6 Jual Beli Tanah

8
PERJANJIAN IKATAN JUAL BELI Pada hari ini, hari Rabu, tanggal 23 Februari 2011, telah ditandatangani perjanjian antara : I. Nyonya DAHLIA, dilahirkan di Bantul pada tanggal 23 (duapuluh tiga) Oktober 1954 (seribu sembilan ratus limapuluh empat), WNI, guru, bertempat tinggal di Kabupaten Semarang (Desa Banyukuning, Kecamatan Jambu); - Dalam hal ini, bertindak : a. Untuk diri sendiri; Yang untuk melangsungkan perjanjian ini telah mendapat persetujuan dari kedua orang anaknya, dan yang turut pula menandatangani perjanjian ini, yaitu : 1) Nyonya FARIDA, S.T., dilahirkan di Ambarawa pada tanggal 9 (sembilan) November 1982 (seribu sembilan ratus delapanpuluh dua), WNI, dosen, bertempat tinggal di Semarang (Jalan Ngesrep Timur Nomor 14); 2) Tuan Ginanjar, dilahirkan di Ambarawa pada tanggal 3 (tiga) April 1989 (seribu sembilan ratus delapanpuluh sembilan), WNI, mahasiswa, bertempat tinggal di Semarang (Jalan Ngesrep Timur Nomor 14). b. Selaku ibu yang hidup terlama dan karena itu menurut hukum pemegang kekuasaan orang tua atas anaknya yang belum dewasa, yaitu : - Tuan HARTONO, dilahirkan di Ambarawa pada tanggal 27 (duapuluh tujuh) Juni 1994 (seribu sembilan ratus sembilanpuluh empat), WNI, mahasiswa, bertempat tinggal di Semarang (Jalan Ngesrep Timur Nomor 14). - Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “Penjual”, atau “Pihak Pertama”; dan II. Nyonya ALAMANDA, S.E., dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 9 (sembilan) Juni 1969 (seribu sembilan ratus enampuluh sembilan), WNI, wiraswasta, bertempat tinggal di Ambarawa (Jalan Soegijapranata Nomor 9) - Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya selaku Direktur Utama dari perseroan yang akan disebut, yang dimuat dalam akta No. 23 tanggal 13 Agustus 1990, yang dibuat di

description

law

Transcript of 6 Jual Beli Tanah

PERJANJIAN IKATAN JUAL BELI

Pada hari ini, hari Rabu, tanggal 23 Februari 2011, telah ditandatangani perjanjian antara :I. Nyonya DAHLIA, dilahirkan di Bantul pada tanggal 23 (duapuluh tiga) Oktober 1954 (seribu sembilan ratus limapuluh empat), WNI, guru, bertempat tinggal di Kabupaten Semarang (Desa Banyukuning, Kecamatan Jambu); Dalam hal ini, bertindak :a. Untuk diri sendiri;Yang untuk melangsungkan perjanjian ini telah mendapat persetujuan dari kedua orang anaknya, dan yang turut pula menandatangani perjanjian ini, yaitu :1) Nyonya FARIDA, S.T., dilahirkan di Ambarawa pada tanggal 9 (sembilan) November 1982 (seribu sembilan ratus delapanpuluh dua), WNI, dosen, bertempat tinggal di Semarang (Jalan Ngesrep Timur Nomor 14);2) Tuan Ginanjar, dilahirkan di Ambarawa pada tanggal 3 (tiga) April 1989 (seribu sembilan ratus delapanpuluh sembilan), WNI, mahasiswa, bertempat tinggal di Semarang (Jalan Ngesrep Timur Nomor 14).b. Selaku ibu yang hidup terlama dan karena itu menurut hukum pemegang kekuasaan orang tua atas anaknya yang belum dewasa, yaitu : Tuan HARTONO, dilahirkan di Ambarawa pada tanggal 27 (duapuluh tujuh) Juni 1994 (seribu sembilan ratus sembilanpuluh empat), WNI, mahasiswa, bertempat tinggal di Semarang (Jalan Ngesrep Timur Nomor 14). Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut Penjual, atau Pihak Pertama; dan

II. Nyonya ALAMANDA, S.E., dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 9 (sembilan) Juni 1969 (seribu sembilan ratus enampuluh sembilan), WNI, wiraswasta, bertempat tinggal di Ambarawa (Jalan Soegijapranata Nomor 9) Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya selaku Direktur Utama dari perseroan yang akan disebut, yang dimuat dalam akta No. 23 tanggal 13 Agustus 1990, yang dibuat di hadapan Nyonya RAMAH, S.H., notaris di Ungaran untuk-dan atas nama serta sah mewakili perseroan terbatas PT MAJU PESAT, berkedudukan di Salatiga (berkantor di Jalan Progo Nomor 3) Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut Pembeli, atau Pihak Kedua.

