
2.1.6 Controling atau Pengawasan
2.1.6.1 Pengertian Pengawasan
Menurut Mc. Farland, pengawasan adalah suatu proses yang ditujukan untuk
mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
rencana, perintah, tujuan atau kebijakan yang telah ditentukan (Soewarno
Handayaningrat, 1982 : 143). Maksud adanya pengawasan adalah untuk mencegah
dan memperbaiki kesalahan, penyimpangan, dan lainnya yang tidak sesuai dengan
tugas dan wewenang yang telah ditentukan. Sedangkan tujuan dari pengawasan agar
hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara efisien dan efektif sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan.
2.1.6.2 Tugas (Fungsi) Pengawasan
Dalam pelaksanaannya, menurut Soewarno Handayaningrat (1980 : 144)
pengawasan memiliki tugas (fungsi) sebagai berikut :
2.1.6.2.1 Mempertebal rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya.
xxx
2.1.6.2.2 Mendidik untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan aturan yang
telah ditentukan.
2.1.6.2.3 Untuk mencegah adanya penyimpangan, kelalaian dan kelemahan.
2.1.6.2.4 Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan yang terjadi.
2.1.6.2.5 Untuk mendinamisir organisasi dan mencegah terjadinya penyelewengan
atau kesalahan.
2.1.6.3 Ciri Pengawasan Yang Efektif
Dalam menjalankan organisasi sesuai dengan tujuan yang dibutuhkan adanya
pengawasan yang efektif. Menurut Soekardi (2005 : 22) pengawawasan yang efektif
memiliki ciri sebagai berikut :
2.1.6.3.1 Pengawasan harus merefleksikan sifat dari semua kegiatan yang
dilaksanakan.
2.1.6.3.2 Pengawasan harus dapat menditeksi secara dini pada setiap tahapan
sehingga cepat ditemukan adanya penyimpangan dan dilakukan perbaikan.
2.1.6.3.3 Pengawasan harus dapat menentukan beberapa pengecualian pada titik
tertentu yang sudah diprediksi terjadi penyimpangan atau hambatan.
2.1.6.3.4 Pengawasan harus dilakukan secara obyektif, sehingga kemungkinan
toleransi kekerabatan maupun penyimpangan kecil dapat diperbaiki.
2.1.6.3.5 Pengawasan harus luwes, sehingga upaya memutuskan kembali
penyimpangan dilakukan secara wajar.
2.1.6.3.6 Pengawasan harus merefleksi adanya kelemahan pola dasar organisasi.
2.1.6.3.7 Pengawasan harus dilakukan secara efektif dan efisien.
xxxi
2.1.6.3.8 Pengawasan bukan mencari kesalahan tetapi untuk meluruskan kembali
arah pencapaian tujuan.
2.1.6.3.9 Pengawasan harus bersifat pembimbingan, agar lebih memahami atas
kelalaian yang terjadi.
2.1.6.4 Sasaran dan Instrumen Pengawasan
Dalam melaksanakan proses pengawasan diperlukan adanya sasaran dan
instrumen yang jelas. Adapun sasaran pengawasan adalah : (1) Jenis pekerjaan; (2)
Lokasi kegiatan; (3) Waktu pelaksanaan; (4) Proses dan prosedur pelaksanaan, (5)
Pelaksana pekerjaan; (6) Kombinasi dari unsur tersebut. (Soekardi, 2005 : 22).
Sedangkan instrumen dalam melaksanakan pengawasan meliputi : (1) Standart hasil
pekerjaan yang ditentukan; (2) Anggaran yang digunakan; (3) Data statistik
perkembangan pekerjaan/aktivitas; (4) Laporan pelaksanaan maupun dari bidang
pengawasan atau evaluasi; (5) Audit dari pihak pengawasan; (6) Laporan
masyarakat; (7) Observasi langsung dari pimpinan. (Soekardi, 2005 : 23).
2.1.6.5 Proses Pengawasan
Pada dasarnya preses pengawasan yang dapat dilakukan dalam suatu
organisasi dikenal dengan singkatan “ S P E M “, yaitu :
2.1.6.5.1 Supervisi
Supervisi merupakan suatu tujuan yang utama dalam suatu organisasi. Dalam
pelaksanaan aktivitas suatu organisasi tujuan utama dari organisasi harus senantiasa
xxxii
terdapat dalam pelaksanaannya. Aktivitas organisasi tidak bisa melakukan kegiatan
yang diluar dari tujuan utama organisasi tersebut.
2.1.6.5.2 Pelaporan
Dalam setiap aktivitas organisasi pelaporan adalah hal sangat penting, karena
pelaporan merupakan rangkuman dari hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh suatu
organisasi.
2.1.6.5.3 Evaluasi
Evaluasi dalam suatu organisasi harus dilaksanakan, evaluasi adalah proses
kelanjutan dari hasil yang di dapat dari kegiatan suatu organisasi. Setiap kegiatan
akan menghasilkan suatu hasil yang telah dilaksanakan dan hambatan pada saat
kegiatan dilaksanakan, sehingga evaluasi kegiatan sangat penting untuk pembenahan
kegiatan yang telah selesai dan sebagai bahan acuan untuk kegiatan yang akan
datang.
2.1.6.5.4 Monitoring atau pemantauan
Pemantauan (Monitoring) dalam setiap aktivitas organisasi sangat penting,
karena dalam aktivitas organisasi harus berlandaskan dari tujuan yang diharapkan
sehingga pemantauan sangat penting agar apa yang dilakukan sesuai dengan rencana
kerja.
xxxiii
2.1.7.5 Jenis Pengawasan
Untuk melaksanakan proses pengawasan terdapat beberapa jenis pengawasan
yang dapat digunakan, yaitu :
2.1.7.5.1 Pengawasan melekat, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh atasan dari
organisasi yang bersangkutan.
2.1.7.5.2 Pengawasan fungsional, yaitu bentuk pengawasan yang dilakukan oleh
badan pengawasan (BPK).
2.1.7.5.3 Pengawasan oleh lembaga konstitusi, misal polisi dan kejaksaan.
2.1.7.5.4 Pengawasan sosial, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat
(LSM).
2.2 Gambaran Umum KONI Propinsi Jawa Tengah
2.2.1 Sejarah KONI Propinsi Jawa Tengah
KONI sudah ada sejak dahulu, dalam perkembangannya berkali-kali mengalami pergantian nama. Pada Awal mulanya pada tahun 1961 bernama Komite Olahraga Indonesia (KOI). Pada saat itu KOI Propinsi Jawa Tengah berkantor di Jl. Dr. Cipto No. 230 Semarang. Pada tahun 1962 KOI berubah menjado Komando Gerakan Olahraga (KOGOR) dibawah naungan Jasdam. Pada tahun 1963, KOGOR kembali mengalami perubahan nama menjadi Dewan Olahraga Republik Indonesia (DORI). Pada saat itu DORI Propinsi Jawa Tengah dikepalai oleh Gubernur Jawa Tengah Bapak Muchtar. Pada tahun 1966 DORI Kembali mengalami perubahan nama menjadi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Semenjak perubahan nama tersebut, KONI Propinsi Jawa Tengah mengalami beberapa pergantian Ketua Umum antara lain :
Tabel 1
Daftar Ketua Umum dan Masa Jabatan
No Masa Jabatan Ketua Umum
1. Tahun 1966 – 1970 Gubernur Muchtar
xxxiv
2. Tahun 1970 – 1974 Kol. Soetiyono
3. Tahun 1974 – 1978 Kol. RW. Soegiyanto
4. Tahun 1978 – 1982 Kol. Abdul Kadir
5. Tahun 1982 – 1986 Kol. Hardiyanto
6. Tahun 1986 – 1990 Drs. Soeparto
7. Tahun 1990 – 1994 Drs. Soeparto
8. Tahun 1994 – 1998 Prof. Drs. Soegiyono
9. Tahun 1998 – 2000 Joko Soedarto SS, MM
10. Tahun 2000 – 2004 H. RM. Aning Sunindyo
11. Tahun 2004 – 2008 H. Murdoko, SH.
Sumber : www.koni.co.id
Dalam Pelaksanaan tugasnya, KONI Propinsi Jawa Tengah mengalami 3 kali perpindahan kantor yaitu :
1. Tahun 1966 – 1986 : Jl. Dr. Cipto No. 230 Semarang
2. Tahun 1986 – 1994 : Komplek Tri Lomba Juang Semarang
3. Tahun 1994 – Sekarang : Komplek GOR Jati Diri Semarang
2.2.2 Status, Azas dan Dasar KONI
Status KONI adalah satu-satunya organisasi keolahragaan nasional yang berwenang mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga prestasi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Serta KONI merupakan pendamping dan pembantu Pemerintah dalam pembinaan dan pembangunan olahraga prestasi (KONI, 1999 : 3). KONI berazaskan pada falsafah Pancasila dan berdasarkan pada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 (KONI, 1999 : 2).
2.2.3 Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi KONI
Didalam AD/ART KONI disebutkan bahwa KONI mempunyai tujuan mewujudkan prestasi olahraga yang membanggakan, membangun watak bangsa
xxxv
untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. Serta KONI mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga yang dilaksanakan oleh anggotanya untuk menghasilkan prestasi di tingkat nasional, regional maupun internasional. KONI mempunyai fungsi yang sangat dominan pada pembinaan prestasi olahraga di Indonesia. Adapun fungsi KONI adalah : 2.2.3.1 Membantu Pemerintah dalam menetapkan kebijaksanaan dan mengendalikan
pembinaan olahraga prestasi.
2.2.3.2 Mengkoordinasikan dan membina semua kegiatan olahraga prestasi di
Indonesia serta bertanggung jawab terhadap pelaksanaan/penyelenggaraan
Pekan Olahraga Nasional (PON), bertindak sebagai tuan rumah multi event
tingkat regional, asia dan dunia.
2.2.3.3 Memasyarakatkan olahraga prestasi yang dibina olah anggotanya untuk
mencapai prestasi olahraga secara optinmal.
2.2.3.4 Memupuk dan membina persahabatan dan persaudaraan antar bangsa melalui
olahraga.
2.2.4 Keanggotaan KONI
Keanggotaan KONI terbuka bagi setiap organisasi olahraga prestasi yang
bersifat nasional, induk organisasi cabang olahraga sejenis dan induk organisasi
badan keolahragaan fungsional. Yang dimaksud dengan induk organisasi cabang
olahraga ialah organisasi olahraga yang membina dan mengkoordinasikan satu
jenis/cabang olahraga, atau yang membina dan mengkoordinasikan gabungan induk
organisasi olahraga. Sedangkan induk organisasi badan keolahragaan fungsional
adalah organisai yang membina beberapa cabang olahraga serta sesuai fungsinya
melakukan kegiatan pembinaan olahraga prestasi berdasarkan keahlian/profesi/jenis
kelamin.
xxxvi
KONI mengenal 2 (dua) jenis anggota, yaitu anggota biasa dan anggota
fungsional. KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki anggota yang terdiri dari 48
Pengda Cabang Olahraga, 6 Pengda Badan Fungsional dan 35 KONI
Kabupaten/Kota.
2.2.5 Program Kerja KONI Propinsi Jawa Tengah
Setiap organisasi agar dapat berjalan dengan baik dan terarah, maka perlu
menyusun program kerja sebagai pedoman dalam menjalankan tugas sehingga dapat
berjalan dengan lancar. Program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ditentukan
dengan skala prioritas yang terbagi dalam program jangka panjang dan program
jangka pendek. Program jangka panjang KONI Propinsi Jawa Tengah mengacu pada
pencapaian prestasi yang maksimal pada Pekan Olahraga Nasional (PON) yang
dilaksanakan dalam 4 tahun sekali. Sedangkan program jangka pendek KONI
Propinsi Jawa Tengah disusun dengan acuan program jangka panjang.
Program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah disusun pada awal kepengurusan
KONI Propinsi Jawa Tengah, yaitu melalui Musyawarah Olahraga Daerah
(Musorda) merupakan program jangka panjang (4 tahun) dan melalui Raparda
(Program jangka pendek/tahunan). Program kerja tersebut disusun dalam beberapa
bidang, yaitu : bidang organisasi, bidang pembinaan prestasi, bidang penelitian dan
pengembangan serta bidang perencanaan program dan anggaran.
