72004849-Fin-Bab-10

174
Geologi Pertambangan – Bahan Galian BAB 10. BAHAN GALIAN 10.1. Genesa Bahan Galian 10.1.1. Definisi Genesa bahan galian adalah ilmu yang memperlajari pertum- buhan / pembentukan serta asal usul bahan galian, baik logam, logam, maupun bahan galian industri. Pembahasan meliputi cara terbentuknya, struktur, jumlah, kedudukan, dan penyebaran. Tujuan pembelajaran ini adalah untuk mengetahui dengan lebih baik gejala-gejala alam / proses alam / proses geologi yang menghasilkan bahan galian. Hal ini perlu diketahui untuk diterapkan dalam operasi penambangan. Istilah-istilah penting yang sering muncul dalam aktivitas eksplorasi maupun eksploitasi bahan galian diantaranya adalah mineral bijih, gangue mineral, ore, dan waste. Masing-masing akan dibahas lebih detail. 1. Mineral bijih Mineral bijih (ore mineral) adalah mineral yang dari padanya dapat diambil satu atau lebih logamnya. Mineral tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan sifat yang umum yang dimilikinya, yaitu: a. Metalik: PbS (galena) dan Fe2O3.H2O (limonite) b. Non metalik: Al2O3NH2O (bauxite) Mineral bijih yang biasanya terdapat dalam bentuk murni ialah Au, Ag, Pt, tetapi bisa juga dalam bentuk campuran berupa sulfida, oksida, silika, dan lain-lain. Terdapatnya logam dalam mineral sangat beraneka ragam, beberapa diantaranya adalah: a. Suatu logam dapat terdapat dalam beberapa macam mineral- mineral. Misalkan : Cu terdapat dalam chalco-pyrite (CuFeS2), malachite (CuCo3Cu (OH)2), Pyrite . Fe terdapat dalam magnetite (FeO.Fe2O3), ilmenite dan hematite (Fe2O4). b. Suatu mineral bisa mengkristal lebih dari satu macam logam. Misalkan: Stannite, terdapat Sn dan Cu (Cu2S.FeS.SnS2) Silvanite, terdapat Au dan Ag [(AuAg)Te2] Electrum, terdapat Au dan Ag Mineral-mineral bijih ada yang primer (hypogene) dan secondary (supergene). Endapan primer terbentuk langsung pada masa pembekuan magma atau beraso- siasi dengan aktivitas magma. Endapan sekunder terbentuk pada fase alterasi akibat pelapukan mineral-mineral primer. Mineral- mineral primer, misalnya casseterite (S2O4), pasir besi, dll. Sedangkan mineral-mineral sekunder, misalnya Direktorat Pembinaan SMK (2008) 123

Transcript of 72004849-Fin-Bab-10

Page 1: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

BAB 10. BAHAN GALIAN

10.1. Genesa Bahan Galian10.1.1. Definisi

Genesa bahan galian adalah ilmu yang memperlajari pertum-buhan / pembentukan serta asal usul bahan galian, baik logam, logam, maupun bahan galian industri. Pembahasan meliputi cara terbentuknya, struktur, jumlah, kedudukan, dan penyebaran.

Tujuan pembelajaran ini adalah untuk mengetahui dengan lebih baik gejala-gejala alam / proses alam / proses geologi yang menghasilkan bahan galian. Hal ini perlu diketahui untuk diterapkan dalam operasi penambangan.

Istilah-istilah penting yang sering muncul dalam aktivitas eksplorasi maupun eksploitasi bahan galian diantaranya adalah mineral bijih, gangue mineral, ore, dan waste. Masing-masing akan dibahas lebih detail.

1. Mineral bijihMineral bijih (ore mineral)

adalah mineral yang dari padanya dapat diambil satu atau lebih logamnya. Mineral tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan sifat yang umum yang dimilikinya, yaitu:a. Metalik: PbS (galena) dan

Fe2O3.H2O (limonite)b. Non metalik: Al2O3NH2O (bauxite)

Mineral bijih yang biasanya terdapat dalam bentuk murni ialah Au, Ag, Pt, tetapi bisa juga dalam

bentuk campuran berupa sulfida, oksida, silika, dan lain-lain.

Terdapatnya logam dalam mineral sangat beraneka ragam, beberapa diantaranya adalah:

a. Suatu logam dapat terdapat dalam beberapa macam mineral-mineral.Misalkan :

• Cu terdapat dalam chalco-pyrite (CuFeS2), malachite (CuCo3Cu (OH)2), Pyrite .

• Fe terdapat dalam magnetite (FeO.Fe2O3), ilmenite dan hematite (Fe2O4).

b. Suatu mineral bisa mengkristal lebih dari satu macam logam.Misalkan:

• Stannite, terdapat Sn dan Cu (Cu2S.FeS.SnS2)

• Silvanite, terdapat Au dan Ag [(AuAg)Te2]

• Electrum, terdapat Au dan Ag

Mineral-mineral bijih ada yang primer (hypogene) dan secondary (supergene). Endapan primer terbentuk langsung pada masa pembekuan magma atau beraso-siasi dengan aktivitas magma. Endapan sekunder terbentuk pada fase alterasi akibat pelapukan mineral-mineral primer. Mineral-mineral primer, misalnya casseterite (S2O4), pasir besi, dll. Sedangkan mineral-mineral sekunder, misalnya

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 123

Page 2: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

garnierite, bauxite, kaolinite. En-dapan sekunder adalah suatu endapan yang terdiri dari mineral sekunder, tetapi untuk endapan primer bisa berupa sekunder ataupun primer.

2. Gangue mineralGangue mineral adalah

mineral-mineral yang berasosiasi dengan mineral bijih tetapi tidak dapat diambil logamnya. Namun kadang-kadang dapat juga sebagai bahan produk, misalnya kwarsa dan monasite yang diambil dari penambangan timah.

3. Bijih atau oreBijih adalah kumpulan mineral

baik ore atau gangue yang dari padanya dapat diambil satu atau lebih logam yang menguntungkan. Untung atau tidaknya tergantung dari kadar bijih, jumlah bijih / endapan, letak / bentuk, kemajuan tekhnologi, faktor ekonomi yang berlaku, dan faktor politik. Besarnya kadar mineral yang menguntungkan untuk ditambang bisa ditentukan melalui analisa, dimana “cut of grade” dari masing-masing mineral juga sudah ditentukan. Misalnya untuk mineral Fe “cut of grade”nya harus lebih besar dari 50%.

Kadar dinyatakan dalam per-sen, gram/ton, ons/ton, ED. Untuk timah digunakan kwintal/100 m3.4. Waste adalah bagian dari bijih yang tidak diambil tetapi biasanya dibuang (tailing).

Asosiasi logam-logam dalam bijih

Suatu logam bisa terdapat sebagai logam satu-satunya dalam bijih atau berasosiasi dengan logam-logam yang lain. Logam-logam yang

sering terdapat dalam bijih adalah Fe, Al, Sn, Hg, Mn, dan lain-lain. Logam-logam yang komplek Au, Ag, Pb, Co, Sb. Logam-logam minor adalah logam yang tidak langsung ditambang tetapi dalam produk untuk proses-proses “smelting”, misalnya yang diambil As, Bi, Pb, Cd.

Determinasi mineral / bahan-bahan yang terdapat dalam mineral deposite, dapat dilakukan dengan cara:1. Analisa kimia.2. Analisa mikroskop3. Analisa sinar “x”4. Analisa termal 5. Analisa tes-tes lainnya.

Jenis-jenis mineral yang ter-dapat di alam biasanya dapat diketahui berdasarkan sifat-sifat kimia dan fisik. Keberadaan sifat-sifat tersebut sangat penting untuk mengetahui terbentuknya mineral berharga.

Mineral-mineral diendapkan dengan satu atau beberapa cara pada batuan induk yang sudah ada terlebih dahulu. Sifat mineral berharga adalah “non renewable” (tidak dapat diperbaharui). Faktor-faktor penting dalam pembentukan mineral berharga adalah:

Tekanan dan temperatur Medianya: air, es, uap, kesemua-

nya tergantung pada temperatur dan tekanan.

Cara-cara terbentuknya endapan mineral adalah:1. Kristalisasi magma

Larutan panas magma menga-lami pendinginan pada P & T yang menurun dan mencapai titik jenuh sehingga terbentuk kristalisasi. Proses ini berjalan lambat sehingga membentuk kristal yang besar. Proses ini

Direktorat Pembinaan SMK (2008)124

Page 3: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

terjadi pada bijih yang BJ-nya tinggi misalnya magmatite (Swedia).

2. Sublimasi.Terjadinya pendinginan gas-gas yang menguap yang membawa unsur-unsur berharga (dari fase gas ke fase padat). Contohnya di gunung berapi terdapat fumarol, solfatar yang membentuk bele-rang.

3. Penguapan dan “super satu-rated”Proses ini terutama pada pembentukan garam. Contohnya terdapat di laut (pantai). Garam yang diendapkan berupa kal-sium, zink sulfat, soda niter. Selain itu proses ini juga terdapat di gurun pasir yang kering.

4. Reaksi antara gas dengan gas, gas dengan larutan, dan gas dengan zat padat. Aktivitas dari magma bermacam-macam ada gas dan uap yang mengandung mineral-mineral berharga dalam perjalanan ke permukaan akan bereaksi dengan misalnya batuan samping dan karena reaksi ini, unsur-unsur di bagian bawahnya mengalami presipitasi sehingga terbentuk mineral-mineral berharga.

5. Reaksi cairan dengan cairan dan cairan dengan padatan.Larutan mungkin akan bereaksi dengan betuan sampingnya yang disebut “xylonite”, sehingga mungkin akan mengubah batuan yang diterobosnya. Proses yang terjadi di sini adalah:a. Metasomatisma kontak atau

“replacement”Di sini terjadi pergantian mineral lain oleh mineral

baru, tetapi tidak ada perubahan volume (relatif tetap) serta bentuknya relatif tetap pula. Di sini akan timbul “pseudomorf”.

b. Relative succebility Terjadi jika larutan yang membawa logam berharga dalam transportasinya me-ngalami kontak dengan zat padat yang mudah larut, maka logam berharga akan mengendap dengan unsur-unsur lainnya sebagai larutan.

c. Reaksi reduksi dan oksidasiAdanya kelebihan dan keku-rangan elektron akan mem-bentuk reaksi larutan tertentu. Misalnya, bahan organik atau pyrite bisa bereaksi dengan larutan Au sehingga mengen-dap di sekitar pyrite. Bahan organik dapat mereduksi Fe membentuk FeCO3. Larutan Cu kaya, akan teroksidasi ion-ion Fe+3 sehingga Cu tinggal menjadi murni.

d. Pengendapan langsung (direct deposition)Proses ini secara sederhana di udara terbuka dalam kondisi tertentu, sehingga terjadi “replacement” karena perubahan P & T. Pengaruh karena kimia disebabkan batuan samping, di mana dari asam berubah jadi basa dan sebaliknya. Bisa terdapat secara langsung dalam suspensi.

e. “Katalic reaction”Proses mineral-mineral dari katalisasi alam bisa berupa asam organik, batuan samping di sekitarnya tetapi bahan organik tidak ikut bereaksi atau larut.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 125

Page 4: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

f. AbsorbsionProses penyerapan suatu unsur oleh batuan-batuan tertentu. Kaolinite dengan menyerap Cu dari larutan akan berubah menjadi Chrysocola.

g. “Fase exchange”Pergantian kation yang terdapat dalam larutan dan padat akan membentuk mine-ral baru yang tidak dibatasi volume akan terbentuk, hanya reaksi kimia biasa, juga dalam P & T.

h. Presipitasi oleh bakteriIni berlangsung pada endapan besi dan terjadi di permukaan. Contoh, Fe(OH)3 ; Fe(HCO3)2 karena penye-rapan CO2, Fe(OH)3

dari garam-garam besi dan asam organik yang lebih halus oleh bakteri.

i. “Excholation”Di alam dikenal adanya campuran yang membentuk larutan padat (solution) ini ada yang stabil pada tem-peratur rendah tapi ada juga yang tidak stabil. Campuran yang tidak stabil akan pecah menjadi mineral-mineral sendiri. Contohnya deposit ilmenit dan magnetit, karena perubahan P & T, covelite dan chalcenite; argentite dan galena, serta chalcopyrite dan sphalerite dan stannit.

j. Diferensiasi dari larutan colloid. Umumnya sukar mengendap tetapi kalau ada perubahan susunan akan mengendap yang membentuk struktur khusus yaitu pisolitik,

coloroform laminar dll. Contoh: bauxite, crisocola, psilomelane, goethite.

k. PelapukanProses ini berupa pelapukan kimia atau fisika / mekanis. Pada pelapukan kimia akan terjadi disintregasi, oksidasi, hidrasi, reaksi antar larutan, dan lain-lain. Pelapukan me-kanis bisa terjadi karena migrasi air panas, perubahan oleh tekanan, tumbuh-tumbuhan dan juga oleh manusia. Pada pelapukan kimia yang sangat berpe-ngaruh ialah P & T dan air. Hasil pelapukan sebagian akan di transportasikan oleh air menuju tempat baru dan yang sukar larut tinggal di tempat asal. Adanya proses pelapukan akan terjadi peru-bahan pada kadarnya sehing-ga yang tidak ekonomis menjadi ekonomis.

l. Metamorf Perubahan mineral hasil pembentukan T & P dalam hal ini akan terjadi rekom-binasi dan rekristalisasi. Contohnya marmer dari batu-gamping. Antrasit dari batu bara muda. Ini semua tergantung dari stabilitasnya, kalau tidak stabil terjadi disintregrasi.

10.1.2. Endapan PrimerEndapan primer dapat ter-

jadinya melalui beberapa cara, yaitu:1. Konsentrasi magmatik2. Metasomatisma kontak3. Hidrotermal4. Vulkanik5. Pegmatik

Direktorat Pembinaan SMK (2008)126

Page 5: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Proses pembentukan endapan primer yang paling penting untuk dibicarakan adalah konsentrasi magmatik, metasomatisma kontak, hidrotermal, dan vulkanik. Untuk pegmatik yang terpenting adalah mineral-mineral sebagai bahan permata.

A. Konsentrasi MagmatikEndapan magmatik umumnya

sederhana (variasi mineralnya tidak banyak), sering terdapat sebagai “monomineral”. Terdiri dari mineral-mineral yang berat. Endapan magmatik pada umumnya merupakan endapan yang dalam / sangat dalam dan berasosiasi dengan “instrusi”.

Endapan magmatik dapat terjadi karena:1). Proses kristalisasi magma

(proses kristalisasi langsung)2). Segregasi magma3). Injeksi magma pada batuan

samping4). Syngenetic, terbentuk bersama-

sama batuan beku.

Endapan magmatik bisa dibagi dua, yaitu :1). Magmatik awal (early magmatic)2). Magmatik akhir (late magmatic)

Contoh endapan hasil konsentrasi magmatik adalah:• Endapan chromite di Eucveld

complex (Afrika Selatan)• Endapan magnetite di Kiruna

(Swedia)

Tabel 10.1. Proses pembentukan mineral pada magmatik awal (early magmatic)

TIPE PROSES CONTOH

Disseminasi

Segregasi

Injeksi

Kristalisasi, disseminasi tanpa konsentrasi

Differensiasi dan akumulasi

Differesiasi dan injeksi

Corondum, diamond

Chromite di Buskveld.

Fe di Kiram (Swedia)

Tabel 10.2. Proses pembentukan mineral pada magmatik akhir(late magmatic)

TIPE PROSES CONTOH

Regregasi residu

Injeksi dilarutan residu

Injeksi

Diferensiasi, kristalisasi dan akumulasi residu

Differensiasi dan akumulasi

Differesiasi dan injeksi

Pt, Buskveld Titan, magnesite, Buskveld

Chromite, diBuskveld.

Fe, di Kiruna, Swedia

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 127

Page 6: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Gambar 10.1. Proses pembentukan mineral pada magmatik awal

Gambar 10.2. Proses pembentukan mineral pada magmatik akhir

Proses injeksi (filter pressing)

Direktorat Pembinaan SMK (2008)128

Terjadi awal, kristalisasi mineral-mineral setelah zona b terbentuk. Kalau mineral-mineral a tetap tersebar, disebut proses “dissiminasi”, karena tekanan yang cepat.

Jika pengendapan berlangsung terus maka terjadi settling dengan mineral c. Terdiri dari chrome, Ni, Fe.

Segresi dari mineral-mineral c, kalau banyak – ekonomis. Tiap lapisan merupakan “mono mineral”.

Rongga-rongga antar kristal silikat a terisi oleh larutan Fe Oksida.

Masih ada fase cair. Layer silikat pengepung, turun ke bawah melalui rongga-rongga (fase mobile), yang mungkin diinjeksikan pada batuan samping.

Pada taraf akhir pembentukan, terbentuk cebakan bijih yang konkordan.

Page 7: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Sebelum konsolidasi / akumu-lasi, sisa magma yang mobile dan hanya Fe mungkin mengalami tekanan, dan tersaring keluar (oleh

kristal-kristal yang terbentuk – filter pressing) ke bagian lain dari magma yang mudah membeku atau ke batuan samping.

Gambar 10.3. Ilustrasi proses injeksi (filter pressing). Injeksi menghasilkan endapan yang memotong batuan samping.

Pada umumnya mineral-mineral bijih berasosiasi dengan batuan-batuan tertentu. Misalnya:

1. Platina hanya terbentuk pada batuan yang bersifat basa, atau hasil alterasi batuan-batuan tersebut. Disebut “mettalogenic province”, yang terbagi men-jadi:

a) Basa : - SiO2 < 45%

- Plagioklas basa, An100, Ab30.An70

b) Intermediet : 45-55%c) Asam :

- SiO2 >55%-Plagioklas asam, Ab100,

Ab70.Ab30.2. Chromite, dengan sedikit perkecualian,

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 129

Page 8: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

hanya terdapat pada peridotite dan anorthosite.3. Titan ferrous, magnetite, dan ilminite banyak terdapat pada batuan gabro dan anorthosite.4. Magmatite, magnetite, terben-tuk pada batuan syenite.5. Ni-Cu, berasosiasi dengan norite.6. Intan terdapat pada batuan kimberlitic7. Cassiterite berasosiasi dengan batuan granit.8. Uranium berasosiasi dengan granit atau dengan batuan asam lainnya.

9. Sulfida-sulfida Cu, Zn, serta beberapa emas dan perak berasosiasi dengan batuan beku sedang (granodiorit).

B. Metasomatisma KontakKontak antara magma dengan

batuan samping menghasilkan dua macam proses, yaitu:1) Metamorfosa 2) Metasomatisma

Metamorfosa.Terdiri dari endogen dan exogen. Sifatnya adalah merubah mineral-mineral yang sudah ada menjadi mineral-mineral yang baru.Adapun rumus reaksinya adalah:

AB & CD AC & BDMisalkan:- Limestone yang tidak murni

yang mengandung Ca, Mg, Fe, SiO2 + clay- Mineral-mineral Ca + SiO2 wolastonite

Dolomite + SiO2 + air tremoliteDolomite + SiO2 + Fe actinolite Batu kapur marmer

MetasomatismaDi sini terjadi proses penam-

bahan unsur-unsur baru. Formula pembentukan mineral adalah:

AB & CD ACy & BDz

Pada umumnya terjadi pada batu kapur, bisa terjadi pada proses pembentukan mineral secara hidrotermal. Sering juga disebut pyrometasomatic.

Proses pembentukan metaso-matisma adalah:- Terjadi pada intrusi dalam, pada

P & T tinggi (500 s/d 1100 ºC).

- Terjadi penambahan dan pengua-pan unsur-unsur yang ada pada batuan samping.

- Batuan yang diintrusi harus reactive.

- Magma harus membawa unsur-unsur logam yang berharga.

- Terjadi perubahan susunan kimia, rekristalisasi + rekombinasi + unsur-unsur baru.

AB & CD ABx & CDy

- Relatif tidak ada perubahan volume.

- Urutan-urutan pembentukannya adalah:

Direktorat Pembinaan SMK (2008)130

Page 9: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Silikat + magnetite dan hematite.

Magnetite + hematite. Mineral-mineral sulfida Pyrite + arsenopyrite Pyrhotite, molibdenite, shpale-

rite, chalcopyrite, galena. Garam-garam sulfo.Urutan pembentukan ini Ber-dasarkan temperatur. Meskipun ada beberapa perkecualian yaitu sulfida lebih dahulu dari silikat + oksida.

Hubungan antara metasomatisma kontak dengan intrusi1. Komposisi intrusi.

- Biasanya berhubungan de-ngan intrusi magma sedang, seperti: quarts monzonite, monzonite, granodiorite, atau quartz diorite.

- Tidak pernah berasosiasi dengan batuan beku asam (granit) atau ultra basa.

- Jarang berasosiasi dengan batuan beku basa, meskipun ada seperti:• Intrusi magma quartz

diabase di Ornwall• Intrusi white gabbro di

Hedley, British Columbia.- Asosiasi dengan magma asam

ini mungkin disebabkan karena magma asam banyak mengan-dung air, sedangkan magma basa relatif kering.

2. Bentuk dan ukuran intrusi.- Kebanyakan berasosiasi de-

ngan stock, batholith atau intrusi yang besar.

- Jarang berasosiasi dengan lacolith atau sill yang besar.

- Tidak ada yang berasosiasi dengan dyke dan sill yang kecil.

- Intrusi yang mempunyai kemi-ringan yang landai, lebih membentuk zona metasomatik kontak dibanding dengan kemiringan yang tegak.

3. Kedalaman intrusiTerjadi pada intrusi yang dalam (> 5000 m), sebab lebih sering terdapat pada batuan yang mempunyai kristal yang besar-besar dan sama rata (granular), tidak ada yang berasosiasi dengan glass atau batuan yang afanitik.

Hubungan metasomatis kontak dengan batuan yang diintrusi1. Komposisi batuan samping

- Umumnya batu kapur yang paling banyak karena sangat reaktif.

- Batupasir meskipun ada tetapi jarang.

- Shale dan slate hanya mengalami penggosongan dan penggerusan (backing and harding).

- Batuan-batuan argillic jarang menghasilkan endapan meta-somatisma kontak.

- Pada batuan beku tidak ditemukan endapan meta-somatisma kontak.Jadi secara garis besar batuan yang mudah mengalami mata-somatisma kontak dan meng-hasilkan endapan yang baik adalah batuan sedimen, teru-tama batuan kapur yang tidak murni (impure calcareous)

2. Hubungan dengan strukturPosisi kemiringan (dip) dari batuan yang diintrusi terhadap intrusinya mempengaruhi hasil

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 131

Page 10: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

dari pada metasomatisma kontak.

Endapan metasomatisma kontak ini pada umumnya:- Dekat

dengan intrusi- Mempunyai

ukuran yang kecil-kecil- Mempunyai

bentuk yang tidak teratur

C. Endapan HidrotermalMembentuk mineral-mineral

ubahan epigenetic, berasal dari larutan sisa magma yang kaya akan logam-logam berharga. Temperatur 50- 500 ºC (100- 500 ºC). Endapan hidrotermal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:1. Hipotermal: 300- 500 ºC.2. Mesotermal: 200- 300 ºC3. Epitermal: 50- 200 ºC

Dalam perjalanan ke permu-kaan melalui batuan-batuan, larutan hidrotermal akan mengendapkan unsur-unsur yang dibawanya men-jadi: Cavity filling deposites (mengisi

rongga-rongga pada batuan samping).

Replacement deposites (proses metasomatisma kontak). Terjadi pergantian unsur-unsur pada mineral yang sudah ada.

Prinsip proses hidrotermalProses hidrotermal menghasil-

kan paling banyak mineral-mineral metal. Diantaranya adalah emas dan perak, tembaga, timbal dan seng, air raksa, antimon, molib-denum dan bermacam-macam logam atau mineral-mineral non logam lainnya.

Hal-hal yang sangat penting (sarat):

1) Harus terdapat larutan yang kaya akan logam-logam berharga, yang akan diendapkan.

2) Harus terdapat saluran saluran atau celah-celah untuk menga-lirkan larutan tersebut.

3) Harus terdapat tempat untuk mengendapkan logam-logam berharga atau mineral-mineral berharga.

4) Terjadi proses kimia yang menghasilkan mineral-mineral berharga.

5) Terjadi konsentrasi yang cukup untuk membentuk cadangan mineral yang berharga dan ekonomis.

Bukaan dalam batuan1) Bukaan asli (original cavities)

- Pore space yaitu ruang antar pori-pori batuan (porositas).

- Crystall lattice merupakan ruang antar atom.

- Vesiculer / blow holes adalah sisa-sisa gas pada batuan effusive (pumis)

- Lava drain channel yaitu pipa-pipa dalam lava.

- Cooling crack yaitu rekahan-rekahan pada batuan.

- Bedding planer adalah ruang antar lapisan.

2) Bukaan tidak asli (induces ca-vities)Terjadi karena gaya - gaya geologi.- Fissures

dengan atau tanpa patahan (rekahan - rekahan oleh gaya geologi).

Direktorat Pembinaan SMK (2008)132

Page 11: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

- Shear zone cavities adalah rekahan-rekahan yang banyak karena adanya pergeseran oleh tekanan.

- Rongga-rongga antara perli-patan dan pergeseran.• Saddle

reefs seperti pelana.• Pitch

and flat.• Crack

pada antiklin atau sinklin.- Pipa-pipa

vulkanik terjadi seba-gai bekas aktivitas gunungapi.

- Breksi tektonik yaitu breksi hasil dari aktivitas tektonik.

- Collapse breccia yaitu breksi hasil reruntuhan.

- Solution caves adalah rongga-rongga hasil pelarutan.

- Rongga-rongga hasil alterasi.

Pergerakan larutan dalam batuanLarutan hidrotermal bergerak

menuju tempat pengendapannya melalui rekahan-rekahan yang sudah ada. Dalam perjalanannya larutan ini tidak mengendap pada saluran-saluran yang tersedia sehingga sempat terjadi akumulasi yang cukup besar di daerah pengendapan.

Ukuran butir dan sifat permukaanUkuran butir yang halus

menghasilkan ruang pori yang kecil, sehingga permeabilitas juga kecil.

Untuk permukaan yang luas atau untuk butir-butir yang kasar (berukuran besar) akan memberi

kesempatan reaksi antara larutan dengan batuan lebih besar. Begitu juga kecepatan aliran yang lambat, sehingga terjadi kesempatan pengendapan yang lebih baik.

Pengaruh batuan asal (source rock)

Batuan yang reaktif akan menghasilkan endapan yang lebih baik, seperti batulempung. Di sini proses replacement lebih dominan daripada cavity filling.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengendapan1) Perubahan kimia dari reaksi-

reaksi kimia, di sini harga P & T memiliki arti yang sangat penting.

2) Dalam replacement, substitusi ion-ion lama oleh ion-ion baru dari larutan akan menghasilkan mineral-mineral baru.

3) Pertemuan antara larutan de-ngan batuan asal membuat ketidakseimbangan kimia, se-hingga terjadi reaksi kimia agar menjadi setimbang lagi dan menghasilkan mineral baru.

4) Temperatur juga mempunyai arti yang sangat penting, baik dalam perubahan fase maupun kece-patan raksi.

5) Tekanan yang berkurang bisa mengendapkan logam - logam, gas-gas, atau uap.

Tempat mineralisasi hidro-termal dan pengendapan larutan hidrotermal dikontrol oleh: Sifat - sifat kimia dan fisika

daripada batuan asal. Struktur batuan asal. Intrusi. Kedalaman formasi. Pergantian ukuran bukaan atau

rongga-rongga.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 133

Page 12: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Atau gabungan faktor-faktor di atas.

ParagenesisParagenesis adalah urutan-

urutan pengendapan mineral-mineral yang terbentuk. Pada umumnya adalah sebagai berikut:1) Dalam magmatik dan meta-

somatik kontak, gangue mineral mengendap pertama kali, kemu-dian mineral-mineral oksida dan terakhir mineral-mineral sulfida.

2) Pada endapan hidrotermal sering terjadi pengalangan dan overlap yang khas untuk endapan-endapan pada rongga atau endapan replacement.

3) Urut-urutan ini terjadi karena mineral-mineral yang telah / mudah larut akan mengendap belakangan.

4) Dalam cavity filling, bijih mengendap sekaligus atau lapisan demi lapisan. Proses ini disebut crustification.

Alterasi batuan dinding (wall rock)

Proses hidrotermal mengha-silkan alterasi pada batuan dindingnya, terutama bila batuan tersebut bersifat reaktif atau permeable.

Tabel 10.3. Alterasi batuan dindingKONDISI WALL ROCK HASIL ALTERASI

Epitermal -limestone-lava

-batuan beku intrusi

- silisifikasi- alumate,

chlorite, pyrite, sericite, clay mineral.- chlorite, epidote,

calcite, kwarsa, sericite, clay mineral.

Mesotermal - limestone

- shale, lava.- batuan beku asam

- batuan beku basa

- silifikasi sampai gasperoid, dolomite siderite.

- silisifikasi, clay mineral.- sebagian besar sericite, kwarsa dan

sedikit clay mineral.- serpentinisasi, epidote, allorite.

Hipotermal Granit, lava, schist Greisen, topas, mika putih, tourmaline, pyroxene, amphihole.

Bentuk-bentuk endapan mineral akibat proses hidrotermal

1) Fissure vein adalah endapan berbentuk tabular yang terdiri dari satu celah atau lebih. Jenis endapan ini ada beberapa macam, diantaranya adalah: Sederhana Gabungan Linked vein

Sheeted vein (Ripper creek, Colombia)

Dilatation vein Chambered vein En echelon veinFissure umumnya sangat halus tetapi oleh pergeseran bisa menjadi lebih besar / lebar. Hubungan antara fissure satu

Direktorat Pembinaan SMK (2008)134

Page 13: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

dengan yang lain membentuk beberapa macam sistem, yaitu: Parallel Fan shaped Radial Intersecting Intersecting cognate Conjugate

Perbedaan lapisan batuan mempengaruhi bentuk daripada fissure yang terjadi. Ini disebab-kan oleh sifat-sifat fisik daripada batuan yang berbeda.

2) Shear zone depositeBukaan yang tipis, berupa lembaran-lembaran pada zona pergeseran memungkinkan ter-jadinya pengendapan mineral. Endapan yang terbentuk biasa-nya tipis-tipis dan halus. Bukaan ini tidak baik untuk logam-logam non-ferro, tetapi yang banyak adalah endapan-endapan emas dan perak serta pyrite (Otego, New Zealand). Shear zone, karena mempunyai bidang bidang kontak yang luas maka sangat penting untuk proses replacement yang dapat membuat daerah tersebut kaya dengan endapan-endapan.

3) Stock workAdalah gabungan dari veinlet yang halus dalam jumlah cukup besar. Jarak antara veinlet ini tidak terlalu jauh (hanya bebe-rapa inci). Stock work terjadi karena : Pembentukan cracks pada

waktu pendinginan bagian atas suatu badan intrusi.

Fissure yang tidak teratur karena gaya - gaya tarik dan putar.

4) Saddle roof

Pada perlipatan batuan maka akan terjadi ruang-ruang antar lapisan pada bagian yang terlihat (antiklin).

5) Leader veinRekahan yang terdapat pada dike, yang biasanya sejajar atau hampir sejajar satu sama lain pada dike, bentuknya seperti tangga atau leader. Biasanya dengan joint-joint yang terjadi karena tarikan (contraction).

6) Pitch and flatBatuan yang brittle dengan perlipatan lemah akan meng-hasilkan rongga-rongga yang disebut pitch and flat atau fold crack. Biasanya terdapat pada breksi di bagian bawah sinklin dan rekahan sepanjang antiklin.

7) Pore space fillingPengikisan oleh larutan hidro-termal ke dalam pori-pori menjadi endapan mineral.

8) Vesicular fillingPengikisan lubang-lubang sisa gas pada batuan effusive/ lava / pumice, menghasilkan endapan vulkanis.

Metasomatik (replacement)Replacement adalah suatu

proses pembentukan mineral-mineral di mana terjadi perubahan mineral-mineral lama yang terdapat pada host rock. Penambahan ini terjadi karena adanya penambahan unsur-unsur baru dan unsur-unsur lama menguap, jadi di sini terjadi reaksi kimia.

Temperatur di mana proses ini berlangsung bisa:1) Sangat tinggi (metasomatis

kontak).2) Sedang atau tidak terlalu tinggi

(hydrothermal replacement).Direktorat Pembinaan SMK (2008) 135

Page 14: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

3) Rendah atau temperatur permu-kaan (supergene replacement).

Tidak adanya perubahan volu-me disebabkan oleh:1) Volume unsur-unsur yang baru =

volume yang diganti.2) Bukan pergantian molekul-

molekul dengan molekul-molekul.3) Kristal-kristal pseudomorf.

Proses terjadinya bermula dari suatu larutan yang masuk ke dalam pori-pori atau celah-celah pada batuan tersebut, kemudian berkem-bang ke arah luar (memakan batuan asalnya).

Pertumbuhan replacement Dalam batuan yang tidak

homogen replacement dikontrol oleh macam batuan, struktur, sifat-sifat kimia dan fisika daripada host rock.

Untuk batuan yang homogen, replacement dapat dibagi tiga cara, yaitu :

1) Dimulai dari rekahan kemu-dian dinding rekahan me-ngalami replacement yang permulaan terrus bergerak kearah batuan asal dengan suatu permukaan tertentu.Kemajuan ini hampir seperti gerakan gelombang dan menghasilkan suatu bijih besi masif.2) Proses mirip di atas tetapi didahului oleh replacement sebagian yang tersebar di luar bijih yang masif.3) Proses ini mungkin berasal dari beberapa pusat yang kemudian berkembang sendiri-sendiri dan teratur, yang berlangsung secara simultan. Biasanya halus

dan hanya ± 5 – 10% dari seluruh massa batuan asal, merupakan endapan porphyry.

Replacement agents Replacement agents terutama

adalah air, larutan, dan gas. Endapan hipotermal berasal dari larutan sisa magma yang panas dan bersifat alkali. Larutan ini meninggalkan magma sebagai larutan alkali, sedangkan gas bersifat asam mengalami konden-sasi karena pengaruh batuan samping dan menjadi basa.

Larutan panas ini dalam perjalanannya mungkin sudah tercampur juga dengan air meteoric (air hujan) yang masuk ke dalam tanah dan bahan-bahan mineral sebagian besar berasal dari magma, sebagian lagi dari batuan yang dilaluinya.

Batuan asal (host rock)Host rock merupakan batuan

penerima unsur-unsur baru. Hampir setiap batuan mengalami replace-ment, tetapi yang paling baik adalah batu kapur, kemudian shale dan batupasir yang bersifat kapuran (calcareous) juga bisa mengalami replacement.

Batuan beku juga banyak menghasilkan endapan-endapan replacement, diantaranya batuan-batuan metamorf yang paling baik adalah crystallin schist, marmer, kemudian gneiss, phyllite dan quartzite. Batuan argillite dan quartzite adalah batuan yang paling sukar untuk proses replacement.

Dalam batuan beku yang granular, replacement bersifat selek-tif terhadap mineral-mineral tertentu, terutama mineral-mineral gelap dan

Direktorat Pembinaan SMK (2008)136

Page 15: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

felspar. Endapannya adalah endap-an porphiry copper.

Pengaruh strukturReplacement banyak terjadi

pada sheeted fissure, shear zone, perpotongan-perpotongan fissure, juga pada perlipatan.

D. Vulkanisma (Sublimasi)Hasil kegiatan vulkanisma

antara lain aliran lava, bahan-bahan volatil (uap air), dan sumber-sumber air panas. Hasil penguapan / exshalasi yang diakibatkan oleh kegiatan vulkanisma ini adalah: Fumarol, mengandung uap air

(H2O) Solfatar, mengandung gas S2,

SO2

Mofet, mengandung gan CO2

Soffroni, mengandung bahan borak (Be)

Endapan-endapan yang ber-nilai ekonomis dari hasil pembentukan vulkanisma adalah:1) Kristal-kristal belerang sebagai

akibat sublimasi uap belerang, dan lumpur belerang yaitu campuran sisa belerang beru-kuran lempung - pasir.

2) Air panas sering membawa endapan-endapan limonit (untuk bahan cat), jarosite (K2SO4 – bahan pupuk), terosite (KFeSO4

– bahan pupuk) dan lain-lain.

E. PegmatisPegmatis adalah batuan beku

yang terbentuk sebagai hasil injeksi magma. Kristalisasi dari suatu magma menyebabkan suatu perubahan konsentrasi dari bahan-bahan uap. Jadi faktor yang menye-babkan injeksi ini adalah adanya uap.

Sifat-sifat endapan pegmatis adalah:1) Seperti dike2) Kristal - kristalnya

berukuran sangat besar, hal ini disebabkan oleh:a) Pada

waktu magma membeku magma banyak mengandung uap yang mengandung unsur silika.

b) Kristalisasi yang lamban.

3) Bersifat asam, berasal dari magma asam (± 98% asam)

4) Mineral-mineralnya berupa kwar-sa, orthoklas dan mika.

Endapan-endapan pegmatis yang ekonomis:1) Logam-logam

ringan :Li, Fe, Al-silikat.2) Logam-logam

berat : Sn, W, Ho, Au.3) Permata : beryl,

ruby, topaz, jasper.4) Mika

10.1.3. Endapan SekunderEndapan sekunder adalah

endapan-endapan bijih yang tidak berasosiasi langsung dengan aktivitas magma, tetapi merupakan hasil dari proses pelapukan-transportasi-sedimentasi, yang merupakan proses kimia, fisika atau gabungan dari kedua proses tersebut.

A. Proses Pelapukan Proses ini merupakan proses

yang sangat penting dalam pem-bentukan endapan bijih mineral yang ekonomis. Proses yang terjadi diantaranya adalah:- Disintegrasi

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 137

Page 16: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

- Oksidasi- Hidrasi- Reaksi antara larutan dengan

larutan- Reaksi antara larutan dengan gas- Reaksi antara larutan dengan zat

padat- PenguapanAtau gabungan dari beberapa hal di atas.

Pelapukan bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu:1) Pelapukan mekanis

Pelapukan jenis ini menghasilkan endapan placer, tetapi tidak menghasilkan mineral - mineral baru (tetap mineral primer).

2) Pelapukan kimiaDapat menghasilkan mineral-mineral baru, yang berasal dari aktivitas kimia terhadap:a) Endapan-endapan mineral

yang belum tersingkap. b) Endapan-endapan mineral

dengan kadar logam yang rendah.

c) Gangue mineral.d) Batuan (beku, sedimen,

metamorf).Pada umumnya proses pelapukan merupakan gabungan dari kedua proses tersebut (kimia + mekanis).

Pelapukan mekanis banyak terjadi di daerah yang kering (padang pasir) atau arid region dimana perbedaan panas dan dingin sangat besar, juga di daerah kutub. Sedangkan pelapukan kimia dapat berjalan dengan baik di daerah yang lembab atau daerah tropis. Agents yang mempercepat dekomposisi adalah air, oksigen, CO2, panas, asam-asam, alkali-alkali, vegetasi, dan bakteri.

Hasil pelapukan batuan dapat berupa sisa-sisa pelapukan yang merupakan mineral-mineral yang

stabil (sukar larut) dan mudah larut. Mineral yang sukar larut bisa menjadi endapan konsentrasi residu atau endapan - endapan placer, sedangkan yang mudah larut akan diendapkan kembali di tempat yang lebih jauh (membentuk mineral-mineral baru).

Stabilitas mineralMineral, sebagaimana benda-

benda lain sangat responsif terhadap lingkungan. Mereka akan lebih stabil jika berada pada tempat (kondisi) di mana mineral-mineral tersebut dibentuk tetapi menjadi tidak stabil di daerah yang mem-punyai kondisi berbeda atau terjadi perubahan kondisi lingkungan.

Mineral-mineral yang terben-tuk pada temperatur dan tekanan yang tinggi menjadi tidak stabil jika muncul di permukaan (kondisi atmosfer) atau sebaliknya (proses metamorfosa / replacement).

B. Endapan Konsentrasi ResiduKonsentrasi residu merupakan

hasil dari pengumpulan mineral-mineral berharga setelah mineral-mineral lain (gangue) yang terdapat dalam batuan atau endapan bijih yang terbawa pergi selama pelapukan.

Peningkatan kadar terjadi karena adanya pengumpulan volume yang disebabkan oleh proses kimia / pelapukan. Pengum-pulan ini berlangsung terus menerus sampai membentuk suatu endapan yang ekonomis.

Proses pembentukanPembentukan endapan jenis

ini memerlukan syarat-syarat, diantaranya adalah: Terdapat batuan asal atau

endapan yang mengandung Direktorat Pembinaan SMK (2008)138

Page 17: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

mineral / unsur-unsur mineral berharga. Mineral berharga biasanya sukar larut tetapi gangue mineral-nya mudah larut pada kondisi atmorfir.

Kondisi iklim yang memungkinkan terjadinya proses-proses kimia.

Morfologi yang landai atau tidak terlalu curam sehingga mineral-mineral tidak tercuci habis oleh erosi (pelapukan kimia lebih kuat daripada erosi pada daerah tersebut).

Kestabilan permukaan yang menerus dan dalam waktu lama (tidak ada pengangkatan / penurunan) sehingga bisa terjadi pengumpulan mineral - mineral berharga yang cukup besar. Jadi pengumpulan mineral di daerah itu harus stabil.

Contoh :Suatu batuan yang mengan-

dung Fe-oksida secara perlahan-lahan akan larut dan terbawa air, meninggalkan endapan residu Fe-oksida yang sukar larut. Lambat tetapi pasti endapan residu ini akan menjadi cebakan yang ekonomis.

Suatu mineral baru yang ter-bentuk dalam proses pelapukan dan tahan tehadap pelarutan, sedang-kan mineral-mineral lain larut dan terbawa oleh air ketempat lain, maka akan terjadi endapan konsen-trasi residu. Contohnya mineral felspar yang terdapat dalam batuan beku syenite. Pada proses pelapuk-an akan menghasilkan bauxite yang sukar larut, sedangkan mineral-mineral lainnya larut maka terjadilah cebakan bijih bauxite yang ekonomis.

Cebakan konsentrasi residu1. Endapan besi (Fe)

Hampir setiap batuan mengan-dung unsur-unsur besi (Fe). Dalam kondisi-kondisi yang pervorable, besi ini bisa ter-kumpul dan membentuk cebakan yang ekonomis. Endapan besi jenis ini bisa berasal dari:o Cebakan yang berupa urat-

urat siderite atau Fe-sulfida. Fe-oksida yang berasal dari pyrite jarang menghasilkan cebakan yang baik.

o Mineral-mineral yang mengan-dung besi yang tersebar dalam mineral alumina limestone.

o Limestone yang mengalami replacement sebagian oleh mineral-mineral yang mengan-dung besi.

o Batuan beku basa.o Batuan sedimen silikat yang

mengandung besi.

Salah satu contoh adalah endapan brown ore di Texas Timur yang terdapat pada batuan berumur Eocene.- Endapan berasal dari pela-

pukan, berupa nodule-nodule konkresi atau lensa-lensa tipis. Kadar Fe 48-57%, SiO2

5-13%, Al2O3 2-7%, P < 0.12 % di Northern Basin.

- Di Southern Basin bijih terbentuk padat / massive dengan kadar Fe 42-48%, SiO2 10-12%, Al2O3 8-12%, P < 0.24 %

- Cadangan ± 150-200 juta ton bijih kadar tinggi (high grade ore)

2. Endapan mangan (Mn)Mn terdapat bersama-sama Fe dalam batuan karena terbentuk dalam kondisi yang sama, tetapi dalam jumlah yang lebih kecil

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 139

Page 18: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

dapat juga ditemukan sebagai pembentukan endapan-endapan residu. Oleh karena itu diperlu-kan kondisi-kondisi yang baik agar bisa terbentuk endapan dalam yang ekonomis. Batuan asal Mn yaitu : Limestone atau dolomite yang

mengandung alumina tetapi juga mengandung mineral-mineral Mn-karbonat atau Mn-oksida Syngenetis.

Limestone yang mengandung Mn tersebar dalam batuan.

Manganiferous silicate, misal-nya sekis kristalin atau batuan beku yang teralterasi, biasanya mineral rodhonite.

Vein-vein mineral-mineral Mn, endapan replacement atau metasomatik kontak yang mengandung mineral-mineral rhodonite, rhodochrocite, ma-nganiferous siderite dan calsite, dan lain-lain.

3. Endapan bauxite (Al)Bauxite adalah campuran antara hidrous oksida alumunium dan besi dengan air, yang berbentuk colloidal. Endapan ini terdiri atas mineral gibbsite (Al2O3.3H2O) dan bochmite (Al2O3.H2O), kadang - kadang disertai dengan kaoline, halloysite, dan non-tronite.Kondisi terbentuknya endapan bauxite adalah:o Daerah beriklim tropis dan sub

tropis.Pada temperatur 20ºC terjadi pemisahan secara kimia antara SiO2 dengan Al2O3 dan Fe2O3, di mana SiO2 terbawa larut sedang Al2O3 dan Fe2O3

membentuk endapan bauxite pada musim basah. Penambahan CO2 bebas pada

permukaan terganggu selama musim basah.

o Batuan asalBerasal dari batuan yang mengandung Al-silika relatif tinggi dan rendah Fe serta bebas kwarsa.

o Tersedianya reagen kimia.o Pelapukan yang terus mene-

rus.o Mempunyai topografi dan per-

mukaan erosi yang landai dan bergelombang (undulating).

o Terlindungnya endapan bauxite dari aktivitas air laut.

o Pengeringan sub surface yang menyebabkan cepatnya aliran air hujan.

4. Endapan-endapan lain dari jenis ini yang penting adalah endapan nikel laterit dan juga kaolin. Contoh: residu brown iron (East Texas), Clubhause mine (Batesville Arkansas), bauxite bed (Arkansas).

C. Endapan Konsentrasi Mekanis (Placer Deposite)

Proses pembentukan endapan ini terdiri atas dua tahap, yaitu:1. Pembebasan mineral - mineral

stabil dari matriks-nya.2. Proses konsentrasi, dengan

sarat berat mineral - mineral tersebut harus: Mempunyai berat jenis yang

tinggi. Tahan Terhadap pelapukan

kimia. Mempunyai kekerasan yang

tinggi.Mineral-mineral yang mem-

punyai sifat-sifat tersebut di atas, antara lain: emas, platina, casiterite, magnetite, chromite, ilmenite, rutile,

Direktorat Pembinaan SMK (2008)140

Page 19: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

tembaga yang murni, batu-batu permata, zircon, monazite, dan kwarsa.

Batuan asal1. Vein-vein atau cebakan-cebakan

ekonomis yang telah ada.2. Vein-vein atau cebakan non

ekonomis (sub marginal) yang telah ada.

3. Mineral-mineral minor dalam suatu bijih atau batuan lain yang tersebar.

4. Mineral - mineral pembentuk batuan (dalam batuan beku).

5. Endapan-endapan placer yang sudah ada (di teras sungai).

Setelah mengalami pembebasan, mineral-mineral yang tahan / tidak lapuk ini akan mengalami trans-formasi yang dilakukan oleh:1) Gaya berat (soil creep)

Merayap ke tempat yang lebih rendah, di lereng - lereng membentuk endapan aluvial.

2) Melalui agent air.Mineral-mineral dengan ukuran butir yang tidak terlalu besar, akan terbawa aliran air dan sambil mengalami sorting, se-hingga terpisah-pisah berdasar-kan bentuk, ukuran, berat, jenis. Ada yang mengendap di hulu sungai dan juga oleh karena kondisi bagian-bagian sungainya yang membawanya. Hulu sungai

Tanggul-tanggul alam yang terdiri dari batuan yang lebih keras pada dasar sungai yang lebih lemah akan memperkecil kemampuan aliran air untuk membawa partikel - partikel, sehingga diendapkan di bela-kang tanggul-tanggul tersebut.

Danau-danau di pegununganTerdapatnya danau mengu-rangi kecepatan aliran sehingga partikel-partikel bisa

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 141

Page 20: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

mengendap di danau-danau tersebut.

Belokan sungaiTerjadi di dataran rendah di mana sungai sudah mem-bentuk meander.Contoh: elluvial gold di San Antonio.

D. Oksidasi dan Pengayaan Supergen

Jika suatu endapan bijih (vein, stock work, dll.) tersingkap di permukaan oleh erosi, maka mereka akan mengalami proses pelapukan. Air permukaan akan mengoksidasi mineral-mineral dan menghasilkan larutan juga akan melarutkan mineral-mineral lainnya.

Daerah di mana oksidasi ini berlangsung disebut zona oksidasi, tetapi akibat dari proses oksidasi ini dapat pula terjadi di bagian yang terdapat dibawahnya.

Larutan hasil oksidasi yang turun ke bagian bawah ini akan

membentuk suatu zona yang disebut zona pengkayaan (enriched zone), yang mempunyai kadar logam tinggi (lebih tinggi dari sebelumnya) dan di bagian yang paling jauh terdapat zona primer / supergene.

Proses kimia Terdapat dua proses kimia

yang penting dalam zona oksidasi, yaitu:1) Oksidasi, pelarutan, dan pele-

pasan mineral-mineral berharga.2) Transportasi in situ mineral-

mineral logam menjadi senyawa-senyawa oksidasi.

Banyak mineral deposite yang mengandung pyrite dan mineral-mineral ini sangat mudah bereaksi dengan air tanah dan udara menjadi Fe-sulfat dan asam sulfat, begitu juga mineral pyrhotite, reaksi tersebut sebagai berikut:

1. FeS2 + 7O + H2O H2SO3 + Fe2O4

2. 2FeS4 + H2SO4 + O2 Fe2(SO)3 + H2O 3. 6FeSO4 +3O +3H2O 2Fe2(SO4)3 +2Fe(OH)2

4. Fe2(SO4)3 +6H2O 2Fe(OH)2 +3H2SO4

Kemudian jika Fe2(SO4)3 ini bertemu dengan FeS2 atau sulfida lain, kembali akan terjadi reaksi-reaksi yang menghasilkan lebih banyak lagi larutan ferro sulfat.

5. Fe2(SO4)3 + FeS2 3FeSO4 +2S

Persamaan-persamaan di atas menunjukan betapa pentingnya fungsi pyrite yang akan meng-hasilkan pelarut-pelarut penting yaitu ferri sulfat dan asam sulfat juga ferro hidroksida dan ferri sulfat basa. Ferri sulfat selalu terbentuk bukan saja dari pyrite tetapi bisa juga dari chalcopyrite dan sulfida-

sulfida lain. Ferri hidroksida akhirnya berubah menjadi hematite, goethite dan limonite (merupakan karak-teristik untuk semua zona oksidasi).

