6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak...

43
6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN Keberadaan pangkalan pendaratan ikan (PPI) Pangandaran dan obyek wisata bahari di Pangandaran sudah ada sejak lama. Aktivitas wisata bahari belum seramai seperti sekarang, awalnya hanya terdapat aktivitas pemancingan dan melihat pemandangan laut. Pemerintah daerah mulai melihat mengembang-kan wisata bahari Pangandaran dengan aktivitas wisata yang lebih beragam tahun 2000. Pengembangan wisata bahari diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Pangandaran, sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Pengembangan wisata bahari menghadapi kendala karena kawasan wisata berdampingan dengan kawasan perikanan. Pemerintah daerah akan mengem- bangkan kawasan wisata bahari Pangandaran tanpa kawasan perikanan. Pemerintah daerah kemudian memindahkan PPI Pangandaran dari Pantai Timur ke lokasi baru di Desa Babakan. Pemindahan dan pembangunan PPI Panganda- ran dimaksudkan untuk memperluas tempat pendaratan hasil tangkapan dan kolam pelabuhan sebagai tempat tambat labuh perahu nelayan. Kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur karena hanya diperuntukkan untuk kegiatan wisata bahari. Kegiatan tambat labuh perahu nelayan di Perairan Cagar Alam Pananjung tidak diperbolehkan berdasarkan pasal 17 Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Penunjukan Desa Babakan dilakukan karena wilayah Perairan Pangandaran dan Pananjung tidak memungkinkan untuk dibangun PPI karena diperuntukan untuk aktivitas wisata. Menurut nelayan, penetapan Desa Babakan sebagai lokasi baru PPI kurang tepat. Hal ini dikarenakan lokasi tersebut cukup jauh dari pemukiman nelayan dan kurang terlindung seperti lokasi lama PPI yang dilindungi oleh teluk. Selain karena lokasi lama PPI Pangandaran yang terlindung oleh teluk, nelayan di Pangandaran juga sering berpindah tempat untuk menambatkan perahunya.Jika terjadi musim barat, maka nelayan memindahkan perahunya ke Pantai Timur begitupun sebaliknya jika terjadi musim timur,

Transcript of 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak...

Page 1: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

77

6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN

PPI PANGANDARAN

Keberadaan pangkalan pendaratan ikan (PPI) Pangandaran dan obyek

wisata bahari di Pangandaran sudah ada sejak lama. Aktivitas wisata bahari belum

seramai seperti sekarang, awalnya hanya terdapat aktivitas pemancingan dan

melihat pemandangan laut. Pemerintah daerah mulai melihat mengembang-kan

wisata bahari Pangandaran dengan aktivitas wisata yang lebih beragam tahun

2000. Pengembangan wisata bahari diharapkan dapat menarik minat wisatawan

untuk berkunjung ke Pangandaran, sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli

daerah (PAD).

Pengembangan wisata bahari menghadapi kendala karena kawasan wisata

berdampingan dengan kawasan perikanan. Pemerintah daerah akan mengem-

bangkan kawasan wisata bahari Pangandaran tanpa kawasan perikanan.

Pemerintah daerah kemudian memindahkan PPI Pangandaran dari Pantai Timur

ke lokasi baru di Desa Babakan. Pemindahan dan pembangunan PPI Panganda-

ran dimaksudkan untuk memperluas tempat pendaratan hasil tangkapan dan

kolam pelabuhan sebagai tempat tambat labuh perahu nelayan. Kawasan Pantai

Barat dan Pantai Timur karena hanya diperuntukkan untuk kegiatan wisata

bahari. Kegiatan tambat labuh perahu nelayan di Perairan Cagar Alam Pananjung

tidak diperbolehkan berdasarkan pasal 17 Undang-Undang Republik Indonesia

No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan

Ekosistemnya.

Penunjukan Desa Babakan dilakukan karena wilayah Perairan Pangandaran

dan Pananjung tidak memungkinkan untuk dibangun PPI karena diperuntukan

untuk aktivitas wisata. Menurut nelayan, penetapan Desa Babakan sebagai lokasi

baru PPI kurang tepat. Hal ini dikarenakan lokasi tersebut cukup jauh dari

pemukiman nelayan dan kurang terlindung seperti lokasi lama PPI yang

dilindungi oleh teluk. Selain karena lokasi lama PPI Pangandaran yang terlindung

oleh teluk, nelayan di Pangandaran juga sering berpindah tempat untuk

menambatkan perahunya.Jika terjadi musim barat, maka nelayan memindahkan

perahunya ke Pantai Timur begitupun sebaliknya jika terjadi musim timur,

Page 2: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

78

nelayan memindahkan perahunya ke Pantai barat. Lokasi Pantai Barat dan Pantai

Timur Pangandaran sama-sama terlindung karena berada di perairan teluk (subbab

5.1.1).

Saat di lokasi lama PPI Pangandaran, nelayan memanfaatkan Pantai Barat,

Pantai Timur dan Cagar Alam Pananjung sebagai tempat tambat labuh perahu.

Penetapan lokasi tambat labuh didasarkan kepada kedekatan pemukiman nelayan

dengan salah satu dari ketiga lokasi tersebut. Dengan dipindahkannya PPI ke

lokasi baru, nelayan membutuhkan waktu yang lebih lama menuju PPI. Selain

diperlukan waktu yang lebih lama, nelayan juga harus mengeluarkan biaya

transportasi ke PPI baru. Kesulitan lain yang juga akan dirasakan nelayan adalah

tidak/belum adanya pedagang/pengolah ikan dan wisatawan yang akan membeli

hasil tangkapan di lokasi baru PPI.

6.1 Prakiraan Dampak Pemindahan PPI Pangandaran terhadap Nelayan

Dampak dalam konteks aspek lingkungan adalah suatu perubahan

lingkungan mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan, secara

langsung atau tidak langsung. Dampak juga dapat diartikan sebagai hasil

pengaruh suatu benturan antara dua kepentingan atau setiap perubahan yang

terjadi dalam suatu lingkungan sebagai akibat ada-nya aktivitas manusia (Lubis,

2012). Pemindahan pelabuhan perikanan/pang-kalan pendaratan ikan dapat

memberikan dampak terhadap aktivitas, fasilitas dan sumberdaya manusia

pengguna jasa pelabuhan tersebut.

Dampak yang ditimbulkan akibat pemindahan PPI Pangandaran dapat

bernilai positif ataupun negatif. Dampak positif yang mungkin terjadi adalah

nelayan tidak lagi akan dianggap sebagai pihak yang dapat mengganggu

pengembangan wisata bahari Pangandaran. Wisata bahari di Pangandaran telah

dikenal baik oleh wisatwan dalam negeri maupun mancanegara. Menurut Hidayati

(1997), Pantai Pangandaran merupakan daerah tujuan utama wisatawan di

Kabupaten Ciamis, dan pengembangan wisata bahari Pangandaran telah ada

sebelum tahun 1997, di tahun tersebut juga juga muncul wacana pemindahan PPI

Pangandaran ke lokasi lain agar pengembangan wisata bahari berjalan sesuai

dengan yang direncanakan oleh pemerintah daerah.

Page 3: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

79

Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang

tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. Lokasi baru PPI yang kurang terlindung

akan membahayakan nelayan yang beraktivitas disana. Selain itu di lokasi baru

PPI juga membuat nelayan kesulitan dalam memasarkan hasil tangkapan, dan

penurunan pendapatan yang diakibatkan bertambahnya biaya operasional.

Nelayan merupakan pengguna yang paling banyak memanfaatkan jasa

pelabuhan di antaranya tambat labuh perahu, pendaratan hasil, dan pemasaran

hasil tangkapan. Pemindahan PPI Pangandaran diduga akan memberikan berbagai

dampak terhadap nelayan. Dampak yang akan diterima oleh nelayan diduga akan

berkaitan dengan aktivitas, pengelolaan waktu dan pendapatan nelayan.

6.1.1 Dampak terhadap aktivitas nelayan

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pangandaran saat ini telah dipindahkan ke

Desa Babakan yang berada 3 km dari lokasi sebelumnya. Perpindahan sebuah

pelabuhan perikanan/pangkalan pendaratan ikan dari suatu lokasi ke lokasi lain

akan memberikan pengaruh terhadap berbagai aktivitas, fasilitas dan sumberdaya

manusia pengguna jasa pelabuhan tersebut.

Nelayan merupakan salah satu pelaku yang paling banyak melakukan

aktivitas-aktivitas di pelabuhan perikanan/pangkalan pendaratan ikan. Aktivitas-

aktivitas tersebut berkaitan dengan tambat labuh perahu/kapal, perbaikan alat

tangkap, pendaratan hasil tangkapan, dan pemasaran dan distribusi hasil

tangkapan.

Pemindahan lokasi PPI diduga akan berdampak terhadap aktivitas nelayan

yaitu diantaranya nelayan harus berupaya pindah ke lokasi baru, beradaptasi

dengan lingkungan baru, beradaptasi dengan fasilitas-fasilitas yang ada dan

mencari daerah pemasaran yang baru. Berikut ini merupakan dugaan/prakiraan

dampak pemindahan PPI Pangandaran terhadap aktivitas nelayan :

1) Nelayan tetap tidak berkeinginan pindah ke lokasi baru

Pembangunan fasilitas-fasilitas kepelabuhanan perikanan di lokasi baru PPI

Pangandaran belum selesai dilakukan. Fasilitas-fasilitas yang telah selesai

dibangun saat ini tidak memungkinkan untuk dilakukannya berbagai aktivitas

kepelabuhanan perikanan seperti tambat labuh perahu karena pembangunan

Page 4: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

80

fasilitas pokok seperti dermaga dan kolam pelabuhan masih belum selesai

dilakukan. Hal ini menjadi alasan bagi nelayan tetap beraktivitas di lokasi lama.

Jika pembangunan fasilitas telah selesai dilakukan, tidak ada jaminan

nelayan ingin dipindahkan ke lokasi baru. Tindakan nelayan tersebut diduga akan

berdampak terhadap fasilitas di lokasi baru. Fasilitas yang telah dibangun akan

rusak karena tidak digunakan.

Jika nelayan tetap tidak ingin dipindahkan, sedangkan pemerintah daerah

telah memfasilitasi pemindahan tersebut, diduga akan terjadi penggusuran

nelayan. Kebijakan penggusuran nelayan pernah terjadi di Kali Adem, Kecamatan

Penjaringan, Jakarta Utara pada tahun 2003 (Khaeron, 2007). Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta telah melakukan penggusuran terhadap pemukiman nelayan tersebut

yang didiami oleh sekitar 1.600 keluarga. Penggusuran dilakukan dalam rangka

menertibkan daerah-daerah bantaran kali Adem sebagai bagian dari upaya

penanggulangan masalah banjir di Jakarta. Menurut Poskota.co.id (2011), hingga

tahun 2011, penggusuran nelayan di Kali Adem masih menyisakan masalah,

karena masih ada sekitar 45 keluarga yang belum mendapatkan perumahan.

Tindakan penggusuran nelayan di Pangandaran tentunya tidak diinginkan

oleh pihak manapun. Penggusuran ini dapat dicegah dengan adanya komunikasi

yang baik antara pemerintah daerah dengan nelayan seperti mengadakan

pendekatan persuasif kepada nelayan dan penjaminan keselamatan bagi nelayan

beraktivitas di lokasi baru PPI.

2) Nelayan tidak mendaratkan hasil tangkapannya di lokasi baru dan tidak

adanya aktivitas turunan lainnya bagi nelayan jika ingin pindah

Pembangunan berbagai fasilitas pokok PPI Pangandaran di lokasi baru yaitu

dermaga, kolam pelabuhan, breakwater dan alat bantu navigasi belum selesai

dilakukan. Hal ini menyebabkan nelayan tidak dapat mendaratkan hasil

tangkapannya di lokasi tersebut.Jika hal ini dilakukan, dapat membahayakan

nelayan, misalnya perahu nelayan akan kandas karena kolam pelabuhan belum

dikeruk, tidak adanya alat bantu navigasi juga akan menyulitkan nelayan kembali

ke pelabuhan.

Nelayan yang memutuskan untuk pindah ke lokasi baru, dengan kondisi

fasilitas pokok belum dibangun, tidak bisa melakukan tambat labuh dan

Page 5: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

81

mendaratkan hasil tangkapannya. Dugaan dampak turunan yang terjadi akibat

tindakan ini adalah :

(1) Tidak adanya produksi dan nilai produksi hasil tangkapan karena tidak

adanya aktivitas pendaratan ikan

Tidak adanya produksi dan nilai produksi di suatu pelabuhan perikanan dapat

berdampak pada kerusakan fasilitas-fasilitas yang telah dibangun. Fasilitas

yang telah dibangun seperti gedung TPI, instalasi listrik dan air akan rusak

karena tidak digunakan.

(2) Tidak adanya aktivitas pemasaran atau pelelangan hasil tangkapan

Pemasaran ikan merupakan aktivitas yang dapat dikatakan sebagai “jantung”

dari aktivitas kepelabuhan perikanan. Dikatakan demikian karena pada

pemasaranlah sebagian besar keuntungan bermuara, baik bagi para pengguna,

pengelola, maupun pemiliknya (Lubis, 2012). Dengan tidak adanya kegiatan

pemasaran atau pelelangan ikan, maka salah satu sumber pemasukan

pelabuhan akan berkurang.

(3) Tidak adanya aktivitas-aktivitas pengolahan ikan

Tanpa adanya aktivitas pendaratan ikan, maka selain aktivitas pemasaran

tidak dapat dilakukan (butir 2), aktivitas pengolahan ikan juga tidak dapat

dilakukan. Jika hal ini terus berlanjut dapat mengakibatkan para pengolah

ikan kehilangan mata pencahariannya.

