75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

57
SISTEM SARAF PUSAT A. PENDAHULUAN 1. DEFINISI Sistem saraf pusat atau Central Nervous System (CNS) adalah pusat kendali bagi seluruh sistem dan terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, dan merupakan bagian dari sistem saraf yang mengkoordinasi kegiatan dari semua bagian tubuh hewan bilateria yaitu, semua hewan multiseluler kecuali simetris radial spons dan binatang seperti ubur-ubur. Pada vetebrata, sistem saraf pusat yang ditutupi dalam meninges berisi sebagian besar sistem saraf dan terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. CNS terdapat dalam dorsal rongga, dengan otak di dalam rongga tengkorak dan tulang belakang di rongga tulang belakang. Otak dilindungi oleh tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang belakang (Basoeki,1988). Susunan saraf pusat terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, dan urat-urat saraf atau saraf cabang yang tumbuh dari otak dan sumsum tulang belakang,yang disebut urat saraf periferi ( urat saraf tepi). Jaringan saraf membentuk salah satu dari empat kelompok jaringan utama pada tubuh. Sel-sel saraf berpadu dan membentuk substansi

description

FDD

Transcript of 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

Page 1: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

SISTEM SARAF PUSAT

A. PENDAHULUAN

1. DEFINISI

Sistem saraf pusat atau Central Nervous System (CNS) adalah pusat kendali

bagi seluruh sistem dan terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, dan

merupakan bagian dari sistem saraf yang mengkoordinasi kegiatan dari semua bagian

tubuh hewan bilateria yaitu, semua hewan multiseluler kecuali simetris radial spons

dan binatang seperti ubur-ubur. Pada vetebrata, sistem saraf pusat yang ditutupi

dalam meninges berisi sebagian besar sistem saraf dan terdiri dari otak dan sumsum

tulang belakang. CNS terdapat dalam dorsal rongga, dengan otak di dalam rongga

tengkorak dan tulang belakang di rongga tulang belakang. Otak dilindungi oleh

tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang belakang

(Basoeki,1988).

Susunan saraf pusat terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, dan urat-urat

saraf atau saraf cabang yang tumbuh dari otak dan sumsum tulang belakang,yang

disebut urat saraf periferi ( urat saraf tepi). Jaringan saraf membentuk salah satu dari

empat kelompok jaringan utama pada tubuh. Sel-sel saraf berpadu dan membentuk

substansi kelabu dalam sistem ini, seperti yang terdapat dalam kortex otak dan pada

bagian dalam sumsum tulang belakang (Pearce,2009).

Serabut saraf atau akson membentuk substansi putih. Perbedaan warna ini

terjadi karena akson atau serabut penghantar diselimuti sejenis sarung yang terbentuk

dari bahan seperti lemak yang mempunyai fungsi melindungi, memberi makan, dan

memisahkan serabut-serabut saraf yang satu dengan yang lainnya (Pearce,2009).

2. Cara Kerja Sistem Saraf

Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut :

a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra.

Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang

Page 2: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam

tubuh. 

b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar.

 Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap

rangsangan.Contohnya otot dan kelenjar.

c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak

d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak

e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraflain.

Sebuah sel saraf beserta aksonnya dan prosesus lainnya membentuk sebuah

neuron, pada saat pembentukan batang saraf, serabut-serabut saraf disusun menjadi

berkas-berkas yang disebut fasikuli. Sebuah serabut saraf mempunyai kemampuan

konduktivitas ( penghantar) dan eksitabilitas ( dapat dirangsang). Serabut saraf

mampu memberikan reaksi atas rangsangan dari sumber luar, seperti rangsangan

mekanik,elektrik,kimiawi atau fisik yang dapat menimbulkan impuls yang

dihantarkan melalui serabut saraf. Sebuah impuls saraf selalu dihantarkan melalui

dendrit sel, lantasdari sel ke akson. Proses sedemikian disebut dalil penghantaran

maju. Dengan cara yang sama, sebuah impuls dapat juga melintasi sejumlah neuron

(Pearce,2009).

Sel-sel sistem saraf sangat kompleks, namun hanya terdiri dari dua jenis sel

utama yaitu neuron dan neuroglia. Neuron berfungsi untuk membangun jaringan

saraf yang membentuk bagian struktural dan fungsional sistem saraf. Neuron-neuron

dikhususkan untuk penghantar impuls dan semua fungsi khusus yang disusun pada

sistem saraf yaitu, berpikir, pengendalian aktivitas otot, dan juga pengaturan

kelenjar. Sedangkan neuroglia bertindak sebagai komponen pendukung dan

pelindung sistem saraf. Umumnya neuroglia lebih kecil daripada neuron dan

jumlahnya 5-10 kali lebih banyak. Beberapa neuroglia membentuk jaringan kerja

untuk perlindungan melingkari sel-sel saraf atau melapisi struktur tertentu dalam

otak dan sumsum tulang belakang. Lainnya mengikat jaringan saraf untuk struktur

penyangga dan mengikatkan neuron pada pembulih darahnya (Basoeki, 1988).

Neuron adalah unit fungsional sistem saraf yang dikhususkan untuk

menghantarkan dan mengirimkan sinyal dalam tubuh dari satu lokasi ke lokasi yang

lain. Sebuah neuron mempunyai badan sel yang relative besar yang mengandung

Page 3: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

nucleus dan berbagai ragam organel seluler lainnya.Ciri neuron yang paling

menonjol adalah penjuluran yang mirip serat (prosesus), sehingga sel mampu

mencapai jarak yang jauh untuk menghantarkan pesan(Campbell,2004).

Sel-sel saraf yang disebut neuron bertanggung jawab untuk penghantaran

impuls dari satu bagian ke bagian lain tubuh. Sebuah neuron terdiri atas tiga bagian

yaitu :

a. Badan sel atau perikaryon

Pada badan sel berisi inti yang amat jelas dan nukleolus yang dikelilingi

sitoplasma bergranula. Beberapa neuron pada sitoplasmanya berisi lipofucsin,

pigmen yang terbentuk sebagai gumpalan granula coklat kekuningan. Jumlah

pigmen ini akan meningkat dengan bertambahnya usia seseorang. Badan sel

sebuah neuron berguna untuk sintesis beberapa substansi yang menopang

kehidupan sel saraf(Basoeki,1988).

b. Dendrit

Dendrit adalah salah satu juluran sitoplasma yang tebal dan bercabang

banyak. Secara khusus berisi substansi chromatophilic, mitokondria, dan

organela sitoplasmik. Dalam sebuah neuron mempunyai beberapa dendrit

utama yang berfungsi menghantarkan suatu impuls syaraf ke arah badan

sel(Basoeki,1988).

c. Axon

Axon adalah juluran tunggal sitoplasma, sangat khusus, panjang, dan tipis,

menghantarkan impuls ke luar dari badan sel saraf menuju neuron lain atau

jaringan. Axon biasanya berawal dari badan sel saraf berupa tonjolan seperti

kerucut yang disebut axon hillock. Pada axon berisi mitokondria dan

neurofibril, dan sitoplasmanya disebut axoplasma, yang dikelilingi oleh suatu

Page 4: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

membran plasma yang dikenal dengan axolemma. Sepanjang jalan sebuah

axon mungkin ada cabang-cabang yang disebut axon collateral. Axon dan

collateralnya berakhir dengan percabangan menjadi banyak filamen runcing

yang disebut axon terminal. Ujung distal axon terminal diperluas menjadi

struktur seperti gelembung yang disebut synaptic end bulb yang berfungsi

dalam konduksi impuls saraf dari satu neuron ke neuron lain, dari satu neuron

ke otot atau jaringan kelenjar. Mereka berisi kantong terbungkus membran

yang disebut vesicula synaptic yang menyimpan kemikalia disebut

neurotransmitter yang menentukan apakah konduksi impuls saraf terjadi atau

tidak(Basoeki,1988).

Secara fungsional terdapat tiga golongan neuron :

a. Neuron sensoris mengkomunikasikan informasi mengenai lingkungan

eksternal dan internal dari reseptor sensoris ke sistem saraf pusat. Sebagian

besar neuron sensoris bersinapsis dengan interneuron. Masing – masing

neuron sensoris mengirimkan sinyal dari reseptor sensoris ke neuron

motoris, yang selanjutnya mengirimkan sinyal ke efektor.

b. Interneuron mengintegrasikan input sensoris dan output motoris

c. Neuron motoris mengirimkan impuls dari sistem saraf pusat ke sel

efektor.

NEUROGLIA; terdiri dari :

a. Oligodendroglia: menghasilkan myelin

b. Ependima: produksi cairan serebrospinal

Page 5: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

c. Mikroglia: sel fagosit

d. Astroglia/ astrosit: sel pemberi nutrisi, menginduksi pembentukan

sambungan yang erat antarsel yang melapisi kapiler dalam otak. Hasilnya

adalah adanya rintangan atau sawar antara darah dan otak yang

menyempitkan aliran sebagian bahan – bahan ke dalam otak sehingga

lingkungan kimiawi SSP dapat dikontrol dengan ketat.