2.2.5.1 Bidang Organisasi
xxxvii
Agar organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah dapat berjalan sesuai dengan
kapasitasnya, maka KONI Propinsi Jawa Tengah dalam laporan hasil Musorda
menyusun program kerja bidang organisasi sebagai berikut :
2.2.5.1.1 Pembinaan pengurus KONI Kabupaten/Kota.
2.2.5.1.1.1 Invetarisasi KONI Kabupaten/Kota dan Komda/Pengda/Pimda dan Badan Olahraga Fungsional.
Program ini dilaksanakan dengan pendataan dan pendaftaran ulang pengurus KONI Kabupaten/Kota Komda/Pengda/Pimda dan Badan Olahraga Fungsional. Serta dilaksanakan dengan melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) bagi KONI Kabupaten/Kota Komda/Pengda/Pimda dan Badan Olahraga Fungsional yang belum memiliki SK dan dengan penyempurnaan kepengurusan Komda/Pengda/Pimda dan Badan Olahraga Fungsional.
2.2.5.1.1.2 Pemantapan pengurus KONI Kabupaten/Kota dan Komda/ Pengda Pimda/Badan Olahraga Fungsional.
Program ini akan dilaksanakan dengan beberapa langkah, yaitu : penyelenggaraan Musorda/Musda yang habis masa kerjanya, penyeragaman bahan dan gerak dalam pembinaan olahraga prestasi di Jawa Tengah serta dengan memonitor KONI Kabupaten/Kota dan Komda/Pengda/Pimda serta Badan Olahraga Fungsional dalam melaksanakan pembenahan organisasi.
2.2.5.1.1.3 Pembenahan Pengurus KONI Kecamatan/Cabang Olahraga.
Dalam upaya melaksanakan program kerja tersebut KONI Propinsi Jawa Tengah memfasilitasi penyelenggaraan Musorda/Musda bagi KONI Kecamatan/Cabang Olahraga yang belum melaksanakan serta memonitor dengan KONI Kabupaten/Kota dan Komda/Pengda/Pimda serta Badan Olahraga Fungsional dalam melaksanakan pembenahan organisasi.
2.2.5.1.1.4 Penataan pengurus KONI Kabupaten/Kota dan Komda/Pengda Pimda/dan serta Badan Olahraga
Fungsional.
Untuk mencapai tujuannya dalam memantapkan manajemen keolahragaan dan memadukan potensi pembinaan olahraga di Jawa Tengah, maka KONI Propinsi Jawa Tengah mengembangkan kegiatan yang berupa pembahasan masalah studi kasus serta dengan menyelenggarakan ceramah diskusi dan lain-lain.
2.2.5.1.1.5 Penataan pengurus KONI Kecamatan.
Program ini dijalankan melalui proses pembenahan dan pembinaan pengurus KONI kecamatan secara bertahap di masing-masing daerah. Program kerja ini akan dijalankan dengan mengedakan koordinasi dengan KONI Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
2.2.5.1.1.6 Pembinaan peserta Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) dan Musyawarah Nasional (Munas)
bagi Pengda/Komda/Pimda.
Kegiatan tersebut dapat ditempuh melalui pelaksanaan Musorda/Musda bagi anggota KONI Kabupaten/ Kota dan Komda/Pengda/Pimda dan badan Olahraga Fungsional yang habis masa kerjanya.
2.2.5.1.1.7 Musorda/Musda anggota KONI Propinsi Jawa Tengah.
Pelaksanaaan program kerja ini ditugaskan kepada pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah.
xxxviii
2.2.5.1.2 Pembinaan pengurus anggota KONI Propinsi Jawa Tengah.
2.2.5.1.2.1 Registrasi pengurus anggota KONI Propinsi Jawa Tengah.
Program ini dilaksanakan dengan pendataan ulang semua pengurus anggota KONI Propinsi Jawa Tengah. Program ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan pengurus anggota KONI Propinsi Jawa Tengah secara nyata.
2.2.5.1.2.2 Pemantapan pengurus anggota KONI Propinsi Jawa Tengah.
Program kerja ini dijalankan dengan cara pemanggilan pengurus anggota KONI Propinsi Jawa Tengah yang dikukuhkan tahun 2005 serta bagi yang dikukuhkan sebelum tahun 2000 harus mengadakan Musda.
2.2.5.1.2.3 Pemantapan pengurus KONI Kabupaten/Kota.
Pelaksanaan program kerja ini dijalankan dengan beberapa langkah, meliputi penertiban semua pengurus cabang anggota KONI Kabupaten/ Kota melalui KONI Kabupaten/Kota dan atau Komda/Pengda /Pimda yang bersangkutan, pembahasan masalah studi kasus serta dengan melakukan penyelenggaraan ceramah diskusi dan lain-lain. Program kerja ini bertujuan untuk mengetahui potensi keolahragaan di Jawa Tengah sehingga dapat menentukan kebijakan lebih lanjut.
2.2.5.1.2.4 Pembentukan panitia Porda Jawa Tengah.
Untuk kesuksesan pelaksanaan Porda Jawa Tengah, maka KONI Propinsi Jawa Tengah mengukuhkan pengurus/panitia penyelenggara Porda Jawa Tengah yang akan dilaksanakan pada tahun 2005.
2.2.5.1.2.5 Sidang paripurna KONI Propinsi Jawa Tengah.
Untuk melakukan evaluasi pelaksanaan kerja selama 1 tahun dan pemantapan rencana kerja tahun berikutnya, maka KONI Propinsi Jawa Tengah melaksanakan sidang pleno/paripurna setiap akhir tahun yang dihadiri oleh seluruh anggota KONI Propinsi Jawa Tengah.
2.2.5.1.2.6 Studi banding KONI tingkat propinsi.
Untuk upaya peningkatan pembinaan KONI di Jawa Tengah, maka KONI Propinsi Jawa Tengah mengadakan kunjungan ke KONI daerah lain.
2.2.5.1.2.7 Mengikuti Musornas
Untuk menghadapi Musorda KONI Propinsi Jawa Tengah melakukan kegiatan berupa menyiapkan pokok-pokok pikiran KONI Propinsi Jawa Tengah serta menentukan utusan KONI Propinsi Jawa Tengah dan KONI Kabupaten/Kota.
2.2.5.1.2.8 Musorda KONI Kabupaten/Kota dan Komda/Pengda Pimda/dan
serta Badan Olahraga Fungsional.
Dalam menjalankan agenda tersebut KONI Propinsi Jawa Tengah menyusun kegiatan, yaitu mengatur jadwal Musorda/Musda bagi pengurus KONI Kabupaten/Kota dan Komda/Pengda Pimda/dan serta Badan Olahraga Fungsional yang masa baktinya berakhir tahun 2001 – 2004 serta dengan mengusahakan kehadiran/terbentuknya pengurus anggota KONI Propinsi Jawa Tengah yang baru hasil Musorda.
xxxix
2.2.5.1.2.9 Pembentukan panitia kontingen PON XVII Jawa Tengah.
Program ini akan dijalankan dengan mengadakan pendekatan dengan berbagai pihak dan mendapatkan petunjuk dari Gubernur Jawa Tengah serta dengan mengukuhkan dan melantik panitia kontingen pada tahun 2008.
2.2.5.1.2.10 Musorda 2008.
Dalam upaya melakukan proses reorganisasi, KONI Propinsi JawaTengah
akan melaksakan Musorda tahun 2008.
2.2.5.1.3 Pembinaan Administrasi dan Organisasi.
2.2.5.1.3.1 Penyusunan pola dasar dan strategi dasar pembinaan olahraga Jawa
Tengah.
2.2.5.1.3.2 Penerbitan buku pedoman pembinaan organisasi keolahragaan Propinsi
Jawa Tengah.
2.2.5.1.3.3 Penerbitan Buletin Olahraga.
2.2.5.1.3.4 Memperbanyak/mendistribusikan program kerja KONI Propinsi Jawa
Tengah 2004 – 2008 sampai ke KONI Kecamatan.
2.2.5.2 Bidang Pembinaan Prestasi
Untuk menghadapi tantangan kedepan perkembangan olahraga prestasi di
Jawa Tengah, maka KONI Propinsi Jawa Tengah periode 2004 – 2008 khususnya
Bidang Pembinaan Prestasi perlu menyusun program kerja sebagai berikut :
2.2.5.2.1 Inventarisasi atlet dan pelatih Jawa Tengah pasca PON XVI Tahun 2004
Sumsel. Hal tersebut berkaitan dengan banyaknya rencana perpindahan
atlet ke daerah lain.
xl
2.2.5.2.2 Inventarisasi atlet-atlet potensi Jawa Tengah yang selama ini
keberadaannya di daerah lain. Hal tersebut diharapkan bisa dijadikan jalan
untuk mengadakan pendekatan agar atlet yang bersangkutan bersedia
kembali memperkuat Jawa Tengah.
2.2.5.2.3 Peningkatan program pembinaan atlet berpotensi yang berkelanjutan dan
terprogram secara bertahap. Program tersebut melalui wadah PPOP, PPLM
dan PPLP yang merupakan hasil kerjasama dengan Depdiknas.
2.2.5.2.4 Peningkatan program pembinaan rutin terhadap klub potensi cabang
olahraga. Hal tersebut dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan
Pengda masing-masing dengan meningkatkan dukungan dana dan
peralatan.
2.2.5.2.5 Pelatihan ke luar negeri dan atau mendatangkan pelatih asing bagi cabang
olahraga/atlet potensi Jawa Tengah.
2.2.5.2.6 Peningkatan sarana prasaran latihan bagi cabang olahraga potensi dan
membutuhkan biaya tinggi.
2.2.5.2.7 Pelaksanaan even Kejurda dan Porda secara rutin. Hal tersebut
dimungkinkan untuk mendapat bibit atlet potensi dari pembianaan yang
dilakukan oleh daerah.
2.2.5.2.8 Pembinaan atlet potensi lewat Pelatda Jangka Panjang. Hal tersebut
ditujukan untuk menghadapi PON XVII Tahun 2008 di Kaltim.
2.2.5.2.9 Untuk meningkatkan perolahan medali dan peningkatan peringkat di PON
XVII, maka perlu melakukan prioritas pembinaan bagi cabang olahraga
potensi yang berpeluang mendapat medali.
xli
2.2.5.3 Bidang Penelitian dan Pengembangan
Dalam upaya mencapai tujuannya, Bidang Penelitian dan Pengembangan
menyusun program kerja yang hasilnya dapat digunakan pada proses pembinaan
prestasi. Adapun program kerja Bidang Penelitian Pengembangan adalah sebagai
berikut :
2.2.5.3.1 Pemantuan dan pencatatan data prestasi.
Untuk dapat melaksanakan program tersebut, maka perlu disusun langkah-
langkah sebagai berikut :
2.2.5.3.1.1 Pemantauan pasca PON XVI berdasarkan evaluasi hasil Kejurnas dan
PON XVI/2004 serta hasil Porda Jawa Tengah 2005.
2.2.5.3.1.2 Pembuatan dan pengisian form Bank Data Atlet dan kualifikasi pelatih
serta fasilitas sarana prasarana olahraga.
2.2.5.3.1.3 Inventarisasi atlet-atlet potensial yang diprediksi masih berprestasi pada
PON XVII/2008 serta atlet lini kedua dan di bawahnya.
2.2.5.3.1.4 Pemantuan dan pencatatan khusus terhadap prestasi dan hasil
pertandingan terhadap lawan sebagai pedoman latihan dan strategi.
2.2.5.3.2 Membangun iklim keilmiahan dalam dunia olahraga.
Untuk menciptakan iklim keilmiahan dalam dunia olahraga, maka perlu
disusun langkah sebagai berikut :
xlii
2.2.5.3.2.1 Mendukung pembinaan melalui pembukaan wawasan ilmiah dan
implementasi keilmiahan dalam program latihan.
2.2.5.3.2.2 Pelatihan bagi pelatih cabang olahraga dalam pembuatan program latihan
mengikuti perkembangan iptek.
2.2.5.3.2.3 Menyediakan konsultasi pada program latihan bagi cabang olahraga.
2.2.5.3.2.4 Pendampingan pembuatan dan pelaksanaan program latihan bagi cabang
olahraga.
