75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

13
LAPORAN PENDAHULUAN A. Pengertian Hiperemesis Gravidarum ialah : Mual-muntah yang berleb ihan pada wanita hamil sampai meng anggu pekerjaan sehari- har i kar ena kea daa n umu mny a men jadi bur uk, kar ena ter jadi deh idr asi. ( Obstetri patologi. 1984 : 84 ) Hipere mesis Gravidaru m adalah mual dan munta h berleb ihan selama masa hamil ( Helen verney. Asuhan Kebidanan .2007,hal:608) Hip eremesis Gra vid arum adalah mua l dan muntah yang ber lebiha n sehing ga  pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk. (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 1999). Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah dengan intensitas sedang sering terjadi sampai gestasi sekitar 16 minggu.(Obstetri Willson.2006.hal:1424) Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehing ga mempen gar uhi kea daa n umu m dan pek erj aan sehari- har i, ber at bad an men uru n, deh idr asi, ter dap at aseton dal am uri ne, buk an kar ena pen yak it sepert i Appendisitis, Pielitis dan sebagainya (http://zerich150105.wordpress.com/. Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan mun tah-munta h yan g ber leb iha n (munta h ber at) dan terus-menerus pad a min ggu kelima sampai dengan ming gu kedua belas Peny uluha n Gizi Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda (http://healthblogheg.blogspot.com/). B. Tanda d an Gejala Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut hiperemesis gravidarum tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan, bila lebih dari sepuluh kali muntah. Akan tetapi, apa bil a kea daa n umu m ibu ter pen gar uh dia nggap seba gai hip eremesi s gra vid arum. Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :

description

75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

Transcript of 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

Page 1: 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

7/16/2019 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

http://slidepdf.com/reader/full/75293484-39629093-askep-hiperemesis-gravidarum 1/13

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian

Hiperemesis Gravidarum ialah :

Mual-muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai menganggu pekerjaan

sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi.

( Obstetri patologi. 1984 : 84 )

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan selama masa hamil

( Helen verney. Asuhan Kebidanan .2007,hal:608)

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga

 pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk. (Sarwono

Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 1999).

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah dengan intensitas sedang sering

terjadi sampai gestasi sekitar 16 minggu.(Obstetri Willson.2006.hal:1424)

Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20

minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan

sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan

menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti

Appendisitis, Pielitis dan sebagainya (http://zerich150105.wordpress.com/.

Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai dengan

muntah-muntah yang berlebihan (muntah berat) dan terus-menerus pada minggu

kelima sampai dengan minggu kedua belas Penyuluhan Gizi Rumah Sakit A. Wahab

Sjahranie Samarinda (http://healthblogheg.blogspot.com/).

B. Tanda dan Gejala

Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut hiperemesis gravidarum tidak 

ada kesepakatan. Ada yang mengatakan, bila lebih dari sepuluh kali muntah. Akan tetapi,

apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai hiperemesis gravidarum.

Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dibagi menjadi tiga tingkatan,

yaitu :

Page 2: 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

7/16/2019 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

http://slidepdf.com/reader/full/75293484-39629093-askep-hiperemesis-gravidarum 2/13

1. Tingkatan I (Ringan)

a. Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan

umum penderita.

 b. Ibu merasa lemah.

c. Nafsu makan tidak ada.

d. Berat badan menurun.

e. Merasa nyeri pada epigastrium.

f. Nadi meningkat sekitar 100 per menit.

g. Tekanan darah menurun.

h. Turgor kulit berkurang.

i. Lidah mengering.

 j. Mata cekung.

2. Tingkatan II (sedang)

a. Penderita tampak lebih lemah dan apatis.

 b. Turgor kulit mulai jelek.

c. Lidah mengering dan tampak kotor.

d. Nadi kecil dan cepat.

e. Suhu badan naik ( dehidrasi ).

f. Mata mulai ikteris.

g. Berat badan turun dan mata cekung.

h. Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria, dan kontipasi.

i. Aseton tercium dari hawa pernafasan dan terjadi asetonuria.