(4) Tidak adanya aktivitas penyediaan kebutuhan melaut

Penyediaan kebutuhan melaut merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

seharusnya diberikan atau difasilitasi pihak pengelola pelabuhan kepada

nelayan. Pelabuhan perikanan dengan pelayanan primanya diharapkan dapat

memasok atau memnuhi segala kebutuhan tersebut, mengingat bahwa nelayan

harus mempersiapkan diri dengan bahan kebutuhan melaut yang lengkap dan

baik.

Dampak lain yang ditimbulkan akibat nelayan tidak mendaratkan hasil

tangkapannya di lokasi baru adalah fasilitas yang telah dibangun yang terkait

dengan aktivitas-aktivitas di atas menjadi tidak berfungsi.

Diketahui bahwa 2 dari 10 responden nelayan, menyatakan tidak keberatan

jika dipindahkan ke lokasi baru, dengan syarat pemerintah daerah memberikan

Page 6: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

82

jaminan keamanan dan keselamatan bagi nelayan saat masuk ataupun keluar dari

PPI di lokasi baru. Faktor keamanan dan keselamatan merupakan fokus utama

nelayan saat memindahkan perahunya ke PPI.

3) Nelayan harus memindahkan perahu-perahunya ke lokasi baru

Pantai Barat, Pantai Timur Pangandaran dan Perairan Cagar Alam

Pananjung merupakan tempat nelayan menambatkan perahunya sebelum di

bangunnya PPI Pangandaran di Desa Babakan. Menurut pemerintah daerah,

tindakan ini dapat mengganggu aktivitas wisata bahari di Pangandaran dan

kegiatan konservasi di Cagar Alam Pananjung. Gangguan tersebut adalah

banyaknya perahu nelayan yang ditambatkan di Pantai Barat dan Pantai Timur

menyulitkan dalam penempatan/penataan fasilitas wisata bahari seperti banana

boat, dan motorboat. Perahu nelayan yang ditambatkan di Perairan Cagar Alam

Pananjung mengganggu kegiatan konservasi terumbu karang di lokasi tersebut.

Perahu nelayan yang berada di Pantai Barat, Pantai Timur Pangandaran dan

Perairan Cagar Alam harus dipindahkan, jika pembangunan PPI Pangandaran di

lokasi baru telah selesai dilakukan. Pantai Timur direncanakan akan bersih dari

perahu nelayan dan Pantai Barat hanya diperbolehkan untuk perahu pesiar.

Pemberlakuan kebijakan yang berbeda terhadap Pantai Barat dan Pantai

Timur berdasarkan struktur kedua pantai yang berbeda. Pantai Timur mempunyai

karakteristik pantai yang berbatu, dan perairannya menyatu dengan Perairan

Cagar Alam Pananjung. Karakteristik ini cocok untuk kegiatan wisata bahari

seperti diving, banana boat dan motor boat. Pantai Barat memiliki karakteristik

pantai yang berpasir. Hal ini sangat cocok dikembangkan untuk aktivitas surfing,

melihat pemandangan laut, olah raga pantai dan pesiar menggunakan perahu.

4) Nelayan harus berupaya beradaptasi lagi dengan lingkungan pelabuhan

yang masih baru

Jika pembangunan PPI Pangandaran baru telah selesai dilakukan, maka

fasilitas yang ada merupakan fasilitas baru dan perlu dilakukan adaptasi terhadap

fasilitas tersebut agar tidak salah dalam mengoperasikannya. Begitupun juga saat

memasuki lingkungan pelabuhan yang masih baru, maka para pelaku di pelabuhan

Page 7: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

83

perikanan/pangkalan pendaratan ikan harus berupaya untuk beradaptasi terhadap

berbagai fasilitas dan aktivitas di tempat tersebut.

Nelayan harus beradaptasi dengan fasilitas-fasilitas kepelabuhanan di lokasi

baru. Fasilitas-fasilitas tersebut mungkin saja berbeda atau lebih canggih

dibandingkan di lokasi lama. Upaya adaptasi tersebut diduga akan memper-lambat

dan mengganggu aktivitas di PPI.

Saat di lokasi lama PPI Pangandaran, nelayan menambatkan perahunya

dengan cara mengikatkan perahunya pada sebuah tiang yang ditancapkan di pantai

karena belum adanya dermaga. Dermaga adalah sangat perlu bagi suatu pelabuhan

perikanan. Menurut Triatmodjo (2007), dermaga dibangun untuk melayani

kebutuhan tertentu; dan menurut Lubis (2012), dermaga di pelabuhan perikanan

berfungsi sebagai tempat labuh dan bertambatnya kapal, bongkar muat hasil

tangkapan, serta tempat mengisi bahan perbekalan untuk keperluan penangkapan

ikan di laut.

Jika pembangunan dermaga dan kolam pelabuhan selesai dilakukan, maka

ada kemungkinan pihak pengelola menerapkan aturan tentang tambat labuh

perahu di dermaga atau kolam pelabuhan. Hal ini tentunya membutuhkan adaptasi

dari nelayan dan dibutuhkan waktu tambahan bagi nelayan untuk membiasakan

diri dengan aturan tersebut.

5) Nelayan mengalami kesulitan karena tidak adanya fasilitas pokok yang

dibutuhkan di lokasi baru

Pembangunan fasilitas PPI Pangandaran di lokasi baru diperkirakan akan

selesai pada tahun 2014. Fasilitas-fasilitas yang telah dibangun adalah fasilitas

penunjang sedangkan fasilitas pokok seperti dermaga, kolam pelabuhan,

breakwater, dan alat bantu navigasi belum dibangun.

Fasilitas pokok atau infrastruktrur adalah fasilitas yang berfungsi untuk

menjamin keamanan dan kelancaran kapal, baik sewaktu berlayar keluar masuk

pelabuhan maupun sewaktu berlabuh di pelabuhan (Lubis, 2012). Ketidakadaan

fasilitas pokok tersebut di atas bukan hanya menyebabkan nelayan mengalami

kesulitan beraktivitas di lokasi baru.

Kesulitan yang akan dialami nelayan terjadi karena tidak adanya fasilitas-

fasilitas yang dibutuhkan di lokasi baru. Hal ini diduga akan berdampak pada

Page 8: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

84

bertambahnya waktu yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas di lokasi

tersebut, misalnya dengan tidak adanya alat bantu navigasi akan menyulitkan bagi

nelayan untuk kembali ke pelabuhan sehingga waktu beraktivitas menjadi lebih

lama.

Pembangunan fasilitas pokok seharusnya menjadi fokus utama pemerintah

daerah. Fasilitas pokok yang belum dibangun menyebabkan aktivitas

kepelabuhanan perikanan seperti tambat-labuh perahu/kapal, pendaratan hasil

tangkapan di dermaga pendaratan, penyediaan perbekalan melaut belum dapat

dilakukan. Menurut Hermawan (2009), tidak adanya atau kurangnya fasilitas

pokok di PPI Pangandaran mengakibatkan hasil tangkapan ikan yang didaratkan

relatif sedikit karena hasil tangkapan tersebut hanya berasal dari armada kecil

(perahu) sedangkan armada kapal penangkapan ikan berukuran besar tidak dapat

mendaratkan hasil tangkapannya karena terbatasnya kapasitas dan kedalaman

kolam pelabuhan dan fasilitas lainnya untuk memudahkan kapal berlabuh.

Pembangunan fasilitas pokok yang belum selesai juga berdampak pada tidak

atau belum berfungsinya fasilitas yang telah lebih dahulu dibangun. Hal ini dapat

terlihat pada pembangunan gedung TPI di lokasi baru. Gedung TPI yang

berfungsi sebagai tempat pendaratan dan pelelangan ikan tidak dapat digunakan

karena tidak adanya aktivitas pendaratan ikan.

6) Nelayan mengalami kesulitan mendapatkan kebutuhan melaut

Pangkalan pendaratan ikan (PPI) Pangandaran di lokasi baru belum

mempunyai fasilitas yang khusus melayani perbekalan melaut seperti Stasiun

Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN).Kebutuhan melaut nelayan seperti

bensin, solar dan rokok dipasok melalui kios-kios yang berada di sekitar Pantai

Barat dan Pantai Timur. Nelayan dapat dengan mudah mendapatkan kebutuhan

melaut di lokasi lama PPI dengan cara pinjam/utang. Pembayaran dilakukan

setelah ikan hasil tangkapan terjual atau telah dibayarkan oleh tengkulak.

Pemindahan PPI Pangandaran ke Desa Babakan diduga akan berdampak

terhadap penyediaan kebutuhan melaut nelayan. Nelayan akan kesulitan

mendapatkan berbagai kebutuhan melaut karena lokasi baru PPI cukup jauh.

Sulitnya mendapatkan kebutuhan melaut juga akan berdampak pada terganggunya

operasional penangkapan ikan. Tanpa adanya jasa penyedia kebutuhan melaut,

Page 9: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

85

maka operasi penangkapan ikan akan sulit dilakukan atau tidak bisa dilaksanakan

sama sekali.

Menurut Magdalena (2007) pelayanan penyediaan kebutuhan melaut dapat

termasuk ke dalam pelayanan yang bersifat langsung kepada nelayan oleh

pengelola pelabuhan atau melalui pengusaha swasta. Pemenuhan kebutuhan

melaut tersebut berkaitan dengan penyediaan logistik seperti air bersih, es dan

solar. Penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan melaut di beberapa elabuhan

perikanan di Indonesia diserahkan kepada Perum Prasarana Perikanan setempat.

6.1.2 Dampak terhadap pendapatan dan pengelolaan waktu nelayan

Pemindahan PPI Pangandaran ke lokasi baru diduga tidak hanya berdampak

terhadap aktivitas, tetapi juga terhadap pendapatan dan penyelolaan waktu

nelayan. Jarak yang ditempuh nelayan semakin jauh, sehingga lama waktu untuk

melaksanakan aktivitas menjadi lebih lama.

Lokasi baru yang berada 3 km dari lokasi sebelumnya, lebih jauh dari

pemukiman nelayan. Untuk dapat beraktivitas di lokasi baru, nelayan harus

mengeluarkan biaya transportasi dari dan menuju lokasi baru. Pengeluaran biaya

transportasi akan berdampak terhadap pendapatan nelayan. Berikut ini merupakan

prakiraan dampak pemindahan PPI terhadap pendapatan dan pengelolaan waktu

nelayan :

1) Penurunan pendapatan nelayan

Penurunan pendapatan nelayan terjadi karena meningkatnya biaya yang

harus dikeluarkan selama beraktivitas di lokasi baru PPI. Biaya yang dikeluarkan

adalah biaya operasional melaut yang meliputi pembelian bensin, makan, dan

rokok. Nelayan tidak mengeluarkan biaya untuk retribusi, surat izin melaut, dan

pembelian es untuk hasil tangkapan.

Nelayan mengeluarkan biaya operasional melaut Rp.140.000,-/trip

penangkapan. Diasumsikan hasil tangkapan nelayan 60 kg/trip dengan harga ikan

Rp.10.000,-/kg, sehingga diperoleh pemasukan Rp. 600.000,- per trip. Pendapatan

nelayan per trip tersebut masih dibagi untuk 3 orang (1 nelayan pemilik, 2 nelayan

pekerja) melalui bagi hasil (50:50 atau 75:25). Dugaan pendapatan nelayan per

trip di lokasi lama Rp. 460.000,- sedangkan di lokasi baru menurun menjadi Rp.

Page 10: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

86

410.000,-/ trip. Dugaan perbedaan pendapatan nelayan di lokasi lama dan di

lokasi baru disajikan pada Tabel 24.

Tabel 24 Dugaan perbedaan pendapatan nelayan di lokasi lama dan lokasi baru

dalam satu kali trip penangkapan ikan tahun 2011

PPI Pangandaran Item Banyak Harga

(Rp) Jumlah (Rp)

1. Lokasi lama

- Pengeluaran

(biaya operasional melaut) Bensin (liter) 20 4.500,- 90.000,-

Makan dan rokok (paket) 1

50.000,- 50.000,-

Jumlah - - 140.000,-

- Pemasukan Penjualan ikan (kg) 60 10.000,- 600.000,-

- Jumlah Pendapatan 460.000,-

- Pendapatan untuk

nelayan pemilik

230.000,-

2. Lokasi baru

- Pengeluaran

(biaya operasional melaut) Bensin (liter) 20 4.500,- 90.000,-

Makan dan rokok (paket) 1 - 50.000,-

Biaya transportasi(Rp) 1 50.000,- 50.000,-

Jumlah - - 190.000,-

- Pemasukan Penjualan ikan (kg) 60 10.000,- 600.000,-

- Jumlah Pendapatan 410.000,-

Selisih pendapatan 50.000,-

Nelayan harus mengeluarkan biaya transportasi Rp. 50.000,- jika ber-

aktivitas di lokasi baru. Dengan pendapatan per trip Rp. 460.000,-, dan dengan

sistem bagi hasil 50:50, sebagai contoh, maka pendapatan nelayan pemilik adalah

sebesar Rp 230.000,-. Oleh karena itu, pengeluaran tambahan biaya tambahan

Rp.50.000,- menimbulkan “beban” tambahan biaya bagi nelayan pemilik ekivalen

sebesar 21,7% terhadap pendapatannya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hermawan (2009), menyatakan bahwa

saat PPI Pangandaran masih berlokasi di Pantai Timur, sebagian nelayan

memperoleh tambahan pendapatan melalui aktivitas penyewaan perahu kepada

wisatawan yang datang berkunjung ke pantai Pangandaran.