Reaksi-reaksi yang terjadi agar mineral-mineral sulfida mengha-silkan ferro sulfat antara lain:

Direktorat Pembinaan SMK (2008)142

Page 21: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

1. PyriteFeS2 + Fe2 (SO4)3 3FeSO4 +3S2. ChalcopyriteCu2S2 + 2Fe2 (SO4)3 CuSO4 + 5FeSO4 + 2S3. ChalconiteCu2S + Fe (SO4)3 CuSO4 + 2FeSO4 + CuS4. CovelliteCuS + Fe2(SO4)3 CuSO4 + 2FeSO4 + S5. SphaleriteZnS + 4Fe (SO4)3 + 4H2O ZnSO4 + 8FeSO4 + 4H2SO4

6. GalenaPb + Fe2 (SO4)3 + H2O + 3O PbSO4 + 2FeSO4 + H2SO4

7. PerakAg + Fe2(SO4)3 Ag2SO4 + 2FeSO4

Faktor-faktor yang mengontrol dan membatasi oksidasi diantaranya adalah: 1. Muka air tanah

Di atas muka air tanah proses oksidasi akan berjalan dengan lancar karena banyak terdapat oksigen, sedangkan di bawah muka air tanah tidak terdapat atau sedikit oksigen yang bebas sehingga sukar terjadi reaksi. Karena muka air tanah umumnya sejajar dengan muka tanah, maka dasar dari zona oksidasi juga sejajar dengan muka air tanah, terutama di daerah datar.

2. MorfologiDi daerah pegunungan, sirkulasi air tanah lebih cepat sehingga didapat suatu dasar zona oksi-dasi yang tidak rata (bergerigi). Hal ini terjadi karena cepatnya sirkulasi air maka ada oksigen-oksigen bebas yang terbawa oleh air ke bagian yang lebih dalam sehingga bisa terjadi oksidasi.

3. Perubahan muka air tanah

Posisi muka air tanah adalah tidak tetap, sehingga mempenga-ruhi proses oksidasi. Penurunan muka air tanah ini bisa terjadi karena erosi maupun berubah-nya iklim dari daerah yang lembab menjadi kering.

4. WaktuWaktu juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan endapan-endapan dengan cara ini. Pada umumnya endapan-endapan ter-bentuk pada zaman Tersier sedangkan pada post glacial hampir tidak ada.

5.Batua

nBatuan-batuan yang bersifat porous atau permeable lebih mudah mengalami oksidasi dari-pada batuan yang kompak atau masif. Juga pada batuan-batuan yang brittle akan lebih mudah terjadi oksidasi karena banyak mempunyai crack - crack di dalamnya.

6.Strukt

ur

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 143

Page 22: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Struktur juga banyak ber-pengaruh terhadap erosi, misal-nya:a. Pada daerah patahan akan

terkumpul air sehingga proses oksidasi dapat berlangsung dengan kedalaman yang sangat dalam.

b. Pada patahan yang impe-rmeable, maka oksidasi yang efektif terjadi pada bagian hanging wall.

c. Patahan yang impermeable berfungsi sebagai penghalang terjadinya oksidasi di bagian bawahnya.

PresipitasiBermacam-macam cara yang

bekerja sendiri - sendiri atau bersamaan yang memungkinkan terjadinya presipitasi mineral-mine-ral berharga pada zona oksidasi, diantaranya adalah:

1. Penguapan dan kejenuhanPenguapan yang cepat atau tinggi akan mengakibatkan larutan menjadi jenuh atau lewat jenuh sehingga akan terjadi pengen-dapan.

2. Oksidasi dan hidrasiProses ini menghasilkan mineral-mineral oksida dan hidroksida Fe, Mn, Cu, Al, dan lain-lain.

3. Reaksi antar larutan Larutan sulfat yang terbentuk dalam zona oksida mungkin akan bertemu dan bereaksi dengan larutan-larutan lain dan mengha-silkan proses presipitasi logam-logam berharga di daerah oksidasi.a. Larutan-larutan khlorida, air

garam (NaCl) yang banyak terdapat pada tanah di daerah beriklim kering jika bereaksi dengan garam-garam sulfat akan menghasilkan endapan-endapan bijih.

Ag2SO4 + 2NaCl 2AgCl + Na2SO4

Hal yang sama terjadi juga pada bromyrite, iodyrite (perak bromida). Endapan-endapan perak jenis ini banyak ditemukan di Amerika Serikat bagian barat, Mexico, Amerika Selatan.

b. Larutan karbonat dan bikarbonat yang bereaksi dengan garam sulfat akan menghasilkan endapan logam karbonat

Cu-sulfat + larutan karbonat azurite, malachiteZn-sulfat + larutan karbonat smithsonitePb-sulfat + larutan karbonat cerussite

c. Larutan lainCuprite (Cu2O) dan tenorite (CuO), merupakan mineral yang terbentuk pada zona oksidasi, mungkin berasal dari

reaksi antara Cu-sulfat dengan Fe-sulfat.

4. Reaksi dengan gangue mineral atau wall rockLarutan-larutan sulfat dari Cu dan Zn yang bereaksi dengan batuan

Direktorat Pembinaan SMK (2008)144

Page 23: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

samping atau gangue mineral yang terdiri dari mineral-mineral karbonat akan menghasilkan

endapan - endapan Cu-karbonat dan Zn-karbonat.

10.1.4. Endapan Sedimen Proses sedimentasi tidak saja

menghasilkan batuan - batuan sedimen saja, tetapi juga bisa membentuk endapan-endapan bijih yang ekonomis. Misalnya endapan-endapan besi, mangan, tembaga, fosfat, batubara, oil shale, karbonat, clay, tanah diatomea, dan lain-lain.

Endapan-endapan bijih ini sebenarnya sama saja dengan batuan sedimen biasa, hanya karena sifat-sifat fisik dan kimianya (kadar, jumlah dan lain-lain) ber-beda maka endapan ini merupakan endapan yang ekonomis.

Endapan ini bisa terdiri dari bahan-bahan anorganik maupun organik dan batuan asalnya adalah batuan-batuan lain yang sudah mengalami disintegrasi.

Pembentukan endapan -endapan sedimen terdiri dari atas: 1. Bahan-bahan yang diendapkan

(dari batuan lain).2. Pengumpulan bahan - bahan

tersebut oleh larutan atau proses-proses lain.

3. Transportasi ke tempat pengen-dapan.

4. Deposisi (pengendapan) bahan-bahan tersebut di cekungan (sedimentary basin).

5. Mungkin juga terjadi pengom-pakan, alterasi kimia, dan lain-lain.

A. Material Asal Material asal sebagai bahan

pembentuk batuan sedimen, terutama berasal dari pelapukan

batuan lain, seperti batuan beku, sedimen, atau metamorf. Misalnya:1) Besi (Fe) berasal dari batuan

yang mengandung hornblende, pyroxene, mika.

2) Mangan (Mn) berasal dari batuan-batuan yang mengan-dung Mn, contohnya batu kapur.

3) Tembaga (Cu) berasal dari batuan-batuan yang mengan-dung mineral-mineral sulfida.

4) Phosphat berasal dari batuan-batuan yang mengandung mineral - mineral phosphat, apatite, collophanite dan dahllite.

5) Karbonat - karbonat yang diha-silkan oleh beberapa endapan-endapan dolomite, limestone, manganesite. Mengendap dalam kondisi laut atau air asin, berasal dari pelapukan batuan lain:- Mineral - mineral pembentuk

batuan pada batuan beku- Endapan - endapan / batu

kapur yang sudah ada.6) Begitu juga dengan endapan-endapan clay, bentonit, ga-ram, berasal dari pelapukan batuan.

B. Larutan dan Transportasi

LarutanLarutan yang mengandung

bahan-bahan pembentuk endapan sedimen terjadi atau terbentuk pada waktu pelapukan. Pelarut-pelarutnya diantaranya adalah air karbonat, asam humus (asam organis), dan larutan-larutan sulfat.(1) Air karbonat

Sangat efektif untuk melarutkan besi, mangan, dan phosphor.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 145

Page 24: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Untuk besi (Fe) berlaku hal sebagai berikut:- Larut sebagai larutan ferro

(ferro lebih mudah larut dibandingkan ferri di dalam air karbonat).

- Supaya bisa larut dalam air karbonat, ferri diubah menjadi ferro terlebih dahulu dengan bantuan bahan-bahan pelarut, sehingga mudah larut.

- Endapan-endapan Fe zaman Pra Kambrium (belum ada tumbuh-tumbuhan) mungkin sebelumnya sudah berupa larutan ferro bikarbonat.

(2) Asam humus dan organisMerupakan pelarut yang baik (asam-asam organis yang lemah juga merupakan pelarut yang baik). Berasal dari dekomposisi tumbuhan-tumbuhan (vegetasi).

(3) Larutan sulfatEfektif untuk melarutkan Fe dan Mn, terutama dalam bijih sulfida.- Terbentuknya larutan-larutan

sulfat ini dimulai dengan bereaksinya FeS2 dengan air dan udara yang kemudian berantai dengan reaksi terhadap sulfida-sulfida yang lain.

- Larutan ini jarang terdapat dalam jumlah yang sangat beasr.

Transportasi Hampir semua jenis endapan

sedimen termasuk yang berharga ataupun tidak berharga akan menuju ke tempat pengendapannya yang baru. Transportasi ini pada umumnya melalui sungai-sungai atau pada kasus fenomena banjir. Pengendapan terjadi di sungai, danau, laut (dangkal atau dalam).

10.1.5. Endapan MetamorfismeProses metamorfisme adalah

keadaan di mana mineral-mineral yang telah ada secara menyeluruh berubah menjadi endapan mineral baru. Media yang menyebabkan perubahan ini adalah temperatur, tekanan, dan air.

Bahan yang berubah adalah endapan mineral atau batuan. Bila larutan dalam proses ini mengalami perubahan tekstur dan mineralogi, maka endapan mineral bijih jarang sekali berubah menjadi suatu susunan mineral baru.

A. Endapan AsbestosAda dua golongan mineral

asbes, yaitu:(1) Golongan serpentin(2) Golongan amfibolGolongan serpentin adalah silikat-silikat magnesium bikarbonzida, seperti crysotil, picrolit (kompo-sisinya sama dengan serpentin). Sedangkan golongan amfibol adalah silikat-silikat kalsium, magnesium, besi, natrium dan alumunium, seperti anasit, crosidolit, tremolit, actinolit, antophilit.

Asbes serpentina. Asbes crysotil batuan ultra basa,

misalnya dunit atau peridotit.b. Batugamping bermagnesium

atau dolomit.Asbes chrysotile dari perubahan batuan ultra basa merupakan endapan yang terbanyak didapat-kan. Tekstur asbestos chrysotile adalah cross fiber, slip fiber, dan masa fiber. Tabel berikut ini memperlihatkan perbedaan di antara ketiganya.

Direktorat Pembinaan SMK (2008)146

Page 25: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Tabel 10.4. Karakteristik tekstur asbestos chrysotileCROSS FIBER SLIP FIBER MASA FIBER

Serat melebar sejajar dengan lebar urat

Serat diagonal atau tegak lurus pada dinding urat

tetapi kwalitas tidak baik

Serat teratur radial

Ketiga tekstur dapat terjadi pada endapan yang sama, serat chrysotile berbeda ukuran berkisar 4 s/d 5 inci. Sedangkan masa asbes ini umumnya merupakan 20% dari masa batuan yang berubah.

Asbes amfibolTerdapat pada batuan slate

sekis dan kumpulan batuan yang mengandung besi (di Transval, Afrika Selatan). Tekstur asbes amfibol juga sama dengan asbes chrysotile, yang terpenting dari jenis ini ialah asbes crocidolit atau achmolit (panjang serat dapat mencapai 30 cm, tetapi kwalitas kurang baik dibandingkan asbes chrysotile). Asbes antophilit umum-nya bertekstur cross fiber dengan beberapa slip fiber, terdapat sebagai kantong-kantong atau lensa-lensa pada perodotit dan pyroconite di U.S.A.

Terjadinya asbes chrysotile hanya terdapat pada serpentin dan serpentin ini terbatas pada jenis serpentin serat (serabut). Asbes chrysotile bersamaan terjadinya dengan proses serpentinisasi batuan. Sebaliknya serpentinisasi belum tentu menghasilkan asbes chrysotile.

Menurut Cooke (penyelidik akhir), batuan serpentin berasal dari batuan gamping yang mengalami perubahan atau alterasi yang disebabkan oleh larutan sisa yang panas (berasal dari intrusi). Kristal-kristal asbes yang tumbuh makin mendesak dinding rekahan disertai

tekanan dinding akibat pemanasan batuan dari intrusi.

B. Endapan GrafitGrafit terdapat dalam dua

jenis:(1) Kristalin, terdiri dari lembar-

lembar tipis hitam, asli, murni.(2) Amorf, jenis ini ridak murni

Terjadinya endapan grafik adalah sebagai berikut: Metamorfisme regional. Kristalisasi asli berasal dari

batuan beku (granit, syenit dan basal).

Proses metamorfisme kontak. Dari penambahan larutan hidro-

termal pada batuan sebelumnya (misalnya pada jenis batuan urat pada pegmatis dan daerah-daerah geseran pada batuan sekis).

Jenis grafit secara umum dapat dianggap dari proses magmatiknya, berasal dari gas-gas persenyawaan karbon yang terlepas dari magma atau karbon yang berasal dari batuan sedimen yang mengalami intrusi dan kemudian karbon diendapkan.

Jenis grafit yang terbentuk karena metamorfime regional mungkin berasal dari:a. Bahan-bahan organik yang

mengalami perubahan dan ini berasal dari sedimen.

b. Merupakan penguraian dari CaCO3 seperti pada batuan gamping berkarbon dan menga-lami metamorfosa.Hidrokarbon asli pada batuan gamping terurai, langsung

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 147

Page 26: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

mengendap atau lebih dahulu berubah menjadi CO dan CO2

dan dioksidasikan kembali menjadi C.

Teori asal karbon dari batuan sedimen ini banyak diterima meski-pun didapat kelainan-kelainan pendapat tentang apakah karbon ini berasal dari bahan organis atau anorganis.

Grafit terdapat pada batuan marmer, gneiss, sekis, kwarsit, lapisan batu bara yang berubah, dan batuan beku (urat pegmatit). Jenis kristalin biasanya tersebar merata di dalam seluruh batuan metamorf. Grafit umumnya hanya merupakan 7 % dari volume batuan metamorf. Mineral-mineral asosiasi diantaranya adalah kwarsa, chlorite, rutit, titanit, silimanit.

10.1.6. Minyak BumiBerasal dari bahan organik.

Teori-teori terbentuknya yang menunjukkan bersifat organik disebut “hypotese abysaal”.

A. Komposisi dan Sifat FisikSecara kimia minyak bumi

tersusun atas senyawa yang berkompisisi unsur C (80 – 88%), H (10 – 14%), dan (S, N,O ) ± 2 %. Komposisi kimia C dan H ini dibagi atas:1. Alkali jenuh atau parafin.2. Napthan (Hydrocarbon + Cyclic).3. Aromat atau denfalit atau cyclic

tidak jenuh.

Berdasarkan jumlah molekul yang terkandung, komposisi minyak bumi dapat dibagi lagi menjadi:- Persenyawaan padat (orocerite),

misalnya minyak parafin base.- Bahan asphalite, misalnya mi-

nyak asphal base.

Berat jenis (BJ) minyak bumi normal berkisar pada 0,75 – 0,95, minyak bumi ringan lebih kecil 0,8 dan minyak bumi berat lebih besar dari 0,9. BJ minyak bumi tergantung pada: Kandungan oksigen. BJ tinggi bila molekul H sedikit,

berarti kandungan O dan C besar.

Kandungan sulfurnya tinggi maka BJ-nya menjadi tinggi.

Warna akibat fluorisensi kehijauan, jika tembus cahaya berwarna kekuningan, kemerahan atau kehitaman. Warna lebih terang maka BJ lebih tinggi.

Teori asal mula minyak bumi dari bahan organis mungkin didasarkan pada beberapa hal sebagai berikut:1. Sebagian kecil merupakan kom-

posisi dari organisme. Fe dalam darah, Ca dan F dalam tulang.

2. Aktivitas biokimia (vegetasi).3. Reaksi dengan unsur-unsur

anorganik dalam batuan. Methan dalam temperatur dan tekanan normal berbentuk gas, kadang-kadang mengandung helium (2%).

Oil Field Water adalah air yang ditemukan dalam “oil pool”. Air ini berasal dari air laut.

B. Genesa Minyak BumiMinyak, gas, dan air mengisi

ruang-ruang antara pada batuan, baik sebagian maupun keseluruhan. Ruang-ruang antara itu berupa lubang antar butir-butir batuan, crack, fissure. Jadi minyak terdapat pada batuan resevoar (batuan di mana minyak, air dan gas ini terdapat).

Faktor yang menyebabkan batuan resevoar menjadi ekonomis

Direktorat Pembinaan SMK (2008)148

Page 27: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

adalah “porositas” dan “permea-bilitas” batuan tersebut. Batuan resevoar (oil pool), misalnya:1. Batupasir2. Batugamping3. Batuan granit dalam jumlah yang

sedikit.Batuan resevoar itu berasal

dari batuan primer. Batuan primer (source rock) adalah batuan di mana minyak mula - mula diendapkan. Minyak ini bergerak dari batuan sumber (primer) menuju ke batuan resevoar dan selanjutnya menjadi lapisan minyak, gas, dan air. Kedudukan batuan resevoar ini disebut “oil trap” dan perpindahan minyak ini disebut “migrasi”.

C. Macam-Macam Oil TrapOil trap terbagi atas:

i) Structural trap- Anticline trap- Fault trap- Salt dome

ii) Stratigraphic trap- Unconformity trap- Facies trap

Menurut Bateman, oil trap dapat dikelompokkan menjadi 2 golongan besar yang masing-masing dapat dirinci lagi, yaitu:1. Structural trap

- Anticlinal

- Dome- Monoclin

- Terraces- Sinklin- Fault (sesar)- Fissure- Salt dome (kubah garam)- Intrusi batuan beku

2. Stratigraphic trap

- Unconformity

- Aucinut Shore line

- Shoestring sand

- Sandstone lences

- Hp dip wedging sand- Hp dip porosity dininnutrog- Over lap- Reffect buroed hills- Buried corral roofs

Antiklin merupakan sumber minyak bumi terpenting hingga saat ini. Patahan sebagai “Oil pool” yang terjadi disebabkan oleh:a. Kelanjutan dari batuan

permeable yang terbentuk pada batuan impermeable (clay).

b. Clay yang lembut menutupi lubang-lubang dari resevoar.

Minyak bumi juga dapat teraku-mulasi pada waktu terbentuknya kubah (dome) garam.

D. Analisa Minyak BumiPada temperatur ± 200ºC

phorphirin mudah dirusak, di samping itu minyak terbentuk pada batuan sedimen yang asalnya dari lautan. Hal sebagai berikut menjadi pertimbangan dalam membuat analisa asal minyak:- Organisme mana yang dapat

membentuk minyak.Organisme pembentuk minyak bumi hingga saat ini masih berupa plankton rendah (algae dan diatomae), moluska, proto-zoa, foraminifera. Plankton banyak terdapat pada permu-kaan air laut.

- Keadaan-keadaan yang mempe-ngaruhi terbentuknya minyak bumi.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 149

Page 28: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Trash adalah isi bahan orga-nisme pada lumpur dasar lautan (100 mil), dengan banyaknya rata-rata 2,5 % pada lumpur Resen (zaman sekarang).

- Golongan kimia yang merupakan bahan asal minyak.Bahan asal minyak adalah protein komplek yang keku-rangan oksigen + karbonat. Jadi batuan asal minyak adalah batulempung dan mungkin juga batugamping dan tidak pernah pada batupasir, karena angka organisme terbesar terdapat pada sedimen halus.

- Keadaan-keadaan yang mempengaruhi perubahan pada senyawa minyak.

Dekomposisi bakteri yang bebas oksigen secara lambat dari tumbuhan (vegetasi), sisa bina-tang menghasilkan hidrokarbon “zobell”. Beberapa jenis bakteri mereduksi oksigen, nitrogen, sulfur, phosphor dan sisanya adalah senyawa karbon dan hidrogen.Aktivitas bakteri terjadi pada lumpur laut bagian atas, yaitu:a. Pada kedalaman 1 in adalah

38 x 106 bakteri/gram b. Pada kedalaman 2 in adalah

94 x x104 bakteri/gramc. Pada kedalaman 15 in adalah

24 x x106 bakteri/gram - Komposisi kimia minyak.

Tabel 10. 5. Senyawa minyak

Unsur Karbohidrat Protein Lemak

C 44,44 51,30 69,05

H 6,18 6,90 10,00

O 49,88 22,40 17,00

N - 17,80 0,61

S - 0,80 0,31

P - 0,70 0,31

Fe - 0,10 -

Faktor-faktor yang mempe-ngaruhi / memperkuat minyak bumi barasal dari bahan organisme adalah:1) Banyak sifat minyak bumi yang

optis aktif.2) Senyawa nitrogen adalah bagian

dari minyak bumi dan di alam terdapat pada tumbuh-tumbuhan dan binatang.

3) Kebanyakan minyak bumi me-ngandung klorofil, fosfor, bahan organik.

4) Minyak mengandung zat warna (pigmen) asal organik.

Pengaruh radio aktif pada pembentukan minyak bumi

Radio aktif mungkin meru-pakan faktor pembentuk minyak dengan ditemukannya uranium yang ditemukan di beberapa tempat, yaitu:- Lumpur laut (hitam), yang tinggi

kadar organismenya.- Shale-hitam-bitumen, bersama-

sama diendapkan dalam sedimen laut.

Pemisahan (disintegrasi) ura-nium berjalan terus dan terdapat bersama-sama minyak, buktinya dengan adanya Ra dan He dalam

Direktorat Pembinaan SMK (2008)150

Page 29: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

minyak di Rusia. Dalam perubahan bahan organik ini menjadi minyak bumi Fe, Ni, Va dan logan-logam lain dari lempeng mungkin sebagai katalisator.Catatan: pemboman dengan pan-caran radio aktif pada hidrokarbon meng-hasilkan bahan berminyak.

E. Migrasi dan Akumulasi

Migrasi adalah perpindahan minyak bumi dari batuan primer ke batuan reservoar. Migrasi selan-jutnya adalah dalam batuan reservoar itu sendiri yang dapat dibagi dalam tiga zona berdasarkan komposisi minyak, gas, dan air.

Faktor-faktor utama yang menyebabkan terjadinya migrasi adalah:

(1) Komposisi / pemadatan lumpurMungkin penyebab dari migrasi lumpur yang mengandung ± 80% air. Cairan akan mengalir vertikal (naik / turun) atau lateral bila mendapat tekanan sedimen yang ada di atas lumpur. Gejala ini bersifat regional (primer).

(2) Pengapungan.Terutama dalam pemisahan minyak dan gas terhadap air (migrasi sekunder). Migrasi sekunder ini akan efektif bila porositas dan cairan banyak jumlahnya. Akumulasi (ekono-mis) terjadi bila reservoar miring.

(3)CapilarityDalam kontak dengan batupasir dan shale, air akan mengalir dari pasir yang berpori kasar menuju pori-pori halus dari shale dan mendesak minyak menuju batupasir. Dalam batuan berbutir halus permukaan minyak bumi terpisah dari permukaan minyak

mula-mula dalam batuan berbutir kasar.

(4) Gaya beratProses ini bekerja bila air tidak ada, yaitu bila hanya minyak yang bergerak ke bawah melalui lapisan permeable dan akan tertahan pada lapisan imper-meable.

(5) Arus airArus air bawah tanah akan membawa, mendorong, mem-bersihkan minyak, dan mem-percepat proses migrasi. Arus ini disebabkan oleh:a. Pemadatanb. Aliran airc. Artesis

(6) Tekanan gasGelembung gas mendesak minyak dan akan meringankan minyak untuk mempermudah migrasi.

(7) PenyemenanButir-butir dari sedimen lepas menjadi padat dan tersemen satu sama lain karena terendap-kan materi-materi sedimentasi, sehingga akan mengurangi lubang - lubang pori dan me-maksa minyak untuk migrasi.

(8) Bakteria. Melepaskan minyak karena

terlarutnya batugamping, membentuk lubang - lubang yang memungkinkan migrasi, melepaskan gas, dan me-maksa minyak migrasi.

b. “Zobell” beberapa bakteri mempunyai aktivitas terhadap batuan, karena itu mendesak minyak.

c. Menghasilkan bahan surface aktif yang melindungi minyak dari butir batuan.

10.1.7. Batubara

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 151

Page 30: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Batu bara merupakan batuan sedimen. Komposisi batu bara ditentukan berdasarkan analisa teknis, yaitu proximit analisa dan ultimit analisa. Di samping ini dikenal pula adanya klasifikasi non teknis. Dalam proximit analisa ditentukan:• Karbon (fixed carbon)• Volume matter (bahan uap)• Kadar air• Abu (ash)• Nilai kalori

Sedangkan ultimit analisa menen-tukan kandungan unsur-unsur: C, H, dan O. N dan SKlasifikasi non teknis meliputi pengelompokan batu bara sebagai berikut:1) Antrasit (hand coal)2) Bitumen (salt coal)3) Lignit (lignite)4) Connel coal (peat)Batu bara jenis (1) sampai dengan (3) terbagi atas tingkatan yang lebih spesifik, yaitu: Lignite Brown coal Sub bitumen Bitumen Semi antrasit Antrasit

Peat berada dibawah lignit, bukan merupakan jenis batu bara meskipun dapat digunakan sebagai bahan bakar.

A. Genesa BatubaraSemua batu bara berasal dari

bahan-bahan tanaman. Bahan ini diendapkan dalam rawa-rawa (ce-kungan) yang berasal dari daerah di atasnya (low land). Beberapa bukti

yang terkait dengan asal terjadinya batu bara diantaranya adalah:1) Aktivitas O2 dalam daerah masih

ada. Oksidasi (dibawa oleh bakteri dan organisme). Hasil asam humus (perubahan tanaman dalam oksidasi). Sifat aerobic 2-3 meter, kedalaman lebih 3 meter tidak ada oksigen, bakteria anaerobic (tidak terjadi pengubahan tanaman).

2) Akumulasi kedua, terbentuknya secara autochtonous yaitu akumulasi pada tempat-tempat di mana tumbuh-tumbuhan berada, bukti adanya stigmaria (zona akar pada lapisan batu bara). Perubahan berupa pembusukan berjalan terus menimbulkn gas-gas. Akumulasi terjadi dalam rawa yang terus turun (geosinklinal).

Proses terbentuknya batu bara dari sisa-sisa tanaman disebut proses coal fication. Proses ini mula-mula memperbanyak jumlah unsur C serta mengurangi H2O. Proses-proses yang terjadi adalah:1) Tahap pertama

Dimulai dengan raf peat. Tanaman terdiri dari sellulose dan ligmin (cyclic structur). Ligmin mudah dirusak bahan kimia atau organisme sedangkan sellulose stabil (hanya dapat dirusak oleh bakteri). Berikut adalah alur proses pengubahan menjadi peat:

Ligmin humus peat

Pada peat, sebagian besar masih tersusun atas bahan yang menunjukkan struktur tanaman (daun, akar, dan cabang). Ground mass, bersifat amorf plastis, berwarna kehitam-an.

Direktorat Pembinaan SMK (2008)152

Page 31: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Mudah larut dalam alkali (KOH) sehingga larutan ber-warna coklat.

2) Tahap keduaPembentukan batu bara muda (brown coal). Masa amorf, struktur tanaman dapat terlihat, larut dalam alkali (KOH)-phenol-alkohol dan sangat sukar larut dalam air. Taraf batu muda ini berakhir bila proses pengolahan tersebut akhirnya tidak dapat lagi melarutkan bahan amorf dalam alkali (brown coal). Brown coal tidak selalu berwarna coklat, yang muda coklat yang tua kehitam-hitaman. Dalam brown coal masih ada struktur tanaman. Bagian ini disebut “lignit” atau “Xylit”, yaitu batu bara yang masih muda atau brown coal yang muda. Brown coal menunjukan sedikit atau banyak perlapisan, biasanya kompak dan sering earthly (seperti tanah), yang muda hampir tidak ada luster.

3) Taraf batu baraBatu bara muda dala proses kualifikasi atau pengubahan ini, akan berkurang isi asam humusnya dan akhirnya hilang sama sekali. Batu bara berwarna hitam dengan kilap vitreous. Fracture tidak teratur sampai datar, sedangkan antrasit dengan pecahan concoidal, biasanya menunjukkan perla-pisan.

Dalam kualifikasi (dari peat sampai batu bara), pengubahan yang penting adalah: Hilangnya air, oksigen, dan

bitumen secara menyolok. Hidrogen tetap disimpan. Penambahan jumlah H

maksimal.

Perkembangan molekul-molekul hydrocarbon berat.

Daya tahan terhadap pelarutan, oksidasi, dan panas makin besar.

Perubahan sifat fisik yang terjadi adalah:- Pemadatan, pengeringan, dan

daya tahan,- Jointing dan adanya belahan,- Perubahan sifat optik,- Dehidrasi.- Perubahan warna coklat menjadi

hitam.- Perubahan berat jenis.- Perubahan luster.- Perubahan fracture dari badding

menjadi teratur.

Perubahan tingkatan (rank) ini sebagian besar disebabkan oleh tekanan dan waktu. Antrasit di Sawahlunto terjadi karena proses metamorfosa (tekanan dan temperatur).

B. Keterdapatan BarubaraBatu bara terdapat dalam

perlapisan (coal measure) yang terdiri dari pergantian perlapisan batupasir, shale, dan clay yang kebanyakan berasal dari endapan air tawar. Hal ini umumnya menunjukkan pergantian sedi-mentasi. Lapisan batu bara pada umumnya merupakan lensa yang besar dan datar (ada pula yang meluas dan lebar), tebal lapisan dari beberapa milimeter sampai 30-35 meter.

Batu bara terdapat pada formasi yang berumur mulai Devon. Batu bara banyak tersebar di belahan bumi bagian utara, terutama Amerika, Canada, Rusia, Inggris, Jerman, China, dan India.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 153

Page 32: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

10.2. Preparasi Bahan Galian

10.2.1. PendahuluanDalam dunia pertambangan

terutama tahap penentuan ekonomis, di mana pekerjaan sampling, preparasi dan perhitungan mutu atau kadar bahan galian mutlak diperlukan. Buku ini membahas secara global tentang hal tersebut.

Sebelum pembahasan lebih lanjut, alangkah baiknya kita memahami istilah-istilah yang ada.

Direktorat Pembinaan SMK (2008)154

Page 33: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

• Sampling adalah mengambil contoh bahan galian.

• Sample adalah contoh bahan galian.

• Feed (umpan) adalah material yang akan dipreparasi.

• Konsentrat adalah material hasil preparasi yang berkadar tinggi.

• Midling adalah material hasil preparasi yang berkadar mene-ngah.

• Tailing adalah material sisa atau sampah hasil preparasi.

• Oversize adalah material yang tertahan pada jaringan karena diameter (φ) melebihi ukuran saringan.

• Undersize adalah material yang lolos lubang saringan karena diameter (φ) lebih kecil dari ukuran saringan.

Sampling bahan galian harus mewakili daerah operasi penelitian. Metode / peralatan mengikuti sifat fisik bahan galian / mineralnya begitu juga perhitungan kadar mengikuti cut of grade bahan galian. Missal: • Kadar emas dinyatakan dalam

ppm atau karat • Kadar besi dinyatakan dalam %• Kadar timah dinyatakan dalam

kwintal / 1000m3

• DllTujuan sampling yaitu

mengambil contoh bahan galian yang dapat mewakili daerah operasi penelitian, untuk preparasi tujuan-nya mengubah bahan baku atau bahan tambang menjadi bahan yang siap diolah (menaikkan kadar bahan galian). Sedangkan perhitungan kadar sangat penting, supaya seo-rang eksplorer sudah mengetahui prakiraan kadar bahan galian

sehingga dapat menentukan daerah operasi apakah prospek atau tidak prospek.

10.2.2. Pengambilan Contoh (Sampling)

Sampling adalah cara mengambil contoh bahan galian yang mewakili suatu daerah. Sebelum pengambilan sample maka terlebih dahulu dilakukan survei (penelitian pendahuluan), mencakup daerah yang cukup luas.

(1) Survei Penelitian pendahuluan dapat

dilakukan dengan cara:i) Foto udara: dengan pesawat terbang /satelitii) Pengukuran langsung di permukaan tanah:- Geomagnetik: sifat–sifat mag-

net suatu endapan- Geolistrik: sifat-sifat listrik su-

atu endapan- Geofisik: gelombang pantulan

suatu endapan (lebih keras sifat endapan maka waktu pantulan semakin cepat)

- Geokimia: sifat-sifat kimia dari bahan galian

Peta yang dihasilkan (1) peta berskala 1 : 25.000 (peta anomali) yakni indikasi adanya tanah-tanah yang mengandung bahan galian yang dicari.

(2) Tahapan lanjutan (follow up)Tahapan lanjutan adalah

penelitian yang dilakukan pada daerah-daerah anomali seusai peta anomaly pada tahap (1).

Pada tahapan lanjutan dilakukan penelitian yang meliputi kegiatan:

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 149

Page 34: 72004849-Fin-Bab-10

- Traverse- Grid soil- Trencing - Test pit

TraverseTraverse adalah survei meli-

puti sungai ke arah hulu dan percabangannya. Prinsipnya adalah membuat garis lurus di sungai dengan cara tertentu, yaitu masih dapat dilihat pembidik. Sample yang diambil dari tranverse didapat dari singkapan, Umumnya jarak pe-ngambilan sample adalah 50 m atau sesuai kondisi medan. Peralatan yang digunakan umumnya:- Kompas- Klinomater- Pita ukur- Peralatan pendukung (tali, map,

HCl, fold lens / lensa lipat)

Grid Soil Dilaksanakan sebagai kelan-

jutan dari traverse sungai karena survei grid soil biasanya dilakukan di daerah pegunungan yang dijumpai banyak sungai. Pada kegiatan ini dilakukan pengambilan sample tanah, chip sampling. Bedanya dengan batuan adalah tanah dipengaruhi oleh organisme.Chip rock sampling adalah pe-ngambilan sample batuan dengan pahat/palu geologi dan hasilnya berupa batuan yang remuk.

TrenchingTrenching adalah sistem

pengambilan sample dengan mem-buat alur / selokan kecil pada badan batuan/bahan galian yang masih segar.

Test pit

Test pit adalah pengambilan sample pada daerah yang belum tererosi, tetapi terletak pada kedalaman yang sulit dicapai bila tanpa membuat test pit (sumuran).

(3) Grid lineGrid line adalah suatu metode

mengambilan sample pada daerah traverse sungai untuk mengetahui kandungan lapisan batuan yang mungkin lanjutan dari outcrop (singkapan) selama traverse. Pada kegiatan grid line pengambilan sample dapat dilakukan dengan cara Soil Sampling (SO), Rock Chip Sampling (RC).

Adapun prinsip dari grid line adalah membuat garis lurus di lapangan kemudian menentukan titik-titik pengambilan sample. Dikenal istilah base line (garis dasar), cross line adalah garis yang dibuat pada base line yang arahnya utara – selatan,

Tahapan-tahapan untuk mem-buat grid line adalah:

i) Menentukan arah garis dengan kompas untuk mengarahkan orang yang merintis jalan.ii) Mengurai pita ukur sampai jarak masih bisa terlihat bendera pita ukur. Secara umum pita ukur memiliki panjang maksimal 20 m, apabila tidak memungkinkan pita bantu dengan panjang 5 m, 10 m, 15 m, 20 m, 25 m.iii) Mengukur slope (lereng).

150 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Hasil: peta geologi skala 1:5000

Page 35: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

iv) Menentukan jarak 12,5 m untuk melakukan pengukuran geomagnetik.

Macam-macam sampel- BLEG SAMPLE (BL)

Jenis sample yang diambil dari endapan di tepi sungai atau pada bot katena, kemungkinan mineral berharga tersangkut. Dicari dengan sekop kemudian disaring dengan saringan ¼ # , berat = 10 kg.

- PENNED CONSENT (PC)Sample jenis ini diambil dan dari lubang = blog sample. Pengam-bilan lebih ke bawah dari BL. Sample kemudian didulang dan disaring.

- STREAM SAMPLE SEDIMENT (S.S)Diambil bagian terbawah dari lubang pada pan sampling. Pendulangan sample dilakukan 2 x 1 x air yang kedua busa air sabun kemudian diayak dengan saringan 80# , beratnya 300 gr.

- ROCK FLOATDiambil pada singkapan yang biasa di aliran sungai, bentuk berupa pecahan / fragmen yang kasar. Sample untuk background (latar belakang) yang menun-jukkan adanya bahan galian yang dicari (mineral pembantu).

- ROCK CHIP SAMPLE (CHIP SAMPLE)Diambil pada batuan yang masih segar / mineralisasi mengandung logam berharga. Banyaknya se-kitar 1 Kg.

- SPECIMEN SAMPLE (SP)Diambil di daerah aliran sungai yang dijumpai singkapan dan masih segar, bervariasi (pada batuan vulkanik), sedang untuk sedimen berfosil untuk menen-tukan umur geologi, berat sample = 1 kg.

- SOIL SAMPLE Diambil dengan metode grid line di daerah bukit / lereng / lembah, soil diambil pada horizon B dan C. Jumlah sample = + 0,5 kg – 1 kg

Tahapan pekerjaan dalam kegiatan eksplorasi bahan galian adalah:• Studi literatur• Sejarah regional• Studi literatur setempat (peta dan

laporan setempat)• Persiapan lapangan (peralatan,

perbekalan, rencana kerja, penentuan station, dll)

Tahapan penanganan sample1. Tahap penerimaan sample Pada tahap ini sample diterima dari lapangan yang dilengkapi dengan data mendasar: nomor lokasi sample, jenis sample / bahan galian, jumlah sample berdasarkan titik pengambilan sample (pengeboran inti, bor bangka / empire bor, sumur uji (test pit).2. Tahap pemrosesan sample Samples yang datang dari lapangan kalau berasal dari pemboran, maka sample dima-sukkan dalam kantong sample (tray). Sample dapat diangkut melalui darat, pesawat, speed-board dari lokasi pengambilan sample, Core dalam sample box, sesudah sampai di laboratorium diatur pada meja core sesuai dengan lokasinya. Core dicuci dengan sabun untuk menghilangkan lumpur atau tanah yang menempel. Core disusun mendekati aslinya.3. Labelling (pemberian label)

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 151

Page 36: 72004849-Fin-Bab-10

Pemberian keterangan pada tray dilakukan dengan cara diberi cat dan keterangan yang meliputi nomor lote / lubang bor, nomor box, interval (jarak kedalaman). Ukuran interval dimulai dari bagian kiri core sampai dengan bagian akhir kedalaman yang dicapai. Pada awalnya dapat diukur melalui core box sebelum atau berikutnya. Pada pengu-kuran interval core harus teliti benar artinya core yang hancur / patah harus dirapatkan sehingga mendekati susunan aslinya. Alat

yang diperlukan adalah spidol anti air, tisu pengering (mem-bersihkan meteran).

Menentukan core recovery (R %)Core recovery adalah panjang

yang dicapai pada setiap kedalaman pemboran. Jadi panjang core yang diukur adalah panjang core dari core block satu ke core block lainnya atau berikutnya.

R=

%xpemborankemajuan

diperolehyangcorepanjang100

RQP (Rock Quality Designation)RQP adalah panjang core yang diperoleh dalam keadaan utuh setiap kemajuan pemboran. Jadi panjangnya diukur antara 2 core block sedangkan nilai ukuran bor ditentukan oleh panjang core ( 2 x D = diameter core). Apabila panjang core 2 x D maka dikatakan RQD nya utuh = 0. Core yang rusak parah bukan pengaruh alat dianggap utuh. Setiap ukuran 3 m core diberi tanda kedalaman pemboran (1 marking 3 meter sampling interval). Pengu-kuran interval 3 m dapat diukur dari suatu core block dengan cara menambah atau mengurangi ke-dalaman yang tercantum dalam core block menjadi kelipatan 3 m dengan catatan core mendekati bentuk sesungguhnya.

Menentukan kadar sampelTiap core block sesuai dengan kemajuan pemboran, kadar dihitung sendiri-sendiri. Untuk analisa kadar setiap core, dilakukan pembelahan dengan menggunakan pisau untuk core berkadar mineral rendah.

Sedangkan yang berkadar tinggi pembelahan menggunakan core saw (berupa gergaji bermotor listrik). Core yang sudah dibelah satu bagian disimpan dan satu bagian lagi diolah.Perlakuan sample bukan core mengikuti tahapan sebagai berikut:

1. Sample dikirim ke laboratorium

2. Sample dimasukkan ke kantong sample3. Sample diberi label (labeling)4. Sample dikirim untuk analisis (mikroskop, kimia, radio aktif)

Tujuan pengambilan sample1. untuk menentukan kadar bahan galian yang dicari.2. menentukan cadangan deposit bahan galian di lapangan 3. menentukan unsur-unsur lain yang ada di dalam bahan galian

Kandungan bahan galian yang perlu ditentukan adalah:

1. Jenis logam- kadar logam

152 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 37: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

- sifat logam- logam-logam ikutan2. Bahan bakar minyak (batu

bara)- batu bara: kalori / 1 kg batu

bara; kandungan karbon (CC), sulfur; unsur-unsur lain.

- minyak bumi: CH, lilin, aspaltis, gas.

Pekerjaan di lapangan- Siswa membuat sketsa foto

(referensi)- Hasil pengukuran diplot di peta

(ploting)- Sampling dan penanganan label- Strike dan dip perlapisan batuan

sedimen diukur

Preparasi sample- menimbang (angka yang

mudah dihitung)- pencucian - kemudian di keringkan,

kita dapatkan slime / debu (berupa material loose), ditimbang lagi.

- pengayaan, beberapa fraksi / ditimbang

- analisa mikroskop / quartering

Kenampakan bahan galian di bawah mikroskop

1. Zeolit- mineral opaque (gelap)- hornblende (coklat, kehijauan)- klorit (hijau kontras kebiruan)2. Breksi batuapung- mineral opaque (gelap)- lithic (fragmen)- klorit (hijau kontras kebiruan)- semen silika (kuning jerami)3. Batu pasir tufaan - kuarsa (kuning jerami)- olivin (berubah-ubah/berserat)- felspar (abu-abu)- lempung (seperti Ca tapi kotor)- magnetit (gelap)

10.2.3. PreparasiPreparasi adalah proses

penyiapan bahan galian agar siap untuk diolah. Pada intinya adalah memisahkan mineral yang berharga dengan mineral yang tidak berharga, bahkan sampahnya.

Untuk memisahkan mineral berharga dan tidak berharga maka kita mengidentifikasi sifat fisiknya antara lain warna, kilap, sg (specific gravity), sifat kemagnitannya, sifat kelistrikannya, serta sifat mengapung atau tenggelam.

Tabel 10.6. Unsur-unsur preparasi bahan galian

Sifat fisik Operasi Alat

Warna Hand sorting PanSG Flawing concentration jigging Sluice box,

Shaking table,JIG.

Kemagnetan Ms MSElektrik Hts HTSFlotasi Flotasi Flotation cell

Preparasi selain memisahkan bahan galian untuk menaikan mutu juga untuk menekan biaya operasi

selanjutnya, terutama pada kegiatan transportasi dan pengolahan.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 153

Page 38: 72004849-Fin-Bab-10

Hasil peledakan dapat dike-lompokkan menjadi gumpalan (lump) dan material lepas-lepas berukuran kasar (coarse). Proses pengolahan selanjutnya disebut communation (pengecilan butir) dengan menggunakan crusher dan grinder. Ada tiga jenis crusher, yaitu:• primary crusher• secondary crusher• fine crusher

A. Pengecilan ukuran butir bahan galian (communation)

Pada umumnya bahan galian dari tambang mempunyai ukuran

atau diameter antara 1000-1500 mm (berupa ore / bijih). Bijih kemudian akan diambil logamnya yang menguntungkan dengan suatu cara atau beberapa cara, yakni secara kimia dan fisik. Proses ini memerlukan ukuran butir yang lebih halus yaitu sekitar 0,1 mm. Jadi sangat tergantung dari ukuran alat yang digunakan. Untuk men-dapatkan ukuran kecil digunakan alat separti crusher dan grinder. Sebagai perbandingan kalau menggunakan primary crusher ukuran awal 1500-300 mm, ukuran terkecil 300-100 mm.

Tabel 10.7. Ukuran bahan galian setelah diproses menggunakan beragam alat

Alat Feed HasilPrimary crusher 1500-300 mm 300-100 mmSecondary crusher 300-100 mm 50-10 mmFine crusher 50-10 mm 10-2 mmGrinder 2 mm 0,05 mm / lebih kecil

B. Prinsip pencucian bahan galian (ore dressing)

Pencucian bahan galian adalah metode proses pengolahan bijih dengan tidak menimbulkan efek kimia, tetapi mengutamakan sifat fisik dari mineral. Tujuan utama pengolahan bahan galian ini adalah

menghilangkan atau memisahkan ore dari ikatannya secara fisik yaitu kotoran (tailing). Hasil dari ore disebut konsentrat, sedang lainnya yakni middling dan tailing. Middling adalah material yang berkadar rendah, sedangkan tailing adalah material pengotor atau sampah.

Ore = konsentrat + middling + tailing / waste(ore kadar tinggi) (ore kadar rendah) (sampah)

Keterangan• Konsentrat diolah secara metalurgi • Middling dikembalikan ke pencucian • Tailing / waste dibuang

Gambar 10.4. Unsur-unsur dalam bijih

Tambang unit pemecah batu pengayaan pengolahan (crusher) (sorting)

154 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 39: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Gambar 10.5. Alur pengolahan bahan galian dari tempat penambangan

C. Metode pemisahan mineral Metode yang digunakan dalam

proses pemisahan mineral sangat beragam. Beberapa metode dida-sarkan pada sifat-sifat yang dimiliki oleh bahan galian. Berikut ini adalah beberapa metode yang biasa dilakukan:

1. Pemisahaan dengan meng-gunakan tangan (hand sorting). Hal ini dilakukan dengan cara memisahkan mineral berdasar-kan kekerasaan, ukuran butir, bentuk, warna.

2. Berdasarkan gesekan3. Berdasarkan sifat listrik4. Berdasarkan sifat magnetik5. Berdasarkan specific gravity6. Berdasarkan berat media

7. Berdasarkan sifat mengapung / tenggelam

Untuk mendapatkan konsen-trat sebagai akhir dari proses pengolahan bahan galian, diper-lukan tahapan-tahapan dengan alat-alat yang sesuai, yaitu sebagai berikut:

1. Pengecilan ukuran butir digu-nakan alat pemecah batu seperti crusher dan grinder.2. Produk dari crushing / grinding menghasilkan ukuran butir yang bervariasi. Untuk memisahkan konsentrat sesuai dengan ukuran butirnya dilakukan sizing (pengukuran).Alat pengayaan ada tiga jenis:

a) BatangBatang adalah saringan yang digunakan untuk memisahkan ukuran boulder di daerah penampungan awal. Saringan ini diletakkan di penampungan pertama untuk memisahkan boulder.

Ukuran dari saringan sekitar 25 mm dibuat dari kayu atau logam yang disusun sede-mikian rupa sehingga membentuk susunan kayu atau logam yang datar.b) PlatePlate adalah saringan datar (vibrating / getar) dibuat bertingkat dan dibuat dari ayunan baja atau logam. Pemisahan partikel dibantu dengan getaran dari saringan yang digerakkan oleh tanaga listrik. Ukuran dari masing-masing lubang tergantung dari proses berikutnya.c) BundarBundar yaitu saringan silinder (bundar / revolving) yakni saringan yang berputar.

3. Classifying Classifying adalah pemisahan karena kecepatan jatuhnya. 4. Screening

Kegiatan classifying dan screening sangat penting karena untuk memenuhi permintaan pasar. Dengan ketentuan sebagai berikut:• Classifying ≥ 20 mesh• Screening ≤ 20 mesh

Faktor-faktor yang mempe-ngaruhi kecepatan pengayaan bahan galian adalah sebagai berikut:

1. Luas permukaan2. Kemiringan ayakan3. Kandungan air4. Ukuran tiap lubang ayakan5. Bentuk mineral

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 155

Page 40: 72004849-Fin-Bab-10

Primary CrusherAda dua jenis, yaitu black jaw crusher dan dodge jaw crusher. Masing-masing memiliki spesifikasi

dan kemampuan yang berbeda. Tabel berikut ini menunjukkan perbedaan di antara keduanya.

Tabel 10.8. Perbedaan kemampuan dua jenis primary crusher

No Black jaw crusher Dodge jaw crusher1 Daya tekan lebih kuat Daya tekan lebih lemah2 Kapasitas lebih besar Kapasitas lebih kecil3 Produk bervariasi Produk seragam

Secondary CrusherSalah satu contohnya adalah

rool crusher. Alat ini terdiri dari atas dua bagian, yakni:

a.Rigit (dua-duanya berputar)b.Spring (salah satunya yang berputar, sementara yang lain diam)

Cara pemasukan feed adalah sebagai berikut:- Cuke crusher

Umpan ditumpuk sekaligus sebe-lum dihancurkan bersama-sama.

- Free crushingUmpan dihancurkan sedikit demi sedikit, tetapi pasti hancur yang berlangsung terus menerus.

Fine crushingFine crushing menggunakan alat ballmil, roodmil, dan tubemil. Berikut ini adalah beberapa kemampuan dari proses Fine crushing:

1.Cascading - Putarannya pelan yang men-

dominasi abrasi- Tidak mampu membawa ke

atas2. Cataracting

- Putaran agak cepat- Mampu membawa material ke

atas kemudian material jatuh, maka terjadilah impact.

3. Kecepatan kritis- Kecepatan tinggi- Semua ikut berputar karena

adanya gaya sentripetal

Beberapa istilah lainnya dalam pengolahan bahan galian adalah:Kolektor: mempengaruhi material untuk ikut keluar bersama gelembung udara.Frathe: membuat udara menjadi stabilClasifire: mempertegas (membantu dan atau menghalangi)Flotation ini hanya untuk material yang halus dan berharga.

