7106040043_m
-
Upload
blekutak19 -
Category
Documents
-
view
36 -
download
0
Transcript of 7106040043_m
5/17/2018 7106040043_m - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7106040043m 1/10
RANCANG BANGUN SCANNER DENGAN
AUTOFIXING PAPER POSITION BERBASIS
IMAGE PROCESSING
Farid Ardiansyah#1
, Ali Husain Alasiry#2
, Bima Sena Bayu#3
# Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Kampus PENS-ITS Sukolilo, [email protected]
Abstrak - Dokumen teks yang di-scan seringkalimengalami hasil scan yang kurang sempurna. Kurangsempurnanya hasil scan tersebut dapat berupa dokumen teksyang miring. Dokumen teks miring tersebut selanjutnya akan
menghasilkan file image yang kurang sempurna pula.
Mengacu pada permasalahan dokumen teks yang
memiliki derajat kemiringan tersebut, terciptalah desain scanner yang dilengkapi dengan fitur untuk memperbaiki kemiringandokumen teks. Scanner dengan autofixing paper position adalah
sebuah scanner yang memiliki proses pembenaran posisi objek(kertas) sehingga saat proses scanning utama dilakukan,tampilan yang dihasilkan pada monitor PC adalah image dengan
deretan kalimat lurus sejajar sumbu-x. Pembenaran posisi objekdilakukan oleh motor dc yang dipasang pada sisi tepi glass plate scanner. Putaran motor dc selanjutnya diatur oleh instruksi yangdihasilkan dari kalkulasi PC. Autofixing paper position menggunakan implementasi dari ilmu pengolahan citra. Metodeini digunakan untuk membandingkan gradien (kemiringan)deretan kalimat pada sebuah garis terhadap garis normal.
autofixing paper position hanya dapat dilakukan pada kertas
yang memuat informasi yang didominasi oleh tulisan, bukan
gambar.Perkembangan ilmu image processing yang merupakanimplementasi dari desain scanner ini dapat menghasilkan data
output yang berupa image hasil scan dengan kualitas yang jauhlebih baik.
Kata kunci: scanner, image processing, motor dc, ADC, gradien.
I. PENDAHULUANScanner merupakan sebuah alat elektronik yang
memiliki peran penting dalam kehidupan modern terutamapada industri percetakan. Prinsip dasar dari sebuah scanneradalah memproses sebuah citra (dua dimensi) dan melakukan
analisis terhadap citra tersebut. Objek dua dimensi yangdianalisis lewat proses scanning umumnya berupa dokumenteks maupun gambar pada sebuah bidang kertas.
Kualitas pencitraan hasil scanning ditentukan oleh
beberapa faktor, antara lain kualitas scanner, kualitas software pengolah hasil scanning, dan kualitas dokumen scan. Jika titik berat dipusatkan pada faktor kualitas dokumen scan,seringkali dijumpai bahwa penyebab terjadinya citra hasilscan yang buruk adalah kualitas dokumen scan yang buruk.
Beberapa penyebab degradasi kualitas dokumen scan antaralain usia dokumen, ketebalan tinta pada dokumen, lipatankertas, dan kondisi lainnya.
Pentingnya optimalisasi dalam mendapatkan citra hasil
scan yang diinginkan agar dapat memberikan kemudahan bagi
pengguna, mengakibatkan modifikasi pada scanner dirasa
perlu untuk dilakukan. Modifikasi yang direncanakan dalamTugas Pendahuluan Proyek Akhir ini adalah menambahkanrangkaian ke dalam sistem sehingga sebelum dilakukannya
proses scanning, sistem dapat melakukan koreksi posisiterhadap dokumen agar citra dari teks yang dihasilkan adalahlurus (sejajar garis normal).
A. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat diuraikan rumusan maslah dari
makalah ini adalah:1. Bagaimana pengolahan citra berupa kumpulan teks pada
objek kertas agar selanjutnya dapat mengalami proses
koreksi posisi objek sehingga diperoleh pemosisian yangoptimal.
2. Bagaimana algoritma yang dilakukan agar PC dapat
melakukan kalkulasi sehingga sistem dapat melakukankoreksi posisi objek.
3. Modifikasi apa saja yang harus dilakukan pada flatbed
scanner agar koreksi posisi objek dapat dilakukan secara
presisi.4. Faktor-faktor apa saja yang dapat memperbesar nilai
error dari kalkulasi koreksi posisi objek.
B. Batasan Masalah
Dalam alat ini, diambil batasan masalah yang akandibahas adalah sebagai berkut:1. Dokumen yang digunakan sebagai objek scanning
merupakan dokumen teks. Dokumen yang hanyamemuat gambar tidak dapat dilakukan pembandingansudut antara deretan kalimat terhadap garis normal.
