6 SENIN 30 SEPTEMBER 2019 Uskup Agung Pontianak Fasilitasi … · 2019. 9. 30. · 30 SEPTEMBER...

1
6 SENIN 30 SEPTEMBER 2019 Uskup Agung Pontianak Fasilitasi Bertemu Paus USKUP Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, dan rombongan, termasuk Katib Aam PB Nadhlatul Ulama (NU) KH Yahya Cholil Staquf bertolak ke Roma, Italia. Tujuan rombongan ini menjadi agen pembawa damai. Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, mengatakan kegiatan ini untuk Indonesia yang damai, aman, tentram, penuh harmoni dalam kehidupan. Mgr Agustinus yang dihubungi dari Pontianak dan masih berada di Vatikan mengungkapkan, selama mendampingi Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, dan rombongan, Gus Yahya sangat berbahagia mengikuti kegiatan tersebut. “Gus Yahya mengatakan dengan bertemu dengan pimpinan top Gereja Katolik di dunia, artinya dirinya telah menyapa umat Katolik. Saya berharap pertemuan ini menjadi suatu modal untuk menghadapi situasi di Indonesia yang memang selama ini boleh dikatakan kondusif, tetapi dirong-rong sana sini,” kata Mgr Agus. Dikatakan, melalui para tokoh ini, dirinya ingin menunjukkan bahwa Katolik sangat menghargai kedamaian, ketentraman dan hidup yang aman. "Dan memang misi Tuhan ke dunia ini kan juga untuk buat damai," ungkap Mgr Agustinus yang pernah bertugas sebagai Uskup Sintang tersebut. Dikatakan, orang yang mengerti bisa melihat bahwa ketika pimpinan tertinggi Gereja Katolik bisa bersalaman dan bicara dengan tokoh NU yang didampingi Ketua Anshor ada misi damai di situ. “Pertemuan ini menjadi tanda bahwa Gereja Katolik ingin berdamai, membawa Indonesia yang lebih baik dan tak ingin ada konflik. Pertemuan ini juga menjadi titik tolak untuk bergerak secara nyata, bukan hanya formal biasa,” katanya. Mgr Agus melihat potensi kerjasama di Kalimantan Barat (Kalbar) sangat besar. Namun selama ini masih ragu-ragu dan saling curiga satu dengan yang lain. Dirinya bersama Gus Yahya sudah memberi contoh di atas bagaimana hubungan yang baik, tentu ditindaklanjut sampai ke bawah. Rombongan berangkat pada Senin (23/9). Dokumen Abu Dhabi yang diteken Pemimpin Gereja Katolik Sri Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Dr Ahmed At-Tayyeb menginspirasi kedua belah pihak. Akhirnya semua dipertemukan di acara audiensi umum Rabu (25/9) di Lapangan St Petrus, Roma, Italia waktu setempat. Perjumpaan historis ini menandai kehendak bekerjasama lintas agama sebagai ungkapan hati terdalam baik pihak delegasi Gus Yahya Staquf dan pihak gereja Katolik yang diwakili Uskup Keuskupan Agung KUNJUNGAN Uskup Agung Pontioanak Mgr Agustinus Agus, dan rombongan, termasuk Katib Aam PB Nadhlatul Ulama (NU) KH Yahya Cholil Staquf ke Roma, Italia mendapat apresiasi dari sejumlah civitas akademika STKIP Pamane Talino. Apalagi kegiatan ini bertujuan menjadi agen pembawa damai. Pun, kedua belah pihak yakin bahwa untuk perdamaian dunia dan masyarakat dibutuhkan damai di antara tokoh-tokoh dan pemeluk agama-agama. “Pertemuan tersebut tentu membawa pesan terhadap bangsa Indonesia. Bahwa perbedaan bukanlah sumber perpecahan. Toh pemimpin- pemimpinnya juga adem-adem dan saling menghormati satu sama lain," kata Asisten Ketua Yayasan Landak Bersatu, Mustika Aji Hertanto. Mustika yang merupakan alumnus Master of Arts, The Ohio State University, Ohio, United States, ini mengatakan kunjungan dan pertemuan tersebut, salah satu tujuannya adalah menyampaikan deklarasi GP Ansor tentang Islam untuk kemanusiaan. Dikatakan, pertemuan tersebut memiliki pesan kuat bahwa Islam bukanlah alat politik. “Apalagi sarana untuk mencapai kepentingan- kepentingan individu," ujarnya. Ia menilai, kegiatan ini bertujuan untuk meredakan situasi panas pasca pemilu yang menggunakan agama sebagai alat politik yang mengakibatkan perpecahan