Rumus menghitung kecepatan

156 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Keterangan:N = Putaran Cell (Rpm)D = Diameter CellR = JAri-jari CellS = Diameter MillS = Diameter Media BM < 80% Cascading

> 80% s/d 90% CataractingRM < 50% Cascading

> 50% s/d 60% Cataracting

Page 41: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

N = D

6,76

N = R

8,54

N = sS −

2,54

Contoh Soal

1. Ukuran mill 9,28 feet kecepatan putar mill 20 Rpm apabila media a. Ball millb. Rod millApa operasi yang diketahui ? Diketahui: N = 20 Rpm

D = 9 feet Jawab :

N= D

6,76 =

3

6,76= 25,53

N = 53,25

20x 100% = 78,38%

Jadi untuk BM = Cascading (78,38% < 80%)RM = Kecepatan Kritis (78,38%)

2. Jika diketahui

Fett Concentrat Tailing100 25 7520% 50% 0%

Ternyata didapat 20 concentrat berapa kadar tailing ?Jawab :

5 =80

xx 100%

100χ = 400

χ = 4%

Jadi R = 80 K = 6 >>> 4% R = 70 K = 10 >>>6,6%

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 157

K =75

5x 100%

= 6,66%

Page 42: 72004849-Fin-Bab-10

3. Ada sampel 15 gram terdiri dari 5 gram galena dan 10 gram silica. Berapa SG sample ? Diketahui :5 gr galena (sg = 7,5)10 gr silika (sg = 2,65)Ditanya : SG sampel ?Jawab :

PbS (galena) Berat /Vol = 5,7

5

SiO2 (Silika) Berat /Vol = 65,2

10

SG sampel = 2

2..

VolSiOVolPbs

SGVolSiOGVolPbS

++

=

55.2

10

75

5

65,265,2

105,7

75

5

+

= xx

4. Suatu operasi penambangan menggunakan BM dan Clasifire dalam hubungan tertutup, mengerjakan material 300 ton/hari dengan kelembaban 10%. Discharge BM 70% solid, Overflow CL 30% solid (halus), Underflow CL 88% solid (kasar).Ditanyakan : a. berapa besar sirculating ?b. berapa jumlah air yang ditambahkan (hubungan tertutup) bila batas

produk 48 mesh.

Mesh Discharge BM% solid

Overflower % solid Underflow%

+ 20 57,6 d 0,5 o 80,4 s+ 48 3,7 2,9 4,2+ 100 8,1 18,8 3,8+ 200 14,7 30,2 8,4- 200 15,9 47,6 3,2

Jumlah berat material yang dikembalikanSirculating rod rasio = perbandingan berat material antara yang dikembalikan dari clasifire ke ball mill.

CLR = ds

d

−−0

(Circulation Load Ratio)

Keterangan

158 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

SG = Berat/Volume Vol = Berat/ SG Berat = Vol x SG

Page 43: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

d = % berat kumulatif yang ada pada ukuran tertentu dalam feed (discharge BM)

O = % berat kumulatif yang ada dalam over flow cS = % berat kumulatif yang ada dalam under flow

CLR = =−−ds

od =−−

3,616,84

4,33,61

3,23

9,57= 2,48

Feed 300 ton kelembaban 10%Solid = 90% x 300 ton = 270 tonAir = 30 tonCL = 2,48 x 270 ton = 669,6Jumlah air yang ditambahkan:- jumlah material pada BM

270 + 669,9 ton = 939,6 ton% solid pada BM 70%

- Jumlah solid + air = 100/70 x 939,6 t/n = 1342,28 tonair = 1342,28 ton – 939,6 ton = 402,68 ton

air yang harus ditambahkan pada BM = 30 + 91,3 + x = 402,68% solid pada underflow CL 88% x = 281,38%100/80 x 669,6 ton = 760,9Air 760,9 – 669,6 = 91,3 ton% solid pada overflow CL 30%Jumlah solid + air100/30 x 270 = 900 tonAir = 630 tonAir yang harus ditambahkan di CL: 630 + 91,3 = 402,68 + x

x = 318,62 ton

5. Contoh perhitungan derajat liberasi dan kadar

Mesh %beratJumlah Butir

PbS ZnS SiO2

Bebas Terikat Bebas Terikat Bebas Terikat+35 5 1 0,5 1 1 9 7,5+48 10 2 1 1 1 10 8+65 15 2 1,5 2 2 11 8,5+100 25 3 1,5 2 2 12 8,5+150 30 3 2 3 3 13 9-150 15 3 3,5 4 3 14 9,51

Cara menghitung

DL = 5,1

1x 100% =66,67

Kadar = )65,255.1()42()5,75,1(

5,7)5,01(

xxx

x

+++

= 29,9

Derajat DL % Kada Derajat DL % Kadar Derajat DL % Kadar

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 159

PbS ZnS SiO2

Page 44: 72004849-Fin-Bab-10

liberasi (x)% berat

Kadar

r x Berat

liberasi (x)% berat

Kadar x Berat

liberasi (x)% berat

Kadar

x Berat

66,67 22,3 50 200 12,70 42,05 10 50 69,41 347,1566,67 28,8 50 500 10,23 102 9,0 90,9 60,99 609,957,14 28,2 50 750 17,03 255,45 15,38 230,7 50,01 855,2566,67 32,42 50 1250 15,37 334,25 14,28 357 52,19 1304,7560,00 31,3 50 1500 20,03 600,9 18,75 562,5 48,66 1459,854,54 31,33 57,14 857,1 20,04 302,1 17,64 264,6 44,7 671,65

160 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 45: 72004849-Fin-Bab-10

10.3. Bahan Galian Logam dan Industri

10.3.1. Pendahuluan

Bahan galian adalah bahan yang dijumpai di alam baik berupa unsur kimia, mineral, bijih, ataupun batuan. Bahan galian dapat berbentuk padat, cair ataupun gas. Juga dapat diperoleh dengan cara digali, dipompa, disedot, disemprot, dan sebagainya.

Berdasarkan ujudnya, bahan galian dapat dibagi menjadi bahan galian padat, bahan galian cair, dan bahan galian gas. Perundang-undangan tentang bahan galian terdapat dalam:• UU Pertambangan No. 37 tahun

1960• PP No. 25 tahun 1964• UU Pokok Pertambangan No. 11

tahun 1967 pasal 3• PP No. 32 1969 dan PP No. 27

tahun 1980

Bahan galian di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi:

1. Bahan galian strategis (Gol. A)Dalam arti strategis untuk per-tahanan dan keamanan negara atau strategis untuk menjamin perekonomian negara.- Minyak bumi, bitumen cair, lilin

bumi, gas alam.- Bitumen padat, aspal.- Antrasit, batubara, batubara

muda.- Uranium, radium, thorium, dan

bahan radiokatif lainnya- Nikel, kobalt, timah.

2. Bahan galian vital (Gol. B) Dalam arti menjamin hajat hidup orang banyak., meliputi:

- Besi, Mangan, Milibalen, khrom, Wolfram.

- Vanadium, titan, bauksit, tembaga.

- Timbal, seng, emas, platina, perak, air raksa.

- Intan, arsen, antimon, bismuth.- Ittrium, rhutenium, cerium,

logam jarang.- Birilium, korondum, zirkon,

kristal kuarsa.- Kriolit, theorspar, barit,

yodium, brom.- Khlor, belerang.

3. Bahan galian tidak strategis dan tidak vital (Gol. C)Dianggap tidak langsung mem-pengaruhi hajat hidup orang banyak baik karena sifatnya maupun karena kecil jumlah depositnya.- Nitrat, fosfat, garam (halit).- Asbes, Initea, grafit, magnetis.- Tarosil, leusit, tawas (alum),

oker.- Batu permata, batu setengah

pertama.- Pasir kwarsa, kaolin, felspar,

gips.- Bentonit, batuapung, tras,

obsidian.- Perlit, tanah diatomea, fuller

earth.- Marmer, batutulis.- Granit, andesit, basalt, trachit,

tanah liat.- Pasir sepanjang tidak me-

ngandung bahan galian golongan A dan B.

Bahan galian industri = golongan C – bahan bangunan.

Pembagian lain atas bahan galian didasarkan fungsi, yaitu:

164 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 46: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

• Logam- Emas- Pasir besi- Timah Hitam- Tembaga

- Perak- Mangan- Timah putih- Bismut

- Air raksa- Chrom- Seng- Antimon

- Platina- Nikel- Bauksit- Titan

• Bahan Industri- Obsidian- Fosfat- Garam batu- Asbes- Yodium- Batu pualam- Belerang- Grafit- Felspar

- Gips- Dolomit- Diatomea- Aspal- Tawas- Barit- Batugamping- Kaolin- Tanah liat

- Intan- Batu alam- Magnesit- Talk- Oker- Batuapung- Mika- Tras- Pasir kwarsa

• Bahan galian bahan bakar (energi)- Minyak bumi- Batu bara- Gas alam- Panas bumi

• Batu Permata- Beryl - Aquamarine- Ruby - Opal- Safir - Giok

- Amethyst - Chalcedony

10.3.2. Bahan Galian Logam

1. Chromium = CrDidapatkan sebagai cebakan pri-mer, dengan bijih Chromite FeOCr2O3. Bijih ini merupakan hasil proses magmatic segregation pada batuan beku basa. Pada umumnya didapatkan dalam bentuk vein bersama serpentin, dalam jumlah terbatas batuan basa / ultra basa akan lapuk, terangkut akhirnya diendapkan sebagai deposit sekun-der.

Kegunaan:- Untuk pelapis besi (stainless steel)- Alloys baja supaya tahan karat- Refractory = bahan tahan api- Untuk industri kulit, tekstil, dll.

Cara Penambangan:- Tambang dalam untuk deposit

primer- Tambang permukaan untuk de-

posit sekunder.

Cara pengolahan:- Hasil tambang primer umumnya

mempunyai konsentrasi tinggi dan tidak tercampur dengan logam lain (sortasi).

- Hasil tambang sekunder dengan gravitasi.

Tempat ditemukan:- Kalimantan Selatan di G.

Batara (Pleihari) dengan 31-32% chromit.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 165

Page 47: 72004849-Fin-Bab-10

- Sulawesi Tengah, yaitu di Latan dalam batuan peridotit.

2. Manganese = Mn

Tabel 10.9. Karakteristik bijih mangan

Ore Komposisi Dep. Primer Dep. Sekunder

Pyrolusite MnO2 *Psilomelane Mn2O3 x H2O *Pyrounite 3Mn2O3 MnSiO3 *Manganite MnO (OH) *Rhodochrosite MnCO3 *Rhodonite (Mn, Mg, Fe)SiO2 *

Hampir semua bijih mangan dida-patkan sebagai deposit sekunder dan sedikit sebagai deposit primer.

Keterangan mineral:Pyrolusite = MnO2

Merupakan endapan sekunder, hasil proses oksidasi dari Mn primer: Rhodochrosite & Rhodonite.

Psilomelane = Mn2O3 x H2O = (BaH2O4 )Mn10O20

Merupakan endapan sekunder. Kadang - kadang berasosiasi de-ngan barium.

Manganite = MnO(OH)Sebagai endapan primer dijum-pai dalam vein yang terbentuk pada temperatur tinggi. Sebagai endapan sekunder dan ber-asosiasi dengan pyrolusite, limonite dan psilomelane.

Rhodochrosite = MnCO3

Sebagai endapan primer dida-patkan dalam vein, dijumpai bersama dengan Cu & Pb, dalam gangue mineral. Bila teroksidasi menjadi MnO2 berwarna hitam, dijumpai pula pada batuan metamorf.

Rhodonite = (Mn, Mg, Fe)SiO3

Merupakan endapan primer, pada batuan metamorf dan juga di dalam vein.

Kegunaan:- Campuran besi ruang, tahan

terhadap pengaruh belerang.- Alloys dalam bentuk perunggu

untuk propeller kapal.- Untuk melindi biji uranium, batang-

batang las.- Pernis, pupuk.- Menghilangkan warna pada gelas/

kaca.- Pembuat baja

Pengolahan: sortasi manual terha-dap kontaminasi.

Tempat ditemukan:- Kalimantan Barat: Batu Konka-

bang, Pebesian, Pebatuan, Se-jambun, S.Ella Hilir, Kam-pung Siluas, G.Jaboi dan Pajilu.

- Kalimantan Tengah: kampung Kepajang, G.Karim, G.Segalung, Jemuat, Segulak dan Begenci.

- Kalimantan Selatan: G.Kukusan (besi laterit), P.Sebuku, P.Suwa-ngi, P.Danawan, Batu Kora, S.Pontain, Tanjung, Munggu, P.Ulin, Tembaga, G.Melati, Sa-

166 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 48: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

rang Alang, Takisong, Penja-ringan, Padang Biji.

- Sulawesi Tengah: S.Larona, Ling-kema, Lingkobale, Karipinan dan Bone Putih.

- Sulawesi Selatan: Walanae, Salo Talimbangan.

- Flores: Riung- Irian Jaya – Was Akopi, Was

Isyow

Cara Penambangan:- Tambang dalam – primer- Tambang permukaan – sekunder

3. Copper = CuSenyawa tembaga:- Native Copper – Cu – 100%

(primer dan sekunder)

- Bornite – Cu5FeS4 (primer dan sekunder)

- Branchantile – CuSO43Cu(OH)2

(sekunder)- Chalcosite – Cu2S (primer dan

sekunder)- Cuprite – Cu2O (sekunder)- Enargite – Cu2As2S5 (primer)- Malachite – CuCO3Cu(OH)2

(sekunder)- Azurite – CuCO3Cu(OH)2

(sekunder)- Chrysocoll – CuSiO332H2O

(sekunder)

Cu didapatkan baik sebagai deposit primer ataupun deposit sekunder. Tabel 10.10 merangkum bijih tembaga dan keterdapatannya.

Tabel 10.10. Bijih tembaga

Nama Ore Komposisi Dep.Primer Dep.SekunderNatiopperBorniteBronchantiteChalcositeChalcopyritCoveliteCupriteEnargiteMalachiteAzuriteChrysocoll

CuCu5FeS4

CuSO43Cu(OH)2

Cu2SCuFeS2

CuSCu2O3Cu2SAs2S5

CuCO3Cu(OH)2

2CuCO3Cu(OH)2

CuSiO32H2O

**

***

*

*******

***

Keterangan mineral:

Native Copper (Cu) didapatkan bersama dengan Silver, Arsen, dan sebagainya. Dijumpai di bagian atas dari vein Chalcosite (Cu2S) atau Covelite (CuS) dan pada batuan volkanik. Dalam deposit sekunder merupakan hasil pelapukan dari Chalopyrit.

Bornite (Cu5FeS4) terdapat dalam batuan intrusive dalam bentuk vein

didapatkan berasosiasi dengan chalcopyrite dan chalcosite.

Bronchantite (CuSO43Cu(OH)2) = Cu4SO4(OH)6 merupakan deposit sekunder hasil alterasi dari copper oxida.

Chalcosite (Cu2S) didapatkan ber-asosiasi dengan Bornite Cu5FeS2), didapatkan berasosiasi dengan pyrite,sphalerite, galena dan pyrho-tite. Juga dengan bornite dan chaleosite.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 167

Page 49: 72004849-Fin-Bab-10

Covelite (CuS). Didapatkan dalam bentuk vein ataupun dalam fumarole.

Cuprite (Cu2O), merupakan deposit sekunder, hasil pelapukan dari copper sulfide (chlcosite Cu2S, Covelite CuS). Didapatkan bera-sosiasi dengan native copper, malachite, azurite, dan limonit.

Enargite (3Cu2SAs2S5 = Cu3AsS4), dijumpai dalam bentuk vein yang terbentuk pada medium temperatur.

Malachite (CuCO3Cu(OH)2 = Cu2CO3Cu(OH)2), merupakan hasil alterasi copper ore deposit (copper sulfide = endapan sekkunder), umumnya berasosiasi dengan batuan karbonat, pada umumnya berasosiasi dengan azurite.

Azurite (2CuCO3Cu(OH)2) = Cu3(CO3)2(OH)2, merupakan deposit sekunderm hasil alterasi copper sulfide, umumnya berasisoasi dengan batuan karbonat dan malachite.

Chrysocoll (CuSiO32H2O = Cu2H2Si2O3(OH)4, merupakan en-dapan sekunder.

Deposit Tembaga di Irian JayaDiusahakan oleh Freeport

Minerals Company. Penelitian dimu-lai tahun 1967 seluas 10.000 ha, berpusat di Ertsberg (bukit bijih). Pada ketinggian 3.460 m dpl. Penambangan dimulai tahun 1973 dan pada saat itu diresmikan pula nama kota Tembagapura.

Lingkungan Ertsberg meru-palan daerah intrusi granodiorit yang berstektur porfir. Penelitian detail menunjukkkan bahwa batuannya mempunyai komposisi bervariasi dari diorite monzonite kuarsa. Intrusi ini menerobos batugamping dari

Formasi Faumi yang berumur Eosen. Oleh sebab itu mengalami metamorfosa dan metasomatisme. Tubuh bijinya merupakan masa berbentuk sumbat. Bagian yang tersingkap setinggi 140 m. Ke bawah diperkirakan 360 m.

Mineralisasinya tidak merata, bijinya terdiri dari chalcopyrite, bornite dan magnetit, dan batuan yang tidak berbijih terdiri dari kalsium silikat.Selain itu terdapat dalam jumlah kecil, pirit, molibdenit, bismut, galenobismutit. Juga mineral ubahan seperti Covelit, Chalcosite, Hematit. Di samping itu ada pula granit, diopsid, piroksen. Uralit dan epidot dengan perunut mineral visovianit, skapolit, apatit, serpentin, talk, sericit, alofan, alunit dan mineral lempung.

Ertsberg ditaksir mengandung 33 juta ton bijih tembaga dengan kadar rata-rata adalah:• Tembaga 2,5%• Besi 41%• Emas 0,75 gram/ton• Perak 9 gram/ton

Cara penambangan :- Tambang tertutup dengan tero-

wongan, sisa yang ditambang berfungsi sebagai pilar.

- Tambang terbuka, berada pada ketinggian 3.700 m sampai keda-laman pada ketinggian 3.364 meter.

Kegunaan:- alat-alat listrik- Campuran logam talicys untuk

perunggu.

Pengolahan: digiling - konsentrat - pemisahan.

Selain di Irian Jaya yang sudah diusahakan, deposit Copper didapatkan pula di:

168 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 50: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

- Aceh: Pulau Bras, daerah Gle Broe, Aer Talu, beutong, Alu baru.

- Sumatera Utara: Aer Sihajo, Muara Soma, Singengu, Tambang Oli, Kota Pungkut, Pakantan, Maliti Muara Sipongi, Aer Sipongi, G.marisi, Pagaran, Si Ayu, Sidi-ngin.

- Sumatera Barat: Sumpu, Lubuk, Selasih, sekitar D, Singkarak, S. Pagu, Bulangsi, Tepan, G. Kerinci. Mangani. G.Arum.

- Jambi: talang kepotang, S. Bulu, S, Letung, S Sengering.

- Sumatera Selatan: S. Tuboh, Kim-kim Besar, bukit Rayah.

- Bengkulu: G. Batu bertulis. Aer Penejun, Toba Tembiling, Aer Loh limbo, Sulit, Simau.

- Lampung: G. Ratai- Jawa Barat: Banten selatan, Ciko-

tok, Cipacung, Cirotan, Jampang, Cikondang Karangnunggal.

- Jawa Tengah: S. Luk Ulo- Jawa Timur: Janglot, Dawuhan,

Kedungpring, Tegalrejo, Domas-an, Kalitelu, Kasihan, Brungkah, Batu ulu.

- Kalimantan Barat: Konsesi pan-dan, Mandor, Montrado, Beng-kayang.

- Kalimantan Tengah: Sampit, Men-tikai, Cabang S.Samba.

- Sulawesi Utara: Paleleh Barat- Sulawesi Selatan: Peg. Latimo-

jong, Sangkaropi.- Sulawesi Tenggara: Lempea- NTT: Bone, Tomini/P.Timor- Irian: Warmoni, P/ Doom, Peg.

Cartenz, Ertsberg.

4. Alumunium = AlMerupakan endapan sekun-

der, mineral utama adalah Bauxite (Al2O32H2O). Bauxite adalah group mineral yang meliputi :

• Gibbsite : Al (OH)2

• Boehmite : AlO (OH)• Diaspore : HAlO2

Bauxite mineral sekunder hasil leaching silika dari mineral lampung, batugamping, lempungan atau ba-tuan beku dengan % silika rendah pada kondisi tropis.

Bauxite di Pulau Bintan (Riau) sudah dikenal sejak 1925 yaitu dalam bentuk bahan lapukan laterit. Di Pulau Bintan penambangan bauxite dilakukan di daerah Tem-biling dan beberapa pulau sekitar-nya seperti Pulau Kelong, Pulau Dendang, Pulau Anakut, Pulau Kayong.

Batuan tertua di kepulauan Riau terdiri dari batuan volkanik dan sediment yang terlipat kuat dan telah mengalami metamorfose. Batuan ini tertindih batupasir dan serpih yang mungkin berumur Trias dan terlipat kuat pula.

Granit yang berumur Trias Akhir telah menerobos batuan sedimen tadi dan menyebabkan metamorfose kontak yang dapat diamati di berbagai tempat. Batuan termuda didaerah ini adalah batuan klastika yang terlipat sedang, tidak mengalami metamorfose dan diper-kirakan berumur Kapur atau Tersier.

Penyelidikan sebelum perang dunia kejadian bauxite di daerah Bintan adalah sebagai berikut:- Batuan asal bauxite adalah serpih

bersifat perlit halus sedikit napalan yang telah berubah menjadi batu tanduk (hornfels) bersifat padat karena metamorfose sentuh.

- Pelapukan laterit telah berlang-sung selama masa peneplain yang cukup lama dalam masa Tersier dan Kuarter, laterit alumunium oksida terbentuk pada

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 169

Page 51: 72004849-Fin-Bab-10

tempat erosi kimia lebih kuat dari erosi mekanis.

- Selain sebagai lapisan atas, aluvium penampang lapukan bauxite terdapat juga sebagai hasil pembauksitan secara elu-vium batuan asal, tetapi endapan jenis terahir ini tidak mempunyai arti ekonomi.

Penyelidikan setelah perang dunia menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:- Bauxite tersebut merupakan hasil

akhir pelapukan setempat.- Endapan terdapat pada lajur

konkresi dekat permukaan pada puncak dan sisi bukit yang lebar, mungkin merupkan sisi suatu hamparan (peneplain).

- Daerah yang paling baik pem-bentukan bauxite agaknya ialah yang mempunyai batuan dasar granit atau syenit kuarsa dengan kadar kuarsa rendah, batuan vol-kanik bersifat riolit dan filit.

- Lazimnya bijih yang terdapat dalam bentuk konkresi ini terdiri dari mineral gibbsit (Fe2O3HO), SiO2 dan titandioksida (TiO2).

Keguanaan :- Industri pesawat terbang - Bahan anti korosi- Penghantar panas- Refraktori bahan bangunan - Bahan alat rumah tangga- Bahan pembungkusCara penambangan: tambang per-mukaan.Cara pengolahan: Proses bayer (elektrolisa) – alumina – elekrolisa di bejana cryolit - logam Alumunium.Tempat didapatkan:- Riau: P. Bintan, P. Riau, Lingga,

Kundur, Batam.- Sumatra Selatan: P. Bangka, P.

Biliton.

- Kalimantan: Singkawang

5. Antimony = SbMerupakan deposit primer.

Contoh endapan antimony adalah stilonite Sb2S3. terbentuk pada low temperature vein kadang berasoliasi dengan Arsen, batuan beku asam (Granit, Grandiorit, Monzenit).Kegunaan: - Dicampur dengan Pb sebagai

bahan batu baterai- Pelapis tangki- Bahan pembungkus kabel- Bahan solder- Sebagai logam putih (white metal)Cara penambang: tambang permu-kaan. Cara pengolahan: hand sorting - konsentrasi dengan gravity. Tempat ditemukan:- Riau di kepulauan Natuna - Sumatra selatan: di Muaro- Jawa Barat: Karawang, Purwa-

karta, Sukawajan, S. Cipeung- Kalimantan Tengah: Di Muara Te-

we, Ketingan, Sejuran.- Kalimantan Barat: Undan, G.Silu-

bat- Kalimantan Timur: G. Nanta- Kalimantan Selatan: Manunggal,

Riam Kabok- Sulawesi Selatan: Sassak- NTB: Lombok, G. Rawa, G. Maria,

(sumbawa)- NTT: Kale (Timor)

6. Bismuth = BiMerupakan deposit primer

ataupun sekunder. Deposit primer terdapat dalam vein, replacement dari larutan hidrotermal. Bismuth kebanyakan merupakan hasil tam-bahan di dalam penambangan timah putih, timah hitam, tembaga, emas, perak dan emas.

170 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 52: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Tabel 10.11. Bijih bismuthOre Komposisi Dep. Primer Dep. Sekunder

Natira Bismuth

Bismuthinite

Bismite

Galeo bismithite

Bi

Bi2S3

Bi2O3

Pb Bi2S4

*

*

*

*

Bismuthinite = Bi2S3

High temperature ore vein dan berasosiasi dengan pegmantites. Juga terbentuk karena penguapan dari larutan hydrothermal, kadang-kadang berasosiasi dengan Arseine Antimony.

Kegunaan :- Untuk campuran logam antara lain

alumunium, besi, baja .- Untuk menambah ketajaman dan

kekuatan alat pemotong.- Untuk termoelektrik- Industri kimia (obat-obatan dan

kosmetik)- Pencampuran logam (alloy) de-

ngan titik lebur rendah (fusible), alloy yang berguna untuk sumbat

pengaman, electric fuse, kedok-teran gigi dan sebagainya.

Penambangan:stand sorting

Tempat dijumpai :- Sumatera Utara: P. Samosir

(Danau Toba) keadaan endapan-nya berupa butir-butir kecil dari native bismuth dalam tuff.

- Kalimantan Barat: Kamp Jakargi (Landak)

- Tempat-tempat deposit timah di mana bismuth sebagai hasil ikutan.

7. Cobalt = CoDidapatkan sebagai endapan

primer, terbentuk dalam medium temperature vein yang umumnya berafiliasi dengan nikel dan silver.

Tabel 10.12. Bijih cobalt

Ore Komposisi Dep. Primer Dep. Sekunder

Skutterudite(smaltite-Chloanthite)

Cobaltite

(CoNiFe)As3

CoAsS

*

*

Skutterudite (smaltite-Chloanthite) = (CoNiFe)As3

Didapatkan sebagai endapan pri-mer, sebagai vein. Umumnya didapatkan berasosiasi dengan silver dan nikel.

Cobaltite = CoAsSDidapatkan sebagai endapan primer, dalam bentuk vein berasosiasi dengan mineral cobalt

yang lain dan nikel, dan juga di dalam batuan metamorf sebagai akibat proses diseminasi.

Penggunaan :- Campuran logam- Industri elektronik, kimia, dan

farmasi.

Cara Penambangan:- Tambang dalam bila berasosiasi

dengan silver.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 171

Page 53: 72004849-Fin-Bab-10

- Tambang permukaan bila berasosiasi dengan nikel.

8. Mercury = HgSMerupakan deposit primer,

terdapat pada vein dangkal dan berkaitan dengan batuan beku.- Cinnabar = HgS

Salah satu endapan mercury sulfide yang terpenting terdapat dapa vein yang berkaitan dengan batuan beku yang relatif dangkal, akibat proses hydrothermal.

- Calcemel = HgClSering dijumpai berasosiasi dengan Cinnabar.

Kegunaan:- Untuk fotografi- Pengolahan emas dan perak- Katalisator, farmasi, dan kedok-

teran

Penambangan: deposit mercury selalu terdapat di permukaan.

Pengolahan: sifat deposit mercury yang umumnya berbentuk cair

mudah dipisahkan dengan hand sorting.

Tempat didapatkan:- Sumatera Barat: dekat Sibalabu,

S.Japir, Gede Jalang dekat Batu Anjung.

- Jambi: S Gelugur, S Siak- Jawa Barat: G.Parung, sepanjang

sungai dari G.Lembu Ciseuci, Pantai Junti, Karangampel- Cirebon

- Jawa Tengah: Cilacap, S.Donan, S.Tuntang Demak.

- Yogyakarta: Sorogedug- Kalimantan Barat: terdapat di 23

daerah antara lain S.Siam, S.Be-tung cabang, S.Bayan, G.Udan, S.Sekireh.

- Kalimantan Tengah: Sampit, Kota Waringin.

- Kalimantan Selatan: Tanah Laut, Martapura.

9. Molybdenum = MoDijumpai sebagai endapan

primer (molybdenite) atau sebagai endapan sekunder (Wulfenite).

Tabel 10.13. Bijih molybdenumOre Komposisi Dep. Primer Dep. SekunderMolybdeniteWulfenite

MoS2

PbMoO4

**

- Molybdenite = MoS2

Sebagai hasil proses hydrothermal dari batuan pagmantit, kadang berasosiliasi dengan kuarsa.

- Wulfenite = PbMoO4

Sebagai hasil proses pelapukan dari molybdenite pada permukaan vein Pb.

Kegunaan :- Sebagai alloys untuk baja- Untuk katalisatur- Lubricant- Bahan campuran keramik

Pigmen- Bahan farmasiPenambangan: tambang dalamPengolahan: hand sortingTempat dijumpai :- Aceh: Gayo lues (burniaguseum,

woini tribe)- Sumatra Barat: Tiembulun (Peg.

Sibubun)- Riau: Singkep dan Karimun besar- Sumatera Selatan: Klapa Klumpit

(Batiton), Jebus (bangka), Waiku-pang (J.Betung)

172 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 54: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

- Kalimantan Barat: G.Bawang (Kampung ledo) dan G.Benaul

10. Tungsten = Wolframates

Dijumpai sebagai deposit primer, hasil proses hydrothermal high temperature dan medium temperature quartz vein. Batuan granitic diperkaya dengan larutan magma pegmatit.

Tabel 10.14. Bijih tungstenOre Komposisi Dep. Primer Dep. SekunderWolframiteFerbeniteHuebneriteSceelite

(FeMn)WO4

FeWO4

MnWO4

CaWO4

****

- Wolframite = (FeMn)WO4 meliputi: Ferbenite FeWO4, Huebnerite MnWO4

Hasil proses hydrothermal high temperature dan medium temperature pada quartz vein, pada batuan granit yang diperkaya oleh larutan pegmantit.

- Sceelifa = CaWO4 Contact methamorphic deposit high temperature quartz vein. Kontak metamorfose yang meng-

integrasi pada batugamping. Mineral ikutannya adalah granet, epidote dan vesuvianit.

Kegunaan: untuk alloys, tahan terhadap suhu tinggi.Catatan: antara ion Mo dan W sifatnya changeable (mudah terjadi pertukaran ion).Penambangan: tambang dalam.Pengolahan: hand shortingTempat dijumpai: di daerah yang terdapat molybdenum.

11. Lead = Timbal = Pb

Tabel 10.15. Bijih timbalOre Komposisi Dep. Primer Dep. SekunderGalenaCerrusiteAnglesite

PbSPbCO3

PbSSO4

***

Cebakan ini didapat dalam bentuk primer maupun sekunder. Mineral bijih terkait adalah galena, cerrusite, dan anglesite.

Galena (PbS), dijumpai pada vein yang terbentuk pada medium - low temperature, berasosiasi dengan sphalerite, pyrite, chalcophiryte, kuarsa. Dalam batuan sedimen terdapat berasosiasi dengan

siderite, dolomite, fluorite, calcite dan barit.

Garrusite (PbCO3), dijumpai sebagai deposit sekunder hasil pelapukan galena melalui alterasi dan ini terjadi bila vein menembus batugamping. Jenis ini didapatkan bersama galena, sphalerite dan kalsit, pada vein yang terbentuk pada temperatur rendah.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 173

Page 55: 72004849-Fin-Bab-10

Anglesite (PbSO4), merupakan deposit sekunder, hasil pelapukan galena, kadang berasosiasi dengan phosgenite, cerrusite, dan mala-chite.Cara penambangan: tambang dalam dan tambang permukaan.Cara Pengolahan: grinding – gravity – flotasi.Kegunaan:- Alat-alat listrik, accu, industri

nuklir.

- Industri logam, solder, industri karet, cat, dan sebagainya.

Tempat ditemukannya:- Sumatra Utara: Kotanopan (Tapa-

nuli Selatan)- Jawa Barat: Cikondang (Cianjur),

Pacet (Cianjur), Kec. Jonggol (Bogor), Panjalu (Ciamis).

- Kalimantan Timur: Kec. Berau- Sulawesi Tengah: Palu, Donggala.- NTB: Songkol, P.Lombok Kab.

Prava.

12. Zinc = ZnTabel 10.16. Bijih zinc

Ore Komposisi Dep. Primer Dep. SekunderSphaleriteSmithsoniteHemimorhileZincite

ZnSZnCO3

HZnSiO5

ZnO`

*

*

**

Dijumpai sebagai endapan primer dan sekunder. Beberapa bijih terkait keberadaan logam ini adalah:- Sphalerite (ZnS). Dijumpai dalam

bentuk Vein, didapatkan bersama galena.

- Smithsonite (ZnCO3). Hasil alte-rasi Zincore deposit (ZnS) umum terdapat di daerah batugamping.

- Hemimorhile (HZnSiO5). Hasil dari oksidasi dari ZnS dijumpai ber-sama smithsonite.

- Zincite (ZnO), endapan primer ha-sil metamorfosa dari ZnS, beraso-siasi dengan magnetic, calcite.

Kegunaan : - Bahan industri tekstil, keramik,

kimia.- Proteksi logam terhadap karat.Penambangan: tambang dalam. Pengolahan: grinding - gravity - flotasi

Dijumpai:

• Aceh: Krueng Bereung, Kureung Isep, Longkop.

• Sumatera Utara: Balulaga, Nias, Si Hayo, Huta Bargot, Muara soma, Ulu si Dingin-dingin, Aek Peneme, Estella, Pagaran Si Ayu (Di daerah granit), Bukit Pinonggu, Malilin, Gunung Maial dan Sidingin (Di daerah batuan kwarsa).

• Sumatera Selatan: Sumpu, Ba-lung, Bio, Matu menjulur, Lubuk, Sulasih, Sungai Talang, Sungai Pagu, Bulangsi, Tepan (dalam batuan andesit, dan diabase), Mangani, G.Arum.

• Sumatera Selatan: S.Tubeh, Aer Kulus, Ear Seri, Bukit Layah, Kikim Besar.

• Bengkulu: S.Ipuh, G.Batu Bertulis, Aer Pajenun, Aer Salah, Aer Platen, Aer Bagus, Tabah Tebiling, Aer Anget, Aer Lumpur, Cepei, Aer Kedurang, Aer Loh, Muara Impu Tanah, Lebong Simpang, Tebong Denok, Lebong

174 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 56: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Sulit, Lebong Randis (dalam batu kapur), Simau, Tambang Sawah.

• Lampung: Rajabasa, G.Rantai.• Jawa Barat: Ciroton (Bersama

Au), G.Parang (Berupa Urat), Purwakarta G.Sawal.

• Jawa Timur: Janglot, Dawuhan, Kedungpring, domasan, Kaliteli, kasihan, Brungkah, Batu Ulu.

• Kalimantan Barat: Daerah Mador (Bersama Cu), Bangkayang,

Daerah Matan, S. Samarayak, bersama emas dan perak.

• Kalimantan Tengah: Sampit, Kampung Mangkup, S.Mentaya (dalam urat kwarsa bersama Au).

• Kalimantan Timur: S.Mara.• Sulawesi Selatan: Daerah Sasak,

Daerah Masupu, Daerah Bobokan.

13. Tin = Timah= Stanum =Sn

Tabel 10.17. Bijih timahOre Komposisi Dep. Primer Dep. SekunderCassiteriteStannite

SnO2

Cu2SFeS SnS2

**

Dijumpai sebagai cebakan primer, terjadi karena intrusi granit pada fase pneumatolitik. Beberapa mineral terkait timah adalah:- Cassiterite (SnO2), terjadi pada

magmatik dan vein temperatur tinggi, dijumpai bersama tungsten.

- Stannite (Cu2SFeS SnS2), Terjadi pada batuan intrusi asam.

Timah di samping didapatkan dalam endapan primer juga didapatkan dalam bentuk placer. Timah terletak pada jalur timah terkaya, jalur tersebut meliputi selatan Cina, Birma, Muagthai, Malaysia. Di Indonesia ditemukan di Sumatera Tengah (Bangkinang), Bangka, Baliton, Singkep, juga kepulauan Anambas – Natuna – Karimata.

Batuan tertua di pulau timah berumur Permo Karbon, berupa endapan batuan yang mengalami malihan terdapat di Pulau Singkep. Di Bangka dan belitung batuan tertua terdapat sebagai batuan malihan (metamorf) yang berumur Permo Karbon Trias. Batuan ini

diterobos oleh biotit granit yang diduga penyebab terbentuknya cebakan timah.

Endapan timah primer ter-dapat pada batuan granit dan daerah kontak pada batuan malihan (metamorf). Jenis pertama terdapat Di Tikus (Sebelah barat pulau Belitung). Endapan terdiri dari vein kuarsa yang mengandung cassiterite dan wolframite dengan kadar 0,4 %. Di Bangka endapan terpenting didapatkan di Pemali dan Tempilang berasosiasi dengan granit dan urat turmalin kasiterit. Di Belitung juga didapatkan dalam granit.

Endapan timah sekunder merupakan hasil pelapukan endapan primer dan diendapkan tidak begitu jauh.Berdasarkan tempat terbentuknya endapan timah dapat dibagi sebagai berikut:- Endapan “kulit” yang terdapat

pada lereng bukit endapan eluvium.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 175

Page 57: 72004849-Fin-Bab-10

- Endapan “kaksa” endapan alluvium terdapat di lembah atau pantai.

Cara penambangan: di pantai menggunakan kapal mangkuk (Bucket dredge), Kapal keruk Isap (cutter suction dredge) yang bekerja di daratan dan pantai pada penambangan terbuka (kolong).

Kegunaan: pelapis logam, barang elektronik, alat-alat kedokteran.Tempat didapatkan:- P. Singkep: Bangkinang, Kundur,

Karimun.Bukit Rayah di Jambi- Bangka - Belitung di utara P.

Sumatera.

14. Nikel = NiTabel 10.18. Bijih nikel

Ore Komposisi Dep. Primer Dep. SekunderPentlanditeGarnierite

(Fe, Ni) SH2(Ni, Mg) SiO3HO

**

Terdapat sebagai cebakan primer dan sekunder. Mineral bijih terkait, diantaranya adalah:- Pentlandite ((Fe,Ni)S), merupakan

cebakan primer di dalam batuan ultrabasa.

- Garnierite (H2(Ni, Mg) SiO3HO), merupakan hasil pelapukan.

Di Indonesia bijih nikel yang terdapat di Sulawesi bagian tengah dan bagian timur termasuk:- Laterit nikel- Bijih nikel sillikat

(garnierite dan krisopras)Yang terjadi akibat pelapukan dan pelindihan (pelarutan) batuan ultra basa seperti peridotit dan serpentinit. Atau endapan tipe mollase yang terdiri dari robekan batuan ultrabasa.

Berdasarkan penyelidikan di Soroako dibedakan:- Peridotit halus tak terserpentinkan

= jenis A- Peridotit kasar terserpentinkan

lemah = jenis B- Peridotit kasar terserpentinkan

kuat = jenis BProses pelapukan dan pelindihan tersebut menyebabkan:

- Menurunkan kadar Al dan Ca.- Meningkatkan kadar Fe, Cr, Ni,

dan Co.Ni yang larut dalam proses pelapukan dan pencucian itu akibat pengaruh air tanah dan adanya unsur Mg dalam batuan, kemudian mengendap kembali membentuk mineral hidrosilikat antara lain garnierite H2(Ni, Mg)SiO3HO atau H(Mg, Ni)3SiO9. Mineral bentukan baru tersebut mengisi celah atau retakan dalam batuan. Selain itu terdapat pula krisopras yaitu kalsedon yang mengandung Ni.Penyelidikan di Soroako, penam-pang terdiri dari 4 lapisan, yaitu:• Tudung Besi

Berwarna merah terdiri dari goethit dan limonit yang menyerupai sepon berkadar besi tinggi tetapi kadar Ni rendah.

• Lapisan LimonitWarna coklat merah atau kuning, berbutir halus merupakan selimut sebagian daerah.

• Silika Terdapat pada dasar lapisan limonit sampai batas tertentu masih dikenal struktur dan tekstur

176 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 58: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

batuan asli. Endapan garnierit di dalam silika (yang bersifat super-gen) mengakibatkan terjadinya bijih nikel silika yang tinggi kadar Ni-nya.

• Jalur SaprolitJalur saprolit merupakan jalur peralihan dari limonit ke batuan dasar yang keras dan belum lapuk. Jalur ini yang merupakan tempat bijih Ni kadar tinggi akibat proses pengayaan supergen.

Tempat ditemukan: Soroako dan P.Gede. Teknik Penambangan: terbuka. Teknik Pengolahan: gravity – flotasi. Kegunaan: industri logam, elektronika, dll.

15. Emas Didapatkan dalam bentuk:- Native gold 100% metal.- Terbentuk baik secara primer

maupun sekunder.- Bentuk primer berasosiasi dengan

larutan hydrothermal asam/batuan beku asam.

- Calaverite (AuTe2) – primer.- Sylvanite (Au, Ag) Te – primer .- Krennerite (Au, Ag) Te2 – primer.- Petzite (Ag, Au)2Te – primer.

Cara terbentuknya: - Primer – bijih hipogen: terjadi

pada saat proses metalisasi dari larutan hidrotermal yang bersifat asam – dalam bentuk vein.

- Sekunder – bijih supergen: terjadi karena proses pelapukan, transportasi, sedimentasi – placer.

- Au dan Ag didapatkan pula bersama Cu.

Perak (Argentum) didapatkan dalam bentuk: - Native silver 100%- Cerorgyrite AgCl- Stephanite AgSbS2

- Phorusite Ag3AsS3

- Argentite As2S- Polybasite (AgCu)16Sb2S11

- Pyrargyrite Ag3SbS3

Cara terbentuknya: mirip cara terbentuknya Au.

Tempat ditemukan:- Aceh : Kurueng Teunon,

Kurueng Wyola, Ladang Geupoh.- Sumatera Utara: Muara Sipogi.- Sumatera Barat: Solida, Balim-

bang.- Riau: Bengkalis.- Bengkulu: Lebong Donok, Lebong

Sulit, Siamau, Lebong Simpang, Tambag Sawah.

- Jawa Barat: Plepak, G.Parang, Jampang, G.Mengumen, Banten Selatan, Cikotok, Cirotan, Cikon-dang, Ciwangun, G.Cariu, G.Sawal.

- Jawa Timur: Janglot, Dawuhan, Tegalrejo, Domasan, Kasihan, Batu Ulu.

- Kalimantan Barat: Montrado, Bengkayang, Melawai, Lubuk, Embalu, Bunut.

- Kalimantan Tengah: Hulu Dayak, Sampit, S.Barito.

- Kalimantan Selatan: Martapura, Pleihari, G.Lumut, S.Setiti.

- Sulawesi Utara: Totok, Bolang.- Sulawesi Selatan: Malili, Leboni.- NTT: Lalan Asu, Peg. Booi.- Irian: Peg. Jayawijaya.Cara Penambangan: tambang da-lam dan placer didulang.Pengolahan: grinding – flotasi – kimia

Catatan:Air Pinang bawah (Lebong Tandai)• Au – 34 gram/ton (34GPT)• Ag – 130 gram/ton

Siman

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 177

Page 59: 72004849-Fin-Bab-10

• Au 130 GPT. Ag 149 GPT

Freeport (1984):- 190.349 ton konsentrasi Cu- 2.208 ton konsentrasi Au- 36.585 ton konsentrasi Ag

16. Besi Besi dijumpai sebagai cebak-

an primer (plutonik, pegmatik, atau-pun metamorfik) dan cebakan sekunder.- Megnetite FeO, Fe2O3 - primer

72% metal.- Stematite Fe3O2 - primer 70% dan

sekunder. - Limonite Fe2O3H2O - sekunder- Siderite FeCO3 - primer dan

sekunder (Oolitic iron ore)

Cara terbentuknya :• Endapan primer merupakan hasil

proses hidrotermal dalam batuan plutonik, pegmatik

• Endapan sekunder sebagai hasil proses pelapukan batuan plutonik, atau hasil reaksi kimia

Tempat terbentuknya :• Aceh: Krueng Geuenteut, Gle mon

Ampeuet, Krueng ligon, Bubah jioh, Krueng Ogaih, Alu Jalu, Kwala Boe, Cot Pluy, Cot Seumeureung, Cot regan / Parat / Manu, A. Pentuwa, Gado, Kute Buloh, Parton lawas, Tapa juan.

• Sumatera Utara: Nias, Tapanuli, Muara Sipongi, Ulu Aek, Sorik, Aek Horsik, Kampar kiri.

• Sumatra Barat: G.Besi, Pasilion, Paninggahan, Batu Menjulur, Sungai Lassi, Lubuk Sulasih, Air Dingin.

• Jambi: Tambang Lusi, S.Batu kolam, S.Sumai, S.Luro, Empa-yang Atas, Jalang Kempayang, S.Malinau.

• Sumatra Selatan: Bukit Raja, Ling-sing Atas, Jalang Saleman.

• Bengkulu : G.Ratai Serot, Teluk Betung, Sukadana, Rajabasa.

• Bangka dan Belitung: G.Selumar, Pangkal Pinang, Plawon Koba, Palu munjang.

• Jawa Barat: Jampang (besi titan).• Jawa Tengah: Pantai Cilacap-

Karang Bolong (besi- besi titan)• Jawa Timur: Pantai Selatan Kediri

(besi titan)

10.3.3. Bahan Galian Industri

1. ObsidianMerupakan hasil proses mag-

matik, batuan beku ekstrusif, terdiri dari gelas amorf, SiO2. Umumnya berwarna hitam.

Tempat ditemukan:- Bogor: Leuwiliang di G.Kiaraberes

± 6 km sebelah barat G.Salak, berbentuk lava dome dengan ukuran 2 Km.

- Priangan: Cicalengka, G.Kendang (Nagreg), Tarogong, G. Kiamis (Garut).

- Banten: Anyer G. Rangkong sebe-lah selatan dan barat Barengkok

- Lampung: Pulau Krakatau, Pulau Panjang, Wai sepuh.

- Kalimantan Selatan: dekat Sampit.- Irian Barat: Pulau Namatote

Cara Penambangan: tambang terbuka, dengan alat sederhana.

Kegunaan:- Sebagai bahan bangunan (fondasi

jalan / rumah)- Sebagai bahan baku untuk perlit.

2. IntanIntan dengan rumus C, terjadi

karena proses metamorfosa, endapan intan primer terdapat

178 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 60: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

dalam batuan ultrabasa (peridotite kimberlites). Intan mempunyai war-na bermacam-macam, mulai dari tidak berwarna, jingga, kuning, hijau, dll. Ukuran yang digunakan adalah karat (1 karat = 0,20 gr). Batu yang diperdagangkan rata-rata 1/4 - 1/6 karat. Kekerasan H = 10, indeks refraksi sangat tinggi dan transparan.

Tempat ditemukan: Sanggau (Kalimantan Barat), Purukcau (Kalimantan Tengah), Martapura dan Pleihari (Kalimantan Selatan).

Di Kalimantan Selatan penam-bangan dilakukan sejak tahun 1738 (Raffles). Berdasarkan hasil-hasil eksplorasi Hooze dan Krol (1920), intan di Kalimantan didapatkan di sepanjang Sungai Riam Kanan, Riam Kiwo dan Sungai Kusan. Di antara 3 sungai tersebut, hanya sungai Riam Kanan yang banyak didapatkan intan. Hasil ikutan berupa emas dan platina diendapkan di sungai.

Pada mulanya penambangan intan dengan cara digali secara sederhana oleh rakyat dan akhirnya didapatkan intan Trisakti sebesar 166 karat di Cempaka, karena itu pemerintah membentuk :- Badan Intan Indonesia (1976),

pelaksananya yaitu proyek Pelaksana Badan Intan Indonesia.

- Kemudian dialihkan ke PBU pertabun.

- Juli 1978 BPU pertabun menjadi PT. Aneka Tambang yang seka-rang dikenal PT. Aneka tambang.

- Akhirnya proyek intan menjadi unit pertambangan intan.

Cara Penambangan:- Intan promer dibor → diledakkan.- Ditambang dengan tambang

terbuka atau tambang dalam.

- Sebagai endapan placer → didulang.

- Sebagai ukuran intan selain jumlah karat juga warna, yang mahal berwarna hijau, biru, merah dan orange.

Kegunaan :- Sebagai hiasan- Pemotong kaca → kekerasannya

H = 10.- Untuk mata bor → diamon bit.

3. FosfatBatuan fosfat merupakan

batuan yang mengandung apatit dikenal 4 jenis apatit, yaitu:° Apatit Ca5(PO4)3(FCI)° Hydroxypatit Ca5(PO4)3OH° Oxypatit Ca10(PO4)6(CO3)

Carbonate apatit° Ca10(PO4)6(CO3)(H2O)

Fosfat:° Marine sediment (Tasikmalaya)° Guano – timbunan tulang, kotoran

binatang yang bereaksi dengan batugamping.

Warna: abu, kebiruan, hitam, jingga, putih.

Tempat ditemukan:- Sumatera Utara: di Karo- Jawa Barat: Karawang,

Purwakarta, Cibarusa, Tasikma-laya, Pangandaran, G. Kromong.

- Jawa Tengah: Ajibarang, Gom-bong, Sukolilo, Karangbolong, Rembang, Jepara, Pacitan.

- Sulawesi Selatan: P. Karabia- Irian Jaya: Ayameru

Cara Penambangan: tambang terbuka, dengan alat sederhana.Kegunaan:- Membuat pupuk superfosfat (P2O5

+ H2S)- Langsung untuk pupuk

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 179

Page 61: 72004849-Fin-Bab-10

Pengolahan:- Digiling 80 – 100 mesh →

dibungkus- Untuk menaikkan kadar →

flotation

4. DolomitCaCO3 : 100% batugampingCaCO3 + ≥ 10% MgCO3= → Batugamping dolomitan.CaCO3 + ≤ 45% MgCO3 → Dolomit

= CaMg (CO3)2

Dolomit terdapat bersamaan dengan batugamping.

Dolomit terjadi, pada awalnya batugamping kemasukan ion Mg dengan demikian maka sebagian dari Ca diganti dengan Mg.

Ciri Dolomit :- Kristal dolomit (hexagonal) tak

berwarna, putih dan murni, kekuningan.

- Yang kompak putih, coklat-abu-hitam.

- Dolomit tak larut dalam HCl.- Kadang dijumpai bersama halit

dan gypsum.- Berasosiasi dengan batugamping.- Relatif lebih berat daripada batu-

gamping (SG = 2,9 sedangkan batugamping = 2,7).

