6 Asal Minyak Dan Gas Bumi ( Gmb )

5
6 ASAL MINYAK DAN GAS BUMI Mengenai cara terjadinya minyak dan gas bumi tidak saja merupakan suatu prb!ema yang bersi"at akademis bagi serang a#!i ge!gi$ akan tetapi jg mempunyai kepentingan !angsung bagi eksp!rasi% Misa!kan saja jika rang percaya ba#&a minyak dan gasbumi dibentuk secara anrganik dari magma$tentu pencarian minyak bumi akan dipusatkan pada daera# yang diintrusi !e# batuan beku atau dera# dengan akti'itas 'u!kanik% (etapi di !ain pi#ak$ jika kita percaya ba#&a minyak dan gasbumi terbentuk dari jasad rganic$yaitu yang disebut denganj teri rganic$ je!as kita akan mencari minyak! dan gasbumi di daera# di mana sangat mungkin ditemukan )at rganic yaitu di da!am !apisan sedimen% Da!am #a! ini untuk mengeta#ui !ebi# !anjut mengenai cara terjadinya minyak bumi$seperti misa!nya mengapa minyak terbentuk di !apisan reser'ir$maka tentunya kita #arus mencari berbagai "actr terjadinya di tempat minyak dan gasbumi itu didapatkan% Akan tetapi jika kita percaya ba#&a minyak dan gas bumi kitu dapat bermigrasi atau berpinda# dari tempat asa! dimana dia terbentuk ke daera# diman dia terjebak atau terperangkap$maka yang kita cari ada!a# perangkap minyak dan gasbumi tersebut$&a!aupun tempatnya cukup jau# dari tempat asa! terbentuknya% *uga kita mengeta#ui ba#&a minyak bumi #anya terdapat da!am !ingkungan !aut saja$maka tentu minyak dicari di daera# sedimen marin$kecua!i jika kita percaya minyakbumi dapat bermigrasi da!am jarak jau#% (etapi jika ternyata juga ba#&a minyak bumi dapat terbentuk da!am sedimen nn marin$ kita pun akan mencarinya di berbagai cekungan sedimen yang tidak perna# menga!ami genang !aut% Dengan demikian maka daera# eksp!rasi kita menjadi !ebi# !uas !agi% *adi$jika k memang percaya ba#&a minyak bumi dapat bermigrasi da!am jarak jau#$tidak!a# menjadi sa! !agi apaka# kita mencarinya da!am !apisan sedimen marin ataupun nnmarin karena yang penting disini ada!a# perangkapnya% Semu #a! tersebut diatas menunjukkan$ ba#&a pene!itian mengenai asa! minyak dan gasbumi tidak!a# #anya merupakan suatu minat akademis saja tetapi mempunyai penerapan yang !angsung% Namun #arus diingat pu!a ba#&a tidak semua eksp!rasi dikenda!ikan berdasarkan teri$ ba#kan de&asa ini pengambi!an suatu daera# kerja tidak semata+mata untuk mencari minyak tetapi kadang+kadang untuk suatu permainan bisnis saja% Misa!kan suatu perusa#aan yang keci! mendapatkan knsesi di (imur (enga#$ maka untuk serang a&am #a! ini merupakan sesuatu yang !uar biasa se#ingga menyebabkan ni!ai sa#am dari perusa#aan itu naik di bursa sa#am% Dengan demikian perusa#aan itu akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan sa#am+sa#amnya% Di!ain pi#ak$ ter!a!u "anatic kepada suatu teri$ dapat menyebabkan kita buta akan berbagai kemungkinan !ainnya$ dan dapat pu!a meng#a!angi usa#a e,p!rasi minyak dan gasbumi$ se#ingga memberikan pe!uang bagi perusa#aan !ain yang cara berpikirnya !ebi# terbuka mengenai teri terbentuknya minyak dan gas bumi untuk mengadakan e,p!rasi di daera# yang !ebi# !uas% Da!am sejara# perkembangan eksp!rasi minyakbumi di Indnesia banyak cnt# mengenai #a! ini$ misa!nya saja -

description

menjelaskan teori tentang asal muasal minyak dan gasbumi (mata kuliah Geologi Minyak Bumi)

Transcript of 6 Asal Minyak Dan Gas Bumi ( Gmb )