2. Proses koreksi posisi objek selalu dilakukan sebelumproses pass (scanning utama) dilakukan.
3. Kualitas kertas sebagai objek scanning turut menentukanoptimalisasi dari proses koreksi posisi kertas.
4. Ketebalan dokumen yang akan mengalami proses
scanning akan mempengaruhi kinerja sistem, mengingat
motor dc memiliki keterbatasan torsi dalam memutarlapisan yang mengapit dokumen teks.
II. PERENCANAAN ALATAlat ini terdiri dari blok-blok rangkaian yang memiliki
fungsi sendiri-sendiri dan terintegrasi menjadi satu untuk
menjadi sebuah sistem yang lengkap. Gambar 1 berikutmenunjukkan blok diagram alat secara keseluruhan.
5/17/2018 7106040043_m - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7106040043m 2/10
Motor DCTRANS
MISI
POTENSIOMETER
µC
ADC
SCANNINGAWAL
PC RS-232
Gambar 1. blok diagram alat
Gambar 2. Perencanaan alat
A. PERENCANAAN PROSEDURAL SISTEM
Perencanaan prosedur sistem merupakan rancangan jalannya urutan perilaku sistem secara prosedural.
Sehingga perencanaan memberikan penjelasan mengenaihal-hal yang dilakukan oleh sistem dari mengambilinformasi input, memroses input, memberikan feedback (sebagai faktor koreksi), hingga menghasilkan output
hasil proses. Adapun penjelasan mengenai prosedursistem secara spesifik dapat diterangkan melaluiperencanaan prosedur sistem sebagai berikut:
1. Kertas yang memuat dokumen diletakkan di ataspelat kaca.
2. Cover ditutup untuk menahan kertas agar tetap statis
dan tidak mengalami pergeseran selain pergeseransecara mekanik (saat koreksi posisi).
3. Pemindaian awal dijalankan. Proses pemindaian ini
dilakukan untuk mendapatkan citra awal. Citra awalini yang selanjutnya digunakan sebagai input dalampemrosesan data oleh program. Program dijalankanmelalui program visual studio 2008.
4. Citra hasil pemindaian awal diperoleh lewat WIA(Windows Image Acquisition). Program berbasis
visual basic memiliki fungsi pertama untuk memanggil driver scanner lewat WIA.
5. Input didapatkan. Selanjutnya program mulai
melakukan pemrosesan citra dengan tujuan utama
untuk mengenali teks.
6. Algoritma program dijalankan. Program akan
melakukan pemilahan pixel yang membedakantulisan dengan latar. Pixel yang memuat tulisanataupun gambar didefinisikan sebagai ‘black’.
Sedangkan latar didefinisikan sebagai ‘not-black’.7. Metode hough transform dilakukan untuk mendeteksi
hubungan garis yang dibentuk dari hubungan
koordinat pixel yang telah didefinisikan sebagai‘black’ sebelumnya. Hubungan garis diperoleh lewatpendekatan voting procedure.
8. Selanjutnya perhitungan matematis dilakukan untuk mengkalkulasi adanya gradien dengan persamaan y =
mx + b. Gradien yang didapatkan dapat digunakan
sebagai referensi untuk membuktikan adanyakemiringan pada dokumen.
9. Nilai gradien kemudian dikonversikan menjadi
besaran sudut koreksi. Besar sudut koreksimerupakan output program.
10. Sinyal output selanjutnya dikirim ke mikrokontroler
sebagai informasi via RS232. Program visual basic membagi derajat kemiringan ke dalam dua tipe, yaitutipe negatif dan positif. Kedua tipe tersebut dikirimdengan header yang berbeda.
11. Mikrokontroller menerima informasi, selanjutnyaalgoritma program di dalam mikrokontroler
dijalankan.12. Informasi diterima sebagai input program
mikrokontroler. Tipe header diidentifikasi untuk
menentukan arah putaran motor dc. Nilai derajatnegatif akan memutar motor dc ke arah cw,sedangkan nilai derajat posistif akan memutar motor
ke arah ccw.13. Arah putaran motor digunakan untuk melakukan
kompensasi koreksi derajat kemiringan hingga 0
0
.14. Motor berputar dan menggerakkan transmisi.Selanjutnya gear utama yang menentukan perubahanposisi teks dokumen turut berputar. Perputaran gear
utama mengakibatkan potensiometer yang dipasangpada poros yang sama ikut berputar dan mengubahnilai tegangan analognya.
15. Perputaran potensiometer mengakibatkan perubahantegangan yang selanjutnya dikirim ke ADC. Sinyalyang diterima ADC digunakan sebagai informasi
feedback berapa banyak putaran yang telah dilakukanoleh motor dc.
16. Ketika nilai tegangan yang diinginkan dideteksi
lewat ADC, mikrokontroler menginstruksikan motoruntuk berhenti. Pengereman kemudian dilakukanmotor.
17. Koreksi posisi kertas telah terjadi, teks padadokumen telah sejajar terhadap garis normal. Setelahposisi teks tidak lagi memiliki kemiringan, proses
koreksi dinyatakan selesai.18. Persiapan untuk melakukan pass (pemindaian utama
dokumen) untuk mendapatkan citra lurus yang
dikehendaki.