Sel – sel pendukung (Glia)sangat penting bagi integritas struktur system saraf

dan bagi fungsi normal neuron. Jumlah glia melebihi neuron mulai dari sepuluh kali

lipat hingga lima puluh kali lipat. Glia meliputi oligodendrosit (SSP) dan sel

Schwann (SST) yang membentuk selubung myelin yang menginsulasi daerah sekitar

akson pada kebanyakan neuron.Selubung myelin tersebut dapat meningkatkan

kecepatan penghantaran impuls saraf(Campbell,2004).

Istilah serabut saraf dapat dipakai untuk setiap juluran sitoplasma yang

menjulur dari badan sel saraf. Namun secara umum, serabut saraf lebih mengacu

pada sebuah axon dan bungkusnya yang disebut bungkus myelin. Fungsi bungkus

myelin adalah untuk meningkatkan kecepatan konduksi impuls saraf dan untuk

mengisolasi serta memelihara axon. Myelin juga bertanggung jawab atas

kenampakan warna putih pada saraf, otak dan sumsum tulang

belakang(Basoeki,1988).

Bungkus myelin axon PNS dihasilkan oleh sel-sel pipih yang disebut

neurolemmocyte ( Schwann cell) yang terletak disepanjang axon. Dalam

pembentukan suatu bungkus, neurolemmocyte berkembang mengelilingi axon

sampai akhirnya bertemu dan saling tumpang tindih. Sel-sel melingkari sekeliling

axon sampai sitoplasma dan inti terdorong ke lapisan luar. Bagian yang terdiri dari

20-30 lapisan membran neurolemmocyte adalah bungkus myelin(Basoeki,1988).

Potensial aksi “berjalan” di sepanjang akson karena mampu merambat

dengan sendirinya

Potensial aksi adalah peristiwa elektris (listrik) yang terlokalisir, yaitu

depolarisasi membrane pada titik perangsangan yang spesifik. Neuron umumnya

dirangsang pada dendritnya atau badan selnya; supaya potensial aksi yang

dihasilkan itu berfungsi sebagai suatu sinyal, potensial aksi itu dengan suatu cara

Page 6: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

harus “berjalan” di sepanjang akson ke ujung lain sel itu. Sesungguhnya potensial

aksi tidak berjalan, akan tetapi dibangkitkan kembali sebagai potensial aksi baru

secara berurutan di sepanjang akson. Faktor yang mempengaruhi kecepatan

perambatan adalah diameter akson; semakin besar diameter akson, semakin cepat

penghantaran potensial aksi.Hal ini karena tahanan terhadap arus listrik

berbanding terbalik dengan luas penampang “kabel” yang menghantarkan arus

tersebut(Campbell,2004).

(Sumber: Campbell,2004).

Komunikasi kimiawi dan listrik antarsel terjadi pada sinapsis

Sinapsis adalah persambungan unik yang mengontrol komunikasi satu neuron

dengan sel – sel lain. Sinapsis ditemukan antara 2 neuron, antara reseptor sensoris

dan neuron sensoris, antara neuron motoris dan sel otot yang dikontrolnya, dan

antara neuron dengan kelenjar.Pada sinapsis antarneuron, umumnya

menghantarkan sinyal dari terminal sinaptik akson ke dendrite atau badan sel

berikutnya dalam suatu jalur neuron. Sel yang menghantarkan sinyal disebut sel

prasinaptik dan sel yang menerimanya disebut sel pascasinaptik. Sinapsis terdiri

dari sinapsis listrik dan sinapsis kimiawi( Campbell,2004).

Page 7: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

Sinapsis Listrik : Potensial aksi merambat secara langsung dari satu sel

prasinaptik ke sel pascasinaptik. Sel – sel itu dihubungkan oleh persambungan

longgar, yaitu saluran antarsel yang mengalirkan ion potensial aksi local agar

mengalir antarneuron (Campbell,2004).

Sinapsis Kimiawi :Sinapsis kimiawi, sebuah celah sempit atau celah sinaptik,

memisahkan sel prasinaptik dari sel pascasinaptik. Adanya celah – celah tersebut

menyebabkan sel – sel tidak dapat dikopel secara elektrik, dan potensial aksi

yang terjadi pada sel prasinaptik tidak dapat dirambatkan secara langsung ke

membrane sel pascasinaptik. Sehingga suatu rangkaian kejadian mengubah

sinyal listrik potensial aksi yang tiba di terminal sinaptik itu menjadi sinyal

kimiawi diubah menjadi sinyal listrik pada sel pascasinaptik(Campbell,2004).

Kunci pemahaman fungsi sinapsis kimiawi adalah mempelajari

strukturnya.Banyak kantung yang disebut vesikula sinaptik terdapat dalam sitoplasma

ujung akson prasinaptik.Masing – masing vesikula mengandung ribuan molekul

neurotransmitter, zat yang dibebaskan sebagai messenger antarsel ke dalam celah

sinaptik(Campbell,2004).

Page 8: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

3. FUNGSI SISTEM SARAF

Sistem saraf mempunyai 3 fungsi yang saling tumpang tindih : input sensoris,

integrasi, output motoris.

a. Input sensoris menginderakan perubahan di dalam dan lingkungan di luar

tubuh

b. Integrasi menyatukan, mengartikan makna perubahan

c. Output motoris menggerakkan, menjawab hasil pengertian makna

perubahan

Gambaran umum sistem saraf manusia :

Input adalah penghantaran atau konduksi sinyal dari reseptor sensoris,

misalnya sel – sel pendeteksi cahaya di mata, ke pusat integrasi. Integrasi adalah

proses penerjemahan informasi yang berasal dari stimulasi reseptor sensoris oleh

lingkungan, kemudian dihubungkan dengan respons tubuh yang sesuai. Sebagian

besar integrasi dilakukan dalam sistem saraf pusat (SSP atau CNS- central

Page 9: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

nervous system), yaitu otak dan sumsum tulang belakang.Output motoris adalah

penghantaran sinyal dari pusat integrasi, yaitu SSP, ke sel – sel efektor, sel – sel

otot atau sel kelenjar yang mengaktualisasikan respons tubuh terhadap stimulus

tersebut.Sinyal tersebut dihantarkan oleh saraf, berkas mirip tali yang berasal dari

penjuluran neuron yang terbungkus dengan ketat dalam jaringan ikat. Saraf yang

menghubungkan sinyal motoris dan sensoris antara sistem saraf pusat dan bagian

tubuh lain secara bersamaan disebut sistem saraf tepi. Informasi dikomunikasikan

dari reseptor ke efektor dalam satu saraf dari satu neuron ke neuron berikutnya

melalui kombinasi sinyal listrik dan sinyal kimiawi.

B. ANATOMI

1 MENINGIA

Karena otak dan corda spinalis lunak dan vital, maka alam

memberinya dua selubung pelindung. Selubung luar terdiri dari tulang,

yaitu tulang tengkorak kepala membungkus otak, vertebrae membungkus

corda spinalis. Selubung dalam terdiri dari membran yang dikenal dengan

sebagai meninges, yang tersusun atas tiga lapis jaringan yang berbeda

yaitu :

a. Durameter adalah selaput tidak elastic kuat yang terdiri dari 2 lapisan.

Biasanya kedua lapisan tersebut melekat erat, tetapi di bagian – bagian

tertentunya keduanya terpisah dan membentuk rongga berisi darah, sinus

dura, atau pada yang rongga yang lebih besar, sinus vena. Darah vena yang

berasal dari otak mengalir ke sinus – sinus ini untuk dikembalikan ke

jantung. Cairan serebrospinalis juga masuk kembali ke darah di sinus –

sinus ini. Dura mater yang terbuat dari jaringan ikat kuat berwarna putih dan

baik sebagai lapisan luar meninges maupun sebagai lapisan dalam

periosteum tulang tengkorak kepala (Basoeki,1988).

b. Arachnoid mater, adalah lapisan lunak yang memiliki banyak pembuluh

darah dengan gambaran seperti “jaring laba – laba”. Ruang antara lapisan

araknoid dan pia meter di bawahnya disebut ruang subaraknoid,yang

berupa lapisan transparan berdekatan dengan permukaan luar otak dan corda

Page 10: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

spinalis serta berisi pembuluh darah terisi oleh CSS. Penonjolan –

penonjolan jaringan araknoid, yaitu vilus araknoidalis, menembus celah

dura di atasnya dan menonjol ke dalam sinus dura. Melalui permukaan vilus

inilah CSS direabsorpsi ke dalam darah yang beredar di dalam sinus –

sinus.Membran arachnoidea terletak antara dura meter dan pia meter

(Basoeki,1988).

c. Pia meter, adalah lapisan meninges paling dalam dimana yang paling rapuh.

Lapisan ini banyak mengandung pembuluh darah dan melekat erat ke

permukaan otak dan korda spinalis, mengikuti setiap tonjolan dan lekukan.

Bagian ini menyelipkan dirinya ke dalam celah yang ada pada otak dan

sumsum tulang belakang dan sebagai akibat dari kontak yang sangat erat san

berfungsi untuk menyediakan darah untuk struktur-struktur

ini(Pearce,2009).