Kedua pihak lebih dahulu dengan ini menjelaskan hal-hal sebagai berikut : Bahwa Pihak Pertama adalah pemilih yang sah atas :Sebidang tanah Hak Milik, terletak di Desa Kentengsari, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, seluas 2.959 m2, menurut Gambar Situasi Nomor 195/1990, terdaftar atas nama Nyonya DAHLIA, menurut Sertifikat Hak Milik Nomor 3314 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang tanggal 25 Februari 1990 (selanjutnya cukup disebut persil); Bahwa berdasar Surat Keterangan Warisan tanggal 22 Februari 1990 yang dibuat oleh para ahli waris, dan yang disaksikan oleh Tuan SUJATNI, S.H., Kepala Desa Banyukuning, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang tanggal 22 Februari 1990 Nomor 09/II/1990, ternyata, bahwa dari perkawinan Pihak Pertama dengan (sekarang almarhum) Tuan EDIYANTO, S.Pd., waktu hidupnya gutu, bertempat tinggal terakhir di Kabupaten Semarang (Desa Banyukuning, Kecamatan Jambu), telah dilahirkan 3 (tiga) orang anak, yaitu :1) Nyonya FARIDA, S.T., dilahirkan di Ambarawa pada tanggal 9 (sembilan) November 1982 (seribu sembilan ratus delapanpuluh dua), WNI, dosen, bertempat tinggal di Semarang (Jalan Ngesrep Timur Nomor 14);2) Tuan Ginanjar, dilahirkan di Ambarawa pada tanggal 3 (tiga) April 1989 (seribu sembilan ratus delapanpuluh sembilan), WNI, mahasiswa, bertempat tinggal di Semarang (Jalan Ngesrep Timur Nomor 14);3) Tuan HARTONO, dilahirkan di Ambarawa pada tanggal 27 (duapuluh tujuh) Juni 1994 (seribu sembilan ratus sembilanpuluh empat), WNI, mahasiswa, bertempat tinggal di Semarang (Jalan Ngesrep Timur Nomor 14). Bahwa persil tersebut pada waktu ini sedang dikuasai oleh Tuan IMAN ICHSANUDDIN, WNI, petani, bertempat tinggal di Kabupaten Semarang (Desa Kentengsari, Kecamatan Bandungan), berdasar perjanjian jual beli oyodan (musiman) yang baru akan berakhir paling lambat pada akhir bulan Agustus 2006, bersamaan waktu dengan akhir masa panen tanaman jagung milik pembeli oyodan (musiman) tersebut; Bahwa Pihak Pertama bermaksud menjual dan menyerahkan kepada-dan sebagaimana Pihak Kedua bermaksud membeli dan menerima penyerahan dari Pihak Pertama yaitu persil yang dimaksud di atas, segera setelah masa jual bellli oyodan (musiman) dimaksud di atas berakhir, serta seluruh harga jual beli persil itu dibayar lunas oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama, di hadapan pejabat pembuat akta tanah yang disetujui, dan diterima dengan baik serta ditetapkan oleh kedua pihak sebagai tidak berubah sebesar Rp 150.000.000, 00 (seratus limapuluh juta rupiah), yang pembayaranyya dilakukan menurut perincian sebagaimana akan disebut di bawah ini.Berhubung dengan segala yang telah dikemukanan lebih dahulu itu, maka selanjutnya kedua pihak menyatakan dengan ini, bahwa mengenai ikatan jual beli serta penyerahan persil dimaksud, kedua pihak telah bersepakat untuk membuat perjanjian dengan memakai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

Pasal 1Pihak Pertama berjanji dan karena itu mengikatkan diri untuk menjual dan menyerahkan kepada Pihak Kedua, yang berjanji dan karena itu mengikatkan diri pula untuk membeli dan menerima penyerahan dari Pihak Pertama, persil dimaksud di atas dengan harga di tangan (take home pay) sebesar Rp 150.000.000, 00 (seratus lima puluh juta rupiah).