B. PERENCANAAN HARDWARE
Dari blok diagram pada gambar 1 dapat dijabarkan
sebagai berikut.
5/17/2018 7106040043_m - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7106040043m 3/10
Z1 = 40
Z2 = 25
Z3 = 25
1). Transmisi Gear
Tujuan pemberian transmisi pada gear antara lainadalah untuk memberikan kecepatan putar yang lebihpresisi pada gear utama dan memberikan beban pada
motor sehingga motor dapat berputar dan berhenti secarapresisi.
Transmisi terdiri atas tiga buah gear yang mereduksi
kecepatan motor dc sesuai dengan rasio gear tersebut.Kecepatan putar motor yang tereduksi juga dapatmengakibatkan perubahan nilai potensiometer yang
dipasang seporos dengan gear utama menjadi lebih akurat
Gambar 3. Skema transmisi dan perancangan mekanik
2). Pemilihan Potensiometer Linear
Potensiometer memiliki range besaran yang
berbanding lurus terhadap perubahan derajat putar gear
utama. Hal ini disebabkan oleh posisi potensiometerlinear yang berada satu poros dengan gear utama.
Pemosisian potensiometer dapat dibagi dalam tigakategori, antara lain:
a. Potensiometer berada sejajar garis normal, maka nilaitegangan output adalah titik tengah antara 0 V s.d.Vmax.
b. Potensiometer yang berotasi dengan arah CCWmengakibatkan nilai tegangan output semakinmendekati 0 V.
c. Potensiometer yang berotasi dengan arah CWmengakibatkan nilai tegangan output semakin
mendekati +Vmax.Adapun pemilihan potensiometer yang tepat untuk
perancangan sistem dilandasi oleh beberapa kriteriaberikut:
1. Potensiometer dipasang seporos dengan gear utama.Sehingga perubahan derajat rotasi gear akan turutmenggerakkan tune potensiometer. Oleh karena itu
sudut pergeseran potensiometer tidak terlalu besar(sekitar 40
0).
2. Potensiometer hendaknya memiliki range resistansi
yang cukup besar (≥10 k Ω). Hal ini dapatmempermudah ADC dalam melakukan pengamatan
data analog.
3. Potensiometer hendaknya memiliki nilai toleransi
yang cukup kecil (≤10%). Hal ini bertujuan agar nilaierror pada pembacaan ADC tidak terlalu besar.
Berdasarkan kriteria di atas, maka potensiometer
yang dipilih adalah singleturn potensiometer TOCOS seri RV30Y . Adapun spesifikasi dari TOCOS seri RV30Y adalahsebagai berikut:
Nama Seri RV 30 Y N ME 20 S B 103 K
Material Carbon Film
Dimensi Ф = 30 mm
Temperatur Operasi -100
C s.d. +850C
Tipe Resistansi Linear
Range Resistansi 10 KΩ
Toleransi Resistansi ±10%
Vref max 500 Vdc
Gambar 3.4. singleturn potensiometer TOCOS seri RV30Y
Nilai tegangan analog ini kemudian dilewatkan keADC untuk membentuk sebuah besaran diskrit. Nilai diskrit
didapatkan ketika tegangan yang dikeluarkan olehpotensiometer dibandingkan terhadap range bit ADC(berdasarkan tegangan referensi yang diterima oleh ADC).
Adapun formulasi perubahan nilai tegangan setiap pergeseranderajat adalah sebagai berikut:
V0 = ...........................................
Di mana: V0
= tegangan per perubahan derajat potensio
Vref = tegangan referensi potensiometer
Ө = perubahan derajat potensiometer
Berdasarkan tabel 3.1, potensiometer tipe RV 30 Y N
ME 20 S B 103 K merupakan single-turn potensiometerdengan range putaran 0
0s.d. 270
0. Oleh karena itu, jika
tegangan referensi potensiometer yang diberikan sebesar 5 V,berdasarkan persamaan (3.2) diperoleh perhitungan V
0sebagai
berikut:
V0 =
V0 = 0.0185 V
5/17/2018 7106040043_m - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7106040043m 4/10
V0 = 18.5 mV
Dari perhitungan di atas, diperoleh besar perubahan
tegangan tiap derajat adalah 18.5 mV.
3). Motor DC dan Driver Motor
Motor dc merupakan penggerak utama mekanismesistem. Setelah besaran derajat kemiringan dokumen teksdikalkulasi, data dikirim ke mikro dan mengalami
pengolahan. Selanjutnya data tersebut dikonversikanmenjadi sinyal pwm untuk dikirimkan ke motor dc.
Putaran motor dc dibatasi oleh perubahan variabel
yang terjadi pada potensiometer. Setelah nilai perubahantegangan mencapai referensi, mikro akan mengirim sinyalke motor untuk berhenti.
Driver motor berperan sebagai penentu arah putaranmotor dan penentu kondisi pengereman.