Antara dura mater dan membran arachnoidea terdapat rongga kecil yang

disebut subdural space, dan antara membran arachnoidea dengan pia mater terdapat

rongga lain, yaitu arachnoid space. Disamping selubung tulang dan membran, otak

dan sumsum tulang belakang juga dibentengi dengan bantalan cairan disekelilingnya

dan di dalamnya. Cairan ini disebut cairan cerebrospinal(Basoeki,1988).

Sistem ventrikel terdiri dari beberapa rongga dalam otak yang berhubungan

satu sama lainnya ke dalam rongga itu. Pleksus koroid mengalirkan cairan (liquor

serebrospinalis). Pleksus koroid dibentuk oleh jaringan pembuluh darah kapiler otak

tepi, bagian piameter membelok ke dalam ventrikel dan menyalurkannya ke

serebrospinalis. Cairan serebrospinalis adalah hasil sekresi pleksus koroid. Cairan ini

bersifat alkali bening mirip plasma. Cairan ini disalurkan oleh pleksus kororid ke

dalam ventrikel yang ada dalam otak, kemudian cairan masuk ke dalam kanalis

sumsum tulang belakang dan ke dalam ruang subaraknoid melalui ventrikularis

(Syaifuddin, 2006).

Cairan cerebrospinal adalah cairan serupa limfa yang mulanya dibentuk dari

filtrasi plasma darah dari anyaman kapiler darah yang dikenal sbagai plexus

choroideus yang dijumpai pada setiap ventrikel. Dari setiap ventrikel lateran cairan

Page 11: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

ini merembes melalui lubang yaitu foramen internetricularis, ke dalam ventrikel III

kemudian melalui saluran kecil sempit yaitu aqueductus Sylvius atau aqueductus

cerebralis kedalam ventrikel IV, dari sini ia berputar ke dalam canalis cantralis corda

spinalis. Lubang pada atap ventrikel IV ( foramen Magendie dan Foramina Luschka )

memungkinkan aliran cairan ke dalam rongga subarachnoid sekeliling corda

kemudian ke dalam rongga subarach oid sekeliling otak. Dari rongga subarachnoid

sekeliling otak cara bertahap diserap ke dalam vena otak. Dengan demikian

lengkaplah sirkulasi cairan cerebrospinal dari daerahdalam pexus chorioideus,

melalui ventrikel – ventrikel, canalis centralis dan rongga subarachnoid, kembali ke

dalam darah lagi (Basoeki,1988).

Pleksus koroid mengalirkan cairan, dan dibentuk oleh jaringan pembuluh darah

kapiler otak tepi, bagian pia mater membelok ke dalam ventrikel dan

menyalurkannya ke serebrospinalis.Jumlah cairan ini tidak tetap, biasanya berkisar

antara 80 – 200 cm, mempunyai reaksi alkalis.Komposisi cairan serebrospinalis

terdiri dari air, protein, glukosa, garam, dan sedikit limfosit, dan karbon dioksida.

Fungsi cairan serebrospinalis :

1. Sebagai cairan peredam getaran untuk mencegah otak membentur

bagian dalam tengkorak sewaktu kepala mendapat gerakan yang

mendadak dan menggetarkan

2. Melembabkan otak dan medula spinalis

3. Melindungi alat – alat dalam medulla spinalis dan otak dari tekanan

4. Melicinkan alat – alat dalam medulla spinalis dan otak

5. Berperan dalam pertukaran bahan antara cairan tubuh dan otak

(Syaifudin,2006).

Page 12: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, dan urat-

urat saraf atau saraf cabang yang tumbuh dari otak dan sumsum tulang belakang tadi,

yang disebut urat saraf periferi (urat saraf tepi) (Basoeki,1988).

2.OTAK

Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat

computer dari semua alat tubuh. Bagian dari saraf yang terletak di dalam rongga

tengkorak (kranium) dibungkus oleh selaput otak yang kuat (Syaifuddin, 2006).

Otak orang dewasa mempunyai berat kira – kira satu setengah kg. Ukurannya

bervariasi menurut usia, jenis kelamin dan ukuran individunya. Lebih kecil pada

wanita, orang yang tubuhnya kecil dan orang tua. Mencapai ukuran penuh pada usia

18 tahun, walaupun sebilan tahun pertama ia tumbuh dengan cepatnya.Otak

berkembang dari sebuah tabung yang mulanya memperlihatkan 3 gejala pembesaran,

yaitu :

Otak depan, menjadi belahan otak ( hemispheium cerebri ), korpus

striatum dan talami (thalamus dan hipotalamus ) (Basoeki, 1988).

Page 13: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

Otak tengah (diensefalon), terbagi menjadi tegmentum, kurs serebrium,

dan korpus kuadrigeminus (Basoeki, 1988).

Otak belakang, terbagi menjadi pons Varolii, medulla oblongata dan

serebelum (Basoeki, 1988).

3.Cerebrum

Cerebrum (otak besar) merupakan bagian yang terluas dan terbesar dari otak,

berbentuk telur, mengisi penuh bagian depan atas rongga tengkorak. Masing –

masing disebut fosa kranialis anterior atas dan fosa kranialis media. Otak

mempunyai 2 permukaan, permukaan atas dan permukaan bawah, kedua

permukaan ini dilapisi oleh lapisan kelabu (zat kelabu) yaitu pada bagian korteks

serebral dan zat putih terdapat pada bagian dalam yang mengandung serabut saraf

(Syaifuddin, 2006).

Pada cerebrum terdiri dari dua hemisperium cerebri yang dihubungkan oleh

massa substantia alba yang disebut corpus callosum. Setiap hemisphere

terbentang dari os frontale sampai ke os occipital, di atas fossa cranii anterior,

media, dan posterior, di atas tentorium cerebelli. Hemisphere dipisahkan oleh

sebuah celah dalam, yaitu fissa longitudinalis cerebri, tempat menonjolnya falx

cerebri. Lapisan permukaan hemispherium cerebri disebut cortex dan disusun oleh

substantia grisea.Cortex cerebri berlipat – lipat, disebut gyri, yang dipisahkan

oleh fissure atau sulci. (Snell,2006).

Fisurra Longitudinal adalah suatu celah dalam membagi cerebrum menjadi

dua belahan yang disebut belahan otak besar atau hemisphericum cerebri, yang

ternyata tidak memisahkan otak besar dengan sempurna sebab pada bagian

inferiornya masih bersambung dengan suatu struktur dari substansia alba yang

disebut corpus callosum atau balok otak. Antara convolutio terdapat lembah –

lembah yang disebut sulci bila lembahnya dangkal, dan disebut fissura bila

lembahnya dalam. Fissura – fissura utama selain fissura longitudinal adalah

fissura rolando dan fissura sylvius atau fissura lateral(Basoeki, 1988).

Karena cortex cerebrum tersusun seluruhnya dari substansia grisea, bagian

dalamnya terbuat dari substansia griesa maupun substansia alba. Substansia griesa

Page 14: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

terdapat empat masa yang diketahui tertanam dalam – dalam pada substansia alba

yang dikenal keseluruhan sebagai nuclei cerebralis atau ganglia basalis .

Substansia alba tersusun dari kumpulan serabut saraf ayng disebut tractus.

Beberapa tractus ada yang pendek, memanjang dari satu convolutio ke convolutio

yang lain. Tractus yang memanjang dari satu belahan otak ke belahan otak lain

atau menuju corda spinalis, inilah yang disebut tractus projection. Tractus

tersebut dikelompokkan atas tractus ascendence dan tractus descendence, sesuai

menurut apakah serabut itu menghantarkan impuls menuju kortex dari bagian

awal yang lebih bawah atau ke corda spinalis(Basoeki, 1988).

Korteks serebri selain dibagi dalam lobus dapat juga dibagi menurut fungsi

dan banyaknya area. Campbel membagi bentuk korteks serebri menjadi 20 area.

Secara umum korteks serebri dibagi menjadi 4 bagian :

Korteks sensoris. Pusat sensasi umum suatu hemisfer serebri yang mengurus

bagian badan, luas daerah korteks yang menangani suatu alat atau bagian tubuh

bergantung pada fungsi alat yahg bersangkutan. Di samping itu, juga korteks

sensoris bagian fisura lateralis menangani bagian tubuh dilateral lebih dominan

(Syaifuddin, 2006).

Korteks asosiasi. Tiap indra manusia, korteks asosiasi sendiri merupakan

kemampuan otak dalam bidang intelektual, ingatan, berpikir, rangsangan yang

diterima, diolah, dan disimpan serta dihubungkan dengan data yang lain. Bagian

anterior lobus temporalis mempunyai hubungan dengan fungsi luhur dan disebut

psikokorteks (Syaifuddin, 2006).

Korteks motoris. Menerima impuls dari korteks sensoris, fungsi utamanya

adalah kontribusi pada traktus piramidalis yang mengatur bagian tubuh control

lateral (Syaifuddin, 2006).

Korteks pre – frontal terletak pada lobus frontalis yang berhubungan dengan

sikap mental dan kepribadian (Syaifuddin, 2006).

