5ok.docx

14
5.1 Tata Letak Fasilitas Produksi Tata letak fasilitas produksi di ruang produksi PT Eka Timur Raya Pasuruan secara keseluruhan meliputi Palet penerimaan bahan baku, Weighting raw material, Can washer, Blanching, Cooling, chilling room, Belt inspection, Grider, Slicer, Shaker, Stone trap, Automatic Filler, Exhausting, Seamer, Pool water, Retort sterilisasi, Can drying, Coding room, Glass washer, Can washer, Brine making, Line glass, Laboratorium QA, Foot bath, Locker pekerja dan toilet. Tata letak fasilitas produksi di PT Eka Timur Raya secara keseluruhan sudah cukup optimal dalam kelancaran proses produksi. artinya pada saat proses produksi berlangsung, tidak ditemukan aktivitas idle. Dari bahan baku datang langsung sebagian besar langsung diproses menjadi produk dan hanya melakukan penyimpanan produk jadi dalam kurun waktu sehari. Sehigga target produksi setiap harinya dapat terpenuhi. Luas area dari ruang produksi PT Eka Timur Raya kurang lebih adalah 1872m 2 dan telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga tidak terjadi pemborosan tempat maupun keterbatasan yang dapat mengakibatkan ketidak efisiensi maupun efektifitas dalam proses produksi. selain itu pengaturan fasilitas produksi dilakukan secara teratur sehingga dapat mengurangi terjadinya kendala dan hambatan pada jalannya proses produksi. Lampiran Tata letak fasilitas produksi dapat dilihat pada lampiran 1. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sahroni (2003), Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan suatau industri. Tujuan dari tata letak pabrik adalah mengurangi perpindahan material, penjadwalan produksi secara lebih efektif dan sesegera mungkin memenuhi pesanan lebih tepat waktu dengan jalan menekan delay/iddle time dan menjaga aliran proses

Transcript of 5ok.docx

Page 1: 5ok.docx

5.1 Tata Letak Fasilitas ProduksiTata letak fasilitas produksi di ruang produksi PT Eka Timur Raya

Pasuruan secara keseluruhan meliputi Palet penerimaan bahan baku, Weighting raw material, Can washer, Blanching, Cooling, chilling room, Belt inspection, Grider, Slicer, Shaker, Stone trap, Automatic Filler, Exhausting, Seamer, Pool water, Retort sterilisasi, Can drying, Coding room, Glass washer, Can washer, Brine making, Line glass, Laboratorium QA, Foot bath, Locker pekerja dan toilet. Tata letak fasilitas produksi di PT Eka Timur Raya secara keseluruhan sudah cukup optimal dalam kelancaran proses produksi. artinya pada saat proses produksi berlangsung, tidak ditemukan aktivitas idle. Dari bahan baku datang langsung sebagian besar langsung diproses menjadi produk dan hanya melakukan penyimpanan produk jadi dalam kurun waktu sehari. Sehigga target produksi setiap harinya dapat terpenuhi. Luas area dari ruang produksi PT Eka Timur Raya kurang lebih adalah 1872m2 dan telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga tidak terjadi pemborosan tempat maupun keterbatasan yang dapat mengakibatkan ketidak efisiensi maupun efektifitas dalam proses produksi. selain itu pengaturan fasilitas produksi dilakukan secara teratur sehingga dapat mengurangi terjadinya kendala dan hambatan pada jalannya proses produksi. Lampiran Tata letak fasilitas produksi dapat dilihat pada lampiran 1.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Sahroni (2003), Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan suatau industri. Tujuan dari tata letak pabrik adalah mengurangi perpindahan material, penjadwalan produksi secara lebih efektif dan sesegera mungkin memenuhi pesanan lebih tepat waktu dengan jalan menekan delay/iddle time dan menjaga aliran proses produksi. Setyawan (2008), mengatakan bahwa tata letak adalah suatu pengaturan yang terdiri atas perencanaan, desain dan susunan tata letak, peralatan fisik manusia yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan sistem pelayanan Tata letak (Layout) atau pengaturan dari fasilitas produksi dari area kerja yang ada merupakan landasan utama dalam dunia industri.

5.2 Tipe Tata Letak ProduksiTata letak fasilitas produksi di PT Eka Timur Raya digolongkan ke dalam

tipe Lay out produk. Penggolongan ke dalam tipe lay out produk karena PT Eka Timur Raya terus memproduksi produknya secara kontinyu dalam skala besar dengan penyusunan tata leta fasilitas produksi yang secara berurutan dari bahan baku sampai menjadi produk akhir. Penggolongan ini juga dikarenakan peralatan yang digunakan merupakan peralatan yang besar dengan sifat yang permanen (fixed), dan khusus karena tidak dapat digunakan untuk proses lain, seta kebanyakan menggunakan system yang otomatis atau semi otomatis.

