73355080 Referat Stroke

11
B. STROKE 1. Definisi Stroke adalah sindroma klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara fokal maupun global yang dapat menimbulkan kematian atau kecacatan yang menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskular (WHO 1983). Stroke pada prinsipnya terjadi secara tiba-tiba karena gangguan pembuluh darah otak (perdarahan atau iskemik), bila karena trauma maka tak dimasukkan dalam kategori stroke, tapi bila gangguan pembuluh darah otak disebabkan karena hipertensi, maka dapat disebut stroke. 2. Jenis stroke Berdasar penyebabnya stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik maupun stroke hemorragik. a. stroke iskemik yaitu penderita dengan gangguan neurologik fokal yang mendadak karena obstruksi atau penyempitan pembuluh darah arteri otak dan menunjukkan gambaran infark pada CT-Scan kepala. Aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini. Penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur

Transcript of 73355080 Referat Stroke

Page 1: 73355080 Referat Stroke

B. STROKE

1. Definisi

Stroke adalah sindroma klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak

secara fokal maupun global yang dapat menimbulkan kematian atau kecacatan

yang menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskular

(WHO 1983). Stroke pada prinsipnya terjadi secara tiba-tiba karena gangguan

pembuluh darah otak (perdarahan atau iskemik), bila karena trauma maka tak

dimasukkan dalam kategori stroke, tapi bila gangguan pembuluh darah otak

disebabkan karena hipertensi, maka dapat disebut stroke.

2. Jenis stroke

Berdasar penyebabnya stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik

maupun stroke hemorragik.

a. stroke iskemik

yaitu penderita dengan gangguan neurologik fokal yang mendadak karena

obstruksi atau penyempitan pembuluh darah arteri otak dan menunjukkan

gambaran infark pada CT-Scan kepala. Aliran darah ke otak terhenti

karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh

darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke

otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke

jenis ini. Penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah

arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis

interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari

lengkung aorta jantung.

Penyumbatan ini dapat disebabkan oleh :

Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah

arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan

ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam

keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak

juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah,

kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.

Page 2: 73355080 Referat Stroke

Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta

percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang

berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya. Stroke

semacam ini disebut emboli serebral (emboli = sumbatan, serebral =

pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi pada penderita yang baru

menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau

gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).

Emboli lemak jarang menyebabkan stroke. Emboli lemak terbentuk jika

lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah

dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri.

peradangan atau infeksi menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang

menuju ke otak.

Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit

pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke.

Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya

aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan.

Stroke bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan

menahun. Hal ini terjadi jika seseorang mengalami kehilangan darah yang

banyak karena cedera atau pembedahan, serangan jantung atau irama

jantung yang abnormal.

Macam – macam stroke iskemik :

i. TIA

didefinisikan sebagai episode singkat disfungsi neurologis yang

disebabkan gangguan setempat pada otak atau iskemi retina yang

terjadi dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa adanya infark, serta

meningkatkan resiko terjadinya stroke di masa depan.

ii. RIND

Defisit neurologis lebih dari 24 jam namun kurang dari 72 jam

iii. Progressive stroke

iv. Complete stroke

v. Silent stroke

Page 3: 73355080 Referat Stroke

b. stroke hemorragik

Pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal

dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya

contoh perdarahan intraserebral, perdarahan subarachnoid, perdarahan

intrakranial et causa AVM. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik

terjadi pada penderita hipertensi.

 

   

3. Faktor Resiko

suku bangsa (negro/spanyol)

jenis kelamin (pria)

kurang olah raga.

usia lanjut

Obesitas

Diabetes mellitus

Hipertensi

Penyakit jantung

Page 4: 73355080 Referat Stroke

Merokok

Alkohol

Diet

Riwayat keluarga

Usia merupakan faktor risiko stroke, semakin tua usia maka risiko terkena

strokenya pun semakin tinggi. Namun, sekarang kaum usia produktif perlu

waspada terhadap ancaman stroke. Pada usia produktif, stroke dapat menyerang

terutama pada mereka yang gemar mengkonsumsi makanan berlemak dan narkoba

(walau belum memiliki angka yang pasti). Gaya hidup selalu menjadi kambing

hitam berbagai penyakit yang menyerang usia produktif. Generasi muda sering

menerapkan pola makan yang tidak sehat dengan seringnya mengkonsumsi

makanan siap saji yang sarat dengan lemak dan kolesterol tapi rendah serat.

4. Gejala stroke

Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan

menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit (completed stroke).

Kemudian stroke menjadi bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari

akibat bertambah luasnya jaringan otak yang mati (stroke in evolution).

Perkembangan penyakit biasanya (tetapi tidak selalu) diselingi dengan periode

stabil, dimana perluasan jaringan yang mati berhenti sementara atau terjadi

beberapa perbaikan. Gejala stroke yang muncul pun tergantung dari bagian otak

yang terkena.

Membaca isyarat stroke dapat dilakukan dengan mengamati beberapa

gejala stroke berikut:

1. Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi

tubuh.

2. Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran.

3. Penglihatan ganda.

4. Pusing.

5. Bicara tidak jelas (pelo).

6. Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.

Page 5: 73355080 Referat Stroke

7. Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh.

8. Pergerakan yang tidak biasa.

9. Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih.

10. Ketidakseimbangan dan terjatuh.

11. Pingsan.

Kelainan neurologis yang terjadi akibat serangan stroke bisa lebih berat

atau lebih luas, berhubungan dengan koma atau stupor dan sifatnya menetap.