Page 11: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

87

2) Nelayan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menuju PPI dan

kembali ke rumah

Pemukiman nelayan di Pangandaran tidak terkonsentrasi di suatu kawasan,

tetapi tersebar di Desa Pananjung, Pangandaran dan Babakan. Hal ini merupakan

salah satu penyebab tempat tambat labuh kapal nelayan juga tersebar di sekitar

Pantai Barat, Pantai Timur, dan Cagar Alam Pananjung. Penentuan lokasi tambat

labuh nelayan didasarkan atas kedekatan lokasi-lokasi tersebut dengan

pemukiman nelayan.

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pangandaran di lokasi baru berada cukup

jauh dari ketiga lokasi tambat labuh nelayan sebelumnya. Hal ini diduga akan

menjadi kendala bagi nelayan karena waktu yang dibutuhkan nelayan untuk

menuju PPI menjadi lebih lama. Dugaan lama waktu dari pemukiman nelayan

menuju di lokasi lama dan lokasi baru disajikan pada Tabel 24.

Tabel 25 Dugaan waktu aktivitas nelayan dari rumah menuju lokasi lama dan

lokasi baru dan sebaliknya tahun 2011

PPI

Pangandaran

Pemukiman Jarak lokasi

PPI ke

pemukiman

(m)

Estimasi lama waktu (menit)

Menuju PPI

atau kembali

ke rumah

Penambahan

waktu tempuh

ke lokasi baru

1. Lokasi

lama

Pananjung 500 20

Pangandaran 100 10

Babakan 3.500 40

2. Lokasi

baru

Pananjung 4.000 50 +30

Pangandaran 3.000 40 +30

Babakan 500 10 -30

Nelayan yang bermukim di Desa Pananjung dan Pangandaran

membutuhkan waktu antara 10-20 menit menuju PPI atau kembali ke rumah,

sedangkan nelayan yang bermukim di Desa Babakan membutuhkan waktu

sedikitnya 40 menit saat PPI masih berada di lokasi lama. Penambahan dan

pengurangan lama waktu tempuh menuju PPI di lokasi baru terjadi karena jarak

dari ketiga desa tersebut. Desa Pananjung dan Pangandaran lebih dekat ke lokasi

lama dibandingkan lokasi baru. Pemindahan lokasi PPI Pangandaran

menyebabkan nelayan yang bermukim di Desa Pananjung dan Pangandaran

Page 12: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

88

membutuhkan tambahan waktu 30 menit, sedangkan nelayan yang bermukim di

Desa Babakan mengalami pengurangan waktu sebesar 30 menit (Tabel 25).

Nelayan yang bermukim di Desa Pananjung membutuhkan waktu menuju

PPI atau kembali ke rumah sebesar 20 menit di lokasi lama, dan 50 menit di lokasi

baru berarti nelayan tersebut membutuhkan tambahan waktu sebesar 30 menit.

Oleh karena itu tambahan lama waktu beraktivitas nelayan Pananjung bila

beraktivitas di lokasi baru menimbulkan “beban” tambahan waktu sebesar

ekivalen 150% terhadap lama waktu aktivitasnya di lokasi lama.

Nelayan yang bermukim di Desa Pangandaran membutuhkan tambahan

waktu sebesar 30 menit jika beraktivitas di lokasi baru. Dengan lama waktu

beraktivitas dari rumah menuju PPI sebesar 10 menit di lokasi lama dan 40 menit

di lokasi baru berarti nelayan tersebut membutuhkan tambahan waktu sebesar 30

menit. Oleh karena itu lama waktu beraktivitas nelayan Desa Pangandaran bila

beraktivitas di lokasi baru menimbulkan “beban” tambahan waktu sebesar

ekivalen 300% terhadap lama waktu aktivitasnya di lokasi lama.

Nelayan di Desa Babakan akan mengalami pengurangan waktu beraktivi-

tas sebesar 30 menit dengan dipindahkannya lokasi PPI. Pengurangan lama waktu

beraktivitas nelayan Desa Babakan dari rumah menuju PPI di lokasi baru ekivalen

sebesar 75% terhadap alam waktu aktivitasnya di lokasi lama. Kondisi ini tidak

terlalu menguntungkan karena Desa Babakan merupakan desa dengan jumlah

nelayan paling sedikit di kecamatan Pangandaran.

Faktor lokasi merupakan kendala bagi nelayan. Lokasi baru PPI

Pangandaran kurang strategis dan jauh dari pemukiman nelayan. Lundgren 1968

vide Komarudin (1979), memaparkan bahwa lokasi yang ideal untuk pelabuhan

perikanan adalah sebagai berikut :

(1) Jaraknya tidak begitu jauh dari fishing ground

(2) Jarak dari konsumen harus dekat

(3) Struktur tanah cukup baik sehingga terhindar dari pengaruh hempasan

gelombang

Menurut Pane (2012) penting adanya kedekatan lokasi pelabuhan

perikanan/pangkalan pendaratan ikan dengan pemukiman nelayan terutama untuk

nelayan dengan armada penangkapan berukuran kecil (KM ≤ 10GT dan perahu

Page 13: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

89

motor tempel). Hal ini dikarenakan dengan ukuran armada yang kecil, dan trip

penangkapan ikan tidak terlalu lama sehingga setelah operasi penangkapan ikan

dilakukan, nelayan dapat segera kembali ke rumah untuk beristirahat.

Kebijakan yang dapat dilaksanakan oleh pemerintah daerah jika ingin

memindahkan nelayan ke lokasi baru adalah menyatukan semua pemukiman

nelayan dan memberikan rumah dan lahan secara gratis kepada nelayan.

3) Nelayan menjual hasil tangkapannya kepada tengkulak

Tidak semua nelayan di Kecamatan Pangandaran menjual hasil

tangkapannnya kepada tengkulak. Nelayan yang menjual hasil tangkapannya

kepada tengkulak adalah nelayan yang mengalami keterikatan modal dan hutang

terhadap tengkulak. Menurut Lubis et al (2011), penyebab keterlibatan tengku-lak

dalam aktivitas nelayan adalah 1) adanya ketersediaan uang yang relatif cukup

pada tengkulak/pengijon dan keinginan tengkulak/pengijon untuk menam-bah

penghasilan lebih banyak lagi, 2) adanya kekurangan dan kebutuhan dana bagi

nelayan dalam usaha dan kehidupan sehari-hari.

Tindakan penjualan hasil tangkapan nelayan kepada tengkulak tanpa

melalui proses lelang akan merugikan nelayan. Menurut Lubis (2012), pelelang-

an ikan merupakan suatu aktivitas utama terpenting di pelabuhan perikanan yang

perlu dikelola optimal, karena aktivitas ini berpengaruh an terhadap penerimaan

hasil penjualan nelayan; yang pada tahap selanjutnya menentukan berapa besaran

pendapatan nelayan (nelayan pemilik dan nelayan buruh). Tidak berfungsinya

pelelangan ikan jelas merugikan nelayan, karena tidak memperoleh harga yang

layak dalam menjual hasil tangkapannya.

Tabel 26 Perbandingan harga untuk contoh ikan layur di TPI dan tengkulak di

lokasi lama dan lokasi baru tahun 2011

PPI Pangandaran Harga ikan (Rp)

Selisih harga (Rp) TPI Tengkulak

Lokasi lama 21.700,- 10.000,- 11.700,-

Lokasi baru 21.700,-* 10.000,- 11.700,- Keterangan :

* Data dugaan. Data ini diasumsikan sama dengan di TPI lokasi lama karena TPI lokasi baru

belum berfungsi .

Page 14: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

90

Saat penelitian ini dilakukan, TPI di lokasi lama telah ditutup, sedangkan

TPI di lokasi baru belum berfungsi. Hal ini menyebabkan nelayan kesulitan untuk

menjual hasil tangkapannya sehingga menjualnya kepada tengkulak. Harga ikan

ditentukan oleh tengkulak tanpa melalui proses tawar-menawar. Perbandingan

harga ikan di TPI dan tengkulak untuk contoh ikan layur disajikan pada Tabel 26.

Terdapat perbedaan harga ikan layur yang signifikan antara TPI dengan

tengkulak yaitu Rp. 21.700,- dan Rp. 10.000,-. Selisih harga jual ikan di TPI

sebesar ekivalen 53,92% terhadap harga jual tengkulak. Selisih harga yang besar

ini sangat merugikan nelayan, dan mempengaruhi harga ikan di pasaran.

Penjualan hasil tangkapan kepada tengkulak dapat menyulitkan pendataan

produksi hasil tangkapan karena tidak tercatat di TPI. Penjualan yang tidak

tercatat oleh petugas TPI menyebabkan data produksi hasil tangkapan di

Pangandaran tidak akurat.

6.2 Prakiraan Dampak Pemindahan Lokasi PPI terhadap Pedagang ikan

Pemindahan PPI Pangandaran ke lokasi baru menciptakan kekhawatiran

bagi para pedagang ikan (bakul) dan para pengolah ikan (jongko). Lokasi PPI

baru yang cukup jauh dari lokasi wisata dikhawatirkan dapat menyulitkan baik

aktivitas pemasaran ikan hasil tangkapan maupun produk olahan perikanan

kepada konsumen.

Penjualan produk olahan perikanan oleh jongko-jongko sangat bergantung

pada kondisi wisata bahari Pangandaran karena mayoritas konsumennya

merupakan para wisatawan. Pemindahan PPI Pangandaran ke lokasi baru diduga

akan berdampak pedagang ikan. Dampak yang ditimbulkan terkait dengan

aktivitas dan pendapatan pedagang ikan.

6.2.1 Dampak terhadap aktivitas pedagang ikan

Pemindahan PPI Pangandaran ke lokasi baru diduga akan berdampak

terhadap aktivitas pedagang ikan. Pedagang ikan akan mengalami kesulitan dalam

memasarkan hasil tangkapan karena lokasi baru PPI jauh dari daerah pemasaran,

dan diperlukan adaptasi terhadap lokasi baru PPI. Berikut ini merupakan

prakiraan dampak yang dirasakan pedagang ikan akibat pemindahan PPI

Pangandaran ke lokasi baru yaitu :

Page 15: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

91

1) Pedagang ikan harus beradaptasi lagi dengan lokasi baru

Pemindahan PPI Pangandaran ke lokasi baru menyebabkan pedagang ikan

harus beradaptasi lagi dengan lingkungan PPI yang masih baru. Hal ini mungkin

tidak akan menjadi masalah yang besar bagi pedagang ikan jika pihak pengelola

menyediakan berbagai kebutuhan pedagang ikan seperti kios-kios untuk menjual

ikan, timbangan, dan wadah.

Saat PPI Pangandaran yang berada di lokasi lama masih dibuka, pedagang

ikan memperoleh kemudahan untuk memasarkan hasil tangkapan karena

kedekatan lokasi pemasaran dengan konsumen. Dengan dipindahkannya PPI

Pangandaran, maka pedagang ikan harus beradaptasi lagi dengan fasilitas yang

ada.

Ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan oleh pedagang ikan akan

memudahkan bagi mereka untuk beraktivitas di lokasi baru PPI. Kenyataan yang

terjadi adalah pembangunan berbagai fasilitas di lokasi baru PPI masih belum

selesai dilakukan. Hal ini menyebabkan pedagang tidak dapat melaksanakan

aktivitas di lokasi baru PPI.

2) Pedagang ikan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasokan ikan di

lokasi baru

Tidak adanya aktivitas pendaratan ikan dan keenggganan nelayan untuk

mendaratkan ikan hasil tangkapannya di lokasi baru PPI akan mengakibatkan

pedagang ikan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasokan ikan. Tidak

tersedianya pasokan ikan sesuai dengan yang dibutuhkan juga akan mengganggu

aktivitas produksi produk olahan perikanan.

Menurut Pane (2010) bagi pedagang dan pengolah ikan yang membeli ikan

di TPI, informasi ketersediaan jenis-jenis ikan, mutu, ukuran, dan harga disebut

sebagai kekuatan hasil tangkapan di suatu pelabuhan perikanan adalah penting

bagi pedagang dan pengolah ikan, sehingga mereka tertarik melakukan pembe-

lian ikan di pelabuhan tersebut dan sekaligus juga terjaminnya kelangsungan

aktivitas mereka; selain itu juga berarti berkembangnya industri pengolahan ikan

di pelabuhan perikanan tersebut.

Tidak adanya pasokan ikan, maka pedagang ikan harus mencari produsen

yang lain. Hal ini jika terus terjadi diduga akan memperlambat kegiatan produksi

Page 16: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

92

olahan perikanan. Sulitnya mendapatkan pasokan ikan juga dapat berdampak

terhadap terganggunya stabilitas perikanan tangkap di Pangandaran. Sulitnya

pasokan ikan mengindikasikan bahwa terjadi penurunan produksi hasil tangkapan.

3) Pedagang ikan mengalami kesulitan untuk memasarkan hasil tangkapan

Lokasi baru PPI Pangandaran yang cukup jauh dan kurang strategis

merupakan kendala utama bagi para pedagang ikan untuk memasarkan hasil

tangkapan yang telah dibeli dari nelayan. Tidak tersedianya fasilitas untuk

memasarkan ikan juga merupakan kekhawatiran terbesar bagi pedagang ikan.

