6 Selasa, 26 Juli 2016 Investorbigcms.bisnis.com/file-data/1/1715/1b7ce688_Jun16-BankTa... ·...

2
6 Selasa, 26 Juli 2016

Transcript of 6 Selasa, 26 Juli 2016 Investorbigcms.bisnis.com/file-data/1/1715/1b7ce688_Jun16-BankTa... ·...

Page 1: 6 Selasa, 26 Juli 2016 Investorbigcms.bisnis.com/file-data/1/1715/1b7ce688_Jun16-BankTa... · 2016-07-26 · se bagai merek khusus di bawah naung an PT Federal International ... mana

6 Selasa, 26 Juli 2016

djoko
Typewriter
Investor
Page 2: 6 Selasa, 26 Juli 2016 Investorbigcms.bisnis.com/file-data/1/1715/1b7ce688_Jun16-BankTa... · 2016-07-26 · se bagai merek khusus di bawah naung an PT Federal International ... mana

JAKARTA — Penyaluran kredit seg men multiguna yang disalurkan FIF Spektra sepanjang semester per-ta ma tahun ini bertumbuh sebesar 17%.

Direktur Utama FIF Spektra Dar-wan Tirtayasa mengatakan sam pai dengan semester I/2016, pem bia-ya an yang telah disalurkan men-ca pai Rp1,62 triliun. Realisasi itu ber tumbuh sebesar 17% jika di ban-dingkan dengan realisasi pem bia ya-an pada periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp1,38 triliun.

“Salah satu faktor pendorong per-tum buhannya itu karena adanya ke naikan pembiayaan yang cukup sig nifikan selama momen Lebaran yai tu sekitar 20%,” kata Darwan ke pada Bisnis, Senin (25/7).

Menurutnya, capaian pembiayaan sam pai dengan semester pertama tahun ini sesuai dengan target yang di tetapkan yaitu di kisaran Rp1,6 tri-liun. Dia menuturkan, penyaluran pem biayaan pada momen Lebaran cen derung meningkat.

Dia mengungkapkan dari ber ba-gai jenis produk pembiayaan yang di ta warkan, pembiayaan elektro nik menjadi kontributor terbesar. Ke mu-di an, disusul pembiayaan peralatan ru mah tangga.

Sepanjang 2016, FIF Spektra se bagai merek khusus di bawah naung an PT Federal International Finance (FIF Group) yang bergerak di pada linis bisnis multiguna, me-nar getkan bisa menyalurkan pem-bia yaan Rp3 triliun.

Untuk mengejar target pem bia ya-an tahun ini, Darwan mengatakan pi haknya akan meluncurkan ber ba-gai penawaran menarik. FIF Spektra juga akan mengoptimalkan kerja sa ma dengan toko elektronik yang men jadi mitra dan memperluas ke-mi traan dengan toko-toko lainnya.

Selain itu, FIF Spektra bakal ber-partisipasi dalam penyaluran Kre-dit Usaha Rakyat (KUR) yang di-ca nangkan pemerintah. “Saat ini ka mi masih melakukan persiapan un tuk memenuhi ketentuan yang

di te tapkan pemerintah untuk bisa men jadi penyalur KUR. Proses yang ber jalan saat ini adalah penyesuaian sis tem online di bawah Komite KUR.”

Dia menegaskan FIF tidak meng-alami kesulitan dalam memenuhi per syaratan yang ditentukan sebagai pe nyalur KUR seperti jaringan yang ter sebar luas, tenaga penagihan, dan tenaga ahli yang memahami mana jemen risiko. Dia mengklaim FIF Spektra cukup berpengalaman dalam menyalurkan kredit mikro.

Sementara itu, Direktur Utama FIF Group Suhartono menyatakan per usahaan mempercayakan pe lak-sa naan penyaluran KUR kepada FIF Spektra. Adapun, dana KUR yang bisa disalurkan FIF Spektra di tar-get kan mencapai Rp500 miliar dari total target penyaluran KUR multi-fi nance yang diperkirakan sebesar Rp1,2 triliun.

