6

23
Dewi Sri Juliana Fathin Rahmani S. Hasanah M. Fatony Hadikusuma Nurjamilatunnisa St. Ulfa Fauzia P.E.I Suwanda Hendrawan Yazid Hafzi A.M MODUL 1 DEMAM PADA PENYAKIT TROPIS (KELOMPOK 6) Tutor : Dr. Maria Eka

description

berbagi

Transcript of 6

Slide 1

Dewi Sri Juliana Fathin Rahmani S. Hasanah M. Fatony Hadikusuma

Nurjamilatunnisa St. Ulfa Fauzia P.E.I Suwanda Hendrawan Yazid Hafzi A.MMODUL 1DEMAM PADA PENYAKIT TROPIS(KELOMPOK 6)

Tutor : Dr. Maria EkaTn. B, 43 tahun, ke dokter praktek swasta karena demam hilang timbul selama lima hari, menggigil dan sakit kepala yang tidak mereda walaupun sudah makan obat.Keluhan lain mual dan muntah, punggung terasa nyeri, tangan dan kaki terasa dingin. Dua minggu sebelumnya pasien dinas ke daerah Papua Barat selama sepuluh hari.SKENARIO 2Laki-laki, 43 tahunDemamMenggigilSakit kepalaMual dan muntahNyeri punggungEkstremitas dinginDinas ke Papua BaratKATA KUNCI3Pada skenario mengapa menyebabkan demam hilang timbul?Apa yang dimaksud dengan demam? Jelaskan etiologinya?Jelaskan pembagian demam beserta contoh penyakitnya?Jelaskan apakah jenis kelamin dan umur termasuk faktor risiko dari penyakit yang ada dalam skenario?Mengapa pasien menggigil? Jelaskan sebab dan akibatnya?Mengapa terjadi sakit kepala terus-menerus dan hebat, serta tidak hilang setelah minum obat?Apa yang menyebabkan sakit kepala? (Jelaskan)Mengapa pasien mengeluh mual dan muntah? (Jelaskan)Mengapa terjadi nyeri punggung dan apa yang menyebabkannya?Mengapa terjadi dingin pada ekstremitas dan apa yang menyebabkannya?Jelaskan hubungan antara kembalinya pasien dari Papua Barat dengan keluhan penyakit pasien?Apakah Papua Barat merupakan daerah endemis untuk penyakit dengan gejala pada skenario? Apakah ada daerah lainnya?Bagaimana cara menentukan diagnosa klinis dan diagnosa differential untuk gejala yang sesuai dengan skenario?Jelaskan penatalaksanaan apa yang tepat sesuai dengan diagnosa klinis dan diagnosa differential untuk gejala pada pasien?Jelaskan mengenai epidemiologi, prevalensi dan cara pencegahan sesuai dengan diagnosa klinis dan diagnosa differential?IDENTIFIKASI MASALAH MO: mikro organismePirogen : suatu protein yang identik dengan IL-1.di dalam hipotalamus zat ini merangsang pelepasan as arakidonat -> sintesis PG -> pireksiaFisiologi DemamLeukositMOPirogen Reksi imun(demam)PEMBAGIAN DEMAMDemam kontinyu:Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. - Demam typoidDemam siklik :Kenaikan suhu beberapa hari di ikuti periode bebas demam beberapa hari, naik lagi seperti semula- DBDDemam intermiten: Suhu turun ke tingkat normal selama beberapa jam dalam sehari.- MalariaDemam septik:suhu tubuh terus naik malam hari, normal pada pagi hari.- Penyakit kawasakiDemam remiten:Suhu tubuh turun setiap hari, tidak akan mencapai suhu normal.- Penyakit virus dan bakteri6Mekanisme Muntahgerakan antiperistaltik ususInspirasi dalamtulang lidah dan laring terangkatsfingter esofagus tertarik dan terbukaGlotis tertutuppalatum mole terangkat dan menutupi nares posteriorDiafragma dan otot-otot dinding abdomen berkontraksi kuatpeningkatan tekanan intragastriksfingter esofagus bawah relaksasiMUNTAHHubungan antara kembalinya pasien dari Papua Barat dengan keluhan penyakit pasien?LINGKUNGANTransmisi malaria: pengaruh iklim, suhu udara, kelembaban, dan curah hujan. Iklim di Papua Barat memiliki kondisi suhu dan kelembaban yang ideal untuk perkembangan nyamuk dan parasit malaria. Nyamuk anopheles biasanya hanya ditemukan di dataran rendah.PARASITHospes definitif (hospes terminal/akhir)Hospes perantara (intermediate host). Lingkungan:Secara teoritis nyamuk bisa terbang hingga 2-3 kilometer, namun karena pengaruh angin jarak terbang bisa mencapai 40 km. Para ahli banyak memperkirakan bahwa perubahan iklim global turut mempengaruhi penyebaran nyamuk malaria. Nyamuk anopheles yang biasanya hanya ditemukan di dataran rendah sekarang bisa ditemukan di daerah dataran tinggi atau pegunungan yang tingginya diatas 2000 meter dari permukaan laut seperti yang ditemukan di daerah Jayawijaya papua.

