77545100-Kel-4-Asam-Sulfat
-
Upload
eka-setiawati -
Category
Documents
-
view
252 -
download
13
Transcript of 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat
![Page 1: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/1.jpg)
INDUSTRI PEMBUATAN
ASAM SULFAT
( H2SO4 )
Kelompok 4
Melda Fitri Pratiwi (03101403001)
Heranita Shinta Dewi (03101403002)
Nurdiyaningsih Muslimah (03101403016)
Rima Gita Pratama (03101403018)
Rizky Afriani Siregar (03101403032)
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
2011 – 2012
![Page 2: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB I
LATAR BELAKANG(Sejarah Pembuatan Bahan Kimia)
Asam sulfat (H2S O 4) adalah asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut
dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan
merupakan salah satu produk utama industri kimia. Produksi dunia asam sulfat pada tahun
2001 adalah 165 juta ton, dengan nilai perdagangan seharga US$8 juta. Kegunaan
utamanya termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan
pengilangan minyak.
Alkimiawan pada abad ke-8 Abu Musa Jabir bin Hayyan (Geber) dipercayai
sebagai penemu asam sulfat. Asam ini kemudian dikaji oleh alkimiawan dan dokter Persia
abad ke-9 Ar-Razi (Rhazes), yang mendapatkan zat ini dari distilasi kering mineral yang
mengandung besi(II) sulfat heptahidrat, FeSO4 • 7H2O, dan tembaga(II) sulfat pentahidrat,
CuSO4 • 5H2O. Ketika dipanaskan, senyawa-senyawa ini akan terurai menjadi besi(II)
oksida dan tembaga(II) oksida, melepaskan air beserta sulfur trioksida yang akan
bergabung menjadi larutan asam sulfat. Metode ini dipopulerkan di Eropa melalui
terjemahan-terjamahan buku-buku Arab dan Persia.Asam sulfat dikenal oleh alkimiawan
Eropa abad pertengahan sebagai minyak vitriol. Kata vitriol berasal dari bahasa Latin
vitreus yang berarti 'gelas', merujuk pada penampilan garam sulfat yang seperti gelas,
disebut sebagai garam vitriol. Garam-garam ini meliputi tembaga(II) sulfat (vitriol biru),
seng sulfat (vitriol putih), besi(II) sulfat (vitriol hijau), besi(III) sulfat (vitriol Mars), dan
kobalt(II) sulfat (vitriol merah).Garam-garam vitriol tersebut merupakan zat yang paling
penting dalam alkimia, yang digunakan untuk menemukan batu filsuf. Vitriol yang sangat
murni digunakan sebagai media reaksi zat-zat lainnya. Hal ini dikarenakan asam vitriol
tidak bereaksi dengan emas. Pentingnya vitriol dalam alkimia terlihat pada moto alkimia
Visita Interiora Terrae Rectificando Invenies Occultum Lapidem ('Kunjungi bagian dalam
bumi dan murnikanlah, anda akan menemukan batu rahasia') yang ditemukan dalam
L'Azoth des Philosophes karya alkimiawan abad ke-15 Basilius Valentinus, .
![Page 3: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/3.jpg)
Pada abad ke-17 ahli kimiawan Jerman Belanda yang bernama Johann Glauber
membuat asam sulfat dengan membakar sulfur bersamaan dengan kalium nitrat (KNO3)
dengan keberadaan uap. Kalium nitrat tersebut terurai dan mengoksidasi sulfur menjadi
SO3, yang akan bergabung dengan air membentuk asam sulfat. Pada tahun 1736, Joshua
Ward, ahli farmasi London, menggunakan metode ini untuk memulai produksi asam sulfat
berskala besar.
Pada tahun 1746 di Birmingham, John Roebuck mengadaptasikan metode ini ke
dalam suatu bilik, yang dapat menghasilkan asam sulfat lebih banyak. Proses ini disebut
sebagai proses bilik, yang mengijinkan produksi asam sulfat secara efektif. Setelah
berbagai perbaikan, metode ini menjadi proses standar produksi asam sulfat selama hampir
dua abad.
Pada tahun 1831, saudagar asam cuka Britania Peregrine Phillips mematenkan
proses kontak, yang lebih ekonomis dalam memproduksi sulfur trioksida dan asam sulfat.
Sekarang, hampir semua produksi asam sulfat dunia menggunakan proses ini.