Secara nasional penyaluran KUR hing ga 20 Juni 2016 telah mencapai Rp51 triliun. (Fitri Sartina Dewi)

PEKANBARU — Nilai investasi sa ham di Provinsi Riau sepanjang se mes ter I/2016 mengalami lon jak-an cukup tinggi yaitu tumbuh 100% di ban dingkan dengan periode sama tahun lalu.

Kepala Cabang PT Bursa Efek Indo nesia (BEI) Pekanbaru Emon Su laeman mengatakan sampai akhir Juni, investasi saham daerah itu sudah menyentuh angka Rp2,4 tri-liun.

"Nilai transaksi saham di Riau sam pai akhir Juni atau semester I/2016 ini mencapai Rp2,4 triliun, naik 100% dibandingkan semester I tahun lalu," katanya kepada Bisnis Senin (25/7).

Dari data pihaknya, nilai investasi sa ham semester I/2015 lalu yakni Rp1,2 triliun dan sepanjang 2015 se nilai Rp2,2 triliun.

Lonjakan nilai investasi ke pasar mo dal ini kata Emon disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yai-

tu pertama kondisi ekonomi ma kro nasional dan regional cukup bagus.

Pemerintah mengeluarkan be-ra gam upaya dan kebijakan agar be ban masyarakat bisa berkurang se perti mendorong realisasi ang gar-an negara dan daerah, hingga ke bi-jak an penggunaan anggaran subsidi energi. Kondisi ini membuat daya beli masyarakat kembali menguat.

Untuk di pasar modal, pengaruh ke bijakan ekonomi nasional terlihat dari nilai indeks atau pasar bursa yang sebelumnya berada di level 4.900 bisa melonjak 300 poin ke le vel 5.200.

"Untuk faktor kedua tentunya sen-ti men positif investor saham mulai ter lihat sejak rencana program tax amnesty digulirkan pemerintah, sam pai akhirnya undang-undang ter kait disahkan," katanya.

Emon menjelaskan sentimen po-si tif cukup jelas terlihat dari pe ning-kat an nilai inflow atau arus dana

ma suk dari luar negeri ke Tanah Air ka rena kebijakan yang diterapkan pe merintah mampu menarik minat in vestor atau pemilik modal.

Pemerintah dinilai mau mem-be ri kan kepastian kepada pemilik modal yang memarkirkan dananya di luar ne geri agar membawanya ke dalam dan ikut membangun bangsa lewat program tax amnesty tersebut.

"Kami juga melihat peningkatan pasar saham sebagian besar di-do mi na si big capital atau saham-saham besar seperti Telkom dan sebagian besar saham perbankan yang memang terdampak langsung dari kebijakan tax amnesty ini," katanya.

Sementara itu Kepala OJK Riau Muham mad Nurdin Subandi me-nga takan pihaknya terus mendorong par tisipasi masyarakat untuk berin-ves tasi pada instrumen yang jelas dan dijamin oleh pemerintah salah satu nya pasar saham. (k14/Arif Gunawan)

F I N A N S I A LSelasa, 26 Juli 2016 7

Muhammad [email protected]

Kepala Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, Panca Hadi Suryatno me-nga ta kan angka kredit macet BPR yang cen de rung naik hingga Mei 2016 men jadi perhatian tersendiri. Dia meng akui kenaikan NPL, ka-re na kebanyakan penyaluran kre dit fokus pada usaha mikro dan kecil, se hingga manajemen keuangan ku-rang tertata baik.

Data OJK menyebutkan, NPL BPR dari Januari-Mei 2016 mencapai 7,1% atau lebih tinggi ketimbang pe riode sama tahun lalu yang hanya 6,6%.

Dia mengatakan kelemahan usaha mi kro kecil dan menengah yakni men cam puradukkan keuangan mo dal bisnis dengan kebutuhan se-ha ri-hari. Tak hanya itu, uang yang me s tinya dimanfaatkan untuk pe-ngem bangan usaha juga di gu na-

kan untuk kebutuhan biaya sekolah dalam tahun ajaran baru 2016.

“Yang terjadi akhirnya pembayaran ter sendat. Ini yang menyebabkan NPL bisa naik,” tuturnya, Senin (25/7).

