64-78

7
Auditor mendefinisikan unit sampling berdasarkan definisi dan pengujian audit. Unit sampling adalah unit fisik yang berhubungan dengan angka acak yang dihasilkan auditor. Jadi sangat bermanfaat memikirkan unit sampling sebagai titik awal untuk melakukan pengujian audit. Untuk siklus penjualan dan penagihan, unit sampling biasanya berupa nomor faktur penjualan atau dokumen pengiriman. Penetapan tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi (torable exceptionrate = TER) untuk setiap atribut memerlukan pertimbangan professional auditor. TER merupakan tingkat pengecualian tertinggi yang akan diizinkan auditor dalam pengendalian yang sedang diuji dan masih bersedia menyimpulkan bahwa pengendalian telah berjalan efektif (dan/atau tingkat salah saji moneter dalam dalam transaksi masih dapat diterima). TER sangat cocok untuk masalah materialitas sehingga dipengaruhi baik oleh difinisi maupun arti penting atribut dalam rencana audit. Jika hanya satu pengendalian internal yang dilakukan untuk mendukung penilaian risiko pengendalian yang rendah bagi satu tujuan, TER untuk atribut akan lebih rendah ketimbang jika berbagai pengendalian digunakan untuk mendukung penilaian risiko pengendalian yang rendah bagi tujuan yang sama. TER dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap ukuran sampel. TER yang rendah akan memerlukan ukuran sampel yang lebih besar ketimbang TER yang tinggi. Untuk sampling audit dalam pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi risiko tersebut disebut sebagai risiko yang dapat diterima atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu rendah (acceptable risk of assessing control risk (ARACR) too low). ARACR mengukur risiko yang bersedia ditanggung auditor untuk menerima suatu pengendalian sebagai efektif (atau tingkat salah saji sebagai dapat

Transcript of 64-78

Page 1: 64-78

Auditor mendefinisikan unit sampling berdasarkan definisi dan pengujian audit. Unit sampling adalah

unit fisik yang berhubungan dengan angka acak yang dihasilkan auditor. Jadi sangat bermanfaat

memikirkan unit sampling sebagai titik awal untuk melakukan pengujian audit. Untuk siklus penjualan

dan penagihan, unit sampling biasanya berupa nomor faktur penjualan atau dokumen pengiriman.

Penetapan tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi (torable exceptionrate = TER) untuk setiap

atribut memerlukan pertimbangan professional auditor. TER merupakan tingkat pengecualian tertinggi

yang akan diizinkan auditor dalam pengendalian yang sedang diuji dan masih bersedia menyimpulkan

bahwa pengendalian telah berjalan efektif (dan/atau tingkat salah saji moneter dalam dalam transaksi

masih dapat diterima). TER sangat cocok untuk masalah materialitas sehingga dipengaruhi baik oleh

difinisi maupun arti penting atribut dalam rencana audit. Jika hanya satu pengendalian internal yang

dilakukan untuk mendukung penilaian risiko pengendalian yang rendah bagi satu tujuan, TER untuk

atribut akan lebih rendah ketimbang jika berbagai pengendalian digunakan untuk mendukung penilaian

risiko pengendalian yang rendah bagi tujuan yang sama. TER dapat memiliki dampak yang signifikan

terhadap ukuran sampel. TER yang rendah akan memerlukan ukuran sampel yang lebih besar ketimbang

TER yang tinggi.

Untuk sampling audit dalam pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi risiko

tersebut disebut sebagai risiko yang dapat diterima atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu

rendah (acceptable risk of assessing control risk (ARACR) too low). ARACR mengukur risiko yang bersedia

ditanggung auditor untuk menerima suatu pengendalian sebagai efektif (atau tingkat salah saji sebagai

dapat ditoleransi) apabila tingkat pengecualian populasi sebenarnya (TER). ARACR merupakan ukuran

risiko sampling auditor. Dalam memilih ARACR yang tepat untuk setiap atribut, auditor harus

menggunakan pertimbangan terbaiknya. Pertimbangan utamanya adalah sejauh mana mereka

berencana mengurtangi penialian risiko pengendalian sebagai dasar bagi luas pengujian atas rincian

saldo (test of detail balances). Biasanya auditor menilai ARACR pada tingkat yang lebih rendah ketika

mengaudit perusahaan publik karena auditor harus yakin bahwa pengendalian internal efektif untuk

mendukung pendapat mengenai pengendalian internal atas laporan keuangan. Dalam audit perusahaan

swasta, ARACR yang tepat dan luas pengujian pengendalian tergantung pada risiko pengendalian yang

dinilai. Untuk audit dimana auditor sangat tergantung pada pengendalian internal, risiko pengendalian

rendah sehingga ARACR juga akan menjadi rendah. Ada hubungan terbalik antara ARACR dan ukuran

sampel yang direncanakan. Jika auditor mengurangi ARACR dari tinggi menjadi rendah, ukuran sampel

Page 2: 64-78

yang direncanakan harus ditingkatkan. ARACR merupakan risiko yang ditanggung auditor karena salah

menerima pengendalian sebagai efektif, sehingga diperlukan ukuran sampel yang lebih besar untuk

menurunkan risiko ini.