Batugamping (Calcite): CaCO3

Dolomit: CaMg (CO3)2

Ankerit: Ca (FeMg) (CO3)2

CaCO3 + 2CO2 + H2 O Ca(HCO3)2 + CO2

larut 900oC

CaCO3 CaO + CO2

Btgp Kp tohor kalsium

600-9000CCaCO3 MGCO3 CaO MgO + 2 CO2

Dolomit Kapur tohor Dolomitan

CaO Mg O + H2 Ca(OH)2 Mg (OH)2 + PanasKapur tohor Dolomitan Kapur padam dolomitan

CaO + H2O Ca(OH)2 + PanasKapur tohor Kapur padamKalsium kalsium

Gambar 10. 6. Reaksi kimia pada batugamping

Mutu Kapur Tohor:° Terbakar lunak (Soft burned) –

baik: kapurnya sarang, tidak begitu mengkerut.

° Terbakar terlalu masak (hard burned, overburned) – jelek: kapurnya kompak, kurang sarang, mengkerut.

Kayu karena terbakar dengan nyala panjang sehingga bongkah

gamping yang dipanaskan terse-limuti seluruhnya oleh nyala tersebut sehingga menimbulkan kondisi yang baik untuk penyaluran panas.

Tempat ditemukan :1. Tempat dimana terdapat batu-

gamping kemungkinan didapat-kan dolomit.

2. Daerah yang pasti: Gresik, Tuban, Sagaromadu, Panggang

180 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 62: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

pamolan, Madura, Sulawesi Selatan (Tonasa), Sumatera Tengah (Kejae).

Cara Penambangan: open pitKegunaan :- Dolomit mati untuk bahan tahan

api (refractories),- Untuk pabrik kertas.- Pembuatan pupuk.- Bahan bangunan- Brick mortar- Coat plasters- Industri kimia: farmasi, karet, cat,

tinta, cetak, pasta.Pengolahan: disesuaikan dengan penggunaannya.

5. BatualamBerdasarkan atas

penggunaannya dikenal :° Rough stone

Digunakan untuk bahan ba-ngunan, seperti untuk fondasi rumah, pavement jalan, bantalan rel kereta api, dan sebagainya.

° Dimension stone, building blockYaitu bahan yang dibuat dengan ukuran dan bentuk sama seperti bangunan monumen, candi.

° Ornamental stoneYaitu untuk hiasan, dibuat dari batuan yang berwarna, struktur indah, dan sebagainya.

Tempat ditemukan: Tergantung pa-da jenisnya.Cara penambangan: Tergantung penggunaannya.Kegunaan: Tergantung jenis batuan.Pengolahan: disesuaikan dengan tujuan penggunaan.

6. Batu tulis (Slate)Jenis batuan metamorf yang

berasal dari batulempung (shale). Sifat utama memperlihatkan kenam-pakan berlembar (slaty). Umumnya

berwarna gelap, warna permanen, bebas dari kotoran.

Tempat ditemukan:° Kemungkinan di daerah metamorf° Sumatera Barat – di Alahan

Panjang.° Tapanuli – Sidikalang.° Bayat, Ciletuh, Kebumen.

Cara Penambangan: open pit – dibelah, tambang dalam.Kegunaan: batu tulis, atap mosaik, isolator.Pengolahan: disesuaikan dengan tujuan penggunaan.

7. Garam batu (Italit)- Rumus umum NaCl.- Dibuat dengan menguapkan air

laut.- Dalam bentuk bahan tambang

(India, Jerman).- Contoh di Purwodadi (daerah

Bledug).Tempat ditemukan: tergantung jenisnya.Cara Penambangan:- Open pit atau tambang dalam- Dicairkan → dipompaKegunaan:• Industri kimia, bahan makanan.• Mencairkan es / salju di jalan.• Membunuh tanaman (isektisida)Pengolahan: evaporasi, bahan makanan + Yodium.

8. Diatomea (Tanah diatome = diatomeus earth) = Kloselguhr

- Komposisi SiO2

terdapat sisa tumbuhan diatomea.- Dapat terbentuk

dalam kondisi air (tawar-asin).- Berat jenis kering

0,45.- Daya serap air 25-

45%.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 181

Page 63: 72004849-Fin-Bab-10

- Warna putih-coklat.- Pengantar listrik /

panas rendah.

Tempat ditemukan:• Darma (Kuningan), Temon (Kla-

ten), Gemolong (Solo), Sangiran (Solo), Magelang (Madiun), Plasa G.Kendeng, Ungaran (Rawa Pening).

• Tapanuli: Pahae, Panguruan, P. Samosir.

Cara Penambangan: open pit, tambang dalam.Kegunaan:• Filter, absorben (zat untuk

menghilangkan warna), bata tahan api, perendam.

• Isolasi, pemutih, kepala korek api, penggosok logam.

• Amplas.Pengolahan: sortasi, digiling, dihisap → dipak.

9. Batu pualam (marmer)Hasil proses metamorfose

batugamping / dolomit, oleh sebab

itu tingkat kemurnian marmer sangat tergantung dari bahan asal. Jenisnya ada dua macam, yaitu:oMarmer ordinario → untuk

bangunanoMarmer statuario → untuk seni

pahatSisa kepingan marmer→bahan tegeldigiling→ bahan keramik

Variasi marmer berdasarkan tekstur:• Statuary marble: fine tekstur, ber-

sih putih.• Architectural marble: warna teks-

tur, mutu dan kekuatan bagus.• Ornamental marble: warna indah /

variasi.• Onix marble: mengandung ara-

gonit, dolomit.• Cipdin marble: mengandung mika

dan talk.• Ruln marble: Tekstur halus dan

seginya tak teratur.• Breccia marble: tekstur kasar,

persegi.• Shell marble: terdapat fosil.

Tabel 10.19. Kualitas batu pualam menurut kekuatan tekan dan daya ausNo Kualitas Daya aus

(mm/menit)Kekuatan tekan

(kg/m2)1 Gol. 1 < 0,100 1500 – 20002 Gol. 2 0,10 - 0,130 1200 – 14003 Gol. 3 0,130 - 0,160 990 – 11004 Gol. 4 > 0,160 300 – 800

Pengetesan marmer yang sudah dipoles: tetesi tinta → merembes pada poriTempat ditemukan:• Palimanan: G.Kudo, G.Kromong

(biru)• Banjarnegara: G.Kebutuh, daerah

Beral.• Bukit jiwo, G.Joko Tuo (Bayat).

• Panggul, Tulungagung, Campur-darat.

• Sumatera: P.Nias dan Tapanuli.• Irian Jaya, Sulawesi.Cara Penambangan: open pit → kabelKegunaan: sesuai dengan kepen-tingan dan jenisnyaPengolahan: gergaji → dipoles

182 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 64: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

10. Belerang Hidrotermal• Sulfur murni → hasil solfatara /

fumarol• Sulfur senyawa: Pyrit FeS, Galena

PbS, Chalcropyrt CuFeS2

Tempat ditemukan:- Sumatera Utara: G.Sorik merapi /

Tapanuli, Namora Sibaggon.- Jawa Barat: G.Tangkuban Perahu,

G.Puteri, G.Galunggung, G.Wa-yang, Kawah Putih, Telaga bodas, G.Malang, Kawah saat, Kawah Mas, G.Papandayan, G. Ciremai.

- Jawa Tengah: G.Telaga Terus- Jawa Timur: G.Arjuna, G.Weli-

rang, Crater/Ijen, G. Dieng.- Sulawesi Utara: G.Mahawu, G.So-

putan, Kawah Maseun.- Maluku: P.Damar.

Chalcopyrit dan Pyrit → hydrotermal – pegmatit / batuan beku asam Galena dan Pyrit → hydrotermalPyrit → sedimentary – reduksi/st.ssCara penambangan:- Sulfur murni – open pit- Are – open pit, tam-bang dalamKegunaan:- Bahan utama pembuatan asam

sulfur.- Industri kimia.- Intektisida, industri ban, pupuk.- Industri kertas, korek api, bahan

peledak, pengawet kayu.Pengolahan- Sulfur→ flotasi- Are → dipanaskan → sublimasi

11. Batugamping (sedimentasi)- Komposisi kimia CaCO3

- Termasuk intra basinal rock

CaCO3 + 2HCl CaCl2 + H2O + CO2

CaCO3 + 2CO2 + H2O Ca(HCO3)2 CO2

CACO3 CaO + CO2

Btgp 9000C Kapur tohor Kalsium

CaO + H2O Ca(OH)2 + panasKapur padam kalsium

CaCO3MgCO3 CaOMgO + 2CO2

dolomit 600-9000C Kapur tohor dolomitan

CaOMgO + H2O Ca(OH)2Mg (OH)2 + panaskp tohor dolomitan kapur padam kalsium

Gambar 10.7. Reaksi kimia pada batugamping dan variannya

Kapur tohor terbakar lunak (soft berned):- kapurnya sarang.- Tidak begitu

mengkerut, kwalitas baik.Kapur tohor terlalu masak:

- Kapurnya kurang sarang,

- Mengkerut banyak, kurang baik.

Bahan bakar untuk kalsinasi (pem-buatan kapur tohor) yang baik adalah kayu karena:

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 183

Page 65: 72004849-Fin-Bab-10

- Panas merata, mempunyai nyala panjang.

- Tipis kemungkinan kapur tohor yang dihasilkan terlalu masak.

Tabel 10.20. Impurities (pengotor)

Komposisi % Kapur tohor kalsium(high calc quiklime)

Kapur tohor dolomitan(dolomitan quicklime)

CaOMgOSiO2

Fe2O3

Al2O3

H2OCO2

93,28 - 98,000,30 - 2,500,20 - 1,500,10 - 0,400,10 - 0,500,10 - 0,900,40 - 1,50

55,60 - 57,5037,60 - 40,80

0,10 - 1,500,05 - 0,400,05 - 0,500,10 - 0,900,40 - 1,50

Tempat ditemukan:- Jawa Barat: P.Tunda, P.Panjang,

Muncang, Kec.Cipanas, Jaga-baya, Cibodas, Cilayam, Cibinong, Cibadak, Sukabumi, Karawang, Jagogapu, Palimanan, Kec.Taraju, Kec.Kawali, Kec.Pamarican, Kec. Bantar Kalung, Pamijahan, santos, Cipatujah, Kec.Cibalong, Kec.Ci-katomas, Kec.Cijulang, Kec.Pada-herang, Kec.Pangandaran, Kec. Kalipucang.

- Jawa Tengah: Nusakambangan, Karangpucang, Karangkawang, Darmakradenan, Sawangan, Pru-puk, Karangdawa, Karangbolong, Buayan gandasuli, Cipluk, Nang-gulan, Kedundang, Mranggen, Tanggung, G. Manawan, Kedung-jati, Juwangi, Sumberlawang, Tawangmangu, P. Jiwo, Wuryan-toro, Watukaler, Wonogiri, Slung-kep, Pamotan, Ngampel, Merah, Kedung Juban.

- D I Y : Pegunungan Selatan (Wonosari).

- Jawa Timur: Alas Curing, Babad, Tuban, Paciran, Gresik, rengel, Kepanjen, Puger, Grajagan, Semenanjung, Blambangan.

- Madura: Socah, Madura barat, Bangkalan, Arosbaya, Geger, Sempar, Kamal, Madura bag. Pantai utara, Madura bagian timur.

- Sumatera: Banda Aceh, Kroccing Raya, Ujung Pidie, Batupahat, Penen, Bahorok, prapat, Jarutung dan Balige, Bancah lawas, Silungkup, Kolok, Sawah Lunto, Kampung bahani, Indarung.

- Riau: Pintu batu lubuk Ambacang- Jambi: S.Tempeh, S.Pinah, Peg.

Linau, S.Pampan, S.Mangsa, S.Tebo, S.Tabir, S.Masumi, S.Buluh, S. Putat, S.Tembesi, S.Merangin, S.Asai.

- Sumatera Selatan: Lahat, Batu-raja.

- Lampung:Lampung sebelah utara kotabumi, Pematang emas.

- Bengkulu: Bengkulu- Kalimantan Barat: Sambar- Kalimantan Tengah: Kotawaringin,

Kasintu-Purukcau- Kalimantan Selatan: Peg. Maratus

(pleihari), Martapura- Kalimantan Timur: Balikpapan,

Samarinda, Semenanjung Mang-kaliat-Bulungan.

184 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 66: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

- Bali: Prapat Agung, Malaya, Bukit Badung, P. Nusa Penida.

- N T B: Lombok, Sumbawa- N T T: Sumba, P. Sawu, Timor, P.

Alor- Sulawesi Selatan: Pulau-pulau

Jampea, Bonerate, Madi, Rubis, Kalau Tuo Wongi, Kayuadi, P. Selayar, Goa, Kajang, Tonasa, Peg. Maroro.

- Sulawesi Tenggara: P. Butung, Kep, Batu atas, Siumpu, P. Muna, P. Kabaena.

- Sulawesi Utara: Tinombo, Suma-lata, Bolang Mangando, Wori, P. Bunaken, P. Siladen.

- Maluku: P. Moa, Kep. Janimbar, Kep. Aru., Kep. Kai, Kep. Seram laut, Seram, Buru, Kep. Jerongga, P. Lawin, P. Obi-Tapat-Bilang-Gomumu, P. Sulawesi, P. Tempan, P. Lubu, P. Semadan, P. Tiga, P. Ternate

- Irian Jaya: Peg. Tohkiri, Tibai, S. Kamundai, P. Biak, P. Misool, Jayapura, S. Setakwa, S. Otakwa, S. Cemara, S. Blumen, S. Coc, d’Armand, S. Noordwest, S. Noordoost, S. Lorentz, S. Eilan-den, S. Digul, S. Uwim Merah.

Cara Penambangan: open pit – kalau perlu dengan peledakan.Kegunaan: disesuaikan dengan keperluan.

12. Mika (Hydrothermal, Metamor-fosa regional)

Termasuk group mika adalah:- Biotite K(Mg, Fe)3AlSi3O10(OH)2

- Muscovit →Kal3Si3O10(OH)2 = K-Mica

- Paragonite→Na K Al no OH- Phologopite→K Mg abundant OH- Zinnwaldite→K Li Al Fe- Lipidolite→K abundant Li Al and

OH- Glaukonit →K Ca Na Fe Al Mg no

OH- Margarite→Ca Al no OHMika group dijumpai pada: pegmatit, batuan metamorf.Tempat ditemukan:- Aceh Timur, Sumatera Utara

(Pangaribuan).- Sulawesi Selatan (Majane), Sula-

wesi Tengah (Jowuti), P. Peleng.- Irian Jaya (Wandomen).Cara Penambangan: open pit, tambang dalam.Kegunaan: alat-alat listrik (isolator)Pengolahan: sesuai dengan peng-gunaan.

13. Kaolin (China Clay)→alterasi dari feldspar

- Merupakan senyawa aluminium silikat yang paling banyak, berwarna putih. Berikut adalah reaksi kimia pelapukan feldspar:

2 KALSi3O8 + 2H2O + CO2 Al2O32SiO22H2O + 4SiO2 + K2CO3

Feldspar Kaolin

- Pelapukan gneis- Proses hidrotermal pada batuan

asam.- Kaolin sekunder → transportasiTempat ditemukan:- Jawa: Cicalengka, Cibatu, Ciawi,

Cipeundeuy, Rajapolah, Panjalu,

Trenggalek, Wlingi, Pagah, Arjo-sari.

- Sumatera: Air putih, Pakal, Batang, Kapas, Padangsidem-puan, air batu, Giham.

- P. Bangka, P. Belitung- P.Kalimantan: Banjarmasin, Sam-

pit, Semitan, Riam

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 185

Page 67: 72004849-Fin-Bab-10

- P. Sulawesi: dekat Menado- P. Seram: WarahaCara Penambangan: open pit, tambang dalam.Pengolahan: Digiling → flotasi → saringKegunaan: Bahan keramik, pemutih, bata tahan api, industri kertas, industri cat, karet.

14. Tras (Pozolan) → Alterasi batu-an volkanik (senyawa SiO2)

Pozolan adalah sejenis batuan volkanik yang banyak mengandung senyawa silikat (SiO2) amorf yang dapat larut dalam air atau di dalam larutan asam.

Tras (alam) pada umumnya terbentuk dari batuan volkanik yang banyak mengandung feldspar dan silika (breksi andesit, granit, rhyolit) yang telah mengalami pelapukan lanjut. Akibat proses pelapukan feldspar akan berubah menjadi kaolin (mineral lempung) dan senyawa silika amorf. Makin lanjut tingkat pelapukan makin baik mutu dari tras.

Dengan demikian di dalam tras harus terdapat mineral lempung dan silika, sehingga untuk meniru komposisi semen portland tinggal menambahkan kapur tohor Ca(OH2) dalam jumlah tertentu.Tempat ditemukan:- Daerah Cilegon sebelah timur

pegunungn antara Margiri dan Rangkas Bitung, Tangerang, Ka-rawang.

- Daerah G.Gede, G.Pangrango, Cicurug, Gandasuli.

- Daerah Tangkuban Perahu (Lem-bang dan Dago), Padalarang, Nagreg, G.Masigit, G.Guntur, G.Cikurai, G.Malabar, Cicalengka.

- Daerah Bumiayu: Prupuk, G.Sla-met, G.Muria, Klumpit Bugul.

- Kulonprogo, G.Kendeng, Jaman, Bambe, Pengasih, G.Welirang, Ja-bung, Pandakan, Pujan, G.Kelud, G. Arjuno, Bentur, Pagah, arjosari.

- Sumatera Barat (Bukit Tinggi), Minahasa, Flores.

Cara Penambangan: open pit.Kegunaan:- Untuk plesteran, campuran tras:

kapur padam 5 : 1- Bata cetak tanpa bakar:

Mesin otomatis Landcrete (Afrika Selatan)Cinva Ram (Amerika)Semi otomatik Rosacometta (Italia)

- Semen rakyatPengolahan:Tras yang diambil dari lapangan, digiling→diayak, kemudian dicam-pur dengan kapur padatan dengan perbandingan 5 : 1. Akan lebih baik kalau ditambah semen portland→ dicetak.

15. Pasir Kwarsa→alternatif dari batuan beku asam (granit)

Pengertian pasir kwarsa (yang kadang-kadang dijumpai berwarna putih) berbeda pengertiannya dengan pasir putih. Pasir kwarsa yang dijumpai dalam bentuk pasir kristal dengan rumus kimia SiO2

merupakan hasil pelapukan batuan beku yang banyak mengandung kwarsa yaitu batuan beku yang bersifat asam (granit). Proses ini diikuti segera dengan proses transportasi dan sortasi yang akhirnya diendapkan. Pengendapan pada umumnya terjadi di sungai atau di tepi pantai. Apabila di dalam proses transportasi dan sortasi, pencucian oleh alam terjadi secara sempurna maka akan terjadi deposit kwarsa murni (99,8% SiO2).Tempat ditemukan:

186 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 68: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

- Jawa: Cibadak, Sukabumi, Pela-buhan Ratu, Djatirogo, Tuban, Tambak boyo, Tasikharjo, Ngan-dang, Tembang, Bojonegoro, Bangkalan (Madura).

- Sumatera: Kutaraja, Palembang, Manggala, Bengkulu.

- P. Bangka dan P. Biliton.- Kalimantan: Singkawang, Sama-

rinda, Balikpapan, Martapura, Ku-tai, (Kp.Abit, Kp.Empojong, Kp.Telian, Mangkaliat).

- Sulawesi SelatanKegunaan:- Bahan aorasif- Bahan gelas, kaca- Filter- Bahan baku semen- Pengecoran logam- Waterglass Cara Penambangan: open pitPengolahan: pasir kwarsa dicuci dengan lewsiton Screw Washer, kemudian diayak untuk menda-patkan ukuran butir yang diperlukan.

16. Batuapung (Pumice) → Hydro-termal (volkanik)

Batuapung merupakan batuan beku eksplosif. Strukturnya berlu-

bang (porous), komposisi silikat amorf, pada umumnya berwarna cerah / putih (ada juga abu-abu), berat jenis 0,45. Oleh sebab itu mengapung dalam air, bersifat hidraulis dan hygroskopis.Tempat ditemukan: Terutama di sekitar daerah volkanik- Sumatera: Lampung, hasil letusan

G.Krakatau th 1883, kepulauan Krakatau terutama P.Panjang.

- Jawa : Banten (Kawah Danu), pan-tai laut sebelah barat dari G.Kra-katau.Bogor: Cikatomas, Gunung Kiara-beres, Cicurug.Priangan: Cicalengka, Nagreg.

- P. Lombok- Indonesia Timur: Daerah jalur

volkanik.Kegunaan:- Penggosok- Untuk bahan bangunan- Bahan batu bata tahan api- Bata ringan- Dipotong → dimension stone:

peredamCara penambangan: open pitPengolahan: Disesuaikan dengan keperluannya.

8000

Obsidian perlit = pumiceHitam putih abu-abubj > 1 bj 0,10 – 0,151 cm3 2-3 cm3

Gambar 10.8. Skema pengubahan obsidian menjadi perlit

17. Perlit → hydrotermal (volkanik)

Perlit suatu batuan ekstrusif, terdiri dari speroida-speroida kecil dengan komposisi SiO2 ringan bj 0,10 – 0,15 berwarna abu-putih-kehitaman. Perlit juga dapat dibuat

dari obsidian yang dipanaskan hingga 950-10500C. Apabila proses ini dilakukan akan terjadi pengembangan volume 3-4 kali.Tempat ditemukan:- Banten: dekat Tg. Layar,

sepanjang S. Cibareno

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 187

Page 69: 72004849-Fin-Bab-10

- Bogor: sekitar Cisolok dekat Pelabuhan Ratu.

- Sumatera Selatan: Di lembah S. Semangka, di Suoh dan G. Surian, daerah G. Rigis.

Kegunaan:- Sebagai bahan penyaring.- Bahan amplas.- Bahan batu bata ringan.- Bahan peredam suara, isolasi

panas.Penambangan: open pitPengolahan:- Disesuaikan dengan kepentingan.- Untuk bata ringan → digiling dicampur dengan semen.

18. Gips Gips dengan rumus kimia

CaSo4H2O, mempunyai kekerasan 2. Di lapangan gips didapatkan dalam bentuk lembaran pipih kristalin, serabut di daerah batulempung, batugamping dan fumarole. Konsep utama terbentuknya gips adalah adanya Ca+2 dan So4

-2. Ca+2 dapat berasal dari belerang (S) atau pirit FeS2.

Adanya kondisi reduksi dari daerah sedimentasi yang bersifat karbonatan (misal pada batulempung) akan menghasilkan gips yang berlembar pipih. Adanya fumarol di daerah batuan yang bersifat karbon akan menghasilkan gips kristal.

Demikian pula adanya pirit (FeS2) pada batugamping atau akibat proses hidrothermal yang berdekatan dengan batuan karbonat akan menghasilkan gips kristal. Di pasaran dikenal:- Gelas Maria (Selenit): lembaran

gips dengan ukuran cukup besar dan tembus pandang.

- Gips serat atau gips sutra.

- Alabaster = berbutir halus- Batu gips, berbutir halus sekali

dan kompak.Gips: CaSo42H2O, Anhydrit CaSo4

Gips sering didapatkan bersama halite & anhydrit.Tempat ditemukan:- Jakarta: Cibarusa, Cibinong,

Kaliwungu.- Tasikmalaya: Cidadap, Cigogo,

Garowong.- Cirebon: Rajagaluh, Durajaya,

Palimanan, Kalijati, Cibener.- Jepara: Pamotan, Ngandang,

Blora.- Madiun: Tegalamba, Ponorogo.- Surabaya: G.Kendeng, G.Sari,

Gresik, Sumber macan.- Basuke: Banyuwangi, Kawah ijen.- Madura: Kalianget, Rubaru.- Sulawesi Selatan: Bugis, Mandar.- Nusa Tenggara: G. Karabokal

(Sumbawa).Kegunaan:° Bahan pencampur semen agar

tidak dapat membeku.° Pembuatan cetakan.° Pembuatan kapur tulis, spalk.° Bahan plester.Cara Penambangan: open pit, tambang dalam.Pengolahan:Dibersihkan, kemudian digiling halus, lalu dipanaskan atau dibakar pada tingkatan tertentu tergantung pada keperluannya.° Dipanaskan pada suhu 125-150oC

(umumnya disebut dikalsinir), se-baiknya di dalam bejana khusus, akan diperoleh gips hemihidrat atau disebut pula sebagai gips kalsinasi atau plaster of Paris dengan reaksi sbb.:

CaSo42H2O →CaSO4½H2O + 1½H2OGips hidrat Gips hemihidrat

188 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 70: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Plaster of Paris bila dicampur dengan air secukupnya akan memberikan panas dan menjadi plastis untuk kemudian (5-20 menit) akan menjadi keras kembali, sehingga dapat dicetak, memuainya sedikit. Untuk tujuan tertentu proses pengerasan dapat diperlambat dengan refarders (adanya penghambat). Seperti lem, serabut, kapur, dan lain-lain. Kotorannya sendiri dapat pula merupakan retarders dengan jalan ini proses pengerasan dapat diperlambat 1 - 2 jam. Proses pengerasan terjadi disebabkan oleh pemberian air sehingga gips hidrat akan terbentuk lagi dengan reaksi:

CaSo4½H2O + 1½H2O→CaSO42H2O

° Pemanasan gips hidrat di dalam autoclaaf dengan uap air pada suhu 125oC. Setelah menjadi hemihidrat, tekanan akan naik hingga 1,3 atm, karena tekanan ini kristal dari gips akan menjadi besar. Gips hemihidrat yang diperoleh dengan cara ini kekuatan tekan dapat 4X lebih besar daripada yang diperoleh dengan cara pertama. Gips ini disebut gips berkekuatan tinggi.

° Dipanaskan pada suhu sekitar 200oC air kristalnya akan hilang semua dan menjadi gips anhidrit buatan. Gips ini mengerasnya tidak cepat. Dengan pemanasan lebih dari 200oC akan diperoleh gips bakar mati.

° Dengan pembakaran 600-700oC dan dicampur dengan bermacam-macam additives antara lain kapur (1-5%), dolomit (3-8%) dan terak dapur tinggi (10-15%) sebagai katalisator maka akan diperoleh suatu anhidrit CaSO4 yang disebut semen anhidrit (suatu semen air

binding agent yang baru ditemu-kan oleh Buddinov dari Soviet).

° Dengan pembakaran antara 800-1000oC gips anhidrit akan pecah. Adapun reaksinya adalah CaSO4→ 2CaO + 2SO2 + O2

Kalsium oksida yang diperoleh dengan cara ini disebut sebagai gips estrich, untuk pembuatan dinding dan lantai.

19. OkerOker adalah jenis batuan yang

berbutir halus, lunak dan mengan-dung oksida besi untuk senyawa lain. Oker coklat mengandung limonit 2Fe3O33H2O, yang berwarna merah mengandung hematit Fe2O3. Oker hitam coklat mengandung pirolusit MnO2, sedang warna kombinasi dihasilkan oleh campuran mineral. Berdasarkan kandungan materialnya, oker dibedakan:° Oker gemuk: oker yang mengan-

dung banyak tanah liat.° Oker kurus: oker yang mengan-

dung banyak pasirDari uraian tersebut terlihat bahwa oker selalu berasosiasi dengan senyawa logam oksida, yang ber-kaitan dengan kegiatan volkanisme.

Tempat ditemukan:° Ciater, Telaga Warna, Kawah

Karaha, Kuningan dekat Cipa-sung, Pacitan, Kompak, Panggul, Songgiriti (Malang).

° Di luar Jawa belum mendapatkan perhatian.

Cara Penambangan: open pit atau tunneling.

Kegunaan:- Pemberi warna pada cat ubin dan

semen.- Industri kertas, karet.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 189

Page 71: 72004849-Fin-Bab-10

Pengolahan :° Oker yang diambil dari tambang,

kotorannya dibersihkan.° Digiling dan dihaluskan, dibakar

sampai temperatur tertentu.° Bila untuk cat ditambahkan

minyak cat.

20. AsbesAsbes adalah ubahan hidro-

termal dari batuan beku ultra basa yang banyak mengandung magne-sium (periodotit, dunit) sifat berse-rabut berwarna putih kelabu, tidak terbakar. Berdasarkan atas kompo-sisinya asbes digolongkan:

(1) Asbes serpentin (H4MgSi2O9)- Serabutnya lemas,

warna keputihan, kuat.- 1 pon asbes dapat

dipintal sampai 10.000 m.- Panjang serabut

lazimnya antara 4-5 inci.- Bila dipanaskan

dapat tahan hingga 2.7600C.- Mineral yang

termasuk kelompok ini adalah krisotil dan pikrolit.

(2) Asbes amfibol (Fe, Mg)SiO3

- Terdapat sebagai gumpalan serabut yang pendek dan getas.

- Sukar dipintal, panjang sera-but 4-5 inci.

- Bila dipanaskan dapat tahan sampai 2.7600C.

- Termasuk di dalamnya mineral antofilit, krokidolit, amosit dan aktinolit.

Antofilit selain diperoleh di alam dapat pula dibuat dengan memanaskan magnesium meta-silikat yang jauh lebih tinggi daripada titik lelehnya dan kemudian dengan cepat didinginkan. Asbes tahan terhadap asam.

Tempat diketemukan:° Kebumen (Jawa Tengah) →

sejenis antofilit.° Weda (P. Seram)→sejenis krisotil.

Cara Penambangan: open pit

Kegunaan:° Dapat dipintal: asbes golongan 1

dari jenis krisotil, dipergunakan pada lapisan rem mobil, pelindung terhadap api, listrik, bahan kimia.

° Sukar dipintal: asbes golongan 2 dipergunakan untuk membuat enternit, kebutuhannya 10-15%.

Pipa asbes semen dipergunakan untuk mengalirkan air, larutan bahan kimia, minyak/gas, pelindung kawat listrik, telepon, dan sebagainya.

Pengolahannya :Setelah digali, disortasi secara manual yang panjang dan yang pendek. Serabut golongan 1 yang panjangnya 3/4 inci atau lebih, serabut golongan 2 yang panjang-nya 3/8 – 3/4 inci.Bahan galian yang agak keras digiling kemudian disaring bertahap dengan cara penyedotan meng-gunakan udara dan akhirnya disisir dan dipintal.

21. BaritBarit dengan rumus BaSO4

didapat bersama-sama dengan bijih akibat proses hydrotermal atau dalam vein bahkan dalam batuan sedimen. Mineral asosiasi dalam bentuk logam sulfida khususnya Chalcopyrit (CuFeS2). Ternnantite (Cu12As4S13), juga Flourit (CaF2), Quartz (SiO2), Calcite (CaCO3), Hematit (Fe2O3), juga didapatkan pada celah-celah batugamping. Barite berwarna putih, kompak, berat jenis 4,5. Bila ada pengotoran berwarna kuning muda, abu-abu,

190 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 72: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

biru, merah, serang yang jernih trasparan.

Tempat diketemukan:- Pasirangin (Purwakarta), Penga-

sih (Kulonprogo).- Dipinggir S.Kandangan (Kaliman-

tan Barat).

Cara Penambangan: open pit atau tambang dalam.

Kegunaan: - Bahan pokok pembuat cat putih,

industri kimia poles, campuran bahan tegel.

- Bahan pemberat bentonit sebagai lumpur bor.

Pengolahan:

- Barit dari tambang dibuang ko-torannya, dicuci dengan air (dengan tangan atau log washer)

- Sesudah bersih dan kering selanjutnya digiling sampai halus dengan ukuran tertentu.

Catatan: Barit dicampur dengan damar fenol-formaldehid, silikat, asbes, arang kemudian digerus halus hingga menjadi tepung dan diperoleh semen fenolik yang mempunyai daya tahan besar terhadap berbagai bahan kimia.

22. Zeolites Group

Senyawa Alumino Silicates, dapat dibedakan menjadi 9 (Asril Ryanto, 1991) seperti diperlihatkan dalam Tabel 10.22.

Tabel 10.21. Ragam zeolitNO JENIS ZEOLIT RUMUS KIMIA

1. Analcime (Analcite) Na16(A102)13(SiO2)3216H2O

2. Heulandite Ca4Al8Si16O4816H2O

3. Leumontit Ca4(Al8Si28O27)24H2O

4. Phillipst (Kna)10(A102)10(SiO2)22H2O

5. Mordenit Na8(A102)8(SiO2)4024H2O

6. Klinoptilolit Na6(A102)6(SiO2)3024H2O

7. Chabazit Ca2(A102)4(SiO2)818H2O

8. Erionit (CaMgK2Na)4, 5(A102)9

9. Ferrierit ((Kna)2(A16Si30O72)18H2O

Sifat Umum Zeolit:- Kristal agak lunak,

berat jenis 2-2,4, warna kebiruan-putih-coklat.

- Asli kristal mudah dilepaskan dengan pemanasan, mudah mela-kukan pertukaran

ion-ion dari alkalinya dengan ion-ion elemen lainnya.

- Secara geologi mineral zeolit didapatkan dalam bentuk sedi-mentasi yang terjadi akibat proses alterasi dari debu volkanik oleh air danau (air tawar).

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 191

Page 73: 72004849-Fin-Bab-10

- Di Amerika Utara terdapat cukup banyak debu volkanik terbawa angin dan jatuh di air serta mengendap membentuk lapisan sedimen.

- Air danau menjadi basa karena debu volkanis yang terhidroksida.

- Deposit zeolit yang terbentuk dengan cara ini adalah sangat komplek dan tidak seragam.

Pada kenyataannya sedimen-tasi zeolit berlangsung secara berkesinambungan di dasar lautan. Berdasarkan studi oceanografi diketahui zeolit yang terbentuk dengan cara ini adalah tipe phillipsit. Di samping itu zeolit juga terbentuk secara hydrothermal pada batuan intrusi asam (pegmatit). Zeolit buatan diperoleh dengan membakar merang padi.

Dapat ditemukan:- Daerah Loksemawe, Tebo

(Sumut), Baturaja, Muaraenim (Sumsel), daerah Kuri dan Peg. Dumai (Bengkulu), daerah Dandan (Lampung), Jambi.

- Jawa Barat: G.Ciremai, Karang-nunggal, Jampang, Rajamandala, Malingping, Nanggung, Cikotok, Nagrek, Cikembar.

- Jawa Tengah: Daerah Bruno, G. Muria, S. Pemali, Ngadisono, Lok Ulo, Ajibarang dan Bumiayu.

- DIY : Semanu, Playen, Samigaluh, Nanggulan.

- Jawa Timur: Kalibaru, G. Beser, G.Batur, Donomuljo, Tulung-agung, Trenggalek, G. Kendeng, Sidomulyo, Pacitan.

- Kalimantan Barat:Sanggau- Kalimantan Tengah: Siberuang

Kegunaan:

i) Bidang bangunan: pembuat bata, campuran beton.ii) Zeolit jenis klinoptilotit dapat meningkatkan pertumbuhan ser-ta hasil pertanian. Hal ini disebabkan karena efek zeolit terhadap kapasitas penyerapan (adsorpsi) dan penyimpanan (retensi) ammonium dan kalium . Penambahan zeolit pada tanah maka proses nitrifikasi dapat lebih ditingkatkan.iii) Penelitian pemanfaatan zeolit yang dikombinasikan dengan pemberian kapur disertai de-ngan pemupukan N, P, dan K telah dicoba untuk meningkat-kan produktivitas tanah podsolik merah kuning. Ternyata hal ini dapat meningkatkan tanaman kedele dan jagung.iv) Peternakan: sebagai bahan penambah makanan ternak seperti unggas, babi, domba dan binatang memamah biak lain. Zeolit akan menambah cepat pertumbuhan dan menambah berat badan ternak yang bersangkutan.v) Perikanan: zeolit dipakai seba-gai pengontrol penyerap ammonium yang ada dalam air (akibat sisa makanan) dengan penambahan zeolit maka NH3 akan terserap, demikian pula bau.vi) Untuk lingkungan:- Bahan penghilang

bau- Penangkap ion Ca+

2

- Penyerap gas N2,O2, C2

192 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 74: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

- Dengan melalui pengaktifan pemanasan dapat dimanfaat-kan untuk pengolahan sampah radio aktif (SR35)

- Sebagai bahan penukar untuk menangkap/mengisolasi logam besi (Fe), Mn yang terdapat dalam air.

- Untuk pengambilan logam berat seperti Pb, Cu dan Mn dengan mengaktifkan bersama basa (NaOH), baik untuk menghilangkan NH4, NO4 dan COD sehingga tepat untuk pengolahan air buangan kota. Jika diaktifkan dengan NaOH dan H2SO4 dapat diperguna-kan untuk pengolahan air sungai guna mendapatkan air bersih.

vii) Industri- Bahan penjernih

minyak kela-pa sawit.- Bahan penyerap

warna pada minyak hati ikan hiu.

- Industri kertas dan kayu lapis sebagai bahan pengisi, lebih baik dibandingkan memakai lempung atau kaolin.

- Untuk membuat panel dalam penelitian energi matahari.

Cara Penambangan:Endapan zeolit terletak dekat permukaan (open pit)

Pengolahan: Zeolit dari tambang digiling

dengan mill sehingga diperoleh ukuran < 100 mesh,

Dipanaskan, atau

Direaksikan dengan NaOH dan H2SO4 sebagai proses pengaktifan (aktivasi)

23. BentonitBentonit adalah istilah yang

digunakan di dunia perdagangan untuk sejenis lempung yang mengandung mineral monmorilonit (Al2O34SiO2xH2O). Nama lain ben-tonit (Knight, 1896) adalah:- Soap Clay (1987)- Taylorit (1888)- Bleaching Calay- Fuller’s earth- Konfolensit- Saponit- Smegmatit- StolpenitGillson (1960) mendefinisikan ben-tonit sebagai mineral lempung yang terdiri dari 85% mommorilonit.

Sifat Monmorilonit :• Berkilap lilin, umumnya lunak,

plastis, sarang.• Berwarna pucat dengan kenam-

pakan putih, hijau muda, kelabu, merah muda dalam keadaan segar dan menjadi krem bila lapuk yang kemudian berubah menjadi kuning, merah atau coklat serta hitam.

• Bila diraba terasa licin seperti sabun dan kadang-kadang pada permukaannya dijumpai cermin sesar.

• Bila dimasukkan ke dalam air akan menghisap air tersebut sedikit atau banyak.

• Bila kena hujan singkapan bentonit berubah seperti bubur dan bila kering akan menimbulkan rekahan-rekahan yang nyata.

Terjadinya bentonit dibagi dalam:- Pengaruh pelapukan.- Pengaruh hidrotermal

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 193

Page 75: 72004849-Fin-Bab-10

- Akibat transformasi / devitrivikasi dari tufa gelas yang diendapkan di dalam air (Lakustrin sampai neritik).

- Proses pengendapan kimia dalam suasana basa (alkali) dan sangat silikaan.

PelapukanPelapukan merupakan faktor

utama yang menyebabkan terben-tuknya jenis mineral lempung. Perubahan yang terjadi dalam proses ini adalah:• Komposisi batuan• Komposisi kimia dari air• Daya lalu air tersebut pada batuan

yang dipengaruhi oleh:- Iklim- Macam batuan- Relief dan tumbuhan yang

berada di atas batuan tersebut.Pembentukan lempung oleh pela-pukan adalah akibat reaksi ion-ion H+

yang terdapat dalam air tanah dengan mineral-mineral silikat. H+

umumnya berasal dari asam karbon yang terbentuk akibat pembusukan oleh bakteri terhadap zat-zat organik yang terdapat dalam tanah. Menurut Keller (1957) ion hidrogen ini dapat pula berasal dari:- Asam-asam organik- Akar halus tumbuhan- Atau dapat berasal

dari air itu sendiriMenurut Wollast (1967) pada

proses pelapukan bila laju aliran lebih cepat dibandingkan pelarutan yang terjadi, maka akan terbentuk gibsit (Al(OH)3) dari feldspar. Bila laju aliran makin rendah maka dari feldspar tersebut akan terbentuk kaolin (Al2Si2O5(OH)4). Apabila laju aliran hampir terhenti, suatu reaksi yang lambat akan terjadi antara kation dengan Al(OH)3 dan silika membentuk monmorilonit.

HidrotermalPada alterasi hidrotermal yang

sangat lemah, mineral-mineral yang kaya akan magnesium seperti hornblende dan biotit cenderung untuk membentuk klorit. Pada alterasi lemah dan kehadiran unsur-unsur logam alkali dan alkali tanah, kecuali kalium, mineral mika, fero magnesium dan feldspar plagioklas umumnya akan membentuk monmorilonit.

Terjadinya monmorilonit teru-tama disebabkan oleh adanya magnesium. Kehadiran kalium baik yang berasal dari feldspar ataupun mika primer yang terbentuk karena alterasi hidrotermal sering ditemu-kan membentuk zona - zona ber-bentuk lingkaran dengan susunan dari dalam ke luar adalah:- Bagian terdalam

serisit- Kemudian kaolinit- Disusul monmorilonit

dan terakhir khlorit.Bentonit di Ponza (Italia) terbentuk oleh alterasi dari abu gunungapi.

Transformasi/DevitrivikasiProses ini dari abu gunungapi

yang sempurna akan terjadi apabila debu gunugapi tersebut diendapkan dalam cekungan danau atau laut. Gelas alam (natural glass) yang dikandung abu gunung api lambat laun akan mengalami devitrivikasi seperti pada endapan piroklastik di Laut Tengah dekat G.Vesuvius dan G.Sisilia.

Monmorilonit dijumpai pula pada endapan Resen di sekitar kepulauan Azores, yang vulkanis dan dinyatakan tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan

194 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 76: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

endapan-endapan yang dibawa dari daratan.

Pengendapan KimiaMenurut Millot (1970), monmo-

rilonit dapat terbentuk tidak saja dari tufa, tetapi endapan sedimen dalam suasana basa (alkali) yang sangat silikaan. Mineral - mineral yang ter-bentuk secara sedimen yang tidak berasosiasi dengan tufa adalah attapulgit, sepeclit dan monmorilonit. Ter-bentuk dalam cekungan sedi-men yang bersifat basa, dimana karbonat, silika pipih, fosfat laut dan sebagainya terbentuk.

Perlu ditekankan di sini bahwa lingkungan ini banyak mengandung larutan silika yang dalam beberapa hal bisa terendapkan sebagai flint, kristobalit (dari monmorilonit) atau bersenyawa dengan aluminium dan magnesium.

Tempat ditemukan:a. Jawa Barat: Karangnunggal (Tasikmalaya) dari jenis Ca-Mg bentonit yang bercampur Na-bentonit, kawalu (Tasikmalaya) jenis Ca-Mg bentonit, Mano-njaya (Tasikmalaya) jenis Ca-bentonit, Lengkong (Sukabumi Selatan) jenis Ca-bentonit, Bo-jongmanik (Rangkasbitung) jenis Ca-bentonit, Subang jenis Ca-Mg bentonit. Cianjur selatan jenis Ca-Mg bentonit.b. Jawa Tengah: Sangiran dan Sragen jenis Ca-bentonit, Ban-dung & Bedoyo, Kec. Wono-segoro (Boyolali) dari jenis Ca-Na-bentonit, Semarang Selatan jenis Ca-Mg-bentonit.c. DIY: Nanggulan (Ca- bentonit).

d. Jawa Timur: Slahung, Pacitan, Tanjung Agung, Gunung Meong Trenggalek jenis Ca-bentonit. Sitiarjo dan Sumberagung Ma-lang (Ca-bentonit), Ponorogo, Tulungagung belum diketahui jenisnya.e. Sumatera Selatan: Pangkalan Brandan, Kab. Simalungun, Kab. Koro jenis Ca-Mg-bentonit dan Na-bentonit.f. Sumatatera Selatan: Muara Tiga (Tanjungenim) jenis Na-bentonit, Tebing Tahi Sapi (Muaraenim) jenis Ca-bentonit, Bangko (Tan-jungenim) jenis Na-bentonit.

g. Prop. Jambi: jenis Ca-bentonit.

Kegunaan:- Kegunaan utama dari Na-bentonit

adalah untuk lumpur bor.- Untuk industri minyak sawit, kimia,

farmasi.- Bahan penyumbat kebocoran

bendungan, insektisida, sabun.- Ca-Mg-bentonit dalam industri lilin,

minyak kelapa, industri baja yaitu sebagai zat perekat pasir cetak dalam proses pengecoran baja, dalam industri kimia sebagai kata-lisator, zat pemutih, zat penyerap.

Cara Penambangan:Open pit, penelitian lapangan dilaku-kan dengan pemboran uji atau pembuatan test pit. Di Jepang penambangan bentonit dilakukan dengan tambang dalam.

Pengolahan:Secara mineralogi bentonit dide-finisikan sebagai lempung halus yang mengandung 85% mon-morilonit, lempung tersebut sebe-narnya lebih tepat disebut lempung monmorilonit, tetapi dunia per-dagangan tetap lebih senang

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 195

Page 77: 72004849-Fin-Bab-10

menyebutnya bentonit saja. Dikenal 2 jenis bentonit, yaitu:

a. Na-bentonit (Wyoming bentonit)Jenis ini mengembang kira-kira 8x bila dicelupkan dalam air.b. Kalsium-Magnesium bentonitJenis ini mengembang 1,5x bila dicelupkan dalam air. Jenis K-Mg-bentonit secara teknik dapat pula dijadikan jenis Na-bentonit.

Persyaratan bentonit agar dapat dijual, untuk lumpur bor sesuai dengan American Petroleum Institut (API) spesifikasi No. 13 B, maka persyaratan sebagai berikut:• Analisa saringan basah US Sieve

No. 200: Sisa maksimum 4%• Kandungan air saat pengiriman:

maksimum 10%• Pada contoh basah seberat 22,5

gram bentonit dalam 350 liter air.- Pembacaan foon VC meter:

Pada 600 rpm minimum 300- Yield point 100 lbs/sgft: 3x

kekentalan plastis- Penyaringan: Maks 13,5 cc

• Pada suspensi 22,5 ppg, Keken-talan terbukti: Minimal 15 cp

• Wet yield: Min. 94,02 bbl/tonPersyaratan Na-bentonit seba-

gai Viscosifer:- Analisa saringan

kering US Sieve No. 200: Maksimum 2%

- Pengembangan:10-12xvol.kering

- Tidak mengandung bahan: Mag-netik dan radioaktif

Bentonit tersebut dijual per ton dengan harga disesuaikan dengan jenis pemakaiannya yaitu sebagai

lumpur pembilas, penjernih minyak sawit, industri kimia, dll. Secara garis besar pengolahan bentonit sebagai berikut:Hasil bentonit dari tambang diangkut ke pabrik untuk diolah melalui ta-hapan: penghancuran→ pemanasan → penggilingan →pengayakan.

Proses pengaktifanDilakukan khusus untuk jenis ben-tonit yang tak mengembang (Ca-Mg-bentonit). Jenis ini dibagi 2 ma-cam yaitu yang aktif dan tidak aktif. Pengaktifan di sini bertujuan untuk melarutkan unsur pengganggu seperti: Ca, Al, Mg, Fe, Na, K, dll. dengan memakai media pengaktif H2SO4 (5%) dan HCl (5%) pada suhu 1000C dalam selang waktu 2-4 jam. Hasil proses ini umumnya untuk menjernihkan minyak kelapa.

Proses pengubahan ionKation yang bervalensi tinggi

atau yang berukuran kecil pada umumnya akan menggantikan ka-tion yang bervalensi rendah atau yang berukuran besar. Atas dasar ini maka kation H+ jauh lebih kuat menggantikan kation K+, seperti ter-lihat sebagai berikut:H+1>Mg+2 > Li+1> Na+1 > K+1

Kation Ca+2 pada bentonit dapat pula didesak oleh Na+1 apabila konsentrasi Na+1 cukup tinggi. Pengubahan kation ini dilakukan dengan menghilangkan atau me-ngeluarkan dari sistem produk samping yang terjadi seperti terlihat pada Gambar 10.9. Produk CaCO3

yang terbentuk selalu dikeluarkan dari sistem, maka reaksi akan berlangsung ke kanan.

196 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 78: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Ca- bentonit + Na2CO3 Na- bentonit + CaCO3

Gambar 10.9. Reaksi kimia pada proses pengaktifan bentonit

Gambar 10.10. Skema pengolahan bentonit

24. Tanah Liat (Clay)Merupakan terminologi umum

untuk tanah yang mempunyai sifat plastis. Derajat plastisitas ditentukan oleh:

- Susunan dan kehalusan butiran mineral.

- Banyaknya air yang terkandung.

- Banyaknya garam lain yang terlarut.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 197

Bongkahan bentonit dari tambang

Penimbunan

Preparasi Ukuran

Pengayakan 10 mm

Pengeringan 1,5 jam dengan

burner

Pengayakan 5 mm

Penggilingan

Pengeringan 1 jam dengan

burner

Pengeringan 1 jam dengan

burner

Pengayakan 200 mesh

Penggilingan

Produk

Pemisahan(Classifier)

+200 mesh

- 200 mesh

- 200 mesh

Page 79: 72004849-Fin-Bab-10

- Banyaknya bahan organik.

Berdasarkan cara terjadinya dikenal: Residual clay: terbentuk karena

pelapukan kimia batuan yang mengandung feldspar antara granit, pegmatit. Dengan demikian komposisi kimia dari clay sangat tergantung komposisi kimia / mineral batuan asal.

Sedimentary clay: merupakan hasil proses pelapukan, erosi, transportasi dan sedimentasi pada suatu tempat (cekungan) sedi-mentasi. Untuk jenis ini kemung-kinan terjadinya pengotoran bahan organik sangat besar.

Istilah lempung dapat diartikan: Mempunyai ukuran lempung

(>1/256 mm) Mempunyai komposisi mineral

lempung.- Monmorilonit (Al2O3SiO2xH2O)- Kaolinit (Al2Si2O5(OH)4)- Illite

Secara umum komposisi kimia tanah liat adalah: SiO2 : 50 – 70% Al2O3 : 11,7 – 18,18%

Di lapangan dikenal 2 golongan: Tanah liat gemuk: sebagian besar

terdiri dari hydro-aluminium silikat. Sifat liat sekali dan kompak dalam keadaan basah. Pada waktu kering mengkerut dan dapat pecah, karenanya sukar diolah.

Tanah liat kurus: mengandung banyak pasir kwarsa di samping hydro-aluminium silikat. Sifat keliatannya relatif kurang diban-ding yang pertama, oleh sebab itu mudah dikerjakan. Jenis ini yang dipakai sebagai bahan bangunan.

Tanah liat gemuk dan tanah liat kurus, dapat dicampur sehingga

diperoleh tanah liat yang diinginkan. Makin tinggi kandungan senyawa aluminium, makin cocok untuk pembuatan bahan tahan api. Misalnya: Kaolinit (titik leleh 1785oC) dan Bata bauxit (titik leleh 1732oC – 1850oC).