Kendati NPL BPR di Jateng naik, Pan ca memastikan kondisi BPR di wi-layahnya lebih baik dibandingkan pro-vinsi lain. Dilihat dari aset BPR se cara tahunan mengalami kenaikan 16,1% dari Rp19,9 triliun (Mei 2015) men jadi Rp23,1 triliun periode sama tahun ini.

Penyaluran kredit BPR juga terus ber tum buh 8,6% (year on year) atau

dari Rp16,3 triliun naik menjadi Rp17,7 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun mencapai Rp17,5 triliun pada posisi Mei 2016 atau naik 19,3% dibandingkan de-ngan periode sama tahun lalu yang ha nya Rp14,6 triliun.

“Kalau aset BPR naik itu, berarti kon disinya masih bagus. Kami pan-tau terus supaya NPL bisa turun di ba wah 5%,” terangnya.

Sementara itu, aset perbankan per Mei 2016 senilai Rp327,99 triliun atau naik 14,9% dibandingkan de-ngan periode yang sama tahun se be-lum nya Rp285,46 triliun.

Panca menambahkan, untuk ni lai kredit juga ada peningkatan yai tu se-be sar 10,7%. Pada Januari-Mei 2016 ni lai kredit perbankan di wi la yah nya men capai Rp239,55 tri liun, naik dari periode sama tahun se be lum nya se-be sar Rp216,36 triliun.

Selanjutnya, untuk Dana Pihak Ke tiga (DPK) juga terjadi peningkatan yai tu dari Rp 210,67 triliun di Mei 2015 naik 14,5% menjadi Rp241,294 tri liun pada Mei 2016.

Adapun NPL perbankan juga meng-alami kenaikan, dari 3,1% menjadi 3,7% periode Mei 2016 ketimbang periode sama tahun lalu.

Ketua Perhimpunan Bank Per kre-ditan Rakyat Indonesia atau Per ba-rindo Jateng Dadi Sumarsana me-

nga takan kinerja BPR memang men-dapat sorotan dari OJK karena NPL justru naik. Namun demikian, pi-haknya memastikan NPL bisa di te-kan pada semester II tahun ini seiring mem baiknya perekonomian dalam ne geri dan dana pemerintah dapat ter serap merata.

“Biasanya di semester I kurang

ba gus, nanti kami bisa tutup di se-mes ter II,” tuturnya.

Dia mengatakan bulan lalu ada ke se pakatan dengan OJK bahwa BPR akan memperkuat permodalan.

Sebagai contoh, BPR yang modalnya ku rang dari Rp3 miliar memiliki action plan untuk menambah modal hing ga Rp3 miliar dengan batas wak-

tu 2019. Apabila ada BPR dengan mo dal kurang dari Rp6 miliar, sudah se pa kat akan berpacu menambah mo dal menjadi Rp6 miliar dengan deadline 2024.

“BPR itu unik. Mereka akan tum buh sesuai dengan visi-nya masing-ma-sing. Jadi, tidak harus merger kalau mo dal nya kuat,” paparnya.

SEMARANG — Otoritas Jasa Keuangan mewas-padai angka kredit macet atau nonperforming loan (NPL) bagi bank perkreditan rakyat (BPR) di Jawa Tengah karena minimnya pengelolaan keuangan

usaha mikro dan kecil.

Uang yang mesti-nya dimanfaatkan untuk pe ngem bang an usaha juga digunakan untuk kebutuhan biaya sekolah dalam tahun ajaran baru 2016.

PEMBIAYAAN MULTIGUNA

FIF Spektra Catat Pertumbuhan 17%

INVESTASI KEUANGAN

Transaksi Saham di Riau Melonjak 100%

KOLEKTIBILITAS

NPL BPR di Jateng Tembus 7,1%

KERJA SAMA BPJS-KPK

Antara/Rosa Panggabean

Ketua KPK Agus Rahardjo (kanan) berbincang dengan Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris dalam penandatanganan nota kesepahaman di gedung KPK, Jakarta, Senin (25/7). Nota kesepahaman tersebut mencakup pemberian informasi dan penerapan sistem pencegahan korupsi antara Kementerian Kesehatan, Kemendagri, dan BPJS Kesehatan.