Auditor harus terlebih dahulu membuat estimasi tingkat pengecualian populasi untuk merencanakan

ukuran sampel yang sesuai. Jika estimasi tingkat pengecualian populasi (estimated population exception

rate = EPER ) rendah, ukuran sampel yang relatif kecil akan memenuhi tingkat pengecualian yang dapat

ditoleransi (TER) auditor, karena hanya diperlukan lebih sedikit estimasi yang tepat. Ada empat factor

yang menentukan ukuran sampel awal (initial sample size) bagi sampling audit : ukuran populasi, TER,

ARACR, dan EPER. Ukuran populasi bukan merupakan faktor yang signifikan dan umumnya dapat

diabaikan. Setelah ketiga faktor utama yang mempengaruhi ukuran sampel ditentukan, auditor dapat

memutuskan ukuran sampel awal. Hal ini disebut sebagai ukuran smapel awal karena pengecualian

sampel aktual harus dievaluasi sebelum auditor dapat memutuskan apakah sampel cukup besar untuk

mencapai tujuan pengujian.

Dampak Faktor aperubahan terhadap ukuran sampel

Jenis Perubahan Dampak terhadap Ukuran sampel awal

Kenaikan ARACR yang terlalu rendah Menurun

Kenaikan TER Menurun

Kenaikan estimasi tingkat pengecualian populasi Meningkat

Kenaikan ukuran populasi Meningkat (dampak minor)

Setelah menentukan ukuran sampel awal bagi aplikasi sampling audit, auditor memilih item-item dalam

populasi untuk memasukkan sampel. Auditor memilih sampel dengan menggunakan metode

probabilistik atau nonprobabilistik. Untuk meminimalkan kemungkinan klien mengubah item-item

sampel, auditor tidak boleh member tahu klien terlalu cepat item-item sampel yang dipilih. Auditor

melaksanakan prosedur audit dengan memeriksa setiap item dalam sampel untuk menentukan apakah

sampel tersebut konsisten dengan definisi atribut dan dengan mempertahankan catatan mengenai

semua pengecualian yang ditemukan jika prosedur audit untuk aplikasi sampling telah selesai, auditor

akan memiliki ukuran sampel dan jumlah pengecualian untuk setiap atribut. Tingkat pengecualian

sampel (sample exception rate = SER) dapat dengan mudah dihitung dari hasil sample aktual. SER sama

dengan jumlah aktual pengecualian dibagi dengan ukuran sampel aktual. Jadi salah jika auditor

Page 3: 64-78

menyimpulkan bahwa tingkat pengecualian populasi adalah tepat sama seperti tingkat pengecualian

sampel, karena hanya ada peluang yang kecil hal itu akan identik. Auditor menggunakan dua cara untuk

menggeneralisasi dari sampel ke populasi.

1. Menambahkan estimasi kesalahan sampling ke SER guna mencapai titik pengecualian yang

dihitung (CUER) bagi ARACR tertentu

2. Mengurangi tingkat pengecualian sampel (SER) dari tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi

(TER) untuk menemukan kesalahan sampling dihitung (TER-SER), xdan mengevaluasi apakah hal

tersebut cukup besar untuk menyimpulkan bahwa tingkat pengecualian populasi yang

sebenarnya dapat diterima. Menurut pendekatan ini, auditor tidak melakukan estimasi atas

tingkat pengecualian atas yang dihitung (CUER).

Jika SER melampaui EPER yang digunakan dalam merancang sampel digunakan dalam merancang

sampel, biasanya auditor akan menyimpulkan bahwa hasil sampel tidak mendukung penilaian risiko

pengendalian pendahuluan.

Selain menentukan SER bagi setiap atribut dan mengevaluasi apakah tingkat pengecualian yang

sebenarnya (tetapi tidak diketahui) mungkin melampaui pengecualian yang dapat ditoleransi (TER),

auditor juga harus menganalisis pengecualian individual untuk menentukan kelemahan pengendalian

internal yang memungkinkan hal tersebut terjadi. Sifat pengecualian dan penyebabnya memiliki dampak

yang signifikan terhadap evaluasi sistem secara kualitatif.

Ketika menggeneralisasi sampel sampai ke polulasi, sebagian besar auditor menggunakan sampling

nonstatistik dan mengurangi SER dan TER dan mengevaluasi apakah perbedaannya (kesalahan sampling

yang dihitung)cukup besar. Merevisi TER atau ARACR alternative ini harus diikuti hanya jika auditor telah

menyimpulkan bahwa spesifikasi awal terlalu konservatif. Memperluas ukuran sampel, kenaikan ukuran

sampel dapat menurunkan kesalahan sampling jika tingkat pengecualian sampel (SER) aktual tidak

meningkat. Tentu SER juga dapat meningkat atau menurun jika item-item tambahan dipilih. Merevisi

Penilaian Risiko Pengendalian jika hasil pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi

tidak mendukung penilaian risiko pengendalian pendahuluan, auditor harus merevisi penilaian risiko

keatas. Hal ini mungkin akan menyebabkan auditor meningkatkan pengujian subtantif atas transaksi dan

pengujian atas rincian saldo.

Page 4: 64-78

Komunikasi dikombinasikan dengan salah satu atau tiga tindakan lainnya yang baru saja dijelaskan,

memang harus dilakukan tanpa memandang sifat pengecualian. Jika auditor menentukan bahwa

pengendalian internal tidak beroperasi secara efektif, manajemen segera diberitahu.

Auditor harus menyelenggarakan catatan yang memadai mengenai prosedur yang akan dilaksanakan,

metode yang akan digunakan untuk memilih sampel dan melakukan pengujian, hasil yang ditemukan

selama pengujian, dan kesimpulan yang dicapai. Pendokumentasian ini diperlukan baik dalam sampling

statistic maupun non statistik untuk mengevaluasi hasil gabungan dari semua pengujian dan untuk

mempertahankan audit jika memang diperlukan.

Ikhtisar langkah-langkah Sampling audit :

Page 5: 64-78