Kegunaan: Bahan baku semen portland Bahan baku bata merah, keramik,

bata tahan api, genteng.Tempat ditemukan:- Jawa: Teluk Lada, Cilegon, Ta-

ngerang, Cikarang, Krawang, Baturaja, Cikampek, Plered, seki-tar Bandung, Cirebon, Kebumen, Godean, sekitar Yogyakarta, Sura-karta, Mayong, Kudus, Jatiroto, Sekitar Surabaya, Karangrejo, Ngipik.

- Sumatera: sekitar Kutaraja, Pa-lembang, Medan, Pekanbaru, Jambi.

- Sulawesi: Menado, Pare-pare, Makasar.

- Maluku: Ambon, Amakusuk.- Kepulauan Nusa Tenggara: Bali,

Lombok, Sumbawa.- Tempat dataran banjir dan

sedimentasi.

Penambangan: open pit, karena berada dekat permukaan.Pengolahan:- Untuk memisahkan pengotor dan

butiran berukuran kerikil dengan cara manual, mekanis, atau flotasi.

- Dicetak untuk bahan bangunan.- Untuk semen → diketahui kompo-

sisi kimia.

25. GrafitGrafit memiliki komposisi uta-

ma C, kekerasan 1-2, berat jenis 1,9 – 2,3 berwarna gelap. Grafit dapat terbentuk melalui proses:- Magnetic concentration

198 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 80: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

- Contact metasomatic- Hydrotermal- MetamorphismGrafit dijumpai dalam granit, gneiss, mica schist ataupun batugamping kristalin.

Kegunaan: Bahan pensil, cat, baterai kering. Bundaran pada dinamo, bahan

peledak. Bahan untuk membuat ketel uap. Untuk membuat dapur pemanas,

permukaan tuangan sebagai bahan tahan api.

Alat metalurgi, penghantar listrik.

Tempat ditemukan:° Ombilin, daerah Danau Singkarak.° Siber abu, Payakumbuh.Penambangan: open pit dan tam-bang dalam

Pengolahan:° Sortasi untuk memilih grafit dari

pengotoran.° Crushing untuk melembutkan.° Dibentuk sesuai keperluan.

26. FeldsparFeldspar merupakan kompo-

sisi utama batuan beku asam jenis pegmatit dan granit mempunyai mineral dalam bentuk feldspar. Jenis bahan galian ini berwarna putih, abu-abu, merahan, jingga, kuning, hijau dengan komposisi KAlSi3O8 → NaAlSi3O8, kekerasan 6 – 6,65 dan berat jenis 2,5 – 2,75.

Tempat ditemukan:° Jawa: daerah Blitar: Sutajayan.° Kalimantan Barat: Kab. Sanggau° Sumatera Selatan: Tanjung Pan-

dan, Lampung (Wai tuba Lunik, Sulan, Pubian, Wai Seputih).

° Jawa Timur: Ladoyo, Trenggalek, Ponorogo.

° Sulawesi Tenggara: Pomala.° Maluku: Saparua

Kegunaan: pencampur gelas, bahan keramik, bahan glosur.Cara penambangan: open pit dan tambang dalam.Pengolahan:- Feldspar ditambang dengan alat

sederhana, sortasi dilakukan de-ngan tangan.

- Digiling dilakukan flotasi dan mag-netic separator untuk memisahkan feldspar dengan mineral logam.

27. Talk - alterasiTalk dengan rumus kimia

Mg3Si4O10(OH)2 merupakan mineral sekunder hasil alterasi dari magne-sium silicate. Dengan demikian akan didapatkan pada batuan metamorf schist, gneiss atau pelapukan batuan ultra basa. Talk berwarna putih dengan kekerasan 2 dan apabila dipegang terasa berminyak.

Kegunaan:- Bahan industri kimia – bahan

anteseptik- Bahan industri cat, karet, keramik- Bahan kosmetik

Tempat ditemukan: Kebumen, Sula-wesi Tenggara, Irian Jaya (dekat Danau Sentani)

Cara penambangan: open pit dan tambang dalamPengolahan:- Sortasi- Digiling- Dipisahkan dari impurities, disedot

pakai udara ataupun flotasi.

28. Tawas - alterasiTawas merupakan senyawa

sulfat dengan rumus kimia:

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 199

Page 81: 72004849-Fin-Bab-10

K2SO4Al2(SO4)24H2O Na2SO4Al2(SO4)324H2O.

Dengan demikian tawas (alum) terjadi sebagai hasil pela-pukan sulfida yang dapat dijumpai di daerah solfatara atau di daerah tanah liat (clay) atau slate yang mengandung pirit (FeS2) atau marcasit (FeS2). (Firit-cubic, mar-casite-orthorombic).Kegunaan:- Insektisida / antiseptik.- Penjernih air.- Bahan cat, penyamak kulit, industri

tekstil.- bahan pembuat sulfat.Tempat ditemukan:- Ciater dan G. Wayang (Jawa

Barat)- Telaga Sari (Banyumas)- Kawah Ijen, gua Prusi – Kediri- Tempat-tempat dimana ada solfa-

tara kemungkinan terdapat tawas.Cara Penambangan:Untuk mendapatkan tawas hasil tambang digiling, dijemur atau di-panggang untuk mengoksidasi sul-fida membentuk fosfat. Bahan yang diperoleh kemudian dibebaskan dari H2S dan terbentuklah tawas.

29. YodiumYodium merupakan unsur

bukan logam yang terberat terdapat bersama air laut atau tumbuhan laut, air garam yang terjebak. Sering didapatkan bersama bromium atau minyak.Kegunaan:- Dalam bentuk yodioform CH4I

untuk antiseptik

- Pencampur garam dapur → dalam bentuk NaI.

- Industri kimia- Photography emulsion.- Film dan kertas- Obat-obatanTempat ditemukan: Seuseupan (Jawa Barat), Kroya dan Selokaton (Jawa Tengah), Mindi Tuban dan Watudakon (Jawa Timur).Cara Penambangan:Karena terlarut dalam air maka penambangan dengan pemboran dan dipompa. Air tanah yang mengandung yodium diadsorbsi dan dilarutkan dalam NaOH – NaI, kemudian diolah sesuai dengan kepentingan.

30. AspalAspal merupakan hasil dari

metipery minyak. Di samping itu didapatkan pula dalam bentuk asphalic sandstone yang merupa-kan hasil distilasi alam dari minyak bumi.Kegunaan:Aspalt mempunyai titik lebur di atas 110oC.- Sebagai pelapis atap, pembalut

pipa besi supaya tahan terhadap karat, kelembaban, asam.

- Bahan isolator, bahan baterai.- Sebagai pigmen dalam industri

tinta cetak.Tempat ditemukan: G.Kromong (Ja-wa Barat), Kabungka dan Lawele (Buton).Cara Penambangan: open pitPengolahan: batupasir yang ber-campur aspalt alam dihancurkan dan disaring dengan ukuran tertentu, selanjutnya siap untuk digunakan.

200 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 82: 72004849-Fin-Bab-10

10.4. Batu Permata

10.4.1. PendahuluanDinamakan batu mulia karena

warna indah, langka, keras sehing-ga harganya melambung, di samping untuk simbol kecantikan sebagian orang percaya mempunyai kekuatan magis diantaranya untuk penangkal (jimat) pengobatan penyakit. Ada juga yang dihubung-kan dengan zodiac bahkan untuk

hadiah ulang tahun atau pernikahan. Tak dapat dielakkan lagi maka banyak orang yang mengambil keuntungan dengan cara meniru atau memalsu.

Dengan perkembangan kebu-dayaan modern dan munculnya batu permata baru berikut kepercayaan yang menyertainya, maka kemudian tersusunlah urutan batu permata sebagai lambang kelahiran. Urutan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 10.22. Kelahiran dan lambang batu permata

KELAHIRAN NAMA BATU PERMATA

MingguSeninSelasaRabuKamisJum’atSAbtuJanuari atau CapricornPebruari atau AquariusMaret atau PiscesApril atau AriesMei atau TaurusJuni atau GeminiJuli atau CanserAgustus atau LeoSeptember atau VirgoOktober atau LibraNopember atau ScorpioDesember atau Sagitarius

Topas atau intanMutiara atau kristal kuarsaEmerald atau mirah delimaKecubung asihan atau badar besiKornelian atau nilamEmerald atau mata kucingIntan atau pirusGarnetKecubung asihan (amethyst)Akuamarin atau badar besiIntan atau kristal kuarsaEmerald atau krisoprasMutiara atau biduri bulanMirah delima atau kornelianPeridot atau sardonicNilan atau lapis lazaliOpalTopas atau sitrinPirus

Disamping untuk lambang-lambang kelahiran tersebut di atas, batu permata juga merupakan lambang-lambang tertentu, misal-nya :- Untuk menyatakan rasa cinta,

maka digunakan batu permata atau permata intan, emerald,

kecubung asihan, mirah delima, nilam dan topas.

- Batupermata lain digunakan untuk lambang menyatakan rasa sim-pati, misalnya rasa persahabatan, hadiah ulang tahun, dan lain-lainnya.

- Untuk hadiah ulang tahun perka-winan, misalnya:

Ke 12 = agate atau akik ke 23 = nilam200 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 83: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Ke 13 = biduri bulan ke 30 = mutiaraKe 14 = moss agate ke 35 = koralKe 15 = kristal kuarsa ke 39 = mata kucingKe 16 = topas ke 40 = mirah delimaKe 17 = kecubung asihan ke 55 = emerald (jamrud)Ke 18 = garnet ke 60 = intan

Ada juga kepercayaan bahwa batu permata dapat digunakan untuk mengobati penyakit tertentu. Mungkin hal ini ada hubungannya dengan unsur-unsur kimia tertentu yang terkandung di dalam batu permata tersebut. Ini dapat dilakukan dengan jalan:- dipakai tetapi harus menyentuh

kulit,- direndam dalam air atau cairan

lain, kemudian air rendaman tadi diminum atau

- dibuat bubuk dan diminum.Di antara ratusan bahkan

ribuan jenis batu permata, ada beberapa jenis batu permata yang dianggap orang mempunyai khasiat menyembuhkan beberapa jenis penyakit tertentu, antara lain:- Penyakit anemia atau kurang

darah, tekanan darah rendah dan reumatik: batupermata rubi atau mirah delima.

- Penyakit tekanan darah tinggi: mutiara

- Penyakit hati atau lever: koral- Penyakit kusta: batu permata

nilam atau safir- Penyakit ashma: batu permata

tiger’s eyes (mata harimau) atau mutiara.

- Penyakit kanker: batupermata cat’s eyes atau mata kucing.

- Penyakit diabetes atau kencing manis: intan.

- Penyakit disentri atau muntaber: batu permata jamrud atau emerals.

- Penyakit eksim atau kudis: batu permata nilam atau safir.

- Penyakit batu empedu: batu permata koral

- Penyakit jantung: batu permata mirah delima (rubi) atau garnet pirop (akik biduri delima).

- Penyakit flu: mutiara.- Penyakit pinggang: batu permata

nilam atau safir.- Penyakit ginjal: batu permata jade

atau batu giok.- Penyakit lumpuh: batu permata

mirah delima.- Penyakit radang paru-paru:

batupermata malakhit atau akik Cinde dan mutiara.

Pasangan penyakit dan batu permata penawarnya tersebut disebut resep khusus, karena ada pula yang disebut resep umum yang banyak digunakan oleh tabib-tabib di India. Resep umum ini adalah penjabaran dari resep dasar yang terdiri dari cairan yang direndami mutiara, emerald (jamrud), mirah delima (rubi), mata kucing, koral, topas, nilam (safir), pirop dan intan. Air rendaman ini semacam tonikum yang dibuat dari kombinasi rendaman batu permata tertentu sesuai dengan jenis penyakit yang diderita pasien.

Tentu saja batu permata yang digunakan untuk penawar atau obat penyakit tersebut harus batu permata asli (alami) dan bukan batu permata sintetis atau imitasi. Dapat diterka bahwa makin jarang batu permata tersebut terdapat di alam,

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 201

Page 84: 72004849-Fin-Bab-10

maka makin besar khasiatnya. Sebenarnya di balik kepercayaan tersebut, ada pula kepercayaan yang bertentangan. Satu contoh penggunaan bubuk intan, di satu pihak dianggap sebagai obat namun di lain pihak dianggap sebagai racun yang kuat.

10.4.2. Ragam Batu PermataDi dunia perdagangan dikenal

adanya batu permata atau permata asli, sintetis, imitasi atau palsu, doblet, soude atau triplet. Adanya berbagai macam batu permata tidak asli ini disebabkan oleh keinginan manusia untuk mendapatkan untung sebanyak-banyaknya yang ditunjang oleh kemajuan teknologi yang memungkinkan tercapainya tujuan tersebut. Pedagang yang jujur akan mengatakan dengan terus terang batu permata mana yang asli dan mana yang sintetis, imitasi, doglet atau triplet, Tidak jarang para pedagang yang justru mengatakan batu permata sintetis atau imitasi sebagai batu permata asli.

Di luar negeri (misal Australia) biasanya pemilik toko permata selalu mencantumkan jenis batu permata yang dijualnya, apakah permata yang dijualnya itu asli, imitasi, sintetis, solid, triplet, doblet atau rangkaian.

Di bawah ini akan diuraikan macam-macam batu permata atau permata yang termasuk dalam penggolongan tersebut di atas.

A. Batu Permata Asli (alam)Batu permata asli ialah batu

permata yang terdapat di alam dalam bentuk aslinya. Dalam proses membentuk, mengasah atau meng-gosoknya tidak dilakukan penam-bahan materi lain atau perubahan-

perubahan warna, Batu permata tertentu seperti mirah delima (rubi), nilam (safir), sitrin, emerald dan lain-lain, yang betul-betul indah dan mulus jarang sekali terdapat di alam. Oleh sebab itu batu permata yang demikian sangat mahal harganya dan tak aneh jika banyak yang membuat sintetisnya atau imitasinya.

Di samping itu juga terdapat batu permata asli yang disebut solid atau tunggal dan compound atau rangkaian. Batu permata asli jenis pertama ialah yang sepenuhnya terdiri dari satu kesatuan atau satu kristal yang padat tanpa adanya zat-zat atau benda-benda lain yang ditambahkan, baik sebagai perekat maupun sebagai pengisi. Batu permata asli jenis kedua terdiri dari hancuran atau kepingan-kepingan batu permata asli yang solid yang dirangkai dan direkatkan satu sama lain dengan menggunakan zat perekat. Zat perekat ini biasanya terdiri dari sejenis plastik, misalnya araldite, epiksi resin, polimer dan sebagainya.

Membedakan kedua jenis batu permata asli tersebut cukup mudah, yaitu dengan mempergunakan kaca pembesar (loupe) atau jarum penguji kekerasan (jarum baja). Dengan kaca pembesar (pembe-saran 10 kali) dapat dilihat bahwa dalam batu permata rangkaian tersebut terdapat alur-alur atau urat-urat yang berbeda-beda warna maupun daya tembus cahaya (transparansi). Plastik kira-kira mempunyai derajat kekerasan 2 sehingga mudah digores dengan jarum baja yang berderajat kekerasan 5, sedangkan permata aslinya biasanya mempunyai derajat kekerasan lebih dari 5.

202 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 85: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

B. Batupermata SintesisSengaja penulis memisahkan

dan membedakan antara istilah sintesis dengan imitasi, kerena keduanya jelas memiliki perbedaan yang nyata. Batu permata sintetis ialah batu permata yang dibuat di laboratorium dan mempunyai kom-posisi kimia dan sifat fisik yang sama atau nyaris sama dengan batupermata asli. Sifat fisik yang sama antara lain warna, bentuk kristal, dan derajat kekerasan, sedangkan yang berbeda hanya indeks bias dan pengotor yang biasanya berupa gelembung, baik gelembung udara maupun gelem-bung berisi cairan berukuran mikro.

Untuk membedakan batu per-mata asli dengan sintesisnya sangat sukar. Jangankan bagi orang awam, bagi seorang ahli sekalipun hal ini sukar dilaksanakan tanpa bantuan peralatan laboratorium. Lebih-lebih dengan kemajuan teknologi modern dan kecermatan dalam pembuatan batu permata sintesis, maka kedua jenis batu permata tersebut hampir tidak dapat dibedakan.

Ada beberapa macam cara atau metode pembuatan batu permata atau permata sintesis, antara lain:- Proses hidrotermal- Pertumbuhan kristal dari lelehan- Kristalisasi darii larutan- Pengendapan- Penguapan

Proses hidrotermal merupakan duplikat kejadian alami tentang pertumbuhan dan pembentukan mineral yang berbentuk kristal dari cairan magma yang kental dan pijar. Dalam proses ini biasanya di-gunakan dalam pembuatan intan sintesis.

Metode pertumbuhan kristal dari lelehan yang berkomposisi kimia sama dengan komposisi kimia batu permata asli. Proses ini dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:- Metode Verneuil atau metode

pembakaran api.- Metode Czoekraski atau disebut

juga metode teknik penarikan. - Metode Brigman-Stocbarger atau

sering disebut metode pendi-nginan lelehan.

Metode-metode ini biasanya dipergunakan dalam pembuatan sintesis permata merah delima dan nilam. Cara kristalisasi dari larutan biasanya dilakukan dalam bentuk larutan alkali seperti pada metode hidrotermal. Cara ini biasanya digunakan dalam pembuatan kwa-rsa sintesis, baik untuk keperluan industri maupun untuk tujuan pembuatan kristal kuarsa bermutu permata.

Berbeda dengan cara-cara tersebut diatas, maka cara pengen-dapan dilakukan dalam pembuatan batu permata sintetis yang berbutir halus atau pembuatan warna sintetis. Metode ini didasarkan pada teori adanya persenyawaan dari dua atau tiga bahan kimia yang akan menimbulkan pengendapan dan kristalisasi. Cara kelima atau me-tode penguapan ialah proses sublimasi melalui tingkat cairan, sehingga terbentuklah kristal-kristal.

C. Batu permata ImitasiDari sebutannya jelas bahwa

batu permata jenis ini sangat berbeda dengan aslinya. Biasanya hanya warnanya saja yang sama, sedangkan komposisi kimia dan sifat-sifat fisik yang lain jauh berbeda, misalnya berat jenis, kekerasan, indeks bias, dan lain-

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 203

Page 86: 72004849-Fin-Bab-10

lain. Meskipun demikian bagi orang awan hal ini sudah menjebaknya. Batu permata imitasi atau batu permata palsu ada dua macam, yaitu yang berasal dari batu permata asli dan yang dibuat dari bahan sejenis plastik atau kaca. Kedua jenis pemalsuan ini hanya mengu-tamakan persamaan warna, baik warna asli maupun warna buatan.

Batu permata asli yang ber-warna sama, maka yang berharga lebih murah kadang-kadang dapat berharga mahal. Misalnya krisopras (chrysophrase) atau sejenis kuarsa yang berwarna hijau digunakan untuk memalsukan permata batu giok, garnet merah untuk memalsukan mirah delima, kulit kerang untuk memalsukan mutiara, sirkon bening atau kristal kuarsa digunakan sebagai peng-ganti intan dan sebagainya. Di samping itu batu permata asli juga dapat diubah warnanya untuk memalsukan permata asli yang sama, tapi berbeda warna dan sangat jarang terdapat di alam sehingga berharga mahal. Misalnya permata kecubung asihan (amethyst) yang berwarna ungu akan berubah warnanya menjadi kuning kecoklat-coklatan atau coklat kekuning-kuningan, apabila dipanaskan sekitat 500oC. Hasil pemanasan permata kecu-bung asihan ini dipergunakan untuk memalsukan permata sitrin (citrine) yang sangat jarang terdapat di alam dan berhaga mahal. Baik sitrin maupun kecubung asihan adalah termasuk famili kuarsa, bening dan berkristal sama, hanya warnanya yang berbeda.

Jenis plastik yang biasa digu-nakan dalam pembuatan permata imitasi ialah bakelit, veetle, beetle melamin, gliptals atau alkyds, nilon polistgrene, epoksiester, perspek

dan lain-lain. Bakelit biasanya digunakan untuk memalsukan amber, beetle untuk permata berwarna muda misalnya kuarsa mawar, beryl merah jambu atau merah muda, dan lain-lain. Gliptals atau alkids biasanya hanya digunakan sebagai bahan pengikat kepingan atau hancuran permata asli. Nilan di samping digunakan sebagai tali penguntai mutiara juga digunakan untuk memalsukan berjenis-jenis batu permata teruta-ma agate (akik), jasper dan kalsedon. Polistrene dan perspek digunakan terutama sebagai bahan pengikat serta dapat pula untuk membuat permata imitasi. Di lain pihak epoksiester lebih banyak digunakan dalam pembuatan per-mata doblet dan triplet sebagai bahan penyemen.

Bagaimanapun jenis batu permata imitasi, terutama yang dibuat dari plastik, jauh lebih mudah dikenal atau diuji. Batu permata imitasi dari plastik biasanya sangat ringan, derajat kekerasan sekitar 2 dan warna sangat mencolok. Bila batu permata imitasi ini diasah dengan bentuk bersudut, misalnya bentuk jenjang atauk facit, misalnya markis, pendelop, berlian, emerald, baket dan lain-lain, maka sudut-sudut asahannya membulat atau tumpul.

Permata imitasi yang terbuat dari mineral alami cara pengujian-nya lebih sulit dari batu permata imitasi dari plastik, walaupun tidak sesullit menguji batu permata sintetis. Kadang-kadang tanpa ban-tuan peralatan laboratorium, batu permata imitasi yang berasal dari batu permata alami ini mudah dapat dikenal. Hal ini disebabkan oleh perbedaan yang sangat mencolok, terutama indeks bias, berat jenis,

204 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 87: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

kekerasan, pengotor, sistem kristal, sifat terhadap sinar ultra violet dan lain-lain.

Di samping jenis batu permata atau permata palsu tersebut di atas, maka batu permata rangkaian yang telah diutarakan di muka oleh sementara orang juga digolongkan ke dalam batupermata imitasi atau setengah imitasi. Permata-permata yang demikian ini biasanya terdapat pada permata opal. Turquoise, agate dan jenis-jenis lain yang tidak tembus cahaya. Cara pengenalan-nya sangat mudah seperti yang telah diterangkan di muka.

D. Batu Permata Doblet Dan Triplet

Ini merupakan jenis batu permata atau permata yang paling banyak diperdagangkan, terutama untuk jenis permata yang tembus cahaya. Permata doblet terdiri dari dua lapisan utama, sedangkan permata triplet terdiri dari tiga lapis. Permata-permata ini bukan meru-pakan barang baru, karena kedua jenis permata ini sudah ada sejak zaman Romawi.

Alasan pembuatan permata doblet atau triplet ini ialah untuk mendapatkan permata yang besar sedangkan bahan yang asli hanya tersedia sedikit atau kecil. Di samping itu juga untuk mendapat-kan permata yang lebih indah warnanya. Masih banyak lagi sebab-sebab mengapa dibuat permata doblet dan triplet. Cara penyusunan kedua jenis permata ini bermacam-macam, misalnya semuanya terdiri dari mineral asli, yang sama atau berbeda satu dengan yang lain, tapi masih merupakan permata asli, atau satu terdiri dari mineral asli sedangkan kepingan lain berasal dari permata sintetis, atau

semuanya terdiri dari permata sintetis atau plastik.

Permata doblet atau triplet mudah sekalli dikenal, terutama bila dalam keadaan tidak terikat. Dengan menggunakan kaca pem-besar, maka bagian sambungan akan jelas terlihat dan juga terlihat adanya gelembung - gelembung udara di sepanjang bidang sam-bungan tersebut. Pengenalan ini akan lebih sempurna bila permata doblet atau triplet tadi dicelupkan ke dalam methilen jodida atau monobromo-naftalen. Karena perbe-daan indeks bias, maka akan terlihat dengan jelas adanya perbedaan relief. Perlu dicatat bahwa cara mencelupkan permata triplet atau doblet ke dalam minyak cukup berbahaya karena dapat menim-bulkan berbagai cacat antara lain pengotoran pada semen atau perekat, timbul retakan-retakan atau cacat pada perekat dan bahkan kadang-kadang dapat menyebabkan kedua bagian dari permata tadi dapat terlepas.

Cara lain untuk mengenal atau menguji permata triplet atau doblet ialah dengan menaruh permata tersebut ke dalam suatu cawan porselin yang berwarna putih berisi larutan karbon tetraklorida yang tidak mempunyai daya serap atau daya resap, ataupun hanya berisikan air. Perbedaan-perbedaan antara bagian-bagian batu permata tersebut akan jelas terlihat, Jika batu permata doblet terdiri dari garnet (bagian atas), maka akan terlihat adanya cincin berwarna merah pada sabuknya (firdle), bila batu permata ini ditaruh di atas kertas putih.

Permata doblet yang dibuat dengan tujuan memalsukan jenis permata tertentu, dengan jalan merekatkan dua keping kristal

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 205

Page 88: 72004849-Fin-Bab-10

kuarsa bening dengan zat perekat berwarna, maka disebut batu permata atau permata soude. Misalnya soude emerald, soude nilam dan soude delima, apabila zat pewarna yang digunakan berwarna hijau, biru atau merah. Permata soude mudah sekali dikenal dengan sinar ultra violet, karena semen atau perekat tersebut akan lebih memancarkan sinar berwarna.

10.4.3. Batu Permata yang Dikenal

1) BerylBeryl Be3Al2(SiO3)6 berasal

dari perkataan Greek (beryllos bagi warna seperti biru kehijauan seperti warna laut). Beryl ialah berryllium alumunium cyclosilicate yang biasa-nya mempunyai kekerasan pada skala Mohs 7 hingga 8.5. Beryl asli tidak berwarna, walau bagaima-napun beryl juga boleh didapati dengan warna hijau, biru, kuning, merah, dan putih.

Beryl merupakan batu permata yang sangat berharga sejak zaman dahulu. Beryl hijau dikenali sebagai emerald (zamrud), beryl merah sebagai bixbite (juga dikenali sebagai red emerald), beryl biru sebagai aquamarine, beryl putih sebagai goshenite, beryl merah jambu sebagai morganite dan beryl kuning sebagai heliodor atau "golden beryl".

Beryl yang mempunyai ragam warna dihasilkan dari komposisi kimia yang berbeda. Fe (ferum) menghasilkan warna biru dengan tone warna biru laut yang cantik dan dinamakan aquamarine. Aqua-marine mempunyai warna air yang bersinar dengan inclusion yang menarik. Beryl dengan komposisi chromium dan / atau vanadium

menghasilkan beryl hijau dan dinamakan emerald. Emerald biasa-nya mempunyai inclusion yang dikenali sebagai "jardin" (garden of the emerald) seperti kesan rekahan atau buih di dalam kristal emerald.

Beryl dengan mineral manga-nese memberikan warna merah jambu yang dinamakan morganite. Nama morganite diperkenalkan pada tahun 1911 dengan mengam-bil nama John Pierpont Morgan seorang jutawan dalam bidang keuangan yang juga seorang pengumpul batu-batu permata bagi mengenang jasanya di dalam bidang perbankan dan keuangan. Beliau merupakan penggagas JP Morgan Chase Bank yaitu sebuah bank ternama di Amerika Serikat. Beryl merah jambu ini mempunyai warna merah jambu hingga ke biru tua yang pucat.

Beryl dengan kehadiran fe (ferum) dan mineral yang mengan-dung uranium menghasilkan beryl kuning. Beryl berwarna kuning ini mempunyai kualitas yang baik seperti emerald dan aquamarine walaupun tidak mempunyai inclusion. Golden beryl merupakan beryl kuning yang mempunyai warna kuning lemon yang agak pucat hingga warna kuning keemasan. Satu lagi varietas beryl kuning dikenal sebagai heliodor. Perkataan heliodor berasal dari Bahaya Yunani "helios" (sun) dan "doron" (gift) dan disebut sebagai "gift from the sun to Man" (anugerah dari matahari kepada manusia). Heliodor mempunyai warna kuning kehijauan.

Beryl putih atau lutsinar dike-nali sebagai goshenite. Nama goshenite diambil dari nama tempat di mana beryl putih pertama

206 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 89: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

dijumpai di Goshen, Massachusetts. Beryl ini sangat jarang ditemui.

Beryl digunakan pada zaman purba untuk menghasilkan kaca. Ini menunjukkan sejak zaman purba, manusia mulai menggunakan beryl di dalam kehidupan mereka. Keragaman warna pada beryl memberikan kelebihan karena dapat dipadupadankan untuk perhiasan.

Beryl ditemukan di Amerika Selatan, Afrika Tengah dan Barat, di Madagascar, Russia dan Ukraine, Amerika Serikat, Kalimantan, Sri Lanka dan Pakistan.

Beryl hijau (emerald) merupa-kan birthstone bagi bulan Mei sedangkan beryl biru (aquamarine) merupakan birthstone bagi bulan Maret.

Gambar 10.11. Emerald (zamrud) merupakan beryl hijau

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 207

Page 90: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.12. Aquamarine (beryl biru)

Gambar 10.13. Bixbite (beryl merah)

Gambar 10.14. Goshenite (beryl putih)

208 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 91: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Gambar 10.15. Morganite (beryl merah jambu)

Gambar 10.16. Heliodor (beryl kuning)

2) Emerald (zamrud)Emerald merupakan keluarga

beryl yaitu berillium aluminium silika dengan kromium, Be3Al2(SiO3)6Cr. Penambahan kromium dan kadang-kala vanadium memberi warna hijau yang cantik pada batu permata ini. Emerald dalam Bahasa Yunani bermaksud "green gemstone" (diambil dari istilah dalam Bahasa Perancis kuno "esmeralde"). Sumber lain mengatakan bahwa istilah emerald berasal dari Bahasa Sansekerta yang maksudnya hijau. Bangsa-bangsa kuno seperti Inca dan Aztec di Amerika Selatan menganggap batu permata ini sebagai batu permata yang suci dan digunakan untuk upacara keagamaan. Bahkan bangsa Mesir purba dipercayai telah mengguna-kan batu ini sebagai perhiasan untuk raja dan pembesar negara 3000 tahun sebelum Masehi. Bangsa Yunani juga menyaksikan

Cleopatra menggunakan batu emerald sebagai perhiasan. Demikian juga Maharaja dan Maharani India yang menggunakan emerald sebagai mahkota. Masyarakat India percaya emerald membawa nasib yang baik serta kekayaan.

Emerald biasa memiliki inclusion mineral lain. Kekerasan dalam skala Mohs di antara 7 hingga 9. Emerald mempunyai "natural luminosity" (kilauan asli) di mana warnanya hijau pudar tidak dapat dilihat mendalam dengan mata kasar. Warna hijaunya unik dengan variasi spektrum dan tone warna yang sangat menarik apabila dipancarkan menggunakan cahaya UV. Emerald yang mempunyai kristal (inclusion) di bagian dalam seperti retakan serta rekahan dan buih yang dikenal sebagai "jardin" mempunyai nilai tinggi di pasaran. Istilah jardin berasal dari Bahasa

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 209

Page 92: 72004849-Fin-Bab-10

Yunani yang artinya taman. Dahulu, manusia menggambarkan keindah-an dalam batu emerald sebagai "jardin of emerald" yaitu "taman yang indah di dalam batu emerald." Jardin ini secara tidak langsung meningkatkan harga emerald di pasaran. Emerald yang mempunyai warna hijau pekat dengan jardin mempunyai harga yang sangat tinggi.

Emerald dari Zimbabwe diper-caya merupakan emerald yang tertua di dunia dengan usia menjangkau lebih dari 260 juta tahun. Spesimen emerald dari Pakistan juga diperkirakan berusia 9 juta tahun lebih muda. Colombia merupakan produsen utama emerald yang berkualitas. Muzo dan Chivor yang terletak di Colombia di mana emerald ditambang oleh bangsa Inca purba merupakan emerald yang paling berkualitas dan bernilai di dunia. Kini, Coscuez merupakan tambang emerald yang terbesar di Colombia dan di dunia. Selain itu, terdapat juga emerald dari Zambia, Brazil, Zimbabwe, Madagascar, Pakistan, India, Afghanistan dan Russia.

Emerald tulen mempunyai komposisi chromium dan vanadium yang memberikan pancaran cahaya yang menarik. Seperti yang dinyatakan sebelum ini, beryl asli tidak berwarna. Hasil penambahan logam dan unsur lain menyebabkan beryl mempunyai warna yang beragam. Jika dilihat dari sudut kimia-mineralogi, emerald merupa-kan berillium aluminium silika dengan kromium atau vanadium. Biasanya bahan-bahan ini tidak berada bersama-sama di dalam kerak bumi. Akibat proses tektonik yang intensif seperti orogenesis, metamorfosis, dan sebagainya,

bahan-bahan ini bergabung mem-bentuk kristal emerald. Tekanan dan temperatur yang kuat pula membantu pertumbuhan kristal emerald dan membentuk satu ikatan kimia yang kuat. Kesan rekahan atau buih di dalam batu permata ini terjadi akibat kehilangan air dan juga udara yang terperangkap semasa pembentukan kristal emerald. Tekanan dan proses sintesis kimia selama berjuta-juta tahun menghasilkan emerald dengan corak yang sangat unik. Namun terdapat juga emerald yang mempunyai kristal yang seolah-olah tumbuh di dalamnya. Ini terjadi karena kristal-kristal ini masih berada dalam proses pertumbuhan dalam peringkat kedua dan ketiga.

Emerald yang berharga tanpa jardin juga bisa ditemukan. Emerald ini bersifat lutsinar dengan warna hijau yang menarik dan sangat jarang ditemui. Emerald tanpa jardin dihasilkan akibat adanya gangguan semasa proses kejadiannya. Oleh itu hanya berillium aluminium silika dengan kromium saja yang menghasilkan emerald ini tanpa tambahan unsur lain. Emerald ini sangat berharga dan menjadi buruan penggemar batu permata karena jarang dijumpai terutama sekali dalam ukuran besar.

Emerald merupakan batu permata yang senantiasa dikagumi sejak zaman dahulu. Oleh sebab itu, kebanyakan emerald yang terkenal kini hanya bisa dilihat di musium dan dijadikan sebagai koleksi. Di New York Museum of Natural History sebagai contoh, mema-merkan sebuah cawan yang dibuat dari emerald yang dimiliki oleh Maharaja Jehangir. Di sebelah cawan tersebut pula dipamerkan emerald yang merupakan salah satu

210 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 93: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

emerald dari Colombia yang terbesar yang dikenal sebagai Patricia seberat 632 karat. Koleksi Bank of Bogota juga mempunyai beberapa batu emerald termasuk 5 batu emerald yang sangat berharga seberat 200 hingga 1976 karat di mana sebagian emerald ini pernah dimiliki oleh Maharani Farah seorang Maharani negara Persi (kini dikenal sebagai negara Iran). Maharaja Turki juga dikenal sebagai seorang yang gemar batu emerald. Salah satu simpanan Istana Topkapi di Istambul merupakan sebilah keris yang dihiasi dengan batu emerald dan beberapa batu permata lain yang merupakan simbol keagungan Maharaja Turki.

Emerald terbesar di dunia dijumpai di tambang La Vega de San Juan dekat Gachalá, Colombia. Emerald ini dikenal sebagai Gachala Emerald seberat 858 karat ditemukan tahun 1967 yang kini dipamerkan di National Museum of Natural History of the Smithsonian Institution dekat Washington DC. Gachala Emerald disumbangkan oleh Harry Winston seorang pengumpul batu permata di New York. Satu lagi emerald yang terkenal dikenal sebagai Chalk Emerald seberat 37,82 karat yang telah disumbangkan oleh Mr. dan Mrs. O. Roy Chalk pada 1972 yang kini turut dipamerkan di National Museum of Natural History of the Smithsonian Institution dekat Washington DC. Satu lagi emerald yang besar ialah "Mogul Emerald" yang ditemukan sekitar tahun 1695, seberat 217,80 karat dengan ketinggian 10 cm. Di sebelah permukaan batu ini diukir dengan teks yang dipercayai ayat-ayat suci dan di sebelah lagi diukir dengan ukiran flora. Emerald ini telah

dilelang oleh Christie's of London kepada seorang pembeli dengan harga 2,2 juta US Dollar pada 28 September 2001.

Emerald asli biasanya mem-punyai harga yang sangat tinggi. Lebih pekat dan cantik warna hijaunya, lebih mahal harganya di pasaran. Kini terdapat juga emerald sintetik yang dapat diperoleh di pasaran dengan harga yang terjangkau. Emerald sintetik dibuat melalui satu proses yang dinamakan Carroll Chatham. Satu lagi jenis emerald sintetik dibuat melalui proses yang dinamakan Pierre Gilson Sr. yang telah berada di pasaran sejak tahun 1964. Emerald Gilson merupakan hasil perkembangan emerald sintetik dari beryl tidak berwarna. Kadar pertumbuhannya sangat perlahan, kira-kira 1 mm /bulan dan memerlukan waktu 7 bulan untuk mencapai ketebalan 7 mm.

Emerald merupakan permata yang sangat jarang ditemui dalam ukuran besar. Selain itu, emerald yang berkualitas sangat sukar ditemui, contohnya "Trapiche emeralds" yang hanya terdapat di Colombia, mempunyai 6 sudut pan-caran cahaya (six rays emanating). Emerald yang cantik dengan warna hijau tua berasal dari Zambia. Warna hijaunya lebih pekat dibanding emerald dari Colombia. Selain itu, Brazil juga mempunyai emerald yang jarang ditemui yang dikenal sebagai "Cat's eye emerald" yang mempunyai kesan cat's eye di bagian tengah batu.

Emerald merupakan birthstone untuk bulan Mei. Dahulu, emerald hanya dipakai oleh golongan bangsawan, raja-raja dan pembesar sebagai simbol keagungan dan kekuasaan.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 211

Page 94: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.17. Emerald (zamrud)

3) AquamarineAquamarine, Be3Al2(SiO3)6,

berasal dari Bahasa Latin “aqua marina” yang berarti "water of the sea" atau air laut. Batu permata ini berkualitas tinggi, sebagai salah satu dari varietas beryl dan sangat mirip dengan zamrud (emerald). Mempunya warna hijau laut dan kebiruan, aquamarine dapat memancarkan cahaya berwarna biru yang sangat cantik. Aquamarine

juga sangat populer di kalangan peminat batu permata dan sebanding dengan batu delima (ruby), zamrud (emerald), dan nilam (sapphire).

Aquamarine mempunyai keke-rasan pada skala Mohs dalam lingkungan 7 hingga 8. Kandungan besi (Fe) memainkan peranan yang penting sebagai unsur yang memberikan warna biru pucat hingga biru kehijauan pada batu

212 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 95: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

permata ini. Aquamarine biasanya bebas dari campuran bahan mineral lain dan jarang mempunyai inclusion. Nilai aquamarine diukur dari warna kebiruan yang dipan-carkannya. Lebih pekat warnanya, lebih tinggi harganya. Selain itu, terdapat juga aquamarine yang berwarna kuning pucat seperti yang ditemukan di Brazil yang dikenal sebagai "aquamarine chrysolite". Kehadiran corundum di dalam aquamarine menghasilkan aqua-marine yang setara lutsinar yang dikenal sebagai "oriental aqua-marine".

Aquamarine yang paling berkualita berasal dari Russia dan Brazil. Di Brazil, pertambangan aquamarine terdapat di Minas Gerais, Bahia, dan Espirito Santo. Di Amerika Serikat, aquamarine dapat ditemukan di puncak Gunung Antero yang terletak di tengah Colorado. Juga terdapat di Kenya dan Nigeria, Madagascar, Zambia, Tanzania, Sri Lanka, Pakistan, dan Afghanistan. Aquamarine terbesar di dunia dijumpai di Marambaia yang terletak di Minas Gerais. Aqua-marine tersebut mempunyai berat 110 kg dengan dimensi 48.5 cm panjang dan berdiameter 42 cm.

Gambar 10.18. Aquamarine dikaitkan sebagai birthstone bagi bulan Mei.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 213

Page 96: 72004849-Fin-Bab-10

10.19. Aquamarine yang mempunyai potongan sangat menarik.

4) Heliodor Heliodor merupakan beryl dengan kehadiran fe (ferum) dan mempunyai mineral yang mengan-dung unsur uranium. Beryl berwarna kuning ini mempunyai kualitas yang baik seperti emerald dan aqua-marine walaupun tidak mempunyai inclusion. Istilah heliodor berasal dari Bahasa Yunani yaitu "helios" (sun) dan "doron" (gift) yang dimaksudkan sebagai "gift from the

sun to Man" (anugerah dari matahari kepada manusia). Heliodor mempunyai warna kuning kehijauan. Walau bagaimanapun, bagi seba-gian orang beryl kuning yang mempunyai warna kuning lemon yang agak pucat hingga warna kuning keemasan tidak disebut heliodor tetapi dikenal dengan nama golden beryl.

Gambar 10.20. Heliodor

214 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 97: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Gambar 10.21. Golden beryl

5) Morganite Morganite merupakan beryl

dengan mineral manganese yang mempunyai warna merah jambu. Nama morganite diperkenalkan pada tahun 1911 dengan mengambil sebagian nama John Pierpont Morgan, seorang jutawan dalam bidang keuangan yang juga

seorang pengumpul batu-batu permata, untuk mengenang jasanya di dalam bidang perbankan dan keuangan. Beliau merupakan penggagas JP Morgan Chase Bank yaitu sebuah bank ternama di Amerika Serikat. Beryl merah jambu ini mempunyai warna merah jambu hingga merah dengan tone biru tua yang pucat.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 215

Page 98: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.22. Morganite

6) BixbiteBixbite (juga dikenal dengan

nama beryl merah, red emerald, atau scarlet emerald) ialah varietas beryl yang berwarna merah, Be3(Al,Mn)2(SiO3)6. Bixbite menda-pat nama dari Maynard Bixby seorang pengumpul mineral yang menjumpai bixbite dari Topaz Cove yang terletak di Thomas Range, Juab County (Utah). Bixbite sering-kali keliru dengan satu lagi jenis mineral yang mempunyai nama seakan sama yaitu bixbyite.

Bixbite sangat jarang ditemui dan hingga kini hanya empat lokasi

saja yang diketahui mempunyai mineral ini yaitu kawasan pegunungan Wah Wah (Beaver County, Utah), Paramount Canyon (Sierra County, New Mexico), Round Mountain (Sierra County, New Mexico), dan Thomas Range (Juab County, Utah). Bixbite yang paling berkualitas didapatkan dari kawasan pegunungan Wah Wah yang pertama kali dijumpai pada tahun 1958 oleh Lamar Hodges ketika beliau sedang meneliti kawasan tersebut untuk menda-patkan logam uranium.

Gambar 10.23. Bixbite

7) Goshenite Goshenite ialah varietas beryl yang tidak berwarna dan merupakan

216 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 99: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

beryl tulen (Be3Al2Si6O18) tanpa tambahan unsur dan inclusion. Nama goshenite diambil dari nama tempat di mana beryl putih pertama

kali dijumpai di Goshen, Massachusetts.

Gambar 10.24. Goshenite

8) Ruby (delima)Ruby dikenal karena warna

merahnya yang menggambarkan perasaan cinta, kuasa, dan kemegahan. Merah adalah warna ruby yang turut dikenal sebagai "King of Gemstones" yang diter-jemahkan dari Bahasa Sansekerta yaitu "ratnaraj" (raja batu permata). Ruby berasal dari istilah Latin "rubrum" atau "ruber" (disebut sebagai ru-bor) yang artinya merah. Ruby juga disebut "carbunculus" (carbuncle). Ruby adalah batu permata yang berharga sebanding dengan emerald, sapphire, dan diamond. Sejak beribu tahun lalu, negara India dikenal sebagai Negara Ruby.

Ruby mempunyai komposisi "corundum" atau korundum (alumi-nium oksida dengan kromium, Al2O3Cr) yang terbentuk akibat proses pengkristalan alumunium oksida dengan mineral batuan lain

seperti quartz. Istilah korundum ini diambil dari Bahasa Tamil "kuruvinda". Secara kimianya, ruby terjadi akibat ikatan atom oksigen yang tersusun secara hexagonal dengan ikatan yang rapat dengan atom alumunium yang memenuhi 2/3 ruang oktahedral. Hasilnya, suatu batuan yang sangat keras dengan nilai 9 pada ukuran skala Mohs. Warna merah lutsinar terjadi karena ikatan alumunim, oksigen dan kromium pada batu permata ini. Terdapat juga ruby yang berwarna merah jambu hingga ke merah jingga (orange). Namun demikian, pengkelasan batu permata pada hari ini mengklasifikasikan ruby sebagai warna merah dan merah jambu. Selain dari warna, mineral korundum yang berwarna atau tidak berwarna dikenal sebagai sapphire. Pada abad ke 19, manusia baru menyadari ruby satu keluarga dengan sapphire. Sebelum itu, ruby

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 217

Page 100: 72004849-Fin-Bab-10

dianggap sama dengan spinel (seperti Balas Ruby, Timur Ruby dan Black Ruby yang sebenarnya merupakan spinel).

Ruby dinilai dengan beberapa ciri-ciri karakter seperti bentuk, ukuran, potongan, warna dan kilauan. Nilai ruby biasanya ditentukan oleh warna merahnya di mana warna merah yang paling terang dan terbaik dikenal sebagai "Pigeon Blood Red" (Merah Darah Burung Merpati). Selain warna, satu lagi ciri penentuan nilai pada ruby ialah kejernihan (clarity) di mana nilainya jadi melambung tinggi. Namun demikian, ruby yang jernih agak sukar untuk didapatkan kecuali ruby tersebut telah dirawat. Ini karena ruby yang asli biasanya mempunyai inclusion yang dikenal sebagai rutile (titanium oksida) yang membentuk satu susunan seperti jarum dalam batu ruby (dikenal sebagai "silk").

Ruby yang asli mempunyai sifat-sifat yang tersendiri. Seperti yang telah diterangkan sebelum ini, bentuk inclusion yang dikenal sebagai "silk" merupakan satu ciri yang membedakan ruby asli dengan tiruan. Namun demikian, keba-nyakan ruby yang berada di pasaran telah dimodifikasi. Modifikasi pada batu ruby ini dimaksudkan untuk mencerahkan warna, kilauan ataupun ciri bersinar pada batu ruby untuk menambah nilainya di pasaran. Modifikasi bagi pening-katan ruby termasuk penyesuaian warna, meningkatkan ciri bersinar dengan mengabaikan inclusion, dan memperbaiki kesan retakan.

Ruby sintetik banyak terdapat di pasaran yang mempunyai ciri-ciriharga yang terjangkau. Proses pembuatan ruby sintetik telah lama dipraktekkan yaitu sejak tahun 1837.

Ketika itu, Gaudin telah membuat ruby sintetik pertama dengan memanaskan alumunium dalam suhu yang tinggi dan kromium digunakan sebagai pigmen. Dalam tahun 1847, Edelman telah menghasilkan sapphire yang ber-warna putih dengan memanaskan alumina di dalam asam borak. Pada tahun 1877 pula, Frenic dan Freil menghasilkan kristal korundum dari batu yang dipotong. Beberapa tahun kemudian, Frimy dan Auguste Verneuil menghasilkan ruby sintetik dengan cara memanaskan BaF2

dengan Al2O3 dengan sedikit kromium pada suhu tinggi. Pada tahun 1903, Verneuil mengumum-kan ruby sintetik kini bisa dibuat dengan skala besar bagi tujuan komersil dengan proses yang dikenal sebagai flame fusion yang kini dinamakan Verneuil process.

Ruby sintetik lebih mudah dihasilkan dengan menggunakan proses Verneuil karena biayanya lebih murah. Ini secara tidak langsung menjadikan proses lain seperti Pulling process, flux process dan hydrothermal process agak kurang populer. Biasanya ruby sintetik ditambah dengan "dopant" (sejenis bahan semikonduktor yang dikenal sebagai doping agent seperti antimoni, fosforus atau boron) yang memberikan kilauan dan ciri-ciri bersinar pada ruby sintetik.

Ruby tiruan juga telah berada di pasaran sejak sekian lama. Ruby tiruan dalam sejarah telah lama dibuat oleh manusia yaitu sejak abad ke 17. Ketika itu, Bangsa Roma telah menghasilkan satu produk tiruan dari batu yang diproses supaya mirip ruby. Selain itu, beberapa jenis batu permata juga sering disalahartikan dan dijual

218 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 101: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

sebagai ruby. Contohnya rubbelite tourmaline dan spinel.

Ruby yang berkualita amat sukar untuk diperoleh. Walaupun banyak mineral korundum dihasilkan dari tambang batu permata, tidak kesemuanya mencapai kualitas yang diminta pasar. Sebagian ruby memancarkan kilauan bintang yang dikenal sebagai star-ruby. Fenomena ini terjadi karena susunan jarum rutile memantulkan cahaya berbentuk bintang dengan 3, 5, 6, atau 12 bilah kilauan cahaya. Secara tidak langsung, harga star ruby melonjak naik karena keistimewaan yang ditampilkan.

Ruby yang terkenal dan terbesar di dunia dikenal sebagai "Rajaratna Ruby", dengan berat 2.475 carats (495 g). Rajaranta ruby mempunyai asterism (kilauan seperti bintang), juga dikenal seba-gai star ruby. Selain itu, "double-star ruby" yang terbesar di dunia (dengan 12 bilah kilauan bintang) ialah Neelanjali Ruby, dengan berat 1.370 carats (274 g). Kini kedua ruby berada dalam simpanan G. Vidyaraj dari Bangalore, India. Pada tahun 2006, ruby yang paling mahal

di dunia pernah dilelang dengan harga US $ 5.860.000 dengan berat 38,12 carat yang dipotong berben-tuk cabochon.

Ruby juga ditambang di Myanmar (Burma). Walaupun nega-ra India sangat populer dengan ruby, hampir 90% produsen ruby di dunia sebenarnya tertumpu di Myanmar. Ruby Myanmar terkenal dengan warna merahnya yang mempunyai bayangan dan tone warna yang menarik. Selain itu, warna ruby yang dikenal sebagai "dove-blood-reddish" (pigeon blood red) juga merupakan ruby yang berharga dari Myanmar (juga dike-nal sebagai Burma colour). Di Myanmar, ruby yang berkualitas hanya didapatkan di kawasan pegu-nungan Mogok, 200 km ke utara Madalay. Selain itu, ruby juga dida-patkan di negara lain seperti Thailand, Pakistan, Vietnam, Tan-zania, Kenya, Nepal, Laos dan Afghanistan. Ruby dari Afrika juga mempunyai kualitas yang baik karena warnanya yang menarik. Ruby merupakan batu keberun-tungan bagi orang yang lahir di bulan Juli (birthstone).