3. Tingkatan III ( Berat )

a. Keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun

dari somnolen sampai koma).

 b. Dehidrasi hebat.

c. Nadi kecil, cepat dan halus.

d. Suhu meningkat dan tensi turun.

e. Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang

dikenalsebagai ensepalopati Wernicke, dengan gejala nistagmus, diplopia, dan

 penurunan mental.

f. Timbul ikterus yang menunjukkan adanya payah

hati.

Page 3: 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

7/16/2019 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

http://slidepdf.com/reader/full/75293484-39629093-askep-hiperemesis-gravidarum 3/13

C. Macam-macam Hiperemesis GravidarumMenurut berat ringannya gejala, hiperemesis dapat dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu :

1. Tingkatan I = Ringan

Mual muntah terus sehingga penderita lemah, tidak mau makan, nadi meningkat

sampai sekitar 100 denyut permenit, tekanan darh sistolik menurun, BB menurun,

nyeri di epigastrium, turgor menurun, lidah kering, mata cekung.

2. Tingkat II = Sedang

Mual dan muntah yang hebat sehingga keadaan umum penderita lebih parah : lemah,apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, gejala dehidrasi semakin jelas,

nadi kecil an cepat, suhu badan naik, tensi semakin menurun, mata cekung, icterus

ringan, BB menurun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton dapt tercium

dalam hawa pernapasan, dan dapat terjadi asetonuria.

3. Tingkat III = Berat

- Keadaan umum wanita tersebut makin menurun, tanda dehidrasi makin tampak,

muntah berkurang, tekanan darh menurun, nadi makin kecil dan cepat, suhu badanmeningkat.

- Gangguan faal hati termanifestasi dari gejala icterus.

- Keadaan menurun dari somnolen sampai koma, komplikasi pada susunan saraf 

 pusat (ensefalopati wernicke) dengan gejala : nistagmus, diplopia dan perubahan

- mental. Keadaan ini akibat sangat kekurangan zat makanan termasuk vitamin B

kompleks.

Hiperemesis gravidarum ada yang kronik dan ada yang akut.Hiperemesis gravidarum kronik yaitu kemunduran terjadi dengan lambat laun.

Hiperemesis gravidarum akut yaitu kemunduran terjadi dalam beberapa hari

misalnya 1 minggu.

Page 4: 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

7/16/2019 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

http://slidepdf.com/reader/full/75293484-39629093-askep-hiperemesis-gravidarum 4/13

D. Penanganan1. Pencegahan

Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum diperlukan dengan jalan

memberikan penerapan tentang kehamiloan dan persalinan sebagai suatu proses yang

fisiologi. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :

a. Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan

gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan

 berumur 4 bulan.

 b. Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan

makanan dalam jumlah kecil tetapi sering.

c. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi

dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.

d. Hindari makan yang berminyak dan berbau lemak.

e. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu

 panas ataupun terlalu dingin.

f. Usahakan defekasi teratur.

2. Terapi obat-obatan

Apabila dengan cara di atas keluhan dan gejala tidak berkurang diperlukan

 pengobatan.

a. Tidak memberikan obat yang

teratogen.

 b. Sedetiva yang sering diberikan

adalah Phenobarbital.

c. Vitamin yang dianjurkan adalah

vitamin B1 dan B6.

d. Anthistaminika seperti dramamin,

avomin.

e. Pada keadaan berat, antiemetik  

seperti disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin.

3. Hiperemesis gravidarum tingkatan II dan

III harus dirawat inap di rumah sakit.