Gambar 4. Skema driver motor
Driver motor digunakan sebagai penghubung antaramikrokontroler ke motor dc. Driver motor digunakan
karena arus yang keluar dari mikrokontroler tidak mampu mencukupi kebutuhan arus yang harus diberikankepada motor dc. Rangkaian driver motor terdiri atas
komponen utama relay untuk melakukan switching, danoptocoupler yang difungsikan sebagai penentu kapanaktivasi relay. Pada perencanaan proyek akhir ini, drivermotor difungsikan sebagai switch untuk mengalirkan Vref
kepada motor dc. Sedangkan sinyal dari mikrokontrolerdifungsikan sebagai penentu aktivasi relay.
Driver motor dc juga digunakan untuk menentukan
arah putaran motor apakah motor akan berputarclockwise (cw) maupun counter clockwise (ccw). Sesuai
dengan perencanaan sistem, berputarnya motor dalamarah cw akan mengakibatkan gear dan kertasterkompensasi ke arah cw (-) dan berputarnya motor ke
arah ccw (+). Pemutaran dua arah ini berfungsi ketikakesalahan posisi terjadi pada kuadran i, maka koreksidapat dilakukan agar dokumen dirotasikan ke arah garisnormal. Sedangkan ketika kesalahan posisi terjadi padakuadran ii, maka koreksi dilakukan dengan merotasikandokumen ke arah sebaliknya.
4). Rangkaian Feedback dengan Potensiometer
Feedback diperlukan untuk melakukan pengecekandata apakah koreksi derajat kemiringan telah mencapaikoordinat rotasi yang diinginkan. Feedback juga
digunakan sebagai kontrol banyak putaran yangdilakukan motor dc. Ketika derajat koreksi telah dipenuhi,maka sinyal yang dikirimkan mikro lewat ADC agar
putaran motor dc dihentikan.Potensiometer linear difungsikan sebagai feedback
untuk mendeteksi berapa banyak putaran yang telah
dilakukan oleh motor. Tegangan output daripotensiometer akan diteruskan ke ADC untuk kemudiandikonversikan menjadi data digital. Pemosisian
potensiometer dapat dibagi dalam tiga kategori, antaralain:
1. Potensiometer berada sejajar garis normal, maka nilaitegangan output adalah 0 V.
2. Potensiometer yang berotasi dengan arah ccw
mengakibatkan nilai tegangan output semakinmendekati Vmin.
3. Potensiometer yang berotasi dengan arah cwmengakibatkan nilai tegangan output semakinmendekati Vmax.
5). ADC dan Mikrokontroler
Setelah melewati rangkaian pengkondisi, sinyal
kemudian mengalami proses konversi ke bentuk digital.Proses konversi tersebut menggunakan ADC internal darimikrokontroler.
Sistem mikrokontroler yang digunakan adalah Atmega 16 yang dikoneksikan lewat PC untuk mengaturproses mekanisme autofixing. Adapun fungsi
mikrokontroler pada sistem antara lain adalah sebagaiberikut:
Sebagai penerima informasi dari data kiriman PC
Sebagai penterjemah informasi sebagai sudut
kemiringan dan melakukan perhitungan kompensasiarah kemiringan input yang nantinya dilakukan olehmotor dc
Sebagai pengirim sinyal kepada driver motor agarmotor berputar sesuai dengan arah yang diinginkan,
begitu pula dengan banyak putaran motor untuk membentuk sudut putar gear utama. Selanjutnyasudut bentukan akan mengubah posisi tune pada
potensiometer dan mengubah besaran tegangannya. Ditugaskan kembali sebagai penerima input berupa
tegangan analog dari potensiometer linear (sebagai feedback ) yang diterima oleh ADC mikrokontroler.Pengirim informasi baru kepada PC untuk memberi
respon bahwa proses pemindaian utama ( pass) siapdilakukan.
C. PERENCANAAN SOFTWARE
1. METODE HOUGH TRANSFORM
Hough transform merupakan transformasi linearuntuk melakukan deteksi garis lurus. Jika pada dimensi
luasan, sebuah garis dapat didefinisikan sebagai y = mx + b
5/17/2018 7106040043_m - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7106040043m 5/10
dan dapat dilakukan plot untuk tiap pasangan titik (x,y).
Namun melalui Hough Transform, karakteristik garis tidak dilakukan lewat pendekatan titik x atau y, namun berdasarkanparameter m atau b. Sehingga perumusan y = mx + b dapat
direpresentasikan sebagai titik (b,m) pada parameter ruang.Oleh dasar itu, hough transform dapat dilakukan melalui
pendekatan parameter lainnya, yaitu r dan θ.
Dengan membentuk hubungan antara r dengan θ, maka
diperoleh hubungan
Program driver scanner berbasis Windows Image
Acquisition (WIA) merupakan program untuk aktivasi scanneragar dapat melakukan pemindaian sesuai dengan yang
diinginkan.Agar program dapat teridentifikasi oleh sistem
operasi windows serta dapat memanggil twain sebagaiinterface pemindaian, maka terlebih dahulu program harusdiregistrasi ke dalam system-32 windows.