Bagian paling bawah korteks motorik disebut dengan Daerah Broca dan

mempunyai hubungan dengan kemampuan bicara pada seseorang. Pada orang –

orang yang lazim menggunakan anggota badannya yang sebelah kanan, Daerah

Broca terletak pada sisi kiri hemisfer, sebaliknya pada orang – orang kidal,

Daerah Broca terletak pada sisi kanan hemisfer (Pearce, 2008).

Page 15: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

Korteks sensorik terletak persis di belakang sulkus sentralis, yang

merupakan perasa berbagai sifat perasaan. Daerah auditorik (pendengaran)

terletak pada lobus temporalis, persis di bawah fisura longitudinalis. Di sini

kesan atas suara diterima dan ditafsirkan. Daerah visual (penglihatan) terletak

pada ujung lobus oksipitalis yang menerima bayangan serta kesan – kesan untuk

ditafsirkan. Pusat pengecapan dan penciuman terletak agak di sene;ah depan

pada lobus temporalis. Substansi putih pada hemisfer otak terdiri dari serabut

saraf yang bergerak ked an dari korteks dan menyambungkan berbagai “ pusat ”

pada otak dengan sumsum tulang belakang (Pearce, 2008).

Fisura – fisura dan suklus – suklus membagi hemisfer otak menjadi beberapa

daerah. Kortex serebri bergulung – gulung dan terlipat secara tidak teratur,

sehingga memungkinkan luas permukaan substansi kelabu bertambah. Lekukan di

antara gulungan – gulungan itu disebut suklus, dan suklus yang paling dalam

membentuk fisura longitudinalis dan lateralis. Fisura – fisura dan sulkus – sulkus

ini membagi otak dalam frontalis, temporalis, perietalis dan oksipitalis

(Pearce, 2008).

Pada otak besar ditemukan beberapa lobus, yaitu :

Lobus frontalis adalah bagian dari cerebrum yang terletak di depan sulkus

sentralis. Lobus frontalis yang terletak di korteks bagian depan, bertanggung

jawab terhadap 3 fungsi utama :

- Aktivitas motoric volunteer

- Kemampuan berbicara

- Elaborasi pikiran

Daerah di lobus frontalis belakang tepat di depan sulkus sentralis dan dekat

dengan korteks somatosensorik adalah korteks motoric primer. Daerah ini

memberikan control volunter atas gerakan yang dihasilkan oleh otot – otot

rangka. Seperti pada pengolahan sensorik, korteks motoric di tiap – tiap sisi otak

terutama mengontrol otot di sisi tubuh yang berlawanan . Stimulasi daerah –

daerah yang berlainan di korteks motoric primer juga menyebabkan timbulnya

gerakan di bagian – bagian tubuh yang berbeda.Seperti homonkulus motoric

Page 16: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

yang melukiskan lokasi dan jumlah relative korteks motoric yang diabdikan

sebagai keluaran ke otot – otot tiap – tiap bagian tubuh, juga terbalik dan

mengalami distrorsi (Snell, 2006).

Lobus parietalis terdapat di depan sulkus sentralis dan di belakangi oleh

korako – oksipitalis (Syaifuddin, 2006).

Lobus parietalis bertanggung jawab untuk menerima dan mengolah

masukan sensorik, seperti sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri dari

permukaan tubuh.Sensasi – sensasi ini secara kolektif dikenal sebagai sensasi

somestetik.Lobus parietalis juga merasakan kesadaran mengenai posisi tubuh,

suatu fenomena yang disebut sebagai propriosepsi. Korteks somatosensorik,

tempat pengolahan kortikal awal masukan somestetik dan proprioseptif ini,

terletak di bagian depan tiap – tiap lobus parietalis tepat dibelakang sulkus

sentralis. Setiap daerah di dalam korteks somatosensorik menerima masukan

sensorik dari daerah tertentu di tubuhKorteks somatosensorik tiap – tiap sisi

otak sebagian besar menerima masukan sensorik dari sisi tubuh yang

berlawanan, karena sebagian besar jalur asendens membawa informasi sensorik

naik dari korda spinalis menyilang ke sisi yang berlawanan sebelum akhirnya

berakhir di korteks(Sherwood,2001).

Korteks somatosensorik tiap – tiap sisi otak sebagian besar menerima

masukan sensorik dari sisi tubuh yang berlawanan, karena sebagian besar jalur

asendens membawa informasi sensorik naik dari korda spinalis menyilang ke

sisi yang berlawanan sebelum akhirnya berakhir di korteks(Sherwood,2001).

Kesadaran sederhana mengenai sentuhan, tekanan, atau suhu dideteksi

oleh thalamus, tingkat otak yang lebih rendah, tetapi korteks somatosensorik

berfungsi lebih jauh daripada sekedar pengenalan murni sensasi menjadi

persepsi sensorik yang lebih utuh.Thalamus membuat kita sadar bahwa sesuatu

yang panas melawan sesuatu yang dingin sedang menyentuh badan kita tetapi

tidak memberitahu di mana atau seberapa besar intensitasnya.Korteks

somatosensorik menentukan lokasi sumber masukan sensorik dan merasakan

tingkat intensitas rangsangan.Korteks ini juga mampu melakukan diskriminasi

spatial, sehingga korteks mampu mengetahui bentuk suatu benda yang sedang

Page 17: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

dipegang dan dapat membedakan perbedaan ringan antara benda – benda serupa

yang berkontak dengan kulit(Sherwood,2001).

Lobus temporalis terdapat di bawah lateral dari visura cerebralis dan di depan

lobus oksipitalis adalah yang mengisi bagian belakang dari cerebrum

(Syaifuddin, 2006).

Fungsi Serebrum : korteks serebri mengandung pusat – pusat lebih tinggi yang

berfungsi untuk mengontrol mental, tingkah laku, pikiran, kesadaran, moral,

kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara, bahsa dan beberapa perasaan khusus

(Pearce, 2008).

Organ ini banyak menerima serabut aferen sensoris yang merupakan pusat

koordinasi dan integrasi. Bentuknya oval, bagian yang mengecil pada sentral

disebut vermis dan bagian yang melebar pada lateral disebut hemisfer. Permukaan

cerebellum ini mengandung zat kelabu. Korteks cerebellum dibentuk oleh

substansi grisea yang terdiri dari 3 lapisan, yaitu granular luar, lapisan purkinye,

lapisan granular dalam. Serabut saraf yang masuk dan yang keluar dari cerebrum

harus melewati cerebellum (Syaifuddin, 2006).

4.Diensefalon

Diensefalon terdiri dari thalamus dan hypothalamus. Thalamus merupakan

sebuah struktur berbentuk oval di atas otak tengah dengan panjang kira –kira 3 cm

Page 18: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

dan menyusun empat perlima bagian diensefalon. Terdiri dua masa oval, sebagian

besar substansia grisea, tersusun menjadi nulkei yang mebentuk dinding lateral

vertikel III(Basoeki, 1988).

Thalamus terutama berkenaan dengan penerimaan impuls sensorik yang dapat

ditafsirkan pada tingkat subkortikal atau disalurkan pada daerah sensorik korteks

otak, dengan tujuan mengadakan kegiatan penting mengatur perasaan dan gerakan

pada pusat – pusat tertinggi (Pearce, 2008).

Thalamus juga bisa diartikan sebagai stasiun penguat utama untuk impuls

sensor yang mencapai kortex serebralis dari corda spinalis, batang otak,

serebelum, dan bagian –bagian otak lain.Thalamus juga berfungsi sebagai pusat

interpretasi impuls sensori, seperti sakit, cahaya, sentuhan, dan tekanan

(Basoeki, 1988).

Hypothalamus adalah suatu bagian kecil dari diensafalon. Hypothalamus

membentuk lantai dan abgian dari dinding lateral vertikel III dan sebagian

dilindungi oleh sella turcica dari os sphenoidale(Basoeki, 1988).

Pada hipotalamus daerah – daerah atau lunas ventrikel ketiga, terdapat

beberapa nucleus tertentu yang memiliki kegiatan fisiologik yang tertentu juga.

Beberapa diantaranya mempunyai hubungan dengan sistem saraf otonom yang

membentuk “ bagian tertinggi pada sistem itu “. Beberapa nucleus juga

mempunyai hubungan dengan lobus posterior- kelenjar hipofisis pada sistem

endoktrin, dimana nucleus – nucleus itu melakukan pengendalian fungsi – fungsi

seperti pengendalian fungsi – fungsi seperti pengaturan suhu tubuh, lapar, dan

haus diatur oleh pusat – pusat dalam hipotalamus (Pearce, 2008).

Informasi dari lingkungan external sampai hypothlamus melalui aferen yang

berasal dari organ sensori periferal. Bagian – bagian lain hypothalamus secara terus –

menerus memantau derajadair, konsentrasi hormon, dan temperatur darah.

Hypothalamus mempunyai beberapa hubungan sangat penting dengan kelenjar pituitari.

Fungsi utama dari hypothalamus adalah :

Page 19: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

1. Mengendalikan dan mengitegrasi ANS, yang merangsang otot polos,

mengatur kecepatan kontraksi otot jantung dan mengendalikan sekresi

beberapa kelenjar(Basoeki, 1988).