Kinerja BPRdi Jawa Tengah (Rp Triliun)

Mei15

Des15

Mei16

Mei15

Des15

Mei16

Mei15

Des15

Mei16

Mei15

Des15

Mei16

Mei15

Des15

Mei16

19,9522,0523,18

16,3 16,8917,72

14,6716,41

17,521,08

0,99

1,266,62

5,88

7,12111,13 102,91

101,14

Mei15

Des15

Mei16

Aset Kredit DPK NPL NPL % LDR %Sumber: OJK Jateng dan DIY, diolah. Bisnis/Ilham Nesabana

INDIKASIEQV.

BONUS DANBAGI HASILNISBAH

PORSI PEMILIK DANAPENDAPATANYANG HARUSDIBAGI HASIL

SALDORATA-RATANO. JENIS PENGHIMPUNAN

DISTRIBUSI BAGI HASILPERIODE 30 JUNI 2016(Dalam Jutaan Rupiah)

A. PEMBIAYAAN 1. Bank - - - - 0,00% 2. Non Bank 8.321.779 98.314 - - 0,00%B. PENGHIMPUNAN DANA I. GIRO BTN iB a. Bank 15 - - - 1,00% b. Non Bank 1.549.546 18.306 - 1.291 1,00% II. GIRO BTN PRIMA iB a. Bank GIRO BTN PRIMA iB - Tearing I 61 1 7,00% - 0,00% GIRO BTN PRIMA iB - Tearing II 166 2 9,67% - 1,37% b. Non Bank *) GIRO BTN PRIMA iB 27 - 0,00% - 0,00% GIRO BTN PRIMA iB - Tearing I 12.780 151 7,00% 11 0,99% GIRO BTN PRIMA iB 2.020 24 7,25% 2 1,03% GIRO BTN PRIMA iB - Tearing II 27.733 328 9,67% 32 1,37% GIRO BTN PRIMA iB 24.129 285 9,85% 28 1,40% GIRO BTN PRIMA iB - Tearing III 23.087 273 11,61% 32 1,65% GIRO BTN PRIMA iB - Tearing IV 253.179 2.991 14,00% 419 1,98% III. TABUNGAN BTN BATARA iB a. Bank - - - - - b. Non Bank 375.254 4.433 - 313 1,00% IV. TABUNGANKU iB a. Bank - - - - - b. Non Bank 3.105 37 - 3 1,00% V. TABUNGAN PAYROLL iB a. Bank - - - - - b. Non Bank 10.693 126 - 9 1,00% VI. TABUNGAN SIMPEL iB a. Bank - - - - - b. Non Bank 118 1 - - 1,00% VII. TABUNGAN BTN PRIMA iB a. Bank TABUNGAN BTN PRIMA iB 1.811 21 25,00% 5 3,54% b. Non Bank TABUNGAN BTN PRIMA iB 3.612 43 5,25% 2 0,74% TABUNGAN BTN PRIMA iB 520.609 6.150 25,00% 1.538 3,54% TABUNGAN BTN PRIMA iB 7.042 83 40,00% 33 5,67% TABUNGAN BTN PRIMA iB 11.155 132 42,00% 55 5,95% TABUNGAN BTN PRIMA iB 14.702 174 43,00% 75 6,10% TABUNGAN BTN PRIMA iB 128.588 1.519 44,00% 668 6,24% VIII. TABUNGAN BTN HAJI iB a. Bank - - - - - b. Non Bank TABUNGAN BTN HAJI iB 88.305 1.043 - 162 2,20% IX. TABUNGAN QURBAN iB a. Bank - - - - - b. Non Bank 1.755 21 15,50% 3 2,20% X. DEPOSITO BATARA SYARIAH iB a. Bank 1 Bln Baru 1.135 13 40,00% 5 5,67% 12 Bln Baru 307 4 44,00% 2 6,24% b. Non Bank 1 Bln Baru 1.917.314 22.651 40,00% 9.061 5,67% 3 Bln Baru 1.345.986 15.902 43,00% 6.838 6,10% 6 Bln Baru 30.219 357 44,00% 157 6,24% 12 Bln Baru 12.966 153 44,00% 67 6,24% 12 Bln Lama 9 - 45,00% - 6,38% 24 Bln Baru 6 - 39,00% - 5,53% DEPOSITO ON CALL 1 HARI 1.167 14 25,00% 3 3,54% DEPOSITO ON CALL 6 HARI 167 2 25,00% - 3,54% DEPOSITO ON CALL 7 HARI 817 10 25,00% 2 3,54% DEPOSITO ON CALL 11 HARI 10 - 25,00% - 3,54% DEPOSITO ON CALL 12 HARI 6.640 78 25,00% 20 3,54% DEPOSITO ON CALL 13 HARI 38 - 25,00% - 3,54% DEPOSITO ON CALL 15 HARI 50 1 25,00% - 3,54% TOTAL 14.698.102 173.643 20.836