Gambar 5. Perencanaan tampilan luar program
III PENGUJIAN DAN ANALISA
1.) PENGUJIAN MEKANIK
Pengujian mekanik dilakukan dengan cara mengukurkecepatan putar motor dc lewat Tachometer. Data hasilpengukuran tersebut selanjutnya dibandingkan denganperhitungan matematis agar diketahui presentase kesalahan
gear utama dalam melakukan pergeseran derajat rotasi.Hasil pengujian mekanik mengindikasikan bahwa
terdapat error sebesar 2,2786% ketika motor dc berputar
hingga gear utama berotasi (bersama teks dokumen) sebesar 1
derajat. Adanya nilai error ini dapat disebabkan oleh
pembebanan pada motor dc sehingga reduksi kecepatan motordc tersebut terakumulasi. Dengan menemukan nilai error padamekanik ini, diharapkan antisipasi dapat dilakukan secara
software, sehingga output sistem tetap sesuai dengan yangdiinginkan.
Tabel 1. Hubungan Rasio Gear dan Kecepatan
Transmisi Rasio Kecepatan(teoritis)
Kecepatan(aktual)
% Error
Z1 40 1,25 1,25 0
Z2 25 0,7825 0,78 0,319
Z3 125 0,1565 0,16 2,236
Adapun besarnya nilai error yang dibentuk akibat
adanya loose pada rotor setelah motor dibebani adalah sebagaiberikut:
Tabel 2. Bentukan Sudut Ideal vs Aktual
ArahPutar
BentukanSudut(Ideal)
Bentukan Sudut(Aktual)
% Error
CW 5 5,1 2
CW 10 10,4 4
CW 15 15,4 2,67
CW 20 20,5 2,5
CW 25 25,5 2
CCW 5 5,2 4
CCW 10 11,0 10
CCW 15 15,4 2,67
CCW 20 20,5 2,5
CCW 25 25,5 2
Berdasarkan tabel hasil pengujian selisih derajat
kemiringan akibat loose motor, diketahui bahwa bentukansudut ideal dan bentukan sudut aktual memiliki selisih derajatkemiringan dari range 0,10 s.d. 0,50. Jika nilai derajat
pergeseran aktual yang didapatkan lewat perhitunganmatematis sebelumnya adalah 0,1833
0setiap putaran motor,
maka nilai loose putaran motor yang terjadi dapat dihitung
dengan formula:
Loose =
dengan: Loose = jumlah putaran akibat loose motor
= Selisih bentukan sudut idealterhadap aktual D = Derajat pergeseran per-putaran
Berdasarkan formulasi di atas, maka didapatkan tabelloose putaran motor sebagai berikut:
Tabel 3. Loose Putaran Motor
ArahPutar
BentukanSudut
(Ideal)
Bentukan Sudut(Aktual)
Loose
CW 5 5,1 0,1 0,545
CW 10 10,4 0,4 2,182
CW 15 15,4 0,4 2,182
CW 20 20,5 0,5 2,727
5/17/2018 7106040043_m - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7106040043m 6/10
CW 25 25,5 0,5 2,727
CCW 5 5,2 0,2 1,091
CCW 10 11,0 1,0 5,455
CCW 15 15,4 0,4 2,182
CCW 20 20,5 0,5 2,727
CCW 25 25,5 0,5 2,727
2).PENGUJIAN TEGANGAN ANALOG OUTPUT POTENSIOMETER LINEAR
Potensiometer linear difungsikan sebagai feedback untuk mendeteksi berapa banyak putaran yang telah dilakukanoleh motor.
Tegangan output dari potensiometer akan diteruskanke ADC untuk kemudian dikonversikan menjadi data digital.Pemosisian potensiometer dapat dibagi dalam tiga kategori,
antara lain:4. Potensiometer berada sejajar garis normal, maka nilai
tegangan output adalah 0 V.
5. Potensiometer yang berotasi dengan arah CCWmengakibatkan nilai tegangan output semakin
mendekati –Vmax.Potensiometer yang berotasi dengan arah CW
mengakibatkan nilai tegangan output semakin mendekati+Vmax.
Tujuan dari dilakukannya pengujian terhadaptegangan analog potensiometer adalah untuk mengetahuikelayakan potensiometer dalam memberikan feedback data
kepada mikrokontroler ketika sistem dijalankan. Mengingat feedback data yang dibaca mikrokontroler dilakukan olehADC, maka sistem membutuhkan data feedback dengan nilai
yang selinear mungkin.
Pengujian tegangan analog Vout Potensiometermenunjukkan bahwa setiap pergeseran posisi tuning potensiometer sebanyak 1 derajat, mengakibatkan perubahannilai Vout sebesar 0,0185V. Perubahan nilai Vout ini berlaku
ketika potensiometer diputar dalam arah cw maupun ccw.