![Page 4: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II
MANFAAT DAN KOMPOSISI ASAM SULFAT
SERTA BAHAN BAKU
II.1 Manfaat Asam Sulfat
Asam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, dan sebenarnya pula,
produksi asam sulfat suatu negara merupakan indikator yang baik terhadap kekuatan
industri negara tersebut. Kegunaan utama (60% dari total produksi di seluruh dunia) asam
sulfat adalah dalam "metode basah" produksi asam fosfat, yang digunakan untuk membuat
pupuk fosfat dan juga trinatrium fosfat untuk deterjen. Pada metode ini, batuan fosfat
digunakan dan diproses lebih dari 100 juta ton setiap tahunnya. Bahan-bahan baku yang
![Page 5: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/5.jpg)
ditunjukkan pada persamaan di bawah ini merupakan fluorapatit, walaupun komposisinya
dapat bervariasi. Bahan baku ini kemudian diberi 93% asam suflat untuk menghasilkan
kalsium sulfat, hidrogen fluorida (HF), dan asam fosfat. HF dipisahan sebagai asam
fluorida.
Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja untuk
menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri otomobil. Asam
yang telah digunakan sering kali didaur ulang dalam kilang regenerasi asam bekas (Spent
Acid Regeneration (SAR) plant). Kilang ini membakar asam bekas dengan gas alam, gas
kilang, bahan bakar minyak, ataupun sumber bahan bakar lainnya. Proses pembakaran ini
akan menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) yang kemudian
digunakan untuk membuat asam sulfat yang "baru".
Amonium sulfat, yang merupakan pupuk nitrogen yang penting, umumnya
diproduksi sebagai produk sampingan dari kilang pemroses kokas untuk produksi besi dan
baja. Mereaksikan amonia yang dihasilkan pada dekomposisi termal batu bara dengan
asam sulfat bekas mengijinkan amonia dikristalkan keluar sebagai garam (sering kali
berwarna coklat karena kontaminasi besi) dan dijual kepada industri agrokimia.
Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting adalah untuk pembuatan aluminium
sulfat. Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun pada serat pulp
kertas untuk menghasilkan aluminium karboksilat yang membantu mengentalkan serat
pulp menjadi permukaan kertas yang keras. Aluminium sulfat juga digunakan untuk
membuat aluminium hidroksida. Aluminium sulfat dibuat dengan mereaksikan bauksit
dengan asam sulfat:
Al2O3 + 3 H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3 H2O
Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industri kimia. Sebagai contoh,
asam sulfat merupakan katalis asam yang umumnya digunakan untuk mengubah
sikloheksanonoksim menjadi kaprolaktam, yang digunakan untuk membuat nilon. Ia juga
![Page 6: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/6.jpg)
digunakan untuk membuat asam klorida dari garam melalui proses Mannheim. Banyak
H2SO4 digunakan dalam pengilangan minyak bumi, contohnya sebagai katalis untuk reaksi
isobutana dengan isobutilena yang menghasilkan isooktana.
Di bidang industri, asam sulfat merupakan produk kimia yang paling banyak
dipakai, sehingga memperoleh julukan the lifeblood of industry. Asam sulfat penting sekali
terutama dalam produksi:
• Pupuk
• Kilang minyak
• Serabut buatan
• Bahan kimia industri
• Plastik
• Pharmasi
• Baterai
• Bahan ledak • Semikonduktor
• Kertas dan pulp
• Karet sintetis dan alami
• Cat dan pigmen
II.2 Komposisi Asam Sulfat dan Bahan Baku
Bahan baku dan komposisi H2SO4 terdiri dari unsur :
• H - sumbernya H2O
• S - deposit , gas alam , minyak bumi dan lain-lain
• O - udara
BAB III
SIFAT FISIKA DAN KIMIA BAHAN BAKU
SERTA PRODUK
![Page 7: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/7.jpg)
III.1 Sifat Fisika dan Kimia Bahan baku
a. Sulfur
Sifat-sifat fisika Sulfur ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1 Sifat Fisika Sulfur
Titik didih 444,6ºCEntalpi penguapan j/g 278 (400ºC)
Densitas pada 140ºC 1,7865 g/ml (cair)Viskositas pada 120ºC 0,0017 Pa.sPanas laten penguapan 200ºC 308,6 J/g
(Sander, 1983)
Sifat-sifat kimia Sulfur :