Page 2: 5ok.docx

Secara umum aliran dari proses produksi pengalengan jamur ini antara lain adalah penerimaan jamur segar dari truk pengangkut yang selanjutnya ditimbang menggunakan weighting raw material, kemudian dipindahkan ke area pencucian. Selanjutnya dilakukan proses blanching dan pendinginan yang berlanjut ke tahap sortasi awal, lalu proses gradding dengan menggunakan mesin grader. Dilanjutkan ke sortasi tahap 2. Apabila produk akan dibuat jenis irisan maka dilanjutkan pada proses slicing menggunakan mesin slicer sedangkan untuk produk jamur whole tidak melalui proses ini. Selanjutnya produk di shacking menggunakan shacker, kemudian jamur ditiriskan dan dilanjutkan untuk pengisian menggunakan mesin filer. Selanjutnya jamur ditimbang baik secara otomatis maupun manual, lalu jamur dilewatkan pada mesin brine filer sekaligus untuk proses exahusting. Selanjutnya barulah produk ditutup sesuai dengan tutup yang telah diberi kode. Kemudian produk dimasukkan dalam keranjang retort untuk proses crating dalam pool water barulah produk kemudian dimasukkan dalam retort untuk proses sterilisasi komersial hingga proses ke mesin can drying untuk mengeringkan produk jadi agar siap dipindahkan ke penyimpanan, setelah produk lulus tes uji QA barulah produk dapat diberi label kemasan dan dipacking dalam box kardus sesuai dengan spesifikasi produk. Untuk lebih jelasnya bagan alir proses pengolahan Canned Mushroom dapat dilihat pada lampiran 2.

Sedangkan untuk keuntungan dan kelemahan dipergunakannya layout berdasarkan produksi ini untuk PT Eka Timur Raya sendiri antara lain adalah Keuntungan yang diperoleh berdasarkan aliran produk yaitu aktivitas pemindahan material terpendek sehingga dapat menekan biaya perpindahan, Total waktu yang dipergunakan untuk produksi relatif singkat, kemudahan penjalanan operator mesin sehingga tidak diperlukan tenaga ahli, sehingga biaya operator relative rendah dan pengendalian proses produksi akan mudah dilaksanakan. Adapun kerugian yang diperoleh berdasarkan aliran produk yaitu adanya break down dari satu mesin akan meyebabkan seluruh aliran produksi akan berhenti, ketidak fleksibilitas layout untuk meproduksi produk lain yang memerlukan urutan proses yang berbeda, Laju proses produksi akan ditentukan oleh proses mesin yang paling lambat dan Memerlukan investasi yang tinggi untuk mesin yang dipergunakan (spesial purpose machine),

Maksud dari tata letak fasilitas produksi berdasarkan aliran produk adalah dimana dalam suatu pabrik secara khusus hanya memproduksi satu macam produk dalam jumlah besar serta waktu produksi yang lama mulai dari proses fabrikasi maupun perakitan. Dalam hal ini mesin dan fasilitas produksi lainnya diatur menurut prinsip “Machine after machine” yang diletakkan berdasarkan garis aliran (flow line) dari produk tersebut. (Srisutomo, 2006).

5.3 Faktor Penyusun Tata LetakFaktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan tata letak pada fasilitas

produksi di PT Eka Timur Raya antara lain adalah jumlah kapasitas produksi,

Page 3: 5ok.docx

spesifikasi produk, keperluan mesin yang digunakan, urutan proses produksi, jumlah operator maupun jumlah pekerja, fasilitas yang mendukung sanitasi baik pekerja maupun lingkungan produksi untuk menjaga mutu produk dan jarak antar alat produksi yang cukup. Fasilitas produksi yang ditata juga memperhatikan keluwesan dan kenyamanan tenaga kerja dalam beraktivitas sehingga dapat mempermudah koordinasi antar tenaga kerja produksi dalam mengerjakan pekerjaanya.

Dalam menyusun desain tata letaknya PT Eka Timur Raya tidak menggunakan sekat-sekat atau pemisah antara ruangan karena produk yang dihasilkan mempunyai variasi yang sangat banyak dan junlah produk yang diproduksi tidak sedikit. Penyusunan tata letak fasilitas produksi di PT Eka Timur Raya ini juga berdasarkan aliran bahan baku yang datang ke pabrik. Aliran bahan baku yang datang hingga diproses menjadi produk jadi disusun dengan jarak sependek mungkin sehingga dapat mengurangi biaya produksi dari alur bahan dalam proses produksi.