Selain itu, stroke bisa menyebabkan depresi atau ketidakmampuan untuk

mengendalikan emosi.

Stroke juga bisa menyebabkan edema atau pembengkakan otak. Hal ini

berbahaya karena ruang dalam tengkorak sangat terbatas. Tekanan yang timbul

bisa lebih jauh merusak jaringan otak dan memperburuk kelainan neurologis,

meskipun strokenya sendiri tidak bertambah luas.

5. Diagnosis Stroke

Diagnosis stroke adalah secara klinis beserta pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain CT scan kepala, MRI.

Untuk menilai kesadaran penderita stroke dapat digunakan Skala Koma Glasgow.

Untuk membedakan jenis stroke dapat digunakan berbagai sistem skor, seperti

Skor Strok Siriraj, Algoritma Stroke Gajah Mada, atau Algoritma Junaedi

Diagnosis stroke biasanya ditegakkan berdasarkan perjalanan penyakit dan hasil

pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dapat membantu menentukan lokasi

kerusakan pada otak. Ada dua jenis teknik pemeriksaan imaging (pencitraan)

untuk mengevaluasi kasus stroke atau penyakit pembuluh darah otak

(Cerebrovascular Disease/CVD), yaitu Computed Tomography (CT scan) dan

Magnetic Resonance Imaging (MRI).

CT scan diketahui sebagai pendeteksi imaging yang paling mudah, cepat dan

relatif murah untuk kasus stroke. Namun dalam beberapa hal, CT scan kurang

sensitif dibanding dengan MRI, misalnya pada kasus stroke hiperakut.

Page 6: 73355080 Referat Stroke

Untuk memperkuat diagnosis biasanya dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI.

Kedua pemeriksaan tersebut juga bisa membantu menentukan penyebab dari

stroke, apakah perdarahan atau tumor otak. Kadang dilakukan angiografi yaitu

penentuan susunan pembuluh darah/getah bening melalui kapilaroskopi atau

fluoroskopi.

6. Penanganan Stroke

Penderita stroke biasanya diberikan oksigen, dipasang infus untuk memasukkan

cairan dan zat makanan, diberikan manitol atau kortikosteroid untuk mengurangi

pembengkakan dan tekanan di dalam otak pada penderita stroke akut

Jika mengalami serangan stroke, segera dilakukan pemeriksaan untuk menentukan

apakah penyebabnya bekuan darah atau perdarahan yang tidak bisa diatasi dengan

obat penghancur bekuan darah.

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa

dicegah atau dipulihkan jika recombinant tissue plasminogen activator (RTPA)

atau streptokinase yang berfungsi menghancurkan bekuan darah diberikan dalam

waktu 3 jam setelah timbulnya stroke.

Antikoagulan juga biasanya tidak diberikan kepada penderita tekanan darah tinggi

dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan perdarahan otak karena akan

menambah risiko terjadinya perdarahan ke dalam otak.

Penderita stroke biasanya diberikan oksigen dan dipasang infus untuk

memasukkan cairan dan zat makanan. Pada stroke in evolution diberikan

antikoagulan (misalnya heparin), tetapi obat ini tidak diberikan jika telah terjadi

completed stroke.

Pada completed stroke, beberapa jaringan otak telah mati. Memperbaiki aliran

darah ke daerah tersebut tidak akan dapat mengembalikan fungsinya. Karena itu

biasanya tidak dilakukan pembedahan.

Pengangkatan sumbatan pembuluh darah yang dilakukan setelah stroke ringan

atau transient ischemic attack, ternyata bisa mengurangi risiko terjadinya stroke di

masa yang akan datang. Sekitar 24,5% pasien mengalami stroke berulang.

Page 7: 73355080 Referat Stroke

Untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan di dalam otak pada penderita

stroke akut, biasanya diberikan manitol atau kortikosteroid. Penderita stroke

yang sangat berat mungkin memerlukan respirator (alat bantu bernapas) untuk

mempertahankan pernafasan yang adekuat. Di samping itu, perlu perhatian khusus

kepada fungsi kandung kemih, saluran pencernaan dan kulit (untuk mencegah

timbulnya luka di kulit karena penekanan).

Stroke biasanya tidak berdiri sendiri, sehingga bila ada kelainan fisiologis yang

menyertai harus diobati misalnya gagal jantung, irama jantung yang tidak teratur,

tekanan darah tinggi dan infeksi paru-paru. Setelah serangan stroke, biasanya

terjadi perubahan suasana hati (terutama depresi), yang bisa diatasi dengan obat-

obatan atau terapi psikis.

7. Prognosis

Ada sekitar 30%-40% penderita stroke yang masih dapat sembuh secara sempurna

asalkan ditangani dalam jangka waktu 6 jam atau kurang dari itu. Hal ini penting

agar penderita tidak mengalami kecacatan. Kalaupun ada gejala sisa seperti

jalannya pincang atau berbicaranya pelo, namun gejala sisa ini masih bisa

disembuhkan.

Sayangnya, sebagian besar penderita stroke baru datang ke rumah sakit 48-72 jam

setelah terjadinya serangan. Bila demikian, tindakan yang perlu dilakukan adalah

pemulihan. Tindakan pemulihan ini penting untuk mengurangi komplikasi akibat

stroke dan berupaya mengembalikan keadaan penderita kembali normal seperti

sebelum serangan stroke.

Upaya untuk memulihkan kondisi kesehatan penderita stroke sebaiknya dilakukan

secepat mungkin, idealnya dimulai 4-5 hari setelah kondisi pasien stabil. Tiap

pasien membutuhkan penanganan yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan

pasien. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 6-12 bulan.