2.2.5.3.2.5 Pemeriksaan tes kesehatan dan kemampuan fisik tiap triwulan bagi
program pelatda dan atlet lini kedua serta atlet PPOP/PPLP.
2.2.5.3.2.6 Seminar peran psikologi dalam pembinaan prestasi olahraga.
2.2.5.3.2.7 Seminar pemanduan bakat dan pembibitan dalam menunjang peningkatan
aset atlet berprestasi di daerah.
2.2.5.3.2.8 Seminar litbang tentang penggalian, pengolahan dan manfaat data.
2.2.5.4 Bidang Perencanaan Program dan Anggaran
Sesuai dengan tugas Bidang Perencanaan Program dan Anggaran, Bidang Perencanaan Program dan Anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah telah menyusun garis besar program kerja untuk periode 2004 – 2008 : 2.2.5.4.1 Menyelenggarakan pertemuan dengan Pengda Cabang Olahraga dan KONI
kabupaten/Kota. Hal tersebut ditujukan untuk menyatukan langkah dalam
penyusunan kegiatan dan belanja secara terpadu.
2.2.5.4.2 Menyelenggarakan sarasehan dalam rangka mengoptimalkan peran Bidang
Perencanaan Program dan Anggaran dalam penyusun anggaran.
2.2.6 Kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah
xliii
2.2.6.1 Struktur KONI Propinsi Jawa Tengah
Struktur organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah dibentuk dan disusun oleh
Musorda atau oleh formatur yang dipilih dan diangkat oleh Musorda. Masa bakti
pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah adalah 4 (empat) tahun. Susunan pengurus
KONI Propinsi Jawa Tengah disusun dengan memperhatikan kepentingan daerah
serta dengan berpedoman bentuk dan susunan pengurus KONI Pusat. Adapun
susunan pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah masa bakti 2004 – 2008 dapat
digambarkan sebagaimana yang terdapat dalam lampiran.
2.2.6.2 Bidang-bidang KONI Propinsi Jawa Tengah
Dalam menjalankan fungsinya sebagai koordinator dan pembina kegiatan
olahraga prestasi di Jawa Tengah, maka KONI Propinsi Jawa Tengah membentuk
beberapa bidang, sebagai berikut :
2.2.6.2.1 Bidang Organisasi
Dalam pelaksanaannya, bidang organisasi memiliki tugas sesuai dengan
AD/ART KONI sebagai berikut : (1) Mengkoordinasi semua kegiatan yang
berkaitan dengan kegiatan pembinaan organisasi anggota dan KONI
Kabupaten/Kota; (2) Sebagai nara sumber dalam bidang organisasi pada setiap
Raparda dan Rapat Anggota; (3) Memberikan pengerahan di bidang organisasi dalam
setiap Musda dan Musorda yang dilaksanakan oleh anggota dan KONI
Kabupateb/Kota.
Bidang organisasi terdiri dari 1 (satu) orang Ketua Bidang dan dibantu oleh 2
(dua) orang Wakil Ketua Bidang. Serta dalam melaksanakan tugasnya Ketua Bidang
xliv
Organisasi bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan berkoordinasi dengan Wakil
Ketua Umum I. Sedangkan Wakil Ketua Bidang Organisasi tersebut, dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Bidang Organisasi.
Disamping tugas tersebut, bidang organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah juga
bertugas mengkoordinasi komisi hukum KONI Propinsi Jawa Tengah.
2.2.6.2.2 Bidang Pembinaan Prestasi
Bidang Pembinaan Prestasi KONI Propinsi Jawa Tengah dipimpin oleh 1
(satu) Ketua Bidang Pembinaan Prestasi yang bertanggung jawab langsung kepada
Ketua Umum. Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Bidang Pembinaan Prestasi
berkoordinasi dengan Wakil Ketua Umum II dan dibantu oleh 2 (dua) orang Wakil
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi yang keduanya bertanggung jawab kepada Ketua
Bidang Pembinaan Prestasi. Adapun tugas Bidang Pembinaan Prestasi adalah
sebagai berikut : (1) Mengkoordinasi setiap kegiatan dalam rangka kegiatan
keolahragaan multi event; (2) Mengkoordinasi pembinaan dan pengawasan setiap
kegiaan anggota dan KONI Kabupaten/Kota dalam bidang pembinaan prestasi; (3)
Sebagai nara sumber dalam bidang pembinaan prestasi pada setiap Raparda dan
Rapat Anggota; (4) Mengkoordinasi pengarahan di bidang pembinaan prestasi dalam
setiap pelaksanaan Porda atau Kejuaraan Nasional yang diikuti oleh anggota.
2.2.6.2.3 Bidang Perencanaan Program dan Anggaran
Bidang Perencanaan Program dan Anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah
memiliki tugas : (1) Menyusun anggaran pendapatan dan belanja KONI Propinsi
xlv
Jawa Tengah dengan berkoordinasi dengan Bendahara; (2) Sebagai nara sumber
dalam bidang perencanaan program dan anggaran pada setiap Raparda dan Rapat
Anggota; (3) Mengkoordinasikan tugas yang dijalankan oleh komisi promosi dan
pemasaran, komisi media dan humas serta komisi bisnis dan industri olahraga.
Dalam pelaksanaannya, Bidang Perencanaan Program dan Anggaran
dipimpin oleh 1 (satu) Ketua Bidang Perencanaan Program dan Anggaran dan
dibantu oleh 2 (dua) orang Wakil Ketua Bidang. Serta dalam melaksanakan tugasnya
Ketua Bidang Perencanaan Program dan Anggaran dapat berkoordinasi dengan
Wakil Ketua Umum III KONI Propinsi Jawa Tengah.
2.2.6.2.4 Bidang Penelitian dan Pengembangan
Bidang Penelitian dan Pengembangan KONI Propinsi Jawa Tengah dipimpin
oleh 1 (satu) Ketua Bidang yang bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum.
Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan
berkoordinasi dengan Wakil Ketua Umum II dan dibantu oleh 2 (dua) orang Wakil
Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan yang keduanya bertanggung jawab
kepada Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan. Adapun tugas Bidang
Penelitian dan Pengembangan adalah sebagai berikut : (1) Mengkoordinasi
pembinaan setiap kegiatan anggota dan KONI Kabupaten/Kota dalam bidang
penelitian dan pengembangan; (2) Mengkoordinasi kegiatan Pusat Pendidikan dan
Penataran; (3) Sebagai nara sumber dalam bidang penelitian dan pengembangan pada
setiap Raparda dan Rapat Anggota; (4) Mengkoordinasi tugas dari komisi penerapan
iptek olahraga serta komisi pendidikan dan penataran.
xlvi
2.2.6.3 Komisi-komisi KONI Propinsi Jawa Tengah
2.2.6.3.1 Komisi Hukum
Komisi Hukum KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki tugas pokok sebagai
berikut : (1) Memberikan pendapat/rekomendasi atas setiap usul/rancangan
perubahan dan/atau pengecualian terhadap ketentuan AD/ART; (2) Memberikan usul
agar AD/ART dilakukan perubahan; (3) Bertugas sebagi Komisi Keabsahan dalam
setiap pelaksanaan PORDA; (4) Memberikan pendapat/rekomendasi mengenai setiap
permasalahan yang menyangkut persyaratan keanggotaan dan status anggota KONI
Propinsi Jawa Tengah; (5) Memberikan pendapat/rekomendasi atas peraturan atau
rancangan Peraturan Pimpinan KONI Propinsi Jawa Tengah dan/atau Keputusan
Ketua Umum KONI Propinsi Jawa Tengah; (6) Memberikan pendapat/rekomendasi
kepada Pimpinan KONI Propinsi Jawa Tengah mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan pelanggaran etika/disiplin organisasi.
Keanggotaan Komisi Hukum KONI Propinsi Jawa Tengah terdiri dari 3
(tiga) orang yang pengisiannya melalui Keputusan Ketua Umum. Komisi hukum
bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan dalam pelaksanaan tugasnya
dikoordinasikan oleh Ketua Bidang Organisasi.
2.2.6.3.2 Komisi Penerapan Iptek OR
Komisi Penerapan Iptek OR KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki tugas
pokok sebagai berikut : (1) Melakukan penelitian dan pembakuan metode
xlvii
kepelatihan olahraga; (2) Melakukan penelitian dan pengmbakuan metode
perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana olahraga; (3)
Mengkoordinasikan dan mendayagunakan iptek dan para ahli untuk meningkatkan
prestasi olahraga.
Keanggotaan Komisi Penerapan Iptek OR KONI propinsi Jawa Tengah
terdiri dari 3 (tiga) orang yang pengisiannya melalui Keputusan Ketua Umum.
Komisi Penerapan Iptek OR bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan dalam
pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh Ketua Bidang Penelitian dan
Pengembangan.
2.2.6.3.3 Komisi Pendidikan dan Penataran
Komisi Pendidikan dan Penataran KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki
tugas pokok sebagai berikut : (1) Mempersiapkan perencanaan program penataran
dan pelatihan wasit dan pelatih; (2) Melaksanakan penataran dan pelatihan wasit,
pelatih dan personil pendukung kegiatan olahraga lainnya dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, informasi dan peralatan terbaru; (3) Menyusun kriteria, klasifikasi dan
standarisasi wasit dan pelatih; (4) Memberikan tanda kecakapan (sertifikasi) wasit
dan pelatih; (5) Menginventaris seluruh wasit dan pelatih seluruh cabang olahraga;
(6) Membentu dan membina wasit dalam upaya meningkatkan klasifikasinya; (7)
Mengkoordonasikan dan melaksanakan pendidikan dan penataran dalam rangka
kerjasama/bantuan dari Olympic Solidarity.
Keanggotaan Komisi Pendidikan dan Penataran KONI Propinsi Jawa Tengah
terdiri dari 3 (tiga) orang yang pengisiannya melalui Keputusan Ketua Umum.
xlviii
Komisi Pendidikan dan Penataran bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan
dalam pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh Ketua Bidang Penelitian dan
Pengembangan.
2.2.6.3.4 Komisi Promosi dan Pemasaran
Komisi Promosi dan pemasaran KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki tugas
pokok sebagai berikut : (1) Menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam upaya untuk
meningkatkan prestasi olahraga; (2) Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang
dapat digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan dan memasarkan olahraga.
Keanggotaan Komisi Promosi dan Pemasaran KONI propinsi Jawa Tengah
terdiri dari 3 (tiga) orang yang pengisiannya melalui Keputusan Ketua Umum.
Komisi Promosi dan Pemasaran bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan dalam
pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh Ketua Bidang Perencanaan Program dan
Anggaran.
2.2.6.3.5 Komisi Media dan Humas
Komisi Media dan Humas KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki tugas
pokok sebagai berikut : (1) Mengkoordinasikan dan mempersiapkan materi berita
yang akan disampaikan kepada masyarakat melalui media masa; (2)
Mengkoordinasikan, mempersiapkan dan menerbitkan bahan-bahan publikasi; (3)
Mempersiapkan dan menyampaikan program kerja dan jadual kegiatan keolahragaan
kepada masyarakat melalui media masa; (4) Mendokumentasikan setiap kegiatan
KONI Propinsi Jawa Tengah; (5) Membina hubungan dan kebersamaan dengan insan
xlix
pers dan unsur-unsur media dari instansi terkait dan masyarakat olahraga; (6)
Mengkoordinasikan penyelenggaraan hak penayangan dan penyiaran kegiatan
olahraga multi event.
Keanggotaan Komisi Media dan Humas KONI propinsi Jawa Tengah terdiri
dari 4 (empat) orang bertanggung jawab kepada Ketua Bidang Perencanaan Program
dan Anggaran.
2.2.6.3.6 Komisi Bisnis dan Industri Olahraga
Komisi Bisnis dan Industri OR KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki tugas
pokok sebagai berikut : (1) Mengkaji usulan-usulan aktivitas olahraga dan non
olahraga yang dapat menghasilkan dana untuk kepentingan KONI Propinsi Jawa
Tengah; (2) Mencari dan menciptakan peluang-peluang bisnis dan industri olahraga
yang berkaitan dengan kegiatan KONI Propinsi Jawa Tengah, kegiatan olahraga dan
kegiatan lainnnya untuk kepentingan KONI Propinsi Jawa Tengah; (3) Memberikan
saran dan rekomendasi kepada pimpinan KONI Propinsi Jawa Tengah tentang
gagasan bisnis dan industri olahraga dan/atau pengembangannya.