Penyusunan tata letak yang diterapkan oleh PT Eka Timur Raya sesuai atas beberapa pertimbangan yang dikemukakan oleh Purnomo (2004), bahwa untuk mendapatkan lokasi pabrik yang tepat, maka harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi pabrik. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun layout antara lain adalah:

1. Efektivitas dan efisiensi proses, agar selama proses produksi tidak terdapat banyak permasalahan terhadap fasilitas-fasilitas pendukung proses produksi.

2. Produktivitas kerja dan hasil produksi, agar dapat mewujudkan target produksi yang sudah ditetapkan dan hasilnya dapat memuaskan seluruh elemen di PT Eka Timur Raya sendiri tanpa banyak terkendala oleh kesalahan penyusunan tata letak.

3. Kecukupan ruang produksi, pemanfaatan ruangan produksi juga harus diperhatikan karena bila tidak dapat memanfaatkan luas ruangan yang tersedia maka tidak akan bisa menyusun sebuah penataan letak fasilitas yang baik.

4. Jumlah alat/mesin yang digunakan dalam proses produksi, penentuan jumlah mesin atau alat mengikuti pemanfaatan luas ruang produksi. karena mesin dan peralatan yang digunakan dalam produksi jamur kaleng sangat besar sehingga membutuhkan space yang cukup untuk menempatkannya.

5.4 Pola Aliran BahanPola aliran bahan yang digunakan di PT Eka Timur Raya ini adalah pola

aliran bahan U-Shape. Pola aliran ini merupakan pola ariran satu arah dimana proses produksi dilakukan sesuai dengan urutan dan mengikuti bentuk dari urutan

Page 4: 5ok.docx

mesinnya, sehingga polanya bergerak secara U dan tidak melingkar maupun berbentuk O.

Tujuan digunakannya pola ini adalah untuk memperoleh lintasan yang lebih efektif, selain itu dikarenakan produk dari PT Eka Timur Raya ini sendiri terdiri atas beberapa spesifikasi antara lain seperti jamur kaleng 4 oz, 8 oz dan 68 oz maupun produk jar mushroom dan lokasi penerimaan (Ruang Produksi) dan pengiriman jamur (Warehouse) terletak pada lokasi yang berdampingan. Oleh karena itu diperlukan pola aliran bahan yang berbentuk U agar dapat memanfaatkan area produksi lebih efektif dan menghindari terjadinya tabrakan 2 aliran produksi yang berbeda. Sedangkan untuk luas area Factory PT Eka Timur Raya akan lebih efektif dan efisien dengan menggunakan pola aliran berbentuk huruf U.

Pada PT Eka Timur Raya ini dalam menentukan lokasi masuk keluarnya suatu aliran dalam suatu rancangan tata letak, perlu dilakukan analisis yang mendalam, dengan mempertimbangkan beberapa aspek, terutama mengenai system pemindahan bahan untuk mengidentifikasi pengeruhnya pada waktu, biaya dan mutu produk. Selain itu perencanaan lokasi masuk dan keluarnya aliran harus disesuaikan dengan kendala-kendala yang ada seperti jarak antara penerimaan bahan baku dan pengiriman yang harus sesuai, tidak menghambat satu sama alin maupun jika terjadi maintenance maupun replacement mesin agar dapat sesegera mungkin diatasi sehingga tidak mengganggu jalannya proses produksi.

Dilihat secara keseluruhan, aliran bahan di PT Eka Timur Raya dapat dikatakan baik. Hal ini terbukti dengan urutan aliran bahan pada seluruh proses produksi yang tidak simpang siur karena dari satu proses ke proses lainnya berjala secara teratur dan berurutan sesuai dengan alur dari proses produksi sehingga tidak perlu dilakukan perubahan pola aliran bahan di PT Eka Timur Raya.

5.5 Operation Process ChartSelain berdasarkan diagram aliran material, penyusunan aliran bahan di PT

Eka Timur Raya juga berdasarka pada peta proses properasi atau Operation Process chart (OPC). Peta proses operasi akan menunjukkan langkah-langkah secara kronologis dari semua operasi inspeksi, waktu longgar dan bahan baku yang digunakan dalam suatu proses manufaktur yaitu mulai dari datangnya bahan baku sampai ke proses pengemasan dari produk jadi yang dihasilkan. Peta proses operasi sangat bermanfaat untuk mengurangi keterlambatan operator dalam mengoperasikan mesinnya, karena waktu pengerjaan untuk semua operasi sudah disesuaikan dengan keadaan dan kondisi operator (waktu baku pengerjaan). Dengan adanya OPC ini dapat dilihat proses pengolahan produk jamur kaleng mulai dari pencucian hingga pelabelan dan pengepakan, alat yang dibutuhkan serta waktu tiap kali prosesnya.

