6 Pelanggaran HAM Berat Di Papua

6
6 Pelanggaran HAM Berat di Papua Kalau nyebut pulau Papua, apa yang ada di pikiran kamu? Raja Ampat, Puncak Jayawijaya dan alam yang super indah? Yup itu bener banget, tapi sebenarnya ada duka yang dipendam cukup lama di tanah Papua. Kita bisa sebut penembakan dan pembunuhan warga sipil oleh militer ataupun pengerukan emas oleh PT.Freeport. Semua itu adalah beberapa contoh tindakan pelanggaran HAM di Papua. Satu fakta yang harus diakui adalah letak Papua yang sangat jauh dari pusat pemerintahan di Indonesia. Ini membuat dirinya seperti anak tiri. Hal lain yang menambah sedih kondisi Papua adalah pemerintahan yang korup dan kasus pelanggaran HAM yang terjadi di sana, semakin membuat Papua jauh, jauh, dan jauh dari perhatian Indonesia. Kita tidak akan menyebutkan semua kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Papua karena banyaknya bisa ngalahin semua serial Harry Porter. Jadi apa, sih, yang terjadi di Papua? 1. Penembakan, pembunuhan dan penghilangan paksa terhadap warga sipil

description

Pelanggaran Ham

Transcript of 6 Pelanggaran HAM Berat Di Papua

Page 1: 6 Pelanggaran HAM Berat Di Papua

6 Pelanggaran HAM Berat di Papua

Kalau nyebut pulau Papua, apa yang ada di pikiran kamu? Raja Ampat, Puncak Jayawijaya dan alam yang super indah? Yup itu bener banget, tapi sebenarnya ada duka yang dipendam cukup lama di tanah Papua. Kita bisa sebut penembakan dan pembunuhan warga sipil oleh militer ataupun pengerukan emas oleh PT.Freeport. Semua itu adalah beberapa contoh tindakan pelanggaran HAM di Papua.

Satu fakta yang harus diakui adalah letak Papua yang sangat jauh dari pusat pemerintahan di Indonesia. Ini membuat dirinya seperti anak tiri. Hal lain yang menambah sedih kondisi Papua adalah pemerintahan yang korup dan kasus pelanggaran HAM yang terjadi di sana, semakin membuat Papua jauh, jauh, dan jauh dari perhatian Indonesia.

Kita tidak akan menyebutkan semua kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Papua karena banyaknya bisa ngalahin semua serial Harry Porter. Jadi apa, sih, yang terjadi di Papua?

 

1. Penembakan, pembunuhan dan penghilangan paksa terhadap warga sipil

 

Page 2: 6 Pelanggaran HAM Berat Di Papua

Tentu nama Theys Eluay bukan nama yang akrab di telinga kita. Namun nama itu ada dan hanya tinggal nama. Beliau dibunuh oleh Kopassus pada 2001. Mengapa dibunuh? Semuanya misterius dan penuh konspirasi. Hanya satu orang saja? Banyak! Nama seperti Aristoteles Masoka, Opinus Tabuni, ataupun Melkianus Agapa, adalah beberapa nama korban dari militer yang “ringan tangan”. Mulai dari warga sipil yang kritis, warga yang menambang emas, ataupun warga sipil di atas puncak Jayawijaya. Bagaimana proses peradilannya. Fiuh! Semisteri kematian dan hilangnya jasad mereka. Pemeritah Indonesia selalu gagal menghadirkan keadilan di tanah Papua.

 

2. Kekerasan terhadap warga sipil

 

Kita bisa di tanah Papua, baik yang sekarang telah terbagi menjadi Papua dan Papua Barat. Ada Pembantaian terhadap masyarakat suku Dani pada 1977, peristiwa Abepura Berdarah, Biak Berdarah, Peristiwa Wasior dan Wamenam. Siapa yang melakukan? Tidak lain dan tidak bukan yaitu militer Indonesia.

 

3. Pembatasan Kebebasan Berekspresi

 

Sepertinya Reformasi tidak sampai ke tanah Papua. Ngomongin Demokrasi dan HAM bisa dianggap sebagai kegiatan separatis alias pembangkangan terhadap kedaulatan Indonesia. Lebay yah? Ember!

Page 3: 6 Pelanggaran HAM Berat Di Papua

Gimana anak muda di sana? Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan Pamflet dan Lembaga Demos, kebanyakan organisasi anak muda di sana kalau bukan paduan suara, ya olah raga saja. Mau bisa punya organisasi yang kritis kayak anak-anak di Pulau Jawa? Pakai Twitter dan protes soal Ujian Nasional? Bicara kritis dan cukup lantang protes di Papua, bisa-bisa berakhir dengan hadiah peluru di badan kita.

 

4. Diskriminasi Terhadap Warga Asli Papua

 

Cap sebagai pendukung ‘separatis’ ditempelkan erat kepada warga asli Papua. Hal ini juga yang menjadi alasan terhadap mudahnya dilakukan penembakan, penyiksaan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang bersuara keras memprostes ketidakadilan di tanah Papua.

Selain itu, mereka dianggap ‘orang kampung’ yang hidup di hutan, kasar dan tidak berpendidikan. Gimana mau sekolah yang tinggi, pemerintah aja tidak menyediakan sekolah yang layak dengan jarak tempuh yang normal serta tenaga pengajar yang cukup! Huh!

 

5. Penjarahan mineral dan kekayaan alam

 

Page 4: 6 Pelanggaran HAM Berat Di Papua

PT. Freeport sepertinya punya perjanjian sampai akhir jaman dengan pemerintah Indonesia. Tanpa ada batasnya bisa mengeruk emas di Papua. Warga Papua sendiri gimana? Kalau ada yang berani ambil emas di dekat wilayah PT. Freeport, Dor! Mati kita, kakak! Pemerintah Indonesia seolah-olah malas untuk meninjau kembali kontrak kerja dengan PT.Freeport. Persengkongkolan busuk demi pundi-pundi uang yang masuk kantong pribadi.

 

6. Pemerkosaan dan kekerasan seksual

 

Ada banyak sekali operasi militer yang pernah terjadi di Papua, misalnya Operasi Sadar, Operasi Barata Yudha, Operasi Wibawa ataupun Operasi Pamungkas. Kenapa, sih, operasi militer terus? Padahal jauh lebih butuh buat bikin sekolah sama rumah sakit yang memadai, kan? Kalau kamu mikir gitu, sama, kita juga.

Nah, operasi militer ini salah satu aktivitas yang banyak dalam pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap perempuan di Papua. Modusnya apa? Pertama dipacarin, lalu dihamili dan

Page 5: 6 Pelanggaran HAM Berat Di Papua

ditinggalkan. Lalu ada juga yang memang diperkosa untuk melemahkan kekuatan pihak tertentu. Seperti biasa, perempuan selalu jadi korban dan pemulihan kondisi korban masih minim. Sedihnya sampai ke tulang!

 

Inilah beberapa kasus pelanggaran HAM yang terjadi di tanah Papua. Apakah tidak ada jalan keluarnya? Tentu ada, yaitu dengan tidak menjadikan Papua dan Papua Barat sebagai anak tiri. Walaupun letaknya yang jauh, Papua harus tetap mendapatkan perhatian, baik sektor pendidikan, kesehatan, keamanan, serta perlindungan alam.

Balik lagi, sih, semua soal niat menegakan HAM di Indonesia. Pemerintah harus punya kesungguhan dan komitmen yang kuat. Papua adalah Indonesia, sama seperti Jawa dan Sumatera. Kalau terus-terusan jadi “anak tiri”, bisa kabur dari rumah loh!