7-2-1

10
Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005: 58 - 62 Peran Alkohol 70%, Povidon-Iodine 10% dan Kasa Peran Alkohol 70%, Povidon-Iodine 10% dan KasaPeran Alkohol 70%, Povidon-Iodine 10% dan KasaPeran Alkohol 70%, Povidon-Iodine 10% dan KasaPeran Alkohol 70%, Pov idon-Iodine 10% dan KasaPeran Alkohol 70%, Povidon-Iodine 10% dan Kasa Kering Steril dalam Pencegahan Infeksi pada Perawatan Kering Steril dalam Pencegahan Infeksi pada PerawatanKering Steril dalam Pencega han Infeksi pada PerawatanKering Steril dalam Pencegahan Infeksi pada PerawatanK ering Steril dalam Pencegahan Infeksi pada PerawatanKering Steril dalam Pencegah an Infeksi pada Perawatan Tali Pusat Tali PusatTali PusatTali PusatTali PusatTali Pusat Ari Yunanto,*Edi Hartoyo,*Lia Yulia Budiarti** Latar belakang: tali pusat merupakan tempat yang sangat ideal untuk tumbuhnya bakteri, oleh karena itu pencegahan infeksi bakteri merupakan tindakan utama yan g harus dilaksanakan dalam perawatan tali pusat. Menjaga agar tali pusat selalu ke ring dan bersih merupakan prinsip utama. Tujuan penelitian: Mengetahui peran alkohol 70%, povidon-iodine 10% dan kasa kering steril dalam pencegahan infeksi pada perawatan tali pusat. Metoda: telah dilakukan penelitian pemberian alkohol 70 %, povidon-iodin 10 %, s erta kasa kering steril, dalam perawatan tali pusat pasca pemotongan untuk mencegah terjadinya infeksi, serta membandingkan lama lepasnya tali pusat. Penelitian dil aksanakan di Ruang Neonatalogi Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Ulin/FK UNLAM Banjarmasin. Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan 12 kali atau sampai t ali pusat lepas. Hasil: dari tiga jenis perlakuan tidak didapatkan tanda-tanda adanya infeksi tal i pusat demikian pula lama lepasnya tali pusat tidak terdapat perbedaan yang bermakna (a lkohol 70 %: 7,33 hari, povidon-iodine: 10 %: 7,25 hari, dan kasa kering steril: 6,42 h ari). Kesimpulan: dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa perawatan tali pusat den gan menggunakan alkohol 70%, povidone-iodine 10% dan kasa kering steril dapat menceg ah terjadinya infeksi tali pusat dan tidak berpengaruh terhadap lama lepasnya tali pusat. Namun bila dipandang dari segi ekonomi perawatan tali pusat dengan kasa kering s teril dinilai lebih ekonomis dibandingkan perawatan tali pusat dengan menggunakan alko hol 70% dan povidone-iodine 10%. Kata kunci: infeksi tali pusat, alkohol 70 % , povidon-iodine 10 %, kasa kering steril, lama lepasnya tali pusat. Alamat korespondensi: Dr. Ari Yunanto Sp.A(K). Setelah neonatus lahir, tali pusat yang Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Ulin/Fakultas Kedokteran menghubungkan antara ne

Transcript of 7-2-1

Page 1: 7-2-1

7/23/2019 7-2-1

http://slidepdf.com/reader/full/7-2-1 1/10

Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005: 58 - 62

Peran Alkohol 70%, Povidon-Iodine 10% dan KasaPeran Alkohol 70%, Povidon-Iodine 10% dan KasaPeran Alkohol 70%, Povidon-Iodine10% dan KasaPeran Alkohol 70%, Povidon-Iodine 10% dan KasaPeran Alkohol 70%, Povidon-Iodine 10% dan KasaPeran Alkohol 70%, Povidon-Iodine 10% dan KasaKering Steril dalam Pencegahan Infeksi pada PerawatanKering Steril dalam Pencegahan Infeksi pada PerawatanKering Steril dalam Pencegahan Infeksi pada PerawatanKering Steril dalam Pencegahan Infeksi pada PerawatanKering Steril dalam Pencegahan Infeksi pada PerawatanKering Steril dalam Pencegahan Infeksi pada PerawatanTali PusatTali PusatTali PusatTali PusatTali PusatTali Pusat