Pasal 2Harga jual beli dan penyerahan persil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sebesar Rp 750.000.000, 00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) tersebut di atas, dibayar oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama secara bertahap, yaitu :a. Tahap Pertama :Sebesar Rp 150.000.000, 00 (seratus lima puluh juta rupiah), dan jumlah uang mana telah dibayar dengan tunai sekaligus lunas oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama, sebagaimana Pihak Pertama mengaku telah menerima dari Pihak Kedua pada hari ini sebelum penandatanganan perjanjian ini, dan untuk penerimaan jumlah uang mana surat perjanjian ini oleh kedua pihak dinyatakan berlaku pula sebagai tanda penerimaan (kuitansi) nya yang sah;b. Tahap Kedua :Sebesar Rp 600.000.00, 00 (enam ratus juta rupiah) dibayar tunai paling lambat 7 (tujuh) bulan terhitung sejak kesepakatan tentang harga dan syarat dimaksud di atas terjadi, yaitu bersamaan dengan berakhirnya masa pengosongan rumah sewa oleh Tuan IMAN ICHSANUDIN, pada tanggal 31 (tigapuluh satu) Agustus 2011 (dua ribu sebelas) dan untuk penerimaan jumlah uang tersebut oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua akan diberikan tanda penerimaan (kuitansi) tersendiri.

Pasal 3Jual beli yang resmi persil dimaksud di atas dilaksanakan oleh kedua pihak di hadapan dan menurut model akta pejabat pembuat akta tanah di Kabupaten Semarang, paling lambat tanggal 31 (tigapuluh satu) Agustus 2011 (dua ribu sebelas), atau bersamaan waktu dengan pembayaran lunas seluruh harga jual beli dan penyerahan persil tahap kedua sebagaimana ditentukan dalam Pasal 2.

Pasal 4(1) Perjanjian ini menjadi batal atau berakhir berdasarkan :a. Atas permintaan sepihak dari Pihak Pertama sendiri, dengan membawa akibat seluruh jumlah uang harga jual beli dan penyerahan yang telah diterima oleh Pihak Pertama dari Pihak Kedua pada tahap pertama, harus dikembalikan kepada Pihak Kedua, serta lebih lanjut dengan ketentuan, bahwa Pihak Pertama wajib dan diharuskan membayar denda kepada Pihak Kedua sebesar-besarnya jumlah uang tersebut di atas, dan jumlah uang mana harus dibayar dengan tunai dan sekaligus lunas pada waktu ditagih oleh Pihak Kedua;--- Apabila Pihak Pertama lalai memenuhi kewajiban tersebut di atas, yaitu tidak membayar lunas jumlah uang tersebut pada waktu ditagih oleh Pihak Kedua, maka lewatnya waktu itu saja sudah merupakan bukti cukup untuk adanya kelalaian Pihak Pertama, sehingga dengan tanpa pembuktian lebih lanjut dengan surat jurusita atau akta lain semacam itu, dan untuk kepentingan Pihak Kedua, Pihak Pertama wajib dan diharuskan membayar denda atau uang paksa yang tidak dapat diubah dan yang ditetapkan oleh kedua pihak sebesar Rp 100.000, 00 (seratus ribu rupiah) untuk setiap hari keterlambatan, dan jumlah uang mana harus dibayar dengan tunai dan sekaligus lunas pada waktu ditagih oleh Pihak Kedua;b. Atas permintaan sepihak dari Pihak Kedua senidir dengan membawa akibat seluruh jumlah uang harga jual beli dan penyerahan yang telah dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama pada tahap pertama menjadi hak dan milik mutlak Pihak Pertama.(2) Dalam kejadian dimaksud dalam ayat (1), maka batal atau berakhirnya perjanjian ini terjadi karena hukum, sehingga untuk hal tersebut tidak diperlukan lagi surat peringatan dari jurusita atau akta lain semacam itu, dan kedua pihak secara tegas menyatakan dengan ini melepasan ketentuan-ketentuan dari Pasal 1266 dan Pasal 1267 KUHPerdata.

Pasal 5Apabila pada saat yang telah ditetapkan untuk pelaksanaan jual beli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ternyata :a. Pihak Pertama tidak hadir di hadapan pejabat pembuat akta tanah yang berwenang melaksanakan jual beli yang resmi, maka kejadian tersebut membawakan akibat sebagaimana ditentukan dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a; ataub. Pihak Kedua tidak hadir di hadapan pejabat pembuat akta tanah yang berwenang melaksanakan jual beli yang resmi, maka kejadian tersebut membawakan akibat sebagaimana ditentukan dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b.

Pasal 6Apabila pada tanggal yang telah ditetapkan untuk pelaksanaan jual beli yang resmi, atau paling lambat pada tanggal 31 (tigapuluh satu) Agustus 2011 (dua ribu sebelas), Pihak Kedua belum siap untuk melakukan pelunasan uang harga penjualan atau pembayaran tahap kedua sebagaimana ditentukan dalam Pasal 2, maka lewatnya waktu itu saja sudah merupakan bukti cukup untuk adanya kelalaian Pihak Kedua, sehingga dengan tanpa pembuktian lebih lanjut dengan surat jurusita atau akta lain semacam itu, dan untuk kepentingan Pihak Pertama, perjanjian ini berakhir dengan akibat sebagaimana ditentukan dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b.