2. Terlibat dalam penerimaan dan integrasi impuls syaraf sensori dari

visera(Basoeki, 1988).

3. Merupakan perantara utama antara sistem syaraf dan sistem endokrin, dua

sistem kendali besar tubuh(Basoeki, 1988).

4. Sebagai pusat ingatan seluruh fenomena tubuh(Basoeki, 1988).

5. Berkaitan dengan perasaan marah dan agresif(Basoeki, 1988).

6. Mengendalikan kenormalan temperatur tubuh(Basoeki, 1988).

5. Metensefalon

Mesenchepalon adalah bagian sempit otak yang berjalan melewati incisura

tentoria dan menghubungkan otak depan dengan otak belakang. Mesenchepalon

terdiri dari dua belahan lateral yang disebut pedunculus cerebri. Rongga sempit

mesencephalon disebut aqueductus cerebri, yang mengubungkan ventriculus tertius

dan ventriculus quartus.Tectum adalah bagian mesenchepalon yang terletak posterior

terhadap aquaductus cerebri.Tectum mempunyai empat tonjolan kecil yaitu dua

colliculus superior dan dua colliculus inferior.Colliculus terletak pada profunda di

antara cerebellum dan hemispherium cerebri (Snell, 2006).

Otak tengah mengandung pusat untuk penerimaan dan integrasi beberapa jenis

informasi sensoris. Bagian ini juga berfungsi sebagai pusat proyeksi, yang

mengirimkan informasi sensoris yang dikode di sepanjang neuron ke wilayah

tertentu pada otak depan (Campbell. 2004).

Pada atap mesencephalon terdapat 4 bagian yang menonjol ke atas, 2 bagian di

sebelah atas disebut corpus kuadrigeminus superior, sedangkan 2 bagian di

sebelah bawah disebut korpus kuadrigeminus inferior. Berperan sebagai pusat

pendengaran dan reflex penglihatan. Juga jalur persarafan antara hemisfer otak

dengan bagian bawah otak. Serat saraf okulomatorius berjalan ke ventral di bagian

medial. Serat saraf troklearis berjalan ke arah dorsal menyilang garis tengah ke

sisi lain (Pearce, 2008).

Page 20: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

Fungsinya antara lain :

- Membantu pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata

- Memutar mata dan pusat pergerakan mata(Pearce, 2008).

6. Cerebellum

Cerebellum atau otak kecil merupakan otak besar kedua, terletak dibawah bagian

posterior serebrum dan sebagian ditutupinya. Dua bagian otak ini mempunyai

kekhususan. Exterior sebelum disusun oleh substansia griesa dan dalamnya oleh

substansia alba. Di dalam substansi alba sereblum terdapat pola seperti pola urat daun,

leh karena dinamakan Arbor vitae . seperti halnya pada serebrum, serebrum

permukaannya juga terdapat bukitna dan lembah. Sereblum terdiri dari dua masa lateral

besardisebut belahan otak kecil, dan bgian tengah yang disebut vermis karena bentuknya

menyerupai seekor cacing yang sedang gulung diri(Basoeki, 1988).

Serebelum berkembang dari bagian metensefalon.Fungsi primernya adalah untuk

mengkoordinasi pergerakan.Serebelum menerima informasi sensoris mengenai posisi

persendian, panjang otot, informasi dari sistem auditoris (pendengaran) dan visual

(penglihatan). Serebelum juga menerima input darri jalur motoris, yang

memberitahunya tindakan mana yang diperintahkan oleh serebelum. Serebelum

menggunakan informasi ini untuk menghasilkan koordinasi otomatis atas pergerakan

dan keseimbangan.Koordinasi tangan – mata merupakan salah satu fungsi dari

serebelum. Jika serebelum rusak, mata dapat mengikuti objek yang bergerak, akan tetapi

Page 21: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

mata tidak akan berhenti bergerak pada tempat yang sama ketika objek tersebut berhenti

(Campbell, 2004).

Para ahli menduga fungsi keseluruhan celebrum dalah sebagai pembantu tanpa

adanya spesifikasi fungsi pada dirinya. Dua peneliti menerangkan bahwa impuls

serebelaris sebagai penghasil suatu pengaturan yang mempengaruhi aktivitas serebralis,

yan pusatnya terletak di bagian lain otak(Basoeki, 1988).

7. Jembatan varol (pons Varolli)

Jembatan varol terletak tepat di atas medula, terdiri dari substansia alba dengan

beberapa nuklei. Pons berfungsi sebagai “ jembatan “ jalur penghantaran antara

kortex serebralis dan serebllum(Basoeki, 1988).

Pons varoli berisi serabut saraf yang menghubungkan mesencephalon dengan

cerebellum. Terletak di depan cerebellum, dia antara diencephalons dan medulla

oblongata terdapat pramotoksit yang mengatur gerak pernafasan dan

reflex(Pearce, 2008).

Fungsi pons varoli adalah :

- Pusat saraf nerfus trigeminus

- Penghubung antara kedua bagian cerebellum dan antara medulla oblongata

dengan cerebellum. (Pearce, 2008).

8. Sambungan sunsum(Medulla oblongata)

Sambungan sunsum merupakan bagian otak yang terikat pada corda spinalis,

terlatak pada di bawah foramen magnum. Panjangnya hanya 1,5cm lebih dan

dipisahkan dari pons di atasnya oleh suatu celah horisontal. Terutama tersususn

oelh substansia alba dengan nuklei – nuklei kecil subtansia grisea yang tersebar di

interiornya(Basoeki, 1988).

Medulla oblongata berbentuk kerucut dan menghubungakan pons di atas

dengan medulla spinalis di bawah.Fissure mediana terdapat pada permukaan

anterior medulla, dan pada setiap sisi terdapat benjolan yang disebut

pyramis.Pyramis tersusun dari berkas-berkas serabut saraf yang berasal dari sel-

Page 22: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

sel besar di dalam gyrus pencentralis cortex cerebri.Pyramis mengecil ke bawah,

dan di sini hamper seluruh serabut-serabut descendens menyilang ke sisi lainnya,

membentuk decussatio pyramidum (Snell, 2006).

Nuklei di dalam medula berisi sejumlah pusat reflex, beberaoa di antaranya

perlu untuk kehidupan, karenanya disebut pusat vital. Pusat vital ini merupakan

pusat cardioaccelerator dan pusat inhibitior, pusat vasocontrictor dan pusat

disalator, serta respiratory. Beberapa pusat lain yang terletak di dalam medula

adalah pusat muntah, pusat bersin , pusat batuk, dan pusat menelan

(Basoeki, 1988).

Medulla oblongata membentuk bagian bawah batang otak serta

menghubungkan pons varoli dengan medulla spinalis. Sifat utama medulla

oblongata adalah jalur motoric desendens (menurun) melintasi batang otak dari

sisi yang satu menuju sisi yang lain. Hal ini disebut dekusasio motorik.

Perpotongan tersebut juga terjadi pada jalur sensorik yang disebut dekusasio

sensorik(Syarifuddin,2006).

Pada anterior medulla oblongata terdapat thalamus yang terdiri dari dua

tonjolan, thalamus berperan sebagai tempat meneruskan impuls ke daerah sensorik

pada korteks cerebrum untuk disatukan, thalamus memiliki hubungan ke berbagai

bagian otak dan cerebrum. Di sebelah anterior thalamus terdapat hipotalamus yang

memiliki peran untuk mengatur fungsi organ dalam atau visceral. Hipotalamus

berfungsi untuk mengatur bermacam – macam fungsi tubuh seperti suhu, tidur,

keseimbangan air, rasa lapar dan kenyang, rasa haus, emosi, serta perilaku

reproduktif(Syarifuddin,2006)..

Medulla oblongata mengandung nukleus dari berbagai saraf otak. Fungsi

medulla oblongata adalah organ yang menghantarkan impuls dari medulla spinalis

dan otak yang terdiri dari :

- Mengontrol pekerjaan jantung

- Mengecilkan pembuluh darah

- Pusat pernafasan

Page 23: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

- Mengontrol kegiatan reflex, seperti batuk, bersin, dan berkedip

(Syarifuddin,2010).

9. Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak di dalam cavnum spinalis, lanjutan dari

foramen magnum sampai lumbar pertama, sepanjang 25 cm – 27 cm. Meninges

korda melanjut ke bagian yang lebih bawah lagi. Piameter membentuk sebuah

filamen tipis yang dikenal dengan filum terminale, campur dengan dura meter

pada segmen ketiga sacrum, membentuk buah corda fibrosa yang menghilang

dalam periosteum coccyanatomis yang sangant baik bagi pelaksanaan tusukan

lumbar. Dengan menyisipkan jarum diantara lumbar ketiga dan keemapat atau

keempat dan kelima menuju ruang subarachnoidea, cairan serebrospinal dapat di

ambil tanpa membahaykan corda spinalis(Basoeki, 1988).

Sumsum tulang belakang memiliki 2 fungsi utama yaitu untuk melakukan

impuls saraf dan melayani sebagai pusat refleks saraf tulang belakang.