Ari Yunanto,*Edi Hartoyo,*Lia Yulia Budiarti**

Latar belakang: tali pusat merupakan tempat yang sangat ideal untuk tumbuhnyabakteri, oleh karena itu pencegahan infeksi bakteri merupakan tindakan utama yangharus dilaksanakan dalam perawatan tali pusat. Menjaga agar tali pusat selalu keringdan bersih merupakan prinsip utama. Tujuan penelitian: Mengetahui peran alkohol70%, povidon-iodine 10% dan kasa kering steril dalam pencegahan infeksi pada

perawatan tali pusat.Metoda: telah dilakukan penelitian pemberian alkohol 70 %, povidon-iodin 10 %, sertakasa kering steril, dalam perawatan tali pusat pasca pemotongan untuk mencegahterjadinya infeksi, serta membandingkan lama lepasnya tali pusat. Penelitian dilaksanakandi Ruang Neonatalogi Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Ulin/FK UNLAMBanjarmasin. Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan 12 kali atau sampai talipusat lepas.Hasil: dari tiga jenis perlakuan tidak didapatkan tanda-tanda adanya infeksi tali pusatdemikian pula lama lepasnya tali pusat tidak terdapat perbedaan yang bermakna (a

lkohol70 %: 7,33 hari, povidon-iodine: 10 %: 7,25 hari, dan kasa kering steril: 6,42 hari).Kesimpulan: dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa perawatan tali pusat denganmenggunakan alkohol 70%, povidone-iodine 10% dan kasa kering steril dapat mencegahterjadinya infeksi tali pusat dan tidak berpengaruh terhadap lama lepasnya talipusat.Namun bila dipandang dari segi ekonomi perawatan tali pusat dengan kasa kering sterildinilai lebih ekonomis dibandingkan perawatan tali pusat dengan menggunakan alkohol

70% dan povidone-iodine 10%.

Kata kunci: infeksi tali pusat, alkohol 70 % , povidon-iodine 10 %, kasa keringsteril,lama lepasnya tali pusat.

Alamat korespondensi:

Dr. Ari Yunanto Sp.A(K). Setelah neonatus lahir, tali pusat yangBagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Ulin/Fakultas Kedokteran menghubungkan antara ne

Page 2: 7-2-1

7/23/2019 7-2-1

http://slidepdf.com/reader/full/7-2-1 2/10

onatus denganUniversitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

plasenta ibunya dipotong. Akibat dipotongnya

Telp/Fax (0511) 269177. E-mail: idai kalsel @yahoo.com

tali pusat, arteri dan vena umbilikalis serta duktusvenosus mengalami obliterasi. Arteri-arteri menjadi

*Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Ulin/Fak. KedokteranUniversitas Lambung Mangkurat, Banjarmasinligamentum umbilikalis lateralis, vena menjadi** Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung ligamentum teres, dan duktus venosus menjadiMangkurat, Banjarmasin

ligamentum venosus.3,4,5

Page 3: 7-2-1

7/23/2019 7-2-1

http://slidepdf.com/reader/full/7-2-1 3/10

Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005

Tali pusat pada neonatus merupakan salah satureservoir kuman yang dapat menimbulkan infeksi,bahkan menjadi sumber penularan. Untuk itu perlupengetahuan tentang perawatan tali pusat yang benar.Infeksi tali pusat dapat dihindari dengan tindakanaseptis dengan menggunakan zat antiseptik, alkoholatau povidone-iodine 10% dan menutup dengan kasakering steril.1,2,3 Sampai sekarang masih terdapatperbedaan pendapat mengenai pencegahan infeksi talipusat dan belum diketahui perlakuan mana yang palingbaik dalam mencegah infeksi tali pusat dan yang palingcepat menyebabkan terjadinya pelepasan tali pusat.

Antiseptik yang ideal adalah antiseptik yang dapatmenghambat pertumbuhan dan merusak sel-selbakteri, spora bakteri jamur, virus dan protozoa, tanpamerusak jaringan tubuh. Antiseptik dapat merusak seldengan cara koagulasi atau denaturasi proteinprotoplasma sel, atau menyebabkan sel mengalami lisis,yaitu dengan mengubah struktur membran selsehingga menyebabkan kebocoran isi sel.6,7,8 Penelitian

ini dilakukan untuk mengetahui peran alkohol 70 %,povidone-iodine 10 % dan kasa kering steril dalammencegah infeksi pada perawatan tali pusat.

Bahan dan cara

Penelitian ini menggunakan metode eksperimentaldengan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 3perlakuan dan 12 kali pengulangan. Tempat penelitiandilakukan di Sub Bagian Neonatologi Bagian/ SMFIKA RSUD Ulin/FK Unlam Banjarmasin pada bulanNovember 2003.