Keanggotaan Komisi Bisnis dan Industri Olahraga KONI propinsi Jawa
Tengah terdiri dari 3 (tiga) orang yang bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan
dalam pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh Ketua Bidang Perencanaan
Program dan Anggaran.
l
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara / prosedur yang dipakai dalam melakukan
penelitian sesuai dengan permasalahan dan tujuan dari penelitian. Sehingga metode
penelitian yang digunakan, harus ditetapkan berdasar pada tujuan yang diharapkan.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Menurut Bogdam dan Taylor,
metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Penelitian tentang manajemen KONI propinsi Jawa Tengah adalah penelitian
deskriptif yang bersifat devolopmental dengan menggunakan data kualitatif.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah
penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis (Suharsimi Arikunto, 1997 : 245).
Data yang dikumpulkan pada umumnya merupakan informasi mengenai
keadaan sumber data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada
awal pengumpulan data masalah yang dirumuskan lebih bersifat umum dan baru
diperjelas dalam proses penelitian.
3.2 Sumber Data
li
Sumber data yang digunakan dalam penelitian bersumber pada data yang ada
pada KONI Propinsi Jawa Tengah baik yang berupa dokumen, wawancara serta
sarana prasarana dan fasilitas yang digunakan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan penelitian, dalam
melaksanakan penelitian diperlukan adanya metode pengumpulan data yang tepat.
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.3.1 Observasi
Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang nantinya dapat memperoleh data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dengan observasi yang dilakukan dapat diketahui program kerja yang akan dilaksanakan, administrasi yang ada serta sarana dan prasarana yang terdapat di KONI Propinsi Jawa Tengah. Dalam observasi akan dilakukan pada aspek manajerial dan pelaku manajerial yang ada di KONI Propinsi Jawa Tengah. Pada penelitian ini, observasi akan dilakukan pada tempat-tempat yang berhubungan dengan aspek manajerial pada KONI Propinsi Jawa Tengah. Tempat tersebut meliputi sekretariat atau kantor KONI Propinsi Jawa Tengah dan tempat latihan para atlet. Pada tempat tersebut selain diamati aktivitas yang berkaitan dengan aspek menejerial tetapi juga diamati orang-orang sebagai pelaku kegiatan manajemen.
3.2.2 Wawancara (interview)
Wawancara adalah alat yang digunakan dalam penelitian yang berbentuk sejumlah pertanyaan lisan yang diajukan oleh pencari informasi dan dijawab lisan pula oleh responden berbentuk tanggapan, pendapat, keyakinan hasil pemikiran dan pengetahuan seseorang tentang segala sesuatu yang dipertanyakan sehubungan masalah yang dikembangkan. Dalam penelitian ini, pelaksanaan wawancara dilakukan sekitar masalah program kerja (perencanaan), pelaksaaan program (pengorganisasian) serta sistem evaluasi dan monitoring (pengawasan). Adapun responden dalam penelitian ini adalah palaku manajemen pada KONI Propinsi Jawa Tengah dan pelaku diluar KONI Propinsi Jawa Tengah yang berhubungan dengan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah, yaitu pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah, Pengurus Propinsi Cabang Olahraga dan atlet. 3.3.3 Dokumentasi
lii
Menurut Hadar Nanawi (1991 : 196), Dokumentasi adalah peninggalan tertulis mengenai berbagai kegiatan atau kejadian yang dari segi waktu relatif belum terlalu lama. Dokumentasi yang dapat dijadikan bahan / alat penelitian seperti raport, majalah, buletin serta bentuk informasi lain yang dihasilkan oleh suatu lembaga.
3.4 Metode Analisis Data
Bagian terpenting dari suatu penelitian adalah adanya suatu analisis data.
Menurut Lexy J. Moleong (1989 : 103), analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian
dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti
yang disarankan oleh data. Dengan analisis data penelitian yang dilakukan dapat
memberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah yang diangkat
sebagai menjadi suatu penelitian. Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah analisi data kualitatif.
Proses analisis data kualitatif dimulai dengan menelaah data yang terkumpul
pada saat pengumpulan data. Kemudian langkah berikutnya adalah dengan
mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi yaitu
membuat rangkuman. Langkah selanjutnya menyusunnya dalam satuan-satuan,
kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Tahap berikutnya adalah
dengan mengadakan pemeriksaaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini,
dilakukan penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori yang
substantif.
Dengan adanya teknik analisis kualitatif dan mekanisme analisis data tersebut
diatas, maka akan didapat gambaran tentang keadaan di KONI Propinsi Jawa Tengah
tahun 2005.
liii
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang manajemen KONI Propinsi
Jawa Tengah periode 2005, maka diperoleh gambaran tentang pelaksanaan fungsi
manajemen sebagai dasar pelaksanaan organisasi pada KONI Propinsi Jawa Tengah
sebagai berikut :
4.1.1 Perencanaan (Planing).
Dalam pelaksanaan proses perencanaan, oleh Tri Rustiadi, Sekretaris Umum
KONI Propinsi Jawa Tengah dijabarkan sebagai berikut :
“ Penentuan rancangan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah disusun melalui Musorda dengan skala prioritas yaitu program jangka panjang dan program jangka pendek. Dan program tahunan ditentukan pada awal tahun melalui pelaksanaan Raparda. Program jangka panjang KONI Propinsi Jawa Tengah mengacu pada pencapaian prestasi pada PON, sedang program jangka pendeknya adalah langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai prestasi tersebut. Misal dengan meloloskan sebanyak-banyaknya atlet ke PON, sehingga perlu diadakan program Pelatda Jangka Panjang (PJP) dan sebagainya. Program kerja tersebut disusun dan dijabarkan menjadi program kerja bidang-bidang sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing dalam kepengurusan “.
Dalam penyusunan program kerja tersebut, disusun dalam bidang-bidang
sesuai dengan tugas masing-masing. Salah satu contohnya dalam bidang pembinaan
prestasi. Oleh Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Propinsi Jawa Tengah,
Mugiyo Hartono, menjabarkan sebagai berikut :
“ Dalam bidang pembinaan prestasi telah tersusun program kerja sesuai dengan tugas dan fungsi bidang pembinaan prestasi. Salah satunya dengan pelaksanaan Pelatda Jangka Panjang (PJP) yang akan dimulai setelah pelaksanaan Porda tahun 2005. Dalam tahapan PJP mempunyai sasaran
liv
yang berjenjang. Mulai dari prestasi pada Kejurda sampai pada prestasi puncak pada pelaksanaan PON.
Proses penyusunan program kerja yang dilakukan melalui Musorda dan
Raparda tersebut melibatkan banyak pihak. Salah satu pihak yang terlibat adalah
Pengda cabang olahraga sebagai anggota KONI Propinsi Jawa Tengah. Djanu
Ismanto (Sekretaris Umum Pengda PSSI Jawa Tengah) berpendapat tentang proses
perencanaan bahwa :
“ Proses perencanaan KONI Propinsi Jawa Tengah dilakukan melalui Musorda yang dilaksanakan tiap 4 (empat) tahun dan Raparda yang dilaksanakan setiap tahun. Dari proses tersebut dihasilkan adanya program kerja yang susun tiap bidang. Dengan uraian tersebut maka KONI propinsi Jawa Tengah telah melaksanakan proses perencanaan dalam aktivitas organisasi. “
Sependapat dengan pendapat tersebut, Ukky Juli Setiawan (atlet gulat Jawa
Tengah) berpendapat bahwa :
“ KONI Propinsi Jawa Tengah telah merencanakan kegiatan pembinaan prestasi, seperti pelaksanaan PJP serta adanya wadah pembinaan lain melalui PPLP dan PPLM. Proses pembinaan tersebut dilaksanakan dengan tujuan berjenjang mulai dari kualifikasi PON sampai pencapaian prestasi pada pelaksanaan PON. “
4.1.2 Pengorganisasian (Organizing)
Dalam pelaksanaan kegiatan organisasi, proses pengorganisasian merupakan
hal yang sangat penting dilakukan. Menurut Tri Rustiadi, Sekretaris Umum KONI
Propinsi Jawa Tengah proses pengorganisasian yang dilakukan KONI Propinsi Jawa
Tengah dapat dijabarkan sebagai berikut :
“Kepengurusan pada KONI Propinsi Jawa Tengah telah disusun sesuai kedudukan, tugas dan fungsi dari masing-masing pengurus dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah tersebut ditetapkan dan dikukuhkan oleh Musorda. Kepengurusan tersebut
lv
terdiri dari beberapa pengurus inti yang dibantu oleh beberapa bidang dan komisi-komisi. Dalam menjalankan tugas dari setiap bidang dan komisi sudah diatur tersendiri seperti yang terdapat dalam AD/ART. Dalam AD/ART tersebut juga dapat dilihat adanya perumusan tujuan, pembagian kerja, delegasi kekuasaan, rentangan kekuasaan, tingkat pengawasan organisasi, kesatuan perintah dan tanggung jawab serta adanya prinsip koordinasi dalam organisasi. Kepengurusan tersebut memiliki masa bakti selama 4 (empat) tahun “.
Proses pengorganisasian yang dilakukan tersebut, sangat dibutuhkan oleh
KONI Propinsi Jawa Tengah sebagai modal pembinaan organisasi anggotanya. Hal
tersebut diungkapkan oleh Soedjioto (Ketua Bidang Organisasi KONI Propinsi Jawa
Tengah) sebagai berikut :
“ Dalam melaksanakan tanggung jawabnya dalam membimbing dan membina organisasi anggotanya, KONI Propinsi Jawa Tengah harus mempunyai susunan organisasi yang teratur sebagai modal dalam membina organisasi anggotanya “.
Selain itu, menurut Djanu Ismanto (Sekretaris Umum Pengda PSSI Jawa
Tengah) proses pengorganisasian KONI Propinsi Jawa Tengah dapat dijelaskan
sebagai berikut :
“ Proses pengorganisasian telah dilaksanakan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya susunan pengurus. Susunan pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah disusun oleh tim formatur yang dibentuk oleh Musorda. Masa bakti kepengurusan yang terbentuk selama 4 (empat) tahun. Susunan pengurus tersebut disusun dengan berpedoman pada susunan pengurus KONI pusat dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah. “
Mengenai proses pengorganisasian KONI Propinsi Jawa Tengah, Ukky Juli
Setiawan (atlet gulat Jawa Tengah) berpendapat bahwa :
“ Pengorganisasian pada KONI Propinsi Jawa Tengah sudah tersusun pengurus yang bekerja sesuai bidang-bidang dalam pembinaan olahraga di Jawa Tengah. Dalam pengurusan KONI propinsi Jawa Tengah juga terdapat para pakar olahraga yang tahu betul proses pembinaan prestasi olahraga. Hal tersebut dapat dilihat adanya dosen FIK UNNES yang masuk dalam jajaran kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah.
lvi
Sehingga proses pengorganisasian dapat dijalankan sesuai dengan tugas dan wewenangnya. “
4.1.3 Penggerakan (Actuating)
Dalam pelaksanaan proses penggerakan, oleh Tri Rustiadi, Sekretaris Umum
KONI Propinsi Jawa Tengah dijabarkan sebagai berikut :
“ Pada KONI Propinsi Jawa Tengah, proses penggerakan dilaksanakan dengan menggerakkan anggota-anggotanya dalam pelaksanaan aktivitas organisasi sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi dari masing-masing. KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki anggota sebanyak 35 KONI Kabupaten/Kota serta 54 Pengurus Daerah Cabang Olahraga dan Badan Olahraga Fungsional. Penggerakan tersebut dimaksudkan agar anggota menjalankan aktivitas dengan disiplin dan tanggung jawab sesuai dengan tugas dan kewajiban dalam kepengurusan agar tujuan dalam organisasi dapat dijalankan sesuai harapan “.