Dari penggambaran OPC dapat dilihat bahwa proses operasi disertai inspeksi atau pemeriksaan. Operasi adalah langsung dilakukan proses sedangkan

Page 5: 5ok.docx

proses operasi disertai inspeksi merupakan dalam melakukan proses dilakukan juga pemeriksaan yaitu sortasi bertahap dimana jika jamur ditemukan tidak dalam kondisi fancy akan dipisahkan dengan jamur pada proses produksi.

5.6 Activity Relation Chart (Peta Hubungan Kedekatan)Dalam industry pada umumnya terdapat sejumlah kegiatan atau aktivitas

yang menunjang jalannya suatu industry. Setiap kegiatan industry tersebut saling berhubungan (Berinteraksi) antara satu dengan lainnya, dan yang paling penting diketahui bahwa setiap kegiatan tersebut membutuhkan tempat untuk melaksanakannya. Activity Relationship chart atau peta hubungan kedekatan adalah aktifitas atau kegiatan antara masing-masing bagian yang menggambarkan penting tidaknya kedekatan antar fasilitas.

Dalam suatu pabrik harus ada hubungan yang terikat antara suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya yang dianggap penting dan selalu berdekatan demi kelancaran aktivitasnya. Tujuan utama dari ARC adalah agar dapat diketahui hubungan kedekatan dari setiap kelompok kegiatan. Dalam hal ini adalah kedekatan antar fasilitas yang terdapat pada ruang produksi di PT Eka Timur Raya dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel Hubungan Kedekatan Fasilitas Ruang Produksi

No Hubungan Kedekatan Tingkat Kedekatan Simbol Warna1 Receiving - Weighting RM Mutlak Perlu Merah2 Receiving-chilling room Sangat Penting Orange3 Weighting-Can Washer Mutlak Perlu Merah4 Weighting-chilling room Sangat Penting Orange5 Chilling room-can washer Mutlak Perlu Merah6 Can Washer-Blanching Mutlak Perlu Merah7 Blanching-sortasi1 Mutlak Perlu Merah8 Sortasi1-Griding Mutlak Perlu Merah9 Griding-Sortasi2 Mutlak Perlu Merah10 Sortasi2-Slicer Mutlak Perlu Merah11 Slicer-Shaker Mutlak Perlu Merah12 Shaker-Stone trap Mutlak Perlu Merah13 Stone trap-filler Mutlak Perlu Merah14 Can washer-filler Sangat Penting Orange15 Filler-exhausting Mutlak Perlu Merah16 Brine making-exhausting Mutlak Perlu Merah17 Exhausting-Seamer Mutlak Perlu Merah18 Coding room-seamer Sangat Penting19 Seamer-pool water Mutlak Perlu Merah20 Pool water-Retort Mutlak Perlu Merah

Page 6: 5ok.docx

sterilisasi21 Retort sterilisasi-can

dryingMutlak Perlu Merah

22 Can drying-warehouse Sangat Penting Orange23 Glass washer-Line glass Mutlak Perlu Merah24 Line glass-exhausting

(Glass)Mutlak Perlu Merah

25 Exhausting (Glass)-capper Mutlak Perlu Merah26 Capper-Retort Sterilisasi Mutlak Perlu Merah27 Laboratorium QA-Ruang

ProduksiMutlak Perlu Merah

28 Foot bath-Ruang Produksi Mutlak Perlu Merah29 Locker-Ruang Produksi Mutlak Perlu Merah30 Toilet-Ruang Produksi Biasa Biru

Pada peta hubungan aktivitas produksi terdapat hubungan yang mutlak diperlukan (merah) dikarenakan merupakan urutan aliran kerja dan pentingnya keduanya saling berhubungan. Sedangkan untuk hubungan yang sangat penting (orange) dikarenakan pentingnya keduanya untuk saling berdekatan karena merupakan item yang harus ada untuk kepentingan kelancaran proses pada stasiun tersebut. Untuk hubungan dengan warna biru (biasa) merupakan derajat kedekatan dimana pada kedua fasilitas tersebut boleh berdekatan maupun tidak karena tidak berpengaruh langsung terhadap kelancaran proses produksi.