1. Dengan udara membentuk sulfur dioksida
Reaksi : S + O2 SO2
2. Dengan asam klorida dan katalis Fe akan menghasilkan hidrogensulfida.
b. Udara
Fase : gas
Komposisi : 20,9% O2 ; 79,1% N2
Kapasitas panas : 7,035 cal/gmol °C (32°C)
Berat molekul : 28,84 g/gmol
Berat jenis : 1,5.10-3 gr/cc (25°C)
c. Air Proses (H2O)
Fase : cair
Berat molekul : 18 g/gmol
Berat jenis : 1 gr/cc (25°C)
Kekentalan : 1 cp (25°C)
d. Sulfur dioksida
![Page 8: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/8.jpg)
Sifat-sifat fisika sulfur dioksida ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Tabel 1.4.Sifat fisika sulfur dioksida
Berat Molekul 64,06 g/gmolTitik Leleh (-) 75,5ºCTitik Didih (-) 10ºC
Densitas Standar 2,93 kg/m3Volume Molar 21,9 L/mol
Panas spesifik pada 100ºC 662 J/ (kg K)Panas spesifik pada 300ºC 754 J/ (kg K)Panas spesifik pada 500ºC 816 J/ (kg K)
Cp/cv (15ºC) 1,29(Sander, 1983)
Sifat kimia Sulfur dioksida :
1. Dengan klorin dan air membentuk asam klorida dan asam lainnya.
Reaksi : Cl2 + 2H2O + SO2 2HCl + H2SO4
2. Dengan hidrogen sulfida membentuk air dan sulfur
Reaksi : 2H2S + SO2 2H2O + 3S
e. Sulfur Trioksida
Sifat-sifat fisika sulfur trioksida ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Tabel 1.5.Sifat Fisika Sulfur Trioksida
Berat Molekul 80,06 g/gmolTitik Didih 3,57ºCTitik Leleh 16,86ºC
Denstitas Standar 44,8 kg/m3Panas penguapan pada titik didih 528 J/g
(Sander, 1983)
Sifat kimia sulfur trioksida :
1.Dengan air membentuk asam kuat
Reaksi : SO3 + H2O → H2SO4
2. Dengan udara lembab sulfur trioksida membentuk uap putih tebal dengan bau yang
menyengat.
![Page 9: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/9.jpg)
III.2 Sifat Fisika dan Kimia Produk
Asam Sulfat
Sifat – sifat asam sulfat ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Tabel 1.6.Sifat Fisika Asam Sulfat
Berat Molekul 98,08 g/gmolTitik Leleh 10,31°CTitik Didih 336,85°C
Densitas standar 45°C 1,8 g/ccKadar 98,50 %Warna Tidak berwarnaBentuk Cair
( Sander, 1983)
Sifat kimia asam sulfat :
1. Dengan basa membentuk garam dan air.
Reaksi : H2SO4 + 2 NaOH → Na2SO4 + H2O
2. Dengan alkohol membentuk eter dan air.
Reaksi : 2C2H5OH + H2SO4 → C2H5OC2H5 + H2O + H2SO4
BAB IV
![Page 10: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/10.jpg)
MACAM-MACAM PROSES PEMBUATAN
Macam-Macam Proses Pembuatan Asam Sulfat
Ada 2 cara untuk pembutan asam sulfat yaitu :
1. Proses Kamar Timbal
2. Proses Kontak
1. Proses Kamar Timbal
Pada tahun 1746, Roebuck dari Birmingham Inggris,memperkenalkan proses kamar
timbal. Proses ini menarik , namun sudahkuno.Gas SO2 dan NO dimasukkan ke
menara Glover bersamaan dengangas-gas dari menara Gay Lussac, gas yang keluar
dari menara Gloverdimasukkan ke dalam kamar timbal dan disemprotkan dengan air
sehingga menghasilkan asam sulfat 60-67%. Hasil ini sebagiandikembalikan ke
menara Glover yang akan menghasilkan asam 77%.Asam ini sebagian dimasukkan ke
dalam menara Gay Lussac untukmenyerap gas-gas NO dan NO2 (katalisator).Gas yang
terserap ini dimasukkan kembali ke menara Glover kamartimbal berbentuk silindris
volumenya cukup luas. Permukaan dalamnyadilapisi timbal tipis dan disekat-sekat
agar panas dapat ditransfer denganbaik, dinding bagian luar diberi sirip-sirip.