Subjek penelitian ini adalah bayi baru lahir yangsehat, yang dirawat di Sub Bagian Neonatologi Bagian/SMF IKA RSUD Ulin Banjarmasin dengan kriteriayaitu neonatus cukup bulan berat badan > 2500 gram,tidak memiliki kelainan tali pusat. Jumlah subjekpenelitian sebanyak 36 orang yang dipilih secara acakbertingkat.

Bahan penelitian yang digunakan adalah alkohol70%, povidone-iodine 10% dan kasa kering steril.Neonatus yang memenuhi kriteria sebagai subjekpenelitian (36 orang) dibagi ke dalam tiga perlakuanperawatan tali pusat (masing-masing perlakuan terdiri

dari 12 subjek penelitian) secara acak. Perlakuanpertama yaitu dirawat dengan alkohol 70%, perlakuankedua dengan larutan povidone-iodine 10%, kemudiantali pusat kedua kelompok tersebut ditutup

dengan kasa kering steril. Sedangkan perlakuan ketigahanya ditutup dengan kasa kering steril atau tanpaantiseptik. Ketiga kategori perlakuan tersebut diberiperlakuan masing-masing 1 kali sehari sampai tali pusatlepas. Pengamatan tetap dilakukan pada subjek

Page 4: 7-2-1

7/23/2019 7-2-1

http://slidepdf.com/reader/full/7-2-1 4/10

penelitian yang pulang ke rumah.

Hasil presentasi dari masing-masing perlakuandibuat dalam tabel. Untuk mengetahui keragamanantar perlakuan dilakukan uji statistik dengan uji Fpada taraf kepercayaan 95% dan apabila terjadiperbedaan bermakna antara perlakuan, maka dilanjutkandengan uji Honestly Significant Difference (HSD)pada taraf kepercayaan 95%. Untuk mengetahui adatidaknya keragaman dari masing-masing perlakuanyaitu alkohol 70%, povidone-iodine 10% dan kasakering steril, maka dilakukan analisis sidik ragammenggunakan uji F.

Hasil

Tabel 1 menunjukkan bahwa alkohol 70% mampumencegah terjadinya infeksi pada perawatan tali pusat.

Tabel 1. Distribusi neonatus berdasarkan keadaan tali pusat,Perawatan dengan Alkohol 70%

Keadaan tali pusat Jumlah Neonatus PersenSehat

Infeksi120100%100%Jumlah 12 100%

Tabel 2 menunjukkan bahwa povidone-iodine10% mampu mencegah terjadinya infeksi padaperawatan tali pusat.

Tabel 2. Distribusi neonatus berdasarkan keadaan tali pusat,Perawatan dengan kasa kering steril

Keadaan tali pusat Jumlah Neonatus PersenSehatInfeksi120100%100%Jumlah 12 100%

Tabel 3 menunjukkan bahwa kasa kering sterilmampu mencegah terjadinya infeksi pada perawatantali pusat.

Page 5: 7-2-1

7/23/2019 7-2-1

http://slidepdf.com/reader/full/7-2-1 5/10

Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005

Tabel 3. Distribusi neonatus berdasarkan keadaan tali pusat,Perawatan dengan Alkohol 70%

Keadaan tali pusat Jumlah Neonatus PersenSehatInfeksi120100%100%Jumlah 12 100%

Tabel 4 memperlihatkan rata-rata terjadinyapelepasan tali pusat. Pada perlakuan dengan kasa keringsteril didapatkan hari yang paling cepat terjadinyapelepasan tali pusat yaitu 6,42 hari diikuti hasilperlakuan povidone-iodine 10% (7,25 hari) danalkohol 70% (7,33 hari).

Tabel 4. Lama pelepasan tali pusat pada perawatan tali pusatdengan menggunakan Alkohol 70%, povidone-iodine 10%

dan kasa kering steril

Jenis perlakuan Hari terjadinya pelepasan tali pusat

lama (hari) Rata-rataAlkohol 70% 88 7,33Povidone-iodine 10% 87 7,25Kasa kering steril 77 6,42

Tabel 5 menunjukkan bahwa tidak terdapatperbedaan bermakna hasil aktivitas masing-masingperlakuan terhadap hari perawatan tali pusat.

glikol dan trimetilen glikol.