ASET 1. Kas 57.786 50.083 2. Penempatan Bank Indonesia 2.949.978 1.573.967 3. Penempatan Pada Bank Lain 152.257 300.486

5. Pembiayaan Berbasis Piutang 8.585.598 7.470.352 6. Pembiayaan Bagi hasil 3.857.082 3.753.294 7. Pembiayaan Sewa - - 8. Aset Produktif Lainnya - - 9. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif -/- - - a. Individual (22.287 ) (27.760 ) b. Kolektif (292.516 ) (299.095 ) 10. Aset Tetap Dan Inventaris 45.677 44.850 Akumulasi Penyusutan -/- (36.063 ) (34.160 ) 11. Aset Non Produktif - - 12. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset lainnya -/- - - 13. Aset Lainnya 412.003 323.870 TOTAL ASET 15.802.558 13.268.941 LIABILITAS 1. Dana Simpanan a. Giro 1.728.973 1.729.780 b. Tabungan 436.722 468.809 2 Dana Investasi a. Giro 552.805 486.503 b. Tabungan 818.970 886.138 c. Deposito 9.453.731 7.533.306 3 Liabilitas Kepada Bank Indonesia - - 4 Liabilitas Kepada Bank Lain 4.297 5.296 5 Surat Berharga Diterbitkan - - 6 Liabilitas Lainnya 710.221 602.059 7 Dana Investasi - - 8 Dana Usaha 1.940.750 1.291.926 9 Saldo Laba (Rugi) a. Laba Tahun Lalu 4.794 4.794 b. Laba Tahun Berjalan 151.295 260.330

TOTAL LIABILITAS 15.802.558 13.268.941

30 Jun 2016NO. POS-POS 31 Des 2015

LAPORAN POSISI KEUANGANPER 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(Dalam Jutaan Rupiah)30 Jun 2016NO. POS-POS 30 Jun 2015

LAPORAN LABA RUGIPERIODE 1 JANUARI S/D 30 JUNI 2016 DAN 2015

(Dalam Jutaan Rupiah)

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL A. Pendapatan dan Beban Operasional 1. Pendapatan Penyaluran Dana a. Pendapatan dari Piutang 417.152 346.645 b. Pendapatan Dari Bagi Hasil 158.603 151.709 c. Lainnya 51.021 24.284 2. Bagi Hasil Untuk Pemilik Dana Investasi (362.876 ) (300.940 ) 3. Pendapatan Setelah Distribusi Bagi Hasil 263.900 221.698 B. Pendapatan dan Beban Operasional Selain Penyaluran Dana 1. Pendapatan Operasional Lainnya a. Pendapatan Bank Selaku dalam - - b. Komisi / Provisi / Fee dan Administrasi 23.343 21.975 c. Pendapatan Lainnya - 2.316 2. Beban Operasional Lainnya a. Beban Bonus Wadiah (7.314 ) (5.033 ) b. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan ( ) (8.148 ) (67.245 ) c. Kerugian terkait Risiko Operasional - - d. Komisi / Provisi / Fee dan Administrasi - - e. Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya (Non Keuangan) - - f. Beban Tenaga Kerja (60.918 ) (43.528 ) g. Beban Lainnya (59.536 ) (55.337 ) Pendapatan ( Beban ) Operasional Lainnya (112.573 ) (146.852 ) LABA ( RUGI) OPERASIONAL 151.327 74.846 PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL 1. Pendapatan Non Operasional 431.639 55.955 2. Beban Non Operasional (431.671 ) - LABA (RUGI) NON OPERASIONAL (32 ) 55.955 LABA RUGI TAHUN BERJALAN 151.295 130.801