Saat PPI Pangandaran masih berlokasi di Pantai Timur, pedagang ikan

mendapatkan kemudahan untuk memasarkan ikan yang telah dibeli dari nelayan

untuk kemudian dijual kepada pengolah ikan (jongko), rumah makan/restoran di

sekitar Pantai Barat dan Pantai Timur dan kepada wisatawan. Menurut Indrianto

(2006), pada dasarnya pemasaran hasil tangkapan di TPI bertujuan untuk

menciptakan mekanisme pasar yang menguntungkan baik bagi para nelayan

maupun pedagang ikan. Pemindahan PPI Pangandaran ke lokasi baru

menyebabkan pedagang ikan kesulitan untuk memasarkan ikan yang telah dibeli

ataupun harus mencari daerah pemasaran yang baru.

4) Bertambahnya lama waktu untuk beraktivitas di lokasi baru

Pemukiman pedagang ikan sebagian besar berada di Desa Pananjung dan

Pangandaran. Adapun lokasi pemasaran hasil tangkapannya adalah Pantai Barat,

Pantai Timur dan Pasar ikan Pangandaran. Pemindahan PPI Pangandaran ke

lokasi baru diduga akan berdampak terhadap lama waktu beraktivitas pedagang

ikan.

Lama waktu pedagang ikan untuk menuju lokasi baru PPI dan lokasi

pemasaran akan bertambah karena sarana transportasi dari dan menuju lokasi baru

sangat terbatas. Jenis sarana transportasi yang dapat digunakan untuk menuju

lokasi lama dan lokasi baru adalah angkutan pedesaan dan becak. Jumlah kedua

sarana transportasi tersebut relatif lebih banyak terdapat di lokasi lama karena

lokasinya yang berdekatan dengan wisata bahari. Dugaan lama waktu pedagang

ikan beraktivitas lokasi lama dan lokasi baru dan ke lokasi pemasaran disajikan

pada Tabel 27.

Page 17: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

93

Tabel 27 Dugaan lama waktu yang dibutuhkan pedagang ikan menuju PPI dan

daerah pemasaran ikan di lokasi lama dan baru tahun 2011

PPI

Pangandaran

Dugaan

Jumlah Pemukiman

menuju PPI*

Dari PPI ke daerah

pemasaran**

Jarak

(m)

Lama

(menit)

Jarak

(m)

Lama

(menit)

Jarak

(m)

Lama

(menit)

Lokasi lama 100 10 150 15 250 25

Lokasi baru

3.500

40

3.000

60

6.500

100

Selisih 6.250 75

Keterangan :

*Pemukiman : Pananjung, Pangandaran .

**Lokasi pemasaran : Pantai Barat, Pantai Timur, Pasar Ikan

Pedagang ikan akan mengalami selisih waktu yang besar jika beraktivitas di

lokasi baru dibandingkan lokasi lama. Saat di lokasi lama, pedagang ikan

membutuhkan waktu 25 menit untuk menuju daerah pemasaran, sedangkan jika

di lokasi baru, pedagang ikan akan membutuhkan waktu 100 menit untuk menuju

PPI dan lokasi pemasaran,dengan demikian terdapat selisih sebesar 75 menit.

Oleh karena itu tambahan lama waktu berakvitas di lokasi baru PPI ekivalen

sebesar 300% terhadap waktu aktivitasnya di lokasi lama.

Jarak yang lebih singkat dari PPI menuju daerah pemasaran (3.000 m),

pedagang ikan membutuhkan waktu yang lebih lama (60 menit). Hal ini diduga

terjadi karena pedagang ikan mendatangi ketiga daerah pemsaran untuk

memasarkan hasil tangkapan jika ikan yang telah dibeli dari nelayan tidak laku

terjual di salah satu daerah pemasaran, sehingga waktu beraktivitasnya menjadi

lebih lama.

Lama waktu yang diperlukan untuk beraktivitas di lokasi baru diduga dapat

menurunkan mutu ikan hasil tangkapan. Ikan merupakan sumberdaya yang

bersifat high perishable yaitu mudah busuk. Menurut Nurjanah (2009), Ikan yang

terlalu lama terpapar sinar matahari tanpa diberikan perlakuan khusus dapat

menurunkan mutu ikan tersebut karena telah terkontaminasi berbagai bakteri atau

mikroba lainnya. Menurut Lubis (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi

menurunya kualitas/mutu ikan di pelabuhan perikanan adalah saat menunggu

penjualan di pagi hari, ikan dalam basket dibiarkan tanpa diberi es atau tidak

dimasukkan dalam cool room; penangkutan ikan dari dermaga ke TPI tanpa

Page 18: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

94

pelindung; pencucian dengan menggunakan air kolam pelabuhan yang telah

terpolusi; penggunaan basket yang kotor; dan peletakan ikan di lantai TPI yang

kotor.

6.2.2 Dampak terhadap pendapatan pedagang ikan

Pemindahan PPI Pangandaran ke lokasi baru diduga juga berdampak

terhadap pendapatan pedagang ikan. Hal ini disebabkan biaya yang harus

dikeluarkan jika beraktivitas di lokasi baru. Berikut ini merupakan prakiraan

dampak pemindahan PPI terhadap pendapatan dan pengelolaan waktu nelayan :

1) Pedagang ikan harus mengeluarkan biaya yang lebih besar

Untuk mencapai lokasi baru PPI Pangandaran yang cukup jauh, maka

pedagang ikan harus mengeluarkan biaya transportasi untuk menuju dan dari

lokasi baru PPI. Selain biaya transportasi untuk beraktivitas di PPI, pedagang ikan

juga harus mengeluarkan biaya transportasi untuk memasarkan ikan hasil

tangkapan yang telah dibeli dari nelayan. Biaya-biaya yang diperkirakan akan

dikeluarkan oleh pedagang ikan jika beraktivitas di lokasi baru adalah biaya

transportasi dan biaya untuk menjaga mutu ikan agar tetap baik ketika sampai ke

tangan konsumen. Biaya yang dikeluarkan pedagang ikan akan bertambah untuk

menjaga mutu ikan yang akan dipasarkan. Untuk menjaga agar mutu ikan tetap

terjaga diperlukan perlakuan khusus misalnya pemberian es.

Jauhnya lokasi untuk memasarkan ikan kembali akan menjadi kendala

terbesar bagi pedagang ikan karena harus mengeluarkan biaya untuk transportasi.

Bertambahnya biaya yang harus dikeluarkan tanpa diikuti oleh peningkatan

pendapatan dapat menurunkan keuntungan yang diperoleh pedagang ikan.

2) Penurunan pendapatan pedagang ikan

Lokasi baru PPI Pangandaran yang cukup jauh dari daerah pemasaran

menyebabkan pedagang ikan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk

transportasi dari dan ke PPI Pangandaran. Peningkatan biaya yang dikeluarkan

akan berdampak pada keuntungan yang diperoleh. Peningkatan biaya yang harus

dikeluarkan tanpa diikuti dengan peningkatan keuntungan akan berdampak

kepada penurunan pendapatan. Penurunan pendapatan pedagang ikan diduga

Page 19: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

95

dapat terjadi karena sulitnya memperoleh ikan dari pengepul untuk selanjutnya

dipasarkan kepada konsumen.

Pendapatan pedagang ikan diduga akan mengalami penurunan sebesar

Rp.60.000,- jika beraktivitas di lokasi baru. Penurunan ini terjadi karena adanya

biaya transportasi dari dan menuju PPI serta pembelian es untuk menjaga mutu

ikan. Dugaan perbandingan pendapatan pedagang ikan di lokasi lama dan lokasi

baru disajikan pada Tabel 28.

Tabel 28 Dugaan perbedaan pendapatan pedagang ikan di lokasi lama dan

lokasi baru dengan harga ikan yang sama tahun 2011

PPI Pangandaran Item Banyak Harga

(Rp)

Jumlah

(Rp)

1. Lokasi lama

- Pengeluaran

Pembelian ikan (kg) 60 10.000,- 600.000,-

- Pemasukan Penjualan ikan (kg) 60 15.000,- 900.000,-

- Pendapatan 300.000,-

- Pengeluaran Pembelian ikan (kg) 60 10.000,- 600.000,-

2. Lokasi baru

- Pengeluaran Transportasi (Rp) 1 50.000,- 50.000,-

Es 1 10.000,- 10.000,-

- Pemasukan Penjualan ikan 60 15.000,- 900.000,-

- Pendapatan 240.000,-

Selisih pendapatan 60.000,-

Besarnya biaya pengeluaran pedagang ikan untuk membeli hasil tangkapan

nelayan adalah Rp.600.000,-. Saat beraktivitas di lokasi lama, pedagang ikan

akan mendapatkan pendapatan sebesar Rp. 300.000,-, sedangkan jika beraktivitas

di lokasi baru maka pendapatan pedagang ikan akan mengalami penurunan

menjadi Rp.240.000,-. Penurunan pendapatan Rp.60.000,- ini terjadi karena

pedagang ikan harus mengeluarkan biaya tambahan sebagai pengganti biaya

transportasi dan membeli es untuk menjaga agar mutu ikan tetap baik. Besarnya

penurunan pendapatan pedagang ikan ini jika beraktivitas di lokasi baru PPI

ekivalen sebesar 20 % terhadap pendapatannya.

Jauhnya lokasi baru PPI Pangandaran dari pemukiman pedagang ikan dan

lokasi pemasaran merupakan kendala terbesar bagi pedagang ikan. Tanpa adanya

Page 20: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

96

jaminan dari pemerintah daerah tentang daerah pemasaran ikan untuk pedagang

ikan dan pembangunan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk memasarkan hasil

tangkapan yang telah dibeli dari nelayan, maka pedagang ikan tetap ingin

bertahan di lokasi lama dan tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru.

6.3 Permasalahan-Permasahan yang Dihadapi Pengelola PPI di Lokasi baru

Pihak pengelola PPI Pangandaran berjumlah tiga orang dengan kualifikasi

pendidikan tamatan SMA. Bentuk pengelolaan yang dilakukan adalah pendataan

unit penangkapan ikan, dan perizinan. Terbatasnya jumlah SDM pengelola

merupakan salah satu kendala bagi pengembangan PPI Pangandaran. Pihak

pengelola mengalami berbagai permasalahan terkait pengelolaan yang dilakukan.

Pemasalahan yang dihadapi oleh pihak pengelola PPI Pangandaran adalah sebagai

berikut :

1) Pembangunan berbagai fasilitas yang masih tertunda akibat kendala

pendanaan

Fasilitas kepelabuhanan perikanan di PPI Pangandaran masih belum selesai

dibangun. Fasilitas yang telah selesai dibangun di PPI Pangandaran adalah

fasilitas di darat yaitu kantor pengelola, gedung TPI, MCK, Mushola, instalasi

listrik dan air, sedangkan fasilitas di laut seperti dermaga dan alat bantu navigasi

masih belum dibangun (subbab 5.2). Pihak pengelola PPI mengatakan bahwa

pembangunan berbagai fasilitas di PPI Pangandaran masih tertunda karena

terkendala masalah dana. Menurut penulis, masalah pendanaan seharusnya

bukanlah alasan tertundanya pembangunan, karena sumber dana pembangunan

telah ditetapkan sejak sebelum PPI dibangun dan telah dianggarkan oleh

pemerintah daerah.

Pembangunan berbagai fasilitas kepelabuhan perikanan di PPI Pangandaran

yang belum selesai menyebabkan tidak adanya aktivitas pendaratan dan

pemasaran hasil tangkapan serta pengolahan ikan. Tidak adanya aktivitas tersebut

mengakibatkan tidak optimalnya pengelolaan di PPI tersebut. Seperti yang telah

dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa pengelolaan yang dilakukan oleh

pihak pengelola PPI masih terbatas pada pemeliharaan berbagai fasilitas.

Page 21: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

97

2) Ketidakinginan nelayan mendaratkan hasil tangkapannya di lokasi baru

Nelayan merupakan pihak yang paling banyak melakukan aktivitas di suatu

pelabuhan perikanan seperti tambat labuh perahu, pendaratan hasil tangkapan, dan

pemasaran hasil tangkapan. Untuk melakukan berbagai aktivitas tersebut, nelayan

membutuhkan berbagai fasilitas yang memadai seperti kolam pelabuhan, dermaga

yang aman, breakwater agar perahu-perahu tidak kandas oleh gelombang dan

arus, alat bantu navigasi, TPI untuk memasarkan hasil tangkapan (subbbab 5.2

butir 1 dan 2).

Fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh nelayan saat ini belum tersedia di

PPI Pangandaran. Tidak adanya fasilitas-fasilitas tersebut tidak memungkinkan

bagi nelayan untuk beraktivitas di PPI Pangandaran yang baru. Jika hal ini

dipaksakan, maka dapat membahayakan nelayan maupun perahu-perahu yang

akan bersandar di pelabuhan (subbab 5.3). Ketidaklengkapan fasilitas di PPI

Pangandaran menyebabkan nelayan tidak mau mendaratkan ikan hasil

tangkapannya di PPI Pangandaran.

Jika pembangunan PPI Pangandaran telah dirampungkan, tidak ada jaminan

bahwa nelayan akan mau beraktivitas disana. Hal ini terjadi karena sejak awal

nelayan tidak ingin dipindahkan. Selain karena faktor ketidaklengkapan fasilitas

faktor lokasi dan keselamatan juga menjadi penyebab nelayan tidak mau di-

pindahkan ke lokasi baru. Seperti yang telah dikemukakan dalam pembahasan

sebelumnya (subbab 5.3) bahwa beraktivitas di lokasi lama PPI lebih aman di-

bandingkan lokasi baru karena terlindung oleh teluk. Nelayan juga akan

mengalami kesulitan untuk memasarkan hasil tangkapan karena lokasi PPI yang

cukup jauh dari lokasi pemasaran.