6 ASAL MINYAK DAN GAS BUMIMengenai cara terjadinya minyak dan gas bumi tidak saja merupakan suatu problema yang bersifat akademis bagi seorang ahli geologi, akan tetapi jg mempunyai kepentingan langsung bagi eksplorasi. Misalkan saja jika orang percaya bahwa minyak dan gasbumi dibentuk secara anorganik dari magma,tentu pencarian minyak bumi akan dipusatkan pada daerah yang diintrusi oleh batuan beku atau derah dengan aktivitas vulkanik. Tetapi di lain pihak, jika kita percaya bahwa minyak dan gasbumi terbentuk dari jasad organic,yaitu yang disebut denganj teori organic, jelas kita akan mencari minyakl dan gasbumi di daerah di mana sangat mungkin ditemukan zat organic yaitu di dalam lapisan sedimen. Dalam hal ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara terjadinya minyak bumi,seperti misalnya mengapa minyak terbentuk di lapisan reservoir,maka tentunya kita harus mencari berbagai factor terjadinya di tempat minyak dan gasbumi itu didapatkan. Akan tetapi jika kita percaya bahwa minyak dan gas bumi kitu dapat bermigrasi atau berpindah dari tempat asal dimana dia terbentuk ke daerah diman dia terjebak atau terperangkap,maka yang kita cari adalah perangkap minyak dan gasbumi tersebut,walaupun tempatnya cukup jauh dari tempat asal terbentuknya. Juga kita mengetahui bahwa minyak bumi hanya terdapat dalam lingkungan laut saja,maka tentu minyak dicari di daerah sedimen marin,kecuali jika kita percaya minyakbumi dapat bermigrasi dalam jarak jauh. Tetapi jika ternyata juga bahwa minyak bumi dapat terbentuk dalam sedimen non marin, kita pun akan mencarinya di berbagai cekungan sedimen yang tidak pernah mengalami genang laut. Dengan demikian maka daerah eksplorasi kita menjadi lebih luas lagi. Jadi,jika kita memang percaya bahwa minyak bumi dapat bermigrasi dalam jarak jauh,tidaklah menjadi soal lagi apakah kita mencarinya dalam lapisan sedimen marin ataupun nonmarin karena yang penting disini adalah perangkapnya. Semu hal tersebut diatas menunjukkan, bahwa penelitian mengenai asal minyak dan gasbumi tidaklah hanya merupakan suatu minat akademis saja tetapi mempunyai penerapan yang langsung. Namun harus diingat pula bahwa tidak semua eksplorasi dikendalikan berdasarkan teori, bahkan dewasa ini pengambilan suatu daerah kerja tidak semata-mata untuk mencari minyak tetapi kadang-kadang untuk suatu permainan bisnis saja. Misalkan suatu perusahaan yang kecil mendapatkan konsesi di Timur Tengah, maka untuk seorang awam hal ini merupakan sesuatu yang luar biasa sehingga menyebabkan nilai saham dari perusahaan itu naik di bursa saham. Dengan demikian perusahaan itu akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan saham-sahamnya.Dilain pihak, terlalu fanatic kepada suatu teori, dapat menyebabkan kita buta akan berbagai kemungkinan lainnya, dan dapat pula menghalangi usaha explorasi minyak dan gasbumi, sehingga memberikan peluang bagi perusahaan lain yang cara berpikirnya lebih terbuka mengenai teori terbentuknya minyak dan gas bumi untuk mengadakan explorasi di daerah yang lebih luas. Dalam sejarah perkembangan eksplorasi minyakbumi di Indonesia banyak contoh mengenai hal ini, misalnya saja : 1) Di Sumatera Selatan. pada awal abad ke 20, teori mengenai minyakbumi adalah bahwa minyakbumi selalu berasosiasi dengan batubara. Di Sumatera Selatan lapisan yang megandung batubara ialah lapisan yang regresif, yang kini dikenal sebagai formasi Muara Enim dan Formasi Air Benakat. Pada waktu itu semua eksplorasi ditujukan kepada lapisan dalam kedua lapisan tersebut. Pada waktu itu suatu perusahaan mendapatkan konsesi daerah pendopo Talang Akar, dan setelah mengadakan berbagai pemboran yang menerobos lapisan kedua formasi itu tidak mendapatkan minyak, maka daerah itu dikembalikan kepada pemerintah. Pada tahun 20an suatu perusahaan yang sekarang menjadi PT Stanvac Indonesia mendapatkan kembali konsesi ini. Pada waktu itu perusahaan ini sadar bahwa selain dilapisan tersebut diatas, minyakbumi bisa pula terdapat di laisan bawah yang terkenal sebagai lapisan transgresif dari formasi Talang Akar. Pada pemboran selanjutnya ditemukan lapangan minyak pendopo Talang Akar yang sebelum perang Dunia II merupakan lapisan minyak terbesar di Asia Tenggara. 