Alkohol dapat membunuh bakteri gram positifdan gram negatif, termasuk patogen yang multidrugresistant,mycobacterium tuberculosis, virus danjamur.7,8,9

Turunan alkohol yang sering digunakan sebagaiantiseptik adalah etil alkohol dan isopropil alkohol

1.Etil alkohol [etanol]. CH3CH2OH, mempunyaikerja bakterisid yang cepat dan digunakan sebagai

antiseptik kulit. Etil alkohol efektif sebagaiantiseptik pada kadar 60-95% dan aktivitasbakterisidnya optimal pada kadar 70%.2.Isopropil alkohol, CH3CH2CH2OH, mempunyaiaktivitas bakterisid lebih besar dibanding etilalkohol, karena lebih efektif dalam menurunkantegangan permukaan sel bakteri dan denaturasiprotein. Isopropil alkohol lebih efektif sebagaiantiseptik pada kadar 50-95%. Larutan 40% daya

Page 6: 7-2-1

7/23/2019 7-2-1

http://slidepdf.com/reader/full/7-2-1 6/10

antiseptiknya sama dengan larutan 60%, tetapiisopropil alkohol bersifat lebih iritatif dibandingkanetanol dan menyebabkan luka bakar padaneonatus.Di beberapa rumah sakit, alkohol 70% digunakandalam perawatan tali pusat untuk mencegah infeksi.Alkohol tersebut diusapkan pada tali pusat yang telahdipotong dan kulit sekitarnya sampai tali pusat lepas.Dengan cara tersebut tali pusat menjadi kering tetapi

Tabel 5. Analisis Sidik Ragam Hari Terjadinya Pelepasan Tali Pusat pada PerawatanTali Pusat dengan menggunakan Alkohol 70%, povidone-iodine 10% dan kasakering steril

SK db JK KT Fhitung FTabel5%Kelompok perlakuanGalat2336,17127,833,093,87 0,79* 2,89

Total 35 134 6,96

Keterangan * : Tidak terdapat keragaman yang nyata dari tiap perlakuan menurut uji F pada tarafkepercayaan

Pembahasanpelepasannya akan lebih lambat. Hal ini sesuai dengan

hasil penelitian di Kanada yang menunjukkan bahwaTurunan alkohol terutama digunakan untuk antiseptik dengan alkohol tali pusat akan lepas dalam waktu ±pada pembedahan dan kulit, contoh: etanol dan 10 hari, sedangkan tali pusat yang

 dirawat tanpaisopropyl alkohol, pengawet, contoh: benzil alkohol, antiseptik memerlukan waktu ± 8 hari.8,9fenetil alkohol dan klor butano, mensterilkan udara Tabel 1 memperlihatkan bahwa perawatan talidalam bentuk aerosol, contoh: etilen glikol, propilen pusat dengan menggunakan alkohol 70% dapat

Page 7: 7-2-1

7/23/2019 7-2-1

http://slidepdf.com/reader/full/7-2-1 7/10

Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005

mencegah terjadinya infeksi tali pusat. Alkohol dapatmembunuh bakteri gram positif dan gram negatif,termasuk patogen yang multi drug resistant, Mycobacteriumtuberculosis, virus dan jamur. Turunanalkohol dapat menghambat sistem fosforilasi danefeknya terlihat jelas pada mitokondria, yaitu terjadihubungan substrat-nikotinamid adenin dinukleotida(NAD) yang dapat menimbulkan denaturasi proteinsel bakteri.10,11,12

Pada konsentrasi 10%, povidone-iodin yangbiasanya digunakan pada luka, membran mukosa dankulit sebelum operasi, dapat membunuh bakteri grampositif dan gram negatif (termasuk organisme yangresisten terhadap antibiotik), jamur/ragi, virus danprotozoa.

Monintja dan kawan-kawan (1977) telah melakukanpenelitian pengaruh perawatan tali pusat denganmenggunakan povidone-iodine 10% terhadappenghambatan pertumbuhan kuman. Povidone-iodine

10% diusapkan pada tali pusat yang telah dipotongdan kulit sekitarnya sampai tali pusat tersebut lepas.Ternyata dengan cara ini pertumbuhan dari bakteriStaphylococcus, E. coli dan bakteri gram negatif laindapat dihambat dan pelepasan tali pusat menjadi lebihcepat.1,2,3

Pada umumnya povidone-iodine dapat diterimatubuh dengan baik walaupun kadangkadangdapat menimbulkan rangsangan lokal ataureaksi alergi. Pada penggunaan untuk mukosa dandaerah luka yang cukup luas, povidone-iodineterabsorbsi dan dapat menimbulkan bahaya efek

sistemik (misalnya kerusakan ginjal pada pasiendengan luka bakar yang hebat). Povidone-iodinetidak boleh digunakan pada pasien hipertiroidisme,struma nodosa dan pasien yang hipersensitifterhadap povidone-iodine.10,11,12

