7. Pasak

5
57 BAB VII PASAK (KEY) 7.1 Pendahuluan Pasak adalah suatu elemen mesin yang digunakan untuk menetapkan bagian- bagian mesin seperti roda gigi, sprocket, puli, kopling, dan lain-lain pada poros. Momen diteruskan dari poros ke naf atau dari naf ke poros 7.2 Tipe-tipe Pasak a. Pasak benam (Sunk keys) b. Pasak pelana (Saddle keys) c. Pasak singgung (Tangent keys) d. Pasak jarum (Round keys) e. Pasak alur (Spline) 7.2.1 Pasak Benam (Sunk keys) a. Pasak Segi Empat (Rectangular sunk key) Lebar pasak, ) ( 4 mm d w Tebal pasak, ) ( . 3 2 mm w t b. Pasak Bujur Sangkar (Square sunk key) Bentuknya sama dengan pasak segi empat, yang membedakan pada 4 d t w c. Pasak Prismatis (Parallel sunk key) Pasak ini sama dengan pasak segi empat, namun tanpa ketirusan (taper) Gambar 7.1 : Pasak Bnam

description

pasak

Transcript of 7. Pasak

Page 1: 7. Pasak

57

BAB VIIPASAK (KEY)

7.1 Pendahuluan

Pasak adalah suatu elemen mesin yang digunakan untuk menetapkan bagian-

bagian mesin seperti roda gigi, sprocket, puli, kopling, dan lain-lain pada poros.

Momen diteruskan dari poros ke naf atau dari naf ke poros

7.2 Tipe-tipe Pasaka. Pasak benam (Sunk keys)

b. Pasak pelana (Saddle keys)

c. Pasak singgung (Tangent keys)

d. Pasak jarum (Round keys)

e. Pasak alur (Spline)

7.2.1 Pasak Benam (Sunk keys)a. Pasak Segi Empat (Rectangular sunk key)

Lebar pasak, )(4

mmd

w

Tebal pasak, )(.3

2mmwt

b. Pasak Bujur Sangkar (Square sunk key)

Bentuknya sama dengan pasak segi empat, yang membedakan pada

4

dtw

c. Pasak Prismatis (Parallel sunk key)

Pasak ini sama dengan pasak segi empat, namun tanpa ketirusan (taper)

Gambar 7.1 : Pasak Bnam

Page 2: 7. Pasak

58

d. Pasak Kepala (Gib-head key)

Lebar pasak, )(4

mmd

w

)(64

.3

2.

3

2mm

ddwt

e. Pasak luncur / pasak antar (Feather key)

Tabel 7.1 : Tabel Pasak Paralel Standar (Menurut IS : 2292 dan 2293-1963)

Gambar 7.2 : Pasak Kepala

Gambar 7.3 : Pasak Luncur / Pasak Antar

Page 3: 7. Pasak

59

f. Pasak Cakera / Pasak Tembereng (Wood ruff key)

7.2.2 Pasak pelana (Saddle keys)

7.2.3 Pasak Singgung (Tangent keys)

7.2.4 Pasak Jarum (Round keys)

Gambar 7.4 : Pasak Cakera

Gambar 7.5 : Pasak Pelana

)(123

mmdw

t

Gambar 7.6 : Pasak Singgung

Gambar 7.7 : Pasak Jarum

Page 4: 7. Pasak

60

7.2.5 Pasak Alur (Spline)

7.3 Perhitungan Pada Pasak Benam (Sunk Keys)

2

)/(..

)/(..

:)(2

.....16

)(2

.)..(2

)()(..

)/(.

:)(

:

21

2222

2111

3

2

ttt

mmNporosdanpasakantarabidangTekananpcpctlF

mmNnafdanpasakantarabidangTekananpcpctlF

pcbidangtekananTerhadap

dicaridapatld

glwgdT

Nmmd

glwd

xFTikanditransmisyangTorsi

mmpasaklebarwNglwF

mmNlw

Fg

ggeserteganganTerhadap

dipakaiyangrumusRumus

pasakpasakporos

Contoh :

Sebuah pasak segi empat dipasang untuk poros yang berdiameter 50 (mm) dan

digunakan untuk memindahkan daya. Bahan pasak mempunyai tegangan geser

izin 42 (N/mm2), dan tekanan bidang yang diizinkan 70 (N/mm2). Hitunglah panjang

pasak yang diperlukan.

Gambar 7.8 : Pasak Alur

)(25,0

)(25,1

:

mmDb

mmdD

empirisSecara

Gambar 7.9 : Gaya-gaya Pada Pasak Benam

Page 5: 7. Pasak

61

Penyelesaian :

Dari tabel standar pasak, untuk poros berdiameter 50 (mm), maka lebar pasak (w)

= 16 (mm), dan tebaL Pasak (t) = 10 (mm).

2...

dgwlT dan gdT

..16

3

2.....

163 d

gwlgd

2

..

162 wl

d

)(4,6116.8

50.

.8

. 22

mmw

dl

Pertimbangan pada tekanan bidang :

2..

2.

dpc

tlT

2..

2...

163 d

pct

lgd

)(86,11770.10.4

42.50.

..4

.. 22

mmpct

gdl

Jadi untuk panjang pasak diambil ukuran l = 118 (mm)