Strukturnya umum medulla spinalis :

a. Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih.

Walaupun diameter medulla spinalis bervariasi, diameter struktur ini

biasanya sekitar ukuran jari kelingking. Panjang rata – rata 42 cm.

b. Dua pembesar, pembesar lumbal dan serviks, menandai sisi keluar

saraf spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai.

c. Tiga puluh satu pasang saraf spinal keluar dari area urutan korda

melalui foramina intervertebral.

d. Korda berakhir di bagian bawah vertebra lumbal pertama atau kedua.

Syaraf spinal bagian bawah yang keluar sebelum ujung korda

mengarah ke bawah, disebut korda ekuina, muncul dari kolumna

spinalis pada foramina intervertebral lumbal dan sacral yang tepat.

Konus medularis (terminalis) adalah ujung kaudal korda

Filum terminal adalah perpanjangan fibrosa pia mater yang

melekat pada kornus medularis sampai ke kolumna vertebra

e. Meninges(dura mater, araknoid, dan pia mater) yang melapisi otak,

juga melapisi korda

Page 24: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

f. Fisura median anterior (ventral) dalam dan fisura posterior (dorsal)

yang lebih dangkal menjalar di sepanjang korda dan membaginya

menjadi bagian kanan dan kiri (Sloane, 2007).

Bagian – bagian substansia grisea dibedakan atas columna grisea anterior,

posterior, dan lateral. Ada enam lekuk menurut panjangnya, membagi substansia

alba menjadi columna panjang. Lekuk paling dalam adalah fissura median

anterior, bersama dengan sulcus median poeterior yang agak lebih dangkal,

mmeisahkan corda menjadi dua parohan simeteris(Syarifuddin,2006).

Corda spinalis menjalankan dua fungsi utama, yaitu ia bekerja sebagai sebuah

alur konduksi besar antara syarah tepi dan otak serta ia berisi beberapa reflex,

yaitu bego semua reflex segmental dan in tersegmental. Ini berarti bahwa fungsi

corda spinalis dalam semua pengindraan dan semua gerakan(Basoeki, 1988).

Setiap saraf spinal memiliki satu radiksdorsal dan satu radiks ventral. Radiks

dorsal terdiri dari kelompok – kelompok serabut sensorik yang memasuki korda.

Radiks ventral adalah penghubung ventral dan membawa serabut motorik dari

korda (Sloane, 2003).

a. Setiap radiks yang memasuki atau meninggalkan korda membentuk

tujuh sampai sepuluh cabang radiks

b. Radiks dorsal dan ventral pada setiap sisi segmen medulla spinalis

menyatu untuk membentuk saraf spinal

c. Radiks dorsal ganglia adalah pembesaran radiks dorsal yang

mengandung sel neuron sensorik (Sloane, 2003).

10. Syaraf kranial

Dari 12 pasang syaraf kranial, 10 berasal dari batang otak, tetapi semuanya

meninggalkan tengkorak melalui foramina tengkorak. Beberapa syaraf kranial

hanya terdiri dari serabut – serabut sensori sehingga disebut syaraf sensori. Badan

sel serabut sensori ada di luar otak, sedangkan badan sel serabut motor teletak di

nuklei dalam otak(Basoeki, 1988).

1. Nervus olfaktorius (sensorik), urat saraf menghidu (Pearce, 2008).

Page 25: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

2. Nervus optikus (sensorik), urat saraf penglihat (Pearce, 2008).

3. Nervus okulo – motorius melayani sebagian besar otot externa mata. Juga

menghantarkan serabut – serabut saraf parasimpatis ptosis, juling dan kehilangan

reflex terhadap cahaya dan daya akomodasi (Pearce, 2008).

4. Nervus trokhlearis (motorik) kea rag sebuah otot mata, yaitu muskulus obliqus

externa (Pearce, 2008).

5. Nervus trigeminus. Inilah saraf otak yang terbesar. Pada hakekatnya, nervus

trigeminus merupakan urat saraf sensorik yang melayani sebagian besar kulit

kepala dan wajah; juga melayani selaput lender mulut, hidung, sinus paranasalis

serta gigi, dan dengan perantaraan sebuah cabang motoric kecil, mempersarafi

otot – otot penguyah. Nervus trigeminus terbagi menjadi 3 cabang utama, yang

bergerak ke depan dari ganglion trigeminus, yaitu : nervus oftalmikus, maxilaris,

dan mandibularis yang berfungsi menampung sensibilitas dari berbagai daerah

wajah, mulut, gigi dan sebagian tengkorak (Pearce, 2008).

6. Saraf abdusens (motorik), menuju satu otot mata, yaitu rektus lateralis (Pearce,

2008).

7. Saraf fasialis. Saraf ini terutama motoric untuk otot – otot mimik (pada wajah)

dan kulit kepala. Juga merupakan saraf sensorik yang menghantarkan rasa

pengecap dari lidah (Pearce, 2008).

8. Saraf pendengaran atau nervus akustikus (sensorik) untuk pendengaran, dan

nervus kokhlearis, saraf yang sesungguhnya untuk pendengaran, dan nervus

vestibularis, yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh (Pearce, 2008).

9. Nervus glosso – faringeics mengandung serabut motoric dan sensorik. Serabut

motorik menuju salah satu otot konstriktor farinx, sementara sekreto – motorik

menuju kelenjar parotis, dan saraf sensorik menuju posterior ketiga pada lidah

dan sebagaian palatum lunak (Pearce, 2008).

10. Nervus Vagus terdiri dari serabut motoric dan sensorik (Pearce, 2008).

11. Nervus aksesorius. Saraf ini terbelah menjadi dua bagian : yang pertama

menyertai vagus menuju larynx dan farinx, yang kedua adalah saraf motorik

yang menuju otot sterno – mastoid (nervus sterno – kleido - mastoideus) dan

otot trapezius (Pearce, 2008).

12. Nervus hipoglosus (motorik)menuju otot lidah (Pearce, 2008).

Page 26: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

11. Syaraf spinal

Syaraf spinal tidak ,mempunyai nama khusus, tetapi hanya dinomori menurut

kedududkan kolumna spinalis tempat munculnya dari cavum spinalis. Yaitu, ada

delapan cervicalis, dua belas thoracalis, lima lumbalis, lima sacralis, dan satu

pasang coccygis dari syraf spinalis. Syaraf cervicalis pertama mucul pada ruang

antara os occipitale dengan ruas pertama vertebra cervicalis, sedangkan sisanya

dan semua syaraf thoracalis keluar dari cavum spinalis sejajar melalui foramina

intervertebralis dari vertebrae yang sesuai(Basoeki, 1988).

Setelah masing – masing syaraf spinal muncul dari cavum spinalis ia masih

memisah menjadi dua. Cabang utama, yaitu rami anterior dan rami posterior.

Kemudian rami posterior dibagi menjadi syaraf yang lebih kecil yang melanjut

menuju otot dan kuliat permukaan posterior kepala, leher, dan tubuh. Rami

anterior dibagi menjadi bagian lebih rumit lagi, yang membentuk plexus atau

jaringan kerja komplex. Misalnya serabut – serabut dari cervicalis keempat dan

syaraf thoracalis pertama mengadakan intermix membentuk pola yang disebut

plexus brachialis. Yang muncul dari plexus ini adalah syaraf – syaraf lebih kecil

yang melahirkan nama – nama deskriptif lokasinya,seperti syaraf median,syaraf

musculocutaneous, dan syaraf ulnaris. Plexus brachialis terletak di daerah

bahudari leher sampai axilla(Basoeki, 1988).

Semua syaraf spinal adalah syaraf yang secara mikroskopis terdiri dari banyak

serabut sensoris(dendrit) dan banyak serabut motoris(axon). Beberapa serabut

motoris menggiatkan otot polos atau kelenjar, yang lain menggiatkan otot kerangka.

Yang terakhir sebagai serabut volunter atau somatik, sedangkan serabut yang

menuju otot polos atau kelenjar disebut serabut involunter, atau viseral. Serabut

motoris volunter pada syaraf spinal adalah axon neuron yang dendrit dan badan

selnya terletak di kolumna gresia anterior dari corda. Serabut-serabut otonom

merupakan axon juga tetapi badan selnya terletak pada ganglia otonom

(Basoeki, 1988).

Page 27: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

12. Keadaan Aktivitas Otak

Aktivitas otak dimulai dengan tidur. Tidur didefinisikan sebagai suatu

keadaan bawah sadar dimana orang tersebut dapat dibangunkan dengan pemberian

rangsangan sensorik atau dengan rangsang lainnya. Dua tipe tidur :

1. Tidur gelombang lambat, sebab pada tipe ini gelombang otaknya sangat lambat.

2. Tidur dengan gerak cepat mata (rapid eye movement sleep) sebab pada tipe tidur

ini mata begerak dengan cepat meskipun orang tersebut tidur. Selama tidur,

episode tidur REM timbul secara periodic dan meliputi sekitar 23 % dari seluruh

masa tidur dan pada orang dewasa muda, normal, terjadi tiap 90 menit

(berhubungan dengan mimpi yang hidup)

Gelombang Otak

Perekaman listrik dari permukaan otak atau dari permukaan luar kepala dapat

menunjukkan adanya aktivitas listrik yang terus menerus timbul dalam otak.