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 219

Page 102: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.25. Ruby (delima)9) Sapphire (nilam)

Sapphire terbentuk dari kristal aluminium oxide (Al2O3), yang dikenal sebagai corondum dan satu keluarga dengan ruby. Sapphire berasal dari istilah Yunani "sapheiros" yang kemudian diter-jemahkan ke Bahasa Latin menjadi "sapphirus" yang artinya "permata biru". Biasanya sapphire berwarna biru pekat dan kelihatan gelap seperti hitam dari jarak jauh. Sapphire mempunyai kepadatan warna dan struktur yang menarik juga bentuk potongan.

Sapphire terbesar di dunia ialah Logan sapphire seberat 423 carats (84.6 g). Sapphire yang berkualitas tergantung warnanya dan harganya sangat mahal. Sapphire biasa dijumpai berwarna biru. Selain itu, ada juga sapphire yang berwarna kuning, merah jambu, hijau, putih, dan campuran beragam warna walaupun biasanya sapphire ini mempunyai harga yang lebih rendah sedikit dibandingkan warna biru. Walaupun demikian, sapphire yang berwarna orange dan merah jambu yang dinamakan "padparadsha" (bunga teratai), merupakan yang paling mahal. Padparadsha sebelumnya dikelom-pokkan sebagai ruby sehingga istilah ruby diubah menjadi korundum yang berwarna merah. Warna biru yang ditunjukkan cornflower blue merupakan warna sapphire yang paling populer.

Sapphire tulen biasanya tidak berwarna. Warna pada sapphire terjadi akibat tindakan kimia alumunium oksida dengan bahan kimia lain. Warna biru sapphire

terjadi akibat pengaruh titanium (Ti) atau ferum (Fe). Selain itu, terdapat juga sapphire yang mempunyai streak (seperti jalur yang bersinar) yang dikenal sebagai striking luster (memberikan kilauan yang me-mancar). Contohnya sapphire yang dijumpai di Australia yang mem-punyai luster yang memberikan pancaran cahaya pada sudut 120 darerajat yang tampak seperti bintang bersudut enam. Selain itu, sapphire dari Kashmir yang berwarna biru pucat memberikan kilauan putih yang menarik. Sapphire yang berwarna hijau terjadi karena kehadiran kromium. Sapphire hijau juga dikenal sebagai oriental emerald, sapphire biru tua (violet) sebagai oriental amethyst dan yang berwarna kuning sebagai oriental topaz. Sapphire mempunyai kekerasan 9 pada skala Mohs (sangat keras).

Sapphire juga didapatkan dalam beragam variasi dan corak. Terdapat sapphire yang menunjuk-kan asterism (seperti kilauan bintang atau dalam istilah gemmologi ialah fenomena optikal) seperti star sapphire. Kini sapphire di pasaran yang diberi perlakukan untuk mendapatkan warna yang menarik dengan cirri berkilau. Tindakan ini dimaksudkan untuk membuang inclusion pada sapphire untuk meningkatkan kilauannya.

Sapphire dijumpai di India, Burma, Tanzania, Ceylon, Thailand, Vietnam, Australia, Brazil, Sri Lanka, Kemboja, Nigeria, Madagascar, dan Kashmir. Tambang sapphire yang tertua terletak di Ceylon, Sri Lanka dan negara ini masih merupakan

220 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 103: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

penghasil sapphire utama di dunia. Penambangan sapphire di Sri Lanka kebanyakan di pulau-pulau di tengah lautan. Sapphire yang berasal dari Sri Lanka mempunyai kualitas tinggi karena sapphire tersebut mempunyai inclusion yang berupa kristal zircon dengan corak seperti luster yang sangat menarik. Sapphire yang terbaik dan ber-kualitas tinggi berasal dari Kashmir dan dijumpai pada tahun 1880. Bagaimanapun juga, Kashmir kini tidak lagi menghasilkan sapphire yang banyak karena kehabisan sumber permata ini. Burma (Myanmar) juga menghasilkan sapphire dalam jumlah yang amat terbatas. Kini, kebanyakan sapphire yang berwarna biru berasal dari Australia atau Thailand.

Sapphire sintetik juga dapat ditemukan di pasaran. Ada bebe-rapa cara sapphire sintetik dihasilkan. Diantaranya dengan menggunakan bahan korundum, alumunium, oksigen dengan penam-bahan doping agent seperti antimoni, fosforus atau boron pada suhu dan tekanan yang tinggi.

Selain itu, sapphire sintetik juga dihasilkan dengan cara mengga-bungkan batu permata lain. Sapphire yang digabungkan secara kimia dengan alamadine garnet menghasilkan warna biru tua dan inclusion berwarna merah orange. Sapphire yang digabungkan dengan spinel yang berwarna biru menghasilkan warna biru pucat yang cerah dengan kilauan berwarna merah. Gabungan dengan zircon menghasilkan sapphire yang berwarna hijau. Selain itu, sintesis sapphire dengan ferum (Fe) atau titanium (Ti) menghasilkan sapphire yang berwarna hijau, kuning, atau berkilau.

Sapphire melambangkan ke-setiaan, ketenangan, dan perasaan cinta. Di England, cincin per-tunangan yang menjadi pilihan mempunyai ikatan batu sapphire yang berwarna biru. Pemakai yang populer ialah mendiang Puteri Diana ketika bertunangan dengan Pangeran Charles. Sapphire meru-pakan lambang keberuntungan bagi orang yang dilahirkan di bulan September.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 221

(a) (b)

Page 104: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.26. Sapphire yang mempunyai asterism (a) dan kilauan yang menarik (b)

10) Garnet Garnet merupakan kumpulan

mineral yang mempunyai kristal rhombic dodecahedrons dan trapezohedrons. Garnet merupakan neso-silika dengan formula yang sama, Al3B2(SiO4)3. Komposisi kimia utamanya ialah kalsium, magne-sium, aluminium, ferum2+, ferum3+, kromium, mangan, dan titanium. Terdapat beberapa kelas garnet dengan komposisi kimia yang berlainan, yaitu:• Almandine: Fe3Al2(SiO4)3 • Pyrope: Mg3Al2(SiO4)3 • Spessartine: Mn3Al2(SiO4)3

• Andradite: Ca3Fe2(SiO4)3

• Grossular: Ca3Al2(SiO4)3

• Uvarovite: Ca3Cr2(SiO4)3

Garnet berasal dari istilah Latin "granatum" dan "granatus" yang berarti "grain" (butir) dan kemungkinan namanya dari pohon Punica granatum ("pomegranate") yaitu pohon buah delima karena mempunyai warna merah yang sama dengan biji buah delima. Jika komposisi garnet terutama disusun oleh ferum (besi) maka disebut almandine, tetapi jika magnesium sebagai bagian utamanya maka disebut pyrope. Garnet mempunyai kekerasan 6,5 hingga 7,5 pada skala Mohs.

Garnet memang terkenal sejak zaman dahulu. Ketika zaman purbakala, garnet telah digunakan sebagai bahan asah (abrasive). Dalam sejarah, garnet dikatakan menjadi lampu bagi bahtera Nabi Nuh untuk menghindari banjir ketika malam tiba (tiada bukti yang jelas mengenai perkara ini). Bahkan

bangsa Mesir, Yunani, dan Roma menggunakan garnet sebagai perhiasan dan perkakas.

Garnet pyrope berasal dari istilah Yunani "pyropos" yang artinya "fiery" karena warna merahnya yang garang. Warna merah pada garnet dihasilkan kuantitas kromium yang terdapat dalam struktur kristalnya. Garnet pyrope juga dikenal sebagai "Malaya Garnet". Warna merahnya mempunyai varietas merah berkilau hingga ke merah bata. Selain itu, garnet pyrope dari Mali yang dinamakan "Mali Garnet" berwarna merah-coklat. Warna merah berkilau pada pyrope menjadikan harganya meningkat. Pyrope biasa didapatkan dalam batuan peridotitik, eklogite, dan kimberlite. Bagaimanapun juga, pyrope sangat jarang dijumpai dalam ukuran besar. Garnet pyrope didapatkan di Afrika Selatan, Zimbabwe, Tanzania, Bohemia, Mexico, Brazil, Argentina, dan Australia.

Garnet rhodolite mempunyai warna merah jambu sebagai karakteristik utama. Rhodolite berasal dari istilah Yunani "rhodon" - rose dan "lithos" - stone (yang artinya rose stone). Garnet rhodolite mempunyai kilauan yang sangat kuat dan ada yang mempunyai inclusion yang menarik. Rhodolite didapatkan di dalam batuan jenis alluvial dan batuan metamorfik. Rhodolite biasanya mempunyai warna merah jambu berkilau dengan pembiasan tunggal (single refraction). Rhodolite ditemukan di Amerika, Zimbabwe, Tanzania, dan Sri Lanka.

222 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 105: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Garnet Almandine mempunyai warna merah hingga merah keunguan (violet-red). Almandine berasal dari istilah "alabandicus" dari nama bandar Alabanda di Asia. Almandine mempunyai luster yang menarik seperti batuan dari kum-pulan korundum. Warna almandine juga dirujuk sebagai warna garnet yang sebenar karena perbedaan warna merahnya dengan batu permata yang lain. Almandine biasa didapatkan di Namibia, Zimbabwe, Tanzania, dan Sri Lanka.

Garnet spessartite mempunyai kumpulan silikon dengan manganese dan alumunium sebagai unsur utama. Istilah spessartite berasal dari nama Spessart sebuah daerah di Bavaria (Jerman). Garnet ini mempunyai warna merah yang dikenal sebagai "aurora red" dan juga varietas warna seperti warna merah - orange, orange - merah jambu, atau kuning-coklat. Garnet ini juga dikenal sebagai "Mandarin Garnet" dan bisa diperoleh dalam bentuk yang berkilau atau semi-opaque. Biasanya terdapat pada batuan jenis aluvial dan metamorfik. Negara penghasil utamanya ialah Virginia, Carlifonia, Mexico, Madagascar, Jerman, dan Itali.

Garnet Grossular berasal dari istilah Latin "grossularia" yang berarti gooseberries. Grossular mempunyai kristal yang lengkap dalam bentuk rhombic dodecahedrons dan kadangkala dengan trapezohedrons. Garnet ini didapatkan dalam dua bentuk yang berkilau dan semi-opaque. Garnet mempunyai warna hijau, hijau kekuningan, kuning madu, kuning-merah jambu, atau transparan. Grossular didapatkan di Sri Lanka (kuning madu), Amerika, Madgascar

(hijau), Kenya, dan Tanzania (hijau dan warna lain).

Garnet Green Grossular merupakan garnet yang sangat berharga. Garnet jenis ini juga dikenal dengan nama Tsavorite atau Tsavolite. Garnet ini mempunyai ciri-ciri birefringence dan pleochroism. Garnet ini didapatkan di Nigeria, Tanzania, Kenya dan Pakistan.

Garnet Hessonite merupakan garnet yang berwarna kuning yang diambil dari istilah Greek "esson" (inferior). Garnet jenis ini tidak mempunyai warna yang menarik dan nilai yang tinggi dibandingkan dengan garnet jenis yang lain. Garnet ini mempunyai warna kuning seakan-akan topaz, citrine dan yellow sapphire. Negara penghasil utamanya ialah Sri Lanka, Kanada, dan Brazil.

Garnet Demantoid juga merupakan garnet yang berwarna hijau dan merupakan garnet yang paling berharga dibandingkan dengan jenis garnet yang lain. Garnet ini mempunyai "horse tail inclusion" dan memancarkan kilauan yang lebih kuat dari dia-mond. Garnet demantoid didapatkan di Namibia dan Ural (Russia).

Garnet juga dibuat secara sintetik. Di antara produk sintetik garnet adalah YAG (Yttrium Alumu-nium Garnet), YIG (Iron Alumunium Garnet) dan GGG (Gadolinium Gallium Garnet).

Garnet merupakan birthstone bagi orang yang dilahirkan di bulan Januari. Garnet biasanya diberikan kepada sahabat sebagai hadiah untuk membuktikan persahabatan mereka dan meyakinkan bahwa mereka akan bertemu kembali jika berpisah.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 223

Page 106: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.27. Garnet Almandine

Gambar 10.28. Garnet Spessartite (Mandarin Garnet)

224 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 107: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Gambar 10.29. Garnet Demantoid

Gambar 10.30. Garnet Pyrope

11) Almandine Almandine disebut sebagai

almandite merupakan batu permata modern yang dikenal sebagai carbuncle (walapun kebanyakan batu permata berwarna merah seperti ruby juga dikenal dengan nama ini). Istilah "carbuncle" didapatkan dari Bahasa Latin yang berarti "percikan kecil" (little spark). Almandine mendapat nama dari Alabanda sebuah negara di Asia

kecil di mana batu ini dipotong pada zaman dahulu. Almandine mempunyai komposisi kimia Fe3Al2(SiO4)3 atau besi-aluminium garnet dengan warna merah. Almandine ditemukan pada jenis metamorfik seperti mica schists bersama-sama dengan mineral staurolite, kyanite, andalusite, dan lain-lain. Almandine juga dikenal dengan nama Oriental garnet dan almandine ruby.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 225

Page 108: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.31. Almandine

12) Pyrope Pyrope berasal dari istilah

Yunani pyrōpós yang berarti "fire-eyed". Permata ini mempunyai warna merah dengan struktur kimia Mg3Al2(SiO4)3 atau magnesium aluminium silika, walaupun adakala-

nya komposisi magnesium diganti-kan dengan kalsium atau besi (ferous). Warna pyrope terdiri dari warna merah hingga kehitaman. Pyrope yang berkilau digunakan sebagai batu permata.

Gambar 10.32. Pyrope

13) Spessartine Spessartine atau sebutan

yang benar spessartite ialah mangan-aluminium garnet dengan komposisi kimia Mn3Al2(SiO4)3. Nama spessartine diambil dari Spessart di Bavaria. Spessartine

banyak terjadi di dalam granite pegmatite dan jenis batu asosiasi-nya dan beberapa jenis metamor-phic phyllites yang berderajat rendah. Spessartine mempunyai warna orange kekuningan hingga ungu kemerahan.

226 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 109: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Gambar 10.33. Spessartine14) Andradite

Andradite ialah kalsium-besi garnet, Ca3Fe2(SiO4)3., dengan kom-posisi yang beragam untuk memberikan warna merah, kuning, hijau, coklat atau hitam. Varietas yang dikenal diberikan nama dan

pengkelasan mengikuti warnanya, topazolite (hijau atau kuning), demantoid (hijau) dan melantite (hitam). Andradite dijumpai dalam batuan jenis igneous seperti syenite, serpentine, schist dan batu kapur berkristal.

Gambar 10.34. Andradite

15) Grossular Grossular ialah kalsium-aluminium garnet dengan formula Ca3Al2(SiO,sub>4)3. Adakalanya kalsium digantikan oleh besi ferus dan aluminium digantikan oleh besi ferik. Nama grossular diambil dari nama pohon gooseberry. Grossular mempunyai warna hijau yang dikenal sebagai grossularia (Siberia), coklat (juga dikenal sebagai cinnamon brown), merah dan kuning. Grossular juga dikenal sebagai "hessonite" dari istilah

Yunani yang artinya lebih rendah (inferior) karena kekerasannya yang lebih rendah dari zircon. Grossular dijumpai bersama batu kapur metamorfik dengan vesuvianite, diopside, wollastonite dan wernerite. Di Kenya dan Tanzania, ditemukan satu varietas grossular yang dikenal sebagai tsavorite yang mempunyai warna hijau dan sangat berharga. Tsavorite mendapat nama dari Tsavo sebuah kawasan di Kenya, di mana batu ini pertama kali dijumpai pada tahun 1960-an.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 227

Page 110: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.35. Grossular16) Uvarovite

Uvarovite ialah kalsium-kromium garnet dengan formula Ca3Cr2(SiO4)3, merupakan garnet yang jarang dijumpai. Uvarovite berwarna hijau dan dijumpai sebagai kristal berukuran kecil

bersama dengan chromite dalam peridotite, serpentinite, dan kimberlite. Selain itu, permata ini juga dijumpai di dalam batu marmer berkristal dan schist seperti di Pegunungan Ural (Rusia) dan Outokumpu (Finlandia).

Gambar 10.36. Uvarovite

17) ChrysoberylChrysoberyl bukanlah batu

permata jenis beryl, walaupun namanya agak mirip. Istilah tersebut berasal dari Bahasa Yunani "chryso" (gold-coloured). Jadi, chrysoberyl ialah "gold-coloured beryl" (beryl berwarna keemasan) karena zaman dahulu Bangsa Yunani menyangka batu tersebut sejenis beryl. Chrysoberyl terdiri dari tiga jenis varietas yang sangat berharga yaitu yellow-green chrysoberyl, alexan-drite, dan cat's eye chrysoberyl.

Chrysoberyl dengan warna kuning madu hingga hijau muda dinamakan yellow-green chrysoberyl (chrysoberyl hijau kuning), chryso-beryl dengan perubahan warna dikenal sebagai alexandrite dan chrysoberyl dengan "chatoyancy effect" (kesan cahaya sebagai luster yang bersinar di bagian tengah) dikenal sebagai chrysoberyl cat's eye. Chrysoberyl mempunyai keta-hanan yang kuat karena mempunyai kekerasan pada 8 hingga 9 skala Mohs.

228 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 111: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Chrysoberyl terdiri dari mineral alumunium oksida (Al2O3) dan berillium. Chrysoberyl merupakan batu permata yang mempunyai nilai jual tinggi di pasaran dengan kualitas yang sangat baik. Negara penghasil utama chrysoberyl adalah Russia, Tanzania, Sri Lanka, India, Brazil, dan Timur Afrika.

Chrysoberyl menjadi batu yang digemari oleh kolektor profe-sional disebabkan batu permata ini sangat sukar untuk didapatkan dan

harganya yang agak mahal. Penilaian batu ini berdasarkan warnanya yang cantik, tone warna, dan transparansinya. Jika ketiga ciri tersebut dimiliki maka harga chrysoberyl dapat melonjak naik. Harga yang tinggi tidak menjadi persoalan jika batu permata yang dibeli benar-benar berharga dan sesuai dengan citarasa penggemar yang menyukai batu permata tersebut.

Gambar 10.37. Tiga jenis chrysoberyl yaitu alexandrite, yellow-green chrysoberyl, dan cat's eye.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 229

Page 112: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.38. Beragam warna dan varietas chrysoberyl

18) AlexandriteAlexandrite mendapat nama

dari Alexander II (1818-1881) seorang raja Russia. Kristal pertama

batu alexandrite dengan perubahan warna hijau dan merah di bawah pencahayaan yang berlainan.

Gambar 10.39. Alexandrite

19) Cat's eye Cat's eye bukanlah nama khas

bagi batu permata tetapi merupakan satu istilah batu permata. Batu permata yang menampilkan kesan cat's eye mempunyai satu luster mirip garis yang bercahaya di bagian tengah batu permata dengan latar belakang berwarna keemasan. Kesan ini merupakan satu keajaiban alam. Kesan luster ini menampilkan pantulan cahaya dari bagian warna mineral sebagai inclusion yang lebih cerah. Dalam istilah gemologi, ciri ini dikenal sebagai "chatoyancy". Istilah ini lahir dari Bahasa Perancis "chat"

(cat) dan "oeil" (eyes). Saintis percaya inclusion dari batu ini memberikan kesan cat's eye. Kesan ini dihasilkan apabila cahaya yang terpancar pada batu itu dipantulkan oleh inclusion yang lebih cerah dan kelihatan seperti mata kucing yang terkena cahaya. Apabila batu ini dicondongkan, kesan cat's eye ini juga seolah-olah bergerak mengikuti bagian atas batu.

Cat's eye biasanya merujuk kepada batu permata dalam keluarga chrysoberyl. Fenomena cat's eye biasa terjadi pada batuan jenis chrysoberyl dan dikenal

230 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 113: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

sebagai chrsoberyl cat's eye. Namun demikian, batu permata lain juga dapat menampilkan ciri cat's eye seperti quartz cat's eye, ruby cat's eye, peridot cat's eye, sapphire cat's eye, emerald cat's eye, dan moonstone cat's eye. Ciri cat's eye pada batuan lain adalah sangat jarang ditemui dan kemungkinannya hanya satu dalam sejuta. Terdapat dua jenis ciri cat's eye pada chrysoberyl cat's eye. Pertama, kesan cat's eye pada batuan ini jelas kelihatan di bawah cahaya biasa dan kedua, kesan cat's eye hanya kelihatan jika terdapat cahaya lampu yang dipancarkan ke arahnya.

Cat's eye lebih kelihatan jika batu chrysoberyl dipotong berbentuk cabochon karena batu yang ber-bentuk bulat atau bujur saja yang dapat menampilkan kesan cahaya yang menarik. Chrysoberyl cat's eye mempunyai kekerasan 8 pada skala Mohs. Warna chrysoberyl cat's eye beragam dari warna kuning lemon, kuning madu, dan kuning kehijauan hingga hijau dan hijau coklat. Negara penghasil utamanya ialah Sri Lanka, Brazil, dan Afrika Timur. Batu ini bukanlah sejenis batu yang mudah untuk ditemui. Chrysoberyl cat's eye merupakan batu permata

yang menampilkan keindahan dan keajaiban alam yang cukup sempurna. Tidak mengherankan jika harganya juga melambung tinggi tergantung kecantikan warna, transparansi, dan kesan cahaya cat's eye.

Cat's eye yang baik mempunyai cahaya mirip garis di bagian tengah. Apabila membeli batu yang asli, pastikan "mata kucing" pada batu tersebut berada di bagian tengah dan "mata" tersebut dapat "terbuka" dan "tertutup" apabila batu itu dicondongkan. Chrysoberyl cat's eye yang berkualitas berwarna kuning madu dengan tone berwarna hijau. Spesimen yang baik mempunyai ciri transparansi yang baik. Ini dapat dilihat dengan memancarkan cahaya infra red pada batu tersebut dan lihat kesan penembusan cahaya. Jika cahaya dapat melalui batu tersebut, kesan transparansi batu itu baik dan harganya dapat melambung tinggi. Ada juga produk sintetik chrysoberyl cat's eye di pasaran dengan harga yang murah. Namun demikian, kualitas dan kilauan "mata kucing" sintetik tidak akan sama dengan yang asli.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 231

Page 114: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.40. Cat's eye

20) TourmalineTourmaline adalah batu

permata berharga yang mempunyai warna unik dan menarik. Nama tourmaline berawal dari legenda Mesir purba. Tourmaline mengem-bara dari bumi ke arah matahari melalui pelangi. Di perjalanan tourmaline mengutip semua warna dalam pelangi. Itulah sebabnya me-ngapa tourmaline disebut "batu permata pelangi" (rainbow gem-stone). Namun cerita ini hanyalah dongeng zaman dahulu kala. Tourmaline sebenarnya berasal dari dialek "Singhalese" (singh) yaitu "tura mali" yang artinya "batu dengan beragam warna". Jadi namanya sendiri telah meng-gambarkan keunikan spektrum warna tourmaline. Tourmaline mempunyai varietas warna dari biru ke kuning, merah ke hijau dan gabungan dua atau tiga warna. Tourmaline mempunyai kekerasan 7 hingga 7.5 skala Mohs.

Tourmaline dihasilkan dari gabungan beragam kristal komplek alumunium borosilika. Perubahan kecil dalam komposisi ini memberi-kan keragaman warna. Sangat jarang kristal tourmaline menam-pilkan hanya satu warna karena setiap kristal dalam komposisi tourmaline akan memancarkan warna dan tone yang berbeda. Warna pada tourmaline merupakan "diochorism" (perubahan warna pada suatu batu permata jika dilihat dari sudut yang berbeda). Kadangkala istilah ini juga merujuk kepada intensitas atau tone warna yang berbeda. Tourmaline cocok untuk semua orang dan tidak memerlukan penjagaan yang terlalu rapi.

Tourmaline mempunyai bera-gam nama mengikut warnanya. Tourmaline merah pekat dikenal sebagai "Rubellite", yang membe-rikan warna merah seakan-akan ruby di bawah cahaya. Terdapat juga "Pink Tourmaline" yang memberikan warna pink dan merah pada cahaya yang berlainan. Selain itu, terdapat juga tourmaline dengan beragam nama mengikuti warna yang dipancarkannya. Di antaranya tourmaline biru yang dikenal sebagai "Indigolith", tourmaline coklat keemasan (golden-brown) yang dikenal sebagai "Dravite", dan tourmaline hitam yang dikenal sebagai "Schorl". Tourmaline hitam (black tourmaline) mempunyai permintaan yang baik di pasaran karena dapat menghilangkan dan menghalang radiasi atau gelombang elektromagnet yang membahayakan pemakainya.

Tourmaline hijau yang dikenal sebagai "verdelith" merupakan tourmaline yang agak populer. Warna hijaunya seakan-akan warna emerald karena kehadiran chromium dan kadangkala disebut sebagai "Chromium Tourmaline". Satu lagi tourmaline yang populer ialah "Paraiba Tourmaline" yang berwarna biru gelap hingga biru kehijauan yang dijumpai pertama kalinya pada 1987 di Paraiba, Brazil. Tourmaline kuning dari Malawi juga merupakan tourmaline yang baik kualitasnya di pasaran.

Tourmaline seperti yang disebutkan tadi juga mempunyai gabungan dua atau tiga warna. Potongan yang populer ialah bentuk potongan "cross section" di mana kristal tourmaline dipotong secara tegak dari bagian tengah untuk

232 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 115: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

memperoleh warna yang menarik. Contohnya "Watermelon Tour-maline" mempunyai warna merah dan hijau yang berpasangan di bagian kiri dan kanan kristal dan satu lagi ialah "Moor's head-Tourmaline" yaitu tourmaline yang mempunyai warna hitam berpasangan dengan kristal yang berwarna putih.

Tourmaline ditambang merata di dunia. Negara utama penghasil tourmaline ialah Brazil, Sri Lanka,

Afrika Selatan dan Amerika Serikat (Utah dan Maine). Negara lain yang turut menghasilkan tourmaline ialah Zimbabwe, Kenya, Tanzania, Mozambique, Madagascar, Pakistan dan Afghanistan.

Tourmaline yang berkualitas mempunyai harga yang baik di pasaran.Namun ada juga tourmaline yang dapat diperoleh dengan harga yang terjangkau walaupun kualitas-nya tidak sama dengan kualitas tourmaline yang bernilai tinggi.

Gambar 10. 41. Beragam tourmaline

21) SpinelSpinel sering dianggap seba-

gai ruby. Sekali pandang, memang batu permata ini tidak berbeda dengan ruby. Banyak permata pada mahkota raja-raja dahulu sebenar-nya spinel bukannya ruby. Mahkota "Black Prince's Ruby" yang dipakai oleh Henry V sebagai "Imperial State Crown" yang kini berada di British Crown Jewel merupakan spinel yang berwarna merah pekat seperti ruby asli. Queen Elizabeth juga mempunyai spinel merah yang dikenal sebagai "Timur Ruby" se-berat 352 karat pada mahkotanya.

Spinel diketahui berbeda de-ngan ruby sejak 1587. Alasan ini dikemukakan mengingat komposisi

kimianya juga berlainan dari ruby yaitu Mg(Al2O4), Magnesium Alumu-nium Oksida. Spinel juga dikenal dengan nama lain seperti "Balas Ruby" merujuk kepada warna merah seperti ruby dan negara asalnya Afghanistan di mana spinel ditemui di daerah Badakshan (Balascia). Spinel berasal dari Bahasa Latin "spina" yang artinya "thorn" merujuk kepada bentuk segitiga kristalnya. Spinel mempunyai kekerasan 7 hingga 8 pada skala Mohs. Warna spinel mempunyai varietas dari orange, pink, merah, dan ungu. Spinel dari Myanmar mempunyai warna pink dengan tone warna orange yang menarik. Spinel juga terdapat dalam warna biru yang

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 233

Page 116: 72004849-Fin-Bab-10

dikenal sebagai "cobalt spinel" tetapi sangat jarang ditemui.

Spinel juga dibuat secara sintetik dengan batu permata lain. Namun demikian, spinel sukar didapatkan di pasaran karena sangat sukar ditemukan dibanding-kan ruby. Spinel dapat diperoleh

dengan harga yang sama seperti ruby yang biasa.

Spinel ditemukan di Myanmar, Sri Lanka, Tanzania, dan Tadjikstan (Soviet). Spinel biasa dipotong berbentuk oval, bulat atau "cushion shape".

Gambar 10.42. Beragam spinel

22)Peridot Peridot merupakan batu

permata berkualitas dari varietas "forsterite olivine". Mempunyai war-na hijau, peridot merupakan salah satu batu permata yang tidak mempunyai keragaman warna. Komposisi kimia peridot ialah (Mg, Fe)2SiO4 di mana ferum (fe) memainkan peranan penting dalam memberikan warna hijau pada batu permata ini. Peridot berasal dari istilah Yunani "peridona" yang artinya "giving plenty" (memberi lebih). Peridot juga dikenal dengan nama lain seperti Chrysolith dan Olivin. Kristal peridot dikatakan merupakan air mata Pele, dewa api

bagi masyarakat Hawaii. Bahkan ada juga cerita yang mengatakan bahwa emerald yang dipakai oleh Cleopatra sebenarnya merupakan peridot tetapi tiada fakta yang meyakinkan untuk membuktikannya.

Peridot mempunyai kekerasan 6,5 hingga 7 pada skala Mohs. Bangsa Romawi kuno meng-gunakan peridot sebagai bahan perhiasan. Mereka menamakan peridot sebagai "Evening Emerald" karena warnanya mirip emerald. Peridot berkualitas berasal dari Kashmir yang dikenal sebagai "Kashmir Peridot" dengan warna hijau yang berkilauan. Selain itu, Pakistan juga mempunyai peridot

234 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 117: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

berkualitas yang hanya didapatkan di kawasan pegunungan dengan ketinggian 4000 m. Pakistan men-dapat banyak permintaan peridot dari kawasan pergunungan ini. Peridot di kawasan tersebut hanya ditemui sampai sekitar pertengahan tahun 1990-an dan hanya ditambang pada musim panas karena kawasan pegunungan tersebut diliputi salj tebal. Peridot dari kawasan ini mempunyai bentuk, warna dan struktur kristal yang sangat cantik dengan berat melebihi 100 karat. Peridot yang berkualitas, "Peridot-Cat's Eye" dan "Star-Peridot" merupakan peridot yang jarang ditemui dan mempunyai harga yang tinggi.

Peridot dihasilkan oleh Arizona, Hawaii, Nevada, New Mexico (USA), Australia, Brazil, China, Kenya, Mexico, Myanmar (Burma), Norway, Pakistan, perbatasan Afgahanistan - Pakistan,

Kashmir, South Africa, Sri Lanka, dan Tanzania. Potongan peridot terbesar di dunia ialah 310 carat (62 g) yang terdapat di Smithsonian Museum di Washington, D.C. Selain itu, peridot dapat diperoleh dari meteorite dan batuan di angkasa . NASA pernah mengeluarkan kristal peridot (fostrite) pada 20 Febuari 2006 yang melekat di kapal angkasa Stardust selepas balik ke bumi dari misi ke ruang angkasa.

Peridot agak populer diguna-kan sebagai perhiasan. Native Indian Jewellery contohnya meng-gunakan peridot yang memancarkan warna hijau dengan tone warna coklat yang cantik. Peridot sesuai dipakai sepanjang masa tanpa memerlukan penjagaan yang rumit. Biasanya peridot dipotong dengan bentuk yang dapat menampilkan "silky inclusion" pada kristalnya. Peridot merupakan birthstone bagi bulan Agustus.

Gambar 10.43. Kristal peridot yang dikeluarkan oleh NASA

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 235

Page 118: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.44. Potongan Peridot yang sangat indah23) Mineraloid

Mineraloid merupakan cam-puran yang berupa mineral tetapi tidak mempunyai struktur kristal. Mineraloid mempunyai kandungan dan komposisi kimia yang benar-benar berlainan dengan mineral yang ada di alam sekitar ini. Sebagai contoh obsidian ialah kaca yang bersifat amorphous terbentuk oleh magma yang dikeluarkan oleh gunungapi dan tidak mempunyai kristal. Jet ialah arang batu yang padat. Opal juga bukan mineral kerana tidak mempunyai struktur kristal. Pearl (mutiara) dikelompok-kan sebagai mineral karena kehadiran kristal kalsium karbonat dalam strukturnya, walaupun ada pendapat yang mengatakan mutiara tidak dihasilkan secara alami tetapi dihasilkan oleh tiram. Namun demikian, mengingat struktur kristalnya terikat pada bahan organik, lebih sesuai mutiara dikelaskan sebagai mineraloid.

Berikut adalah beberapa jenis mineraloid yang dikenal:- Amber , organik, struktur tidak

berkristal. - Anthracite, varietas arang batu,

"hard coal."- Arang batu, organik, tidak

homogen, struktur tidak berkristal.- Jet, mineraloid, struktur tidak

berkristal.- Lignite, varietas arang batu,

"Brown coal”- Limonite, ferum oksida terhidrat

yang amorfous, mineraloid.

- Obsidian , kaca gunungapi, tidak berkristal.- Pearl ( mutiara) , organik, mine-

raloid.- Opal , struktur tidak berkristal,

mineraloid.- Tektite , tidak berkristal, minera-

loid.

24) AmberAmber dipercaya telah dike-

tahui sejak 360 hingga 1 juta tahun yang lampau yang tergolong dalam zaman Carboniferous dan Pleisto-cene. Walaupun begitu, kebanyakan amber yang ditemukan berusia di lingkungan 25 hingga 50 juta tahun. Dinosaurus dipercaya punah 65 juta tahunlalu, di penghujung zaman Cretaceous. Zaman Jurassic ber-mula 144 juta tahun lalu. Ini menunjukkan zaman Jurassic memiliki rentang 79 juta tahun Namun demikian, saintis dari California Polytechnic state University telah mengeluarkan DNA dari serangga di dalam amber yang dipercaya berusia 120 hingga 135 juta tahun lalu, satu zaman dengan dinosaurus.

Amber merupakan resin (ge-tah) pohon pinus dan biasanya ditemukan beserta serangga, daun, atau sembarang makhluk hidup yang terperangkap di dalamnya. Termasuk juga bulu binatang, serpihan-serpihan pohon atau hewan purba, dan beragam bahan lainnya. Dalam waktu yang sangat lama, amber menjadi keras dan

236 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 119: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

terawetkan secara alami. Amber juga biasanya ditemukan bersama fosil. Amber yang ditemukan di Beirut mempunyai sekitar 700 jenis serangga termasuk anai-anai, lipas, beluncas, semut, labah-labah, kala jengking, dan lintah yang keba-nyakannya terdiri atas serangga yang menghisap darah.

Amber mempunyai banyak mitos dan legenda. Manusia pada zaman batu mengagungkan amber karena percaya bahwa amber mempunyai kekuatan supranatural. Bangsa masa lampau seperti Egyptian, Etruscan, Phoenician, dan Yunani juga menggunakan amber sebagai bahan perhiasan. Bahkan ahli sihir pada zaman dahulu percaya amber dapat memberikan mereka kekuatan tambahan. Dalam satu mitos, Ovid menulis tentang Phaeton, anak lelaki Phoebus, menaiki pedati yang dibuat dari sinar matahari menjelajahi langit sepanjang hari. Dia membawanya terlalu dekat dengan bumi dan akhirnya, pedati tersebut terbakar. Untuk menyelamatkan bumi, Dewa Pluto terpaksa menyambar Phaeton dengan petir untuk menghindarkan api tersebut membakar bumi. Phaeton mati dan lenyap. Ibu dan adik perempuannya terlalu sedih dan mengadu kepada pohon pinus dan menangis sepanjang hari. Air mata mereka dikeringkan oleh matahari dan menjadi amber.

Amber dikenal oleh Bangsa Yunani sebagai "amber electron" atau "sun-made" (dibuat oleh matahari) mungkin karena mitos Phaeton atau mungkin juga karena efek elektrostatik yang dihasilkan apabila amber digosok kain. Homer, seorang penulis Yunani menulis bahwa amber merupakan perhiasan yang sangat berharga. Seorang lagi

penulis, Nicias menyatakan amber merupakan jus matahari yang dihasilkan apabila matahari terbe-nam di lautan dan jus tersebut dibawa oleh ombak ke tepi pantai. Pada zaman Maharaja Nero memerintah Roma, beliau meme-rintahkan tentara Roma menakluk dan mengambil alih kawasan penghasil amber. Semasa zaman pemerintahannya, Plini seorang ahli falsafah Roma menulis, harga ukiran amber lebih mahal dibandingkan harga seorang hamba yang sehat dan kuat. Bangsa Jerman di masa lampau juga membakar amber sebagai bahan pewangi dan menamakannya "burn stone". Pada Zaman Pertengahan, amber yang berkilau tanpa warna merupakan amber yang paling berharga karena permukaannya yang licin dan transparant. Di Eropah, sekitar tahun 1400, pihak istana mengarahkan tentara mengawal perdagangan dan memberantas penyeludupan amber. Amber hanya dapat dipakai oleh golongan bangsawan dan rakyat biasa harus mempunyai izin dari pihak istana untuk memakai amber. Menyimpan amber tanpa izin merupakan satu kesalahan ketika itu.

Amber merupakan "kapsul masa" yang telah membantu saintis mengenal lebih dari 1000 spesies serangga yang telah punah atau yang telah berevolusi. Di dalam film Holywood yang populer, Jurassic Park, terdapat satu babak di mana saintis mengeluarkan DNA dinosaurus dari amber dan "menghidupkan" kembali dinosaurus dari DNA yang terawetkan dalam amber.

Amber mempunyai nilai yang tinggi tergantung pada serangga

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 237

Page 120: 72004849-Fin-Bab-10

atau hewan yang terperangkap di dalamnya. Copal, juga sejenis resin pohon tetapi tidak menjadi fosil yang sempurna seperti amber. Copal dipercaya hanya berusia beberapa ribu tahun. Bahkan ada perdebatan yang mengatakan deposit amber di Afrika sebenarnya adalah copal.

Amber mempunyai warna kuning, orange hingga coklat. Kebanyakan amber yang digunakan sebagai perhiasan dihasilkan dari Baltic dan Republic Dominican di mana amber dari Republic Dominican mempunyai nilai yang paling tinggi di pasaran. Amber juga dihasilkan oleh Denmark, Norway, dan England. Negara penghasil amber yang lain adalah Myanmar, Lebanon, Sicily, Mexico, Romania, German, Denmark, dan Kanada. Amber dari Baltic juga mendapat perhatian di pasaran dan dihasilkan

oleh Lithuania, Latvia, Estonia, Poland, dan Russia. Amber dari Republic Dominican sangat sukar didapat. Amber hanya mempunyai kekerasan 2,5 hingga 3 pada skala Mohs.

Amber juga dapat dibuat oleh manusia. Banyak uji yang harus dilakukan untuk membedakan amber yang dibeli merupakan amber asli atau amber yang dibuat oleh manusia. Campurkan air dengan garam sebagai larutan yang sangat pekat. Rendam amber tersebut di dalam larutan garam tersebut. Jika amber tersebut timbul, ia merupakan amber asli. Tetapi jika tenggelam, ia merupakan amber yang dibuat oleh manusia. Copal asli juga tenggelam. Uji ilmiah lainnya diperlukan untuk membedakan copal dengan amber.

Gambar 10.45. Beragam bentuk amber

25) Opal Opal ialah sejenis mineral

"amorphous" yang memiliki kompo-sisi SiO2nH2O (silikon dioksida terhidrat) dengan kandungan air yang terikat di dalam mineral ini dapat mencapai 20%. Opal mempunyai warna putih, biru muda,

kelabu, merah, kuning, hijau, coklat, dan hitam. Opal yang biasa merupakan amorphous karena tidak mempunyai elemen yang berstruktur. Namun demikian, opal yang berharga (precious opal) mempunyai unsur yang berstruktur dan tersusun.

238 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 121: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Opal berasal dari istilah Sansekerta "upala", Yunani "opallios", dan Latin "opalus" yang memiliki arti ”batu yang berharga”. Oleh karena struktur opal yang amorphous, opal tidak begitu kuat dengan kekerasan pada skala Mohs hanya 5,5 hingga 6,5. Walaupun begitu, opal merupakan batu permata yang berharga sebanding dengan sapphire, emerald, dan ruby.

Opal mempunyai warna yang menarik karena kandungan ferum (Fe) dan air yang memberikan warna berkilauan. Selain dari itu, kandungan air yang terikat di dalam struktur atomnya menjadikan batu permata ini tidak mempunyai "jardin" (kesan seakan-akan retak) di bagian dalam batu permata ini. Pakar gemmology (batu permata) menge-lompokan opal berdasarkan warna dan corak. Diantaranya ialah Dark atau Black Opal, White atau Light Opal, Milk; atau Crystal Opal, Boulder Opal, Opal Matrix, Yowah Nuts (dari Queensland yang juga dinamai "picture stones"), Mexican Opal yang juga dikenal sebagai "Fire Opal".

Opal telah digunakan sejak dahulu kala. Bangsa Roma kuno menggambarkan opal sebagai batu permata yang cantik dan berharga. Menurut seorang penulis Roma terkenal Pliny, opal digambarkan mempunyai kilauan cahaya alaman-dine, warna ungu berkilauan seperti amethyst, kuning keemasan seperti topaz, dan biru gelap seperti sapphire dan seluruh warna ini muncul sebagai gabungan warna yang sangat indah.

Opal berharga (precious opal) mempunyai struktur dalam yang berwarna cantik. Precious opal merupakan komposisi silika ber-

bentuk sfera yang tersusun rapi dalam susunan hexagonal atau kubik. Susunan atom silika yang sangat rapi ini menjadikan opal berharga mempunyai "asterism" sebagai fenomena optikal (optical phenomenon) yang digambarkan dengan warna berkilauan yang dipancarkannya. Warna pada opal berharga terjadi oleh kehadiran elemen seperti besi, basalt, obsidian, quartz ataupun kombinasi beberapa elemen tersebut. Opal berharga agak sukar untuk dipotong. Biasanya, opal berharga didapatkan dalam bentuk bulat atau bujur. Ini karena lapisan luarnya yang rapuh dan sukar untuk dibentuk.

Opal yang biasa juga digemari orang. Ada beragam jenis opal seperti milk opal, blue-green opal, resin opal, honey-yellow with a resinous lustre wood opal (terjadi akibat aktivitas organik di dalam kayu dengan opal), menilite brown opal, hyalite opal, dan geyserite opal yang tidak berwarna dan berkilau (Muller's Glass). Opal juga dapat dibuat dari batuan seperti limonite, sandstone, rhyolite, dan basalt yang memberikan warna dan corak yang menarik. Australia merupakan ne-gara penghasil opal utama dunia dengan memenuhi 95% keperluan pasar dunia. Selain itu, opal juga ditambang di Brazil, Amerika Serikat (Idaho dan Nevada), Mexico, dan Mali.

Opal sintetik juga dapat diperoleh di pasaran. Opal sintetik biasanya porous dan mempunyai kepadatan rendah. Biasanya, corak pada opal sintetik tersusun seperti "lizard skin" jika dilihat di bawah mikroskop. Dua peruhaan besar dari Jepang yaitu Kyocera dan Inamori mengkomersialkan opal sintetik.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 239

Page 122: 72004849-Fin-Bab-10

"Gilson opals" juga merupakan opal sintetik yang populer dan sering dijadikan bahan perhiasan.

Opal merupakan birthstone untuk bulan Oktober. Di dalam legenda purba, Bangsa Roma dan Yunani percaya opal diberikan oleh dewi bulan sebagai "ophthalmios" (batu mata). Orang Arab juga

percaya bahwa opal jatuh dari syurga ketika petir menyambar menyebabkan opal mendapatkan warnanya yang bersinar. Namun kepercayaan lama menyatakan batu opal ini tidak mempunyai asas yang jelas dan hanya tinggal sebagai legenda yang ditularkan dari mulut ke mulut.

Gambar 10.46. Opal berharga yang berwarna hijau dan biru-ungu

26) PearlPearl (mutiara) merupakan

batu permata yang dihasilkan oleh tiram. Pearl adalah batu permata organik yang terjadi apabila tiram menyelaputi sesuatu bahan dengan nacre (sejenis bahan organik yang dihasilkan oleh tiram dan hewan jenis moluska). Dahulu, pearl diang-gap sebagai aset bagi keuangan dan dapat disandingkan dengan harta yang berharga karena sukar

untuk mendapatkannya. Beribu-ribu tiram terpaksa diburu hanya untuk mendapatkan satu butir pearl.

Pearl kini dibudidayakan oleh manusia. Satu butir kecil benda diletakkan di dalam tiram dan tiram tersebut dilepaskan kembali ke dalam air. Selang beberapa tahun, tiram itu akan diambil dan pearl akan dihasilkan karena tiram telah menyelaputi butiran tersebut dengan bahan organik yang dinamakan

240 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 123: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

nacre. Jepang merupakan penghasil utama "cultured pearl" (pearl yang dibudidayakan). Di dalam air yang bersuhu tinggi di Pasifik Selatan, tiram dibudidayakan untuk meng-hasilkan pearl yang lebih besar, sementara itu di Tahitian, "black pearl" dibudidayakan. Pearl dari tiram air tawar dibudidayakan di China.

Pearl terbagi menjadi bebe-rapa jenis, yaitu:- Pearl alami (tanpa campur tangan

manusia).- Pearl yang dikultur ("cultured

pearl" ini telah diperkenalkan sejak 1893).

- "Baroque pearl" (pearl yang mempunyai bentuk yang pelik).

- "Blister pearl" (Pearl yang dihasil-kan di bagian dalam kerang).

- "Biwa pearl" (pearl yang mempu-nyai bentuk pelik dan didapatkan di Tasik Biwa, Jepang).

- "Black pearl" (pearl yang berwarna hitam).

- Pearl air tawar ("fresh water pearl" mempunyai bentuk seperti gum-palan nasi).

- "Mabe pearl" (blister pearl yang dikultur).

- "Seed pearl" (kecil dan banyak digunakan oleh permata Victorian dan dijahit pada baju).

Pearl mempunyai varietas war-na putih, putih kekuningan, kuning, pink, dan hitam. Bentuknya tidak harus bulat sempurna walaupun biasanya pearl sering dilihat berbentuk bulat sempurna. Pearl yang dikultur maupun yang asli memerlukan waktu sekurang-kurangnya 7 hingga 8 tahun untuk dihasilkan. Pearl mempunyai keke-rasan 2,5 hingga 4,5 pada skala Mohs. Perawatan yang baik

diperlukan bagi pearl. Cahaya yang dipancarkan oleh pearl terjadi oleh lapisan yang membentuk karak-teristik luster (kilauan) yang menarik.

Pearl yang berharga biasanya dihasilkan secara alami. "Black pearl" juga mempunyai nilai yang baik di pasaran. Di Jepang, industri pearl yang dikultur diusahakan oleh "Mikimoto Pearl". Mikimoto adalah nama tempat di mana pearl yang dikultur mempunyai kualitas yang tinggi dan didapatkan dalam pasaran antara bangsa dengan harga yang tinggi di atas permintaan pasar. Namun begitu, pearl yang berharga dinilai dari kilauan cahaya yang dihasilkan oleh "orient luster". Pearl yang baik tidak mempunyai cacat pada teksturnya. Warna merah jambu yang dikenal sebagai "rose tint" banyak digemari.

Pearl dihasilkan di Jepang (laut dan pantai air asin), China (air tawar), India dan Sri Lanka (kepulauan dan teluk), Laut Merah, Laut Pasifik Selatan, dan Teluk Tahitian. Selain itu, Scotland, Ireland, France, Austria, German, dan Amerika Serikat (Mississippi) menghasilkan pearl air tawar. Pearl asli dihasilkan dari Jepang, Teluk Gulf, Teluk Manaar (Lautan Hindi), dan Laut Merah sejak ribuan tahun lalu. Malaysia juga mempunyai catatan dalam industri pearl.

Pearl merupakan birthstone untuk bulan Juni. Dalam mitos China, pearl merupakan air mata naga yang jatuh dari langit ketika naga sedang bertempur. Bangsa Yunani percaya pearl merupakan air mata dewa-dewa yang dipercaya dapat mengabulkan permintaan mereka dan menghindari perceraian.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 241

Page 124: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.47. Pearl yang dikutip dari tiram

Gambar 10.48. Perhiasan dari pearl

27) Tektite Tektite merupakan batu per-

mata yang mempunyai ciri objek berkaca seperti obsidian tetapi berbeda dengan meteorite. Secara kimia, tektite merupakan "kaca" alami yang mengandung alumu-nium, potassium, kalsium karbonat dan beberapa unsur dari batuan beku dan sedimen. Namanya berasal dari istilah Yunani "tektos" yang berarti cair (melted). Tektite

jarang ditemukan dalam ukuran besar (biasanya kurang dari 300 gram) dan selama ini spesimen yang paling besar yang pernah ditemukan seberat 12 kg.

Tektite mempunyai beragam bentuk dan tidak mempunyai struktur yang spesifik. Bagi sebagian pakar, batu tektite mempunyai genetik yang rumit. Salah satu teori menyatakan batu tektite berasal dari meteorite. Tektite merupakan batu yang menjadi cair

242 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 125: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

akibat suhu yang tinggi akibat hantaman meteorite ke bumi. Cairan batu ini bergabung dengan cairan batu meteorite dan akhirnya mengeras. Tektite mempunyai kekerasan 5,5 hingga 6,5 pada Skala Mohs. Tektite merupakan batu yang sangat kering dengan kandungan air sekitar 0,005%. Bahkan hasil uji isotop terhadap jenis batu ini pernah menjumpai partikel serpihan yang bukan berasal dari bumi. Ini juga menguatkan teori yang mengatakan tektite adalah batu meteorite yang terbentuk dalam keadaan yang sangat ekstrem dan tekanan yang tidak.

Tektite mempunyai beragam nama dan nama-nama ini diberikan berdasarkan pada tempat batu ini ditemukan. Batu tektite yang paling populer ialah moldavite yang dijumpai pada tahun 1787 di Sungai Moldau di Bohami, Czechoslorakia (Republik Czech). Sekitar tahun 1860, batu tektite turut ditemukan di Jerman dan Austria yang dikenal sebagai moldavite. Moldavite yang dijumpai di Republik Czech diperkirakan berusia sekitar 14 juta tahun. Teori mengatakan moldavite merupakan serpihan kecil meteorite besar yang menghentam bumi. Bahkan serpihan ini dikatakan berasal dari serpihan meteorite yang terpelanting beratus-ratus kilometer dari tempat hantaman.