3) Ketidakinginan pedagang dan pengolah ikan beraktivitas di lokasi baru

Pedagang dan pengolah ikan merupakan pihak yang juga menyatakan

keengganannya untuk beraktivitas di lokasi baru. Hal ini dikarenakan lokasi baru

PPI jauh dari daerah pemasaran. Berdasarkan subbab 4.3.1 diketahui bahwa

sarana transportasi di Pangandaran relatif cukup baik dan aman digunakan.

Permasalahan yang dialami pedagang ikan adalah tidak adanya angkutan khusus

Page 22: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

98

yang melayani ke PPI di lokasi baru. Sarana transportasi yang terdapat di sekitar

PPI baru adalah becak, angkutan pedesaan dan bis antar kota.

Pemindahan PPI Pangandaran ke lokasi baru menimbulkan kekhawatiran

bagi pedagang dan pengolah ikan tentang penurunan pendapatan karena

meningkatnya biaya yang harus dikeluarkan. Penurunan pendapatan pedagang

ikan disebabkan oleh adanya penambahan biaya untuk transportasi dan pembelian

es untuk menjaga mutu ikan. Kekhawatiran lain yang dirasakan oleh pedagang

dan pengolah ikan adalah tidak ada jaminan dari pihak pengelola bahwa mereka

akan mendapatkan berbagai fasilitas yang dibutuhkan dalam pemasaran hasil

tangkapan.

4) Rasa tidak percaya nelayan, pedagang dan pengolah ikan terhadap

pengelola PPI

Adanya rasa kurang percaya dari nelayan, pedagang dan pengelola ikan

terhadap pengelola PPI di lokasi baru disebabkan oleh jumlah sumberdaya

manusia (SDM) dari pengelola yang sedikit sedangkan fasilitas yang akan

dikelola cukup banyak. Rasa kurang percaya ini juga terjadi akibat sikap

pengelola dan pemerintah daerah yang kurang memperhatikan kebutuhan

nelayan. Nelayan membutuhkan suatu pelabuhan perikanan/pangkalan pendaratan

ikan sebagai tempat untuk tambat labuh bagi perahu-perahu mereka, dan

memasarkan hasil tangkapannya.

Sikap nelayan yang tidak ingin dipindahkan dianggap dapat mengganggu

aktivitas penataan wisata bahari di Pangandaran. Nelayan, pedagang dan pengolah

ikan berada dalam posisi tawar yang lemah. Mereka harus tunduk terhadap

kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah, walaupun dapat

merugikan mereka sendiri.

Rasa tidak percaya nelayan, pedagang ikan dan pengolah ikan terhadap

pengelola PPI dapat diatasi jika antara pihak pemerintah daerah dengan nelayan,

pedagang ikan dan pengolah ikan terjadi komunikasi yang baik dan sikap saling

pengertian. Pihak pemerintah daerah diharapkan mau mendengarkan keluhan yang

dialami nelayan, pedagang ikan dan pengolah ikan, untuk selanjutnya dicarikan

solusi yang tepat.

Page 23: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

99

6.4 Perencanaan ke depan PPI Pangandaran

6.4.1 Perencanaan oleh pemerintah daerah

Pemerintah daerah merencanakan semua aktivitas perikanan tangkap di

Pangandaran berpusat di lokasi baru, jika pembangunan fasilitas telah selesai. Hal

ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan fungsi dan peranan PPI Pangandaran.

Berpindahnya semua aktivitas perikanan tangkap ke lokasi baru, diharapkan

penataan Pantai Barat dan Pantai Timur Pangandaran sebagai kawasan pariwisata

bahari lebih optimal.

Pemerintah daerah telah mempersiapkan rencana pengembangan kawasan di

sekitar lokasi baru PPI Pangandaran. Pengembangan kawasan ini dimaksudkan

untuk pemenuhan kebutuhan pihak-pihak yang melakukan aktivitas di PPI.

Perencanaan pengembangan kawasan tersebut diantaranya adalah pembangunan

berbagai fasilitas sebagai berikut (Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa

Barat, 2009) :

1) Sarana docking dan bengkel kapal

Sarana docking kapal akan dibangun di atas lahan seluas 845 m2.

Pembangunan ini membutuhkan biaya Rp. 1.741.240.000,-. yang berasal Dana

Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Ciamis tahun 2010. Untuk perawatan dan

perbaikan perahu/kapal yang rusak, maka akan dibangun bengkel kapal. Bengkel

ini akan dibangun di atas lahan seluas 140 m2

dan diperkirakan akan menelan

biaya sebesar Rp.284.407.000,-. Sumber dana pembangunan bengkel kapal

berasal APBD Kabupaten Ciamis tahun 2012.

2) Balai penyuluhan nelayan

Pembangunan fasilitas Balai Penyuluhan Nelayan bertujuan untuk

memudahkan penyampaian informasi kepada nelayan. Fasilitas ini akan dibangun

di atas lahan seluas 445 m2. Pembangunan fasilitas ini membutuhkan biaya

Rp.912.659.000,-. yang berasal dari APBD Kabupaten Ciamis tahun 2010.

3) Pabrik es dan ruangan pengepakan

Pembangunan pabrik es dan ruang pengepakan dilakukan untuk

memberikan kemudahan bagi nelayan dan pedagang pengolah ikan dalam upaya

Page 24: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

100

mempertahankan mutu ikan. Fasilitas ini akan dibangun di atas lahan 350 m2.

Pembangunan fasilitas ini membutuhkan biaya sebesar Rp.1.292.760.000,- yang

berasal dari DAK Kabupaten Ciamis tahun 2012.

4) Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN)

Pembangunan fasilitas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN)

dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi nelayan memperoleh bahan

bakar melaut seperti solar dan bensin. Fasilitas ini akan dibangun di atas lahan

seluas 9 m2. Pembangunan fasilitas ini diperkirakan membutuhkan dana sebesar

Rp.63.860.000,- yang berasal dari APBD Kabupaten Ciamis tahun 2012.

5) Pasar ikan

Pembangunan fasilitas ini bertujuan untuk memberi kemudahan bagi

pedagang ikan untuk menjual ikannya kepada konsumen. Pembangunan fasilitas

ini juga dimaksudkan untuk menarik minat pedagang ikan untuk mau beraktivitas

di lokasi baru PPI Pangandaran. Fasilitas ini akan dibangun diatas lahan seluas

724 m2, dan membutuhkan dana sebesar Rp.1.449.679.000,- yang berasal dari

APBD Kabupaten Ciamis tahun 2012.

6) Pertokoan/kantin

Fasilitas pertokoan/kantin akan dibangun di atas lahan seluas 415 m2.

Pembangunan fasilitas ini membutuhkan dana sebesar Rp.814.827.000,-, yang

berasal dari APBD Kabupaten Ciamis tahun 2012.

Upaya pemerintah daerah untuk mengembangkan wisata bahari dan

perikanan tangkap di Pangandaran cukup baik, tetapi tidak melibatkan berbagai

pihak yang akan melakukan aktivitas di wilayah tersebut. Pengembangan kedua

kawasan dapat berjalan dengan baik, jika pemerintah daerah memperhatikan

kebutuhan para pelaku yang akan melaksanakan aktivitas di kawasan tersebut.

6.4.2 Alternatif pengembangan PPI Pangandaran

Ada dua alternatif strategi pengembangan PPI Pangandaran yang ditawar

kan dalam penelitian ini yaitu pengembangan PPI Pangandaran dilakukan di

lokasi baru atau di lokasi lama. Kedua alternatif ini mempunyai berbagai

kelebihan dan kekurangan. Peneliti mencoba menentukan strategi pengembangan

Page 25: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

101

PPI Pangandaran menggunakan analisis SWOT. Hasil analisis ini dapat digunakan

oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ciamis c.q pihak pengelola PPI

Pangandaran untuk pengembangan PPI Pangandaran.

1) Alternatif 1 : Pengembangan PPI Pangandaran dilakukan di lokasi baru

Pemindahan PPI Pangandaran ke lokasi baru mendapat penolakan dari

nelayan dan pedagang ikan. Penolakan ini disebabkan oleh lokasi baru PPI jauh

dari pemukiman nelayan dan pedagang ikan, kurang terlindung karena berada di

muara sungai dan dekat dengan pantai sehingga dapat membahayakan

keselamatan jika beraktivitas disana (Bab 5).

Penolakan nelayan dan pedagang ikan untuk dipindahkan ke lokasi baru PPI

akan menjadi kendala besar bagi pengembangan PPI karena nelayan dan

pedagang ikan merupakan pelaku yang paling banyak melakukan aktivitas di PPI.

Tanpa adanya nelayan dan pedagang ikan, maka tidak akan ada aktivitas

pendaratan dan pemasaran hasil tangkapan di lokasi baru PPI.

Identifikasi faktor internal pengembangan PPI Pangandaran di lokasi baru

disajikan pada Tabel 29 Matrik internal factor analysis summary (IFAS). Faktor

internal (kekuatan dan kelemahan) pengembangan PPI Pangandaran adalah

sebagai berikut :

(1) Kekuatan

a) Adanya dukungan dari Pemerintah Daerah Ciamis

Dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis terhadap pemindahan PPI

Pangandaran ke lokasi baru diketahui dari adanya peraturan daerah (perda)

Kabupaten Ciamis No. 9 Tahun 2000 Tentang Perubahan Rencana Umum Tata

Ruang (RUTR) Kota Pangandaran (subbab 5.1.2). Peraturan daerah ini merupakan

kekuatan bagi pengembangan PPI Pangandaran di lokasi baru.

b) Hasil tangkapan dalam kondisi segar

Hasil tangkapan nelayan Pangandaran berada dalam kondisi segar karena

aktivitas penangkapan ikan dilakukan secara one day fishing. Ini merupakan

kekuatan PPI Pangandaran, karena ikan yang berada dalam kondisi segar akan

menarik minat konsumen.

Page 26: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

102

c) Adanya pengelola PPI di lokasi baru

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pangandaran di lokasi baru telah

memiliki pengelola. Pengelolaan PPI Pangandaran dilakukan berdasarkan

Keputusan Bupati Ciamis No. 294 tahun 2004 (subbab 5.7.2). Adanya pengelola

merupakan kekuatan bagi pengembangan PPI Pangandaran.

d) Adanya gedung TPI

Gedung TPI sesuai dengan fungsinya adalah sebagai tempat melelang hasil

tangkapan. Gedung TPI telah dibangun di lokasi baru PPI Pangandaran. Gedung

ini menjadi kekuatan karena akan memudahkan dalam pemasaran dan distribusi

hasil tangkapan.

e) Adanya instalasi listrik dan air di lokasi baru

Instalasi listrik dan air sangat penting peranannya dalam aktivitas

kepelabuhan perikanan seperti perkantoran dan pelelangan ikan. Instalasi listrik

dan air telah terdapat di lokasi baru.

f) Adanya kantor pengelola di lokasi baru

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pangandaran di lokasi baru telah

memiliki kantor pengelola. Aktivitas yang dilakukan di kantor pengelola adalah

aktivitas perkantoran seperti pendataan jumlah nelayan, armada, alat tangkap dan

perizinan.

(2) Kelemahan

a) Biaya pembangunan PPI yang besar

Pembangunan PPI ini membutuhkan dana yang besar yaitu mencapai

Rp.176.180.304.000,- (seratus tujuh puluh enam milyar seratus delapan puluh

juta tiga ratus empat ribu rupiah). Besarnya biaya pembangunan ini menjadi

kelemahan PPI Pangandaran karena menyebabkan pembangunan berbagai fasilitas

secara bertahap.

b) Pembangunan berbagai fasilitas belum selesai dilaksanakan

Pembangunan fasilitas kepelabuhanan perikanan di lokasi baru PPI

Pangandaran belum selesai. Hal ini menyebabkan aktivitas kepelabuhanan

perikanan belum dapat dilaksanakan di lokasi baru. Menurut pihak pengelola PPI,

belum selesainya pembangunan fasilitas ini terkendala pendanaan. Masalah dana

Page 27: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

103

seharusnya bukanlah menjadi kendala, karena dana pembangunan PPI ini telah

dianggarkan dalam APBD Kabupaten Ciamis dan APBD Provinsi Jawa Barat.

c) Jauh dari pemukiman nelayan

Pemukiman nelayan tersebar di Desa Pananjung, Pangandaran dan

Babakan. Jauhnya lokasi baru PPI Pangandaran menjadi kelemahan karena me-

nyebabkan nelayan tidak ingin beraktivitas disana (subbab 6.1.2 butir 1).

