7. GERAK ROTASI.ppt
-
Upload
ahmad-broer-ebonk -
Category
Documents
-
view
19 -
download
2
Transcript of 7. GERAK ROTASI.ppt
11
GERAK ROTASIGERAK ROTASI
Elda Rayhana M.Si Elda Rayhana M.Si
Jurusan Teknik MesinJurusan Teknik Mesin
ISTN JAKARTA ISTN JAKARTA
22
Rotasi Benda TegarRotasi Benda Tegar
Benda tegar adalah benda dengan bentuk Benda tegar adalah benda dengan bentuk tertentu yang tidak berubah, sehingga partikel-tertentu yang tidak berubah, sehingga partikel-partikel pembentuknya berada pada posisi partikel pembentuknya berada pada posisi yang tetap relatif satu sama lain.yang tetap relatif satu sama lain.
Benda tegar bergerak rotasi murni jika setiap Benda tegar bergerak rotasi murni jika setiap partikel pada benda tersebut bergerak dalam partikel pada benda tersebut bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus yang disebut sumbu rotasi.lurus yang disebut sumbu rotasi.
33
Ukuran SudutUkuran Sudut
Sudut biasanya dinyata-Sudut biasanya dinyata-kan dalam derajat, tetapi kan dalam derajat, tetapi pada gerak melingkar pada gerak melingkar ukuran sudut dinyatakan ukuran sudut dinyatakan dengan radian.dengan radian.
1 radian adalah sudut yg 1 radian adalah sudut yg ujung-ujungnya ujung-ujungnya dihubung kan oleh busur dihubung kan oleh busur yang panjangnya sama yang panjangnya sama dengan jari-jari.dengan jari-jari.
1 radian = 3601 radian = 360oo/2/2=57,3=57,3oo
r
s●
r
s
= 1 radian jika s = rPada lingkaran penuh = 360o
S= 2r s = panjang busur
2
2
r
r
r
sradian
44
Perbandingan Gerak Perbandingan Gerak Lurus Lurus dengan Gerak Rotasidengan Gerak Rotasi
Gerak Lurus Gerak Rotasi
1.
s
m
dt
dxv ,
2 dt
d
dt
dva
2
2
x
Untuk a tetap
3.v= vo + a t
4. x=vot + ½ a t2
5. v2 = vo2 + 2 a x
s
rad
dt
d,
1.
dt
d
dt
d
2
2
2.
= o + t
4. = ot + ½ t2
5. 2 = o2 + 2
55
Hubungan Kinematika Hubungan Kinematika LinearLineardan Kinematika Sudutdan Kinematika Sudut
x
y
P
v
s
r
o
w
w
Pada setiap saat, hubungan sudut (dalam radian) dan panjang busur S Dinyatakan dengan : s = r Bila dideferensialkan terhadap waktu :
rardt
d
dt
dv
rvrdt
d
dt
ds
t ..
..
66
Arah perc. Tangensial Arah perc. Tangensial dandan perc. Radial perc. Radial
rwr
var .
P
at
ar
aat = .r
Perc. tangensial
Perc. radial
Percepatan total :
a = at2 + ar
2
o
22
.rr
var
77
Hubungan kec.sudut Hubungan kec.sudut dengandenganfrekuensi rotasi.frekuensi rotasi.