Dalam melaksanakan proses menggerakan anggotanya KONI melakukan
beberapa langkah, seperti yang diungkapkan oleh Soedjioto (Ketua Bidang
Organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah) berikut :
“ KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan proses penggerakan terhadap anggotanya dengan membina anggotanya untuk mempunyai susunan organisasi yang lengkap. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan surat peringatan kepada anggotanya yang memiliki susunan pengurus yang telah habis masa baktinya “.
Proses penggerakan yang dilakukan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah tidak
hanya dilakukan terhadap anggotanya, tetapi juga terhadap pengurusnya. Hal tersebut
dijelaskan oleh Soedjioto (Ketua Bidang Organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah)
sebagai berikut :
“ KONI Propinsi Jawa Tengah juga melaksanakan proses penggerakan terhadap pengurusnya. Hal tersebut dilaksanakan dengan adanya susunana pengurus dengan bebarapa bidang dan komisi serta dengan pembagian tugas masing-masing dengan jelas “.
lvii
Selain itu, menurut Djanu Ismanto (Sekretaris Umum Pengda PSSI Jawa
Tengah) proses penggerakan KONI Propinsi Jawa Tengah dapat dijelaskan sebagai
berikut :
“ Dalam melaksanakan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah telah melakukan proses penggerakkan. Secara umum proses penggerakan dilaksanakan atas dasar pelaksanakan kegiatan atau program kerja yang sedang dijalankan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah. “
Menurut Ukky Juli Setiawan (atlet gulat Jawa Tengah) berpendapat tentang
proses penggerakan sebagai berikut :
“ Proses Penggerakan organisasi pada KONI Propinsi Jawa Tengah dilaksanakan dalam pelaksanaan organisasi, sistem kerja yang dilaksanakan digerakkan sesuai dengan fungsi dan tugas pengurus. “
4.1.4 Pengawasan (Controlling)
Dalam pelaksanaan proses pengawasan, oleh Tri Rustiadi, Sekretaris Umum
KONI Propinsi Jawa Tengah dijabarkan sebagai berikut :
“ Dalam pelaksanaan program kerja, KONI propinsi Jawa Tengah diawasi oleh masyarakat, Bawasda serta BPK yang bertugas mengawasi keuangan KONI dan dibentuk pada saat Musorda. Dalam melaksanakan proses pengawasan pelaksanaan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah melaksanakan evaluasi setiap tahun dengan melaksanakan Raparda ”.
Untuk melaksanakan proses pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan
KONI Propinsi membentuk tim monitoring. Hal tersebut dijelaskan oleh Mahalul
Azam (Wakabid. II Penelitian dan Pengembangan) sebagai berikut :
“ Dalam proses pengawasan kegiatan, KONI membentuk tim untuk memonitor jalannya kegiatan. Salah satu contohnya dalam pelaksanaan PJP terdapat tim evaluasi yang bertugas melakukan evaluasi secara berkala terhadap perkembangan kemampuan atlet “.
lviii
Selain itu, menurut Djanu Ismanto (Sekretaris Umum Pengda PSSI Jawa
Tengah) proses penggerakan KONI Propinsi Jawa Tengah dapat dijelaskan sebagai
berikut :
“ KONI Propinsi Jawa Tengah telah melaksanakan proses pengawasan yang dilakukan sejalan dengan pelaksanaan kegiatan organisasi. Sedangkan proses pelaporan tersebut dituangkan dalam laporan pertanggung jawaban dari kegiatan yang dilakukan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah pada periode tertentu serta disampaikan pada saat Musorda dan Raparda. “
Serta Ukky Juli Setiawan (atlet gulat Jawa Tengah)berpendapat bahwa :
“ Pengawasan pada KONI Propinsi Jawa Tengah telah dilaksanakan untuk mencapai tujuan, proses evaluasi juga dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan. “
4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian dan analisis data yang terkumpul, dapat diketahui bahwa
KONI Propinsi Jawa Tengah telah melaksanakan proses manajamen secara beruntut,
terlihat pada aktivitas organisasi telah menjalankan manajemen suatu organisasi,
antara lain dengan adanya dasar organisasi berdasarkan pada AD/ART KONI. Dalam
melaksanakan aktivitas organisasi untuk mencapai tujuannya, KONI Propinsi Jawa
Tengah telah melaksanakan fungsi manajemen.
Perencanaan pada KONI Propinsi Jawa Tengah ditentukan pada Musorda
yang diselenggarakan setiap 4 (empat) tahun untuk menetapkan program kerja KONI
Propinsi Jawa Tengah dalam waktu 4 (empat) tahun mendatang dan program kerja
tahunan (jangka pendek) disusun pada Raparda yang dilaksanakan setiap 1 (satu)
tahun sekali dengan mengacu pada rencana kerja yang ditetapkan pada Musorda.
Program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah terdiri dari rencana kerja (kegiatan)
lix
KONI Propinsi Jawa Tengah sesuai denga tugas dan wewenang tiap bidang pada
kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah.
Proses pengorganisasian sudah dilakukan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah
terbukti dengan adanya struktur organisasi dalam suatu kepengurusan berdasarkan
kebutuhan organisasi dalam melaksanakan aktivitas dan disusun sesuai kedudukan
dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam kepengurusan KONI Propinsi Jawa
Tengah terdapat beberapa bidang dan komisi yang tugas, wewenang dan garis
koordinasi telah ditetapkan pada AD/ART. Prinsip-prinsip dalam organisasi telah
dilaksanakan KONI Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan aktivitas.
Dalam melaksanakan proses penggerakan KONI Propinsi Jawa Tengah
dilaksanakan dengan menggerakkan anggota-anggotanya dalam pelaksanaan
aktivitas organisasi sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi dari masing-masing.
Penggerakan yang dilakukan pada KONI Propinsi Jawa Tengah dilakukan sejalan
dengan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah
serta dimaksudkan agar anggota menjalankan aktivitas dengan disiplin dan tanggung
jawab sesuai dengan tugas dan kewajiban dalam kepengurusan agar tujuan dalam
organisasi dapat dijalankan sesuai harapan. Dalam proses penggerakan tidak lepas
dari adanya sarana penunjang manajemen yang salah satunya adalah pendanaan
organisasi, KONI Propinsi Jawa Tengah mendapatkan dana untuk pelaksanaan
organisasi berasal dari APBD Propinsi Jawa Tengah.
Seperti yang dilakukan pada proses penggerakan tersebut, proses pengawasan
KONI Propinsi Jawa Tengah dilaksanakan sejalan dengan pelaksanaan kegiatan
KONI propinsi Jawa Tengah. Pelaporan KONI Propinsi Jawa Tengah dilaksanakan
lx
pada pelaksanaan Musorda sebagai laporan pertanggungjawaban kerja selama 4
(empat) tahun dan Raparda sebagai laporan pertanggungjawaban kerja selama 1
(satu) tahun dan laporan disampaikan kepada anggota KONI Propinsi Jawa Tengah.
Laporan berisi tentang rangkuman dari hasil kegiatan yang dilaksanakan KONI
Propinsi Jawa Tengah pada periode waktu tertentu. Selain pelaporan tersebut, KONI
Propinsi Jawa Tengah diawasi oleh masyarakat serta BPK yang bertugas memeriksa
laporan keuangan KONI Propinsi Jawa Tengah.
Dari uraian tersebut, KONI Propinsi Jawa Tengah telah melaksanakan
rangkaian proses manajemen mulai dari proses perencanaan, pengorganisasi,
penggerakan dan pengawasan walaupun masih terdapat beberapa kekurangan
merupakan sesatu hal yang wajar. Pada Perencanaan masih terlihat beberapa
kekurangan, rencana yang sudah ditetapkan belum bisa dilaksanakan sesuai dengan
rencana awal sehingga dampak kepada anggota sebagai bagian dari rencana tersebut
menjadi dirugikan. Pada proses pengorganisasian terlihat keaktifan kepengurusan
yang sudah ada belum maksimal sesuai dengan tugas dan fungsi dalam
kepengurusan, masih perlu pembenahan agar pengorganisasian dapat dilaksanakan
secara maksimal. Pada proses penggerakan masih perlu pembenahan khususnya
dalam menggerakan anggota terhadap program kerja, sehingga nantinya anggota
dapat mengikuti program secara maksimal ataupun pada pengurus masih terlihat
beberapa pengurus tidak aktif terhadap kegiatan KONI Propinsi Jawa Tengah. Pada
proses pengawasan, KONI Propinsi Jawa Tengah masin perlu meningkatkan
pengawasan terhadap program kerja terutama program kerja yang berhubungan
kegiatan dan aktivitas anggota. Dengan adanya proses manajemen yang sudah
lxi
dilaksanakan tersebut perlu ditingkatkan sehingga diharapkan mampu menjadi
modal dalam peningkatan prestasi olahraga Jawa Tengah di tingkat Nasional.
lxii
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari pembahasan tersebut, maka penelitian ini dapat ditarik simpulan sebagai
berikut :
1. Proses manajemen yang dilakukan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah telah
memenuhi ketantuan-ketentuan berjalannya sebuah organisasi, yaitu berupa
proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan.
2. Proses perencanaan dilaksanakan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah dengan
adanya Program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah telah disusun dalam
pelaksanaan Musorda dengan jelas tentang tujuan dan prioritas program.
3. KONI Propinsi Jawa Tengah telah memiliki kepengurusan yang baik sesuai
dengan AD/ART KONI. Hal tersebut terlihat dengan adanya rincian tugas dan
wewenang yang jelas, pelimpahan wewenang yang jelas, pembagian tugas
dengan jelas dan sebagainya.
4. KONI Propinsi Jawa Tengah telah melaksanakan proses pengawasan dengan
baik. Terbukti dengan adanya evaluasi tahunan melalui Raparda serta dengan
pengawasan terhadap keuangan dan anggaran yang dilakukan oleh BPK.
5.2 Saran
Dari tahapan-tahapan didepan serta simpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
lxiii
1. Agar KONI Propinsi Jawa Tengah dapat mempertahankan bahkan meningkatkan
pelaksanaan proses manajemen yang telah tertata dengan baik.
2. Dalam penyusunan program kerja, agar dapat ditempuh langkah-langkah yang
konkrit sehingga pencapaian tujuan dalam peningkatan prestasi olahraga Jawa
Tengah dapat terwujud.
3. Dalam penyusunan pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah, agar dipilih orang-
orang yang tepat dengan kehlian dan bidang yang ditekuni. Sehingga
profesionalisme kerja dapat ditingkatkan dan tujuan tersebut dapat tercapai.
4. Dalam pelaksanaan evaluasi program (pengawasan) diharapkan dapat
dilaksanakan dengan baik, sportif dan fair play sehingga hasil dari evaluasi
tersebut dapat digunakan untuk menyusun rancangan progran kerja tahun
berikutnya.