Hasil pengambilan data pembacaan potensiometermenunjukkan bahwa untuk kelipatan tune sebesar 5
0diperoleh
rata-rata nilai error =
= 0,133262 %Adapun terjadinya kesalahan ketika perubahan Vout
tidak linear seiring dengan perubahan derajat tuning potensiometer dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain:[1] Besaran derajat pergeseran tuning potensiometer
diukur dengan menggunakan busur derajat.Pengamatan secara konvensional ini dapatmengakibatkan adanya kesalahan pembacaan,
kesalahan pengukuran, sehingga terjadi hubungannonlinear antara pergeseran tuning terhadap nilai Vout potensiometer.
[2] Akumulasi dari kesalahan pengamatan perubahan per1 derajat sebelumnya dapat mengakibatkan nilai errormenjadi semakin besar ketika nilai perubahan derajatyang diamati mendekati nilai ekstrem potensiometer
(nilai maksimum dan minimum).
[3] Penempatan posisi tuning nol derajat yang tidak benar-benar sejajar sumbu-y, mengakibatkan
pergeseran untuk arah cw dan ccw ikut mengalamiakumulasi nilai error.
Rataan nilai error sebesar 0,133262 % menunjukkanbahwa setiap kali potensiometer melakukan tuning sebesar 5
0,
error yang akibat pemberian tegangan referensi terhadap
pemutaran potensiometer sangatlah kecil. Dengan mengacupada data pengujian dan nilai toleransi potensiometer lewat
datasheet (sebesar ±10%), dapat dijadikan sebagai landasanbahwa singleturn potensiometer TOCOS seri RV30Y
memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai pengatur data
feedback sistem.
Tabel 4. Pembacaan Vout Potensiometer
3) PERUMUSAN KONVERSI DATA ADC Pengujian data pembacaan ADC dilakukan dengan
cara memberikan tegangan output potensiometer kepadaPortA.0, sedangkan tegangan input dan ground potensiometerdihubungkan terhadap tegangan + 5 V dan 0 V. Dengan
memberikan Vout potensiometer terhadap PortA.0, diharapkanADC dapat membaca perubahan tegangan analog danmenngonversi nilai analog tersebut ke dalam bentuk data.
Konversi tegangan analog yang dibaca oleh ADC kedalam bentuk data harus memerhatikan range derajat putargear Z3 sebagai pemutar dokumen terhadap range data bityang dapat dikonversi oleh ADC.
Penghitungan konversi derajat putar gear Z3 ke
dalam data bit yang dibaca ADC dilakukan terhadap rentangmaksimum gear Z3 (-45
0s.d. +45
0). Adapun formulasi
pembacaan data bit ADC terhadap pergerakan gear Z3 dapatdijelaskan lewat persamaan berikut:
Range gear putar Z3Өmax = 45
0dan Өmin = - 45
0
Pembacaan ADC (n-bit)
n (450) = 689
n (-450) = 321
Dengan mengacu pada data di atas, diperoleh bahwapembacaan ADC untuk pergerakan gear Z3 -45
0adalah 321,
sedangkan pembacaan ADC untuk pergerakan gear Z3 +450
adalah 689. Oleh karena itu, hubungan persamaan sudut
5/17/2018 7106040043_m - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7106040043m 7/10
bentukan Z3 terhadap pembacaan data potensiometer oleh
ADC adalah sebagai berikut:
..........................................
90n – 28890 = 368Ө + 16560
n =
n = 4x + 505Formulasi (4.3) memberikan rumusan berupa
perbandingan antara variabel input ADC (besaran derajatputar potensiometer Ө) terhadap besaran data bit ADC (n).
Formulasi (4.3) menunjukkan bahwa besar data bit
ADC dapat diformulasikan dengan pendekatan persamaan n =4Ө + 505. Secara matematis diperoleh nilai derajat putar Ө
berada pada simpangan 00
diperoleh jika nilai bit ADC = 505.Sedangkan semakin mendekati nilai bit ADC = 321, sudutputar gear Z3 akan semakin mendekati simpangan sebesar -45
0; dan semakin mendekati nilai bit ADC = 689, sudut putar
gear Z3 akan semakin mendekati simpangan sebesar +450.
4.) PENGUJIAN METODE HOUGH TRANSFORM
Algoritma program deteksi kemiringan teks dokumenpindai merupakan program utama yang menentukankeberhasilan jalannya sistem. Program ini memiliki
kemampuan dalam mengidentifikasi adanya pola garis dalambarisan teks. Pola barisan teks dimungkinkan untuk diidentifikasi melalui metode hough transform.
Algoritma untuk mendeteksi kemiringan dokumenmengacu pada posisi dan arah teks terhadap garis normal.
Untuk meminimalisasi waktu proses, efek dari adanya datanontekstual (gambar, form, line art, large font, dll) pada
dokumen berusaha dihilangkan. Adapun algoritma daritransformasi hough dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Definisikan parameter hough transform antara lainρmin, ρmax, θmin dan θmax.