Page 5: 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

7/16/2019 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

http://slidepdf.com/reader/full/75293484-39629093-askep-hiperemesis-gravidarum 5/13

Adapun terapi dan perawatan yang diberikan adalah sebagai berikut :

a. Isolasi

Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah, dan

 peredaran udara baik. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan

dokter saja yang boleh masuk. Catat cairan yang keluar dan masuk. Kadang-

kadang isolasi dapat mengurangi atau menghilangkan gejala ini tanpa pengobatan.

 b. Terapi psikologik 

Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal,

dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir. Yakinkan penderita bahwa

 penyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah atau konflik yang kiranya

dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

c. Terapi parental

Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat, dan protein

dengan glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila

 perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnyvitamin B kompleks dan

vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino

secara intravena. Buat dalam daftar kontrol cairan yang masuk dan dikeluarkan.

Berikan pula obat-obatan seperti yang telah disebutkan di atas.

d. Terminasi kehamilan

Pada beberapa kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.

Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik bila keadaan memburuk.

Delirium, kebutaan, takhikardi, ikterius, anuria, dan perdarahan merupakan

manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan

untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik 

sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat,

tetapi di lain pihak tidak boleh menunggu sampai terjadi gejala irreversibel pada

organ vital.

Page 6: 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

7/16/2019 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

http://slidepdf.com/reader/full/75293484-39629093-askep-hiperemesis-gravidarum 6/13

Asuhan Keperawatan Pada Hiperemesis Gravidarum

A. Pengkajian

1. Data Subjektif (pengertian yang dirasakan dan dilaporkan pasien):

− Mual, muntah yang sering dan menganggu aktivitas yang

terjadi pada trimester 1. keluhan muntah ini dapat dicetuskan oleh pandangan atau

 bau makanandan bau lain yamg merangsang : misal bau asap rokok.

− Mulut terasa asam, bibir kering, rasa haus dan kulit kering.

−Hipersalivasi, muntah yang kadang bercampur darah.

− Tidak nafsu makan, badan terasa lemas.

− Berat badan menurun

− Urine berkurang dan warna menjadi lebih gelap

− Konstipasi

− Sakit kepala

2. Data Obyektif (hasil observasi atau yang dapat diperiksa):

− Muntah terus-menerus dengan frekuensi dan volume yang dapat diobservasi dan

dicatat baik pagi, siang maupun malam hari.

− Pasien sering membuang air liur (hipersalivasi), volume juga dapat dikumpulkan

dalam wadah tertutup dan diukur 

− Volume urin berkurang (oliguria) dan konsentrasi tinggi

− Berat badan menurun, tekanan darah menurun dan takikardia >100 x/menit

Page 7: 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

7/16/2019 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

http://slidepdf.com/reader/full/75293484-39629093-askep-hiperemesis-gravidarum 7/13

− Suhu badan meningkat

− Apatis, kacau dan bingung

− Turgor kulit berkurang

3. Data Laboratorium:

Urine :

- Aseton positif 

- Protein urine positif 

- HCG nutrisi positif 

Darah :

- Gula darah menurun

- kadar natrium, kalium, dan chlorida menurun

- Hb, Ht meningkat (haeomokonsentrasi)

B. Diagnosa Keperawatan

1.Gangguan pemenuhan kebutuhan cairan kurang dari kebutuhan sehubungan dengan tidak 

seimbangnya intake dan output

Hasil yang diharapkan :

- Pasien mengenali tanda-tanda dini perubahan nutrisi

- Pasien dapat mengenali tanda-tanda emesis gravidarum dan dapat mengatasi rasa

tidak nyaman akibat mual muntah

- Kebutuhan nutrisi terpenuhi

- Tidak terjadi komplikasi

Rencana tindakan :

- Timbang BB dengan timbangan yang sama dan pakaian sejenis (sama

 beratnya)tiap hari atau jadwal sesuai dengan terapi atau kondisi pasien

- Mencatat intake output selama 24 jam

- Perhatikan pola makan dan makanan yang dikonsumsi

- Lakukan pemeriksaan turgor kulit

- Lakukan pemeriksaan laboratorium aseton urine

- Konseling dengan klien dan keluarganya

- Observasi tanda-tanda komplikasi, asidosis-icterus

Page 8: 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

7/16/2019 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

http://slidepdf.com/reader/full/75293484-39629093-askep-hiperemesis-gravidarum 8/13

- Merujuk bila perlu ke fasilitas yang tepat

2.Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan sehubungan dengan mual dan muntah

yang

Hasil yang diharapkan :- Pasien merasa lebih nyaman.