Intensitas dan pola aktivitas listrik sangat ditentukan oleh besarnya derajat eksitasi

otak sebagai akibat dari keadaan tidur dan keadaan siaga. Gelombang yang

terekam dalam potensial listrik disebut gelombang otak dan seluruh perekaman

disebut elektroenchepalogram.

Intensitas gelombang otak pada permukaan kulit kepala berkisar sekitar

0 – 200 µvolt. Sifat gelombang ini sangat bergantung pada besarnya aktivitas

korteks cerebrum dan gelombang otak jelas mengalami perubahan pada keadaan

siaga, tidur, dan koma.

Keadaan yang lainnya dapat terjadi pada orang normal dan dapat

diklasifikasikan sebagai gelombang alfa, beta, teta, dan delta.

1. Gelombang alfa

Merupakan gelombang irama yang timbul pada frekuansi antara 8 dan 13 per

detik, dijumpai pada rekaman EEG pada orang dewasa normal seaktu

bangun dalam keadaan normal

Page 28: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

2. Gelombang beta

Timbul pada frekuensi lebih dari 14 putaran per detik dan dapat setinggi 80

putaran per detik. Gelombang ini selalu terekam dari region parietal dan

region frontal kulit kepala.

3. Gelombag teta

Mempunyai frekuensi antara 4 dan 7 putaran per detik. Gelombang ini

timbul di region parietal dan temporal anak – anak.

4. Gelombang delta

Meliputi semua gelombang EEG di bawah 3,5 putaran per detik. Gelombang

ini terjadi pada saat tidur nyenyak, pada bayi dan pada penyakit organik otak

yang parah.

C.MEMORI

Memori adalah hasil dari perubahan kemampuan penjalaran sinaptik dari suatu

neutron ke neutron berikutnya sebagai akibat dari aktivitas neural sebelumnya.

Tiga prinsip memori :

1. Storage atau penyimpanan

Terjadi beberapa tahap dan secara kontinu berubah

2. Processing attau pemrosesan

Dilengkapi dengan hippocampus dan struktur di sekelilingnya

3. Memory traces atau jejak – jejak ingatan

Klasifikasi Ingatan

1. Ingatan jangka pendek

Merupakan ingatan yang berlangsung beberapa detik atau paling lama beberapa

menit

2. Ingatan jangka panjang

Merupakan ingatan yang sekali disimpan dapat diingat kembali selama bertahun

– tahun kemudian atau bahkan seumur hidup

D.. PERBEDAAN SISTEM SARAF DAN SISTEM ENDOKRIN

Sistem saraf dan endokrin adalah dua sistem kontrol utama pada tubuh.Sistem

saraf, melalui transmisi cepat impuls listrik, secara umum mengkoordinasikan

Page 29: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

aktivitas – aktivitas tubuh yang cepat misalnya gerakan otot.Sistem saraf pusat

meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula-

spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang

sangat penting maka perlu perlindungan. Sistem endokrin yang mensekresikan

hormone ke dalam darah untuk mempengaruhi tempat – tempat yang jauh, terutama

mengontrol aktivitas metabolik dan aktivitas lain yang lebih memerlukan durasi

daripada kecepatan, misalnya mempertahankan kadar glukosa darah. Sistem

endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang

menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk

memengaruhi organ-organ lain (Snell, 2006).

Persamaan dari keduanya adalah dapat mengubah sel sasaran (tempat

kerja) dengan mengeluarkan sel perantara kimia (neurotransmiter untuk sel

saraf, hormone untuk sel endokrin), yang berinteraksi secara tertentu dengan

reseptor spesifik sel sasaran.Secara anatomi, sistem saraf dan endokrin cukup

berbeda.Pada sistem saraf, setiap sel saraf berujung secara langsung di sel

sasaran spesifiknya. Jadi sistem saraf memiliki kabel dalam suatu cara yang

sangat spesifik menjadi jalur – jalur anatomis tertentu yang sangat terorganisasi

untuk menyalurkan sinyal dari satu bagian tubuh ke bagian lain(Snell, 2006)..

Informasi

Page 30: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

Informasi dibawa di sepanjang rangkaian neuron ke tujuan yang diinginkan melalui

perambatan potensial aksi. Sedangkan sistem endokrin bekerja tanpa kabel yang berarti

bahwa kelenjar – kelenjar endokrin tidak secara anatomi berhubungan dengan sel

sasaran mereka.Zat perantara kimiawi endokrin disekresikan ke dalam darah dan

mengalir ke tempat – tempat sasaran yang jauh.Kelenjar endokrin tersebar di seluruh

tubuh. Dari segi fungsional kelenjar – kelenjar ini membentuk suatu sistem karena

semuanya mengeluarkan hormone dan banyak terjadi interaksi di antara berbagai

kelenjar endokrin(Snell, 2006).

(Snell, 2006).

Seluruh sistem saraf yang mempersarafi semua otot rangka dalam tubuh

(neuron motorik) menggunakan neurotransmitter yang sama, asetikolin (ACh),

dan semua otot rangka memiliki reseptor ACh komplementer. Pada saat kita

menggerakkan tangan kita, dengan sendirinya ACh dikeluarkan dari neuron –

neuron motorik yang secara spesifik berhubungan dengan otot – otot yang

mengontrol tangan kita(Snell, 2006).

E. BEBERAPA APLIKASI KERJA SISTEM SARAF

1. GERAK REFLEKS

Gerak refleks adalah gerakan pintas ke sumsum tulang belakang. Ciri

refleks adalah respons yang terjadi berlangsung dengan cepat dan tidak disadari.

Page 31: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

Lengkung refleks adalah lintasan terpendek gerak refleks. Neuron konektor

merupakan penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik.

Jaringan saraf terdiri dari 3 komponen yang mempunyai struktur dan fungsi

yang berbedam yaitu sel saraf (neuron) yang mampu menghantarkan impuls, sel

schwann yang merupakan pembungkus kebanyakan akson dari sistem saraf perifer

dan sel penyokong yang merupakan sel yang terdapat diantara neuron dari sistem

saraf pusat.Rangkaian jalur saraf yang terlibat dalam aktifitas refleks disebut

lengkung refleks, yang terdiri atas 5 komponen dasar, yaitu :

Reseptor

Saraf eferen

Pusat pengintegrasi

Saraf eferen

Efektor

2. KONDISI BANGUN DAN TIDUR

Kondisi bangun adalah keadaan kesadaran akan dunia luar. Sebaliknya, tidur

adalah kondisi ketika seseorang teta menerima stimulasi eksternal namun tidak

menyadari keberadaan stimulasi tersebut. Tidur dan bangun menghasilkan pola

aktivitas listrik otak yang berbeda yang dapat direkam dalam

elektroensefalogram(EEG). Semakin sedikit aktivitas mental yang dilakukan

akan semakin sikron gelombang otak dalam EEG(Campbell,2004).

Ketika seseorang yang sehat berbaring diam dengan mata tertutup, maka

gelombang alfa ( lambat dan sikron) lebih dominan. Ketika mata terbuka atau

orang tersebut menyelesaikan suatu permasalahan yang komplek, maka

gelombang beta ( lebih kompleks) yang dengan cepat menggantikan gelombang

alfa; yang menandakan ketikdak sikronan baian-bagian otak(Campbell,2004).

EEG seseorang yang tidur menggambarkan bahwa tidur adalah proses yang

dinamis. Pada tahap awal, gelombang theta ( lebih tidak teratur) sering kali

mendominasi, yang dimana pada kondisi tidur nyenyak seseorang akan

menghasilkan gelombang delta yang lamban dan sikron (Campbell,2004).

Page 32: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

Kondisi seseorang tidur dan bangun dikontrol oleh beberapa pusat di serebrum

dan batang otak. Suatu sistem fungsional neuron yang disebut formasi retikuler

melewati bagian pusat batang otak. Satu bagian dari formasi retikuler melewati

bagian pusat batang otak , bagian yang dimaksud yaitu sistem aktivitas retikuler

(RAS), yang dimana mengatur keadaan tidur dan bangun. RAS bertindak sebagai

filter sensoris, yang menyeleksi informasi mana yang akan mencapai korteks, dan

semakin banyak input yang diterima korteks maka seseorang akan menjadi siaga

dan sadar(Campbell,2004).

Pons dan medula mangandung nukleus yang menyebabkan tidur ketika

dirangsang, dan otak tengah mempunyai suatu pusat yang menyebabkan bangun.

Serotonin merupakan neurotransmitter dari pusat penghasil tidur tersebut. Minum

susu debelum tidur dapat merangsang tidur kaena susu mengandung asam amino

triptofan dalam jumlah yang banyak, dima asam amino merupakan suatu

prekursor serotonin (Campbell,2004).