2. Kuantisasikan elemen ρθ ke dalam cell array dengan
membentuk sebuah akumulator array A (ρθ) di manaρ berada di antara ρmin dan ρmax serta θ berada diantara θmin dan θmax.
3. Inisialisasikan tiap elemen pada cell array A menjadinol.
4. Untuk setiap pixel hitam pada pencitraan biner,lakukan prosedur:
a. Setiap nilai θi dari nilai minimum danmaksimum hitung variabel ρi dengan
persamaanx . cosθi + y . sinθi = ρi
b. Kelompokkan nilai ρi ke nilai ρ terdekat
yang masih diperbolehkan.c. Tambahkan nilai akumulator array A (ρi,
θi).
5. Tentukan local maxima pada accumulator cell array
berdasarkan jumlah titik yang terdapat pada citrabiner.
5.) PENGUJIAN SISTEM TERINTEGRASI
Program pemindaian awal dan deteksi besaranderajat kemiringan dokumen pindai dirancang lewat software
visual basic.net. Adapun perancangan program beserta
prosedur yang dilakukan untuk mendeteksi kemiringanadalah:
1. Desain program autofixing dengan tampilan sepertigambar 5. Program terdiri atas dua buah picturebox,sebuah textbox, dan lima buah buttonbox. Adapun
fungsi dari elemen-elemen berikut adalah:
Picturebox1 difungsikan sebagai media untuk memunculkan hasil pemindaian awal.
Picturebox2 difungsikan sebagai media untuk memunculkan hasil pemindaian akhir
Textbox1 difungsikan untuk menampung hasilformulasi derajat kemiringan.
Buttonbox1 difungsikan untuk membuka pilihanscanner.
Buttonbox2 difungsikan untuk membukascanner interface
Buttonbox3 difungsikan untuk browsing file
dengan format citra untuk dikoreksi
Buttonbox4 difungsikan untuk melakukan save
file
Buttonbox5 difugsikan untuk keluar dari
program
Gambar 5. Tampilan Program Deteksi Kemiringan Dengan Metode Hough
Transform
Hasil kemiringan dideklarasikan dengan variabelSkew_Angle. Variabel bernilai positif jika sudut kemiringan
berada pada ordinat I, sedangkan variabel bernilai negarif jikasudut kemiringan berada pada ordinat II. Nilai dari variabel iniyang selanjutnya dikirimkan sebagai sinyal kepada
mikrokontroler untuk kemudian dijadikan referensi dalammelakukan autofixasi secara otomatis.
5/17/2018 7106040043_m - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7106040043m 8/10
Adapun Pengujian metode hough transform dapat ditunjukkan
lewat gambar berikut:
Gambar 6. Deteksi kemiringan dengan orientasi arah kemiringan positif.
Gambar 7. Deteksi kemiringan pada dokumen non paragraf
Gambar 8. Contoh kesalahan pada deteksi kemiringan
Pengujian sistem terintegrasi dilakukan guna
memperoleh data berbagai macam tipe dokumen yang dapat
dipindai oleh sistem. Dokumen dalam pengujian ini diletakkan
dengan kemiringan yang telah di-set sebelumnya. Variankemiringan ditentukan antara -12
0s.d. 12
0terhadap garis
normal.
Adapun penyajian data berupa pemindaian terhadapbeberapa macam varian dokumen dengan pemberiankemiringan berbeda adalah sebagai berikut.
Tabel 5. Data pengujian sistem terintegrasiNo. Macam
Dokumen
Kem.
Aktual
Kem.
Pemrosesan
Kem.
Kompensasi
Ket.
1. Teks-Paragraf -8 -7,97 -6,5 Teriden
tifikasi
2. Header-footer
(nonteks)
-8 -20 - Tidak
3. Header-footer
(teks)
-8 -7,9 -6 Teriden
tifikasi
4. Dokumen
teks (portrait)
-8 -7,86 -7 Teriden
tifikasi
5. Dokumen
teks
(landscape)
-8 -4,75 -3 Teriden
tifikasi
6. Dokumenteks + gambar
berbingkai
-8 -7,88 -6 Teridentifikasi
7. Dokumen
teks + gambar
tanpa bingkai
-8 -7,92 -6,5 Teriden
tifikasi
8. Dokumen
Pamflet
-8 -4,47 -4 Teriden
tifikasi
9. Gambar tanpa
bingkai
-8 -20 - Tidak
10. Kertas Tiket -8 -7,84 -8 Teriden
tifikasi
11. Dokumen
Tabel
-8 -7,75 -6 Teriden
tifikasi
12. Dokumen
grafik
-8 -8,34 -8 Teriden
tifikasi
13. DokumenDiagram
-8 -7,96 -6 Teridentifikasi
14. Dokumen
Lembar
Jawaban
-8 -7,54 -7 Teriden
tifikasi
15. Dokumen
handwrite
-8 -20 - Tidak
Tabel 5. Menunjukkan bahwa sebagian besar datayang didapatkan dari berbagai varian dokumen masih dapatdiolah oleh sistem. Program masih dapat mengolah pola garis
teratur yang dideteksi oleh tulisan, bingkai, dan batas kertas.Lewat 15 kali pengujian data terintegrasi, ditemukan
bahwa dokumen berikut tidak mampu dideteksi oleh sistem.