Tektite yang dijumpai di Australia dinamakan australite. Australite merupakan batu tektite yang berkait dengan teori batu tektite berasal dari batu meteorite. Batu australite mempunyai kesan cairan di bagian sisi dan depan batu. Ini menguatkan lagi teori tektite yang berasal dari meteorite karena secara rasional, batu

meteorite yang jatuh ke bumi akan terbakar dari bagian depan dan seterusnya ke bagian sisi apabila memasuki atmosfera akibat panas bergesekan dengan udara. Suhu yang sangat tinggi inilah yang akan mencairkan batu meteorite dan batuan di bumi apabila terjadi hantaman. Batu meteorite ini membentuk batu tektite (australite) yang berkaca mempunyai inclusion berbentuk buih tetapi tidak mempunyai inclusion berbentuk kristal seperti obsidian. Australite ditemukan di Tasmania (juga disebut sebagai Darwin Glass), bagian Utara Australia, dan bagian kepulauan di benua itu.

Tektite juga ditemukan di beberapa tempat lainnya terutama di negara-negara Asia. Tektite yang dijumpai di Filipina dinamakan philipinite, Indonesia (Javanites), Malaysia (Malaysianites), Thailand, Burma, Myanmar, Vietnam, Laos dan China (Indochinites), Ivory Coast (Ivorites), Colombia (Colombianites), dan di Amerika seperti di Bedias di Texas (Bediasites) dan Georgia (Georgia Tektite). Bagaimanapun juga, Americanites yaitu batu kaca dari gunungapi yang dijumpai di Peru bukan merupakan tektite tetapi lebih merupakan obsidian. Di Malaysia, terdapat catatan batu tektite (Malaysianites) yang dijumpai di bagian selatan Semenanjung Malaysia.

Tektites biasanya berwarna hitam dan gelap. Hanya moldavite yang mempunyai warna hijau. Namun begitu, terdapat juga tektite yang ditemukan dengan warna merah jambu di Colombia, kuning di Australia, dan putih kekuningan di Afrika. Namun demikian, spesimen tektite berwarna ini jarang

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 243

Page 126: 72004849-Fin-Bab-10

ditemukan. Sebagian tektite yang dijumpai mempunyai permukaan yang licin ada juga yang kasar. Tektite biasanya mempunyai ciri transparan dan semi transparan. Tektite sering dikombinasikan dengan perhiasan yang dibuat dari

emas dan perak untuk menambah kecantikan serta nilainya. Biasanya tektite tidak dipotong untuk memunculkan bentuk asalnya. Ada juga tektite yang diukir untuk meningkatkan nilai dan seni.

Gambar 10.49. Tektite

Gambar 10.50. Australite

28) ObsidianObsidian dihasilkan dari mag-

ma yang keluar dari dalam bumi ketika gunungapi meletus dan mem-beku secara tiba-tiba. Obsidian me-miliki struktur kristal yang besar, agak keras dan seperti kaca. Kom-posisi kimia utama obsidian ialah

silikon oksida (SiO2) dengan cam-puran ferum, (Fe3O4) dan mag-nesium (MgO) yang memberikan warna hijau tua hingga kehitaman. Obsidian mempunyai kekerasan 5 hingga 5,5 pada skala mohs.

Obsidian mempunyai sifat seperti mineral tetapi sebenarnya

244 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 127: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

bukan sejenis mineral karena sama seperti kaca dan tidak mempunyai struktur kristal yang spesifik. Adakalanya, obsidian dikelompok-kan dalam kumpulan mineraloid. Komposisi obsidian hampir selu-ruhnya adalah felsic (gabungan silika dan feldspar) dengan 70% atau lebih terdiri atas silikon dioksida. Pada pembentukan obsi-dian, ada kalanya granite dan rhyolite turut membentuk kristal dalam komposisi obsidian.

Sejak zaman batu, obsidian seperti flint, sudah digunakan sebagai pisau atau senjata. Obsidian juga digunakan sebagai cermin pada masa itu. Suku Mouri di New Zealand menggunakan obsidian sebagai mata lembing dan anak panah dalam peperangan maupun untuk berburu. Bangsa kuno Mesoamerica di Colombia menggunakan obsidian sebagi perhiasan dengan cara mengukir batu ini menjadi patung dan beberapa jenis peralatan untuk digunakan sehari-hari. Bahkan bangsa ini juga menggunakan obsidian untuk membuat pedang, yang disebut "macuahuitl" karena sangat tajam.

Bangsa kuno di Amerika Utara menggunakan obsidian sebagai mata uang. Biasanya obsidian akan diukir atau dijadikan sebagai pisau serta peralatan lain untuk dijadikan bahan perantara dalam perda-gangan. Bahkan, obsidian juga digunakan sebagai bahan mata patung Moai di Pulau Easter.

Usia obsidian ditentukan menggunakan sistem Obsidian hydration dating untuk mengetahui usia suatu artefak yang dibuat dari batu obsidian. Selain itu, obsidian juga memiliki karakteristik berbeda sesuai tipe gunungapi yang meng-hasilkannya. Ini secara tidak lang-sung memudahkan ahli arkeologi merujuk identitas obsidian.

Varietas obsidian cukup beragam. Obsidian yang biasa dite-mukan berwarna hitam, mempunyai permukaan licin dan berkilau jika dipotong secara cabochon. "Sheen obsidian" yang mempunyai inclusion seperti buih terbentuk dikarenakan semasa lava yang sedang meng-gelegak tiba-tiba menjadi dingin di dalam air. Buih ini menghasilkan corak yang menarik pada obsidian dan kadangkala disebut "rainbow obsidian". Sheen obsidian merupa-kan batuan yang translucent. "Snowflake obsidian" terbentuk dari kristal jenis "cristobalite" yang membentuk tumpukan putih sebagai inclusion pada obsidian berwarna hitam. Ada juga obsidian berbentuk "nugget" berukuran kecil yang terbentuk secara alami akibat pengaruh air atau angin yang dinamakan "apache tear".

Obsidian ditemukan di Italia, Mexico, Arizona, Colorado, Idaho, Texas, Utah, Hawaii, Indonesia, Scotland, dan New Zealand. Negara -negara yang memiliki gunungapi juga menghasilkan obsidian.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 245

Page 128: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.51. Obsidian hitam dengan jalur berwarna coklat

Gambar 10.52. Banded Obsidian

29) JadeJade adalah batu permata

sebagai simbol tenaga dan keunikan dalam suatu mitos. Kecantikan dan keindahan warna yang dipancarkan, jade telah menjadi daya tarik sejak ribuan tahun lalu. Jade biasanya berwarna hijau tetapi ada juga yang berwarna putih, hitam, merah, orange, biru dan kuning. Sejak 7000 tahun lalu, manusia menggunakan jade sebagai perhiasan dan senjata. Orang Maoris di New Zealand menggunakan jade sebagai senjata di dalam peperangan. Bangsa purba seperti Maya, Aztec, Korea, dan Olmec menyanjung jade sebagai batu permata yang lebih berharga dari emas. Sejak 3000 tahun sebelum Masehi, jade terkenal di China sebagai "royal gems" (batu permata diraja). Bagi bangsa China, jade dianggap penting dan sangat berharga seperti emas. Kini, jade menjadi simbol kekuatan, kebaikan,

kecantikan, dan berharga. Masya-rakat Cina juga menyanjung jade sebagai simbol kepandaian, keadilan, ketabahan, dan menjadi simbol kecantikan bagi wanita yang memakainya. Ini menunjukkan jade begitu penting di dalam masyarakat Asia khususnya masyarakat Cina.

Jade atau "yu" (dalam bahasa Cina) ialah suatu istilah untuk dua jenis batuan yang terbentuk dari mineral silika berbeda yaitu nephrite (Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2) dan jadeite (Na (Al,Fe)Si2O6). Nephrite berasal dari mineral amphibole actinolite yang kaya kalsium dan magnesium. Jadeite juga berasal dari batuan jadeitite yang dihasilkan dari pyroxene yang kaya natrium dan alumunium.

Jade berasal dari istilah Spanish yaitu "piedra de ijada" yang berarti "lion stone", digunakan oleh orang Ameridian sebagai obat penyakit buah pinggang. Dise-

246 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 129: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

babkan oleh khasiatnya yang dapat menyembuhkan penyakit buah pinggang, ia dikenal sebagai "lapis nephriticus". Pakar geologi dan gemologi membedakan kedua jenis mineral ini sejak awal abad ke 19 karena perbedaan mineral, proses kejadian, kekerasan dan bentuknya. Di China, nephrite dan jadeite dianggap sama dan dikenal sebagai "zhen yu" (jade asli). Perbedaan yang dapat dilihat di antara keduanya ialah warna. Nephrite memiliki varietas warna hijau tua, hijau-coklat, putih, kuning, dan merah. Jadeite berwarna hijau muda hingga hijau tua, tetapi ada juga yang berwarna biru tua, hitam, coklat, putih atau pink, dan kuning atau merah.

Jade berwarna amat penting dalam menentukan nilai di pasaran. Warna hijau merupakan warna jade yang paling berharga. Warna biru violet nuances of lavender jade juga merupakan warna yang berharga. Jade putih, pink dan kuning juga menjadi pilihan sebagai perhiasan. Selain itu, bentuk dan corak yang terdapat pada jade juga amat penting. Corak yang biasa seperti urat, atau campuran kontras warna yang berbeda menjadi pilihan.

Jade dari mineral jadeite jarang ditemukan dan merupakan jade yang berharga. Nephrite biasa ditemukan dan deposit nephrite terdapat di China, New Zealand, Russia, Guatemala dan Swiss Alps (Pergunungan Alps). Dark green jade, yang dikenal Canada jade, dijumpai di Bagian Barat Canada. Jadeite ditemukan di China, Russia dan Guatemala, tetapi yang terbaik berasal dari Myanmar. Jade mempunyai kekerasan 7 pada Skala Mohs.

Jade dipotong dari bongkah-bongkah batu untuk mendapatkan kualitas yang baik. Selain itu, jade biasa dibuat secara sintetik dengan mencairkan hablur jade dan membentuknya kembali dengan penambahan bahan mineral lain seperti magnesite, howlite dan / atau marmer untuk meningkatkan kualitas dan kekerasan. Pada proses pemotongan jade di Canton, Beijing dan Hong Kong, jade diproses menggunakan carbo-rundum (serbuk silika) dan serbuk diamond untuk mendapatkan per-mukaan yang licin dan rata.

Perawatan jade juga dikem-bangkan untuk meningkatkan kualitas agar laku di pasaran. Proses peningkatan ini juga disebut sebagai proses penstabilan (stabilized), menggunakan tiga cara, yaitu:- Jenis perawatan A - jade tidak

dirawat tetapi diberikan satu lapisan yang dilekatkan pada permukaannya.

- Jenis perawatan B – menggu-nakan asam atau peluntur untuk melunturkan warna jade dan kemudian ditambah dengan resin polimer (sejenis resin sintetik) untuk menyerahkan kesan ber-kilau dan warna. Hasilnya, jade yang dirawat kelihatan sangat sempurna dan menarik. Untuk membedakan keaslian jade, sejenis alat infrared spectroscopy dapat menguji dengan tepat kehadiran polimer di dalam jade.

- Jenis perawatan C - warna jade dilunturkan atau ditambahkan warna. Contohnya jade yang berwarna merah dapat diting-katkan untuk mendapatkan warna merah yang lebih menyala.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 247

Page 130: 72004849-Fin-Bab-10

- Selain itu terdapat juga perawatan yang melibatkan proses B dan C dimana jade diwarnai dengan colouring dye dan ditambahkan resin polimer.

Jade tiruan sangat banyak di pasaran dan menjadi alternatif yang murah seperti jade tiruan yang dibuat dari kaca. Selain itu, banyak juga mineral dan batu permata lain yang dijual sebagai jade. Contohnya serpentine (serta bowenite), carne-lian, aventurine quartz, grossularite, vesuvianite, soapstone (dan juga steatite seperti shoushan stone) dan

chrysoprase. Ini mungkin terjadi karena kekeliruan segelintir peniaga yang menjual batu permata. Beberapa nama jade tiruan seperti "Korean jade," "Suzhou jade," "Styrian jade," "Olive jade", dan "New jade" ialah serpentine; "Transvaal jade" atau "African jade" adalah grossularite; "Peace jade" merupakan campuran serpentine, stichtite, dan quartz; "Malaysia jade" ialah quartz yang diwarnakan; "Mountain jade" juga merupakan dolomite marmer yang diwarnai.

Gambar 10.53. Jade

30) Jadeite Jadeite merupakan sejenis

mineral pyroxene, bersifat monoclinic dengan komposisi NaAlSi2O6. Jadeite dikenal juga dengan beberapa nama seperti Agate verdâtre, Feitsui, Jadeit, Jadeita, Natronjadeit, Yunnan Jade, Yu-stone, dan Sinkiang jade. Jadeite berada pada nilai 6,5 hingga 7 skala kekerasan Mohs. Batuan yang mengandung jadeite sepenuh-nya disebut jadeitite. Jadeitite

membentuk suatu senyawa yang kukuh dengan mineral dari kumpulan pyroxene seperti augite dan diopside (yang kaya CaMg), aegirine (NaFe), dan kosmochlor (NaCr). Pyroxene di dalam komposisi jadeite dan augite dikenal sebagai ompachite. Jadeite agak resistan dalam kondisi alami. Jadeite merupakan batu jade yang berharga selain amphibole dan nephrite.

248 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 131: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Jadeite terbentuk dalam batuan jenis metamorfik di bawah tekanan tinggi dan suhu yang agak rendah. Albit (NaAlSi3O8) meru-pakan mineral yang biasa dalam kerak bumi di mana spesifik gravitinya lebih rendah dari jadeite. Akibat penambahan tekanan dalam kerak bumi, albit bercampur dengan kuarsa membentuk jadeite. Bebe-rapa jenis mineral yang berasosiasi membentuk jadeite adalah glauco-phane, lawsonite, muscovite, aragonite, serpentine, dan quartz. Jadeite terbentuk dalam batuan terutama yang kaya serpertine.

Jadeite berwarna hijau pucat hingga hijau gelap, kebiruan (varie-tas warna baru yang ditemukan juga dikenal sebagai "Olmec Blue"). Selain itu jadeite juga dijumpai dalam warna merah jambu, ungu, dan beragam warna yang jarang ditemukan. Warna jadeite dihasilkan oleh kehadiran ion logam kromium dan besi. Jadeite biasanya agak berkilau (translucent).

Jadeite yang terbaik ditemu-kan di California, Myanmar, New Zealand dan yang terbaru di Guate-mala. Selain itu, negara lain yang turut menghasilkan jadeite adalah Kazakhstan, Russia, British Colum-bia, Alaska, dan Turkestan.

Bangsa China dan Jadeite tidak dapat dipisahkan karena masyarakat China sangat meng-hargai jadeite sebagai batu yang berharga. Warna yang paling dige-mari ialah hijau dan agak transparant yang dikenal sebagai warna "Imperial Green". Jadeite

Imperial Green bewarna hijau mirip emerald dan agak transparan. Jadeite jenis ini merupakan batu jade yang paling mahal dan menjadi buruan karena sangat sukar untuk dijumpai. Satu lagi warna jadeite yang menjadi kegemaran ialah putih. Masyarakat China mengukir batu jadeite putih menjadi patung. Warna lain seperti Olmec Blue dengan warna hijau kebiruan dan corak agak transparan juga menjadi fenomena baru bagi penggemar jadeite. Olmec Blue yang jumpai dari Lembah Motagua, Guetamala menurut sejarah merupakan batu yang digunakan oleh orang Meso-american Olmec dan Maya juga Costa Rica pada zaman dahulu sebagai perhiasan. Jadeite Olmec Blue hanya ditemukan di Guatemala dan ditambang oleh masyarakat asli Guatemala.

Tiruan jadeite sangat banyak dibuat, terutama yang mempunyai warna hijau mirip Imperial Jade. Proses pembuatan jadeite sintetik ini dilakukan dengan cara me-leburkan batuan jadeite yang berkualitas rendah dalam campuran magnesite, howlite dan/atau marmer ditambah pewarna. Bahkan banyak juga batu lain yang dijual sebagai jade. Diantaranya ialah serpertine yang dikenal sebagai "Korean jade," "Suzhou jade," "Styrian jade," "Olive jade", dan "New jade." Agak sukar untuk membedakan antara serpen-tine dan jadeite karena warna dan sifatnya yang agak sama. Selain itu chrysoprase dan aventurine ada-kalanya dianggap jadeite.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 249

Page 132: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.54. a. Jadeite setelah dipoles

Gambar 10.54. b. Kristal jadeite

31) NephriteNephrite

(Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2) adalah batuan dari mineral amphibole actinolite yang kaya dengan kalsium dan magnesium. Nephrite dijadikan batu permata untuk perhiasan seperti cincin, gelang, dan rantai serta diukir untuk meningkatkan nilainya.

Nephrite berasal dari istilah Latin "lapis nephriticus" sebagai terjemahan dari istilah Spanish "piedra de ijada" artinya "loin stone" dan digunakan oleh orang Ameridian sebagai obat untuk penyakit buah pinggang. Nephrite juga dikenal dengan beberapa nama seperti Aotea, Axe-stone, B.C. Jade, Beilstein, British Columbian Jade, Canadian Jade, Grave Jade, Kidney Stone, Lapis Nephriticus, Nephrit,

Nephrita, Nephrite (of Werner), New Zealand Greenstone, New Zealand Jade, Siberian Jade, Spinach Jade, Talcum Nephriticus, dan Tomb Jade.

Nephrite memiliki ciri agak bersinar (translucent) dengan warna putih hingga kuning yang dikenal dengan nama mutton fat jade di China. Selain itu warna putih hingga coklat cerah atau kelabu juga dikenal sebagai chicken bone jade. Menurut sejarah Nephrite telah digunakan oleh Bangsa China kuno, New Zealand (suku Māori kuno), Amerika Utara, suku Neolitik Eropa, dan bangsa-bangsa kuno di Asia Tenggara. Kini Kanada merupakan sumber terbaru bagi sejenis nephrite yang dikenal sebagai lapidary nephrite.

250 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 133: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Nephrite di New Zealand dike-nal sebagai "pounamu" dalam bahasa Māori, sangat dihargai dan memainkan peranan sangat penting dalam tradisi suku Māori. Nephrite telah dianggap sebagai "taonga" atau harta karun dan dilindungi Treaty of Waitangi (dari bahasa Māori: Tiriti o Waitangi) yaitu suatu perjanjian dengan British yang ditandatangani pada 6 Februari 1840 oleh ketua suku Māori, di mana suku Māori mempunyai hak atas tanah dan negara mereka. Bagian selatan New Zealand dikenal sebagai "Te Wai Pounamu" oleh suku Māori yang berarti "The [land of] Greenstone Water" karena nephrite dijumpai di tempat tersebut.

Sejak zaman Neolitik, Nephrite telah digunakan bangsa Neolitik China sebagai batu permata untuk upacara dalam kehidupan sehari-hari. Ketika itu sumber nephrite ditambang di kawasan Ningshao berdekatan dengan Delta Sungai Yangtze (3400-2250 SM) dan di kawasan Daerah Liaoning

berbatasan dengan Mongolia (4700-2200 SM). Dahulu nephrite turut digunakan dalam upacara pema-kaman di mana mayat dikenakan perhiasan dari jade (nephrite). Dari zaman Dinasti China hingga kini, nephrite turut ditambang di bagian Barat China di Daerah Xinjiang. Selain itu kawasan lain seperti Lantian dan Shaanxi turut mem-punyai deposit jade yang tinggi permintaannya. Nephrite berwarna putih dan hijau dijumpai di kawasan sungai yang bersumber dari kawasan pegunungan Kuen-Lun hingga ke bagian utara melalui kawasan gurun di Takla-Makan. Nephrite juga ditambang di Sungai Yurungkash (nephrite putih) dan Sungai Karakash (nephrite hitam). Dahulu, di kawasan jajahan wilayah Khotan hingga ke bagian selatan “Jalan Sutera” (Silk Road), pajak tahunan dikenakan pada jade (nephrite) terutama yang berwarna putih karena batu tersebut dianggap lebih berharga dari emas dan perak.

Gambar 10.55. Nephrite

32) TopazTopaz dengan rumus kimia

Al2(Si04)(OH,F)2 ialah sejenis silikon

yang mengandung gabungan alu-munium bersama dengan fluorine dan hidroxil. Nama topaz berasal

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 251

Page 134: 72004849-Fin-Bab-10

dari nama kepulauan Topazos yang kini dinamakan Zebirget, terletak di Laut Merah. Pada zaman dahulu, ukiran burung elang di batu topaz digunakan untuk menyatakan niat baik dari seorang raja, ratu, dan hartawan. Orang Yunani memper-cayai topaz memberikan kekuatan manakala bangsa Mesir purba mempercayai topaz dapat memper-baiki penglihatan.

Topaz biasanya ditemukan dalam bentuk kristal yang mem-punyai kilauan prismatik dan dapat melewatkan cahaya yang melalui permata ini. Biasa ditemukan dalam warna putih, kuning, dan bersinar. Selain itu, terdapat juga topaz yang berwarna keemasan, coklat, biru dan yang paling jarang ditemukan berwarna merah jambu dan merah. Topaz yang berwarna digunakan secara luas sebagai bahan perhiasan.

Topaz mempunyai kekerasan 8 pada skala Mohs. Topaz adalah batu permata yang mempunyai intrusion seperti batu granit. Mineral topaz ini dikenal secara saintifik berasal dari batuan dari Saxony (German). Topaz ditemukan di Brazil, Amerika Serikat, Sri Lanka, Siberia, Nigeria, dan Zaire. Topaz tidak dihasilkan secara sintetik, disebabkan oleh struktur kimianya yang tidak memungkinkan dihasil-kan secara sintetik melalui penggabungan mineral lain.

Topaz berwarna kuning merupakan topaz yang paling biasa ditemukan. Juga dikenal dengan nama sherry topaz atau golden topaz. Topaz ini biasa dipotong dalam bentuk oval atau pear. Topaz yang berwarna kuning mempunyai tone warna kuning yang agak gelap di bagian sisi potongan. Topaz yang berwarna kuning ini sering dianggap

citrine. Namun demikian, bagi ahli batuan, topaz berwarna kuning ini mempunyai luster yang lebih kelihatan dibandingkan citrine. Selain itu, topaz mempunyai kepa-datan yang lebih baik dibandingkan citrine. Topaz kuning biasa ditemukan di Brazil, Jepang, Sri Lanka, dan Burma.

Topaz berwarna merah jambu merupakan topaz yang paling mahal karena sangat jarang ditemukan. Biasanya dipotong dalam bentuk pear dan bentuk "step cut". Topaz berwarna merah jambu mempunyai kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan kunzite, morganite, dan tourmaline. Topaz merah jambu mempunyai inclusion yang menarik. Topaz merah jambu hanya ditemukan di Brazil dan Ural (Soviet Union).

Topaz biru mempunyai varie-tas warna dari biru langit hingga biru jernihagak transparan. Ada juga warna biru pucat yang sangat jarang ditemukan. Topaz berwarna biru mempunyai warna mirip aquamarine tetapi tidak memancarkan cahaya biru laut seperti aquamarine (hanya cahaya biru cerah). Blue topaz dijumpai di Brazil, Nigeria, dan Mexico.

Topaz yang tidak berwarna (bersinar) dapat ditemukan di Brazil, German (Saxony), Nigeria, Zaire, dan Namibia. Topaz ini tidak mempunyai "inclusion" dengan warna yang agak pucat dan tidak begitu memancarkan cahaya. Walaupun mudah didapatkan dan kurang laku di pasaran, dengan potongan yang menarik, topaz dapat memberi kilauan luster yang mirip diamond tetapi dengan kilauan seperti api. Kini topaz tidak berwarna digunakan untuk meng-hasilkan topaz berwarna biru

252 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 135: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

dengan cara radiasi untuk meningkatkan nilai di pasaran. Topaz merupakan birthstone untuk

bulan November dan blue topaz bagi untuk Desember.

Gambar 10.56. Topaz dengan corak warna

Gambar 10.57. Topaz biru

33) AndalusiteAndalusite ialah polymorph

dua mineral yaitu kyanite dan sillimanite. Polymorph ialah mineral yang memiliki komponen kimia yang sama Al2SiO5 tetapi mempunyai struktur kristal berlainan. Satu

varietas unik andalusite dikenal sebagai "chiastolite". Nama Anda-lusite berasal dari nama Andalusia di Spanyol, lokasi kristal pertama andalusite ditemukan pada tahun 1789.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 253

Page 136: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.58. Andalusite34) Kyanite

Kyanite berasal dari istilah Yunani yaitu kyanos, yang berarti biru. Kyanite merupakan mineral silika biru yang terdapat pada batuan metamorfik pegmatik dan /

atau batuan sedimen yang kaya alumunium. Kyanite termasuk dalam aluminosilicate, bersama dengan polymorph andalusite dan poly-morph sillimanite.

Gambar 10.59. Kyanite

35) SillimaniteSillimanite juga dikenal seba-

gai Bucholzite yaitu mineral alumino-silicate (Al2SiO5). Sillimanite

mendapat nama dari Benjamin Silliman (1779-1864) seorang ahli kimia Amerika.

254 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 137: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Gambar 10.60. Sillimanite

36) QuartzQuartz atau kwarsa (SiO2)

berasal dari istilah Slavic yang berarti keras. Quartz disebut kuarza dalam bahasa Malaysia. Bentuk kristal kwarsa trigonal berwarna putih bersinar dengan kekerasan 7 dalam skala Mohs. Warna kwaras beragam seperti merah jambu, kuning, hijau, biru, ungu, hitam, putih, dan coklat. Kuarsa merupakan batu permata yang paling beragam karena termasuk salah satu mineral yang paling banyak terdapat di kerak benua. Mineral ini tergolong sistem rombohedron heksagon, terdiri dari tetrahedron silika (SiO2). Kristal kwarsa biasanya ditemukan dalam bentuk heksagonal dan prismatik dengan bentuk piramid atau bi-piramid (piramid kembar) pada bagian ujungnya. Penamaan kwarsa secara ilmiah berdasarkan warna dan struktur mineralnya.

Kwarsa terdiri atas macro-crystalline atau makrohabluran (kristal yang dapat dilihat dengan mata kasar) dan microcrystalline atau mikrohabluran (kristal yang hanya dapat dilihat di bawah mikroskop). Kwarsa ditemukan dalam batuan jenis pegmatik, pneumolitik, dan deposit hidro-termal. Juga dapat ditemukan dalam batupasir, granit, batu kapur, endapan, dan metamorfik. Deposit kwarsa yang sempurna dapat mencapai beberapa meter panjang-nya dan beratus-ratus kilogram beratnya. Deposit ini kadangkala mengandung logam berharga se-perti emas atau perak, dan banyak dicari dalam kegiatan penam-bangan.

Berikut ini adalah keluarga kwarsa yang merupakan batu permata:- Amethyst (ungu)- Citrine (kuning)- Amethrine (ungu-kuning)- Crystal quartz (transparent)- Rose quartz (merah jambu)- Aqua Aura /Blue quartz (biru)- Cat's eye, tiger's eye, hawk's eye

(coklat, merah, kuning, hitam).- Aventurine (hijau)- Prasiolite (hijau)- Smokey quartz (hitam)- Phantom quartz (putih dengan

inclusion berwarna hijau dan hitam).

- Tourmalinated quartz (transparent dengan inclusion hitam).

- Rutilated quartz (transparent de-ngan inclusion berwarna ke-emasan).

- Chalcedony , juga merupakan sejenis kwarsa tetapi mempunyai struktur kristal yang halus (mikro-habluran atau kriptohabluran).

Kwarsa biasanya digunakan sebagai bahan mistik dalam mitologi suku asli Australia. Mineral ini sering ditemukan dalam kubur-kubur kuno di Eropa dalam konteks pema-kaman, umpamanya Newgrange atau Carrowmore di Ireland. Istilah quartz dalam bahasa Ireland ialah grian cloch yang artinya "batu matahari". Pliny the Eldery, ahli ilmu alam dari Roma, mempercayai bahwa quartz merupakan es yang beku selamanya. Pliny menyatakan bahwa quartz ditemukan berdekatan dengan glasier-glasier di Pegu-nungan Alpen dengan hablur yang besar berbentuk sfera, digunakan

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 255

Page 138: 72004849-Fin-Bab-10

untuk mendinginkan tangan. Pliny juga mengetahui kemampuan kwar-sa untuk menyebarkan cahaya menjadi sebuah spektrum.

Quartz mempunyai hablur bersumbu putar. Hablur tersebut juga berpiezoelektrik tinggi dan memiliki tanda optik negatif di salah

satu ujung serta positif di ujung yang lain apabila dikenai tekanan. Kuarsa akan bergetar jika dikenai arus bolak-balik elektrik. Oleh karena itu, hablur-hablur quartz sering dipergu-nakan dalam bidang perdagangan misalnya untuk jam tangan.

Gambar 10.61. Quartz dari kiri: Rose Quartz, Kristal Quartz, dan Smokey Quartz

256 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 139: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Gambar 10.62. Kristal mineral quartz

Gambar 10.63. Rutilated Quartz

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 257

Page 140: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.64. Aventurine

37)Amethyst (kecubung) Amethyst (SiO2) yang dikenal

sebagai ametis atau kecubung dalam bahasa Melayu merupakan batu kwarsa berwarna ungu. Amethyst berasal dari istilah Yunani ‘amethuskein’ yang maksudnya "to intoxicate" (untuk penawar). Ada kepercayaan lama yang menye-butkan arak yang diminum di dalam gelas amethyst tidak akan menyebabkan peminum menjadi mabuk.

Amethyst merupakan batu mineral "supercomposite", terdiri atas "lamella" seperti belang yang berselingan di bagian kanan dan kiri kwarsa. Struktur ini dipercaya terjadi akibat adanya tekanan mekanik. Oleh karena itu, amethyst memiliki corak mirip cap tangan (belang-belang). Selain itu, corak di dalam batu amethyst juga dipercaya terjadi akibat kehilangan air karena tekanan dan suhu dalam waktu yang sangat lama. Amethyst mem-punyai kekerasan 7 skala Mohs.

Amethyst telah digunakan sejak zaman Mesir kuno sebagai bahan perhiasan yang antik.

Amethyst merupakan mineral yang banyak ditemukan. Amethyst yang berkualitas hanya dapat diperoleh di beberapa negara saja seperti Brazil, Uruguay, Siberia, Russia (daerah Mursinka yang terletak di Eka-terinburg), India (Sri Lanka) dan Zambia. Amethyst yang terdapat di pasaran biasanya telah diproses untuk mendapatkan perubahan warna yang menarik.

Amethyst merupakan batu per-mata yang populer sebagai bahan perhiasan. Selain warna ungu, ame-thyst juga memiliki beberapa warna yang menarik. Contohnya "Rose de France" yang berwarna merah jambu pucat (pale pinkish lavender). Amethyst yang paling berharga ber-warna ungu kebiruan yang meman-carkan cahaya berwarna merah yang dikenal sebagai "Siberian" (hanya dijumpai di Siberia serta beberapa kawasan di Zambia dan Uruguay). Selain itu, ada amethyst yang bewarna ungu dan warna orange seperti warna citrine yang dikenal sebagai amethrine yang banyak dijumpai di Bolivia dan Brazil. Amethyst merupakan birth-stone untuk bulan Februari.

258 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

a

b

Page 141: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Gambar 10.65. Amethyst pada batuan (a) dan salah satu bentuk potongan Amethyst (b)

38) CitrineCitrine (SiO2) disebut sebagai

sitrin dalam bahasa Melayu merupakan salah satu dari varietas quartz yang mempunyai warna kuning. Citrine berasal dari istilah Perancis "citron" yaitu lemon karena warnanya yang kuning seperti lemon. Citrine mempunyai varietas warna dari kuning pucat hingga kuning keemasan, ada juga yang berwarna coklat.

Citrine mempunyai kekerasan 7 pada skala Mohs. Citrine yang

paling berharga berwarna orange gelap yang disebut "Madeira citrine". Namun begitu, citrine merupakan varietas quartz yang tidak begitu mahal dibandingkan amethyst. Citrine sering dianggap topaz karena warna kuningnya. Namun demikian, topaz mempunyai warna yang tidak seragam, berwarna gelap di tengah dan agak cerah di bagian sisi. Ada juga gabungan mineral citrine dan amethyst yang disebut amethrine.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 259

(b)

(a)

Page 142: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.66. Citrine yang telah dipoles (a) dan yang masih alami (b)

Citrine banyak dihasilkan oleh Brazil. Namun demikian, ada juga citrine di pasaran merupakan amethyst berkualitas rendah yang dipanaskan untuk mendapatkan warna kuning. Bahkan di Brazil, ada kristal amethyst yang terkena suhu sangat tinggi sehingga berubah warna secara alami menjadi kuning. Negara lain penghasil citrine ialah Ural Mountains di Russia, Dauphine di Perancis dan Madagascar. Citrine dapat diperoleh dengan harga terjangkau di pasaran.

Citrine merupakan alternatif pilihan selain topaz dan birthstone untuk bulan November. Citrine juga menjadi lambang kekayaan.

39) Amethrine Amethrine (disebut ametrin

dalam bahasa Melayu) merupakan batu permata yang populer. Ga-bungan dua warna dari dua kristal yang berbeda, ungu dari amethyst dan kuning dari citrine membentuk satu batu permata yang menarik. Bahkan namanya juga adalah gabungan amethyst dan citrine. Amethrine juga dikenal dengan nama rystine atau bolivianite. Amethrine mempunyai kekerasan 7 pada skala Mohs. Pada zaman dahulu, orang Viking (Minnesota Viking) menggunakan batu permata ini sebagai bahan perdagangan dan perhiasan.

Amethrine tidak begitu mahal. Harganya sama seperti amethyst yang berkualitas baik. Amethrine alami hanya ditambang di Bolivia. Tambang yang terkenal ialah Anahi Mine. Tambang ini menjadi terkenal sejak abad ke 17 ketika seorang penjelajah Spanyol menerima upeti berupa batu amethrine saat perkawinan dengan puteri dari suku Ayoreos bernama Anahi. Beliau mengabadikan nama isterinya pada tambang amethrine tersebut. Ame-thrine menjadi terkenal di Spanyol ketika beliau menghadiahkan amethrine yang ditambang di Bolivia kepada pemaisuri Spanyol pada masa itu. India dan Brazil juga mempunyai deposit amethrine.

Amethrine mempunyai dua warna menarik yaitu ungu dan kuning yang terjadi akibat per-bedaan peringkat oksida ferum di dalam kristalnya. Perbedaan ini terjadi karena ada perbedaan suhu sepanjang gradien kristal semasa proses kejadiannya.

Amethrine cocok dipakai da-lam semua bentuk dan aneka perkakas. Amethrine didapatkan di pasaran dalam bentuk dan ukuran yang beragam. Bahkan ada juga amethrine dengan ukuran melebihi 7 karat. Kini, ada juga amethrine yang dimodifikasi oleh manusia. Pema-nasan separuh kristal amethyst hingga menjadi kuning akan

260 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 143: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

menghasilkan amethrine. Namun demikian, warna kuningnya kurang baik dibandingkan amethrine asli. Sejak 1994, makmal di Rusia telah berhasil menciptakan batu quartz yang mempunyai dua warna. Warna amethrine dapat dihasilkan dengan cara radiasi batu quartz. Selain itu, warna lain juga dihasilkan seperti amethrine dengan warna kuning-hijau dan biru-emas. Amethrine sintetik ini diproduksi secara besar-besaran untuk tujuan komersil.

Amethrine biasa dipotong berbentuk faceted atau segiempat dengan perbandingan 50/50 antara amethyst dan citrine. Kadangkala

batu ini dikenali dengan bentuk "checkerboard pattern" (bentuk pa-pan catur) untuk menambah kilauan cahaya. Amethrine juga dapat dipotong dalam bentuk oval, pear dan mixed cut untuk membentuk batu amethrine berwarna ungu dan kuning yang bercampur aduk. Biasanya, kolektor batu permata gemar dengan warna demikian karena warna tersebut membentuk tampilan yang cantik pada amethrine. Bagi penggemar batu permata, amethrine menjadi pilihan karena gabungan dua batu permata yang berharga dapat diperoleh dengan satu harga yang terjangkau.

Gambar 10.67. Amethrine

40) Tiger’s eye Tiger's eye merupakan quartz

dengan corak berbelang-belang. Ini secara tidak langsung memberikan warna dan corak yang menarik pada batuan quartz ini di samping memberikan kekerasan. Tiger's eye mempunyai kekerasan 7 pada skala Mohs. Tiger's eye quartz menam-pilkan ciri-ciri "chatoyancy" (cat's eye). Tiger's eye adalah batuan opaq dengan kilauan cahaya yang kelihatan seperti mata kucing apabila dipotong dan diasah.

Tiger's eye mirip quartz yang berwarna kuning yang dihasilkan bersama warna hitam dengan campuran warna coklat serta orange. Selain itu, ada juga warna lain seperti biru yang dikenal sebagai hawk's eye, merah yang dikenal sebagai bull's eye, dan pietersite (gabungan hawk's eye, bull's eye, dan tiger's eye). Dari segi nilai, hawk's eye lebih bernilai diikuti bull's eye dan tiger's eye. Pietersite juga mempunyai nilai yang tinggi karena sangat jarang dijumpai.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 261

Page 144: 72004849-Fin-Bab-10

Tiger's eye sebenarnya mem-punyai beragam nama. Yellow tiger's eye merujuk kepada warna kuning, red tiger's eye merujuk kepada warna merah (atau bull's eye), dan blue tiger's eye merujuk kepada warna biru (hawk's eye). Selain itu, bull's eye juga merujuk kepada warna mahogany (warna coklat kemerahan) dan sebagian orang menyebutnya dengan nama ox's eye. Nama yang diberikan oleh gemologist juga berlainan. Tiger's eye dikenal sebagai Crocidolite, Pseudocrocidolite (nama yang digu-nakan kini), atau Griqualandite (merujuk kepada garis warna kuning pada batuan quartz tiger's eye yang dijumpai di Griquatown, Afrika Selatan), bull's eye sebagai Binghamite (Cuyunite), dan hawk's eye dikenal sebagai Rodusite (Russia). Di Australia ditemukan Tiger iron yaitu nama bagi tiger's eye yang dihasilkan dari batuan quartz, jasper merah dan hematite, dengan struktur microcrystalline (kristal yang bersifat halus). Tiger iron dijumpai di dalam bijih besi dekat Port Hedland, Barat Australia yang mempunyai gabungan warna kuning, hitam, coklat, merah dan sedikit warna kehijauan. Bagi seba-gian orang Wolf's-eye merupakan gabungan tiger's eye dan hawk's eye (warna kuning, biru, dan hitam). Seperti yang dinyatakan diatas. Pietersite juga merupakan gabung-an ketiga jenis batu hawk's eye, bull's eye, dan tiger's eye. Segelintir orang juga menyebut pietersite dengan nama eagle's eye. Falcon's eye yang dikenal di Jerman juga merujuk kepada hawk's eye. Di China, Golden Chinese tiger's eye merujuk kepada tiger's eye (warna kuning).

Tiger's eye dan batu di dalam keluarganya mempunyai proses kejadian yang agak unik. Hawk's eye terjadi dari susunan lapisan "asbestiform" (susunan seperti asbestos) crocidolite (tiger's eye yang berwarna kuning) yang digantikan oleh silika. Tiger's eye dihasilkan dari fiber silika yang mempunyai ukuran 0,001 mm hingga beberapa sentimeter. Jika di Australia ada Iron Tiger's eye, di Afrika Selatan ada hawk's eye berupa campuran besi dari batuan hematite. Pembentukan batuan jenis crocidolite ini adalah mineral berbentuk kristal halus (micro-crystalline) yang tersusun di dalam fiber tanpa atau sedikit penambahan material, pada suhu dan tekanan yang sesuai untuk membentuk tiger's eye. Proses ini menyebabkan ketidakseimbangan pada batuan jenis riebeckite (sejenis batuan yang membantu pembentukan crocidolite) yang kemudian bergabung dengan batuan yang mempunyai unsur besi untuk menstabilkan komposisinya. Bahkan ada pakar percaya, hawk's eye merupakan hasil oksidasi dan meninggalkan ruang kosong yang kemudian dipenuhi oleh besi oksida terhidrat (hydrated iron oxide) atau Fe2OH+H2O pada batuan croci-dolite.

Tiger's eye dan keluarganya dijumpai di Australia, Afrika Selatan, India, Myanmar, Sri Lanka, Brazil, dan California. Pietersite dijumpai di Namibia dan Daerah Hunan, China. Deposit baru tiger's eye dijumpai di Arizona dengan warna yang menarik dan ciri-ciri translucent. Tiger's eye juga dibuat immitation (tiruan) yang kebanyakan berasal dari China. Begitu juga beberapa jenis batuan quartz yang mempunyai cathoyancy (cat's eye)

262 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 145: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

yang dihasilkan dari kaca untuk dibuat bola kristal dengan beragam warna seperti hijau, biru, merah, kuning dan sebagainya. Forsterite (Mg-olivine) yaitu sejenis produk sintetik olivine dipasarkan dengan nama "rodusite". "Harlequin stone" adalah nama untuk produk tiruan dengan warna crocidolite. Selain itu, ada juga proses melunturkan warna tiger's eye dan hawk's eye ke dalam asam untuk membentuk grey tiger's eye yang berwarna kelabu. Biasanya asam hidroklorik atau asam ozalic digunakan. Mungkin kita tidak mengetahui ada beberapa jenis tiger's eye yang tidak dipasarkan dengan nama tiger's

eye. Carlifornia Tiger's eye yang mempunyai warna biru kelabu mempunyai cathoyancy yang terbentuk dari silika diberi nama Placer Country Tiger's eye. Batu ini mempunyai kandungan fiber tremolite yang besar. Walaupun begitu, batu ini lebih menyerupai silk-stone dan tidak disebut tiger's eye di pasaran.

Pencucian batu ini meng-gunakan asam, alkohol, ultrasonik atau stim sebaiknya dihindari agar dapat bertahan lama. Batu ini juga dapat retak atau pecah jika dipukul menggunakan objek keras secara kuat.

Gambar 10.68. Dari atas: Bull's Eye, Hawk's Eye, dan Tiger's Eye.

41) Prasiolite Prasiolite juga dikenal seba-

gai amethyst hijau, merupakan batu amethyst yang berubah warnanya menjadi hijau apabila dipanaskan pada suhu dan kondisi tertentu. Prasiolite telah diterima di pasaran walaupun batu ini tidak berwarna hi-jau alami tetapi merupakan ame-thyst atau quartz yang dimodifikasi.

Prasiolite dihasilkan dengan cara pengubahan suhu, sebagai-

mana yang terjadi tahun 1950an di mana amethyst yang dijumpai di Minas Gerais, Brazil dipanaskan pada suhu 400 hingga 500ºC dan bertukar warnanya menjadi hijau. Namun demikian, agak sukar untuk mendeskripsikan ciri-cirinya karena sifat individual kristal amethyst yang berbeda mengikuti tempat diketemu-kannya. Pada kondisi biasa, amethyst akan berubah warna menjadi kuning apabila dipanaskan

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 263

Page 146: 72004849-Fin-Bab-10

pada suhu 350ºC hingga 550ºC untuk mendapatkan citrine. Kemu-dian, citrine ini akan berubah warnanya menjadi putih atau tidak berwarna apabila dipanaskan pada suhu melebihi 600ºC. Sampai kini, hanya beberapa jenis amethyst saja yang dapat diubah menjadi prasiolite seperti amethyst yang dijumpai di Arizona, Carlifornia, Nevada, Brazil dan Zimbabwe.

Prasiolite mengabadikan ciri-ciri amethyst seperti lamella inclusion. Ada juga produk prasiolite ini di pasaran yang dijual dengan nama amethyst hijau. Prasiolite sesuai dipakai untuk beragam bentuk perhiasan, tetapi pengguna perlu menghindarkan batu ini dari suhu yang panas untuk menjaga warnanya agar tidak pudar.

42) Chalcedony Chalcedony adalah batu per-

mata yang mempunyai banyak keluarga. Komposisinya sama seperti quartz, SiO2. Chalcedony tergolong dalam kumpulan quartz tetapi mempunyai ciri-ciri batuan opaq dan semi-opaq. Bagaima-napun, chalcedony lebih merupakan campuran kristal atau fiber quartz dengan mineral lain untuk membentuk beragam varietas batu permata di dalam keluarganya. Chalcedony berasal dari istilah "Chalcedon" yaitu nama sebuah pelabuhan purba di Laut Marmara, berdekatan dengan Turki. Pelabuh-an tersebut menjadi pusat perda-gangan batuan yang berwarna-warni yang ditemukan di kawasan tersebut.

Chalcedony merupakan ba-tuan translucent dengan kandungan kristal mikroskopik quartz yang tersusun secara bergantian dengan fiber. Kristal ini biasanya berwarna

putih atau kelabu. Chalcedony merupakan kristal quartz tersusun rapi yang diperoleh dari produk gunungapi, batuan stalagtik, dan batuan sedimen. Chalcedony terbentuk dalam beragam warna, corak dan bentuk dengan beragam nama dalam keluarganya. Bahkan agate (akik) juga diletakkan dalam keluarga chalcedony oleh sebagian gemmologi. Seharusnya, akik juga merupakan batu dalam kumpulan quartz karena terdiri atas microcrystalline crystal dan mem-punyai komposisi kimia yang hampir sama. Bagaimanapun juga, akik lebih merupakan batu yang berasal dari batuan metamorfik atau sedimen yang terbentuk dari produk gunungapi.

Chalcedony mempunyai warna biru pucat, kuning, hijau, coklat, hitam, merah, merah pucat, putih dan beragam warna lainnya. Dahulu, calchedony digunakan sebagai "comesso" atau floretine mosaic, yaitu teknik pewarnaan gambar dengan melekatkan batu yang berwarna warni. Chalcedony biasanya dipotong tipis dengan bentuk yang sesuai untuk dilekatkan dan dipadukan pada lukisan.

Chalcedony tidak begitu mahal tetapi adakalanya varietas seperti chrysoprase, chrysocolla, blood-stone dan onyx dapat mencapai harga yang tinggi di pasaran. Chalcedony dihasilkan di India, Madagascar, Burma, Brazil, Mexico dan Amerika Serikat. Bahkan ada juga produk sintetik chalcedony diperoleh dari kaca atau melalui proses colouring dye untuk mendapatkan warna yang lebih menarik. Chalcedony mempunyai kekerasan 6,5 hingga 7 pada skala Mohs. Berikut adalah keluarga chalcedony:

264 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 147: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

- Calchedony quartz (berwarna hijau, biru, merah, kuning, orange, dan lain-lain).

- Jasper (Batu calchedony dengan beragam warna dan corak)° varietas - Bloodstone (Jasper

hijau dengan bintik merah)° varietas - Poppy Jasper° varietas - Opalite Jasper

- Onyx (berwarna hitam atau coklat)

- Sardonyx (warna lain selain hitam atau coklat)varietas - blue onyx

varietas - green onyx- Chrysoprase (hijau)- Chrysocolla (biru langit) - Carnelian - Flint - Chert - Thunder Eggs

Gambar 10.69. Chalcedony berwarna biru

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 265

Page 148: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.70. Onyx yang dijumpai di Minas Gerais, Brazil

Gambar 10.71. Jasper

266 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 149: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Gambar 10.72. Bloodstone

Gambar 10.73. Chrysocolla pada batuan quartz

Gambar 10.74. Chrysoprase

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 267

Page 150: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.75. Thunder egg 43) Agate (aked/akik)

Agate (SiO2) adalah sejenis mineral campuran beberapa bahan silika (kebanyakan quartz) yang biasanya merupakan varietas chalcedony karena sifat kristalnya yang halus (mikrohabluran). Chalcedony memiliki sifat agak berkilau hingga berkilau dan menampilkan campuran beragam warna. Biasanya mempunyai warna putih, kelabu, biru, coklat, orange, emas dan kadangkala hitam. Kadang-kadang ada juga agate dalam warna merah yang dikenal sebagai carnelian dan hijau (campuran nikel oksida) yang dikenal sebagai chrysoprase. Prase berwarna hijau pucat, onyx berwarna hitam dengan belang putih. Plasma berwarna hijau pekat dan kadangkala dijumpai bersama campuran jasper yang berwarna merah dan dikenal sebagai heliotrope (sejenis bloodstone). Flint juga merupakan keluarga chalce-dony. Selain itu, delessite (sejenis besi, Fe) pada agate memberikan warna hijau mirip warna lumut (juga dikenal sebagai akik lumut).

Agate (achates) berasal dari istilah Sungai Achates yang terdapat di Drillo (Sicily) di mana batu agate berwarna pertama dijumpai kira-kira 3000 tahun silam. Agate disebut

sebagai "aqaq" atau "agag" oleh orang Persia. Agate biasanya terjadi akibat pendinginan produk gunung-api (lava) yang terdiri atas silika (silikon). Lava ini membeku membentuk nodul yang memenuhi ruangan dalam batuan gunungapi. Selain itu, agate juga sering dijumpai dalam batuan metamorfik. Agate biasanya mempunyai lapisan (layer) yang menarik. Juga dikenal sebagai banded agate, riband agate dan striped agate. Suatu pengkelasan agate dibuat untuk memudahkan membedakannya de-ngan chalcedony. Sifat agate ialah: - Agate biasanya dicirikan sebagai

batu chalcedony yang mempunyai struktur jalur atau struktur warna yang berbeda - beda ataupun keduanya.

- Mempunyai beragam warna dan agak transparan (translucent).

- Translucent dengan bentuk nodul dan mempunyai inclusion ber-warna.

Agate merupakan batu yang unik karena keragaman corak dan bentuk. Pada proses pembentukan batu agate secara alami, silika dalam lava juga memerangkap beberapa jenis mineral lain seperti chalcedony, quartz dan drusy. Variasi agate juga dipercaya terjadi

268 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 151: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

karena air yang terperangkap di dalam batu tersebut menguap akibat tekanan dan suhu yang sangat tinggi. Hasilnya, batu agate mem-punyai rongga dan corak yang sangat menarik. Kekerasan agate berada pada nilai 7 hingga 9 skala Mohs.

Agate dikenali dan diberi nama berdasarkan warna dan corak. Seperti yang telah diterangkan sebelum ini, terdapat banyak warna pada agate. Agate Mexico yang menunjukkan satu "mata" dikenal sebagai cyclops agate. Dendritic agate mempunyai corak seperti seperti paku palkis (fern) berwarna hijau keemasan yang terjadi akibat campuran manganese dan besi, juga dikenal sebagai Moss agate.