Frekuensi = jml putaran/sekonFrekuensi = jml putaran/sekon Satu putaran (mis dari sebuah roda) Satu putaran (mis dari sebuah roda)
berhubungan dengan sudut 2berhubungan dengan sudut 2 radian. radian. 1 putaran / sekon = 2 1 putaran / sekon = 2 rad/sekon. rad/sekon. Frekuensi : f = Frekuensi : f = / 2 / 2 atau atau = 2 = 2 f. f. Satuan utk frekunsi = Hz (put/s)Satuan utk frekunsi = Hz (put/s) Waktu yang dibutuhkan utk 1 putaran Waktu yang dibutuhkan utk 1 putaran
penuh disebut periode ( T ) = 1/fpenuh disebut periode ( T ) = 1/f
88
Energi pada Gerak RotasiEnergi pada Gerak Rotasi
Sebuah benda melakukan gerak rotasi Sebuah benda melakukan gerak rotasi terhadap sumbu tetap. Bila kita perhatikan n terhadap sumbu tetap. Bila kita perhatikan n buah partikel pada benda tersebut, maka buah partikel pada benda tersebut, maka energi kinetik dari n buah pertikel tersebut energi kinetik dari n buah pertikel tersebut adalah : adalah :
EK = ½ mEK = ½ m11vv1122 + ½ m + ½ m22vv22
22 + …+ ½ m + …+ ½ mnnvvnn22, karena , karena
v = v = r : r : EK = ½ mEK = ½ m11 22rr11
2 2 + ½ m+ ½ m22 22rr2222 + …+ ½ m + …+ ½ mnn 22rrnn
22 EK = ½ (EK = ½ ( m mnnrrnn
22) ) 22
( mnrn2) = I = momen Inersia
EK = ½ I 2
Energi Kinetik benda tegar yang berotasi
99
Momen Inersia beberapa Momen Inersia beberapa BendaBenda
J E N I S B E N D A MOMEN INERSIA
1. Batang ramping, sumbu melalui pusatnya I = 1/12 ML2
2. Batang ramping, sumbu melalui salah satu ujungnya I = 1/3 ML2
3. Pelat persegiempat, sumbu melalui pusatnya I = 1/12 M(a2 + b2)4. Pelat persegiempat tipis, sumbu sepanjang ujungnya I = 1/3 M a2
5. Silinder Berlubang I = ½ (MR12 + R2
2)6. Silinder Pejal I = ½ MR2
7. Silinder berlubang yang berdinding tipis I = MR2
8. Bola Pejal I = 2/5 MR2
9. Bola berlubang yang berdinding tipis I = 2/3 MR2
1010
T o r s iT o r s i
Torsi menggambarkan usaha memutar Torsi menggambarkan usaha memutar atau melingkar dari suatu gaya.atau melingkar dari suatu gaya.
Torsi adalah ukuran kuantitatif dari Torsi adalah ukuran kuantitatif dari kecenderungan sebuah gaya untuk kecenderungan sebuah gaya untuk menyebabkan atau mengubah gerak menyebabkan atau mengubah gerak rotasi dari suatu benda. rotasi dari suatu benda.
Torsi total yang bekerja pada suatu benda Torsi total yang bekerja pada suatu benda tegar menentukan percepatan sudutnyategar menentukan percepatan sudutnya
1111
Torsi (lanjutan)Torsi (lanjutan)
Torsi (momen) merupakan hasil kali Torsi (momen) merupakan hasil kali antara gaya dengan lengan.antara gaya dengan lengan.
Lengan adalah jarak tegak lurus anatara Lengan adalah jarak tegak lurus anatara garis kerja gaya dengan titik yang ditinjau.garis kerja gaya dengan titik yang ditinjau.
LA B
l1 l2
Garis kerjaF
A = F x l1
F
l2
l1
A B
A = F x l3
B = F x l2
A B
F
L
A = F x L
1212
Torsi LanjutanTorsi Lanjutan
LA B
A = 0
l1
l2
A
B
o
F1
F2
Grs kerja gaya F1
l1 = lengan momen F1
Grs kerja gaya F2
l2 = lengan momen F2
Efek gaya F1 adalah rotasi yang berlawanan dengan arah putaran jarum jam.Efek gaya F2 adalah rotasi yang searah Dengan arah putaran jarum jam
Untuk membedakan arah-arah rotasi ini kitaPakai perjanjian :
BAHWA MOMEN YANG BERLAWANAN DENGAN ARAH PUTARAN JARUM JAMDIANGGAP POSITIF DAN YANG SEARAHNEGATIF.
1 = + F1 l1
2 = - F2 l2
1313
Torsi (secara analitis)Torsi (secara analitis)
F
F cos
F sin
AB A = - F sin x a
B = - F sin ( l – a)
a
l
A = - Fsin x l lA B
F sin
F cos
1414
Momentum SudutMomentum Sudut
Momentum sudut (L) : hasilkali besarnya Momentum sudut (L) : hasilkali besarnya momentum linear dan jari-jari r.momentum linear dan jari-jari r.
L = mv.r = m(r L = mv.r = m(r )r=mr )r=mr22. . = I. = I. Arah L sama dengan arah Arah L sama dengan arah . Untuk . Untuk
gera-kan yang berlawanan dengan arah gera-kan yang berlawanan dengan arah jarum jam, jarum jam, dan L biasanya diambil dan L biasanya diambil positif, dan sebaliknya negatif untuk yang positif, dan sebaliknya negatif untuk yang searah dengan jarum jam.searah dengan jarum jam.