1.
Dokumen header-footer (nonteks). Dokumen tidak dapat diidentifikasi oleh sistem sebab optimalisasideteksi kemiringan dilakukan pada bagian tengah
media pemindaian (1/6 bagian atas dan 1/6 bagianbawah pelat kaca scanner tidak mengalamipemindaian). Oleh karena itu, dokumen miring yang
hanya memiliki header-footer saja, tidak dapatdideteksi kemiringannya.
2. Gambar tanpa bingkai. Dokumen gambar tanpa
bingkai yang tidak memiliki pola garis lurus tidak dapat dideteksi kemiringannya.
3. Dokumen Handwrite. Dokumen berupa handwrite
(penulisan tangan) tidak dapat dideteksi
kemiringannya. Kesalahan yang terjadi dapat
5/17/2018 7106040043_m - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7106040043m 9/10
diakibatkan oleh kesalahan scanner dalam memindai
dokumen. Kualitas dari flatbed scanner yang kurangmampu dalam menangkap citra penulisan tanganmengakibatkan sistem tidak mampu untuk
menangkap kemiringan dari dokumen tersebut.
Adanya kesalahan dalam mendeteksi nilai error tidak
terlalu signifikan. Kesalahan dalam mendeteksi kemiringandapat disebabkan oleh adanya distorsi cahaya saat prosespemindaian, pemosisian dokumen yang kurang tepat, dan
gerakan kompensasi oleh motor yang tidak sempurna (akibatadanya loss pada mekanik).
5) KESIMPULAN
1. Kualitas pemindaian yang didapatkan oleh sebuahscanner dapat dilakukan dengan penambahan
autofixing paper position. Sistem didesain denganmelakukan modifikasi pada scanner sehingga dapatmembantu pengguna dalam mendapatkan citra hasil
pemindaian dengan lebih optimal.2. Kemiringan citra sebuah dokumen teks dapat
dibenahi dengan metode digital image processing.
Hough transform merupakan teknik untuk
menghubungkan tepi dan deteksi tepi yang digunakan
untuk menganalisis citra. Tujuan dari teknik houghini adalah menemukan secara instan objek-objek yang terdapat dalam kisaran parameter bentukan
teknik tersebut lewat vector procedure.3. Penghitungan derajat kemiringan, user interface,
komunikasi mikrokontroler terhadap PC, serta
penerapan algoritma Hough Transform dapatdilakukan lewat software visual studio 2008.
4. Pengaturan banyaknya putaran motor dc yang
diperlukan untuk mengompensasi derajat kemiringansistem dapat dilakukan oleh pembacaan ADC yang
input datanya diambil dari pembacaan hasil teganganoutput potensiometer. Dalam hal ini, penempatanpotensiometer sebagai sumber data feedback memiliki peranan penting dalam menjamin tingkat
akurasi koreksi posisi oleh sistem.5. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pemindaian
awal, kalkulasi kemiringan, koreksi posisi, hingga
persiapan melakukan pemindaian utamamembutuhkan waktu 105 detik. Oleh karena itu,semakin banyak data yang harus dipindai, makawaktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas juga
menjadi semakin lama.6. Untuk kecepatan putar motor dc yang lambat dan
konstan, baik saat dibebani maupun tanpa beban,potensiometer linear yang dipasang selaras denganpergeseran oleh motor dapat melakukan feedback
data jumlah putaran motor dengan baik.7. Desain scanner dengan autofixing ini mampu
mengantisipasi data dalam bentuk portrait . Namun
data dalam bentuk landscape, sistem mengalamierror hingga kurang mampu mendeteksi kemiringantulisan pada dokumen teks.
5/17/2018 7106040043_m - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/7106040043m 10/10
DAFTAR PUSTAKA
[1] http:\\www.howstuffworks.com\flatbed-scanner
[2] http:\\www.wikipedia.com\hough-transform
[3] Raimund,Leitner, A Method for Edge Detection in Hyperspectral Images Based on Gradient Clustering,2005
[4] ……….. Edge Detection Architectural Assessment .Mathstar, 2005
[5] Sulistyo, Joko. Dinamika Permesinan. 1996.
Penerbit:ITB. Bandung
[6] R. C. Gonzalez and R. E. Woods. Digital Image
Processing. Addison Wesley, 2nd edition, 1992.
[7] Chandan Singha, Nitin Bhatiab, and AmandeepKaur. Hough transform based fast skew detection and
accurate skew correction methods. Pattern Recognition, 41:3528 – 3546, 2008.