2) Sumatera Tengah. Suatu perusahaan mempunyai konsesi di Sumatera Tengah, dan pada waktu itu teori yang berlaku adalah bahwa minyak bumi dapat ditemukan dalam cekungan dengan lapisan sedimen yang cukup tebal. Berbagai penelitian di Sumatera Tengah menunjukkan bahwa lapisan sedimen disana sangat tipis dan oleh karenanya daerah itu ditinggalkan. Kemudian daerah tersebut diambil alih oleh perusahaan lain yang sekarang terkenal dengan nama PT Caltex Pacific Indonesia yang dengan hanya mendasarkan pada adanya struktur antiklin, mengadakan pemboran eksplorasi dan ternyata mendapatkan minyak. Bahkan ketika dibor pada zaman pendudukan Jepang didapatkan lapangan minyak yang terbesar di Asia Tenggara dan dewasa ini merupakan salah satu lapangan minyak terbesar di dunia. Lapangan ini sekarang dikenal dengan nama lapangan minyak MINAS, yang produksinya telah melampaui 1 milyar barrel. 3) Irian Jaya. Juga Irian Jaya merupakan suatu kasus yang sangat penting. Setelah selama 25 tahun diadakan eksplorasi di daerah ini, disimpulkan bahwa batuan induk didaerah cekungan Salawati di Irian Jaya tidak terlalu baik sehingga diragukan untuk didapatkan suatu lapangan minyak dengan produksi yang besar didaerah itu. Dengan alasan itu daerah ini ditinggalkan. Dewasa ini Irian Jaya dieksplorasi kembali dan ditemukan suatu lapangan minyak yang kecil tapi dengan produksi yang sangat besar, malahan yang paling besar di Indonesia yaitu 30.000 barrel setiap hari. Lapangan ini adalah lapangan minyak Kasim.Dari beberapa contoh diatas, jelaslah, bahwa suatu teori dapat menghambat jalannya suatu eksplorasi. Walaupun demikian kita harus mempunyai teori terjadinya minyakbumi untuk dipakai sebagai suatu pegangan dalam mengadakan suatu eksplorasi. Dewasa ini teori mengenai asal organic minyakbumi boleh dikatakan telah dapat diterima, sehingga kita ketahui bahwa habitat terdapatnya minyakbumi adalah lapisan sedimen. Dalam hal ini segala macam batuan sedimen harus diperhitungkan. Juga mengenai ketebalan, yaitu makin tebal lapisan sedimennya makin baik kemungkinan keberhasilan lapisan eksplorasi minyakbumi. Walaupun demikian, adanya lapisan tipis, tidak boleh dilewatkan begitu saja. Dewasa ini masih terdapat dua teori utama mengenai asal terjadinya minyakbumi, yaitu :1) Teori Anorganik atau Abiogenesa, yang menyatakan bahwa minyakbumi berasal dari proses anorganik. Teori ini telah lama tidak dianut lagi, namun pada tahun-tahun belakangan ini, di Rusia dihidupkan kembali, misalnya tulisan Porfirev (1974) yang mengemukakan kembali tentang cara terjadinya minyakbumi secara anorganik.2) Teori Organik atau Biogenesa, teori ini lebih dapat diterima oleh masyarakat umumdiseluruh dunia terutama di luar Uni Soviet. Teori mengenai cara terdapatnya minyakbumi harus didasarkan atas dua macam bukti, yaitu :a. Didasarkan atas percobaan laboratorium, yaitu bahwa proses organic ataupun anorganik dapat mengimitasikan proses aslinya dalam alam. Dengan kata lain, proses kimianya harus betul dan terbukti di dalam laboratorium.b. Didasarkan atas berbagai pemikiran geologi atas berbagai data mengenai tempat terdapatnya minyakbumi, dalam keadaan yang bagaimana, serta factor geologi mana yang terlibat. Semua data ini didapatkan dari hasil eksplorasi dari seluruh dunia. Jadi, tanpa kekecualian harus dapat menerangkan cara terdapatnya minyakbumi secara geologi di seluruh dunia.Berikut ini akan dibentangkan mengenai dua teori utama : mengenai berbagai keberatan serta kesulitan yang timbul, serta berbagai masalah yang nmasih belum terpecahkan dalam teori anorganik maupun dalam teori organic. Ternyata masih banyak persoalan yang timbul, juga dalam teori organic yang diterima masyarakat luas.