golongan. "Pemilihan Pope Francis adalah karena baik NU dan Pope dapat mewakili atau representasi dua agama besar di Indonesia," jelas Mustika yang beragama Muslim tersebut. Apresiasi serupa diutarakan satu di antara dosen Muslim yang mengabdi di STKIP Pamane Talino, Pradipta Annurwardana. "Saya sebagai dosen Muslim di STKIP Pamane Talino di bawah naungan Yayasan Landak Bersatu yang merupakan institusi Katolik, sangat mengapresiasi pertemuan itu," ungkapnya. Terlebih, kata Pradipta, saat isu- isu perpecahan dan SARA sering muncul di berbagai media. Sehingga pertemuan ini menjadi contoh nyata bahwa toleransi antarumat beragama selalu dijunjung tinggi oleh pemuka- pemuka agama. (alf) STKIP Pamane Talino Beri Apresiasi Pontianak, Mgr Agustinus Agus di depan Paus Fransiskus. Rombongan juga menggelar pertemuan lanjutan dengan Pontifical Council for Inter-Religious Dialogue (PCID) Vatikan dilaksanakan dalam semangat saling berbagi maksud baik dan visi misi ke depan. Bukan hanya itu, kedua pihak berkunjung ke Pontifical Institute for Arabic and Islamic Study (PISAI) dan diterima oleh rektornya. Rektor menerima delegasi dan menjelaskan program PISAI di perpustakaan terlengkap studi Arabic dan Islam di Roma, Italia. Silaturahmi dilanjutkan dengan bersama ke Masjid Raya di Roma dan diterima Imam Masjid Agung Roma. Dengan kunjungan itu semakin memperkuat keyakinan Gereja Katolik bahwa kelompok ini (NU) perlu didukung karena sungguh-sungguh misi mereka juga kemanusiaan. (doi) IST BERTEMU PAUS - KH Yahya Cholil Staquf beraudensi dengan Paus Fransiskus di Lapangan St Petrus, Roma, Italia, Rabu (25/9). Pertemuan difasilitasi Uskup Agung Pontianak Mgrs Agustinus Agus. IST KUNJUNGI ROMA, ITALIA - Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus bersama rombongan antara lain Ketua Yayasan Landak Bersatu STKIP Pamane Talino, RP Dr Johanes Robini Marianto OP, Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia (DPP REI) Paulus Totok Lusida, mengunjungi Vatikan di Roma, Italia, Rabu (25/9). Hadir pula tokoh Muslim KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, serta Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas. Misi Perdamaian PBNU dan GP Ansor di Vatikan IST BERTEMU PAUS - KH Yahya Cholil Staquf (kanan) menyampaikan dokumen GP Ansor Declaration on Humanitarian Islam yang berisi tentang misi kemanusiaan kepada Paus Fransiskus. Ikut mendampingi Uskup Agung Pontianak Mgrs Agustinus Agus di Lapangan St Petrus, Roma, Italia, Rabu (25/9). IST FOTO BERSAMA - Rombongan berfoto bersama di sela-sela kunjungan ke Vatikan, Roma, Italia. IST PERPUSTAKAAN - Rombongan mengunjungi perpustakaan Pontifical Institute for Arabic and Islamic Study (PISAI) di Roma, Italia dan diterima Rektor PISAI seraya mendengarkan penjelasan Rektor PISAI. IST KUNJUNGI PCID - Rombongan mengunjungi Pontifical Council for Inter-Religious Dialogue (PCID) di Vatikan, Roma, Italia. IST USKUP DAN KIAI - Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus (kiri) dan Katib Aam PB Nadhlatul Ulama (NU) KH Yahya Cholil Staquf (kanan) tampak akrab di sela-sela kunjungan ke Vatikan, Roma, Italia. IST KUNJUNGI PISAI - Rombongan mengunjungi Pontifical Institute for Arabic and Islamic Study (PISAI) di Roma, Italia dan diterima Rektor PISAI. IST MASJID RAYA ROMA - Rombongan mengunjungi Masjid Raya di Roma, Italia dan diterima Imam Masjid Agung Roma (empat kiri). IST MENUNGGU AUDENSI - Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus (kiri), Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia (DPP REI) Paulus Totok Lusida (tengah), dan Katib Aam PB Nadhlatul Ulama (NU) KH Yahya Cholil Staquf (kanan) menunggu waktu audensi dengan Paus Fransiskus.

Transcript of 6 SENIN 30 SEPTEMBER 2019 Uskup Agung Pontianak Fasilitasi … · 2019. 9. 30. · 30 SEPTEMBER...