Tabel 2 memperlihatkan bahwa perawatan talipusat dengan menggunakan povidone-iodine 10%dapat mencegah terjadinya infeksi tali pusat. Padakonsentrasi 10% povidone-iodine dapat membunuhbakteri gram positif dan gram negatif (termasukorganisme yang resisten terhadap antibiotik), jamur/ragi, virus dan protozoa. 11,12,13

Tabel 3 memperlihatkan bahwa perawatan talipusat dengan menggunakan kasa kering steril dapatmencegah terjadinya infeksi tali pusat. Hasil penelitiandi Kanada (1997), perawatan tali pusat denganmenggunakan kasa kering steril dapat mencegah infeksitali pusat dan lepasnya tali pusat menjadi lebih cepat.8,9

Tabel 4 dan Tabel 5 memperlihatkan bahwa rataratahari terjadinya pelepasan tali pusat dari masingmasing

Page 8: 7-2-1

7/23/2019 7-2-1

http://slidepdf.com/reader/full/7-2-1 8/10

perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yangbermakna. Walaupun demikan perlakuan denganalkohol 70% dan povidone-iodine 10% memperlihatkanrata-rata hari terjadinya pelepasan tali pusatmasing-masing 7,33 dan 7,25 hari, sedangkanperlakuan dengan kasa kering steril rata-rata hari lepastali pusat lebih cepat yaitu 6,42 hari.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwaperawatan tali pusat dengan menggunakan alkohol70%, povidone-iodine 10% dan kasa kering sterildapat mencegah terjadinya infeksi tali pusat danaktivitas ketiga perlakuan tersebut tidak menujukkanperbedaan yang bermakna terhadap hari lepasnya talipusat. Namun bila dipandang dari segi ekonomiperawatan tali pusat dengan kasa kering steril dinilailebih ekonomis dibandingkan perawatan tali pusatdengan menggunakan alkohol 70% dan povidoneiodine10%.

Daftar Pustaka

1.Suradi R. Perawatan tali pusat. Disampaikan padaSimposium dan Seminar Perinatologi Nasional II,21 Juli1979, Semarang. Semarang : Penyelenggra TIANASUKK Neonatologi IDAI RS Dr. Karyadi FK UNDIP,19792.Morgan BLG. Umbilical cord complication. eMedicine.com, Inc 20003.Hait E. Umbilical cord care in newborn 2002. Departmentof Pediatrics, Rainbow Babies and Children HospitalCleveland, Verimed Healthcare Network 2002;

Disalin dari http://www.nml.nih.gov.4.Frattareli DAC. Cord care.eMedicine.com,Inc 2003;Disalin dari http://www.eMedicine.com5.Gant C. Umbilical care 2003; Disalin dari http://www.tigerchild.com6.Umbilical cord care of 2003; Disalin dari http:///wwwdrhull.com7.Saifuddin AB, Adriantz G, Wiknjosastro GH, WaspodoD. Buku Acuan Nasional Pelayan Kesehatan Maternal

dan Neonatal, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawirahardjo, 2001

Page 9: 7-2-1

7/23/2019 7-2-1

http://slidepdf.com/reader/full/7-2-1 9/10

Sari Pediatri, Vol. 7, No. 2, September 2005

8.Rachimhadi T. Penanganan Esensial Dasar KegawatdaruratanObstetri dan bayi baru Lahir. Jakarta: BaktiHusada, 19979.Dore S, Buchan D, Coulas S. Alcohol versus naturaldrying for newborn cord care. J of Obs Gyn and NeonatalNursing 1998; Disalin dari http://www. gentlebirth.org10.Ocyana D. Pelatihan asuhan persalinan normal bersihdan aman, Jakarta: Bakti Husada, 2001.

11.Siswandono, Soekardjo B. Kimia Medisinal, Surabaya:Airlangga University Press, 1995. h. 247-56.12.The most common topical antimicrobials. World HealthOrganization, Geneva, Switzerland 1999; Disalin darihttp://www.who.com

13.Iodine[Topical],2003;Disalindari http://www.nml.nih.gov, http://www.eMedicine.com

Page 10: 7-2-1

7/23/2019 7-2-1

http://slidepdf.com/reader/full/7-2-1 10/10