73 - HPK Kebijakan Perlindungan Pasien Dari Kebijakan Kekerasan Fisik

4
1 Tindakan Nama Jabatan Tandatangan Tanggal Disiapkan Dr. Fatah Yasin Manajer Pelayanan Medis 10 Januari 2014 Diperiksa Dr. H. Makmur Santosa, MARS Direktur Pelayanan 13 Januari 2014 Disetujui Dr. H. Masyhudi AM, M. Kes Direktur Utama 16 Januari 2014 PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG NOMOR : 73/PER/RSI-SA/I/2014 TENTANG KEBIJAKAN PERLINDUNGAN PASIEN DARI KEKERASAN FISIK DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

description

kebijakan perlindungan pasien

Transcript of 73 - HPK Kebijakan Perlindungan Pasien Dari Kebijakan Kekerasan Fisik

Page 1: 73 - HPK Kebijakan Perlindungan Pasien Dari Kebijakan Kekerasan Fisik

1

Tindakan Nama Jabatan Tandatangan Tanggal

Disiapkan Dr. Fatah Yasin Manajer Pelayanan

Medis 10 Januari 2014

Diperiksa Dr. H. Makmur Santosa, MARS Direktur Pelayanan

13 Januari 2014

Disetujui Dr. H. Masyhudi AM, M. Kes Direktur Utama

16 Januari 2014

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

NOMOR : 73/PER/RSI-SA/I/2014

TENTANG

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN PASIEN DARI KEKERASAN FISIK

DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

Page 2: 73 - HPK Kebijakan Perlindungan Pasien Dari Kebijakan Kekerasan Fisik

2

Bismillahirrahmanirrahiim

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

NOMOR : 73/PER/RSI-SA/I/2014

T E N T A N G

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN PASIEN DARI KEKERASAN FISIK

DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

MENIMBANG : a. Bahwa Rumah sakit bertanggung jawab melindungi pasien dari

kekerasan fisik oleh pengunjung, pasien lain dan staf rumah sakit.

b. Bahwa Tanggung jawab ini terutama bagi bayi, anak-anak, lanjut

usia dan lainnya yang tidak mampu melindungi dirinya atau

memberi tanda untuk minta bantuan.

c. Bahwa untuk maksud tersebut huruf (a) dan (b) perlu ditetapkan

kebijakan perlindungan pasien dari kekerasan fisik di Rumah Skit

Islam Sultan Agung.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009

tentang Rumah Sakit.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009

tentang Kesehatan.

3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.07.06/III/2371/09

tentang Ijin Penyelenggaraan RS. Islam Sultan Agung Semarang.

4. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung

Nomor : 090/SK/YBW-SA/XII/2009 tentang Pengangkatan Direksi

Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSI-SA) Masa Bakti 2009 - 2013.

5. Surat Keputusan Yayasan badan Wakaf Sultan Agung Nomor :

68/SK/YBW-SA/V/2013 tentang Pengesahan Struktur Organisasi

dan Tata Kerja Rumah Sakit Islam Sultan Agung

M E M U T U S K A N

MENETAPKAN :

KESATU : Kebijakan Perlindungan Pasien dari kekerasan Fisik di Rumah Sakit

Islam Sultan Agung sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.

Page 3: 73 - HPK Kebijakan Perlindungan Pasien Dari Kebijakan Kekerasan Fisik

3

KEDUA : Kebijakan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

KETIGA : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dan kesalahan

dalan keputusan ini maka akan diadakan adanya perubahan dan

perbaikan sebagaimana mestiny

Ditetapkan di : Semarang

Tanggal : 14 Rabiul Awwal 1435.H

16 Januari 2014.M

RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

Dr. H. Masyhudi AM, M. Kes

Direktur Utama

TEMBUSAN Yth :

1. Poliklinik

2. Unit Rawat Inap

3. SEC

4. IGD

Page 4: 73 - HPK Kebijakan Perlindungan Pasien Dari Kebijakan Kekerasan Fisik

4

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

NOMOR : 73/PER/RSI-SA/I/2014014

TANGGAL : 16 JANUARI

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN PASIEN DARI KEKERASAN FISIK

DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

1. Pengertian

Perlindungan pasien dari kekerasan fisik adalah suatu tindakan atau pencegahan

yang di lakukan petugas rumah sakit untuk melindungi pasien terhadap tindakan

kekerasan fisik, baik dari pengantar atau pengunjung pasien, staf maupun pasien

yang lain.

2. Tujuan

Mencegah dan melindungi terjadinya kekerasan fisik baik dari pasien, pengunjung

maupun petugas rumah sakit.

3. Kebijakan

a. Rumah sakit bertanggung jawab melindungi pasien dari kekerasan fisik baik dari

pengunjung, pasien lain maupun dari staf rumah sakit

b. Bayi, anak – anak, penderita cacat dan manula yang yang tidak mampu

melindungi dirinya juga mendapatkan perlindugan yang sama dari bahaya

kekerasan fisik

c. Rumah sakit memberikan identifikasi berupa ID card bagi pengunjung pasien

d. Pengunjung yang tidak memiliki atau menggunakan ID card akan di periksa oleh

petugas dan tidak diperkenankan masuk

e. Petugas akan selalu memonitoring daerah – daerah yang sepi atau terpencil setiap

60-120 menit sekali

f. Petugas akan segera memberikan respon cepat, tanggap, terhadap serangan fisik

yang muncul