6.1 Teori Asal Anorganik Minyak-Bumi

Perkembangan teori asal anorganik atau lebih tepat dikatakan teori abiogenik sejajar dengan perkembangan teori asal organic. Namun pada permulaan abad ke 20 teori anorganik ini boleh dikatakan sudah hampir tak ada penganutnya. Tetapi pada tahun enampuluhan teori ini kembali di Uni Soviet. Pada umumnya ada beberapa teori anorganik yang dalam sejarah minyakbumi pernah dikembangkan.

6.1.1 Teori Alkali Panas dengan CO2 (Berthelot, 1866)

Berthelot adalah seorang ahli kimia Perancis yang pada tahun 1866 mengajukan hipotesa yang menarik perhatian. Ia memulai dengan suatu perkiraan atau anggapan bahwa didalam bumi terdapat logam alkali dalam keadaan bebas dan tentunya pada temperature tinggi. Jika karbondioksida yang datang dari udara bersentuhan dengan alkali panas ini, maka asetilen dapat dibentuk dengan persamaan sebagai dibawah ini :

Menurut Berhelot, hidrokarbon lainnya dapat terjadi dengan reaksi berangkai antara hidrokarbon yang terjadi dengan penambahan hydrogen. Jadi, berdasarkan bersatunya air panas dengan logam alkali, hidrokarbon tersebut mempunyai kecenderungan membentuk bahan yang lebih padat atau lebih kompleks. Variasi lain daripada teori ini adalah adanya besi yang panas didalam kerak bumi, yang karena aksi karbondioksida dan hidrogensulfida menghasilkan juga reaksi yang serupa dengan reaksi diatas. Air yang mengandung asam karbonat biasanya datang dari laut yang masuk kedalam kerakbumi melalui rekahan-rekahan. Kelemahan teori ini ialah tidak adanya bukti terdapatnya logam alkali dalam keadaan bebas dalam kerakbumi.

6.1.2 Teori Karbida Panas dengan Air (Mendeleyeff, 1877)Mendeleyeff seorang kimiawan Uni Sofyet diabad ke-19, beranggapan bahwa didalam kerak bumi terdapat karbida besi. Air yang masuk kedalam kerakbumi membentuk hidrokarbon yang menjadikan minyakbumi. Juga teori ini tidak mempunyai dasar, karena tidak adanya bukti bahwa di dalam kerakbumi terdapat karbida besi. Dalam teori ini didasarkan suatu pengetahuan yang umum bahwa kalsium karbida ditambah air akan membentuk gas asetilen yaitu salah satu gas hidrokarbon sebagaimana dipakai oleh tukang las. Karena Mendeleyeff adalah seorang sarjana yang terkemuka pada waktu itu, maka teori ini mendapatkan reputasi yang baik dan diterima.Kedua teori diatas juga mendapatkan bukti dari adanya zat hidrokarbon didalam meteorit, yakni batuan yang diperkirakan sebagai pecahan suatu planet. Dengan demikian diperkirakan bahwa didalam bumi terbentuk hidrokarbon secara alami dan abiogenik atau secara anorganik.

6.1.3 Teori Emanasi Volkanik

Asal vulkanik minyakbumi, mula-mula sekali ditemukan oleh Von Humboldt pada tahun 1805, kemudian dikembangkan oleh sarjana lainnya seperti Virlet dAoust (1934), Silvestri (1877 sampai 1882), dan terutama dikemukakan oleh Coaste (1903). Teori ini mula-mula didasarkan atas pengalaman yang mengirakan bahwa gunungapi lumpur merupakan gunungapi dalam arti yang sebenarnya. Gunungapi lumpur banyak terdapat misalnya didaerah Baku, di Rusia. Teori ini diperkuat oleh pengamatan di Mexico, yaitu terdapatnya minyakbumi didalam batuan vulkanik atau dekat batuan beku. Selain itu juga didasarkan atas adanya gas metan (CH4) didalam emanasi gunungapi lainnya. Hal ini diperkuat terutama oleh Silvestri yang menemukan minyak cair dan paraffin yang padat dalam rongga-rongga lava basalta di Gunung Etna. Pengamatan yang sama didapatkan juga oleh Brun (1909) pada studinya mengenai gunungapi di Pulau Jawa, misalnya Gunung Papandayan. Brun menganggap bahwa minyakbumi yang terdapat di pulau Jawa terutama berasal dari gunungapi. Coste (1903) sangat mendukung pendapat tersebut diatas dan mendasarkan teorinya atas :1) Banyaknya contoh terdapatnya karbon dan hidrokarbon dalam batuan beku yang tua ataupun dalam gunungapi pada masa kini.2) Adanya analogi antara emanasi dan gejala vulkanik dengan hasil serta keadaan dalam semua lapangan minyak dan gas.3) Tidak memadainya teori oraganik untuk menerangkan banyak hal : antara lain bahwa atmosfer di zaman pra-Kambium sangat kaya akan karbon, dan karenanya juga banyak sekali unsure C ini larut dalam magma didalam kerakbumi.