Rencana tindakan :

- Sediakan limgkungan yang bersih, nyaman serta ventilasi yang baik 

- Batasi pengunjung sesuai dengan keinginan pasien

- Letakkan piala gnjal jauh dari pandangan tetapi mudah diraih

- Letakkan makanan diluar ruangan pasien

- Rapikan alat-alat makan setelah selesai makan

- Anjurkan/ sediakan alat kumur-kumur sebelum makan dan setelah setiap muntah

- Berikan posisi fowler setiap selesai makan 30 menit, kemudian posisi tidur yang

nyaman.

− konseling

− diskusi

Page 9: 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

7/16/2019 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

http://slidepdf.com/reader/full/75293484-39629093-askep-hiperemesis-gravidarum 9/13

KATA PENGANTAR 

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan

karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Asuhan keperawatan pada

ibu hamil dengan hyperemesis Gravidarum dan Abortus” dengan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak bekerja sendirian, banyak pihak-pihak yang

telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

- Th. Niluh Wayan Sunita AMK, selaku koordinator mata kuliah keperawatan

maternitas

- Staff perpustakaan yang telah memberi kesempatan pada penulis untuk menulis

 bahan-bahan diperpustakaan

- Serta teman-teman TK.II kelas beata Teresa yang telah membantu penulis

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami

mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah

selanjutnya.semoga makalah ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membacanya.

Sumbawa besar,24 nov 2011

Page 10: 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

7/16/2019 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

http://slidepdf.com/reader/full/75293484-39629093-askep-hiperemesis-gravidarum 10/13

 penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PENULISAN

Kehamilan merupakan hal yang fisiologis, meskipun selama kehamilan banyak 

hal yang berubah dalam tubuh. Kehamilan yang menyangkut nyawa ibu dan anak 

harus diperhatikan, sebab kehamilan bukanlah sekedar menyimpan anak dalam jangka

waktu 9 bulan kemudian siap dilahirkan. Namun kehamilan harus memperhatikan

kesehatan ibu dan anak. Selama masa kehamilan banyak hal patologis juga yang

dialami ibu sesuai dengan situasi dan kondisi. Salah satu hal patologis ialah

hyperemesis gravidarum dan Abortus.

Hyperemesis Gravidarum merupakan mual dan muntah yang berlebihan disaat

kehamilan, yang menyebabkan dehidrasi, defisiensi nutrisi, penurunan berat badan dan

mengganggu pekerjaan sehari-hari. Ibu hamil membutuhkan nutrisi yang baik agar 

 pertumbuhan dan perkembangan bayi secara sempurna, namun bila ibu hamil

mengalami Hyperemesis Gravidarum, nutrisi ibu berkurang sehingga mengancam

 pertumbuhan dan perkembangan bayi. Masalah ini perlu diatasi dan ditanggulangi,

dalam menangani ibu hamil yang mengalami hal ini harus sesuai dengan keadaan ibu.

Abortus adalah berakhirnya kehamilan melalui cara apapun sebelum janinmampu bertahan hidup.(Obstetri Williams. Hal: 951). Ibu hamil yang mengalami

Page 11: 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

7/16/2019 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

http://slidepdf.com/reader/full/75293484-39629093-askep-hiperemesis-gravidarum 11/13

aborsi akan mengalami perdarahan, gangguan psikologis. Oleh karena itu kelompok 

kami membahas mengenai Asuhan keperawatan Abortus. Agar kita bisa memberikan

asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.