Ketidakinginan nelayan untuk beraktivitas di lokasi baru PPI Pangandaran akan

menjadi ancaman bagi pengembangan PPI. Hal ini dikarenakan nelayan

merupakan pelaku yang paling banyak melakukan aktivitas di pelabuhan. Tidak

adanya nelayan yang beraktivitas di lokasi baru PPI akan mengakibatkan fasilitas

yang telah dibangun menjadi rusak.

d) Jauh dari daerah pemasaran

Lokasi baru PPI Pangandaran berada jauh dari daerah pemasaran. Hal ini

menyebabkan pedagang ikan mengalami kesulitan memasarkan hasil tangkapan

yang telah dibeli dari nelayan. Jauhnya lokasi PPI dari daerah pemasaran akan

berdampak pada peningkatan biaya yang harus dikeluarkan oleh pedagang ikan

dari dan menuju PPI, dan tambahan biaya untuk menjaga mutu ikan agar tetap

baik berada di tangan konsumen (subbab 6.2.2 butir 2).

e) Jumlah SDM pengelola PPI di lokasi baru sedikit

Jumlah SDM yang mengelola PPI Pangandaran adalah tiga orang dengan

tingkat pendidikan lulusan SMA (subbab 5.7). Bentuk pengelolaan yang

dilakukan adalah pendataan unit penangkapan ikan, dan perizinan. Jumlah SDM

pengelola yang sangat terbatas menjadi kelemahan karena dapat mengakibatkan

pengelolaan yang dilakukan tidak optimal.

f) Biaya transportasi menuju lokasi baru cukup besar

Nelayan pedagang ikan dan tidak ingin beraktivitas di lokasi baru PPI

Pangandaran dikarenakan adanya tambahan biaya untuk transportasi. Adanya

biaya transportasi sebagai akibat jauhnya lokasi baru PPI Pangandaran dari

pemukiman nelayan, pedagang ikan dan daerah pemasaran. Hal ini menjadi

kelemahan lokasi baru PPI Pangandaran dan menyebabkan pedagang ikan dan

nelayan tidak ingin untuk beraktivitas disana.

Page 28: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

104

g) Lama waktu beraktivitas di lokasi baru lebih lama dibandingkan

lokasi lama

Lama waktu beraktivitas di lokasi baru bagi nelayan dan pedagang ikan

terjadi karena sebagian besar pemukiman nelayan dan pedagang ikan berada di

Desa Pananjung dan Pangandaran. Hal ini menjadi kelemahan lokasi baru PPI

Pangandaran.

h) Sarana transportasi ke lokasi lama terbatas

Sarana transportasi darat yang terdapat di wilayah Pangandaran adalah

becak, angkutan pedesaan dan bis antar kota. Sarana transportasi ini sangat

terbatas dan sebagian besar terdapat di lokasi lama PPI Pangandaran (subbab

4.3.1).

Tabel 29 Matrik IFAS strategi pengembangan PPI Pangandaran di lokasi baru

tahun 2011

Faktor Internal Skor Bobot Nilai

Kekuatan :

a. Adanya dukungan dari pemerintah daerah berupa Perda Kab. Ciamis

No. 9 tahun 2002 tentang penetapan Desa Babakan senagai lokasi

baru PPI Pangandaran

2 6,86 13,73

b. Hasil tangkapan yang didaratkan dalam kondisi segar 3 5,15 15,44

c. Adanya pengelola PPI baru 2 4,90 9,80

d. Adanya gedung TPI 2 4,90 9,80

e. Adanya instalasi listrik dan air di PPI baru 3 4,90 14,71

f. Adanya kantor pengelola di PPI baru 2 4,90 9,80

Subjumlah

Kelemahan :

73,48

a. Biaya pembangunan yang besar 1 9,31 9,31

b. Pembangunan berbagai fasilitas belum selesai dilaksanakan 2 8,82 17,65

c. Jauh dari pemukiman nelayan 1 9,07 9,07

d. Jauh dari daerah pemasaran 2 7,35 14,71

e.Jauh dari konsumen 1 7,35 7,35

f. Jumlah SDM pengelola PPI baru sedikit 1 5,88 5,88

g. Biaya transportasi menuju PPI baru cukup besar 2 6,86 13,73

h. Lama waktu beraktivitas di PPI baru lebih lama dibandingkan di PPI

lama 1 7,84 7,84

i. Sarana transportasi yang terbatas 2 5,88 11,76

Subjumlah 97,3

Jumlah 170,59

Page 29: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

105

Analisis faktor internal pengembangan PPI Pangandaran di lokasi baru pada

Tabel 28 menghasilkan nilai 170,59 atau <180 dari nilai maksimum 300. Nilai ini

memperlihatkan bahwa komponen kelemahan di lokasi baru PPI Pangandaran

sangat dominan.

Identifikasi faktor eksternal pengembangan PPI Pangandaran di lokasi baru

disajikan pada Tabel 30 Matrik eksternal factor analysis summary (EFAS). Faktor

eksternal terdiri atas komponen peluang dan ancaman. Komponen peluang dan

ancaman pengembangan PPI Pangandaran di lokasi baru adalah sebagai berikut :

(1) Peluang

a) Peningkatan jumlah armada dan alat tangkap

Rata-rata pertumbuhan armada penangkapan ikan dan alat tangkap di

Pangandaran mengalami peningkatan. Hal ini merupakan peluang yang baik bagi

PPI Pangandaran. Peningkatan jumlah armada dan alat tangkap akan

meningkatkan jumlah produksi hasil tangkapan.

b) Trip penangkapan one day fishing sehingga hasil tangkapan berada

dalam kondisi segar

Nelayan Pangandaran melakukan aktivitas penangkapan ikan one day

fishing yaitu penangkapan ikan yang dilakukan dalam satu hari. Hal ini

menyebabkan ikan-ikan yang didaratkan umumnya dalam kondisi segar (subbab

5.3). Hal ini mempunyai sisi positif terhadap mutu ikan yang didaratkan dan

kontinuitas produksi.

c) Adanya ekportir hasil perikanan

PerusahaanPT Asi Pujiastuti adalah eksportir tunggal hasil perikanan laut di

Kabupaten Ciamis. Keberadaan eksportir ini memberikan peluang bagi nelayan

untuk menjual hasil tangkapannya dengan harga yang pantas.

d) Adanya pasar ekspor

Pasar ekspor ikan-ikan dari Pangandaran adalah Jepang, Uni Eropa, dan

Amerika Serikat. Keberadaan pasar ekspor ini akan merupakan peluang yang

besar dalam pemasaran hasil tangkapan nelayan.

Page 30: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

106

(2) Ancaman

a) Adanya penolakan dari nelayan

Penolakan nelayan terjadi karena lokasi baru PPI Pangandaran berada jauh

dari pemukiman nelayan, kurang terjaminnya keselamatan beraktivitas, dan

pembangunan fasilitas yang belum selesai. Penolakan ini dapat menjadi ancaman

bagi pengembangan PPI Pangandaran karena nelayan merupakan pelaku yang

paling banyak melakukan aktivitas di pelabuhan. Dengan adanya penolakan

nelayan akan menjadi ancaman yang besar bagi pengembanga PPI Pangandaran.

Tanpa adanya nelayan yang beraktivitas di lokasi baru PPI Pangandaran, fasilitas

kepelabuhanan perikanan yang telah dibangun dengan biaya besar akan rusak

karena tidak pernah digunakan.

b) Adanya penolakan dari pedagang ikan

Penolakan pedagang ikan akan menjadi ancaman bagi pengembangan PPI

Pangandaran di lokasi baru. Ini terjadi karena pedagang ikan merupakan ujung

tombak pemasaran dan distribusi hasil tangkapan. Jika pedagang ikan tetap

menyakan penolakan dan menyatakan keenganananya beraktivitas di lokasi baru

PPI Pangandaran, maka aktivitas pemasaran dan distribusi hasil tangkapan di

Kecamatan Pangandaran akan terganggu.

c) Tidak adanya tempat berlindung bagi perahu nelayan dari hempasan

gelombang

Lokasi baru PPI Pangandaran berada di pantai yang langsung menghadap

Samudera Hindia. Kondisi ini akan membahayakan nelayan jika terjadii hempasan

Samudera Hindia, tanpa adanaya lokasi untuk melindungi perahu Tidak adanya

tempat berlindung bagi perahu nelayan dari hempasan gelombang merupakan

ancaman bagi pengembangan PPI Pangandaran di lokasi baru. Hal ini terjadi

karena lokasi baru PPI Pangandaran kurang terlindung dan langsung menghadap

ke laut.

d) Kurangnya keselamatan beraktivitas di lokasi baru

Kurang terjaminnya keselamatan beraktivitas di lokasi baru dikarenakan

lokasi baru PPI Pangandaran berada di muara sungai dan dekat dengan pantai

yang tidak terlindung. Keadaan ini semakin menyulitkan karena di lokasi baru PPI

Pangandaran belum mempunyai breakwater. Kurang terjaminnya keselamatan

Page 31: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

107

beraktivitas di lokasi baru PPI Pangandaran merupakan salah satu alasan nelayan

tidak ingin dipindahkan.

e) Keharusan nelayan menyerahkan hasil tangkapan kepada tengkulak

Nelayan harus menyerahkan hasil tangkapannya kepada tengkulak dan

menjualnya dengan harga yang telah ditetapkan tengkulak. Hal ini terjadi karena

adanya keterikatan nelayan dengan tengkulak dalam urusan permodalan. Tindakan

ini merupakan ancaman karena dapat mempengaruhi harga ikan di pasaran.

f) Adanya potensi bencana tsunami

Wilayah Pangandaran pernah mengalami bencana tsunami pada tahun 2006.

Akibat bencana tersebut banyak alat tangkap dan perahu nelayan yang hilang atau

rusak tersapu oleh gelombang tsunami. Potensi bencana ini dapat kembali lagi

terjadi di Pangandaran. Hal ini merupakan ancaman besar bagi pengembangan

PPI Pangandaran.

Tabel 30 Matrik EFAS strategi pengembangan PPI Pangandaran di lokasi baru

tahun 2011

Faktor Eksternal Skor Bobot Nilai

Peluang :

a. Peningkatan jumlah armada dan alat tangkap 2 8,33 16,67

b. Trip penangkapan one day fishing 3 8,33 25,00

c. Adanya eksportir hasil perikanan 2 7,22 14,44

d. Adanya pasar ekspor 2 7,22 14,44

Subjumlah

Ancaman :

70,55

a. Penolakan dari nelayan 1 10,00 10,00

b. Penolakan dari pedagang ikan 1 9,44 9,44

c. Tidak adanya tempat berlindung bagi perahu nelayan dari hempasan

gelombang 1 13,33 13,33

d. Keselamatan beraktivitas di PPI baru 1 13,33 13,33

e. Adanya nelayan yang terikat dengan tengkulak 2 8,33 8,33

f. Bencana tsunami 1 14,44 14,44

Subjumlah 77,00

Jumlah 147,55

Analisis faktor eksternal pengembangan PPI Pangandaran di lokasi baru

pada Tabel 30 menghasilkan nilai adalah 147,55 atau <180 dari nilai maksimum

300. Hal ini memperlihatkan bahwa faktor ancaman di lokasi baru PPI sangat

Page 32: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

108

dominan. Kondisi ini tidak baik bagi pengembangan PPI di lokasi baru, karena

besarnya nilai ancaman .

Strategi pengembangan PPI Pangandaran di lokasi baru dilakukan dengan

menggabungkan kondisi faktor internal dan eksternal (matrik IFAS dan EFAS).

Hasil penggabungan ini menghasilkan empat alternatif strategi pengembangan

yaitu SO, ST, WO dan WT. Alternatif-alternatif stategi pengembangan tersebut

disajikan pada Tabel 31.

Tabel 31 Matrik SWOT pengembangan PPI Pangandaran di lokasi baru

tahun 2011

IFAS

EFAS

Kekuatan (S)

1. Adanya dukungan dari

pemerintah daerah berupa Perda

Kab. Ciamis No. 9 tahun 2002 (S1)

2. Hasil tangkapan dalam kondisi

segar (S2) 3. Adanya pengelola PPI (S3)

4. Adanya gedung TPI (S4)

5. Adanya instalasi listrik dan air di PPI baru (S5)

6. Adanya kantor pemgelola (S6)

Kelemahan (W)

1. Besarnya biaya pembangunan (W1)

2. Pembangunan yang belum selesai

(W2) 3. Jauh dari pemukiman nelayan (W3)

4. Jauh dari daerah pemasaran (W4)

5. Jauh dari konsumen (W5) 6. Jumlah SDM pengelola sedikit

(W6)

7. Biaya transportasi menuju Ppi baru cukup besar (W7)

8. Lama waktu beraktivitas di PPI

baru lebih lama dibandingkan PPI lama (W8)

9. Sarana transportasi yang terbatas

(W9)

Peluang (O)

1. Peningkatan jumlah armada dan alat tangkap (O1)

2. Trip penangkapan one day fishing

(O2) 3. Adanya eksportir hasil perikanan

(O3)

4. Adanya pasar ekspor (O4)

Strategi SO

1. Mengoptimalkan dukungan dari Pemerintah Daerah agar

peningkatan jumlah armada dan

alat tangkap dapat meningkatkan produksi hasil tangkapan (S1,

S3, O1, O2,O3, O4)

2. Mengoptimalkan fasilitas yang telah dibangun dan pengelolaan

terhadap fasilitas tersebut untuk

meningkatkan produksi hasil tangkapan ( S2, S4, S5, S6, O1,

O2, O3,dan O4)

Strategi WO

1. Menyegerakan pembangunan berbagai fasilitas, sarana dan

prasaranan untuk menarik minat

eksportir (W1, W2, O1, O2, O3 dan O4)

2. Menambah jumlah SDM pengelola

dan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan agar pengelolaan dapat

ditingkatkan ( W6, O1 dan O2 )

3. Merelokasi pemukiman nelayan, untuk dapat memperkecil biaya

transportasi, lama waktu

beraktivitas dan meningkatkan nilai produksi hasil tangkapan (W3, W4,

W5, W7, W8, W9, O1, O2, O3, dan

O4)

Ancaman (T)

1. Penolakan dari nelayan (T1)

2. Penolakan dari pedagang ikan (T2)

3. Tidak adanya tempat berlindung bagi perahu nelayan dari hempasan

gelombang (T3)

4. Keselamatan beraktivitas di PPI baru (T4)

5. Adanya nelayan yang terikat

dengan tengkulak (T5) 6. Bencana tsunami (T6)

Stategi ST

1. Mengadakan pendekatan

persuasif kepada nelayan dan

pedagang ikan agar mau beraktivitas di PPI baru (S1, S6,

T1, T2 dan T5)

2. Mengoptimalkan berbagai fasilitas yang telah dibangun

serta memberikan peringatan

dini terhadap ancaman bahaya ( S3, S4, S5, S6, T4, dan T6)

Strategi WT

1. Menyegerakan pembangunan

berbagai fasilitas dan menjamin

semuanya sesuai dengan standard operational prosedure (SOP) (W1,

W2, T3, T4 dan T6)

2. Mengakan hubungan kerja sama yang baik dan saling pengertian

antara pengelola dengan nelayan

dan pedagang ikan (W6, T1, T2 dan T5 )

Page 33: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

109

(1) Strategi SO

(a) Mengoptimalkan dukungan dari pemerintah daerah agar peningkatan

jumlah armada dan alat tangkap dapat meningkatkan produksi hasil

tangkapan (S1, S3, O1, O2,O3, O4).