  • 6 SENIN30 SEPTEMBER 2019

    Uskup Agung Pontianak Fasilitasi Bertemu PausUSKUP Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, dan rombongan, termasuk Katib Aam PB Nadhlatul Ulama (NU) KH Yahya Cholil Staquf bertolak ke Roma, Italia. Tujuan rombongan ini menjadi agen pembawa damai.

    Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, mengatakan kegiatan ini untuk Indonesia yang damai, aman, tentram, penuh harmoni dalam kehidupan. Mgr Agustinus yang dihubungi dari Pontianak dan masih berada di Vatikan mengungkapkan, selama mendampingi Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, dan rombongan, Gus Yahya sangat berbahagia mengikuti kegiatan tersebut.

    “Gus Yahya mengatakan dengan bertemu dengan pimpinan top Gereja Katolik di dunia, artinya dirinya telah menyapa umat Katolik. Saya berharap pertemuan ini menjadi suatu modal untuk menghadapi situasi di Indonesia yang memang selama ini boleh dikatakan kondusif, tetapi dirong-rong sana sini,” kata Mgr Agus.

    D i k a t a k a n , melalui para tokoh ini,

    dirinya ingin menunjukkan bahwa Katolik sangat menghargai kedamaian, ketentraman dan hidup yang aman. "Dan memang misi Tuhan ke dunia ini kan juga untuk buat damai," ungkap Mgr Agustinus yang pernah bertugas sebagai Uskup Sintang tersebut.

    Dikatakan, orang yang mengerti bisa melihat bahwa ketika pimpinan tertinggi Gereja Katolik bisa bersalaman dan bicara dengan tokoh NU yang didampingi Ketua Anshor ada misi damai di situ. “Pertemuan ini menjadi tanda bahwa Gereja Katolik ingin berdamai, membawa Indonesia yang lebih baik dan tak ingin ada konflik. Pertemuan ini juga menjadi titik tolak untuk bergerak secara nyata, bukan hanya formal biasa,” katanya.

    Mgr Agus melihat potensi kerjasama di Kalimantan Barat (Kalbar) sangat besar. Namun selama ini masih ragu-ragu dan saling curiga satu dengan yang lain. Dirinya bersama Gus Yahya sudah memberi contoh di atas bagaimana hubungan yang baik, tentu ditindaklanjut sampai ke bawah.

    Rombongan berangkat pada Senin (23/9). Dokumen Abu Dhabi yang diteken Pemimpin Gereja Katolik Sri Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar,

    Dr Ahmed At-Tayyeb menginspirasi kedua belah pihak. Akhirnya semua

    dipertemukan di acara audiensi umum Rabu (25/9) di Lapangan

    St Petrus, Roma, Italia waktu setempat. Perjumpaan historis ini menandai kehendak bekerjasama lintas agama sebagai ungkapan hati terdalam baik pihak delegasi Gus Yahya Staquf dan pihak gereja Katolik yang diwakili Uskup Keuskupan Agung

    KUNJUNGAN Uskup Agung Pontioanak Mgr Agustinus Agus, dan rombongan, termasuk Katib Aam PB Nadhlatul Ulama (NU) KH Yahya Cholil Staquf ke Roma, Italia mendapat apresiasi dari sejumlah civitas akademika STKIP Pamane Talino. Apalagi kegiatan ini bertujuan menjadi agen pembawa damai. Pun, kedua belah pihak yakin bahwa untuk perdamaian dunia dan masyarakat dibutuhkan damai di antara tokoh-tokoh dan pemeluk agama-agama.

    “Pertemuan tersebut tentu membawa pesan terhadap bangsa Indonesia. Bahwa perbedaan bukanlah sumber perpecahan. Toh pemimpin-pemimpinnya juga adem-adem dan saling menghormati satu sama lain," kata Asisten Ketua Yayasan Landak Bersatu, Mustika Aji Hertanto.

    Mustika yang merupakan alumnus Master of Arts, The Ohio State University, Ohio, United States, ini mengatakan kunjungan dan pertemuan tersebut, salah satu tujuannya adalah menyampaikan deklarasi GP Ansor tentang Islam untuk kemanusiaan. Dikatakan, pertemuan tersebut memiliki pesan kuat bahwa Islam bukanlah alat politik. “Apalagi sarana untuk mencapai kepentingan-

    kepentingan individu," ujarnya.Ia menilai, kegiatan ini bertujuan

    untuk meredakan situasi panas pasca pemilu yang menggunakan agama sebagai alat politik yang mengakibatkan perpecahan golongan. "Pemilihan Pope Francis adalah karena baik NU dan Pope dapat mewakili atau representasi dua agama besar di Indonesia," jelas Mustika yang beragama Muslim tersebut.