Pasal 7Apabila Pihak Kedua telah membayar lunas seluruh uang harga jual beli dan penyerahan sebesar Rp 150.000.000, 00 (seratus lima puluh juta rupiah), hal mana terbukti dengan adanya surat tanda penerimaan (kuitansi) dari Pihak Pertama, sedangkan Pihak Pertama karena satu dan lain hal tidak dapat hadir di hadapan pejabat pembuat akta tanah yang berwenang untuk melaksanakan jual beli persil dimaksud di atas, hal mana cukup terbukti dengan dengan tidak hadirnya Pihak Pertama secara tegas menyatakan dengan ini, sekarang akan tetapi untuk nanti pada waktunya, memberi kuasa kepada Pihak Kedua, yang tidak dapat dicabut kembali atau berakhir karena sebab-sebab atau alasan apapun juga, dan merupakan bagian yang penting dan tidak terpisahkan dari perjanjian ini, yang tanpa kuasa mana perjanjian ini niscaya tidak akan dibuat, serta diberikan dengan melepaskan segala ketentuan dalam undang-undang yang mengatur tentang sebab-sebab berakhirnya kuasa sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1813 KUHPerdata;k h u s u s :untuk-dan atas nama serta mewakili Pihak Pertama menandatangani akta jual beli yang resmi untuk persil tersebut di hadapan pejabat pembuat akta tanah yang berwenang di Kabupaten SemarangUntuk keperluan tersebut, penerima kuasa dikuasakan menghadap pada pejabat atau instansi yang berwenang dimana saja diperlukan, terutama pejabat pembuat akta tanah dan pejabat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang, memberi dan meminta keterangan, meminta dibuatkan akta atau surat serta menandatanganinya, mengajukan permohonan, menarik kembali permohonan, membayar bea dan biaya yang diperlukan, menerangkan bahwa Pihak Pertama telah menerima seluruh uang harga jual beli, meminta kepada pihak yang berwenang agar persil tersebtu dapat dibalik nama atas nama penerima kuasa atau Pihak Kedua sendiri, memberi dan/atau meminta surat tanda bukti penerimaan (kuitansi); pada pokoknya melakukan semua dan segala tindakan yang dianggap baik, perlu, dan berguna oleh penerima kuasa demi tercapainya maksud dan tujuan pemberian kuasa ini, dan tidak ada satupun tindakan yang dikecualikan.

Pasal 8Pembayaran tahap kedua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 harus dilakukan kepada-dan di rumah tempat tinggal Pihak Pertama tersebut di atas.

Pasal 9Pihak Pertama berjanji dan karena itu mengikatkan diri, sanggup, wajib, dan diharuskan untuk selama jual beli yang resmi persil tersebut belum terlaksana, secara bagaimanapun tidak akan menjaminkan dan/atau menjual, mengalihkan, atau melepaskan hak atas persil tersebut kepada pihak lain, selain oleh Pihak Kedua berdasarkan ketentuan dalam Pasal 7.

Pasal 10Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua, bahwa persil tersebut tidak terkena sitaan atau tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa, tidak dijaminkan kepada siapapun dengan cara atau nama apapun yagn tidak terdaftar dalam sertifikat, serta belum dijual kepada orang atau badan lain.

Pasal 11Segala tagihan pajak yang bersangkut dengan jual beli dan penyerahan ini, termasuk Pajak Penghasilan (PPh), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), maupun pajak lain bilamana ada, komisi-komisi bagi para perantara serta biaya untuk pembuatan akta jual beli dan balik nama persil, semuanya itu menjadi tanggungan, wajib dipikul dan harus dibayar oleh Pihak Kedua sepenuhnya.

Pasal 12Untuk segala urusan mengenai perjanjian ini dan segala akibatnya, kedua pihak memilih tempat tinggal menurut hukum (domisili) yang umum dan tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Ungaran.

Demikianlah perjanjian ini dibuat dan ditandantangani pada hari, tangga, dan tempat seperti yang tersebut di atas dalam rangkap 2 (dua) yang sama bunyinya, dan masing-masing memiliki kekuatan yang sama untuk Pihak Pertama maupun untuk Pihak Kedua, dengan disaksikan oleh :1. Tuan HARTONO, S.H., advokat, bertempat tinggal di Ambarawa (Jalan Rumah Sakit Nomor 49);2. Nona INTAN KUSUMADEWI, S.T., wiraswasta, bertempat tinggal di Bawen (Perumm Bawen Asri Nomor 12).

Pihak KeduaPihak Pertama

ALAMANDA, S.E.DAHLIA

FARIDA, S.T.

GINANJARSaksi-saksi :1. HARTONO, S.H.

2. INTAN KUSUMADEWI,S.T.