3. LATERAL, BAHASA, DAN BERBICARA.

Daerah asosiasi korteks selebral adalah terlateralisasi; yaitu masing – masing

sisi otak dikhususkan untuk fungsi yang berlainan. Proses yang mendukung

berbicara, bahasa, perhitungan, dan pengelolaan serial yang cepat mengenai

informasi rici, misalnya, terutama terjadi di belahan otak kiri. Belahan otak kanan

menekankan pada keseluruhan kontekm persepsi spasial, dan kemampuan kreatif (

Campbell, 2004)

Pemahaman dan pembentukan bahasa memerlukan beberapa interaksi yang

sangat kompleks antara beberapa daerah asosiasi di belahan otak kiri, sementara

kandungan emosional bahasa yang disampaikan melalui tekanan suara diproses di

daerah asosiasi yang terdapat di belahan otak kanan. Kerusakan pada bagian

belahan orak kiri dapat menyebabkan afasia, yaitu ketidakmampuan untuk

berbicara utuh, yang berbeda – beda (campbell, 2004).

Kemampuan berbahasa memiliki beberapa komponen terpisah yang dikontrol

oleh berbagai bagian korteks (campbell, 2004).

Bahasa adalah suatu bentuk komunikasi kompleks dengan kata – kata yang

secara tertukis atau lisan melambangkan benda dan menyampaikan gagasan.

Page 33: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

Bahasa melibatkan integrasi dua kemampuan terpisah, yaitu ekspresi dan

pemahaman masing – masing berkaitan dengan daerah tertentu di korteks. Daerah

primer spesialisasi kortikal untuk bahsa adalah daerah broca dan wenicke. Daerah

broca, yang bertanggung jawab untuk kemampuan berbicara, terleteak di lobus

frontalis kiri dan berkaitan erat dengan daerah motorik korteks yang mengontrol

otot – otot yang pernting untuk artikulasi ( sherwood, 2007 ).

Daerah wernicke, yang terletak di koterks kiri pada pertumuan lobus – lobus

parietalis, temporalis, dan oksipitalis, berhubungan dengan pemahaman bahasa.

Daerah ini berperan penting dalam pemahaman bahasa baik tertulis maupun lisan.

Selain itu, daerah ini bertangggung jawab untuk memfomulasikan pola

pembicaraan koheren yang disalurkan melalui seberkas serat ke daerah borca,

kemudian mengontrol artikulasi pembicaraan ini. Daerah wercike menerima

masukan dari korteks visual di lobus oksipitalis, suatu jalur yang penting dalam

pemahaman membaca dan menjelaskan suatu benda yang tampak, serta dari

korteks auditorius di lobus temporalis, suatu jalur yang penting untuk memahami

bahasa lisan (sherwood, 2001).

Karena berbagai asek bahasa terletak di daerah – daerah korteks yang

berlainan, kerusakan di daerah tertentu dapat menyebabkan gangguan bahasa

selektif. Kerusakan daerah broca menyebabkan kegagalan pembentukan kata,

walaupun pasien masih dapat mengerti kata lisan atau tertulis. Para individu

tersebut mengetahui apa saja yang hendak ,ereka katakan, tetapi tidak mampu

mengekspresikan diri mereka. Walaupun mereka dapat menggerakan bibir dan

lidah, mereka tidak dapat melakukan perintah motorik secara benar untuk

mengartikulasi kata – kata yang mereka ingin sampaikan. Sebaliknya, pasien

dengan lesi di daerah wernicke tidak dapat mengerti kata – kata yang mereka

dengar atau lihat. Mereka mampu berbicara dengan lancar, walaupun kata – kata

yang mereka ucapkan dengan sempurna tidak memiliki arti. Mereka tidak dapat

mengaitkan arti dengan kata atau memilih kata – kata yang tepat untuk

menyampaikan fikiran mereka. Gangguan bahasa semacam itu disebabkan oleh

kerusakan daerah korteks spesifik yang dikenal sebagai afasia ( sherwood, 2001).

Setiap hemisfer sedikit banyak memiliki spesialisasi dalam jenis aktivitas

mental yang terbaik dapat dilakukan. Hemisfer serebrum kiri unggul dalam

Page 34: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

melaksanakan tugas logis, analistis, sekuensial, dan verbal, misalnya matematika,

pembentukan bahasa, dan filsafat. Sebaliknya , hemisfer asebrum kanan unggul

dalam keterampilan non bahasa, terutama persepsi spasial, kemampuan artistik,

dan musik. Sementara hemisfer kiri cenderung mengolahninformasi dengan cara

fragmenter, hemisfer kanan memadang dunia secara holistis. Dalam keadaan

normal, di antara kedua hemisfer terjadi penukaran informasi yang luas, sehingga

mereka saling melengkapi, tetapi pada banyak orang keterampilan yang berkaitan

dengan salah satu hemisfer tampaknua berkembang lebih kuat. Dominasi hemisfer

kiri cenderung dikaitkan dengan “ pemikir”, sedangkan dominasi hemisfer kanan

dikaitkan dengan “pencipta” (Sherwood, 2001).

4. EMOSI

Beberapa hipotesis mengusulkan bahwa emosi dihasilakn oleh umpan balik

organ dan otot tubuh ke SSP. Kemudian muncul hipotesis yang menyatakan

bahwa perdepsi informasu sensoris pleh otak pertama- tama akan menghasilkan

pengalaman emosi, kemudian ekspresi emosi, seperti penigkatan denyut dan

wajah yang memerah. Manusia cenderung memiliki pengalaman emosi dan

ekspresi yang sangat individual. Stinulus yang memicu kemarahan pada seseorang

bisa jadi tidak mempunyai efek serupa pada orang lain. Beberapa emosi manusia

bertanggung pada kelompok fungsional nucleus dan saluran akson yang saling

berhubungan di SSP yang disebut system limbic. System lymic dihubungkan

dengan daerah korteks serebral yang terlibat dalam pembalajaran korteks, bernalar

, dan personalitas. Konsultasi antara pusat otak bagian atas dengan system limbic

sangat penting dalam formulasi emosi ( Campbell, 2004).

5. KESADARAN

Satu hipotesis central mengenai kesadaran bahwa kesadaran adalah satu ciri

otak yang muncul tanpa terduga, dan melibatkan kerjasaman daerah ekstensif di

korteks serebral secara bersama. Fungsional neutron membangkitkan pemikiran

kesadaran, keduanya juga terlibat dalam tugas – tugas yang kurang kompleks dan

lebih spesifik. Beberapa neutron misalnya bisa mengindra stimulus internal dan

eksternal, dan lainnya bisa memfomulasikan sinyal perintah ke sekelompok otot

rangka, sementara kedua kelompok tersebut bekerjasama untuk memformulasikan

suatu kesadaran akan sensasi dan respon otot (campbell, 2004)

Page 35: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

6. MEMORI DAN PEMBELAJARAN

Memori yang sangat penting untuk pembelajaran adalah kemampuan untuk

menyimpan dan mendapatkan kembali informasi yang berkaitan dengan

pengalaman sebelumnya. Memori manusia terbentuk melalui 2 tahapan. Memori

jangka pendek dan memori jangka panjang (campbell, 2004)

Ketika anda mendapatkan pemahaman dan pengetahuan terhadap suatu fakta

dengan menghafal tanggal, definisikata, bagian otak, dan informasi lain, mengenai

fakta tersebut dapat secara sadar dan spesifik didapat kembali dan simpanan data

memori jangka panjang anda. Memori keterampilan umumnya melibatkan

aktivitas motoris yang dipelajari secara berulang – ulang tanpa kesadaran

mengingat informasi spesifik (campbell, 2004).

Sinyal sensoris dari mata akan menuju pusat penglihatan di lobus okspital otak,

dimana persepsi visual terbentuk. Sinyal sensoris melewati filter sensoris otak

yaitu formasi retikuler, kebagian hipotalamus dan system lembic,dan ke pusat

otak yang lebih tinggi di otak depan, termasuk korteks prefontal. Jalur tersebut

diselesaikan ketika impuls kembali kepusat penglihatan kortikal tempat persepsi

pertama terjadi (campbell, 2004).

F. DAFTAR PUSTAKA

Basoeki, S., 1998, anatomi dan fisiologi manusia, 129 – 196, Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Page 36: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT

Campbell, N.A., dkk., 2004, Biology, edisi kelima, jilid III, 200 – 229, Erlangga,

Jakarta.

Idel, A., 2000, Biologi Dalam Kehidupan Sehari – hari, 140 – 160, Gitamedia

Press, Jakarta.

Isnaeni, W., 2006, Fisiologi Hewan, 101 – 124, Kanisius, Yogyakarta

Junqueira, C., 2003, Histologi Dasar, 121 – 134, EGC, Jakarta

Sherwood, L., 2001, Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem, edisi 2, 103 – 146,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Snell, R.S., 2006, Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, edisi 6, EGC,

Jakarta.

Soelowo, dkk., 1994, Fisiologi Hewan, 79-85, Penerbit UT, Jakarta

Syaifuddin, H., 2006, Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, Edisi 3,

274 – 281, EGC, Jakarta

Kartolo, S. W., 1993, Prinsip – prinsip fisiologi Hewan, 71 – 85, Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta

Page 37: 75989442-SUSUNAN-SARAF-PUSAT