Parasit:Untuk menjalani siklus hidupnya, parasit tidak hanya selalu membutuhkan satu tuan rumah. Untuk ini dikenal adanya tuan rumah definitif (hospes terminal/akhir) dan tuan rumah perantara (intermediate host). Tempat hidup parasit dewasa adalah tuan rumah definitif sedangkan tempat hidup stadium lainnya (persiapan parasit untuk menjadi dewasa) disebut tuan rumah perantara. Khusus untuk kelompok protozoa yang dimaksud dengan tuan rumah definitif, yaitu pada tuan rumah tersebut terjadi pembiakan secara seksual. Misalnya, Plasmodium sp. Sebagai tuan rumah definitifnya Anopheles sp. Betina karena pembiakan seksual terjadi dalam tubuh Anopheles sp. Tersebut.

9VEKTORKecocokan fisiologis antara nyamuk dan parasit malaria.Umur nyamuk.Nyamuk merupakan antropofilik.Kepadatan nyamuk cukup tinggi.MANUSIAKeadaan manusia dapat meneruskan siklus hidup parasit. Manusia ada yang rentan terhadap infeksi parasit. Pada umumnya pendatang baru ke suatu daerah endemi, lebih rentan terhadap malaria daripada penduduk aslinya.

Vektor:Kecocokan fisiologis antara nyamuk sebagai hospes dan parasit malaria yang menumpanginya.Umur nyamuk, jika cukup panjang akan lebih banyak memberi kesempatan parasit malaria untuk menyelesaikan masa inkubasi ekstrinsiknya, dari gametosit sampai sporozoit di kelenjar liur.Nyamuk lebih suka mengisap darah manusia (antropofilik); sifat ini menyebabkan nyamuk menularkan parasit manusia antar manusia.Kepadatan nyamuk cukup tinggi, menyebabkan jumlah atau frekuensi kontak antara nyamuk dengan manusia menjadi lebih tinggi sehingga memperbesar risiko penularan malaria.

10Apakah Papua Barat merupakan endemis untuk penyakit dengan gejala pada kasus? Apakah ada daerah lain?

Endemi adalah penyakit yang terdapat pada suatu daerah geografik tertentu. Di daerah ini terdapat insiden/kejadian serta transmisi/penularan penyakit secara alami yang rendah dan konstan dari tahun ke tahun.Endemi ini sering terjadi pada penyakit oleh parasit. Biasanya penyakit parasit bersifat endemik pada suatu daerah dalam waktu yang lama.11Tabel Kejadian/Kasus Malaria di Tiap Provinsi

ProvinsiKasusPapua261,5NTT117,5Maluku Utara103,2Kepulauan Ba-Bel91,9Sulawesi Utara61,7Bengkulu56,7Sulawesi Barat56,0Kalimantan Barat53,1Jambi52,2Jawa-Bali7,6KarakteristikMalariaDHFDemam TyphoidDefinisiPenyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah.Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot/nyeri sendi yang disertai leucopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diathesis hemoragik.Penyakit infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typi.EtiologiMalaria disebabkan oleh parasit sporozoa Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina infektif. Plasmodium vivaxPlasmodium falcifarumPlasmodium malariaePlasmodium ovaleDBD disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae.Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4.Penyebabnya adalah bakteri Salmonella typhii. Bakteri Gram-negatif, tidak berkapsul, mempunyai flagela, dan tidak membentuk spora.KarakteristikMalariaDHFDemam TyphoidEpidemologiDaerah endemis malaria tinggi, sebagian besar berada di wilayah timur Indonesia, yang umumnya merupakan daerah terpencil dengan keadaan sosial ekonomi yang rendah, lingkungan yang kurang baik.

Tersebar di wilayah Asia Tenggara, Pasifik Barat dan Karibia. Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh tanah air. Insiden DBD di Indonesia antara 6 hingga 15 per 100.000 penduduk.