    Apresiasi serupa diutarakan satu di antara dosen Muslim yang mengabdi di STKIP Pamane Talino, Pradipta Annurwardana. "Saya sebagai dosen Muslim di STKIP Pamane Talino di bawah naungan Yayasan Landak Bersatu yang merupakan institusi Katolik, sangat mengapresiasi pertemuan itu," ungkapnya.

    Terlebih, kata Pradipta, saat isu-isu perpecahan dan SARA sering muncul di berbagai media. Sehingga pertemuan ini menjadi contoh nyata bahwa toleransi antarumat beragama selalu dijunjung tinggi oleh pemuka-pemuka agama. (alf)

    STKIP Pamane Talino Beri Apresiasi

    Pontianak, Mgr Agustinus Agus di depan Paus Fransiskus.

    Rombongan juga menggelar pertemuan lanjutan dengan Pontifical Council for Inter-Religious Dialogue (PCID) Vatikan dilaksanakan dalam semangat saling berbagi maksud baik dan visi misi ke depan. Bukan hanya itu, kedua pihak berkunjung ke Pontifical Institute for Arabic and Islamic Study (PISAI) dan diterima

    oleh rektornya. Rektor menerima delegasi

    dan menjelaskan program PISAI di perpustakaan terlengkap studi Arabic dan Islam di Roma, Italia. Silaturahmi dilanjutkan dengan bersama ke Masjid Raya di Roma dan diterima Imam Masj id Agung Roma. Dengan

    kunjungan itu semakin memperkuat keyakinan Gereja Katolik bahwa kelompok ini (NU) perlu didukung

    karena sungguh-sungguh misi mereka juga

    kemanusiaan. (doi)

    IST

    BERTEMU PAUS - KH Yahya Cholil Staquf beraudensi dengan Paus Fransiskus di Lapangan St Petrus, Roma, Italia, Rabu (25/9). Pertemuan difasilitasi Uskup Agung Pontianak Mgrs Agustinus Agus.

    IST

    KUNJUNGI ROMA, ITALIA - Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus bersama rombongan antara lain Ketua Yayasan Landak Bersatu STKIP Pamane Talino, RP Dr Johanes Robini Marianto OP, Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia (DPP REI) Paulus Totok Lusida, mengunjungi Vatikan di Roma, Italia, Rabu (25/9). Hadir pula tokoh Muslim KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, serta Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.

    ■■ Misi Perdamaian PBNU dan GP Ansor di Vatikan

    IST

    BERTEMU PAUS - KH Yahya Cholil Staquf (kanan) menyampaikan dokumen GP Ansor Declaration on Humanitarian Islam yang berisi tentang misi kemanusiaan kepada Paus Fransiskus. Ikut mendampingi Uskup Agung Pontianak Mgrs Agustinus Agus di Lapangan St Petrus, Roma, Italia, Rabu (25/9).

    IST

    FOTO BERSAMA - Rombongan berfoto bersama di sela-sela kunjungan ke Vatikan, Roma, Italia.

    IST

    PERPUSTAKAAN - Rombongan mengunjungi perpustakaan Pontifical Institute for Arabic and Islamic Study (PISAI) di Roma, Italia dan diterima Rektor PISAI seraya mendengarkan penjelasan Rektor PISAI.

    IST

    KUNJUNGI PCID - Rombongan mengunjungi Pontifical Council for Inter-Religious Dialogue (PCID) di Vatikan, Roma, Italia.

    IST

    USKUP DAN KIAI - Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus (kiri) dan Katib Aam PB Nadhlatul Ulama (NU) KH Yahya Cholil Staquf (kanan) tampak akrab di sela-sela kunjungan ke Vatikan, Roma, Italia.

    IST

    KUNJUNGI PISAI - Rombongan mengunjungi Pontifical Institute for Arabic and Islamic Study (PISAI) di Roma, Italia dan diterima Rektor PISAI.

    IST

    MASJID RAYA ROMA - Rombongan mengunjungi Masjid Raya di Roma, Italia dan diterima Imam Masjid Agung Roma (empat kiri).

    IST

    MENUNGGU AUDENSI - Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus (kiri), Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia (DPP REI) Paulus Totok Lusida (tengah), dan Katib Aam PB Nadhlatul Ulama (NU) KH Yahya Cholil Staquf (kanan) menunggu waktu audensi dengan Paus Fransiskus.