Pengaturan tata letak fasilitas produksi menggunakan penyusunan berdasarkan peta hubungan aktivitas produksi dengan tujuan untuk memaksimalkan kinerja dari masing-masing mesin dan peralatan serta tenaga kerja pada proses produksi. Manfaat dari penyusunan peta hubungan aktivitas ini adalah agar dapat diketahui hubungan satu kegiatan dengan yang lainnya serta alasannya dan dapat digunakan sebagai landasan untuk menentukan proses selanjutnya.

5.7 Analisis Tata Letak Fasilitas ProduksiLayout pabrik atau tata letak fasilitas di dalam pabrik sangat perlu

direncanakan dan diatur dengan baik sesuai dengan pelaksanaan produksi yang ada di dalam perusahaan tersebut. penyusunan tata letak yang diterapkan oleh PT Eka Timur Raya pada umumnya sudah sesuai dengan criteria tata letak yang baik sehingga dapat mencapai efisiensi dan efektivitas sehingga terhindar dari kendala keterlambatan penyelesaian pesanan maupun kurangnya stok barang jadi.

Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Mayers (2005) yang menyatakan criteria Tata letak fasilitas produksi yang baik adalah sebagai berikut:

1. Pola aliran barang terencana

Page 7: 5ok.docx

Pola barang yang terencana dapat diartikan tidak adanya keterlambatan atau gangguan yang terjadi selama proses pemindahan barang atau material dari satu mesin ke mesin yang lain. PT Eka Timur Raya telah cukup efektif dalam merencanakan pola aliran bahan yang akan dilalui oleh material. Hal itu dibuktikan dengan dipilihnya pola aliran U-Shape sebagai pola aliran yang diterapkan pada proses produksi.

2. Langkah balik minimum (Tidak kembali ke tempat yang telah dilalui)Selain tidak efektif, langkah balik juga akan mengakibatkan terganggunya kegiatan aliran bahan dari arah yang berlawanan seperti bertabrakan atau kemacetan. Sedangkan pada tata letak fasilitas produksi di PT Eka Timur Raya tidak dijumpai hal tersebut, sehingga dapat meminimumkan resiko adanya tabrakan atau kemacetan aliran bahan dari arah yang berlawanan.

3. Pemindahan antar Operasi minimumPemindahan jarak yang minimum membuat proses produksi lebih efektif dan efisien. Selama ini pemindaha bahan baku jamur kancing di PT Eka Timur Raya dilakukan dengan cara dialirkan melalui belt conveyor, hanya 2 titk yang masih melakukan perpindahan secara manual yaitu saat pemindahan jamur batang maupun saat perpindahan dari sortasi ke proses slicing. Akan tetapi perpindahan tersebut dilakukan secara manual dikarenakan jamur perlu dilakukan antrian untuk ke proses selanjutnya untuk pembedaan spesifikasi maupun efisiensi waktu operasi dari mesin slicer sampai can drying.

4. Operasi pertama dekat dengan penerimaanPada PT Eka Timur Raya penerimaan bahan baku berupa jamur segar yang juga dekat dengan laboratorium Quality Assurance yang merupakan langkah awal sebelum menuju proses produksi selanjutnya.

5. Operasi terakhir dekat dengan pengirimanPacker yang merupakan fasilitas terakhir berada di dekat gudang penyimpanan produk jadi. Hal tersebut dapat meminimasi adanya biaya pemindahan bahan dari area produksi menuju gudang produk jadi.

6. Ruang Penyimpanan yang cukupRuang penyimpanan yang dimiliki oleh PT Eka Timur Raya sudah cukup untuk memuat produk yang dihasilkan tiap harinya sesuai dengan kapasitas produksi. sehingga produk jadi dapat disimpan dengan baik dan dapat meminimumkan resiko kerusakan produk.

7. Penyediaan ruang cukup antar peralatanJarak antar fasilitas yang cukup, memungkinkan para karyawan untuk dapat bekerja secara leluasa, aman dan nyaman sehingga dapat meningkatkan moral kerja.

8. Penempatan yang tepat untuk fasilitas produksi

Page 8: 5ok.docx

Penempatan fasilitas di PT Eka Timur Raya telah diatur sebaik-baiknya sehingga dapat mengurangi biaya dan waktu material handling dengan penempatan yang dekat serta space yang sesuai.

9. Fungsi Pelayanan Pekerja yang CukupFungsi pelayanan pekerja yang cukup dapa diartikan bahwa perusahaan tidak hanya memperhatikan kepentingan produksi dan keuntungan perussahaan, namun juga kenyamanan karyawan dalam bekerja. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa fasilitas untuk karyawan seperti toilet, locker, kantin dan smooking area.

Bagan alir proses pengolahan Canned Mushroom

Page 9: 5ok.docx