Di Indonesia penderita demam tifoid cukup banyak diperkirakan 800/100.000 penduduk per tahun dan tersebar di mana-mana. Ditemukan hampir sepanjang tahun.

Patogenesis DHF :Secondary heterologous dengue infectionReplikasi virusAnamnestic antibody responsKompleks virus-antibodiAktifasi komplemenAnafilatoksin (C3a, C5a)Komplemen menurunHistamin dalam urin Permeabilitas kapiler meningkatPerembesan plasmaHipovolemiaSyokMeninggalAsidosisAnoksiaHt meningkatNatrium turunCairan dalam rongga serosa30% kasus syok

KarakteristikMalariaDHFDemam TyphoidManisfestasi klinis-Keluhan khas berurutan: menggigil/dingin, panas, keringat, apireksi-Malaise-Anoreksia, mual, muntah-Sefalgi, pusing-Mialgi- Nyeri tulang-Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan berlangsung terus-menerus selama 2-7hari.-Terdapat manifestasi perdarahan-Pembesaran hati-SyokDemam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi, perasaan tidak enak di perut, batuk,epistaksis, bradikardia relatif, lidah berselaput, hepatosplenomegali, meteroismus, gangguan mental Pemeriksaan penunjang-Tes darah tebal/tipis-Pemeriksaan serologis (titer 1/64 pada indirect immunoflurescence)-PCR-ELISA-Radioimmunuassay (RIA)-Trombositopeni-Peningkatan hematokrit-Limfosit plasma biru >5%-IgM ELISA-IgG ELISA-Uji netralisasi-Uji komplement fiksasi-Uji hemaglutinasi inhibisi-Pemeriksaan Rutin (pemeriksaan darah perifer, pemeriksaan hitung jenis leukosit)-Uji Widal-Uji TUBEX-Uji Typhidot-Uji IgM Dipstick-Kultur DarahKarakteristikMalaria DHFDemam TyphoidKomplikasi-Malaria serebral-Edema paru-Anemia hemolitis-Malaria kolaps-Glomerulonefritis-Dehidrasi-Gejala-gejala gastrointestinal-Gagal ginjal akut-Perdarahan spontan-Syok (syok hivopolemi)-Perdarahan intravaskuler menyeluruh-Efusi pluera-Perdarahan khusus-Perforasi usus-Meningitis-Gangguan mental-Syok septik-Pneumonia-Hepatitis-ArthritisPengobatanTerapi :-Istirahat-Diet : makanan biasa-Medikamentosa :Obat pertama : klorokinObat alternatif : Amodiakin, sulfadoksin-pirimetamin, kina (Quinine sulfat), meflokuin, holafantrinTerapi umum : banyak minum, cairan cukup-Istirahat : tirah baring, kompres dingin-Diet : makanan lunak-Medikamentosa : Simtomatis, parasetamolTerapi komplikasi : syok segera diatasiTerapi :-Istirahat : baring ditempat tidur 5-7 hari apireksi-Diet : tinggi kalori, cukup cairan-Medikamentosa :Obat pertama : kloramfenikolObat alternatif :Kotrimaksazol, ampisilin, kuinolonKarakteristikMalariaDHFDemam TyphoidPrognosis-P. Falsiparum prognosis buruk-P. Vivax umumnya baik-Pada anak lebih ringan-Bila ada syok atau perdarahan cukup berat, prognosis burukBiasanya, demam tifoid yang tidak diberi penatalaksanaan yang benar memiliki angka mortalitas 10%-20%. Bila penatalaksanaannya benar, angka mortalitasnya hanya < 1%Sudoyo, Aru W., et al (editor). 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5. Jakarta: InternaPublishing. Gray, Huon H., et al. 2005. Tropis. Jakarta: Erlangga Medical Series.Widoyono, Dr. 2005. Infeksi Tropis. Jakarta:EMSHarijanto, P.N. 2009. Malaria: dari Molekuler ke Klinis, Editor: Harijanto, P.N; Nugroho, A.; dan Gunawan, C.A. Ed. 2. Jakarta:EGC.Natadisastra, djaenudin. 2009. Parasitologi Kedokteran. JaGuyton A. C, Hall J. E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC.Nelwan, R.H.H. 2007. Demam: Tipe dan Pendekatan dalam Sudoyo, Aru W. et.al.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Natadisastra, Djaenudin. 2009. Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta: EGC.Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Riskesdas 2010

REFERENSITERIMA KASIH

23