5. Untuk pelaksanaan program kerja yang belum dilaksanakan dapat dilaksanakan
agar perencanaan yang sudah dibuat dapat terlaksana, serta kegiatan yang
seharusnya sudah dilaksanakan untuk dapat dilaksanakan dengan sisa waktu yang
ada.
lxiv
DAFTAR PUSTAKA
Dirham. 1986. Kepemimpinan Organisasi dan Administrasi Olahraga. Semarang : IKIP Semarang
Djati Julitriarsa dan Jhon Suprihanto. 1982. Manajemen Umum Sebuah Pengantar
Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE Hadar Nawawi. 1991. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : UGM Press Hani Handoko. 1984. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFE Komite Olahraga Nasional Indonesia, 1999. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga. Jakarta : Komite Olahraga Nasional Indonesia . 1985. Administrasi Olahraga. Semarang : KONI KONI Propinsi Jawa Tengah. 2004. Laporan Pelaksanaan Mesyawarah Daerah
(MUSORDA) KONI Propinsi Jawa Tengah. Semarang : KONI Propinsi Jawa Tengah
Manullang. 1983. Dasar-dasar Manajemen Edisi Revisi Cetakan Kesepuluh. Jakarta
: Ghalia Indonesia Moleong, L.J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya Soekardi. 2005. Manajemen Olahraga. Semarang : Fakultas Ilmu Keolahragaan
UNNES Soewarno Handayaningrat. 1982. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Manajemen. Jakarta : PT Gunung Agung Suharsimi Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta
lxv
Lampiran 1 Bagan Susunan Organisasi
KONI Propinsi Jawa Tengah Periode 2004-2008
Ketua Umum Wakil Ketua Umum I Wakil Ketua Umum II Wakil Ketua Umum III Bendahara Sekretaris Umum Wakil Bendahara I Wasekum I Wakil Bendahara II Wasekum II
Kabid. Organisasi
Kabid. Binpres
Kabid Rena
Kabid. Litbang
Wakabid. Organisasi I
Wakabid. Binpres I
Wakabid. Rena I
Wakabid Litbang I
Wakabid. Organisasi II
Wakabid. Binpres II
Wakabid. Rena II
Wakabid Litbang II
Ka.Kom. Hukum
Ka. Kom. Md & HM
Ka. Kom. BIOR
Ka. Kom. Pro & Pm
Ka. Kom. Pd & Pn
Ka. Kom. PIOR
Ang. Kom Hukum
Ang. Kom Md & HM
Ang. Kom BIOR
Ang. Kom Pro & Pm
Ang. Kom Pd & Pn
Ang. Kom PIOR
Ang. Kom Hukum
Ang. Kom Md & HM
Ang. Kom BIOR
Ang. Kom Pro & Pm
Ang. Kom Pd & Pn
Ang. Kom PIOR
Ang. Kom Md & HM
lxvi
Lampiran 2
Susunan pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah
Periode 2004 – 2008
No Jabatan Nama
1. Ketua Umum H. Murdoko, SH
2. Wakil Ketua Umum I Drs. Soenjoto
3. Wakil Ketua Umum II Drs. H. Soegiyanto KS, MS
4. Wakil Ketua Umum III HB. Bahrezi Ghozali
5. Sekretaris Umum Drs. H. Warsa Susilo, M.Pd
6. Wakil Sekretaris Umum I Drs. Tri Rustiadi, M.Kes
7. Wakil Sekretaris Umum II Drs. Sudarsono
8. Bendahara H. Roesgiyanto
9. Wakil Bendahara I Roni Guritno, BcHk
10. Wakil Bendahara II Niken Puspitasari, SH, M.Kn
11. Kabid. Organisasi Drs. Soedjioto, M.Pd
12. Wakabid. Organisasi I Ir. Anggoro Mardi Husodo
13. Wakabid. Organisasi II Drs. Giri Dahono
14. Kabid. Pembinaan Prestasi
(Binpres)
Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd
15. Wakabid. Binpres I Ery Sadewo, SH
16. Wakabid. Binpres II Drs. Taufik Hidayah, M.Kes
lxvii
17. Kabid. Perencanaan program
dan Anggaran (Rena)
Drs. Daniel Toto Indiono, M.Pd
18. Wakabid. Rena I Ateng GhozanyMiftah, SE, M.Si
19. Wakabid. Rena II H. Amir Machmud NS, SH, MH
20. Kabid. Penelitian dan
Pengembangan (Litbang)
DR. dr. Hardhono Susanto, PAK
21. Wakabid. Litbang I Prof. Dr. Christantius D. Atmojo
22. Wakabid. Litbang II Dr. Mahalul Azam
23. Ketua Komisi Hukum R. Benny Riyanto, SH, MH
24. Anggota Komisi Hukum H. Gunarto, SH, SE, M.Hum
25. Anggota Komis Hukum Drs. A. Is Yusup
26. Ketua Komisi Penerapan Iptek
OR (PIOR)
Prof. Dr. M. Furqon
27. Anggota Komisi PIOR Rumini, S.Pd., M.Pd
28. Anggota Komisi PIOR Drs. Sulaiman, M.Pd
29. Ketua Komisi Pendidikan dan
Penataran (Diktar)
Drs. Bambang Sunaryo
30. Anggota Komisi Diktar Drs. Jumiko
31. Anggota Komisi Diktar Drs. Sri Santoso
32. Ketua Komisi Promosi dan
Pemasaran (Promas)
Drs. Drs. H. Bambang
Pulonggono, MM
33. Anggota Komisi Promas H. Tohir Sandirdja
lxviii
34. Anggota Komisi Promas Nila Kusumawati, S.Pd
35. Ketua Komisi Media dan
Humas
Achmad Ris Ediyanto, SH
36. Anggota Komisi media dan
Humas
Dani Kurniawan Amananta
37. Anggota Komisi media dan
Humas
Yuni dwi Asmartin, SH
38. Anggota Komisi media dan
Humas
Dra. Titik Widhyani
39. Ketua Komisi Bisnis dan
Industri OR (BIOR)
H. Husein Syifa, SE
40. Anggota Komisi BIOR Ir. Anny Widipratamanti, MT
41. Anggota Komisi BIOR Drs. Jayanto Arus Adi, MM
lxix
Lampiran 3
INSTRUMEN PENELITIAN
I. Instrumen Observasi atau Survei.
Obyek Pengamatan
Jenis Pengamatan
Kepengurusan KONI
Staf KONI Pengda
Organisasi √ - -
Administrasi √ √ -
Tenaga Administrasi - √ -
Dana √ - √ Sarana Prasarana √ √ -
II. Instrumen Interviu atau Wawancara.
Obyek Interviu
Jenis Interviu
Pengurus KONI
Staf KONI Pengda Atlet
PERENCANAAN
1. Rencana Kerja √ - √ -
2. Program √ - √ -
3. Proyek Kegiatan √ - √ -
4. Sasaran √ - √ -
lxx
5. Alternatif Usaha √ - √ -
6. Lingkungan Kerja √ - √ -
7. Hambatan Dihadapi √ - √ -
8. Pemecahan Masalah √ - √ -
PENGORGANISASIAN
1. Struktur Organisasi √ - - -
2. Bidang-bidang √ - - -
3. Hubungan dengan
Organisasi Olahraga
yang Lain
√ - √ -
CONTROLING
1. Proses Pengawasan √ - √ √
2. Sistem Pengawasan √ - √ √
lxxi
III. Instrumen Dokumentasi.
Obyek Pengamatan
Jenis Pengamatan
Organisasi Program Pelaksanaan Program
Sistem Evaluasi
AD / ART √ - - √ GBHK √ √ √ √ Buku Program √ √ √ √ Keputusan Lain √ √ √ √
lxxii
Lampiran 2
DAFTAR PERTANYAAN DALAM WAWANCARA
1. Pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah
a. Apakah pengertian KONI Propinsi Jawa Tengah ?
b. Kapan berdirinya KONI Propinsi Jawa Tengah ?
c. Dimana sekretariat KONI Propinsi Jawa Tengah ?
d. Bagimanakah tipe organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
e. Bagimanakah hubungan KONI Propinsi Jawa Tengah dengan KONI Pusat
serta dengan KONIDA II ?
f. Bagaimanakah visi dan misi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
g. Bagaimanakah penentuan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ?
h. Kapan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ditentukan ?
i. Bagaimanakah dengan program jangka panjang dan jangka pendek
ditentukan ?
j. Berapakah jumlah bidang-bidang dalam kepengurusan KONI Propinsi Jawa
Tengah ?
k. Bagaimanakah tugas dari bidang-bidang pada KONI Propinsi Jawa Tengah ?
l. Bagimanakah rencana kerja yang dilakukan pada bidang-bidang di KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
m. Dalam menjalankan roda organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah
berdasarkan pada apa ?
n. Berapa lama periode kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
lxxiii
o. Bagimanakah penentuan kepengurusan dalam KONI Propinsi Jawa Tengah ?
p. Bagaimanakah struktur organisasi dalam KONI Propinsi Jawa Tengah ?
q. Berapakah jumlah KONIDA II anggota KONI Propinsi Jawa Tengah ?
r. Berapakah jumlah Pengda cabang olahraga anggota KONI Propinsi Jawa
Tengah ?
s. Bagaimanakah KONI Propinsi Jawa Tengah dalam menjalankan pengurus
KONI ?
t. Bagimanakah KONI Propinsi Jawa Tengah dalam menjalankan aktivitas
pengurus dan anggota ?
u. Bagaimanakah proses pengawasan terhadap KONI Propinsi Jawa Tengah
dalam menjalankan aktivitas organisasi ?
v. Dari manakah dana organisasi di dapat oleh KONI Propinsi Jawa Tengah ?
w. Bagaimanakah penetuan anggaran dana yang dilakukan oleh KONI Propinsi
Jawa Tengah ?
x. Dalam pelaksanaaan aktivitas organisasi, bagaimanakah sarana dan prasarana
yang dimilki KONI Propinsi Jawa Tengah ?
y. Bagaimanakah prestasi olahraga Jawa Tengah ditingkat junior maupun senior
?
2. Pengurus Anggota Pengda PSSI Jawa Tengah
lxxiv
a. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan
olahraga di Jawa Tengah ?
b. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan Pengda
cabang olahraga yang ada di Jawa Tengah ?
c. Bagaimana pelaksanaan program kerja KONI propinsi Jawa Tengah dalam
pembinaan olahraga prestasi di Jawa Tengah ?
d. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan KONI Propinsi Jawa Tengah
dalam memonitor pelaksanaan pembinaan olahraga di Jawa Tengah ?
lxxv
A. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( KETUA UMUM DAN PENGURUS HARIAN )
1. Apakah pengertian KONI Propinsi Jawa Tengah ?
2. Kapan berdirinya KONI Propinsi Jawa Tengah ?
3. Dimana sekretariat KONI Propinsi Jawa Tengah ?
4. Bagimanakah hubungan KONI Propinsi Jawa Tengah dengan KONI
Pusat serta dengan KONIDA II ?
5. Bagaimanakah visi dan misi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
6. Bagaimana penentuan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ?
7. Kapan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ditentukan ?
8. Bagaimanakah dengan program jangka panjang dan jangka pendek
ditentukan ?
9. Berapakah jumlah bidang-bidang dalam kepengurusan KONI Propinsi
Jawa Tengah ?
10. Bagaimanakah tugas dari bidang-bidang yang ada dalam kepengurusan
KONI Propinsi Jawa Tengah ?
11. Bagimanakah rencana kerja yang dilakukan pada bidang-bidang di KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
12. Dalam menjalankan roda organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah
berdasarkan pada apa ?
13. Berapa lama periode kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
14. Bagimanakah penentuan kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
15. Bagaimana struktur organisasi dalam KONI Propinsi Jawa Tengah ?
16. Berapakah jumlah KONIDA II anggota KONI Propinsi Jawa Tengah ?
17. Berapakah jumlah Pengda cabang olahraga anggota KONI Propinsi Jawa
Tengah ?
18. Bagaimanakah KONI Propinsi Jawa Tengah dalam menjalankan pengurus
KONI ?
19. Bagimanakah KONI Propinsi Jawa Tengah dalam menjalankan aktivitas
pengurus dan anggota ?
lxxvi
20. Bagaimanakah proses pengawasan terhadap KONI Propinsi Jawa Tengah
dalam menjalankan aktivitas organisasi ?
21. Dari manakah dana organisasi di dapat oleh KONI Propinsi Jawa Tengah
?
22. Bagaimanakah penetuan anggaran dana yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
23. Dalam pelaksanaaan aktivitas organisasi, bagaimanakah sarana dan
prasarana yang dimilki KONI Propinsi Jawa Tengah ?
24. Bagaimanakah prestasi olahraga Jawa Tengah ditingkat junior maupun
senior ?
B. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( BIDANG ORGANISASI )
1. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang organisasi KONI
Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan organisasi anggota ?
2. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
3. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
4. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang organisasi KONI Propinsi
Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
5. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang organisasi KONI Propinsi Jawa
Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
6. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang organisasi KONI Propinsi Jawa
Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
7. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang organisasi
KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program kerja ?
8. Bagaimana struktur organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
9. Bagaimana cara / bentuk koordinasi yang dilakukan antara bidang-bidang
yang ada di KONI Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan program
kerja ?
lxxvii
C. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( BIDANG PEMBINAAN PRESTASI )
1. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang pembinaan prestasi
KONI Propinsi Jawa Tengah ?
2. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang pembinaan prestasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
3. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang pembinaan prestasi KONI Propinsi Jawa
Tengah ?
4. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
5. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
6. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
7. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang pembinaan
prestasi KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program kerja ?
D. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN )
1. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang penelitian dan
pengembangan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
2. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang penelitian dan pengembangan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
3. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang penelitian dan pengembangan KONI Propinsi
Jawa Tengah ?