1.2 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah ini :

1. Mahasiswa/ i tingkat II mengetahui pengertian Hyperemesis Gravidarum

2. Mahasiswa/ i tingkat II mengetahui dan memahami tanda dan gejala ibu yang

mengalami Hyperemesis Gravidarum3. Mahasiswa/ i mampu memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dan baik saat

 praktek dilapangan

4. Mahasiswa/ i tingkat II mengetahui pengertian Abortus

5. Mahasiswa/ i tingkat II mengetahui dan memahami klasifikasi, tanda dan gejala ibu

yang mengalami abortus.

6. Mahasiswa/ i tingkat mampu memberikan Asuhan keperawatan yang sesuai dan

 baik saat praktek dilapangan.

1.3 METODE PENULISAN

Metode penulisan makalah ini, tim penulis menggunakan metode kepustakaan

dengan mengambil dari buku-buku sumber dan referensi serta konsultasi dengan

dosen pembimbing

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penulisan makalah ini, tim penulis membagi 4 BAB yaitu :

Bab I : Pendahuluan berisi latar belakang penulisan, tujuan penulisan, metode

 penulisan, dan sistematika penulisan

Bab II : Tinjauan teoritis berisi pengertian, etiologi, tanda dan gejala, macam-

macam hyperemesis gravidarum, penata laksanaan dan Asuhan keperawatan

hiperemesis gravidarum

Page 12: 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

7/16/2019 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

http://slidepdf.com/reader/full/75293484-39629093-askep-hiperemesis-gravidarum 12/13

Bab III : Tinjauan teoritis berisi pengertian, etiologi, tanda dan gejala, macam-

macam abortus, penata laksanaan dan Asuhan keperawatan abortus.

Bab IV : Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Hyperemesis Gravidarum adalah memuntahkan segala apa yang dimakan dan

diminum hingga berat badan sangat turun, turgor kulit kurang, dan timbul aceton dalam air 

kencing. Hyperemesis Gravidarum disebabkan oleh kadar estrogen yang tinggi dan

hipertroidisme yang mungkin disebabkan peningkatan kadar gonadotropin korionik manusia.

Menurut berat ringannya gejala hyperemesis dibagi 3 tingkatan yaitu :

- Tingkatan 1 : Ringan, mual muntah sehingga penderita lemah

- Tingkatan 2 : Sedang, mual dan muntah yang hebat keadaan penderita lebih parah

- Tingkatan 3 : Berat, keadaan wanita makin menurun dari tingkatan 2

Abortus adalah berakhirnya kehamilan melalui cara apapun sebelum janin mampu

 bertahan hidup. Abortus dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Abortus Abortus spontanea (abortus yang berlangsung tanpa tindakan)

o Abortus imminens

o Abortus insipiens

o Abortus inkompletus

o Abortus kompletus

Page 13: 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

7/16/2019 75293484-39629093-Askep-hiperemesis-gravidarum

http://slidepdf.com/reader/full/75293484-39629093-askep-hiperemesis-gravidarum 13/13

2. Abortus provokatus (abortus yang sengaja dibuat)

Saran

Dengan mempelajari dan memahami tentang hyperemesis Gravidarum dan abortus

 pada ibu hamil. Mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan yang tepat.

Kami mohon maaf jika ada kesalahan kata-kata dalam penulisan makalah ini, penulis juga

meminta kritik dan saran agar bisa memperbaiki. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Padjajaran, FK. 1984. Obstetri Patologi. Bandung :Elstan offset

St. Carolus Komisi Keperawatan. 2000. Standar   Asuhan Keperawatan Hyperemesis

Gravidarum. Jakarta : Komisi Keperawatan St. Carolus

Susan M. Weiner. 1989. Clinical Manual of Maternity and Gynecologic Nursing 

Wiknjosastro, Hanifa. 1992.  Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawiroharjo