6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar,...

88
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Umum Perusahaan Sehubungan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dalam bidang perumahan dan perkantoran yang banyak memerlukan suatu rancangan alat rumah tangga dan juga bentuk-bentuk futuristik, maka PT. Tri Estetika Jaya yang didirikan pada tanggal 1 April 2003 sebagai salah satu perusahaan yang menyediakan jasa perancangan dan produksi perabotan rumah tangga dan keperluan kantor untuk komponen-komponen industri perumahaan dan perkantoran di Indonesia PT. Tri Estetika Jaya yang usahanya bergerak di bidang Furniture, Interior Design dan Wood-ing beralamat dan berlokasi di Jl. Mawar pedurenan RT 02 RW 02 Mustika Raya Bekasi Timur dengan luas tanah 1.000 m² dan luas bangunan 700 m². Lokasi pabrik PT. Tri Estetika Jaya terletak pada daerah yang cukup strategis mengingat masih berada didaerah suburban dekat dengan wilayah Jakarta, sehingga memudahkan dalam hal pemasaran, tenaga kerja dan transportasi serta dapat memperlancar proses distribusi produknya. Selain itu, lokasi didalam lingkungan pabrik juga mendukung terjadinya kerjasama didalam pembentukan suatu produk.

Transcript of 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar,...

Page 1: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

BAB 4

PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Sejarah Umum Perusahaan

Sehubungan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dalam bidang

perumahan dan perkantoran yang banyak memerlukan suatu rancangan alat

rumah tangga dan juga bentuk-bentuk futuristik, maka PT. Tri Estetika Jaya

yang didirikan pada tanggal 1 April 2003 sebagai salah satu perusahaan yang

menyediakan jasa perancangan dan produksi perabotan rumah tangga dan

keperluan kantor untuk komponen-komponen industri perumahaan dan

perkantoran di Indonesia

PT. Tri Estetika Jaya yang usahanya bergerak di bidang Furniture,

Interior Design dan Wood-ing beralamat dan berlokasi di Jl. Mawar

pedurenan RT 02 RW 02 Mustika Raya Bekasi Timur dengan luas tanah

1.000 m² dan luas bangunan 700 m².

Lokasi pabrik PT. Tri Estetika Jaya terletak pada daerah yang cukup

strategis mengingat masih berada didaerah suburban dekat dengan wilayah

Jakarta, sehingga memudahkan dalam hal pemasaran, tenaga kerja dan

transportasi serta dapat memperlancar proses distribusi produknya. Selain itu,

lokasi didalam lingkungan pabrik juga mendukung terjadinya kerjasama

didalam pembentukan suatu produk.

Page 2: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

81

4.1.1 Kegiatan Usaha

4.1.1.1 Kapasitas Produksi

Kapasitas Furniture,Interior Design dan Wood ing dari PT. Tri

Estetika Jaya mencapai produksi 50 unit/bulan dengan full time dari

pukul 09.00 –17.00 WIB. Fasilitas lain yang masih dikerjakan secara

manual dengan bantuan mesin. Saat ini produksi yang terpenuhi

sekitar 20 sampai 40 unit/bulan sesuai dengan kebutuhan costumer.

4.1.1.2 Karyawan dan Transportasi

Komposisi karyawan PT. Tri Estetika Jaya saat ini mencapai 9

orang di office dan 17 orang di workshop termasuk jajaran direksi.

Untuk transportasi, PT. Tri Estetika Jaya baru memiliki 2 unit

kendaraan mobil pick-up dan jika mengalami berkurang nya

kendaraan, maka di lakukan penyewaan truk

4.1.1.3 Daftar Supplier

Untuk pengadaan sarana produksi, PT. Tri Estetika Jaya

bekerja sama dengan beberapa supplier berikut ini:

1. PT. Finartindo

2. PT. Alexxindo

3. PT. Mitra Agung

4. PT. Duta HPL

5. PT. Megah

Page 3: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

82

4.1.2 Struktur Organisasi

Organisasi merupakan kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan

secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang

bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan

bersama atau sekelompok tujuan (Stephen P. Robbins, 1994). Struktur

organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada

siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan

diikuti.

Disusunnya sebuah struktur organisasi yang terdapat di dalam PT. Tri

Estetika Jaya bertujuan agar dapat terjalinnya suatu koordinasi yang baik

dalam pelaksanaan tugas pada setiap bagian fungsional, sehingga setiap

anggota organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien. Oleh sebab itu,

penetapan struktur organisasi memegang peranan penting dalam pelaksanaan

kegiatan perusahaan, yaitu untuk menjaga kelancaran dan untuk mencapai

sasaran dan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam suatu perusahaan, organisasi merupakan elemen terpenting

yang menentukan berhasil tidaknya perusahaan itu. Organisasi mengatur

manusia, mesin, material, modal, metode dan juga informasi secara rapi. Agar

proses kerja menjadi efektif dan efisien. Dalam suatu organisasi dan

manajemen diperlukan seorang pemimpin yang berpengaruh dan juga mampu

untuk menggerakkan serta mengatur hal - hal di atas. Dalam suatu organisasi

Page 4: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

83

pembagian tugas akan menjadi penting serta koordinasi antar divisi menjadi

krusial untuk dapat mencapai tujuan perusahaan.

Berikut struktur organisasi PT. Tri Estetika Jaya dapat dilihat pada

diagram berikut :

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Tri Estetika Jaya

(Sumber: Dokumen PT. Tri Estetika Jaya)

Page 5: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

84

Bentuk struktur organisasi PT. Tri Estetika Jaya, adalah bentuk

fungsional. Hal tersebut dilihat dari adanya spesialisasi fungsional yang

bertanggung jawab dalam struktur organisasi perusahaan seperti bagian PPIC,

Purchasing, Produksi, dll. Dalam struktur organisasi terutama menjelaskan

tentang :

1. Fungsi–fungsi yang ada dari suatu perusahaan.

2. Tingkatan–tingkatan manajemen dalam perusahaan, derajat

dan posisi masing–masing fungsi.

3. Memperlancar kerjasama antar fungsi.

4. Memudahkan untuk melakukan kontrol terhadap efisiensi

setiap fungsi sehingga dapat membantu manajemen dalam

pengendalian manajemen dalam rangka mengambil keputusan.

5. Menjelaskan hubungan kerja yang terdapat antara fungsi yang

satu dengan lainnya.

6. Pedoman maupun standar yang digunakan dalam penyusunan

prosedur – prosedur tertulis tentang aktivitas usaha.

Page 6: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

85

4.2 Hasil Observasi Lapangan

Observasi lapangan di lakukan di PT. Tri Estetika Jaya yang usahanya

bergerak di bidang Furniture, Interior Design dan Wood-ing. Observasi di

lakukan dalam kurung waktu tiga bulan di PT. Tri Estetika Jaya dengan topik

Product development. Pembahasan topik product development mendapat

dukungan dari PT. Tri Estetika Jaya yang sedang bekerja sama dalam proyek

tender dengan Toko Komputer XYZ di Jakarta.

4.2.1 Pernyataan Misi

Pernyataan misi adalah langkah awal dalam proses pengembangan

produk untuk memberikan petunjuk yang jelas kepada tim pengembang.

Biasanya tim memformulasikan suatu definisi yang lebih detail dari pasar

target dan asumsi – asumsi yang mendasari operasional tim pengembang.

Pada pernyataan misi bagian pasar utama adalah pembeli notebook di Toko

Komputer XYZ, oleh karena itu dijalin kerja sama dengan Toko Komputer

XYZ yang akan menggunakan produk tersebut menjadi free gift setiap

pembelian laptop dari ukuran 13 inch s/d 15 inch untuk meningkatkan

penjualan dari Toko Komputer XYZ tersebut. Dan pada bagian pasar kedua

menunjukkan sementara belum ada karena untuk sementara produk ini hanya

dibuat untuk memenuhi permintaan Toko Komputer XYZ tersebut. Adapun

asumsi – asumsi dan batasan, dll dapat dilihat pada tabel pernyataan misi

dibawah ini.

Page 7: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

86

Tabel 4.1 Pernyataan Misi

Mission Statement

Product Name : Prototype Notebook case “Wooden Notebook case”

By : Tim Pengembang

Uraian produk :

Alat yang dapat menyimpan notebook beserta

aksesorisnya secara aman seperti mengurangi resiko dari

benturan dan resiko percikan air, yang dapat juga

digunakan sebagai alas untuk menggunakan notebook

tersebut

Sasaran bisnis utama

• Memenuhi permintaan Toko Komputer untuk

menyediakan desain produk notebook case berupa

physical prototype untuk free gift dalam program

promosi yang akan dilakukan Toko tersebut.

Pasar utama • Toko komputer

Pasar kedua • Sementara belum ada

Asumsi-asumsi dan

batasan

• Produk di buat prototype visual dan setelah itu dibuat

menjadi prototype fisik.

• Pembuatan prototype produk dan perakitan dilakukan

secara manual dengan melakukan konsultasi dengan

pihak PT. Tri Estetika Jaya sebagai pengembang

prototype tersebut.

• Komponen didapat dari supplier berlokasi di Jakarta

& Bekasi.

• Pelanggan yang mendapatkan free gift untuk

pembelian laptop dari 13 s/d 15 inch

Stakeholder

• Pembeli dan pengguna

• Distributor

• Toko komputer

• Operasional manufaktur

(Sumber : Hasil pengamatan tim )

Page 8: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

87

4.3 Pengumpulan dan Pengolahan Data

4.3.1 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

4.3.1.1 Pengumpulan Data Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

Berikut ini adalah format dari angket wawancara identifikasi

kebutuhan pelanggan :

Tabel 4.2 Contoh Format Wawancara

Nama Responden : Sekarang Menggunakan : Pewawancara :

Alamat : Email : No.Telp : Bersedia jika difollow up atau dihubungi kembali? Ya / Tidak*

*coret salah satu

Pertanyaan Pernyataan Pelanggan

Interpretasi Kebutuhan

Menurut anda, hal apa yang perlu di pertimbangkan dalam memilih tas laptop?

Hal-hal yang anda sukai dari tas laptop yang digunakan saat ini?

Hal-hal apa yang andakhawatirkan saat laptop anda terbungkus oleh tas laptop?

Apakah penting penggunaan alas / meja laptop ketika anda menggunakan laptop?

Usulan perbaikan

(Sumber : Contoh hasil wawancara dengan pelanggan)

Page 9: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

88

4.3.1.2 Mengintepretasikan Hasil dari Data Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

Berdasarkan hasil wawancara kepada 30 responden yaitu

konsumen dan dari pihak PT. Tri Estetika Jaya beserta dari pihak Toko

Komputer XYZ, pernyataan pelanggan dari hasil wawancara tersebut

dapat diinterpretasikan menjadi beberapa kebutuhan. Kemudian

interpretasi kebutuhan tersebut dirangkum menjadi data kebutuhan

pelanggan.

Tabel 4.3 Data Interpretasi Kebutuhan Pelanggan

No. Interpretasi Kebutuhan

1. Notebook case memiliki ku alitas bahan tahan lama

2. Notebook case dapat tahan panas

3. Notebook case memiliki lapisan busa pe lindu ng yang teba l

4. Mo del bentuk dari notebook case menar ik

5. Kem udahan cara pengoperasian

6. Notebook case banyak memil ik separa si maupun kantong (pocket)

7. Pegangan yang nyaman pada saat dijinjing

8. Besar notebook case dapat menyesuaikan dengan bentuk notebook itu sendiri

9. Notebook case memil iki kua lita s bahan yang kua t

10. Notebook case ringan pada saat dibaw a

11. Notebook case dapat digunakan lebih dari 1 fu ngsi

12. Notebook case dapa t me lindungi notebook (dari benturan benda ke ras, perc ikan air , dll)

13. Notebook case dilengkapi dengan kunci / security lock

14. Dapa t memuat barang se lain notebook tersebut

15. D esain luar dan mo tif notebook case menar ik

16. Har ga terjangkau

(Sumber : Hasil pernyataan pelanggan yang telah diinterpretasikan)

Page 10: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

89

Setelah hasil Interpretasi kebutuhan pelanggan didapatkan

selanjutnya adalah membuat Kuesioner kuantitatif untuk menguji

validitas dari tiap – tiap kriteria yang diambil dari interpretasi kebutuhan

menggunakan software SPSS.

4.3.1.3 Uji Validitas dan Realibilitas Kuesioner 1

Pada tahap pertama untuk menentukan bobot kepentingan kebutuhan

pelanggan ini adalah melakukan uji coba untuk mengetahui validitas dari

masing – masing kriteria yang didapat dari hasil interpretasi kebutuhan

pelanggan. Pada kriteria ke16, yaitu Harga terjangkau tidak dimasukkan ke

dalam kuesioner karena dalam kasus penelitian kami ini, produk yang akan

dikembangkan prototypenya tidak diproduksi untuk dijual secara massal.

Kuesioner yang disebar untuk uji validitas ini adalah sebanyak 30 responden

secara aksidensial. Setelah Kuesioner diisi dan dikumpulkan kembali dari 30

Kuesioner terdapat 3 Kuesioner yang tidak dapat diolah kembali karena ada

beberapa poin pertanyaan yang tidak terisi. Namun, kami mengambil 3

sampel untuk mencukupi jumlah sampel yang diinginkan.

Page 11: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

90

Kuesioner Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Nama : Sekarang Menggunakan:

No.Telp : Pewawancara :

Email : Tanggal

Berikut ini adalah beberapa kebutuhan dari prototype notebook case yang akan kami kembangkan

dan kebutuhan tersebut didapat dari para pengguna tas laptop. Lingkarilah pada pilihan derajat

kepentingan pada tiap kriteria yang ada. Dengan kriteria sebagai berikut : 1 - 5 = sangat t idak

penting – sangat penting.

NO Pertanyaan Derajat Kepentingan

STP TP BS P SP

1 Notebook case memiliki kualitas bahan tahan

lama 1 2 3 4 5

2 Notebook case dapat tahan panas 1 2 3 4 5

3 Notebook case memiliki lapisan busa

pelindung yang tebal 1 2 3 4 5

4 Model bentuk dari notebook case menarik 1 2 3 4 5

5 Notebook case banyak memiliki separasi

maupun kantong (pocket) 1 2 3 4 5

6 Pegangan yang nyaman pada saat dijinjing 1 2 3 4 5

7 Besar notebook case dapat menyesuaikan

dengan bentuk notebook itu sendiri 1 2 3 4 5

6 Kemudahan cara pengoperasian 1 2 3 4 5

5 Notebook case memiliki kualitas bahan yang

kuat 1 2 3 4 5

6 Notebook case ringan pada saat dibawa 1 2 3 4 5

7 Notebook case dapat digunakan lebih dari 1 fungsi

1 2 3 4 5

8 Notebook case dapat melindungi notebook (dari benturan benda keras, percikan air, dll)

1 2 3 4 5

9 Notebook case dilengkapi dengan kunci / security lock

1 2 3 4 5

10 Dapat memuat barang selain notebook tersebut 1 2 3 4 5

11 Desain luar dan motif notebook case menarik 1 2 3 4 5

Terima kasih atas kesediaan anda mengisi kuesioner ini.

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Gambar 4.2 Format Kuesioner 1 (Uji Coba)

Page 12: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

91

Dari hasil Kuesioner yang didapat selanjutnya dilakukan uji validitas

dan realibilitas dengan menggunakan software SPSS. Hasil dari uji validitas

dan realibilitas yang dihasilkan dari perhitungan menggunakan software SPSS

dengan selang kepercayaan 95% dan tingkat signifikasi 5% adalah

Tabel 4.4 Uji Validitas Kuesioner 1

N o K riter ia K ebutuhan K onsum en N ila i r V alid

1 N otebook case m e m il ik i kua lita s bahan t ahan la m a 0, 574 Va lid

2 N otebook case dapa t t ahan pana s 0, 307 T idak val id

3 N otebook case m e m il iki l apisan busa peli ndung yang t ebal 0, 598 Va lid

4 M ode l be ntuk da ri notebook case m enar ik 0 , 529 Va lid

5 N otebook case ba nya k m em ili k separa si m aupu n ka ntong (pock et) 0, 345 T idak

val id

6 Pe gangan ya ng nya m a n pa da saat d ij in jing -0,101 T idak

val id

7 B e sar notebook case dapat

m enye sua ikan de nga n bentuk notebook itu se nd iri

0 , 343 T idak val id

8 Ke m udaha n cara pengopera sia n 0 , 394 Va lid

9 N otebook case m e m il ik i kua lita s bahan ya ng kuat 0, 436 Va lid

10 N otebook case ringa n pa da saat dibaw a 0, 510 Va lid

11 N otebook case dapat d igunaka n le bih dari 1 fungs i 0, 546 Va lid

12 N ote book case dapa t m e lindu ng i

notebook ( dari benturan benda ke ras , pe rcika n air, d l l)

0, 574 Va lid

13 N otebook case d ile ngkapi de ngan kunc i / secur ity lock 0, 745 Va lid

14 D apat m e m uat ba rang sela in note book t ersebut 0 , 486 Va lid

15 D esain luar da n m ot if notebook c ase m enar ik 0 , 674 Va lid

r Kr itis (t abel) 0 ,361

(Sumber : Hasil dari perhitungan validitas dari kuesioner uji coba)

Page 13: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

92

Dari tabel diatas terlihat untuk kriteria kebutuhan pelanggan terdapat item

kriteria yang tidak valid yaitu pada item kriteria ke 2, 5, 6 dan 7 karena

keempat kriteria tersebut mempunyai kurang dari r Kritis 0,361. Sehingga

kedua item kriteria tersebut tidak dapat digunakan lagi untuk pengolahaan

data selanjutnya. Pada perhitungan realibilitas menggunakan metode

Cronbach's Alpha menunjukkan hasil 0,842 berarti lebih besar daripada 0,364

dilihat dari tabel rho dengan taraf signifikasi 5%.

4.3.1.4 Pemilihan Jumlah Sampel

Sampel yang dipilih untuk menyebar kuesioner tahap akhir ini

sebanyak 100 responden yang diambil dari pengunjung serta pembeli dari

Toko Komputer XYZ dengan menggunakan teknik sampling non-probability

dengan metode judgment sampling.

4.3.1.5 Uji Validitas dan Realibilitas Kuesioner tahap akhir

Berikut ini adalah format Kuesioner yang akan disebar ke 100 orang

responden berdasarkan hasil perhitungan validitas dan realibilitas Kuesioner

tahap akhir menggunakan software SPSS 19 :

Page 14: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

93

Kuesioner Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

Nama : Sekarang Menggunakan:

No.Telp : Pewawancara :

Email : Tanggal

Berikut ini adalah beberapa kebutuhan dari prototype notebook case yang akan kami

kembangkan dan kebutuhan tersebut didapat dari para pengguna tas laptop. Lingkarilah

pada pilihan derajat kepentingan pada tiap kriteria yang ada. Dengan kriteria sebagai berikut

: 1 - 5 = sangat tidak penting – sangat penting.

NO Pertanyaan Derajat Kepentingan

STP TP BS P SP

1 Notebook case memiliki kualitas

bahan tahan lama 1 2 3 4 5

2 Notebook case memiliki lapisan busa

pelindung yang tebal 1 2 3 4 5

3 Model bentuk dari notebook case

menarik 1 2 3 4 5

4 Kemudahan cara pengoperasian 1 2 3 4 5

5 Notebook case memiliki kualitas

bahan yang kuat 1 2 3 4 5

6 Notebook case ringan pada saat dibawa

1 2 3 4 5

7 Notebook case dapat digunakan lebih dari 1 fungsi

1 2 3 4 5

8 Notebook case dapat melindungi notebook (dari benturan benda keras, percikan air, dll)

1 2 3 4 5

9 Notebook case dilengkapi dengan kunci / security lock

1 2 3 4 5

10 Dapat memuat barang selain notebook tersebut

1 2 3 4 5

11 Desain luar dan motif notebook case menarik

1 2 3 4 5

Terima kasih atas kesediaan anda mengisi kuesioner ini.

Gambar 4.3 Format Kuesioner 2 (Tahap akhir)

Page 15: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

94

Setelah mendapatkan data dari Kuesioner tahap akhir dilakukan uji

validitas dan realibilitas menggunakan software SPSS . Hasil uji validitas

Kuesioner untuk tahap akhir ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.5 Uji Validitas Kuesioner tahap akhir

No Kriteria Kebutuhan

Konsumen Nilai r Valid

1 Notebook case memiliki kualitas bahan tahan lama 0,353 Valid

2 Notebook case memiliki lapisan busa pelindung yang tebal 0,445 Valid

3 Model bentuk dari notebook case menarik 0,262 Valid

4 Kemudahan cara pengoperasian 0,419 Valid

5 Notebook case memiliki kualitas bahan yang kuat 0,508 Valid

6 Notebook case ringan pada saat dibawa 0,311 Valid

7 Notebook case dapat digunakan lebih dari 1 fungsi 0,350 Valid

8

Notebook case dapat melindungi notebook (dari

benturan benda keras, percikan air, dll)

0,413 Valid

9 Notebook case dilengkapi dengan kunci / security lock 0,386 Valid

10 Dapat memuat barang selain notebook tersebut 0,243 Valid

11 Desain luar dan motif notebook case menarik 0,308 Valid

r Kritis 0,195

(Sumber : Hasil dari perhitungan validitas dari kuesioner 2)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh item kriteria yang diuji

semuanya memiliki nilai r lebih besar daripada nilai r Kritis yaitu 0,195

Page 16: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

95

dengan taraf signifikansi 5%. Pada perhitungan realibilitas menggunakan

metode Cronbach's Alpha menunjukkan hasil 0,720 berarti lebih besar

daripada 0,3 dilihat dari tabel rho dengan taraf signifikasi 5%. Dengan

demikian seluruh item kriteria tersebut sudah dapat diolah ketahap

selanjutnya.

4.3.1.6 Menentukan Bobot Kepentingan Kebutuhan Pelanggan

Untuk menentukan bobot kepentingan kebutuhan pelanggan dengan

melakukan mengkonversikan skala 1 – 5 yang digunakan untuk mengetahui

tiap-tiap kepentingan dari tiap – tiap kriteria.

Keterangan : 1 = Sangat tidak penting

2 = Tidak penting

3 = Cukup penting

4 = Penting

5 = Sangat Penting

Perhitungan konversi skala :

I = kr

= K

LH −

I : Interval

R : Range data

Page 17: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

96

K : banyak kelas

H : data terbesar

L : data terkecil

I = 5

15 − = 0.8

Dengan demikian, nilai konversi kebutuhan pelanggan skalanya adalah

sebagai berikut :

1 – 1,8 1

1,8 – 2,6 2

2,6 – 3,4 3

3,4 – 4,2 4

4,2 – 5 5

Page 18: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

97

Tabel 4.6 Kebutuhan Pelanggan Dengan Bobot Setelah Dikonversikan

No. Kebutuhan Pelanggan Mean Bobot Kepentingan

1 Notebook case memiliki kualitas bahan tahan lama

3,76 4

2 Notebook case memiliki lapisan busa pelindung yang tebal

3,84 4

3 Model bentuk dari notebook case menarik

3,85 4

4 Kemudahan cara pengoperasian 3,82 4

5 Notebook case memiliki kualitas bahan yang kuat

3,99 4

6 Notebook case ringan pada saat dibawa 3,73 4

7 Notebook case dapat digunakan lebih dari 1 fungsi

3,84 4

8 Notebook case dapat melindungi notebook (dari benturan benda keras, percikan air, dll)

3,96 4

9 Notebook case dilengkapi dengan kunci / security lock

3,92 4

10 Dapat memuat barang selain notebook tersebut

3,88 4

11 Desain luar dan motif notebook casemenarik

3,87 4

(Sumber : Hasil dari perhitungan validitas dari kuesioner 2)

Bobot kepentingan yang didapatkan diatas didapat dari nilai mean dari

hasil Kuesioner kebutuhan pelanggan yang dicocokan dengan interval nilai

yang didapat dari skala yang dikonversikan. Seperti contoh pada kriteria no.1

yaitu notebook case memilik kualitas bahan tahan lama memiliki nilai mean

sebesar 3,76 yang berarti masuk pada interval 3,4 – 4,2 dengan nilai bobot

kepentingan sebesar 4.

Page 19: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

98

4.3.2 Spesifikasi Produk

Setelah mengetahui kebutuhan pelanggan, kemudian dilanjutkan ke

tahap berikutnya yaitu membuat target spesifikasi tergantung pada detail

konsep produk yang telah dipilih oleh tim. Proses pembuatan target

spesifikasi terdiri dari, yaitu :

1. Menentukan daftar metrik

2. Mengumpulkan informasi produk dari pesaing

3. Mengumpulkan spesifikasi bahan material prototype.

4. Menetapkan spesifikasi produk

Akan tetapi pada penelitian ini tim pengembang tidak melakukan

tahap analisa kedua yaitu mengumpulkan informasi produk dari pesaing

karena produk yang akan dibuat merupakan sistem tender yang hanya

memiliki satu konsumen tetap yaitu Toko Komputer XYZ yang bekerja sama

untuk melakukan proyek tender dan menjadikan produk notebook case ini

menjadi free gift.

4.3.2.1 Penentuan Daftar Metrik

Setelah mendapatkan kebutuhan pelanggan, kami berkonsultasi

kepada ahli Engineering mengenai :

Penentuan metrik berdasarkan kebutuhan pelangaan

Penilaian spesifikasi pesaing

Penentuan spesifikasi target

Page 20: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

99

Berikut adalah hasil wawancara dan konsultasi kepada ahli

Engineering :

Tabel 4.7 Data metrik kebutuhan

No.

Metric Kebutuhan Metric Kepentingan Satuan

1 1,8 Kualitas bahan 3 List

2 3,11 Motif, design dan

model 4 Subj

3 7,10 Multifungsi 4 Subj

4 2,5,8,9 Keamanan 5 Subj

5 4,6 Kenyamanan dalam

pengguna 5 Subj

6 1,5,8 Pemilihan material 3 Subj

7 2,8 Tebal lapisan dalam 5 mm

8 6 Massa total 4 Kg

9 6,10 Dimensi tas 3 mm

10 10 Berseparasi 3 Pcs

Dalam tahapan ini dilakukan pencarian hubungan dari kebutuhan

pelanggan dengan metrik produk. Ke 10 metrik yang ada diharapkan dapat

mencakup keseluruhan dari kebutuhan pelanggan yang telah diketahui.

Selanjutnya metrik yang sudah dibuat harus ditentukan kepentingan

atau prioritasnya dengan melihat hubungan antara masing – masing metrik

dengan kebutuhan pelanggannya. Prioritas metrik ini nantinya akan menjadi

peertimbangan perancangan spesifikasi target.

Page 21: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

100

4.3.2.2 Identifikasi Spesifikasi Pesaing

Sebagai dasar pertimbangan spesifikasi target, dilakukan juga

perbandingan dengan produk pesaing yang ada dipasaran serta diluar negeri.

Berikut ini adalah gambar produk dan tabel data – data spesifikasi yang dapat

kami identifikasi dengan melihat perbedaan dari masing – masing

spesifikasinya :

Gambar 4.4 Produk Benchmarking

Tabel 4.8 Data-data Spesifikasi Pesaing

Metrik Dalam Luar Pemilihan material Kain busa Aluminium Tebal lapisan dalam

2 mm lapisan busa hati 4 mm lapisan busa hati

Massa total 1/2 Kg 4,5 Kg Dimensi tas 499 x 304 x 30 mm 409,09 x 284,48 x 101,6 mm Berseparasi Tidak ada Ada Document Pocket

Dari hasil penjabaran data – data notebook case pesaing berdasarkan

metrik kebutuhan dan spesifikasi yang ada langkah selanjutnya adalah

membandingkan dan memberi bobot kepentingan kepada produk dalam negeri

Page 22: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

101

dan luar negeri yang telah ada terhadap kriteria kebutuhan pelanggan yang

dikumpulkan dari hasil Kuesioner yang telah disebar kepada pelanggan dan

pengunjung Toko Komputer XYZ tersebut. Berikut adalah penilaian produk

pesaing terhadap kebutuhan pelanggan :

Tabel 4.9 Penilaian Produk Pesaing Terhadap Kebutuhan Pelanggan

No. Kebutuhan Pelanggan Produk Dalam Negeri

Produk Luar Negeri

1 Notebook case memiliki kualitas bahan tahan lama

4 5

2 Notebook casememiliki lapisan busa pelindung yang tebal

3 5

3 Model bentuk dari notebook case menarik

2 4

4 Kemudahan cara pengoperasian

5 3

5 Notebook case memiliki kualitas bahan yang kuat

3 5

6 Notebook case ringan pada saat dibawa

5 2

7 Notebook case dapat digunakan lebih dari 1 fungsi

2 2

8

Notebook case dapat melindungi notebook (dari benturan benda keras, percikan air, dll)

2 5

9 Notebook casedilengkapi dengan kunci / security lock

3 5

10 Dapat memuat barang selain notebook tersebut

3 3

11 Desain luar dan motif notebook case menarik 2 2

Page 23: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

102

Setelah memberikan penilaian bobot kepentingan produk pesaing

terhadap kebutuhan pelanggan selanjutnya diberikan juga penilaian bobot

kepentingan produk pesaing terhadap metrik dari sudut pandang fungsi

produk untuk dimasukkan keperhitungan Quality Function Deployment

(QFD) dengan menggunakan House of Quality (HOQ). Berikut adalah tabel

penilaian produk pesaing terhadap metrik dari sudut pandang fungsi dari

produk itu sendiri yaitu notebook case :

Tabel 4.10 Penilaian Produk Pesaing Terhadap Metrik dari sudut pandang

fungsi produk

No.

Metric Metric

Produk dalam

Negeri

Produk

luar negeri

1 Kualitas bahan 3 5

2 Motif, design

dan model

2 2

3 Multifungsi 2 2

4 Keamanan 2 5

5 Kenyamanan

dalam pengguna

4 3

6 Pemilihan

material

3 5

7 Tebal lapisan

dalam

3 5

8 Massa total 5 2

9 Dimensi tas 3 5

10 Berseparasi 2 3

Page 24: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

103

Berikut adalah hasil perhitungan Quality Function Deployment (QFD)

menggunakkan House of Quality (HOQ) dengan software QFD Capture :

Dire

ctio

n of

Impr

ovem

ent

1

Kua

litas

bah

an

Mot

if, d

esig

n, m

odel

Mul

tifun

gsi

Kea

man

an

Ken

yam

anan

dal

am p

engg

una

Pem

iliha

n m

ater

ial

Teb

al la

pisa

n da

lam

Mas

sa to

tal

Dim

ensi

tas

Ber

sepa

rasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Impo

rtanc

e of

the

HO

Ws

1

40,0

72,0

40,0

60,0

16,0

36,0

48,0

36,0

16,0

36,0

Per

cent

Impo

rtanc

e of

the

HO

Ws

2

10,0

18,0

10,0

15,0

4,0

9,0

12,0

9,0

4,0

9,0M

ax =

18,

0Pe

rcen

t Im

porta

nce

of th

e H

OW

sM

in =

4,0

Com

petit

ive

Ben

chm

arki

ng R

esul

ts

4

Pro

duk

Luar

Neg

eri

5

5

2

2

5

3

5

5

2

5

3

Pro

duk

Dal

am N

eger

i 6

3

2

2

2

4

3

3

5

3

2

Tar

gets

for O

ur F

utur

e Pr

oduc

t 7

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Direction of Improvement 1

Kualitas bahan

Motif, design, model

Multifungsi

Keamanan

Kenyamanan dalam pengguna

Pemilihan material

Tebal lapisan dalam

Massa total

Dimensi tas

Berseparasi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Importance of the HOWs 1 40,0

72,0

40,0

60,0

16,0

36,0

48,0

36,0

16,0

36,0

Percent Importance of the HOWs 2 10,0

18,0

10,0

15,0

4,0

9,0

12,0

9,0

4,0

9,0

Max = 18,0Percent Importance of the HOWsMin = 4,0

Competitive Benchmarking Results 4

Produk Luar Negeri 5 5 2 2 5 3 5 5 2 5 3

Produk Dalam Negeri 6 3 2 2 2 4 3 3 5 3 2

Targets for Our Future Product 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Direction of Improvement

Maximize 1,0Target 0,0Minimize -1,0

Tradeoffs

Synergy 1,0Compromise -1,0

Gambar 4.5 Perhitungan Matrik Korelasi (Core-lationship)

(Sumber : Hasil perhitungan menggunakan software QFD Capture)

Page 25: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

104

Gambar 4.6 House of Quality

(Sumber : Hasil perhitungan menggunakan software QFD Capture)

Dalam House of Quality (HOQ) dapat dilihat hubungan antara

kebutuhan pelanggan (WHATs) dengan metrik kebutuhan pelanggan (HOWs).

Tiap – tiap kebutuhan tersebut memiliki lebih dari satu hubungan dengan

metrik kebutuhan. Hal ini terjadi karena beberapa pemenuhan dari tiap

Page 26: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

105

kebutuhan pelanggan dipengaruhi oleh beberapa metrik kebutuhan dari

produk. Metrik kebutuhan yang cukup penting dan perlu diberi prioritas lebih

dalam pengembangan adalah motif, design dan model sebesar 18% dan

prioritas kedua adalah keamanan yang memiliki prioritas sebesar 15%.

Contoh perhitungan dapat dilihat dibawah ini :

1. Importance of the HOWs

Importance of the HOWs = ∑(nilai simbol metrik x Importance of the

WHATs)

Importance of the HOWs Kualitas bahan = (9 x 4) + (1 x 4) = 40

2. Percent Importance of the HOWs (%)

Percent Importance = 100×

oftheHOWsImportanceTotalHOWs the of Importance

Prioritas motif, design dan model(%) =18100

40072

Setelah perhitungan HOQ dilakukan, spesifikasi target ditetapkan

untuk memberikan acuan pembuatan produk pada tahap selanjutnya yaitu

penyusunan konsep.

4.3.2.3 Spesifikasi Bahan Material dan Spesifikasi Target

Dari hasil perhitungan permintaan pelanggan dengan menggunakan

House of Quality dapat dilihat metric kebutuhan yaitu kualitas bahan. Bahan

Page 27: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

106

disini yang dipilih adalah bahan kayu yang berjenis multiplex dengan tebal 12

mm berbahan dasar kayu poplar (cemara), birch dan hardwood. Berikut

adalah spesifikasi bahan material kayu multiplex :

Tabel 4.11 Spesifikasi Bahan Material

Type Plywood / Multiplex Material poplar, birch, hardwood Size 1220 x 2440 mm Thickness 12 mm Density 500~800kg/m3 Glue MR, Melamine, WBP Aplication Furniture, package, kitchen, cabinet

Dalam pembuatan prototype fisik menggunakan bahan kayu sebagai

material utama karena PT. Tri Estetika Jaya bergerak di bidang pembuatan

furniture berbahan kayu. Selain itu, bahan kayu juga lebih mudah didapatkan

dan harganya lebih ekonomis untuk melakukan pembuatan satu unit prototype

fisik yang akan dibuat. Kami menggunakan bahan multiplex dengan kualitas

baik dengan grade B.

Berikut ini adalah spesifikasi target yang telah ditetapkan berdasarkan

metrik kebutuhan yang ada dan spesifikasi pesaing yang telah dibahas pada

tabel data spesifikasi pesaing dan pada pemberian bobot kepentingan ditiap –

tiap produk pesaing.

Page 28: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

107

Tabel 4.12 Spesifikasi Target

No. Spesifikasi Target 1 Kualitas bahan Standard

2 Motif, design dan model Motif Design Customize

3 Multifungsi Ya

4 Keamanan

Tahan benturan, percikan air dan dilengkapi security lock

5 Kenyamanan dalam pengguna

Ukuran handle notebook case yang cukup ergonomis

6 Pemilihan material Multiplex 12 mm + HPL Taco

7 Tebal lapisan dalam 2 mm lapisan busa hati

8 Massa total 2 - 2,5 kg

9 Dimensi tas Ketebalan < 100 mm

10 Berseparasi Ada separasi, ada Document pocket

4.3.3 Penyusunan dan Seleksi Konsep

4.3.3.1 Penyusunan Konsep

Setelah menetapkan spesifikasi target produk notebook case yang

didapat dari membandingkan produk yang sudah ada di Dalam Negeri

maupun di Luar Negeri tahapan selanjutnya adalah menyusun konsep yang

Page 29: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

108

akan dibuat. Langkah – langkah yang diambil dalam penyusunan konsep ini

adalah

1. Pencarian secara eksternal, langkah ini bertujuan untuk

menemukan pemecahan keseluruhan masalah dan sub-masalah

yang ditemukan pada saat memperjelas masalah yang ada. Dari

pencarian eksternal ini dapat dihasilkan solusi yang didapat dari

sumbel eksternal, yaitu dengan melakukan wawancara atau pun

mengadakan group discussion dengan pengguna utama, yaitu Toko

Komputer XYZ dan Direktur PT.TriEstetika Jaya dan

berkonsultasi dengan ahli engineering pada PT. Tri Estetika Jaya .

Dari hasil group discussion dengan Pelanggan utama dan

Direktur dari PT.TriEstetika Jaya didapatkan solusi yang dapat

menggambarkan konsep yang telah ada dan dikombinasikan

dengan permintaan khusus dari pelanggan utama yaitu

menggabungkan konsep notebook case yang sudah ada dengan

konsep meja yang dapat dijadikan alas untuk menggunakan

notebook tersebut.

Sedangkan dari hasil konsultasi dengan ahli engineering

pada PT. Tri Estetika Jaya menghasilkan konsep bentuk minimalis

dari produk luar negeri yang kami pilih untuk spesifikasi pada saat

benchmarking yang ada pada HOQ dengan memilih bahan yang

banyak tersedia di Dalam Negeri.

Page 30: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

109

2. Pencarian secara internal, langkah ini merupakan penggunaan

pengetahuan dan kreativitas dari tim dan pribadi untuk

menghasilkan konsep solusi. Pada tahapan ini kami juga membuat

konsep dari hasil observasi mengunjungi toko – toko furniture

yang menjual produk – produk dengan nilai desain yang tinggi dan

mengunjungi tempat – tempat yang dapat menjadi inspirasi untuk

menghasilkan ide / pemikiran konsep yang akan dibuat sesuai

dengan permintaan dan hasil identifikasi kebutuhan pelanggan

yang sudah didapat.

Disini kami juga membuat sketch kasar merupakan gambar

tangan dari ide-ide yang dikumpulkan dari hasil observasi tersebut.

Setelah menggambar sketch kasar lalu konsep yang telah ada

dibuat dengan menggunakan software design secara garis besar

untuk mewakili seluruh kebutuhan dan permintaan pelanggan.

4.3.3.2 Seleksi Konsep

Pada tahapan seleksi konsep ini telah ditemukan 3 konsep yang dibuat

berdasarkan ide – ide, pemikiran, kebutuhan pelanggan dan konsultasi dengan

para ahli di perusahaan. Berikut ini adalah gambar - gambar dan spesifikasi -

spesifikasi konsep yang dihasilkan dari tahapan sebelumnya, yaitu

penyusunan konsep :

Page 31: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

110

• Spesifikasi dan gambar konsep notebook case 1. ( polos di dalam)

Gambar 4.7 Alternatif 1 Konsep notebook case

- Eksternal dimensi : 471 mm x 334 mm x 79 mm

- Dapat di gunakan untuk laptop berukuran 13" - 15"

- Tahan terhadap percikan air

- Mengurangi benturan keras dari luar

- Praktis untuk di bawa

- Memiliki kunci pengaman pribadi (secure lock)

Page 32: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

111

• Spesifikasi dan gambar konsep notebook case 2 ( kaku )

Gambar 4.8 Alternatif 2 Konsep notebook case

- Eksternal dimensi : 471 mm x 334 mm x 79 mm

- Dapat di gunakan untuk laptop berkuran 13" sampai 15"

- Tahan terhadap percikan air

- Mengurangi benturan keras dari luar

- Praktis untuk di bawa

- Memiliki kunci pengaman (secure lock)

- Dapat digunakan sebagai alas, saat mengoprasikan laptop

- Memiliki tempat charger dengan ukuran yang telah ditetapkan

- Memiliki tempat alat tulis (pensil, pulpen) dengan ukuran yang

telah ditetapkan

Page 33: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

112

• Spesifikasi dan gambar konsep notebook case 3 (sekat adjustable)

Gambar 4.9 Alternatif 3 Konsep notebook case

- Eksternal dimensi : 471mm x 334 mm x 79 mm

- Dapat digunakan untuk laptop yang berukuran 13" - 15"

- Tahan terhadap percikan air

- Mengurangi benturan keras dari luar

- Praktis untuk di bawa

- Memiliki kunci pengaman (secure lock)

- Dapat digunakan sebagai alas, saat mengoperasikan laptop

- Memiliki tempat charger dengan ukuran yang telah di tetapkan

- Memiliki tempat case (untuk tempat pensil, pulpen dan alat

tulis lainnya) dengan ukuran yang dapat sesuaikan dengan

ukuran kebutuhan

- Memiliki kantong dokumen di dalam

Page 34: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

113

Tabel 4.13 Matriks penyaringan konsep

Kriteria Seleksi Konsep

1 2 3 Kualitas bahan 0 0 0 Motif, design dan model - 0 0 Multifungsi 0 0 0 Keamanan 0 0 0 Kenyamanan dalam pengguna

+ 0 0

Pemilihan material 0 0 0 Tebal lapisan dalam 0 0 0 Massa total 0 0 0 Dimensi tas 0 0 0 Berseparasi - 0 + Jumlah + 1 0 1 Jumlah 0 7 10 9 Jumlah - 2 0 0 Nilai Akhir -1 0 1 Peringkat 3 2 1

Lanjutkan? Tidak Ya Ya

Proses penyaringan konsep metode Pugh dilakukan dengan grup

diskusi dari kami sendiri selaku tim pengembang produk, dari pihak Toko

Komputer XYZ dan dari pihak PT. Tri Estetika Jaya . Hal ini dilakukan

karena kebijakan dari pihak perusahaan yang masih merahasiakan proyek

tender dan detail identitas dari Toko Komputer XYZ tersebut. Dari hasil

penyaringan konsep metode Pugh didapatkan bahwa konsep 2 dan 3 lah yang

akan dibawa ketahapan seleksi konsep selanjutnya yaitu matriks penilaian

konsep, dengan menggunakan beban untuk menentukan peringkat konsep.

Page 35: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

114

Tabel 4.14 Matriks penilaian konsep

2 3 kriteria seleksi Beban Rating Nilai beban Rating Nilai beban

Kualitas bahan 10% 3 0,3 3 0,3

Motif, design, model 18% 4 0,72 4 0,72

Multifungsi 10% 4 0,4 4 0,4 Keamanan 15% 3 0,45 3 0,45 Kenyamanan dalam pengguna 4% 4 0,16 4 0,16

Pemilihan material 9% 3 0,27 3 0,27

Tebal lapisan dalam 12% 3 0,36 3 0,36

Massa total 9% 4 0,36 4 0,36

Dimensi tas 4% 3 0,12 3 0,12

Berseparasi 9% 2 0,18 4 0,36

Total nilai peringkat

3,32 3,5 2 1

Lanjutkan? Tidak Kembangkan

Pada tahapan seleksi konsep, pemberian beban persentase dilakukan

dengan menggunakan nilai percent importance of Hows dari tiap – tiap metrik

kebutuhan yang ada dan kembali di diskusikan kepada pihak Toko Komputer

XYZ dan PT TriEstetika Jaya yang diwakilkan oleh Direktur selaku pemilik

PT TriEstetika Jaya, ahli engineering dan dari bagian produksi. Dari hasil

matriks penilaian konsep, konsep yang akan dilanjutkan ketahap

pengembangan adalah konsep 3 dengan total nilai 3,5.

Page 36: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

115

4.3.4 Antropometri

Pada penelitian ini perhitungan antropometri lebih dikhususkan

kepada perhitungan handle dari notebook case yang akan kami rancang untuk

memenuhi dari sisi kebutuhan ergonomis pada saat orang membawa notebook

case tersebut. Adapun tabel dimensi pengukuran dan gambar telapak tangan

yang akan kami ukur berdasarkan rata – rata ukuran orang Indonesia menurut

Nurmianto (1991) untuk membuat handle yang nyaman adalah

Gambar 4.10 Antropometri tangan

(Sumber : Ergonomi : konsep dasar dan aplikasinya, Eko Nurmianto)

Dimensi – dimensi pengukuran dan ukuran telapak tangan yang akan

digunakan dalam perhitungan data untuk handle pegangan koper (notebook

case) :

Page 37: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

116

Tabel 4.15 Antropometri telapak tangan orang Indonesia yang didapat dari

interpolasi data pheasant (1986) Suma’ur (1989) dan Nurmianto (1991)

(Semua dimensi dalam satuan mm)

No Dimensi Pria Wanita

5th 50th 95th S.D 5th 50th 95th S.D

4 Panjang Jari Telunjuk 62 67 72 3 60 65 70 3

5 Panjang Jari Tengah 70 77 84 4 69 74 79 3

6 Panjang Jari Manis 62 67 72 3 59 64 69 3

7 Panjang Jari Kelingking 48 51 54 2 45 48 51 2

10 Lebar Jari Telunjuk 18 20 22 1 15 17 19 1

11 Tebal Jari Telunjuk 16 18 20 1 13 15 17 1

12 Lebar Telapak Tangan 74 81 88 4 68 73 78 3

17 Diameter Genggam 45 48 51 2 43 46 49 2

20

Segi Empat Minimum

yang dapat dilewati

telapak tangan

57 62 67 3 51 56 61 3

(Sumber : Ergonomi : konsep dasar dan aplikasinya, Eko Nurmianto)

Gambar 4.11 Dimensi – dimensi pengukuran handle notebook case

(Sumber : Ergonomi : konsep dasar dan aplikasinya, Eko Nurmianto)

Page 38: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

117

Berikut ini adalah perhitungan data antropometri berdasarkan buku

Ergonomi : konsep dasar dan aplikasinya oleh Nurmianto (2008) :

- Panjang bagian dalam handle notebook case (L)

= Lebar telapak tangan persentil 95th pria

= 88 + (1,645 x 4)

= 94,58 mm

= 9,458 cm ≈ 9,5 cm

Ditambah dengan adjustable / kelonggaran untuk penggunaan

sarung tangan atau untuk ukuran tangan yang cukup besar sampai

dengan percentile 97,5th :

= 9,458 + 2 + 2

= 13,458 cm

- Panjang bagian luar handle notebook case

= Panjang bagian dalam + dengan adjustable / kelonggaran

= 13,458 + 2 + 2

= 17,458 cm

- Tinggi bagian dalam handle notebook case

= Tebal jari telunjuk persentil 95th + dengan adjustable /

kelonggaran

= (20 + (1.645 x 1)) + 2

= 41,645 mm

= 4,1645 cm

Page 39: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

118

- Diameter handle notebook case (D)

= 43 – (1,645 x 2)

= 39,71 mm

= 3,971 cm

4.3.5 Arsitektur Produk

Dalam menetapkan skema arsitektur produk konsep yang pertama ini

sangat diperlukan pemahaman mengenai kondisi dan fungsi produk. Fungsi –

fungsi komponen secara garis besar dapat digambarkan dengan skema produk

seperti dibawah ini.

Gambar 4.12 Skema Produk

Page 40: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

119

Skema notebook case tersebut hanya menunjukkan komponen –

komponen utama dari produk tersebut. Setelah skema disusun, langkah

selanjutnya adalah mengelompokkan komponen tersebut kedalam kelompok

chunk. Tiap chunk memiliki fungsi yang berbeda, komponen yang memiliki

fungsi yang sama dapat dikelompokkan dalam satu chunk. Fungsi

dikelompokkan dalam tiap – tiap chunk meliputi fungsi teknis, fungsi estetis

dan fungsi ergonomis yang terdiri dari keamanan dan kenyamanan.

Gambar 4.13 Skema Produk dengan chunk

Page 41: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

120

4.3.6 Desain Industri

Berikut ini adalah penilaian tentang kebutuhan – kebutuhan untuk

desain industri dilihat dari beberapa kebutuhan, yaitu kebutuhan ergonomis,

estetika dan teknis sesuai dengan fungsi – fungsi yang dijabarkan pada skema

arsitektur industri :

Tabel 4.16 Penilaian tingkat kepentingan desain industri untuk prototype

produk notebook case dilihat dari kebutuhan ergonomis

Kebutuhan-kebutuhan Level Kepentingan Penjelasan Peringkat

Rendah Menengah Tinggi Ergonomis Kemudahan Pemakaian

Kemudahan pemakaian koper notebook ini cukup menjangkau para pengguna. Namun disisi lain, saat akan dijadikan sebagai alas notebook, pengguna harus membuka pengunci terlebih dahulu.

Kemudahan perawatan

Koper notebook ini cukup mudah dalam membersihkan bagian luarnya. Namun dibagian dalam cukup sulit dibersihkan karena berbahan busa kain.

Kuantitas Interaksi Pemakai

Terdapat beberapa interaksi pemakai seperti, menyimpan dokumen, charger notebook, notebook dan alat tulis.

Pembaruan Interaksi Pemakai

Pada produk ini notebook case ini kita melakukan pembaharuan interaksi pemakai dari segi fungsi, dari fungsi awal yang hanya dapat menyimpan notebook saja menjadi alas untuk menggunakan notebook dimana saja.

Keamanan Keamanan sangat diperlukan pada produk ini karena dari sifat sensitif terhadap benturan. Sehingga dilengkapi dengan pengunci yang dilengkapi juga dengan kunci pribadi.

Page 42: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

121

Tabel 4.17 Penilaian tingkat kepentingan desain industri untuk prototype

produk notebook case dilihat dari kebutuhan estetis

Kebutuhan -kebutuhan Level Kepentingan Penjelasan Peringkat

Rendah Menengah TinggiEstetis Diferensiasi Produk Penampilan dalam

bentuk motif, design, model dan dari segi fungsi yang berbeda dari notebook case biasa. Sangatlah berpengaruh besar dalam daya tarik pengguna .

Gengsi Kepemilikan, mode, atau kesan

Notebook case ini dapat menjadi produk yang terlihat bergengsi dalam bentuk model dan desainnya.

Motivasi Tim Pembaruan bentuk notebook case ini dapat berubah menjadi inspirasi penting untuk tim pengembang dan juga perusahaan.

Page 43: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

122

Tabel 4.18 Penilaian tingkat kepentingan desain industri untuk prototype

produk notebook case dilihat dari kebutuhan teknis

Kebutuhan -kebutuhan Level Kepentingan Penjelasan Peringkat

Rendah Menengah TinggiTeknis Kualitas dari antarmuka pengguna

Notebook case praktis untuk digunakan sebagai alas laptop pada bagian atas case dan pada bagian bawah case ini dilengkapi dengan separasi yang dapat menyimpan notebook. Dengan kata lain terdapat dua fungsi sekaligus dari produk ini.

Penggunaan yang tepat dari sumber

Penentuan bahan material dapat menentukan massa total pada notebook case. Serta dilengkapi dengan engsel sebagai pembuka badan atas dengan badan bawah hingga 110 derajat

Page 44: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

123

4.3.7 Design for Manufacturing (DFM)

Pada proses DFM ini, dilakukan pembuatan usulan assembly chart

(AC), operation process chart (OPC), struktur produk, bill of material (BOM)

dan perhitungan biaya produksi.

4.3.7.1 Proses Assembly dan Assembly Chart (AC)

4.3.7.1.1 Komponen Notebook Case

Untuk menampilkan proses perakitan dari prototype fisik

wooden notebook case maka diperlukan model secara tiga dimensi

untuk keseluruhan komponen yang ada didalam prototype fisik. Untuk

menjelaskan model tiga dimensi tersebut dibuat menggunakan software

CATIA V5. Berikut adalah gambar komponen yang dimodelkan :

Gambar 4.14 Bagian – bagian dari Prototype Wooden Notebook case

Page 45: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

124

4.3.7.1.2 Model Tiga Dimensi Hasil Assembly

Setelah memodelkan seluruh bagian – bagian dari prototype

wooden notebook case, berikut ini adalah assembly chart dan model

prototype yang dibuat dengan menggunakan software CATIA V5

secara keseluruhan :

ASSEMBLY CHART

A

S1

S2

S3

SSA1

SA1

A1

Alas

Sekat 1 (panjang)

Sekat 2 (lebar)

Sekat 3 (dalam panjang)

A2

BBa

Busa Bawah

S

HPLA A11Lapisan HPL Atas

E

A3

Engsel

KA A12Kunci Atas

AAAlas Atas

BAt

Busa Atas

SA1

Sekat Atas 1

SA2

Sekat Atas 2

SSA8

KBB

Kain Batik BawahSA2

HPLB

Lapisan HPL Bawah

A4KBKunci Bawah

GGagang A5

PS A6Pad Siku

A7

SA8 A8

SA9KBA

Kain Batik AtasA9

P Pocket A10

Nama Obyek : Prototype Wooden Notebook Case

Dipetakan Oleh : Tim Pengembang

Tanggal Dipetakan : 27 Juni 2011 v

Sekarang

Usulan

Gambar 4.15 Assembly chart Pembuatan Prototype Notebook case.

Page 46: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

125

Gambar 4.16 Perakitan alas bawah dengan sekat 1 (SSA1)

Gambar 4.17 Perakitan SSA1 dengan sekat 2 (SA1)

Page 47: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

126

Gambar 4.18 Perakitan SA1 dengan sekat 2 / adjustable (A1)

Gambar 4.19 Perakitan lapisan HPL dengan A2 (A3)

Page 48: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

127

Gambar 4.20 Perakitan pengunci dengan A3 (A4)

Gambar 4.21 Perakitan A4 dengan gagang (A5)

Page 49: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

128

Gambar 4.22 Perakitan A5 dengan pad siku (A6)

Gambar 4.23 Perakitan A6 dengan engsel (A7)

Page 50: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

129

Gambar 4.24 Perakitan AA dengan SA1 (SSA8)

Gambar 4.25 Perakitan SSA8 dengan lapisan SA2 (SA8)

Page 51: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

130

Gambar 4.26 Perakitan SA8 dengan A7 (A8)

Page 52: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

131

Gambar 4.27 Perakitan pocket dengan A9 (A10)

Page 53: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

132

Gambar 4.28 Perakitan A10 dengan lapisan HPL (A11)

Page 54: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

133

Gambar 4.29 Perakitan A11 dengan kunci atas (A12 / selesai)

Page 55: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

134

4.3.7.2 Operation Process Chart (OPC)

Gambar 4.30 Operation process chart prototype notebook case.

Page 56: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

135

4.3.7.3 Struktur Produk

Gambar 4.31 Struktur Produk prototype notebook case.

Page 57: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

136

4.3.7.4 Bill of Material (BOM)

Tabel 4.19 Bill of material prototype notebook case.

No. Komponen Level Description Code QuantityBOM UOM

1 1 Assembly 11 A11 1 unit2 .2 Assembly 10 A10 1 unit3 ..3 Assembly 9 A9 1 unit4 ...4 Assembly 8 A8 1 unit5 ….5 Assembly 7 A7 1 unit6 …..6 Assembly 6 A6 1 unit7 ……7 Assembly 5 A5 1 unit8 …….8 Assembly 4 A4 1 unit9 ……..9 Assembly 3 A3 1 unit

10 ………10 Assembly 2 A2 1 unit11 ……….11 Assembly 1 A1 1 unit12 ………..12 Sekat 3 S3 1 unit13 ………..12 Sub Assembly 11 SA11 1 unit14 …………13 Sekat 2 S2 2 unit15 …………13 Sub Sub Assembly 1 SSA1 1 unit16 ………….14 Sekat 1 S1 2 unit17 ………….14 Alas A 1 unit18 ……….11 Sub Assembly 2 SA2 1 unit19 ………..12 Busa Bawah Bba 1 unit20 ………..12 Kain Batik Bawah KBB 1 unit21 ………10 Lapisan HPL Bawah HPLB 1 unit22 ……..9 Kunci Bawah KB 2 unit23 …….8 Gagang G 1 unit24 ……7 Pad Siku PS 4 unit25 …..6 Engsel E 2 unit26 ….5 Sub Assembly 8 SA8 1 unit27 …..6 Sub Sub Assembly 8 SSA8 1 unit28 ……7 Alas Atas AA 1 unit29 …..6 Sekat Atas 2 SA2 2 unit30 ……7 Sekat Atas 1 SA11 2 unit31 ...4 Sub Assembly 9 SA9 1 unit32 ….5 Busa Atas BAt 1 unit33 ….5 Kain Batik Atas KBA 1 unit34 ..3 Pocket P 1 unit35 .2 Lapisan HPL Atas HPLA 1 unit36 1 Kunci Atas KA 2 unit

Page 58: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

137

4.3.7.5 Perhitungan Biaya Produksi

Harga komponen-komponen yang digunakan pada produk notebook

case. Dimana harga-harga tersebut didapat dari informasi penjual komponen –

komponen utama maupun tambahan.

Tabel 4.20 Biaya komponen

No. Komponen Harga

1 Pad siku + Baut Rp 12.500/Pad

2 Lem Fox Kaleng kecil Rp 22.000/Kaleng

3 Dempul Kecil Rp 12.000/Kaleng

4 Triplex multiplex 12

mm (1.22m x 2.44m) Rp 135.000/Lembar

5 Amplas 180 Rp 2.450/Lembar

6 Lem aica aibon 100ml Rp 8.000/Kaleng

7 kunci kodok + Baut Rp 85.000/Pasang

8 HPL (1.22m x 2.44m) Rp 115.000/Lembar

9 Handle + Baut Rp 40.000

10 Busa Hati Rp 20.000/m

11 Batik Rp 20.000/m

12 Pocket Rp 8.000

13 Paku 7cm Rp 5.000

14 Engsel kupu-kupu Rp 5.000/Pasang

Page 59: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

138

- UMR

Upah Minimum DKI Jakarta 2011 adalah Rp 1.290.000

Menurut Peraturan Gubernur nomor 196 tahun 2010

ikjajamjahariBulanUMR

det3600kerker/

××=

3600825000.290.1

××=

Rp

= 1,79 ≈ Rp.2,00/detik

• Dalam satu bulan terdapat 25 hari kerja dengan jam kerja

selama 8 jam dalam satu hari.

• Berdasarkan OPC waktu dalam 1 unit adalah 22.580 detik atau

sama dengan 6,27 jam.

• Jadi untuk memproduksi satu unit prototype wooden notebook

case ini diperlukan biaya tenaga kerja sebesar : 22.580 detik x

Rp.2/detik = Rp.45.160

Page 60: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

139

Tabel 4.21 Biaya perkiraan komponen standar

No. Komponen

Harga per

unit

1 Lem Fox Kaleng kecil 11.000

2 Dempul Kecil 6.000

3 Triplex multiplex 12

mm 33.750

4 Amplas 180 4.900

5 Lem aica aibon 4.000

6 HPL 39.000

7 Busa Hati 5.000

8 Paku 7cm 5.000

9 Engsel kupu-kupu 10.000

Total 118.650

Material-material komponen tersebut dalam komponen standar,

dikarenakan komponen tersebut yang dipakai dalam pembuatan produk.

Pada komponen Lem Fox, dalam membuat satu unit produk Rp.11.000,-.

Dikarenakan dalam satu kaleng kecil lem fox dapat membuat dua produk.

Komponen dempul, dalam membuat satu unit produk Rp.6.000,- untuk

menutupi bagian-bagian yang bolong pada papan multiplex. Komponen

triplex multiplex 12 mm untuk membuat satu unit produk membutuhkan

Rp.33.750,-. Dikarenakan dalam satu lembar triplex mutltiplex dapat

Page 61: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

140

membuat empat unit produk. Pada komponen amplas berukuran 180 dalam

satu unit produk Rp.4.900,-. Karena dalam satu unit produk membutuhkan

dua lembar amplas. Komponen aica aibon untuk pengeleman/penempelan

dalam satu unit produk Rp.4.000,-. Dikarenakan dalam satu buah kaleng

lem aica aibon dapat membuat dua produk. Komponen HPL untuk membuat

satu unit produk Rp 39.000. Dikarenakan dalam satu lembar HPL dapat

membuat empat unit produk. Pada komponen busa hati, dalam satu unit

produk Rp 5.000. Dikarenakan satu lembar busa hati dapat membuat empat

unit produk. Pada komponen paku,dalam satu unit produk Rp 5.000 yang

membutuhkan lima puluh paku. Pada komponen engsel kupu-kupu dalam

membuat satu unit produk membutuhkan dua peach Rp 10.000

Tabel 4.22 Biaya perkiraan komponen lain

No Komponen Harga per unit

1 Pocket 8.000

2 Batik 20.000

3 Handle + Baut 40.000

4 kunci kodok + Baut 85.000

5 Pad siku + Baut 50.000

Total 203.000

Material-material tersebut termasuk dalam komponen lain. Dikarenakan

komponen-komponen tersebut didapat dari supplier. Komponen pocket

Page 62: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

141

digunakan sebagai kantong dalam notebook case tersebut. Dalam satu unit

produk, pocket sekitar Rp.8.000,-. Pada komponen batik dibutuhkan

Rp.20.000,- dalam pelapisan bagian dalam pada satu unit produk.

Komponen Handle dibutuhkan satu unit Rp.40.000,- dalam membuat satu

unit produk. Pada komponen kunci kodok, digunakan dua pieces berkisar

Rp.85.000,- untuk membuat satu unit produk. Pada komponen pad siku

menggunakan empat pieces Rp.50.000,- dalam satu unit produk.

4.3.8 Pembuatan Prototype

Dari hasil tahapan – tahapan pengembangan sebelumnya, maka dapat

dibuat suatu rancangan prototype digital / virtual yang akan direalisasikan

menjadi suatu prototype fisik. Dibawah ini merupakan rancangan proses

pembuatan prototype digital/virtual notebook case dengan mengggunakan

software CATIA V5R18 maupun prototype fisik.

4.3.8.1 Prototype Digital/ Virtual

Berikut ini adalah beberapa gambar prototype digital/virtual dengan

menggunakan software CATIA V5 :

Page 63: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

142

Gambar 4.32 Virtual prototype 1

Page 64: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

143

Gambar 4.33 Virtual prototype 2

Page 65: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

144

Gambar 4.34 Virtual prototype 3

Page 66: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

145

Gambar 4.35 Virtual prototype 4

Page 67: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

146

Gambar 4.36 Virtual prototype 5

Gambar 4.37 Virtual prototype 6

Page 68: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

147

Gambar 4.38 Virtual prototype 7

Gambar 4.39 Virtual prototype 8

Page 69: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

148

Berikut ini adalah digital / virtual prototyping dengan beberapa

alternatif customize design :

Gambar 4.40 Virtual prototype alternatif customize design

Page 70: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

149

4.3.8.2 Prototype Fisik

Berikut ini adalah hasil dari prototype fisik yang telah dibuat :

Gambar 4.41 Prototype fisik 1

Page 71: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

150

Gambar 4.42 Prototype fisik 2

Page 72: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

151

Gambar 4.43 Prototype fisik 3

Gambar 4.44 Prototype fisik 4

Page 73: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

152

Gambar 4.45 Prototype fisik 5

Gambar 4.46 Prototype fisik 6

Page 74: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

153

Gambar 4.47 Prototype fisik 7

Gambar 4.48 Prototype fisik 8

Page 75: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

154

4.3.9 Perhitungan Net Present Value (NPV)

Tahapan ini dilakukan untuk memperkirakan gambaran prospek dari

penjualan produk ini beberapa periode kedepan. Hasil dari analisis ini akan

menentukan keputusan untuk terus menjalankan produksi atau tidak.

Perhitungan dilakukan menggunakan Net Present Value (NPV). Berikut ini

adalah data – data yang dibutuhkan dalam melakukan perhitungan dengan

NPV.

1. Perhitungan dilakukan dengan periode 2 tahun, dimana dalam setahun

dibagi menjadi 4 kuartal (3 bulanan). Tujuannya adalah agar bentuk

tabel menjadi lebih ringkas dan sederhana.

2. Biaya pengembangan diasumsikan sebesar Rp. 3.000.000 selama 6

bulan yang digunakan untuk keperluan riset, perancangan,

pengembangan dan pembuatan prototype.

3. Biaya pemeliharaan mesin – mesin diasumsikan sebesar Rp. 150.000

yang digunakan untuk pemeliharaan mesin pemotong kayu, mesin bor,

mesin amplas dan mesin staples.

4. Biaya pemasaran dan pendukung per kuartal diasumsikan sebesar Rp.

20.000.000 yang digunakan untuk keperluan biaya untuk membuka

stand pada saat expo/exhibition, pembuatan brosur katalog.

5. Harga per unit ialah sebesarh Rp.401.810, angka ini didapatkan dari

penjumlahan total biaya produksi (Rp. 321.650), biaya tenaga kerja

Page 76: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

155

(Rp.45.160/unit produksi), serta biaya overhead sebesar Rp.35.000

(biaya pergantian mata bor dan mata gerinda).

6. Volume produksi per kuartal adalah 1000 unit dengan harga per unit

sebesar Rp.401.810. Biaya produksi per kuartal adalah Rp.401.810.000

7. Harga penjualan adalah Rp. 450.000. Pendapat penjualan per kuartal

adalah Rp. 450.000.000

8. Asumsi bunga kredit pinjaman untuk modal usaha adalah 10% per

tahun.

Page 77: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

156

Tabel 4.23 Perhitungan NPV (Net Present Value)

Nilai Dalam Ribuan

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4Biaya Pengembangan -1,500 -1,500

Fasilitas -150Biaya Pemasaran dan Penunjang

-20,000 -20,000 -20,000 -20,000 -20,000 -20,000 -20,000

Biaya Produksi -401,810 -401,810 -401,810 -401,810 -401,810 -401,810

Volume Produksi 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000

Biaya Per Unit -401.810 -401.810 -401.810 -401.810 -401.810 -401.810Pendapatan Penjualan

450,000 450,000 450,000 450,000 450,000 450,000

Volume Penjualan

1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000

Harga Per Unit 450 450 450 450 450 450

Aliran Kas Per Periode

-1,500 -21,650 28,190 28,190 28,190 28,190 28,190 28,190

Nilai saat ini tahun 1, r + 10%

-1,500 -21,122 26,832 26,177 25,539 24,916 24,308 23,715

Nilai Bersih Untuk Proyek Saat Ini

128,865

Tahun 1 Tahun 2

4.4 Analisa

4.4.1 Pemilihan Jumlah Sampel

Pemilihan jumlah sampel untuk penyebaran kuesioner tahap akhir ini

ditetapkan 100 orang reponden yang diambil dari pengunjung serta pembeli di

Toko Komputer XYZ. Hal tersebut dilakukan karena kami sebagai tim

pengembang yang akan bekerja sama atas proyek tender PT.Tri Estetika Jaya

dengan Toko Komputer XYZ belum diinformasikan secara detail dimana

Page 78: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

157

letak maupun lokasi dari Toko Komputer XYZ tersebut. Pada dasarnya kami

selaku tim pengembang cukup sulit untuk menentukan jumlah sampel maupun

jumlah populasi karena detail lokasi dan keberadaan masih dirahasiakan,

maka teknik sampling yang kami gunakan untuk menentukan jumlah sampel

adalah teknik sampling judgement sampling. Menurut Bougie (2010) dalam

bukunya Research Methods for Bussiness A Skill Building Approach penilaian

sampling ini digunakan ketika jumlah dan objek sampel dipilih berdasarkan

penilaian dan pertimbangan peneliti, bahwa sampel tersebut adalah pihak

yang paling tepat untuk dijadikan sampel sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan oleh peneliti berdasarkan penelitian yang akan dilakukan

Lalu menurut Menurut Urban dan Hauser (1993) pada bukunya

Design and Marketing of New Products untuk membuat suatu rancangan dan

pengembangan produk baru harus mengumpulkan ≥ 100 responden. Kami

sebagai tim pengembang membuat grup diskusi dengan direktur PT.Tri

Estetika Jaya untuk pemilihan sampel tersebut. Kami mengambil 100 buah

reponden berdasarkan teori menurut Urban (1993) nilai minimum dari

pengumpulan untuk membuat rencana/rancangan produk baru yaitu sebanyak

100 orang responden.

Page 79: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

158

4.4.2 Quality Function Deployment (QFD)

Dari hasil perhitungan QFD didapatkan prioritas metrik kebutuhan

yang dapat dijadikan pilihan untuk mengutamakan metrik kebutuhan yang

menjadi prioritas yang pertama. Berikut ini adalah tabel prioritas metrik

kebutuhan :

Tabel 4.24 Prioritas berdasarkan persentase

No. Metrik kebutuhan Persentase

1 Motif, design dan model 18%

2 Keamanan 15%

3 Tebal lapisan dalam 12%

4 Kualitas bahan 10%

5 Multifungsi 10%

6 Pemilihan material 9%

7 Massa total 9%

8 Berseparasi 9%

9 Dimensi 4%

10 Kenyamanan 4%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kriteria motif, design dan model

memiliki persentase prioritas tertinggi sebanyak 18 % persen hal ini berarti

banyak dari pelanggan yang lebih memilih kriteria motif, design dan model

Page 80: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

159

untuk menjadi acuan mereka dalam memilih suatu barang. Kriteria

selanjutnya yang menjadi prioritas tertinggi adalah dari segi keamanan, selain

motif, design dan model para pelanggan juga memilih kriteria keamanan

untuk menjadi acuannya yang kedua hal tersebut dikarenakan para pengguna

laptop biasanya memiliki mobilitas yang tinggi dalam setiap kegiatannya dan

seringkali mengabaikan keamanan barang yang mereka bawa. Dengan

dilengkapi bahan yang kuat dan pengunci pribadi dapat mewakili kebutuhan

tersebut. Prioritas yang selanjutnya menduduki ranking ketiga adalah tebal

lapisan dalam notebook case hal ini juga hampir sama penjelasannya dengan

kriteria keamanan. Para pengguna lebih banyak memilih tiga kriteria teratas

untuk memenuhi kebutuhannya dalam memilih suatu barang.

4.4.3 Antropometri

Pada penelitian dalam perancangan notebook case, dalam bidang

ergonomi lebih difokuskan pada handle notebook case. Karena tim

memperhatikan kenyamanan pengguna pada saat memegang dan membawa

notebook case tersebut. Adapun tabel dimensi pengukuran dan gambar telapak

tangan yang akan diukur berdasarkan rata – rata ukuran orang Indonesia dapat

dilihat pada tabel 4.14 dan pada gambar 4.7.

Page 81: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

160

4.4.3.1 Analisa Handle pada Notebook Case

Dari pengukuran pada handle notebook case yang dirancang, handle

tersebut sudah dapat memenuhi kriteria ergonomi. Pengukuran tersebut

didapat dari ukuran orang Indonesia. Dapat dilihat lebih jelas pada tabel 4.14

diatas terdapat ukuran persentil pria maupun wanita dari persentil 5 sampai

dengan 95, sedangkan untuk perhitungan panjang bagian dalam handle

notebook case (L) kami menggunakan persentil 95 untuk ukuran pria dan

ditambakan adjustable / kelonggaran. Pada perhitungan panjang bagian luar

handle notebook case dihitung dengan menambahkan adjustable /

kelonggaran. Besar allowance yang diberikan adalah sebesar 2 cm untuk

penggunaan sarung tangan atau untuk ukuran tangan yang cukup besar sampai

dengan percentile 97,5th dan agar ruang gerak tangan tidak mudah lelah pada

saat membawa beban yang berat.

Kemudian untuk perhitungan tinggi bagian dalam handle notebook

case dimensi W menurut Nurmianto (2008) ditentukan dari ketebalan jari pria

pada ruas jari kedua, ditambah dengan faktor kelonggaran untuk kaos atau

sarung tangan, ditambah faktor kelonggaran bebas. Dreyfuss

merekomendasikan minimum 1,5 inch (38mm) dengan 2 inches (50mm) yang

diutamakan.

Untuk ukuran dameter handle sebaiknya cukup kecil untuk ukuran

tangan yang digunakan adalah percentile 2,5th - 5th untuk menggenggamnya.

Page 82: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

161

Pada persentil 95 diambil ukuran pria karena anatomi ukuran tubuh

pria lebih besar daripada wanita. Dan untuk perhitungan persentil yang kecil

seperti pada umumnya persentil 2,5 - 5 diambil ukuran wanita karena ukuran

anatomi tubuh wanita yang lebih kecil daripada pria dapat menghasilkan

range pengukuran yang lebih kecil daripada menggunakan persentil yang

besar. Berikut ini adalah gambar tabel distribusi normal untuk perhitungan

persentil :

Gambar 4.49 Tabel distribusi normal untuk perhitungan persentil

(Sumber : Ergonomi : konsep dasar dan aplikasinya, Eko Nurmianto)

Pada prototype fisik yang akan dibuat dipilih bentuk dan ukuran

handle yang mendekati atau sama dengan ukuran pada perhitungan

antropometri handle. Berikut adalah handle yang kami dapat dari supplier :

Page 83: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

162

Gambar 4.50 Handle supplier dan ukuran

Dari handle yang kami dapat dapat dibandingkan dengan hasil

perhitungan data antropometri. Berikut adalah tabel perbandingan data

perhitungan dengan handle yang ada dari supplier :

Tabel 4.25 Perbandingan data handle perhitungan dengan supplier

Dimensi Handle Handle

Perhitungan Supplier

Panjang bagian dalam handle 13,458 cm 13,5 cm

Panjang bagian luar handle 17,458 cm 17,5 cm

Tinggi bagian dalam handle 4,1645 cm 4,1 cm

Diameter handle 3,971 cm 2 cm

Menurut perbandingan dari tabel diatas pada panjang bagian dalam

handle, panjang bagian luar handle dan tinggi bagian dalam handle

menunjukkan data yang tidak jauh berbeda, sedangkan untuk diameter handle

pada hasil perhitungan = 3,971 cm dan dari supplier = 2 cm. Menurut Hight

Page 84: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

163

(2004) pada booklet NIOSH (National Institute for Occupational Safety and

Health) diameter handle untuk pekerjaan yang mengeluarkan usaha adalah 1

¼ inches (3,125 cm) sampai 2 inches (4 cm). Dari hasil perhitungan sudah

memenuhi standar tersebut. Tetapi pada handle supplier belum memenuhi

standar tersebut tetapi cukup mendekati dan sudah cukup nyaman untuk

digunakan.

4.4.3.2 Analisa Sikap Duduk

Pada umumnya rata – rata orang Asia memiliki sikap duduk yang

berbeda dari orang di Eropa maupun di Amerika Seperti pada gambar

dibawah ini

Gambar 4.51 Sikap duduk kebanyakan orang Asia

(Sumber : Ergonomi : konsep dasar dan aplikasinya, Eko Nurmianto)

Saat koper laptop dijadikan sebagai alas laptop, kebanyakan pengguna

akan bersikap posisi duduk menyila. Ketinggian dari pada posisi laptop

semula akan bertambah tinggi dengan adanya alas laptop. Sehingga dapat

Page 85: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

164

mengurangi posisi membungkuk saat mengoperasikan laptop. Begitu juga

dengan sudut pandang, pengguna akan membentuk sudut pandang mata -15

derajat ke layar notebook.

4.4.4 Design for manufacturing (DFM)

4.4.4.1 Proses Assembly dan Assembly Chart (AC)

Dapat dilihat dalam proses assembly bagian-bagian dari pembuatan

prototype fisik dari wooden notebook case dan dapat dilihat juga model tiga

dimensi dari masing – masing komponennya. Pada assembly chart gambar

4.10 terdapat 12 assembly yang dilakukan untuk pembuatan prototype wooden

notebook case ini. Komponen – komponen yang masuk pada assembly chart

adalah sebagai berikut

Tabel 4.26 Assembly dan Komponen

Assembly KomponenA1 Alas (A)

Sekat 1 (bagian panjang)(S1) Sekat 2 (bagian lebar)(S2)

Sekat 3 (bagian dalam panjang)(S3)

A2 Busa hati bawah (BB)kain batik bawah (KBB)

A3 Lapisan HPL Taco Bawah (HPLB)

A4 Bagian pengunci bawah (KB) A5 Gagang (G)A6 Pad siku (PS) A7 Engsel (E) A8 Alas Atas (AA)

Sekat Atas 1 (SA1) Sekat Atas 2 (SA2)

A9 Busa hati atas (BAt) kain batik atas (KBA)

A10 Pocket (P) A11 Lapisan HPL Taco Atas (HPLA) A12 Bagian Pengunci Atas (KA)

Page 86: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

165

Dapat dilihat juga model tiga dimensi dari tiap – tiap assembly yang

dilakukan.

4.4.4.2 Operation Process Chart (OPC)

Dalam Operation Process Chart (OPC) usulan untuk pembuatan

wooden notebook case terdapat 51 kegiatan operasi dengan jumlah waktu

yang diperlukan selama 22580 detik, terdapat 40 kegiatan inspeksi dengan

jumlah waktu yang diperlukan selama 282 detik dan 1 kegiatan untuk

menyimpan barang ke storage selama 5 detik. Total waktu yang dibutuhkan

dalam memproduksi satu buah prototype wooden notebook case adalah

selama 22867 detik atau 6 jam 21 menit.

4.4.4.3 Struktur Produk

Dalam gambar 4.12 Struktur produk prototype wooden notebook case

dapat dilihat cara pemetaan yang menunjukkan menggunakan cara pemetaan

secara explosion yaitu cara pemetaan dengan memecah suatu produk

(prototype fisik maupun produk jadi) menjadi per komponen dan dilengkapi

dengan nomer dari masing – masing part komponen dan jumlah komponen

per each yang digunakan untuk merakit satu buah produk. Dalam Struktur

produk ini juga dapat kita lihat urutan level pembuatan dari level 0 sampai

dengan level 14. Hal tersebut merupakan penyajian struktur produk, dimana

pada level 0 terdapat produk jadi, hingga pada level paling bawah

Page 87: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

166

menunjukkan komponen paling awal dirakit. Input dari Struktur produk

adalah dari assembly chart (AC).

4.4.4.4 Perhitungan biaya produksi

Dalam perhitungan biaya produksi notebook case, dibutuhkan suatu

informasi-informasi dari para penjual eceran komponen. Biaya komponen

pun dikategorikan ke dalam komponen standar yang dapat dilihat pada tabel

4.20 yang menjelaskan biaya komponen yang digunakan untuk membuat satu

unit prototype fisik. Sedangkan pada biaya komponen lain-lain dapat dilihat

pada tabel 4.21 yang menjelaskan biaya komponen-komponen untuk

produksi satu unit prototype yang didapatkan dari supplier. Dalam

perhitungan biaya produksi pun harus diketahui juga biaya upah minimum

regional (UMR) pekerja di setiap daerah masing-masing. Karena produksi

notebook case disekitar Jakarta, maka yang diberlakukan adalah Peraturan

Gubernur nomor 196 tahun 2010 dengan nilai UMR yaitu

Rp.1.290.000/bulan.

4.4.5 Arsitektur Produk

Pada arsitektur produk, skema wooden notebook case tersebut hanya

menunjukkan komponen – komponen utama dari produk tersebut. Setelah

skema disusun, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan komponen

tersebut kedalam kelompok chunk. Tiap chunk memiliki fungsi yang berbeda,

komponen yang memiliki fungsi yang sama dapat dikelompokkan dalam satu

Page 88: 6. BAB 4 - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00671-ti bab 4.pdf · secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang ... asumsi – asumsi

167

chunk. Fungsi dikelompokkan dalam tiap – tiap chunk meliputi fungsi teknis,

fungsi estetis dan fungsi ergonomis yang terdiri dari keamanan dan

kenyamanan.

4.4.6 Analisa Ekonomi Perhitungan NPV

Kami melakukan analisis ekonomi dengan melakukan perhitungan

Net Present Value (NPV), jika diasumsikan prototype ini akan dikembangkan

dan diproduksi secara massal. Harga jual produk diasumsikan sebesar

Rp.450.000,-, dengan biaya produksi tiap unitnya sebesar Rp.401.801, volume

produksi 1000 unit dalam tiga bulan, perhitungan ini dilakukan dengan asumsi

bunga kredit pinjaman untuk modal usaha adalah 10% per tahun.

Dari tabel 4.22 dapat dilihat bahwa nilai kumulatif dari NPV pada

kuartal ketiga telah bernilai positif, artinya bahwa break event point (BEP)

berada pada kuartal tersebut. Modal akan kembali dalam waktu 7 – 9 bulan.

Hal ini merupakan rentang waktu yang cukup lama untuk break event point

(BEP) mengingat bahwa di Indonesia tiap tahunnya banyak model tas laptop

yang semakin lama kian berkembang. Dan ditunjang lagi dengan pesatnya

arus globalisasi yang terus berkembang.

Nilai bersih saat ini adalah Rp.128.865.000,-. Jumlah tersebut adalah

jumlah yang cukup. Karena NPV bernilai positif, maka proyek layak untuk

dijalankan.