4. Dalam melaksanakan kegiatan, bidang penelitian dan pengembangan
KONI Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
lxxviii
5. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang penelitian dan pengembangan
KONI Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
6. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang penelitian dan pengembangan
KONI Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
7. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang penelitian dan
pengembangan KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program
kerja ?
E. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( BIDANG PERENCANAAN DAN ANGGARAN )
1. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah ?
2. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang bidang perencanaan dan anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah ?
3. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang bidang perencanaan dan anggaran KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
4. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
5. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan
tersebut ?
6. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut
?
7. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang bidang
perencanaan dan anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam
pelaksanaan program kerja ?
8. Darimana dan bagaimana penentuan anggaran yang dilakukan KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
lxxix
F. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( BIDANG MEDIA DAN PROMOSI )
1. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang media dan promosi
KONI Propinsi Jawa Tengah ?
2. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang media dan promosi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
3. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang media dan promosi KONI Propinsi Jawa
Tengah ?
4. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang media dan promosi KONI
Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
5. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang media dan promosi KONI
Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
6. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang media dan promosi KONI
Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
7. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang media dan
promosi KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program kerja ?
G. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS ANGGOTA KONI
PROPINSI JAWA TENGAH ( PENGDA DAN KONIDA II )
1. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan
olahraga di Jawa Tengah ?
2. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan
Pengda cabang olahraga yang ada di Jawa Tengah ?
3. Bagaimana pelaksanaan program kerja KONI propinsi Jawa Tengah
dalam pembinaan olahraga prestasi di Jawa Tengah ?
lxxx
4. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan KONI Propinsi Jawa
Tengah dalam memonitor pelaksanaan kegiatan pembinaan olahraga di
Jawa Tengah ?
H. DAFTAR WAWANCARA DENGAN ATLET DAN PEMBINA OLAHRAGA
JAWA TENGAH
1. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan
olahraga di Jawa Tengah ?
2. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan
Pengda cabang olahraga yang ada di Jawa Tengah ?
3. Bagaimana pelaksanaan program kerja KONI propinsi Jawa Tengah
dalam pembinaan olahraga prestasi di Jawa Tengah ?
4. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan KONI Propinsi Jawa
Tengah dalam memonitor pelaksanaan kegiatan pembinaan olahraga di
Jawa Tengah ?
Lampiran 4
DAFTAR PERTANYAAN DALAM WAWANCARA
I. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( KETUA UMUM DAN PENGURUS HARIAN )
1. Apakah pengertian KONI Propinsi Jawa Tengah ?
2. Kapan berdirinya KONI Propinsi Jawa Tengah ?
3. Dimana sekretariat KONI Propinsi Jawa Tengah ?
4. Bagimanakah hubungan KONI Propinsi Jawa Tengah dengan KONI
Pusat serta dengan KONIDA II ?
5. Bagaimanakah visi dan misi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
6. Bagaimana penentuan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ?
lxxxi
7. Kapan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah ditentukan ?
8. Bagaimanakah dengan program jangka panjang dan jangka pendek
ditentukan ?
9. Berapakah jumlah bidang-bidang dalam kepengurusan KONI Propinsi
Jawa Tengah dan bagaimana tugas masing-masing bidang tersebut ?
10. Bagimanakah rencana kerja yang dilakukan pada bidang-bidang di KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
11. Dalam menjalankan roda organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah
berdasarkan pada apa ?
12. Berapa lama periode kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
13. Bagimanakah penentuan kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
14. Bagaimana struktur organisasi dalam KONI Propinsi Jawa Tengah ?
15. Berapakah jumlah KONIDA II anggota KONI Propinsi Jawa Tengah ?
16. Berapakah jumlah Pengda cabang olahraga anggota KONI Propinsi Jawa
Tengah ?
17. Bagimanakah KONI Propinsi Jawa Tengah dalam menjalankan aktivitas
pengurus dan anggota ?
18. Bagaimanakah proses pengawasan terhadap KONI Propinsi Jawa Tengah
dalam menjalankan aktivitas organisasi ?
19. Dari manakah dana organisasi di dapat oleh KONI Propinsi Jawa Tengah
?
20. Bagaimanakah penetuan anggaran dana yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
21. Dalam pelaksanaaan aktivitas organisasi, bagaimanakah sarana dan
prasarana yang dimilki KONI Propinsi Jawa Tengah ?
22. Bagaimanakah prestasi olahraga Jawa Tengah ditingkat junior maupun
senior ?
J. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( BIDANG ORGANISASI )
lxxxii
10. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang organisasi KONI
Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan organisasi anggota ?
11. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
12. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
13. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang organisasi KONI Propinsi
Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
14. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang organisasi KONI Propinsi Jawa
Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
15. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang organisasi KONI Propinsi Jawa
Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
16. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang organisasi
KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program kerja ?
17. Bagaimana cara / bentuk koordinasi yang dilakukan antara bidang-bidang
yang ada di KONI Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan program
kerja ?
K. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( BIDANG PEMBINAAN PRESTASI )
8. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang pembinaan prestasi
KONI Propinsi Jawa Tengah ?
9. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang pembinaan prestasi KONI Propinsi Jawa Tengah ?
10. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang pembinaan prestasi KONI Propinsi Jawa
Tengah ?
11. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
12. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
lxxxiii
13. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang pembinaan prestasi KONI
Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
14. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang pembinaan
prestasi KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program kerja ?
L. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN )
8. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang penelitian dan
pengembangan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
9. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang penelitian dan pengembangan KONI Propinsi Jawa Tengah ?
10. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang penelitian dan pengembangan KONI Propinsi
Jawa Tengah ?
11. Dalam melaksanakan kegiatan, bidang penelitian dan pengembangan
KONI Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
12. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang penelitian dan pengembangan
KONI Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan tersebut ?
13. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang penelitian dan pengembangan
KONI Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut ?
14. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang penelitian dan
pengembangan KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan program
kerja ?
M. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS KONI PROPINSI JAWA
TENGAH ( BIDANG PERENCANAAN DAN ANGGARAN )
9. Bagaimana program kerja yang dilakukan oleh bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah ?
10. Apa sasaran yang akan dicapai dari program kerja yang telah disusun oleh
bidang bidang perencanaan dan anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah ?
lxxxiv
11. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan / usaha apa
yang dilakukan oleh bidang bidang perencanaan dan anggaran KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
12. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, bidang bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan siapa ?
13. Apa yang menjadi hambatan oleh bidang bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan
tersebut ?
14. Bagaimana cara yang diambil oleh bidang bidang perencanaan dan
anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah tersebut
?
15. Bagaimana proses pengawasan yang dilakukan oleh bidang bidang
perencanaan dan anggaran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam
pelaksanaan program kerja ?
16. Darimana dan bagaimana penentuan anggaran yang dilakukan KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
N. DAFTAR WAWANCARA DENGAN PENGURUS ANGGOTA KONI
PROPINSI JAWA TENGAH ( PENGDA DAN KONIDA II )
5. Bagaimana pelaksanaan proses perencanaan yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
6. Bagaimana pelaksanaan proses Pengorganisasian yang dilakukan oleh
KONI Propinsi Jawa Tengah ?
7. Bagaimana pelaksanaan proses penggerakan yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
8. Bagaimana pelaksanaan proses pengawasan yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
9. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan
olahraga di Jawa Tengah ?
O. DAFTAR WAWANCARA DENGAN ATLET
lxxxv
10. Bagaimana pelaksanaan proses perencanaan yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
11. Bagaimana pelaksanaan proses Pengorganisasian yang dilakukan oleh
KONI Propinsi Jawa Tengah ?
12. Bagaimana pelaksanaan proses penggerakan yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
13. Bagaimana pelaksanaan proses pengawasan yang dilakukan oleh KONI
Propinsi Jawa Tengah ?
14. Bagaimanakah peran KONI Propinsi Jawa Tengah dalam pembinaan
olahraga di Jawa Tengah ?
Lampiran 5
HASIL WAWANCARA
Nama Responden : Drs. Tri Rustiadi, M.Kes
Jabatan : Wasekum I KONI Propinsi Jawa Tengah
Pelaksanaan : - Tempat : Kantor KONI Propinsi Jawa Tengah
Komplek GOR Jati Diri Semarang
- Tanggal : 20 Juli 2005
- Pukul : 13.00 WIB
Deskripsi Hasil Wawancara :
KONI Propinsi Jawa Tengah adalah organisasi yang mengkoordinasi dan membina kegiatan olahraga prestasi di Jawa Tengah. KONI didirikan di Jakarta pada tangggal 31 Desember 1966. KONI Propinsi Jawa Tengah berkantor di Komplek GOR Jati Diri Karangrejo Semarang.
lxxxvi
Penentuan rancangan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah disusun
melalui Musorda dengan skala prioritas yaitu program jangka panjang dan program
jangka pendek. Dan program tahunan ditentukan pada awal tahun melalui
pelaksanaan Raparda. Program jangka panjang KONI Propinsi Jawa Tengah
mengacu pada pencapaian prestasi pada PON, sedang program jangka pendeknya
adalah langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai prestasi tersebut. Misal
dengan meloloskan sebanyak-banyaknya atlet ke PON, sehingga perlu diadakan
program Pelatda Jangka Penjang (PJP) dan sebagainya.
Kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah ditetapkan dan dikukuhkan oleh
Musorda. Kepengurusan tersebut terdiri dari beberapa pengurus inti yang dibantu
oleh beberapa bidang dan komisi-komisi. Dalam menjalankan tugas dari setiap
bidang dan komisi sudah diatur tersendiri seperti yang terdapat dalam AD/ART.
Kepengurusan tersebut memiliki masa bakti selama 4 (empat) tahun.
KONI Propinsi Jawa Tengah memiliki anggota sebanyak 35 KONI Kabupaten/Kota serta 54 Pengurus Daerah Cabang Olahraga dan Badan Olahraga Fungsional. Dalam melaksanakan proses pengawasan pelaksanaan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah melaksanakan evaluasi setiap tahun dengan melaksanakan Raparda serta keuangan KONI diawasi oleh Badan Pengawas Keuangan yangdibentuk oleh Musorda. Keuangan KONI berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Propinsi Jawa Tengah. Cara memperoleh bantuan dana tersebut dengan proses pengajuan permohonan dana ke DPR, setelah DPR menyetujui Pemerintah Propinsi Jawa Tengah baru mengeluarkan bantuan tersebut.
lxxxvii
Lanjutan Lampiran 4
HASIL WAWANCARA
Nama Responden : dr. Mahalul Azam
Jabatan : Wakabid Penelitian dan Pengembangan II
Pelaksanaan : - Tempat : Kampus FIK UNNES
Sekaran Gunungpati Semarang
- Tanggal : 21 Juli 2005
- Pukul : 12.30 WIB
Deskripsi Hasil Wawancara :
Salah satu bidang yang ada di KONI adalah bidang penelitian dan pengembangan (Litbang). Bidang litbang KONI propinsi Jawa Tengah bertujuan untuk mengumpulkan data/informasi yang diperlukan oleh Ketua Umum untuk mencapai prestasi yang maksimal dan untuk menjadi dasar pengambilan kebijakan. Misalnya adalah pembuatan propfil atlet secara lengkap. Sehingga menjelang -kejuaran-kejuaran tertentu seperti PON, Ketua Umum sudah bisa membuat target tertentu berdasarkan pada data yangdiberikan oleh bidang litbang.
Untuk menjalankan fungsi tersebut bidang memerlukan dukungan sumber daya yang sangat besar. Salah satunya dengan adanya sumber daya manusia yang berkualitas sehingga data yang terkumpul benar-benar valid. Selain itu, juga diperlukan adanya dukungan dana yang besar. Karena selain membayar orang yang melakukan pengumpulan data, dana tersebut juga diperlukan untuk pengadaan sarana dan prasaran yang dibutuhkan untuk pengumpulan data.
lxxxviii
Lanjutan Lampiran 4 HASIL WAWANCARA
Nama Responden : Drs. Soedjioto, M.Pd
Jabatan : Kabid Organisasi
Pelaksanaan : - Tempat : Kantor Kasubag PLS dan Olahraga
Jl. Pemuda 136 Semarang
- Tanggal : 27 Juli 2005
- Pukul : 08.00 WIB
Deskripsi Hasil Wawancara :
Secara umum bidang organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah bertanggung jawab dengan jalannya organisasi yang dijalankan oleh KONI sendiri maupun organisasi yang dijalankan oleh anggota KONI Propinsi Jawa Tengah. Untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut bidang organisasi KONI Propinsi Jawa Tengah menempuh langkah, antara lain dengan memberi bimbingan agar organisasi yang dimiliki oleh anggota dapat disusun dengan lengkap dan bagi yang habis masa baktinya untuk segera melakukan Musda.