30 Jun 2016NO. POS-POS 31 Des 2015

LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSIPER 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(Dalam Jutaan Rupiah)

1. Tagihan Komitmen - -

2. Posisi Pembelian Spot dan yang Masih Berjalan - - 3. Lainnya - - 2. Kewajiban Komitmen

2. Lainnya - - 3. Tagihan Kontijensi

2. Pendapatan Margin Dalam Penyelesaian - - 3. Lainnya 308.492 259.660 4. Kewajiban Kontijensi

2. Lainnya - -

Kantor Pusat :Menara Bank BTN, Jl. Gajah Mada No. 1, Jakarta 10130 Telp : (021) 6336789, 6332666

Kantor Cabang Syariah :

Catatan :- Memenuhi SE OJK No. 18/SEOJK.03/2015 tanggal 8 Juni 2015 tentang Transparansi dan

Publikasi Laporan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Jakarta, 26 Juli 2016PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.

Unit Usaha Syariah

Drs. H. A. Nazri Adlani Oni Febriarto Rahardjo Dewan Pengawas Syariah Direktur

NO. 30 Jun 2016URAIAN 30 Jun 2015

RASIO KEUANGANPERIODE 1 JANUARI s/d 30 JUNI 2016 DAN 2015

2. Aset Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif 1,32% 2,59% 3. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan Terhadap Aset Produktif 2,50% 2,50% 4. NPF Gross 1,32% 2,69% 5. NPF 0,88% 0,72% 6. (ROA) 2,03% 2,27% 7. Pembiayaan Bagi Hasil terhadap total Pembiayaan 31,00% 35,99% 8. (FDR) 95,78% 110,21%

30 Jun 2016NO. POS-POS 31 Des 2015

LAPORAN SUMBER DAN PENYALURAN DANA ZAKATPER 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(Dalam Jutaan Rupiah)

1. Saldo Awal Dana Zakat 2 2

a. Internal UUS 12 19 b. Eksternal UUS - - 3. Penyaluran Dana Zakat Kepada Entitas Pengelola Zakat 9 19 a. Lembaga Amil Zakat - - b. Badan Amil Zakat 9 19 4. Kenaikan atau Penurunan Dana Zakat 3 - 5. Saldo Akhir Dana Zakat 5 2

30 Jun 2016NO. POS-POS 31 Des 2015

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KEBAJIKANPER 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(Dalam Jutaan Rupiah)

1. Sumber Dana Kebajikan Pada Awal Periode 5 25 2. Penerimaan Dana Kebajikan a. Infaq - - b. Sedekah - - c. Pengembalian dana kebajikan produktif - - d. Denda ; dan - 3 e. Penerimaan non halal 93 192 f. Lainnya Total Penerimaan 93 195 3. Penggunaan Dana Kebajikan a. Dana Kebajikan Produktif - - b. Sumbangan - - c. Penggunaan lainnya untuk kepentingan umum 72 215 Total Penggunaan 72 215 4. Kenaikan (Penurunan) Sumber dana kebajikan atas Penggunaan 21 (20 ) 5. Sumber Dana Kebajikan Pada Akhir Periode 26 5

30 Jun 2016 Portofolio AURAIAN

LAPORAN PERUBAHAN DANA INVESTASI TERIKATPER 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

(Dalam Jutaan Rupiah)

INFORMASI AWAL PERIODE - - - - - - Saldo Awal - - - - - - INFORMASI PERIODE BERJALAN Penerimaan Dana - - - - - - Penarikan Dana - - - - - - Keuntungan (Rugi) Investasi - - - - - - Beban/Biaya - - - - - - Fee/Penerimaan Bank - - - - - - INFORMASI AKHIR PERIODE Saldo Akhir - - - - - -

Portofolio B Total 31 Des 2015 30 Jun 2016 31 Des 2015 30 Jun 2016 31 Des 2015