1515
Dinamika Rotasi Benda Dinamika Rotasi Benda TegarTegar
Hukum II Newton utk rotasi dapat dinyatakan Hukum II Newton utk rotasi dapat dinyatakan dalam : dalam :
Idt
dI
dt
Id
dt
dL
dt
dp
)(
I = Momen Inersia = percepatan sudut
1616
Perbandingan Gerak Perbandingan Gerak Lurus Lurus dengan Gerak Rotasidengan Gerak Rotasi
Gerak Lurus Gerak Rotasi
Perpindahan : X Perpindahan sudut :
Massa : m Momen Inersia : I
Momentum : p = mv Momentum sudut : L = I
Gaya : F Torsi :
Energi Kinetik : EK = ½ mv2 Energi Kinetik : EK = ½ I 2
Daya : P = F.v Daya : P =
HK. II Newton : F = m.a Hk. II Newton : = I
1717
Syarat Keseimbangan StatikSyarat Keseimbangan Statikuntuk Benda Tegaruntuk Benda Tegar
1.1. Gaya eksternal yang bekerja pada Gaya eksternal yang bekerja pada benda benda
tersebut harus nol.tersebut harus nol. F = 0F = 0
2.2. Torsi eksternal terhadap setiap titik Torsi eksternal terhadap setiap titik harus nol.harus nol.
= 0= 0
1818
Contoh SoalContoh Soal
1. 1. 10 m
6 m
Berat balok penopang = 40 N dan pusat beratNya ditengahnya. Tentukan :a) Gaya tegangan dalam kabelb) Komponen horizontal dan komponen ver- tikal gaya yang bekerja pada balok peno- pang di dinding.
8 m
60 N
= 0, T sin x 8 – 60 x 8 – 40 x 4 = 08 T( 3/5 ) = 480 + 160 T = 133,33 N
Fx = 0, H – T cos = 0 H = T cos = = 133,33 x 4/5 = 106,7NFy = 0, V – 40 N – 60 N + T sin V = 100 – 133,33 x 3/5 V = 20 N
H
V
40 N 60 N
T Sin
T Cos
1919
Contoh SoalContoh Soal
2. 2.
L/2 L/4 L/4
F1 F2
450 N200 N
A B
Tentukan besarnya gaya yang diakukan penyangga pada batang (F1 dan F2)
= 0 , F2 x L – 450 ( ¾ L) – 200 ( ½ L) = 0 F2 L – 337,5 L – 100 L = 0 F2 = 437,5 N
Fy = 0, F1 + F2 – 450 – 200 = 0 F1 = 212 N
2020
Contoh SoalContoh Soal
3.3.
F2x
F2y
F2
F1
0,6 L
0,4 L
Berat tangga 300 N, titik pusat beratnya 0,4 L, L = panjang tanggaTentukan :Besarnya gaya F2y , F2x dan F2
(ambil poros perputaran di titik A)
= 0, F1 x L sin 50o – 200(0,4 L cos 50o
0,766 L x F1 – 51,42 L = 0 F1 = 67 N
Fx = 0, F2x – F1 = 0 F2x = F1 = 67 N
Fy = 0, F2y – 200 = 0 F2y = 200 N
AB
50o NF
F
FFF yx
210
)200()67(
2
222
22
22
22
2121
Contoh SoalContoh Soal
4.4.
r2
r1
a1
a2
w1 w2
Sebuah Sistem katrol mempunyai momen inersiaI = 1,7 kg m2 dan jari-jari : r1 = 0,5 m, r2 = 0,2 mM1 = 2 kg, m2 = 1,8 kg.Berapa percepatan sudut sistem katrol ( ) ?Berapa tegangan tali T1 dan T2..
•Dari rumus : a = r didapat persamaan : a1 = r1 = 0,5 ; a2 = r2= 0,2 ; •Untuk gerak translasi : F = m.a m1g – T1 = m1a1
2.( 9,8) – T1 = 2 (0,5 ) 19,6 – T1 = T1 = 19,6 - .....(1)
T2 – m2g = m2 a2
T2 – 1,8 (9,8) = 1,8 ( 0,2 ) T2 – 17,6 = 0,36 T2= 0,36 + 17,6............ (2)
T1
T1T2
T2
2222
Contoh SoalContoh Soal
* Untuk Sistem katrol : = I T1. r1 – T2 . r2 = I 0,5 T1 – 0,2 T2 = 1,7 ....... (3)
Dari pers (1) : T1 = 19,6 – Pers ini di subs ke pers (3)0,5 (19,6 - ) – 0,2 T2 = 1,7 T2 = 49 – 11 ........ (4)
Pers (2) di subs ke pers (4)0,36 + 17,6 = 49 – 11 = 2,76 rad/s2
Dari pers (1) : T1 = 19,6 – T1 = 19,6 – 2,76 = 16,8 N
Dari pers (2) : T2 = 0,36 + 17,6 = 0,36 (2,76) + 17,6 = 18,6 N