Sebelum membenahi organisasi anggota, wajib bagi KONI intuk mengatur organisasinya sendiri dengan baik. Karena kalau organisasi yang ada di KONI Propinsi Jawa Tengah tidak baik, organisasi anggotanya juga akan mengikuti. Begitu juga sebaliknya. Dan akhirnya jalannya organisasi KONI dan anggota-anggotanya sangat mempengaruhi proses pembinaan olahraga prestasi di Jawa Tengah.
lxxxix
Lanjutan Lampiran 4
HASIL WAWANCARA
Nama Responden : Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd
Jabatan : Kabid. Pembinaan Prestasi
Pelaksanaan : - Tempat : Kantor KONI Propinsi Jawa Tengah
Komplek GOR Jati Diri Semarang
- Tanggal : 28 Juli 2005
- Pukul : 12.00 WIB
Deskripsi Hasil Wawancara :
Pada dasarnya program pembinaan dilakukan oleh KONI dan bekerjasama dengan Pengda Cabang Olahraga. Program pembinaan yang dilakukan dengan pembagian tingkat-tingkat pembinaan, yaitu dengan pembinaan atlet reguler dan pembinaan atlet lini. Pembinaan atlet reguler dilakukan secara terus menerus pada klub-klub potensi atau cabang olahraga melalui Pengda masing-masing. Sehingga dalam membuat program pembinaan dilakukan bersama-sama dengan Pengda.
Dalam pembinaan juga mengenal adanya wadah-wadah pembinaan, yaitu : pembinaan reguler, program kelas melalui PJP dan program pembinaan melalui wadah pembinaan. Pembinaan reguler seperti yang sudah diterangkan tadi, dibina melalui klub-klub potensi. Program PJP dengan pembinaan dengan program sentralisasi dan desentralisasi. Sedangkan pembinaan melalui wadah pembinaan melaksanakan pembinaan berkelanjutan yang dilakukan di PPOP, PPLM dan PPLP.
Dalam pembinaan juga dikenal tingkatan atlet dan dibagi dalam beberapa lini. Lini 1 (satu) adalah atlet utama dan lini 2 (dua) adalah atlet pendamping. Kedua lini ini dibina melalui program PJP yang dipersiapkan untuk PON. Sedangkan lini 3 (tiga) yang merupakan atlet-atlet junior yang dibina melalui pembinaan reguler.
Dalam pembinaan terdapat sasaran yang meningkat dari tiap tahunnya. Tahap pertama (tahun pertama) mempunyai sasaran pencapaian prestasi di Kejurda, hasil dari Kejurda sebagai parameter penentuan sistem promosi-degradasi pada tahap kedua (tahun kedua). Tahap ketiga (tahun ketiga) dilakukan untuk dapat meloloskan atlet sebanyak-banyaknya di PON melalui Kualifikasi PON. Tahap keempat (tahun keempat) merupakan sasaran puncak atau tujuan utama untuk mencapai prestasi puncak di PON.
Dalam melaksanakan proses pembinaan KONI menjalin kerja sama dengan : 1. Pengda Cabang Olahraga dan Klub-klub potensi pembina olahraga
xc
2. Instansi terkait, contohnya dengan Dinas Pendidikan (PPLP).
3. Perusahaan-perusahaan yang membina cabang tertentu, contohnya Djarum
(Bulutangkis) dan Sukun (Tenis Meja).
4. Individu-individu lain yang berkomitmen dengan pembinaan olahraga.
Sarana prasarana untuk pembinaan olahraga masih membutuhkan penambahan dan renovasi/perbaikan sesuai dengan perkembangan iptek. Selain itu, dibutuhkan pelatih dengan klasifikasi nasional atau dengan mendatangkan pelatih asing.
xci
Lanjutan Lampiran 4
HASIL WAWANCARA
Nama Responden : Ukky Juli Setiawan
Jabatan : Atlet cabang olahraga gulat
Pelaksanaan : - Tempat : Kampus FIK UNNES
- Tanggal : 4 Agustus 2005
- Pukul : 16.00 WIB
Deskripsi Hasil Wawancara :
KONI Propinsi Jawa Tengah telah merencanakan kegiatan pembinaan prestasi, seperti pelaksanaan PJP serta adanya wadah pembinaan lain melalui PPLP dan PPLM. Proses pembinaan tersebut dilaksanakan dengan tujuan berjenjang mulai dari kualifikasi PON sampai pencapaian prestasi pada pelaksanaan PON.
Pengorganisasian pada KONI Propinsi Jawa Tengah sudah tersusun pengurus yang bekerja sesuai bidang-bidang dalam pembinaan olahraga di Jawa Tengah. Dalam pengurusan KONI propinsi Jawa Tengah juga terdapat para pakar olahraga yang tau betul proses pembinaan prestasi olahraga. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya dosen FIK UNNES yang masuk dalam jajaran kepengurusan KONI Propinsi Jawa Tengah. Sehingga proses pengorganisasian dapat dijalankan sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
Proses Penggerakan organisasi pada KONI Propinsi Jawa Tengah dilaksanakan dalam pelaksanaan organisasi, sistem kerja yang dilaksanakan digerakkan sesuai dengan fungsi dan tugas pengurus.
Pengawasan pada KONI Propinsi Jawa Tengah telah dilaksanakan untuk mencapai tujuan, proses evaluasi juga dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan.
xcii
Lanjutan Lampiran 4
HASIL WAWANCARA
Nama Responden : Drs. H. Djanu Ismanto, M.S
Jabatan : Sekretaris Umum Pengda PSSI Jawa Tengah
Pelaksanaan : - Tempat : Rumah Drs. Djanu Ismanto, M.S
Kalisegoro, Gunungpati, Semarang
- Tanggal : 22 Agustus 2005
- Pukul : 20.00 WIB
Deskripsi Hasil Wawancara :
Proses perencanaan KONI Propinsi Jawa Tengah dilakukan melalui Musorda yang dilaksanakan tiap 4 (empat) tahun dan Raparda yang dilaksanakan setiap tahun. Dari proses tersebut dihasilkan adanya program kerja yang susun tiap bidang. Dengan uraian tersebut maka KONI propinsi Jawa Tengah telah melaksanakan proses perencanaan dalam aktivitas organisasi.
Proses pengorganisasian telah dilaksanakan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya susunan pengurus. Susunan pengurus KONI Propinsi Jawa Tengah disusun oleh tim formatur yang dibentuk oleh Musorda. Masa bakti kepengurusan yang terbentuk selama 4 (empat) tahun. Susunan pengurus tersebut disusun dengan berpedoman pada susunan pengurus KONI pusat dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah.
Dalam melaksanakan program kerja KONI Propinsi Jawa Tengah telah melakukan proses penggerakkan. Secara umum proses penggerakan dilaksanakan atas dasar pelaksanakan kegiatan atau program kerja yang sedang dijalankan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah.
KONI Propinsi Jawa Tengah telah melaksanakan proses pengawasan yang dilakukan sejalan dengan pelaksanaan kegiatan organisasi. Sedangkan proses pelaporan tersebut dituangkan dalam laporan pertanggung jawaban dari kegiatan yang dilakukan oleh KONI Propinsi Jawa Tengah pada periode tertentu serta disampaikan pada saat Musorda dan Raparda.
xciii
Lampiran 6
DAFTAR PENGURUS DAERAH (PENGDA)
CABANG OLAHRAGA DAN BADAN OLAHRAGA FUNGSIONAL
ANGGOTA KONI PROPINSI JAWA TENGAH
1. Pengda PODSI Jawa Tengah
2. Pengda PERPANI Jawa Tengah
3. Pengda PERBASI Jawa Tengah
4. Pengda PERSETASI Jawa Tengah
5. Pengda PJSI Jawa Tengah
6. Pengda IPSI JawaTengah
7. Pengda PORSTELASI Jawa Tengah
8. Pengda IKASI Jawa Tengah
9. Pengda PSASI Jawa Tengah
10. Pengda Terjun Payung Jawa Tengah
11. Pengda POBSI Jawa Tengah
12. Pengda Gantole Jawa Tengah
13. Pengda PERCASI Jawa Tengah
14. Pengda Aero Modelling Jawa Tengah
15. Pengda PORDASI Jawa Tengah
16. Pengda PGI Jawa Tengah
17. Pengda PASI Jawa Tengah
18. Pengda PBSI Jawa Tengah
xciv
19. Pengda PERBAKIN Jawa Tengah
20. Pengda PRSI Jawa Tengah
21. Pengda PORLASI Jawa Tengah
22. Pengda PERKEMI Jawa Tengah
23. Pengda PBI Jawa Tengah
24. Pengda PABBSI Jawa Tengah
25. Pengda PERTINA Jawa Tengah
26. Pengda TI Jawa Tengah
27. Pengda PGSI Jawa Tengah
28. Pengda PERSANI Jawa Tengah
29. Pengda FORKI Jawa Tengah
30. Pengda PTMSI Jawa Tengah
31. Pengda ISSI Jawa Tengah
32. Pengda PBVSI Jawa Tengah
33. Pengda PORSEROSI Jawa Tengah
34. Pengda POSSI Jawa Tengah
35. Pengda Wushu Jawa Tengah
36. Pengda BPOC Jawa Tengah
37. Pengda PERWOSI Jawa Tengah
38. Pengda BAPOPSI Jawa Tengah
39. Pengda PP KORI Jawa Tengah
40. Pengda PSSI Jawa Tengah
41. Pengda PERBASASI Jawa Tengah
xcv
42. Pengda IMI Jawa Tengah
43. Pengda SIWO/PWI Jawa Tengah
44. Pengda BAPOMI Jawa Tengah
45. Pengda PDBI Jawa Tengah
46. Pengda FPTI Jawa Tengah
47. Pengda BAPOR KORPRI Jawa Tengah
48. Pengda GABSI Jawa Tengah
49. Pengda Kodrat Jawa Tengah
50. Pengda Para Layang Jawa Tengah
51. Pengda PESTI Jawa Tengah
52. Pengda PHSI Jawa Tengah
53. Pengda Squash Jawa Tengah
54. Pengda IODI Jawa Tengah
xcvi
Lampiran 7
DAFTAR KONI KABUPATEN/KOTA
ANGGOTA KONI PROPINSI JAWA TENGAH
1. KONI Kabupaten Brebes
2. KONI Kabupaten Pemalang
3. KONI Kabupaten Batang
4. KONI Kabupaten Tegal
5. KONI Kota Tegal
6. KONI Kabupaten Pekalongan
7. KONI Kota Pekalongan
8. KONI Kabupaten Blora
9. KONI Kabupaten Jepara
10. KONI Kabupaten Kudus
11. KONI Kabupaten Pati
12. KONI Kabupaten Banjarnegara
13. KONI Kabupaten Purbalingga
14. KONI Kabupaten Cilacap
15. KONI Kabupaten Banyumas
16. KONI Kabupaten Temanggung
17. KONI Kabupaten Wonosobo
18. KONI Kabupaten Magelang
19. KONI Kabupaten Wonogiri
xcvii
20. KONI Kabupaten Karanganyar
21. KONI Kabupaten Klaten
22. KONI Kota Surakarta
23. KONI Kabupaten Demak
24. KONI Kota Salatiga
25. KONI Kabupaten Purworejo
26. KONI Kota Magelang
27. KONI Kabupaten Sukoharjo
28. KONI Kabupaten Sragen
29. KONI Kabupaten Boyolali
30. KONI Kabupaten Kendal
31. KONI Kabupaten Grobogan
32. KONI Kabupaten Semarang
33. KONI Kabupaten Rembang
34. KONI Kota Semarang
35. KONI Kabupaten Kebumen
xcviii
xcix