5.TINJAUAN PUSTAKA

5
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Kembung (Scomber kanagurta) Ikan kembung (Scomber kanagurta ) jantan merupakan ikan air laut yang banyak pada musim puncak (Maret - Juni). Pemanfaatan ikan kembung jantan banyak digunakan oleh masyarakat luas karena ikan kembung banyak mengandung Omega 3 dan Omega 6 yang baik bagi pencegahan penyakit dan kecerdasan otak. Omega 3 dan Omega 6 termasuk dalam asam lemak tak jenuh jamak esensial yang berguna untuk memperkuat daya tahan otot jantung, meningkatkan kecerdasan otak, menurunkan kadar trigliserida dan mencegah penggumpalan darah (Irmawan,2009). Ikan kembung jantan tergolong ikan pelagik yang menghendaki perairan yang bersalinitas tinggi. Ikan ini suka hidup secara bergerombol, kebiasaan makanan adalah memakan plankton besar/kasar, Copepode atau Crustacea. 2.2. Ikan Pitulu (Barbichthys laevis) Ulubatu mempunyai bentuk tubuh yang memanjang, warna punggung gelap dan bagian ventralnya berwarna

description

Riset

Transcript of 5.TINJAUAN PUSTAKA

Page 1: 5.TINJAUAN PUSTAKA

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ikan Kembung (Scomber kanagurta)

Ikan kembung (Scomber kanagurta ) jantan merupakan ikan air laut yang

banyak pada musim puncak (Maret - Juni). Pemanfaatan ikan kembung jantan

banyak digunakan oleh masyarakat luas karena ikan kembung banyak

mengandung Omega 3 dan Omega 6 yang baik bagi pencegahan penyakit dan

kecerdasan otak. Omega 3 dan Omega 6 termasuk dalam asam lemak tak jenuh

jamak esensial yang berguna untuk memperkuat daya tahan otot jantung,

meningkatkan kecerdasan otak, menurunkan kadar trigliserida dan mencegah

penggumpalan darah (Irmawan,2009).

Ikan kembung jantan tergolong ikan pelagik yang menghendaki perairan

yang bersalinitas tinggi. Ikan ini suka hidup secara bergerombol, kebiasaan

makanan adalah memakan plankton besar/kasar, Copepode atau Crustacea.

2.2. Ikan Pitulu (Barbichthys laevis)

Ulubatu mempunyai bentuk tubuh yang memanjang, warna punggung

gelap dan bagian ventralnya berwarna keperakan. Sirip punggung berjar-jari keras

dan terletak di muka atau bertepatan dengan sirip perut. Ulubatu memiliki

pelebaran tulang bawah mata yang hampir menutupi seluruh pipi. Ulubatu dapat

mencapai panjang total 350 mm. Di pertengahan sirip punggung terdapat garis

hitam; demikian pula di bagian atas dan bawah sirip ekor terdapat garis hitam.

Pita hitam yang melintang di pertengahan sirip punggung mungkin menghilang

pada spesimen yang besar.

Page 2: 5.TINJAUAN PUSTAKA

4

2.3. Ikan Sumatra (Puntius tetrazona)

Ikan sumatra merupakan ikan dasar tetapi sering berada di permukaan

untuk mencari makan. Makanan utama ikan sumatra adalah detritus dan zoo-

bentos, sedangkan makanan pelengkapnya berupa cacing-cacing kecil dan

makanan crustace tingkat rendah. Ikan ini sangat aktif bergerak di permukaan

perairan untuk menyambar makanan. Ikan sumatra mencapai matang seksual pada

panjang 2 hingga 3 cm (0,8 – 1,2 inci) atau kira-kira berumur 6 -7 minggu. Ikan

betina lebih besar dan memiliki sirip dorsal yang lebih gelap, sedangkan ikan

jantan berwarna lebih terang. Memijah pada musim penghujan di daerah hilir

sungai dan telur-telur menetas, larva hidup di daerah tersebut sampai berukuran ±

1 cm kemudian beruaya ke danau-danau dan anak-anak sungai. Fekunditas

berkisar antara 300-500 telur dan fekunditas tertinggi dapat mencapai 1.000 butir

telur (Muthmainnah 2009). Telur ikan sumatra bersifat adhesif dengan diameter

1,18±0,05 mm (Wikipedia 2009).

Menurut Lesmana dan Dermawan (2001), ikan sumatra (Puntius tetrazona)

hidupnya berkelompok dan dapat diletakkan di tempat yang cukup terang asalkan

teduh. Di dalam akuarium ini biasanya dalam kelompok 5 atau lebih. Bila kurang

dari 5 ekor, ikan ini akan agresif, dan bila hanya 2 ekor, salah satu akan mengejar

yang lain (Muthmainnah 2009).

2.4. Karakter Morfologi

Karakter morfologi (morfometrik dan meristik) telah lama digunakan

dalam biologi perikanan untuk mengukur jarak dan hubungan kekerabatan dalam

pengkategorian variasi dalam taksonomi. Hal ini juga banyak membantu dalam

menyediakan informasi untuk pendugaan stok ikan. Meskipun demikian pembatas

Page 3: 5.TINJAUAN PUSTAKA

5

utama dari karakter morfologi dalam tingkat intra species (ras) adalah variasi

fenotip yang tidak selalu tepat dibawah kontrol genetik tapi dipengaruhi oleh

perubahan lingkungan. Pembentukan fenotip dari ikan memungkinkan ikan dalam

merespon secara adaptif perubahan dari lingkungan melalui modifikasi fisiologi

dan kebiasaan. Lingkungan mempengaruhi variasi fenotip, walau bagaimanapun

karakter morfologi telah dapat memberikan manfaat dalam identifikasi stok

khususnya dalam suatu populasi yang besar (Akbar H, 2008).

Menurut Affandi, et al., ada 26 karakter morfometrik yang biasa

digunakan dalam mengidentifikasi ikan diantaranya panjang total, panjang ke

pangkal cabang sirip ekor, panjang baku, panjang kepala, panjang bagian di depan

sirip punggung, panjang dasar sirip punggung dan sirip dubur, panjang batang

ekor, tinggi badan, tinggi batang ekor, tinggi kepala, lebar kepala, lebar badan,

tinggi sirip punggung dan sirip dubur, panjang sirip dada dan sirip perut, panjang

jari-jari sirip dada yang terpanjang, panjang jari-jari keras dan jari-jari lemah,

panjang hidung, panjang ruang antar mata, lebar mata, panjang bagian kepala di

belakang mata, tinggi di bawah mata, panjang antara mata dengan sudut

preoperkulum, tinggi pipi, panjang rahang atas, panjang rahang bawah, dan lebar

bukaan mulut.