Sehingga di dalam menara ini terjadi pengembunan uap asam sulfat.Menara Gay
Lussac berfungsi untuk memungut kembali katalisator gas NO dan NO2 di kamar
timbal dengan menggunakan asam sulfat 77%.Penyerapan dilakukan pada suhu rendah
antara 40-60°C. MenaraGlover bertugas memekatkan hasil asam sulfat dari kamar
timbal.Pemekatan panas ini perlu panas dan ini dapat diambil dari panas yangdibawa
GHP (gas hasil pembakaran) belerang (400-600°C).
(Sherve, 1967)
![Page 11: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/11.jpg)
Proses Kamar Timabal pembuatan asam sulfat mempunyai keuntungan dan kerugian
yaitu:
Keuntungan : tidak membutuhkan pemurnian gas dengan seksama dan produk lebih
mudah difariasikan (katalisatornya gas yaitu : oksi dan nitrogen)
Kerugian : tidak dapat menghasilkan H2SO4 yang pekat serta mutunya
kurang,ruangannya yang luas
2. Proses Kontak
Proses kontak pertama kali ditemukan pada tahun 1831 oleh PeregrinePhilips,
seorang negarawan Inggris, yang patennya mencakup aspekaspekpenting dari proses
kontak yang modern, yaitu denganmelewatkan campuran sulfur dioksida dan udara melalui
katalis,kemudian diikuti dengan absorbsi sulfur trioksida di dalam asam sulfat 98,5 – 99%.
Pada tahun 1889 diketahui bahwa proses kontak dapat ditingkatkan dengan
menggunakan oksigen berlebihan di dalam campuran gas reaksi. Proses kontak sekarang
telah banyak mengalami penyempurnaan dalam rinciannya dan dewasa ini telah menjadi
suatu proses industri yang murah, kontinyu dan dikendalikan otomatis.
Sampai tahun 1900, belum ada pabrik dengan proses kontak yangdibangun di
Eropa, di mana terdapat kebutuhan terhadap oleum dan asam konsentrasi tinggi untuk
digunakan pada sulfonasi, terutama pada industri zat warna. Dalam periode 1900 sampai
1925, banyak pabrik asam sulfat dengan proses kontak telah dapat bersaing dengan proses
kamar pada segala konsentrasi asam yang dihasilkan. Sejak pertengahan tahun 1920- an,
kebanyakan fasilitas yang baru dibangun dengan menggunakan proses kontak dengan
katalis hidrogen biasanya berupa zat padat, antara lain Pt, V2O5 dan Fe2O3. Katalis ini
berpori-pori sehingga cocok untuk pembuatan asam sulfat, karena memiliki bidang kontak
yang besar. Udara yang digunakan untuk membakar belerang dibersihkan dahulu dengan
asam sulfat dalam menara absorber, hasil pembakaran dibersihkan dalam Waste Heat
Boiler kemudian dimasukkan ke dalam konverter bersama O2, gas hasil konverter atau
reaktor dimasukkan ke dalam menara penyerap atau absorber. Penyerap yang digunakan
adalah asam sulfat 98,5%.
(Sherve, 1967)
![Page 12: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/12.jpg)
Proses kontak pembuatan asam sulfat dapat menghasilkan H2SO4 dengan kepekatan
yang berbeda-beda dari H2SO4 encer sampai oleum dan mutunya lebih tinggi,ruangan
yang dibutuhkan tidak seluas pada proses kamar timbal (katalisatornya zat padat yaitu :
Pt,Oleum,Va)
Proses Pembuatan Asam Sulfat Dapat dibagi Atas Beberapa Tingkatan
a. Pengambilan dan Pengolahan bahan dasar
Untuk membuat H2SO4 dibutuhkan 3 bahan dasar utama :
- Udara : merupakan sumber O2
- Air : mengembangkan H2 dan O2
- Belerang,senyawa-senyawa yang mengandung belerang : merupakan sumber
belerang (S) dalam H2SO4
b. Pembuatan gas SO2
c. Pembuatan gas SO3
d. Pembentukan gas H2SO4
Pada proses kamar timbal,pembentukan SO3 dan H2SO4 terjadi bersama-sama pada
tempat yang sama yaitu : menara glover dan kamar timbal. Tingkatan-tingkatan lainnya
kecuali pembersih gas SO2 tidak ada perbedaannya dengan kedua proses.Proses kontak
membutuhkan pembersihan dan penyaringan gas SO2 yang lebih sempurna agar
katalisator yang dipakai tidak terlalu lekas rusak.