Turritella agate terjadi dari fosil turritella (sejenis siput yang hidup kira-kira 150 juta tahun lampau). Agate yang terjadi dari coral biasanya dinamakan Petoskey agate. Agate pelangi (sejenis aked yang paling sukar ditemukan) mempunyai lapisan campuran opal, jasper atau quartz sewaktu proses kejadiannya. Selain itu, ada beragam jenis akik lagi seperti Carnelian agate (mempunyai tone warna merah), Bostwana agate (berwarna biru), Plume agate (berwarna seperti buah plum), Tube agate (berkilau), Fire agate (berwarna seperti opal) dan Mexican crazy-lace agate (berwarna cerah dengan corak sangat kompleks).

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 269

Page 152: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.76. Agate mempunyai keragaman corak dan warna

44) Chrysoprase Chrysoprase adalah batu

permata yang berwarna hijau apel dan merupakan varietas calchedony quartz. Kebanyakan batu permata yang berwarna hijau terjadi karena mineral yang mempunyai komposisi chromium (Cr) atau vanadium (Va), tetapi warna hijau chrysoprase terjadi karena kandungan nikel (Ni). Chrysoprase berasal dari istilah Yunani "chryso" (golden) dan "prason" (leek).

Chrysoprase merupakan kum-pulan calchedony yang paling jarang ditemukan. Chrysoprase ditambang di Australia, Brazil, Russia (Ural), dan USA. Batu permata ini berada pada nilai kekerasan 7 skala Mohs. Chrysoprase sering dianggap jadeite karena warnanya dan sulit untuk mendapatkannya. Chryso-prase dipercaya telah digunakan oleh bangsa Yunani, Romawi dan Mesir sebagai perhiasan dan barang berharga.

Gambar 10.77. Chrysoprase

270 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 153: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

45) JasperJasper merupakan sejenis

"ornamental rock" (batu hias) terdiri atas chalcedony, microcrystalline quartz (batu quartz dengan struktur kristal mikro), dengan campuran beragam mineral untuk memberi warna dan corak yang menarik. Jasper berasal dari istilah Yunani "iaspis" yang berarti batu yang berbintik (spotted stone). Nama ini diterjemahkan ke bahasa Anglo-French "jaspre" yang kemudian disebut "jaspe" dalam bahasa lama Perancis (Old French). Jasper adalah batu yang populer pada zaman dahulu dan namanya juga didapatkan dalam bahasa Hebrew (dinamakan "yashepheh"), Akkadia ("yashupu"), Parsi ("yashp") dan akhirnya Yunani ("iaspis"). Jasper mempunyai kekerasan 6,5 hingga 7 pada skala Mohs.

Jasper dinamakan berdasar-kan coraknya misalnya "lanscape jasper" adalah jasper yang paling populer. Ada juga "ribbon jasper", "picture jasper", dan "orbicular jasper". Selain menjadi batu per-mata untuk perhiasan, jasper juga

digunakan untuk membuat pinggan dan menjadi bahan ornamen seperti Gereja Saint Wenceslas di Prague. Jasper terbentuk dari lumpur yang telah mengeras dan ditekan oleh tekanan gunungapi. Kristal calche-dony dan quartz ini kemudian bergabung bersama mineral lain dalam suhu yang sangat ekstrim. Batuan ini menjadi panas, kemudian dihasilkan corak dan bentuk yang menarik dalam waktu berjuta-juta tahun. Gunungapi kemudian meng-hamburkan batuan ini ketika terjadi letusan.

Jasper bersifat opaque dan merupakan varietas calchedony yang terbaik, dijumpai dalam semua warna: merah, putih, hitam, biru, kuning, hijau, pink, ungu dan kelabu. Jasper dapat ditemukan di seluruh dunia dan negara penghasil jasper terkenal ialah California, Oregon, Idaho, Utah, Wyoming dan Washington. Jasper merupakan batu resmi bagi negara Massachusetts, USA.

Gambar 10.78. Jasper berwarna merah

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 271

Page 154: 72004849-Fin-Bab-10

46) OnyxOnyx merupakan batu quartz

chalcedony yang mempunyai tekstur yang halus dan berwarna hitam. Onyx sangat popular di dalam mitos Greek dan Rom. Onyx berasal dari perkataan dalam bahasa Greek "onux" yang bermaksud kuku. Terdapat satu cerita di mana Cupid telah memotong kuku Venus ketika dia sedang tidur dengan menggunakan kepala anak panah. Kuku itu dibiarkan bertaburan di atas pasir yang kemudiannya bertukar menjadi batu. Tamadun Greek menganggap semua jenis varieti chalcedony dari warna putih hingga ke warna coklat dan seterusnya ke warna hitam merupakan onyx. Kemudiannya, Tamadun Rom membuat satu klasifikasi baru berkenaan dengan onyx. Onyx hanya mempunyai warna hitam dan perang kehitaman.

Onyx dengan warna perang kemerahan dinamakan sebagai sardonyx. Dahulu, sardonyx merupakan batu berharga bagi orang Rom dan digunakan sebagai

pelekat dan penampal besi dan perisai kerana dikatakan batu ini tidak boleh melekat dengan getah. Jeneral perang Rom, Publius Cornelius Scipio dikatakan memakai banyak sardonyx.

Onyx mempunyai kekerasan 7 pada skala Mohs dan sesuai dipakai bagi semua perhiasan. Berbanding dengan jenis chalcedony lain, onyx tidak begitu mahal harganya. Terdapat juga batu onyx yang diukir dan dijadikan cameo. Onyx sering dipadankan dengan pelbagai jenis batu permata yang berwarna bagi mewujudkan perhiasan yang mempunyai warna yang cantik. Contohnya rekabentuk perhiasan Art deco yang menggunakan padanan onyx yang telah diukir dengan ruby dan quartz. Onyx juga popular dengan perhiasan marcasite. Jika anda merupakan seorang pereka bagi perhiasan dan gemar menggabungkan pelbagai jenis batu permata, pilihlah onyx bagi melengkapkan rekaan anda. Onyx boleh menjadi birthstone bagi bulan Januari selain dari garnet.

272 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 155: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Gambar 10.79. Onyx dan keragamannya

47) BloodstoneBloodstone merupakan jasper

yang berwarna hijau pekat (dikenal sebagai plasma) dengan campuran bintik atau corak berwarna merah. Bloodstone juga dikenal dengan nama heliotrope. Warna kemerahan pada bloodstone karena kehadiran

ferum oksida yang memenuhi batu plasma. Bloodstone mendapat nama dari legenda silam Kristian. Konon ketika Nabi Isa disalib, darahnya jatuh ke atas batu jasper lalu berubah menjadi bloodstone.

Gambar 10.80. Bloodstone

48) Thunder EggThunder egg (telur petir?)

merupakan keluarga chalcedony

yang mempunyai struktur menarik. Thunder egg terjadi akibat aliran lava yang mengandung batu

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 273

Page 156: 72004849-Fin-Bab-10

rhyolitic (satu campuran batuan volkanik, igneous, felsic dan batuan lain yang mengandung >69% SiO2). Hasilnya, thunder egg mempunyai beragam jenis corak dan warna tergantung campuran batuan rhyolitic ini. Ada pendapat bahwa thunder egg bukanlah batu tetapi merupakan nodul batuan beku.

Thunder egg biasanya dijumpai dalam batuan. Batuan tersebut perlu dipotong untuk mendapatkan warna dan corak yang

menarik. Ada juga batuan yang perlu dipecahkan lapisan luarnya seperti cangkang telur untuk mendapatkan corak thunder egg ini. Ini mungkin yang menyebabkannya diberi nama "egg" (telur). Legenda purba Amerika menganggap sebagai perkakas milik Dewa Petir yang mendiami puncak gunung Hood dan gunung Jefferson. Apabila bertengkar, mereka akan saling melontarkan batu ini.

274 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 157: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Gambar 10.81. Ragam thunder egg

49) ZoisiteZoisite ialah kalsium hidroksi

sorosilika yang tergolong dalam kumpulan mineral epidote, dengan formula Ca2Al3(SiO4)(Si2O7)O(OH). Istilah zoisite berasal nama seorang saintis Slovene yaitu Baron Sigmund Zois von Edelstein (Žiga Zois). Pada tahun 1805, Zois diberi sejenis mineral yang tidak diketahui oleh seorang pedagang batu mineral (Simon Prešern) yang ditemukan di pegunungan Saualpe (Svinška planina) di Carinthia. Pada mulanya zoisite dinamakan saualpite mengikuti nama tempat asalnya.

Zoisite mempunyai kristal prismatik, orthorhombic (2/m 2/m 2/m) berukuran besar dan dijumpai dalam batuan pegmatik dan metamorfik. Zoisite mempunyai beragam warna yaitu biru, hijau, coklat, merah jambu, kuning, kelabu, dan tidak berwarna. Zoisite mempunyai kekerasan 6 pada skala Mohs.

50) TanzaniteTanzanite berasal dari

Tanzania. Hingga kini Tanzania merupakan penghasil tunggal tanzanite di dunia. Tanzanite merupakan batu permata yang cukup istimewa dengan warna biru pekat keunguan. Tanzanite mula ditemukan pada tahun 1967 dan diberi gelar "Gemstone of the 20th Century" (Batu Permata Abad ke-20). Tambang pertama tanzanite

terletak di Bukit Merelani dekat Arusha Utara Tanzania. Tanzanite terjadi ketika berjuta juta tahun lalu batuan jenis metamorfik berupa gneiss dan batuan quarzites ditekan oleh tekanan dari bumi. Bukti cukup jelas adanya proses tersebut adalah ditemukannya permukaan yang rata di kawasan pergunungan Kiliman-jaro (gunung tertinggi di Afrika). Hasil dari tekanan ini, kristal tanzanite yang mengandung kal-sium aluminium silika terhidrat atau Ca2Al3(So4).5H2O alami terbentuk.

Tanzanite dipopulerkan oleh perkumpulan Tiffany di New York. Nama asal batu ini ialah "blue ziosite" lalu menjadi tanzanite oleh Tiffany dan nama ini mulai dipopulerkan. Perkumpulan ini juga bertanggungjawab dalam pema-saran tanzanite di seluruh dunia. Dalam waktu dua tahun selepas tanzanite ditemukan, batu permata ini menjadi satu fenomena baru di pasar dunia.

Tanzanite mempunyai keke-rasan 6,5 hingga 7 pada skala Mohs. Mempunyai varietas warna biru yang cantik dari biru aquamarine hingga biru keunguan. Batu ini menampilkan kilauan yang indah tergantung bentuk potongan. Tanzanite amat sensitif, bila terlalu lama kena sinar ultraungu karena warnanya dapat menjadi pudar. Batu permata ini juga tidak dapat dibersihkan dengan larutan asam dan dicuci dengan gelombang ultrasonic.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 275

Page 158: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.82. Tanzanite

Tanzanite mempunyai harga yang baik di pasaran. Kini banyak pengedar yang terdaftar di ICA (International Colored Stone Association) dari Germany, India, Israel dan USA. Semua pengedar ini mematuhi standard yang telah ditetapkan untuk pasar dunia untuk menjamin kualitas dan harga yang baik. Tanzanite juga dapat diperoleh dalam ukuran lebih dari 10 karat.

Tanzanite juga mempunyai warna lain seperti coklat, ungu, dan kuning. Untuk kepentingan pasar, batu ini akan dipanaskan pada suhu 500oC untuk mengubah warnanya menjadi biru. Selama ini belum dikeahui adanya produk sintetik tanzanite. Tanzanite merupakan batu permata yang jarang ditemukan dan menjadi incaran kolektor batu permata.

51) ZultaniteZultanite merupakan batu

permata baru yang berharga dan sangat jarang ditemukan. Seperti tanzanite yang hanya ditemukan di Tanzania, zultanite hanya ada di Turki. Zultanite dikatakan lebih jarang ditemukan dibandingkan alexandrite karena alexandrite kini ditemukan di tujuh negara sedangkan zultanite hanya dari satu negara. Nama Zultanite diberikan sebagai penghargaan kepada 36 sultan yang memerintah Empayar

Ottoman (Uthmaniah) di Anatolia pada abad ke-13, di mana empayar ini bertahan hingga lebih dari 600 tahun yang kini dikenal Republik Turki. Zultanite muncul pertama di pasaran pada tahun 1977 dan dikagumi karena warnanya yang sangat menarik.

Zultanite dihasilkan dari kawasan pegunungan terpencil di Anotalia, Turki. Pertambangan zultanite diawasi ketat oleh kerajaan Turki dan hanya perusahaan yang mendapat izin saja yang dapat menambang batu permata ini. Pertambangan zultanite sangat sukar karena batu permata ini hanya ditemukan di kawasan 4000 kaki di atas muka laut. Hanya peralatan ringan dan tradisional saja yang digunakan untuk mengeluarkan zultanite. Zultanite dikeluarkan dari mineral diaspore atau alumunium hidroksida dengan formula AlO(OH).

Zultanite mempunyai nilai kekerasan 7 pada skala Mohs. Sampai kini tidak ada produk sintetik maupun teknik perawatan untuk meningkatkan kualitas zultanite. Ini mungkin disebabkan kualitas asli batu permata ini yang tinggi dan tidak perlu lagi ditingkatkan untuk tujuan pasar. Zultanite mempunyai keunikan warna yang dapat berubah-ubah mengikuti keadaan cahaya. Di bawah pancaran cahaya biasa zultanite memancarkan warna

276 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 159: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

hijau pucat dan warnanya berubah menjadi merah jambu di bawah pancaran cahaya yang redup.

Zultanite yang paling besar pernah dipotong hanya seberat 41,12 karat, dipotong berbentuk cushion dan potongan tersebut dinamakan Sultan's cushion. Zultanite sangat sukar dipotong dan merupakan batu permata yang dihasilkan paling rendah di dunia. Hanya 2% zultanite diperoleh setelah pemrosesan sedangkan 98% hilang. Zultanite seberat 5 karat saja sudah dianggap jarang diperoleh karena hasil potongan yang sangat kecil. Batu permata ini hanya dipotong oleh ahlinya karena kesukaran untuk mendapat potongan yang terbesar dari mineral asalnya.

Zultanite disukai karena bentuknya yang menarik dan

mempunyai facet yang banyak untuk menampilkan kilauan dan warnanya yang menarik. Di samping itu juga, potongan dapat menambah nilainya di pasaran. Zultanite dengan ciri cat's eye juga pernah ditemukan. Zultanite cat's eye berwarna campuran hijau dan orange dengan pancaran cahaya yang lurus di tengah-tengahnya merupakan zultanite yang sangat jarang ditemui sama seperti alexandrite cat's eye.

Zultanite dapat disesuaikan dengan beragam jenis perhiasan termasuk kalung, gelang, dan cincin. Zultanite terus menjadi incaran penggemar batu permata profe-sional karena batu permata ini setara dengan kehebatan alexan-drite, emerald, ruby dan sapphire.

Gambar 10.83. Zultanite

52) HiddeniteHiddenite merupakan batu

permata dari varietas spodumene, bersama dengan kunzite. Batu permata ini mendapat nama dari A.E. Hidden seorang pemilik tam-

bang batu permata di Utara Carolina, Amerika Serikat di mana batu permata ini pertama kali ditemukan. Batu permata ini tersusun atas komposisi kimia lithium aluminium silicate

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 277

Page 160: 72004849-Fin-Bab-10

(LiAl(SiO3)2), dengan struktur kristal yang monoklinik. Hiddenite mem-punyai warna hijau, kuning pucat, dan kuning kehijauan. Hiddenite yang terbaik mempunyai warna hijau pekat sepaerti emerald. Bagi sebagian orang, warna hijau hiddenite yang terbaik adalah warna hijau emerald.

Hiddenite lebih jarang dan sukar ditemukan dibandingkan kunzite apalagi dalam ukuran besar. Hiddenite yang terbaik ditambang dari tempat asalnya ditemukan yaitu bagian utara Carolina. Selain itu,

California, Brazil, dan Madagascar menghasilkan hiddenite tetapi dengan warna kuning pucat. Afghanistan dan Pakistan juga mempunyai tambang yang mengha-silkan hiddenite. Hiddenite mem-punyai kekerasan pada skala Mohs 6 hingga 7 tetapi agak sensitif terhadap sinar ultraungu karena warnanya akan pudar.

Hiddenite tidak dibuat secara sintetik, mungkin karena harganya di pasaran masih terjangkau. Hiddenite biasanya dipakai dan disesuaikan dengan perhiasan.

Gambar 10.84. Hiddenite

53) KunziteKunzite merupakan batu

permata yang masih muda seperti alexandrite dan tanzanite. Kunzite mendapat namanya pada tahun 1902 dari pakar batu permata (gemologist) George Frederick Kunz (1856 – 1932). Beliau merupakan orang pertama yang mengkaji dan memberi gambaran penuh pada batu permata ini yang ditemukan di California. Jadi kunzite mengambil nama pakarnya.

Kunzite mempunyai warna pink (merah jambu) yang sangat jernih dengan tone warna keunguan.

Warna pada kunzite sangat menarik dan muncul setelah dipotong. Pemotong batu permata perlu melakukan pemotongan kunzite dengan berhati-hati dan teliti dengan cara memotong batu ini secara tepat untuk mendapatkan potongan yang dapat menampilkan kilauan dan warna kunzite. Kunzite merupakan salah satu batu permata yang sangat sukar untuk dipotong karena pakar perlu menentukan bentuk dan sudut yang tepat. Potongan yang tepat dan ideal dapat menghasilkan warna pada kunzite yang tampak berubah-ubah dari pink ke ungu dan

278 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 161: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

putih apabila dilihat dari sudut berbeda. Dalam istilah gemologi, ciri ini disebut pleochorism yang maksudnya 'multicolouredness' (keragaman warna). Ada juga warna lain pada kunzite seperti yang ditemukan di Afghanistan yang mempunyai warna biru tua dan hijau yang kelihatan jika dilihat pada sudut berbeda. Kunzite biasanya mempunyai warna yang lembut dan hampir jernih. Kunzite dengan warna yang pekat jarang ditemukan.

Kunzite mempunyai kekerasan 6,5 hingga 7 pada skala Mohs. Batu permata ini berada dalam famili Spodumene yang membentuk kumpulan pyroxene bersama dengan diopside dan jadiete. Kunzite satu keluarga dengan hiddenite yang mempunyai warna hijau kekuningan. Sebagai salah satu dari varietas spodumene, kunzite mempunyai struktur silika yang berantai. Kunzite mengandung unsur Mn (manganese) yang

memberikan warna merah jambu yang menawan. Kunzite perlu dilindungi dari pancaran terus menerus sinar matahari karena warnanya dapat menjadi pudar. Selain itu, walaupun batu ini agak keras, kunzite perlu dilindungi dari hentakan atau pemakaian yang serampangan karena dapat menjadi retak atau pecah menyerpih.

Kunzite yang berwarna pink ditemukan di Daerah Pala, San Diago (California). Kini, kunzite juga ditemukan di Afghanistan, Mada-gascar, dan Brazil. Kristal mineral kunzite dapat mencapai ukuran hingga beberapa kilogram. Kunzite mempunyai harga yang baik di pasaran dengan beragam bentuk potongan yang cantik dan menarik. Lebih dalam dan menarik warnanya, lebih tinggi nilainya di pasaran. Selain itu, kejernihan (clarity) juga merupakan faktor penting pada kunzite untuk meningkatkan nilai-nya.

10.85. Kunzite

54) ZirconZircon (ZrSiO4) dihasilkan dari

silika zirconium. Silika zirconium juga mengandung thorium dan uranium yang dikenal sebagai

thorite. Thorite (ThSiO4) ialah sejenis mineral yang isostructural. Zircon dipercaya sebagai mineral tertua di dunia berdasarkan pene-muan zircon dari bagian barat

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 279

Page 162: 72004849-Fin-Bab-10

Australia yang berusia 4,404 milyar tahun. Kandungan isotop radioaktif ini dapat memudahkan manusia memperkirakan usia bumi berdasar-kan usia mineral zircon tersebut. Zircon berasal dari bahasa Arab "zarkun" yang berarti merah (Parsi; zargun yang artinya warna keemasan). Kehadiran mineral yang mengandung radioaktif menye-babkan pecahan pada struktur kristal "lattice" (metamict). Zircon terbagi menjadi dua yaitu "high zircon" dan "low zircon". High zircon mempunyai kepadatan yang tinggi dan bersifat birefringence yang baik (kemampuan batu permata meme-cahkan cahaya menjadi dua yang juga disebut double refraction), sementara itu "low zircon" mem-punyai ciri yang sebaliknya.

Zircon mempunyai kekerasan 6 hingga 7,5 pada skala Mohs. Zircon biasa terjadi ditemukan dalam batuan magmatik, pegmatik, dan alluvial. Zircon ditambang di Norwegia, Swedia, Ural (Soviet), Australia, Brazil, Sri Lanka, Kamboja, Vietnam, dan Thailand. Negara Asia seperti Sri Lanka, Kamboja, dan Vietnam merupakan penghasil zircon yang berkualitas. Zircon didapatkan dalam beragam

warna seperti putih, biru, merah, hijau, dan coklat.

Zircon putih (juga merupakan zircon tidak berwarna) juga disebut dengan nama "American Diamond" karena rupanya yang mirip diamond dan jadi alternatif untuk diamond karena harganya yang lebih murah dan didapatkan dengan mudah. Zircon putih ini juga dapat dihasilkan dengan cara memanaskan pada suhu tinggi zircon yang berwarna merah atau coklat. Sebagai contoh, zircon putih memiliki birefringence sementara itu diamond tidak mempunyai birefringence. Sri Lanka merupakan penghasil utama zircon putih yang dikenal dengan nama "Matara Diamond" selain Thailand dan Vietnam.

Zircon biru (blue zircon) juga dikenal sebagai "starlite" merupakan zircon yang paling jarang ditemu-kan. Warna yang paling menarik ialah warna biru cerah dengan pleochorism (kemampuan batu permata memecahkan cahaya putih yang melaluinya menjadi warna pelangi). Selain itu ada juga dalam warna biru laut (kehijauan), biru pucat, dan biru awan. Negara penghasil utamanya ialah Thailand dan Kamboja.

280 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 163: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Gambar 10.86. Kristal ZirconZircon merah (red zircon) juga

dikenal sebagai hyacinth, dan zircon kuning (yellow zircon) yang juga dikenal sebagai jargon merupakan dua jenis zircon yang mempunyai birefringence dengan kilauan (luster) yang menarik. Keduanya biasa dipotong dalam bentuk bulat, oval atau mixed cut. Zircon kuning mempunyai varietas warna yang menarik dari warna kuning keemasan hingga hijau. Zircon merah mempunyai varietas dari merah pekat hingga merah orange. Keduanya didapatkan di negara Kamboja, Thailand, dan Sri Lanka.

Zircon hijau dan coklat kurang mendapat perhatian di pasaran. Namun begitu, zircon hijau sering dijadikan alternatif untuk sapphire hijau, tourmaline hijau, dan olivine (peridot). Kedua jenis zircon ini mempunyai ciri-ciri yang sama seperti zircon yang berwarna lain dan didapatkan dengan harga yang murah. Selain itu, dengan pera-watan suhu, zircon ini dapat diubah menjadi warna yang cantik untuk meningkatkan nilai di pasaran. Zircon biru (starlite) merupakan alternatif birthstone untuki bulan Desember.

55) Turquoise Turquoise (fairus) dengan

rumus kimia CuAl6(PO4)4(OH)8.5H2O merupakan fosfat terhidrat dari kuprum dan alumunium. Turquoise terjadi apabila agregat kristal mikro (microcrystalline) terbentuk dalam jaluran yang halus dengan susunan-nya yang padat, dan mempunyai warna pekat di bagian tengahnya yang berbentuk seperti sarang labah-labah. Turquoise mempunyai warna biru seperti langit, biru muda kehijauan hingga hijau muda. Warna biru dihasilkan dari kuprum (tem-baga) sedangkan warna hijau dari ferum (besi) yang mengganti aluminium atau terjadi apabila batu ini kehilangan air. Biasanya jalur pada turquoise berwarna hitam atau coklat karena kehadiran limonit (ferum oksida). Jalur keemasan juga terjadi jika ada kehadiran mineral pyrite.

Turquoise berasal dari bahasa Perancis "pierre turquoise", yang berarti "Turkish stone". Ini bukan karena turquoise dijumpai di Turki tetapi turquoise diperdagangkan di sana oleh pedagang Eropa. Turquoise dipercaya telah diguna-kan sejak 7.000 tahun yang lampau. Bangsa Mesir purba menggunakan

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 281

Page 164: 72004849-Fin-Bab-10

turquoise sebagai alat merias diri dengan cara menghancurkan batu ini dan menjadikannya celak mata. Ahli Falsafah Persia, Al Kazwini pernah menulis "Tangan yang memakai Turquoise tidak akan menjadi miskin". Bahkan bangsa Eropa menganggap Turquoise se-bagai batu yang mempunyai beragam keistimewaan dari segi penyembuhan penyakit. Suku Red Indian dahulu meletakkan turquois pada busur panah karena menurut kepercayaan mereka, turquoise membantu mereka memanah sasar-an dengan tepat. Bangsa kuno Inca dan Mesir juga menggunakan turquoise sebagai perhiasan untuk menghias mayat golongan bang-sawan sebelum dimakamkan. Turquoise mempunyai kekerasan 5 hingga 6 pada skala Mohs. Batu ini biasanya opaque dan mempunyai kepadatan yang tergantung ukuran

dan porositas. Turquoise biasa ditemukan di Iran, Amerika Serikat (Nevada, Carlifornia, New Mexico dan Arizona), Israel, Afghanistan dan Semenanjung Sinai.

Turquoise mempunyai harga yang baik di pasaran. "Persian Turquoise" merupakan turquoise yang berharga di pasaran karena menampilkan warna biru atau hijau tanpa jalur. Selain itu, ada juga turquoise yang dibuat secara sintetik dari marmer, howlite dan magnesite. Ini menjadikan turquoise sintetik mirip turquoise yang asli dan agak sukar untuk dibedakan. Adakalanya mineraloid quartz crysocolla (juga dikenal sebagai chalcedony quartz) yang berwarna biru seperti turquoise sering dianggap turquoise dan menjadi pilihan sebagai tiruannya. Turquoise merupakan birthstone utama untuk bulan Desember.

Gambar 10.87. Mineral asal turquoise

282 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 165: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

Gambar 10.88. Turquoise yang telah dipotong berbentuk pear

56) Cordierite Cordierite (mineralogi) atau

iolite (gemologi) ialah magnesium ferum aluminium cyclosilicate. Ferum (besi) sering hadir sebagai materi yang muncul di antara cordierite yang kaya magnesium dan sekaninaite yang kaya ferum dengan formula kimia sebagai (Mg,Fe)2Al3(Si5AlO18) hingga ke (Fe,Mg)2Al3(Si5AlO18). Polimorf ber-suhu tinggi (indialite), yang mempunyai isostruktur dengan beryl dan mempunyai kandungan Al di dalam rangkaian (Si,Al)6O18. Cordierite mendapat nama dari ahli geologi Perancis, P. L. A. Cordier (1777 - 1861).

Cordierite berasal dari proses metamorfosis batuan argillaceous, khususnya dalam hornfel dari metamorfosism batuan pelitic. Dua mineral metamorfik yang sering didapatkan bersama adalah sillimanite - cordierite - spinel dan cordierite - spinel - plagioclase - orthopyroxene. Cordierite juga terjadi di dalam batuan granite, pegmatite, dan norite yang berasal dari gabbroic magma. Produk dari perubahan dan pembentukan cordi-erite adalah mica, chlorite, dan talc.

Cordierite yang mempunyai kualitas batu permata dikenal sebagai iolite. Iolite mendapat nama dari bahasa Yunani yang berarti "warna biru tua." Satu lagi nama lama bagi iolite ialah dichroite, yang artinya "batu dengan dua warna" berdasarkan ciri pleochroism. Iolite mempunyai warna biru yang menarik mirip sapphire. Iolite dijumpai di Sri Lanka, Burma, Bagian Utara Australia, Namibia, Brazil, Tanzania, Madagascar, Connecticut, dan Yellowknife (kawasan barat laut Canada).

57) Diopside Diopside merupakan mineral

pyroxene yang bersifat monoklinik dengan komposisi MgCaSi2O6. Ia membentuk satu materi yang sempurna dengan hedenbergite (FeCaSi2O6) dan augite, dan sebagian lagi dengan mineral orthopyroxene dan pigeonite. Diopside mempunyai warna yang beragam, tetapi warna aslinya ialah hijau pucat dalam kelas monoklinik prismatik. Nama diopside berasal dari bahasa Yunani dis, "twice" (dua), dan òpsè, "face" (muka) berdasarkan ciri prisma tegak pada batu ini.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 283

Page 166: 72004849-Fin-Bab-10

Diopside dijumpai dalam batuan beku ultramafic (kimberlite dan peridotite), augite yang kaya diopside di dalam batuan mafic, seperti olivine basalt dan andesite. Diopside juga dijumpai di dalam beragam jenis batuan metamorfik yang dihasilkan dari dolomit yang kaya silika. Diopside merupakan mineral penting di dalam lapisan mantel bumi.

Diopside merupakan prekursor chrysotile (asbestos putih) hasil perubahan hidrotermal dan perbe-daan magmatik. Ia boleh diubah menjadi chrysotile jika dipanaskan pada suhu 600°C selama tiga hari. Sebagian deposit diopside yang dijumpai secara alami mengandung chrysotile terutama sekali deposit yang dijumpai di Libby, Montana.

Diopside yang berkualitas dipilih sebagai batu permata; black star diopside, dikenal sebagai baiduri dan chrome diopside (berwarna hijau dengan kehadiran

kromium). Chrome diopside, (Ca,Na,Mg,Fe,Cr)2(Si,Al)2O6

merupakan pengganti peridotite xenolith dan butir kristalnya hadir di dalam pipa kimberlite yang menjadi petunjuk kehadiran diamond. Dalam suhu relatif tinggi, terdapat sedikit ruang yang memisahkan diopside dengan pigeonite, dan pada suhu rendah diopside dengan orthopyroxene. Kandungan kalsium atau (kalsium + magnesium + ferum) di dalam diopside yang bergabung dengan salah satu dari dua pyroxene sangat sensitif terhadap suhu yang melebihi 900°C, dan komposisi diopside di dalam peridotite xenoliths sangat penting untuk mengetahui suhu pemben-tukan di dalam kerak bumi.

Diopside mempunyai keke-rasan di antara 5,5 hingga 6,5 pada skala Mohs. Walaupun begitu, diopside mempunyai kekuatan yang baik dan tidak mudah retak.

Gambar 10.89. Diopside

58) Lapis Lazuli Lapis Lazuli; (Na, Ca)8 (Al, Si)12 O24 (SO4, Sn) diambil dari

284 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 167: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

bahasa Latin "lapis lazulus". Istilah asalnya merupakan frasa Arab: "lazward" dan "azure". Lapis lazuli bukannya sejenis mineral tetapi merupakan batu hasil pengga-bungan beberapa jenis mineral seperti lazurite, calcite, pyrite, dan felspathoids (kumpulan sodalite) seperti nauyne dan nosean. Dahulu, Bangsa Rom mengenal lapis lazuli sebagai sapphire karena warna birunya. Lapis lazuli mempunyai kualitas setara jed, fairus, dan opal. Bahkan bangsa Mesir Purba menggunakannya sebagai perhias-an dan tembikar. Lapis lazuli ialah permata yang pernah diceritakan dalam "Hikayat Seribu Satu Malam" (Arabian Night) yang digambarkan sebagai batu permata dengan warna biru pekat dan kilauan keemasan seperti bintang. Kilauan ini disebabkan oleh inclusion dari mineral pyrite (ferum sulfit).

Lapis lazuli merupakan salah satu batu permata pertama yang dipakai oleh manusia. Ahli arkeologi pernah menemukan perhiasan seperti kalung, loket dan gelang serta kerajinan tangan yang dibuat dari batu ini. Hal ini membuktikan bangsa lama seperti Mesopotamia, Mesir, Persia, Yunani, dan Roma menghargai batu ini sebagai batu permata yang cukup istimewa. Ada bukti yang menunjukkan lapis lazuli diperdagangkan secara meluas sekitar 4000 tahun sebelum Masehi di Sungai Euphrat di Bandar Ur, Mesir. Alexander The Great

memperkenalkan lapis lazuli di Eropa dan diberi nama "ultramarine" yang berarti "beyond the sea" (dari dasar laut) karena warna biru yang cantik pada batu ini.

Lapis Lazuli mempunyai corak yang merata dan permukaan yang tidak rata karena kehadiran kristal. Permukaan batu opaq dan agak opaq menjadikannya mudah diasah. Batu ini biasanya mempunyai warna biru tua. Ada juga yang mempuyai tumpukan putih yang dapat menurunkan nilainya. Lapis lazuli yang paling berharga mempunyai warna biru-ungu yang merata. Lapis lazuli terjadi jutaan tahun lalu ketika metamorphosis mengubah kapur menjadi marble (batuan marmer). Di alam, lapis lazuli berwarna biru pucat dengan campuran biru pekat dan mempunyai golden inclusion dengan jalur putih dari marmer. Mineral diopside dan lasurite bergabung dengan batuan granit membentuk lapis lazuli. Namun demikian, lapis lazuli adakalanya dianggap batu sodalite.

Lapis lazuli tidak begitu keras dengan nilai 5 hingga 5,5 pada skala Mohs karena kandungan sulfur dan kalsium yang merupakan bahan utama di dalam batu ini. Corundum juga memberikan warna biru pada batu ini. Lapis lazuli yang terbaik didapatkan di Afghanistan. Selain itu, ada juga di negara Chile, Siberia, Burma, Pakistan, Angola, dan Kanada.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 285

a b

Page 168: 72004849-Fin-Bab-10

Gambar 10.90. Bentuk batuan Lapis Lazuli sebelum dipotong (a) dan Lapis Lazuli yang telah dipotong (b)

59) FluoriteFluorite (juga dikenal sebagai

fluorspar) ialah mineral yang terdiri atas kalsium florida, CaF2. Mineral ini memiliki bentuk kristal isometrik dengan bentuk kubik dan sering juga dijumpai dalam bentuk lain seperti oktahedral dan bentuk isometrik yang rumit. Kristal berkembar biasa pada fluorite menyebabkan mineral tersebut agak sulit dianalisis genetiknya.

Fluorite mendapat nama dari kata dasar Latin, "fluo" yang artinya "to flow" (mengalir) karena mineral ini mempunyai titik didih yang rendah dan digunakan sebagai bahan penting dalam membuat sambungan besi atau pateri (sebagai bahan anti karat). Fluorite tidak begitu keras dan hanya berada pada nilai 4 dalam skala kekerasan Mohs. Fluorite mempunyai beragam warna yaitu merah, merah jambu, kuning, hijau, biru, ungu, putih, tidak berwarna, gabungan warna dan ada yang mempunyai corak belang-belang.

Fluorite biasanya berasosiasi dengan mineral metalik sebagai bagian dari gangue (host rock), dan mempunyai kaitan dengan galena, sphalerite, barite, quartz, dan calcite. Biasa dijumpai di dalam belerang hidrotermal dan meru-pakan mineral utama dalam granit dan batuan beku lainnya serta

ditemukan dalam jumlah kecil dalam dolostone dan batu kapur.

60) MalachiteMalachite (disebut sebagai

mala-cit atau mala-khait atau mala-chait atau mala-kat) ialah sejenis mineral dalam kumpulan karbonat hidroksida Cu2CO3(OH)2. Malachite mendapat nama dari bahasa Latin dan Perancis yang berasal dari istilah Yunani "molochitis" (mallow-green stone). Istilah "moloche", merupakan varian "malache" yang berarti "mallow" (sejenis herbal hijau). Malachite merupakan komponen mineral yang terjadi di dalam bijih kuprum (tembaga) dan sering ditemukan bersama dengan azurite, goethite, dan calcite. Kandungan mineral malachite (Cu3(CO3)2(OH)2) mirip azurite tetapi azurite merupakan mineral ber-warna biru sedangkan malachite merupakan mineral berwarna hijau. Tidak mengherankan jika kedua mineral ini sering ditemukan bersama.

Malachite mempunyai warna hijau pekat hingga hijau muda dan biasanya warna ini akan bercampur-campur dalam corak atau pola belang-belang. Malachite adalah batuan jenis opaq, biasa dipotong berbentuk cabochon dan diasah untuk memperlihatkan coraknya. Kristal tunggal malachite jarang

286 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 169: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

ditemukan karena malachite biasanya ditemukan bersama dengan mineral lain. Malachite mempunyai kristal monoklinik, biasanya berbentuk seperti serat (fiber), dan ditemukan dalam batuan jenis stalagmik. Selain itu, mineral malachite seringkali berada bersama deposit kuprum dan batuan jenis granit. Malachite mempunyai kekerasan 4 hingga 5 pada skala Mohs. Batu ini agak sensitif terhadap asam.

Malachite dipercaya telah digunakan sejak zaman purba.

Sebelum tahun 1800, malachite digunakan sebagai pigmen hijau dalam lukisan dan perhiasan bangunan seperti Malachite Room di Hermitage yang dihiasi malachite yang sangat besar. Malachite ditambang di Ural (Russia), Republik Congo, Tsumeb (Namibia), Mexico, Wales (England), dan Arizona. Malachite sering kali disesuaikan untuk digunakan sebagai perhiasan cincin, loket, kalung, dan anting-anting.

Gambar 10.91. Malachite pada batuan (a) dan Malachite yang dipotong berbentuk cabochon (b).

61) Labradorite Labradorite merupakan batu

felspar plagioclase yang mengan-dung natrium sebagai unsur utama. Batuan ini mempunyai struktur kimia yang sangat kompleks yaitu kalsium sodium alumunium silika dengan rumus kimia NaAlSi3O8 - CaAl2Si12O8

dan struktur kristal tricline. Labradorite mendapat nama dari Labrador di Kanada di mana batu ini pertama kali ditemukan. Batu ini mempunyai kekerasan 6 hingga 6,5 pada skala Mohs.

Labradorite mempunyai satu ciri yang dikenal sebagai

"labradorescene" yaitu kesan kilauan hasil tebaran cahaya yang dipantulkan oleh inclusion yang mirip cangkang tiram. Fenomena ini mungkin disebabkan oleh unsur kalsium, natrium dan silikon yang terdapat di dalamnya. Selain itu, fenomena ini mungkin juga disebabkan oleh kehadiran ilimenite, rutile (titanium oksida), dan magnetite. Labradorite mempunyai warna yang unik dengan gabungan warna hijau, biru, merah, putih, orange, dan hitam. Dengan kesan labradorescene, warna-warna ini seolah-olah seperti warna pelangi.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 287

a b

Page 170: 72004849-Fin-Bab-10

Labradorite dihasilkan dari Kanada, Amerika Serikat, Sri Lanka, Finland, dan Myanmar. Selain itu, Afrika, Thailand, dan beberapa negara lain juga mempunyai batu permata ini. Ada juga batu mirip labradorite ditemukan di Norway yang dinamakan larvikite. Labra-dorite sering menjadi pilihan untuk dijadikan loket, cincin, dan gelang serta perhiasan yang lain. Labradorite tidak dibuat secara sintetik. Ini mungkin karena batu ini mudah untuk didapatkan di pasaran dengan harga yang terjangkau.

62) DiamondDiamond ialah karbon allotrop

di mana atom karbon tersusun dalam bentuk kristal isometrik-heksoktahedral (allotrop karbon termasuk grafit dan fullerena). Diamond merupakan batu permata yang paling terkenal dan mahal di dunia, dengan nilai 10 pada skala kekerasan Mohs. Diamond juga mempunyai kemampuan meman-carkan cahaya yang tinggi. Istilah diamond diambil dari bahasa Yunani "adamas" (mustahil untuk dijinak-kan) yang menunjukkan sifat cahaya yang dipancarkannya amat mustahil untuk "dijinakkan." Diamond meru-pakan bahan galian yang terkenal karena keindahan dan kekerasan yang hebat, terutama untuk industri dan perhiasan.

Diamond merupakan bahan terbaik bagi peralatan memotong dan pelicin serta penggunaan biasa termasuk mata gergaji dan mata bor. Ini karena kekerasan diamond yang tinggi dan diamond hanya bisa dipotong oleh diamond. Serbuk diamond sering digunakan sebagai bahan asah (abbrasive). Diper-kirakan lebih dari 130 juta karat (26.000 kg) diamond dihasilkan

setiap tahunnya, dari jumlah itu hampir US$ 9 milyar atau 100.000 kg diamond dihasilkan secara sintetik setiap tahun.

Diamond di dalam sejarah telah digunakan sebagai ikon keagamaan di India dan kegunaan-nya sebagai alat pengukir telah dibukukan dalam sejarah awal manusia. Popularitas diamond mulai meningkat pada abad ke 19 karena kebutuhan yang meningkat, teknik potongan yang diperbaiki, perkem-bangan ekonomi dunia, dan pemasaran yang inovatif. Diamond dinilai dengan menggunakan istilah “four Cs” (4 C) yaitu carat, clarity (kejernihan), color (warna), dan cut (potongan).

Diamond ditemukan dalam pipa kimberlite dan lamproite gunungapi. Hampir 49% diamond berasal dari bagian utara Afrika, selain negara prodsen lainnya seperti Kanada, India, Russia, Brazil dan Australia. Pembentukan diamond memerlukan kondisi yang sangat spesifik. Pembentukan diamond memerlukan bahan yang mengandung karbon dengan tekanan yang tinggi (antara 45 hingga 60 kilobar) dan suhu di antara 900–1300°C. Keadaan ini hanya ditemukan di dua tempat di bumi ini, yaitu bagian mantel litosferik di bawah lempeng benua yang stabil dan kawah di mana meteorite jatuh.

63) Meteorite Meteorite adalah objek alam

berasal dari luar angkasa yang jatuh dan menghantam permukaan bumi. Di luar angkasa, meteorite dinama-kan meteoroid dan apabila masuk ke dalam atmosfera bumi, gesekan dengan udara akan menyebabkan meteoroid terbakar dan mengeluar-

288 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 171: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

kan cahaya seperti batu berapi dan dinamakan meteor atau tahi bintang. Meteor yang menghantam bumi dinamakan meteorite. Meteorite juga banyak dijumpai di permukaan bulan dan planet Mars. Di permukaan bumi kita hingga ini, terdapat lebih dari 31.000 spesimen meteorite yang didokumentasikan, kira-kira 1.050 spesimen meteorite pernah disaksikan jatuh dan telah disimpan sebagai koleksi di seluruh dunia.

Meteorite sering dinamakan dengan nama tempat di mana ia jatuh dan biasanya nama meteorite berupa nama bandar, pekan, kampung ataupun lokasi geografi. Ada juga di mana banyak meteorite jatuh pada satu tempat maka namanya akan mempunyai gabung-an huruf dan nombor contohnya, Allan Hills 84001 atau Dimmit (b). Sebagian meteorite mempunyai nama yang tidak formal sebagai contoh meteorite Sylacauga juga dikenal sebagai "Hodges meteorite" selepas seorang wanita bernama Ann Hodges terkena serpihan meteorite ini. Meteorite Sylacauga yang membentuk kawah di Ngarai (Canyon) Diablo dikenal dengan nama ini. Namun demikian, nama ini tidak digunakan sebagai nama resmi oleh Meteoritical Society (Kesatuan Meteoritikal) serta saintis.

Meteorite dibagi menjadi tiga kumpulan besar, yaitu meteorite batu (batuan dengan mineral silika), meteorite besi (besi-nikel metalik), dan meteorite gabungan besi-batuan. Pengkelasan modern membagi kumpulan meteorite ber-dasarkan struktur, komposisi kimia, isotop, dan mineralogi.

Jenis-jenis meteorite

Hampir 86% meteorite yang dijumpai di bumi ini adalah chondrite karena partikel kecil dan bulat yang dimiliki oleh meteorite tersebut. Partikel ini juga dikenal sebagai chondrule terdiri mineral silika yang mencair ketika berada di luar angkasa. Chondrite juga mengan-dung sejumlah kecil bahan organik termasuk asam amino dan butiran prasolar (presolar grain) unsur karbon, silika, logam ringan, dan lain-lain. Chondrite diperkirakan berusia lebih dari 4,55 milyar tahun, merupakan material yang mewakili lingkaran asteroid di luar angkasa yang berukuran kecil. Seperti komet, asteroid chondritic merupakan material yang paling primitif di dalam sistem tata surya. Chondrite sering kali dianggap sebagai blok penyusun (building block) bagi sebuah planet.

Kira-kira 8% meteorite yang jatuh di permukaan bumi adalah achondrite, sebagian mempunyai sifat yang sama dengan batuan igneous mafic (besi-magnesium). Kebanyakan achondrite merupakan batuan purba, yang mewakili material asteroid. Satu keluarga besar achondrite (yang dikenal sebagai meteorite HED) kemung-kinan besar berasal dari asteroid 4 Vesta (asteroid kedua terbesar di dalam lingkaran asteroid). Di samping itu, ada dua kumpulan kecil achondrite istimewa, karena mereka lebih muda dan tidak berasal dari lingkaran asteroid. Satu kumpulan berasal dari bulan (yang dibawa dari misi Apollo dan Luna) dan satu kumpulan lagi berasal dari planet lain.

Meteorite besi dengan aloy besi-nikel yang terbentuk di bagian dalam meteorite ini mewakili 5% dari jumlah keseluruhan meteorite yang

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 289

Page 172: 72004849-Fin-Bab-10

jatuh ke bumi. Kebanyakan meteorite besi seperti kamacite dan taenite berasal dari sejumlah asteroid yang pernah mencair. Ketika di bumi, logam yang lebih berat terpisah dari material silika dan tenggelam ke bagian tengah asteroid. Namun demikian, ia akan hancur akibat menabrak asteroid lain.

Meteorite besi-batuan hanya mewakili 1% dari jumlah kese-luruhan meteorite yang jatuh ke bumi. Meteorite merupakan campuran besi-nikel dan mineral silika. Pallasite dikatakan berasal dari zona di atas lapisan di mana meteorite besi berasal. Satu lagi jenis meteorite besi-batuan ialah mesosiderite.

Tektite bukan sejenis meteo-rite, tetapi merupakan kaca yang terjadi akibat benturan yang kuat dengan permukaan bumi.

10.4.4. Permata Organik dan Inklusi

A. Permata Organik

(1) AmberAmber merupakan fosil dari getah pohon yang mengering dan mengeras, kadang mengan-dung daun-daun atau serangga-serangga yang terjebak didalam-nya. Kebanyakan ditemukan di laut Baltik dekat Rusia dan Polandia.(2) IvoryIvory adalah taring gajah atau hewan mammoth, kuda nil, babi

hutan, atau ikan paus yang diukir atau dijadikan perhiasan.(3) CoralCoral adalah kerangka yang dihasilkan oleh hewan-hewan laut kecil disebut polyps, me-ngandung kalsium karbonat.(4) ShellShell adalah kulit kerang yang memiliki pantulan warna-warni pelangi, dapat pula dijadikan perhiasan.(5) PearlPearl adalah mutiara yang dihasilkan oleh beberapa jenis tiram mengandung lender, terdiri dari calsium carbonate (ara-gonite) dan bahan perekat conchoilin yang menyatu.

B. InklusiBagi kebanyakan orang awam,

inklusi (inclusion) kadang merupa-kan sesuatu yang dinilainya kurang baik dan menurunkan nilainya. Inclusion diartikan cacat-cacat dalam batu permata. Namun sesungguhnya inclusion sangat membantu seorang mineralogist dan gemologist untuk mengenali iden-titas batu tersebut, bagaimana terbentuknya dan kadang sumber asal ditemukan. Sejak kemunculan batu syntetic, inclusion menjadi satu-satunya sumber informasi dan petunjuk kuat untuk membedakan antara natural dan syntetic.

Pada batu - batu permata tertentu, inclusion sering menampil-kan keunikan-keunikannya yang indah dan seringkali memerlukan imajinasi untuk menikmatinya.

290 Direktorat Pembinaan SMK (2008)

Page 173: 72004849-Fin-Bab-10

Geologi Pertambangan – Bahan Galian

RANGKUMAN

Ganesa Bahan GalianGenesa bahan galian adalah ilmu yang memperlajari pertum-buhan /

pembentukan serta asal usul bahan galian, baik logam, logam, maupun bahan galian industri. Pembahasan meliputi cara terbentuknya, struktur, jumlah, kedudukan, dan penyebaran.

Bahan galian adalah bahan yang dijumpai di alam baik berupa unsur kimia, mineral, bijih, ataupun batuan. Bahan galian dapat berbentuk padat, cair ataupun gas. Juga dapat diperoleh dengan cara digali, dipompa, disedot, disemprot, dan sebagainya.

1. Endapan Primera. Konsentrasi Magnetikb. Metasometisme Kontakc. Hidrotermald. Vulkanike. Pegmatik

2. Endapan Sekundera. Proses Pelapukanb. Endapan Konsentrasi Residuc. Endapan Konsentrasi Mekanisd. Oksidasi dan Pengayaan Supergen

3. Minyak BumiBatuan resevoar (oil pool), misalnya:

a. Batupasirb. Batugampingc. Batuan granit dalam jumlah yang sedikit.

4. Batu baraKlasifikasi non teknis meliputi pengelompokan batu bara sebagai berikut:

a. Antrasit (hand coal)b. Bitumen (salt coal)c. Lignit (lignite)d. Connel coal (peat)

5. Batu Permataa. Batu permata aslib. Batu permata sintesisc. Batu permata imitasid. Batu permata Doblet dan Triplet.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 291

Page 174: 72004849-Fin-Bab-10

SOAL-SOAL

1.Bagaimana cara terjadinya bahan galian?2.Apa yang dimaksud dengan :

a. Oreb. Wastec. Gang Minerald. Trackinge. Mineral bijihf. Oil Trap

3.Jelaskan cara terjadinya bahan galian industri belerang!4.Dimana terdapat endapan phospat?5.Apa yang dimaksud dengan endapan primer dan sekunder? Dan beri contoh!6.Jelaskan 3 jenis batuan reservoar minyak bumi!7.Bagaimana klasifikasi batubara, jelaskan!8.Jelaskan pengelompokan bahan galian di Indonesia! Dan sertakan contohnya!.9.Beri contoh 9 batu permata yang terkenal dan jelaskan!

GLOSARIUM

1.Gangue Mineral : mineral-mineral yang berasosiasi dengan mineral bijih tetapi tidak dapat diambil logamnya2.Host rock : Batuan penerima unsur-unsur baru 3.Metasomatisme : Proses penambahan unsur-unsur baru pada mineral4.Oil Trap : Perangkap minyak bumi5.Ore : mineral yang dari padanya dapat diambil satu atau lebih logamnya6.Traverse : Lintasan survei misal melalui sungai.7.Wallrock : Batuan dinding 8.Waste : bagian dari bijih yang tidak diambil tetapi biasanya dibuang (tailing)

292 Direktorat Pembinaan SMK (2008)