(b) Mengoptimalkan fasilitas yang telah dibangun dan pengelolaan terhadap

fasilitas tersebut untuk meningkatkan produksi hasil tangkapan ( S2, S4,

S5, S6, O1, O2, O3,dan O4).

(2) Strategi WO

(a) Menyegerakan pembangunan berbagai fasilitas, sarana dan prasaranan

untuk menarik minat eksportir (W1, W2, O1, O2, O3 dan O4).

(b) Menambah jumlah SDM pengelola dan sesuai dengan kualifikasi yang

dibutuhkan agar pengelolaan dapat ditingkatkan ( W6, O1 dan O2).

Merelokasi pemukiman nelayan, untuk dapat memperkecil biaya

transportasi, lama waktu beraktivitas dan meningkatkan nilai produksi

hasil tangkapan (W3, W4, W5, W7, W8, W9, O1, O2, O3, dan O4).

(3) Strategi ST

(a) Mengadakan pendekatan persuasif kepada nelayan dan pedagang ikan agar

mau beraktivitas di PPI baru (S1, S6, T1, T2 dan T5).

(b) Mengoptimalkan berbagai fasilitas yang telah dibangun serta memberikan

peringatan dini terhadap ancaman bahaya ( S3, S4, S5, S6, T4, dan T6).

(4) Strategi WT

(a) Menyegerakan pembangunan berbagai fasilitas dan menjamin semuanya

sesuai dengan standard operational prosedure (SOP) (W1, W2, T3, T4

dan T6).

(b) Mengadakan hubungan kerja sama yang baik dan saling pengertian antara

pengelola dengan nelayan dan pedagang ikan (W6, T1, T2 dan T5).

2) Alternatif 2 : Pengembangan PPI Pangandaran dilakukan di lokasi lama

Pangkalan pendaratan ikan (PPI) Pangandaran lama berada di Pantai Timur

Pangandaran dan dekat dengan pemukiman nelayan serta kawasan wisata bahari.

Kedekatan lokasi ini memberikan kemudahan bagi nelayan untuk, menjual hasil

tangkapannnya ke rumah makan/restoran pedagang/pengolah ikan, dan wisatawan

Page 34: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

110

yang berada di kawasan wisata. Selain itu nelayan tidak membutuhkan lebih

banyak waktu untuk menuju PPI dan tidak terdapat biaya tambahan sebagai ganti

biaya transportasi.

Identifikasi faktor internal dan eksternal pengembagan PPI pangandaran di

lokasi lama disajikan dalam matrik internal factor analysis summary (IFAS)

pada Tabel 31. Faktor internal pengembangan PPI Pangandaran di lokasi lama

adalah sebagai berikut :

(1) Kekuatan

a) Lokasi lama dekat dengan pemukiman nelayan

Lokasi pemukiman nelayan di Kecamatan Pangandaran tersebar di tiga

lokasi yaitu Pangandaran, Pananjung dan Babakan. Babakan merupakan desa

dengan jumlah nelayan paling sedikit (subbab 6.1.2). Kedekatan lokasi

pemukiman nelayan dengan lokasi lama PPI Pangandaran merupakan kekuatan

bagi pengembangan PPI Pangandaran di lokasi lama. Kedekatan lokasi

memberikan kemudahan bagi nelayan menuju PPI dan kembali ke rumah.

b) Lokasi lama dekat dengan daerah pemasaran

Lokasi lama PPI Pangandaran dekat dengan daerah pemasaran yaitu Pantai

Barat, Pantai Timur dan pasar ikan. Hal ini sangat memudahkan bagi nelayan

untuk menjual hasil tangkapannya. Kedekatan lokasi tersebut juga menjadi daya

tarik bagi pedagang ikan untuk melakukan aktivitas di lokasi lama PPI

Pangandaran.

c) Lokasi lama dekat dengan konsumen

Lokasi lama PPI Pangandaran sangat strategis karena dekat dengan

konsumen sehingga pemasaran ikan lebih mudah dilakukan.Konsumen yang

dimaksudkan disini adalah rumah makan/restoran dan wisatawan yang berada di

kawasan wisata bahari.

d) Adanya gedung TPI

Gedung TPI telah dibangun di lokasi baru PPI Pangandaran. Gedung ini

menjadi kekuatan karena akan memudahkan dalam pemasaran dan distribusi hasil

tangkapan. Keberadaan gedung TPI akan menjadi kekuatan bagi pengembangan

PPI Pangandaran karena kegiatan pelelangan ikan dapat berlangsung dengan baik.

Page 35: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

111

e) Adanya alat bantu navigasi

Keberadaan alat bantu navigasi memberikan kemudahan bagi nelayan untuk

masuk-keluar pelabuhan. Adanya alat bantu navigasi merupakan kekuatan PPI

Pangandaran di lokasi lama karena merupakan salah satu fasilitas pokok yang

dapat menjamin keselamatan beraktivitas di pelabuhan perikanan.

f) Biaya transportasi menuju lokasi lama rendah

Biaya transportasi dari dan menuju lokasi lama PPI Pangandaran relatif

rendah. Ha ini dikarenakan lokasi lama PPI dekat dengan pemukiman nelayan.

Rendahnya biaya transportasi menjadi daya tarik bagi pelaku yang akan

beraktivitas disana.

g) Lama waktu beraktivitas lebih singkat dibandingkan lokasi baru

Lama waktu beraktivitas di lokasi lama lebih singkat karena kedekatan

lokasi PPI dengan pemukiman nelayan. Kedekatan lokasi ini menebabkan waktu

yang dibutuhkan nelayan untuk menuju lokasi lama dibandingkan lokasi baru.

Lama waktu beraktivitas lebih singkat di lokasi lama juga menguntungkan bagi

pedagang ikan. Dengan lama waktu beraktivitas yang tidak terlalu lama, pedagang

ikan akan lebih mudah memasarkan ikan yang telah dibelinya dari nelayan.

h) Lokasi lama terlindung oleh teluk

Lokasi lama PPI Pangandaran berada di Teluk Pananjung sehingga relatif

lebih terlindung dari hempasan gelombang. Kondisi ini sangat menguntungkan

bagi pengembangan PPI Pangandaran. Perahu nelayan dapat melakukan aktivitas

tambat labuh, dan bongkar muat hasil tangkapan dengan aman.

i) Hasil tangkapan dalam kondisi segar

Hasil tangkapan nelayan Pangandaran berada dalam kondisi segar. Hal ini

dikarenakan trip penangkapan ikan nelayan Pangandaran one day fishing atau

penangkapan ikan yang dilakukan dalam satu hari. Ini menjadi kekuatan bagi PPI

Pangandaran. Kesegaran hasil tangkapan dapat menarik minat konsumen untuk

membelinya.

(2) Kelemahan

a) Tidak adanya kolam pelabuhan

Pangkalan Pendaratan Ikan Pangandaran di lokasi lama tidak mempunyai

kolam pelabuhan. Ini merupakan kelemahan lokasi lama, dengan tidak adanya

Page 36: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

112

kolam pelabuhan menyebabkan nelayan memanfaatkan perairan Pantai Barat,

Pantai Timur, Cagar Alam Pananjung. Tindakan ini menurut pemerintah daerah

dapat mengganggu pengembangan wisata bahari di Pangandaran, dan aktivitas

konservasi di Cagar Alam Pananjung.

b) Tidak adanya dermaga

Dermaga merupakan salah satu fasilitas pokok yang penting dalam suatu

pelabuhan perikanan. Dengan tidak adanya dermaga di lokasi lama PPI

Pangadaran menyebabkan nelayan memanfaatkan Pantai Timur, Pantai Barat dan

Perairan Cagar Alam Pananjung sebagai tempat untuk menambatkan perahu

(subbab 5.1.1).

c) Tidak adanya breakwater

Tujuan utama adanya breakwater adalah melindungi daerah di dalam

perairan pelabuhan, yaitu memperkecil tinggi gelombang laut, sehingga

kapal/perahu dapat berlabuh dan bongkar muat dengan tenang. Tidak adanya

breakwater menjadi kelemahan lokasi lama PPI Pangandaran.

Tabel 32 Matrik IFAS strategi pengembangan PPI Pangandaran di lokasi lama

tahun 2011

Faktor Internal Skor Bobot Nilai

Kekuatan :

a. Lokasi PPI lama dekat dengan pemukiman nelayan 3 8,06 24,19

b. Lokasi PPI lama dekat dengan daerah pemasaran 3 8,06 24,19

c. Lokasi PPI lama dekat dengan konsumen 3 8,39 25,16

d. Adanya gedung TPI 2 8,71 17,42

e. Adanya kantor pengelola dan KUD 2 7,10 14,19

f. Adanya alat bantu navigasi 3 10,32 30,97

g. Biaya transportasi rendah 3 8,39 25,16

h. Lama waktu beraktivitas lebih singkat dibandingkan PPI baru 3 8,71 26,13

i. Lokasi PPI lama yang terlindung oleh teluk 2 10,65 21,29

j. Hasil tangkapan dalam kondisi segar 3 8,06 24,19

Subjumlah

Kelemahan :

232,89

a. Tidak adanya kolam pelabuhan 1 4,52 4,52

b. Tidak adanya dermaga 1 4,52 4,52

c. Tidak adanya breakwater 2 4,52 9,03

Subjumlah 18,07

Jumlah 250,96

Page 37: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

113

Analisis faktor internal pengembangan PPI Pangandaran di lokasi lama

menghasilkan nilai 250,96 atau >240 dari nilai maksimum 300. Hal ini

memperlihatkan bahwa faktor kekuatan lokasi lama sangat dominan.

Identifikasi faktor eksternal pengembangan PPI Pangandaran di lokasi baru

disajikan pada Tabel 33 Matrik eksternal factor analysis summary (EFAS)..

Faktor eksternal terdiri atas komponen peluang dan ancaman. Komponen peluang

dan ancaman pengembangan PPI Pangandaran di lokasi baru adalah sebagai

berikut :

(1) Peluang

a) Peningkatan jumlah armada dan alat tangkap

Armada penangkapan ikan dan alat tangkap di Pangandaran mengalami

peningkatan. Peningkatan jumlah armada dan alat tangkap dapat menjadi peluang

bagi peningkatan produksi hasil tangkapan. Dengan meningkatnya produksi hasil

tangkapan, maka peluang pengembangan PPI Pangandaran juga dapat meningkat.

b) Trip penangkapan one day fishing

Nelayan Pangandaran melakukan aktivitas penangkapan ikan one day

fishing yaitu penangkapan ikan yang dilakukan dalam satu hari. Penangkapan ikan

biasanya dilakukan pada pagi hari. Keadaan inilah yang menyebabkan ikan-ikan

yang didaratkan di PPI Pangandaran umumnya berada dalam kondisi segar

(subbab 5.3).

c) Lokasi lama dekat dengan wisata bahari

Kedekatan lokasi lama PPI Pangandaran dengan wisata bahari memudahkan

bagi nelayan untuk memasarkan hasil tangkapannya kepada restoran/rumah

makan dan wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran. Selain itu, nelayan juga

mendapatkan tambahan penghasilan melalui aktivitas penyewaan perahu kepada

wisatawan (Bab 1).

d) Adanya eksportir hasil perikanan

Salah satu eksportir hasil perikanan di Kabupaten Ciamis adalah PT Asi

Pujiastuti. Adanya eksportir ini membuka peluang bagi nelayan untuk

memasarkan hasil tangkapan yang berada dalam kondisi baik keluar negeri

dengan harga yang bersaing.

Page 38: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

114

e) Adanya pasar ekspor

Ikan hasil tangkapan nelayan di Pangandaran yang berada dalam kondisi

baik berpeluang untuk diekspor. Pasar ekspor ikan-ikan dari Pangandaran adalah

Jepang, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Keberadaan pasar ekspor ini akan

merupakan peluang yang besar dalam pemasaran hasil tangkapan nelayan.

f) Peningkatan pendapatan nelayan melalui penyewaan perahu kepada

wisatawan

Salah satu daya tarik wisata bahari Pangandaran adalah berwisata

menggunakan perahu nelayanwan yang datang berkunjung. Hal ini berpeluang

meningkatkan pendapatan nelayan melalui aktivitas penyewaan perahu kepada

wisatawan yang datang berkunjung ke Pangandaran.