Pada proses pembuatan H2SO4 masih dibutuhkan bahan-bahan lain yang umumnya
tidak terlihat pada hasil akhir,termasuk diantaranya katalisator misalnya :
ammonia,asam nitrat,platina,planadium. Penambahan bahan-bahan ini hanya untuk
mengganti yang hilang selama proses berlangsung.
![Page 13: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/13.jpg)
BAB V
PEMILIHAN PROSES YANG TERBAIK
V.1 Seleksi Proses
Ada beberapa proses pembuatan asam sulfat antara lain dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Keterangan Proses Kontak Proses Kamar TimbalKonversi 98,5 – 99 % 77 – 79%Biaya produksi Rendah TinggiKualitas produk Lebih pekat Kurang pekatProses produksi Satu kali proses dalam Dua kali proses dalam
![Page 14: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/14.jpg)
meningkatkan
konsentrasi asam
meningkatkan konsentrasi
asamKatalis Vanadium Pentoksida NO dan NO2
Setelah dibandingkan antara proses kontak dengan proses kamar timbal, maka
untuk perancangan pabrik asam sulfat ini dipilih ProsesKontak dengan pertimbangan :
a. Konversi yang tinggi dan kualitas produk lebih pekat.
b. Biaya produksi lebih murah.
c. Umur katalis dapat mencapai 10 tahun dalam pemakaian normal.
d. Proses produksi satu kali proses dalam meningkatkan konsentrasi asam.
BAB VI
BLOK DIAGRAM ALUR (FLOW CHART) DAN DESKRIPSI DARI
PROSES YANG DIPILIH DI ATAS
VI.1 Block Diagram Alur (Flowchart)
Flowchart Dengan Reaksi Kontak
![Page 15: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/15.jpg)
SO2 dan air masuk ke dalam dust preciptator kemudian udara yang digunakan untuk
membakar belerang dibersihkan dahulu di menara pembersih. Lalu dikeringkan di menara
pengering setelah itu masuk ke heat exchanger kemudian di konvertor bersama O2 lalu ke
heat ecchanger lagi. Setelah itu di lanjutkan ke pendingin lalu di check kekonsentrasian
asamnya. Kemudian di encerkan dan dinginkan kembali. H2SO4 yang telah di check
kembali keasamannya di simpan di tangki penyimpanan.
VI.2 Flow Sheet
BAB VII
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
![Page 16: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/16.jpg)
VII.I Blower
Blower (penghembus) digunakan untuk menghembuskan udara dan atau gas yang mengandung belerang (SO2 dan SO3) melalui peralatan pengolahan. Blower ini ditempatkan di dalam aliran sehingga dapat menangani udara atau gas yang mengandung sulfur dioksida.
VII. 2 Pompa Asam
Pompa sentri fugal tercelup dengan poros vertikal dan terbuat dari besi cor dengan impelen dari paduan, demikian juga porosnya, digunakan untuk mensirkulasi asam didalam menara pengeringan dan absorpsi .
![Page 17: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/17.jpg)
VII. 3 Pompa Belerang
Pompa sentrifugal poros vertikal yang terbuat dari besi cor juga digunakan untuk memompakan belerang dari sumur penyimbunan kedalam atomiser dan pembakar belerang. Pompa ini mempunyai pipa-pipa penyaluran luar bermantel uap, sehingga belerang tidak menjadi dingin dan membeku, karena titik lebur belerang adalah 115◦C.
VII. 4 Pendingin Asam
Asam yang di sirkulasikan pada menara absorpsi harus didinginkan untuk mengeluarkan kalor absorpsi dan kalor sensibel gas masuk. Asam yang di sirkulasikan pada menara pengering harus pula didinginkan untuk mengeluarkan kalor pengenceran dan kalor kondensasi pelembapan yang terdapat didalam gas atau udara masuk.
![Page 18: 77545100-Kel-4-Asam-Sulfat](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022012321/557213a6497959fc0b92b96a/html5/thumbnails/18.jpg)
BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA
Lutfi,Anna,”Perancangan Pabrik Asam Sulfat dari Sulfat dan Udara dengan Proses Kontak
Kapasitas 225.000 Ton Per Tahun”(Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta,2008).
Austin,George T,Industri Proses Kimia, jilid 1,eds 5,Erlangga, 1985.
Patent Process for production of sulphuric acid (Pub. No : US 2010/0068127 A1)
id.wikipedia.org/wiki/Asam_sulfat
http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/pembuatan-asam-sulfat-proses-kontak.html
http://etd.eprints.ums.ac.id/2634/1/D500030082.pdf