(2) Ancaman

a) Kebijakan pengembangan wisata bahari

Kebijakan pengembangan wisata bahari menjadi ancaman bagi

pengembangan PPI Pangandaran. Hal ini terjadi karena pemerintah daerah akan

mengembangkan kawasan wisata bahari Pangandaran tanpa kawasan perikanan,

sehingga PPI Pangandaran harus dipindahkan ke lokasi lain.

b) Pemanfaatan perairan konservasi untuk tambat labuh

Nelayan Pangandaran memanfaatkan perairan Cagar Alam Pananjung

sebagai salah satu tempat untuk menambatkan perahunya. Hal ini terjadi karena

PPI Pangandran tidak mempunyai kolam pelabuhan. Tindakan nelayan tersebut

bertentangan dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990

pasal 17 tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya (Bab 6).

c) Keharusan nelayan menyerahkan hasil tangkapan kepada tengkulak

Keterikatan nelayan dengan tengkulak terjadi karena nelayan berhutang

kepada tengkulak untuk modal melaut, ataupun untuk kebutuhan sehari-hari.

Karena nelayan tidak mampu untuk mengembalikan uang yang telah dipinjam

maka nelayan harus menyerahkan hasil tangkapannya kepada tengkulak dan

menjualnya dengan harga yang telah ditetapkan tengkulak (subbab 5.3). Tindakan

ini merupakan ancaman bagi pengembangan PPI Pangandaran.

Page 39: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

115

d) Pemindahan paksa nelayan jika pembangunan PPI selesai dilakukan

Pemindahan paksa nelayan dapat saja terjadi jika pembangunan PPI

Pangandaran di lokasi lama, tetapi nelayan tetap tidak ingin pindah. Hal ini akan

menjadi ancaman bagi pengembangan PPI Pangandaran. Hubungan nelayan

dengan pemerintah daerah akan memburuk dan dapat mengganggu stabilitas

perikanan tangkap di kabupaten Ciamis.

e) Adanya potensi bencana tsunami

Kecamatan Pangandaran dan sekitarnya pernah dilanda bencana tsunami

pada tahun 2006. Potensi bencana tsunami menjadi ancaman bagi Kecamatan

Pangandaran maupun pengembangan PPI Pangandaran. Hal ini seharusnya

menjadi pertimbangan berbagai pihak dan diupayakan tindakan pencegahan

kerusakan lebih parah dari bencana sebelumnya.

Tabel 33 Matrik EFAS strategi pengembangan PPI Pangandaran di lokasi lama

tahun 2011

Faktor eksternal Skor Bobot Nilai

Peluang :

a. Peningkatan jumlah armada dan alat tangkap 3 9,09 27,27

b. Trip penangkapan one day fishing 3 9,09 27,27

c. Lokasi PPI lama dekat dengan wisata bahari 3 9,55 28,64

d. Adanya eksportir hasil perikanan 2 10,00 20,00

e. Adanya pasar ekspor 2 7,73 15,45

f. Peningkatan pendapatan nelayan melalui penyewaan perahu kepada

wisatawan 3 9,09 27,27

Subjumlah

Ancaman :

145,90

a. Kebijakan pengembangan wisata bahari 1 8,64 8,64

b. Pemanfaatan perairan konservasi untuk tambat labuh perahu 1 8,64 8,64

c. Adanya nelayan yang terikat dengan tengkulak 1 6,36 6,36

d. Pemindahan paksa nelayan dari PPI lama jika pembangunan PPI baru

telah selesai 2 8,64 17,27

e. Bencana tsunami 1 13,18 13,18

Subjumlah

54,10

Jumlah 200,00

Analisis faktor eksternal pengembangan PPI Pangandaran di lokasi lama

menghasilkan nilai 200,00 atau berada pada kisaran 237-180. Hal ini

Page 40: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

116

memperlihatkan bahwa kondisi eksternal PPI Pangandaran di lokasi lama dalam

keadaan seimbang antar peluang dan ancaman.

Strategi pengembangan PPI Pangandaran di lokasi baru menghasilkan

empat alternatif pengembangan. Alternatif pengembangan PPI Pangandaran

diperoleh dengan menggabungkan kondisi eksternal dan eksternal. Alternatif-

alternatif tersebut disajikan pada Tabel 34.

Tabel 34 Matrik SWOT pengembangan PPI Pangandaran di lokasi lama

tahun 2011

IFAS

EFAS

Kekuatan (S)

1. Lokasi PPI lama dekat dengan

pemukiman nelayan (S1) 2. Lokasi PPI lama dekat dengan

daerah pemasaran (S2)

3. Lokasi PPI lama dekat dengan konsumen (S3)

4. Adanya gedung TPI (S4)

5. Adanya kantor pengelola dan KUD (S5)

6. Adanya alat bantu navigasi (S6)

7. Biaya tansportasi rendah (S7) 8. Lama waktu beraktivitas lebih

singkat dibandingkan dengan PPI

baru (S8) 9. Lokasi terlindung oleh teluk (S9)

10. Hasil tangkapan dalam kondisi

segar (S10)

Kelemahan (W)

1. Tidak ada kolam pelabuhan

(W1) 2. Tidak ada dermaga (W2)

3. Tidak ada breakwater (W3)

Peluang (O)

1. Peningkatan jumlah armada dan alat tangkap (O1)

2. Trip penangkapan one day fishing

(O2) 3. Lokasi PPI lama dekat dengan

wisata bahari (O3)

4. Adanya eksportir hasil perikanan (O4)

5. Adanya pasar ekspor (O5)

Strategi SO

1. Mengoptimalkan semua sumberdaya yang ada dan mengadakan kerja

sama yang baik dengan eksportir

untuk meningkatkan nilai produksi hasil tangkapan ( S1,S2, S3, S4, S5,

S6, S7, O1, O2, O3, dan O4)

2. Memanfaatkan kedekatan lokasi dengan wisata bahari untuk

mempermudah memasarkan hasil

tangkapan (S1, S2, S3, ,dan O4)

Strategi WO

1. Membangun fasilitas-fasilitas yang dibutuhakan terutama

fasilitas pokok dan menjalin

kerja sama yang sinergi antara perikanan tangkap dan wisata

bahari ( W1, W2, W3, dan

O4) 2. Menetapkan batas-batas yang

jelas antara perikanan tangkap

dan wisata bahari agar tidak terjadi benturan kepentingan di

antara kedua kawasan tersebut

(W1, W2, W3, dan O3)

Ancaman (T)

1. Kebijakan pengembangan wisata

bahari (T1) 2. Pemanfaatan perairan konservasi

untuk tambat labuh perahu (T2)

3. Adanya nelayan yang terikat dengan tengkulak (T3)

4. Kemungkinan pemindahan paksa

nelayan jika pembangunan PPI baru telah selesai (T4)

5. Bencana tsunami (T5)

Stategi ST

1. Menjalin komunikasi yang baik dan

saling pengertian antara pihak pengelola dengan nelayan agar tidak

terjadi tindakan pengusiran paksa

nelayan (S5, T4) 2. Memberikan jaminan keselamatan

berkativitas di PPI dan peringatan

dini terhadap bencana (S6, S9, dan T5)

3. Menjalin kerja sama yang sinergis

antara perikanan tangkap, wisata bahari dan konservasi agar

pengembangan kawasan dapat

menguntungkan semua pihak (S2, S3, S12 dan W1)

Strategi WT

1. Menjalin kerja sama yang

sinergis antara perikanan tangkap konservasi dan wisata

bahari akibat penggunan lahan

yang bersamaan (W1, W2, W3,T1 dan T2)

2. Memberikan jaminan

keselamatan bagi nelayan dengan membangun berbagai

fasiltas kepelabuhanan

perikanan sesuai dengan standard operational

prosedure dan peringatan dini

terhadap bencana ( W1,W2,W3, dan T4)

Page 41: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

117

(1) Strategi SO

(a) Mengoptimalkan semua sumberdaya yang ada dan mengadakan kerja sama

yang baik dengan eksportir untuk meningkatkan nilai produksi hasil

tangkapan ( S1,S2, S3, S4, S5, S6, S7, O1, O2, O3, dan O4).

(b) Memanfaatkan kedekatan lokasi dengan wisata bahari untuk

mempermudah memasarkan hasil tangkapan (S1, S2, S3 dan O4).

(2) Strategi WO

(a) Membangun fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan terutama fasilitas pokok

dan menjalin kerja sama yang sinergi antara perikanan tangkap dan wisata

bahari ( W1, W2, W3, dan O4).

(b) Menetapkan batas-batas yang jelas antara perikanan tangkap dan wisata

bahari agar tidak terjadi benturan kepentingan di antara kedua kawasan

tersebut (W1, W2, W3, dan O3).

(3) Strategi ST

(a) Menjalin komunikasi yang baik dan saling pengertian antara pihak

pengelola dengan nelayan agar tidak terjadi tindakan pengusiran paksa

nelayan (S5 dan T4).

(b) Memberikan jaminan keselamatan beraktivitas di PPI dan peringatan dini

terhadap bencana (S6, S9, dan T5).

(c) Menjalin kerja sama yang sinergis antara perikanan tangkap, wisata bahari

dan konservasi agar pengembangan kawasan dapat menguntungkan semua

pihak (S2, S3, S12 dan W1).

(4) Strategi WT

(a) Menjalin kerja sama yang sinergis antara perikanan tangkap konservasi

dan wisata bahari akibat penggunan lahan yang bersamaan (W1, W2,

W3,T1 dan T2).

(b) Memberikan jaminan keselamatan bagi nelayan dengan membangun

berbagai fasilitas kepelabuhanan perikanan sesuai dengan standard

operational prosedure dan peringatan dini terhadap bencana

( W1,W2,W3, dan T4).

Page 42: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

118

Hasil analisis SWOT pengembangan PPI Pangandaran di lokasi baru

menghasilkan nilai faktor internal dan eksternal sebesar 170,59 dan 147, 55. Hal

ini memperlihatkan bahwa komponen kelemahan dan ancaman di lokasi baru

sangat dominan. Adapun nilai faktor internal dan eksternal pengembangan PPI

Pangandaran di lokasi lama sebesar 250,96 dan 200,00. Hal ini berarti bahwa

komponen kekuatan di lokasi lama sangat dominan dan komponen peluang dan

ancaman berada dalam keadaan seimbang. Pemberian nilai untuk faktor internal

dan eksternal dalam analisis SWOT juga dilakukan oleh Hamzah (2010).

Pemberian nilai tersebut dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam

pengambilan keputusan strategis.

Hasil analisis SWOT memperlihatkan bahwa pengembangan PPI

Pangandaran sebaiknya dilakukan di lokasi lama. Menurut Rakhmania (2008),

setiap faktor yang dianalisis dalam SWOT memiliki kemungkinan dapat

memberikan dampak terhadap faktor strategis. Perumusan strategi pengem-

bangan PPI dilakukan berdasarkan strategi SO, ST, WO, dan WT yang telah

dikemukakan sebelumnya. Setelah strategi SO,ST, WO, dan WT diperoleh,

selanjutnya dilakukan urutan prioritas strategi pengembangan. Urutan prioritas

strategi pengmebangan juga pernah dilakukan oleh Latar (2004), dimana

pemilihan strategi diuraikan dalam matrik SWOT, alternatif-alternatif strategi

terpilih kemudan diurutkan berdasarkan prioritas kepentingan. Hasil analisis ini

dapat digunakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis dalam upaya

pengemabangan kegiatan perikanan tangkap.

Prioritas pengembangan lokasi lama adalah sebagai berikut :

1) Menetapkan batas-batas yang jelas antara perikanan tangkap dan wisata bahari

agar tidak terjadi benturan kepentingan di antara kedua kawasan tersebut.

2) Membangun fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh nelayan terutama fasilitas

pokok

3) Menjalin kerja sama yang sinergi antara perikanan tangkap dan wisata bahari.

4) Memberikan jaminan keselamatan bagi nelayan dengan membangun berbagai

fasilitas kepelabuhanan perikanan sesuai dengan standard operational

procedure dan peringatan dini terhadap bencana.

Page 43: 6 PRAKIRAAN DAMPAK PEMINDAHAN PPI PANGANDARAN 6... · Dampak negatif yang terjadi akan lebih banyak dalam hal nelayan yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi baru. ... Jika pembangunan

119

5) Mengoptimalkan semua sumberdaya yang ada dan mengadakan kerja sama

yang baik dengan eksportir untuk meningkatkan nilai produksi hasil tangkapan.

6) Menjalin kerja sama yang sinergis antara perikanan tangkap, wisata bahari dan

konservasi agar pengembangan kawasan dapat menguntungkan semua pihak.

Penentuan prioritas pengembangan lokasi lama PPI Pangandaran didasarkan

urutan kepentingan dilaksanakannya masing-masing kegiatan. Prioritas

pengembangan loikas lama dapat dilakukan secara bertahap oleh pemerintah

daerah hal ini terkait dengan dana yang akan digunakan. Menetapkan batas-batas

yang jelas antara perikanan tangkap dan wisata bahari menjadi prioritas awal

karena tanpa adanya batas yang jelas akan terjadi tumpah-tindihnya kewenangan

dan kebijakan di antara dua kawasan. Setelah batas-batas wilayah perikanan dan

wisata bahari ditentukan, pembangunan fasilitas-fasilitas PPI dan wisata bahari

dapat dilaksanakan. Jika pembangunan berbagai fasilitas telah dilakukan, maka

dibutuhkan kerja sama yang baik antara perikanan tangkap, wisata bahari dan

konservasi agar pengembangan kawasan dapat menguntungkan semua pihak.

Dengan dilaksanakannya prioritas pengembangan tersebut maka akan terwujud

“pengembangan PPI Pangandaran yang terpadu dengan wisata bahari dan

konservasi”.